• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI DESKRIPTIF IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN OLEH GURU-GURU DI SMKN 2 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI DESKRIPTIF IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN OLEH GURU-GURU DI SMKN 2 BANDUNG."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

v DAFTAR ISI

Hal.

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Pertanyaan Penelitian ... 5

F. Tujuan Penelitian ... 6

G. Manfaat Penelitian ... 6

H. Definisi Operasional ... 7

I. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Tinjauan Mengenai SMKN 2 Bandung ... 9

B. Tinjauan Mengenai Guru ... 12

1. Tugas dan Fungsi Guru dalam Pembelajaran ... 12

2. Keterampilan Dasar Mengajar Guru ... 13

C. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ... 16

D. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan oleh Guru ... 20

1. Perencanaan Proses Pembelajaran ... 22

(2)

vi

3. Penilaian Hasil Belajar ... 25

E. Asumsi Penelitian ... 26

F. Pertanyaan Penelitian ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 28

B. Variabel dan Paradigma Penelitian ... 29

C. Subjek Penelitian ... 30

D. Teknik Pengumpulan Data ... 32

E. Instrumen Penelitian ... 34

G. Teknik Analisis Data ... 35

H. Teknik Pengujian Kredibilitas Data ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian ... 38

1. Deskripsi Keterlaksanaan Perencanaan Proses Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan oleh Guru-guru di SMKN 2 Bandung ... 38

2. Deskripsi Keterlaksanaan Pelaksanaan Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan oleh Guru-guru di SMKN 2 Bandung ... 39

3. Deskripsi Keterlaksanaan Penilaian Hasil Belajar dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan oleh Guru-guru di SMKN 2 Bandung ... 41

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 43

1. Perencanaan Proses Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan oleh Guru-guru di SMKN 2 Bandung ... 43

2. Pelaksanaan Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan oleh Guru-guru di SMKN 2 Bandung ... 45

(3)

vii

C. Temuan Penelitian ... 48

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 50

B. Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 51

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem pendidikan nasional di Indonesia kembali mengalami perubahan dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Perumusan Standar Nasional Pendidikan ini merupakan realisasi ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengenai perlu ditetapkannya suatu Standar Nasional Pendidikan di Indonesia.

Berdasarkan perubahan ini, sesuai dengan Pasal 36 ayat (1) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 bahwa pengembangan kurikulum di Indonesia harus mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, maka kurikulum yang sedang berlaku harus mengalami beberapa perbaikan agar relevan dengan Standar Nasional Pendidikan yang telah ditetapkan.

Rambu-rambu yang digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan kurikulum ini adalah kerangka dasar kurikulum yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005. Penyusunan dan pelaksanaan kurikulum operasional ini dilakukan oleh masing-masing satuan pendidikan seperti yang diatur dalam Pasal 1 ayat (15) PP No. 19 Tahun 2005 yang selanjutnya disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

(5)

Kurikulum 2004 dan secara bertahap paling lambat tahun ajaran 2009/2010 bagi sekolah yang belum melaksanakan uji coba Kurikulum 2004.

Berkaitan dengan implementasi kurikulum, Saylor dan Alexander (1974:245) dalam Nurdin (2005:72) menyatakan bahwa: ”implementasi kurikulum sebagai proses pengajaran”. Mereka mengemukakan bahwa biasanya pengajaran adalah implementasi kurikulum disain yang mencakup aktivitas pengajaran dalam bentuk interaksi antara guru dan peserta didik dibawah naungan sekolah. Aktivitas pengajaran tersebut terdiri dari perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran serta penilaian hasil belajar yang pelaksanaannya harus sesuai dengan ketetapan dalam kurikulum yang berlaku, dalam hal ini, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Kurikulum yang merupakan penyempurnaan Kurikulum 2004 ini memberikan harapan dalam perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun demikian, keberhasilan kurikulum ini tidak bisa dilihat hanya dalam tataran wacana tetapi pada penerapan dan pelaksanaannya (implementasi) di lapangan dimana guru memegang peranan penting sebagai pihak yang berinteraksi langsung dengan peserta didik dalam proses pembelajaran. Pemikiran inilah yang mendorong penulis untuk melakukan studi deskriptif mengenai implementasi kurikulum oleh guru.

