• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA TERHADAP PLURALITAS AGAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA TERHADAP PLURALITAS AGAMA"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

TERHADAP PLURALITAS AGAMA

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik

Oleh:

Aloysius Setiyo Wibowo NIM: 151124023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

(2)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah senantiasa dengan penuh cinta kasih setia dalam membimbing, menuntun hidup saya dalam mengawali dan mengakiri perkuliahan dengan menyelesaikan skripsi dengan baik.

Kedua Orang tua saya Almarhum Bapak Fransiskus Xaverius Suparjiyanto dan Almarhum Ibu Anasthasia Rapaela Parinem dan kaka saya Agustinus Setiyo Basuki dan Andreas Setiyo Nugroho dan Ema Kurniana serta Diah Fera yang senantiasa mendukung, memberikan semangat dan mendoakan penulis hingga

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

(3)

v MOTTO

“Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.”

(Yesaya 55:9)

(4)

viii ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA TERHADAP PLURALITAS AGAMA” ditulis atas dasar keingintahuan penulis dalam mengetahui pluralitas agama khususnya bagi mahasiswa-mahasiswi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan tentang pluralitas agama di lingkungan kampus Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif dengan mengambil data dari para responden menggunakan kuesioner yang telah dibagikan dan didukung dengan wawancara. Desain penelitian adalah ex post facto. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiswi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Teknik sampling yang dipakai adalah cluster random sampling sehingga mendapatkan 100 responden yang diperoleh dari kriteria mahasiswa aktif tahun 2016-2018. Hasil validitas menyatakan bahwa dari 30 soal ada 2 instrumen yang tidak valid, yakni nomor 2 dan 4 dan untuk hasil lainya dinyatakan valid. Maka, hasil dari uji reliabilitas diperoleh nilai cronbach alpha sebesar 0,850 yang termasuk dalam kriteria reliabilitas tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai mean keseluruhan pemahaman dan penerimaan mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta sebesar 101,04 masuk kriteria cukup baik, Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa rata-rata mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta memiliki pemahaman dan penerimaan akan pluralitas agama yang cukup baik

Kata-kata Kunci: Pemahaman, Penerimaan, Pluralitas Agama, Mahasiswa UII Yogyakarta

(5)

ix ABSTRACT

This undergraduate thesis entitled "THE UNDERSTANDING AND ACCEPTANCE OF THE STUDENTS OF INDONESIAN ISLAMIC UNIVERSITY OF YOGYAKARTA TOWARD THE PLURALITY OF RELIGIONS” is written based on the author’s curiosity about the plurality of religions, especially for students in Indonesian Islamic University of Yogyakarta.

This undergraduate thesis is aimed to know the understanding and acceptance of the students toward the plurality of religions in Indonesian Islamic University of Yogyakarta. This research is a quantitative research which is conducted by collecting data using questionnaires and supported by interviewing the respondents. The research design is ex post facto. The population research is the Indonesian Islamic University of Yogyakarta students. This research uses cluster random sampling technique and then obtained 100 respondents which are based from the criteria for active students in 2016-2018. The validity results show that there are 2 instruments invalid of 30 questionts, these are number 2 and 4, and for the other results are valid. The reliability test results show a Cronbach Alpha value of 0.850 which is included in the high reliability criteria. This research results show that the mean score of the understanding and acceptance of the Indonesian Islamic University of Yogyakarta students is 101.04 and it is included into the quite good criteria. Based on these results, it can be concluded that the Indonesian Islamic University of Yogyakarta students commonly had a quite good understanding and acceptance toward plurality of religion.

Keywords: Understanding, acceptance, plurality of religion, Indonesian Islamic University of Yogyakarta students

(6)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi

PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ...viii

ABTRACT ... ix

KATA PENGANTAR... x

DAFTAR ISI ...….xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR DIAGRAM... ….xix

DAFTAR SINGKATAN... xx

BAB I. PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang ...1

B. Identifikasi Masalah...6

C. Pembatasan Masalah...7

D. Rumusan Masalah...7

E. Tujuan Penulisan ...7

F. Manfaat Penulisan ...8

G. Metode Penulisan...9

H. Sistematika Penulisan ...9

BAB II. KAJIAN TEORI...11

A. Kajian Teori ...11

1. Pemahaman ...11

2. Penerimaan ...13

3. Pluralitas Agama...14

(7)

xiv

B. Penelitian yang Relevan ...19

BAB III. METODE PENELITIAN ...21

A. Jenis Penelitian ...21

B. Tujuan Penelitian ... 21

C. Desain Penelitian ...22

D. Tempat dan Waktu Penelitian...22

E. Populasi dan Sampel Penelitian ...22

F. Teknik dan Instrumen Pegumpulan Data ...23

1. Identifikasi Variabel ...23

2. Definisi Konseptual ...24

3. Definisi Operasional ...25

4. Teknik Pengumpulan Data ...27

5. Instrumen Penelitian ...27

6. Pengembangan Instrumen...28

G. Teknik Analisis Data: Analisis Deskriptif ...35

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...36

A. Gambaran Umum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ...36

1. Sejarah Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ...36

2. Visi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ...38

3. Misi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ...38

4. Tujuan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ...38

B. Deskripsi Hasil Laporan Penelitian Data Keseluruhan di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ...39

1. Hasil Rangkuman Data Deskripsi dan Data Keseluruhan ...39

2. Hasil Aspek Pemahaman Pluralitas Agama ...41

3. Hasil Indikator Pemahaman...44

4. Hasil Aspek Penerimaan Pluralitas Agama ...56

5. Hasil Indikator Penerimaan ...58

C. Rangkuman Hasil Data Keseluruhan dan Aspek ...69

D. Pembahasan Hasil Penelitian ...73

1. Hasil dari Data Keseluruhan ...73

(8)

xv

2. Hasil dari Aspek Pemahaman Pluralitas Agama ...73

3. Hasil dari Aspek Penerimaan Pluralitas Agama ...76

E. Hasil Wawancara ...79

1. Kode Identitas Responden ...79

2. Deskripsi Hasil Wawancara Mahasiswa-Mahasiswi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ...80

F. Hasil Kesimpulan Wawancara Mahasiswa Universitas Islam Indonesia ...84

G. Keterbatasan Penelitian ...85

H. Refleksi Kateketis ...85

BAB V. PENUTUP...88

A. Kesimpulan ...88

B. Saran ...89

DAFTAR PUSTAKA ...90

LAMPIRAN ...92

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... (1)

Lampiran 2. Surat Pemberian Izin Penelitian dari Universitas Islam Indonesia... (2)

Lampiran 3. Kuesioner Penelitian ... (3)

Lampiran 4. Contoh Kuesioner Penelitian yang Sudah Diisi ... (7)

Lampiran 5. Panduan pertanyaan Wawancara ... (11)

Lampiran 6. Hasil Wawancara ... (12)

Lampiran 7. Hasil Data Penelitian ... (24)

(9)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Variabel Penelitian ... 28

Tabel 2: Kisi-Kisi Pemahaman dan Penerimaan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta terhadap Pluralitas Agama ... 28

Tabel 3: Penentuan rtabel ... 32

Tabel 4: Validitas Kuesioner Penelitian terhadap Mahasiswa UII... 33

Tabel 5: Ketentuan Penilaian Cronbach’s Alpha ... 34

Tabel 6: Reliabilitas pada Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 34

Tabel 7: Rangkuman Deskripsif Frekuentif dari Data Keseluruhan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 40

Tabel 8: Rangkuman Hasil Deskripsi Statistik dari Data Keseluruhan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 41

Tabel 9: Rangkuman Deskripsi Frekuentif dari Data Aspek Pemahaman Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 42

Tabel 10: Rangkuman Hasil Deskripsi Stastistik Dari Data Aspek Pemahaman Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 44

Tabel 11: Rangkuman Deskripsi Frekuentif dan Indikator Menerjemahkan Mahasiswa Universitas Islam Yogyakarta ... 44

