• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA REMAJA TERLANTAR YANG ORANGTUANYA LENGKAP DAN YANG TIDAK LENGKAP Perbedaan Tingkat Depresi Antara Remaja Terlantar Yang Orangtuanya Lengkap Dan Yang Tidak lengkap Di Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri Magelang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA REMAJA TERLANTAR YANG ORANGTUANYA LENGKAP DAN YANG TIDAK LENGKAP Perbedaan Tingkat Depresi Antara Remaja Terlantar Yang Orangtuanya Lengkap Dan Yang Tidak lengkap Di Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri Magelang"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA REMAJA TERLANTAR YANG ORANGTUANYA LENGKAP DAN YANG TIDAK LENGKAP

DI PANTI REHABILITASI SOSIAL KUMUDA PUTRA PUTRI MAGELANG

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Mencapai derajat sarjana S-1

Diajukan Oleh :

DINARLIN FENI NUGRAHENI J500 090 073

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA REMAJA TERLANTAR YANG ORANGTUANYA LENGKAP DAN YANG TIDAK LENGKAP DI

PANTI REHABILITASI SOSIAL KUMUDA PUTRA PUTRI MAGELANG

Dinarlin, Rh. Budhi M, Sulistyani

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta/ Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri Magelang.

Abstrak

Latar belakang : Tumbuh kembang remaja memerlukan kasih sayang, perhatian, pendidikan, pembinaan yang bersifat kejiwaan yang dapat diberikan orangtua. Gangguan dalam keutuhan keluarga mengakibatkan terganggunya tumbuh kembang dan beresiko mengalami depresi.

Tujuan Penelitian : Mengetahui perbedaan tingkat depresi antara remaja terlantar yang orangtuanya lengkap dan yang tidak lengkap di Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri Magelang.

Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan metode random sampling, sehingga dari data primer sebanyak

140 sampel diperoleh data yang dapat dianalisis sebanyak 116 sampel. Data kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-square melalui SPSS 17.0 for windows. Hasil penelitian : Dari uji beda Chi-squa re di dapatkan p= 0,000 (p= < 0,05) maka HO ditolak dan HI dapat diterima, sehingga dapat disimpulkan secara statistik bahwa terdapat perbedaan tingkat depresi antara remaja terlantar yang orangtuanya lengkap dan yang tidak lengkap di Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri Magelang.

Saran : Memberikan perhatian lebih pada remaja terlantar dari segi fisik maupun psikologis.

(4)

THE DIFFERENCE LEVEL OF DEPRESSION BETWEEN THE DISPLACED YOUTH WHOSE PARENTS COMPLETE AND INCOMPLETE IN “KUMUDA PUTRA PUTRI MAGELANG”

SOCIAL REHABILITATION

Dinarlin, Rh. Budhi M, Sulistyani

Faculty of Medicine Muhammadiyah University of Surakarta/”Kumuda Putra Putri Magelang” Social Rehabilitation

Abstract

Background : Growing teens need love, care, education and psychological coaching from parents in the life of family. Disruptions in the integrity of the family risk of depression.

Purpose: To identify the differences in rates of depression between the displaced youth whose parents complete and incomplete in “Kumuda Putra Putri Magelang” Social Rehabilitation.

Method: This research used observational analytic with cross-sectional study. The sampling technique was purposive sampling with a random sampling method, so that from a sample of 140 primary data obtained data that can be analyzed as much as 116 samples. Data was analyzed using Chi-square test with SPSS 17.0 for windows.

Result: The results used Chi-square test showed that p= 0,000 (p= <0,05) and the conclusion that ejected H0 and accepted H1. Thus it can be concluded that there us a statistically significant difference in rates of depression among displaced youth whose parents complete and incomplete in “Kumuda Putra Putri Magelang” Social Rehabilitation.

Suggestion: This research has a result to pay more attention to the displaced youth from the physical or psychological.

(5)

PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

Tumbuh kembang remaja memerlukan pembinaan yang bersifat kejiwaan yang dapat diberikan orang tua (Hawari,1999).

Kenyataan dalam masyarakat terdapat keluarga, penyandang masalah kesejahteraan sosial, sehingga dapat mengakibatkan keterlantaran pada anak termasuk remaja (Rehsos), 2012).

Jumlah anak terlantar di Indonesia mencapai 4,8 juta jiwa. Salah satu panti rehabilitasi sosial adalah Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri Magelang. Panti ini mengasuh 140 anak terlantar yang masih mempunyai orangtua lengkap maupun orangtua tidak lengkap (Sugondo (komunikasi personal, 26 februari, 2012)).

