PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA REMAJA TERLANTAR YANG ORANGTUANYA LENGKAP DAN YANG TIDAK LENGKAP
DI PANTI REHABILITASI SOSIAL KUMUDA PUTRA PUTRI MAGELANG
NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat sarjana S-1
Diajukan Oleh :
DINARLIN FENI NUGRAHENI J500 090 073
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA REMAJA TERLANTAR YANG ORANGTUANYA LENGKAP DAN YANG TIDAK LENGKAP DI
PANTI REHABILITASI SOSIAL KUMUDA PUTRA PUTRI MAGELANG
Dinarlin, Rh. Budhi M, Sulistyani
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta/ Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri Magelang.
Abstrak
Latar belakang : Tumbuh kembang remaja memerlukan kasih sayang, perhatian, pendidikan, pembinaan yang bersifat kejiwaan yang dapat diberikan orangtua. Gangguan dalam keutuhan keluarga mengakibatkan terganggunya tumbuh kembang dan beresiko mengalami depresi.
Tujuan Penelitian : Mengetahui perbedaan tingkat depresi antara remaja terlantar yang orangtuanya lengkap dan yang tidak lengkap di Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri Magelang.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan metode random sampling, sehingga dari data primer sebanyak
140 sampel diperoleh data yang dapat dianalisis sebanyak 116 sampel. Data kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-square melalui SPSS 17.0 for windows. Hasil penelitian : Dari uji beda Chi-squa re di dapatkan p= 0,000 (p= < 0,05) maka HO ditolak dan HI dapat diterima, sehingga dapat disimpulkan secara statistik bahwa terdapat perbedaan tingkat depresi antara remaja terlantar yang orangtuanya lengkap dan yang tidak lengkap di Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri Magelang.
Saran : Memberikan perhatian lebih pada remaja terlantar dari segi fisik maupun psikologis.
THE DIFFERENCE LEVEL OF DEPRESSION BETWEEN THE DISPLACED YOUTH WHOSE PARENTS COMPLETE AND INCOMPLETE IN “KUMUDA PUTRA PUTRI MAGELANG”
SOCIAL REHABILITATION
Dinarlin, Rh. Budhi M, Sulistyani
Faculty of Medicine Muhammadiyah University of Surakarta/”Kumuda Putra Putri Magelang” Social Rehabilitation
Abstract
Background : Growing teens need love, care, education and psychological coaching from parents in the life of family. Disruptions in the integrity of the family risk of depression.
Purpose: To identify the differences in rates of depression between the displaced youth whose parents complete and incomplete in “Kumuda Putra Putri Magelang” Social Rehabilitation.
Method: This research used observational analytic with cross-sectional study. The sampling technique was purposive sampling with a random sampling method, so that from a sample of 140 primary data obtained data that can be analyzed as much as 116 samples. Data was analyzed using Chi-square test with SPSS 17.0 for windows.
Result: The results used Chi-square test showed that p= 0,000 (p= <0,05) and the conclusion that ejected H0 and accepted H1. Thus it can be concluded that there us a statistically significant difference in rates of depression among displaced youth whose parents complete and incomplete in “Kumuda Putra Putri Magelang” Social Rehabilitation.
Suggestion: This research has a result to pay more attention to the displaced youth from the physical or psychological.
PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah
Tumbuh kembang remaja memerlukan pembinaan yang bersifat kejiwaan yang dapat diberikan orang tua (Hawari,1999).
Kenyataan dalam masyarakat terdapat keluarga, penyandang masalah kesejahteraan sosial, sehingga dapat mengakibatkan keterlantaran pada anak termasuk remaja (Rehsos), 2012).
Jumlah anak terlantar di Indonesia mencapai 4,8 juta jiwa. Salah satu panti rehabilitasi sosial adalah Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri Magelang. Panti ini mengasuh 140 anak terlantar yang masih mempunyai orangtua lengkap maupun orangtua tidak lengkap (Sugondo (komunikasi personal, 26 februari, 2012)).