Tabel 12: Rangkuman Hasil Deskripsi Stastistik dan Indikator Menerjemahkan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 46

Tabel 13: Rangkuman Deskripsi Frekuentif dari Indikator Menafsirkan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 46

Tabel 14: Hasil Deskripsi Stastistik dari Indikator Menafsirkan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 48

Tabel 15: Rangkuman Deskripsi Frekuentif dari Indikator Memperkirakan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 48

Tabel 16: Hasil Deskripsi Stastistik dari Indikator Memperkirakan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 50

Tabel 17: Rangkuman Deskripsi Frekuentif dari Indikator Menentukan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 50

Tabel 18: Hasil Deskriptif Statistik dari Indikator Menentukan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 52

(10)

xvii

Tabel 19: Rangkuman Deskripsi Frekuentif dari Indikator Memahami Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 52 Tabel 20: Hasil Deskripsi Statistik dari Indikator Memahami Mahasiswa

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 54 Tabel 21: Rangkuman Deskripsi Frekentif Indikator Data Mengartikan

Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 54 Tabel 22: Rangkuman Deskripsi Statistik dari Indikator Mengartikan

Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 56 Tabel 23: Rangkuman Deskripsi Frekuentif dari Aspek Penerimaan

Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 57 Tabel 24: Rangkuman Deskripsi Stastistik dari Aspek Penerimaan Mahasiswa

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 58 Tabel 25: Rangkuman Deskripsi Frekuentif dari Indikator Menunjukkan

Kesadaran Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 59 Tabel 26: Hasil Deskripsi Statistik dari Indikator Menunjukkan Kesadaran

Mahasiswa Universitas Islam Indonesia... 61 Tabel 27: Hasil Rangkuman Deskripsi Frekuentif Indikator Menunjukkan

Kemauaan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 61 Tabel 28: Rangkuman Deskripsi Statistik dari Indikator Menunjukkan Kemauan

Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 63 Tabel 29: Rangkuman Deskripsi Frekuentif dari Indikator Menunjukkan

Perhatian Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 63 Tabel 30: Rangkuman Deskripsi Statistik dari Indikator Menunjukkan

Perhatian Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 65 Tabel 31: Rangkuman Deskripsi Frekuentif dari Indikator Mengakui

Kepentingan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 65 Tabel 32: Rangkuman Deskripsi Statistik dari Indikator Mengakui Kepentingan

Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 67 Tabel 33: Rangkuman Deskripsi Frekuentif dari Indikator Mengakui Perbedaan

Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 67 Tabel 34: Rangkuman Deskripsi Statistik dari Indikator Mengakui Perbedaan

Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 69 Tabel 35: Rangkuman Setiap Aspek Mean dan Frekuensi Pemahaman Pluralitas

Agama Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Tahun Ajaran 2020 ... 70

(11)

xviii

Tabel 36: Rangkuman Setiap Aspek Mean dan Frekuensi Penerimaan Pluralitas Agama Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Tahun Ajaran 2020 ... 71 Tabel 37: Hasil Setiap Rangkuman Keseluruhan Aspek Mahasiswa-mahasiswi

terhadap Pemahaman dan Penerimaan Pluralitas Agama... 72 Tabel 38: Rangkuman Hasil Keseluruhan ... 72 Tabel 39: Hasil Rangkuman Identitas Responden Mahasiswa-mahasiswi

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 79

(12)

xix

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1: Hasil Deskripsi Frekuentif dari Data Keseluruhan Mahasiswa

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 40 Diagram 2: Hasil Deskripsi Frekuentif dari Data Aspek Pemahaman Mahasiswa

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 43 Diagram 3: Hasil Deskripsi Frekuentif dari Indikator Menerjemahkan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 45 Diagram 4: Hasil Deskripsi Frekuetif dari Indikator Menafsirkan Mahasiswa

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 47 Diagram 5: Hasil Deskripsi Frekentif dari Indikator Memperkirakan Mahasiswa

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 49 Diagram 6. Hasil Deskripsi Frekuentif dari Indikator Menentukan Mahasiswa

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 51 Diagram 7: Hasil Deskripsi Frekuentif dari Indikator Memahami Mahasiswa

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 53 Diagram 8: Hasil Deskripsi Frekentif dari Indikator Mengartikan Mahasiswa

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 55 Diagram 9: Hasil Deskripsi Frekuentif dari Data Aspek Penerimaan Mahasiswa

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 57 Diagram 10: Hasil Deskripsi Frekuentif dari Data Menunjukkan Kesadaran

Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarata ... 60 Diagram 11: Hasil Deskripsi Frekuentif dari Data Menunjukkan Kemauan

Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 62 Diagram 12: Hasil Rangkuman Deskripsi Frekuentif dari Indikator Menunjukkan Perhatian Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ... 64 Diagram 13: Hasil Rangkuman Deskripsi Frekuentif dari Indikator Mengakui

Kepentingan Mahasiswa Universitas Indonesia Yogyakarta... 66 Diagram 14: Hasil Rangkuman Deskripsi Frekuentif dari Indikator mengakui

Perbedaan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta... 68

(13)

xx

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan dalam Penelitian df : degree of freedom N : jumlah responden

SPSS : Statistical Product and Service Solutions Std. : Standard

B. Singkatan-Singkatan Lain

APPLE : Asia – Pasific Profesional Leaders in Education AUR : Asia University Rangkings

DIY : Daerah Istimewa Yogyakarta

H : Hijriah

NKRI : Negara Kesatuan Republik Indonesia PPIM : Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat PT : Perguruan Tinggi

R : Responden

SARA : Suku, Agama, Ras, Antargolongan SMRC : Saiful Mujani Research and Consulting STI : Sekolah Tinggi Islam

UII : Universitas Islam Indonesia UIN : Universitas Islam Negri UUD : Undang-Undang Dasar

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan satu-satunya negara kepulauan yang memiliki populasi penduduk terbesar keempat di dunia sebanyak 265 juta jiwa dan berbagai macam suku, budaya, bahasa, ras, serta agama. Warga masyarakat Indonesia mempunyai suatu hak yang wajib untuk memilih agama yang akan dianutnya (Kompasiana.com). Saat ini pemahaman dan penerimaan dalam pluralitas agama mengharapkan seseorang untuk mampu memahami dan mengerti tentang suatu hal arti dari konsep dasar dan situasi serta dari beberapa fakta yang telah diketahui.

kita tidak hanya paham seksama tentang konsep dari beberapa masalah atau fakta yang ditanyakan dan telah ditemui sehingga, kita dapat mengerti akan pluralitas agama.

Pluralitas berasal dari kata “plural” Artinya hidup secara toleran pada tatanan masyarakat yang berbeda suku, golongan, agama, adat yang beragam.

Sejak dulu sampai sekarang, Indonesia masih terjadi berbagai masalah-masalah yang mengakibatkan beberapa daerah ingin memisahkan diri dari negara Indonesia dan terdapat beberapa perselisihan antar golongan. Hal ini sangat tidak sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia "BHINNEKA TUNGGAL IKA", dalam semboyan yang mengandung makna yaitu "berbeda-beda tapi tetap satu jua". Dengan adanya semboyan tersebut seharusnya sebagai Bangsa Indonesia tidak membeda-bedakan antara bangsa satu dengan bangsa yang lain baik itu

(15)

dalam segi ras, warna kulit, agama bahasa, atau yang lainnya. Oleh karena itu, sebagai Bangsa Indonesia harus menanamkan sikap pluralisme yang tinggi, supaya bisa saling toleransi satu sama lain dan menjadikan Negara Indonesia sebagai negara yang mempunyai Idealisme akan persatuan yang erat.

Realitas agama plural Indonesia adalah cerminan implementasi dari Pancasila dan UUD 1945 dan ini sudah diakui Indonesia sejak kemerdekaan.

