• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PESERTA DIKLAT MENGENAI KEMAMPUAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN WIDYAISWARA DENGAN HASIL BELAJARNYA :Studi Deskriptif Korelasional Di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PESERTA DIKLAT MENGENAI KEMAMPUAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN WIDYAISWARA DENGAN HASIL BELAJARNYA :Studi Deskriptif Korelasional Di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PESERTA DIKLAT MENGENAI

KEMAMPUAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN WIDYAISWARA

DENGAN HASIL BELAJARNYA

(Studi Deskriptif Korelasional Di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi

LIPI Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

FARASERIANTI

0900048

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

(2)

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PESERTA DIKLAT

MENGENAI KEMAMPUAN PENGELOLAAN

PEMBELAJARAN WIDYAISWARA DENGAN HASIL

BELAJARNYA

(Studi Deskriptif Korelasional Di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi

LIPI Bandung)

Oleh Faraserianti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Faraserianti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

(4)

i

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Faraserianti (0900048). “Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya

(Studi Deskriptif Korelasional Di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)”.

Skripsi Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan,

Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2013.

Penelitian ini menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan, yaitu “Apakah terdapat hubungan antara persepsi peserta diklat mengenai kemampuan pengelolaan pembelajaran widyaiswara dengan hasil belajarnya di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung?”.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket dan studi dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Teknik analisis data dilakukan dengan menghitung skor penelitian, menghitung skor total, analisis korelasi, uji signifikansi dan uji determinasi. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, dapat diambil kesimpulan, bahwa secara umum terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi peserta diklat mengenai kemampuan pengelolaan pembelajaran widyaiswara dengan hasil belajar peserta diklat. Berdasarkan pernyataan tersebut peneliti berharap widyaiswara terus mendorong dan meningkatkan kemampuannya dalam hal pengelolaan pembelajaran,

Kata Kunci: Persepsi Peserta Diklat, Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran,

(5)

i

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Faraserianti (0900048). The correlation between training participants’

perceptions about widyaiswara’s ability in managing the lesson and their learning achivements (A correlationl descriptive study at UPT Balai

Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)”.

Thesis of Department of Curriculum and Technology Education, Faculty of Education, Indonesia University of Education.

This study answers research question that has been formulated; “Is there any relationship between training participants’ perceptions about widyaiswara’s abilities in managing the lesson to their learning achievements in UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung?’. Descriptive correlational method is being used in this study while quantitative as the approach. Instruments that are being used are questionnaire and documentation study. This study used total sampling as the technique; all the population (out of 30 persons) are taken as sample of this study. The data were analyzed by counting the research score; total score; and correlation analysis; significant test and determination test. Based on field study, it can conclude that in general, there is significant relationship between training participants’ perceptions about widyaiswara’s ability in managing the lesson to their learning achievements. Considering that finding, the researcher hopes widyaiswara keep increasing and upgrading their abilities in managing the lesson.

(6)

vi

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian... 8

D. Manfaat Penelitian... 9

1. Manfaat Teoritis ... 9

2. Manfaat Praktis ... 9

E. Struktur Organisasi Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Persepsi ... 12

1. Definisi Persepsi ... 12

2. Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ... 12

3. Proses Persepsi ... 14

B. Konsep Pembelajaran Widyaiswara ... 16

1. Konsep Widyaiswara ... 16

2. Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran widyaiswara ... 18

C. Hasil Belajar Peserta Diklat ... 32

D. Hubungan Persepsi dengan Hasil Belajar... 33

(7)

vii

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Asumsi ... 36

2. Hipotesis ... 36

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 38

1. Lokasi Penelitian ... 38

2. Populasi Penelitian ... 38

3. Sampel Penelitian ... 38

B. Desain Penelitian ... 39

C. Metode Penelitian ... 40

D. Definisi Operasional ... 41

1. Persepsi Peserta Diklat ... 41

2. Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara ... 41

3. Hasil Belajar Peserta Diklat ... 41

E. Instrumen Penelitian ... 42

F. Teknik Uji Instrumen ... 44

1. Uji Validitas ... 44

2. Uji Reliabilitas ... 46

G. Teknik Analisis Data ... 50

1. Menghitung Skor Penelitian ... 51

2. Menghitung Skor Total ... 51

3. Uji Korelasi ... 52

4. Uji Signifikansi ... 53

5. Menghitung Koefisien Determinasi ... 54

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 54

(8)

viii

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Gambaran Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung ... 56 2. Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai

Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara dengan Hasil Belajarnya ... 68 3. Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai

Kemampuan Widyaiswara Dalam Menerapkan Pembelajaran Orang Dewasa dengan Hasil Belajarnya ... 72 4. Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai

Kemampuan Widyaiswara Dalam Melakukan Komunikasi Efektif dengan Peserta dengan Hasil Belajarnya………….. 75 5. Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai

Kemampuan Widyaiswara dalam Memotivasi Semangat Belajar Peserta dengan Hasil Belajarnya ... 78

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 81 1. Hubungan antara Kemampuan Widyaiswara dalam

Menerapkan Pembelajaran Orang Dewasa dengan Hasil Belajar Peserta Diklat ... 82 2. Hubungan antara Kemampuan Widyaiswara dalam

Melakukan Komunikasi Efektif dengan Hasil Belajar Peserta Diklat ... 87 3. Hubungan antara Kemampuan Widyaiswara dalam

(9)

ix

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 97

B. Saran ... 98

DAFTAR PUSTAKA ... 100

LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Hubungan Antar Variabel ... 39

Tabel 3.2 Rentang Skala Likert ... 43

Tabel 3.3 Data Hasil Uji coba Variabel X ... 45

Tabel 3.4 Data Hasil Uji Reliabilitas Variabel X ... 48

Tabel 3.5 Data Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1, X2, X3 ... 49

Tabel 3.6 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 53

Tabel 4.1 Jawaban Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara ... 57

Tabel 4.2 Kriteria Interpretasi Skor Variabel X ... 58

Tabel 4.3 Jawaban Peserta Diklat Mengenai Kemampuan widyaiswara dalam menerapkan pembelajaran orang dewasa ... 59

Tabel 4.4 Kriteria Interpretasi Skor Variabel X1 Aspek Persepsi Diklat Mengenai Kemampuan Widyaiswara dalam Menerapkan Pembelajaran Orang Dewasa ... 61

