• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. work center. Waktu yang diijinkan untuk menyelesaikan elemen pekerjaan itu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. work center. Waktu yang diijinkan untuk menyelesaikan elemen pekerjaan itu"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keseimbangan lintasan produksi berhubungan erat dengan produksi massal. Suatu lintasan produksi dapat terbagi menjadi beberapa stasiun kerja atau work center. Waktu yang diijinkan untuk menyelesaikan elemen pekerjaan itu ditentukan oleh kecepatan lintas produksi. Semua stasiun kerja sedapat mungkin harus memiliki waktu siklus yang sama. Jika suatu work center memiliki waktu siklus dibawah waktu siklus yang ideal, maka stasiun tersebut memiliki waktu mengganggur.

Dengan adanya waktu menganggur mengakibatkan terjadi penumpukan barang yang diproses pada beberapa stasiun kerja atau biasa disebut dengan keadaan bottleneck. Keadaan ini menyebabkan throughput dari perusahaan dalam proses produksi tidak optimal. Tujuan keseimbangan lintasan adalah untuk menyeimbangkan pendistribusian elemen-elemen kerja pada setiap stasiun kerja sehingga mengurangi bottleneck yang terjadi pada lintasan produksi.

PT. Putra Sejahtera Mandiri Vulkanisir merupakan sebuah perusahaan

manufaktur yang bergerak di bidang vulkanisir ban dengan memproduksi dua

jenis ban yaitu ban besar dan ban kecil. Ban besar dipasarkan kepada perusahaan

alat angkut berat yaitu truk dan bus. Sedangkan ban kecil dipasarkan kepada

perusahaan angkutan umum. Tampak depan dan tampak samping dari ban besar

dan ban kecil dapat dilihat pada Gambar 1.1 dan Gambar 1.2.

(2)

Gambar 1.1. Tampak Depan Ban Besar dan Ban Kecil

Gambar 1.2. Tampak Samping Ban Besar dan Ban Kecil

Proses vulkanisir adalah proses remanufaktur yang bertujuan untuk menambah umur ban yang telah digunakan. Proses ini dilakukan dengan cara melapisi kembali ban yang telah aus terpakai dengan tapak baru. Aliran proses produksi vulkanisir ban terdiri dari sebelas stasiun kerja yaitu stasiun kerja inspeksi awal, stasiun kerja buffing, stasiun kerja skiving, stasiun kerja repairing, stasiun kerja cementing, stasiun kerja filling rubber, stasiun kerja building, stasiun kerja envolving, stasiun kerja chambering, stasiun kerja finishing, dan stasiun kerja inspeksi akhir.

PT Putra Sejahtera Mandiri merupakan perusahaan yang baru berdiri

sekitar 2 tahun, sehingga dapat ditemui permasalahan yang berkaitan dengan

aliran proses produksi. Berdasarkan pengamatan, terlihat bahwa tidak semua

(3)

aliran produksi berjalan dengan lancar khususnya pada proses produksi ban besar.

Salah satu masalah yang terjadi adalah ketidakseimbangan waktu proses pada setiap stasiun kerja sehingga mengakibatkan bottleneck dan adanya penumpukan ban besar pada lantai produksi. Hasil perngamatan awal dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Hasil Pengamatan Awal Proses Produksi Vulkanisir Ban

Nama Stasiun Kerja

Jumlah Mesin/

Alat yang digunakan

(Unit)

Waktu Proses (detik)

Jumlah Penumpukan Ban Besar (unit)

Persentase Jumlah Penumpukan Ban Besar (%)

Jumlah Penumpukan

Ban Kecil (unit)

Inspeksi Awal 2 430 - - -

Buffing 2 254 - - -

Skiving 1 334 170 68 -

Repairing 1 76 - - -

Cementing 1 429 10 4 -

Filling Rubber 2 368 - - -

Building 2 352 - - -

Envolving 2 402 - - -

Chambering 4 9900 - - -

Finishing 2 392 131 52,4 -

Inspeksi Akhir 1 49 - - -

Dari Tabel 1.1. terlihat adanya penumpukan ban besar pada lantai produksi yaitu pada stasiun kerja skiving, cementing, dan finishing. Gambaran aliran proses produksi ini dengan penumpukan ban dapat dilihat pada Gambar 1.3.

