• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES PADA MATA PELAJARAN SAINS DI KELAS IV SD NEGERI 101732 KAMPUNG LALANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES PADA MATA PELAJARAN SAINS DI KELAS IV SD NEGERI 101732 KAMPUNG LALANG."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES PADA

MATA PELAJARAN SAINS DI KELAS IV SD NEGERI 101732 KAMPUNG LALANG

T.A 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

JULIA FRANSISKA SIMANIHURUK 1104311030

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga skiripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik. Skripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dengan judul

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Examples Non

Examples Pada Mata Pelajaran Sains Di Kelas IV SD Negeri 101732 T.A 2011/2012

Penulis menyadari banyak kendala dan rintangan dalam penyelesaian skripsi ini.

Tetapi berkat bantuan berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik,

untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si sebagai Rektor Universitas Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun MS sebagai dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Prof.Dr Yusnadi MS Selaku Pembantu Dekan I, Drs. Aman simaremare, M.Si

selaku Pembantu Dekan II.

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku ketua jurusan PPSD FIP UNIMED, Drs.

Ramli Sitorus, M.Ed selaku sekretaris jurusan.

5. Bapak Ramli Sitorus, M.Ed selaku dosen pembimbing Skiripsi yang telah penuh

kesabaran dan perhatian memberikan bimbingan, mengarahkan petunjuk demi

terselesainya skripsi ini.

6. Bapak Drs. Demmu Karo-Karo, M.Pd, Ibu Dra. Naeklan Simbolon, M.Pd, dan Ibu

Dra. Syamsuarni, M,Pd selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan

bimbingan dan saran dalam perbaikan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen FIP UNIMED dan seluruh staf pegawai yang ada di FIP

Unimed yang telah memberikan imformasi dan layanan demi terselesainya skripsi ini.

8. Ibu Zaleha S.PdI selaku kepala sekolah di SD Negeri 101732 Kampung Lalang yang

telah memberikan izin untuk pelaksanaan penelitian.

9. Ibu D.Samosir S.Pd selaku Guru kelas IV SD Negeri 101732 Kampung Lalang .

10.Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Ayahanda

tercinta Pargaulan Simanihuruk dan Ibunda tercinta Herli Sihaloho yang telah banyak

memberikan doa, motivasi dan bantuan baik dari moril maupun materi.

11.Buat keluarga (Namboru Poltak, Amangboru Poltak, Uda Rikson, dan Nanguda

(6)

12.Terima kasih buat teman-teman kelas X transfer 2010 yang telah memberikan

semangat dan dukungannya kepada saya.

13.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini baik secara

langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari, kemungkinan masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini, oleh

sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, semoga skirpsi

ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca dan kita semua.

Medan, Juli 2012

(7)

ABSTRAK

JULIA FRANSISKA SIMANIHURUK, NIM 1104311030 “Upaya Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Examples Non Examples Pada Mata Pelajaran Sains Di Kelas IV SD Negeri 101732 Kampung Lalang. Skripsi. Jurusan PPSD, Program Studi PGSD. FIP – UNIMED Tahun 2012

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Sains pada materi Penggolongan Hewan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi Penggolongan Hewan .

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 101732 Kampung Lalang yang berjumlah 30 orang siswa dengan jumlah laki-laki 10 orang siswa dan 20 orang siswa perempuan. Penelitian ini terdiri dari II siklus, tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan.

Berdasarkan analisis hasil observasi tingkat motivasi belajar siswa dapat dijelaskan bahwa dari 30 orang siswa pada siklus I pertemuan 1 terdapat siswa rendah, sedang dan tinggi. Dari 30 orang siswa di atas ada sebanyak 22 orang siswa (73,3 %) yang tergolong kriteria motivasi rendah, 5 orang siswa (16,7 %) yang tergolong kriteria motivasi sedang, 3 orang siswa (10 %) yang tergolong kriteria motivasi tinggi. Pada siklus I pertemuan 2 ada sebanyak 15 orang siswa (50 %) yang tergolong kriteria motivasi rendah, 11 orang siswa (36,7 %) yang tergolong kriteria motivasi sedang, 4 orang siswa (13,3 %) yang tergolong kriteria motivasi tinggi. Pada siklus II pertemuan 1 ada sebanyak 3 orang siswa (10 %) yang tergolong kriteria motivasi rendah, 14 orang siswa (47 %) yang tergolong kriteria motivasi sedang, 13 orang siswa (43 %) yang tergolong kriteria motivasi tinggi. Pada siklus II pertemuan 4 ada sebanyak 2 orang siswa (13 %) yang tergolong kriteria motivasi sedang, 26 orang siswa (87 %) yang tergolong kriteria motivasi tinggi

