• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS VII DI MASA PANDEMI COVID- 19 DI MTS NEGERI NAGEKEO NUSA TENGGARA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS VII DI MASA PANDEMI COVID- 19 DI MTS NEGERI NAGEKEO NUSA TENGGARA TIMUR"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi

Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh : NUR SARFIAN

105241103417

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1443 H / 2021 M

(2)
(3)
(4)
(5)

Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VII Di Masa Pandemi Covid- 19 Di MTs Negeri Nagekeo Nusa Tenggara Timur dibimbing oleh M. Ilham Muchtar dan Nasruni.

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui proses belajar Bahasa Arab siswa kelas VII di MTs Negeri Nagekeo di masa Pandemi Covid-19, 2) Untuk mengetahui upaya guru dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Arab siswa kelas VII di MTs Negeri Nagekeo di masa Pandemi Covid-19.

Jenis Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Adapun sumber data primer dalam penelitian ini, diperoleh melalui wawancara langsung kepada subjek penelitian, yakni guru Bahasa Arab dan siswa kelas VII di MTs Negeri Nagekeo, Nusa Tenggara Timur. Adapun data sekunder diperoleh dari hasil dokumentasi berupa foto, catatan dan lain sebagainya. Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; Dalam proses pembelajaran Bahasa Arab, peran guru Bahasa Arab dalam mempelajari pembelajaran Bahasa Arab di MTs Negeri Nagekeo sudah berupaya dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Arab siswa. hal ini ada beberapa proses pembelajaran Bahasa Arab, yaitu:

pembuatan silabus, pembuatan rencana pembelajaran, dan pendekatan pembelajaran. Kemudian ada beberapa upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Arab, yaitu; guru Bahasa Arab menyediakan materi, guru Bahasa Arab memberikan lima kosa kata untuk dihafal, guru Bahasa Arab memulai pembelajaran dengan mengajak peserta didik untuk belajar di taman kemudian mereka menghafal benda- benda yang ada di taman tersebut, kemudian memberikan motivasi, melakukan strategi belajar dan membiasakan untuk berbagi ilmu yang telah didapat.

Kata kunci: Analisis, Guru, Bahasa Arab, Pandemi , Covid-19

(6)

ABSTRACK

Nur Sarfian. 105241103417. Analysis of Teachers’ Efforts in Improving Arabic Learning Outcomes of Class VII Students During the Covid-19 Pandemic At MTs Negeri Nagekeo, East Nusa Tenggara, guided by M. Ilham Muchtar and Nasruni.

The aims of this study were: 1) To find out the process of learning Arabicfor grade VII student at MTs Negeri Ngekeo during the Covid-19 Pandemic, 2) To find out the teacher’s efforts in improving Arabic learning outcomes for grade VII student at MTs Negeri Nagekeo during the Covid-19 Pandemic.

This type of research is a qualitative research. The primary data sources in this study were obtained through direct interviews with the research subject, namely Arabic language teachers and seventh grade student at MTs Negeri Nagekeo, East Nusa Tenggara. The secondary data obtained from the documentation in the form of photos, notes and so on. the data analysis model used in this research is descriptive analysis.

The results of this study indicate that; in the process of learning Arabic, the role of Arabic teachers in learning Arabic at MTs Negeri Nagekeo has made efforts to improve students’ Arabic learning outcomes. in this case, there are several process of lesarning Arabic, namely: making syllabus, making lesson plans,and learning approaches. then there are several efforts made by teachers in improving Arabic learning outcomes, namely; Arabic teachers provide materials, Arabic theachers provide five vocabularies to memorize the objects in the park, then provide motivation, do learning strategies and get.

Keywords: Analysis, Teacher, Arabic, Pandemic, Covid-19

(7)

ٔ جشصرخِ جزث

.ْايفشص سٛٔ

044350042501 حيتشؼٌا حغٌٍا ٍُؼذ حئارٔ ٓيسحذ يف ٓيٍّؼٌّا دٛٙخ ًيٍحذ .

ححئاخ يلاخ غتاسٌا فصٌا بلاطٌCovid-19حيٛٔاث حسسذِ يف

Negeri Nagekeo .ئٚشصٔٚ سارشِ َاٌٙإ ذيسٌا ِٓ داشسإت ، اسادٕيذ اسٛٔ قشش ،

:ي٘ حساسذٌا ٖز٘ فاذ٘أ دٔاو 0

روا ) يف غتاسٌا فصٌا بلاطٌ حيتشؼٌا حغٌٍا ٍُؼذ حيٍّػ فاش حيٛٔاث حسسذِ

Negeri Nagekeo ذيفٛو ءاتٚ ءإثأ

،-19 حيتشؼٌا حغٌٍا ٍُؼذ حئارٔ ٓيسحذ يف ٍُؼٌّا دٛٙخ حفشؼٌّ )2

يف غتاسٌا فصٌا بلاطٌ

حيٛٔاث حسسذِ

Negeri Nagekeo .ذيفٛو ءاتٚ يلاخ

- 01 .

ٛٔ ثحت ٛ٘ ثحثٌا ِٓ عٌٕٛا از٘

يلاخ ِٓ حساسذٌا ٖز٘ يف حيٌٚلأا خأايثٌا سداصِ ىٍػ يٛصحٌا ُذ .يػ

يف غتاسٌا فصٌا بلاطٚ حيتشؼٌا حغٌٍا يٍّؼِ ًاذيذحذٚ ، ثحثٌا خاػٛضِٛ غِ جششاثٌّا خلاتامٌّا حسسذِ

حيٛٔاث Negeri Nagekeo يف كئاثٌٛا ِٓ اٙيٍػ يٛصحٌا ُذ يرٌا حيٛٔاثٌا خأايثٌا .اسادٕيذ اسٛٔ قشش ،

ًىش .يفصٌٛا ًيٍحرٌا ٛ٘ ثحثٌا از٘ يف َذخرسٌّا خأايثٌا ًيٍحذ جرّٛٔ .هٌر ىٌإ اِٚ خاظحلاِٚ سٛص

:ىٌإ حساسذٌا ٖز٘ حئارٔ شيشذ حيتشؼٌا حغٌٍا ٍُؼذ حئارٔ ٓيسحذ يف اًطشٔ ا ًسٚد حيتشؼٌا حغٌٍا ٛسسذِ ةؼٌ )0

بلاطٌا حفشؼِ ِٓ شيثىٌا نإ٘ ياضي لا ، خاساٌّٙاٚ حفشؼٌّا ِٓ .بلاطٌٍ

ٍُؼرٌا ْلأ ، جدٛمفِ ياضذ لا يرٌا

ٓيت ِٓ .حضفخِٕ ياضذ لا بلاطٌا حفشؼِ ْإف يٌارٌاتٚ ، حيٍػاف ًلأ ٍُؼذ يف ذادٌٕا حخسد اٚصارخا اًثٌاط35

نإ٘ ، حيتشؼٌا حغٌٍا 04

ٚ صاخشأ .اٛخشخري ٌُ اًصخش03

3 َذمي ، حسسذٌّا يف ئاثٌا ذٌاٌٛا ٗرفصت )

.ٗتلاطٌ ًضفلأا اًّئاد ٍُؼٌّا حغٌٍا ٛسسذِ اٌٙزثي يرٌا دٛٙدٌاٚ حوساشٌّا يلاخ ِٓ هٌر حظحلاِ ٓىّيٚ

.ضفاحٌا شفٛيٚ ، دٛؼرٌا ، لااثِ ٍُؼٌّا يطؼي اّو .بلاطٌٍ حيتشؼٌا حغٌٍا ٍُؼذ حئارٔ ٓيسحذ فذٙت حيتشؼٌا ذيفٛو ، ححئاخ ، حيتشؼٌا ، طسذِ ، ًيٍحذ :حيحارفٌّا خاٍّىٌا -

01

(8)

KATA PENGANTAR

ٱ ِم ۡسِب ِمي ِحهرلٱ ِن َٰ م ۡحهرلٱ ِ هللَّ

Alhamdulillahirabbil’alamin, Segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayahNya yang tiada batasnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: “Analisis Upaya Guru Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VII Di Masa Pandemi Covid- 19 Di MTs Negeri Nagekeo Nusa Tenggara Timur”, pada waktu yang tepat. Shalawat teriring salam tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari zaman kebodohan ke zaman yang penuh dengan ilmu dan teknologi ini, serta atas segala keteladanan dan pengorbanan beliau dalam mendidik para umatnya agar menjadi manusia yang berakhlak mulia.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan yang diharapkan. Skripsi ini juga dapat terselesaikan dengan baik karena mulai dari perencanaan hingga penulisan sangat banyak yang memberikan bantuan, motivasi, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis haturkan terimakasih dan penghormatan yang tak terhingga, kepada:

1. Kedua Orang Tua dengan segala kerendahan dan kemuliaan hati telah mendidik, membesarkan, dan mendukung seluruh proses perjalanan studi penulis, yang telah menjadi inspirasi terbesar dalam hidup penulis untuk menyelesaikan skripsi ini

(9)

2. Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, beserta segenap Wakil Rektor.

