• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI CERITA ANAK DENGAN STRATEGI CIRC PADA SISWA KELAS IV SD : Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri Percobaan Cileunyi Kabupaten Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI CERITA ANAK DENGAN STRATEGI CIRC PADA SISWA KELAS IV SD : Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri Percobaan Cileunyi Kabupaten Bandung."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI CERITA ANAK DENGAN STRATEGI CIRC

PADA SISWA KELAS IV SD

(Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri Percobaan Cileunyi Kabupaten Bandung)

TESIS

Diajukan untuk memanuhi sebagian syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh

ROSMIATI NIM. 1204731

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MENGELOLA

PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENGEMBANGKAN

BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR

(Analisis Deskriptif Pada Lima Sekolah Dasar di Gugus II Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat)

Oleh Rosmiati

S.Pd. Universitas Pendidikan Indonesia, 2003

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Dasar

© Rosmiati 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

(4)

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI CERITA ANAK DENGAN STRATEGI CIRC

PADA SISWA KELAS IV SD

(Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri Percobaan Cileunyi Kabupaten Bandung)

oleh Rosmiati

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan karena masih rendahnya kemampuan membaca pemahaman siswa. Penggunaan strategi ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu tindakan penelitian yang dilakukan di dalam kelas yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja guru dan kualitas pembelajaran sehingga kemampuan siswa dapat meningkat. Fokus penelitian ini adalah kemampuan membaca pemahaman melalui cerita anak pada siswa kelas IV A SDN Percobaan Cileunyi Kabupaten Bandung yang berjumlah 28 siswa. Data diperoleh dengan menggunakan instrumen penelitian yang telah disiapkan yaitu lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lembar catatan lapangan, dan hasil tes membaca pemahaman. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini terdiri dari penjajagan kondisi awal dan dua siklus intervensi instruksional yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penggunaan strategi CIRC dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Siswa termotivasi dan lebih aktif ketika pembelajaran berlangsung. Berdasarkan analisis terhadap hasil belajar membaca pemahaman siswa selama proses tindakan dapat dikatakan memuaskan. Kemampuan membaca pemahaman meningkat pada tiap siklusnya jika dibandingkan dari kondisi awal. Dilihat dari perolehan rata-rata nilai keseluruhan siswa, pada kondisi awal nilai rata-rata mencapai 55,56, pada siklus I 71,39 dan pada siklus II 78,4. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan kepada guru SD untuk menggunakan strategi CIRC dalam pembelajaran membaca pemahaman sebagai salah satu solusi meningkatkan kemampuan membaca pemahaman.

(5)

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPROVING READING COMPREHENSION ABILITY THROUGH

CHILDREN’S STORY USING CIRC STRATEGY AMONG THE FOURTH

GRADERS

(A Classroom Action Research at State Experimental Primary School Cileunyi Bandung Regency)

by Rosmiati

ABSTRACT

The research was conducted due to students’ low reading comprehension ability.

The use of CIRC strategy is expected to improve their reading comprehension. The method used was Classroom Action Research, namely research conducted in

the classroom aimed to improve teacher’s performance and teaching and learning quality so that students’ ability can improve. The research was focused on the ability of reading comprehension through children’s story among as many as 28

fourth graders of State Experimental Primary School Cileunyi Bandung Regency. Data were obtained using the already prepared research instruments, namely observation sheet for teacher activity, observation sheet for student activity, field notes, and reading comprehension test results. The treatment given in this research consisted of exploring initial condition and two instructional intervention cycles, covering planning, conduct, observation, and reflection. Based on the research results, the use of CIRC strategy could improve students’ reading comprehension ability. The students were motivated and became more active during the teaching

and learning. Based on the analysis of students’ learning achievements during the

process, their reading comprehension could be said to be satisfactory. Their reading comprehension experienced improvement in each of the cycles compared to the initial condition. In the initial condition, the gained average score of all students reached 55.56, in cycle I 71.39, and in cycle II 78.4. Based on these results, it is recommended that elementary school teachers use CIRC strategy in the teaching and learning of reading comprehension as one of the solutions to improve reading comprehension ability.

(6)

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GRAFIK ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Struktur Organisasi Tesis ... 8

BAB II MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI CERITA ANAK DENGAN STRATEGI CIRC PADA SISWA KELAS IV A. Membaca ... 10

1. Pengertian Membaca ... 10

2. Tujuan Membaca ... 11

3. Ciri-ciri Membaca... 12

4. Komponen Kegiatan Membaca ... 13

5. Aspek-aspek membaca ... 15

6. Kemampuan Membaca Pemahaman ... 16

7. Pentingnya Kemampuan Membaca Pemahaman ... 24

(7)

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

B. Menulis ... 31

1. Pengertian Menulis ... 31

2. Manfaat Menulis ... 32

3. Tujuan Menulis ... 32

4. Jenis-jenis Menulis ... 33

C. Hubungan antara Membaca dan Menulis ... 34

D. Cerita Anak ... 36

1. Pengertian Cerita Anak... 36

2. Unsur Cerita Fiksi Anak ... 38

3. Jenis-jenis Cerita Anak ... 38

E. Strategi Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ... 40

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek dan Waktu Penelitian ... 43

1. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 43

2. Waktu Penelitian... 44

B. Metode Penelitian ... 44

C. Desain Penelitian ... 47

D. Definisi Operasional ... 48

1. Membaca Pemahaman ... 48

2. Coopeative Integrated Reading and Composition (CIRC) ... 49

E. Instrumen Penelitian ... 50

1. Instrumen Tes ... 50

2. Instrumen Non Tes ... 53

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 54

1. Teknik Pengumpulan Data ... 54

2. Teknik Analisis Data ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengantar ... 56

(8)

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

1. Temuan ... 58

2. Analisis ... 58

C. Deskripsi Hasil Penelitian ... 64

1. Deskripsi Siklus I ... 64

2. Deskripsi Siklus II ... 94

D. Penjelasan Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II ... 124

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 135

B. Saran ... 136

DAFTAR PUSTAKA

(9)