Seperti yang kita ketahui bahwa di Indonesia terdapat enam agama yang diakui pemerintah yakni Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Katolik dan Kong huchu dan setiap warga Indonesia wajib memeluk salah satu dari agama tersebut. Sesuai dengan sila ke-1 Pancasila "Ketuhanan yang Maha Esa" artinya setiap warga Indonesia bebas memilih agama yang ingin mereka peluk tanpa ada paksaan dari siapapun. Namun, tidak semua rakyat Indonesia mengerti akan hal tersebut, bahkan masih banyak masyarakat yang melanggarnya. Seperti kejadian lalu yang terjadi di Aceh Singkil, pembakaran gereja dan penyerangan umat kristiani oleh umat muslim. Dalam hal ini, terbukti bahwa bangsIndonesia masih rendah dalam segi intelelektual-nya, karena adanya kekeliruan terhadap paham agama.

Adanya pluralitas di Indonesia melahirkan pro dan kontra. Bagi yang pro pluralitas agama, menganggap bahwa keberagaman agama ini adalah hal yang positif, keberagaman di Indonesia ini bisa menjadikan Indonesia sebagai contoh yang baik bagaimana kehidupan kerukunan antar agama. Keberagaman agama di Indonesia memang berasal dari masa lalu yang tidak bisa diubah, sehingga keberagaman ini memang harus dipertahankan dan setiap umat agama harus bisa menghormati satu sama lain. Bagi yang kontra, pluralitas agama bisa dianggap

(16)

mengancam kemurnian agama. Ini disebabkan karena pada dasarnya setiap agama memililiki ajaran agama yang berbeda-beda satu sama lain. Kekuatan para kelompok kontra pluralitas ini adalah nantinya ajaran setiap agama saling bercampur baur dengan ajaran agama yang lain. Selain itu jika dilihat dari praktik lapangan bahwa pengaplikasian toleransi, masih belum dilaksanakan dengan cukup baik. Adanya kontra seperti inilah yang mengakibatkan awal pecah belahnya suatu negara. Untuk menghindari terjadinya konflik tersebut, ada beberapa solusi untuk mengatasinya, diantaranya adalah dengan melakukan dialog antar agama.

Dalam dialog ini kita tidak hanya saling beradu argumen tetapi kita juga harus mengimbangi dengan rasa saling pengertian dalam menanggulangi masalah kehidupan bangsa baik berupa materi maupun spiritual. Di samping itu, perlu juga ditanamkan pendidikan multikultural karena betapa pentingnya sikap toleransi, maka harus diterapkan sejak dini. Kita harus menjadikan perbedaan yang kita miliki sebagai kekayaan bangsa dan sebagai ciri khas suatu bangsa. Perlunya ditanamkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air dalam generasi penerus bangsa sejak dini dapat menjadikan mereka semakin memahami dan akhirnya saling menghagai setiap perbedaan yang ada (Kompasiana.com).

Dengan keberagaman yang telah ada, wajar timbul suatu gerakan-gerakan yang akan memicu perpecahan antara bangsa dengan persatuan dan persaudaraan, gerakan tersebut seperti radikalisme, fundamentalisme agama dan terorisme yang membuat kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terancam.

Sehingga di zaman sekarang ini, kita perlu menyadari bahwa masih ada golongan-

(17)

golongan tersebut yang ingin memecah belah Ideologi Pancasila dengan ideologi lain yang menyakinkan. Gerakan tersebut adalah sebuah gerakan golongan kalangan ISIS.

Pada zaman sekarang banyak muncul suatu gerakan-gerakan radikalisme dan fundamentalisme agama akan suatu golongan yang ingin memecah belah NKRI, dalam dunia pendidikan kita dapat melihat bahwa kaum pendidikan yang intoleran dan menyebarkan suatu kedalam institusi pendidikan yang mampu memberikan dampak perhatian khusus dan pengawasan yang baik, sehingga hasil survei nasional dari Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah (redaksianaindonesia.com).

Data menunjukkan 57% guru di Indonesia memiliki suatu pandangan intoleran terhadap agama lain. Survei tersebut dilakukan antara 6 Agustus dan 6 September 2018, dengan 2.237 guru menjadi sampel. Data yang ditunjukkan survei adalah sebanyak 57% guru memiliki opini intoleran terhadap agama lain serta 46% guru memiliki opini radikal.

Pada 4 Juni 2017, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei tentang NKRI dan negara khilafah atau negara Islam. Sebanyak 79,3% responden menyatakan bahwa NKRI adalah yang terbaik bagi Indonesia.

Hanya 9,2% responden yang setuju NKRI diganti menjadi negara khilafah atau negara Islam. Sementara 11,5% responden lainnya mengaku tidak tahu Namun lain pihak, hasil survei juga menunjukkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia ada yang menghendaki berdirinya negara Islam. Hal itu berarti mereka menutup diri terhadap pluralitas agama (Nasional.kompas.com).

(18)

Dalam situasi semacam ini, diperlukan adanya pendidikan yang membuka ruang pada keterbukaan dan penghargaan akan agama dan kepercayaan umat lain.

Maka dari itu, kaum muda terlebih mahasiswa sebagai golongan intelegensia yang diharapkan menjadi daya penggerak yang dinamis bagi proses modernisasi dalam kehidupan masyarakat perlu di didik agar dapat memahami dan menerima pluralitas agama.

Penelitian ini bertujuan, mendapatkan suatu gambaran tentang pemahaman dan penerimaan mahasiswa terhadap pluralitas agama. Sampel penelitian dibatasi pada mahasiswa yang kuliah di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta atau lebih dikenal dengan UII Yogyakarta. Urgensi penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang pemahaman dan penerimaan mahasiswa terhadap pluralitas agama. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebuah contoh sarana untuk mencari, menumbuhkan pemahaman dan penerimaan mengenai pluralitas agama diantara mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta sehingga dapat menerima pluralitas agama.

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (UII) adalah perguruan tinggi swasta nasional tertua di Indonesia yang terletak di Yogyakarta. UII Yogyakarta semula bernama Sekolah Tinggi Islam (STI) yang didirikan di Jakarta pada hari Ahad, 27 Rajab 1364 H bertepatan dengan didirikan tanggal 8 Juli 1945.

Menyelengarakan berbagai program studi unggulan yang dapat langsung dipraktekan dalam dunia kerja setelah lulus studinya. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta memiliki nuansa yang sangat menjunjung kekeluargaan yang sangat kental, yang dibangun melalui rasio yang tinggi antara dosen dan mahasiswa yang

(19)

terjadi dalam civitas akademis yang merupakan suatu komponen pendukung terhadap kegiatan akademik yang ada di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (www.uii.ac.id).

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suatu gambaran tentang pemahaman dan penerimaan mahasiswa-mahasiwi UII Yogyakarta terhadap pluralitas agama. Dengan demikian diharapkan sikap toleransi dapat semakin bertumbuh di kalangan mahasiswa. Hal ini akan mendukung persatuan dan kesatuan bangsa dalam menjalin keharmonisan di dalam masyarakat, sehingga konflik antar umat beragama tidak terjadi, Menyadari hal tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian sebuah judul “PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN

MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

TERHADAP PLURALITAS TAHUN 2020”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasi beberapa masalah berikut ini:

1. Munculnya suatu gerakan radikalisme terutama di kalangan mahasiswa.

2. Masyarakat Indonesia menutup diri terhadap pluralitas agama.

3. Kurangnya pendidikan mengenai toleransi terhadap agama lain.

4. Pemahaman dan penerimaan pluralitas agama.

(20)

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya penyimpangan dan penafsiran yang berbeda-beda pada persoalan pokok serta untuk mendukung hasil yang baik, maka penulis membatasi masalah pada:

1. Objek dari penelitian ini adalah peneriman dan pemahaman pluralitas agama.

2. Subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka masalah pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana Pemahaman dan Penerimaan mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta terhadap pluralitas agama?