3. Dr. Amirah Mawardi, S.Ag., M.Si Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar beserta segenap Wakil Dekan.

4. Ibu Nur Fadilah Amin, S.Pd.I., M. Pd. I Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Makassar

5. Muhammad Ibrahim, S.Pd.I., M.Pd.I. selaku sekertaris jurusan prodi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Makassar.

6. Dr. M. Ilham Muchtar, Lc., MA dan Nasruni, S. Pd. I., M. Pd. I Selaku pembimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen serta Jajaran Akademik Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

8. Kepala sekolah, Guru, dan Staf Sekolah MTs Negeri Nagekeo yang telah menerima dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian ini sampai selesai

9. Yang tersayang buat kak Erni dan kak Mus dan kak yani dank kak Iwan dan kak Santi dan kak Nitin dan adek Ghufran dan adek Arqi yang senantiasa memberikan perhatian, motivasi dan kasih saying serta do’a.

10. Sahabat dan saudaraku Fatimah, adikku Husnul dan yang lain tidak ku sebutkan namanya yang telah banyak memberikan perhatian, dukungan demi

(10)

keberhasilan penulis, serta Akhwat FSNI, semoga Allah SWT meridhoi segala amal ibadah kita demi pengembangan dakwah.

11. Dan semua rekan-rekan mahasiswa prodi pendidikan Bahasa Arab angkatan 2017 yang seperjuangan dalam menjalani masa- masa perkuliahan. serta semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya. Hanya do’a penulis kembalikan kepada Allah SWT, semoga segala bantuan dan keikhlasan yang di berikan dari semua pihak diridhoi dan dilipatgandakan pahala serta bernilai ibadah disisi-Nya, Aamiin

Makassar, 27 Agustus 2021 Penulis

Nur Sarfian

Nim. 105241103417

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN SKRIPSI ... iii

BERITA ACARA MUNAQASYAH ... iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A. Upaya Guru Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa ... 10

1. Pengertian Analisis ... 10

2. Pengertian Upaya Guru ... 11

3. Proses Dan Hakekat Hasil Belajar ... 13

4. Macam-macam hasil belajar ... 14

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 17

B. Urgensi Bahasa Arab ... 22

C. Proses Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Desain penelitian ... 28

1. Jenis Penelitian ... 28

2. Pendekatan Penelitian ... 28

B. Tempat dan waktu penelitin ... 29

(12)

C. Fokus Penelitian ... 29

D. Deskripsi penelitiian ... 30

E. Sumber Data ... 31

F. Instrument Penelitian ... 31

G. Teknik Pengumpulan Data ... 32

H. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 35

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 35

B. Hasil dan Pembahasan ... 45

1. Proses hasil Belajar Bahasa Arab Di MTs Negeri Nagekeo ... 45

2. Upaya Guru dalam Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Arab di MTs Negeri Nagekeo ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

RIWAYAT HIDUP ... 64

LAMPIRAN ... 65

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Guru MTs Negeri Nagekeo ...39 Tabel 2. Data Peserta Didik MTs Negeri Nagekeo ...43 Tabel 3. Data Sarana dan Prasarana MTs Negeri Nagekeo ...44 Tabel 4. Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VII DI MTs Negeri

Nagekeo ... 50

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Wawancara ...66 Lampiran 2. Dokumentasi ...70

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang paling esensial dalam peranan social, pendidikan juga merupakan tolak ukur dari sendi-sendi kehidupan, harkat dan martabat manusia yang menyandang pendidikan mempunyai andil besar dalam menentukan sikap dan etika. Pendidikan juga dapat diartikan dengan bimbingan secara sadar oleh penndidikan terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadian umum, selain pendidikan juga merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam membangun manusia seutuhnya dan dengan pendidikan akan terbentuk generasi muda yang akan memiliki pengetahuan, keterampilan, kepribadian dan akhlak mulia.1

Dalam dunia pendidikan kedudukan guru sangat penting karena merupakan orang yang terlibat langsung dalam menyiapkan generasi penerus untuk menghadapi tantangan zaman. Guru juga orang yang terlibat langsung dalam peningkatan mutu, pendidikan sehingga harus punya komitmen terhadap masyarakat dalam peranannya sebagai warga Negara dan agen pembaharuan.

Sejalan dengan perkembangannya zaman yang semakin berkembang guru telah ditempatkan dalam situasi yang menuntut pembaharuan dan penyesuaian diri secara menyeluruh, baik pengetahuan, kemampuan melaksanakan pendidikan, dan pengajaran, bahkan berbagai keterampilan yang sesuai dengan pembaharun yang melingkupinya, disamping dalam kepribadian guru itu sendiri.

1Mustafa Lutfi, Abdul halim fathani, Hitam putih pendidikan (Tim UB Press Februari 2013), h 44

(16)

2

Oleh sebab itu dalam proses bealar mengajar kehadiran seorang guru merupakan suatu kebutuhan yang paling penting, walaupun saat ini dunia Pendidikan telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, dengan berbagai macam penemuan-penemuan yang berupa media maupun alat-alat yang sangat membantu dalam pelaksanaan proses belajar mengajar seperti video, tape, recorder dan media-media lainnya.

Namun hal ini tidak mempengaruhi peran guru dalam proses belajar mengajar, karena unsur- unsur manusuawi yang ada pada seorang guru tidak dapat di ciptakan atau di ganti sekalipun dengan hasil teknologi yang paling Mutahir. Salah satu ilmu dasar bagi guru adalah mempunyai upaya yang diajarkan kepada siswa, guru harus mempunyai prinsip dan dapat menyesuaikan kondisi dan metode, serta tujuan, oleh sebab itu guru perlu meningkatkan hasil mengajarnya.2

Oleh sebab itu kita berumpama, kalau semua guru diibaratkan dalam sebuah lakon, dan guru mampu melakukan proses pembelajaran dengan baik, melalui berbagai keterampilan mengajar, serta mampu mengubah perilaku anak didik. Oleh sebab itu disinilah, di dalam kelaslah bermula upaya peningkatan mutu sekolah, seterusnya mutu nasional. 3

Jadi, tugas dan tanggung jawab pendidik sangat berat. Beban moral senantiasa melekat pada setiap pendidik. Keberhasilan pendidik dalam

2 Isjoni, Pendidikan sebagai investasi masa depan ( Yayasan Pustaka obor Indonesia, November 2006), h. 26.

3 Isjoni, Pendidikan sebagai investasi masa depan ( Yayasan Pustaka obor Indonesia, November 2006), h. 33.

(17)

mengefektifkan dan meng-efesienkan penggunaan waktu dalam proses pembelajararan sangat menentukan keberhasilan belajar anak didik. Anak didik akan berhasil dalam belajar, bila para pendidiknya memiliki kompetensi dsan kualitas dalam pembelajaran. Dalam hal ini akan terlihat dari setiap pembelajaran yang dilakuka oleh pendidik, maka hasil belajar yang diperoleh anak didiknya berhasil dengan nilai baik. 4

Bahasa merupakan alat komunikasi terbaik dalam pergaulan antarmanusia.