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Aspek-aspek Membaca Pemahaman yang Diujikan pada Tiap

Siklus ... 31

3.1 Jadwal Pelaksanaan Pertemuan ... 44

3.2 Penskoran Membaca Pemahaman secara Tertulis ... 51

3.3 Rubrik Penilaian Membaca Pemahaman Secara Tertulis... 52

3.4 Penskoran Membuat Kesimpulan Secara tertulis ... 52

3.5 Rubrik Penilaian Membuat Kesimpulan Secara Tertulis ... 53

4.1 Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Sebelum Menggunakan Strategi CIRC (memahami unsur-unsur instrinsik cerita anak) ... 59

4.2 Perolehan Skor Menceritakan Kembali Secara Tertulis Cerita Anak ... 60

4.3 Perolehan Skor Menyimpulkan Secara Tertulis Cerita Anak yang Dibaca ... 61

4.4 Perolehan Skor Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak Sebelum Menggunakan Strategi CIRC ... 62

4.5 Rencana Pembelajaran Membaca Pemahaman Cerita Anak dengan Menggunakan Strategi CIRC pada Siklus I. ... 64

4.6 Hasil Tes kemampuan Membaca Pemahaman dengan Menggunakan Strategi CIRC pada Pertemuan Pertama Siklus I (memahami unsur-unsur instrinsik cerita anak) ... 78

4.7 Perolehan Skor Menceritakan Kembali Secara Tertulis Cerita Anak pada pertemuan Kedua Siklus I ... 79

(10)

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

4.9 Perolehan Skor Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak

Sebelum Menggunakan Strategi CIRC pada Siklus I ... 81

4.10 Rencana Pembelajaran Membaca Pemahaman Cerita Anak

dengan Menggunakan Strategi CIRC pada Siklus II. ... 95

4.11 Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Menggunakan Strategi CIRC pada Pertemuan Pertama Siklus II

(memahami unsur-unsur instrinsik cerita anak) ... 109

4.12 Perolehan Skor Menceritakan Kembali Secara Tertulis Cerita

Anak pada pertemuan Kedua Siklus II ... 110

4.13 Perolehan Skor Menyimpulkan Secara Tertulis Cerita Anak

yang Dibaca pada Pertemuan ketiga Siklus II ... 111

4.14 Perolehan Skor Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak

Sebelum Menggunakan Strategi CIRC pada Siklus II ... 112

4.15 Perolehan Skor Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak

Sebelum Menggunakan Strategi CIRC ... 124

4.16 Perolehan Skor Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak

dengan Menggunakan Strategi CIRC pada Siklus I ... 126

4.17 Perolehan Skor Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak

dengan Menggunakan Strategi CIRC pada Siklus II ... 128

4.18 Kemampuan Membaca Pemahaman pada Kondisi Awal, Siklus

(11)

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1 Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak Sebelum Pembelajaran Membaca Pemahaman Cerita Anak dengan

Menggunakan Strategi CIRC ... 63

4.2 Skor Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak dengan Menggunakan Strategi CIRC Siklus I ... 94

4.3 Skor Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak dengan Menggunakan Strategi CIRC Siklus II ... 123

4.4 Kemampuan Membaca Pemahaman pada Kondisi Awal ... 125

4.5 Kemampuan Membaca Pemahaman pada Siklus I ... 127

4.6 Kemampuan Membaca Pemahaman pada Siklus II ... 129

(12)

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Desain Penelitian ... 48

4.1 Kegiatan Membaca Berpasangan pada Pertemuan Pertama Siklus I ... 69

4.2 Kegiatan Menyampaikan Hasil Kerja di depan Kelas ... 69

4.3 Kegiatan Diskusi Siswa ... 70

4.4 Kegiatan Membaca Berpasangan pada Pertemuan Pertama Siklus I ... 71

4.5 Kegiatan Guru Mengamati Kegiatan membaca berpasangan ... 71

4.6 Menyampaikan hasil kerja di depan kelas ... 72

4.7 Kegiatan Membaca Berpasangan pada Pertemuan Ketiga Siklus I ... 73

4.8 Menyampaikan Hasil Kerja di Depan Kelas ... 74

4.9 Kegiatan Membaca Berpasangan pada Pertemuan Pertama Siklus II ... 99

4.10 Kegiatan Menyampaikan Hasil Kerja di Depan Kelas ... 100

4.11 Kegiatan Diskusi Siswa ... 100

4.12 Kegiatan Tes Kemampuan ... 101

4.13 Kegiatan Membaca Berpasangan pada Pertemuan Kedua Siklus II ... 102

4.14 Kegiatan Diskusi Siswa ... 103

(13)

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1 SK Pembimbing

2 Surat Izin Penelitian dari UPI Bandung

3 Buku Bimbingan

4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

5 Lembar Kerja Siswa

6 Pedoman Penskoran dan Penilaian Rubrik

(14)

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam

undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,

yang bunyinya sebagai berikut:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan tersebut seyogyanya

pendidikan dapat menbentuk manusia Indonesia yang memiliki kemampuan,

terampil, berkarakter positif, unggul dan berdaya saing. Tujuan akhir

pendidikan menjadikan manusia Indonesia memiliki jati diri yang kuat

sebagai bangsa Indonesia.

Pencapaian tujuan pendidikan sebagaimana diutarakan di atas dapat

diupayakan melalui pembelajaran berkualitas yakni pembelajaran yang

bermakna bagi siswa. Pendidikan merupakan aspek penting dalam

pembangunan nasional. Oleh karena itu, pemerintah benar-benar

mengupayakan perwujudan pendidikan yang berkualitas. Di antaranya

perbaikan kurikulum, peningkatan kualitas pengajar, penyediaan dan renovasi

sarana dan prasarana pendidikan, modifikasi sistem pendidikan, penyediaan

buku-buku cerita, bacaan dan pelajaran bagi anak. Semua upaya tersebut

bermuara pada peningkatan kualitas pembelajaran.

Begitu pula guru perlu mengupayakan kebermaknaan pembelajaran.

Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu bagian yang sangat

krusial dalam pendidikan. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah

meliputi beberapa aspek yang diantaranya pembelajaran membaca. Membaca

(15)

2

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

penting. Sebagaimana perintah pertama yang diwahyukan oleh Allah Swt.

pada Nabi Muhammad s.a.w. adalah perintah untuk membaca. Membaca

merupakan jendela ilmu karena dengan membaca pengetahuan dapat

diperoleh. Sebuah pepatah berbunyi “ Membaca adalah jendela dunia dan

ilmu pengetahuan”. Tanpa membaca kita tak akan dapat memahami dunia.

Siswa tidak akan dapat memahami ilmu pengetahuan tanpa kegiatan

membaca. Berbagai mata pelajaran menuntut siswa dapat membaca agar

dapat memahami dan mengetahui manfaat dari ilmu yang diberikan pada

mata pelajaran itu.

Keterampilan membaca akan senantiasa diperlukan tidak hanya di

jenjang sekolah, melainkan di tempat tugas atau dimanapun akan tetap

diperlukan, Widyamartaya (1992:9). Dalam dunia pendidikan aktivitas

membaca merupakan suatu hal yang ditak bisa ditinggalkan, karena sebagian

besar pemerolehan ilmu didapatkan memalui kegiatan membaca.

Namun yang menjadi masalah adalah ketika pembaca hanya dapat

mengucapkan rangkaian huruf tanpa memahami makna yang terkandung

dalam bacaan, siswa mengalami kesulitan dalam memperoleh ilmu

pengetahuan dari kegiatan pembelajarannya yang tentunya akan menghambat

kebermaknaan belajar. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasil tes tulis

yang diadakan setelah kegiatan pembelajaran membaca, siswa rata-rata hanya

mampu menjawab lima pertanyaan dari sepuluh pertanyaan yang berkaitan

dengan bacaan yang dibaca siswa. Hal ini, menunjukkan bahwa mereka

kurang mampu memahami bacaan yang dibacanya. Nilai kemampuan

membaca pemahaman rata-ratanya hanya mencapai 55,56 nilai tersebut

sangat rendah jauh di bawah KKM. Berdasarkan hasil observasi terhadap

guru dan siswa, pada umumnya siswa kesulitan dalam memahami bacaan.

Berdasarkan fakta di atas maka, perlu diupayakan kualitas

pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan anak terhadap pemahaman

bacaan yang dibaca. Jalan yang dapat ditempuh adalah dengan penggunaan

(16)

3

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

dari setiap bacaan yang dibacanya, serta memilih materi yang sesuai dan

disenagi oleh anak.

Secara naluriah, setiap anak senang dengan cerita atau dongeng

karena berkembangnya kemampuan berbicara anak semakin menuntut

keingintahuan mereka akan banyak hal dengan cara membaca cerita. Akan

tetapi kegiatan membaca cerita sudah mulai jarang dilakukan anak karena

sudah tergantikan oleh film-film di televisi, permainan-permainan di internet

atau kegiatan lainnya yang lebih banyak disukai anak dibanding kegiatan

membaca cerita. Padahal, membaca cerita atau membaca dongeng dapat

membangun dan mengembangkan kepribadian anak.

Sebuah cerita merupakan refleksi kehidupan nyata, sehingga memiliki

daya tarik tersendiri bagi pendengar dan pembacanya, termasuk anak-anak.

Alur dan tutur cerita memberikan sentuhan emosi yang luar biasa dalam

kesehariaan anak, sehingga cerita memberikan banyak manfaat bagi

perkembangan kepribadian anak. Namun, semua kembali kepada jenis dan isi

cerita, serta teknik bercerita kita sebagai pendidik harus mampu memilih

cerita yang bagaimana yang baik untuk anak? Apa saja manfaat cerita untuk

anak?

Dalam pembelajaran membaca cerita anak ada prinsip-prinsip tertentu

yang harus dipegang oleh kita sebagai pendidik. Prinsip yang utama yang

ditekankan ialah sebuah cerita atau dongeng harus memiliki nilai yang

mencerminkan tanggung jawab dalam mengembangkan kepribadian anak.

Dalam hal ini, kita harus cerdas untuk memilah dan memilih cerita atau

dongeng yang mengandung pesan dan nilai positif bagi perkembangan

kepribadian anak, baik secara psikologis maupun moral. Sebagai sebuah

media komunikasi, cerita atau dongeng yang dibacakan juga harus

memberikan efek fun and learning bagi anak agar pesan dan nilai-nilai yang

terkandung mudah diserap anak.

Beberapa manfaat membaca cerita bagi anak antara lain: 1)

memperkaya kemampuan berbahasa dan memahami struktur kalimat yang

(17)

bentuk-4

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

bentuk emosi dan ekspresi, 3) menstimulasi daya imajinasi dan kreativitas

anak, 4) dapat menumbuhkan empati dalam diri anak, 5) melatih dan

mengembangkan kecerdasan anak, 6) sebagai langkah awal untuk

menumbuhkan minat baca anak, 7) membaca cerita anak merupakan cara

sederhana yang memiliki arti dan bisa memberikan dampak luar biasa bagi

kepribadian anak-anak.

Pembelajaran membaca cerita yang dilakukan di sekolah-sekolah

dasar pada umumnya masih menggunakan metode konvensional. Seperti

halnya di SD Negeri Percobaan, berdasarkan hasil observasi diketahui pada

umumnya belajar membaca cerita masih menggunakan metode konvensional.

Hal tersebut berdampak pada kurang maksimalnya kebermaknaan belajar

anak. Seperti, kurangnya minat membaca pada anak, anak kurang mampu

memaknai bacaan yang mereka baca, anak tidak maksimal dalam menambah

pembendaharaan kata, anak kurang mampu menguasai kosa kata pada cerita

yang mereka baca, kurang mampu menceritakan kembali dan masih banyak

lagi permasalahan lainnya.

