• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal analisis efisiensi pengelolaan persediaan bahan baku percetakan memori di Karanganyar Proposal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Proposal analisis efisiensi pengelolaan persediaan bahan baku percetakan memori di Karanganyar Proposal"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pada setiap perusahaan setiap perusahaan, baik itu perusahaan perdagangan maupun perusahaan produksi (pabrik), persediaan merupakan elemen aktiva lancar yang tidak kalah pentingnya dibanding dengan elemen aktiva lancar lainnya. Pada perusahaan produksi (pabrik) pada umumnya terdapat tiga jenis persediaan, masing-masing persediaan tersebut adalah persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi.

Pengertian persediaan itu sendiri adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal, atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan/proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.

Bahan baku mempunyai peranan yang sangat penting bagi suatu perusahaan, karena bahan baku merupakan bahan dasar untuk menghasilkan produk jadi. Dengan demikian maka perlu adanya persediaan bahan baku yang jumlahnya cukup untuk mendukung kelancaran produksi, agar proses produksinya tidak terhenti, dan untuk itu diperlukan adanya pengaturan bahan baku yang efektif, dengan pengertian bahwa persediaan bahan baku yang tersedia diperusahaan dapat mendukung proses produksi dengan baik, sehingga perusahaan dapat mencapai hasil atau tujuan yang diharapkan.

(2)

Pengelolaan persedian merupakan salah satu kegiatan untuk menentukan urtan kegiatan-kegiatan yang bertautan erat satu dengan yang lainnya dalam seluruh operasi produksi perusahaan, sesuai dengan apa yang direncanakan terlebih dahulu baik waktu, jumlah, kualitas maupun biayanya.

Pengertian pengelolaan bahan baku adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh manajemen untuk menjaga agar persediaan bahan baku yang ada dapat mendukung kelancaran proses produksi dengan biaya yang seminimal mungkin sehingga pengelolaan bahan baku menjadi efisien.

Sedangkan pengertian efisiensi itu sendiri adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan jumlah y ang tepat untuk dibeli serta kapan pembelian tersebut dilaksanakan, dengan pembelian bahan baku tersebut diharapkan proses produksi perusahaan tidak terganggu serta biaya-biaya persediaan bahan baku tersebut dapat ditekan seminimal mungkin (Agus Ahyari, 1995, Efisiensi Persediaan Bahan. Yogyakarta : BPFE).

Untuk menentukan tingkat efisiensi dapat digunakan beberapa pendekatan diantaranya :

1. Menentukan jumlah bahan baku yang akan dibeli 2. Menentukan jumlah persediaan pengaman

3. Kapan melakukan pemesanan kembali

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa persediaan bahan baku merupakan masalah yang sangat penting.

(3)

"ANALISIS EFISIENSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PERCETAKAN MEMORI DI KARANGANYAR."

B. PERUMUSAN MASALAH

Sesuai dengan alasan judul yang telah diuraikan sebelumnya, maka dirumuskan pokok masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah pengelolaan persdiaan bahan baku yang dilakukan oleh percetakan sudah efisien ?

2. Berapa jumlah pembelian bahan baku yang optimal ?

3. Berapa jumlah persediaan pengaman yang harus disediakan perusahaan ?

4. Kapan perusahaan harus melakukan pemesanan kembali persediaan bahan bakunya ?

5. Membandingkan tingkat efisiensi dengan pola optimalisasi percetakan ?

C. TUJUAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui tingkat efisiensi pengelolaan bahan baku pada percetakan Memory di Karanganyar.

