• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERPUSTAKAAN STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERPUSTAKAAN STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG EFEK SAMPING KB SUNTIK TIGA BULAN DI WILAYAH

PUSKESMAS GEDANGSARI II

GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun oleh :

ERLINDA SETIYANINGSIH 1112234

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDRAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

2015

(2)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iii

(3)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

(4)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul:

“Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Efek Samping KB Suntik Tiga Bulan di Wilayah Puskesmas Gedangsari II Gunung Kidul Yogyakarta”.

Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terimaksih dengan setulus-tulusnya kepada :

1. Kuswanto Hardjo, dr, M. Kes selaku Ketua STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2. Reni Merta Kusuma, M. Keb selaku Kepala Prodi DIII Kebidanan.

3. Dechoni Rahmawati,S.ST selaku dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah 4. Supiyati,S,SiT,.M. Kes selaku dewan penguji Karya Tulis Ilmiah

5. Drg. Dyah Mayun Hartanti selaku kepala Puskesmas Gedangsari II Gunung Kidul yang telah memeberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

Teman-teman mahasiswa Kebidanan Stikes Jendral Ahmad Yani Yogyakarta dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Dengan keterbatasan waktu yang ada, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk pribadi ataupun umumnya.

Semoga Allah senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan semoga Karya Tulis Ilmiah ini berguna bagi semua.

Yogyakarta, Agustus2015

Penulis

(5)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

INTISARI ... xiv

ABSTRACT ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 4

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Keaslian Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Tinjauan Teori ... 9

1. Pengetahuan ... 9

2. Kontrasepsi ... 12

3. Kontrasepsi Suntik ... 15

B. Kerangka Teori ... 31

C. Kerangka Konsep ... 32

D. Pertanyaan Penelitian ... 32

BAB III METODE PENELITIAN... 33

A. Rancangan Penelitian ... 33

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

C. Populasi, Sampel dan Teknik pengambilan sampel ... 34

D. Definisi Operasional ... 36

E. Alat dan Metode Pengumpulan Data ... 37

F. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 39

H. Etika Penelitian ... 41

I. Pelaksanaan Penelitian ... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Hasil Penelitian ... 47

B. Pembahasan ... 51

C. Keterbatasan ... 54

(6)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 55 A. Kesimpulan ... 55 B. Saran ... 56 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

(7)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.Keadaan yang memerlukan perhatian khusus... 23 Tabel 3.1 Definisi Operasional... 37 Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner... 39 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur, Pendidikan, Pekerjaan 48 Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan ibu tentang KB Suntik Tiga Bulan

mengenai Efek Samping di Puskesmas Gedangsari II

Gunungkidul... 49

Tabel 4.3 Kategori Pengetahuan tentang Keuntungan Kb tiga Bulan... 49

(8)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Teori... 31

Gambar 2.2. Kerangka Konsep... 32

(9)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Jadwal Penyusunan Usulan Penelitian Lampiran 2. Lembar Permohonan menjadi Responden Lampiran 3. Lembar Persetujuan menjadi Responden

Lampiran 4. Kuesioner Gambaran Tingkat pengetahuan Ibu tentang efek samping KB 3 bulan

Lampiran 5. Surat Izin Studi Pendahuluan di puskesmas Gedangsari II Gunungkidul

Lampiran 6. Surat Izin Studi Pendahuluan Ka. Kantor Kesatuan Bangsadan Politik Kabupaten Gunungkidul

Lampiran 7. Surat Izin Studi Pendahuluan Ka. BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul

Lampiran 8. Surat Izin Studi Pendahuluan Ka. BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul

Lampiran 9. Surat izin Penelitian Puskesmas Gedangsari II Gunungkidul Lampiran 10. Surat Izin Penelitian Ka. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik

Kabupaten Gunungkidul

Lampiran 11. Surat Izin Penelitian Ka. BAPPEDA Kabupaten GunungKidul Lampiran 12. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu tentang efek

samping KB suntik 3 bulan

Lampiran 13. Lampiran Tabulasi Hasil Penelitian

Lampiran 14. Lembar Konsultasi Dosen Pembimbing

(10)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xiii

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG EFEK SAMPING KB SUNTIK TIGA BULAN DI WILAYAH

PUSKESMAS GEDANGSARI II

GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA Erlinda Setiyaningsih 1 ,Dechoni Rahmawati 2

INTISARI

LatarBelakang:KB suntik tiga bulan adalah salah satu jenis KB suntik yang mengandung150 mg progesteron dan diberikan setiap tiga bulan sekali secara IM.

