• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH KEJUTAN VARIABEL MAKROEKONOMI DAN PASAR MODAL GLOBAL TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGARUH KEJUTAN VARIABEL MAKROEKONOMI DAN PASAR MODAL GLOBAL TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

1 •

·:I

ANALISIS PENGARUH KEJUTAN

V

ARIABEL MAKROEKONOMI

DAN PASAR MODAL GLOBAL TEIUIADAP INDEKS BARGA

SABAM GABlJNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

TESIS

~

9UM

!Metlft1UtfiiS~SatuSJ4mt

'f.Jtctut~

qtf#'MagisU'f Saitls

~411lStudi

rt:mu

t£~

Oleb:

VIENSUSAl'iJ'O SINtT.HAH

NIM

~

80%25021

PROGP~.\M

PASCASARJANA

UNIVERSITAS

NEGERl·ME'DAl~

ME DAN

(2)

1 •

·:I

ANALISIS PENGARUH KEJUTAN

V

ARIABEL MAKROEKONOMI

DAN PASAR MODAL GLOBAL TEIUIADAP INDEKS BARGA

SABAM GABlJNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

TESIS

~

9UM

!Metlft1UtfiiS~SatuSJ4mt

'f.Jtctut~

qtf#'MagisU'f Saitls

~411lStudi

rt:mu

t£~

Oleb:

VIENSUSAl'iJ'O SINtT.HAH

NIM

~

80%25021

PROGP~.\M

PASCASARJANA

UNIVERSITAS

NEGERl·ME'DAl~

ME DAN

(3)

1

I

.~

-w ....

.J.._ _ _ _ _ _ _ _ _ _

_

-l

ANALISIS PENGARUH KEJUTAN V ARIABEL

MAKROEKONOMI DAN PASAR MODAL GLOBAL

TERHADAP

INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN

Dl BURSA EFEK INDONESIA

Disusun dan diajuka.n Oleh VIENSUSANTO SJNUHAJI

NlM : 8996l50ll

Telab Dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis Pada TanggallO Juni 2011 dan Dinyatakan Telab Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains pada

Program Studi fi.mu Ekonomi

Medan, Juni 201 1

M~lfyt>hljvi:

Tim Pembimbing,

(Dr. Jolllli Manurung)

Mengetahui:

Ketua Program Studi

~

... ..

(4)

l

J

J

. i

PERSETUJUAN DEWAN

PENGU.Jl

U.flAN TESIS MAGISTER SAJNS

NO.

NAMA

l. Dr. Jonni Manurung.

(Pembimbiag I)

2.

.r ...

t Dr. Sabyar, MM., M.S.

(Pembi.mbiag II)

3. Dr. Dede Rtulaa, M.Si.

(Peagttji)

4. Dr. Eko W. Nugrahadi, M.Si.

(Penguji)

S. Dr. Sri Fa jar Ayu, M.M., DBA.

(peoguji)

MAHASISWA

r

-·X'()

··· ···~···U···

Nama : Viensuunto Sinubaji

NIM

Progr_.m Studi Taaggal Ujiae

: 869&2Slt21

(5)

J

i,.J

ABSTRAK

VlENSUSANTO SINUHAJ1. Analisis Pengaruh Kejutan Variabel Makroekonomi dan Pasar MOdal Global Terhadap lndeks Harga Saham Gabungan

di Bursa Efek Indonesia. Program P~ana Universitas Negeri Medan 2011.

lntegrasi pasal modal global berdampak semakin ketatnya situasi moneter dan

t1nansial yang tercermin dari Nilai tukar Rupiah (KURS), jwnlah uang beredar (JUB) dan tingkat sulru bunga (SBI). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh fal<tor kejutan variabel malcroekonomi dan pasar modal global tert\adap lndeks Hacy,a Saham Gt.bungan (lHSG). Has\! est\masi dengan menggunakan Vee/or Autoregression (VAR) menunjukkan bahwa Variabel yang memilik.i kontribusi terbesar terhadap IHSG adalah KURS1•2, variabel yang

memiliki kontribusi tetbe.sar terhadap NYSE adalah fTSEt.~, variabel yang memiliki kontribusi terbesar tethadap FTSE adalah KURS, variabel yang memiliki kontribusi lerbesar terhadap HS adalah KURS, variabel yang memiliki kontribusi terbesar terlladap SBI adalah IHSG, variabel yang memiliki konuibusi terbesar terhadap JUS adalah IHSG dan variabel yang memi!iki kontribusi terbesar terhadap

KURS adalah lfS,.1. Hasillmpulse Response Function (JRF} menunjukkan bahwa IHSG berkontribusi positif terhadap perubahan IHSG itu sendiri, NYSE

berkontribusi positif tethadap perubahan JHSG, FTSE berkontribusi positif

terhadap perubahan lHSG, HS berk.on.tribusi negatif tcrhadap perubahan IHSG.

JUS berXontribusi positif terhadap perubal1an IHSG dan KURS berkontribu.~i

positif terhadap perubahan IHSG ten;ej)ut. Berdasarkan analisis Variance Decomposition secara umum dapat dinyatakan bahwa masing-ma.~ing variabel dapat saling menjelaskan apabila terjadi shock terhadar salah sat:U variahel. namun porsi penjelasan masing-masing variabel didominasi oleh dirinya sendiri. Dengan kata }ain bahwa, dinamika masing-masing variahel dipcngaruhi oleh dinarnika pergera.kan variabel-variabe! itu sendiri. Disarankan supaya otorilas Bl menjaga kesetabilan rupiah dan ting.k.at suku bunga BJ yang rendah agar investor lebih

tenarlk kepada pasar m0dal.

Kata Kunci : variabel makrockonomi, bursa sabam global, lfiSG dan Vecror

AuJoregre.fsion (V AR).

iii

j

I

j

(6)

"

"

ABSTRACT

VIENSUSANTO SINUHAJI. The Analysis of shock Effect of Macroeconomic Variables and Global Capital Markets to Influence Composite Stock Price Index in

indonesia S~k E~cl\ange. Postgtadll.SI.e Sch.ool of \he State University of Medan.