Seorang anak yang tidak mendapatkan afeksi (deprivasi emosional) dalam perkembangan selanjutnya akan mengalami kepribadian depresi (Hawari, 1999). Depresi adalah suatu gangguan jiwa dengan gejala utama sedih (Ardjana, 2007).

Keterbatasan sumber daya dan kurangnya staf yang dimiliki panti asuhan atau panti rehabilitasi sosial mempengaruhi kualitas pengasuhan dan pelayanan yang diberikan (Sudrajat, 2008).

B.Perumusan Masalah

Adakah perbedaan tingkat depresi antara remaja terlantar yang orangtuanya lengkap dan yang tidak lengkap.

C.Tujuan penelitian

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara tingkat depresi remaja terlantar yang orangtuanya lengkap dan yang tidak lengkap

TINJAUAN PUSTAKA A.Depresi

(6)

Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyebutkan bahwa 17% pasien yang berobat ke dokter adalah pasien depresi dengan prevalensi depresi pada populasi manusia dunia adalah 3% (Hawari, 2011).

Prevalensi gangguan depresi utama pada remaja adalah sekitar 5% (Irwin & Ryan, 2006).

B.Remaja Terlantar

Remaja adalah mereka yang berusia 10-18 tahun ditandai dengan perubahan biologis, psikologis dan sosial yang mempengaruhi dari awal hingga akhir masa remaja (Irwin dan Ryan, 2006).

Pasal 1 ayat (6) Undang-Undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, menyebutkan bahwa anak terlantar adalah anak yang tidak terpenuhi kebutuhannya secara wajar baik fisik, mental, spiritual maupun sosial. Anak terlantar dipelihara oleh Negara dengan cara adanya panti-panti yang khusus menangani masalah anak terlantar (Rehsos, 2012). C.Keluarga

Menurut Yazid (2010), keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya yang hidup bersama dengan keterikatan emosional.

D.Hubungan depresi antara remaja terlantar yang orangtuanya lengkap dan yang tidak lengkap

Penelantaran pada anak dapat mengakibatkan perilaku menyimpang seperti berperilaku kasar dan depresi (Ardjana, 2007). Faktor yang

menyebabkan anak menjadi terlantar adalah faktor kondisi ekonomi rendah dan broken home atau disfungsi keluarga (Tambunan, 2011).

Anak yang tinggal dalam keluarga miskin menghadapi tantangan yang pervasif terhadap kesehatan dan perkembangan. Pengaruh kemiskinan dapat diimbangi oleh faktor penyangga. Kemampuan tersebut penting untuk kelangsungan hidup dan perkembangan anak (Kohlenberg & Zuckerman, 2006).

(7)

cenderung untuk baik-baik saja karena adanya hubungan secara emosional (Bauman & Stein, 2006).

Kematian orangtua dalam masa anak dan remaja berhubungan dengan efek yang merugikan seperti depresi (Kaplan & Saddock, 2010).

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian adalah Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri Magelang dan waktu penelitian adalah pada tanggal 4 - 8 September 2012 C. Populasi Penelitian

Semua remaja putra dan putri di Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri Magelang pada bulan September 2012.

D. Sampel dan Teknik Sampling

Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah remaja putra dan putrid di Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri Magelang pada bulan September 2012. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan metode random sampling. Menurut Notoatmojo (2010),dapat menggunakan formula yang lebih sederhana sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 58 orang untuk masing-masing kelompok penelitian.

D.Kriteria Restriksi

Kriteria Inklusinya adalah Remaja yang terdaftar di Panti Rehabilitasi Sosial, Bersedia menjadi responden, Usia : 13-15 tahun, Pendidikan Minimal SMP.

E.Variabel Penelitian

(8)

usia anak saat kematian orang tua, faktor penyandang dana, hubungan anak dengan orangtua, jenis kelamin, karakteristik bawaan.

F. Definisi Operasional Variabel

1. Remaja dengan orangtua lengkap dan remaja dengan orangtua tidak lengkap Remaja dengan orangtua lengkap adalah remaja yang kedua orangtuanya masih hidup namun karena suatu sebab orangtua melalaikan kewajibannya. Remaja dengan orangtua tidak lengkap adalah remaja dengan salah satu atau kedua orangtua telah meninggal dunia.

2. Tingkat depresi

Tingkat depresi pada remaja yang orangtuanya lengkap dan yang tidak lengkap di Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri Magelang pada bulan September 2012.

