• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA MELALUI PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E: Penelitian Tindakan Kelas Dilaksanakan pada Siswa Kelas V SDN Pasiripis II Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka Tahun Pelajaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA MELALUI PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E: Penelitian Tindakan Kelas Dilaksanakan pada Siswa Kelas V SDN Pasiripis II Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka Tahun Pelajaran"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

009/S/PGSD_Reg/8/Juli/2013

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA MELALUI

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E

(Penelitian Tindakan Kelas Dilaksanakan pada Siswa Kelas V SDN Pasiripis II Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka Tahun Pelajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Lisna Herdiana

0903880

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA MELALUI

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E

(Penelitian Tindakan Kelas Dilaksanakan pada Siswa Kelas V SDN Pasiripis II Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka Tahun Pelajaran 2012/2013)

Oleh

Lisna Herdiana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Asaretkha Adjane 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA MELALUI PENERAPAN

MODEL LEARNING CYCLE 7E

(Penelitian Tindakan Kelas Dilaksanakan pada Siswa Kelas V SDN Pasiripis II Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka Tahun Pelajaran 2012/2013)

Oleh Lisna Herdiana

0903880

Disetujui dan Disahkan Oleh: Pembimbing I

Prof. Dr. Oong Komar, M. Pd NIP. 19561107 198303 1 003

Pembimbing II

Dr. Ida Kaniawati, M.Si NIP. 19680703 199203 2 001

Diketahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACT

IMPROVING STUDENTS' SCIENCE PROCESS SKILL on IPA

SUBJECTS OF FORCE MATERIAL THROUGH THE APPLICATION

of LEARNING CYCLE 7E MODEL

By LisnaHerdiana

0903880

The background problem of this research was the result of studies and direct observation at SDN Pasiripis II, the results of the study and the observation shows that learning IPA still applying conventional method. The learning, generally, is presented verbally or by dictating so it makes students passive and they do not have the skills of IPA that is students' science process skill. From the background above, the purpose of this study are to describe: (1) the planning of learning Learning Cycle model in grade V SDN Pasiripis II, (2) implementation of learning Learning Cycle model in grade V SDN Pasiripis II, (3) improvement of students' science process skills by applying the Learning Cycle model in grade V SDN Pasiripis II. This research was carried out by using research action class method Kemmis and Mc's model. Taggart with three cycles or cycles of activity. The subject of this study was grade V SDN Pasiripis II consist of 16 students. The research results by applying the Learning Cycle model showed that by applying the Learning Cycle model science process skills is increased, it can be seen from the analysis of each cycle, in cycle I process skills was still in very less skilled categories, then in cycle II is in the category of less skilled and cycle III in the category of quite skilled and skilled. Science process skill measured in this study are planning experiments, interpreting results of observation and taking conclusions, and communication. Based on the results, it is recommended to teachers to apply the Learning Cycle model in order to imporve science process skills by applying varied methods.

(5)

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA MELALUI

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E

Oleh Lisna Herdiana

0903880

Latar belakang masalah dari penelitian ini adalah hasil kajian dan pengamatan langsung di SDN Pasiripis II, hasil kajian dan pengamatan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran IPA masih menerapkan metode konvensional, yaitu pembelajaran pada umumnya disajikan secara verbal atau dengan cara mendikte sehingga membuat siswa pasif dan siswa tidak memiliki keterampilan IPA yaitu keterampilan proses sains siswa.Melihat latar belakang tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) perencanaan pembelajaran model Learning Cycle 7E di kelas V SDN Pasiripis II, (2) pelaksanaan pembelajaran model Learning Cycle 7E di kelas V SDN Pasiripis II, (3) peningkatan keterampilan proses sains siswa dengan menerapkan model Learning Cycle 7E di kelas V SDN Pasiripis II. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc. Taggart dengan tiga siklus atau putaran kegiatan. Subjek penelitian ini adalah kelas V SDN Pasiripis II yang berjumlah 16 siswa. Hasil penelitian dengan menerapkan model Learning Cycle 7E menunjukkan bahwa dengan menerapkan model Learning Cycle 7E keterampilan proses sains dapat meningkat, hal ini dapat dilihat dari analisis setiap siklusnya, yaitu pada siklus I keterampilan proses masih dalam kategori sangat kurang terampil, kemudian pada siklus II ada pada kategori kurang terampil dan siklus III ada pada kategori cukup terampil dan terampil. Keterampilan proses sains yang diukur dalam penelitian ini adalah merencanakan percobaan, menafsirkan hasil pengamatan dan menarik kesimpulan serta berkomunikasi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut direkomendasikan kepada para guru untuk menerapkan model Learning Cycle 7E agar keterampilan proses sains dapat meningkat dengan menerapkan metode yang bervariasi.