2011.

The integration of global capital markets impacted increasingly tight monetary and financial situation as reflected in the Exchange rate of Rupiah (KURS), money

supply (JUB) and the interest rate (SBI). The purpose of this study is to analyze the

influence of the variable, shock of macroeconomic variables factor and the global

capital markets to the

Jakarta

Stock Exchange (JHSG ). The estimation results using

the Vector Autoregression (V AR) indicate that the variable has the biggest

contribution to IHSG is KUR.S..2. the variable the variable has the biggest

contribution to the NYSE is FTSE:t . ., the variable the variable has the biggest

contribution to the FTSE is KURS, tht: variable has the biggest contribution to HS

is KURS, the variable ha,s the biggest contribution to the SBI is IHSG, the variable

has the biggest contribution to JUB is JCI and the variable has the biggest

contribution to KURS is HS1.,. Resuhs Impulse Response function (IRF) shows

that the index contributed positively to changes in stock index itself. NYSE contribute positively to. the change IHSG. the FTSE contribute positively to changes lHSO. HS c01itributed negatively to changes IHSO. JOB contribute positively to changes IHSG, and KURS contribute positively to changes IHSG.

Based on the analysis of variance decomposition can be generally stated that each

variable can explain to each other in case of a shock to one variable. hut the portion

of the explanation of each variable is dominated by it self. In other words, the

dynamics of each variable is influenced by the dynamics of movement of the

variables themselves. It is recommended that bank Indonesia to maintain stability

of the rupiah and low intrest rates for investors more interested in capital market.

Keywords: macroeconomic variables, global capital markets, JSE and Vector

Autoregression (V AR)

(7)

,,

'

..

KATAPENGANTAR

Segala puji syukur kepada l"uhan Yesus, yang telah memberikan kemampuan

kepada penuiis dalam menyelesaikan tesis ini yang berjudul "Analisis Pengaruh

Kejutan Variabel Makroekoaomi dan Pasar Modal Global Terhada(l lndelu

Harp Saham Gabuaga11 di Bursa Efek ladonesia". Tesis ini merupakan salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi llmu

Ekonomi, PascasaJjana Universitas Negeri Medan.

Pada proses penyelesaian tesis ini, penulis banyak mendapat bimbingan,

dukungan dan bantuan dari berbag,si pihak. Sehingga rada kesempatan ini penuli~

mengucapkan terimakasib secara khusus lcepada :

I. Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang dan Bapak Or. Dede Ruslan, M.Si selaku

Direktur Pascawjana dan Ketua Procfi llmu Ekonomi tJnimed

2. Bapak Dr. Jonni Manunmg, dan Bapalc Prof. Dr. Sahyar, M.M ., M.S. selaku

dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membimhing penulis 3. Rekan seperjuangan mahasiswa Program Studi llmu Ekonomi khususnya

anglcatan XVI yang telah meluangkan waktunya untuk diskusi

4. lstriku tercinta Yanene Imelda Keliat, SE. Ak, pulraku tersayang Christoffel

Erico Sinuhaji dan putriku tersayang Geovania Chclsy Sinullaji, mereka adalah

pemacu semangat penulis dalam penyelesaian tesis ini.

5. Ayahanda Pt. Letta Sinuhaji dan lbunda Kheristina br. Tarigan. terimakasih atas

dorongan dan bantuan yang diberikao kepada penuli .~

6. Bapak dan lbu mertua dr. [) .. K Keliat, Sp.A dan R.M br. Tarigan, tetimakasih otas dukungan yang diberikan kepada peoulis.

(8)

Penulis berharap agar tesis ini lwkontribusi positif terhadap pembacanya, serta penelitian yang sama dapal dikem!langkan dengan menggunakan model dan atau periode penelitiao yang berbeda sehingga basil yang diperoleh dapat

dibandinglum dengan basil penelitian ini.

Penulis juga menyadari tesis ini belum sempuma. walaupun demik.ian, besar

batapao penulis lciranya tesis ini memberi.kan manfaat kepada semua pihak yang

membacanya.

Medan, Juni 2011

Penulis,

Viensusanto Sinuhaji

(9)

..

DAFTAR

lSI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ----···--···---·----·----... i

LEMBAR PERSETUJUAN DF.WAN PENGUJI ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KAT A PENGANT AR ... v

DAFTAR lSI ... vii

DAFT ART ABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN ... _ ... - ... I 1.1. Latar Belakang ... I 1.2. Perumusan Masalah ... 6

I .3. Tujuan Penelician ... 7

I .4. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN ... _ ... _ ... - ... 9

2.1. Pasar Modal ... 9

2. I. I. Jndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ... 12

2.1.2. lndeks Hang Seng ... -. ... 16

2.1.3. lndeksFTS£ .... -. ... 17

2.1.4. IndeksNYS£ ... 18

vii

(10)

-L....i.L

·~---~---2.2. Variabel Makroekooomi ... ... 18

2.2.1 Suku Bunga .. .... ... ... ... ... ... .. 19

2.2.1. Nilai Tukar ... 21

2.2.3. Uang Beredar ... 24

2.3. Keseimbangan Pasar Keuangan ... 27

2.3.1. The Capital Asset f>ricing Medel (CAPM) ... 27

2.3.2. Arbitrage Pricing 11wory (AP1) ... 31

2.4. Integrasi Pasar dan Keuangan Global ... 34

2.5. Penelitian Terdahulu ... J7 2.6. Kerangk.a Pemikiran ... 41

2.5. Hipotesis ... ... 44

BAB III. METODE PENELITIAN ... 46

3. I. Jenis dan Sumber Data ... 46

3.2. Metode Pengumpulan Data ... 47

3.3. Telcn.ik Analisis Data ... 47

3.3.1. Uji Stasioneritas Data dengan Akar-Akar Unit ... 4 7 3.3.2. Penentuan Panjang Lag ... , ... .SO 3.3.3. Uji Kointegrasi (Johansen Cointcf{rution Test) ... 51

3.3.4. Vector AutiJregres.~ion (VAR} ... 53

3.3.5. Impulse Respon.w Function (IRF) ... 54

..