Guru perlu mengupayakan pembelajaran membaca cerita anak agar

anak benar-benar dapat memperoleh makna dari kegiatan membacanya

dengan menggunakan strategi yang tepat. Penggunaan strategi CIRC dapat

menjadi solusi untuk pembelajaran membaca cerita anak agar menjadi

bermakna bagi anak.

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) yang

merupakan sebuah program yang komprehensif untuk mengajari pelajaran

membaca, menulis, dan seni berbahasa pada kelas yang lebih tinggi dari

sekolah dasar. Fokus utama dari CIRC adalah membuat penggunaan waktu

tindak lanjut menjadi lebih efektif. Para siswa yang bekerja dalam tim-tim

kooperatif dikoordinasikan dengan kelompok membaca, supaya dapat

memenuhi tujuan-tujuan dalam bidang-bidang lain seperti pemahaman

membaca, kosa kata, pembacaan pesan, dan ejaan. Teknik pembelajaran yang

menggunakan wacana/teks dimana siswa dibagi dalam bentuk berpasangan

(18)

5

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

pembicara/mempresentasikan, sedangkan pasangannya mendengarkan hasil

ringkasannya. Hal ini dilakukan secara bergantian, yang semula sebagai

pembicara bertukar peran sebagai pendengar (Suprijono, 2009 : 130-13).

Berdasarkan pemaparan di atas peneliti mencoba melakukan

penelitian dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman

Melalui Cerita Anak dengan Strategi CIRC pada Siswa Kelas IV SD”, yang

dilaksanakan di SD Negeri Percobaan Cileunyi Kabupaten Bandung.

Penelitian tindakan kelas dengan judul tersebut peneliti anggap tepat sebagai

solusi untuk meningkatkan kemampuan pada pembelajaran membaca

pemahaman.

B. Batasan Masalah

Membaca cerita bagi anak pada hakekatnya adalah pekerjaan yang

menyenangkan. Namun yang menjadi permasalahan adalah sejauhmana

pembelajaran membaca cerita anak dapat meningkatkan kemampuan

membaca pemahaman peserta didik.

Indikator sederhana menunjukkan kesulitan-kesulitan anak dalam

pembelajaran membaca cerita anak antara lain: lemahnya pemahaman siswa

terhadap apa yang dibacanya, lemahnya kemampuan siswa dalam menuliskan

ide-ide pokok, lemahnya kemampuan anak dalam penggunaan tanda baca,

lapal dan intonasi ketika membaca, lemahnya kemampuan menyimak siswa,

minimnya aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dan kurangnya minat

baca siswa.

Permasalahan tidak saja timbul dari siswa namun timbul dari guru

diantaranya: Lemahnya kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran

membaca, guru belum menggunakan model pembelajaran yang tepat untuk

pembelajaran membaca cerita anak.

Dari beberapa faktor yang menyebabkan kesulitan siswa dalam

pembelajaran membaca cerita adalah pembelajaran belum menggunakan

strategi yang tepat. hal tersebut tidak hanya berdampak ketidaktercapaian

(19)

6

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

Penelitian yang dilakukan tidak terlepas dari

keterbatasan-keterbatasan dari peneliti. Maka, peneliti membatasi permasalahan dengan

rencana melakukan kajian pada pembelajaran membaca cerita anak dengan

strategi CIRC pada kelas IV SD.

Penelitian dirancang dalam bentuk penelitian tindakan kelas dengan

menerapkan strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat terlibat

aktif, diharapkan dengan penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan

membaca pemahaman siswa dalam pembelajaran cerita anak.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, penelitian akan difokuskan pada

“Bagaimana meningkatkan kemampuan membaca pemahaman melalui cerita anak dengan strategi CIRC pada kelas IV SD?

Dari batasan masalah tersebut dapat dirumuskan

permasalahan-permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV

SD pada pembelajaran cerita anak sebelum diperkenalkan strategi

CIRC?

2. Bagaimana perencanaan pembelajaran membaca pemahaman melalui

cerita anak dengan strategi CIRC?

3. Bagaimana implementasi pembelajaran membaca pemahaman melalui

cerita anak dengan strategi CIRC?

4. Bagaimana kemampuan siswa dalam pembelajaran membaca

pemahaman melalui cerita anak dengan menggunakan strategi CIRC?

D. Tujuan Penelitian

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan

membuktikan keefektifan pembelajaran membaca cerita anak dengan strategi

CIRC pada kelas IV SD. Secara khusus penelitian bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan kondisi kemampuan membaca pemahaman siswa kelas

IV SD pada pembelajaran cerita anak sebelum menggunakan strategi

(20)

7

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

2. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran membaca pemahaman

melalui cerita anak dengan strategi CIRC.

3. Mendeskripsikan implementasi pembelajaran membaca pemahaman

melalui cerita anak dengan strategi CIRC.

4. Mendeskripsikan kemampuan siswa dalam pembelajaran membaca

pemahaman melalui cerita anak dengan menggunakan strategi CIRC.

E. Manfaat Penelitian

Pembelajaran membaca cerita anak dengan strategi CIRC diharapkan

dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV SD

Negeri Percobaan Cileunyi. Adapun manfaat rinci dapat peneliti ungkapkan

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi positif pada pengembangan pembelajaran membaca cerita

anak. Dengan menilih strategi yang tepat pembelajaran dapat mencapai

keberhasilan. Seperti halnya pada pembelajaran membaca cerita anak

dengan menggunakan strategi CIRC diharapkan dapat menjadi solusi

peningkatan kualitas pembelajaran membaca cerita anak menjadi lebih

bermakna.

Pembelajaran cerita anak dengan menggunakan strategi yang

tepat seyogyanya dapat memberikan manfaat bagi peningkatan

kemampuan membaca pemahaman, didasarkan pada anggapan bahwa

anak pada dasarnya menyukai cerita.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti sendiri

dalam rangka menambah wawasan berkaitan dengan pembelajaran

(21)

8

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

b. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai salah satu solusi

peningkatan kualitas pembelajaran membaca cerita, yang dilakukan

oleh guru untuk mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.

c. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

siswa. Yakni, melalui pembelajaran yang dilakukan siswa dapat

meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa.