Pergaulan antarmanusia adalah pertemuan total antara manusia satu dan manusia lainnya, manusia dalam keseluruhannya, jasmani dan rohaninnya bertemu dengan bergaul satu sama lain. Tanpa Bahasa, pertemuan dan pergaulan kita dengan orang lain amat tidak sempurna.5 Bahasa itu penting dalam kehidupan sehari-hari, dengan Bahasa kita dapat memahami apa yang disampaikan oleh orang lain terhadap kita begitupun sebaliknya tanpa Bahasa kita tidak akan mudah untuk memahami maksud dan tujuan orang tersebut.

Bahasa Arab merupakan bahasa yang paling penting bagi penduduk umat Islam bangsa Indonesia karena banyaknya masyarakat Indonesia merupakan mayoritas Islam, dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist merupakan sumber utama ajaran dan sekaligus sebagai pedoman umat islam di Indosesia. Bahasa Arab sendiri merupakan Bahasa internasional yang memiliki standar tinggi dan memiliki keindahan linguistic yang baik, baik dilihat dari pengamat, Bahasa dan

4 Isjoni, Pendidikan sebagai investasi masa depan (Yayasan Pustaka obor Indonesia, November 2006), h. 35.

5Atep Tatang, Bahasa Indonesiaku Bahasa Negeriku. (PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2008), h. 5.

(18)

4

umat islam itu sendiri. Bahasa Arab merupakan Bahasa yang terluas dan terdalam.

َْ ٍُِْٛمْؼَذ ُُْىٍََّؼٌَّ اًّيِت َشَػ أًٰا ْشُل ٌُْٰٕٗ َضَْٔا ٓأَِّا

Terjemahnya:

“Sesungguhnya kami menurunkannya berupa Al-Qur’an berbahasa Arab, agar kamu mengerti.6

Adapun mempelajari Bahasa Asing yang termasuk didalamnya Bahasa Arab pada dasarnya agar dapat berkomunikasi dengan baik, Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh seseorang yang mempelajari Bahasa asing, tujuan akhirnya adalah agar ia mampu menggunakan Bahasa tersebut baik lisan maupun tulisan dengan faseh, dan dia bebas berkomunikasi dengan orang yang menggunakan Bahasa tersebut. 7

Namun pembelajaran Bahasa Arab sering kali menemui hambatan, sehingga belum bisa mencapai tujuan tersebut. Salah satu faktor penghambat adalah anak didik yang sudah mempunyai anggapan bahwa pembelajaran Bahasa Arab tersebut sulit untuk dipahami. Adapun faktor lainnya adalah partisipasi anak didik dalam pembelajaran Bahasa Arab masing sangat minim. Selain itu minat belajar anak didik juga masih kurang terhadap pembelajaran Bahasa Arab yang ada di sekokolah.

6 Kementrian RI, Al-Qur’an dan Terjemahan ( PT Halim Surabaya, 2013) hlm.

235.

7Atep Tatang, Bahasa Indonesiaku Bahasa Negeriku. (PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2008), h. 5.

(19)

Dengan demikian, minat belajar merupakan faktor yang sangat penting dalam keberhasilan bejar anak didik. Namun dalam prakteknya tidak sedikit guru Bahasa arab menemukan kendala di dalam kelas, karena kurangnya minat belajar Bahasa Arab. Oleh karena itu jika ini terjadi, maka proses belajar mengajar akan mengalami hambatan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hakekat belajar, sebenarnya tidak dapat dilepaskan dari proses pemahaman materi dan penguasaan konsep. Sekolah memainkan peran penting untuk dapat membentuk siswa yang memahami materi dan menguasai konsep. 8

Sekolah MTs Negeri Nagekeo merupakan Lembaga Pendidikan formal yang sederajat dengan SMP dibawah naungan Kementrian Agama yang didalam kurikulumnya memasukan pelajaran Bahasa Arab yang merupakan mata pelajaran yang wajib untuk dipelajari. MTs Negeri Nagekeo sebagai Pendidikan Islam yang di dalamnya terdapat Bahasa Arab tentu sangat berharap siswanya dapat menguasai dan memahami Bahasa Arab, dalam hal ini seorang pendidik Bahasa Arab dituntut agar mampu meningkatkan kualitas dan intelektual pembelajaran Bahasa Arab demi kemajuan MTs Negeri Nagekeo.

Oleh sebab itu keberhasilan dalam meningkatkan mutu Pendidikan akan menjadi agenda utama dalam Pendidikan, mutu Pendidikan sangat ditentukan oleh banyak pihak, apakah pemerintah, masyarakat, sekolah, orang tua dan siswa itu sendiri. Dalam hal ini, rendahnya mutu pendidikan tidak bisa ditimpakan kepada pihak sekolah atau guru saja, apalagi jika guru selalu menjadi kambing hitamnya.

8 Mustafa Lutfi, Abdul Halim Fathani, Putih Hitam Pendidikan (Tim UB Press februari 2013) h,42,

(20)

6

Persoalan ini merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab moral bagi pendidik, karena guru merupakan pihak yang langsung atau tidak terlibat dalam interaksi pembelajaran. Faktor penentu atas keberhasilan dalam meningkatkan mutu Pendidikan juga ditentukan atas kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran, bagaimana pendidik akan mengajar lebih efektif, dan hasil belajar anak didiknya baik, kalau sarana pembelajaran dalam kelas tidak tersedia. 9

Ini jelas akan menjadi kebijakan pemerintah, karena itu tugas pemerintah untuk menyediakan sarana pembelajaran di kelas yang diperlukan pendidik.

Sebagai perangkat pembelajaran sangat menentukan dalam mewujudkan mutu Pendidikan. Sangat tidak mungkin kita menginginkan Pendidikan bermutu, kalau seperangkat pembelajaran yang dibutuhkan pendidik dalam kegiatan pembelajaran tidak tersedia.

Jadi, tugas dan tanggung jawab pendidik sangat berat. Beban moral senantiasa melekat pada setiap pendidik. Keberhasilan pendidik dalam mengefektifkan dan meng-efesienkan penggunaan waktu dalam proses pembelajararan sangat menentukan keberhasilan belajar anak didik. Anak didik akan berhasil dalam belajar, bila para pendidiknya memiliki kompetensi dan kualitas dalam pembelajaran. Dalam hal ini akan terlihat dari setiap pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik, maka hasil belajar yang diperoleh anak didiknya berhasil dengan nilai baik. 10

9 Isjoni, Pendidikan sebagai investasi masa depan (Yayasan Pustaka obor Indonesia, November 2006), h. 32.

10 Isjoni, Pendidikan sebagai investasi masa depan (Yayasan Pustaka obor Indonesia, November 2006), h. 35.

(21)

Proses pembelajaran Bahasa Arab kelas VII di MTs Negeri Nagekeo di pandang belum bisa mencapai yang maksimal. Hal ini dikarenakan minat siswa, perhatian, serta partisipasi siswa yang kurang. Menurut mereka pelajaran Bahasa Arab merupakan pelajaran yang sangat sulit dan membosankan, sehingga kurang diminati oleh siswa. Banyak siswa yang kurang memperhatikan Ketika guru sedang melangsungkan proses belajar mengajar, sehingga hasil belajarpun juga kurang memuaskan.apalagi di masa pandemic Covid-19 saat ini pembelajaran dilakukan secara daring sehingga tidak ada interaksi antara guru dan murid secara langsung atau tatap muka. Berdasarkan penjelasan tersebut, kemudian peneliti memilih kelas VII untuk melihat sejauh mana keadaan pembelajaran Bahasa Arab siswa kelas VII di MTs Negeri Nagekeo, untuk melihat hasil belajar Bahasa Arab di kelas tersebut khususnya di masa pandemi Covid-19.

Berdasarkan observasi awal pada tanggal 25 Juli 2020 dengan guru Bahasa Arab di sekolah MTs Negeri Nagekeo dalam mengupayakan keberhasilan guru dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Arab, karena Bahasa Arab merupakan mata pelajaran yang wajib disetiap ada perlombaan pidato maka dalam hal ini MTs Negeri Nagekeo mengikutkan peserta didiknya untuk mengikuti dalam perlombaan pidato Bahasa Arab.

