• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN AKTIVITAS LARI ABC UNTUK MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK DALAM PEMBELAJARAN ATLETIK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN AKTIVITAS LARI ABC UNTUK MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK DALAM PEMBELAJARAN ATLETIK."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN AKTIVITAS LARI ABC UNTUK MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK DALAM PEMBELAJARAN ATLETIK

(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas IV di SDN Tespong Raya Kota Sukabumi)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi

Oleh :

RIZKI MAULANA (0801438)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

RIZKI MAULANA

PENERAPAN AKTIVITAS LARI ABC UNTUK MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK DALAM PEMBELAJARAN ATLETIK

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I

(Dr. Yudy Hendrayana, M. Kes. AIFO) NIP. 196207181988031004

Pembimbing II

(Arif Wahyudi, S. Pd) NIP. 197405202001121001

Mengetahui Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

(3)

PENERAPAN AKTIVITAS LARI ABC UNTUK MENINGKTATKAN GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK DALAM PEMBELAJARAN ATLETIK

Oleh

Rizki Maulana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Rizki Maulana 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(4)

Rizki Maulana, 2014

Penerapan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN………...…..ii

ABSTRAK ... ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL DAN BAGAN ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Batasan Penelitian ... 6

F. Penjelasan Istilah…………...6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

A. Kajian Pustaka ... 8

1. Atletik……….………..………...8

2. Lari Jarak Pendek.……….………10

3. Gerak Dasar……….………..11

4. Lari Jarak Pendek di Sekolah Dasar………..11

5. Faktor-faktor yang Harus di Perhatikan Pada Saat Lari Jarak Pendek…..16

6. Pendekatan-pendekatan Dalam Pembelajaran..…..………...17

(5)

Rizki Maulana, 2014

Penerapan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Teknik Gerak Dasar Pada Lari ABC ... .20

b. Pengaruh Lari ABC Terhadap Gerak Dasar Lari Jarak Pendek ... 25

C. Anggapan Dasar ... 26

D. Hipotesis Penelitian ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Metode Penelitian ... 29

1. Lokasi Penelitian……….30

2. Populasi………...30

3. Sampel……….31

B. Desain Penelitian dan Langkah-Langkah Penelitian ... 32

C. Instrumen Penelitian ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Pembahasan Hasil Penelitian ... 41

B. Pengolahan dan Analisis Data ... 44

C. Diskusi Penemuan ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

A. Kesimpulan ... 51

B. Saran ... 51

DAFTRA PUSTAKA ... 53

(6)

Rizki Maulana, 2014

Penerepan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Rizki Maulana. 0801438. Penerapan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek dalam Pembelajaran Atletik. Pembimbing I Dr. Yudy Hendrayana, M. Kes. AIFO. Pembimbing II Arif Wahyudi, S. Pd.

Penerapan aktivitas lari ABC ini untuk mengetahui adakah perbedaan pengaruh yang signifikan dalam penerapan aktivitas lari ABC terhadap kemampuan gerak dasar lari jarak pendek siswa kelas IV SDN Tespong Raya Kota Sukabumi. Berdasarkan tujuan dan permasalahan di atas, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu suatu metode yang memberikan manipulasi serta kontrol terhadap variabel-variabel yang diteliti. Maksudnya adalah untuk memperoleh bukti-bukti yang meyakinkan dari variabel-variabel tersebut. maka populasi sasaran dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV (empat) yang terdiri dari kelas A dan B, sebanyak 80 siswa dari populasi. Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak 50% dari jumlah populasi, sehingga didapat sebuah sampel penelitian yang berjumlah 40 orang. Pengaruh pembelajaran aktivitas lari ABC juga terlihat dari besar rata-rata hasil postest kelompok eksperimen (pembelajaran aktivitas lari ABC) sebesar 75,41 yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol sebesar 53,33.

Dengan hasil yang sudah peneliti paparkan maka dapat di simpulkan “terdapat

perbedaan pengaruh yang signifikan dalam penerapan aktivitas lari ABC terhadap kemampuan gerak dasar lari jarak pendek siswa kelas IV SDN Tespong Raya

Kota Sukabumi”.

(7)

Rizki Maulana, 2014

Penerepan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Rizky Maulana 0801438. Title: Application of run ABC to enhance the

activity of running a basic motion sprint. Thesis of PJKR Physical Education. Department of physical Education. FPOK-UPI. Supervisor I: Dr. Yudy Hendrayana, M.Kes. Supervisor II: Arif Wahyudi, S.Pd.