2. Bagaimana penerimaan mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta terhadap pluralitas agama?

E. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiwa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta terhadap pluralitas agama.

2. Mendapatkan gambaran tentang pemahaman dan penerimaan mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta terhadap pluralitas agama.

(21)

F. Manfaat Penulisan 1. Manfaat Teoretis

a. Penelitian ini diharapkan dapat membantu penulis dalam mempersiapkan diri sebagai calon katekis dan guru agama agar memiliki pemahaman mengenai pluralitas agama sehingga memiliki sikap yang terbuka dan toleran terhadap agama lain.

b. Penelitian ini diharapkan menjadi masukan kebijakan bagi para pendidik serta kampus Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dalam mengembangkan model pembelajaran dalam pendidikan karakter yang efektif serta mengembangkan karakter mahasiswa berdasarkan nilai-nilai Pancasila, nilai keharmonisan dan nilai keterbukaan terhadap pluralitas agama.

c. Pengembangan keilmuan unggulan dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, dalam mengembangkan suatu pendidikan karakter. Dari pendidikan karakter, kita dapat mengerti suatu pendidikan karakter yang bermanfaat dalam menanggulangi suatu tantangan dari radikalisme dan fundamentalisme suatu agama.

d. Hasil penelitian ini bermanfaat untuk membantu para pendidik menemukan yang tepat dalam mendidik mahasiswa Universitas Islam lndonesia Yogyakarta untuk menerima pluralitas agama.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian dapat dijadikan acuan dan sarana guna mencari cara untuk menumbuhkan pemahaman yang benar tentang pluralitas agama dan penerimaan pluralitas agama di kalangan mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

(22)

G. Metode Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode analaisis deskriptif yaitu sebuah metode yang digunakan untuk memaparkan serta menggambarkan data-data yang telah diperoleh melalui penelitian kuantitatif yang didukung dengan wawancara serta studi pustaka untuk menarik kesimpulan.

Penulis menggunakan metode analisis deskriptif untuk memperoleh gambaran mengenai pemahaman dan penerimaan mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

H. Sitematika Penulisan

Skripsi ini mengambil judul tentang PEMAHAMAN DAN PENERIMAN

MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

TERHADAP PLURALITAS AGAMA. Diuraikan menjadi lima bab. Gambaran umum yang akan dibahas dari tulisan ini akan dirincikan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Bab pendahuluan ini berisi gambaran umum tentang isi karya tulis yang meliputi: latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II: KAJIAN TEORI

Pada bab II diuraikan pengertian pemahaman, penerimaan, pluralitas agama.

(23)

BAB III: METODE PENELITIAN

Bab III berisi pemaparan tempat penelitian. Kemudian akan dideskripsikan mengenai metodologi penelitian meliputi latar belakang penelitian, tujuan penelitian, rumusan masalah, jenis penelitian, tujuan penulisan, tempat dan waktu penelitian, responden penelitian, teknik analisis dan variabel penelitian. (kalimat) BAB IV: HASIL DAN KETERBATASAN PENELITIAN

Membahas uraian deskripsi objek penelitian, analisis data, interpretasi hasil olah data, hasil akhir penelitian dan keterbatasan penelitian.

BAB V: PENUTUP

Penutup, berisi tentang kesimpulan penelitian dan saran.

(24)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori 1. Pemahaman

Menurut Benyamin S.Bloom (1975:89), pemahaman (comvrehension), kemampuan ini umumnya mendapat penekanan dalam proses belajar mengajar.

Menurut Bloom “Here we are using the tern “comprehension“ to include those objectives, behaviors, or responses which represent an understanding of the literal message contained in a communication.“ Artinya: di sini kita

menggunakan pengertian pemahaman mencakup tujuan, tingkah laku, atau suatu tanggapan yang mencerminkan sesuatu pemahaman pesan tertulis dalam komunikasi. Oleh sebab itu, siswa dituntut memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan memanfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkan dengan hal yang lain.

Benyamin S.Bloom mengatakan bahwa pemahaman (comvrehension) adalah kemampuan sesorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami dapat diartikan mengerti tentang sesuatu. Jadi dapat disimpulkan bahwa sesorang siswa dikatakan memahami sesuatu apabila dia dapat memberikan penjelasan atau uraian yang lebih rinci tentang hal yang telah dipelajari dengan menggunakan bahasanya sendiri. Hasil belajar pada pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari tipe hasil belajar pengetahuan yang sifatnya hafalan.

(25)

Karena pada tingkat pemahaman memerlukan kemampuan untuk menangkap makna atau arti dari sebuah konsep. Oleh karena itu diperlukan adanya hubungan antara konsep dengan makna yang ada dalam konsep tersebut. Namun bukan berarti pengetahuan tidak perlu ditanyakan, sebab untuk memahami perlu terlebih dahulu mengetetahui atau mengenal.

Suke Silversius,(1991:43-44) kemampuan pemahaman berdasarkan tingkat kepekaan dan derajat penyerapan materi dapat dibagi kedalam tiga tingkatan yaitu :

a. Menerjemahkan (translation)

Menerjemahkan diartikan sebagai pengalihan arti dari bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain sesuai dengan pemahaman yang diperoleh dari konsep tersebut. Dapat juga diartikan dari konsepsi abstrak menjadi suatu model simbolik untuk mempermudah orang mempelajarinya. Dengan kata menerjemahkan berarti sanggup memahami makna yang terkandung dalam suatu konsep. Contohnya yaitu menerjemahkan dari bahasa Inggris kedalam bahasa Indonesia, mengartikan arti Bhineka Tunggal Ika, mengartikan suatu istilah, dan lain-lain.

b. Menafsirkan (interpretation)

Menafsirkan adalah Kemampuan yang dapat dilakukan dengan cara, menghubungkan pengetahuan yang lalu dengan pengetahuan lain yang diperoleh.

Contohnya: menghubungkan antara grafik dengan kondisi yang dapat dijabarkan sebenarnya, serta membedakan yang pokok dan tidak pokok dalam pembahasan.

(26)

c. Mengeksplorasi (extrapolation)

Mengekspolrasi menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi karena seseorang harus bisa melihat arti lain dari apa yang tertulis. Membuat perkiraan tentang konsekuensi atau mempeluas presepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya. Ketiga tingkatan pemahaman terkadang sulit dibedakan, hal ini tergantung dari isi dalam pelajaran yang dipelajari. Dalam proses pemahaman, seseorang akan melalui ketiga tingkatan secara berurutan.

2. Penerimaan

Menurut Johnson dan Medinnus (1967: 362), penerimaan didefinisikan sebagai “pemberian cinta tanpa syarat sehingga penerimaan anak terhadap orang tua tercermin melalui adanya perhatian yang kuat, cinta kasih terhadap anak serta sikap penuh kebahagiaan dalam mengasuh anak”.

Sedangkan menurut Coopersmith, 1967 dalam Walgito (1993: 165), penerimaan anak terungkap melalui “perhatian pada anak, kepekaan terhadap kepentingan anak, ungkapan kasih sayang dan hubungan yang penuh kebahagiaan dengan anak”. Serta pernyataan Coopersmith 1967 dalam Walgito (1993: 10–11) menyatakan bahwa penerimaan anak dicerminkan dalam perhatian orang tua terhadap anak, tanggap kebutuhan dan keinginan anak, adanya kasih sayang dan kehangatan orang tua dengan anak. Definisi lain yang dikemukakan oleh Rogers, 1979 dalam Safaria (2005: 122) penerimaan merupakan sikap seseorang yang menerima 21 orang lain apa adanya secara keseluruhan, tanpa disertai persyaratan ataupun penilaian.