G.Instrumen Penelitian

Instrumen lembar persetujuan dan data diri, Skala Inventori L-MMPI (Lie Scale Minnesota Multiphasic Personality Inventory) dan Kuesioner BDI (Beck

Depression Inventory)

H.Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian akan dianalisis dengan menggunakan uji chi-square dan diolah dengan menggunakan Statistical Product and ServiSolution (SPSS) 17 for windows.

PEMBAHASAN A.Hasil penelitian

(9)

Tabel IV.1 Karakteristik Subyek Penelitian

Berdasarkan tabel IV.1 dari segi jenis kelamin responden, persentase laki-laki maupun perempuan memiliki jumlah yang hampir sama, artinya pada penelitian ini tidak membeda-bedakan antara jenis kelamin.

Tabel IV.2 Karakteristik subjek penelitian

Status Keterlantaran N %

Orangtua lengkap Sosial ekonomi 32 27,6

Perceraian 26 22,4

Orangtua tidak lengkap Yatim 23 19,8

Piatu 15 12,9

Yatim piatu 20 17,2

Total 116 100

Dari tabel IV.2 terlihat bahwa dari segi status keterlantaran, persentase status keterlantaran memiliki jumlah yang hampir sama, artinya dengan adanya jumlah sampel yang hampir sama pada masing-masing kelompok penelitian maka diharapkan akan didapatkan hasil yang tidak timpang untuk dinilai.

Status Keterlantaran

Jenis Kelamin

Total Laki-laki Perempuan

n % N % N %

Orangtua

lengkap 28 48,3 30 51,7 58 50

Orangtua

tidak lengkap 28 48,3 30 51,7 58 50

(10)

Tabel IV.3 Data tabel uji chi square

Tabel IV.3 memperlihatkan responden yang orangtuanya lengkap yang depresi sebanyak 6 orang ( 10,3 %) dan yang tidak depresi sebanyak 52 orang (89,7 %), dengan keseluruhan responden sebanyak 58 orang. Sedangkan responden yang orangtuanya tidak lengkap yang depresi sebanyak 50 orang (86,2 %) dan yang tidak depresi sebanyak 8 orang ( 13,8 %) dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 58 orang. Jadi, dengan adanya jumlah sampel yang sama pada masing-masing kelompok penelitian maka diharapkan akan didapatkan hasil yang fair atau tidak timpang sebelah sehingga data hasil penelitian ini valid untuk dinilai Uji beda chi-square dengan menggunakan program SPSS 17 diperoleh nilai probabilitas (p) sebesar 0,000 maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan secara statistik bahwa terdapat perbedaan tingkat depresi antara remaja terlantar yang orangtuanya lengkap dan yang tidak lengkap di Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri Magelang.

B.PEMBAHASAN

(11)

Dari penelitian ini, 32 responden dengan kondisi sosial ekonomi rendah, 2 responden (6,3 %) mengalami depresi. Hal tersebut tidak sesuai dengan pernyataan Ardjana (2010) bahwa remaja dengan kondisi ekonomi rendah cenderung memiliki gejala depresi daripada remaja dengan kondisi ekonomi tinggi. Menurut Kohlenberg & Zuckerman (2006) pengaruh kemiskinan dalam keluarga dapat diimbangi oleh faktor penyangga individu, bantuan dari pemerintah dan masyarakat yang memberikan perlindungan. Kemampuan tersebut sangat penting untuk kelangsungan hidup dan perkembangan anak.

Dari penelitian ini mendapatkan hasil bahwa dari 26 responden dengan status orangtua yang telah bercerai, 4 responden (15, 9 %) mengalami depresi. Hal tersebut sesuai dengan temuan Bauman & Stein (2006) bahwa Perceraian memberikan dampak yang menyakitkan pada anak. Hasil riset melaporkan bahwa anak yang memiliki orangtua yang sangat mendukung, pengertian dan penuh kasih sayang cenderung untuk baik-baik saja karena adanya hubungan secara emosional dengan orangtua.

Perceraian tidak selalu mengakibatkan dampak negatif disisi lain ada dampak positif manakala remaja memiliki visi dan misi kedepan bahwa kehidupan masa lalu orangtuanya patut dijadikan pelajaran untuk tercapainya masa depan yang lebih baik (Munariyah, 2010).