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan Model Pembelajaran

Examples Non Examples dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran Sains

(8)

DAFTAR ISI

(9)

2.7. Hipotesis Penelitian... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 26

3.2. Subjek dan Objek Penelitian ... ... 26

3.3. Defenisi Operasional Variabel ... ... 26

3.4. Design Penelitian... ... 26

3.5. Prosedur Penelitian ... ... 27

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... ... 31

3.7. Teknik Analisis Data... 32

3.8. Jadwal Penelitian ... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 34

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN... 67

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel jadwal penelitian... 33

Tabel 1 : Hasil observasi guru pada siklus I pertemuan 1... 37

Tabel 2 : Hasil observasi motivasi belajar siswa pada siklus I pertemuan 1... 38

Tabel 3 : Hasil observasi guru pada siklus I pertemuan 2 ... 43

Tabel 4 : Hasil observasi motivasi belajar siswa pada siklus I pertemuan 2... 44

Tabel 5 : Rekapitulasi observasi siswa pertemuan 2... 45

Tabel 6 : Rekapitulasi pada siklus I pertemuan 1 dan 2... 46

Tabel 7 : Hasil observasi guru pada siklus II pertemuan 1... 51

Tabel 8 : Hasil observasi motivasi belajar siswa pada siklus II pertemuan 1... 51

Tabel 9 : Rekapitulasi pada siklus II pertemuan 1... 52

Tabel 10 : Hasil observasi guru pada siklus II pertemuan 2 ... 58

Tabel 11 : Hasil observasi motivasi belajar siswa pada siklus II pertemuan 2... 59

Tabel 12 : Rekapitulasi observasi siswa pertemuan 2... 60

Tabel 13 : Rekapitulasi pada siklus pertemuan 1 dan 2... 61

Tabel 14 : Hasil observasi motivasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II... 63

Tabel 15: Rekap perubahan tingkat motivasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II... ... 64

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 hewan pemakan tumbuhan (herbivor)... 22

Gambar 2.2 hewan pemakan daging (karnivor)... 23

Gambar 2.3 hewan pemakan tumbuhan dan daging (omnivor)... ... 23

Siklus I  Gambar pelaksanaan siklus I pertemuan I a. Guru menempel gambar di papan... 35

b. Siswa melakukan diskusi kelompok... . 36

 Gambar pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan II a. Kelompok empat membacakan hasil diskusinya... 41

b. Guru menjelaskan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran... 42

Siklus II  Gambar Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan I a. Siswa melakukan diskusi... 49

b. Peneliti membimbing siswa dalam kelompok... 49

c. Siswa membacakan hasil dikusinya... 50

 Gambar pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan II a. Siswa mendengarkan penjelasan peneliti... 54

b. Siswa membacakan hasil diskusinya... 55

c. Siswa bertanya... 56

(12)

DAFTAR GRAFIK

a. Grafik 4.1 Hasil observasi belajar siswa siklus I pertemuan 1... 39

b. Grafik 4.2 Hasil observasi belajar siswa siklus I pertemuan 2... 45

c. Grafik 4.3 Hasil observasi belajar siswa siklus II pertemuan 1... 53

d. Grafik 4.4 Hasil observasi belajar siswa siklus II pertemuan 2... 60

e. Grafik 4.3 Hasil observasi belajar siswa siklus I ke siklus II... 64

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar nama–nama siswa kelas IV... 70