Stasiun cementing

Stasiun filling rubber

Stasiun building

Stasiun envolving

Stasiun chambering

Stasiun finishing Stasiun

repairing Stasiun

skiving Stasiun

buffing Stasiun

inspeksi awal

Stasiun inspeksi akhir

170 10 131

Jumlah ban besar menumpuk Ket :

Gambar 1.3. Aliran Proses Produksi Beserta Jumlah Ban Besar Menumpuk

Dengan adanya bottleneck dan penumpukan ban besar ditemukan kendala

yang dapat menyebabkan lintasan produksi menjadi tidak seimbang dan jika ini

(4)

dibiarkan akan menyebabkan penurunan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, kendala ini harus dapat diselesaikan agar lintasan produksi seimbang.

1

Keberhasilan penerapan theory of constraint dan line balancing untuk menyelesaikan permasalahan bottleneck dan menyeimbangkan lintasan produksi telah dibuktikan melalui penelitian Pornthipa Ongkunarok dan Wimonrat Wongsatit Universitas Kasetsart Thailand di perusahaan frozen chicken Thailand

Theory of Constaint (TOC) yang juga dikenal sebagai Constraint Management (CM) atau Syncrohonous Management (SM) adalah metodologi menejerial global yang berfokus pada masalah-masalah penting pada sebuah sistem. Inti dari TOC adalah pengidentifikasian kendala-kendala sistem dan memutuskan bagaimana menyelesaikan kendala tersebut sehingga mencapai keadaan proses produksi yang seimbang. Dalam penelitian ini, TOC merupakan teori yang dipakai untuk mengidentifikasi stasiun kerja bottleneck, menyelesaikan permasalahan bottleneck dan menyeimbangkan lintasan produksi yang disesuaikan dengan kriteria line balancing.

2

1

Shamuvel.V.Pandit.,“Application Of Theory Of Constraints On Scheduling Of Drum-Buffer- Rope System”, (Kolhapur: Department of Engineering. KIT’S College of Engineering,2013), h. 1

2

Ongkunaruk, Pornthipa and Wimonrat Wongsatit. “An ECRS-based Line Balancing Concept:A Case Study of a Frozen Chicken Producer”, (Thailand: Department of Engineering, Kasetsart University), h 16.

.

Dalam jurnal ilmiahnya dikatakan bahwa penerapan theory of constraint dan line

balancing dapat menyelesaikan permasalahan bottleneck dan meningkatkan

efisiensi lintasan produksi sebanyak 9,18% dengan mengurangi jumlah stasiun

kerja dari 6 menjadi 5 stasiun kerja. Hal ini membuktikan bahwa penerapan theory

of constraint dan line balancing dapat menyelesaikan permasalahan bottleneck

dan menyeimbangkan lintasan produksi.

(5)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka pokok masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah adanya ketidakseimbangan waktu proses pada setiap stasiun kerja sehingga mengakibatkan terjadinya bottleneck dan adanya penumpukan ban besar pada lantai produksi.

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki dua tujuan yakni tujuan umum dan tujuan khusus.

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan keseimbangan lintasan pada lantai produksi vulkanisir ban.

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menentukan stasiun kerja bottleneck dalam lintasan produksi

2. Untuk menjadwalkan waktu kerja sebelum bottleneck dan sesudah bottleneck 3. Untuk mengetahui apakah lintasan tersebut sudah dapat dikategorikan baik

berdasarkan kajian keseimbangan lintasan berdasarkan workstation.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa dalam mengembangkan

pola pikir yang lebih cerdas dan cermat pada bidang kerja nyata terutama

di bidang theory of constraint dan line balancing.

(6)

2. Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perusahaan dalam memperkirakan kendala-kendala yang terjadi pada lantai produksi sehingga perusahaan dapat mengatasi setiap kendala yang terjadi dengan lebih cepat terutama dalam mengatasi penumpukan ban.

1.5. Batasan Masalah dan Asumsi

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Metode yang digunakan adalah lima prinsip dasar perbaikan TOC.

2. Constraints yang menjadi perhatian dalam penelitian adalah stasiun kerja bottleneck pada lantai produksi.

3. Penelitian dilakukan hanya pada masalah yang berkaitan dengan waktu dari saat raw material dari supplier tiba di stasiun penerimaan hingga produk jadi.

4. Jenis ban yang diteliti adalah ban besar.

5. Solusi yang diberikan hanya sampai pada perancangan strategi perbaikan.

6. Dalam penelitian ini tidak dilakukan perhitungan biaya

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Tidak ada perubahan proses pada saat penelitian dilakukan.

