• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI NILAI PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP NILAI UJI KOMPETENSI SISWA SMKN 1 SUMEDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI NILAI PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP NILAI UJI KOMPETENSI SISWA SMKN 1 SUMEDANG."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI NILAI PRAKTIK KERJA INDUSTRI

TERHADAP NILAI UJI KOMPETENSI

SISWA SMKN 1 SUMEDANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Mesin

Konsentrasi Produksi dan Perancangan

Oleh:

ASEP KURNIA PUTRA NIM 0902173

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

KONTRIBUSI NILAI PRAKTIK KERJA INDUSTRI

TERHADAP NILAI UJI KOMPETENSI

SISWA SMKN 1 SUMEDANG

Oleh

ASEP KURNIA PUTRA

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Asep Kurnia Putra 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

ASEP KURNIA PUTRA E. 0551. 0902173

KONTRIBUSI NILAI PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP NILAI UJI KOMPETENSI

SISWA SMKN 1 SUMEDANG

Bandung, Agustus 2014

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

PEMBIMBING I

DRS. H. SYAFARUDDIN SIREGAR, M. PD NIP. 19500816 197603 1 001

PEMBIMBING II

DR. H. AGUS SOLEHUDIN, ST., MT. NIP. 19680218 199903 1 001

Mengetahui,

KETUA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(4)

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ASEP KURNIA PUTRA

0902173

KONTRIBUSI NILAI PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP NILAI UJI KOMPETENSI

SISWA SMKN 1 SUMEDANG

ABSTRAK

Masih ada sebagian siswa yang mendapat nilai praktek kerja industri dibawah nilai minimal yang ditetapkan oleh pihak sekolah maupun industri yaitu 80 pada tahun pelajaran 2013/2014, serta jika dilihat dari data lima tahun sebelumnya ada kecenderungan presentasi nilai praktik kerja industri lebih keci dibandingkan dengan presentasi nilai uji komptensi. Dengan demikian, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi, serta untuk mengetahui nilai belajar siswa selama praktik kerja industri dan hasil nilai uji kompetensi teknik pemesinan di SMKN 1 Sumedang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode desktriptif kuantitatif korelasional dengan subjek penelitian sebanyak 73 siswa dengan dilakukan analisis data yang meliputi perhitungan uji normalitas, perhitungan uji regresi sederhana, perhitungan koefisien korelasi, perhitungan koefisien determinasi dan pengujian hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) Nilai praktik kerja industri pada tahun pelajaran 2013/2014 rata-rata mendapat nilai kategori sangat baik, 2) Nilai uji kompetensi pada tahun pelajaran 2013/2014 rata-rata mendapat nilai kategori sangat baik, 3) Nilai praktik kerja industri tidak berkontribusi yang positif terhadap nilai uji kompetensi.

(5)

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ASEP KURNIA PUTRA

0902173

THE CONTRIBUTION OF INDUSTRY PRACTICE SCORE TO STUDENT’S COMPETENCY TEST SCORE

IN SMKN 1 SUMEDANG

ABSTRACT

In the school year of 2013/2014, there are still some students who get score under 80, the minimum score agreed by both school and industry. Besides, reviewing the previous five years, it can be found that there is a tendency in which the percentage of industry practice score is smaller than the percentage of test competency score.Thus, this study is conducted to find out the contribution of industry practice score to competency test score of Mechanical Engineering Major in SMKN 1 Sumedang. The method applied in this study is Quantitative Descriptive Correlational Design involving 73 students as the research subjects. The data analysis techniques are the calculations of Normality Test, Simple Regression, Correlation Coefficient, Coefficient of Determination and Hypothesis Testing. Then the results show 1) The industry practice score in school year of 2013/2014 is in very good score category, 2) The competency test score in school year of 2013/2014 mostly get the very good category, 3) The industry practice score gives no any positive contribution to the competency test score.

(6)

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ... vi

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 6

C. Pembatasan Masalah Penelitian ... 6

D. Rumusan Masalah Penelitian ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

G. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9 A. Pengertian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ... 9

B. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ... 10

1. Faktor-faktor dalam Penentuan Kurikulum ... 10

2. Struktur Kurikulum ... 11

C. Pembelajaran Berbasis Kompetensi ... 12

(7)

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pembelajaran Berbasis Kompetensi ... 14

