ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
JUMLAH KREDIT
PADA BANK
PEMERINT AH
DI SUMATERA UTARA
TESIS
C[)(n.~n f}1ma ~SalitliSatu Syt.mx.t tlntu{!M.empemfeli (}tliu~ Sains
tJ:Irotlram
Studi Ililm ~UNIVERSITAS NEGERI
MEDAN
ME
DAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
JUMLAH KREDIT
PADA BANK
PEMERINT AH
DI SUMATERA UTARA
TESIS
C[)(n.~n f}1ma ~SalitliSatu Syt.mx.t tlntu{!M.empemfeli (}tliu~ Sains
tJ:Irotlram
Studi Ililm ~UNIVERSITAS NEGERI
MEDAN
ME
DAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MIMPENGARUBI
JUMLAH KREDIT PADA BANK PEMERINTAH
DI SUMATERA UTARA
Disuna daa Diajukaa Olela
ZULKARNAIN.NST
NIM : 0821886300S1
Telalt Dipertaltukaa di depaa Paaitia Ujio Tesis
pada Tanggal 4 Juli
2011
dan Dinyatakan Telalt Memenulti
Salah
satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
Program Studi
Dmu
Ekonomi
--;;:~
Dr.
Dede
Ruslan, M.Si
Ketua
Program Studi
-?;:.~
Dr.
Dede
Ruslaa, M.Si
NIP. 196507041990031002
Meayetujui
Tim Pembimbing
Mengetalaui
Medan, 4
Juli
2011
mrew.r~r-Uatvent
~
Medaa
Prof.Dr. Belferik
Maaullaag
"
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
TESIS MAGISTER SAINS
NO.
NAMA
T.TANGAN
1.
Dr. Dede Ruslan, M.Si
(Pembimbing I)
~/::!~_.
..
2.
3.
4.
5.
Dr.JonniManurung
(Pembimbing
II)···
Dr.
H.Muhammad Yusuf
2M.Si
(Penguji)
...
~
Dr. Parulian Simanjuntak
2M.A
--0
(Penguji)
Dr. Eko W. Nugrahadi
2M.Si
(Penguji)
... l ..
Nama
Nim
Prodi
Tanggal Sidang
: ZULKARNAIN NST
: 082188630051
: ILMU EKONOMI
: 04
JULI
2011KATAPENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmad
dan hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Adapun judul
tesis ini ada1ah "Analisls Falctor-Fa/ctor yang Mempengaruhi Jllmlah KredJt ptUia
Bank Pemerintah di Sllmatera Utara". Tesis ini bertujuan untuk memenuhi sebagian
persyaratan guna untuk memperoleh gelas Magister Sains dalam bidang Ilmu Ekonomi (82).
Seiring dengan proses penyusunan tesis ini penulis banyak menerima bantuan,
masukan dan bimbingan dari berbaga.i pihak, untuk itu secara khusus penulis mengucapkan terima kasih Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si. Selaku dosen pem.bimbing
I dan sekaligus sebagai ketua prodi llmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri
Medan dan Bapak Dr. Jonni Manurung. Selaku dosen pem.bimbing II, yang telah
banyak memberikan saran dan masukan sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku rektor Universitas Negeri
Medan
2. Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, selaku Direktur Pascasaljana Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak dan Ibu Dosen llmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri Medan
yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
4. Bapak Dr.Muhammad Yususf, M.Si, Bapak Dr. Parulian Simanjuntak. MA dan
Dr.Eko W.Nugrahadi, M.Si, sebagai nata sumber/penguji yang begitu banyak
memberikan
masukan
dansaran
untuk memperbaiki tesis ini.5. Teristimewa Orang tuaku yang tercinta H. Amir Husin Nasution (Alm) dan
Tasmi (Aim) yang telah memberilcan kasih sayangnya, semangat baik dalam
keadaan duka maupun senang dan dukungan kepada penulis.
6. Istri tercinta, dr. Sri Rezeki, M.Kes dan putra tercinta M. Haekal Z. Nasution yang
telah memberikan semangat kepada penulis.
7. Sa.habat-sababat yang tercinta di BNI 46 Kantor Layanan HM Yamin dan Kantor
Cabang Utama Medan yang telah banyak memberikan semangat dan motivasi
kepeda penulis.
8. Teman·teman angkatan 2008 dan sahabat penulis yang tak dapat disebutkan satu
persatu, yang selalu memberi wama diantara hati·harilru yang penat khususnya
Konsentrasi Keuangan dan Bank.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan tesis ini jauh dari sempurna,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih, semoga tesis ini
bermanfaat bagi kita semua.
iv
Medan, Juli 2011 Penulis
ABSTRAK
ZULKARNAIN.NST. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Kredit
pada Bank Pemerintah di Sumatera Utara. Program Pascasarjana Universitas Negeri
Medan2011.
Meskipun penyaluran kredit berperan penting terhadap pertwnbuhan ekonomi negara, namun kredit yang disalurkan oleh perbankan belwn optimal. Jumlah kredit pada
Bank Pemerintah di Propinsi Sumatera Utara mengalami peningkatan sebesar 16.8%
tahun 2009, namun peningkatan tersebut belum seperti yang diharapk.an, k:arena
ketentuan Bank Indonesia. angka LOR (loan to deposit raJio) seharusnya mencapa.i
target sebesar 85%-ll 0%. Penelitian ini bertujuan untu.k menganalisis falctor-faktor yang mempengaruhi jumlah kredit pada bank pemerintah di Sumatera Utara. Dengan
menggunakan beberapa teori ekonomi, moneter dan keuansan, dan penelitian sebelumnya terhadap jumlah kredit. maka variabel yang diamati dalam penelitian ini
adalah tingkat suku bunga. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), intlasi, giro wajib minimum, dan jumlah kantor bank. Penelitian ini menggunakan data data time series selama periode 2000-2009, yang merupakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara dan Bank Indonesia dengan metode OLS (Ordinary Least Square). Berdasarkan basil estimasi, peneliti menemukan bahwa variabel
makro ekonomi yang signifikan mempengaruhi jumlah kredit pada bank pemerintah
di Provinsi Sumatera Utara ada1ah variabel; tingkat suku bunga kredit, PDRB, intlasi
dan jumlah
kantor
bank. Sedangkan variabelgiro
wajibminimum
tidak. berpengaruh signifilcan. Variabel PDRB dan jumlab kantor bank berpengaruh positif dansignifikan terbadap jumlah kredit pada bank pemerintah di Provinsi Sumatem Utara. sedangkan tingkat suku bunga kredit, inflasi dan jumlah giro wajib minimum berpcngaruh negatif terbadap jumlah kredit pada bank pemerintah di Provinsi Sumatera Utara. Secara serentak variabel makro ekonomi berpengaruh signifikan tetbadap jumlah kredit pada bank pemerintah di Provinsi Sumatera U1ata.