Dari latar belakang tersebut, maka penulis ingin melakukan penelitian tentang analisis upaya keberhasilan guru dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Arab siswa kelas VII di masa pandemi covid-19 di MTs Negeri Nagekeo

(22)

8

Nusa Tenggara Timur, sehingga bisa diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi apabila ada yang mengalami permasalahan yang sama.

B. Rumusan Masalah

Setelah diketahui latar belakang permasalan yang penulis angkat, maka disini penulis dapat merumuskan masalah yang akan diangkat yaitu:

1. Bagaimana Proses belajar Bahasa Arab siswa kelas VII di MTs Negeri Nagekeo di masa Pandemi Covid-19 ?

2. Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Arab siswa kelas VII di MTs Negeri Nagekeo di masa Pandemi Covid-19 ? C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui proses belajar Bahasa Arab siswa kelas VII di MTs Negeri Nagekeo di masa Pandemi Covid-19

2. Untuk mengetahui upaya guru dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Arab siswa kelas VII di MTs Negeri Nagekeo di masa Pandemi Covid-19 D. Manfaat Penelitian

1. Bagi pendidik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan hasil belajar siswa pada pelajaran Bahasa Arab.

2. Bagi peneliti

Hasil ini diharapkan juga bisa nantinya memberikan kontribusi bagi pendidik maupun calon pendidik terutama yang akan mengajarkan mata

(23)

pelajaran Bahasa Arab di MTs Negeri Nagekeo agar dapat menjadi pendidik yang baik yang bisa membangkitkan hasil belajar siswa. Jika hal tersebut dapat dilakukan oleh pendidik maka siswa akan lebih mudah memahami apa yang diajarkan oleh gurunya dan bisa mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.

(24)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Upaya Guru Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Arab 1. Pengertian Analisis

Menurut KBBI Daring, Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (Karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk menetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musahab, duduk perkaranya, dan sebagainya); penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan; penyelidikan kimia dengan menguraikan sesuatu untuk mengetahui zat bagiannya dan sebagainya; penjabaran sesudah dikaji sebaik- baiknya; pemecahan persoalan yang dimulai dengan dugaan akan keberadaannya.11

Sedangkan analisis menurut Komaruddin (2021) adalah kegiatan berpikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama lain dan fungsi masing- masing dalam satu keseluruhan yang terpadu.12

Menurut Harahap, pengertian analisis adalah suatu upaya untuk memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil.13 Sedangkan Menurut Gorys Keraf analisa diartikan sebagai sebuah proses untuk

11 https://kbbi.web.id/analisis.html

12 https://www.zonareferensi.com/pengertian-analisis-menurut-para-ahli-dan-secara- umum/ 19.14

13 https://www.zonareferensi.com/pengertian-analisis-menurut-para-ahli-dan-secara- umum/

(25)

memecahkan sesuatu ke dalam bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lainnya.14

Definisi analisis menurut Wiradi adalah aktivitas yang memuat kegiatan memilah mengurai, membedakan sesuatu yang kemudian digolongkan dan dikelompokkan menurut kriteria tertentu lalu dicari makna dan kaitannya masing- masing.15

2. Pengertian Upaya Guru

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) upaya diartikan sebagai usaha kegiatan yang mengarahkan tenaga pikiran, untuk mencapai suatu tujuan.

Upaya juga berarti usaha, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan masalah dan mencari jalan keluar.16Sementara pendidik juga berarti orang dewasa yang bertanggung jawab memberi pertolongan terhadap anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai tingkat kedewasaanya, mampu berdiri sendiri memenuhi tugasnya sebagai hamba dan khalifah Allah SWT. Dan mampu sebagai makhluk social, dan sebagai makhluk individu yang mandiri.

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa guru adalah orang yang mempunyai banyak ilmu dan pengalaman yang mampu merancang, mengelola pembelajaran, dengan tugas utama adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Pendidikan bukan hanya membuat seorang peserta didik/siswa

14Ibid

15Ibid

16 Depdikbud I, kamus besar Bahasa ndonesia, (Jakarta:Balai Pustaka, 2002), hal.

250

(26)

12

berpengetahuan, melainkan juga mendukung sikap keilmuan, pada Pendidikan formal baik ditingkat sekolah dasar dan Pendidikan menengah. Oleh karena itu upaya guru adalah usaha yang dilakukan guru sebagai pendidik professional dalam mendidik, membimbing, mengarahkan, serta mengevaluasi peserta didik dengan mengembangkan segala potensi yang ada pada peserta didik, baik dari segi kognitif (kecerdasan), efektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan). Mulai pada jenjang Pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan Pendidikan menengah.17

Guru juga termasuk orang yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang baik sehingga terangkat derajat kemanusiaannya sesuai dengan kemampuan dasar yang di miliki oleh manusia. Guru juga dapat diartikan sebagai pertanggung jawaban perkembangan siswa atau peserta didik.18

Guru adalah orang yang bertanggung jawab memberikan pertolongan pada siswa atau peserta didik dalam perkembangan jasmani dan rohani, agar mencapai tingkat kedewasaannya, maupun mandiri dalam memenuhi tugasnya sebagai hamba Allah SWT. dan mampu melaksanakan tugas sebagi makhluk sosial dan sebagai makhluk individu yang mandiri.19

Tujuan pelajaran bukan hanya penguasaan prinsip-prinsp yang fundamental itu, melainkan juga mengembangkan sikap yang positif terhadap

17 Iskandar Agung,perkembangan pengelolaan sekolah dalam peningkatan kompetensi guru: berdasarkan hasil penelitian terhadap upaya peningkatan kompetensi guru ( PT IPB Press oktober 2018) h, 15,

18 Ahmad Tafsiar, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung PT Remaja Rosdakarya, 2013), h 119

19 Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Kencana Prenada Media Grup, 2010), h 159

(27)

belajar, penelitian, dan penemuan serta pemecahan masalah atas kemampuan sendiri. 20

2. Proses dan hakekat hasil belajar

Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Pada hakikatnya tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, efektif, dan psikomotorik. Hasil belajar juga merupakan prestasi yang dicapai setelah siswa menyelesaikan sejumlah materi pelajaran.21

Menurut Anton belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Batasan ini sering terlihat pada kenyataan di sekolah-sekolah bahwa guru berusaha memberikan ilmu sebanyak mungkin dan murid giat melakukannya.

Menurut usman belajar adalah perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan.22

Oleh sebab itu Belajar adalah kewajiban untuk semua kalangan. Dalam Islam, menuntut ilmu atau biasa kita sebut dengan belajar, adalah kewajiban setiap orang baik laki-laki maupun perempuan. Dengan belajar manusia dapat berubah dan mengubah kehidupannya, baik untuk dirinya sendiri, masyarakat, dan agamanya.23

20 S. Nasution , Berbagai Pendekatan dalam proses Belajar dan Mengajar ( PT.

Bumi Aksara 2017)h, 4,

21 Sinar . Metode Active Learning (grup penerbitan cv budi utama, cetakan pertama maret 2018) h, 20,

22 Anton Moeliono, Kamus Besar bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989)

23 Ibay Toyyibah, Cara Belajar Gue Banget,( Penerbit: PT Elex Media Kompotindo 2017) h, 2,

(28)

14

Hasil belajar sangat erat kaitannya dengan belajar atau proses belajar.

Hasil belajar pada sasarannya dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan dibedakan menjadi empat macam, yaitu pengetahuan tentang fakta-fakta, pengetahuan tentang prosedur, pengetahuan konsep, dan keterampilan untuk berinteraksi.24

Belajar juga dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengelaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat di pisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan di mana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. 25

Dari beberapa pengertian belajar diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang 26relatif tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun dalam bertindak.