Efek samping yang dapat terjadi pada kontrasepsi suntik tiga bulan adalah gangguan haid berupa amenore, spotting, menorargia, mual, sakit kepala, jerawat, berat badan bertambah, rambut rontok dan keputihan. Kebanyakan akseptor KB suntik tiga bulan kurang mengetahui tentang efek samping KB suntik tiga bulan . masih banyak akseptor yang mengalami ketakutan dan kecemasan akibat efek samping yang ditimbulkan oleh alat kontrasepsi tertentu.

Tujuan: Mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Efek Samping KB Suntik Tiga Bulan di Puskesmas Gedangsari II Gunungkidul Yogyakarta.

Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

Pengambilan sampel menggunakan metode proportional stafied random sampling. Besar sampel sebanyak 36 responden. Data diperoleh secara langsung dari ibu dari rumah ke rumah dan ibu yang berkunjung di Puskesmas Gedangsari II Gunungkidul, analisa data yang digunakan adalah analisa univariat.

Hasil: Tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping KB suntik tiga bulan sebagian besar masuk kategori kurang yaitu sebanyak 19 responden (53%) 8 responden (22%) termasuk kategori cukup sedangkan yang termasuk kategori baik sebanyak 9 responden (25%).

Kesimpulan: Tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping KB suntik tiga bulan yang paling banyak pada kategori kurang sebanyak 19 responden (53%).

Kata Kunci: Pengetahuan, Akseptor KB, EfekSamping, KB Suntik Tiga Bulan

1.

Mahasiswa Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2.

Dosen Pembimbing Jurusan Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal AchmadYani Yogyakarta

(11)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xiv

THE DESCRIPTION OF KNOWLEDGE LEVEL OF MOTHERS ABOUT THE SIDE EFFECTS OF THREE-MONTH INJECTION

CONTRACEPTIVE IN GEDANGSARI II COMMUNITY HEALTH CENTER GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

Erlinda Setiyaningsih 1 ,Dechoni Rahmawati 2 , ABSTRACT

Background : Injections three months is the one type of injections of 150 mg progesterone and is given every three months by IM. Side effects that may occur in the three-month injectable contraceptives are menstrual disorders such as amenorrhea, spotting, menorargia, nausea, headache, acne, weight gain, hair loss and whiteness. Most acceptor injections three months of not knowing about the side effects of injections three months. many acceptors are experiencing fear and anxiety due to the side effects caused by certain contraceptives.

Objective : To find out the description of knowledge level of mothers about the side effects of three-month injection contraceptive in Gedangsari II Community Health Center Gunung Kidul Yogyakarta

Method : This was a quantitative descriptive study. Samples were selected through proportional stratified random sampling method as many as 36 respondents. Data were collected directly from mothers house-to-house and mothers who visited Gedangsari II community health center Gunung Kidul and data analysis applied univariate analysis.

Result : The knowledge level of mothers about the side effects of three-month injection contraceptive was mostly in poor category as many as 19 respondents (53%), 8 respondents (22%) were in sufficient category, and 9 respondents (25%) were in good category.

Conclusion : The knowledge level of mothers about the side effects of three- month injection contraceptive was mostly in poor category as many as 19 respondents (53%).

Keyword : Knowledge, contraceptive acceptor, side effect, three-month injection contraceptive.

1

A student of Diploma III Midwifery Study Program of A.Yani Yogyakarta High School of Health Science

2

A counseling lecturer of Diploma III Midwifery Study Program of A.Yani Yogyakarta High

School of Health Science

(12)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan penduduk yang pesat merupakan suatu masalah yang dihadapi oleh Negara berkembang termasuk Negara Indonesia. Negara Indonesia mempunyai masalah yang komplek, salah satunya kependudukan, secara garis besar masalah kependudukan yang dihadapi Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar dan laju pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi, penyebaran penduduk yang tidak merata, kualitas penduduk yang harus ditingkatkan (Saifuddin, 2012).