3. Tujuan Pembelajaran Berbasis Kompetensi ... 18

4. Proses Pembelajaran Berbasis Kompetensi ... 20

5. Evaluasi Pembelajaran Berbasis Kompetensi ... 21

D. Tinjauan Mata Pelajaran Pemesinan ... 25

E. Peta Mata Pelajaran Pemesinan ... 26

F. Tinjauan Terhadap Program Prakerin ... 27

1. Pengertian Praktik Kerja Industri ... 27

2. Tujuan Praktik Kerja Industri ... 28

3. Manfaat Praktik Kerja Industri ... 28

4. Fungi Praktik Kerja Industri ... 29

5. Syarat Siswa SMK Melaksanakan Praktik Kerja Industri ... 29

6. Pelaksanaan Praktek Kerja Industri ... 30

7. Kegiatan yang Dilakasanakan Selama Praktik Kerja Industri ... 31

8. Penilaian Praktik Kerja Industri ... 31

9. Kualifikasi Tempat Praktik Kerja Industri ... 33

10.Kurikulum Praktik Kerja Industri ... 37

G. Tinjauan Terhadap Program Uji Kompetensi ... 39

1. Pengertian Uji Kompetensi ... 39

2. Fungsi Uji Kompetensi ... 39

3. Tujuan Uji Kompetensi ... 40

4. Jenis Uji Kompetensi ... 41

5. Penyelenggara Uji Kompetensi ... 41

6. Asesor/Penguji Pada Uji Kompetensi ... 43

7. Aspek yang di Ukur Pada Uji Kompetensi ... 43

H. Kerangka Pemikiran ... 44

I. Hipotesis ... 45

(8)

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 46

B. Subjek Penelitian ... 46

1. Populasi Penelitian ... 46

2. Sampel Penelitian ... 46

C. Prosedur Penelitian ... 47

D. Metode Penelitian ... 48

E. Definisi Operasional ... 48

F. Variabel Penelitian ... 49

G. Teknik Pengumpulan Data ... 50

H. Teknik Analisis Data ... 50

1. Perhitungan Uji Normalitas ... 51

2. Perhitungan Uji Regresi Sederhana ... 53

3. Perhitungan Uji Koefisien Korelasi ... 53

4. Perhitungan Koefisien Determinasi ... 54

5. Pengujian Hipotesis ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

A. Deskripsi Data ... 56

B. Analisis Data ... 58

1. Perhitungan Uji Normalitas ... 59

2. Perhitungan Uji Regresi Sederhana ... 59

3. Perhitungan Uji Koefisien Korelasi ... 60

4. Perhitungan Koefisien Determinasi ... 60

5. Pengujian Hipotesis ... 61

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

A. Kesimpulan ... 67

(9)

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA ... 68

(10)

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, proses kegitan belajar

merupakan hal yang paling pokok. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan

terutama ditentukan oleh proses pembelajaran yang dialami peserta didik. Peserta

didik yang belajar akan mengalami perubahan baik dalam pengetahuan,

pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap. Menurut UU SISDIKNAS Nomor 20

Tahun 2003 tentang dasar, fungsi dan tujuan pendidikan nasional, khususnya

pasal 3 disebutkan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mualia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan undang-undang sistem pendidikan di atas, dapat diambil

kesimpulan bahwa sudah semestinya pembangunan sektor pendidikan menjadi

prioritas utama untuk dilakukan pemerintah. Salah satu upaya pemerintah untuk

menjawab tantangan tersebut adalah dengan mendirikan Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK). SMK merupakan lembaga pendidikan formal yang mendidik

dan menyiapkan tenaga ahli tingkat pemula dan terampil, harus tanggap terhadap

setiap perubahan yang erat kaitannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi. Melalui masa diklat selama tiga tahun siswa dididik dan dilatih

melalui program diklat normatif, adaptif dan psikomotor. Selain program diklat di

atas untuk menciptakan lulusan yang berkompeten dan siap untuk bekerja di dunia

industri, maka siswa yang sudah menginjak kelas dua diwajibkan untuk mengikuti

program praktek kerja industri (prakerin). SMK sebagai salah satu pendidikan

(11)

2

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kebutuhan akan tenaga yang terampil, terlatih, kreatif dan produktif sehingga

dapat menunjang pembangunan. seperti yang tercantum dalam tujuan khusus

SMK dalam kurikulum SMK 2004 yang menjelaskan bahwa SMK merupakan

salah satu lembaga pendidikan formal yang bertujuan mendidik dan

memepersiapkan siswanya menjadi tenaga kerja yang terampil dan profesional

dibidangnya masing-masing. SMK sebagai sayap pendidikan menengah dalam

sistem pendidikan nasional memliki tujuan khusus, yaitu :

1. Menyiapkan peserta didik menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dengan program keahlian yang dipilihnya.