;
ABSTRACT
ZULKARNAIN.NST. The Factors that Influence the Amount of Bank Credit to
Governments in North Sumatra. Postgraduate School of the State University of Medan, 2011.
Although credit distribution an important role to the country's economic growth, but the outstanding loans by banks has not been optimal. The amount of credit to the
Government Bank in North Sumatra province increased by 16.8% in 2009, but the
increase
was
not as expected, because the provision of Bank Indonesia, the LDR (loan to deposit ratio) should achieve the target rate of 85% -110%. The purpose of this studywas
to analyze the factors that influence the amount of bank credit togovernments in North Sumatra. By using some of the economic theory, monetary and
finance, and from previous research on the demand for credit, then the variables observed in this study is the level of interest rates, Gross Regional Domestic Product (GOP), inflation rate, the reserve requirement minimum, and the number of bank
offices. This study used time series data over the period 2000-2009, which is a secondary data from the Central Bureau of Statistics and Bank of North Sumatra Province of Indonesia by the method ofOLS (Ordinary Least Square). Based on the estimation results, researchers found that the macro-economic variable was significantly influence on the amount of bank credit to government in the provinces of North Sumatra are the variables; the level of credit interest rate, GOP, inflation and the number of bank offices. While the reserve requirement minimum variable had no significant. GOP and the number of bank offices have positive influence on the amount of bank credit to government in the provinces of North Sumatra, while the
level of loan interest rates, intlation rate and reserve requirement minimum have negative influence on the amount of bank credit to government in the province of North Sumatra.
Key words: amount of credit, government bank
DAFfARISI
Ilalamaa
ABSTRA.K ... i
I..EMBAR PENGESABAN ... ii
KATA PENGANTAR .. ; ... ;... iii
DAFTARISI ... v
DAFI'AR TABEL...
viiDAFI'AR GAMBAR...
viiiDAFI'AR LAMPIRAN ...
ixBAB
L PENDAHULUAN ... 11.1. Latar Belakang .. . .. .. .. . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. . .. . .. .. .... .. .. .. .... .. I 1.2. Identifikasi
Masalah...
91.3. Pembatasan
Masalah...
101.4.
Rumusan Masalah...
101.5. Tujuan Penelitian ... 11
1.6. Manfaat Penelitian ... .... ... ... ... ... .. ... .... ... 11
BAB R TIN'JAUANPUSTA.KA ... 12
2.1. Kerangka Teoritis.... ... ... ... ... 12
2.1.1. Fungsi lntennediasi Perbaokan... 12
2.1.2. Instrumen Kebijakan Moneter... ... ... 13
2.1.3. Pengertian dan Fungsi
Bank...
152.1.4. Konscp Kredit
Bank Umum...
20
2.1.5. Pengertian Kredit ... 21
2.1.6. Fungsi Kredit... ... .. .... ... .... .. ... .. ... ... ... .. . ... . 23
2.1. 7. Jenis-jenis
Kredit... ... .. . .. .. ..
232.1.8. Kualitas dan Risiko
Kredit...
242.2. Permintaan. ... ... ... ... ... ... ... ... ... 25
2.2.1. Pengertian Pennintaan ... .... 25
2.2.2. Fungsi Permintaan ... , .. ,... 26
2.2.3. Teori Pern;rintaan Uang ... ~ ... ·... 26
2.2.4. Penawaran dan Permintaan Uang... 28
2.2.5. Dasar Penawaran Uang ... 29
2.2.6. Model Permintaan Uang ... ... 32
2.3.
VariabelEkonomiMakro... 382.3.1. Produk Domestik.Bruto (PDB)... 38
2.3.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ... ,... 41
2.3.3. Tingkat bunga... 44 2.3.4. Inflasi... SO
;
2.3.4.1. Model Inflasi Statis
Klasik...
532.3.5. Giro Wajib Minimum (OWM)... .... ... 58
2.3.6. Pelayanan Kantor Perbankan. ... 62
2.4. Penelitian Sebelum.nya... 63
2.5. Kerangka Konseptual... 67
2.6. Hipotesis ... :... 68
BAB DL METODE PENELITIAN ... 69
3.1. Lokasi Penelitian... ... ... ... ... ... ... 69
3.2. I>esain Penelitian... 70
3.3. Defmisi Operasional ... :... 70
3.4. Teknik Pengumpulan
Data...
713.5. Teknik Analisis
Data...
723.6. Uji Kesesuaian ... ... ... ... ... 72
3.7. Pelanggaran Asumsi Klasik ... 14
DAB IV. HASH. DAN PEMBAIIASAN... 78
4.1. Gambaran Mak:ro Ekonomi Provinsi Sumatera Utara ... ... 78
4.2. Perkembangan Jumlah Kredit dan GWM pada Bank Pemerintah di Provinsi Sumatera Utara di Provinsi Sumatera Utara... 79
4.3. Perkembangan Produlc Domestik Regional Brutto (PDRB) Provinsi Sumatera Utara ... ... .. ... ... ... ... ... 82
4.4. Perkcmbangan Jwnlah Kantor Bank Pcmerintah di Provinsi Sumatera Utara... ... ... ... 84
4.5. Perkembangan Tingkat Suku Bunp Kredit dan Intlasi pada Bank Pemerintah di Provinsi Sumatera Utara... ... .... 86
4.6. Pembabasan. ... ... ... ... .. . ... ... .... 89
4. 7. Uji Penyimpangan Asumsi KJasi.k ... ... 90
4. 7.1.Multikolinearitas ... ... .... ... ... ... 90
4.7.2 Autokorelasi ... ... ... ... . . . ... ... ... 91
4.7.3. Uji Normalitas... 92
4.8. Uji Kesesuaian (Test
Of
Goodness Of Fit) ... 934.8.1. Analisis Koefisien Determinasi ... 93
4.8.2. Uji parsial ... 93
BAB V. KESIMPUI.AN DAN SARAN... 108
5.1. Kesimpulan ... 108
5.2.
Saran...