Pemerintah Indonesia menerapkan program Keluarga Berencana untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Tujuan dari program Keluarga Berencana era baru adalah “Keluarga Berkualitas Tahun 2015”. Keluaraga berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (BKKBN, 2014)

Kontrasepsi adalah suatu cara untukmencegah terjadinya kehamilan yang bertujuan untuk menjarangkan kehamilan, merencanakan jumlah anak dan meningkatkan kesejahteraan keluarga agar keluarga dapat memberikan perhatian dan pendidikan yang maksimal pada anak. Macam-macam alat kontrasepsi yaitu suntik,pil,implan,IUD,kondom,MOW,MOP (Saifuddin, 2012)

Metode kontrasepsi bekerja dengan dasar mencegah sperma laki-laki

mencapai dan membuahi sel telur wanita (fertilisasi), atau mencegah telur yang

(13)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

sudah dibuahi untuk berimplantasi (melekat) dan berkembang di dalam rahim.

Kontrasepsi yang reversibel adalah metode kontrasepsi yang dapat dihentikan setiap saat tanpa efek lama dalam mengembalikan kesuburan atau kemampuan untuk kembali memiliki anak. Metode kontrasepsi permanen atau yang kita sebut sterilisasi adalah metodekontasepsi yang tidak dapat mengembalikan kesuburan karena melibatkan tindakan operasi (Sulistyawati, 2012)

Menurut Ari Sulistyawati (2012) yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi adalah efektifitas, keamanan, frekuensi pemakaian, efek samping, serta kemauan dan kemampuan untuk melakukan kontrasepsi secara teratur dan benar. Mempertimbangkan alat kontrasepsi juga didasarkan atas biaya serta peran dari agama dan kultur budaya mengenai kontrasepsi tersebut, ataupun frekuensi melakukan hubungan seksual. Kebanyakan akseptor KB suntik kurang mengetahui tentang efek samping KB suntik. Pemilihan tersebut tidak dapat dilakukan sampai masing-masing mempunyai pengetahuan dasar mengenai setiap metode yang digunakan serta efek samping yang timbul akibat dari pemakaian KB suntik.

Kontrasepsi hormonal jenis KB suntik ini di Indonesia semakin banyak

digunakan karena kerjanya yang sangat efektif, pemakaian yang praktis, hanya

relative murah dan aman. Kontrasepsi suntik adalah cara untuk mencegah

terjadinya kehamilan dengan memasukan cairan atau obat berupa suntikan

hormonal kedalam tubuh. Suntikan ini bertujuan untuk mencegah ovulasi,

mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma,

menjadi selaput lendir rahim tipis dan atrofi, menghambat transportasi gamet oleh

(14)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

tuba. Memiliki efektifitas yang tinggi yaitu sebesar 0,3 kehamilan per 100 permpuan/tahun, asal penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan. Jenis suntikan yang sering digunakan adalah suntikan progestin dengan jenisnya Depo Medroksi Progesterone Asetat (Depoprovera/DMPA), yang mengandung 150 mg DMPA, diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular (di daerah bokong) (Irianto, 2011)

Hasil penelitian yang sudah dilakukan di Negara berkembang menyebutkan bahwa masih banyak akseptor yang mengalami ketakutan dan kecemasan akibat efek samping yang ditimbulkan oleh alat kontrasepsi tertentu.

Melalui konseling dan pengetahuan yang di jelaskan oleh pihak kesehatan diharapkan akseptor KB bisa lebih mantap dalam pemakaian kontrasepsi, sehingga mereka tidak akan mudah berhenti (Irianto, 2011).

Data yang di dapatkan untuk peserta KB aktif berdasarkan BKKBN di Indonesia tahun 2014 sejumlah 35.190.715 juta jiwa dengan pembagian dari beberapa alat kontrasepsi yaitu metode kontrasepsi IUD sebanyak 3.896.007 (11,07%), metode kontrasepsi kontrasepsi MOW sebanyak 1.238.749 (3,52%), metode kontrasepsi MOP sebanyak 241.619 (0,69%), metode kontrasepsi kondom sebanyak 1.109.630 (3,15%, metode kontrasepsi implant sebanyak 3.675.346 (10,44%), metode kontrasepsi suntik sebanyak 16.730.346 (47,54%), dan yang terakhir metode kontrasepsi pil sebanyak 8.299.018 (23,58%) (BKKBN, 2014)

Jumlah akseptor KB aktif di Gunung Kidul sampai dengan bulan

November sebanyak 109.064 akseptor dengan metode kontrasepsi paling banyak

digunakan adalah kontrasepsi suntik yaitu sebanyak 53.760 (49,29%), IUD 20,473

(15)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

(18,77%), PIL 16.666 (15,28%), IMPLANT 10.068 (9,23%), MOW 4.402 (4,04%), Kondom 3.181 (2,29%), dan MOP 514 (0,4%) (BKKBN DIY, 2014).