2. Untuk mengetahui tingkat pembelian bahan baku yang optimal.

3. Untuk mengetahui jumlah persediaan pengaman yang harus disediakan 4. Menentukan titik pemesanan kembali bahan baku.

5. Mengetahui perbandingan tingkat efisiensi dengan pola opimalisasi percetakan.

D. MANFAAT

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat diperoleh kegunaan sebagai berikut :

(4)

2. Dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh selama dalam bangku kuliah pada kehidupan praktek perusahaan.

E. KERANGKA PEMIKIRAN

Perkiraan kebutuhan bahan baku untuk produksi pada periode tertentu ditetapkan oleh perushaan sesuai dengan kemampuannya dan kapasitas mesin yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Dari perkiraan itu akan mempengaruhi pola pembeliaan perusahaan serta besarnya persediaan pengaman (Safety Stock) pada saat terjadinya pemakaian bahan baku diwaktu tunggu (lead time) Persediaan pengaman sangat dibutuhkan terutama untuk mengatasi permintaan yang berubah sesuai dengan permintaan pasar. Tanpa persediaan pengaman perusahaan akan kesulitan memenuhi permintaan selama waktu tunggu. Persediaan pengaman ditetapkan berdasarkan tingkat pelayanan yang telah diyakini oleh perusahaan. Dengan tingkat pelayanan tersebut perusahaan dapat memperkirakan jumlah permintaan yang dapat dipenuhi selama satu siklus

(5)

pemesanan, sehingga resiko terjadinya kehabisan bahan baku pada saat lead time dapat dikurangi.

Permintaan pada waktu tunggu dan lamanya waktu tunggu akan mempengaruhi waktu pemesanan kembali. Jumlah yang harus ada pada saat perusahaan memesan kembali, harus memperhitungkan rata-rata permintaan selama lead time dan persediaan pengaman untuk mengatasi perubahan permintaan selama lead time.

Metode Economic Order Quantity (EOQ) yang digunakan adalah model stokastik. Model stokastik diterapkan agar dapat mengantisipasi permintaan yang berfluktuasi dengan menetapkansafety stock untuk mengurangi resiko kehabisan persediaan yang menyebabkan terjadinya biaya kekurangan bahan, serta dapat meminimumkan biaya penyimpanan karena persediaan yang sesuai dengan kebutuhan sehingga biaya persediaan total menjadi efisien.

Model stokastik mempunyai asumsi sebagai berikut : 1. Permintaan akan produk adalah konstan

2. Harga per unit produk adalah konstan 3. Biaya penyimpanan per unit adalah konstan 4. biaya pesanan setiap kali pesan dalah konstan

5. Waktu antara pesanan dilakukan dan barang diterima adalah konstan 6. Tidak terjadi kekurangan bahan atau Back Order

Pada kenyataannya permintaan dan lead time sering kali tetap, sehingga perusahaan sering harus mengeluarkan biaya back order yang banyak, dengan model stokastik biaya macam ini dapat dikurangi.

F. HIPOTESIS

(6)

penyimpanan per unit adalah sama, maka hipotesis yang diambil dalam penelitian ini adalah ; "Dengan pembelian bahan baku yang optimal, terjadi peningkatan efisiensi bahan baku."

G. METODE PENELITIAN 1. Obyek Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian, maka yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan percetakan. Perusahaan yang akan diteliti adalah Percetakan Memori di Karanganyar.

2. Jenis dan Sumber Data

a. Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh responde (survey) b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari studi kepustakaan.

3. Metode Pengumpulan Data

a. Observasi adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti.

b. Interview adalah cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab yang dilakukan dengan pimpinan atau karyawan.

c. Riset perpustakaan adalah cara pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku, catatan dan referansi lainnya yang berhubungan dengan obyek penelitian.

H. METODE ANALISIS DATA

Alat-alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengukur tingkat efisiensi bahan baku Menggunakan analisis deskriptif untuk analisis data ini berasumsi bahwa :

(7)

b. Percetakan Memori dalam melaksanakan kebijaksanaan penentuan persediaan pengaman belum tepat.

c. Percetakan Memori dalam melaksanakan kebijaksanaan penentuan pemesanan kembali belum tepat.