109DAFI'AR.PUSTAKA... 111
LAMPJRAN... 118
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Balaman
2.1. Kerangka Intermediasi Perbanlcan. ... ... ... .. ... .. 12
2.2. K.erangka K.ebijakan Moneter. ... 14
2.3. Struktur Bank Umum di Indonesia ... 16
2.4. Prinsip Dasar Operasional Bank Umum. .... ... ... ... 19
2.5. Hubungan Tingkat Bunga dan Tabungan. ... 46
2.6. Respon terha.dap Perubahan Cadangan Minimum. ... ... ... ... .. ... .. .... 59
2.7. Kerangka Konseptual Analisis Faktor-Fak:tor yang Mempengaruhi Jumlah Kredit pada Bank Pemerintah di Sumatera Utara. ... .... .. ... .. .... .. .. .. . . .. .. . . .. . .. .. 67
4.1. Perkembangan Jumlah Kredit dan GWM pada Bank Pemerintah di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2000-2009... .. ... ... ... .... .. 82
4.2. Perk.embangan PDRB Provinsi Sumatera Utara a1aS Dasar Harga Konstan Tahun 2000-2009. ... 83
4.3. Jumlah Kantor Bank. Pemerintah di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2000-2009. ... 85
4.4. Perk.embangan Tingkat Suk.u Bunga Kredit Tertimbang dan Inflasi Sumatera Utara di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2000-2009... ... ... 89
DAFI'AR LAMPIRAN
Nomor Judul Balaman
1. Data Variabel ... 117
2. Hasil uji OLS Pennintaan Kredit pada Bank Pemerintah di Provinsi Sumatera Utara... 119
3. Hasil uji Nonnali'tas ... :... 120
4 Hasil uji Multikolinearitas... 121
5. Hasil Uji LM- Test... 122
1.1. Latar Belakaag
DAB I PENDAHULUAN
Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang membangun, memiliki banyak permasalahan yang dihadapi dalam melakukan pembangunan. Salah satu
masalah tersebut ada1ah kecilnya modal yang dimiliki. Modal sebagai sumber
pembiayaan pembangunan bisa berasal dari da1am negeri maupun luar negeri. Krisis moneter dan krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997, berlanjut
menjadi krisis multidimensi yang berdampak pada melemahnya perekonomian
Indonesia dan masih harus menghadapi permasalahan yang mungkin juga dialami negara lain, khususnya negara sedang berkembang, yang sedang melaksanakan
pembangunan. Pembangunan tersebut tentunya memerlukan dana dalam jumlah yang besar. Salah satu sumber pendanaan tersebut adalah kredit bank. Oleh . karena itu
sistein perkreditan yang merupakan jasa perbankan menjadi salah satu pilihan bagi konsumen dalam memeriuhi kebutuhan finansialnya. Adapun jasa yang diberikan
oleh perbankan ada1ah dengan memberikan fasilitas kredit, seperti kredit program
pemerintah, kredit investasi, kredit konsumtif, kredit ekspor dan kredit modal kerja.
Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung pada
perkembangan dinamis dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Ketika sektor
2
sebaliknya, ketika perekonomian mengalami stagnasi sektor perbankan juga terkena
imbasnya dimana fungsi intermediasi tidak berjaJan normal (KiryantO. 2007:22). Penman pcnting perbankan sebagai salab satu ftmgsi intermediasi dalam
fasilitas pemberian kredit dalam pembangunan ekonomi namun eli sisi lain
pemberian kredit perbankan juga mempunyai dampak: moneter. Pemberian kredit
perbankan yang dibiayai oleh bank sentral, baik dalam bentuk kredit likuiditas
maupun kredit langsung, akan menambah jumlah uang primer (reserve money) dan
memberikan dampak intlatoir. Berkaitan dengan hal itu, pemberian kredit perbankan
yang sepenuhnya dibiayai dana masyarakat yang dihimpun melalui perbankan dan
dipergunakan untuk kegiatan ekonomi yang produktif akan mendorong perekonomian
tanpa menimbulkan dampak inflatoir. Untuk mengatasi dampak inflatoir dan
. pemberian kredit perbankan. sedapat mungkin kredit perbankan dibiayai dari
pengeraban dana masya.rakat (Bank Indonesia, 2007: II).
Studi·studi mengenai hubungan antara peran intermediasi keuangan dan
pettumbuhan ekonomi telah dipelopori oleh Goldsmith ( 1969:39); Mckinnon
(1973:23) dan Shaw (1973:11). Mereka menemukan bahwa akselerasi pertumbuhan
ekonomi sangat dipengaruhi oleh struktur keuangan yang terorganisir. Mereka
percaya babwa pihak-pihak yang kelebihan dana (surplus fund) akan sangat
membantu pihak-pihak yang kekurangan dana (deflsit fund} apabila dapat dikelola
secara efisien. DaJam pandangan mereka perbedaan kualitas dan kuantitas pelayanan
yang diberikan oleh lembaga keuangan adalah strategi yang optimal untuk
3
keinginan menabung dan meningkatkan kualitas formasi modal (Ghafar, et a/:
2003:34).
Meskipun penyaluran kredit memegang peranan penting bagi pertumbuban ekonomi negara, namun kredit yang disalurkan oleh perbankan belum optimal. Hal
ini dapat dilihat dari LOR (Loan to Deposit Ratio) Bank Umum periode 2005-2009 yang masih berkisar pada angka 59,66o/o-74,58o/o (Statistik Perbankan Indonesia), masih berada dibawah harapan Bank Indonesia. Berdasarkan ketentuan Bank
Indonesia, angka LOR seharusnya berada disekitar 85%-11 Oo/o (Manurung, Rahardja, 2004:19).
Refonnasi sektor keuangan, yang bertujuan untuk. menggerakkan sektor riil
melalui krcdit modal kcrja danlatau kredit invcstasi bagi usaha produktif yang feasible namun belum ban/cable. Disisi lain Bank Indonesia bemiat mengubah Jagi
aturan Giro Wajib Minimum (GWM). Perubahan ini memiliki salab satu tujuan, yaitu
untuk mendorong penyaluran kredit perbankan. Oalam aturan yang berlaku, besarnya
GWM untuk tiap bank sesuai dengan rasio penyaluran kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (Loan to Deposit Ratio) bank (Kontan, 2010:1 ).