3. Macam- Macam Hasil Belajar

Hasil belajar sebagaimana yang telah di jelaskan di atas meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek

24Jamil Suprihatiningrum . Strategi Pembelajaran: Teori & Aplikasi, ( penerbit:

Ar-Ruzz Media 2016) h, 37,

25Ahmad Susanto, Teori Belajar Dan Pembelajaran ( Penerbit Prenadamedia Group 2015) h, 1

26Ahmad Susanto, Teori Belajar Dan Pembelajaran ( Penerbit Prenadamedia Group 2015 ) h, 5

(29)

psikomotorik), dan sikap siswa (aspek efektif ).27 Untuk lebih jelasnya dapat di jelaskan sebagai berikut :

1. Pemahaman Konsep

Pemahaman di artikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang di lihat, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian dan observasi langsung yang ia lakukan.

2. Keterampilan Proses

Keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu peserta didik.

Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitasnya.

3. Sikap

Sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pul aspek respons fisik. Sikap harus ada kekompakan antara mental dan fisik secara serempak. Jika mental saja yang di munculkan, maka belum tampak secara jelas sikap seseorang yang di tunjukkannya.

27Ahmad Susanto, Teori Belajar Dan Pembelajaran ( Penerbit Prenadamedia Group 2015 ) h, 6- 10

(30)

16

Tentang struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang, yaitu : komponen kognitif, afektif, dan konatif. Komponen kognitif merupakan representasi apa yang di percayai oleh individu pemilik sikap; komponen afektif, merupakan perasaan yang mengangkut emosional; dan komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang di miliki seseorang.

Untuk menjelaskan lebuh lanjut dari ketiga aspek di atas ada berbagai model yang dapat mencakup ke tiga aspek tersebut :

a. Teknik pelaporan diri sendiri (self- report technique). Teknik pelaporan diri berbentuk respons seseorang terhadap sejumlah pertanyaan.

Respons ini mungkin berupa “ ya “ atau “ tidak “, atau mungkin pula di nyatakan dalam bentuk skala yang menunjukan derajat respons negatif atau positif terhadap perangsang yang bersangkutan dengan suatu objek sikap.

b. Observasi terhadap perilaku yang tampak (observation of behavior).

Dengan model seperti ini, sikap di tafsirkan dari perilaku seseorang yang tampak, dengan memerhatikan tiga di mensi, yaitu arah perilalu (positif atau negatif), kadar atau derajat tersebut yang memperlihatkan kontinuitas dari lemah, sedang, kuat, dan kuat sekali, dan intensitas atau kekuatan sikap tersebut untuk menentukan kemuculannya dalam perilaku.

c. Sikap yang di simpulkan dari perilaku orang yang bersangkutan, dalam hal ini sikap di perkirakan berdasarkan tafsiran terhadap perkataan,

(31)

tindakan dan tanda- tanda nonverbal, seperti gerakan muka atau badan seseorang.

Sementara menurut sadirman, sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola, dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu- individu maupun objek- 0bjek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang. Dalam hubungannya dengan hasil belajar siswa, sikap lebih di arahkan pada pengertian pemahaman konsep. Dalam pemahaman konsep, maka domain yang sangat berperan adalah domain kognitif28.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Menurut teori Gestalt, belajar merupakan suatu proses perkembangan.

Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan.

Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu baik yang berasal dari diri siswa sendiri maupun pengaruh dari lingkungannya. Berdasarkan teori ini hasil belajarsiswa dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungannya.

Pertama, siswa: dalam arti kemampuan berpikir atau tingkah laku intelektual,

motivasi, minat dan kesiapan siswa, baik jasmani maupun rohani. Kedua, lingkungan; yaitu sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreatifitas guru,

sumber-sumber belajar, metode serta dukungan lingungan, keluarga dan lingkungan29.

28Ahmad Susanto, Teori Belajar Dan Pembelajaran ( Penerbit Prenadamedia Group 2015 ) h, 11

29 Ahmad Susanto, Teori Belajar Dan Pembelajaran ( Penerbit Prenadamedia Group 2015 ) h, 12- 18

(32)

18

Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan pembelajaran dikelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar sendiri.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut:

a. Faktor internal adalah faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi keerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, kondisi fisik dan kesehatan.

b. Faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar individu yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.

Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Dengan demikian, semakin jelas bahwa hasil belajar siswa merupakan hasil dari suatu proses yang didalamnya terlibat sejumlah faktor yang saling mempengaruhinya. Tinggi rendahnya hasil belajar seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar terdapat 10 macam yaitu kecerdasan, kesiapan anak, bakat anak, kemauan belajar, minat anak, modal penyajian materi, pribadi dan sikap guru, suasana belajar, kompetensi guru, dan kondisi masyarakat.

Dari kesepuluh faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa belajar, terdapat faktor yang dapat dikatakan sepenuhnya tergantung pada siswa.

1. Kecerdasan Anak

kemampuan intelegensi seseorang sangat mempengaruhi terhadap cepat dan lambatnya penerimaan informasi serta terpecahkan atau tidaknya suatu

(33)

permasalahan. Kecerdasan siswa sangat membantu pengajar untuk menentukan apakah siswa itu mampu mengikuti pelajaran yang diberikan dan untuk meramalkan keberhasilkan siswa setelah mengikuti pelajaran yang diberikan meskipun tidak akan terlepas dari faktor lainnya.

Kemampuan merupakan potensi dasar bagi pencapaian hasil belajar yang di bawa sejak lahir. Alfred Binnet membagi inteligensi ke dalam tiga aspek kemampuan, yaitu : direction, adaptation dan criticism. Pertama, direction, artinya kemampuan untuk memusatkan kepada suatu masalah yang di pecahkan.

Kedua, adaptation, artinya kemampuan untuk mengadakan adaptasi terhadap

suatu masalah yang di hadapinya secara fleksibel di dalam menghadapi masalah.

Ketiga, criticism, artinya kemampuan untuk mengadakan kritik, baik terhadap

masalah yang di hadapi maupun terhadap dirinya sendiri.

2. Kesiapan atau kematangan

Kesipan atau kematangan adalah tingkat perkembangan di mana individu atau organ- organ sudah berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam proses belajar.

Dalam proses belajar, kematangan atau kesiapanini sangat menentukan keberhasilan dalam belajar tersebut. Oleh karena itu, setiap upaya belajar akan lebih berhasil jika di lakukan bersamaan dengan tingkat kematangan individu, karena kematangan ini erat hubungannya dengan masalah minat dan kebutuhan anak.

3. Bakat Anak

Menurt chaplin, yang di maksud dengan bakat adalah kemampuan potensial yang di miliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang

(34)

20

akan datang. Dengan demikian, sebetulnya setiap orang memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut, maka bakat akan dapat memengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar.

4. Kemauan Belajar

Salah satu tugas guru yang kerap sukar di laksanakan adalah membuat anak menjadi mau belajar atau menjadi giat untuk belajar. Ketidakmauan siswa untuk belajar mungkin di sebabkan karena ia belum mengerti bahwa belajar sangat penting untuk kehidupannya kelak. Kemauan belajar yang tinggi disertai dengan rasa tanggung jawab yang besar tentunya berpangaruh positif terhadap hasil belajar yang di raihnya. Karena kemauan belajar menjadi salah satu penentu dalam mencapai keberhasilan belajar.

5. Minat

Secara sederhana, minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap pelajaran akan memuaskan perhatiannya lebih banyak dari pada siswa lainnya. Kemudian karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat lagi, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.

6. Model Penyajian Materi Pelajaran

Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pula pada model penyajian materi. Model penyajian materi yang menyenangkan, tidak membosankan,

(35)

menarik, dan mudah di mengerti oleh para peserta didik tentunya berpengaruh secara positif terhadap keberhasilan belajar.