(10)

x

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.6 Kriteria Interpretasi Skor Variabel X2 Aspek Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Widyaiswara dalam Melakukan Komunikasi yang Efektif dengan Peserta ... 63 Tabel 4.7 Jawaban Peserta Diklat Mengenai Aspek Kemampuan

Widyaiswara dalam Memotivasi Semangat Belajar Peserta ... 64 Tabel 4.8 Kriteria Interpretasi Skor Variabel X3 Aspek Persepsi Peserta

Diklat Mengenai Kemampuan Widyaiswara dalam Memotivasi Semangat Belajar Peserta ... 65 Tabel 4.9 Hasil Belajar Peserta Diklat ... 66 Tabel 4.10 Kriteria Interpretasi Skor Variabel Y Hasil Belajar Peserta

Diklat ... 67 Tabel 4.11 Korelasi Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan

Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara dengan Hasil Belajarnya ... 68 Tabel 4.12 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 69 Tabel 4.13 Korelasi Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan

Widyaiswara dalam Menerapkan Pembelajaran Orang Dewasa dengan Hasil Belajarnya... 72 Tabel 4.14 Korelasi Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan

widyaiswara dalam Melakukan Komunikasi yang Efektif dengan Peserta dengan Hasil Belajarnya ... 75 Tabel 4.15 Korelasi Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan

(11)

xi

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Interval Variabel X ... 59 Grafik 4.2 Interval Variabel X1 Aspek Persepsi peserta diklat mengenai

kemampuan widyaiswara dalam menerapkan pembelajaran

orang dewasa ... 61 Grafik 4.3 Interval Variabel X2 Aspek Persepsi peserta diklat mengenai

kemampuan widyaiswara dalam melakukan komunikasi yang efektif dengan peserta ... 63 Grafik 4.4 Interval Variabel X3 Aspek persepsi peserta diklat mengenai

(12)

1

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di zaman globalisasi seperti saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bergerak semakin maju, sehingga menuntut penguasaan secara professional mengikuti perkembangan zaman. Dalam Menghadapi tantangan seperti ini setiap instansi baik pemerintah maupun swasta mulai bergerak maju melaksanakan pengembangan pegawai secara lebih terencana dan berkesinambungan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengoptimalkan keahlian guna tercapainya tujuan organisasi yang lebih baik. Salah satu kesempatan yang diberikan adalah dengan mengikutsertakan pegawai dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan dengan tujuan agar setiap karyawan menjadi lebih baik pengetahuan, keterampilan dan sikapnya dalam suatu bidang pekerjaan dan hal tersebut tentu berdampak positif terhadap kemajuan perusahaan dalam meningkatkan mutu dan produksinya.

(13)

2

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

peserta, dan program tersebut harus sesuai dengan prinsip pendidikan dan pelatihan yakni kebutuhan.

Kesuksesan suatu program Diklat salah satunya ditentukan oleh kualitas yang dimiliki oleh widyaiswara. Pekerjaan widyaiswara bukanlah pekerjaan yang mudah untuk dilakukan oleh setiap orang. Sebab dalam pelaksanaan pembelajaran widyaiswara banyak dituntut untuk mengembangkan wawasan pemikirannya tentang hal-hal yang disampaikannya dihadapan peserta Diklat, sehingga apa yang ia sampaikan dapat dimengerti dan dipahami oleh peserta. Tugas dan tanggung jawab seorang widyaiswara merupakan tugas dan tanggung jawab moral yang cukup berat. Berhasil tidaknya proses pembelajaran didalam kelas sangat tergantung kepada kemampuannya dalam menjalankan tugas tersebut. Salah satu tugas widyaiswara adalah menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta dengan tujuan agar pembelajaran tersebut dapat diserap dengan baik dan dapat diaplikasikan guna menunjang pekerjaan peserta Diklat.

Dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No. 5 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Widyaiswara BAB IV Pasal 5 ayat (1) disebutkan bahwa salah satu standar kompetensi yang harus dimiliki widyaiswara yaitu Kompetensi pengelolaan pembelajaran. Kompetensi pengelolaan pembelajaran adalah kemampuan dalam menggunakan, menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Kemampuan pengelolaan pembelajaran meliputi kemampuan: (1) membuat Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP)/ Rancang Bangun Pembelajaran Mata Diklat (RBPMD) dan Satuan Acara Pembelajaran (SAP) / Rencana Pembelajaran (RP), (2) Menyusun bahan ajar, (3) meberapkan pembelajaran orang dewasa, (4) melakukan komunikasi yang efektif dengan peserta, (5) memotivasi semangat belajar peserta, dan (6) mengevaluasi pembelajaran.

(14)

3

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

belajar yang optimal. Seperti yang dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 Tahun 2009 tentang jabatan fungsional widyaiswara dan angka kreditnya BAB 1 ketentuan umum pasal 1 ayat

(2) “widyaiswara adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup,

tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk mendidik, mengajar dan/atau

melatih Pegawai Negeri Sipil pada Lembaga Diklat Pemerintah”. Dengan

demikian widyaiswara merupakan pendidik, pengajar dan pelatih yang harus mengoptimalkan kemampuannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diamanahkan.

Pada saat pelaksanaan Diklat, masih ditemukan widyaiswara yang belum memenuhi standar kemampuan pengelolaan pembelajaran yang telah di tetapkan Kepala Lembaga Administrasi Negara, khususnya kemampuan dalam menerapkan pembelajaran orang dewasa, komunikasi yang efektif dengan peserta serta memotivasi semangat belajar peserta. Hal tersebut tidak jarang menyebabkan kualitas pembelajaran menjadi menurun. Seperti yang dikemukakan Asmita (2000: 174) dalam penelitiannya pada Diklat Administrasi Umum Lanjutan (ADUMLA) mengenai pengelolaan pembelajaran yang dilakukan widyaiswara dikemukakan hasil sebagai berikut :

Sebagian besar widyaiswara belum mengupayakan secara maksimal terciptanya iklim pembelajaran yang kondusif sesuai dengan orang dewasa. Hal ini terlihat dari kurangnya perhatian widyaiswara dalam tatanan iklim fisik pembelajaran, terutama menyangkut ruangan belajar, temperature ruangan, pengaturan tempat duduk dan penempatan alat bantu pembelajaran. dalam penciptaan iklim psikis, ternyata widyaiswara belum berupaya melakukan icebreakers secara optimal baik diawal pertemuan maupun pemanasan untuk mengantarkan ke pokok materi pembahasan. Dalam melakukan bina suasana selama pembelajaran sebagian widyaiswara belum melakukannya secara optimal. Hal tersebut terlihat dari kurangnya perhatian widyaiswara terhadap kejenuhan dan kelelahan yang dirasakan peserta yang seharusnya mendapat penyegaran dengan berbagai teknik bina suasana yang dapat dilakukan oleh widyaiswara.