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

1. Terdapat perbedaan tingkat depresi yang bermakna antara remaja terlantar yang orangtuanya lengkap dan yang tidak lengkap di Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri Magelang

(12)

B.Saran

1. Bagi remaja terlantar agar lebih mandiri dari segi fisik dan psikologis agar mudah beradaptasi dengan keadaan kondisi keluarga dan terdorong untuk terus berprestasi

2. Perlu adanya bimbingan bagi remaja terlantar dalam menghadapi depresi khususnya pada remaja terlantar dengan orangtua tidak lengkap.

3. Perlu diberikan perhatian, kasih sayang, pendidikan, pembinaan yang bersifat kejiwaan pada remaja terlantar yang berguna untuk menghadapi terjadinya depresi pada remaja terlantar.

4. Perlu diberikan pelatihan kepada remaja terlantar sesuai minat dan bakat agar dapat mengembangkan potensi yang dimiliki.

5. Bagi pemerintah, sebaiknya memberikan penyuluhan dan bekal pengetahuan pada staf di panti rehabilitasi sosial untuk memperbaiki pengasuhan dan pelayanan sehingga kebutuhan emosional anak lebih terpenuhi.

6. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai faktor lain yang juga turut mempengaruhi tingkat depresi pada remaja terlantar dengan pengambilan data yang lebih akurat dan dengan jumlah subjek yang lebih besar.

DAFTAR PUSTAKA

Al Qur’an dan terjemahnya. 1998. Semarang: PT karya toha putra Al Hadist. 2011. Yogyakarta: Lingkar media

Ardjana, I gusti ayu endah., 2007. Depresi pada remaja.Dalam: Tumbuh Kembang Remaja dan PermasalahannyaJakarta: CV. Sagung pp 219-228

Arijanto, Iwan., 2008. Derajat depresi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada orangtua anak berkebutuhan khusus di komunitas percik insani

Bandung. Isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/102083947.pdf (15 Juni 2012)

Bauman, L.J.,Stein, R.E., 2006. Masalah Psikososial dalam Keluarga Kontemporer dan Kehidupan Masyarakat. Dalam : Buku Ajar Pediatri Rudolph. Ed 20. Jakarta: EGC pp 207

(13)

Bhatia, Sashi K., 2007. Chillhood and adolescent depression. http://www.aafp.org/afp/2007/0101/p73.html (18 Maret 2012)

Dahlan, M Sopiyudin., 2009. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Ed 4. Jakarta: Salemba medika pp 125

DepKes RI., 1993. Pedoman dan Diagnosis Gangguan Jiwa III (PPDGJ III). Direktorat Kesehatan Jiwa DepKes RI.

DepKes RI., 2004. Pedoman kesehatan Jiwa Remaja (Pegangan Bagi dokter Puskesmas).

www.depkes.go.id/downloads/pedoman%20Kesehatan%20Jiwa%20Remaja. pdf (23 november 2012)

DepSos RI., 2008. Pusat data dan Informasi kemiskinan DepSos RI. http://kfm.depsos.go.id/mod.php?mod=userpage&page_id=3(15 Maret 2012) Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Republik Indonesia., 2012.

http://rehsos.depsos.go.id/modules.php?name=Content&pa=showpage&pid= 5 (17 maret 2012)

Fitrikasari, Alifiati., 2003. Determinan depresi pa da anak remaja studi pada panti

asuhan SOS desa Taruna Semarang.

http://eprints.undip.ac.id/12313/1/2003PPDS2909.pdf (30 Juni 2012)

Forman, M.A.,Dalton,R., 2000. Perpisahan dan Kematian. Dalam: Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Ed 15. Jakarta: EGC pp 140

Hawari, Dadang., 1999. Al-Qur’an Ilmu kedokteran jiwa dan kesehatan Jiwa. Yogyakarta: PT Dana bhakti prima yasa pp 199-214

Hawari, Dadang., 2008. Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI pp 85-92

Irwin, C.E.Jr.,Ryan, S.A., 2006. Pasien Remaja. Dalam : Buku Ajar Pediatri Rudolph. Ed 20. Jakarta: EGC pp 42-9

Iskandar, Y., 2008. Tes Bakat, Minat, Sikap, dan Personaliti MMPI-DG. Cetakan ke-8. Jakarta : Dharma Draha Group

Ismail,R.I.,Siste,K., 2010. Gangguan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI Jellinek, Michael., 2006. Perpecahan Keluarga, Perceraian dan Perkawinan lagi.