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I pertemuan 1... 71

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I pertemuan 2... 76

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II pertemuan 1... 80

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II pertemuan 2... 84

Lampiran 6 Lembar Observasi Untuk Guru Siklus I Pertemuan 1... 88

Lampiran 7 Lembar Observasi Untuk Guru Siklus I Pertemuan 2... 91

Lampiran 8 Lembar Observasi Untuk Guru Siklus II Pertemuan 1... ... 94

Lampiran 9 Lembar Observasi Untuk Guru Siklus II Pertemuan 2... 97

Lampiran 10 Deskripsi Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 1... 100

Lampiran 11 Deskripsi Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 2... 103

Lampiran 12 Deskripsi Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 1... 106

Lampiran 13 Deskripsi Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 2... 109

Lampiran 14 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus II Pertemuan 2... 112

Lampiran 15 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus II Pertemuan 2... 113

Lampiran 16 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus II Pertemuan 2... 114

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting. Dengan adanya

pendidikan, sumber daya manusia dapat berkembang menuju ke arah yang lebih

baik. Untuk mengwujudkan pembelajaran yang efektif dan efesien, peranan guru

sangatlah penting, karena guru memegang tugas dalam mengatur dan mengelola

suasana di kelas. Suasana kelas yang hidup dapat membuat siswa belajar tekun

dan penuh semangan dalam belajar, dan sebaliknya.

Dalam perkembangannya, guru harus memiliki keahlian untuk memilih

dang menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran sains

(IPA) serta mengetahui kondisi siswa di samping penguasaan keterampilan. Ilmu

Pengetahuan Alam berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan pengetahuan yang berupa

fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu

proses penemuan.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)/Sains berhubungan dengan cara mencari

tahu tentang alam secara sistematis, sehingga Sains bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau

prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan Sains

diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri

dan alam sekitarnya serta prospek pengembangan dalam menerapkan

(15)

keterampilan dasar belajar yang berkaitan dengan pembelajaran IPA sangat

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti yang telah peneliti observasi di kelas IV SD Negeri 101732

Kampung Lalang bahwa siswa kurang menyenangi pembelajaran yang bersifat

monoton dan berpusat kepada guru, sehingga motivasi belajar siswa pada

pelajaran Sains rendah. Dimana pada saat guru menerangkan siswa mencari

kesibukan yang lain untuk mengatasi kejenuhannya terhadap pelajaran tersebut

karena selama proses pembelajaran, guru belum memberdayakan seluruh potensi

dirinya sehingga sebagian besar siswa belum mampu mencapai kompetensi

individual yang diperlukan untuk mengikuti pelajaran lanjutan. Dimana guru lebih

sering memberikan informasi dan siswa mencatat keterangan yang ditulis guru di

papan tulis , sehingga siswa terlihat bosan dan tidak termotivasi untuk belajar

Sains.

Selain itu, aktivitas belajar Sains siswa juga masih kurang dikarenakan

tidak adanya gairah dalam mengikuti pelajaran. Guru jarang melibatkan siswa

secara aktif dalam proses pembelajaran, karena guru masih menggunakan metode

konvensional dan bersifat satu arah sehingga mengakibatkan siswa hanya

mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal – hal penting.

Guru juga kurang memberikan penghargaan atau pujian kepada siswa

yang bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Dengan situasi siswa

pasif maka semangat siswa untuk belajar kurang termotivasi. Siswa hanya cukup

menghapal prosedur lalu menerapkan pada soal yang sesuai. Pembelajaran yang

(16)

Dengan pembelajaran konvensional yang digunakan selama ini, akan

menjadikan siswa semakin tidak termotivasi terhadap pelajaran tersebut. Guru

hanya memberikan hafalan kepada siswa sehingga siswa menjadi jenuh dan tidak

tertarik pada mata pelajaran Sains. Peran guru adalah fasilitas dan bukan sumber

utama pembelajaran. Yang terjadi adalah guru dianggap sebagai sumber belajar

yang paling utama, sedangkan siswa sebagai pendengar ceramah guru. Akibatnya

proses belajar mengajar cenderung membosankan dan menjadikan siswa menjadi

malas belajar. Selain itu, motivasi siswa untuk belajar juga terhambat karena tidak

ada dorongan yang membantu mereka. Maka, dibutuhkan sebuah metode baru

yang dapat mengaktifkan siswa sehingga motivasi siswa untuk belajar meningkat

dan daya tarik peserta didik semakin tinggi dalam mempelajari Sains.