7. Pribadi Dan Sikap Guru

Peserta didik, begitu juga manusia pada umumnya dalam melakukan belajar tidak hanya melalui bacaan atau melalui guru saja, tetapi bisa juga melalui contoh- contoh yang baik dari sikap, tingkah laku, dan perbuatan. Kepribadian dan sikap guru yang kreatif dan penuh inovatif dalam perilakunya, maka siswa akan meniru gurunya yang aktif dan kreatif. Pribadi dan sikap guru yang baik tercermin dari sikapnya yang ramah, lemah lembut, penuh kasih sayang, membimbing dengan penuh perhatian, tidak cepat marah, tanggap terhadap keluhan atau kesulitan siswa, antusias dan semangat dalam bekerja dan mengajar, memberikan penilaian yang objektif, rajin, disiplin, serta bekerja penuh dedikasi dan bertanggung jawab dalam segala tindakan yang ia lakukan.

8. Suasana Pengajaran

Faktor lain yang ikut menentukan keberhasilan peserta didik dalam belajar adalah suasana pengajaran. Suasana pengajaranyang tenang, terjadinya dialog yang kritis antara peserta didik dengan guru, dan menumbuhkan suasanayang aktif antara peserta didik tentunya akan memberikan nilai lebih pada proses pengajaran.

Sehingga keberhasilan siswa dalam belajar dapat meningkat secara maksimal.

9. Kompetensi Guru

Guru yang profesional memiliki kemampuan- kemampuan tertentu.

Kemampuan- kemampuan itu diperlukan dalam membantu peserta didik dalam belajar. Keberhasilan peserta didik belajar akan banyak dipengaruhi oleh

(36)

22

kemampuan guru yang profesional. Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompeten dalam bidangnya dan menguasai dengan baik bahan yang akan di ajarkan serta mampu memilih metode belajar mengajar yang tepat sehingga pendekatan itu bisa berjalan dengan semestinya.

10. Masyarakat

Dalam masyarakat terdapat berbagai macam tingkah laku manusia dan berbagai macam latar belakang pendidikan. Oleh karena itu, pantaslah dalam dunia pendidikan lingkungan masyarakat pun akan ikut mempengaruhi kepribadian siswa. Kehidupan modern dengan keterbukaan serta kondisi yang luas banyak dipengaruhi dan dibentuk oleh kondisi masyarakat ketimbang oleh keluarga dan sekolah.

B. Urgensi Bahasa Arab

Bahasa Arab adalah bahasa yang mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan kaum muslimin, karena Bahasa arab merupakan bahasa ibadah dan sarana untuk memahami ajaran islam dengan sempurna. Selain itu, Bahasa Arab saat ini Sudah menjadi Bahasa international yang ditetapkan sebagai Bahasa resmi 25 negara dikawasan timur tengah dan Sebagian benua Afrika serta menjadi salah satu Bahasa resmi PBB.30

Oleh karena itu penguasaan Bahasa Arab di era global seperti sekarang ini adalah yang harus dipenuhi oleh setiap muslim di Indonesia. Maka dari itu Pendidikan Bahasa Arab menjadi salah satu bagian penting yang dipelajari sampai

30 Akbar Syamsul Arifin, 3 langkah jitu menguasai percakapan Bahasa Arab, ( penerbit : Syalmahat Publishing)

(37)

saat ini terutama di Indonesia. Dasar pentingnya Bahasa Arab adalah wahyu dan termasuk bahasa yang bersifat ilmiah dan unik. Bahasa Arab juga bias di katakana sebagai pemelopor peradaban. Sebab Bahasa Arab digunakan di peringkat internasional selama 8 abad dalam bidang keilmuan, dan politik, ekonomi.

Menurut Imam Asy-Syafi’I mengatakan, Manusia menjadi buta Agama, bodoh dan selalu berselisih paham lantaran mereka meninggalkan Bahasa Arab.

Di masa lampau, Bahasa Arab sangat mendapatkan tempat di hati kaum muslimin.

Ulama dan bahkan para khalifah tidak melihatnya sebelah mata.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Berkata: Sesungguhnya ketika Allah menurunkan kitab-Nya dan menjadikan Rasul-Nya sebagai penyampai risalah ( Al-Kitab) dan Al-Hikmah (As-Sunnah), serta menjadikan generasi awal agama ini berkomunikasih dengan bahasa Arab, maka tidak ada jalan lain dalam memahami dan mengetahui ajaran Islam kecuali dengan Berbahasa Arab. Oleh karena itu memahami Bahasa Arab merupakan bagian dari agama. Keterbiasaan berkomunikasi melalui Bahasa Arab mempermudah kaum Muslimin memahami agama Allah dan menegakan syi’ar-syi’ar agama ini, serta memudahkan dalam mencontoh generasi awal dari kaum Muhajirin dan Anshar dalam keseluruhan perkara mereka.31

C. Proses Pembelajaran di masa Pandemi Covid-19

Diawal tahun 2020 ini, dunia dikagetkan dengan kejadian infeksi berat dengan penyebab yang belum diketahui yang berawal dari laporan cina dari cina

31Nazrhruel, Urgensi dan Pentingnya Bahasa Arab.

http://nazhruel.wordpress.com

(38)

24

kepada World Health Organization (WHO) terdapatnya 44 pasien pneumonia yang berat di suatu wilayah yaitu kota wuhan, Provinsi Hubei, Cina tepatnya di hari terakhir tahun 2019 Cina. Dugaan awal hal ini terkait dengan pasar basah yang menjual ikan, hewan laut dan berbagai hewan lain. Pada 10 Januari 2020 penebabnya teridentifikasi dan didapatkan kode genetiknya yaitu virus corona baru. 32.

Corona virus merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen. Corona virus tergolong ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae. Struktur corona virus membentuk struktur seperti kubus dengan protein S berlokasih di permukaan virus. Protein S atau Spike protein merupakan salah satu protein atigen utama virus dan merupakan struktur utama untuk penulisan gen. protein S ini berperan dalam penempelan dan masuknya virus kedalam sel host ( interaksi protein S dengan reseptornya di sel inag).33

Corona Virus merupakan virus yang menyebabkan infeksi covid-19.

Infeksi pertama kali di identifikasi pada bulan Desember 2019 di Wuhan, Cina, corona virus mempunyai sifat sangat mudah menular sehingga dalam waktu singkat infeksi menyebar ke seluruh dunia dan menimbulkan pandemi gelobal..

Penularan virus corona terjadi secara droplet atau melalui percikan saat orang batuk atau berbicara hal inilah yang menyebabkan virus ini muda sekali menular ke prang lain. Tanda dan gejala yang tidak spesifik juga menyebabkan infeksi

32World Health Organiztion. Corona virus disease 2019 (COVID-19)Situation Report-68.(internet). 2020. https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus- 2019/situation-reports. pada tanggal 28 Maret 2020.

33Wang. Z., Ke, H. A Handbook of 2019-nCoV Pneumonia Control and Prevention. Hubei Science and Technologi Press.China : 2020)

(39)

virus ini susa dikenali. Sebagian besara kasus infeksi corona virus memiliki tanda dan gejala seperti influensa, demam, batuk, pilek, pusing, dan dalam kondisi berat bisa mengalami sesak napas yang berat.34

Hampir di seluruh dunia lumpuh total akibat Pandemi Covid-19. sehingga pendidikan menjadi salah satu sektor yang patut di beri atensi yang besar. karena bagaimanapun, sektor pendidikan di sebuah Negara harus tetap hidup sebagai bekal untuk membangun bangsa. dalam hal ini gurulah yang sangat berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Dari kalangan Pendidik, WFH berarti mengendalikan sebuah kegiatan proses pembelajaran secara daring (dalam jaringan). tidak akan terjadi dalam proses pembelajaran secara fisik atau tatap muka seperti di ruangan kelas melainkan kegiatan proses pembelajaran akan di lakukan secara media online.

dalam hal ini bukanlah sesuatu yang mudah. 35

Kehadiran Covid-19 membawa pengaruh signifikan bagi masyarakat yang terdampak. dari berbagai persoalan, ekonomi, bahkan pendidikan dan budaya muncul di tengah pandemik global dari virus yang mematikan. Pandemi Covid-19 ini juga berdampak pada dunia pendidikan. seluruh aktivitas siswa di sekolah di berhentikan. bahkan kementrian pendidikan dan kebudayaan (kemendikbud) mengeluarkan Surat Edaran (SE) No. 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan

34Wu, Y.C., Chen, C. S., & Chan, Y. J. The outbreak of COVID-19: (overview.