(14)

Jones, David butler., 2011.Depression.Public healt agency of Canada. http://www.phac-aspc.gc.ca/cd-mc/mi-mm/depression-eng.php (30 Juni 2012) Kaplan, H.I.,Sadock,B.J., 2010. Sinopsis Psikiatri. Tangerang: Binarupa Aksara

pp 89

Kolenberg, T,M.,Zuckerman, B.S., 2006. Kemiskinan, Tunawisma dan Disorganisasi Sosial. Dalam: Buku Ajar Pediatri Rudolph. Ed 20. Jakarta: EGC pp 227

Maramis,W.F., 2009. Catatan ilmu kedokteran jiwa. Surabaya: Pusat penerbitan dan percetakan UNAIR pp 166

Mc.Carty C. A., 2008. Adolescent School Failure Predicts Depression among Girls. J Adolesc Health. 43 (2): 180-7

Munariyah., 2010. Dampak Perceraian Terhadap kepribadian Remaja (Studi Kasus di Desa Plembutan Kecamatan Playen Gunung Kidul).

http://digilib.uin-suka.ac.id/4522/ ( 23 November 2012)

Notoatmodjo, Soekidjo., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Rusmil, Kusnandi., 2007. Kekerasan dan Penelantaran terhadap Remaja. Dalam: Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: EGC pp 257 Puri,B.Ket al., 2011. Buku ajar psikiatri. Jakarta : EGC pp 167

Sadock, BJ., Sadock, V.A., 2010. Kaplan & Sadock’s Buku Ajar Psikiatri Klinis.Ed 2. Jakarta: EGC pp 631

Santrock, John W., 2002. Dampak Perceraian terhadap Anak. http://pa-selong.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=74%3Adamp ak-perceraian-terhadap-anak&catid=43%3Aartikel&Itemid=45 (23 november 2012

Sastroasmoro,S., 2002. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis.2th ed. Jakarta: CV Sagung seto

Save, M. D. (2002). Psikologi keluarga. Jakarta: Cipta Jakarta

(15)

Soetjiningsih., 2007, Pertumbuhan somatik pada remaja.Dalam:Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: CV. Sagung seto pp 1-14

Sudrajat, Tata., 2008. Kurangnya Pengasuhan di Panti Asuhan. http://www.depsos.go.id/modules.php?name=News&file=print&sid=674 (21 juli 2012)

Sulastriani,Ria., 2010. Kemandirian remaja akhir puteri pasca kematian ayah. Guna dharma libra ry. http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/05184.pdf (7Juni 2012)

Tambunan, M.L., 2011. Pemberdayaan Anak Jalanan dan Anak Terlantar oleh Yayasan Simpang Tiga di Medan. USU library. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25364/3/Chapter%20II.pdf (3 Juni 2012)

Taufiqurohman, M.A., 2008. Pengantar Metodologi Penelitian Untuk Ilmu Kesehatan. Klaten: CSGF (the Community of Sefl Help Group Forum)

Tomb, D.A., 2003, Gangguan Mood. Buku Saku Psikiatri. Ed. 6. Jakarta: EGC pp 47-65 Undang-Undang Republik Indonesia.Nomer 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.

https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:Hgy1dPRszX4J:www.kpai.go.

id/publikasi-mainmenu-33/download/doc_download/12-uu-tentang-perlindungan-anak.html (3 Juni 2012)

Gambar

Tabel IV.2 Karakteristik subjek penelitian
Tabel IV.3  Data tabel uji chi square

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Tahun 2016 berdasarkan Peraturan Menteri

Ruang lingkupnya adalah instalasi dan konfigurasi VoIP server Asterisk dengan protokol SIP menggunakan koneksi jaringan lokal (LAN) internet (WAN) dan PSTN, perancangan

3. Masing­masing Anggota Tim Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik diingkat Departemen/ Lembaga/Pemerintah Daerah siap mengkontribusi data dan informasi tentang realisasi

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan komunikasi matematika siswa melalui strategi think-talk-write dengan metode generative learning pada siswa kelas VIIIA MTs.

Pada butir soal nomor 5 aspek menguraikan ide matematika mahasiswa dalam mengukur kesalahan konsep menjawab dengan benar, menjawab tidak lengkap dan ada mahasiswa

Menguji Analisis Pengaruh Kualitas Aset, Likuiditas, Rentabilitas, dan Efisiensi Terhadap Rasio Kecukupan Modal Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

Lampiran 1 Pendapatan Angkutan Kereta Api Penumpang Lampiran 2 Pendapatan Angkutan Kereta Api Barang Lampiran 3 Pendapatan Pendukung Angkutan Kereta Api Lampiran 4

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang timbul adalah faktor apa sajakah yang berhubungan dengan tindakan masyarakat terhadap penderita kusta di Jorong