F. Struktur Organisasi Tesis

BAB I Pendahuluan

Terdiri atas: latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur

organisasi tesis.

BAB II Meningkatkan kemampuan membaca pemahaman melalui cerita

anak dengan strategi CIRC pada siswa kelas IV SD, meliputi :

membaca yang terdiri dari pengertian membaca, tujuan membaca,

ciri-ciri membaca, komponen kegiatan membaca, aspek-aspek

membaca, kemampuan membaca pemahaman, pentingnya

kemampuan membaca pemahaman dan pengukuran membaca

pemahaman, menulis yang terdiri dari pengertian menulis, manfaat

menulis, tujuan menulis, jenis-jenis menulis, hubungan antara

membaca dan menulis, cerita anak yang terdiri dari pengertian

cerita anak, unsur cerita fiksi anak, dan jenis-jenis cerita anak, serta

strategi Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).

BAB III Metode Penelitian

Membahas lokasi, subjek dan waktu penelitian, metode penelitian,

desain penelitian, definisi Operasional, dan instrumen penelitian,

(22)

9

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

BAB IV Hasil Penelitian

Meliputi pengantar, deskripsi awal yang terdiri dari temuan dan

analisis, deskripsi hasil penelitian terdiri dari deskripsi siklus I,

deskripsi siklus II, serta penjelasan kondisi awal, siklus I dan

siklus II.

(23)

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Subjek dan Waktu Penelitian

1. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan tidak menggunakan

istilah populasi, penarikan sampel, maupun kelas kontrol. Melainkan,

menggunakan istilah subjek penelitian. Penelitian dilakukan di kelas IV

A Sekolah Dasar Negeri Percobaan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten

Bandung. Alasan pemilihan lokasi penelitian tersebut adalah karena SDN

Percobaan adalah tempat peneliti bertugas, yang sedikitnya peneliti sudah

mengenal karakteristik lokasi penelitian, mulai dari lingkungan sekolah,

anak didik, tenaga pengajar serta pembelajarannya, sehingga dapat

memperlancar proses penelitian dan dapat dirasakan manfaat penelitian

itu sendiri.

Sekolah Dasar Negeri Percobaan dikepalai oleh Ibu Hj. Cucu

Puspitawati, M.Pd. Adapun tenaga pengajar SDN Percobaan berjumlah

28 orang, sedangkan keadaan siswa SDN Percobaan terdiri dari 18

rombongan belajar yang menempati 18 ruang kelas yang jumlah seluruh

siswa adalah 616 orang.

Subjek dalam penelitian ini adalah Kelas IV A sekolah dasar

negeri Percobaan. Jumlah siswa terdiri dari 28 orang. Terdiri dari 14

siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Pemilihan subjek penelitian

tersebut didasarkan pada permasalahan pembelajaran membaca

pemahaman yang ditemukan di kelas IV, seperti yang dikeluhkan para

guru Bahasa Indonesia tentang lemahnya hasil belajar membaca

(24)

44

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

2013/2014 yang dimulai dari bulan Oktober sampai bulan Desember

2013. Dalam pelaksaan tindakan ini peneliti telah menyusun jadwal

pelaksaan tindakan sebagai berikut.

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksaan Pertemuan Siklus pertemuan Waktu

pelaksanaan

- Unsur-unsur instrinsik dalam cerita

- Menceritakan kembali cerita anak yang dibaca secara tertulis

III Sabtu, 9

- Menyimpulkan isi cerita yang dibaca kedalam paragraf

- Unsur-unsur instrinsik dalam cerita

- Menceritakan kembali cerita anak yang dibaca secara tertulis

III Sabtu,16

- Menyimpulkan isi cerita yang dibaca kedalam paragraf

B. Metode Penelitian

Menurut pengamatan peneliti pembelajaran membaca pemahaman di

sekolah dasar masih sangat rendah, hal tersebut disebabkan oleh banyak

faktor. Oleh kerena itu, perlu diupayakan perbaikan pembelajaran dan metode

yang paling tepat digunakan untuk perbaikan pembelajaran tersebut adalah

dengan penelitian tindakan.

Mengingat pembelajaran membaca pemahaman tidak bisa

(25)

45

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karakteristik penelitian tindakan yang dilaksanakan secara berulang. Hal

tersebut sejalan dengan asal mula munculnya penelitian tindakan kelas yakni

akibat ketidak puasan pelaku atas hasil kerjanya, dengan dasar tersebut maka

yang bersangkutan ingin menyempurnakan pekerjaannya dengan cara

melakukan percobaan dan dilakukan secara berulang-ulang prosesnya diamati

sungguh-sungguh sampai hasilnya mendapatkan hasil yang benar-benar

dirasakan lebih baik dari semula Arikunto (2010:128).

Mc. Niff (Suyanto,1997:2) memandang bahwa penelitian tindakan

sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang

hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan kurikulum.

Melalui penelitian tindakan kelas guru dapat meneliti sendiri terhadap praktek

pembelajaran yang guru lakukan di kelas, guru dapat melakukan penelitian

terhadap siswa dilihat dari aspek interaksinya dalam proses pembelajaran

(Suyanto,1997:2).

Penelitian tindakan dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk

penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan

tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek

pembelajaran di kelas secara lebih professional (Suyanto,1997:4).

Mengacu dari pendapat di atas maka disimpulkan bahwa penelitian

tindakan adalah merupakan bentuk penelitian yang dilakukan di kelas dengan

tujuan untuk memperbaiki/meningkatkan pembelajaran. Penelitian terfokus

pada permasalahan yang terjadi di kelas saat pembelajaran, seperti suasana

pembelajaran yang kurang kondusif, minat dan aktivitas belajar yang kurang

maksimal, penggunaan pendekatan dan media pembelajaran yang kurang

tepat, serta hasil belajar yang kurang memuaskan.