Menurut Warjiyo (2004:9) mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui
saluran uang secara implisit beranggapan bahwa semua dana yang dimobilisasi perbankan dari masyarakat dalam bentuk uang beredar dipergunakan untuk
pendanaan aktivitas sektor riil melalui penyaluran kredit perbankan. Dalam
kenyataannya anggapan seperti itu tidak selamanya benar. Selain dana yang tersedia
4
prospek usaha debitur dan kondisi perbankan itu sendiri seperti permodalan (CAR), jumlah kredit macet (NPL), dan LDR (Loan to Deposit Ratio). Menurut Retnadi
(2006: 12) kemampuan menyahubn kredit oleh perbankan dipengaruhi oleh berbagai
hal yang dape.t ditinjau dari sisi internal dan ekstemal bank. Dari sisi internal bank
terutama dipengaruhi oleh kemampuan bank dalam menghimpun dana masyarakat
dan penetape.n tingkat suku bunga. Dan dari sisi eksternal bank dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti kondisi ekonomi dan peraturan pemerintah ..
Jumlah kredit pada suatu Bank dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari sisi
debitur maupun dari sisi kreditur perbankan itu sendiri. Jumlah kredit dari sisi debitur (dunia usaha) dipengaruhi oleh adanya peningkatan aktivitas usaha, baik dalam bentuk investasi maupun modal kerja. Jumlah kredit pada Bank Pemerintah di
propinsi Sumatera Utara terus mengalami peningkatan, secara rinci dapat dilihat
[image:16.620.81.536.69.640.2]sebagai berikut:
Tabelt.l. Jumlah Kredit Tahun 2005-2009 pada Bank Pemerintah di Propinsi Sumatera Utara
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009
Jumlah Kredit (Miliar Rp) 130.133.17 155.880.83 188.043.49 230.545.12 277.091.82
Sumber: BanklndonesiaMedan, 2010
Pertumbuhan %
16.52 17.10 18.44 16.80
Tabel 1.1. di atas dapat diketahui bahwa jumlah kredit bank pemerintah di Propinsi Sumatera Utara menunjukkan tren yang terus meninglcat. Jumlah kredit pada
s
pada talnm 2005 menjadi Rp. 277.091.82 milyar pada tahun 2009. Jumlah kredit
yang
disalurkan bank di Propinsi Sumatera di dominasi oleh bank-bank pemerintah.
Bank-bank pemerintah dalam kategori kepemilikan usaha yaitu; BUMN terdiri dari Bank
Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank
Tabungan Negara (BTN) dan BUMD terus mengalami peningkatan. Peningkatan
jumlah kredit yang disalurkan oleh Bank Pemerintah di Propinsi Sumatera Utara pe.da tahun 2008-2099 hanya 16,89 %, hala ini belum seperti yang diharapkan, karena
ketentuan Bank Indonesia, angka LOR seharusnya berada disekitar 85%-110010
(Manurung. Rahardja, 2004:19).
Samuelson dan Nordhaus (2004:35), salah satu alasan permintaan kredit
adalah permintaan transaksi, yaitu kebutuhan alat tukar yang diterima oleh umum
. untuk membeli barang dan membayar tagihan, dan sebagai tambahan, yaitu sebagai
aset atau penyimpan nilai. Permintaan kredit teriebut dipengaruhi oleh suku bunga
(biaya untuk memegang uang), dimana semakin tinggi biaya (suku bunga kredit)
maka permintaan kredit ( uang ) menurun.
Perkembangan tingkat suku bunga kredit pada bank Pemerintah di Propinsi
[image:17.618.74.543.82.650.2]Sumatera Utara :
Tabell.l. Perkembaapa Tiagkat Buap Kredit Bank Pemeriatah Tahua lOOS.l009
---=T=a=b=ua::::._.... _ _ _ _ _ _ _ _ Tiagkat Buaga Kredit
2005 12.71
2006 12.76
2007 11.83
2008 13.43
2009 12.37
6
Tabel 1.2. di atas dapat diketahui bahwa perkembangan tingkat suku bunga
kredit di Propinsi Sumatera Utara terus berubah dan fluktuatif pada periode 2005·
2009 denpn tren yang menurun, kecuali pada tahun tahun 2008 suku bunga kredit
mengalam:i kenaikan dari tahun sebelumnya.
Manurung dan Manurung (2009:33 ), mengungkapkan model keseimbangan
bank di Indonesia didasarkan pada perilaku kredit dan deposit perbankan. Salah satu
model kredit perbankan ditentukan oleh produk: domestik regional bruto sesuai
dengan ekspektasi teori.
Produk: Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk: tingkat wilayah atau daerah didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha
dalam suatu wilayah atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang
. dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. PDRB Propinsi Sumatera
Tahun 2005-2009, sebagai berikut:
Tabel1.3. PDRB Propiui Sumatera Utara atas Dasar Barga Konstan Tahun 2005-2009
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009
Sumber: Bank Jndonesia Medan, 2010
PDRB (Millar Rp)
113653.77 138799.13 157945.17 181857.72 209567.38
Naik!furun %
18.12 12.12 13.15 13.22
Tabcl 1.3. di atas dapat diketahui bahwa PDRB Propinsi Sumatera Utara
berdasarkan harga konstan menunjukkan tren yang terus meningbt PDRB Sumatera Utara meninglcat dati Rp.l13.653,77 milyar pada tahun 2005 menjadi
[image:18.618.77.524.80.644.2]7
Fisher (1989:43). mengemukakan secara makro ekonomi tingkat inflasi
berpengaruh terbadap simpanan. Dengan adanya in:flasi maka diasumsikan sulru
bunga akan mengalami kenaikan. Fisher mengatakan bahwa ada kaitan positif an1ara
sulru bunga dengan in:flasi. Dengan suku bunga riil yang diperkirakan konstan dalam
[image:19.632.69.535.83.649.2]jangka panjang dan ekspektasi inflasi yang menyesuaikan diri terhadap laju inflasi yang berlaku.
Tabel1.4. Tinakat laflasi di Propiui Sumatera Utara Tabaa 2805-2009
Tala an
2005
2006
2007 2008
2009
Sumber: BanklndonesiaMedon, 2010
22.41
6.11
6.60 10.72
2.61
Tabel1.4. di atas dapat diketahui bahwa tingkat in:flasi di Propinsi Sumatera Utara menunjukkan tren yang terus menurun. Tingkat inflasi di Sumatera Utara
menurun dari 22,41% pada tahun 2005 menjadi 2,61% pada tahun 2009.