(15)

4

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kompetensi widyaiswara pada DIKJARTI (Mendidik, mengajar dan melatih) ditemukan bahwa :

Selama mengikuti mata diklat, ada beberapa peserta kurang responsif terhadap widyaiswara, ini ditandai sikapnya yang pasif, tidak memperhatikan materi yang disajikan widyaiswara, mengantuk, bermain dengan laptopnya sendiri, beberapa peserta keluar ruangan tidak mengikuti kediklatan hal ini disebabkan widyaiswara yang kurang memahami prinsip-prinsip pembelajaran sehingga respon peserta terhadap performance widyaiswara kurang baik, terutama terhadap widyaiswara yang belum punya pengalaman pembelajaran orang dewasa.

Berdasarkan penelitian diatas dapat kita lihat bahwa kemampuan pengelolaan pembelajaran yang dilakukan beberapa widyaiswara khususnya dalam hal menerapkan pembelajaran orang dewasa, berkomuikasi yang efektif serta memotivasi semangat belajar peserta pada saat proses pembelajaran masih rendah. Sebagian besar widyaiswara belum mengupayakan secara maksimal terciptanya iklim pembelajaran yang kondusif sesuai dengan kebutuhan peserta yang sebagian besar merupakan orang dewasa, beberapa peserta juga kurang responsif terhadap widyaiswara, sikapnya cenderung pasif dan kurang memperhatikan materi yang disajikan widyaiswara.

Seorang widyaiswara harus memahami dengan baik bagaimana orang dewasa belajar, widyaiswara harus paham dengan baik psikologi orang dewasa, khususnya dalam belajar. Widyaiswara perlu memahami terlebih dahulu prinsip belajar orang dewasa dan bagaimana penerapannya dalam praktik pembelajaran, karena kegiatan Diklat umumnya diikuti orang dewasa yang membutuhkan pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan keahliannya dalam suatu bidang pekerjaan. Widyaiswara juga dituntut memiliki kemampuan dalam berkomunikasi efektif dengan peserta, baik secara verbal maupun nonverbal, supaya ilmu dan gagasan diungkapkan dapat diserap peserta dengan baik.

(16)

5

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mempengaruhi motivasi belajar peserta diharapkan memiliki kemampuan yang mumpuni dalam hal pengelolaan pembelajaran.

Melihat permasalahan yang terjadi pada saat proses pembelajaran dalam Diklat tidak jarang menyebabkan kualitas pembelajaran menjadi menurun. Hal tersebut tentu akan memberikan pengaruh pada pencapaian hasil belajar peserta Diklat. Pendidik sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta diharapkan mampu mengoptimalkan kemampuan dalam mengelola pembelajaran dikelas. Hal tersebut seperti yang dikemukakan Rusman (2012: 124)

Faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik adalah faktor instrumental, yakni faktor yang keberadaan dalam penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang direncanakan. Faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana dan guru.

Widyaiswara merupakan ujung tombak dan sebagai unsur penentu keberhasilan suatu Diklat. Ia merupakan sosok yang langsung berinteraksi dengan peserta pada saat proses pembelajaran, maka dari itu pemilihan widyaiswara yang berkualitas akan membantu peserta diklat dalam mencapai hasil belajar yang diharapkan. Hasil belajar sebagai salah satu tolak ukur dalam menilai keberhasilan peserta dalam mengikuti kegiatan Diklat, dapat dijadikan sebagai alat evaluasi bagi widyaiswara dalam mengetahui sejauh mana kemampuannya dalam mengelola pembelajaran di kelas.

Seorang widyaiswara muda Balai Diklat Keuangan Denpasar, Trisulo (2012) dalam artikelnya yang berjudul Menjadi motivator dan inspirator bagi peserta Diklat, menjelaskan bahwa :

(17)

6

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Yuliani (2012: 118) mengenai Hubungan antara kompetensi mengajar guru PAI dengan prestasi belajar pada mata pelajaran PAI ditemukan bahwa:

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keterkaitan atau hubungan antara kompetensi mengajar guru PAI di SMP Negeri Kota Indramayu terhadap prestasi belajar peserta didiknya berada pada tingkat sangat kuat. Hal ini menujukkan bahwa semakin tinggi tingkat kompetensi mengajar guru maka akan membuat semakin tinggi pula tingkat prestasi belajar yang diperoleh peserta didiknya.

Hasil temuan berikutnya yang dilakukan oleh Tosiana (2012: 62) dalam penelitiannya Hubungan Persepsi mahasiswa antara cara mengajar dosen dengan prestasi mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Daerah Universitas Negeri Yogyakarta diperoleh hasil bahwa :

Hasil penelitian mempunyai implikasi bahwa ditemukan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara cara mengajar dosen dengan prestasi belajar mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Daerah di Universitas Negeri Yogyakarta.hal ini menunjukkan bahwa untuk mencapai prestasi belajar dosen atau pengajar adalah salah satu faktor tersebut yang tergolong dalam kategori faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar peserta mahasiswa.

Berdasarkan hasil temuan diatas diketahui bahwa terdapat hubungan antara cara mengajar pendidik terhadap hasil belajar peserta didik. Hal tersebut tentu harus menjadi perhatian bagi widyaiswara bahwa ia merupakan salah satu faktor eksternal yang menentukan hasil belajar peserta Diklat.

(18)

7

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 1. Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi Suhu

2. Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi Kelistrikan 3. Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi Massa 4. Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi Dimensi 5. Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi Tekanan

Sebagai lembaga pemerintah yang memfasilitasi masyarakat dalam hal pendidikan dan pelatihan, widyaiswara yang direkrut tentu harus memenuhi kualifikasi yang telah ditetapkan dengan berbagai kompetensi yang harus dimiliki berdasarkan keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara no. 5 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Widyaiswara.