Berdasarkan pengertian penelitian tindakan yang dikemukakan para

ahli, pada dasarnya penelitian tindakan mempunyai empat tahapan penting

yaitu perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap

refleksi serta evaluasi. Sejalan dengan hal itu menurut Hermawan et al

(2007:138) bahwa “Hal yang perlu mendapatka perhatian dalam kaitannya

(26)

46

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

langkah-langkah yang seharusnya diikuti oleh peneliti atau guru, yaitu 1) ide

awal, 2) prasurvei/temuan awal, 3) diagnosa, 4) perencanaan, 5) implementasi

tindakan, 6) observasi, 7) refleksi, 8) laporan.

Menurut Suyanto (Basrowi dan Suwandi, 2008:52) tujuan akhir dari

pelaksanaan PTK adalah untuk meningkatkan (1) kualitas praktik

pembelajaran di sekolah, (2) relevansi pendidikan, (3) mutu hasil pendidikan,

dan (4) efisiensi pengelolaan pendidikan. Tujuan utama dari penelitian

tindakan adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru

dalam menangani proses pembelajaran. Tujuan itu dapat dicapai dengan

melakukan berbagai tindakan dalam memecahkan berbagai persoalan

pembelajaran di kelas. Oleh kerena itu, fokus penelitian tindakan kelas teletak

pada tindakan yang direncanakan oleh guru, kemudian dicobakan, dan

dievaluasi apakah tindakan tersebut dapat digunakan untuk memecahkan

persoalan pembelajaran yang sedang dihadapi oleh guru atau tidak.

Manfaat yang bisa diambil oleh guru jika melaksanakan penelitian

tindakan, antara lain (1) inovasi pembelajaran, (2) pengembangan kurikulum

di tingkat sekolah dan tingkat kelas, serta (3) peningkatan profesionalisme

guru. Selain itu manfaat penelitian tindakan bagi pembelajaran/siswa yaitu

dengan adanya penelitian tindakan, kesalahan dalam proses pembelajaran

akan cepat dianalisis dan diperbaiki, sehingga kesalahan tersebut tidak akan

berlanjut.

Jika kesalahan dapat diperbaiki, hasil belajar siswa diharapkan akan

meningkat. Jadi apabila guru melakukan penelitian tindakan akan berdampak

positif bagi hasil belajar siswa. Manfaat penelitian tindakan bagi sekolah

yaitu dapat meningkatkan professional para guru, perbaikan proses dan hasil

belajar siswa, serta kondusifnya iklim pendidikan di sekolah tersebut.

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang bersifat

deskriptif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial,

sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun

(27)

47

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggambarkan dan mengungkapkan, serta menggambarkan dan

menjelaskan. Penelitian kualitatif bersifat induktif, peneliti membiarkan

permasalahan-permasalahan muncul dari data atau dibiarkan terbuka untuk

interpretasi. Data dihimpun dengan pengamatan yang seksama, mencakup

deskripsi dalam konteks yang mendetil desertai hasil wawancara yang

mendalam, serta hasil analisis dokumen dan catatan-catatan (Sukmadinata

2011:60).

C. Desain Penelitian

Desain PTK yang digunakan adalah model dari Kemmis dan Mc

Taggart, model ini terdiri dari empat komponen yaitu (Soedarsono,1997:16) :

1. Rencana : Tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki,

peningkatan atau perubahan prilaku dan sikap sebagai solusi.

2. Tindakan : Apa yang akan dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai

upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

3. Observasi : Mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang

dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.

4. Refleksi : Peneliti mengkaji, dan mempertimbangkan hasil atau

dampak tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini,

peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap

rencana awal.

(28)

48

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1. Desain Penelitian (Soedarsono,1997:12)

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan persepsi terhadap pokok permasalahan

yang hendak diteliti, maka pada bagian ini perlu dikemukakan beberapa

istilah yang dianggap penting untuk dijelaskan secara operasional yaitu:

1. Membaca Pemahaman

Kegiatan membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan yang

bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam serta pemahaman

tentang apa yang dibaca. Membaca pemahaman adalah pemahaman arti atau

maksud dalam suatu bacaan melalui tulisan. Definisi ini sangat menekankan

pada dua hal yang pokok dalam membaca, yaitu bahasa itu sendiri dan simbol

grafik tulisan yang menyajikan informasi yang berwujud bacaan (Lado dalam

Nurhadi, 1987:222). Jadi, seseorang yang yang melakukan kegiatan membaca

pemahaman harus menguasai bahasa atau tulisan yang digunakan dalam

Rencana Awal

Refleksi

Tindakan/ Observasi

Rencana Yang Direvisi Refleksi

Tindakan/ Observasi

Refleksi

Tindakan/ Observasi

(29)

49

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bacaan yang dibacanya dan mampu menangkap informasi atau isi bacaan

tersebut.

Untuk dapat memahami isi suatu bahan bacaan dengan baik

diperlukan adanya kemampuan membaca pemahaman yang baik pula.

Pemahaman merupakan salah satu aspek yang penting dalam kegiatan

membaca, sebab pada hakikatnya pemahaman suatu bahan bacaan dapat

meningkatkan keterampilan membaca itu sendiri maupun untuk tujuan

tertentu yang hendak dicapai. Jadi, kemampuan membaca dapat diartikan

sebagai kemampuan dalam memahami bahan bacaan. Tujuan membaca

adalah pemahaman bukan kecepatan (H.G. Tarigan, 1986:37).

Membaca pemahaman didefinisikan pula sebagai salah satu macam

membaca yang bertujuan memahami isi bacaan (Sujanto dalam Nurhadi,

1987:222). Kemampuan membaca sangat kompleks dan bukan hanya

kemampuan teknik membacanya saja tetapi juga kemampuan dalam

pemahaman san interpretasi isi bacaan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, secara sederhana dapat

ditarik simpulan bahwa membaca pemahaman adalah kegiatan membaca

untuk memahami isi bacaan, baik yang tersurat maupun yang tersirat dari

bahan bacaan tersebut.

2. Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

Pembelajaran CIRC dikembangkan oleh Stevans, Madden, Slavin dan

Farnish. Pembelajaran kooperatif tipe CIRC dari segi bahasa dapat diartikan

sebagai suatu model pembelajaran kooperatif yang mengintegrasikan suatu

bacaan secara menyeluruh kemudian mengkomposisikannya menjadi

bagian-bagian yang penting.