Akseptor KB aktif kontrasepsi suntik 3 bulan di Kabupaten Gunung Kidul yang paling banyak terdapat di Puskesmas Gedangsari II sebanyak 1.721 akseptor atau (77,0%) dan terendah terdapat di Puskesmas Nglipar sebanyak 576 akseptor atau (34,4%).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada hari Selasa, tanggal 28 Januari 2015, didapatkan 186 akseptor KB suntik tiga bulan yang masih aktif menggunakan KB suntik tiga bulan selama tahun 2014 di Puskesmas Gedangsari II Gunung Kidul Yogyakarta dan dilakukan wawancara terhadap 10 akseptor KB Suntik tiga bulan tersebut, dan didapatkan hasil 6 dari 10 akseptor KB suntik tiga bulan belum semuanya mengetahui tentang efek samping KB suntik tiga bulan.

Dan sisanya 4 dari 10 sudah mengetahui efek samping KB suntik tiga bulan.

Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di daerah Gunung kidul yang berjudul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Efek Samping KB Suntik Tiga Bulan di Puskesmas Gedangsari II Gunung Kidul Yogyakarta ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan

masal ah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Gambaran Tingkat Pengetahuan

Ibu Tentang Efek Samping KB Suntik Tiga Bulan di Puskesmas Gedangsari II

Gunung Kidul Yogyakarta ”.

(16)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Diketahuinya Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Efek Samping KB Suntik Tiga Bulan di Puskesmas Gedangsari II Gunung Kidul Yogyakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya nilai rata-rata tingkat pengetahuan akseptor KB suntik tiga bulan mengenai efeksamping di Puskesmas Gedangsari II Gunungkidul.

b. Diketahuinya Gambaran Tingkat Pengetahuan Akseptor KB suntik tiga bulan mengenai efek samping di Puskesmas Gedangsari II Gunungkidul berdasarkan karakteristik responden meliputi umur, pendidikan, pekerjaan.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat menjadi sumber pengembangan pengetahuan tentang gambaran pengetahuan ibu mengenai efek samping KB suntik tiga bulan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi ilmu pengetahuan

Mengembangkan ilmu pengetahuan dan wawasan khususnya

mengenai Gambaran Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Suntik 3

(17)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

Bulan Mengenai Efek Samping di Puskesmas Gedangsari II Gunung Kidul bagi peneliti

a) Menambah pengetahuan dan wawasan tentang efek samping KB suntik tiga bulan

b) Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan pengalaman nyata dalam melakukan penelitian.

b. Bagi Puskesmas

Menambah informasi bagi bidan mengenai gambaran efek samping KB suntik tiga bulan, sehingga dapat meningkatkan perannya dalam memberikan konseling.

c. Bagi pendidikan

Sebagai sumber kepustakaan dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan penelitian tentang gambaran ibu mengenai efek samping KB suntik tiga bulan.

d. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai masukan dan pembelajaran untuk optimalisasi kemampuan dan pengetahuanpeserta didik tentang kontrasepsi KB suntik tiga bulan.

e. Bagi peneliti selanjutnya

Sebagai bahan untuk penelitian selanjutnya dan dapat dijadikan

data perbandingan pada penelitian dengan topik yang sama.

(18)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

E. Keaslian Peneliti an

Sepengetahuan penulis terdapat penelitian sejenis yang pernah dilakukan yaitu:

1. Amelia (2012) dengan penelitian yang berjudul “Hubungan antara Kejadian Efek Samping Kontrasepsi Suntik DMPA dengan Sikap Akseptor dalam Melanjutkan KB Suntik DMPA di Puskesmas Butuh Purworejo” penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan cross sectional.

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling pada ibu yang menggunakan suntik DMPA dipuskesmas. Populasi 25 orang dan menggunakan analisis chi kuadrat.

2. Persamaan penelitian diatas dengan penelitian ini adalah survey yang digunakan adalah survey analitik dengan cross sectional. Perbedaan penelitian diatas dengan penelitian ini adalah tempat, populasi, sempel, jenis penelitian, teknik pengumpulan sampel.