Ascarya (2002:28), dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
menjaga kestabilan nilai tukar
rupiah.
pemerintah bekerja sama dengan otoritasmoneter mengeluarkan berbagai macam kebijakan. Salah satu kebijakan yang
dikeluarkan oleh otoritas moneter dalam hal ini adalah Bank Indonesia, dengan
menggunakan instrumen Giro Wajib Minimum(GWM). Cadangan primer atau yang
umum dikenal dengan giro wajib minimum ada1ah instrumen tidak. langsung merupekan ketentuan dari Bank SentraJ yang mewajibkan bank-bank memelihara
8
Tabell.S. Jumlab Giro Wajib MiDimum Perbanlwl di Propiui Samatera Utara Tabun l001·l009 Tabun
2005
20062007
2008
2009Giro Wajib Miaimum (MUyar Rp) 93,804
117,924 158,452 78,405
96246
Sumber: Bank Indonesia Medan, 2010
Naiktrurun %
20.45 25.58
(102.09)
18.54
Tabel 1.5. di atas dapat diketahui bahwa Giro Wajib Minimum di Propinsi
Sumatera Utara menunjukkan tren menurun dan meningkat Giro Wajib Minimum di Propinsi Sumatera Utara meningkat dari Rp. 93,804 milyar pada tahun 2005 menjadi Rp. 96,246 milyar pada tahun 2009.
Kotler (2000:31) menyatakan kualitas layanan merupakan suatu bentuk
penilaian konsumen terbadap tingkat layanan yang diterima (perceived service)
dengan tingkat layanan yang diharapkan (expected service). Jumlah kantor cabeng
juga menjadi pertimbangan sendiri bagi masyarakat yang ingin menyimpan dan
memil\jam dananya di bank. Apalagi mobilitas masyarabt yang semakin cepat dan
terus berk.embang, mereka memcrlukan jasa finansial yang mudah dan praktis.
Tabel1.6. Jumlab Kaator Baak PemeriDtab di PropiDii Sumatera Utan Tabun
lOOS-2009 Tabun 2005 2006 2007 2008 2009
Sumber: Bonk IndonesiaMedtm,20J()
Kantor Bank 532 624 638 660 741
Naik trurun %
9
Tabel 1.6. di atas dapat diketahui bahwa jumlah kantor Bank Pemerintah di
Propinsi Sumatera Utara menunjukkan tren yang terus meningkat. Jumlah kantor
Bank Pemerintah meningkat dari 532 unit kantor pada tahun 2005 menjadi 741 unit kantor pada tahun 2009.
K.redit mempunyai peranan penting dalam menggerakkan roda perekonomian.
peran dan fungsi kredit secara garis besar di da1am perekonomian, keuangan dan
perdagangan sebagai berikut: (l) kredit dapat meningkatkan utility (daya guna) dari
modalluang, (2) kredit meningkatkan utility (daya guna) suatu barang. (3) krcdit
meningkatkan. peredaran dan lalu lintas uang, ( 4) kredit menimbulkan kegairahan
berusaha masyarakat, (S) kredit sebagai alat stabilisasi ekonomi, (6) kredit sebagai
jembatan \Dltuk peningkatan pendapatan nasional, (7} kredit sebagai alat hubunpn ekonomi intemasional (Rivai dan Veithzal, 2006:17).
Sehubungan dengan petingnya peranan k:redit perbankan dalam perekonomian sebagai intennediasi dan transformasi aset serta terkait dengan perkembangan variabel makro ekonomi, maka perlu dilakukan suatu pengkajian ilmiah tentang kredit perbankan, khususnya pada bank pemerintah di Sumatera Utara,
l.l. Identifikaai Malalall
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengindentifikasi masaJah
penelitian ini adalah : apakah variabel-variabel makro ekonomi seperti Tingkat Suku
Bunga (TSB}, Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB}, Intlasi (INF}, Giro
[image:21.626.95.528.74.642.2]10
1.3. Pembatllan Mualah
Penclitian ini hanya memfokuskan pada
Bank
Pemerintah di Sumatera Utarayang beroperasi tahun 2000 sampai dengan Agustus 2009. Kejadian sebelum dan
setelah bulan penelitian tidak dimasukkan dalam laporan penelitian ini.
Mengingat luas cakupan variabel ekonomi makro dan jenis kredit perbankan
perlu dilakukan pembatasan masalah agar analisis yang dilakukan dapat · mencapa.i
sasaran
yang diinginkan. Pada penelitian ini analisis hanya dibatasi pada variabelmakro ekonomi yang mempengaruhi kredit perbankan.
Faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi jumlah kredit pada Bank
Pemerintah di Sumatera Utara tersebut dibatasi pada variabel makro ekonomi, yaitu
Tingkat Suku Bunga (TSB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Inflasi (INF),
Giro Wajib Minimum (GWM), dan Jumlah Kantor Bank (JKB).
1.4. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masa.lah yang telah diuraikan tersebut, maka dalam
penelitian ini penulis mencoba menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah
kredit pada bank Pemerintah di Sumatera Utara sebagai investor
secara
terperinci. Perumusan masa1ah dirumuskan scbagai berikut:•. Bagaimana pengaruh variabel-variabel makro ekonomi seperti Tingkat Suku
Bunga (TSB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Inflasi {INF), Giro
Wajib Minimum (GWM), dan Jumlah Kantor Bank {JKB) terbadap jumlah kredit
11
paling dominan berpengaruh terbadap jumlah kredit pada bank Pemerintah di
Sumatera Utara?.
l.S. Tajuaa Peaelitiaa
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai da1am
penelitian ini adalah untuk :
- Mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel makro ekonomi seperti Tingkat Suku Bunga (TSB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), lnflasi (lNF).
Giro Wajib Minimum (GWM), dan Jumlah Kantor Bank (JKB) terbadap jumlah
k:redit pcrbankan pada Bank pemerintah di Sumatera Utara dan mengetahui variabel makro ekonomi yang paling dominan pengaruhnya terbadap jumlah kredit pada bank Pemerintah di Sumatera Utara.
1.6. Manfaat Peaelitiall
Penelitian ini diharapkan bermanfaat :
1. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi manajemen bank-bank
pemerintah dalam pengambilan keputusan untuk merealisasikan kredit perbankan.
2. Sebagai informasi i1miah dan menambah wawasan ilmu petlgetahuan tentang makro dan mi.kro ekonomi serta kaitannya dengan kredit perbankan.
3. Sebagai referensi bagi peneliti lainnya yang benninat da1am mengkaji bidang
5.1. Kaimpalaa
BABV
KESJMPULAN DAN SARAN
Berdasatkan basil analisis dan pembabasan yang telah dilakukan daJam.
penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat Suku Bunp berpengaruh. negatif signifikan terbadap jumlah kredit pada
bank pemetitdah di Sumatera U1ara.
2. Produk Domestik. Regional Bruto (PORB) berpengaruh. positif signifikan 1erbadap jumJab Jaedit pada baDk pemer:iDiah di Sumatera Utara.