(6)

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

(7)

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL SKRIPSI

HALAMAN PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN SKRIPSI

DAN BEBAS PLAGIARISME... . i

(8)

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

A.Metode Penelitian ... 24

B.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

C.Subjek Penelitian ... 26

D.Prosedur Penelitian ... 26

E. Instrumen Penelitian ... 28

F. Analisis dan Pengolahan Data ... 29

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN ... 32

A. Hasil Penelitian ... 32

B. Pembahasan... 40

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ... 57

A. Kesimpulan ... 57

B. Saran... ... 58

(9)

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

TABEL

2.1 Hubungan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E dengan

Keterampilan Proses Sains Siswa ... 15

3.1 Kriteria Indeks Prestasi Kelompok Hasil Observasi ... 31

4.1 Pelaksanaan Model Learning Cycle 7E... .. 33

4.2 SkorKeterampilan Proses SainsSiklus I... ... 34

4.3 Rekapitulasi Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus I... 34

4.4 Angket Refleksi Akhir Siklus I... 35

4.5 Pelaksanaan Model Learning Cycle 7E... 36

4.6 Skor Keterampilan Proses Sains Siklus II... 37

4.7 Rekapitulasi Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus II... 37

4.8 Angket Refleksi Akhir Siklus II... 38

4.9 Peningkatan Siklus I ke Siklus II... 38

4.10 Pelaksanaan Model Learning Cycle 7E... 39

4.11 Skor Keterampilan Proses Sains Siklus III... 40

4.12 Rekapitulasi Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus III... ... 40

4.13 Angket Refleksi Akhir Siklus III... 41

4.14 Peningkatan Siklus II ke Siklus III... 41

4.15 Hasil Observasi Keterampilan Proses Sains Siklus I... 44

4.16 Hasil Observasi Keterampilan Proses Sains Siklus II... 46

(10)

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR DIAGRAM

DIAGRAM

(11)

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

2.1 Perubahan Fase Model Learning Cycle 5E ke 7E ... 12

2.2 Model Learning Cycle 7E... 12

(12)

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

A PERANGKAT PEMBELAJARAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN

1 Analisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar... 62

2 Analisis Materi Pelajaran... 63

3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 66

4 Bahan Belajar Siswa... 81

5 Kisi-Kisi Soal Siklus I ... 85

6 Soal Evaluasi Tindakan Siklus I... 87

7 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus I... 88

8 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus I... 90

9 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus I... 94

10 Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains Siklus I... 98

11 Refleksi Akhir Siklus I... 100

12 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II... 101

13 Kisi-Kisi Soal Siklus II... 114

14 Soal Evaluasi Tindakan Siklus II... 115

15 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus II... 116

16 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus II... 118

17 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus II... 121

(13)

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

19 Refleksi Akhir Siklus II... 126

20 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III... 127

21 Kisi-Kisi Soal Siklus III... 141

22 Soal Evaluasi Tindakan Siklus III... 143

23 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus III... . 144

24 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus III... 146

25 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus III... 149

26 Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains Siklus III... 152

27 Refleksi Akhir Siklus III... 154

B HASIL PENELITIAN 28 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus I... 155

29 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus I... 163

30 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus I... 167

31 Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains Siklus I... 171

32 Refleksi Akhir Siklus I... 179

33 Evaluasi Pembelajaran Siklus I... 181

34 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus II... 183

35 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus II... 191

36 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus II... 194

37 Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains Siklus II... 197

38 Refleksi Akhir Siklus II... 205

39 Evaluasi Pembelajaran Siklus II... 207

40 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus III... 209

41 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus III... 217

42 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus III... 220

43 Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains Siklus III... 223

44 Refleksi Akhir Siklus III... 231

(14)

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C REKAPITULASI DATA

46 Rekapitulasi Hasil Pengolahan Data Lembar Observasi Guru

Siklus I. ... ... 235

47 Rekapitulasi Hasil Pengolahan Data Lembar Observasi Siswa Siklus I ... ... 238

48 Rekapitulasi Hasil Pengolahan Data Lembar Observasi Guru Siklus II... 241

49 Rekapitulasi Hasil Pengolahan Data Lembar Observasi Siswa Siklus II... 243

50 Rekapitulasi Hasil Pengolahan Data Lembar Observasi Guru Siklus III... 244

51 Rekapitulasi Hasil Pengolahan Data Lembar Observasi Siswa Siklus III... 246

52 Evaluasi Pembelajaran Siklus I, II, dan III... 248

53 Skor Non Tes Keterampilan Proses Sains Siswa... 249

54 Peningkatan Siklus I ke Siklus II... 250

55 Peningkatan Siklus II ke Siklus III... 251

56 Tingkat Kesukaran Soal... 252

D ADMINISTRASI PENELITIAN

(15)

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Dalam UU No. 20 tahun 2003 tujuan pendidikan adalah “Untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab”. Secara tersirat, dengan adanya pendidikan diharapkan dapat

menghasilkan individu yang tidak hanya mengetahui, tetapi juga kreatif, inovatif

dan matang dalam setiap dimensi kehidupan.