3. Natalia (2012) dengan penelitian yan g berjudul “Tingkat Pengetahuan

Akseptor KB Tentang Efek Samping KB Suntik Depo Progrestin Di BPS

Mutmainah Kwarasan Sukoharjo Thaun 2012” jenis penelitian ini adalah

deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 Mei – 16

Juni 2012. Populasi yang digunakan dalam penelitian 39 akseptor, dengan

jumlah sampel 39 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan

sampling jenuh. Variable dalam penelitian ini variabel tunggal dan

penggunakan analisis univariat.

(19)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8

4. Pesamaan penelitian di atas dengan penelitian ini yaitu menggunakan jenis penelitian yaitu deskriptif kuantitatif, variabel tunggal. Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini adalah tempat, sampel, jumlah sampel, teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh.

5. Mustikawati (2013) dengan penelitian yang berjudul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Suntik Tentang Efek Samping Pemakaiaan KB Suntik Depoprovera di BPM Yuliana Banaraan Sragen Tahun 2013”

penelitian ini menggunakan metode diskriptif kuantitatif dengan jumlah 34 responden. Teknik pengambilan sampel adalah sampling kuota. Waktu penelitian pada bulan Desember 2012 sampai Februari 2013. Instrumen penelitian berupa Kuesioner, sedangkan teknik analisa ada univariat dengan distribusi frekuensi. Pesamaan penelitian di atas dengan penelitian ini yaitu menggunakan jenis penelitian yaitu deskriptif kuantitatif, variabel tunggal.

Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini adalah tempat, sampel,

tanggal penelitian, jumlah sampel, teknik pengambilan sampel

menggunakan sampling kuota. Penelitian ini menggunakan penelitian

deskriptif kuantitatif, lokasi Puskesmas Gedangsari II Gunung Kidul

Yogyakarta, waktu pelaksanaan Studi Pendahuluan pada tanggal 28 Januari

2015, dan untuk waktu penelitian dilakukan pada tanggal 11 Agustus 2015-

14 Agustus 2015, populasi 186,sampel 36 responden. Teknik pengambilan

sampel dengan proportional stafied random sampling.

(20)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Gedangsari II merupakan salah satu pusat kesehatan masyarakat yang terletak di Desa Watugajah, Kecamatan Gedangsri, Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta, luas wilayah 68,14 Km². Di wilayah bagian utara terdapat Desa Nglarang, Hargomulyo, Mertelu, untuk wilayah bagian timur berbatasan dengan Desa Sampang, bagian selatan berbatasan dengan Desa Serut. Penduduk Desa Watugajah berjumlah 4882 jiwa terdiri dari 2392 laki-laki dan 2490 Perempuan. Mayoritas sumber daya manusia (SDM) di Kecamatan Gedangsari Gunungkidul Yogyakarta yaitu kebanyakan lulusan SMP dan SMK bekerja di pabrik menjadi buruh pabrik dan banyak yang menjadi IRT atau tidak bekerja dikarenakan kurangnya sumber daya manusia yang kurang dalam pendidikannya.

Puskesmas Gedangsari II memberikan pelayanan kesehatan yang cukup lengkap jenis pelayanannya yaitu pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan KB, imunisasi, pemeriksaan balita sakit, pemeriksaan umum dan poli gigi.

2. Karakteristik Subyek Penelitian a) Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi : umur, pendidikan, pekerjaan. Karakteristik responden diuraikan sebagai berikut:

47

(21)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

48

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi KB Suntik Tiga Bulan Berdasarkan Umur, Pendidikan dan Pekerjaan.

Karakteristik Responden F %

Umur:

1. <20 2. 20-35 3. >35

1 30

5

2,8 83,3 13,9

Jumlah 36 100

Status Pendidikan:

1. SD 5 13,9

2. SMP 16 44,4

3. SMA 15 41,7

4. Perguruan Tinggi 0 0

Jumlah 36 100

Pekerjaan 1. Bekerja

2. Tidak Bekerja

Jumlah 36 100

Sumber : data primer, (2015)

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa pengguna KB suntik

tiga bulan, mayoritas berumur 20-35 tahun, sebanyak 30 responden

(83,3%) dan mayoritas status pendidikan saat ini adalah SMP sebanyak 16

responden (44.4%). Selain itu, berdasarkan tabel di atas dapat diketahui

bahwa mayoritas responden bekerja sebagai buruh sebanyak 13 responden

(36,1%).