Seorang anak yang tidak mendapatkan afeksi (deprivasi emosional) dalam perkembangan selanjutnya akan mengalami kepribadian depresi (Hawari, 1999). Depresi adalah suatu gangguan jiwa dengan gejala utama sedih (Ardjana, 2007).
Keterbatasan sumber daya dan kurangnya staf yang dimiliki panti asuhan atau panti rehabilitasi sosial mempengaruhi kualitas pengasuhan dan pelayanan yang diberikan (Sudrajat, 2008).
B.Perumusan Masalah
Adakah perbedaan tingkat depresi antara remaja terlantar yang orangtuanya lengkap dan yang tidak lengkap.
C.Tujuan penelitian
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara tingkat depresi remaja terlantar yang orangtuanya lengkap dan yang tidak lengkap
TINJAUAN PUSTAKA A.Depresi
Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyebutkan bahwa 17% pasien yang berobat ke dokter adalah pasien depresi dengan prevalensi depresi pada populasi manusia dunia adalah 3% (Hawari, 2011).
Prevalensi gangguan depresi utama pada remaja adalah sekitar 5% (Irwin & Ryan, 2006).
B.Remaja Terlantar
Remaja adalah mereka yang berusia 10-18 tahun ditandai dengan perubahan biologis, psikologis dan sosial yang mempengaruhi dari awal hingga akhir masa remaja (Irwin dan Ryan, 2006).
Pasal 1 ayat (6) Undang-Undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, menyebutkan bahwa anak terlantar adalah anak yang tidak terpenuhi kebutuhannya secara wajar baik fisik, mental, spiritual maupun sosial. Anak terlantar dipelihara oleh Negara dengan cara adanya panti-panti yang khusus menangani masalah anak terlantar (Rehsos, 2012). C.Keluarga
Menurut Yazid (2010), keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya yang hidup bersama dengan keterikatan emosional.
D.Hubungan depresi antara remaja terlantar yang orangtuanya lengkap dan yang tidak lengkap
Penelantaran pada anak dapat mengakibatkan perilaku menyimpang seperti berperilaku kasar dan depresi (Ardjana, 2007). Faktor yang
menyebabkan anak menjadi terlantar adalah faktor kondisi ekonomi rendah dan broken home atau disfungsi keluarga (Tambunan, 2011).
Anak yang tinggal dalam keluarga miskin menghadapi tantangan yang pervasif terhadap kesehatan dan perkembangan. Pengaruh kemiskinan dapat diimbangi oleh faktor penyangga. Kemampuan tersebut penting untuk kelangsungan hidup dan perkembangan anak (Kohlenberg & Zuckerman, 2006).
cenderung untuk baik-baik saja karena adanya hubungan secara emosional (Bauman & Stein, 2006).
Kematian orangtua dalam masa anak dan remaja berhubungan dengan efek yang merugikan seperti depresi (Kaplan & Saddock, 2010).
METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian adalah Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri Magelang dan waktu penelitian adalah pada tanggal 4 - 8 September 2012 C. Populasi Penelitian
Semua remaja putra dan putri di Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri Magelang pada bulan September 2012.
D. Sampel dan Teknik Sampling
Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah remaja putra dan putrid di Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri Magelang pada bulan September 2012. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan metode random sampling. Menurut Notoatmojo (2010),dapat menggunakan formula yang lebih sederhana sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 58 orang untuk masing-masing kelompok penelitian.
D.Kriteria Restriksi
Kriteria Inklusinya adalah Remaja yang terdaftar di Panti Rehabilitasi Sosial, Bersedia menjadi responden, Usia : 13-15 tahun, Pendidikan Minimal SMP.
E.Variabel Penelitian
usia anak saat kematian orang tua, faktor penyandang dana, hubungan anak dengan orangtua, jenis kelamin, karakteristik bawaan.
F. Definisi Operasional Variabel
1. Remaja dengan orangtua lengkap dan remaja dengan orangtua tidak lengkap Remaja dengan orangtua lengkap adalah remaja yang kedua orangtuanya masih hidup namun karena suatu sebab orangtua melalaikan kewajibannya. Remaja dengan orangtua tidak lengkap adalah remaja dengan salah satu atau kedua orangtua telah meninggal dunia.