This research entitled Application of run ABC to enhance the activity of running a basic motion sprint. The aim of this research is to know a significant difference in the implementation of activities run ABC the ability of the basic motion sprint in grade IV SDN Tespong Raya Sukabumi Based on the above objectives and problems, a method used in this research is an experimental method. Experimental method is a method that provides manipulation and control of the variables studied. There is to know conclusive evidence of the variables. The population of this research is grade IVA and B SDN Tespong Raya Sukabumi which consist of 80 students. The subject of this research which consist 40 students. Learning to run ABC can be seen from the result posttest of the experimental method as much as 75,41 bigger than the control group as much as

53,33. From the data above, it can be concluded that “there is a significant difference in the implementation of activities run ABC the ability of the basic motion sprint in grade IV SDN Tespong Raya Sukabumi”.

(8)

Rizki Maulana, 2014

Penerepan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Istilah atletik berasal dari bahasa Yunani yaitu Athlon yang memiliki makna bertanding dan berlomba, Rahmat dan Hendrayana, (2007, hlm. 3). Selanjutnya istilah Athlon hinggga saat ini masih melekat dalam kata Pentathlon, Heptathlon dan Decathlon.Pentathlon atau lima macam lomba di Indonesia lebih akrab disebut pancalomba, adapun Heptathlon atau tujuh macam lomba lebih dikenal dengan sebutan saptalomba. Sementara itu decathlon yang terdiri atas sepuluh macam lomba, lebih populer disebut sebagai dasalomba. Sementara itu istilah aletik yang digunakan di Indonesia memiliki makna sebagai cabang olahraga yang meliputi jalan, lari, lompat dan lempar, Rahmat dan Hendrayana, (2007, hlm. 3). Banyak orang yang menggunakannya sebagai media untuk memulai kegiatan fisik pada hampir semua cabang olahraga maka seringkali atletik disebut sebagai ibu dari semua cabang olahraga. Meskipun ungkapan ini hanya atas dasar pandangan akal sehat semata, namun melihat kenyataan yang ada membuktikan bahwa atletik memiliki berbagai bentuk gerak yang tergolong lengkap. Di dalamnya terdapat gerak dasar yang dapat dijumpai pada beberapa cabang olahraga lainnya. Bahkan dalam sebuah literatur ada yang menjelaskan bahwa senam merupakan salah satu komponen atletik, Rahmat dan Hendrayana, (2007, hlm. 3-4).

(9)

2

Rizki Maulana, 2014

Penerepan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kurangnya sarana dan prasarana di sekolah dasar, kurangnya pengetahuan siswa tentang atletik dilihat dari sikap dan gerakan siswa pada saat melakukan gerak dasar lari, adapun faktor yang dapat mempengaruhi dari pengetahuan Guru pendidikan jasmani yang tidak tahu mengenai penerapan atletik yang dapat diterapkan di sekolah dasar.

Pembelajaran atletik di sekolah dasar diterapkan dengan pembelajaran dengan pendekatan teknis dan taktis, dengan penerapan teknis siswa diberikan teknik yang seperti sesungguhnya namun dengan penerapan teknis siswa hanya diberikan gerakan yang semu atau gerakan yang bertujuan seperti sesungguhnya. Dalam aktivitas lari ABC siswa diberikan gerak dasar bervariasi dan disusun berdasarkan sistematika berbagai bentuk gerakan kaki dari yang mudah ke yang sukar. Dengan penerapan aktivitas lari ABC siswa diberikan gerakan seperti: berjalan dengan lutut diangkat tinggi, berjalan dengan lutut diangkat tinggi disertai dengan pelurusan bagian bawah tungkai, meloncat-loncat dengan lutut diangkat tinggi disertai dengan pelurusan bagian bawah tungkai, menendang pantat, gerakan lengan lari sprint. Kelebihan dalam pembelajaran aktivitas lari ABC mudah dimengerti siswa dan dapat memberikan pengalaman siswa melakukan gerakan-gerakan dasar atletik, adapun kekurangannya dalam gerakan lari ABC siswa hanya diberikan pengalaman gerak dasar lari sprint. Gerak dasar lari ABC dapat melatih pembelajaran teknik dasar lari sprint karena pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar yang bertujuan untuk mengenalkan siswa supaya bergerak. Aktivitas lari ABC memberikan pembelajaran yang memperbaiki koordinasi dan kualitas gerak dasar lari sprint, karena siswa sekolah dasar kurang memperhatikan pada saat bergerak untuk melakukan gerak dasar lari sprint atau lari jarak pendek.

(10)

3

Rizki Maulana, 2014

Penerepan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mungkin dalam satu gerak yang di tandai waktu antara gerak permulaan dengan gerak akhir.