3.3.6. Forecast Error Variance Decomposition ... 55

3.3. Definisi Operasional ... 56

(11)

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... S8

4.1. Deskripsi Variabel Penelitian ... ... 58

4.1.1. Perkembangan SBl ... ... ... 58

4.1.2. Nilai Tukar Mata Uang ... 6<l 4.1.3. Pertwnbuhan Uang Beredar ... 62

4.1.4. Perkembangan IHSG ... 63

4.1.5. Perlcembangan lndeks Hang Seng ... 64

4.1.6. Perkembangan lndeks FTSE ... 65

4.1.7. Perkembangan lndeks NYSE ... ... ... 67

4 .2. Hasi! Uji Akar-akar Unit dan Derajat Jntcgrasi ... ... 6S 4.3. Hasil Panjang lAg Optimal ... ... 70

4.4. Uji Kointegrasi Johansen ... 71

4.5. Uji VAR ... 73

4.6. Impulse Re.vponse Function (IRF) ... 80

4.6.1. Impulse Response Funcfion IHSG ... 80

4.6.2. Impulse Re.rponse Function NYSE ... .... ... .... 84

4.6.3. Impulse Response Function FTSE ... 85

4.6.4. Impulse Response Function HS ... 87

4.6.5. Impulse Response Function SB! ... 89

'· . ·~~· 4.6.6. Impulse Respon.~e Function JUB ... 91

4.6.7. lmplllse Response FW!Ction KURS ... 93

4.7. Variance Decomposition ... .. ... 96

4.7.1. Variance Decomposition IHSD ... 96

4.7.2. Variance Decompo1irion NYSE ... ... 97

..

(12)

~~---...

4.7.3. Variance Decomposition FTSE ... 99

4.7.4. Variance Decompo.1ition HS ... ... 100

4.7.5. Variance Decomposition SBI ... ... ... 101

4.7.6. Variance Decompo.tition JUB ... ... 102

4.7.7. Variance Decomposition KURS ... 104

BAB

V. SIMPULAN DAN SARAN ... -... 106

5.1. Simpulan ... 106

2.5. Saran ... ... ... 109

DAFTARPUSTAKA ... ... ... 110

LAMPI.RAN ... 113

_(.

.-,.

X

(13)

DAFTAR TABEL

Tabcl llalaman

1.1. Pergerakan IHSG dan Variahel Makroekonomi Indonesia ... 4

4.1. Unit

Root Tess

pada level ... 69

4.2. Unit Root Test sctelah differencing ... 70

4.3. Nilni Akaiu Information Criterion ... 71

4.4. Uji Kointegrasi Johansen ... 72

4.5. Estimasi Vector Autoregression (VAR) ... 74

4.6. V AR stability checlc ... 75

4.7. Impulse Respon.~e Function IHSG ... XI 4.8. Impulse Response Function NYSE ... R5 4.9. Impulse Re.1pmw! Function Fl"SF. ... ~6

4.10. Impulse Respon.~e Fun,·tion HS ... && 4.11. Impulse Response Function SBI ... ... .. .. ... 90

4.12. Impulse Respon.te Function JUB ... 92

4.13. Impulse Re.~pon~e Function KURS ... 94

4.14. Variance Decomposition IHSG ... 97

4.15. Variance Decomposition NYSE ... 98

4.16. Variance Decomposition FTSE ... 99

4.17. Variance Decomposition HS ... IOU 4.18. Variance Decomposition SBJ ... I 02 4.19. Variance Decomposilion JOB ... ... .. .. .. .. .. .. .. .. .... .... .. .. .. ... .... .. . .... .. l 03

..

4.20 . Variance Decomposition KURS ... 104

xi

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

I. Data Pene;itian ... ... 113

2. Unit Roof Test ... l 15

3. Impulse Resp<Jnse Function ... 120

4. Indonesian S1ock Exchange Trading Activity ... 126

xiii

(15)

...

..

....

Gam bar 1.1. 2.1. 4.1. 4.2. 4.3. 4.4. 4.5. 4.6. 4.7. 4.8. 4.9. 4. 10.

4. 1 I.

4.12.

4.13.

4.14.

4.15.

4.14 .

DAFTAR GAMBAR

Hal am an

Pergerakan IHSG dan lndeks Negara Maju ... 2

Kerangka Pemikiran ... 41

Perkembangan SBI Januari 2004 sld Agustus 20 I 0 ...• 58

Perkembangan KURS Januari 2004 sld Agustus 2010 ... 60

Perkembangan JUB Januari 2004 s/d Agustus 2010 ... 62

Perkembangan £HSG Januari 2004 s/d Agustus 20 I 0 ... 63

Perkembangan HS Januari 2004 sld Agustus 20 I 0 ... 64

Perkembangan FTSE Januari 2004 sld Agustus 20 I 0 ... 66

Perkembangan NYSE Januari 2004 sld Agustus 20 I 0 ... 67

Modulus seluruh akar unit pada model ... 76

Impulse Responst Frmction IHSG . . .. . .. ... .. . ... ... .... ... .... .. .... ... ... ... ... 82

Impulse Response Function NYSE ... 84

Impulse Response Function FTSE ... 87

Impulse Response Function HS ... 89

Impulse Respon.re Function SBl ... 91

Impulse Respon.fe Function IUB ... 93

Impulse Response Function KURS ... , ... 95

Variance Decolllf}()Sition IHSG ... 97

(16)

..