Cara untuk menentukan anggota kelompoknya adalah sebagai berikut:

a. Menentukan peringkat siswa. Dengan cara mencari informasi tentang

skor rata-rata nilai siswa pada tes sebelumnya atau nilai raport.

Kemudian diurutkan dengan cara menyusun peringkat dari yang

(30)

50

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Menentukan jumlah kelompok. Jumlah kelompok ditentukan dengan

memperhatikan banyak anggota setiap kelompok dan jumlah siswa yang

ada di kelas tersebut.

c. Penyusunan anggota kelompok. Pengelompokkan ditentukan atas dasar

susunan peringkat siswa yang telah dibuat. Setiap kelompok diusahakan

beranggotakan siswa-siswa yang mempunyai kemampuan beragam,

sehingga mempunyai kemampuan rata-rata yang seimbang.

E. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data-data sehingga masalah yang diteliti terefleksi

dengan baik, maka diperlukan instrumen yang tepat. Instrumen-instrumen

tersebut diantaranya:

1. Instrumen Tes

Dalam penelitian ini untuk menilai kemampuan membaca

pemahaman dilakukan dengan tes, yang dalam pelaksanaannya tes

diberikan secara tertulis (menuntut jawaban tertulis).

Instrumen tes tertulis berupa soal-soal tes, yang meliputi isian dan

uraian atau essay. Tes tertulis digunakan untuk mengukur kemampuan,

yakni mengukur pengetahuan atau penguasaan objek ukur terhadap

seperangkat konten atau materi tertentu. (Setiamihardja, 2006:44).

Tes tidak tertulis dilakukan melalui Lembar Kerja Siswa (LKS),

lembar kerja siswa bertujuan mengarahkan siswa untuk beraktivitas

dalam pembelajaran.

Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya

(31)

51

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Penskoran Membaca Pemahaman Secara Tertulis

No Nama Siswa

(32)

52

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan tepat

dengan tepat dengan tepat dengan baik

Ejaan dan

Penskoran Membuat Kesimpulan Secara Tertulis

(33)

53

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.5

Rubrik Penilaian Membuat Kesimpulan Secara Tertulis

ASPEK YANG

Gaya penuturan Penuturan keseluruhan isi

2. Instrumen Non Tes

Data-data tidak hanya dapat dikumpulkan melaui tes, akan tetapi

dapat diperoleh melalui alat ukur bukan tes seperti pedoman observasi,

wawancara, skala nilai, daftar cek, skala sikap, rating scale dan

dokumentasi. (Setiamihardja, 2006:10). Dalam penelitian ini instrumen

non tes yang digunakan adalah pedoman observasi.

Pedoman observasi digunakan untuk mengukur penampilan yang

dilakukan dengan pengamatan atau observasi. Melalui observasi dapat

diketahui bagaimana sikap dan prilaku siswa, kegiatan yang dilakukan,

tingkat partisipasi dalam suatu kegiatan, proses kegiatan yang dilakukan,

kemampuan bahkan hasil yang diperoleh dari kegiatan.

(34)

54

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Observasi langsung dilakukan dengan mengamati gejala atau proses

yang terjadi dalam proses sebenarnya dan langsung diamati oleh

pengamat. Hasilnya dapat berupa catatan lapangan.

2) Observasi tidak langsung dilaksanakan dengan menggunakan alat,

alat yang digunakan peneliti adalah kamera foto hasilnya berupa

foto-foto yang menggambarkan aktivitas belajar.

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan beberapa teknik

pengumpulan data penelitian, antara lain :

a. Observasi

Observasi merupakan cara untuk mendapatkan informasi

dengan cara mengamati objek secara cermat dan terencana. Dengan

melakukan observasi, peneliti dapat memperoleh suatu gambaran

yang jelas tentang masalah yang sedang diteliti dan dapat

memberikan deskripsi mengenai gambaran umum objek yang akan

diteliti. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas

membaca pemahaman siswa selama proses pembelajaran.

b. Tes atau Penilaian

Tes merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam membaca pemahamn. Tes yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Penilaian dilakukan terhadap

hasil kerja siswa selama proses tindakan berlangsung. Dengan teknik

penilaian ini dapat dihasilkan data secara kuantitatif mengenai

perkembangan kemampuan siswa setelah tindakan dilaksanakan.

2. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan terhadap seluruh data yang didapatkan

dari semua instrumen penelitian yang digunakan. Data yang diperoleh

dalam penelitian bersifat kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif

digunakan untuk menganalisis data yang menunjukan proses interaksi

(35)

55

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan strategi CIRC yang diperoleh melalui observasi dan

wawancara. Sedangkan data kuantitatif digunakan untuk mengetahui

tingkat kemajuan kemampuan peserta didik setelah tindakan

dilaksanakan. Data hasil belajar tersebut diperoleh melalui tes.

Data kualitatif diolah dengan melakukan proses pengolahan data

dari hasil observasi dan wawancara dengan cara mendeskripsikan hasil

penelitian. Adapun data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes siswa,

kemudian diolah dengan cara mencari rata-rata dan presentase skor

(36)

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan pada bab

sebelumnya peneliti menarik beberapa simpulan, berkaitan dengan

meningkatkan kemampuan membaca pemahaman melalui cerita anak dengan

menggunakan strategi CIRC.

Simpulan pertama adalah, bahwa kemampuan membaca pemahaman

cerita anak pada kondisi awal atau sebelum menggunakan strategi CIRC pada

pembelajarannya, menunjukkan hasil yang tidak memuaskan. Simpulan

mengenai rencana pembelajaran membaca pemahaman melalui cerita anak

dengan menggunakan strategi CIRC. Perencanaan pembelajaran untuk

pelaksanaan penelitian telah disusun dan disiapkan sebaik mungkin melalui

diskusi antara peneliti dan guru yang dilaksanakan sebelumnya. Akan tetapi,

masih saja ada kekurangan yang harus diperbaiki dalam penyusunan rencana

pelaksanaan pembelajaran untuk pelaksanaan pembelajaran pada siklus

selanjutnya.