(27)

3. Pluralitas Agama a. Pengertian Pluralitas

Pluralitas berasal dari kata “plural” berasal dari bahasa inggris yang artinya (beragam,jamak). Pluralitas merupakan sebuah fakta akan kemajemukan, yaitu kesadaran akan keanekaragaman sebagai suatu keniscayaan yang hidup dan tumbuh dalam hidup bermasyarakat. (Kono, 2013:6-8).

Pluralitas agama mengakui adanya beragam agama dan kepercayaan di dalam masyarakat. Penerimaan pluralitas agama tidak dapat dipisahkan dari penerimaan kebebasan beragama (Haryatmoko, 2003: 366).

Pierre L. van den Berghe menyebutkan beberapa karakteristik masyarakat majemuk, sebagai berikut; (1) terjadinya segmentasi ke dalam kelompok- kelompok yang seringkali memiliki subkebudayaan yang berbeda satu sama lain, (2) memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi dalam lembaga yang bersifat nonkomplementer, (3) kurang mampu mengembangkan konsensus diantara para anggota-anggotanya terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar, (4) secara relatif sering mengalami konflik-konflik di antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain, (5) secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion) dan saling ketergantungan di bidang ekonomi, serta (6) adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok yang lain (Agus Santoso, 2012: 10).

Pluralisme berdiri antara Pluralitas yang tidak saling berkaitan atau tidak berhubungan dan memiliki suatu kesatuan monolitik. Hal ini berarti bahwa kondisi manusia dalam realitasnya yang sekarang tidak boleh ditelantarakan dan diremehkan dalam bentuk-bentuk keberagamanan manusia yang membuat suatu

(28)

keadaan faktual dan real dalam menegaskan pluralitas. (Raimundo Panikkar 1994:33-34).

b. Pemahaman dan Pengertian Agama

Menurut Sugiharto (2000:5) agama adalah salah satu realitas sosial yang memiliki suatu sumbangan besar bagi manusia dalam menentukan world view atau pandangan akan dunia. Itu berarti bahwa agama telah menjadi salah satu tempat bertumpu dan berkembang. Tantangan-tantangan itu memaksa agama untuk terus mengkaji ulang pola dasar berpikir dan bersikapnya.

Agama telah menjadi salah satu identitas yang paling intim dari pribadi manusia maka agama menjadi salah satu bidang hidup atau pedoman hidup seseorang berarti dengan menyentuh identitas agamanya lebih mendalam. Oleh sebab itu, agama adalah identitas dalam prinsip hidup seseorang (Hendro Puspito, 1983: 253).

c. Pengertian Pluralitas Agama

Pluralitas agama adalah sebuah fakta bahwa di suatu negara atau daerah terdapat berbagai pemeluk agama yang hidup secara berdampingan. Definisi ini menggambarkan bahwa kita Indonesia hidup berdampingan dengan pemeluk agama lain. Pluralitas agama juga diartikan menerima dan mengakui beragamnya agama. Masyarakat Indonesia mengakui bahwa di sekeliling kita terdapat agama- agama lain selain Islam. Pengakuan ini sebatas pada keberagaman agama, bukan kebenaran agama lain. Dalam bahasa yang sederhana dan mudah, pluralitas agama punya pengertian bahwa di sekitar kita ada pemeluk agama lain selain agama yang kita percaya.

(29)

Pluralitas adalah kemajemukan yang didasari oleh keutamaan (keunikan) dan kekhasan. Konsep pluralitas mengandaikan adanya hal yang lebih dari satu (many), keragaman menunjukkan bahwa keberadaan yang lebih dari satu itu berbeda-beda, heterogen, dan bahkan tidak dapat disamakan. (Muhammad Imarah 1999: 9)

Pluralitas agama mengakui adanya beragam agama dan kepercayaan di dalam masyarakat. Penerimaan pluralitas agama tidak dapat dipisahkan dari penerimaan agama yang memungkinkan pertemuan agama-agama demi kekayaan pengalaman iman (Kono,2013:15-21).

Dalam situasi keberagaman agama dan kepercayaan ini, diperlukan sikap toleransi yang tinggi. Sehingga sikap toleransi ini hanya mungkin ketika orang mengosongkan diri dalam mengembangkan sikap kemurahanan hati dengan meneladani Kristus yang mengosongkan diri-Nya demi keselamatan dunia (White, 2016:162-164,170-177) Orang perlu menghormati komitmennya sendiri sekaligus menghargai komitmen orang lain (Coward, 1989: 185-191).

d. Pluralitas Agama

Kemajemukkan umat manusia (pluralitas) adalah sebuah realitas yang harus diketahui keberadaanya. Tidak ada yang dapat menyangkal dari realitas keberagaman ini Islam dapat dikatakan sebagai agama yang universal jika mengakui adanya pluralitas. Permasalahannya saat ini adalah bagaimana setiap kelompok yang mampu menyikapi kemajemukan yang sudah ada. Salah satu bentuk atau wujud dari pluralitas adalah pluralitas agama, merupakan tantangan khusus yang dihadapi agama-agama dewasa ini (Coward, 1989:152-154).

(30)

Setiap agama muncul dalam lingkungan yang plural dan membentuk dirinya sebagai tanggapan terhadap pluralitas tersebut. Ketegangan ditimbulkan konteks pluralitas sering menjadi katalisator bagi perkembangan agama. Dalam kaitan ini, sikap yang diambil oleh para pemeluk agama dalam merespon realitas pluralitas agama memang tidak seragam sesuai cara pandang terhadap realitas tersebut dan pemahaman atas sumber-sumber dasar keyakinan yang dianutnya.

Tidak jarang sikap-sikap tersebut saling bertentangan. Bahkan sikap pemeluk agama yang bervariasi, meskipun masing-masing sikap yang berbeda itu berdasar pada wahyu yang sama sebagai legitimasi dari sikap yang dilakukan.

e. Penerimaan terhadap Pluralitas Agama

Sikap (attitude) adalah evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak perasaan tidak mendukung atau tidak memihak pada objek tersebut (Berkowitz Azwar,2013: 5) Sikap adalah suatu kesiapan seseorang dalam bertindak terhadap suatu hal- hal tertentu. Sikap ini dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif terdapat kecendrungan untuk menjauhi, menghindari, membenci tidak menyukai suatu obyek tertentu sehingga, hal ini dipertegas oleh Kartini (1987), sikap dapat dikatakan sebagai kecendrungan seseorang dalam bersikap baik positif maupun negatif terhadap orang-orang dan benda-benda yang akan suatu situasi tertentu.

Jadi, sikap merupakan suatu kecendrungan seseorang untuk bersikap positif dapat ditunjukkan dengan cara memihak atau mendekati sedangkan sikap negatif ditunjukan melalui cara tidak memihak atau menjauhi terhadap suatu obyek pada posisi setuju dan tidak setuju (Sarlito 1976:5). Dalam situasi keberagaman agama

(31)

akan kepercayaan, diperlukan toleransi yang tinggi. Toleransi ini hanya mungkin ketika orang mengosongkan diri dan mengembangkan sikap kemurahan hati dengan meneladani Kristus yang mengosongkan diri-Nya demi keselamatan dunia (White, 2016: 162-164, 170-177)

Pemimpin agama perlu bersikap kritis sekaligus dalam memperhatikan tercapainya perdamaian antara umat beragama lain (Omer, 2011: 487-488). Di samping itu para mahasiswa perlu diajarkan tentang inti ajaran agama lainnya (Magnis-Suseno, 2002 :193-200). Orang perlu menghormati komitmennya sendiri sekaligus menghargai komitmen orang lain (Coward, 1989: 185-191).

John H. Harvey dalam Abu Ahmadi (2009:150) mendefinisikan “Sikap adalah kesiapan merespon secara konsisten dalam bentuk positif atau negatif terhadap objek atau situasi”. Sedangkan Berkowitz dalam Saifuddin Azwar (2013:5) menyatakan bahwa“ sikap seseorang objek adalah perasaan mendukung atau memihak(favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau memihak (unfavorable) pada 12 objek tersebut”. Dari kedua penjelasan tersebut, kita dapat melihat bahwa sikap merupakan perasaan untuk merespon suatu objek atau situasi baik positif maupun negatif dengan cara mendukung atau memihak pada suatu kondisi tertentu.