3. lnflasi berpeDpruh neptif signifikan terbadap jumlah kredit pada baDk pemeritdah di SUIDidera U1ara.
4. Giro Wajib Minimmn berpengaruh. negatif tidak signifikan 1erbadap jumlah laedit
pacta
bank pcmerintahdi
Sumatera U1ara.s.
JumlahKantor
Bank berpengaruh. posit£ signifikan terbadap jumlah k:redit padabank pemerimah di Sumatera U1ara.
6. Tingkat suku bunp
kredit.
produk domestik regional bruto, ~ giro wajibmiDimlBD clanjumlah kantor bank, mampu mc:IUelasbn variasi perubaban jumlah
kredit pada baDk pemeaintah di ProviDsi Sumatera Utara sebesar 99,39%, sedanglam sisanya sebesar 0,61% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan.dalam model estimasi.
109
7. Tingkat suku bunp
kredit.
produk domestik regional bruto. iDflui. giro ~ibminimmn dan jumlah kantor bank, secara bersama-sama mempengarubi variabel jumlab. kredit pada bank p:mcrintah di Provinsi
Sumatera
U1ara.8. Variabel PDRB peling dom.inan berpengaruh terbadap jumlah kredit pada bank
Pemerintah di Sumatera Utara.
5.2.
Sana
1. Stakeholder di bidang peJbaDkan agar berupaya m.enunmkan suku bunga kredit
sebinga menguntuogkan sem.ua pibak melalui cfisieDii cost
of
fond perbaDbnda1am menyalurkan kredit dan penurunan sub bunp kredit diupayakan tidak
menggansgu laedibilitas perbankan.
2. Pemerintah meningkatkan partisipasi terbadap pennintaan kredit masyarakat yang
potensial dan memiliki prospek yang baik untuk dikembaDgkan melalui
pemberian
insentif
da1am rangka meningkatkan PDRB yang berimbas kepadapertumbuban ekonomi sektor rill.
3. Pemerin1ab. dan stakeholder di bidang perbaDbn mengu.payabn kebijabn
stabilitas perekoDomian denptJ. i11dibtor
tinskat
inflasi, breDa apabiJatinabt
inf1asi meningkat maka masyuakat
cenderuna
menprangi saYing/invcstui pldaperb8Dkan dan uet baDk jup
secara
rillatcan
menaa'ami
penunman,sehiDaa
mempenprulli bmampuan operasi perbankan dalam memenubi pennin1aanllO
4. Kebijabn
inoDeter
yang kontraktlt: akan menurunbn suplai kn:dit perbanbnkareDa
menunmnya
cadengan bank dapat mempenprubi jumlah kredit perbaDkansecara Janpmg untuk menyalurkan kredit yang diminta oleh masyarakat.
S. Stakeholder di bidang perbank.an apr berupaya meminimalisasi bambamn
internal perbankan dalam hal keterbatasan kewenangan memutuskan pemberian kredit yang ada di kantor cabang untuk meningkatkan penyaluran kredit
perbankan meJalui sisWm brtmch banking 1)16tem ke unit banlcing qstem 6. Secara simultan variabel makro ekonomi berpeDpruh signitikan terbadap kredit
perbaDkan. oleh kareDa itu dibatapkan bank pemerintah mempertabanbn den
meningbtkan kemampuan f\mdamelltal perbaDlaumya. sehiDgp apabila terjadi
krisis finansial bank pemerintah tetap eksis dalam menjabmlam. fungsi iDtennediasinya
7. Perbmya ~ian dan penelitian lebih lanjut tentang perkreditan peda bank
pemeriDtab. di Provinsi Sumatera
utam
dengan m~ konsep den sudutpandang yang berbeda apr dapat menjadi komparasi dan m.endukung temuan baru dalam rang1ca penpmbilan bbijakan tentaDg perkreditaD serta meneliti
DAFrAR PUSTAKA
~ Burhanuclcfin 2003. Strateai Kebijalam Moneter dalam Mendon1Dg
Pertumbublm Ekonomi Yatll .BerkelanjutaD, Orui Ilmiab. Bandung:
Dieampn"bn
pacta
SidiDa Tetbuka Seuat Guru Besart1niversi1ls
Pajajann Y8D1 Dileleqprak:an daJam RaDgka Dies Natalis Ke 46 UniversitasPadjadjamn T8D81Jlllll September 2003 di Bandung
Adisti.
D M. 200S. Allalisis Penpruh Perubaban Giro Wajib Minimum (GWM)Terhldap lDflasi di IncloDesia. Bogor, FakuJtas Ekonomi dan M8Dajemen,
lnstitut Perlanian Bogor.
Agun& J.,
Morena.
R., Pramono, B.,ct
Prastowo,NJ. 2002. Bank Lending Channel of JJonstary 1'Ntwnl&rlon In Indonesia In Petry Warjiyo andJuda Agung(Bdl.), Tnmsmiasion Mecblnisms of Monetary Policy in IndoDeaia, JUana:
Directorate of Economic Researcband Monetary Policy. Bank IndoDeaia, pp.103-134
Agung. J, B. Kusmiano, B. Pramono, E.G.Hutapea. A Prasmuko, NJ.Prastowo,
2001. Credit Crunch di Indonesia SeteJab Krisis. Jakarta: Direk:torat Riset Ekonomi dan Kebijakan Monetet Bank Indonesia.
Ansgrabini, Dewi., 2005. ADalisis Faktor-Faktor yang Mempensarubi Penyaluran
.
Kredit
Perbankan peda Bank Umum di Indonesia, Jakarta: Periode 1994.1 -2003.4.Ascarya. 2002. Instrumon-instrumen Pengendalian Moneter. Jakarla; Pusat
Pendidik:an dan Studi Kebanksenttalan BI. 2002.
Bank IndoDeaia, 2003. PerkembaDgan Monetet, Perbanbn dan Sismm Pembayaran TriwuJan
m -
2003, Jabna: Buletin EkoDomi Moneter dan PolbankanVolume 6, Nomor 2, September 2003
--....J
2007. Laporu Tahunan.Bank Sentral Indonesia, Jakarta: Bank Indonesia. _ _ __, 2007. Laporan Perbmbanpn PerekoDomian Daerah (LPPD) danKeuaDgan ProviDsi SUI1'Ultera
u-.
MedaD.
