• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS CURAH HUJAN UNTUK PENDUGAAN DEBIT BANJIR DI DAS SURANTIH KABUPATEN PESISIR SELATAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS CURAH HUJAN UNTUK PENDUGAAN DEBIT BANJIR DI DAS SURANTIH KABUPATEN PESISIR SELATAN."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS CURAH HUJAN UNTUK PENDUGAAN DEBIT BANJIR

DI DAS SURANTIH KABUPATEN PESISIR SELATAN

Oleh :

AFFIFAH MANDASARI

091112035

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

(2)

ABSTRAK

AFFIFAH MANDASARI. Analisis Curah Hujan untuk Pendugaan Debit Banjir di DAS Surantih Kabupaten Pesisir Selatan. Dibimbing oleh ASMIWARTI dan RUSNAM.

DAS Surantih merupakan salah satu dari 8 DAS kritis di Sumatera Barat. DAS Surantih merupakan penyuplai air untuk daerah irigasi Surantih. Daerah irigasi Surantih mengairi lebih dari 50% areal persawahan sebesar 1.800 Ha. Peristiwa banjir yang pernah terjadi menyebabkan kerugian berupa gagal panen dan rusaknya saluran irigasi. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi besar debit banjir DAS Surantih Kabupaten Pesisir Selatan pada periode ulang tertentu. Metoda yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Melchior. Metode Melchior ini digunakan untuk memprediksi besar debit banjir pada periode ulang tertentu dengan syarat luas DAS harus lebih besar dari 100 km2, topografi datar dan berlereng. Metode ini menggunakan 5 parameter yaitu koefisien pengaliran, koefisien reduksi, hujan maksimum, luas DAS dan curah hujan maksimum.Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, DAS Surantih memiliki luas yaitu 29.729 Ha. DAS Surantih tidak memiliki potensi banjir yang besar dengan debit 729,61 m3/det sedangkan kapasitas tampung sungai 700 m3/det dan akan terjadi dalam periode ulang 50 tahun. Untuk itu diperlukannya upaya pengerukan sedimen dan pembuatan tanggul pada bagian hilir DAS Surantih.

(3)

I.

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan wilayah yang dikelilingi dan

dibatasi oleh topografi alami berupa punggung bukit atau pegunungan, dimana

presipitasi yang jatuh diatasnya mengalir melalui titik keluar tertentu (outlet) yang

akhirnya bermuara ke danau atau laut (Ramdan, 2006). Kabupaten Pesisir Selatan

dilalui oleh banyak aliran sungai besar diantaranya berada pada DAS Tarusan,

DAS Tapan, DAS Surantih, DAS Kambang dan lain-lain.

DAS Surantih merupakan salah satu dari 8 DAS kritis di Sumatera Barat.

Secara administratif DAS Surantih berada pada Kecamatan Sutera Kabupaten

Pesisir Selatan. DAS Surantih memiliki luas sebesar 29.729 Ha dengan panjang

aliran sungai 45,69 km dan ketinggian 2.600 m dpl. Daerah kawasan hulu DAS

Surantih berada pada wilayah Kabupaten Solok Selatan. Menurut Bakosurtanal

tahun 2008, fungsional DAS Surantih bagi pertanian sangat vital. Hal ini

dikarenakan lebih dari 50% areal persawahan yang berada pada DAS Surantih

diairi oleh Daerah Irigasi (DI) Surantih sebesar 1.800 Ha. Besarnya lahan yang

digunakan untuk kepentingan pertanian dan perkebunan adalah 7.577,2 Ha,

ladang 7.489,98 Ha, kebun campuran 1.102 Ha dan sawah 2.619,28 Ha.

DAS Surantih memiliki pola jaringan sungai yang semakin ke hulu, daerah

aliran semakin melebar dan luas sedangkan ke arah hilir agak menyempit atau

atau mirip dengan pola radial dimana anak-anak sungai terkonsentrasi pada satu

titik seperti radial. Hal ini mengindikasikan bahwa bila terjadi hujan di hulu maka

air akan terkonsentrasi pada pertemuan anak-anak sungai di sungai utama

sehingga debit banjir besar.