Dalam unsur gerak kecepatan merupakan unsur kemampuan gerak dasar setelah kekuatan dan daya tahan yang berguna untuk mencapai mutu prestasi prima. Kecepatan atlet dapat ditingkatkan tergantung dari potensi sejak lahir dan hasil latihan teratur, cermat dan tepat. Dilihat dari penjelasan yang menerangkan lari jarak pendek adalah berlari dengan secepat-cepatnya dari mulai dari star hingga finish yang dapat diartikan berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Energi yang diperlukan dalam melakukan lari jarak pendek menurut Rahmat dan Hendrayana (2007, hlm. 33), energi yang digunakannya adalah dari kapasitas anaerobik. Pada perlombaan lari jarak jauh energi yang diperlukan kapasitas aerobik untuk menyuplai energi yang digunakan. Keseimbangan antara penggunaan kapasitas anaerobik dengan aerobik akan berubah sesuai jarak lari. Dari penjelasan yang diungkapkan di atas peneliti mengklasifikasikan jarak dalam lari jarak pendek yaitu 50 m, 60 m, 100 m, 200 m, dan 400 m. Dalam pembelajaran lari jarak pendek siswa di berikan pembelajaran teknik berlari dengan secepat-cepatnya supaya menghasilkan tenaga yang maksimal. Karena dalam pembelajaran lari jarak pendek membutuhkan energi anaerobik yang diperlukan tubuh pada saat pelaksanaan lari jarak pendek itu dilaksanakan.

(11)

4

Rizki Maulana, 2014

Penerepan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gerak lari ABC mengajarkan kepada siswa sekolah dasar tentang gerak dasar lari jarak pendek yaitu gerakan yang dilakukan mulai dari gerakan yang mudah sampai ke gerakan yang sulit akan tetapi gerak lari ABC memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas gerak dasar lari jarak pendek.

Gerak dasar bagi anak-anak merupakan kebutuhan yang sangat penting, oleh sebab itu mereka harus diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan ketrampilan geraknya. Gerak dasar lari merupakan sesuatu yang sangat penting bagi pertumbuhan motorik mereka dan dapat dijadikan untuk mengembangkan aktivitas gerak lain yang lebih kompleks.

Peneliti menangkap dari penjelasan diatas bahwa gerak dasar bagi siswa sekolah dasar sangat penting dilaksanakan. Pengalaman gerak pada lari ABC memberikan pengalaman gerak dasar yang memberikan gerak pada kaki dan tangan, yang bertujuan meningkatkan kualitas gerak dasar lari jarak pendek. Pada pembelajaran gerak dasar lari ABC siswa sekolah dasar diberikan pembelajaran yang melatih gerak-gerak dasar, gerakan yang diberikan memiliki tujuan yang dapat meningkatkan gerak dasar lari jarak pendek. Karena dalam pembelajaran latihan ABC siswa merasakan pengalaman gerakan kaki dan tangan yang seimbang. Dalam latihan ABC reaksi, akselerasi, kecepatan maksimum dan pemeliharaan kecepatan maksimum siswa diperhatikan dengan gerakan-gerakan yang diberikan pada saat pembelajaran dilaksanakan.

(12)

5

Rizki Maulana, 2014

Penerepan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gerakan lari mulai dari gerakan tangan dan kaki, yang dapat meningkatkan kualitas gerak dasar lari ABC.

Dengan penerapan latihan ABC pembelajaran pendidikan jasmani olahraga atletik dapat terlaksana dengan baik, karena unsur pembelajaran yang ada dalam latihan ABC teknik pendekatan taktis yang mengajarkan kepada siswa sekolah dasar dengan pembelajaran yang mempunyai unsur bermain dan semu yang tidak sesuai dengan aslinya. Maka dengan penerapan latihan ABC siswa Sekolah dasar dapat menyimak gerakan-gerakan yang akan dilakukan dan dilihat dari gerakan latihan ABC yang mengandung pembelajaran yang mengandung permainan siswa sekolah dasar tidak akan merasakan cepat jenuh dan bosan dengan pembelajaran yang diberikan oleh guru pendidikan jasmani.

Berdasarkan paparan di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih jauh dan mendalam mengenai pengaruh lingkungan bermain terhadap kemampuan motorik dasar. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul: ”Penerapan aktivitas lari ABC untuk

meningkatkan gerak dasar lari jarak pendek dalam pembelajaran atletik”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah yang penulis ajukan adalah sebagai berikut:

Adakah pengaruh yang signifikan dalam penerapan aktivitas lari ABC terhadap kemampuan gerak dasar lari jarak pendek siswa kelas IV SDN Tespong Raya Kota Sukabumi ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

(13)

6

Rizki Maulana, 2014

Penerepan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Manfaat Penelitian

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai berikut: 1. Secara teoritis dapat dijadikan informasi tentang pengaruh penerapan lari

ABC terhadap kemampuan dasar lari jarak pendek anak sekolah dasar. 2. Secara praktis dapat dijadikan bahan pemikiran bagi para pendidik (guru,

orang tua) serta sebagai bahan masukan bagi mereka yang ingin mengkaji tentang perkembangan kemampuan gerak dasar.