2. Tingkat depresi
Tingkat depresi pada remaja yang orangtuanya lengkap dan yang tidak lengkap di Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri Magelang pada bulan September 2012.
G.Instrumen Penelitian
Instrumen lembar persetujuan dan data diri, Skala Inventori L-MMPI (Lie Scale Minnesota Multiphasic Personality Inventory) dan Kuesioner BDI (Beck
Depression Inventory)
H.Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian akan dianalisis dengan menggunakan uji chi-square dan diolah dengan menggunakan Statistical Product and ServiSolution (SPSS) 17 for windows.
PEMBAHASAN A.Hasil penelitian
Tabel IV.1 Karakteristik Subyek Penelitian
Berdasarkan tabel IV.1 dari segi jenis kelamin responden, persentase laki-laki maupun perempuan memiliki jumlah yang hampir sama, artinya pada penelitian ini tidak membeda-bedakan antara jenis kelamin.
Tabel IV.2 Karakteristik subjek penelitian
Status Keterlantaran N %
Orangtua lengkap Sosial ekonomi 32 27,6
Perceraian 26 22,4
Orangtua tidak lengkap Yatim 23 19,8
Piatu 15 12,9
Yatim piatu 20 17,2
Total 116 100
Dari tabel IV.2 terlihat bahwa dari segi status keterlantaran, persentase status keterlantaran memiliki jumlah yang hampir sama, artinya dengan adanya jumlah sampel yang hampir sama pada masing-masing kelompok penelitian maka diharapkan akan didapatkan hasil yang tidak timpang untuk dinilai.
Status Keterlantaran
Jenis Kelamin
Total Laki-laki Perempuan
n % N % N %
Orangtua
lengkap 28 48,3 30 51,7 58 50
Orangtua
tidak lengkap 28 48,3 30 51,7 58 50
Tabel IV.3 Data tabel uji chi square
Tabel IV.3 memperlihatkan responden yang orangtuanya lengkap yang depresi sebanyak 6 orang ( 10,3 %) dan yang tidak depresi sebanyak 52 orang (89,7 %), dengan keseluruhan responden sebanyak 58 orang. Sedangkan responden yang orangtuanya tidak lengkap yang depresi sebanyak 50 orang (86,2 %) dan yang tidak depresi sebanyak 8 orang ( 13,8 %) dengan jumlah keseluruhan responden sebanyak 58 orang. Jadi, dengan adanya jumlah sampel yang sama pada masing-masing kelompok penelitian maka diharapkan akan didapatkan hasil yang fair atau tidak timpang sebelah sehingga data hasil penelitian ini valid untuk dinilai Uji beda chi-square dengan menggunakan program SPSS 17 diperoleh nilai probabilitas (p) sebesar 0,000 maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan secara statistik bahwa terdapat perbedaan tingkat depresi antara remaja terlantar yang orangtuanya lengkap dan yang tidak lengkap di Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri Magelang.
B.PEMBAHASAN
Dari penelitian ini, 32 responden dengan kondisi sosial ekonomi rendah, 2 responden (6,3 %) mengalami depresi. Hal tersebut tidak sesuai dengan pernyataan Ardjana (2010) bahwa remaja dengan kondisi ekonomi rendah cenderung memiliki gejala depresi daripada remaja dengan kondisi ekonomi tinggi. Menurut Kohlenberg & Zuckerman (2006) pengaruh kemiskinan dalam keluarga dapat diimbangi oleh faktor penyangga individu, bantuan dari pemerintah dan masyarakat yang memberikan perlindungan. Kemampuan tersebut sangat penting untuk kelangsungan hidup dan perkembangan anak.
Dari penelitian ini mendapatkan hasil bahwa dari 26 responden dengan status orangtua yang telah bercerai, 4 responden (15, 9 %) mengalami depresi. Hal tersebut sesuai dengan temuan Bauman & Stein (2006) bahwa Perceraian memberikan dampak yang menyakitkan pada anak. Hasil riset melaporkan bahwa anak yang memiliki orangtua yang sangat mendukung, pengertian dan penuh kasih sayang cenderung untuk baik-baik saja karena adanya hubungan secara emosional dengan orangtua.