Permasalahan yang terjadi pada DAS Surantih ini diantaranya yaitu

perubahan lahan yang disebabkan oleh bertambahnya jumlah penduduk dan

meningkatnya aktivitas penebangan hutan secara liar. Hal ini ditandai dengan

berubahnya warna air sungai saat hujan menjadi coklat akibat banyak sedimen

yang terangkut sehingga menyebabkan pendangkalan dasar aliran sungai.

Labilnya struktur tanah pada tebing sungai tidak mampu menahan arus sungai

(4)

2

aliran DAS Surantih yang berbelok-belok menyebabkan dengan mudahnya terjadi

penumpukan sedimen pada setiap sisi lekukan tersebut. Sehingga menyebabkan

seringnya daerah di sekitar DAS mengalami kebanjiran terutama pada bagian hilir

yang didominasi oleh lahan pertanian dan pemukiman.

Banjir adalah aliran atau genangan air yang menimbulkan kerugian

ekonomi atau bahkan kehilangan jiwa (Asdak, 2010). Aliran atau genangan air ini

dapat terjadi karena adanya luapan-luapan pada daerah di kanan atau kiri sungai

akibat alur sungai tidak memiliki kapasitas yang cukup bagi debit aliran yang

lewat. Hal tersebut terjadi karena pada musim penghujan, air hujan yang jatuh

pada daerah tangkapan air (catchments area) tidak banyak yang dapat meresap ke

dalam tanah melainkan lebih banyak melimpas sebagai debit air sungai. Jika debit

sungai ini terlalu besar dan melebihi kapasitas tampung sungai, maka akan

meyebabkan banjir.

Banjir yang pernah melanda 10 Kecamatan yang ada di Kabupaten Pesisir

Selatan ini pada tanggal 23 November 2012 salah satunya yaitu pada DAS

Surantih mengakibatkan banyaknya kerugian finansial. Pada bidang pertanian

banyak kerugian berupa gagal panen, rusaknya saluran irigasi dan tidak

tersalurnya dengan baik hasil distribusi pertanian. DAS Surantih memiliki

kapasitas sungai sebesar 700 m3/detik pada tahun 2012. Debit sungai pada saat banjir tersebut mencapai 720 m3/detik.

Salah satu analisis yang bisa digunakan untuk memperkirakan debit banjir

yaitu dengan metode Melchior. Metode Melchior dapat menentukan banjir maksimum yang akan terjadi dalam berbagai periode ulang. Metode ini

menggunakan data hidrologi berupa data curah hujan selama 20 tahun terakhir.

1.2Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi besar debit banjir DAS

Surantih Kabupaten Pesisir Selatan pada periode ulang tertentu dengan

(5)

3

1.3Manfaat Penelitian

Dapat menginformasikan besarnya debit banjir DAS Surantih dengan

menggunakan metode Melchior pada periode ulang tertentu, dapat dijadikan suatu

peringatan dini dalam mencegah terjadinya kerusakan akibat banjir dan upaya

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-faktor tersebut dengan dibantu oleh pengaruh institusi pendidikan tak formal yang lain seperti persekitaran ekonomi dan masyarakat yang tidak mengamalkan integriti

Tono dideteksi mengidap autis, ketika dia berumur 5 tahun dan itu dikarenakan dia lambat berbicara dan susah untuk mengkontrol emosinya (Ratna,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses kegiatan belajar mengajar yang meliputi aktivitas pebelajar, kemampuan pengajar dalam mengelola pembelajaran dengan

Kemudian pada penelitian ini akan dibandingkan nilai MAPE ( Mean Absolute Percentage Error ) dari hasil prediksi Indeks Saham Syariah Indonesia menggunakan estimator

Adalah teman sejawat yang membantu sebagai Kolaborator/Observer dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan

Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Kak Amin Suprayitno dan keluarga, serta Ibu Christine dan keluarga, atas segala dukungan, doa, dan nasehat berharga yang selalu

Permasalahan yang didapatkan peneliti sebelum melakukan penelitian lebih lanjut dalam pendidikan agama Islam di sekolah SMP Dharma Praja yaitu guru yang kurang dalam menguasai

Sin embargo, como los números que representan a las notas son triangulares, el grado de compatibilidad de dos notas se puede obtener calculando el punto más alto de la intersección