E. Batasan Penelitian

Untuk menghindarkan penafsiran yang keliru dan terlalu luas serta untuk memberikan gambaran yang jelas maka penulis perlu mengemukakan batasan ruang lingkup penelitian yang akan dilakukan. Adapun batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Yang diteliti adalah hasil dari penerapan latihan aktivitas lari ABC dapat meningkatkan gerak dasar lari jarak pendek.

2. Populasi penelitian ini terdiri dari siswa kelas IV SDN Tespong Raya Kota Sukabumi.

3. Lokasi penelitian SDN Tespong Raya Kota Sukabumi.

F. Penjelasan Istilah

Untuk memberikan pengertian yang jelas tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka penulis perlu menjelaskan sebagai berikut:

1. Lari adalah cara bergerak yang paling cepat bagi manusia, secara harfiah lari berarti melangkah dengan kecepatan tinggi (Murniasari).

(14)

7

Rizki Maulana, 2014

Penerepan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Lari ABC yang berarti gerakan yang mendasar pada pembelajaran atletik atau gerak dasar lari (Dikdik 2010, hlm. 5).

4. Atletik merupakan bentuk olahraga yang menjadi dasar dari setiap gerak olahraga lain. Olahraga ini bergantung pada kelincahan dan kekuatan otot, yang merupakan kunci setiap gerak olahraga lainya. Dengan pembelajaran atletik berarti mempersiapkan dasar dari setiap olahraga, untuk proses kecabangan olahraga selanjutnya. Gerakan yang terdapat pada semua cabang olahraga, pada intinya merupakan gerakan dasar yang berasal dari gerakan pada olahraga atletik. Olahraga atletik merupakan kegiatan jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan yang dinamis dan harmonis seperti: jalan, lari, lompat dan lempar.

(15)

Rizki Maulana, 2014

Penerepan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan pembelajaran lari ABC terhadap kemampuan dasar lari sprint siswa sekolah dasar kelas IV. Berdasarkan tujuan di atas, maka diperlukan data berupa skor yang menunjukkan tingkat penguasaan keterampilan siswa sebagai hasil dari penerapan pembelajaran tersebut. Dalam penelitian ini penerapan pembelajaran lari ABC adalah faktor yang mempengaruhi terhadap kemampuan gerak dasar lari sprint siswa sekolah dasar oleh karenanya perolehan skor kemampuan gerak dasar lari jarak pendek dapat diobservasi dan dianalisis berdasarkan hasil tes setelah mendapatkan perlakuan.

Berdasarkan tujuan dan permasalahan di atas, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu suatu metode yang memberikan manipulasi serta kontrol terhadap variabel-variabel yang diteliti. Maksudnya adalah untuk memperoleh bukti-bukti yang meyakinkan dari variabel-variabel tersebut.

Dalam desain penelitian eksperimen terdapat kelompok yang disebut kelompok eksperimen, yaitu kelompok yang sengaja dipengaruhi oleh variabel-variabel tertentu misalnya diberi latihan. Disamping itu ada pula kelompok kontrol, yaitu kelompok yang tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel tersebut, misalnya tidak diberi latihan yang sama. Adanya kelompok kontrol dimaksud sebagai pembanding hingga manakah terjadi perubahan akibat variabel-variabel eksperimen itu.

(16)

30

Rizki Maulana, 2014

Penerepan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Agar penelitian ini dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka penulis menganggap perlu menetapkan hal-hal sebagai berikut:

1. Membagi sampel penelitian ke dalam dua kelompok yaitu kelompok A yang dberikan perlakuan pembelajaran lari ABC, dan Kelompok B yang tidak diberikan pembelajaran lari ABC.

2. Memberikan perhatian yang sama terhadap masing-masing kelompok sampel dalam hal lama waktu pembelajaran dan standar dan jumlah pertemuan. 3. Menggunakan alat ukur yang baik dan tepat untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data.

4. Melakukan kontrol terhadap faktor-faktor yang dapat berpengaruh negatif (misalnya kehadiran) terhadap hasil penelitian, sehingga menyimpang dari tujuan yang diharapkan.