Menurut Sanjaya dan Andayani (2009), pendidikan memiliki empat

tujuan, yaitu tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler dan

tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran. Tujuan pendidikan nasional adalah

tujuan yang bersifat umum dan merupakan sasaran akhir setiap usaha pendidikan,

tujuan institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga

pendidikan tertentu, sedangkan tujuan kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai

siswa dalam setiap bidang studi atau mata pelajaran, dan tujuan instruksional atau

tujuan pembelajaran yaitu tujuan yang harus dicapai siswa setelah mengikuti

proses pembelajaran atau satu kali pertemuan pembelajaran.

Oleh karena itu, setiap pelajaran di sekolah memiliki tujuan

masing-masing, seperti halnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di

sekolah dasar.Tujuan mata pelajaran IPA di sekolah dasar menurutPermendiknas

No 22 tahun 2006 adalah untuk:

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

(16)

2

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga

dan melestarikan lingkungan alam.

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Berdasarkan tujuan pembelajaran IPA dan Kurikulum Pendidikan 1994,

pelajaran IPA di sekolah dasar harus menerapkan pendekatan keterampilan

proses, sehingga akan menghasilkan individu-individu yang memiliki sikap

ilmiah. Muslim (2012) menyebutkan ada lima jenis keterampilan proses sains di

tingkat sekolah dasar yaitu: keterampilan mengamati, keterampilan merencanakan

percobaan, keterampilan memprediksi, keterampilan menafsirkan hasil

pengamatan dan menarik kesimpulan, serta keterampilan berkomunikasi.

Namun faktanya, tidak jarang guru mengabaikan keterampilan proses

sains. Hal ini dikarenakan berbagai alasan, alasan umum yang sering

dikemukakan adalah untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya

(SMP/MTS dan sederajat) yang dilihat hanya hasil belajar saja. Padahal IPA

menekankan tidak hanya produk tetapi proses yang terjadi untuk menghasilkan

produk tersebut, terlebih kompetensi dasar yang ada dalam mata pelajaran IPA

sebagian besar menuntut siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran dan

menuntut siswa untuk menemukan sendiri sehingga menghasilkan produk belajar

yang diharapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

Sejalan dengan hal tersebut, peneliti melakukan observasi awal di SDN

Pasiripis II, hasil observasi yang dilakukan peneliti di SDN Pasiripis IIdiketahui

bahwa pembelajaran siswa kelas V SDN Pasiripis II masih bersifat satu arah yaitu

siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru ataupun siswa hanya ditugaskan

untuk menulis materi tanpa ada penjelasan dari guru kelas (menulis dengan

mendengarkan dikte-an dari teman sekelasnya). Dan sesekali siswa disuruh untuk

mengisi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang sudah disediakan pihak

sekolah, namun dalam pengerjaannya siswa tidak mendapatkan bimbingan dari

(17)

3

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Oleh karena itu, peneliti melakukan observasi lanjut dengan ikut mengajar

IPA di kelas V dengan menerapkan model CTL, hasil observasi peneliti adalah

siswa kurang bisa mengingat materi pelajaran yang sudah dilakukan karena setiap

tahapan dalam pembelajaran yang dialami siswa cenderung sama yaitu hanya

mendengarkan, menulis materi dan mengerjakan LKPD, kondisi siswa yang

cenderung pasif karena terbiasa “diberi” oleh guru, takut mengeluarkan pendapat,

malu untuk menunjukkan hasil kinerja, menangis ketika tidak bisa menjawab soal

serta nilai yang diperoleh 80% siswa masih jauh dari KKM.

Melihat dari masalah tersebut, peneliti berusaha mencarikan solusi yaitu

dengan menerapkan model Learning Cycle 7Epada Mata Pelajaran IPA Materi

Gaya di kelas V SDN Pasiripis II. Karena sesuai dengan penelitian yang

dilakukan Kanli dan Yagbasan (dalam Putri,2009), mengungkapkan bahwa „Model Pembelajaran Learning Cycle 7E lebih efektif untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan prestasi konseptual mahasiswa‟.