Journal of the Chinese Medical Association,:2020) 83(3), 217-220. https://

doi.org/10.1097/JCMA. 0000000000000270, di akses pada tanggal 1 juni 2020

35Afrillia Fahrina, Karla Amelia, Cut Rita Zahara, Peran Guru dan Keberlangsungan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 (Syiah Kuala University Press cetakan pertama 2020) h, 6

(40)

26

Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. salah satunya adalah “Belajar dari Rumah”, artinya yaitu peserta didik memulai proses belajar dari rumah dengan didampingi oleh orang tua. 36

Pandemi ini mengubah aktifitas dunia dan gemerlapnya. menjadikan semua untuk beristirahat sejenak. semua terhenti dan dibatasi. keramaian semakin berkurang dan sekolah- sekolah yang dulunya penuh kegembiraan, bermain dan bercerita bersama teman- teman dan bercengkrama dengan guru secara langsung atau bertatap muka, namun sekarang hanya terbatas tempat dan hanya mampu melihat lewat layar laptop ataupun layar handphone.37

Dalam kegitan proses belajar mengajar sebelumnya luring sekarang menjadi daring, sebelumnya anak- anak dibatasi penggunaan gadget namun sekarang ketika tidak memiliki gadget tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar. Dalam pembelajaran jarak jauh memang menyenangkan, karena memang sesuatu yang baru . Kemudian seorang pendidik dituntut untuk memberikan materi sekreatif mungkin dan memanfaatkan seluruh media online agar peserta didik lebih mudah memahami pembelajaran yang diberikan dan tetap nyaman, dulu guru tidak memahami media pembelajaran online namun sekarang

36 Afrillia Fahrina, Karla Amelia, Cut Rita Zahara, Peran Guru dan Keberlangsungan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 ( Syiah Kuala University Press cetakan pertama 2020 ) h, 11

37 Kelas Guru Menulis Batch 3, Mendidik Di Masa Pandemi ( Penerbit CV Jejak, anggota IKAPI Cetakan pertama Agustus 2020 ) h, 17

(41)

guru di tuntut untuk memahami secara keseluruhan media pembelajaran online dan tidak gagap lagi dalam proses pembelajaran. 38

Hal paling penting dalam proses pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh ini yaitu membangun kerja sama dan melakukan komunikasi yang baik dengan orangtua peserta didik, mereka yang menggantikan peran seorang guru selama proses pembelajaran secara daring. walaupun manusia memiliki kemampuan beradaptasi yang baik dibandingkan dengan makhluk Allah lainnya sehingga mudah cepat dan mudah berpikir dengan apa yang harus dilakukan disaat kondisi apapun, manusia memang makhluk sosial namun manusia tidak bisa hidup sendiri .39

38 Kelas Guru Menulis Batch 3, Mendidik Di Masa Pandemi ( Penerbit CV Jejak, anggota IKAPI Cetakan pertama Agustus 2020 ) h, 17

39ibid h, 18

(42)

28

BAB III

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

1. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yakni suatu penelitian yang bertujuan untuk menerangkan fenomena social atau suatu peristiwa. Hal ini sesuai dengan definisi kualitatif adalah metode penelitian yang konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan dan suatu pertukaran pengelaman social yang diinterprestasikan oleh setiap individupeneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orang- orang melalui interaksinya dengan situasi sosial mereka.40

Penelitian ini adalah penelitian jenis penelitian lapangan, yaitu penelitian yang merupakan pengumpulan datanya yang dilakukan di lapangan, seperti dalam lingkungan masyarakat, lembaga-lembaga dan organisasi kemasyarakatan dan lembaga pendididikan baik formal maupun non formal.

penelitian ini ini bertujuan untuk mengetahui informasi sejauh mana upaya keberhasilan guru dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa arab siswa kelas VII di masa pandemic covid-19 di MTs Negeri Nagekeo Nusa Tenggara Timur.

2. Pendekatan penelitian

Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan psikologi. psikologi berasal dari Bahasa Yunani psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti

40 H. Salim, Haidir. penelitian Pendidikan metode,pendekatan,dan jenis (penerbit kencana 1 februari 2019) hal, 28

(43)

karena itu digunakan pendekatan psikologi karena penulis melihat beberapa masalah yang berhubungan dengan kejiwaan (psikologi) yang ada dalam diri siswa yang berkaitan dengan meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Dalam memperoleh data dan informasi yang akan berlangsung dengan masalah yang akan diteliti, maka penulis akan mengadakan penelitian di MTs Negeri Nagekeo Nusa Tenggara Timur.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang akan digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal yang dikeluarkannya surat ijin penelitian dalam waktu kurang lebih tiga bulan.

C. Fokus Penelitian

Penelitian ini berjudul tentang “Analisis Upaya Guru dalam Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Arab siswa kelas VII di masa Pandemi Covid-19 di MTs Negeri Nagekeo Nusa Tenggara Timur, maka yang menjadi focus penelitian dan deskripsi fokusnya adalah Upaya Guru dalam Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Arab siswa kelas VII di masa Pandemi Covid-19 di MTs Negeri Nagekeo Nusa Tenggara Timu.

Fokus dalam penelitian adalah pemusatan focus kepada intisari penelitian yang akan di lakukan. Hal tersebut harus dilakukan dengan cara ekspilisit agar

41 Purwa atmaja prawira, psikologi Pendidikan dalam perspektif baru ( ar-ruzz media cetakan II 2014)

(44)

30 kedepannya dapat meringankan peneliti sebelum turun atau melkukan observasi atau pengamatan.

Fokus penelitian merupakan garois terbesar dalam jantungnya penelitian mahasiswa, sehingga observasi dan analisa penelitian bakal menjadi lebih terarah..

D. Deskripsi Penelitian

Deskripsi penelitian merupakan menjelaskan, mendeskripsikan titik fokus penelitian

Berdasarkan fokus penelitian, maka peneliti akan mendeskripsikan fokus penelitian yaitu:

1. Peranan guru bahasa arab adalah yang memiliki tanggung jawab dan tugas tertentu yaitu untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan baik dan menumbuhkan serta mengembangkan aspek jasmani dan rohani supaya peserta didik mampu mencapai tingkat kedewaasaan yang berkepribadian insan kamil dan memiliki agamayang menyerukan kebaikan, kesejahteraan lahir batin, dan penyerahan sepenuhnya terhadaap ketentuan dan aturan Allah subhanahuwata’ala.

2. Meningkatkan hasil belajar, pada hakikatnya belajar merupakan pengelaman yang menyebabkan sebuah perubahan dalam tingkah laku menyangkut berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun pisikis dan bersifat menetap. Jadi motivasi sangat penting dalam kegiatan belajar, karena adanya motivasi yag mendorong semangat belajar dan sebaliknya kurang ada motivasi akan melemahkan semangat beelajar.

(45)

1. Data primer

Sumber data primer adalah sumber data pertama dimana sebuah data dihasilkan Dalam penelitian ini, sumber data primer yang digunakan adalah dengan cara mengadakan wawancara langsung kepada subjek penelitian yang merupakan guru Bahasa Arab dan siswa kelas VII MTs Negeri Nagekeo Nusa Tenggara Timur.

2. Data sekunder

Sedangkan sumber data sekunder adalah data yang diperoleh tidak langsung dari sumbernya, tetapi diperoleh dari pihak kedua. Data ini mendukung dari data primer yang telah peneliti dapatkan. Sumber data sekunder ini dapat diperoleh dari hasil dokumentasi berupa foto, catatan dan lain sebagainya.

F. Instrument Penelitian

Berkualitas atau tidaknya penelitian yang dilakukan banyak ditentukan oleh instrumen penelitian yang digunakan. Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan, sebab data yang diperlukan untuk menjadi pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrument, instrumen adalah alat pengumpulan data yang pada hakikatnya mengukur variabel penelitian. Adapun jenis instrumen yang penulis gunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Pedoman Observasi adalah catatan tentang data sekolah, keadaan MTs Negeri Nagekeo Di Tengah Pandemi Covid-19 baik fisik (sarana dan

(46)

32 prasarana), struktur organisasi, keadaan guru dan siswa. Upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa .

2. Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab antara peneliti dengan subyek penelitian atau informen dalam satu situasi, agar mengetahui hasil belajar Bahasa Arab di MTs Negeri Nagekeo.

3. Format Dokumentasi penulis gunakan untuk mengumpulkan data dengan mencari atau mengambil data-data berupa catatan atau dokumen yang ada di sekolah. Data yang dimaksud adalah keadaan MTs Negeri Nagekeo baik fisik (sarana dan prasarana), struktur organisasi, jumlah siswa, dan serta jumlah guru.

G. Teknik Pengumpulan Data

Tujuan diadakannya suatu penelitian adalah untuk mendapatkan data.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.

1. Observasi

Obsevasi di lakukan di sekolah MTs Negeri Nagekeo Nusa Tenggara Timur untuk mengetahui informasi yang akurat dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Arab siswa kelas VII. Observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat dan dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena yang sedang diamati untuk mendapatkan data tentang suatu masalah, sehingga di peroleh pemahaman atau sebagai alat re-checking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperolah sebelumnya Observasi atau pengamatan merupakan suatu Teknik atau cara

(47)

yang sedang berlangsung.

2. Wawancara

Dalam penelitian ini wawancara yang dilakukan adalah untuk melengkapi data yang tidak diperoleh dengan Teknik observasi atau Teknik lainnya. Disamping itu juga untuk mengungkap hal-hal yang sesuai dengan topik ini, untuk memperoleh data yang tepat dan akurat, maka terlebih dahulu dibuat pedoman wawancara atau guide interview. Hal ini bertujuan agar dalam pelaksanaan wawancara dapat terarah pada pokok permasalahan yang telah dirumuskan

3. Dokumentasi

Dokumentasi dalam hal ini menggali data dalam penelitian ini, selain menggunakan metode observasi dan wawancara, peneliti juga menggunakan metode dokumentasi. Metode ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Dalam penelitian ini, dokumentasi yang digunakan adalah berupa catatan dan alat perekam serta dokumentasi berupa foto atau gambar. Karena hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah Sebagian dari proses pengujian data yang hasilnya digunakan sebagai bukti yang memadai untuk menarik kesimpulan penelitian.

Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan

(48)

34 masalah yang diselidiki dengan menggambar/melukiskan keadaan subjek/objek penelitian (seseorang, Lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya.42

42 Dr. Sudaryono. Metodologi penelitian (PT. Raja Grafindo Persada, 1 Maret 2017) h,219

(49)

35 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. MTs Negeri Nagekeo

MTs Negeri Nagekeo berdiri pada tahun 1980. Sekolah ini menjadi saksi sejarah berdirinya sebuah lembaga pendidikan Madrasah Tsanawiyah pertama di kota Mbay kabupaten Nagekeo, Masyarakat sangat berantusias terhadap pembangunan Sekolah Madrasah ini karena denan adanya sekolah Madrasah ini mampu memberikn pendidikan akhlak yan baik untuk anak-anak mereka.

MTs Negeri Nagekeo merupakan salah satu Sekolah Madrasah di kabupaten Nagekeo dengan jumlah murid sebanyak 9 siswa/siswi serta 34 guru tetap dan honorer. Luas tanah di MTs Negeri Nagekeo ini seluas 2181, dikarenakan dalam 1 lokasi ada 4 sekolah yang berdiri diatasnya. Lokasi sekolah sangat strategis, karena berada di tengah- tengah kota sehingga sangat mudah untuk dilalui oleh jalur kendaraan umum, dan sangat mudah dijangkau oleh masyarakat.

Adapun profil singkat MTs Negeri Nagekeo :

1. Nama : MTs Negeri Nageeo

2. Nomor Statistik Sekolah : 121153160001

3. NPSN : 50310773

4. Alamat

a. Jalan : Jln. Baiturrahman Alorongga

(50)

36

b. Kelurahan : Mbay I

c. Kecamatan : Aesesa

d. Kota : Mbay

e. Provinsi : Nusa Tenggara Timur

f. Kode Pos : 86472

5. Tahun mulai operasional : 1980

6. Luas Tanah : 2181

7. Jenjang : MTs

8. Status Sekolah : Negeri

9. Akreditasi : B

10. Bangunan Sekolah : Milik Sendiri 11. Waktu Penyelenggara : Pagi

12. Kurikulum yang Digunakan : Kurikulum 2013 13. Jarak ke Pusat Kecamatan : 1 km

14. Jarak ke Pusat Otoda : 2 km 15. Terletak Pada Lintasan : kecamatan

16. Kode Wilayah : 24- Nusa Tenggara Timur 17. Kode Kabupaten : 17- Kabupaten Nagekeo 18. Organisasi Penyelenggara : Pemerintah

2. Letak Geografis MTs Negeri Nagekeo

MTs Negeri Nagekeo bertempat di Jalan Baiturrahman Alorongga Kelurahan Mbay 1 Kecamatan Aesesa Kota Mbay.

(51)

Berdasarkan dari hasil observasi yang dilakukan peneliti tentang posisi keberadaan dan tata letak secara geografis MTs Negeri Nagekeo sebagai berikut:

 Sebelah Timur : Parit / Air Irigasi

 Sebelah Utara : MAN Nagekeo

 Sebelah Barat : MIN Nagekeo

 Sebelah Barat : Tk Nurusahada

Secara garis besar letak goegrafis MTs Negeri Nagekeo dikelilingi oleh Sekolah. Adapun yang menjadi kepala Sekolah di MTs Negeri Nagekeo saat ini adalah bapak Zulkifli Usman , S. Ag.

3. Visi Misi MTs Negeri Nagekeo Visi :

Visi dari MTs Negeri Nagekeo “ Terwujudnya Suatu Komunitas Pendidikan Madrasah Yang Islami Berilmu Beramaliyah & Berkualitas ”.

Misi :

1. Mengembangkan kemampuan dasar siswa menjadi Muslim yang Beriman, Bertaqwa kepada Allah SWT. Bertanggung jawab dan menanamkan nilai- nilai Akhlakul Karimah.

2. Menyelenggarakan kegiatan pembinaan Ibadah, Ceramah, Agama, Baca Tulis AL-Qur’an, Olahraga, Prestasi, Pramuka dan Lomba Bidang Akademik maupun non Akademik.

Referensi

Dokumen terkait

Dari contoh kalimat di atas, dapat diketahui bahwa salah satu perbedaan yang terdapat dalam penggunaan kata sambung menyatakan persyaratan 只要… 就… Zhiyao…Jiu…

Berdasarkan hasil observasi pada mahasiswa jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Madiun, pelanggaran atas peraturan yang telah ditetapkan oleh jurusan

Tabel 11 Pengaruh Interaksi Antara Frekuensi Dan Konsentrasi Penyiraman Terhadap Berat Basah, Kadar Klorofil, Dan Luas Daun Tanaman Sawi ( Brassica juncea L.) Pada Umur 50

Adapun hasil analisis data yang diperoleh dengan program SPSS 23 dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh pelayanan fiskus, sanksi perpajakan dan

Untuk menjalankan dan menghentikan motor ini cukup dengan menerapkan pulsa digital yang hanya terdiri atas tegangan positif dan nol (ground) pada salah satu terminal lilitan

Tugas akhir ini membuat sebuah High Power Amplifier (HPA) dimana pada blok diagram radar HPA merupakan salah satu bagian yang sangat dibutuhkan dalam

Strategi selanjutnya yang dapat dilakukan oleh Restoran Chicken Crush adalah memberikan diskon terhadap produk baru dengan cita rasa berbeda dari sebelumnya. Hal ini

Berikut ini adalah contoh yang berdasarkan pada suatu organisasi yang terbagi 2 bagian setiap bagian mempunyai database tindakan pembetulan masing-masing yang mencatat