1. Lokasi Penelitian

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran berlangsung selama `12 kali pertemuan, termasuk dua kali tes yaitu tes awal dan tes akhir, Menurut Nurhasan (2011, hlm. 18), waktu penelitian dilakukan selama proses pembelajaran pendidikan jasmani selama 1 bulan sebanyak 12 pertemuan.

. pembelajaran untuk kelompok A, yaitu kelompok yang diberi perlakuan lari ABC dan, sedangkan kelompok B, yaitu kelompok yang tidak diberi perlakuan dengan pembelajaran lari abc, Dalam pemberian perlakuaan disesuaikan dengan jadwal pembelajaran pendidikan jasmani kelas IV pada hari senin, selasa dan rabu mulai pukul 07.30 Wib. Jadi pelaksanaan pembelajaran dilakukan seminggu 3 kali dengan dasar pertimbangan waktu belajar siswa yang efektif. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan di lapangan sekolah SDN Tespong Raya Kota Sukabumi.

2. Populasi

(17)

31

Rizki Maulana, 2014

Penerepan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya“.

Sedangkan Riduwan (2004, hlm. 55) mengungkapkan bahwa: ”Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.” Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi sasaran dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV (empat) yang terdiri dari kelas A dan B, sebanyak siswa 80 dari populasi. Dari pengertian tersebut populasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV dengan jumlah 80 siswa, di SDN Tespong Raya Kota Sukabumi.

3. Sampel

Teknik pengambilan sample atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Sejalan dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerapan lari ABC terhadap kemampuan dasar lari jarak pendek siswa SDN Tespong Raya Kota Sukabumi, maka untuk menghindari adanya distorsi hasil penelitian, pengambilan sampel akan dilaksanakan memakai teknik

purposive sampling. Hal ini dilakukan karena perlakuan yang diberikan

dimaksudkan untuk dapat meningkatkan kemampuan dasar lari sprint dengan sampel yang memiliki motorik tinggi dan rendah

Arikunto (1996, hlm. 107) mengemukakan bahwa untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya bila subjeknya besar, dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih.

(18)

32

Rizki Maulana, 2014

Penerepan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sampel penelitian yang berjumlah 40 orang. Untuk lebih jelasnya penyebaran sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut.

tabel 3.1

Jumlah siswa yang dijadikan sampel

Sumber: Sekolah Dasar Negeri Tespong Raya Kota Sukabumi

B. Desain penelitian dan langkah-langkah penelitian

Sudjana (1994, hlm. 8) menjelaskan bahwa: ”Di dalam penelitian, untuk keperluan desain, variabel bebas dinamakan ”faktor” dan nilai-nilai atau klasifikasi-klasifikasi dari sebuah faktor dinamakan ”taraf faktor”.” Faktor dalam penelitian ini ada satu, yaitu faktor daya tahan kardio vaskuler.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut penulis menggunakan desain eksperimen yaitu pretest-postest control group design. Mengenai design ini, Sugiyono (2012, hlm. 112) menggambarkan sebagai berikut:

No Kelas Jumlah Siswa Proporsi Sampel

1 IV A 40 orang 50% 20 orang

2 IV B 40 orang 50% 20 orang

(19)

33

Rizki Maulana, 2014

Penerepan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu R O1 X1 R O2

R O3 X R O4

Bagan 3.1

Desain Penelitian Pretest-Postest Control Group Design (Sugiyono, 2012: 112)

Keterangan:

R : Kelompok eksperimen dan kontrol O1&O3 : Tes Awal (Pre-test)

O2 : Tes Akhir (Post-test) kelompok eksperimen O4 : Tes Akhir (Post-test) kelompok kontrol X1 : Treatment Kel Eksperimen

X2 : Treatment Kel Kontrol

(20)

34

Rizki Maulana, 2014

Penerepan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun alur penelitian yang penulis buat untuk pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

Bagan 3.2 Alur penelitian

Tes Lari Jarak Pendek POPULASI

TES ATLETIK LARI JARAK PENDEK

TES ATLETIK LARI JARAK PENDEK SAMPEL

Kelas Exsperiment

Pengolahan Dan Analisis

Pengolahan Dan Analisis Hasil

Kelas Exsperiment

Kelas Kontrol

Hasil Kelas Kontrol Pembelajaran Konvensional

Tes Lari Jarak Pendek Pembelajaran

Lari ABC

(21)

35

Rizki Maulana, 2014

Penerepan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Populasi. Yang menjadi populasi dalam penelitian siswa SDN Tespong Raya Kota Sukabumi Kelas IV.

b. Sampel yang diambil kelas IV A dan B tiap kelas berjumlah 40 diambil secara purposive sampling yang diambil dari masing-masing kelas sebanyak 20 siswa. c. Tes awal lari sprint untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum diberikan

manipulasi atau perlakuan.

d. Setelah diperoleh data hasil tes lari jarak pendek maka siswa kelas IV melakukan aktivitas Lari ABC.

e. Setelah data diperoleh dari tes awal dan tes akhir, kemudian data di hitung dan dianalisis berdasarkan perhitungan statistik.

f. Setelah hasil penghitungan data di analisis dapat ditarik menjadi kesimpulan.