Kegiatan pembelajaran di sekolah akan berlangsung dengan baik apabila

ada komunikasi timbal balik antara guru dengan siswa. Oleh karena itu, siswa

dituntut untuk bersikap kreatif, kritis dalam menanggapi setiap pelajaran yang

diajarkan sehingga pesan yang disampaikan dalam bentuk mata pelajaran dapat

diterima oleh siswa. Setiap siswa harus dapat memanfaatkan ilmu yang

diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian tentang sejauh mana Model Pembelajaran Examples Non Examples

membantu siswa untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata

pelajaran sains. Sehingga peneliti membuat judul penelitian “Upaya

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Examples

Non Examples Pada Mata Pelajaran Sains Di Kelas IV SD N 101732 Kampung

(17)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran Sains

2. Pembelajaran yang berlangsung kurang melibatkan siswa dalam

pembelajaran

3. Kurangnya dorongan yang diberikan guru untuk meningkatkan motivasi

siswa dalam belajar.

4. Guru kurang memberikan penghargaan atau pujian

5. Masih menggunakan metode pembelajaran yang bersifat konvensional

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti membuat batasan

masalah agar penelitian yang dilakukan tidak terlalu meluas. Masalah yang diteliti

dalam penelitian ini adalah “ penggunaan model pembelajaran examples non

examples untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi Penggolongan

Hewan di kelas IV di SD Negeri 101732 Kampung Lalang”.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

“ Apakah model pembelajaran examples non examples dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa pada materi Penggolongan Hewan di kelas IV di SD Negeri

(18)

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan

penelitian ini ialah : “ Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Materi

Penggolongan Hewan di Kelas IV SD Negeri 101732 Kampung Lalang Tahun

Ajaran 2011 / 2012

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari dalam penelitian ini adalah:

a) Bagi Siswa:

Siswa merasakan langsung pelayanan pembelajaran yang diberikan dan

kondusif untuk belajar.

b) Bagi Guru:

Sebagai masukan bagi para guru di SD Negeri 101732 Kampung Lalang

dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa

c) Bagi Sekolah:

Sebagai bahan masukan bagi sekolah dan diterapkan bagi pihak yang

berkepentingan.

d) Bagi Peneliti:

Sebagai bahan masukan dan latihan untuk mengembangkan dan

menerapkan model pembelajaran examples non examples pada mata

pelajaran sains dalam upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

e) Bagi Peneliti Lain:

Sebagai bahan pertimbangan dan referensi untuk melakukan penelitian

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan penerapan

model pembelajaran Examples Non Examples dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Motivasi belajar siswa meningkat setelah diberikan perlakuan dengan

menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples

2. Model pembelajaran Examples Non Examples diterapkan pada mata

pelajaran Sains materi Penggolongan Hewan, kemiskinan di kelas IV SD

Negeri 101732 Kampung Lalang.

3. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan tindakan

pembelajaran dengan menggunakan model Examples Non Examples

terlihat peningkatan motivasi belajar Sains siswa di kelas IV SD Negeri

101732 Kampung Lalang, hal ini dapat dilihat dari :

a. Dari 30 siswa di atas, pada siklus I pertemuan 1 ada sebanyak 22 orang

siswa atau 73,3 %, pada siklus I pertemuan 2 ada sebanyak 15 orang siswa

atau 50 %, pada siklus II pertemuan 1 ada sebanyak 3 orang siswa atau 10

% dan siklus II pertemuan 2, 0 orang siswa atau 0 % yang tergolong

kriteria motivasi rendah.

b. Dari 30 orang siswa di atas, pada siklus I pertemuan 1 ada sebanyak 5

orang siswa atau 16,7 %, pada siklus I pertemuan 2 ada sebanyak 11 orang

(20)

siswa atau 70 % dan siklus II pertemuan 2 ada sebanyak 4 orang siswa

atau 13 % yang tergolong kriteria motivasi sedang.

c. Dari 30 orang siswa di atas, pada siklus I pertemuan 1 ada sebanyak 3

orang siswa atau 10 %, pada siklus I pertemuan 2 ada sebanyak 4 orang

siswa atau 13,3 %, pada siklus II pertemuan 1 ada sebanyak 13 orang

siswa atau 20 % dan siklus II pertemuan 2 ada sebanyak 26 orang siswa

atau 87 % yang tergolong kriteria motivasi tinggi.