2. Semua fasilitas, baik mesin maupun peralatan yang digunakan pada proses produksi tidak mengalami kerusakan selama penelitian berlangsung.

3. Pekerja dalam keadaan terampil dengan pekerjaannya, memahami prosedur kerja, dan bekerja secara normal.

4. Tidak ada penambahan mesin dan peralatan yang baru.

5. Tidak ada perubahan tata letak mesin dan peralatan, dan pola aliran

(7)

1.6. Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika penulisan laporan dari tugas sarjana akan disajikan dalam beberapa bab sebagai berikut:

Bab I pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari dilakukannya penelitian, perumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian serta sistematika penulisan laporan penelitian.

Bab II Gambaran Umum Perusahaan, menguraikan sejarah singkat dari PT. Putra Sejahtera Mandiri Vulkanisir, ruang lingkup bidang usaha, visi dan misi, struktur organisasi, proses pengolahan, utilitas, safety and fire protection dan limbah perusahaan.

Bab III Tinjauan Pustaka, berisi teori-teori mengenai lintasan produksi, defenisi keseimbangan lintasan, permasalahan keseimbangan lintasan, pendefinisian masalah keseimbangan, terminologi lintasan, teori tentang theory of constraint, stasiun kerja bottleneck dan nonbottleneck, pengukuran waktu kerja dengan stopwatch time study, pengujian keseragaman dan kecukupan data, penetapan rating factor dan kelonggaran, dan penetapan waktu baku.

Bab IV Metodologi Penelitian, menjelaskan langkah-langkah yang

dilakukan dalam penelitian seperti tempat dan waktu penelitian, jenis penelitian,

objek penelitian, variabel penelitian, kerangka konseptual penelitian, blok diagram

prosedur penelitian, metode pengumpulan data, metode pengolahan data, serta

analisis dan pembahasan.

(8)

Bab V, yaitu Pengumpulan dan Pengolahan Data, memuat data-data yang yang berhubungan dengan pemecahan permasalahan penelitian yaitu data elemen kerja, waktu elemen kerja, zoning constraint, job qualification, waktu siklus stasiun kerja, waktu perpindaha, waktu delay, waktu menunggu, waktu set-up, waktu pengerjaan mesin, rating factor dan allowance. Pengolahan data yang dilakukan berupa pengujian keseragaman dan kecukupan data untuk waktu elemen kerja, waktu stasiun kerja dan waktu perpindahan, pengolahan dengan menerapkan langkah-langkah theory of constraint dan line balancing.

Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, yang memaparkan analisis kondisi aktual perusahaan berdasarkan pengolahan data, usulan perbaikan yang diberikan dan analisis dari usulan perbaikan dan perbandingan dengan kondisi aktual.

Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil

pemecahan masalah, serta saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan dan

pengembangan penelitian selanjutnya.

Gambar

Tabel 1.1. Hasil Pengamatan Awal Proses Produksi Vulkanisir Ban

Referensi

Dokumen terkait

Robbins, (1996) Kepemimpinan transformasional pada prinsipnya memotivasi bawahan untuk berbuat lebih baik dari apa yang biasa dilakukan, dengan kata lain dapat

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

Salah satu cacing yang dapat menyerang kuda adalah cacing Nematoda Cacing nematoda yang biasa teridentifikasi pada saluran pencernaan kuda antara lain: cacing

Oleh kerana umat Islam biasanya tidak mampu memahami ajaran agama Islam dengan hanya membaca al-Quran atau Hadith sendiri sama ada dalam bahasa Arab atau bahasa lain, maka

Perjalanan atau jangka waktu pelaksanaan perjanjian pembiayaan konsumen kerap terjadi keterlambatan.. pembayaran yang dilakukan oleh debitur dengan berbagai macam

  Pemberian perlakuan UV-B tidak memberikan pengaruh pada kerapatan stomata bagian atas, stomata bagian bawah, rasio stomata bagian atas dan bawah, kerapatan trikoma bagian

2.1.3 Untuk mengedit tanggal dimulainya course dapat diedit dengan mengklik tombol ’ ’, seperti pada Gambar 2.4.. 2.1.4 Untuk mengedit tanggal berakhirnya course dapat

Perubahan Sosial, 2003), hal.. Upacara kematian adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sejumlah keluarga untuk memberikan peringatan terakhir kepada orang yang dikasihinya