2. Menyiapkan peserta didik mampu memilih karir, ulet, dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi dilingkungan kerja dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian yang diminatinya.

3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi sesuai dengan program keahlian yang dipilih.

(Depdiknas, 2004:7)

Sesuai dengan tujuan di atas, jelas bahwa arah tujuan pendidikan SMK

adalah mendidik dan mempersiapkan siswanya. Siswa SMK dipersiapkan untuk

menjadi tenaga kerja tingkat menengah yang terampil, kreatif, produktif, dan

kompeten untuk memasuki dunia usaha dan industri.

Salah satu solusi yang diperlukan untuk menutupi kebutuhan tersebut

adalah pengalaman belajar siswa secara langsung. Artinya pengalaman berupa

praktek dimana siswa dapat berinteraksi dengan kondisi riil dimasyarakat atau

dunia industri. Praktek Kerja Industri (prakerin) merupakan kegiatan pendidikan,

pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan di dunia usaha atau dunia industri

dalam upaya pendekatan ataupun untuk meningkatkan mutu siswa Sekolah

Menengah Kejuruan dengan kompetensi siswa sesuai bidangnya dan juga

menambah bekal/wawasan sesuai keahlian yang digelutinya dan diharapakan

(12)

3

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SMK Negeri 1 Sumedang, untuk pelaksanaan praktek kerja industri

dilaksanakan oleh siswa kelas XI selama minimal 3 bulan penuh. Salah satu

tujuan prakerin adalah untuk mengenalkan dan memberi pengalaman baru kepada

siswa tentang dunia kerja sebenarnya dan diharapakan adanya peningkatan

kemampuan (skill) individual siswa, memiliki motivasi kerja yang tinggi, disiplin

dan sikap professional sesuai dengan tuntutan dunia industri. Selama masa

prakerin berlangsung, siswa akan mendapat pengalaman-pengalaman kerja yang

tidak mereka dapatkan di sekolah.

Pengelaman-pengalaman yang mereka dapatkan sewaktu prakerin tentu

mempengaruhi skill mereka sehingga diharapkan menjadi lulusan yang

berkompeten dan siap kerja di dunia industri. Kompetensi adalah sejumlah

pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai performa perilaku dari siswa.

Kompetensi juga merupakan hal yang dapat dijual oleh seseorang untuk

ditawarkan baik lembaga industri maupun lembaga lainnya yang membutuhkan

kemampuan maupun keterampilan untuk mengisi posisi di dunia kerja sesuai

kompetensi yang dibutuhkan. Uji kompetensi adalah suatu bentuk dari

sekumpulan proses bukti-bukti penilaian dari suatu kompetensi apakah telah

tercapai, atau pengujian yang dimaksudkan untuk mengkonfirmasikan apakah

seseorang dapat melaksanakan suatu pekerjaan yang telah ditetapkan sesuai

dengan standar yang berlaku atau standar kompetensi yang telah ditetapkan

disekolah.

Target utama SMK adalah terserapnya lulusan di dunia industri, sehingga

lulusan SMK harus benar-benar menguasai kompetensi-kompetensi yang

berstandar industri. Penguasaan kompetensi-kompetensi itu dapat kita evaluasi

melalui uji kompetnsi, untuk mencapai hasil uji kompetensi yang optimal para

pelaksana harus mengacu pada pedoman atau aturan yang berlaku yang

menyangkut proses pelaksanaan pengujian berbasis kompetensi dengan aturan go

dan no go. Ketentuan yang berlaku di SMK Negeri 1 Sumedang, siswa dinyatakan

(13)

4

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

(14)

4

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.1 Jumlah Siswa Teknik Pemesinan SMKN 1 Sumedang yang telah mengikuti Prakerin dan Uji Kompetensi

(15)

5

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan Tabel 1.1 jumlah siswa teknik pemesinan SMK Negeri 1

Sumedang yang telah mengikuti praktik kerja industri dan uji kompetensi dilihat

dari data 5 tahun sebelumnya hasil pra survey yang dilakukan peneliti dapat

dilihat presentase nilai praktik kerja industri masih ada sebagian siswa mendapat

nilai kategori cukup, ini dapat dilihat dari tahun 2009/2010 yaitu sebesar 35,96%,

pada tahun 2010/2011 sebesar 71,43%, pada tahun 2011/2012 sebesar 28%, pada

tahun 2012/2013 sebesar 10,39%, dan pada tahun 2013/2014 8,11%. Sedangkan

presentase nilai uji kompetensi hampir sebagian besar rata-rata mendapat nilai

kategori baik ini dilahat dari tahun 2009/2010 sebesar 76,31%, pada tahun

2010/2011 sebesar 98,57%, pada tahun 2011/2012 sebasar 97%, pada tahun

2012/2013 sebesar 97,40%, dan pada tahun 2013/2014 sebesar 52,05%.