Selain itu, menurut Kusumaningsih (2010)Learning Cycle 7E memiliki

kelebihan sebagai berikut:

1. Merangsang siswa untuk mengingat kembali materi pelajaran yang telah mereka dapatkan sebelumnya.

2. Memberikan motivasi kepada siswa untuk menjadi lebih aktif dan

menambah rasa keingintahuan.

3. Melatih siswa belajar menemukan konsep melalui kegiatan eksperimen.

4. Melatih siswa untuk menyampaikan secara lisan konsep yang telah mereka

pelajari.

5. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir, mencari, menemukan dan menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah dipelajari.

6. Guru dan siswa menjalankan tahapan-tahapan pembelajaran yang saling mengisi satu sama lainnya.

7. Guru dapat menerapkan model ini dengan metode yang berbeda-beda.

8. Menuntut kesungguhan dan kreatifitas siswa dalam merancang dan

melaksanakan proses pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti bermaksud melakukan

(18)

4

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Proses Sains Siswa pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan

Model Learning Cycle 7E”.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA materi gaya melalui

penerapan model Learning Cycle 7E di kelas V SDN Pasiripis II?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA materi gaya melalui

penerapan model Learning Cycle 7E di kelas V SDN Pasiripis II?

3. Bagaimanakah peningkatan keterampilan proses sains siswa pada

pembelajaran IPA materi gaya melalui penerapan model Learning Cycle 7E

di kelas V SDN Pasiripis II?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:

1. Perencanaan pembelajaran IPA materi gaya melalui penerapan model

Learning Cycle 7E di kelas V SDN Pasiripis II.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA materi gaya melalui penerapan model

Learning Cycle 7E di kelas V SDN Pasiripis II.

3. Peningkatan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran IPA materi

gaya melalui penerapan model Learning Cycle 7E di kelas V SDN Pasiripis

II.

D.Manfaat Hasil Penelitian

Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

siswa, bagi guru dan bagi sekolah, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

(19)

5

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Meningkatkan keterampilan proses sains siswa.

2. Bagi Guru

a. Sebagai salah satu alternatif model pembelajaran;

b. Sebagai salah satu masukan terhadap guru dalam merencanakan,

melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran;

c. Dapat mengembangkan dan menerapkan model Learning Cycle 7E

pada materi lain;

d. Mendorong guru agar lebih kreatif dalam memilih model pembelajaran.

3. Bagi Sekolah

Memberikan alternatif penerapan model yang dapat dijadikan upaya untuk

meningkatkan keterampilan proses sains siswa.

E.Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Apabila model Learning Cycle 7E diterapkan pada pembelajaran IPA materi

Gaya di kelas V SDN Pasiripis II, maka diharapkan keterampilan proses sains

siswa dapat meningkat.

F. Definisi Operasional

1. Model Learning Cycle 7E

Model Learning Cycle 7E adalah model pembelajaran kontruktivisme yang

mana siswa menemukan sendiri pengetahuannya, sehingga termasuk dalam

model pembelajaran student centered. Model pembelajaran Learning Cycle

7E terdiri dari 7 fase yaitu: elicit, engage, explore, explain, elaborate,

evaluate dan extend.7 fase model pembelajaran Learning Cycle 7E terukur

oleh instrumen lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

2. Keterampilan Proses Sains

Keterampilan proses sains adalah keterampilan yang harus dimiliki siswa

dalam pembelajaran sains, keterampilan proses sains mencakup mengamati,

(20)

6

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kesimpulan, serta berkomunikasi. Adapun keterampilan proses sains yang

akan diteliti adalah keterampilan merencanakan percobaan, menafsirkan

hasil dan menarik kesimpulan, serta berkomunikasi.Keterampilan proses

sains yang akan diukur adalah keterampilan proses sains yang terdapat

dalam Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan

energi, serta fungsinya. Serta Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan

hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi,

gaya gesek, gaya magnet), dengan indikator:Menjelaskan pengertian gaya,

gerak dan energi, Menuliskan jenis-jenis gaya, gerak dan energi,

mendemonstrasikan hubungan antara gaya gravitasi, gerak dan

energi,menjelaskan hubungan antara gaya gravitasi, gerak dan energi,

menuliskan berbagai cara memperkecil dan memperbesar gaya gesek,

mendemonstrasikan hubungan anatara gaya gesek, gerak dan energi,

menjelaskan hubungan antara gaya gesek, gerak dan energi,menuliskan sifat

- sifat magnet,menuliskan benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet dan

yang tidak dapat ditarik oleh magnet,mendemonstrasikan hubungan antara

gaya magnet, gerak dan energi, menjelaskan hubungan antara gaya magnet,

gerak dan energi.Keterampilan proses sains diharapkan dapat terukur oleh

(21)