- l'l

1.1. Latar Belakang

BABI

PENDAHULUAN

Kemajuan dan kernakmuran suatu neglllll ditentukan oleh kapasitas produksi

perekonomiannya, yaitu banyaknya barang dan jasa yang dapal diha.~ilkan oleh

negara tersebut. Pada dasamya kapasitas produksi rnerupakan sebuah fungsi dari

rea{ assets seperti tanah, bangunan, ilmu pengetahuan. teknologi yang digunakan

untuk memproduksi barang/jasa tersebut serta peketja yang memiliki keterampilan

untuk memanfaatkan sumber daya yang ada.

Berbeda dengan real assets, financial asset.r seperti saharn tidak secara

langsung mewakili kem.akmuran suaru masarakat. Financial assets memberikan

kontribusi pada kapasitas produksi secara tidak langsung, yaitu melalui suntikan

dana segar yang dilakukan oleh investor dengan cara mernbeli saham yang

diterbitkan oleh suatu perusahaan. Financial assets akan memberikan kontribusi

kemakmuran kepada individu secara tidal< langsung karena adanya klaim terhadap

Income yang dihasilkan oleh real as.tets yang dikuasai oleh perusahaan tersebut.

Pasar modal merupakan salah satu financial assets sebagai salah satu sarana terbaik untuk memobilisasi modal dan sekaligus membuat perusahaan menjadi lebih

profesional. Pasar modal Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasar dan tingkat

lil<uiditas masih relatif kecil dibandingkan dengan pasar modal yang telah maju

seperti pasat modal Amerika Serikat. Hongkong dan Eropah. Kondisi terscbut

(17)

2

pembuat kebijakan (policy makers) terutama pada aktitiw transaksi pemodal

tertentu yang dapat mempengaruhi harga secara signifikan.

[image:17.612.81.541.70.675.2]

Berikut ini menunjukkan votalitas IHSG dan lndeks negara rnaju, pada

gambar l.l. dapat diperbatikan bahwa pergerakan indeks Hang Seng pada bulan

Nopember 2007 telah mencapai 31.783,47 poin, bal ini mengindikasilcan bahwa

perekonomian Cina sangat roenarik dan menjadi target investor untuk menanamkan

modalnya Narnun pada bulan berikutnya teljadi trcn penurunan hingga mcnc<~pai

titik terendah pada levell2.522,61 poin (Maret 200~). hal ini merupakan imbas dari

krisis ekonomi global yang sedang berlangsung.

35000

30000

25000

~

20000

<II

'Q

.E

15000

10000

5000

0

2004

2005 2006

2007

2008

2009

2010

Tahun Pef'lgamatan

--- FTSE - IHSG - - HS --+--NYSE

Swnber: Data dio!ah dari Yahoofinance.com

Gambar 1.1. Pergerak.an IHSG dao lodeks Negara Maju.

(18)

•.

3

New York Stock Exchange (NYSE) dan Bursa Saham London Financial

Times Stock Exchange (FTSE) rnencatal indeks 10.311.55 poin dan 6.721.6 poin

rnasing-rnasing pada bulan Nopember 2007. Kedua Stock &change tersebut

mengalami penurunan yang cenderung stabil dan berboda dengan tren indeks Ha11g

Seng

yang ekstrim. Pada bulan Maret 2009 masing-masing indeks NYSE dan FTSE telah terkorek.:si cukup dalam menjadi 4.617,03 dan 3.830,0 I.

Sementara itu IHSG yang pada awal agustu~ 2008 memasuki masa

keemasan pada Ievel2.739. akibat kepanikan investor, IHSG terjun bebas ke level

1.240 pada pertengahan Desember 2008. Pan investor yang panilc yang sebahagian

besar merupakan pemodal dari Arnerika, Eropah dan Cina berusaha

menyelamatkan asset mercka kcdalam bentuk uang nmai (USD) untuk

mengantisipasi risiko yang timbu1. Pada saat krisis global yang terjadi pada

perteogahan Agustus 2007 temyata IHSG tctap menunjukkan tren keoaikan sampai

pada bulan januari 2008 sedangkan indeks NYSE. FTSE dan HS telah terkena

imbas semenjak bulan Nopember 2007. Hal yang senada juga terjadi pada saat

recovery. IHSG menunjukkan trcn kenaikan setelah bulan Dcsembcr 2008

sedangkan indeks NYSE, FTSE dan HS mulai pada bulan Maret 2009.

Peristiwa subprime mortgage tersebut telah mc:mpengaruhi mekanisme

investasi dan perdagangan secan global di pasar modal dunia dan telah berdampak

terhadap investor di Amerika Utara, Eropa, Australia. dan Asia (Crouhy. Jarrow & Turnbull, 2008:3). Munculnya industri subprime mrmgage memungkinkan

orang-orang yang tadinya tidak bisa membeli rumah menjadi bisa membeli rumah.

(19)

..

-

...

4

(NINJA) yang tidak mempunyai kclcwuan ckonomi untuk menyelesaikan

tanggungan kredit yang mereka pinjam.

Dengan demikian, jika tidak waspada pasar modal justru akan menghancurkan perekonomian itu sendiri. Melihat kasus-kasus yang terjadi di

pasar modal dua dekade belakangan ini, tampaknya telah terlahir pradigma baru,

pasar modal bW::an lagi dijadikan tempat menghimpun modal, melainkan hanya

untuk menghimpun uang bagi pemilik perusahaan, dengan melakukan

pralct:ik-praktik talc terpuji. Sehingga dibutuhkan suatu Badan Pengawas Pasar

Modal (BAPEPAM) agar tercipta .kcgiatan pasar modal yang teratur, wajar dan

efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.

Berikut ini dapat ldta perhatikan pengaruh variabel makroekonomi terhadap

pergerakan IHSG di Indonesia. Tabel 1.1. menunjultkan faktor makroekonomi

seperti jumlah uang beredar, tingkat suku bunga dan nilai tukar Rupiah juga

mempengaruhi lndeks Harga Saham Gabungan .