(22)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49

b) Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang KB Suntik 3 Bulan Mengenai Efek Samping di Puskesmas Gedangsari II Gunungkidul Yogyakarta

No Kategori Jumlah Prosentase Rata - rata 1

2 3

Baik Cukup Kurang

9 8 19

25%

22%

53%

60.64%

Total 36 100% 60.64%

Sumber : data Primer, (2015)

Berdasarkan tabel 4.2 dari 36 responden dapat dilihat mayoritas responden mempunyai tingkat pengetahuan baik sebanyak 9 responden (25%), tingkat pengetahuan cukup 8 responden (22%), sedangkan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 19 responden (53%).

Hasil 36 responden nilai tertinggi responden (93,33%), sedangkan nilai terendah responden (36,67%), dilihat dari rata-rata jawaban responden memiliki tingkat pengetahuan rata-rata cukup (60,64%).

c) Tabel 4.3 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang KB Suntik 3 Bulan Mengenai Efek Samping berdasarkan umur di Puskesmas Gedangsari II Gunungkidul Yogyakarta

No Karakteristik Responden Tingkat Pengetahuan Baik Cukup Kurang 1 Umur

<20 0% 0% 100%

20-35 26,7% 23,3% 50%

>35 20% 20% 60%

2 Pendidikan

SD 0% 0% 100%

SMP 12,5% 31,3% 56,3%

SMK 46,7% 20% 33,3%

3 Pekerjaan

Bekerja 35% 10% 55%

Tdak bekerja 12,5% 37,5% 50%

Sumber : data Primer, (2015)

(23)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

50

Berdasarkan tabel 4.2 tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping KB suntik 3 bulan di puskesmas Gedangari II Gunungkidul berdasarkan karakteristik umur paling banyak berusia 20-35 tahun dalam kategori baik 8 responden (26,7%), kategori cukup 7 responden (23,3%), kategori kurang 15 responden (50%). Jadi dalam karakteristik umur 20-35 tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping KB suntik tiga bulan yaitukurang sebanyak 15 responden (50%).

Tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping KB suntik 3 bulan di puskesmas Gedangari II Gunungkidul berdasarkan karakteristik pendidikan paling banyak berpendidikan SMP dalam kategori baik 2 responden (12,5%), kategori cukup 5 responden (31,3%), kategori kurang 9 responden (56,3%). Jadi dalam karakteristik pendidikan SMP tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping KB suntik tiga bulan yaitu kurang sebanyak 9 responden (56,3%).

Tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping KB suntik 3 bulan di puskesmas Gedangari II Gunungkidul berdasarkan karakteristik pekerjaan responden bekerja sebanyak 20 responden, responden yang tidak bekerja sebanyak 16 responden

Hasil 36 responden nilai tertinggi (93,33), sedangkan nilai terendah

responden (36,67), dilihat dari rata-rata jawaban responden memiliki

tingkat pengetahuan rata-rata cukup (60,64).

(24)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51

B. Pembahasan Penelitian

1. Tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping KB suntik tiga bulan Tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek samping KB suntik tiga bulan dijelaskan berdasarkan hasil baik, cukup, kurang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas ibu pengguna KB suntik tiga bulan berpengetahuan kurang, yaitu sebanyak 19 responden (53%). Tingkat pengetahuan yang kurang pada responden sendiri di dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya umur. Ibu pengguna KB suntik 3 bulan yang tingkat pengetahuannya kurang mayoritas berusia

<20 tahun dengan prosentase 100%. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Notoatmodjo, (2012) yang menyebutkan bahwa umur merupakan periode penyesuaiaan terhadap pola kehidupan baru. Semakin bertambah umur seseorang maka semakin bertambah keinginan dan pengetahuannya tentang kesehatan. Hal ini disebabkan karena umur merumakan periode penyesuaian terhadap pola kehidupan baru.

Semakin bertambahnya umur seseorang maka semakin bertambah keinginan dan pengetahuan tentang kesehatan, usia reproduktif. Usia reproduktif dibedakan 3 kategori yaitu dibawah 20 tahun, usia 20-35 tahun usia reproduktif kesuburan, usia lebih dari 35 tahun.

Faktor berikutnya yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping KB suntik tiga bulan yaitu status pendidikan.