(6)

Permesinan terkait jurusan yang penulis jalani sekarang ini. Dasar pemikiran pemilihan sekolah ini adalah bahwa SMKN 2 Bandung adalah sekolah yang menjadi pilot project pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di kota Bandung. Dengan demikian penulis berharap akan mendapatkan data penelitian yang lebih baik.

B. Identifikasi Masalah

Mengenai identifikasi masalah, Nana Sudjana (1989:99) mengemukakan bahwa:

Identifikasi masalah menjelaskan aspek-aspek masalah yang bisa muncul dari tema atau judul yang telah dipilih, maka identifikasi masalah itu merupakan pengungkapan dari berbagai masalah yang akan timbul dan diteliti lebih lanjut.

Pernyataan tersebut diperjelas oleh Mohammad Ali (1992:37), yaitu:

Identifikasi masalah merupakan rumusan dan deskripsi tentang analisis ruang lingkup masalah yang dirumuskan baik dalam bentuk pertanyaan maupun pernyataan.

Sesuai dengan kedua penjelasan tersebut, penulis mencoba mengidentifikasikan beberapa permasalahan yang dapat dimunculkan dari judul yang penulis pilih sebagai berikut:

1. Perencanaan proses pembelajaran dalam implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

2. Pelaksanaan pembelajaran dalam implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

(7)

C. Batasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan untuk membatasi ruang lingkup penelitian, dikarenakan adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga dan teori. Agar lebih fokus, peneliti membatasi penelitian pada beberapa masalah, yaitu:

1. Perencanaan proses pembelajaran yang diteliti adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh guru dalam implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

2. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

3. Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh guru dalam implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

4. Objek yang diteliti adalah guru yang mengajar pada kelompok mata pelajaran Dasar Teknik Mesin dan Kompetensi Kejuruan Teknik Permesinan.

5. Penelitian dilakukan pada pelaksanaan mata pelajaran di kelas X semester 1. 6. Penelitian dilakukan hanya pada pelaksanaan mata pelajaran yang berlangsung

di sekolah.

D. Rumusan Masalah

(8)

Masalah utama dalam penelitian ini dapat dirumuskan yaitu: “bagaimana implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan oleh guru-guru di SMKN 2 Bandung?”. Selanjutnya dari rumusan masalah tersebut dijadikan sebagai judul dalam skripsi yaitu Studi Deskriptif Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan oleh Guru-guru di SMKN 2 Bandung.

E. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan oleh guru-guru di SMKN 2 Bandung.

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk:

1. Memperoleh gambaran mengenai perencanaan proses pembelajaran yang disusun oleh guru.

2. Memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru..

3. Memperoleh gambaran mengenai penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh guru.

F. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang diharapkan dari adanya pembahasan skripsi ini antara lain:

a. Penulis

(9)

implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Serta untuk memenuhi salah satu salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan.

b. Pihak sekolah

Sebagai bahan masukan untuk perbaikan dan pengembangan dalam implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di sekolah yang bersangkutan.

c. Pihak lain

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat umum mengenai implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di sekolah yang bersangkutan. Khususnya bagi para mahasiswa sebagai bahan kepustakaan dan referensi sebagai penelitian pada bidang yang berkaitan.

G. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi salah pengertian terhadap judul penelitian, maka penulis perlu menjelaskan istilah-istilah yang terkandung didalamnya, sebagai berikut: 1. Implementasi

(10)

adalah put something into effect yang artinya, penerapan sesuatu yang memberikan efek atau dampak.

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Merupakan kurikulum yang dirancang untuk menyempurnakan Kurikulum 2004 yang pengembangannya diserahkan pada masing-masing satuan pendidikan.

3. Guru

Diartikan sebagai seseorang yang berprofesi sebagai penyampai ilmu atau orang yang melakukan pengajaran pada satu orang atau lebih.

H. Sistematika Penulisan

Setelah seluruh informasi dan data-data yang mendukung penelitian ini diperoleh, maka penulisan skripsi dapat disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

Pada bab I berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional dan sistematika penulisan.

Pada bab II berisi tentang tinjauan mengenai SMKN 2 Bandung, tinjauan mengenai guru, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan oleh guru, asumsi penelitian dan pertanyaan penelitian.

(11)

Pada bab IV berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan..