Adapun rumus yang digunakan dengan rumus (Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. 1984 : Yogyakarta) sebagai berikut :

Jumlah rata-rata penggunaan bahan baku Tingkat perputaran bahan baku =

rata-rata persediaan bahan baku

2. Untuk mengetahui jumlah pembelian yang optimal dengan biaya yang minimal digunakan rumus :

2DK Q =

H dimana :

Q = Jumlah pembelian persediaan yang ekonomis D = Permintaan bahan baku

K = Biaya pemesanan H = Biaya penyimpanan

3. Untuk mengetahui berapa persediaan pengaman yang harus disediakan menggunakan rumus :

SS = (Z) (SL) dimana :

SS = Persediaan pengaman

Z = Jumlah standar eviasi yang menyediakan tingkat pelayanan tertentu (nilai dari tabel)

SL = Standar deviasi permintaan selama waktu tunggu

(8)

dimana :

ROP = Titik pemesanan kembali

DL = Permintaan rata-rata selama lead time

5. Untuk membandingkan tingkat efisiensi dengan pola optimalsasi maka harus mengetahui biaya persediaan total yang meliputi biaya pesan, biaya simpan (termasuk biaya penyimpanan tambahan karena penyimpanan persediaan pengaman).

I. SISTEMATIKA PENULISAN

Agar penulisan skripsi ini dapat terarah maka penulis membahasnya dalam

beberapa bab, yaitu ;

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian yang terdiri dari identifikasi

variabel penelitian, metode pengumpulan data, analisis data dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tinjauan tentang teori-teori yang digunakan sebagai

dasar pengetahuan yang sangat berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi

ini, tentunya teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli yang dituankan dalam

(9)

BAB III SEJARAH PERUSAHAAN

Dalam bab ini menguraikan tentang sejarah dan perkembangan perusahaan,

lokasi perusahaan, struktur organisasi, hasil produksi bahan yang digunakan dan

pemasaran hasil produksi.

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN.

Membahas tentang hasil analisis penelitian dan pengujian hipotesis.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan bab terakhir dari penulis yang akan memberikan kesimpulan dan

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Agus Ahyari. 1981. Efisiensi Pengendalian Bahan. BPFE. Yogyakarta.

Drs. Agus Ahyari. 1986. Pengendalian Produksi, BPFE. UGM Yogyakarta.

Bambang Riyanto. 1981. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada Yogyakarta.

Djarwanto Ps. 1993. Statistik Sosial Ekonomi. BPFE. Yogyakarta.

Ehud Manipaz. 1990. Pokok-Pokok Manajemen Produksi dan Operasi (lanjutan ke-2). (Alih bahasa : Atmaji) Surakarta : Sebelas Maret University Press.

Gazali. 1990. Tata Laksana Produksi (Production Management). Bagian Penerbi FE UGM. Yogyakarta.

Mulyadi. 1986. Akuntansi Biaya Untuk Manajemen. BPFE UGM. Yogyakarta.

Munandar. 1983. Pokok-Pokok Intermedite Accounting. Liberty Yogyakarta.

RA. Supriyono. 1989. Akuntansi Manajemen Struktur Pengendalian Manajemen.

BPFE UGM Yogyakarta.

Suad Husnan. 1995. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan. BPFE UGM Yogyakarta.

T. Hani Handoko. 1984. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE UGM Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi pembelian bertanggung jawab dalam melakukan pembelian bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi dalam perusahaan tersebut Sedangkan fungsi persediaan

PADA PERIODE 2005/2006–2006/2007 MENURUT METODE EOQ TERNYATA LEBIH KECIL DARI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN MENURUT KEBIJAKAN PERUSAHAAN. BERDASARKAN DARI PENELITIAN DIATAS

Dengan simulasi ini akan diperoleh jumlah pembelian bahan baku, serta kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan bahan baku kepada supplier agar tidak

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sistem Just In Time dapat meningkatkan efisiensi biaya karena dapat mengurangi pemborosan pembelian, menurunkan

Pembelian memiliki beberapa fungsi yaitu fungsi gudang untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan kebutuhan, fungsi pembelian untuk mengetahui harga pasar dari

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jumlah pembelian bahan baku yang paling ekonomis dan mengetahui waktu yang tepat melakukan pemesanan kembali pada

Perkembangan suatu perusahaan dapat dilihat dari efisiensi perusahaan tersebut, efisiensi itu sendiri adalah kemampuan perusahaan dalam menjalankan tugas dengan baik

Dari analisa pengendalian persediaan bahan baku pada swalayan Langgeng di Tulungagung dapat dikatakan bahwa pengelolaan sudah dilakukan dengan baik untuk efisiensi