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metoda Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dengan model Kemmis dan Mc

Taggart, model ini menekankan pada siklus atau putaran kegiatan yang terdiri dari

perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi, model ini juga dikenal dengan

model spiral, diagram alur siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)dapat dengan

mudah dilihat sebagai berikut:

Gambar 3.1

(22)

25

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Perencanaan

Pada tahap ini, peneliti melakukan observasi awal terhadap sekolah

yang akan diobservasi, melakukan identifikasi masalah dan meminta

perizinan sekolah.

2. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan pembelajaran

dengan menerapkan model Learning Cycle 7E.

3. Observasi

Pada tahap observasi, peneliti dan observer mengamati jalannya

proses pembelajaran dan mengambil data-data yang diperlukan, baik

data kuantitatif maupun data kualitatif.

4. Refleksi

Berdasarkan data-data yang telah terkumpul, maka peneliti

melakukan refleksi, apakah pelaksanaan tindakan dalam proses

pembelajaran sudah mampu mencapai semua indikator yang sudah

dirumuskan dalam tujuan pembelajaran, ataukah belum mampu

mencapai tujuan pembelajaran tersebut, guna perbaikan tindakan

berikutnya.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah di SDN Pasiripis II, SDN Pasiripis II

merupakan salah satu SD Negeri di kecamatan Kertajati. Beralamatkan di Jl. Raya

Inpres RT 02 RW 01, Desa Pasiripis Kecamatan Kertajati Kabupaten

Majalengka.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei, dengan tiga siklus atau

tiga putaran tindakan.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitiannya adalah kelas V SDN Pasiripis II, dengan jumlah siswa

(23)

26

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D. Prosedur Penelitian

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan hal yang dilakukan adalah:

a) Mengobservasi sekolah dasar untuk mengidentifikasi masalah, lokasi

penelitian dan meminta izin penelitian.

b) Memilih penerapan model Learning Cycle 7E untuk memperbaiki

masalah tersebut.

c) Memilih materi yang sesuai dengan SK dan KD.

d) Membuat alat evaluasi yang selanjutnya dituangkan kedalam bentuk

RPP.

e) Menyiapkan lembar observasi.

2. Pelaksanaan

Siklus 1

a) Tahap perencanaan tindakan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan proses pembelajaran dengan

membuat RPP, lembar observasi dan evaluasi.

b) Tahap pelaksanaan tindakan

Pada tahap pelaksanaan, peneliti melakukan pembelajaran dengan

menerapkan model Learning Cycle 7E, sesuai dengan rencana yang

telah dibuat.

c) Tahap observasi tindakan

Tahap observasi adalah tahap dimana peneliti mengamati jalannya

proses pembelajaran dan perilaku siswa, serta tahap peneliti diamati

oleh observer dan observer meneliti siswa. Observer mendapatkan

lembar observasi dari peneliti sehari sebelum penelitian, observer akan

mengobservasi jalannya pembelajaran khususnya melihat keterampilan

proses sains siswa. Pada tahap ini peneliti mengambil data untuk

(24)

27

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu d) Tahap refleksi tindakan

Pada tahap refleksi, peneliti dibantu observer mendiskusikan kelemahan

dan kelebihan yang terjadi di kelas, sehingga dapat diperbaiki pada

siklus berikutnya.

Siklus 2

a) Tahap perencanaan tindakan

Setelah melakukan refleksi pada siklus pertama, maka peneliti dapat

menyiapkan RPP, lembar evaluasi dan lembar observasi, serta

memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus pertama.

b) Tahap pelaksanaan tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus kedua, peneliti melaksanakan

pembelajaran dengan menerapkan model Learning Cycle 7E, yang

telah dibuat pada tahap perencanaan disertai dengan

perbaikan-perbaikannya.

c) Tahap observasi tindakan

Pada tahap observasi, guru diamati oleh observer, untuk mengetahui

kesesuaian perencanaan dengan pelaksanaan, perilaku siswa dan

jalannya proses pembelajaran. Pada tahap ini guru juga mengambil data

untuk menunjang proses penelitian.

d) Tahap refleksi tindakan

Pada tahap refleksi, peneliti dibantu observer mengidentifikasi

kesulitan-kesulitan yang terjadi di kelas, guna perbaikan pada siklus

berikutnya.