(12)

29 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Peranan metode sangat penting dalam suatu penelitian. Berkaitan dengan metode penelitian, Surakhmad (1994:131) mengemukakan bahwa "metode adalah merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan". Berdasarkan batasan tersebut, jelaslah bahwa metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam suatu kegiatan penelitian.

Penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan kondisi alamiah mengenai subjek yang diteliti yaitu Studi Deskriptif Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan oleh Guru-guru di SMKN 2 Bandung dalam situasi yang wajar melalui serangkaian kegiatan. Sesuai dengan tujuannya, penelitian ini berkaitan dengan pengumpulan dan pemaparan data dari subjek tersebut. Penelitian ini tidak menguji suatu hipotesis tetapi hanya sebatas mengetahui keadaan variabel secara lepas, tidak menghubungkan variabel yang satu dengan variabel yang lainnya secara statistik.

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, penelitian ini dilandaskan pada paradigma penelitian kualitatif. Dengan demikian peneliti dapat menggali subjek yang diteliti dengan sewajarnya dalam situasi alamiah. Sesuai dengan yang diungkapkan Sugiyono (2005:1) mengenai definisi metode penelitian kualitatif, yaitu:

(13)

secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi”. Dalam pemilihan metode penelitian kualitatif ini, juga berdasarkan pendapat Subana (2001:17) mengenai penelitan kualitatif, yaitu:

Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif, karena data yang dianalisis tidak untuk menerima atau menolak hipotesis (jika ada), melainkan hasil analisis itu berupa deskripsi dari gejala-gejala yang diamati, yang tidak selalu harus berbentuk angka-angka atau koefisien antar variabel.

Penelitian kualitatif mengharuskan peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data dengan melakukan observasi, wawancara, kuisioner dan/atau studi dokumentasi untuk kemudian menarik kesimpulan dari data tersebut tanpa ada pengaruh dari luar.

B. Variabel dan Paradigma Penelitian

Mengenai variabel penelitian ini, Riyanto (2002:11) mengemukakan bahwa variabel dapat diartikan sebagai konsep yang memiliki nilai ganda, atau dengan perkataan lain suatu faktor yang bila diukur akan menghasilkan skor yang bervariasi. Variabel penelitian merupakan gejala yang menjadi objek penelitian.

Adapun yang menjadi variabel atau objek penelitian dalam penelitian ini adalah implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan oleh Guru-guru di SMKN 2 Bandung. Untuk lebih menyederhanakan kajian, variabel penelitian ini kemudian dijabarkan menjadi variabel-variabel turunan yang hendak diteliti, meliputi:

(14)

3. Penilaian hasil belajar

Variabel-variabel diatas yang menjadi dasar penyusunan kerangka (paradigma) berpikir peneliti dalam penelitian ini. Paradigma berpikir ini digambarkan dalam skema berikut:

Gambar 3.1. Paradigma Penelitian

C. Subjek Penelitian

Pemilihan subjek penelitian (sampling) dalam penelitian kualitatif menurut Faisal (1990:56), berkaitan dengan bagaimana memilih informan atau situasi sosial tertentu yang dapat memberikan informasi yang mantap dan terpercaya mengenai elemen-elemen yang ada (karakteristik elemen-elemen yang tercakup dalam fokus atau topik penelitian).

Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposif. Mengenai kriteria dalam pemilihan subjek dalam penelitian ini, Faisal

[image:14.595.91.547.228.594.2]

Studi Dokumentasi Observasi Observasi Masalah Implementasi KTSP oleh Guru Fokus Penelitian Perencanaan Proses Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Penilaian Hasil Belajar Teknik Pengumpulan Data Gambaran Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) oleh Guru-Guru di SMKN 2

(15)

(1990:58) memberikan lima kriteria yang sebaiknya dipenuhi subjek yang dipilih sebagai subjek ini, yaitu:

1. Subjek yang telah cukup lama dan intensif menyatu dengan suatu kegiatan atau medan aktivitas yang menjadi sasaran/perhatian penelitian.

2. Subjek yang masih terlibat secara penuh/aktif pada lingkungan kegiatan yang menjadi sasaran/perhatian penelitian.

3. Subjek yang mempunyai cukup banyak waktu atau kesempatan untuk dimintai informasi.

4. Subjek yang dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah atau dikemas terlebih dahulu.

5. Subjek yang sebelumnya tergolong masih asing dengan peneliti sehingga peneliti merasa lebih tertantang untuk belajar sebanyak mungkin dari subjek.