Berdasarkan penjelasan di atas, ada kecenderungan nilai Praktek Kerja

Industri lebih kecil dibandingkan dengan nilai Uji Kompetensi. Ini mencerminkan

antara presentase nilai praktek kerja industri dengan presentase nilai uji

kompetensi siswa belum sepenuhnya seperti yang diharapkan oleh dunia kerja, ini

dapat dilihat dari nilai praktek kerja industri masih ada sebagian kecil siswa belum

memenuhi nilai minimal yang ditetapkan oleh pihak sekolah maupun industri

yaitu (80). Idealnya jika nilai praktek kerja industri mendapat kategori nilai cukup

maka nilai uji kompetensi juga demikian, adapun sebaliknya juka nilai praktek

kerja industri mendapat kategori nilai baik maka nilai uji kompetensi juga

mendapat nilai yang baik.

Penelitian sebelumnya, yang telah dilakukan oleh Egy Rusyana (2008:64)

mengenai penelitian "Kontribusi Hasil Belajar Praktek Kerja Industri Terhadap

Hasil Uji Kompetensi”, mengemukakan bahwa : Terdapat hubungan yang sangat

kuat dan signifikan antara hasil belajar praktek kerja industri terhadapa hasil uji

kompetensi teknik pemesinan siswa SMK Bina Taruna Jalancagak Kabupaten

Subang. Lebih jelasnya, berdasarkan penjelasan tersebut, ada kecenderungan

antara nilai praktik kerja industri dengan nilai uji kompetensi yang mencerminkan

(16)

6

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dipengaruhi oleh tingginya nilai hasil uji kompetensi. Penelitian yang lain yang

dilakukan oleh Diki Ismail (2013:59) mengenai penelitian “Kontribusi

Pengalaman Praktek Kerja Industri Terhadap Prestasi Uji Kompetensi Siswa

SMKN 12 Bandung”, mengemukakan bahwa : Tidak terdapat hubungan antara

prestasi praktek kerja industri terhadap prestasi uji kompetensi.

Dari kedua penelitian yang telah disebutkan di atas, peneliti tertarik ingin

mengetahui seberapa besar kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji

kompetensi di SMK Negeri 1 Sumedang, bisa jadi terdapat kolerasi ataupun

sebaliknya yang masih harus dibuktikan. Oleh karena itu, maka peneliti tertarik

ingin mengkaji lebih dalam mengenai kontribusi nilai praktik kerja industri

terhadap nilai uji kompetensi Siswa SMKN 1 Sumedang yang dituangkan

kedalam judul “Kontribusi Nilai Praktek Kerja Industri Terhadap Nilai Uji Kompetensi Siswa SMK Negeri 1 Sumedang”

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian yang diungkapakan dalam latar belakang masalah di

atas, peneliti mengidentifikasi permasalahan penelitian sebagai berikut.

1. Adanya kesenjangan nilai antara presentasi jumlah siswa yang lulus dalam

praktek kerja industri dengan presentasi jumlah yang lulus dalam uji

kompetensi.

2. Ada kecenderungan presentasi nilai praktik kerja industri lebih kecil

dibandingkan terhadap presentasi nilai uji kompetensi.

3. Masih ada sebagian kecil siswa belum memenuhi nilai minimal yang

ditetapkan oleh pihak sekolah maupun industri yaitu 80.

C. Pembatasan Masalah Penelitian

Agar penelitian lebih terfokus, penulis membatasi ruang lingkup

(17)

7

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Hasil nilai praktik kerja industri dengan nilai uji kompetensi dilihat

berdasarkan dari nilai akhir praktik kerja industri dan nilai akhir hasil uji

kompetensi teknik pemesinan berjumlah 73 siswa pada tahun pelajaran

2013/2014 di SMK Negeri 1 Sumedang.

2. Siswa yang diteliti, adalah siswa teknik pemesinan yang telah mengikuti

kegiatan pratik kerja industri dan telah melaksanakan uji komptensi tahun

pelajaran 2013/2014 di SMK Negeri 1 Sumedang.

D. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah

dipaparkan sebelumnya, maka rumusan masalah yang peneliti ajukan dalam

penelitian ini, yaitu: “Berapa besarkah kontribusi nilai praktik kerja industri

terhadap nilai uji kompetensi pada siswa teknik pemesinan tahun pelajaran

2013/2014 di SMK Negeri 1 Sumedang?”.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa (nilai) selama praktek kerja industri.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa (nilai) dalam uji kompetensi.