Siklus 3

a) Tahap perencanaan tindakan

Pada tahap perencanaan, peneliti merencanakan proses pembelajaran

yang akan dilaksanakan dengan memperbaiki

permasalahan-permasalahan yang terjadi di siklus kedua berdasarkan observasi dan

(25)

28

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu b) Tahap pelaksanaan tindakan

Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan proses pembelajaran

dengan menerapkan model Learning Cycle 7E sesuai rencana yang

telah dibuat.

c) Tahap observasi tindakan

Pada tahap observasi, digunakan oleh peneliti untuk mengetahui

penerapan model Learning Cycle 7E pada proses pembelajaran, peneliti

diamatai oleh observer, dan peneliti serta observer mengamati perilaku

siswa beserta jalannya proses pembelajaran.

3. Observasi

Tahap ini peneliti dibantu observer melakukan pengamatan dan

mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama proses tindakan

berlangsung. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan.

Setelah proses pengamatan, peneliti melakukan pengumpulan data yang

diperlukan dalam penelitian tindakan kelas. Data yang dikumpulkan berupa

data kuantitatif serta data kualitatif.

4. Refleksi

Berdasarkan data-data yang telah terkumpul, maka peneliti melakukan

refleksi, refleksi dilakukan agar peneliti mengetahui/memproyeksi

keterampilan proses sains siswa, apakah sudah sesuai dengan tujuan atau

belum mencapai tujuan pembelajaran, sehingga peneliti dapat

menyempurnakan dengan tindakan-tindakan selanjutnya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Lembar Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ataupun

observer untuk mengetahui situasi penelitian. Lembar observasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi guru dan siswa,

(26)

29

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Angket Refleksi Akhir Siklus

Angket refleksi akhir siklus digunakan untuk merefleksi pembelajaran

yang sudah dilakukan, angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah

angket tertutup.

F. Analisisdan Pengolahan data

1. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan merupakan hasil pengolahan data dari

lembar observasi keterampilan proses sains siswa yang berisi tiga

keterampilan yang diteliti dengan indikator-indikator yang diukurnya.

Selain itu, peneliti juga melihat keefektifan model pembelajaran dengan

melihat refleksi akhir siklus yang dikerjakan oleh siswa serta masukan dan

temuan dari lembar observasi guru dan siswa.

2. Teknik Pengolahan Data

a) Angket Refleksi Akhir Siklus

Untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran dengan

menerapkan model Learning Cycle 7E, maka peneliti membuat angket

tertutup refleksi akhir siklus (testimoni) dan mengolahnya berdasarkan

perhitungan sebagai berikut:

Learning Cycle 7E= � (� )

� × 100%

Dari hasil pengolahan dan analisis data tersebut kemudian

dikemas dalam bentuk deskripsi, sedangkan nilai evaluasi siswa

dikemas dalam bentuk tabel, sehingga nilai yang diperoleh siswa dapat

terlihat jelas.

b) Lembar observasi

Lembar observasi digunakan untuk melihat sejauh mana Learning

(27)

30

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

proses pembelajaran, adapun lembar observasi ini terdiri dari observasi

guru, siswa dan lembar observasi non tes keterampilan proses sains siswa.

1) Lembar observasi guru dan siswa

Analisis lembar observasi guru dan siswa adalah dengan membaca

dan memahami deskripsi yang ditulis oleh observer sehingga dapat

diketahui kekurangan dan kelebihan dalam melaksanakan pembelajaran

dengan menerapkan model Learning Cycle 7E.Kemudian hasil rekapitulasi

dari lembar observasi guru dan siswa di persersentasikan dengan cara:

Persentase = � ( )

� × 100%

2) Lembar observasi non tes keterampilan proses sains siswa

Untuk menganalisis lembar observasi nontes keterampilan proses

sains siswa, maka yang dilakukan adalah menentukan IPK dari setiap

siswa, dengan cara:

a. Menghitung jumlah nilai (skor) siswa yang diperoleh dari format

observasi keterampilan proses sains.

b. Menghitung rata-rata (mean) skor keterampilan proses sains dengan

cara:

(Arikunto dalam Putri, 2010)

Keterangan:

x = Rata-rata skor atau nilai x

xi = Skor atau nilai siswa ke i

n = Jumlah siswa

c. Menentukan Skor Maksimal Ideal (SMI)

(28)

31

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu %

100

x SMI

x

IPK  (Putri, 2010)

e. Menafsirkan atau menentukan kategori IPK.