Tahua IHSG KUitS JUtl 581

(Poln) (Rp./050) (Rp.M) I"

I

tllhun)

2004 779,32 8.985 970.762 7,43

2005 1.073,18 9.751 1.092.069 9,18

2006 1.389,95 9.142 1.260.465 11,83

Z007 2.140,09 9.164 1.461.510 8,60

2008 2.198,70 9.762 1.&97.269 9,15

2009 1.917,42 10.359 1.974.865 7,29

- ·

2010 2.777,83 9.260 2.019.995 6,30

Sumber: Om d1olab dari Bank llldoocsoa dan YahooRnance.oom

(20)

~:. .

.. · ~

:!

.{

..

s

Apabila pasar modal sualu negam dianggap menarik sehingga pemoda\ asing datang menanamkan modalnya maka akan meningkatkan permintaan uang domestik. Peningkatan permintaan uang akan meningkatkan suku bunga untuk menah.an laju intlasi. Modal yang masuk lersebut selanjutnya akan berpengaruh

pada peningkatan capital inflow, peningkata.n capital inflow akan mendorong

terjadinya apresia..~i mata uang domestik. Kehalikannya.. apahila terdapat

k<X:enderungan penurunan harga saham. maka akan menyebabkan kekayaan riil investor menurun. sehingga menyebabkan penurunan permintaan uang. Penurunan pennintaan uang mengakibatkan penurunan suku bunga. yang berdampak pada

capital outflow, yang akhimya akan menyebabkan teljadinya depresiasi mata uang

domestik.

Seiring dengan kenaikan laju inllasi dan juga adanya kecendenmgan Bank lndonesia untuk menurunkan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), maka dengan peourunan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tersebut akan mendorong pertumbuhan uang bered.ar, hal itu diikuti pula dengan melemahnya

nilai tukar rupiah, maka harga barangjuga akan mengalami kenai.kan.

Apabila suku bunga SBI cu.kup tinggi (lebih tinggi dari capital gain dan

deviden per tahun yang bisa diperoleh dari lantai bursa) orang akan memilih

menyimpan uangnya di bank dan hal ini secara lidak langsung akan mcoyebabkan rHSG a.kan turun dan sebali.knya, bila suku bunga sudah melemah, maka orang

akan beralih ke Jantai bursa (Yuniarta, 2008:4).

Respon pergerak:an IHSG yang negatiftcrhadap shock perubahan nilai tukar

menunjukkan bahwa pelemahan nilai rulcar juga ikut mclcmahkan indcks harga

(21)

..

6

luar negeri, sehingga nilai tukar sangat tergantung pada ekspansi dari dalam negeri

dan luar negeri t.entang sultu bunga yang ditetapkan pada masa mendatang.

Penurunan suku bunga akan mendorong nilai tukar terdepresiasi yang pada

akhimya akan mendorong investor keluar dari pasar domestik karcna suku bunga

luar negeri lebih menarik (Bapeparn, 2008:54).

Untuk itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengarub

pertumbuhan indeks saham negara maju seperti New York Stock Exchange (NYSE),

bursa saham Hong Kong Hong &ng (HS) dan BlllS8 Saham London Financial

Times Stock Exchange (FTSE) serta faktor makroekonomi seperti nilai tukar

Rupiah, j umlah uang bercdar dan tingkat suku bonga tcrhadap lndcks Harga Saham

Gabungan di pasar modal Indonesia.

Berdasarkan uraian tersebut, pcnulis merasa tertarik untuk membahas dan

membuat suato tulisan dalam bentuk karya ilmiah dengan iudul: " Analisis

Pengaruh Kejutan Variabel Makro~konomi dan Pasar Modal Global

Temadap Iodeks Harga S11baD1 GabunE•n di Bur5a Erdc Indonesia,.

1.2. Perumusan Maulah

Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan utama yang ingin dibahas dalam penelitian ini adalah:

.,.

1 . Pengaroh pasar modal global terhadap lndeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

a. Bagaimana pengaruh lndelcs Hnrga Saharn Gabungan (IHSG) terhadap

lndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) itu sendiri?

b. Bagaimana pengaruh bursa saham New York Stock 6:change (NYSE)

(22)

..

7

c. Bagaimana pengaruh bursa saham Financial Times Stock F.xchange (FTSE)

terhadap lndeks Harga Saham Gabungan (IHSG)?

d. Bagaimana pengaruh bursa saham

Hang Seng

(HS) temadap Indeks Harga Saharn Gabungan (IHSG)?

2. Pengaruh variabel makroekonomi terhadap Jndeks Harga Saham Gabungan

(IHSG)

a. Bagaimana pengaruh variabel nilai tukar Rupiah (KURS) terh.adap lndeks

Harga Saharn Gabungan (rHSG)?

b. Bagaimana pengaruh variabel jumlah uang beredar (JUB) terhadap lndeks

Harga Saharn Gabungan (IHSG)?

c. Bagaimana pengaruh variabel tingkat suku bunga(SBI) terhadap lndeks

Harga Saham Gabungan (IHSG)?

1.3. Tujuan Penelitiao

l. Menganalisis konuibusi pengaruh pasar modal global terhadap Indeks Harga

Saharn Gabungan (lHSG).

a. Menganalisis kontribusi pengaruh Indeks Harga Saham Gabungan (JHSG)

techadap lndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) itu sendiri.

b. Menganalisis konuibusi pengaruh bursa saham New York Stock Exchange

(NYSE) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (fHSG).

c. Menganalisis kontribusi pengaruh bursa saharn Financial TimeJ Stock

Exchange (FTSF:) terhadap lndcks Harga Saham Gabungan (!HSO).

(23)

·.