3. Untuk mengetahui kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji

kompetensi.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini, adalah sebagai

berikut:

1. Bagi Sekolah, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran

mengenai kompetensi siswa, dan dapat menjadi sumbangan yang baik dalam

(18)

8

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi Guru, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan

dan gambaran mengenai kompetensi siswa, sehingga dapat meningkatkan dan

mengembangkan kompetensi siswa didiknya.

3. Bagi peneliti, penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai kontribusi

nilai praktek kerja industri terhadap nilai uji komptensi siswa teknik

pemesinan di SMK Negeri 1 Sumedang.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Adapun struktur organisasi skripsi yang digunakan dalam penelitian ini,

adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, pada bab ini membahas mengenai latar belakang

masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian pada

bab ini membahas mengenai teori-teori dasar yang mendukung dan relevan

dengan permasalahan yang akan diteliti.

Bab III Metodologi Penelitian, pada bab ini membahas tentang lokasi

penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, metode penelitian, definisi

operasional, variabel penelitian, paradigma penelitian, teknik pengumpulan data,

instrumen penelitian, dan teknik analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini membahas

mengenai hasil dari penelitian dan pembahasan dari hasil penelitian yang telah

dilakukan.

Bab V Penutup, pada bab ini membahas mengenai kesimpulan yang

diperoleh dari hasil penelitian, serta saran-saran penulis yang diajukan setelah

(19)

9

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

(20)

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 1 Sumedang yang beralamat di Jl.

Mayor Abdurchman No.209 Sumedang, sebagai tempat pelaksanaan serta

pengambilan data penelitian. Penelitian ini dilakukan terhitung mulai bulan

Januari 2014 s.d. April 2014. Waktu tersebut digunakan untuk melakukan

observasi, pengolahan data, dan pencarian sumber data lain yang relevan dengan

penelitian yang dilakukan.

B. Subjek Penelitian

1. Populasi Penelitian

Menurut Riduwan (2012:11), populasi adalah objek atau subjek yang

berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan

masalah penelitian.

Berdasarkan pemahaman tersebut, maka populasi yang terdapat dalam

peneletian ini yaitu seluruh siswa teknik pemesinan tahun pelajaran 2013/2014 di

SMK Negeri 1 Sumedang yang telah mengikuti praktik kerja industri dan uji

kompetensi, yang terdiri dari tiga kelas yang berjumlah 73 siswa.

2. Sampel Penelitian

Riduwan (2012:11) menjelaskan bahwa “Sampel adalah bagian dari

populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keaadaan tertentu yang akan diteliti”.

Adapun menurut Suharsimi Arikunto (2010:173) mengemukakan bahwa:

“Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah

penelitian, maka penelitian merupakan penelitian populasi”. Sehubungan dengan pernyataan tersebut maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

(21)

47

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumedang yang berjumlah 73 orang. Jadi penelitian ini merupakan penelitian

populasi.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahap, yaitu mulai dari

perencanaan, pelaksanaan, pengolahan data hasil penelitian, dan penulisan laporan

hasil penelitian yang disesuaikan dengan kaidah akademik di lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia. Adapun tahapan-tahapan penelitian yang

(22)

48

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

D. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode deskriptif

kuantitatif, adapun penelitian deskriptif menurut Deni Darmawan (2013:37)

(23)

49

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data jadi

yang menyajikan data-data menganalisis dan menginterpretasi penelitian ini juga dapat bersifat komparatif dan korelatif”. Sedangkan analaisis yang digunakan yaitu deskriptif korelasi exposfacto menurut deni penelitian exposfacto (2013:40)

penelitian exposfacto merupakan penyelidikan secara empiris dan sistematik

dalam penelitian ini peneliti tidak memilki kontrol langsung terhadap

variabel-variabel bebas (independent variable) karena manipestasi fenomena telah terjadi

atau karena fenomena sukar dimanipulasikan. Penelitian expose facto disebut demikian karena sesuai dengan arti expoes facto, yaitu “dari apa yang dikerjakan

setelah kenyataan” dimana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti

mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian. Berdasarkan

uraian di atas, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif kuantitatif korelasional adalah penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan

perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada.

Metode tersebut dirasa cocok untuk digunakan dalam penelitian ini, karena

permasalahan yang akan diteliti sejalan dengan maksud yang ingin dicapai dari

penelitian.