Adapun interpretasi indeks prestasi kelompok (IPK) adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.1

Kriteria Indeks Prestasi Kelompok Hasil Observasi

No Kategori Prestasi

Kelas Interpretasi

1. 0,00-30,00 Sangat kurang terampil

2. 31,00-54,00 Kurang terampil

3. 55,00-74,00 Cukup terampil

4. 75,00-89,00 Terampil

5. 90,00-100,00 Sangat terampil

(Panggabean,1989 dalam Putri, 2010)

Setelah mendapatkan data kuantitatif, maka data disajikan dalam bentuk

(29)

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan judul “Meningkatkan

Keterampilan Proses Sains Siswa pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya melalui

Penerapan Model Learning Cycle 7E” di kelas V SDN Pasiripis II didapatkan

kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran yang telah dibuatsangat membantu peneliti

dalam melaksanakan proses pembelajaran, adapun perencanaan yang

dilakukan adalah menganalisis kurikulum, menyusun RPP siklus I, siklus

II dan siklus III berdasarkan langkah-langkah dalam model Learning

Cycle 7E,serta membuat instrumenyang dapat membantu penelitian yaitu

lembar observasi guru dan siswa, serta lembar observasi keterampilan

proses sains siswa.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model Learning Cycle 7E

membuat siswa aktif dan dapat meningkatkan keterampilan proses sains

siswa, sehingga siswa berani dalam berkomunikasi secara lisan dan kreatif

dalam menentukan percobaan yang akan dilakukan. Proses pembelajaran

yang dilaksanakan mampu menambah motivasi, pembelajaran lebih

bermakna dan menyenangkan bagi siswa, itu terlihat dari refleksi akhir

siklus yang perolehan nilainya 95,33% menjadi 95,62%, kemudian

menjadi 96%, serta merupakan satu inovasi pembelajaran dengan

menerapkan model Learning Cycle 7E khususnya bagi SDN Pasiripis

II.Adapun proses pembelajaran yang dilakukan adalah menerapkan

langkah elicit, yaitu menggali pemahaman awal siswa, kemudian langkah

engage, langkah untuk menyamakan persepsi antara guru dan siswa,

dilanjutkan dengan langkah explore, yaitu langkah menggali pengetahuan

dan pengalaman siswa, selanjutnya langkah explain, dimana siswa

menjelaskan hasil percobaan/hasil kegiatan yang dilakukan pada langkah

(30)

58

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sudah dibuat. Selanjutnya langkah elaborate, yaitu memberikan

permasalahan baru terkait dengan materi yang sudah diberikan, dan

terakhir adalah langkah extend, langkah dimana siswa menjelaskan

kembali materi yang sudah diperoleh.

3. Rata-rata keterampilan proses sains siswa mengalami peningkatan dari

setiap siklusnya. Dari mulai siswa memiliki kriteria sangat kurang terampil

dan kurang terampil pada siklus I menjadi kurang terampil pada siklus II

dan pada siklus III menjadi cukup terampil dan terampil. Namun apabila

dilihat dari setiap siswa, maka diperoleh data perbandingan siklus I ke

siklus II jumlah siswa yang meningkat adalah 69%, jumlah siswa yang

menurun6,25% dan jumlah siswa yang tetap 25%. Sedangkan

perbandingan dari siklus II ke siklus III diperoleh data jumlah siswa yang

meningkat: 93,75% dan jumlah siswa yang tetap 6,25%. Pada siklus III sudah tidak ada siswa yang menurun, adapun 1 siswa yang skornya tetap

karena siswa itu dari setiap siklusnya sudah memenuhi semua

keterampilan proses sains siswa.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian selama 3 siklus dan peneliti menarik

kesimpulan dari penelitian tersebut, maka peneliti menyampaikan rekomendasi

sebagai berikut:

1. Kepada Guru

a. Menerapkan model Learning Cycle 7E merupakan satu alternatif

dalam proses pembelajaran.

b. Penggunaan alat peraga dan melakukan percobaan, khususnya dalam

materi gaya dapat menambah wawasan dan pengalaman bagi siswa

serta mampu memotivasi siswa untuk belajar.

c. Penerapan model Learning Cycle 7E dapat dilakukan dengan berbagai

metode dan strategi.

(31)

59

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

e. Memilih materi pembelajaran yang padat.

2. Kepada Sekolah

Hendaknya memberi bimbingan dan motivasi kepada guru-guru untuk

kreatif dalam menerapkan model, metode dan strategi dalam

melaksanakan proses pembelajaran, begitu juga dalam menggunakan alat

(32)

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

60

DAFTAR PUSTAKA

Anya. (2012). Model The learning Cycle 7E’s. [Online].