8

2. Menganalisis kontribusi pengaruh variabel makroekonomi terhadap lndeks

Harga. Saharn Gabungan (IHSG)

a

Menganalisis kontribusi pengaruh variabel nilai tukar Rupiah (KURS) terhadap lndeks Hacga. Saharn Oabungan (IHSG)?

b. Menganalisis kontribusi pengaruh variabel jumlah uang beredar (JUB)

terhndap lndeks Harga Saharn Gabungan (IHSG)?

c. Menganalisis kontribusi pengaruh variabel tingkat suku bunga(SBI)

terhadap lndeks Harga Saharn Gabungan (rHSG)?

1.4. Manfaat Penetitian

Penelitian ini diharapkan bennanfaat untuk :

I. Sebagai masukan bagi masyarakat khususnya para investor unn1k

mengetahui rea.ksi pasar modal Indonesia terhadap kejutan (shock) yang

teljadi pada pasar modal negara maju.

2. Sebagai m.asukan bagi pemerint.ah, pcngamat dan pelaku pasar modal dalam menambah wawasan serta bahan penelitian lebih !~jut mengenai reaksi

pasar modal Indonesia terhadap variabel makroekonomi.

3. Sebagai referensi bagi pihak yang memiliki minat atau yang akan

melaJ.:ukan penelitian lebih lanjut dalam bidang ini guna memperkaya

(24)

'":"'

,;;"..

1; ..

··1 .. ·

.... ~

BABV

SIMPULAN DAN SARAN

S.l. Simpula.D

Setelah melakukan uji unit root test, temyata semua variabel yaitu: lndeks

Harga Saham Gabungan (IHSG), New Yorlc Stock Exchange (NYSE), Financial Times Stock E:r:change (FTS.E), Hang Seng (HS), Nillli tukar Rupiah (KURS),

jumlah uang beredar (JUB) dan tingkat suku bunga (SBI) tidak memiliki akar unit (stationer) pads. fir-st diffrence I( I) dan dengan uji Johansen ·s Cointegration Test

menunjukkan bahwa dalam jangka pendek semua variabel cenderung sating

menyesuaikan untuk mencapai keseimbanganjangka panjangnya.

l. Hasil estimasi dengan menggunakan Vector Auum~gression (VAR) ,menunjukkan bahwa Variabel yang memiliki kont:ribusi terbesar terhadap

fHSG selain IHSG1•1 adalah KURSc-2· Variabel yang memi!iki kontribusi

· terbesar terhadap NYSE adalah FTSE,.,. Variabel yang memiliki kontribusi terbesat terhadap FTSE adalah KURS, dan varia bel yang memiliki kontribusi

terbesar terha.dap

HS

selain

HS,.,

adaJah KURS.

$erdasarkan anali•is accNmulaled impulse responsefUIIction:

a.

Kejutan yang tetjadi pada variabei!HSG direspon positif oleh IHSG. hal ini menunjukkan bahwa IHSG bettontribusi positif terhadap

perubahan IHSG itu sendiri.

b. Kejutan yang teljadi pada variabell\YSE direspon positif oleh IHSG,

hal ini menunjuklcan bahwa NYSE berkontribusi positif terhadap

perubahan IHSG tersebut.

(25)

107

c. Kejutan yang terjadi pada variahel FTSE direspon positif oleh IHSG,

hal ini menunjukka.n bahwa FTSE berkontribusi positif !erhadap

perubaha.n IHSG tersebut.

d. Kejuta.n yang terjadi pada variabel HS direspon positif oleh IHSG pada

periode pendek namun untuk jangka menegah dan panjang direspon

negatif oleh IHSG .

Hal

ini menunjukkan bahwa kejutan HS

berkontribusi negatifterhadap perubahan fHS<J tersebut.

Berdasarbn aoali8u

VarUince Dtcomposilion

:

a. Kontribusi terbesar untuk variabel IHSG pada jangka pendek adalah

variabel SBI, dan FTSE. Scdangkan pada jangka menegah dan jangka

panjang yang paling berpengaruh adalah FTSE. SBI dan JUB.

b. Kontribusi terbesar untuk variahel NYSE pada jangka pendek •. ia.ngka

menegah dan jangka panjang adalah variabel IHSG, FTSE dan SBJ.

c. Konrribusi terbesar Wltuk variabel

FTSE

pada jangka pendek. ja.ngka

menegah danjangka panjang adalah variabeiiHSG, NYSE dan SBI.

d. Kontribusi terbesar untuk variabel HS pada jangka pendek, jangka

menegah danjangka panjang adalah variabel JHSG ,NYSE. FTSE. dan

SBI.

2. · Hasil estimasi dengan menggunakan Vector Autoregression (VAR)

menunjukkan bahwa Variabel yang memiliki kontrihusi terbesar terhadap SB!

· selain SBI,.1 adaiah IHSG. Variabel yang memiliki kontribusi terbesar terhadap

· JUB selain JUB,.1 adalah adalah IHSG dan Variabel yang memiliki kontribusi

(26)

108

Berdasarkaa analisis

accumulated impllke response function

:

a. Kejutan yang tetjadi pada variabel SBI direspon negatif oleh IHSG,

artinya setiap ada kenaikan SBI akan melemahkan IHSG. Hal ini

menunjuldcan bahwa SBI berkontribusi negatif terhadap perubahan

IHSG tersebut.

b. Kejutan yang terjadi pada variabel JUB direspon positif oleh IHSG. Hal ini menunjukkan bahwa JUB berk(»ntribusi positif terhadap

perubahan

rnso

tersebut, artinya smakin tinggi volume jumlah uang beredar berpotensi menaikkan IHSG.

c. Kejutan yang te!jadi pada variabel KURS direspon negatif o!eh IHSG,

artinya pelemahan nilai

tukar

terhadap USD berpotensi menurun.kan

IHSG itu sendiri. HaJ ini menunjukkan bahwa KURS berkontribusi

positifterhadap perubahan IHSG tersebut.