E. Definisi Operasional

Untuk menyamakan persepsi dalam ruang lingkup penelitian ini, agar

tidak terjadi kesalah pahaman dalam penelitian ini, maka dari itu peneliti

merumuskan beberapa poin definisi operasional sebagai berikut:

1. Kontribusi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mengandung

arti sumbangan. Sehingga dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan

kontribusi adalah sumbangan nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji

kompetensi.

2. Praktek Kerja Industri (prakerin) merupakan kegiatan pendidikan, pelatihan

(24)

50

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

upaya pendekatan ataupun untuk meningkatkan mutu siswa Sekolah

Menengah Kejuruan dengan kompetensi siswa sesuai bidang keahliannya.

3. Uji kompetensi adalah suatu bentuk dari sekumpulan proses bukti-bukti

penilaian dari suatu kompetensi apakah telah tercapai, atau pengujian yang

dimaksudkan untuk mengkonfirmasikan apakah seseorang dapat

melaksanakan suatu pekerjaan yang telah ditetapkan sesuai dengan standar

yang berlaku atau standar kompetensi yang telah ditetapkan disekolah.

F. Variabel Penelitian

Sugiyono (2013:61) mengemukakan bahwa: “Variabel penelitian adalah

suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, maka

macam-macam variabel dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok adapun

variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Variabel Independen dan

Variabel Dependen. Variabel independen atau sering disebut variabel stimulus,

prediktor antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel

bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel

dependen atau sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa

Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

(Sugiyono: 2013:61)

Berdasarkan penjelasan diatas, variabel bebas maupun variabel terikat

dalam penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Variabel independen (X), yaitu nilai praktik kerja industri

(25)

51

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah

dokumentasi, Riduwan (2012:77) mengemukakan “dokumentasi adalah ditujukan

untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang

relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian”.

Adapun teknik pengumpulan data melalui dokumentasi digunakan dan

ditujukan untuk memperoleh data-data yang diperlukan oleh peneliti yang

meliputi nilai-nilai dari praktek kerja industri maupun uji kompetensi pada

kompetensi keahlian teknik pemesinan tahun pelajaran 2013/2014 di SMK Negeri

1 Sumedang.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis

data statistik deskriptif, karena analisis data dilakukan terhadap seluruh populasi.

Pemaparan tersebut dijelaskan lebih lanjut oleh Sugiyono (2013:208) yang menjelaskan bahwa: “Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya”.

Statistik deskrptif kemudian dijelaskan lebih lanjut oleh Sugiyono

(2013:208) sebagai berikut:

Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan presentase. Dalam statistik deskriptif juga dapat dilakukan mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi, dan membuat pertandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi.

Adapun perhitungan pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini, adalah

(26)

52

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Perhitungan Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah

berdistribusi normal atau tidak. Untuk mempermudah proses perhitungan, dapat

dibuat tabel bantu seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.1 di bawah ini dengan

mengikuti aturan Sturgers sebagai berikut:

Tabel 3.1 Tabel Uji Normalitas

Interval fi xin zi Lo Li ei i2

Jumlah n 1,00 n

(Siregar, 2004:193)

Keterangan:

fi = Jumlah Interval

xin = Batas bawah kelas interval

zi = Bilangan baku

Lo = Peluang

Li = Luas setiap kelas interval

ei = Frekuensi Harapan

2 = Harga Chi Kuadrat

a. Menghitung rentang (R) data, yaitu dengan rumus:

(Siregar, 2004:24)

Dimana: Xa = data tertinggi

Xb = data terendah

b. Menentukan banyaknya kelas interval (i), yaitu dengan rumus:

(Siregar, 2004:24)

(27)

53

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Menghitung panjang kelas interval (p) yaitu dengan rumus:

(Siregar, 2004:25)

d. Menghitung nilai rata-rata ( ̅), yaitu dengan rumus:

̅ ∑ (Siregar, 2004:26)

Dimana: ̅ = nilai rata-rata fi = frekuensi data

xi = data tengah-tengah dalam interval

e. Menghitung standar deviasi (S), yaitu dengan rumus:

√∑ ̅ (Sudjana, 2005:95)

f. Menentukan batas bawah kelas interval (xin), yaitu dengan rumus:

(Siregar, 2004:86)

Dimana: Bb = batas bawah kelas interval

g. Menentukan bilangan baku (zi), yaitu dengan rumus:

̅ (Siregar, 2004:86)

h. Lihat nilai peluang zi pada tabel statistik, isikan peluang pada kolom L0.

i. Menghitung luas tiap kelas interval isikan pada kolom Li, contoh:

(Siregar, 2004:87)

j. Menghitung frekuensi harapan (ei), yaitu dengan rumus:

(Siregar, 2004:87)

k. Menghitung nilai 2 untuk tiap kelas interval dan jumlahkan, dengan

(28)

54

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 ∑ (Siregar, 2004:87)

l. Membandingkan harga 2 hitung dengan harga 2 tabel. Jika harga 2

hitung lebih kecil atau sama dengan 2 tabel (h2 ≤ t2), maka distribusi

dapat dinyatakan normal.

