UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES PADA
MATA PELAJARAN SAINS DI KELAS IV SD NEGERI 101732 KAMPUNG LALANG
T.A 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
JULIA FRANSISKA SIMANIHURUK 1104311030
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga skiripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik. Skripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dengan judul
“Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Examples Non
Examples Pada Mata Pelajaran Sains Di Kelas IV SD Negeri 101732 T.A 2011/2012“
Penulis menyadari banyak kendala dan rintangan dalam penyelesaian skripsi ini.
Tetapi berkat bantuan berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik,
untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si sebagai Rektor Universitas Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun MS sebagai dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.
3. Bapak Prof.Dr Yusnadi MS Selaku Pembantu Dekan I, Drs. Aman simaremare, M.Si
selaku Pembantu Dekan II.
4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku ketua jurusan PPSD FIP UNIMED, Drs.
Ramli Sitorus, M.Ed selaku sekretaris jurusan.
5. Bapak Ramli Sitorus, M.Ed selaku dosen pembimbing Skiripsi yang telah penuh
kesabaran dan perhatian memberikan bimbingan, mengarahkan petunjuk demi
terselesainya skripsi ini.
6. Bapak Drs. Demmu Karo-Karo, M.Pd, Ibu Dra. Naeklan Simbolon, M.Pd, dan Ibu
Dra. Syamsuarni, M,Pd selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan
bimbingan dan saran dalam perbaikan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen FIP UNIMED dan seluruh staf pegawai yang ada di FIP
Unimed yang telah memberikan imformasi dan layanan demi terselesainya skripsi ini.
8. Ibu Zaleha S.PdI selaku kepala sekolah di SD Negeri 101732 Kampung Lalang yang
telah memberikan izin untuk pelaksanaan penelitian.
9. Ibu D.Samosir S.Pd selaku Guru kelas IV SD Negeri 101732 Kampung Lalang .
10.Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Ayahanda
tercinta Pargaulan Simanihuruk dan Ibunda tercinta Herli Sihaloho yang telah banyak
memberikan doa, motivasi dan bantuan baik dari moril maupun materi.
11.Buat keluarga (Namboru Poltak, Amangboru Poltak, Uda Rikson, dan Nanguda
12.Terima kasih buat teman-teman kelas X transfer 2010 yang telah memberikan
semangat dan dukungannya kepada saya.
13.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari, kemungkinan masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini, oleh
sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, semoga skirpsi
ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca dan kita semua.
Medan, Juli 2012
ABSTRAK
JULIA FRANSISKA SIMANIHURUK, NIM 1104311030 “Upaya Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Examples Non Examples Pada Mata Pelajaran Sains Di Kelas IV SD Negeri 101732 Kampung Lalang. Skripsi. Jurusan PPSD, Program Studi PGSD. FIP – UNIMED Tahun 2012
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Sains pada materi Penggolongan Hewan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi Penggolongan Hewan .
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 101732 Kampung Lalang yang berjumlah 30 orang siswa dengan jumlah laki-laki 10 orang siswa dan 20 orang siswa perempuan. Penelitian ini terdiri dari II siklus, tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan.
Berdasarkan analisis hasil observasi tingkat motivasi belajar siswa dapat dijelaskan bahwa dari 30 orang siswa pada siklus I pertemuan 1 terdapat siswa rendah, sedang dan tinggi. Dari 30 orang siswa di atas ada sebanyak 22 orang siswa (73,3 %) yang tergolong kriteria motivasi rendah, 5 orang siswa (16,7 %) yang tergolong kriteria motivasi sedang, 3 orang siswa (10 %) yang tergolong kriteria motivasi tinggi. Pada siklus I pertemuan 2 ada sebanyak 15 orang siswa (50 %) yang tergolong kriteria motivasi rendah, 11 orang siswa (36,7 %) yang tergolong kriteria motivasi sedang, 4 orang siswa (13,3 %) yang tergolong kriteria motivasi tinggi. Pada siklus II pertemuan 1 ada sebanyak 3 orang siswa (10 %) yang tergolong kriteria motivasi rendah, 14 orang siswa (47 %) yang tergolong kriteria motivasi sedang, 13 orang siswa (43 %) yang tergolong kriteria motivasi tinggi. Pada siklus II pertemuan 4 ada sebanyak 2 orang siswa (13 %) yang tergolong kriteria motivasi sedang, 26 orang siswa (87 %) yang tergolong kriteria motivasi tinggi
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan Model Pembelajaran
Examples Non Examples dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran Sains