Kriteria diatas menjadi acuan penulis dalam pemilihan subjek penelitian. Sedangkan khusus untuk subjek terfokus peneliti memberikan syarat sebagai berikut:

1. Pengalaman mengajar guru yang ditunjukkan dengan lamanya mengajar. 2. Mengajar pada mata pelajaran kejuruan yang berkaitan dengan jurusan

yang penulis ambil.

3. Bersedia menjadi informan.

(16)

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang lebih baik dan khusus untuk mengumpulkan data-data guna memecahkan masalah-masalah penelitian. Untuk mengumpulkan data yang dapat menunjang terhadap tujuan penelitian ini peneliti menggunakan alat pengumpul data sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Sebagaimana yang diungkapkan Riyanto (2001) bahwa “observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap objek penelitian”.

Faisal (1990) mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi, observasi secara terang-terangan dan tersamar serta observasi yang tak terstruktur. atan itu sendiri terdiri atas: Dari beberapa jenis observasi partisipasif, peneliti melakukan observasi berpartisipasi pasif, dimana peneliti datang ke lokasi penelitian tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan yang diamati.

2. Wawancara

(17)

Seperti yang dinyatakan Gulo (2002:120), wawancara dilihat dari bentuk pertanyaan dapat dibagi 3 bentuk, yaitu:

a. wawancara berstruktur

Pertanyaan-pertanyaan mengarahkan jawaban dalam pola pertanyaan yang dikemukakan.

b. wawancara tak berstruktur

Pertanyaan-pertanyaan dapat dijawab secara bebas oleh responden tanpa terikat pada pola-pola tertentu.

c. campuran

Bentuk ini merupakan campuran antara wawancara berstruktur dan wawancara tak berstruktur.

Dalam penelitian ini, jenis wawancara yang yang dilakukan cenderung bersifat campuran. Untuk memperlancar proses wawancara terlebih dahulu dibuat pedoman wawancara yang berisi daftar pertanyaan yang akan diajukan ke responden. Pada penelitian ini, responden (informan) yang akan diwawancarai adalah guru, kepala sekolah dan peserta didik.

3. Studi dokumentasi

(18)

tidak sukar diperoleh. tetapi dokumen harus dicari dan ditemukan, (5) keduanya tidak reaktif sehingga tidak sukar ditemukan dengan teknik kajian isi, (6) hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki. Studi dokumentasi dilakukan untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil observasi.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen utama dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri (human instrument). Meskipun begitu, keberadaan instrumen penelitian tetap bermanfaat dalam kerangka penelitian. Karena bagaimanapun juga peneliti membutuhkan alat untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan selama penelitian agar penelitian lebih terarah.

Instumen penelitian dalam penelitian kualitatif hanya bersifat sebagai penunjang atau acuan tambahan oleh karenanya dibuat tidak terlalu mendetail. Danim (2002:135) menjelaskan bahwa instrumen penelitian untuk pengumpulan data dengan teknik wawancara dibuat secara garis besar untuk menghindari kehilangan divergenitas berpikir yang sangat dibutuhkan peneliti kualitatif agar mampu menjaring data yang sesuai dengan tingkah laku atau sifat subjek yang diteliti.

1. Pedoman Observasi

(19)

digunakan untuk mengumpulkan data mengenai pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar yang dilakukan guru.

2. Pedoman wawancara

Wawancara dilakukan dalam rangka triangulasi dengan variasi teknik pengumpulan data kepada subjek maupun triangulasi dengan variasi sumber data yaitu ke kepala sekolah atau wakil kepala sekolah yang mewakili dan peserta didik.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis kualitatif yang dikemukakan Miles dan Huberman (1992) bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada setiap tahapan penelitian hingga penelitian tuntas dan datanya jenuh. Aktivitas dalam analisis data meliputi reduksi data (data reduction), display data dan pengambilan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/verification).

1. Reduksi data, dimana seluruh data yang diperoleh dari lapangan ditulis dalam bentuk uraian atau laporan terperinci, disusun lebih sistematis dan ditonjolkan pokok-pokok yang penting.