Hasil studi pendahuluan yang penulis temukan pada saat mengikuti Program Latihan Profesi (PLP) mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung selama 6 minggu, dimulai dari tanggal 25 Februari 2013 sampai dengan 5 April 2013 diperoleh informasi bahwa peserta Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi berasal dari masyarakat umum yang sebagian besar mewakili perusahaannya masing-masing untuk mengikuti kegiatan Diklat. Menghadapi peserta dengan latar belakang pendidikan, pekerjaan, dan motivasi yang berbeda-beda tentu menuntut widyaiswara yang professional untuk mengelola kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakeristik peserta tersebut. Dari hasil pengamatan penulis, ditemukan beberapa widyaiswara yang kurang maksimal dalam mengelola pembelajaran dikelas seperti widyaiswara belum berupaya melakukan icebreaking secara optimal pada saat akan memulai pembelajaran, pada saat penyampaian materi masih ditemukan widyaiswara kurang menguasai kelas, serta kurangnya sikap humoris dalam proses pembelajaran.

(19)

8

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

diharapkan. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas peneliti ingin melihat bagaimana persepsi peserta Diklat mengenai kemampuan pengelolaan pembelajaran widyaiswara dengan hasil belajarnya di UPT Balai Pengembangan instrumentasi LIPI Bandung. Persepsi peserta disini maksudnya adalah pemahaman peserta diklat dalam menafsirkan kemampuan pengelolaan pembelajaran widyaiswara di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung berdasarkan pengamatan pada saat proses pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dapat dipandang sebagai suatu bentuk investasi bagi setiap instansi dan memberikan keuntungan serta peningkatan produktivitas bagi karyawannya. Maka dari itu setiap widyaiswara harus memiliki kemampuan pengelolaan pembelajaran yang berkualitas agar tercipta pendidikan dan pelatihan yang dapat memberikan hasil yang maksimal. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengajukan masalah penelitian “apakah terdapat hubungan antara persepsi peserta diklat mengenai kemampuan pengelolaan pembelajaran widyaiswara dengan hasil belajarnya di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung?”

Secara lebih rinci rumusan masalah tersebut dijabarkan lebih khusus sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi peserta diklat mengenai kemampuan widyaiswara dalam menerapkan pembelajaran orang dewasa dengan hasil belajarnya di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung?

2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi peserta diklat mengenai kemampuan widyaiswara dalam melakukan komunikasi yang efektif dengan peserta dengan hasil belajarnya di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung?

(20)

9

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

peserta dengan hasil belajarnya di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan antara persepsi peserta diklat mengenai kemampuan pengelolaan pembelajaran widyaiswara dengan hasil belajar nya di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung.

Secara Khusus, penelitian ini bertujuan untuk :

1. Memperoleh gambaran mengenai hubungan antara persepsi peserta diklat mengenai kemampuan widyaiswara dalam menerapkan pembelajaran orang dewasa dengan hasil belajarnya di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung.

2. Memperoleh gambaran mengenai hubungan antara persepsi peserta diklat mengenai kemampuan widyaiswara dalam melakukan komunikasi yang efektif dengan peserta dengan hasil belajarnya di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung.

3. Memperoleh gambaran mengenai hubungan antara persepsi peserta diklat mengenai kemampuan widyaiswara dalam memotivasi semangat belajar peserta dengan hasil belajarnya di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat teorietis

(21)

10

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pengelolaan pembelajaran widyaiswara dengan hasil belajarnya.

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan penelitian selanjutnya.

Manfaat praktis

a. Bagi Pengelola Diklat

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi yang positif bagi pengelola diklat untuk mengembangkan kemampuan widyaiswara dalam mengelola pembelajaran di lembaga Diklat.

b. Bagi widyaiswara

Bagi widyaiswara penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk meningkatkan kemampuan dalam mendidik, mengajar dan/atau melatih peserta Diklat di setiap lembaga diklat.

c. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Bagi jurusan kurikulum dan teknologi pendidikan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan implikasi positif dalam pengembangan ilmu pendidikan yang berkaitan dengan bidang keilmuan perekayasa pembelajaran khususnya bidang kediklatan.

d. Peneliti

Memberikan wawasan pengetahuan yang lebih mendalam dalam proses penelitian serta menjawab rasa keingintahuan peneliti mengenai kemampuan pengelolaan pembelajaran oleh widyaiswara. Disamping itu peneliti akan memperoleh pengalaman berfikir dalam memecahkan persoalan pendidikan dengan metodologi penelitian dan pemahaman permasalahan yang diteliti.

(22)

11

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah (2012) yang telah ditentukan oleh UPI, yang diuraikan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penulisan.

Bab II Kajian Teori. Bab ini berisi landasan teoritik yang mendukung data penelitian. Dalam bab ini membahas mengenai konsep persepsi, widyaiswara, kemampuan pengelolaan pembelajaran oleh widyaiswara, hasil belajar peserta diklat, hubungan persepsi dengan hasil belajar, asumsi dan hipotesis.

Bab III Metode Penelitian. Pada bab III ini dibahas mengenai metodologi dari penelitian yang dilakukan. Pada bab III ini terdiri dari lokasi, populasi dan sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik uji instrumen, teknik analisis data, dan prosedur atau langkah-langkah penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Pada bab IV ini terdiri dari deskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

(23)

38

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan.Penelitian ini dilaksanakan di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Gedung 30 Jalan Sangkuriang, Komplek LIPI Bandung.

Pemilihan lokasi penelitian di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung berdasarkan pada latar belakang permasalahan yang terjadi di lembaga tersebut melalui studi pendahuluan yang peneliti lakukan.

2. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta yang mengikuti program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi Dimensi di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung sebanyak 30 orang.

3. Sampel

(24)

39

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

B. Desain Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua variabel yakni variabel bebas / independent (X) yakni persepsi peserta diklat mengenai kemampuan pengelolaan pembelajaran widyaiswara dan variabel terikat / dependentyakni hasil belajar peserta diklat (Y).