Tersedia: http://anyablackheart.wordpress.com/2012/01/31/model-pembelajaran-thelearning-cycle-7es/ (16 Februari 2013)

Azmiyawati, C. et al. (2008). IPA 5 Salingtemas. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Bybee, W. R.et al. (2006).The BSCS 5E Instructional model: Origin, Effectivenes,

and Application. [Online]. Tersedia:

http://www.bscs.org/pdf/bscs5eexecsummary.pdf. [16 Februari 2013).

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar.

Jakarta: Depdiknas.

Djojosoediro, W (tanpa tahun). Pengembangan Pembelajaran IPA. [Online]. Tersedia: tpardede.wikispaces.com/file/view/ipa_unit_3_original.pdf (16 Februari 2013).

Eisenkraft, A. (2003). Expanding The 5E Model. [Online]. Tersedia: www.its-about-time.com/htmls/ap/eisenkrafttst.pdf (21 Februari 2013).

Eka, P.M (2010). Penerapan Model Learning Cycle 7E untuk Meningkatkan Penalaran Adaptif Siswa SMP. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: tidak dipublikasikan.

Handayani, S. (tanpa tahun). Bahan Ajar Perencanaan Pembelajaran. [Online]. Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ARSITEKTU

R/196609301997032-SRI_HANDAYANI/BahanAjarPerencanaanPemb_BUKUAJAR.pdf (22

Juni 2013)

Hatimah, i. et al. (2007). Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI PRESS.

Headlanies. (2012). Gambar PTK Mc. Taggart. [Online] Tersedia: headlaniez.blogspot.com . (25 April 2013)

(33)

61

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kusumaningsih. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E

untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Prestasi Belaar Siswa SMA pada Materi Usaha dan Energi. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: tidak dipublikasikan.

Muslim. (2012). Pembelajaran IPA di SD [Online].

Tersedia :http://file.upi.edu/browse.php?dir=Direktori/DUAL-MODES/PENDIDIKAN_IPA_DI_SD/ (16 Februari 2013).

Muslim, et al. (2012). Konsep Dasar Fisika. Bandung: UPI PRESS.

Permendiknas. (2008). Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Purwanto, F. et al. [Online]. Penyuluhan Pengembangan Mdel-Model

Pembelajaran IPA Sekolah Dasar Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (kbk) yang Berorientasi pada Broad Based Education (bbe) untuk Guru-Guru Sekolah Dasar Sekota Cimahi.

Tersedia: file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR.../pengabdianBBE.pdf. (16 Februari 2013).

Putri, R.G. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E untuk meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Prestasi Belajar Siswa. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: tidak dipublikasikan.

Rahmat, et al. (2009). Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: UPI Press.

Sulistyanto, H dan Wiyono, E. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sanjaya, W dan Andayani, D. (2009) “Komponen-Komponen Pengembangan

Kurikulum”, dalam Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: UPI Press.

(34)

62

Lisna Herdiana, 2013

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya Melalui Penerapan Model Learning Cycle 7e

Gambar

TABEL
GAMBAR 2.1     Perubahan Fase Model Learning Cycle 5E ke 7E ............................
Gambar 3.1 Kemmis dan Mc Taggart
Tabel 3.1 Kriteria Indeks Prestasi Kelompok Hasil Observasi

Referensi

Dokumen terkait

BAB II PENGARUH TEMU MANGGA ( Curcuma amada ) TERHADAP STABILISASI LIPID DARAH PADA MENCIT ( Mus musculus ) JANTAN PENDERITA HIPERLIPIDEMIA A.. Temu Mangga ( Curcuma

Sujudku yang Tersembunyikarya Garina Adelia. Mendiskripsikan struktur kepribadian tokoh utama akibat pergolakan. jiwa yang dialaminya dalam novelSujudku yang Tersembunyi

Sebagai Kawasan Fungsi Lindung seharusnya Dataran Tinggi Dieng merupakan wilayah yang harus dilindungi dari kegiatan produksi dan kegiatan manusia lainnya yang

ANALISIS PERMINTAAN EEWAN QURSAN DAN USAEA PETDPNAKANNYA DT KOTA

(2008) yang menyebutkan bahwa dengan adanya peningkatan suhu dari 16°C.. Oleh karena faktor suhu dan cairan penyari akuades berperan penting dalam proses isolasi ekstraksi

Analisis mengenai perbandingan urutan peringkat sumber-sumber risiko dalam rekrutmen tenaga kerja yang mempengaruhi biaya tenaga kerja pada proyek di Jawa Tengah

[r]

Data yang disembunyikan harus dapat diekstrasi kembali seperti proses pada gambar 1 Karena tujuan steganografi adalah pesan rahasia yang tersembunyi, maka pesan rahasia