(20)

3. Pengambilan kesimpulan dan verifikasi

Penulis mencoba mencari pola, tema, hubungan, persamaan hal-hal yang timbul dan sebagainya untuk mencari makna data yang dikumpulkan, Kesimpulan awal dapat bersifat tentatif, kabur dan meragukan. Tetapi dengan bertambahnya data, kesimpulan akan semakin grounded.

G. Teknik Pengujian Kredibilitas Data

Uji kredibilitas data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara triangulasi data penelitian. Definisi triangulasi menurut Denzin (1989) adalah aplikasi studi yang menggunakan multimetode untuk menelaah fenomena yang sama. Selanjutnya, Denzin (1978) dalam Moleong (2002:178) mengungkapkan bahwa ada 4 (empat) tipe triangulasi yang bisa digunakan yaitu:

1. Triangulasi sumber, hal ini bisa dilakukan dengan: (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; (2) membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; (3) membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu; (4) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai penadpat dan pandangan orang; (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

(21)

dengan menggunakan kerangka kerja atau perspektif teorikat yang berbeda untuk studi yang sama.

2. Triangulasi metode, pada triangulasi ini menurut Patton (1987:329), terdapat dua strategi, yaitu: (1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan dan (2) pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.

3. Triangulasi penyidik, dengan menggunakan peneliti atau pengamat lain untuk pengecekan kembali derajat kepercayaan data.

4. Triangulasi teori, mengenai teknik triangulasi ini, Lincoln dan Guba (1981:307), beranggapan bahwa fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori. Sedangkan menurut Patton (1987:327) menyatakan bahwa hal itu dapat dilakukan dan hal tersebut dinamakan penjelasan pembanding (rival explanations).

(22)

49 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melalui pembahasan pada bab sebelumnya, maka pada bab ini peneliti akan mencoba menyimpulkan poin-poin utama yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut.

1. Perencanaan proses pembelajaran telah dilaksanakan secara keseluruhan, tetapi masih terdapat kekurangan dalam kelengkapan komponen dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hal ini terjadi karena adanya perbedaan dalam perencanaan masing-masing guru.

2. Pelaksanaan pembelajaran masih kurang optimal karena hampir seluruh komponen pelaksanaan pembelajaran yang diteliti belum dilaksanakan secara konsisten

3. Sebagian besar guru telah melakukan seluruh komponen penilaian hasil belajar.

B. Saran

Secara umum, saran yang diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Dalam penyusunan dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

(23)

2. Komponen pelaksanaan pembelajaran hendaknya dilakukan secara konsisten sehingga proses pembelajaran dapat terjadi dengan optimal.

(24)

51

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulumm Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Danim, Sudarwan, (2002). Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia. Hand Out Keterampilan Dasar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

Mardiani. (2004). Implementasi Kurikulum 2004 di Sekolah Menengah Kejuruan. Bandung:Skripsi. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.

Mulyasa, E., (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E., (2006). Kurikulum yang Disempurnakan. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Nasution, S., (1996). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Sanusi, Yasa. (2004). Kesiapan Guru dalam Proses Pemelajaran Sub Kompetensi

Membubut di SMKN 6 Bandung. Bandung:Skripsi. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.

Sugiyono, (2000). Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta.

Yamin, Martinis. (2004). Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jambi: Gaung Persada Press.

____(2006). Permendiknas. Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Sinar Grafika.

Sumber lain:

Gambar

Gambaran Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Referensi

Dokumen terkait

merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpun dana maupun penyalur dana yang biasanya di ukur dengan

“Analisa Rasio Keuangan APBD sebagai Tolak Ukur Penilaian Kinerja Keuangan pada Pemda Kabupaten Lombok Timur tahun anggaran 2007- 2009 (Studi pada Kantor Pemerintah Daerah

Karena pesan pembangunan dinilai sebagai suatu modal yang merangsang para petani, sehingga Pemkot Batu dalam melaksanakan penyebaran pesan program go organic

Setelah berdiskusi, siswa mampu membuat soal cerita yang terkait penaksiran operasi jumlah, selisih dan perkalian pada bilangan pecahan dengan benar.. Dampak melaksanakan hak

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU

Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan

[r]

In short, we have to emphasize on think of primary education facilities throughout of Indonesia mainly state elementary schools because those are as expectation for majority of