Gambaran hubungan antara variabel dalam penelitian ini terlihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.1

Hubungan antar Variabel

X

Y

(25)

40

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

X1Y : Hubungan antara persepsi peserta diklat mengenai kemampuan widyaiswara dalam menerapkan pembelajaran orang dewasa dengan hasil belajarnya.

X2Y : Hubungan antara persepsi peserta diklat mengenai kemampuan widyaiswara dalam melakukan komunikasi yang efektif dengan hasil belajarnya

X3Y : Hubungan antara persepsi peserta diklat mengenai kemampuan widyaiswara dalam memotivasi semangat belajar peserta dengan hasil belajarnya.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara persepsi peserta Diklat mengenai kemampuan pengelolaan pembelajaran widyaiwara dengan hasil belajarnya di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung. Menurut Nazir (2011:44) “metode penelitian merupakan alat apa atau prosedur bagaimana yang digunakan melakukan suatu penelitian”.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif jenis studi korelasional dengan pendekatan kuantitatif.Pemilihan metode tersebut disesuaikan dengan tujuan penelitian. Metode penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek yang diteliti secara rinci yang terjadi saat ini dan dalam keadaan apa adanya. Sebagaimana dikemukakan oleh Arifin (2011:54), bahwa penelitian deskriptif adalah :

(26)

41

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini bersifat korelasional karena peneliti berusaha menyelidiki hubungan antara dua variabel penelitian untuk melihat sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lainyakni persepsi peserta Diklat mengenai kemampuan pengelolaan pembelajaran widyaiswara dengan hasil belajarnya. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.Sehingga dengan menggunakan pendekatan kuantitatif data penelitian dianalisis secara eksak atau perhitungan statistik.

Adapun langkah-langkah penelitian Deskriptif yang dikemukakan Arifin (2011:56) sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi dan memilih masalah 2. Melakukan kajian pustaka

3. Merumuskan masalah

4. Merumuskan asumsi dan hipotesis 5. Merumuskan tujuan penelitian 6. Menjelaskan manfaat hasil penelitian 7. Menentukan variabel penelitian 8. Menyusun desain penelitian 9. Menentukan populasi dan sampel 10.Menyusun instrument penelitian 11.Mengumpulkan data

12.Mengolah data

D. Definisi Operasional

1. Persepsi Peserta Diklat

Persepsi adalah pemahaman peserta diklat dalam menafsirkan kemampuan pengelolaan pembelajaranwidyaiswara di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung berdasarkan pengamatan pada saat proses pembelajaran.

2. Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara

(27)

42

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung. Kemampuan tersebut melingkupi aspek menerapkan pembelajaran orang dewasa, melakukan komunikasi yang efektif dengan peserta, dan memotivasi semangat belajar peserta Diklat.

3. Hasil Belajar Peserta Diklat

Hasil belajar dalam penelitian ini merujuk pada tolak ukur keberhasilan peserta Diklat dalam memahami seluruh materi yang diberikan widyaiswara selama kegiatan pelatihan berlangsung. Hasil belajar tersebut berupa nilai akhir peserta diklat yang dilihat melalui studi dokumentasi.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:148) “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.” Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan peneliti berupa angket dan studi dokumentasi.

a. Angket

Menurut Arifin (2011:228) “angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan dan pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya”. Angket merupakan salah satu jenis data primer karena didapat langsung dari pihak utama.

Alasan peneliti menggunakan angket dalam penelitian ini karena jenis informasi yang ingin dijaring merupakan persepsi peserta Diklat dan pertimbangan efisiensi waktu serta jumlah peserta yang dijadikan sampel cukup banyak yakni 30 orang peserta sehingga peneliti memilih angket sebagai alat penjaring data dan informasi yang tepat.

(28)

43

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pertanyaan yang disediakan.Kelebihan menggunakan angket tertutup menurut Nazir (2011:208) antara lain sebagai berikut :

1. Pertanyaan berstruktur mudah dianalisis

2. Jawaban yang diberikan akan lebih memperjelas arti dari pertanyaan terhadap responden, ataupun dimensi dari jawaban yang harus diberikan 3. Responden sendiri memberikan “penilaian” terhadap jawaban sehingga si

penganalisis nantinya tidak perlu lagi memberikan penilaian.

Dalam penelitian ini skala yang digunakan yakni skala likert.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala Likert kategori pilihan genap, yaitu empat pilihan kategori. Menurut Sukardi (2004:147), “untuk menskor skala kategori Likert, jawaban diberi bobot atau disamakan dengan nilai kuantitatif 4,3,2,1 untuk empat pilihan pernyataan positif dan 1,2,3,4 untuk pernyataan negatif ”. Berikut gambaran rentang skala pada model likert yang digunakan

Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju

Positif 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4

(Sukardi, 2004:147)

Kuesioner tersebut digunakan sebagai teknik pengumpulan data yang dibagikan kepada peserta diklat untuk mengetahui bagaimana persepsi peserta mengenai kemampuan pengelolaan pembelajaran widyaiswara di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung.Adapun langkah-langkah mengumpulkan data dengan angket dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut :

a. Menyusun kisi-kisi angket dengan merumuskan indikator pertanyaan.

(29)

44

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

c. Membuat pedoman atau petunjuk cara menjawab pertanyaan, guna memudahkan responden untuk menjawab pertanyaan.

d. Jika angket sudah tersusun baik, dilakukan uji coba lapangan agar dapat diketahui kelamahannya.

e. Angket yang telah diujicobakan dan terdapat kelemahan direvisi, baik dari segi bahasa atau pertanyaannya. Atau dihapus apabila pertanyaan lain masih dapat mewakili indikator yang ada.

f. Menggandakan angket sesuai banyaknya jumlah responden

b. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan salah satu teknik penunjang dalam pengumpulan data, dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang dapat mendukung serta melengkapi data penelitian.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan studi dokumentasi untuk melihat hasil belajar peserta Diklat setelah mengikuti pelatihan teknik pengukuran dan kalibrasi di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung yang kemudian diolah dan dianalisis lalu dibuat hasilnya.