C. Instrumen penelitian

Dalam mengumpulkan data dari suatu sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen dan teknik pengumpulan data. Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik Observasi. Observasi merupakan alat ukur yang digunakan bila obyak penelitian bersifat perilaku manusia, proses kerja, gejala alam, responden tidak terlalu besar. Sudjana (2001, hlm. 109) menjelaskan tentang observasi sebagai alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati baik dalam situasi yang sebenernya maupun dalam situasi buatan.

(22)

36

Rizki Maulana, 2014

Penerepan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrument atau alat ukur yang sudah ada, di buat oleh Setiawan (2014, hlm. 28). Untuk mempertegas penilaian keterampilan gerak dasar lari sprint peneliti mengambil tolak ukur keterampilan dari beberapa para ahli dari mulai start, mempertahankan gerakan lari, sampai finish.

Kisi-kisi penilaian yang digunakan sesuai dengan penjelasan yang sudah dipaparkan sebagai berikut:

1. Awalan mulai start.

Cara start menurut Hendrayana (2007, hlm. 53-54). Pada saat “bersedia” sprinter telah siap pada balok start dan mengambil sikap awal. Siap sprinter bergerak ke posisi start secara optimal. Pada saat “ya” pelari meninggalkan start block dan melakukan langkah lari :

a. “Bersedia” pelari mengambil posisi start di atas balok start. Kedua lengan selebar bahu, kedua tangan berada dibelakang garis start, jari jari dan ibu jari membentuk huruf “v” , kedua tangan ditempatkan nempel ditanah.

b. “Siap” pinggul ke atas dan ke depan sudut lutut tungkai depan 80-90 derajat. Lutut tungkai belakang sudut 110 sampai 130 derajat.

c. “ya” tungkai depan diluruskan dengan serentak dan tungkai belakang digerakan lurus ke depan. Kedua lengan digerakkan dengan kuat untuk mengimbangi gerakan yang sangat kuat dari kedua tungkai.

2. Gerak lari

(23)

37

Rizki Maulana, 2014

Penerepan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

horisontal. Phase layang bertujuan untuk memaksimalkan doronganke depan dan untuk mempersiapkan suatu penempatan kakiyang efektif saat menyentuh tanah. Sifat-sifat teknisnya lutut kaki ayun bergerak ke depan dan ke atas, lutut kaki topang bengkok dalam phase pemulihan, ayunan lengan aktif namun relaks, berikutnya kaki topang bergerak ke belakang.

3. Finish

Pada saat akan memasuki finis menurut Muniasari (2008, hlm. 16) : a.Tetap berlari dan menambah kecepatan.

b.Tidak merubah irama lari.

c.Mencondongkan dada kedepan, ayunkan kedua tangan ke bawah kebelakang. d.Pada saat memasuki finis mendahulukan dada.

4. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

a. “Bersedia” pelari mengambil posisi start di atas balok start. Kedua lengan selebar bahu, kedua tangan berada dibelakang garis start, jari jari dan ibu jari membentuk huruf v , kedua tangan ditempatkan nempel ditanah,

1

(24)

38

Rizki Maulana, 2014

Penerepan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tanah menghentakan dan berlari meninggalkan balok start.

1

Jumla skor kriteria start 4

2. Gerak lari

a. Topang depan dengan meperkecil hambatan saat menyentuh tanah dan memaksimalkan dorongan ke depan cepat ke suatu posisi horizontal

1

d.phase pemulihan, ayunan lengan aktif namun relaks, berikutnya kaki topang bergerak ke

(25)

39

Rizki Maulana, 2014

Penerepan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kecepatan

b. Tidak merubah irama lari.

1

c. Mencondongkan dada kedepan, ayunkan kedua tangan ke bawah kebelakang.