Tabun 20082008. 1aporaD Perkembqan Perekonomian Deerah (LPPD) dan
-~K--'~""'"'88"
Provmsi
SUIDIIera U1aJa. Medan, Tahun 2009_ _ __, 2009. Laporan PerkembaDgan PerekODOIIlian. Daerah (LPPD) dan
KeuaDgan Provinsi Sumateta Utara. Medan, Tahun 2010
112
---::~ 2008. S1atistik Btonomi-K.euaupn Deerah Sumatera Utara, Medin. RegiOIIQ/
Economic Ftnanailll
Siltistik North Sumatera2009. Laporan Kdrijabn MoDeter Triwulan 1-2009. Direktorat R.iset
----,Bkonomi~ dan Kebijabn Moneter, http//:www.BLgo.id (11 April2010).
--....,~ 2009 . .Laponn Perekonomian Indonesia Tahun 2008 httpl/:www.BLgo.id (08 April2010).
---:::-::-:! 2010. Laponn Perekonomian Indonesia Tahun 2009 httpl/:www.BLgo.id.
(08 Maret 2011).
- - - . : > 2011. Laporu Kebijabn
Moaeter
Triwulan 1-2010. DireJrtorat RisetEkonomi dan Kebijakan Moneter, httpl/:www.BLgo.id (11 April 2011 ). Bocdiono. 2002. Ekonomi Mikro Seri Sinopsis Pengatra Dmu Ekonomi No.1.
Yogyalcarta: Penerbit BPFE. ,
Budiawan. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempenpruhi Penyaluran Kredit pada
Bank Perkreditan Rakyat (Studi Kasus pada BPR di Wilayab Kmja BI Banjatmasin). Semarang: Tesis. Program Studi Magister MaDajemen
Universitas Diponegoro. ·
Direktorat Penelitian dan Penptman Perbankan Bank Indoaesia dan PuslitbeDk Fabltas Bkoaomi USU. 2007. Laporan Akbir PeaelitiaD IDtermediasi Perblnbn di Propinsi SUtDAtera Utara : KendaJa dan Solusi Penyclesaiannya.
Sumatera U1ara
Fisher.,Dombusch, R., S. 1989. Malaoekonomi.Jabrla: Erlingp.
Oujarati, Damodat, N., Basic Econometrics, 4 edition, New York, Me Graw Hill, 2003.
Goldsmith, R. 1969 Financial Struchll'e and Development. New Haven. Yale University Press.
Haas, R., Lelyveld, L 2006. Foreign Bank and Credit Stability in Cen/l'al and Eastern
Europe.
A Panel Data Analysis. Journal of Banking &Finance, Vol30, pp.l927-19S2.
Hadad, Muliaman. D, Wunboh
Santoso,
dan DwityapoetJa S.Besar. 2003. Studi Biaya Intennediasi Beberapa Bank Beset di Indonesia: Apakab. Bunp Kredit113
Hadi, Alldayani.,
2008.
ADa1isis
Permintaan Kredit Konsumsi pada Perblnkan diSumatera U1ara. Medan: Tesis. Sekolah Pascasarjana Univmitas Sumatera Utara.
Hakim.
Ridbo; BambiDg Kuamilrso, <hmawan, Erwin Gunawan H BlmbaDgPr1mono daD Masaps Abdul, 2000. S1rUk:tur PembeDtukan Sulcu BUDp dari
Sisi PelbaDbD. Jakarta: Buletin Ekonomi Moneter dan PerbaDJam Vol3 No.2
September 2000
Harma111a dan Mahyus Ebnanda 200S. Disintermediui FuDgsi Perbankan di IDdoDesia Pasca Krisis l997.Jabrta: Flktor Permintaan atau Penawaran
Kredit.
Sebuah Pendebtan denpn Model Disequilibrium.Haryati, Sri. 2009. "Pertumbuban Kredit P~ di Indonesia: Interm.ectiasi dan
Pengaruh Variabel Makro Ekonom.i". Jakarta: Jurnal Keuangan dan
PerbaDkan. Vol. 13. No.2 .hal.299·310
Haslag. Joseph. H. 1995. "Inflation and intermediation in a model with endogenous growth," Working Papers 95..02, Federal Reserve Bank of Dallas.
Herlamban&Tedy, Sugiarto, Brastoro, Said Kelana, 2002. Ekonomi Makro: Teori,
Analisis dan Kebijalam, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 09/01/09
Mail : forkomkukar@yah.co.id 45.
Ikbsan. Widylmti dan Hera Susanti, 2000. lndikator-Indib1or Makro Ekonomi ed. 2.
Jakarta : Lembap Peoerbit FEUI.
Insuk:indro. 1991. "Regresi Linear LancuDg dalam ADa1isa Ekonomi: Studi Kasus Permimaan Deposito dalam Vahda Asing di Indonesia. Jakarta: Jumal Ekooomi dan Bisnis IndoDesia Vol 1 No.1.
2003, Analisis Dampak Kebijakan MoDeler terbadap Variabel
Makroekonomi di Indonesia Tahun 1983.1-2003.2. Yogyakarta: Tesis, FB-UGM
Julaibab, Umi., IDsukrindo., 2004. Analisis Dampak. Kebijakan Moneter terbadap
Variabel Makro Ekonomi Indonesia Tahun 1983 - 2003, Jakarta: Buletin Bkonomi Moneter dan Perbankan, Vol. 7 No.2, September 2004.
JUDaidi, Primam, 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Mempenprubi Permintaan Kredit Produktif eli Perbankan SUIIIIta'a Utara. Medan: Tesis. Sekolah
114
Kiryanto, R,an. 2007. Langkah Terobolan Mendorons Ekspansi Kredit. Jakarta: Economic Review No. 208. JUDi 2007.
Koch. T. W, dan S. Scott Mac Donald 1999. Bank Management 5111 Edition.
Thomson, South Western.
Kotler, Philip .• A.B. Susanto. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Jakarta: Penerbit Salemba Em.pat.
Kristijadi, B. dan ~ KrisDa Bayu. 2006. "Penprub. Pertumbuban DPK.,
PedumbubiD Simpuan dari BaDk LaiD, Tiqbt Suku Bunp SBI dan CAR·
tedlldap Pertumbuban Kredit pada BaDk·BaDk Pemerintah". Jabrta:
Kom.pak. Vol. 13. Vol. 1, bal. 249-264
Maukiw, Gregory. 2000. Teori Makro Elconomi. Edisi T~ Iakarla. BrJaDsp.
McKiDnoD aDd l Rcmald. 1973. Money and Capital in Economic Development. Brookiugs .Institution. Washington.