Pendapat lain tentang sikap juga dikemukakan oleh Lapierre dalam Saifuddin Azwar (2013:5) mendefinisikan “sikap sebagai suatu pola perilaku, tendesi, atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan”.

(32)

Selanjutnya menurut Elmubarok (2008:47) “sikap adalah suatu bentuk evaluasi perasaan dan kecenderungan potensial untuk bereaksi yang merupakan hasil interaksi antara komponen kognitif, afektif dan konatif yang saling bereaksi didalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu objek”.

Berdasarkan keempat pendapat di atas, maka dapat disimpulkan sikap adalah perasaan untuk merespon suatu objek atau situasi baik positif maupun negatif dengan cara mendukung atau memihak suatu kondisi tertentu yang merupakan hasil interaksi antara komponen kognitif, afektif dan konatif yang saling bereaksi di dalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap suatu objek.

B. Penelitian yang Relevan

Setelah penulis melakukan tinjauan pustaka, penulis menemukan skripsi yang hampir serupa dengan penulisan karya ilmiah ini. Skripsi tersebut ditulis oleh Niken Nurahyani Albertha tahun 2018 dengan judul “Pengaruh pemahaman mahasiswa Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma tentang pluralisme agama terhadap tingkat toleransi beragama”

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa prodi PAK memiliki pemahaman yang baik terhadap pluralisme agama. Hal tersebut dapat dilihat melalui pernyataan 65% mahasiswa yang menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan bahwa hanya agama yang mereka anut saja yang paling benar. Serta berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan tingkat toleransi mahasiswa PAK yang cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari pernyataan 58% mahasiswa PAK yang menyatakan bahwa mereka selalu berkunjung dan memberikan ucapan

(33)

selamat terhadap teman yang berbeda agama disaat mereka merayakan hari raya keagamaan.

(34)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan metodelogi penelitian yang digunakan untuk memperoleh data mengenai Pemahaman dan Penerimaan Mahasiswa di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta terhadap Pluralitas Agama yang mencakup jenis penelitian, desain penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik dan instrument pengumpulan data dan teknis analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini ialah penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa nilai angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2015: 13).

Metode kuantitatif adalah Penelitian berlandaskan pada populasi atau sampel tertentu, dalam pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, suatu analisis data bersifat kuantitatif/statistik dilengkapi wawancara dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sugiyono (2017: 8).

B. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiwa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta terhadap pluralitas agama.

2. Mendapatkan gambaran tentang pemahaman dan penerimaan mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta terhadap pluralitas agama.

(35)

C. Desain Penelitian

Desain penelitian ini digunakan dalam penelitian adalah desain penelitian Exost Facto menurut Sukardi (2013:165) merupakan penelitian dimana vaiabel- variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian. Pada penelitian ini keterikatan antar variabel bebas dengan variabel bebas dengan variabel terikat telah terjadi secara alami dan peneliti dengan setting tersebut ingin melacak kembali jika dimungkinkan apa yang menjadi faktor penyebabnya

D. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu Penelitian : Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari

dengan menyebarkan kuesioner melalui google form tahun akademik 2020 dan kemudian dilakukan wawancara guna mendukung serta memperkuat hasil penelitian.

Tempat Penelitian : Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

Purwanto (2008: 241-242) dalam Sugiyono mengatakan bahwa populasi merupakan generalisasi terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kuantitas atau karakteristik didalam menghitung dan menarik suatu kesimpulan berdasarkan hasil setiap kumpulan objek.

(36)

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiswi Universitas Islam Indonesia,Yogyakarta Responden penelitian ini diambil dari Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Agama Islam, Fakultas Psikologi dan Ilmu Budaya, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Purwanto (2008: 242) dalam Soenarto, sampel merupakan suatu bagian yang dipilih dengan cara tertentu untuk mewakili keseluruhan kelompok populasi.

Kesamaan sampel dengan populasi induknya menyebabkan sampel merupakan representasi populasi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster random sampling.

Sugiyono (2015: 121), cluster random sampling adalah teknik sampling untuk menentukan sampel secara acak di setiap area (dalam penelitian ini fakultas), maka dalam setiap fakultas jumlah mahasiswa yang dijadikan sampel tidak menentu.

F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Identifikasi Variabel

Penelitian yang dilaksanakan ini berjudul Pemahaman dan Penerimaan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta terhadap Pluralitas Agama.

Penelitian ini hanya ada satu variabel yaitu pemahaman dan penerimaan di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta sebagai berikut:

Stimulus : Pluralitas Agama

Respon : Pemahaman dan penerimaan mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

(37)

2. Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah sebuah definisi yang memberikan penjelasan tentang konsep-konsep yang ada dalam menggunakan pemahaman sendiri dengan singkat, jelas dan tegas.

a. Pemahaman Pluralitas Agama

Pluralitas agama adalah sebuah fakta bahwa di suatu negara atau daerah terdapat berbagai pemeluk agama yang hidup secara berdampingan. Definisi ini menggambarkan bahwa kita di Indonesia hidup berdampingan dengan pemeluk agama lain. Pluralitas agama juga diartikan menerima dan mengakui beragamnya agama. Kita mengakui bahwa di sekeliling kita ada agama-agama lain Pengakuan ini sebatas pada keberagaman agama, bukan kebenaran agama lain. Dalam bahasa yang sederhana dan mudah, pluralitas agama punya pengertian bahwa di sekitar kita ada pemeluk agama lain selain agama yang kita percaya.

Menurut Muhammad Imarah (1999: 9), pluralitas adalah kemajemukan yang dilandasi oleh keutamaan (keunikan) dan kekhasan. Konsep pluralitas mengandaikan adanya hal yang lebih dari satu (many), keragaman menunjukkan bahwa keberadaan yang lebih dari satu itu berbeda-beda, heterogen, dan bahkan tidak dapat disamakan. Sejalan dengan konsep pluralitas muncul pula konsep pluralisme yang isinya hampir sama membahas tentang kemajemukan dan keragaman.

Kemajemukan (pluralitas) adalah sebuah keniscayaan yang tidak dapat ditafsirkan. Ada kaum pria dan wanita, tua dan muda, yang berkulit hitam dan putih dengan anekaragam agama dan kepercayaan. Menarik garis lurus bahwa

(38)

kemajemukan itu identik dengan pluralisme, tentu merupakan kesalahan, kalau tidak mau dianggap penyesatan. Pluralisme adalah paham yang berangkat dari konteks pluralitas.

b. Penerimaan Pluralitas Agama

Pluralitas agama mengakui adanya beragam agama dan kepercayaan di dalam masyarakat. Penerimaan pluralitas agama tidak dapat dipisahkan dari penerimaan kebebasan beragama (Haryatmoko, 2003 : 366). Untuk itu dibutuhkan dialog antar agama yang memungkinkan pertemuan agama-agama demi kekayaan pengalaman iman (Kono, 2013: 15-21).

c. Pluralitas Agama

Kemajemukkan umat manusia (pluralitas) adalah sebuah realitas yang harus diketahui keberadaannya. Tidak ada yang dapat menyangkal dari realitas keberagaman ini. Islam dapat dikatakan sebagai agama yang universal jika mengakui adanya pluralitas. Permasalahannya saat ini adalah bagaimana setiap kelompok yang ada mampu menyikapi kemajemukan yang sudah ada. Salah satu bentuk atau wujud dari pluralitas adalah pluralitas agama yang merupakan tantangan khusus yang dihadapi agama-agama dewasa ini (Coward, 1989 : 152- 154).

3. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah aspek penelitian yang memberikan informasi kepada kita tentang bagaimana caranya mengukur variabel. Definisi operasional

(39)

adalah semacam petunjuk kepada kita tentang bagaimana caranya mengukur suatu variabel.

Benyamin S. Bloom mengatakan bahwa pemahaman (comprehension) adalah kemampuan sesorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami dapat diartikan mengerti tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Jadi dapat disimpulkan bahwa seorang siswa dikatakan memahami sesuatu apabila dia dapat memberikan penjelasan atau uraian yang lebih rinci tentang hal yang telah dipelajari dengan menggunakan bahasanya sendiri.

(Suke Silverius 1991:43-44) mengatakan bahwa kemampuan pemahaman berdasarkan tingkat kepekaan dan derajat penyerapan materi dibagi menjadi tiga yaitu:Menerjemahkan (translation), Menafsirkan (interpretation), Mengeksplorasi (extrapolation).

Pemahaman tentang pluralitas agama perlu dimengerti oleh mahasiswa di zaman sekarang ini sehingga sebagai bagian dari dasar pemahaman tentang pluralitas tidak dapat dipungkiri karena mahasiswa-mahasiswa dapat memahami pemahaman yang berlandaskan pada dasar pluralitas agama. Maka dari itu, penerimaan pluralitas harus memiliki suatu sikap keterbukaan dan toleransi dalam pemahamanya bagi mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

(40)

4. Teknik Pengumpulan Data a. Kuesioner (Angket)

Menurut Sugiyono (2018:193), kuesioner (angket) merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi suatu perangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang efisien. apabila variabel penelitian sudah diketahui dengan tepat. Selain itu kuesioner sangat tepat digunakan apabila jumlah dari responden sangat banyak.

b. Wawancara

Lexy J Moleong (1991:135) mendefinisikan bahwa wawancara dengan tujuan percakapan tertentu. Dalam metode ini, penulis dan responden secara langsung (tatap muka) untuk memperoleh informasi secara lisan sehingga mendapatkan data tujuan yang bisa menjelaskan masalah penelitian.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen biasanya digunakan dalam pengembangan instrumen penelitian yaitu wawancara yang menyakut kepada program studi sesuai dengan skala sikap.

Pedoman wawancara tersebut berdasarkan urutan pertanyaan yang sebagaimana diperuntungkan sebagai landasan instrumen, yang digunakan dalam sebuah penelitian adalah kuesioner (angket) dengan suatu rentang skala dasar dalam penelitian. Penggunaan skala dalam suatu kuesioner (angket) ini dimulai dari skala interval dari satu sampai lima. Skor terendah dalam skala ini yaitu satu dan sedangkan skor yang tertinggi ini adalah lima.

(41)

Dalam mendukung hasil instrumen penelitian kuesioner (angket) ini dibantu dengan beberapa pertanyaan mengenai suatu pemahaman dan penerimaan tentang pluralitas agama sebanyak 30 soal yang dapat mendukung hasil penelitian tersebut. Hasil jawaban yang disediakan dari beberapa masing-masing soal dapat dipilih oleh penulis dengan berbeda-beda berdasarkan isi dari soal kuesioner tersebut.

Dalam mendukung hasil kuesioner penulis melakukan wawancara kepada 12 responden yang sudah mengisi kuesioner untuk validasi data yang telah diperoleh. Wawancara dilakukan tatap muka secara langsung antara wawancara dengan narasumber.

6. Pengembangan Instrumen a. Kisi-kisi

Tabel 1. Variabel Penelitian

Variabel Sub Variabel Jumlah Soal Pemahaman dan

Penerimaan Mahasiswa terhadap Pluralitas Agama

Pemahaman 13 Soal

Penerimaan 17 Soal

Total 30 Soal

Tabel 2. Kisi-kisi Pemahaman dan Penerimaan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta terhadap Pluralitas Agama

Variabel Sub Variabel

Indikator Soal No

Soal Pemahaman

dan Penerimaan

Pluralitas Agama

Pemahaman Menerjemahkan 1. Pluralisme ialah Ideologi yang menyatakan bahwa keadaan apapun senyatanya ialah beragam.

1

Menafsirkan 5. Dalam konteks hidup bersama keadaan yang paling baik ialah seagama.

26. Setiap agama boleh

5, 26

(42)

mengembangkan nilai- nilai agamanya dalam kehidupan bersama.

Memperkirakan 3. Pluralisme membawa kehidupan menjadi lebih baik.

4. Pluralisme membuat konflik dalam

kehidupan.

20. Mendalami agama lain.

21. Mendalami agama lain akan mengganggu penghayatan agama secara pribadi.

27. Pengetahuan saya tentang agama lain.

3, 4, 20, 21,

27

Menentukan 2. Keadaan yang beragam itulah yang harus dipertahankan dan diperjuangkan.

19. Tradisi nenek moyang harus diubah sesuai dengan tradisi agama.

28. Pengetahuan saya tentang agama lain saya peroleh dari orang- orang seagama dengan saya.

2, 19, 28

Memahami 13. Masyarakat diatur sesuai aturan agama.

13 Mengartikan 30. Terhadap ucapan

salam yang memiliki suatu cirikhas agama- agama lain maka diri saya,merasa.

22.Dialog,lintas agama,,memperkaya kerohanian.

30, 22

Penerimaan Menunjukkan kesadaran

14. Saya berteman dengan orang yang berbeda agama.

15. Membantu teman yang berbeda agama.

16. Memberi ucapan

14, 15, 16, 23

(43)

kepada teman yang berbeda agama pada saat perayaan agama mereka. 23. Terlibat membantu dalam perayaan agama lain.

Menunjukkan kemauan

10. Kalau saya sakit saya merasa nyaman berobat ke rumah sakit yang bercirikhas agama saya.11. Kalau saya meninggal saya ingin dimakamkan di pemakaman yang bercirikhas agama saya.29. Mendengar atau menonton mimbar agama lain.

10, 11, 29

Menunjukkan perhatian

17. Berkunjung ke rumah teman yang berbeda agama pada hari raya keagamaan mereka.

24. Saya menolak penyerangan rumah- rumah ibadah.

25. Saya mengingatkan teman untuk ibadah sesuai agamanya pada saatnya.

17, 24, 25

Mengakui kepentingan

6. Terhadap suara adzan/lonceng

gereja/genta kuil dan yang sejenis, saya merasa.

7. Terhadap siaran agama/mimbar agama lain dalam radio atau TV atau di tempat ibadah, saya merasa.

8. Terhadap lambang- lambang agama lain (seperti bulan sabit, salib, cakra, dsb) saya merasa.18.Pendirian tempat ibadah agama

6, 7, 8, 18

(44)

lain di lingkungan tempat tinggalku.

Mengakui perbedaan

9. Terhadap kehadiran tetangga yang berbeda agama saya merasa.12.

Saya merasa nyaman tinggal di kampung yang mayoritas

seagama dengan saya.

9, 12

b. Uji Coba Terpakai

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji coba terpakai yaitu sebuah data yang dapat diperoleh dari hasil data uji penelitian yang dilakukan terhadap suatu responden telah disebarluaskan melalui sebuah kuesioner (angket) dan kemudian menjumlah atau menghitung validitas dan reliabilitas yang telah dihitung sehingga dari hasil tersebut nantinya kita dapat mengetahui hasil yang didapatkan.