1

d.Pada saat memasuki finish mendahulukan dada, kecepatan stabil atau bertambah,

1

Jumlah Skor 4

JUMLAH TOTAL SKOR 12

5. Kriteria penilaian

Dalam kriteria penilaian peniliti mengambil dari kisi-kisi penilaian yang diungkapkan peneliti dalam beberapa aspek yang dinilai dari gerakan start, mempertahankan gerakan lari, sampai finish. Seperti yang dijelaskan sebagai berikut:

A.Start

1. Beri nilai 4 apabila dalam 4 kategori dapat dilakukan dengan baik 2. Beri nilai 3 apabila dalam 1 kategori tidak dapat dilakukan

3. Beri nilai 2 apabila dalam 2 kategori tidak dapat dilakukan 4. Beri nilai 1 apabila dalam 3 kategori tidak dapat dilakukan 5. Beri nilai 0 apabila dalam 4 kategori tidak dapat dilakukan. B.Mempertahankan gerakan lari

1. Beri nilai 4 apabila dalam 4 kategori dapat dilakukan dengan baik 2. Beri nilai 3 apabila dalam 1 kategori tidak dapat dilakukan

(26)

40

Rizki Maulana, 2014

Penerepan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Beri nilai 4 apabila dalam 4 kategori dapat dilakukan dengan baik 2. Beri nilai 3 apabila dalam 1 kategori tidak dapat dilakukan

3. Beri nilai 2 apabila dalam 2 kategori tidak dapat dilakukan 4. Beri nilai 1 apabila dalam 3 kategori tidak dapat dilakukan 5. Beri nilai 0 apabila dalam 4 kategori tidak dapat dilakukan

6. Kategori penyekoran

Peneliti menentukan kategori penyekoran sebagai berikut: kategori dari setiap gerakan yang dilakukan oleh responden peneliti akan menilai dari setiap gerakan-gerakan dengan angka (4) = sangat baik, (3) = baik, (2) = cukup baik, (1) = kurang baik.

7. Nilai validitas dan nilai reabilitas

(27)

Rizki Maulana, 2014

Penerepan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dengan hasil yang sudah peneliti paparkan maka dapat di simpulkan “terdapat pengaruh yang signifikan dalam penerapan aktivitas lari ABC terhadap kemampuan gerak dasar lari jarak pendek siswa kelas IV SDN Tespong Raya Kota Sukabumi”. Karena peneliti mendapatkan hasil pada saat penilaian yang sangat signifikan pada saat test gerakan yang di nilai dalam gerak dasar lari jarak pendek dimulai dari gerakan start, gerakan lari jarak pendek dan gerakan finish.

Pembelajaran aktivitas lari ABC dapat diterapkan di sekolah dasar dengan penerapan pembelajaran yang meningkatkan gerak dasar dalam lari jarak pendek yang meliputi gerakan kaki, tangan dan bagian-bagian tubuh lainnya. Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang peneliti menemukan bukti bahwa dengan menggunakan penerapan metode latihan lari ABC dapat meningkatkan kualitas gerak dasar lari jarak pendek di SDN Tespong Raya Kota Sukabumi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ada beberapa hal yang akan peneliti sampaikan sebagai masukan dan saran setelah melaksanakan serangkaian pelaksanaan tindakan. Peneliti berharap agar beberapa saran berikut dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi semua pihak yang berkaitan dengan bidang pendidikan. Adapun beberapa hal yang akan peneliti sampaikan sebagai masukan dan saran adalah sebagai berikut:

(28)

52

Rizki Maulana, 2014

Penerepan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi sekolah diharapkan dapat memberikan berbagai dukungan terhadap proses pembelajaran pendidikan jasmani khusunya, sehingga proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik. Karena untuk dapat mencapai keberhasilan dalam pembelajaran perlu dukungan oleh semua pihak.

3. Kepada rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang penerapan aktivitas lari ABC untuk mengembangkan penelitian ini, agar hasil penelitian selanjutnya lebih maksimal.

(29)

53

Rizki Maulana, 2014

Penerepan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sidik. (2010). Mengajar dan Melatih Atletik. POR UPI- Bandung.

Supriadi, Sobarna, Komarudin, Sidik. (2009). Pedoman Mengajar dan Melatih

Atletik. POR UPI-POR STKIP Pasundan,Bandung.

Suharno. (1993). Metodologi Pelatihan. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. Yudy Hendrayana. (2001). Pembelajaran Atletik: Pendekatan Permainan dan

Kompetisi. Jakarta: Depdiknas dan Dirjen OR,2001.

Ma’mun & Subroto. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Permainan

Bolavoli. Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga.

Hendrayana, Rahmat. (2007) Modul: Bermain Atletik, POR-UPI Bandung.

Ma’mun & Saputra, (2000). Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Jakarta:

Depdiknas.

Suharno. (1993). Metologi Pelatihan. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.