Berdasarkaa aoalisis Variance Decomposllion:

a. Kontribusi terbesar untuk variabel SBI pada jangka pendek, jangka

menegah danjangka panjang

adaJah

variabel IHSG dan JUB.

b. Kootribusi terbesar untuk variabel JUB pada jangka pendek, jangka

menegah danjangka panjang adalah variabel IHSG, dan NYSE.

c. Kontribusi terbesar unruk variabel KURS pada jangka pendek, jangka

menegah dan jangka panjang adalah variabel NYSE, FTSE, SBI dan

(27)

109

• 5.2. Sarau

a. Nilai tukar Rupiah merupakan salah satu faktor makroekonomi yang

berperan penting terhadap IHSG, sehlngga untuk memberikan iklim

investasi yang sehat, sebaiknya Pemerintah dan Sank Sentral menjaga

stabilitas nilai tukar Rupiah dengan memperhatikan pergerakan New Ycrk

Stock Exchange (NYSE), Financial Times Stock Exchange (FTSE),

tingkat suku bunga (SBI) dan jwnlah uang beredar {JUB) karena sesuai dengan

hasH penelitian ini variabel tersebut berkontribusi besar terhadap

pergerakan KURS.

b. Aliran modal asing (capital inflow) sebagian besar merupakan modal

jangk:a pendek (hot

money),

sehingga diharapkan peran pemerintah dan

otoritas moneter mampu mengawal

capital inflow

tersebut menjadi

investasi

jangka panjang

dengan cara mengeluarkan

berbagai

regulasi dan

insentifyang menarik.

c. Tingkat suku bunga berkonuibusi negatif terhadap IHSG, sehingga

disarankan supaya otoritas 81 sebaiknya menurunkan SBI

secara

bertahap, serta pengelolaan dan pengawasan BAPEP AM terhadap Bursa Efek
(28)

DAFTAR PUSTAKA

Acikalin, S., Aktas, R., Una!., S. 2008. ReiDiiottShips between stock markm and

macroeconomic vari4bels: an empirical analysis of fsttlnhul Stock

Exchange . .s<~~ Vol, Investment Management and Financial Innovations. A.noraga, P., Pal<arti, P. 2008. Pengantar Pasar Modal. Edisi revisi, Jakarta:

Penerbit Rineka Cipra.

Appleyard, D.&. A. Field. 1998. /ntunational Economics: Trade Theory and

. Polley. 3rd Ed. Boston: Jrwio/McGraw-Hill.

Backho'USe, Roger E. 2002. Interprating Macroeconomics. Exploraion in the

history of macroeconomics thought. London and New York: Roudledge . Bapepam. 2008. A.nal.lsis Hubungan Kointegrasi dan Kausalitas serta

&ubuapn Dinamis antara Aliran Modal Asing, Perubahaa Nllai Tuku

dan Perctrakaa DfSG di Pasar Modalladonesia. Jakarta: Bapepam.

Crouhy, M.G., Janow, R.A. & Turnbull, S.M. 2008. TheSubprime Credit Crisis

of 07, (online), (hUp: II www.fdic.gov I bank I analytical I eft I

bank_research_conference/annual_81h I TWllbull_Jarrow.pdf. diakses 01

Pebruari 20 I I).

Dartnawan, f.B. 2009. Pengarub lndeks DJI, FTSEIOO, NKV22S, dan HSI

• terhadap IHSG SebeJum, Ketika dan S~udab Subprime Mortage pada

. tahun 2006-2009. Tt!is tidak diterbitkan, Yogyakarta : Program Magister

· Manajemen UGM.

Diebolt, Claude., Kyrtsou, Chaterine. 2005. New Trentb in Jtlac1'oeconomics.

· Berlin: Springer Verlag.

Dornbusch, Rudiger. 1991. Makroekoaomi. Esisi Keempat. Alih Bahasa Julius A

• Mulyadi. Jakarta: Penerl>it Erlangga.

Enders, W. 2004. Applied Econometric Ti~M Series. 2nd Edition. New Y otk: John

• Wiley &Sons, Inc.

Engle, Robert F. and Granger, Clive W.J. 1987 . Coitfttgf'atimf (IIU/ ErrOl'

COf'1"Ulio•: Rq~, Es~ 4/fd Testiltg. ~Mmetrica, Vol.

55, pp. 251-276.

Faboii, F.J.,

Modigliani, F. 2003. Cqiutl Markd:l, IIIStitutioiU and IIUfrUJMnts.

J'k

ed. New Jersey: Prentice Hall.

GoeltOm. Miranda S. 1998, Maaajemeo Nilai Tukar di lndonuia dan

PermasalabaDDya, Bank Indonesia.

Granger,

C., W ., J. 1%9 .lnvurigallng Rdation by Economics ModeLs and Crl>$S

Spectl>ral Methods. Econometrica. Vol. 37, No.3, p. 424-438.

(29)

~- I'-~

. : . . . :.. . '

111

Gujarati, Damodar R .. 2006. Ekonometrika Dasar. Alih Bahasa Swnamo lain.

Jakana: Erlangga

Husein Umar. 2008. Metode Peoelitian untuk Skripsi dau T~is. Edisi Kedua.

Cetakan Pertama. Jakarta: Rajawali Pre$5.

Human, Suad. 2003. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekurilas.

Yogyakarta: Penerbit AMP YKPN.

Kao, G.W and Ma C.K. 2000. On E:xchonge Rote Cll(mges ""d Stock Price Reaction. Jounuzl of Business Finance and Accounting, No I 7, p. 441-449.

tean,

H.H., Halim, M., Wong, W.K. 200.3. BivarWe C1111.1RI/Iy bet:Nleen Exchange

· Rates and St«k Prlas on Major AsU:ut Countries. Singapura : Department of Economics National University of Singapore.

Lorie.lames, H. Peter, D. & Mary, H.K. 1985. The Stock Marlut Theorits and

· Evidutce. fllionois: Jones-Irwin.