4. Dengan menggunakan model Examples Non Examples dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa di dalam kelas. Dan dapat

disimpulkan bahwa dengan menggunakan model Examples Non Examples

dapat meningkatkan motivasi belajar Sains siswa pada materi pokok

perubahan lingkungan dan pengaruhnya di kelas IV SD Negeri 101732

Kampung Lalang.

5.2SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang diambil penulis memberikan saran agar :

a. Penerapan model pembelajaran Examples Non Examples dapat dijadikan

sebagai salah satu model pembelajaran yang di gunakan guru di sekolah.

b. Di sarankan agar guru menggunakan model pembelajaran Examples Non

Examples dalam mengajar baik pada pelajaran Sains materi Penggolongan

Hewan maupun pada pelajaran yang lain.

c. Siswa dapat membiasakan belajar kelompok untuk menambah pemahaman

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Arikunto,dkk.(2008).” Penelitian tindakan kelas”. Jakarta : Bumi Aksara

Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. : Pasca Sarjana Unimed.

Djamarah,dkk.2010.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.

http://anwarholil.blogspot.com/2009/01/hakikat-pembelajaran-ipa.html

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru. Bandung: Rajawali Pers.

Samatowa, Usman. 2010. Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks

Sardiman A,M. 2010 Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

Slameto.2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Surabaya: Pustaka Belajar

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

(22)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : JULIA FRANSISKA SIMANIHURUK

Umur : 24

Tempat/Tanggal Lahir : Lumban Tong-Tonga, 15 Juli 1988

Jenis Kelamin : Perempuan

Anak ke : 6 (enam)

Status Dalam Keluarga : Anak Kandung

Status : Belum Menikah

Pendidikan Terakhir : D-II PGSD

Agama : Katolik

Kewarganegaraan : Indonesia

Nama Orang Tua : Ayah : P. Simanihuruk

Ibu : H. Br Sihaloho

Alamat : Lbn Simanihuruk, Parbaba, Pangururan

Telepon : 0853 6199 9715

PENDIDIKAN FORMAL

1. Lulusan SD Negeri 175830 Parbaba (Pangururan) Tahun 1994-2000

2. Lulusan SMP Negeri 3 Pangururan (Pangururan) Tahun 2000-2003

3. Lulusan SMA Negeri 2 Pangururan (Pangururan) Tahun 2003-2006

4. Lulusan PGSD Unimed Tahun 2006-2009

Medan, 2012

Hormat Saya

Gambar

Gambar 2.1 hewan pemakan tumbuhan (herbivor)...........................................

Referensi

Dokumen terkait

Dengan pesatnya perkembangan teknologi, dibuatlah denah dengan citra 3 dimensi tentang gedung atau bangunan yang ada di UMP untuk memudahkan dalam penerimaan informasi.

Untuk 4 (empat) bulan kedua, ketiga dan keempat, PIHAK KEDUA akan memperoleh subsidi biaya transport yang diberikan oleh perguruan

Aktivitas biologi dan isolasi senyawa flavonoid Dari ekstrak etil asetat kayu akar nangka (artocarpus heterophyllus lamk).. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Aktivitas biologi dan isolasi senyawa flavonoid Dari ekstrak etil asetat kayu akar nangka (artocarpus heterophyllus lamk).. 1 Waktu dan

 Pemegang sertifikat akreditasi, pemegang surat penetapan Menteri dan pemegang surat penunjukan Menteri berhak melakukan kegiatan usaha jasa penunjang tenaga listrik

sealing apical opening of the root canal caused by External Root Resorption combined with custom cast post and core and lithium dis- ilicate aesthetic restoration for

 Siswa dapat mengakui adanya Allah swt melalui ciptaan alam semesta raya dan seisinya melalui dalil aqli  Siswa dapat. mengenal Allah melalui keindahan alam semesta

Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian lalu lintas di wilayah Perkotaan, Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas dan Angkutan Kota Direktorat Jenderal Perhubungan Darat,