Ma,mun & Yudha M. (2000). Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak.( Jakarta: Ditjen Pendidikan dasar dan Menengah)

Ballesteros. (1979). Pedoman Latihan Dasar Atletik , Jakarta : Terjemahan PASI. Harsono.(1988). Coaching dan Aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta:

Tambak Kusuma.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Umar, Husein.

Internasional Association of Athletik Federation, Coaches Education and Certification System (CECS). (2000). Sprint And Long Distance & Race

Walking Event Textbook, Level I-II, Development Programme.

Katzebogner, Hans (1996). Buku Pedoman Lomba Atletik, Persatuan Athletik Seluruh Indonesia.

(30)

54

Rizki Maulana, 2014

Penerepan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PB PASI, (2000). Pedoman Mengajar: Lari-Lompat-Lempar, Untuk Level 1, RDC Jakarta.

Murniasari (2008). ATLETIK. Ganeca. Bandung.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Administrasi; CV ALFABETA; Bandung; 2009.

Sudjana, (2001). Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru. Riduwan, (2004), Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Alfabeta, Bandung.

Gallahue, (1989). Understanding Motor Development: Infans, Children, Adolescents, Edisi ke dua, Benchmark Press, Inc, USA.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Edisi Revisi V

Aziz Alimul Hidayat. (2007). Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis

Data ; Salemba Medika; Jakarta.

Nurhasan, (2011). Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani

Prinsip-Prinsip dan Penerapannya. Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga.

Sugiyono. (2007). Statistika untuk Penelitian; CV ALFABETA; Bandung.

Arikunto, Suharsimi, (1996), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :PT Rineka Cipta.

Robert M. Kaplan & Dennis P. Saccuzzo. (1993). Phsycological Testing

principles, application, and issues; Brooks/Cole Publishing Company, Pacific Grove, California.

Guilford ,J.P. (1979). Psychometric Methods , Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited.

Suliyanto , (2006). Metode Riset Bisnis, CV Andi Ofset, Yogyakarta.

Friedenberg, Lisa. (1995). Psychological Testing, Design, Analysis and Use, Allyn and Bacon.

Moh. Nazir, Ph. D. (2003). Metode Penelitian; Ghalia Indonesia; Jakarta.

Setiawan, T. (2014). Pengaruh Pembelajaran Ledger-Line-Drill Terhadap

(31)

55

Rizki Maulana, 2014

Penerepan Aktivitas Lari ABC Untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Dalam Pembelajaran Atletik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cibingbin Kabupaten Kuningan. (Skripsi). PJKR, Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Paris, S. (2013). Penerapan Lari ABC Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar

Lari Jarak Pendek. (Skripsi). PGSD PENJAS, Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

http://rosy46nelli.wordpress.com/2009/12/07/daya-ledak-otot/.

http://penjasorkessmandung.blogspot.com/2012/04/materi-bahan-ajar-atletik-lari-jarak.html.

http://materipenjasorkes.blogspot.com/2012/06/latihan-kecepatan-dan-kelincahan.html.

http://sinauwerno-werno.blogspot.com/2012/09/teknik-dasar-lari-gawang-100-110-400.html.

http://berdoadanbelajar.blogspot.com/2012/03/lari-jarak-pendek-sprint.html. http://mpoar.blogspot.com/2011/06/reaksi-otot-tungkai-dengan-lari.html. http://mpoar.blogspot.com/2012/05/berbagai-macam-metode-guru-dalam.html.

Gambar

tabel 3.1 Jumlah siswa yang dijadikan sampel
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Keterampilan

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mempermudah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, diperlukan suatu alur yang dijadikan pegangan agar penelitian tidak keluar dari ketentuan

Sejalan dengan ahli tersebut, Spillane mengemukakan bahwa pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara dilakukan secara perorangan

surat – surat Keputusan Rektor yang berdasarkan persetujuan Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Bandung dan pertimbangan SA, yang diterbitkan pada saat Institut

Teknik pengumpulan data primer yaitu teknik pengumpulan data yang langsung diperoleh dari lapangan atau lokasi penelitian, teknik ini dapat dilakukan dengan cara:.. Wawancara,

Pengaruh Latihan Overhead Throw Dengan Pullover Toss Menggunakan Medicine Ball Terhadap Peningkatan Power Lengan Pemain Tenis Lapangan. Universitas Pendidikan Indonesia |

[r]

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Departemen Pendidikan. Geografi Fakultas Pendidikan Ilmu

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA BID ANG PENYELENGGARAAN D AN EVALUASI TERHAD AP KINERJA PEGAWAI D I PUSAT PEND IDIKAN D AN PELATIHAN (PUSD IKLAT) GEOLOGI BAND UNG Universitas