Perceraian tidak selalu mengakibatkan dampak negatif disisi lain ada dampak positif manakala remaja memiliki visi dan misi kedepan bahwa kehidupan masa lalu orangtuanya patut dijadikan pelajaran untuk tercapainya masa depan yang lebih baik (Munariyah, 2010).
KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan
1. Terdapat perbedaan tingkat depresi yang bermakna antara remaja terlantar yang orangtuanya lengkap dan yang tidak lengkap di Panti Rehabilitasi Sosial Kumuda Putra Putri Magelang
B.Saran
1. Bagi remaja terlantar agar lebih mandiri dari segi fisik dan psikologis agar mudah beradaptasi dengan keadaan kondisi keluarga dan terdorong untuk terus berprestasi
2. Perlu adanya bimbingan bagi remaja terlantar dalam menghadapi depresi khususnya pada remaja terlantar dengan orangtua tidak lengkap.
3. Perlu diberikan perhatian, kasih sayang, pendidikan, pembinaan yang bersifat kejiwaan pada remaja terlantar yang berguna untuk menghadapi terjadinya depresi pada remaja terlantar.
4. Perlu diberikan pelatihan kepada remaja terlantar sesuai minat dan bakat agar dapat mengembangkan potensi yang dimiliki.
5. Bagi pemerintah, sebaiknya memberikan penyuluhan dan bekal pengetahuan pada staf di panti rehabilitasi sosial untuk memperbaiki pengasuhan dan pelayanan sehingga kebutuhan emosional anak lebih terpenuhi.
6. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai faktor lain yang juga turut mempengaruhi tingkat depresi pada remaja terlantar dengan pengambilan data yang lebih akurat dan dengan jumlah subjek yang lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA
Al Qur’an dan terjemahnya. 1998. Semarang: PT karya toha putra Al Hadist. 2011. Yogyakarta: Lingkar media
Ardjana, I gusti ayu endah., 2007. Depresi pada remaja.Dalam: Tumbuh Kembang Remaja dan PermasalahannyaJakarta: CV. Sagung pp 219-228
Arijanto, Iwan., 2008. Derajat depresi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada orangtua anak berkebutuhan khusus di komunitas percik insani
Bandung. Isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/102083947.pdf (15 Juni 2012)
Bauman, L.J.,Stein, R.E., 2006. Masalah Psikososial dalam Keluarga Kontemporer dan Kehidupan Masyarakat. Dalam : Buku Ajar Pediatri Rudolph. Ed 20. Jakarta: EGC pp 207
Bhatia, Sashi K., 2007. Chillhood and adolescent depression. http://www.aafp.org/afp/2007/0101/p73.html (18 Maret 2012)
Dahlan, M Sopiyudin., 2009. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Ed 4. Jakarta: Salemba medika pp 125
DepKes RI., 1993. Pedoman dan Diagnosis Gangguan Jiwa III (PPDGJ III). Direktorat Kesehatan Jiwa DepKes RI.
DepKes RI., 2004. Pedoman kesehatan Jiwa Remaja (Pegangan Bagi dokter Puskesmas).
www.depkes.go.id/downloads/pedoman%20Kesehatan%20Jiwa%20Remaja. pdf (23 november 2012)
DepSos RI., 2008. Pusat data dan Informasi kemiskinan DepSos RI. http://kfm.depsos.go.id/mod.php?mod=userpage&page_id=3(15 Maret 2012) Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Republik Indonesia., 2012.
http://rehsos.depsos.go.id/modules.php?name=Content&pa=showpage&pid= 5 (17 maret 2012)
Fitrikasari, Alifiati., 2003. Determinan depresi pa da anak remaja studi pada panti
asuhan SOS desa Taruna Semarang.