F. Teknik Uji Instrumen

1. Uji Validitas

(30)

45

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(Sumber : Arifin, 2011:245)

Keterangan :

r : Koefisien korelasi Pearson

N : Jumlah responden

X : Jumlah jawaban item

Y : Jumlah item keseluruhan

Dalam penelitian ini, perhitungan validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2010. Untuk mengetahui butir item yang valid dan tidak valid dilakukan dengan cara membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel pada taraf kepercayaan 95% atau α = 0,05. Apabila nilai rhitung> rtabel maka item instrumen tersebut dinyatakan valid, begitupun sebaliknya apabila nilai rhitung< rtabel maka item instrumen dinyatakan tidak valid. Adapun nilai rtabeldari n = 30 yaitu sebesar 0,374. Instrumen variabel X yang diujicobakan sebanyak 30 item pernyataan.

Peneliti melakukan ujicoba dengan responden sebanyak 30 orang. Hasil dari perhitungan uji validitas instrumen variabel X dari 30 item soal yang diujikan, 28 soal dinyatakan valid dan 2 item soal dinyatakan tidak valid yakni pada soal 10 dan 30. Namun, untuk keseimbangan data agar jumlah item soal yang digunakan untuk penelitian sama, maka diadakan perbaikan redaksi kata pada item soal yang dinyatakan tidak valid. Penulis berasumsi bahwa hal yang menyebabkan pernyataan tidak valid karena susunan kalimat yang kurang tepat akibat adanya kekeliruan dalam penyusunan pernyataan. Berikut gambaran hasil ujicoba instrumen variabel X mengenai Persepsi peserta diklat mengenai kemampuan pengelolaan pembelajaran widyaiswara :

Tabel 3.3

(31)

46

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

No. Item Soal r hitung r table Keterangan

1 0,71 0,374 Valid

2 0.58 0,374 Valid

3 0.78 0,374 Valid

4 0.725 0,374 Valid

5 0.46 0,374 Valid

6 0.782 0,374 Valid

7 0.808 0,374 Valid

8 0.75 0,374 Valid

9 0.664 0,374 Valid

10 0.316 0,374 Tidak Valid

11 0.799 0,374 Valid

12 0.785 0,374 Valid

13 0.653 0,374 Valid

14 0.759 0,374 Valid

15 0.657 0,374 Valid

16 0.812 0,374 Valid

17 0.784 0,374 Valid

18 0.760 0,374 Valid

19 0.641 0,374 Valid

20 0.682 0,374 Valid

21 0.738 0,374 Valid

22 0.83 0,374 Valid

23 0.835 0,374 Valid

24 0.731 0,374 Valid

25 0.766 0,374 Valid

26 0.798 0,374 Valid

(32)

47

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

28 0.803 0,374 Valid

29 0.481 0,374 Valid

30 -0 0,374 Tidak Valid

2. Uji Reliabilitas

Menurut Arifin (2011:248), “reliabilitas adalah derajat konsistensi instrumen yang bersangkutan”. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diujikan pada kelompok yang sama dalam waktu yang berbeda.Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas instrumen menggunakan pengujian reliabilitas dengan internal consistency. Menurut Sugiyono (2011:185), “pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrument.

Untuk perhitungan uji reliabilitas menggunakan rumus Croncbach’s Alpha atau Koefisien Alpha.Seperti menurut Arikunto (2006:196), “rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian”.

Menurut Riduwan (2012:115) langkah-langkah yang dilakukan dalam mencari reliabilitas dengan menggunakan Croncbach’s Alpha, adalah sebagai berikut :

a) Mencari Varians Total

Keterangan :

: varians total

: jumlah kuadrat skor total setiap responden

(33)

48

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu : jumlah responden uji coba

b) Mencari harga-harga varians setiap item

Keterangan :

: varians butir setiap varians

: jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap varians : jumlah kuadrat skor seluruh responden dari setiap item

: jumlah responden uji coba

c) Rumus Croncbach’s Alpha :

Keterangan :

R = jumlah butir soal = varian butir soal = varian skor total

Dalam perhitungan uji reliabilitas ini peneliti menggunakan bantuan program

IBM SPSS Statistics 20. Untuk mengetahui apakah instrumen tersebut reliable

atau tidak dilakukan dengan cara membandingkan nilai rhitung yang diperoleh dari hasil perhitungan IBM SPSS Statistics 20 dengan nilai rtabel dari n = 30 yaitu sebesar 0,374, pada α = 0,05. Apabila hasil rhitung> rtabel, maka instrumen tersebut dapat dikatakan reliable.

Tabel 3.4

Data Hasil Uji Relibilitas Variabel X

(34)

49

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Pembelajaran Widyaiswara)

Reliability Statistics

Variabel Cronbach's Alpha N of Items

Persepsi Peserta Diklat Mngenai

kemampuan pengelolaan pembelajaran

widyaiswara

.959 30

Berdasarkan hasil ujicoba reliabilitas angket aspek persepsi peserta diklat terhadap kemampuan pengelolaan pembelajaran widyaiswara diperoleh r11 sebesar 0,959.Karena rhitung 0,959> 0,374 maka instrumen persepsi peserta diklat mengenai kemampuan pengelolaan pembelajaran widyaiswara dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

Nilai Uji reliabilitas Variabel X selanjutnya diuraikan menjadi tiga aspek yakni persepsi peserta Diklat mengenai kemampuan widyaiswara dalam menerapkan pembelajaran orang dewasa, melakukan komunikasi efektif dengan peserta dan memotivasi semangat belajar peserta dengan menggunakan rumus

Cronbach Alpha dengan menggunakan IBM SPSS Statistics 20.

Tabel 3.5

Data Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1, X2, X3

Variabel Cronbach’s

Alpha

Cronbach’s alpha based on

standardized

items

N of

(35)

50

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Persepsi peserta diklat mengenai

kemampuan widyaiswara dalam menerapkan pembelajaran orang dewasa

.940 .943 19

Persepsi peserta diklat mengenai kemampuan widyaiswara dalam melakukan komunikasi efektif dengan peserta

.870 .878 4

Persepsi peserta Diklat mengenai kemampuan widyaiswara dalam memotivasi semangat belajar peserta

.782 .798 7

Berdasarkan tabel perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa nilai reliabilitas persepsi peserta Diklat mengenai kemampuan widyaiswara dalam pengelolaan pembelajaran yang dibagi menjadi tiga aspek, yaitu persepsi peserta Diklat mengenai kemampuan widyaiswara dalam menerapkan pembelajaran orang dewasa, melakukan komunikasi efektif dengan peserta dan memotivasi semangat belajar peserta masing-masing adalah 0.940, 0.870, dan 0.782. Untuk melihat instrumen itu reliabel atau tidak digunakan rtabel dari n = 30 yaitu sebesar 0,374, pada α = 0,05.