Ibu pengguna KB suntik 3 bulan yang tingkat pengetahuannya kurang

mayoritas berpendidikan SMP tingkat pengetahuannya kurang yaitu

(25)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

sebanyak 9 responden (56,3%). Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2010) pengetahuan dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Semakin tinggi pendidikan, maka dia akan mudah menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal baru tersebut. Pendidikan yang lebih tinggi berarti mempunyai wawasan dan pengalaman yang lebih luas, lebih mudah memahami informasi yang diterima. Tetapi hal ini bertolak belakang karena tingkat pendidikan akseptor KB suntik 3 bulan mayoritas masih berpendidikan SMP sehingga pengetahuannya masih kurang dibandingkan dengan yang pendidikannya SMK yang pengetahuannya baik sekitar 7 responden (46,7%).

Faktor berikutnya yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping KB suntik tiga bulan yaitu status pekerjaan. Ibu pengguna KB suntik 3 bulan yang tingkat pengetahuannya kurang kebanyakan yang bekerja sekitar 11 responden (55%). Hal ini disebabkan karena para pengguna KB suntik 3 bulan di puskesmas 3 bulan ini banyak yang sibuk dengan pekerjaanya sehingga kurang peduli tentang pengetahuan efeksamping KB suntik tiga bulan, di Puskesmas juga Kb masih kurang penjelasan mengenai efek samping KB suntik 3 bulan.

Secara keseluruhan tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping

KB suntik tiga bulan kategori baik9 responden (25%), kategori cukup

8 responden (22,2%), kategori kurang 19 responden (52,8%). Rata-

(26)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

rata pengetahuan responden mengenai efek samping KB suntik tiga bulan di Puskesmas Gedangsari II masih di bawah 75% yaitu hanya 60,64% saja termasuk dalam pengetahuan yang cukup. Masih kurangnya tingkat pengetahuan responden dipengaruhi oleh beberapa hal.

Kebanyakan akseptor KB suntik kurang mengetahui efek samping KB suntik. Pengetahuan tentang efek samping KB suntik tiga bulan perlu diketahui oleh akseptor KB karena masih banyak akseptor yang mengalami ketakutan dan kecemasan akibat efek samping yang ditimbulkan oleh alat kontrasepsi tertentu (Saifuddin, 2010).

Kontrasepsi suntik tiga bulan merupakan suntikan yang berasal dari hormone progesteron. Mengandung 150 mg progeseron yang diberikan setiap tiga bulan dengan cara disuntik intramuscular. KB suntik tiga bulan sangat efektif, aman dan dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduktif. Efek samping yang sering terjadi pada pemakaian KB suntik tiga bulan yaitu adanya gangguan pola haid seperti amenorea, perdarahan bercak, menoragia, spoting, berat badan bertambah, sakit kepala, jerawat, rambut rontok, depresi dan keputihan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

pengetahuan akseptor KB suntik tiga bulan pada kategori kurang

sebanyak 19 responden (53%), hal tersebut kemungkinan disebabkan

(27)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54

oleh pendidikan responden SMP, responden yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya, usia 20-35 tahun, pengalaman dan informasi.

C. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini membutuhkan waktu 5 hari seharusnya 4 hari dikarenakan saat penelitian pada tanggal 11 Mei 2015 ada beberapa responden tidak dapat hadir di puskesmas dan ada yang sedang tidak ada di rumah dikarenakan sedang keluar kota dan ada yang ke sawah sehingga dilakukan penelitian lagi pada hari ketiga yaitu tanggal 12 Agustus 2015.

2. Kendala Penelitian banyaknya medan yang naik turun dan kondisi menuju ke rumah responden harus menaiki perbukitan.

(28)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengetahuan ibu pengguna KB suntik tiga bulan mengenai efek samping di Puskesmas Gedangsari II Gunung Kidul Yogyakarta dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengetahuan ibu tentang efek samping KB suntik tiga bulan

berdasarkan karakteristik umur berpengetahuan kuran umur >20 (100%).

2. Pengetahuan ibu tentang efek samping KB suntik tiga bulan berdasarkan karakteristik pendidikan, kurang 56,3%.

3. Pengetahuan ibu tentang efek samping KB suntik tiga bulan berdasarkan karakteristik pekerjaan tingkat pengetahuannya kurang sekitar 46,7%.

4. Hasilrata- rata keseluruhan tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping pengguna KB suntik tiga bulan yang paling banyak pada kategori cukup sebanyak 60,64%.

55

(29)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56

B. Saran

Dari kesimpulan di atas beberapa saran dapat disampaikan sebagai berikut 1. Bagi Puskesmas

Bidan perlu meningkatkan dalam memberikan penyuluhan secara komprehensif khususnya pada akseptor KB suntik baru maupun akseptor pengguna KB suntik tiga bulan yang lama tentang efek samping Kb suntik tiga bulan, supaya para akseptor KB lebih tau dan jeli terhadap efek samping Kb suntik tiga bulan tersebut.