2. Perhitungan Uji Regresi Sederhana

Uji regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara

variabel dalam penelitian. Hubungan yang didapat pada umumnya dinyatakan

dalam bentuk persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antara

variabel-variabel. Studi yang menyangkut masalah ini dikenal dengan analisis

regresi (Sudjana 2005: 310). Adapun persamaan umum regresi linier sederhana,

adalah sebagai berikut.

̂ (Sudjana, 2005:312)

Dimana:

Ŷ : Nilai uji kompetensi (variabel terikat)

X : Nilai praktik kerja industri (variabel bebas)

Koefisien regresi a dan b dapat dicari berdasarkan pasangan dua variabel

data X dan Y yang diperoleh dari hasil penelitian dengan menggunakan rumus:

(Sudjana, 2005:315)

(Sudjana, 2005:315)

(29)

55

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nana Sudjana menjelaskan: “Apabila garis regresi yang terbaik untuk sekumpulan data berbentuk linier, maka derajat hubungannya akan dinyatakan

dengan r dan biasa dinamakan koefisien korelasi”.Perhitungan koefisien korelasi

dilakukan untuk mengetahui tingkat hubungan yang terjadi antar variabel X

terhadap Y. Untuk keperluan perhitungan korelasi r berdasarkan sekumpulan data

(Xi, Yi) berukuran n dapat digunakan rumus:

√{ }{ }

(Sudjana, 2005:369)

Apabila data yang digunakan berdistribusi tidak normal, maka perhitungan

koefisien korelasi dapat menggunakan koefisien korelasi Spearman dengan

rumus:

(Sudjana, 2005:455)

Tabel 3.2 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Untuk mengetahui berapa besar kontribusi nilai praktik industri terhadap

nilai uji kompetensi, digunakan teknik statistik dengan menghitung besarnya

koefisien determinasi. Koefisien determinasi dihitung dengan mengkuadratkan

koefisien korelasi yang telah ditemukan, yang selanjutnya dikalikan dengan

(30)

56

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sugiyono, 2013:259)

Setelah diketahui nilai koefisien determinasi (KD), kemudian diinterpretasikan

ke dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Determinasi

Nilai r2 Keterangan

r2 = 0% Tidak ada kontribusi

0% < r2< 4% Kontribusi rendah sekali

4% ≤ r2

< 16% Kontribusi rendah

16% ≤ r2

< 36% Kontribusi sedang

36% ≤ r2< 64% Kontribusi tinggi

r264% Kontribusi tinggi sekali

(Nurgana, 1993 : 80)

5. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mencari makna hubungan variabel X

terhadap variabel Y. Adapun untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, dapat

digunakan uji signifikasi korelasi product moment dengan rumus:

√ (Sugiyono, 2013:257)

Harga thitung yang diperoleh, selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel.

Harga thitung dibandingkan dengan harga ttabel pada taraf kesalahan atau taraf

signifikansi (α) 5% dengan dejarat kebebasan (dk) = n – 2. Jika harga thitung lebih

besar daripada harga ttabel (thitung  ttabel), atau dengan kata lain harga thitung berada

di daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha

diterima. Untuk lebih jelasnya mengenai kriteria pengujian, adalah sebagai

berikut:

Kriteria pengujian : jika thitung ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

jika thitung≤ ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Berikut adalah hipotesis yang akan diuji dalam pengambilan keputusan baik itu

(31)

57

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ho : ≤ 0 = Tidak terdapat kontribusi yang positif antara nilai praktik kerja

industri dengan nilai uji kompetensi.

Ha : ˃ 0 = Terdapat kontribusi yang positif antara nilai praktik kerja

(32)

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai kontribusi

nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi teknik pemesinan tahun

pelajaran 2013/2014 siswa SMK Negeri 1 Sumedang, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Nilai praktik kerja industri pada tahun pelajaran 2013/2014 rata-rata

mendapat nilai kategori sangat baik.

2. Nilai uji kompetensi pada tahun pelajaran 2013/2014 rata-rata mendapat nilai

kategori sangat baik.