Berdasarkan hasil pengujian IBM SPSS Statistics 20diketahui bahwa nilai koefisien alpha pada aspek persepsi peserta Diklat mengenai kemampuan widyaiswara dalam menerapkan pembelajaran orang dewasasebesar 0,940 dan nilai r tabel adalah 0,374 dengan demikian r hitung > r tabel maka instrumen persepsi peserta diklat mengenai kemampuan widyaiswara dalam menerapkan pembelajaran orang dewasa dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

(36)

51

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sebesar0,870 dan nilai r tabel adalah 0,374 dengan demikian r hitung > r tabel maka instrumen persepsi peserta diklat mengenai kemampuan widyaiswara dalam melakukan komunikasi efektif dengan peserta dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

Nilai koefisien alpha pada aspek Persepsi peserta Diklat mengenai kemampuan widyaiswara dalam memotivasi semangat belajar peserta sebesar 0,782 dan nilai r tabel adalah 0,374 dengan demikian r hitung > r tabel maka instrumen persepsi peserta diklat mengenai kemampuan widyaiswara dalam memotivasi semangat belajar peserta dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

G. Teknik Analisis Data

Menurut Nazir (2011:346) “analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisis lah data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.”

Setelah melakukan penelitian dilapangan dan mengumpulkan data-data, langkah selanjutnya yakni melakukan analisis data.Dalam penelitian kuantittatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan analisis data menurut Sugiyono (2011: 207) sebagai berikut :

1. Mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden 2. Mentabulasi data berdasarkan variabel dan jenis responden 3. Menyajikan data tiap variabel yang diteliti,

4. Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah

5. Melakukanperhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan.

(37)

52

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

a. Menghitung Skor Penelitian

Skor penelitian yang dimaksud adalah skor yang didapat dari aspek masing-masing variabel. Skor tersebut digunakan untuk mengetahui persepsi peserta diklat mengenai kemampuan pengelolaan pembelajaran widyaiswara. Skor yang telah didapatkan kemudian di interpretasikan sesuai dengan kriteria interpretasi skor yang telah ditetapkan. Adapun cara yang dilakukan dalam menentukan kriteria interpretasi skor, seperti yang dikemukakan Riduwan (2012:94), sebagai berikut :

a. Menghitung skor indeks maksimum, dengan cara :

(skor tertinggi = 4) x (jumlah item setiap aspek) x (jumlah responden = 30) b. Menghitung skor indeks minimum, dengan cara :

(skor terendah = 1) x (jumlah item setiap aspek) x (jumlah responden = 30) c. Menghitung rentang untuk kategori interpretasi skor, dengan cara :

d. Menetukan kriteria interpretasi skor seperti berikut :

Skor Minimum Skor Maksimum

TB CB B SB

Grafik 3.1 Interval Interpretasi Skor

b. Menghitung Skor Total (T-skor)

Menurut Arifin (2009) “Skor total adalah jumlah skor yang diperoleh dari seluruh bentuk soal setelah diolah dengan rumus tebakan (guessing formula). Setelah dihitung skor mentah setiap peserta Diklat, langkah selanjutnya adalah mengolah skor mentah tersebut menjadi nilai-nilai jadi”. Pengolahan skor ditentukan untuk menetapkan batas lulus dan untuk mengubah skor mentah menjadi skor terjabar atau skor standar.

(38)

53

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(Sumber :Arifin, 2009:238) Keterangan :

50 dan 10 = bilangan tetap

x = Skor mentah yang diperoleh setiap peserta didik X = Rata-rata

s = Simpangan baku

c. Uji Korelasi

Uji korelasi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat hubungan dari dua variabel yang diteliti, untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X (persepsi peserta diklat mengenai kemampuan pengelolaan pembelajaran oleh widyaiswara) dengan variabel Y (hasil belajar peserta diklat). Peneliti menggunakan analisis data dengan teknik korelasi tata jenjang atau rank

spearman karena databerupa data ordinal yang diperoleh dari angket atau skala

likert.

Adapun rumus koefisien korelasi rank spearman sebagai berikut :

(Sumber: Arifin, 2011:277) Keterangan :

= koefisien korelasi tata jenjang 1 = bilangan tetap

6 = bilangan tetap = jumlah sampel

= jumlah kuadrat dari selisih rank variabel X dan Y

Perhitungan korelasi pada penelitian ini menggunakan bantuanprogram IBM

SPSS Statistics 20. Untuk melihat seberapa besar huungan antara variabel X dan Y

(39)

54

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

atau mengidentifikasi tinggi rendahnya koefisien korelasi dapat digunakan tabel kriteria pedoman untuk koefisien korelasi sebagai berikut :

Tabel 3.6

Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi

R Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Sugiyono (2011:257)

d. Uji Signifikansi

Tahap pengujiian hipotesis yaitu tahap pengujian terhadap proposisi-proposisi yang dibuat apakah hipotesis tersebut ditolak atau diterima, serta bermakna atau sebaliknya.Untuk mengetahui penerimaan atau penolakan terhadap hipotesis, maka dilakukan uji hipotesis dengan perhitungan uji-t, dengan rumus sebagai berikut :

√ √

(Sumber: Sugiyono, 2011:257) Keterangan :

t = uji signifikansi r = koefisien korelasi n = jumlah sampel

Untuk melakukan pengujian hipotesis, dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung dengan ttabel, dimana :

(40)

55

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

 Apabila thitung< ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak (tidak terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y)

e. Menghitung Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh atau kontribusi yang diberikan variabel X terhadap variabel Y. Adapun rumus yang digunakan :

KD = ρ2

X 100%

(Somantri dkk, 2006: 341) Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi ρ = koefisien korelasi

H.