2. Bagi akseptor KB suntik

Diharapkan sebelum memilih dan menggunakan kontrasepsi sebaiknya mencari informasi sebanyak mungkin tentang kontrasepsi yang akan digunakan, dan aktif dalam mengikuti kegiatan penyuluhan yang diadakan di puskesmas atau tenaga kesehatan lainnya, supaya dapat menambah pengetahuan tentang kesehatan khususnya pengetahuan tentang KB.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat mengembangkan dan dapat melakukan penelitian

dengan menambah variabel agar memperoleh hasil yang lebih baik dan

diharapkan dalam melakukan penelitian tidak pada satu tempat saja,

sehingga responden didapatkan akan lebih bervariasi dan lebih

menarik.

(30)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57

DAFTAR PUSTAKA

Amelia 2012. “Hubungan antara Kejadian Efek Samping Kontrasepsi Suntik DMPA dengan Sikap Akseptor dalam Melanjutkan KB Suntik DMPA di Puskesmas Butuh Purworejo ” KTI Mahasiswa Stikes Jenderal Achmad Yani yogyakarta. Tidak Dipublikasikan.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

BKKBN.2014.Kebijakan Teknis KB dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta.

Depkes RI. 2010. Pedoman Penanggulangan Efek Samping Atau Komplikasi Kontrasepsi. YBPSP: Jakarta

Irianto, K. 2014. Pelayanan Keluarga Berencana. Bandung: Alfabeta.

Mulyati, N,S. 2013.Keluarga Berencana dan Alat Kontrasepsi. Yogyakarta : Nuha Medika

Mustikawati. 2013 . “Gambaran Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Suntik Tentang Efek Samping Pemakaiaan KB Suntik Depoprovera di BPM Yuliana Banaraan Sragen Tahun 2013 ” KTI Mahasiswa Stikes Kususma Husada Surakarta.

Natalia. 2 012. “Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Tentang Efek Samping KB Suntik Depo Progrestin Di BPS Mutmainah Kwarasan Sukoharjo Thaun 2012” KTI Mahasiswa Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.

Notoatmojo, S. 2012. Kesehatan Masyarakat dan Seni. Jakarta :Renika Cipta.

__________. 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Renika Cipta.

Riwidikdo, H. 2010.Statistika Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Saifuddin. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan kontrasepsi, Jakarta: Renika Cipta.

Saryono, A, S. 2014. Metodelogi Penelitian Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

________. 2011.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,Alfabeta Bandung.

Sulistyawati, 2011. Pelayanan Keluarga Berencana Jakarta : Salemba Medika.

Wawan, A& Dewi M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan

Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika

Gambar

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi KB Suntik Tiga Bulan Berdasarkan Umur,  Pendidikan dan Pekerjaan

Referensi

Dokumen terkait

Tindak tutur menyatakan yang digunakan oleh guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 2 Lintau Buo ini dapat dilihat pada tuturan berikut. Informasi indeksal: dituturkan oleh

Berdasarkan nilai absorbansi DPPH, maka dapat diperoleh pula persentase aktivitas antioksidan dalam menghambat radikal bebas DPPH seperti yang disajikan pada Gambar 7..

Selama dekade terakhir, dengan berfokus pada inovasi teknologi IP dan pengembangan, H3C telah menawarkan serangkaian penuh produk IP dan solusi, termasuk jaringan,

adalah benar-benar mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta yang telah melakukan penulisan Karya Tulis Ilmiah (Tugas Akhir) berupa

• Hukum Perundang-Undangan yang dapat dijadikan sumber hukum formil Hukum Tata Negara adalah peraturan perundang- undangan yang dibentuk oleh Organ/Lembaga Negara yang berwenang

Berdasarkan angket yang diisi siswa dan guru, pembelajaran matematika yang mengimplementasikan kopermatik mendapat apresiasi yang baik dari siswa, yaitu 94,2% siswa merasa

Pembagian warisan tersebut berdasarkan inisiatif dari tokoh agama dan tokoh masyarakat yaitu bapak Kh. Mujazin dan bapak Bayan Rusito. Pemberian bagian-bagian tersebut

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektifitas Sidik Jari Dalam Proses Penyidikan Tindak Pidana pencurian di Kepolisian Daerah Kepulauan Bangka