3. Nilai praktik kerja industri tidak berkontribusi yang positif terhadap nilai uji

kompetensi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya peneliti

mengajukan saran-saran sehubungan dengan temuan penelitian ini, adapun saran

yang peneliti ajukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi sekolah, diharapkan agar melakukan evaluasi terhadap kegiatan siswa

yang dilakukan sewaktu melaksanakan parktik kerja industri.

2. Bagi guru, diharapakan dengan temuan dari hasil penelitian ini dapat

memberikan sumbangan yang baik terkait dengan meningkatkan mutu lulusan

SMK dan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan tempat praktik

kerja industri sesuai kompetensi yang dibutuhkan siswa.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan sebagai bahan referensi terkait dengan

temuan penelitian yang menyatakan bahwa nilai praktik kerja industri tidak

berkontribusi terhadap nilai uji kompetensi, sehubungan dengan hal tersebut

(33)

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemesinan, baik dari segi proses maupun hasil sehingga dapat meningkatkan

(34)

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Aziziah (2011). Pengertian Praktik Kerja Industri. [Online]. Tersedia : http://pklal-ittihad.blogspot.com. [19 Januari 2014]

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2013). Pedoman Penyelenggaraan Uji Kompetensi Keahlian (SMK) Tahun Pelajaran 2013/2014. Jakarta : BSNP.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2013). Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor 0020/P/BSNP/I/2013 tentang Prosedur Operasi Standar Penyelenggaraan Ujian Nasional. Jakarta: BSNP.

Bidulang, D. (2000). Studi Tentang Implementasi Kurikulum Pendekatan Kompetensi Pada Pelatihan Pamong Belajar SKB di BPKP Sulawesi Utara (Tesis). Bandung : PPS-UPI.

Darmawan, D. (2013). Metode Penelitian Kuantitaif. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Ismail, D. (2013). Kontribusi Pengalaman Praktek Kerja Industri Terhadap Prestasi Uji Kompetensi Siswa SMKN 12 Bandung. Skripsi Sarjana pada FPTK UPI Bandung : Tidak Diterbitkan

Muhaimin, Sutiah, & Listyo Prabowo, S. (2008). Pengenbangan model kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada sekolah &madrasah. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Mulyana, E. (2007). Menjadi Guru Profesional. Bandung. Remaja Rosdakarya

Nurgana. (1993). Statistik untuk Penelitian. Bandung : CV. Permadi.

Permendiknas. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Reksoatmodjo, T. N. (2010). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Bandung: Refika Aditama.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula. Bandung: Alfabeta

Rusyana, E (2008). Kontribusi Hasil Belajar Praktek Kerja Industri Terhadap Hasil Uji Kompetensi Siswa SMK Bina Taruna Jalancagak Kabupaten Subang. Skripsi Sarjana pada FPTK UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.

Siregar, S. (2004). Statistik Terapan. Jakarta: PT. Grasindo.

(35)

69

Asep Kurnia Putra, 2014

Kontribusi nilai praktik kerja industri terhadap nilai uji kompetensi siswa SMKN I Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Siswa Teknik Pemesinan SMKN 1 Sumedang  yang telah mengikuti Prakerin dan Uji Kompetensi
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
Tabel 3.1 Tabel Uji Normalitas
Tabel 3.2 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan telah berakhirnya masa sanggah tanggal 27 Juni 2016 terhadap pengumuman pemenang seleksi lelang sederhana Pascakualifikasi Pagu Anggaran untuk paket pekerjaan Paket

Sehubungan dengan telah berakhirnya masa sanggah tanggal 30 Juni 2016 terhadap pengumuman pemenang seleksi lelang sederhana Pascakualifikasi Pagu Anggaran untuk paket pekerjaan Paket

Sektor yang mampu bertahan sebagai sektor prioritas pada masa yang akan datang yang dapat meningkatkan pembangunan ekonomi di Kabupaten Jember adalah sektor pertanian

Bilamana di kemudian hari data sebagaimana tersebut diatas terbukti tidak benar, Saya/Kami bersedia mempertanggungjawabkannya.. Formulir ini merupakan bagian dan satu kesatuan

Dalam penelitian ini, penulis menemukan beberapa kosakata yang memiliki kekhasan ortografis berupa perubahan kata, seperti penggantian huruf vokal ke

Hari Rabu tanggal 18 November 2009, Kota Bima melakukan evaluasi dan pembuatan laporan hasil kegiatan akhir masa tanggap darurat selama 7 ( tujuh) hari dan untuk Kab. Bima

Pengembangan Teknologi untuk Sistem Layanan Transportasi (misal : tiketing,. penjadwalan,

• Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,14 persen;