DAFTAR ISI
2.7. Hipotesis Penelitian... 25
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 26
3.2. Subjek dan Objek Penelitian ... ... 26
3.3. Defenisi Operasional Variabel ... ... 26
3.4. Design Penelitian... ... 26
3.5. Prosedur Penelitian ... ... 27
3.6. Teknik Pengumpulan Data ... ... 31
3.7. Teknik Analisis Data... 32
3.8. Jadwal Penelitian ... 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 34
BAB V SARAN DAN KESIMPULAN... 67
DAFTAR TABEL
Tabel jadwal penelitian... 33
Tabel 1 : Hasil observasi guru pada siklus I pertemuan 1... 37
Tabel 2 : Hasil observasi motivasi belajar siswa pada siklus I pertemuan 1... 38
Tabel 3 : Hasil observasi guru pada siklus I pertemuan 2 ... 43
Tabel 4 : Hasil observasi motivasi belajar siswa pada siklus I pertemuan 2... 44
Tabel 5 : Rekapitulasi observasi siswa pertemuan 2... 45
Tabel 6 : Rekapitulasi pada siklus I pertemuan 1 dan 2... 46
Tabel 7 : Hasil observasi guru pada siklus II pertemuan 1... 51
Tabel 8 : Hasil observasi motivasi belajar siswa pada siklus II pertemuan 1... 51
Tabel 9 : Rekapitulasi pada siklus II pertemuan 1... 52
Tabel 10 : Hasil observasi guru pada siklus II pertemuan 2 ... 58
Tabel 11 : Hasil observasi motivasi belajar siswa pada siklus II pertemuan 2... 59
Tabel 12 : Rekapitulasi observasi siswa pertemuan 2... 60
Tabel 13 : Rekapitulasi pada siklus pertemuan 1 dan 2... 61
Tabel 14 : Hasil observasi motivasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II... 63
Tabel 15: Rekap perubahan tingkat motivasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II... ... 64
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 hewan pemakan tumbuhan (herbivor)... 22
Gambar 2.2 hewan pemakan daging (karnivor)... 23
Gambar 2.3 hewan pemakan tumbuhan dan daging (omnivor)... ... 23
Siklus I Gambar pelaksanaan siklus I pertemuan I a. Guru menempel gambar di papan... 35
b. Siswa melakukan diskusi kelompok... . 36
Gambar pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan II a. Kelompok empat membacakan hasil diskusinya... 41
b. Guru menjelaskan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran... 42
Siklus II Gambar Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan I a. Siswa melakukan diskusi... 49
b. Peneliti membimbing siswa dalam kelompok... 49
c. Siswa membacakan hasil dikusinya... 50
Gambar pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan II a. Siswa mendengarkan penjelasan peneliti... 54
b. Siswa membacakan hasil diskusinya... 55
c. Siswa bertanya... 56
DAFTAR GRAFIK
a. Grafik 4.1 Hasil observasi belajar siswa siklus I pertemuan 1... 39
b. Grafik 4.2 Hasil observasi belajar siswa siklus I pertemuan 2... 45
c. Grafik 4.3 Hasil observasi belajar siswa siklus II pertemuan 1... 53
d. Grafik 4.4 Hasil observasi belajar siswa siklus II pertemuan 2... 60
e. Grafik 4.3 Hasil observasi belajar siswa siklus I ke siklus II... 64
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar nama–nama siswa kelas IV... 70
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I pertemuan 1... 71
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I pertemuan 2... 76
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II pertemuan 1... 80
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II pertemuan 2... 84
Lampiran 6 Lembar Observasi Untuk Guru Siklus I Pertemuan 1... 88
Lampiran 7 Lembar Observasi Untuk Guru Siklus I Pertemuan 2... 91
Lampiran 8 Lembar Observasi Untuk Guru Siklus II Pertemuan 1... ... 94
Lampiran 9 Lembar Observasi Untuk Guru Siklus II Pertemuan 2... 97
Lampiran 10 Deskripsi Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 1... 100
Lampiran 11 Deskripsi Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 2... 103
Lampiran 12 Deskripsi Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 1... 106
Lampiran 13 Deskripsi Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 2... 109
Lampiran 14 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus II Pertemuan 2... 112
Lampiran 15 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus II Pertemuan 2... 113
Lampiran 16 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus II Pertemuan 2... 114
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting. Dengan adanya
pendidikan, sumber daya manusia dapat berkembang menuju ke arah yang lebih
baik. Untuk mengwujudkan pembelajaran yang efektif dan efesien, peranan guru
sangatlah penting, karena guru memegang tugas dalam mengatur dan mengelola
suasana di kelas. Suasana kelas yang hidup dapat membuat siswa belajar tekun
dan penuh semangan dalam belajar, dan sebaliknya.