Manurun&
M dan P. Rabardja, 2004. Uang. Perbank.aD, dan Ekonomi Mooder.(Kajilll Kontekstual Indonesia). Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
_ ____,_, J.,
Manunmg. Adler H., Satagih, Ferdinalld D 20M. Ekonometrib. Cotabn Pet1ama. Jakarta: Penclbit Elex Media Computindo.2006. The CJqw• C0118frobt11s Mtxlel dari Surplus atan Defisit Fislcal
----=P~emeriDtab. Jurusaa Bkonomi Maujemeft. Jakarta : Fakultas Ekoftomi.
Uniwrsitu Kristen Petra http://www.petra.ac.idl-puslitljoumalsclir.pbp?
---,_,dan A. R
Manunma.
2009. Ekonomi Keuangaa dan Kebijakan Moneter. , Jakarta : Salemba Em.patMasyitba. Mira,. 2005. ADalisis Pengaruh Suku Bunp SBI dan Faktor • Faktor
Peaawaran Kredit
Perbenkan
terbadap Ralisasi Penyaluran Kredit di JawaTim.ur. Suraba.ya: Tesis. Universitas Air Langga.
Miraza.
B.H, 2006. PerjalaDan Moneter dan Perbankan. Medan : USU Pres.Mishkin, F.S. 2001. The Economics
of
Money, Banking, and Financial Markets, Colombia. University.Mongid, A. 2008. The Impact
of
Monetary Policy On Bank Credit During Economics Crili8: JntlortaiiJ Experience. Jakarta : Jumal Keuangan danPerbaDbn.
115
Mulyono. Teguh Pudjo. 1993.
MmUemen
Perkreditan bagi BankKome.rsiJ..
Yogyakarta: BPFE.
Nasution. Mulia, 2010. Ekonomi Moneter dan Bank. Jakarta: Djambatan.
Nopirin. 2000. BkoDomi
Monet«.
Buku .· ll. Edisi ke 1. Cetabn Kesepulub. Yoayatarta:
BPFB
UGM.Nusantara,
Asun8
daD Abdul Azis. 2002. ADalisis Flktor-faktor yrma MempeDpnabiJumlah
U1118 Quasi eli Indonesia 1995. 1-2000.4. Jakarta: Jumal Bisnis danBk.ollom.i. September 2002.
Poban, A. 2008. Keraugka K.ebijakan Moneter dan Implementasinya di Indonesia.
Jaklrta:
RJVa
Orafindo Persada. . _ _ ., 2008. Potret Kebijabn Moneter Indonesia. Jakarta: Raija Otafindo Penada.Ptatomo.
W.A.
P. Hidayat, 2005. Penggunaan Eviews daJam Ekonometrika. Medan:USUPress
Rivai. V dan AP. Veithzal, 2006. Credit Management Handbook. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Rose, P. S. 1999. Commercial Banlc Management 4th Edition. Me. Oraw Hill Companies. Inc
Samuelson.
Paul A, W'dson D. Nordhaus., 2004.Dmu
MakroEkonomi
Edisi babasaIndonesia,
Jakarta:
PT. Media Global Edukasi.Saragih. M. Aulia Putra., 2009. ADalisis Faktor·Faktor yrma MempeDprubi Jumlah
Kredit Sektoral di Sumatem Utan, Medan: Tesis, Tidak dipublikasikan.
Sekolah PascasarjaDa Um'bersitas Sumat.era U1ara.
Setiawan, Teph. 2003. Analisis Flktor-Faktor yang mempenpruhi Credit Crunch
Perbankan SU!l1Dml Utata. Medan : Tesis. Program PPs USU.
Seti~ Tatik.2003. ADalisis PeDpruh Suku Bunga ~ DaDa Piblk Ketip. dan Produt Domestik Bruto tedladap Penyaluran Kredit pada Perbenlam di
Indonesia. Semarang : Tesis. Tidak dipublibsiba Program Studi Magister
MaJJajemen
Program Pascasarj&DaUniversitas
Diponegoro.Setyarini,
.Adbist8.,
2009.ADalisis
PeDpruh CAR,NIM.
BOPO, LDR, GWMterbldap Perublban Laha (Studi pada Bank Pembengnnan Daerah di
IDdoDesia
Periode
200S-2007). Semanmg : Tesis. Tidak dipublibsibn. Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarj&Da Universitas116
Shaw, R.J. 1973~ Bania, Financial l11110WltioM and &gional Growth. University
Of
Onaadi. Spain
Siamat, Dablan. 200S. Manajemcn Lembaga Keuangan : Kebijakan Moneter dan Perbcmkan. Jakarta: FE UI.
Sihombing. BiDSar, 2007. ADalisis PermiDtaan ~t Kcmaumsi di Sumatera Utam.
http;//juma.l.pdiilipi.ao.idfedminlhnnal/72Q7426S.pd£
Sirepr, Togi T.M 2006. ADalisis Faktor·Faktor yans Mempcngarubi Pennintaan Kredit peda Bank Pemerintah di Sumatera UWa. Medan: Tesis. Tidak: dipubtibsibn Sekolah Pucasarjana Universitas Sumatera Utata.
Situmonm&. Johnny W., Jannes Situmotang. 2008. Sub Bunga Perbenkan Masih Penpmbet Pembiayaan UMKM Indonesia. Jakarta: Associate Professor
Institut Asia Perbankan-Keuangan dan ~ormatika (IAPKI) Perbanas. Soedarto, Mocbamad. 2004. Ana1isis Faktor-Fak.tor yang Mem.pengaruhi Pcnyaluran
Kredit pada Bank Perkreditan Rakyat (Studi Kasus pada BPR di Wilayah Kerja Bl Semanmg). Semarang: Tesis. Program Studi Magister Manajemen
Universitas Diponegoro.
Suparmoko. 1990. PengantarEkonomikaMilao. Yogyakarta: BPFE .
. Tambunan, Tul~ 2001. Transformasi Ekonomi di Indonesia. Teori dan Penem.uan
Bmpiris. Jakarta: Salemba
Empat
-~~ 2007. Kredit Perbanbn: Peluang, Tantanpn dan Hambatan Forum
Kemitraan Korporasi dengan Bank Indonesia, Jabrla :14 Maret 2007. Tohar.M. 2000. PennodaJan dan Perkreditan
Koperlsi.
Y ogyakarta: Kauisius. Undang-Undang Republik IDdonesia No.IO Tahun 1998 teDtaDg perubeban atasUndang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
Warjiyo, Perry., Solikin., 2003. Kebijakan Moneter di Indonesia. Jakarta: PPSK BI.
-~~ 2004. Bank Indonesia Bank. Sentral Republik Indonesia: Sebuah
Peupntar. Jakarta : Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK).