Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI CERITA ANAK DENGAN STRATEGI CIRC
PADA SISWA KELAS IV SD
(Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri Percobaan Cileunyi Kabupaten Bandung)
TESIS
Diajukan untuk memanuhi sebagian syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Dasar
Oleh
ROSMIATI NIM. 1204731
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MENGELOLA
PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENGEMBANGKAN
BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR
(Analisis Deskriptif Pada Lima Sekolah Dasar di Gugus II Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat)
Oleh Rosmiati
S.Pd. Universitas Pendidikan Indonesia, 2003
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Dasar
© Rosmiati 2014
Universitas Pendidikan Indonesia Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI CERITA ANAK DENGAN STRATEGI CIRC
PADA SISWA KELAS IV SD
(Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri Percobaan Cileunyi Kabupaten Bandung)
oleh Rosmiati
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan karena masih rendahnya kemampuan membaca pemahaman siswa. Penggunaan strategi ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu tindakan penelitian yang dilakukan di dalam kelas yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja guru dan kualitas pembelajaran sehingga kemampuan siswa dapat meningkat. Fokus penelitian ini adalah kemampuan membaca pemahaman melalui cerita anak pada siswa kelas IV A SDN Percobaan Cileunyi Kabupaten Bandung yang berjumlah 28 siswa. Data diperoleh dengan menggunakan instrumen penelitian yang telah disiapkan yaitu lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lembar catatan lapangan, dan hasil tes membaca pemahaman. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini terdiri dari penjajagan kondisi awal dan dua siklus intervensi instruksional yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penggunaan strategi CIRC dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Siswa termotivasi dan lebih aktif ketika pembelajaran berlangsung. Berdasarkan analisis terhadap hasil belajar membaca pemahaman siswa selama proses tindakan dapat dikatakan memuaskan. Kemampuan membaca pemahaman meningkat pada tiap siklusnya jika dibandingkan dari kondisi awal. Dilihat dari perolehan rata-rata nilai keseluruhan siswa, pada kondisi awal nilai rata-rata mencapai 55,56, pada siklus I 71,39 dan pada siklus II 78,4. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan kepada guru SD untuk menggunakan strategi CIRC dalam pembelajaran membaca pemahaman sebagai salah satu solusi meningkatkan kemampuan membaca pemahaman.
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
IMPROVING READING COMPREHENSION ABILITY THROUGH
CHILDREN’S STORY USING CIRC STRATEGY AMONG THE FOURTH
GRADERS
(A Classroom Action Research at State Experimental Primary School Cileunyi Bandung Regency)
by Rosmiati
ABSTRACT
The research was conducted due to students’ low reading comprehension ability.
The use of CIRC strategy is expected to improve their reading comprehension. The method used was Classroom Action Research, namely research conducted in
the classroom aimed to improve teacher’s performance and teaching and learning quality so that students’ ability can improve. The research was focused on the ability of reading comprehension through children’s story among as many as 28
fourth graders of State Experimental Primary School Cileunyi Bandung Regency. Data were obtained using the already prepared research instruments, namely observation sheet for teacher activity, observation sheet for student activity, field notes, and reading comprehension test results. The treatment given in this research consisted of exploring initial condition and two instructional intervention cycles, covering planning, conduct, observation, and reflection. Based on the research results, the use of CIRC strategy could improve students’ reading comprehension ability. The students were motivated and became more active during the teaching
and learning. Based on the analysis of students’ learning achievements during the
process, their reading comprehension could be said to be satisfactory. Their reading comprehension experienced improvement in each of the cycles compared to the initial condition. In the initial condition, the gained average score of all students reached 55.56, in cycle I 71.39, and in cycle II 78.4. Based on these results, it is recommended that elementary school teachers use CIRC strategy in the teaching and learning of reading comprehension as one of the solutions to improve reading comprehension ability.
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ... i
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... ii
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
KATA PENGANTAR ... v
UCAPAN TERIMA KASIH ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GRAFIK ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Batasan Masalah ... 5
C. Rumusan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 7
F. Struktur Organisasi Tesis ... 8
BAB II MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI CERITA ANAK DENGAN STRATEGI CIRC PADA SISWA KELAS IV A. Membaca ... 10
1. Pengertian Membaca ... 10
2. Tujuan Membaca ... 11
3. Ciri-ciri Membaca... 12
4. Komponen Kegiatan Membaca ... 13
5. Aspek-aspek membaca ... 15
6. Kemampuan Membaca Pemahaman ... 16
7. Pentingnya Kemampuan Membaca Pemahaman ... 24
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
B. Menulis ... 31
1. Pengertian Menulis ... 31
2. Manfaat Menulis ... 32
3. Tujuan Menulis ... 32
4. Jenis-jenis Menulis ... 33
C. Hubungan antara Membaca dan Menulis ... 34
D. Cerita Anak ... 36
1. Pengertian Cerita Anak... 36
2. Unsur Cerita Fiksi Anak ... 38
3. Jenis-jenis Cerita Anak ... 38
E. Strategi Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ... 40
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek dan Waktu Penelitian ... 43
1. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 43
2. Waktu Penelitian... 44
B. Metode Penelitian ... 44
C. Desain Penelitian ... 47
D. Definisi Operasional ... 48
1. Membaca Pemahaman ... 48
2. Coopeative Integrated Reading and Composition (CIRC) ... 49
E. Instrumen Penelitian ... 50
1. Instrumen Tes ... 50
2. Instrumen Non Tes ... 53
F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 54
1. Teknik Pengumpulan Data ... 54
2. Teknik Analisis Data ... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengantar ... 56
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
1. Temuan ... 58
2. Analisis ... 58
C. Deskripsi Hasil Penelitian ... 64
1. Deskripsi Siklus I ... 64
2. Deskripsi Siklus II ... 94
D. Penjelasan Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II ... 124
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 135
B. Saran ... 136
DAFTAR PUSTAKA
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Aspek-aspek Membaca Pemahaman yang Diujikan pada Tiap
Siklus ... 31
3.1 Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ... 44
3.2 Penskoran Membaca Pemahaman secara Tertulis ... 51
3.3 Rubrik Penilaian Membaca Pemahaman Secara Tertulis... 52
3.4 Penskoran Membuat Kesimpulan Secara tertulis ... 52
3.5 Rubrik Penilaian Membuat Kesimpulan Secara Tertulis ... 53
4.1 Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Sebelum Menggunakan Strategi CIRC (memahami unsur-unsur instrinsik cerita anak) ... 59
4.2 Perolehan Skor Menceritakan Kembali Secara Tertulis Cerita Anak ... 60
4.3 Perolehan Skor Menyimpulkan Secara Tertulis Cerita Anak yang Dibaca ... 61
4.4 Perolehan Skor Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak Sebelum Menggunakan Strategi CIRC ... 62
4.5 Rencana Pembelajaran Membaca Pemahaman Cerita Anak dengan Menggunakan Strategi CIRC pada Siklus I. ... 64
4.6 Hasil Tes kemampuan Membaca Pemahaman dengan Menggunakan Strategi CIRC pada Pertemuan Pertama Siklus I (memahami unsur-unsur instrinsik cerita anak) ... 78
4.7 Perolehan Skor Menceritakan Kembali Secara Tertulis Cerita Anak pada pertemuan Kedua Siklus I ... 79
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
4.9 Perolehan Skor Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak
Sebelum Menggunakan Strategi CIRC pada Siklus I ... 81
4.10 Rencana Pembelajaran Membaca Pemahaman Cerita Anak
dengan Menggunakan Strategi CIRC pada Siklus II. ... 95
4.11 Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Menggunakan Strategi CIRC pada Pertemuan Pertama Siklus II
(memahami unsur-unsur instrinsik cerita anak) ... 109
4.12 Perolehan Skor Menceritakan Kembali Secara Tertulis Cerita
Anak pada pertemuan Kedua Siklus II ... 110
4.13 Perolehan Skor Menyimpulkan Secara Tertulis Cerita Anak
yang Dibaca pada Pertemuan ketiga Siklus II ... 111
4.14 Perolehan Skor Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak
Sebelum Menggunakan Strategi CIRC pada Siklus II ... 112
4.15 Perolehan Skor Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak
Sebelum Menggunakan Strategi CIRC ... 124
4.16 Perolehan Skor Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak
dengan Menggunakan Strategi CIRC pada Siklus I ... 126
4.17 Perolehan Skor Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak
dengan Menggunakan Strategi CIRC pada Siklus II ... 128
4.18 Kemampuan Membaca Pemahaman pada Kondisi Awal, Siklus
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
4.1 Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak Sebelum Pembelajaran Membaca Pemahaman Cerita Anak dengan
Menggunakan Strategi CIRC ... 63
4.2 Skor Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak dengan Menggunakan Strategi CIRC Siklus I ... 94
4.3 Skor Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak dengan Menggunakan Strategi CIRC Siklus II ... 123
4.4 Kemampuan Membaca Pemahaman pada Kondisi Awal ... 125
4.5 Kemampuan Membaca Pemahaman pada Siklus I ... 127
4.6 Kemampuan Membaca Pemahaman pada Siklus II ... 129
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.1 Desain Penelitian ... 48
4.1 Kegiatan Membaca Berpasangan pada Pertemuan Pertama Siklus I ... 69
4.2 Kegiatan Menyampaikan Hasil Kerja di depan Kelas ... 69
4.3 Kegiatan Diskusi Siswa ... 70
4.4 Kegiatan Membaca Berpasangan pada Pertemuan Pertama Siklus I ... 71
4.5 Kegiatan Guru Mengamati Kegiatan membaca berpasangan ... 71
4.6 Menyampaikan hasil kerja di depan kelas ... 72
4.7 Kegiatan Membaca Berpasangan pada Pertemuan Ketiga Siklus I ... 73
4.8 Menyampaikan Hasil Kerja di Depan Kelas ... 74
4.9 Kegiatan Membaca Berpasangan pada Pertemuan Pertama Siklus II ... 99
4.10 Kegiatan Menyampaikan Hasil Kerja di Depan Kelas ... 100
4.11 Kegiatan Diskusi Siswa ... 100
4.12 Kegiatan Tes Kemampuan ... 101
4.13 Kegiatan Membaca Berpasangan pada Pertemuan Kedua Siklus II ... 102
4.14 Kegiatan Diskusi Siswa ... 103
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1 SK Pembimbing
2 Surat Izin Penelitian dari UPI Bandung
3 Buku Bimbingan
4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
5 Lembar Kerja Siswa
6 Pedoman Penskoran dan Penilaian Rubrik
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam
undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,
yang bunyinya sebagai berikut:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan tersebut seyogyanya
pendidikan dapat menbentuk manusia Indonesia yang memiliki kemampuan,
terampil, berkarakter positif, unggul dan berdaya saing. Tujuan akhir
pendidikan menjadikan manusia Indonesia memiliki jati diri yang kuat
sebagai bangsa Indonesia.
Pencapaian tujuan pendidikan sebagaimana diutarakan di atas dapat
diupayakan melalui pembelajaran berkualitas yakni pembelajaran yang
bermakna bagi siswa. Pendidikan merupakan aspek penting dalam
pembangunan nasional. Oleh karena itu, pemerintah benar-benar
mengupayakan perwujudan pendidikan yang berkualitas. Di antaranya
perbaikan kurikulum, peningkatan kualitas pengajar, penyediaan dan renovasi
sarana dan prasarana pendidikan, modifikasi sistem pendidikan, penyediaan
buku-buku cerita, bacaan dan pelajaran bagi anak. Semua upaya tersebut
bermuara pada peningkatan kualitas pembelajaran.
Begitu pula guru perlu mengupayakan kebermaknaan pembelajaran.
Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu bagian yang sangat
krusial dalam pendidikan. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah
meliputi beberapa aspek yang diantaranya pembelajaran membaca. Membaca
2
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
penting. Sebagaimana perintah pertama yang diwahyukan oleh Allah Swt.
pada Nabi Muhammad s.a.w. adalah perintah untuk membaca. Membaca
merupakan jendela ilmu karena dengan membaca pengetahuan dapat
diperoleh. Sebuah pepatah berbunyi “ Membaca adalah jendela dunia dan
ilmu pengetahuan”. Tanpa membaca kita tak akan dapat memahami dunia.
Siswa tidak akan dapat memahami ilmu pengetahuan tanpa kegiatan
membaca. Berbagai mata pelajaran menuntut siswa dapat membaca agar
dapat memahami dan mengetahui manfaat dari ilmu yang diberikan pada
mata pelajaran itu.
Keterampilan membaca akan senantiasa diperlukan tidak hanya di
jenjang sekolah, melainkan di tempat tugas atau dimanapun akan tetap
diperlukan, Widyamartaya (1992:9). Dalam dunia pendidikan aktivitas
membaca merupakan suatu hal yang ditak bisa ditinggalkan, karena sebagian
besar pemerolehan ilmu didapatkan memalui kegiatan membaca.
Namun yang menjadi masalah adalah ketika pembaca hanya dapat
mengucapkan rangkaian huruf tanpa memahami makna yang terkandung
dalam bacaan, siswa mengalami kesulitan dalam memperoleh ilmu
pengetahuan dari kegiatan pembelajarannya yang tentunya akan menghambat
kebermaknaan belajar. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasil tes tulis
yang diadakan setelah kegiatan pembelajaran membaca, siswa rata-rata hanya
mampu menjawab lima pertanyaan dari sepuluh pertanyaan yang berkaitan
dengan bacaan yang dibaca siswa. Hal ini, menunjukkan bahwa mereka
kurang mampu memahami bacaan yang dibacanya. Nilai kemampuan
membaca pemahaman rata-ratanya hanya mencapai 55,56 nilai tersebut
sangat rendah jauh di bawah KKM. Berdasarkan hasil observasi terhadap
guru dan siswa, pada umumnya siswa kesulitan dalam memahami bacaan.
Berdasarkan fakta di atas maka, perlu diupayakan kualitas
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan anak terhadap pemahaman
bacaan yang dibaca. Jalan yang dapat ditempuh adalah dengan penggunaan
3
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
dari setiap bacaan yang dibacanya, serta memilih materi yang sesuai dan
disenagi oleh anak.
Secara naluriah, setiap anak senang dengan cerita atau dongeng
karena berkembangnya kemampuan berbicara anak semakin menuntut
keingintahuan mereka akan banyak hal dengan cara membaca cerita. Akan
tetapi kegiatan membaca cerita sudah mulai jarang dilakukan anak karena
sudah tergantikan oleh film-film di televisi, permainan-permainan di internet
atau kegiatan lainnya yang lebih banyak disukai anak dibanding kegiatan
membaca cerita. Padahal, membaca cerita atau membaca dongeng dapat
membangun dan mengembangkan kepribadian anak.
Sebuah cerita merupakan refleksi kehidupan nyata, sehingga memiliki
daya tarik tersendiri bagi pendengar dan pembacanya, termasuk anak-anak.
Alur dan tutur cerita memberikan sentuhan emosi yang luar biasa dalam
kesehariaan anak, sehingga cerita memberikan banyak manfaat bagi
perkembangan kepribadian anak. Namun, semua kembali kepada jenis dan isi
cerita, serta teknik bercerita kita sebagai pendidik harus mampu memilih
cerita yang bagaimana yang baik untuk anak? Apa saja manfaat cerita untuk
anak?
Dalam pembelajaran membaca cerita anak ada prinsip-prinsip tertentu
yang harus dipegang oleh kita sebagai pendidik. Prinsip yang utama yang
ditekankan ialah sebuah cerita atau dongeng harus memiliki nilai yang
mencerminkan tanggung jawab dalam mengembangkan kepribadian anak.
Dalam hal ini, kita harus cerdas untuk memilah dan memilih cerita atau
dongeng yang mengandung pesan dan nilai positif bagi perkembangan
kepribadian anak, baik secara psikologis maupun moral. Sebagai sebuah
media komunikasi, cerita atau dongeng yang dibacakan juga harus
memberikan efek fun and learning bagi anak agar pesan dan nilai-nilai yang
terkandung mudah diserap anak.
Beberapa manfaat membaca cerita bagi anak antara lain: 1)
memperkaya kemampuan berbahasa dan memahami struktur kalimat yang
bentuk-4
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
bentuk emosi dan ekspresi, 3) menstimulasi daya imajinasi dan kreativitas
anak, 4) dapat menumbuhkan empati dalam diri anak, 5) melatih dan
mengembangkan kecerdasan anak, 6) sebagai langkah awal untuk
menumbuhkan minat baca anak, 7) membaca cerita anak merupakan cara
sederhana yang memiliki arti dan bisa memberikan dampak luar biasa bagi
kepribadian anak-anak.
Pembelajaran membaca cerita yang dilakukan di sekolah-sekolah
dasar pada umumnya masih menggunakan metode konvensional. Seperti
halnya di SD Negeri Percobaan, berdasarkan hasil observasi diketahui pada
umumnya belajar membaca cerita masih menggunakan metode konvensional.
Hal tersebut berdampak pada kurang maksimalnya kebermaknaan belajar
anak. Seperti, kurangnya minat membaca pada anak, anak kurang mampu
memaknai bacaan yang mereka baca, anak tidak maksimal dalam menambah
pembendaharaan kata, anak kurang mampu menguasai kosa kata pada cerita
yang mereka baca, kurang mampu menceritakan kembali dan masih banyak
lagi permasalahan lainnya.
Guru perlu mengupayakan pembelajaran membaca cerita anak agar
anak benar-benar dapat memperoleh makna dari kegiatan membacanya
dengan menggunakan strategi yang tepat. Penggunaan strategi CIRC dapat
menjadi solusi untuk pembelajaran membaca cerita anak agar menjadi
bermakna bagi anak.
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) yang
merupakan sebuah program yang komprehensif untuk mengajari pelajaran
membaca, menulis, dan seni berbahasa pada kelas yang lebih tinggi dari
sekolah dasar. Fokus utama dari CIRC adalah membuat penggunaan waktu
tindak lanjut menjadi lebih efektif. Para siswa yang bekerja dalam tim-tim
kooperatif dikoordinasikan dengan kelompok membaca, supaya dapat
memenuhi tujuan-tujuan dalam bidang-bidang lain seperti pemahaman
membaca, kosa kata, pembacaan pesan, dan ejaan. Teknik pembelajaran yang
menggunakan wacana/teks dimana siswa dibagi dalam bentuk berpasangan
5
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
pembicara/mempresentasikan, sedangkan pasangannya mendengarkan hasil
ringkasannya. Hal ini dilakukan secara bergantian, yang semula sebagai
pembicara bertukar peran sebagai pendengar (Suprijono, 2009 : 130-13).
Berdasarkan pemaparan di atas peneliti mencoba melakukan
penelitian dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman
Melalui Cerita Anak dengan Strategi CIRC pada Siswa Kelas IV SD”, yang
dilaksanakan di SD Negeri Percobaan Cileunyi Kabupaten Bandung.
Penelitian tindakan kelas dengan judul tersebut peneliti anggap tepat sebagai
solusi untuk meningkatkan kemampuan pada pembelajaran membaca
pemahaman.
B. Batasan Masalah
Membaca cerita bagi anak pada hakekatnya adalah pekerjaan yang
menyenangkan. Namun yang menjadi permasalahan adalah sejauhmana
pembelajaran membaca cerita anak dapat meningkatkan kemampuan
membaca pemahaman peserta didik.
Indikator sederhana menunjukkan kesulitan-kesulitan anak dalam
pembelajaran membaca cerita anak antara lain: lemahnya pemahaman siswa
terhadap apa yang dibacanya, lemahnya kemampuan siswa dalam menuliskan
ide-ide pokok, lemahnya kemampuan anak dalam penggunaan tanda baca,
lapal dan intonasi ketika membaca, lemahnya kemampuan menyimak siswa,
minimnya aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dan kurangnya minat
baca siswa.
Permasalahan tidak saja timbul dari siswa namun timbul dari guru
diantaranya: Lemahnya kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran
membaca, guru belum menggunakan model pembelajaran yang tepat untuk
pembelajaran membaca cerita anak.
Dari beberapa faktor yang menyebabkan kesulitan siswa dalam
pembelajaran membaca cerita adalah pembelajaran belum menggunakan
strategi yang tepat. hal tersebut tidak hanya berdampak ketidaktercapaian
6
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
Penelitian yang dilakukan tidak terlepas dari
keterbatasan-keterbatasan dari peneliti. Maka, peneliti membatasi permasalahan dengan
rencana melakukan kajian pada pembelajaran membaca cerita anak dengan
strategi CIRC pada kelas IV SD.
Penelitian dirancang dalam bentuk penelitian tindakan kelas dengan
menerapkan strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat terlibat
aktif, diharapkan dengan penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan
membaca pemahaman siswa dalam pembelajaran cerita anak.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, penelitian akan difokuskan pada
“Bagaimana meningkatkan kemampuan membaca pemahaman melalui cerita anak dengan strategi CIRC pada kelas IV SD?
Dari batasan masalah tersebut dapat dirumuskan
permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV
SD pada pembelajaran cerita anak sebelum diperkenalkan strategi
CIRC?
2. Bagaimana perencanaan pembelajaran membaca pemahaman melalui
cerita anak dengan strategi CIRC?
3. Bagaimana implementasi pembelajaran membaca pemahaman melalui
cerita anak dengan strategi CIRC?
4. Bagaimana kemampuan siswa dalam pembelajaran membaca
pemahaman melalui cerita anak dengan menggunakan strategi CIRC?
D. Tujuan Penelitian
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan
membuktikan keefektifan pembelajaran membaca cerita anak dengan strategi
CIRC pada kelas IV SD. Secara khusus penelitian bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan kondisi kemampuan membaca pemahaman siswa kelas
IV SD pada pembelajaran cerita anak sebelum menggunakan strategi
7
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
2. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran membaca pemahaman
melalui cerita anak dengan strategi CIRC.
3. Mendeskripsikan implementasi pembelajaran membaca pemahaman
melalui cerita anak dengan strategi CIRC.
4. Mendeskripsikan kemampuan siswa dalam pembelajaran membaca
pemahaman melalui cerita anak dengan menggunakan strategi CIRC.
E. Manfaat Penelitian
Pembelajaran membaca cerita anak dengan strategi CIRC diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV SD
Negeri Percobaan Cileunyi. Adapun manfaat rinci dapat peneliti ungkapkan
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi positif pada pengembangan pembelajaran membaca cerita
anak. Dengan menilih strategi yang tepat pembelajaran dapat mencapai
keberhasilan. Seperti halnya pada pembelajaran membaca cerita anak
dengan menggunakan strategi CIRC diharapkan dapat menjadi solusi
peningkatan kualitas pembelajaran membaca cerita anak menjadi lebih
bermakna.
Pembelajaran cerita anak dengan menggunakan strategi yang
tepat seyogyanya dapat memberikan manfaat bagi peningkatan
kemampuan membaca pemahaman, didasarkan pada anggapan bahwa
anak pada dasarnya menyukai cerita.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti sendiri
dalam rangka menambah wawasan berkaitan dengan pembelajaran
8
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
b. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai salah satu solusi
peningkatan kualitas pembelajaran membaca cerita, yang dilakukan
oleh guru untuk mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
c. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
siswa. Yakni, melalui pembelajaran yang dilakukan siswa dapat
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa.
F. Struktur Organisasi Tesis
BAB I Pendahuluan
Terdiri atas: latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur
organisasi tesis.
BAB II Meningkatkan kemampuan membaca pemahaman melalui cerita
anak dengan strategi CIRC pada siswa kelas IV SD, meliputi :
membaca yang terdiri dari pengertian membaca, tujuan membaca,
ciri-ciri membaca, komponen kegiatan membaca, aspek-aspek
membaca, kemampuan membaca pemahaman, pentingnya
kemampuan membaca pemahaman dan pengukuran membaca
pemahaman, menulis yang terdiri dari pengertian menulis, manfaat
menulis, tujuan menulis, jenis-jenis menulis, hubungan antara
membaca dan menulis, cerita anak yang terdiri dari pengertian
cerita anak, unsur cerita fiksi anak, dan jenis-jenis cerita anak, serta
strategi Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).
BAB III Metode Penelitian
Membahas lokasi, subjek dan waktu penelitian, metode penelitian,
desain penelitian, definisi Operasional, dan instrumen penelitian,
9
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
BAB IV Hasil Penelitian
Meliputi pengantar, deskripsi awal yang terdiri dari temuan dan
analisis, deskripsi hasil penelitian terdiri dari deskripsi siklus I,
deskripsi siklus II, serta penjelasan kondisi awal, siklus I dan
siklus II.
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Subjek dan Waktu Penelitian
1. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan tidak menggunakan
istilah populasi, penarikan sampel, maupun kelas kontrol. Melainkan,
menggunakan istilah subjek penelitian. Penelitian dilakukan di kelas IV
A Sekolah Dasar Negeri Percobaan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten
Bandung. Alasan pemilihan lokasi penelitian tersebut adalah karena SDN
Percobaan adalah tempat peneliti bertugas, yang sedikitnya peneliti sudah
mengenal karakteristik lokasi penelitian, mulai dari lingkungan sekolah,
anak didik, tenaga pengajar serta pembelajarannya, sehingga dapat
memperlancar proses penelitian dan dapat dirasakan manfaat penelitian
itu sendiri.
Sekolah Dasar Negeri Percobaan dikepalai oleh Ibu Hj. Cucu
Puspitawati, M.Pd. Adapun tenaga pengajar SDN Percobaan berjumlah
28 orang, sedangkan keadaan siswa SDN Percobaan terdiri dari 18
rombongan belajar yang menempati 18 ruang kelas yang jumlah seluruh
siswa adalah 616 orang.
Subjek dalam penelitian ini adalah Kelas IV A sekolah dasar
negeri Percobaan. Jumlah siswa terdiri dari 28 orang. Terdiri dari 14
siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Pemilihan subjek penelitian
tersebut didasarkan pada permasalahan pembelajaran membaca
pemahaman yang ditemukan di kelas IV, seperti yang dikeluhkan para
guru Bahasa Indonesia tentang lemahnya hasil belajar membaca
44
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran
2013/2014 yang dimulai dari bulan Oktober sampai bulan Desember
2013. Dalam pelaksaan tindakan ini peneliti telah menyusun jadwal
pelaksaan tindakan sebagai berikut.
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksaan Pertemuan Siklus pertemuan Waktu
pelaksanaan
- Unsur-unsur instrinsik dalam cerita
- Menceritakan kembali cerita anak yang dibaca secara tertulis
III Sabtu, 9
- Menyimpulkan isi cerita yang dibaca kedalam paragraf
- Unsur-unsur instrinsik dalam cerita
- Menceritakan kembali cerita anak yang dibaca secara tertulis
III Sabtu,16
- Menyimpulkan isi cerita yang dibaca kedalam paragraf
B. Metode Penelitian
Menurut pengamatan peneliti pembelajaran membaca pemahaman di
sekolah dasar masih sangat rendah, hal tersebut disebabkan oleh banyak
faktor. Oleh kerena itu, perlu diupayakan perbaikan pembelajaran dan metode
yang paling tepat digunakan untuk perbaikan pembelajaran tersebut adalah
dengan penelitian tindakan.
Mengingat pembelajaran membaca pemahaman tidak bisa
45
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karakteristik penelitian tindakan yang dilaksanakan secara berulang. Hal
tersebut sejalan dengan asal mula munculnya penelitian tindakan kelas yakni
akibat ketidak puasan pelaku atas hasil kerjanya, dengan dasar tersebut maka
yang bersangkutan ingin menyempurnakan pekerjaannya dengan cara
melakukan percobaan dan dilakukan secara berulang-ulang prosesnya diamati
sungguh-sungguh sampai hasilnya mendapatkan hasil yang benar-benar
dirasakan lebih baik dari semula Arikunto (2010:128).
Mc. Niff (Suyanto,1997:2) memandang bahwa penelitian tindakan
sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang
hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan kurikulum.
Melalui penelitian tindakan kelas guru dapat meneliti sendiri terhadap praktek
pembelajaran yang guru lakukan di kelas, guru dapat melakukan penelitian
terhadap siswa dilihat dari aspek interaksinya dalam proses pembelajaran
(Suyanto,1997:2).
Penelitian tindakan dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk
penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan
tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek
pembelajaran di kelas secara lebih professional (Suyanto,1997:4).
Mengacu dari pendapat di atas maka disimpulkan bahwa penelitian
tindakan adalah merupakan bentuk penelitian yang dilakukan di kelas dengan
tujuan untuk memperbaiki/meningkatkan pembelajaran. Penelitian terfokus
pada permasalahan yang terjadi di kelas saat pembelajaran, seperti suasana
pembelajaran yang kurang kondusif, minat dan aktivitas belajar yang kurang
maksimal, penggunaan pendekatan dan media pembelajaran yang kurang
tepat, serta hasil belajar yang kurang memuaskan.
Berdasarkan pengertian penelitian tindakan yang dikemukakan para
ahli, pada dasarnya penelitian tindakan mempunyai empat tahapan penting
yaitu perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap
refleksi serta evaluasi. Sejalan dengan hal itu menurut Hermawan et al
(2007:138) bahwa “Hal yang perlu mendapatka perhatian dalam kaitannya
46
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
langkah-langkah yang seharusnya diikuti oleh peneliti atau guru, yaitu 1) ide
awal, 2) prasurvei/temuan awal, 3) diagnosa, 4) perencanaan, 5) implementasi
tindakan, 6) observasi, 7) refleksi, 8) laporan.
Menurut Suyanto (Basrowi dan Suwandi, 2008:52) tujuan akhir dari
pelaksanaan PTK adalah untuk meningkatkan (1) kualitas praktik
pembelajaran di sekolah, (2) relevansi pendidikan, (3) mutu hasil pendidikan,
dan (4) efisiensi pengelolaan pendidikan. Tujuan utama dari penelitian
tindakan adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru
dalam menangani proses pembelajaran. Tujuan itu dapat dicapai dengan
melakukan berbagai tindakan dalam memecahkan berbagai persoalan
pembelajaran di kelas. Oleh kerena itu, fokus penelitian tindakan kelas teletak
pada tindakan yang direncanakan oleh guru, kemudian dicobakan, dan
dievaluasi apakah tindakan tersebut dapat digunakan untuk memecahkan
persoalan pembelajaran yang sedang dihadapi oleh guru atau tidak.
Manfaat yang bisa diambil oleh guru jika melaksanakan penelitian
tindakan, antara lain (1) inovasi pembelajaran, (2) pengembangan kurikulum
di tingkat sekolah dan tingkat kelas, serta (3) peningkatan profesionalisme
guru. Selain itu manfaat penelitian tindakan bagi pembelajaran/siswa yaitu
dengan adanya penelitian tindakan, kesalahan dalam proses pembelajaran
akan cepat dianalisis dan diperbaiki, sehingga kesalahan tersebut tidak akan
berlanjut.
Jika kesalahan dapat diperbaiki, hasil belajar siswa diharapkan akan
meningkat. Jadi apabila guru melakukan penelitian tindakan akan berdampak
positif bagi hasil belajar siswa. Manfaat penelitian tindakan bagi sekolah
yaitu dapat meningkatkan professional para guru, perbaikan proses dan hasil
belajar siswa, serta kondusifnya iklim pendidikan di sekolah tersebut.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang bersifat
deskriptif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial,
sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun
47
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggambarkan dan mengungkapkan, serta menggambarkan dan
menjelaskan. Penelitian kualitatif bersifat induktif, peneliti membiarkan
permasalahan-permasalahan muncul dari data atau dibiarkan terbuka untuk
interpretasi. Data dihimpun dengan pengamatan yang seksama, mencakup
deskripsi dalam konteks yang mendetil desertai hasil wawancara yang
mendalam, serta hasil analisis dokumen dan catatan-catatan (Sukmadinata
2011:60).
C. Desain Penelitian
Desain PTK yang digunakan adalah model dari Kemmis dan Mc
Taggart, model ini terdiri dari empat komponen yaitu (Soedarsono,1997:16) :
1. Rencana : Tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki,
peningkatan atau perubahan prilaku dan sikap sebagai solusi.
2. Tindakan : Apa yang akan dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai
upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.
3. Observasi : Mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang
dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.
4. Refleksi : Peneliti mengkaji, dan mempertimbangkan hasil atau
dampak tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini,
peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap
rencana awal.
48
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1. Desain Penelitian (Soedarsono,1997:12)
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan persepsi terhadap pokok permasalahan
yang hendak diteliti, maka pada bagian ini perlu dikemukakan beberapa
istilah yang dianggap penting untuk dijelaskan secara operasional yaitu:
1. Membaca Pemahaman
Kegiatan membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan yang
bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam serta pemahaman
tentang apa yang dibaca. Membaca pemahaman adalah pemahaman arti atau
maksud dalam suatu bacaan melalui tulisan. Definisi ini sangat menekankan
pada dua hal yang pokok dalam membaca, yaitu bahasa itu sendiri dan simbol
grafik tulisan yang menyajikan informasi yang berwujud bacaan (Lado dalam
Nurhadi, 1987:222). Jadi, seseorang yang yang melakukan kegiatan membaca
pemahaman harus menguasai bahasa atau tulisan yang digunakan dalam
Rencana Awal
Refleksi
Tindakan/ Observasi
Rencana Yang Direvisi Refleksi
Tindakan/ Observasi
Refleksi
Tindakan/ Observasi
49
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bacaan yang dibacanya dan mampu menangkap informasi atau isi bacaan
tersebut.
Untuk dapat memahami isi suatu bahan bacaan dengan baik
diperlukan adanya kemampuan membaca pemahaman yang baik pula.
Pemahaman merupakan salah satu aspek yang penting dalam kegiatan
membaca, sebab pada hakikatnya pemahaman suatu bahan bacaan dapat
meningkatkan keterampilan membaca itu sendiri maupun untuk tujuan
tertentu yang hendak dicapai. Jadi, kemampuan membaca dapat diartikan
sebagai kemampuan dalam memahami bahan bacaan. Tujuan membaca
adalah pemahaman bukan kecepatan (H.G. Tarigan, 1986:37).
Membaca pemahaman didefinisikan pula sebagai salah satu macam
membaca yang bertujuan memahami isi bacaan (Sujanto dalam Nurhadi,
1987:222). Kemampuan membaca sangat kompleks dan bukan hanya
kemampuan teknik membacanya saja tetapi juga kemampuan dalam
pemahaman san interpretasi isi bacaan.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, secara sederhana dapat
ditarik simpulan bahwa membaca pemahaman adalah kegiatan membaca
untuk memahami isi bacaan, baik yang tersurat maupun yang tersirat dari
bahan bacaan tersebut.
2. Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
Pembelajaran CIRC dikembangkan oleh Stevans, Madden, Slavin dan
Farnish. Pembelajaran kooperatif tipe CIRC dari segi bahasa dapat diartikan
sebagai suatu model pembelajaran kooperatif yang mengintegrasikan suatu
bacaan secara menyeluruh kemudian mengkomposisikannya menjadi
bagian-bagian yang penting.
Cara untuk menentukan anggota kelompoknya adalah sebagai berikut:
a. Menentukan peringkat siswa. Dengan cara mencari informasi tentang
skor rata-rata nilai siswa pada tes sebelumnya atau nilai raport.
Kemudian diurutkan dengan cara menyusun peringkat dari yang
50
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Menentukan jumlah kelompok. Jumlah kelompok ditentukan dengan
memperhatikan banyak anggota setiap kelompok dan jumlah siswa yang
ada di kelas tersebut.
c. Penyusunan anggota kelompok. Pengelompokkan ditentukan atas dasar
susunan peringkat siswa yang telah dibuat. Setiap kelompok diusahakan
beranggotakan siswa-siswa yang mempunyai kemampuan beragam,
sehingga mempunyai kemampuan rata-rata yang seimbang.
E. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data-data sehingga masalah yang diteliti terefleksi
dengan baik, maka diperlukan instrumen yang tepat. Instrumen-instrumen
tersebut diantaranya:
1. Instrumen Tes
Dalam penelitian ini untuk menilai kemampuan membaca
pemahaman dilakukan dengan tes, yang dalam pelaksanaannya tes
diberikan secara tertulis (menuntut jawaban tertulis).
Instrumen tes tertulis berupa soal-soal tes, yang meliputi isian dan
uraian atau essay. Tes tertulis digunakan untuk mengukur kemampuan,
yakni mengukur pengetahuan atau penguasaan objek ukur terhadap
seperangkat konten atau materi tertentu. (Setiamihardja, 2006:44).
Tes tidak tertulis dilakukan melalui Lembar Kerja Siswa (LKS),
lembar kerja siswa bertujuan mengarahkan siswa untuk beraktivitas
dalam pembelajaran.
Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya
51
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2
Penskoran Membaca Pemahaman Secara Tertulis
No Nama Siswa
52
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan tepat
dengan tepat dengan tepat dengan baik
Ejaan dan
Penskoran Membuat Kesimpulan Secara Tertulis
53
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.5
Rubrik Penilaian Membuat Kesimpulan Secara Tertulis
ASPEK YANG
Gaya penuturan Penuturan keseluruhan isi
2. Instrumen Non Tes
Data-data tidak hanya dapat dikumpulkan melaui tes, akan tetapi
dapat diperoleh melalui alat ukur bukan tes seperti pedoman observasi,
wawancara, skala nilai, daftar cek, skala sikap, rating scale dan
dokumentasi. (Setiamihardja, 2006:10). Dalam penelitian ini instrumen
non tes yang digunakan adalah pedoman observasi.
Pedoman observasi digunakan untuk mengukur penampilan yang
dilakukan dengan pengamatan atau observasi. Melalui observasi dapat
diketahui bagaimana sikap dan prilaku siswa, kegiatan yang dilakukan,
tingkat partisipasi dalam suatu kegiatan, proses kegiatan yang dilakukan,
kemampuan bahkan hasil yang diperoleh dari kegiatan.
54
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Observasi langsung dilakukan dengan mengamati gejala atau proses
yang terjadi dalam proses sebenarnya dan langsung diamati oleh
pengamat. Hasilnya dapat berupa catatan lapangan.
2) Observasi tidak langsung dilaksanakan dengan menggunakan alat,
alat yang digunakan peneliti adalah kamera foto hasilnya berupa
foto-foto yang menggambarkan aktivitas belajar.
F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan beberapa teknik
pengumpulan data penelitian, antara lain :
a. Observasi
Observasi merupakan cara untuk mendapatkan informasi
dengan cara mengamati objek secara cermat dan terencana. Dengan
melakukan observasi, peneliti dapat memperoleh suatu gambaran
yang jelas tentang masalah yang sedang diteliti dan dapat
memberikan deskripsi mengenai gambaran umum objek yang akan
diteliti. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas
membaca pemahaman siswa selama proses pembelajaran.
b. Tes atau Penilaian
Tes merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam membaca pemahamn. Tes yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Penilaian dilakukan terhadap
hasil kerja siswa selama proses tindakan berlangsung. Dengan teknik
penilaian ini dapat dihasilkan data secara kuantitatif mengenai
perkembangan kemampuan siswa setelah tindakan dilaksanakan.
2. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan terhadap seluruh data yang didapatkan
dari semua instrumen penelitian yang digunakan. Data yang diperoleh
dalam penelitian bersifat kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif
digunakan untuk menganalisis data yang menunjukan proses interaksi
55
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan strategi CIRC yang diperoleh melalui observasi dan
wawancara. Sedangkan data kuantitatif digunakan untuk mengetahui
tingkat kemajuan kemampuan peserta didik setelah tindakan
dilaksanakan. Data hasil belajar tersebut diperoleh melalui tes.
Data kualitatif diolah dengan melakukan proses pengolahan data
dari hasil observasi dan wawancara dengan cara mendeskripsikan hasil
penelitian. Adapun data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes siswa,
kemudian diolah dengan cara mencari rata-rata dan presentase skor
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan pada bab
sebelumnya peneliti menarik beberapa simpulan, berkaitan dengan
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman melalui cerita anak dengan
menggunakan strategi CIRC.
Simpulan pertama adalah, bahwa kemampuan membaca pemahaman
cerita anak pada kondisi awal atau sebelum menggunakan strategi CIRC pada
pembelajarannya, menunjukkan hasil yang tidak memuaskan. Simpulan
mengenai rencana pembelajaran membaca pemahaman melalui cerita anak
dengan menggunakan strategi CIRC. Perencanaan pembelajaran untuk
pelaksanaan penelitian telah disusun dan disiapkan sebaik mungkin melalui
diskusi antara peneliti dan guru yang dilaksanakan sebelumnya. Akan tetapi,
masih saja ada kekurangan yang harus diperbaiki dalam penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran untuk pelaksanaan pembelajaran pada siklus
selanjutnya.
Penerapan strategi CIRC pada pembelajaran membaca pemahaman
melalui cerita anak sangat berpengaruh positif terhadap meningkatnya
aktivitas dan minat belajar siswa. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasil
observasi dan wawancara pada siswa, siswa dan guru pada umumnya
memberikan respon positif terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
Sementara hasil observasi pada kondisi awal sebelum menggunakan strategi
CIRC dalam pembelajaran membaca pemahaman, siswa cenderung pasif
karena minimalnya aktifitas siswa, aktifitas dalam pembelajaran masih
didominasi oleh guru.
Kemampuan membaca pemahaman melalui cerita anak dengan
menggunakan strategi CIRC, menunjukkan hasil yang cukup memuaskan.
dengan terus meningkatnya kemampuan membaca pemahaman pada tiap
136
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan jika
dibandingkan dengan kemampuan membaca pemahaman pada kondisi awal.
Kemampuan membaca pemahaman pada siklus II, mengalami peningkatan
yang signifikan jika dibandingkan dengan siklus I.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian bahwa telah dapat dibuktikan bahwa
penggunaan strategi CIRC dapat meningkatkan kemampuan membaca
pemahaman. Berdasarkan kegiatan observasi dan pengamatan selama
penelitian telah terbukti bahwa penggunaan strategi CIRC dapat
meningkatkan aktivitas dan mina siswa dalam pembelajaran membaca
pemahaman cerita anak.
Maka penulis menyarankan, sebagai solusi pembelajaran membaca
pemahaman yang seringkali dikeluhkan oleh guru, karena rendahnya
kemampuan membaca pemahaman. Penggunaan strategi CIRC dalam
pembelajaran membaca pemahaman dapat dilaksanakan di sekolah,
khususnya di SD Negeri Percobaan sebagai solusi permasalahan
pembelajaran membaca pemahaman untuk peningkatan kemampuan
membaca pemahaman siswa. Pembelajaran juga harus memperhatikan
penggunaan media belajar, alat peraga dan bahan ajar yang tepat, sehingga
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y. (2009). Guru dan Pembelajaran Bermutu. Bandung: Rizki Press.
Akhadiah, S. dkk. (1992). Bahasa Indonesia 1.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Ali, M. (2004). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.
Ali, M. (2004). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar baru Algesindo.
Anderson. (1981). Efficient Reading: A Practical Guide. Sidney: McGraw-Hill Book Company.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Basrowi, H. M. dan Suwandi. (2008). Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Cahyani, I. (2011). Menulis Proposal Penelitian. Bandung: Bintang Warli Artika.
Farr, B. (1969). Reading: What Can be Meassured? Deleware: International Reading Association.
Hadi, S. (2002). Metodologi Reseach. Yogyakarta: Andi.
Hairuddin, dkk. (2008). Pengajaran Bahasa Indonesia.Jakarta:Dirjen Dikti dan Depdikbud.
Harris, D. (1977). Testing as a Second Language. Hongkong: Tata McGraw-Hill Publishing.
Hatch, E dan Hossein farhady. (1982). Reseach Design and Statistic for Applied
Linguistics Rowley: Newbury House Pubisher Inc.
Hermawan, R. dkk. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.
138
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nurgiantoro, B. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi (edisi pertama). Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Nurhadi. (1987). Kapita Selekta Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya. Malang: IKIP Malang.
Nurhadi. (2008). Membaca cepat dan Efektif. Bandung: Sinar baru Algesindo.
Pateda, M. (1989). Analisis Kesalahan Bahasa. Flores: Nusa Indah.
Puji, S. dkk. (2010). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Rahim, F. (2008). Pengajaran membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Resmini, N. dkk. (2006).Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI Press.
Rofiuddin, A. dan Zuhdi, D. (1999). Pendidikan Bahasa Indonesia di kelas
Tinggi. Jakarta: Depdikbud.
Sarumpaet, R. (2010). Pedoman Penelitian Sastra Anak. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Semi, A. (2007). Dasar-dasar Keterampilan Menulis.Bandung:Angkasa.
Smith, C. (1978). Teaching in Secondary School Content Subjects: A Book
Thingking Process. New York: Holt, Rinehart, and Winston.
Slamet, St Y. (2008). Dasar-dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Sukarata: LPP UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan.
Slavin, R. E. (2008). Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
Sudjana. (1991). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjana. (2002). Dasar-dasar Proses Belajar mengajar. Bandung: Sinar baru Algesindo.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D. Bandung: Alfabeta.
139
Rosmiati, 2014
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suparno dan Yunus, M. (2002). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.
Suprijono, A. (2009). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suriamiharja. dkk. (1997). Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: Depdikbud
Suyanto. (1997). Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Dirjen Dikti Depdikbud.
Syarif, E. dkk. (2009). Pembelajaran Menulis. Jakarta: Depdiknas.
Tarigan, H.G. 1986. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tarigan, H.G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tampubolon, D.P. (1987). Kemampuan Membaca: Teknik Membaca Efektif dan
Efisien. Bandung: Angkasa.