Dalam perkembangannya, guru harus memiliki keahlian untuk memilih
dang menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran sains
(IPA) serta mengetahui kondisi siswa di samping penguasaan keterampilan. Ilmu
Pengetahuan Alam berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan pengetahuan yang berupa
fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu
proses penemuan.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)/Sains berhubungan dengan cara mencari
tahu tentang alam secara sistematis, sehingga Sains bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan Sains
diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri
dan alam sekitarnya serta prospek pengembangan dalam menerapkan
keterampilan dasar belajar yang berkaitan dengan pembelajaran IPA sangat
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti yang telah peneliti observasi di kelas IV SD Negeri 101732
Kampung Lalang bahwa siswa kurang menyenangi pembelajaran yang bersifat
monoton dan berpusat kepada guru, sehingga motivasi belajar siswa pada
pelajaran Sains rendah. Dimana pada saat guru menerangkan siswa mencari
kesibukan yang lain untuk mengatasi kejenuhannya terhadap pelajaran tersebut
karena selama proses pembelajaran, guru belum memberdayakan seluruh potensi
dirinya sehingga sebagian besar siswa belum mampu mencapai kompetensi
individual yang diperlukan untuk mengikuti pelajaran lanjutan. Dimana guru lebih
sering memberikan informasi dan siswa mencatat keterangan yang ditulis guru di
papan tulis , sehingga siswa terlihat bosan dan tidak termotivasi untuk belajar
Sains.
Selain itu, aktivitas belajar Sains siswa juga masih kurang dikarenakan
tidak adanya gairah dalam mengikuti pelajaran. Guru jarang melibatkan siswa
secara aktif dalam proses pembelajaran, karena guru masih menggunakan metode
konvensional dan bersifat satu arah sehingga mengakibatkan siswa hanya
mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal – hal penting.
Guru juga kurang memberikan penghargaan atau pujian kepada siswa
yang bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Dengan situasi siswa
pasif maka semangat siswa untuk belajar kurang termotivasi. Siswa hanya cukup
menghapal prosedur lalu menerapkan pada soal yang sesuai. Pembelajaran yang
Dengan pembelajaran konvensional yang digunakan selama ini, akan
menjadikan siswa semakin tidak termotivasi terhadap pelajaran tersebut. Guru
hanya memberikan hafalan kepada siswa sehingga siswa menjadi jenuh dan tidak
tertarik pada mata pelajaran Sains. Peran guru adalah fasilitas dan bukan sumber
utama pembelajaran. Yang terjadi adalah guru dianggap sebagai sumber belajar
yang paling utama, sedangkan siswa sebagai pendengar ceramah guru. Akibatnya
proses belajar mengajar cenderung membosankan dan menjadikan siswa menjadi
malas belajar. Selain itu, motivasi siswa untuk belajar juga terhambat karena tidak
ada dorongan yang membantu mereka. Maka, dibutuhkan sebuah metode baru
yang dapat mengaktifkan siswa sehingga motivasi siswa untuk belajar meningkat
dan daya tarik peserta didik semakin tinggi dalam mempelajari Sains.
Kegiatan pembelajaran di sekolah akan berlangsung dengan baik apabila
ada komunikasi timbal balik antara guru dengan siswa. Oleh karena itu, siswa
dituntut untuk bersikap kreatif, kritis dalam menanggapi setiap pelajaran yang
diajarkan sehingga pesan yang disampaikan dalam bentuk mata pelajaran dapat
diterima oleh siswa. Setiap siswa harus dapat memanfaatkan ilmu yang
diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang sejauh mana Model Pembelajaran Examples Non Examples
membantu siswa untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata
pelajaran sains. Sehingga peneliti membuat judul penelitian “Upaya
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Examples
Non Examples Pada Mata Pelajaran Sains Di Kelas IV SD N 101732 Kampung
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran Sains
2. Pembelajaran yang berlangsung kurang melibatkan siswa dalam
pembelajaran
3. Kurangnya dorongan yang diberikan guru untuk meningkatkan motivasi
siswa dalam belajar.
4. Guru kurang memberikan penghargaan atau pujian
5. Masih menggunakan metode pembelajaran yang bersifat konvensional
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti membuat batasan
masalah agar penelitian yang dilakukan tidak terlalu meluas. Masalah yang diteliti
dalam penelitian ini adalah “ penggunaan model pembelajaran examples non
examples untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi Penggolongan
Hewan di kelas IV di SD Negeri 101732 Kampung Lalang”.
1.4 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“ Apakah model pembelajaran examples non examples dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa pada materi Penggolongan Hewan di kelas IV di SD Negeri
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan
penelitian ini ialah : “ Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Materi
Penggolongan Hewan di Kelas IV SD Negeri 101732 Kampung Lalang Tahun
Ajaran 2011 / 2012
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari dalam penelitian ini adalah:
a) Bagi Siswa:
Siswa merasakan langsung pelayanan pembelajaran yang diberikan dan
kondusif untuk belajar.
b) Bagi Guru:
Sebagai masukan bagi para guru di SD Negeri 101732 Kampung Lalang
dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa
c) Bagi Sekolah:
Sebagai bahan masukan bagi sekolah dan diterapkan bagi pihak yang
berkepentingan.
d) Bagi Peneliti:
Sebagai bahan masukan dan latihan untuk mengembangkan dan
menerapkan model pembelajaran examples non examples pada mata
pelajaran sains dalam upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
e) Bagi Peneliti Lain:
Sebagai bahan pertimbangan dan referensi untuk melakukan penelitian
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan penerapan
model pembelajaran Examples Non Examples dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Motivasi belajar siswa meningkat setelah diberikan perlakuan dengan
menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples
2. Model pembelajaran Examples Non Examples diterapkan pada mata
pelajaran Sains materi Penggolongan Hewan, kemiskinan di kelas IV SD
Negeri 101732 Kampung Lalang.
3. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan tindakan
pembelajaran dengan menggunakan model Examples Non Examples
terlihat peningkatan motivasi belajar Sains siswa di kelas IV SD Negeri
101732 Kampung Lalang, hal ini dapat dilihat dari :
a. Dari 30 siswa di atas, pada siklus I pertemuan 1 ada sebanyak 22 orang
siswa atau 73,3 %, pada siklus I pertemuan 2 ada sebanyak 15 orang siswa
atau 50 %, pada siklus II pertemuan 1 ada sebanyak 3 orang siswa atau 10
% dan siklus II pertemuan 2, 0 orang siswa atau 0 % yang tergolong
kriteria motivasi rendah.
b. Dari 30 orang siswa di atas, pada siklus I pertemuan 1 ada sebanyak 5
orang siswa atau 16,7 %, pada siklus I pertemuan 2 ada sebanyak 11 orang
siswa atau 70 % dan siklus II pertemuan 2 ada sebanyak 4 orang siswa
atau 13 % yang tergolong kriteria motivasi sedang.
c. Dari 30 orang siswa di atas, pada siklus I pertemuan 1 ada sebanyak 3
orang siswa atau 10 %, pada siklus I pertemuan 2 ada sebanyak 4 orang
siswa atau 13,3 %, pada siklus II pertemuan 1 ada sebanyak 13 orang
siswa atau 20 % dan siklus II pertemuan 2 ada sebanyak 26 orang siswa
atau 87 % yang tergolong kriteria motivasi tinggi.
4. Dengan menggunakan model Examples Non Examples dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa di dalam kelas. Dan dapat
disimpulkan bahwa dengan menggunakan model Examples Non Examples
dapat meningkatkan motivasi belajar Sains siswa pada materi pokok
perubahan lingkungan dan pengaruhnya di kelas IV SD Negeri 101732
Kampung Lalang.
5.2SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang diambil penulis memberikan saran agar :
a. Penerapan model pembelajaran Examples Non Examples dapat dijadikan
sebagai salah satu model pembelajaran yang di gunakan guru di sekolah.
b. Di sarankan agar guru menggunakan model pembelajaran Examples Non
Examples dalam mengajar baik pada pelajaran Sains materi Penggolongan
Hewan maupun pada pelajaran yang lain.
c. Siswa dapat membiasakan belajar kelompok untuk menambah pemahaman
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Arikunto,dkk.(2008).” Penelitian tindakan kelas”. Jakarta : Bumi Aksara
Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. : Pasca Sarjana Unimed.
Djamarah,dkk.2010.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.
http://anwarholil.blogspot.com/2009/01/hakikat-pembelajaran-ipa.html
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru. Bandung: Rajawali Pers.
Samatowa, Usman. 2010. Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks
Sardiman A,M. 2010 Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Slameto.2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Surabaya: Pustaka Belajar
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : JULIA FRANSISKA SIMANIHURUK
Umur : 24
Tempat/Tanggal Lahir : Lumban Tong-Tonga, 15 Juli 1988
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak ke : 6 (enam)
Status Dalam Keluarga : Anak Kandung
Status : Belum Menikah
Pendidikan Terakhir : D-II PGSD
Agama : Katolik
Kewarganegaraan : Indonesia
Nama Orang Tua : Ayah : P. Simanihuruk
Ibu : H. Br Sihaloho
Alamat : Lbn Simanihuruk, Parbaba, Pangururan
Telepon : 0853 6199 9715
PENDIDIKAN FORMAL
1. Lulusan SD Negeri 175830 Parbaba (Pangururan) Tahun 1994-2000
2. Lulusan SMP Negeri 3 Pangururan (Pangururan) Tahun 2000-2003
3. Lulusan SMA Negeri 2 Pangururan (Pangururan) Tahun 2003-2006
4. Lulusan PGSD Unimed Tahun 2006-2009
Medan, 2012
Hormat Saya