Prosedur Penelitian

Secara umum, prosedur penelitian dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut :

1. Pembuatan Rancangan Penelitian

a. Memilih masalah, peneliti memilih masalah dengan melakukan studi pustaka yang berasal dari beberapa literatur seperti dari internet, buku bacaan, skripsi, tesis, artikel, dan sebagainya.

b. Studi pendahuluan, peneliti melakukan studi pendahuluan dengan berkunjung ke lembaga diklat di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung sehingga peneliti menemukan permaslahan yang dapat dijadikan sebagai latar belakang dan rumusan masalah.

c. Merumuskan masalah, dengan melakukan perumusan judul, membuat desain penelitian sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian.

(41)

56

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

e. Menentukan variabel dan sumber data. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu persepsi peserta diklat mengenai kemampuan pengelolaan pembelajaran oleh widyaiswara (X) dan hasil belajarnya (Y)

f. Menentukan dan menyusun instrument yang akan digunakan. Instrumen yang digunakan yakni angket dan studi dokumentasi.

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Mengumpulkan data. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data sesuai dengan rumusan dan tujuan penelitian. Peneliti melakukan pengumpulan data dari instrumen yang telah disebarkan kepada responden.

b. Melakukan analisis data. Data yang sudah diperoleh dari hasil uji coba instrumen kemudian data tersebut dianalisis sesuai dengan teknik analisis data yang ditentukan.

c. Menarik kesimpulan dengan melakukan pengolahan data. Setelah semua data dianalisis, kemudian peneliti menarik kesimpulan berdasarkan data yang telah diperoleh dan dianalisis.

3. Pembuatan Laporan Penelitian

(42)

97

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, secara umum diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi peserta diklat mengenai kemampuan pengelolaan pembelajaran widyaiswara dengan hasil belajar peserta diklat. Simpulan khusus yang dihasilkan berdasarkan penelitian yang dilakukan sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi peserta diklat mengenai kemampuan widyaiswara dalam menerapkan pembelajaran orang dewasa dengan hasil belajarnya. Sehingga widyaiswara yang memiliki kemampuan dalam menerapkan pembelajaran orang dewasa pada saat melakukan proses pendidikan dan pelatihan akan memberikan pengaruh pada hasil belajar yang diperoleh peserta Diklat.

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi peserta diklat mengenai kemampuan widyaiswara dalam melakukan komunikasi efektif dengan peserta dengan hasil belajarnya. Sehingga widyaiswara yang memiliki kemampuan dalam melakukan komunikasi efektif dengan peserta Diklat akan memberikan pengaruh pada hasil belajar yang diperoleh peserta Diklat. 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi peserta diklat mengenai

(43)

98

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dirumuskan, penulis mengajukan beberapa saran yaitu :

1. Bagi UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung

Peneliti berharap pelaksana Diklat di UPT BPI LIPI Bandung terus mendorong widyaiswara untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengelola pembelajaran, khususnya dalam hal menerapkan pembelajaran orang dewasa, melakukan komunikasi efektif dengan peserta dan memotiivasi semangat belajar peserta, karena widyaiswara yang mampu mengelola pembelajaran dengan baik akan memberi pengaruh baik pula terhadap hasil belajar peserta Diklat. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memberikan bekal pengembangan wawasan sesuai dengan kebutuhan widyaiswara.

2. Bagi WIdyaiswara

Peneliti berharap widyaiswara terus meningkatkan kemampuan yang telah dimiliki khususnya kemampuan pengelolaan pembelajaran sesuai dengan tuntutan pekerjaan dan tugas yang telah diamanahkan untuk melaksanakan proses pembelajaran yang lebih baik, karena hal tersebut dapat mempengaruhi persepsi peserta Diklat yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta.

3. Bagi Peserta Diklat

(44)

99

Faraserianti, 2013

Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Mengenai Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran Widyaiswara Dengan Hasil Belajarnya (Studi Deskriptif Korelasional di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

berlangsung lancar dan mencapai hasil yang diharapkan.sehingga peserta mampu meningkatkan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan pekerjaannya.

4. Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Sebagai salah satu bidang kajian di Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan kajian oleh mahasiswa yang sedang mengontrak mata kuliah Program Latihan Profesi (PLP) dalam mengembangkan program di lembaga Diklat pemerintah maupun swasta dan peneliti berharap penelitian mengenai bidang kediklatan diperdalam oleh mahasiswa lainnya sehingga hal tersebut membuka peluang bagi jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan untuk memperkenalkan lulusannya di berbagai lembaga diklat dan hal ini diharapkan akan membuka peluang kerja bagi lulusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan.

5. Bagi Peneliti Berikutnya

Gambar

Tabel 3.1  Hubungan Antar Variabel  ...........................................................
Tabel 4.6  Kriteria Interpretasi Skor Variabel X2 Aspek Persepsi Peserta
Grafik 4.1
Gambaran hubungan antara variabel dalam penelitian ini terlihat dalam tabel
+5

Referensi

Dokumen terkait

Implementasi Modelpembelajaran Personalyzed System Instruction (Psi) Dan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Keterampilan Sosial Dan Keterampilandasar Permainan Bola

4.6 Grafik Perbandingan Persentase Level Gambar Siklus Lisogenik Siswa Berdasarkan Minat Menggambar ..... 4.12 Contoh Gambar Level 2 Pada Siklus

MASA KEJAYAAN SENIMAN YANG BERBISNIS/ SEPERTI PEMATUNG / PELUKIS / DAN PEKERJA SENI LAINNYA / SUDAH BERLALU LEBIH DARI 10 TAHUN SILAM // BILA MEREKA MASIH. MENGGEGELUTINYA

masalah untuk penelitian ini adalah “Bagaimana miskonsepsi siswa SMA pada konsep reproduksi virus melalui analisis gambar?”.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengungkapkan bahwa kunjungan Presiden Joko “Jokowi” Widodo ke Inggris Raya pada 19-20 April 2016, merupakan hal penting

Pendidikan menengah merupakan lanjutan pengembangan proses kepribadian dalam menimba ilmu pengetahuan dari pendidikan dasar yang telah ditempuh sebelumnya

Bahwa berdasarkan alas an-alasan yuridis dan bukti-bukti yang cukup sebagaimana tersebut di atas, demi tegaknya hokum dan keadilan (to enforce the law and justice)

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar belakang Program Pendidikan Paket C Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Indonesia Pusaka