Manurung, }., Manurung, A.H., Saragih, F.D .. 2005. Ekooometrik.a. Cetakan

Pertama. Jakarta: Elex Media Computindo.

Manurung, J., Manurung, A.H. 21:l09. Ekonomi Ke11angan dan Kebijakao

Moaeter. Cetakan Pertama. Jakarta: Salernba Empat.

Manurung, A.H. 2010. Ekooomi Finaoeial. Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit

PT. Adler Manurung Press.

Mlmkiw, <ml&()ry N. 2000. Teori Makro Eko11omt. Edi!>i Keempat. Alin Bahasa

fmam Nunnawao, S.E. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Manldw, C'negory N. 2009. Brk/ Pricip/e$ of Macroeconomics. Fifth Edition.

USA: South Western Cengage leaming.

Mansur, M. 2005. Peugaru.h ludeb Bun. Global Terlladap lndebHarga

' Saruua Gabungaa (1HSG) pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode

2000-2002. T~is tidak diterbitkan. Bandung: Fakuhas Ekonomi UN PAD.

Mi~hkin, Frederic S, 2001. Tile Economics of M~H~ey, Banlling, 4nd Financial Morkets, 6d> ed. New York: Addison Wesley Longman.

NoJ,irin. 1996. Ekonomi Moneter. Buku II. Edisi ke I. Cetakan Kedelapan.

Yogyakarta: BPFE UGM.

Nugroho, H. 2008. Aoalisb Peagarub lnOasi, Suku Bunga, Kurs dan Jumlah Uang Beredar terlladap Jadelo LQ45 periode 2003-2007. Tesis tidak

diternitkan. Semarang: Program Pasca Sazjana UNDJP.

Odusola, A.F. and Ak:inlo A. E. 2001, 0MtpuJ, JnflaJion, Alfd Exchange Rale In Developing Co11111TiD: An Application To Nigeria, The Developing Economies, XXXIX·2(June). 199·222.

Pasaribu, Pananda, Wilson l.T., Manurung, A.H. 2008. f'engarufl Variabel

(30)

"

.

112

Pascas&Jjana Unimed. 2010. Pedoman Admlnbtrasi dan Penullsan Tesis &

Detenui. Medan: Pascasarjana Unimed.

Perkasa, Aldo. 2008. Market View. Danateksa lnvestement Managemeat

www.danareksaonline.com. diakses 04 Januari 20 I I .

. Pohan, Aulia. 2008. Potret Kebijakan Moneter Indonesia. Cetakan Pertama.

Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Purnomo, L.W. 2003. A.aalisis PengaJ"uh Tingkat lnftasi, suku bunga, kun dan

laju pertumbuhaa ekooomi terbadap returu Saham di 8EJ. Tesis 1idak dilemitkan Semarang: Program Pasca Saljana UND!P.

Rahmaata. 2009. Aplikasi Evitws Dalam Ekonometrika. Meda.n: Universitas

Sumatera Utara Repositori.

Sarwoko, 2005. Dasar- Dasar Ekouometrika. Cetakan Pert&na. Yogyakarta:

Penerbit Andi.

Salvatore. 1997. Ekooomi latemasional. Edisi Kelima. Alih Bahasa Haris

Munandar. Cetakan Pertama, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sims, C.A. 1980. Macroeconomicsand realily. Econometrica. Vol. 48, pp. 1-48.

Siamat, Dah.lan. 1999, Manajemea Lembaga Keuangan, edisi kedua.. Jakana:

· Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Siamat, Dahlan. 2005. Manaje111en Lembaga Keuangan. "Kebijak.an Moneter

daa Perbaubn, edisi kesatu , Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia.

$upratno, J. 1992. Statistik Pasar Modal. Jakarta: Rineka Cipta

Widoadmojo, S. 2009.

Pas.u

Modal ladonesia Pengantar & Studi Kasus.

Cetakan Pertama., Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

Wondabio, ludovicus Sensi, 2006, Analha Hubungau Index Harp Sabam Gabungan (IHSG) Jakarta (JSX), Lendoa (FTSE), Tokyo (Nikkei) dan Sioppura (SSI), Simposiwn Nasional Alruntansi Padang.

Yuniarta, Y. 200&. A.Dalisis Pengarub Laju lofasi, Tiogkat Suku Bunga,

Jumlall Uang Bendar, Kun Valas, Volume Rafa·R.ata Traasaksi dan

Slbor terbadap Indeks Harp Saham Gabuapn (IHSG) di Bursa Efek

Jakarta (BEJ) Tabuo 2002·2004, (online}, (http: If etd.eprints.ums.ac.id I

Gambar

gambar l.l. dapat diperbatikan bahwa pergerakan indeks Hang Seng pada bulan

Referensi

Dokumen terkait

1. Guru dalam merencanakan pembelajaran melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw telah memfokuskan aktivitas belajar siswa, serta harus menyusun

Adapun penyusunan skripsi ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian program pendidikan Strata Satu jurusan manajemen di Sekolah Tinggi Ilmu

Sesuai dengan arahan pada PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Pusat Kegiatan Strategis Nasional atau PKSN adalah kawasan perkotaan yang

Nam un dem ikian pem bangunan infrast rukt ur w ilayah t ersebut m asih dihadapkan beberapa kelem ahan sepert i m asih kurang m erat anya pem bangunan infrast rukt ur,

It's often the case that developers may create third-party repositories containing additional software that is able to extend Mint even further; for example, Virtualbox.org

23,1% kasus terdapat penyakit diabetes melitus dan tidak ada yang memiliki penyakit immunodefisiensi.Abses leher dalam paling banyak ditemukan pada laki- laki, usia 20-29 tahun,

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Apakah terdapat peningkatan kemampuan passing bawah bola voli

Penelitian yang dilakukan di SD Negeri 2 Karangasem bertujuan untuk memperoleh data tentang pendekatan guru dalam memotivasi belajar siswa untuk bidang studi PAI