Penerapan strategi CIRC pada pembelajaran membaca pemahaman

melalui cerita anak sangat berpengaruh positif terhadap meningkatnya

aktivitas dan minat belajar siswa. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasil

observasi dan wawancara pada siswa, siswa dan guru pada umumnya

memberikan respon positif terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

Sementara hasil observasi pada kondisi awal sebelum menggunakan strategi

CIRC dalam pembelajaran membaca pemahaman, siswa cenderung pasif

karena minimalnya aktifitas siswa, aktifitas dalam pembelajaran masih

didominasi oleh guru.

Kemampuan membaca pemahaman melalui cerita anak dengan

menggunakan strategi CIRC, menunjukkan hasil yang cukup memuaskan.

dengan terus meningkatnya kemampuan membaca pemahaman pada tiap

(37)

136

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan jika

dibandingkan dengan kemampuan membaca pemahaman pada kondisi awal.

Kemampuan membaca pemahaman pada siklus II, mengalami peningkatan

yang signifikan jika dibandingkan dengan siklus I.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian bahwa telah dapat dibuktikan bahwa

penggunaan strategi CIRC dapat meningkatkan kemampuan membaca

pemahaman. Berdasarkan kegiatan observasi dan pengamatan selama

penelitian telah terbukti bahwa penggunaan strategi CIRC dapat

meningkatkan aktivitas dan mina siswa dalam pembelajaran membaca

pemahaman cerita anak.

Maka penulis menyarankan, sebagai solusi pembelajaran membaca

pemahaman yang seringkali dikeluhkan oleh guru, karena rendahnya

kemampuan membaca pemahaman. Penggunaan strategi CIRC dalam

pembelajaran membaca pemahaman dapat dilaksanakan di sekolah,

khususnya di SD Negeri Percobaan sebagai solusi permasalahan

pembelajaran membaca pemahaman untuk peningkatan kemampuan

membaca pemahaman siswa. Pembelajaran juga harus memperhatikan

penggunaan media belajar, alat peraga dan bahan ajar yang tepat, sehingga

(38)

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2009). Guru dan Pembelajaran Bermutu. Bandung: Rizki Press.

Akhadiah, S. dkk. (1992). Bahasa Indonesia 1.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Ali, M. (2004). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Ali, M. (2004). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar baru Algesindo.

Anderson. (1981). Efficient Reading: A Practical Guide. Sidney: McGraw-Hill Book Company.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Basrowi, H. M. dan Suwandi. (2008). Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Cahyani, I. (2011). Menulis Proposal Penelitian. Bandung: Bintang Warli Artika.

Farr, B. (1969). Reading: What Can be Meassured? Deleware: International Reading Association.

Hadi, S. (2002). Metodologi Reseach. Yogyakarta: Andi.

Hairuddin, dkk. (2008). Pengajaran Bahasa Indonesia.Jakarta:Dirjen Dikti dan Depdikbud.

Harris, D. (1977). Testing as a Second Language. Hongkong: Tata McGraw-Hill Publishing.

Hatch, E dan Hossein farhady. (1982). Reseach Design and Statistic for Applied

Linguistics Rowley: Newbury House Pubisher Inc.

Hermawan, R. dkk. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.

(39)

138

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nurgiantoro, B. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi (edisi pertama). Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Nurhadi. (1987). Kapita Selekta Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya. Malang: IKIP Malang.

Nurhadi. (2008). Membaca cepat dan Efektif. Bandung: Sinar baru Algesindo.

Pateda, M. (1989). Analisis Kesalahan Bahasa. Flores: Nusa Indah.

Puji, S. dkk. (2010). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Rahim, F. (2008). Pengajaran membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Resmini, N. dkk. (2006).Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa

dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI Press.

Rofiuddin, A. dan Zuhdi, D. (1999). Pendidikan Bahasa Indonesia di kelas

Tinggi. Jakarta: Depdikbud.

Sarumpaet, R. (2010). Pedoman Penelitian Sastra Anak. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Semi, A. (2007). Dasar-dasar Keterampilan Menulis.Bandung:Angkasa.

Smith, C. (1978). Teaching in Secondary School Content Subjects: A Book

Thingking Process. New York: Holt, Rinehart, and Winston.

Slamet, St Y. (2008). Dasar-dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Sukarata: LPP UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan.

Slavin, R. E. (2008). Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Sudjana. (1991). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana. (2002). Dasar-dasar Proses Belajar mengajar. Bandung: Sinar baru Algesindo.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D. Bandung: Alfabeta.

(40)

139

Rosmiati, 2014

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Cerita Anak Dengan Strategi CIRC Pada Siswa Kelas IV SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suparno dan Yunus, M. (2002). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.

Suprijono, A. (2009). Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suriamiharja. dkk. (1997). Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: Depdikbud

Suyanto. (1997). Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Dirjen Dikti Depdikbud.

Syarif, E. dkk. (2009). Pembelajaran Menulis. Jakarta: Depdiknas.

Tarigan, H.G. 1986. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H.G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tampubolon, D.P. (1987). Kemampuan Membaca: Teknik Membaca Efektif dan

Efisien. Bandung: Angkasa.

Gambar

Tabel
Grafik
Gambar  Halaman
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksaan Pertemuan Materi pokok bahasan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR) adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri (dilakukan dalam pembelajaran

Metode penelitian yang digunakan yaitu Classroom Action Research (CAR) atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang merupakan bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan,

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang berusaha menggunakan

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca nyaring pada mata pelajaran bahasa

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu sebuah penelitian yang

Penelitian tindakan kelas atau PTK (classroom action research) dapat didefinisikan sebagai suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus

Menurut Muchlisin Riadi 2019 bahwa Penelitian Tindakan Kelas PTK atau Classroom Action Research CAR adalah bentuk penelitian yang terjadi di dalam kelas berupa tindakan tertentu yang