1) Uji Validitas

Uji Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih memiliki validitas tinggi instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto,2010:211). Koefisien validitas dalam penelitian ini menggunakan suatu korelasi product moment (𝑟𝑥𝑦) Karl Person dengan rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut:

Keterangan:

rxy : Menunjukkan suatu indeks korelasi antara kedua variabel yang akan

(45)

dikorelasikan

r : Koefisien validitas item yang dicari, antara dua variabel yang dikorelasikan

X : Sebuah skor untuk pernyataan yang dipilih

Y : Sebuah skor total yang diperoleh dari seluruh item ΣX : Hasil dari jumlah skor dalam distribusi X

ΣY : Hasil dari jumlah skor dalam distribusi Y

ΣX2 : Hasil dari jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ΣY2 : Hasil jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y N : Banyaknya jumlah suatu responden

Hasil dari rxy dikonsultasikan dengan harga kritis product moment (rtabel), apabila rhitung > rtabel, maka instrumen yang digunakan adalah valid.

Sesuai dari hasil pengambilan sampel pada saat penelitian didapatkan sejumlah 100 responden mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Berdasarkan jumlah responden tersebut, maka diperoleh nilai rtabel melalui r tabel product moment dengan df (degree of freedom) = N–2. Maka, rtabel yaitu :

Tabel 3. Penentuan rtabel

Jumlah Responden df = N–2 rtabel

100 100-2=98 0,1654

Sudah dijelaskan bahwa setiap butir pertanyaan yang terdapat di dalam kuesioner dikatakan valid jika rhitung > rtabel. Dalam penelitian ini, uji validitas didapatkan menggunakan bantuan oleh program SPSS Version 18 for window. Di bawah ini adalah hasil analisis validitas terhadap suatu butir pertanyaan kuesioner dengan cara membandingkan rhitung dan rtabel.

(46)

Tabel 4. Validitas Kuesioner Penelitian terhadap Mahasiswa UII

Butir Soal Rhitung Rtabel Keterangan

1 0,298 0,1654 Valid

2 0,143 0,1654 Tidak Valid

3 0,375 0,1654 Valid

4 0,011 0,1654 Tidak Valid

5 0,455 0,1654 Valid

6 0,399 0,1654 Valid

7 0,542 0,1654 Valid

8 0,682 0,1654 Valid

9 0,534 0,1654 Valid

10 0,491 0,1654 Valid

11 0,326 0,1654 Valid

12 0,394 0,1654 Valid

13 0,241 0,1654 Valid

14 0,420 0,1654 Valid

15 0,432 0,1654 Valid

16 0,678 0,1654 Valid

17 0,721 0,1654 Valid

18 0,626 0,1654 Valid

19 0,424 0,1654 Valid

20 0,495 0,1654 Valid

21 0,553 0,1654 Valid

22 0,618 0,1654 Valid

23 0,479 0,1654 Valid

24 0,168 0,1654 Valid

25 0,177 0,1654 Valid

26 0,417 0,1654 Valid

27 0,413 0,1654 Valid

28 0,195 0,1654 Valid

29 0,452 0,1654 Valid

30 0,607 0,1654 Valid

Hasil analisis uji validitas di atas menunjukkan bahwa tidak semua soal dinyatakan valid karena hasil jumlah rhitung dan rtabel. Ada dua soal yang tidak valid yaitu butir soal nomor 2 dan 4.

(47)

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan suatu objek yang sama, akan menghasilkan sebuah data yang sama. (Sugiyono 2017: 130). Uji reliabilitas adalah sebuah perhitungan reliabel yang dilakukan dengan menggunakan Alpha (α) Cronbach dengan suatu rumus sebagai berikut:

Keterangan:

r11 : Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya butir-butir pertanyaan

Σσb2 : Banyaknya jumlah varians butir tiap pertanyaan σ12 : Hasil varians total.

Ketentuan penilaian pada Cronbach’s Alpha adalah sebagai berikut:

Tabel 5. Ketentuan Penilaian Cronbach’s Alpha Jika Cronbach’s Alpha

*0,90 = reliabilitas sempurna

*0,70-0,90 = reliabilitas tinggi

*0,50-0,70 = reliabiltas moderat

*<0,50 = reliabilitas rendah

Uji reliabilitas pada mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Tabel 6. Reliabilitas pada Mahasiswa Universitas Islam Indonesia

Yogyakarta Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

,850 30

Sesuai dengan hasil output dari program SPSS Version 18 for Windows, didapatkan hasil Cronbach’s Alpha 0,850. Berdasarkan ketentuan penilaian, maka

(48)

Mahasiswa Universitas Islam Indonesia Yogyakarta masuk pada kriteria nilai reliabilitas tinggi.

G. Teknik Analisis Data: Analisis Deskriptif

Teknis analisis ini memakai penelitian yang deskriptif dan data penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran akan suatu respon dari stimulus dan berdasarkan penelitian yang akan dilakukan dalam instrumen yang berbentuk (angket) kuesioner yang telah disebarkan dan sudah diisi oleh responden di setiap Fakultas di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Ada beberapa macam bentuk-bentuk dari deskripsi seperti analisis data yang akan ditampilkan oleh penulis yaitu deskripsi stastistik pada penelitian dan deskripsi frekuentif yang akan di analisis menggunakan suatu program SPSS version 16 for windows serta menggunakan Miscrosof Excel 2013 dalam memakai program SPSS ini sangat perlu ketelitian dalam menggunakannya.

(49)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

Bab ini membahas mengenai hasil penelitian dari analisis data yang meliputi data responden dari deskripsi hasil penelitian pembahasan hasil penelitian, dalam perkembangan penelitian.

A. Gambaran Umum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta 1. Sejarah Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Universitas Islam Indonesia didirikan pada tanggal 27 Rajab 1364 H atau bertepatan dengan 8 Juli 1945 (40 hari sebelum Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia), dengan nama Sekolah Tinggi Islam (STI) di Jakarta. STI adalah cita-cita luhur tokoh-tokoh nasional Indonesia yang melihat kenyataan bahwa ketika itu pendidikan tinggi yang ada adalah milik Belanda. STI lahir untuk menjadi bukti adanya kesadaran berpendidikan pada masyarakat pribumi.

Dibidangi oleh tokoh-tokoh nasional seperti Dr. Moh. Hatta (Proklamator dan mantan Wakil Presiden RI), Moh. Natsir, Prof. KHA. Muzakkir, Moh. Roem, KH.Wachid Hasyim, dll, menjadikan STI basis pengembangan pendidikan bercorak nasional dan Islamis serta menjadi tumpuan harapan anak bangsa.

Seiring hijrahnya ibukota Republik Indonesia ke Yogyakarta, maka STI pun hijrah dan diresmikan kembali oleh Presiden Soekarno pada tanggal 27 Rajab 1365 H atau bertepatan dengan tanggal 10 April 1946 bertempat di ndalem Pangulon Yogyakarta. Untuk peningkatan peran dalam perjuangan, maka STI menjadi satu-satunya perguruan tinggi Islam, diubah menjadi universitas dengan

Referensi

Dokumen terkait

Matriks yang terbentuk dari sampel E seperti terlihat pada Gambar 4e mengalami treatment nitrocarburizing selama 5 jam, menunjukkan bahwa matriks yang terbentuk

Abstrak: Semalam Suntuk merupakan salah satu Rumah Makan yang menyediakan masakan khas padang di kota Bengkulu, dengan citarasa yang tidak diragukan lagi. Akan tetapi

Pada Tugas Akhir ini penulis melakukan analisis tingkat kepuasan pelanggan di Puskesmas Kedamean Gresik yang selama ini dalam aktivitas pelayanan yang dilakukan

Revisi FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM.. UNIVERSITAS ISLAM

ADM1 terdiri dari sejumlah proses untuk mensimulasikan semua reaksi yang mungkin terjadi di model anaerobic termasuk didalamnya reaksi biologis seperti disintegrasi,

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Analisis Penetapan Harga Jual Rumah Menggunakan Metode Hedonic Price Pada Perumahan Tipe Menengah Di Kota

Dengan demikian, dirumuskanlah hipotesis tindakan sebagai berikut, “Jika guru menggunakan media gambar dari internet pada pembelajaran berbicara mahasiswa

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas Penyelenggaraan Perizinan Penanaman Modal Di Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Gorontalo dan