http://eprints.undip.ac.id/12313/1/2003PPDS2909.pdf (30 Juni 2012)
Forman, M.A.,Dalton,R., 2000. Perpisahan dan Kematian. Dalam: Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Ed 15. Jakarta: EGC pp 140
Hawari, Dadang., 1999. Al-Qur’an Ilmu kedokteran jiwa dan kesehatan Jiwa. Yogyakarta: PT Dana bhakti prima yasa pp 199-214
Hawari, Dadang., 2008. Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI pp 85-92
Irwin, C.E.Jr.,Ryan, S.A., 2006. Pasien Remaja. Dalam : Buku Ajar Pediatri Rudolph. Ed 20. Jakarta: EGC pp 42-9
Iskandar, Y., 2008. Tes Bakat, Minat, Sikap, dan Personaliti MMPI-DG. Cetakan ke-8. Jakarta : Dharma Draha Group
Ismail,R.I.,Siste,K., 2010. Gangguan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI Jellinek, Michael., 2006. Perpecahan Keluarga, Perceraian dan Perkawinan lagi.
Jones, David butler., 2011.Depression.Public healt agency of Canada. http://www.phac-aspc.gc.ca/cd-mc/mi-mm/depression-eng.php (30 Juni 2012) Kaplan, H.I.,Sadock,B.J., 2010. Sinopsis Psikiatri. Tangerang: Binarupa Aksara
pp 89
Kolenberg, T,M.,Zuckerman, B.S., 2006. Kemiskinan, Tunawisma dan Disorganisasi Sosial. Dalam: Buku Ajar Pediatri Rudolph. Ed 20. Jakarta: EGC pp 227
Maramis,W.F., 2009. Catatan ilmu kedokteran jiwa. Surabaya: Pusat penerbitan dan percetakan UNAIR pp 166
Mc.Carty C. A., 2008. Adolescent School Failure Predicts Depression among Girls. J Adolesc Health. 43 (2): 180-7
Munariyah., 2010. Dampak Perceraian Terhadap kepribadian Remaja (Studi Kasus di Desa Plembutan Kecamatan Playen Gunung Kidul).
http://digilib.uin-suka.ac.id/4522/ ( 23 November 2012)
Notoatmodjo, Soekidjo., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Rusmil, Kusnandi., 2007. Kekerasan dan Penelantaran terhadap Remaja. Dalam: Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: EGC pp 257 Puri,B.Ket al., 2011. Buku ajar psikiatri. Jakarta : EGC pp 167
Sadock, BJ., Sadock, V.A., 2010. Kaplan & Sadock’s Buku Ajar Psikiatri Klinis.Ed 2. Jakarta: EGC pp 631
Santrock, John W., 2002. Dampak Perceraian terhadap Anak. http://pa-selong.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=74%3Adamp ak-perceraian-terhadap-anak&catid=43%3Aartikel&Itemid=45 (23 november 2012
Sastroasmoro,S., 2002. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis.2th ed. Jakarta: CV Sagung seto
Save, M. D. (2002). Psikologi keluarga. Jakarta: Cipta Jakarta
Soetjiningsih., 2007, Pertumbuhan somatik pada remaja.Dalam:Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: CV. Sagung seto pp 1-14
Sudrajat, Tata., 2008. Kurangnya Pengasuhan di Panti Asuhan. http://www.depsos.go.id/modules.php?name=News&file=print&sid=674 (21 juli 2012)
Sulastriani,Ria., 2010. Kemandirian remaja akhir puteri pasca kematian ayah. Guna dharma libra ry. http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/05184.pdf (7Juni 2012)
Tambunan, M.L., 2011. Pemberdayaan Anak Jalanan dan Anak Terlantar oleh Yayasan Simpang Tiga di Medan. USU library. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25364/3/Chapter%20II.pdf (3 Juni 2012)
Taufiqurohman, M.A., 2008. Pengantar Metodologi Penelitian Untuk Ilmu Kesehatan. Klaten: CSGF (the Community of Sefl Help Group Forum)
Tomb, D.A., 2003, Gangguan Mood. Buku Saku Psikiatri. Ed. 6. Jakarta: EGC pp 47-65 Undang-Undang Republik Indonesia.Nomer 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:Hgy1dPRszX4J:www.kpai.go.
id/publikasi-mainmenu-33/download/doc_download/12-uu-tentang-perlindungan-anak.html (3 Juni 2012)