No Daftar FIP : 01/S1/KTP/Juni 2013
HUBUNGAN ANTARA SIKAP SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR
DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) DI
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 13 BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan
jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Oleh:
Oleh :
NENENG NURAENI R
0806925
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Hubungan Antara Sikap Siswa dengan
Prestasi Belajar Dalam Mata Pelajaran
Pendidikan Teknologi Dasar (PTD)
Oleh Neneng Nur’aeni R
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Tetty Hermawati 2012 Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2012
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ABSTRAK
Neneng Nuraeni R. “Hubungan Antara Sikap Siswa Dengan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) di Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Bandung”.
Kegiatan belajar yang dilakukan oleh setiap siswa merupakan kegiatan mental yang terjadi pada diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Kita hanya dapat mengetahui proses belajar yang dilakukan oleh siswa melalui gejala-gejala yang ia tunjukkan pada saat proses belajar seperti sikap. Sehingga diperlukan penelitian untuk mengungkap sikap siswa di dalam kegiatan pembelajaran.
Penelitian ini berusaha menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan, yaitu: Bagaimanakah hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran pendidikan teknologi dasar (PTD) dengan prestasi belajar di SMP Negeri 13 Bandung ? secara lebih khusus, rumusan masalah dalam skripsi ini yaitu: (1)Bagaimanakah sikap siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar? (2) Bagaimanakah prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar? (3) Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar dengan prestasi belajarnya?
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan instrument skala sikap dan studi dokumentasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Random Sampling, dan yang menjadi sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII program regular sebanyak 66 orang. Analisi data dilakukan dengan rumus korelasi Pearson Product Moment .
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara sikap siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD). Adapun kesimpulan khusus yang dapat ditarik dalam penelitian ini adalah 1) sikap siswa pada mata pelajaran PTD tergolong pada kategori baik,2) prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PTD berada pada kategori baik, 3) terdapat hubungan yang signifikan antara sikap siswa dengan prestasi belajar dalam mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) dengan tingkat keeratan rendah. Rekomendasi dari penelitian ini adalah guru harus lebih membangun sikap positif dalam pembelajaran, sehingga siswa yang masih memiliki sikap yang kurang baik terhadap mata pelajaran PTD dapat memiliki sikap yang baik dan dapat memperoleh prestasi belajar yang baik.
ABSTRACT
Neneng Nuraeni R. “Correlation between students’ attitude and their school
achievement in Basic Technology Education (BTE) at Junior High School 13 Bandung.”
Learning activities undertaken by each student is a mental activity that occurs in a person to interact with its environment. We can only know the learning process undertaken by the students through the symptoms that he showed during the process of learning as an attitude. So that the necessary research to uncover the attitudes of students in the learning activities.
This research is eager to answer the research problem which has been formulated: How is the correlation between students’ attitude and their school achievement in Basic Technology Education (BTE) at Junior High School 13 Bandung? Specifically, the research problem in this paper are: (1)How is the students’ attitude toward Basic Technology Education (BTE)?(2)How is the students’ achievement in Basic Technology Education (BTE)?(3)Is there any significant correlation between students’ attitude toward Basic Technology Education (BTE) and their school achievement?
This research used decriptive correlational method, specifically quantitative approach. The technique of collecting data used in this research was scale attitude instrument and documentation study. Sampling technique used in this research was Random Sampling. The sample in this research was 66 students of eighth grade. The data was analyzed by pearson product moment correlation.
According to the result of this research, it can be concluded that there was positive and significant correlation between students’ attitude and their school achievement in Basic Technology Education (BTE). Furthermore, the specific conclusion of this research were 1) the students’ attitude toward Basic Technology Education (BTE) was good, 2) the students’ achievement toward Basic Technology Education (BTE) was good, 3) there was significant correlation between students’ attitude and their school achievement in Basic Technology Education (BTE), it was low. Recommendations from this research were the teacher should be to build a positive attitude towards learning, so that students who still have a poor attitude toward BTE subject can have a good attitude and be able to obtain good learning achievement.
ABSTRAK ………...i
KATA PENGANTAR ………...…iii UCAPAN TERIMA KASIH ……….iv
DAFTAR ISI ……….vii DAFATAR TABEL ………....x
DAFTAR GAMBAR ………xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ………...1
B. Rumusan Masalah ………...4
C. Tujuan Penelitian ………5
D. Manfaat Hasil Penelitian ……….5
BAB II LANDASAN TEORITIS TENTANG HUBUNGAN ANATARA SIKAP SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR A. Konsep Belajar 1. Pengertian belajar ………..7
2. Teori Belajar ……….….8
3. Prinsip-Prinsip Belajar ………11
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ………16
B. Prestasi belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar ………..18
2. Fungsi prestasi Belajar ………18
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi………... 20
C. Sikap
1. Konsep Sikap ………..24
2. Komponen-Komponen sikap ………..25
3. Pembentukan Sikap ……….26
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap ………. 27
5. Indikator-Indikator Sikap ………29
6. Pengukuran Sikap ………30
7. Penyusunan Instrumen Skala Sikap ………31
D. Hubungan Sikap Dengan Prestasi Belajar ……….31
E. Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) di SMP 1. Pengertian PTD ………...32
2. Tujuan PTD ……….35
3. Pembelajaran PTD ………..37
4. Area PTD ………40
5. Pilar PTD ……….40
6. Pemilihan Materi PTD ………42
F. Hasil Penelitian Terdahulu ………43
G. Hipotesis ………44
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian…… ………...45
B. Populasi dan Sampel ………...47
C. Definisi Operasional………...49
D. Instrumen Penelitian ………..50
E. Teknik Pengembangan Instrumen………..51 F. Teknik Analisis Data ……….57 G. Langkah-Langkah Penelitian ………59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian…… ………...61 1. Tahapan persiapan ……….61 2. Pelaksanaan Ujicoba dan Deskripsi Hasil Ujicoba ………...61
5. Tahap mendeskripsikan Data dan Pelaporan ………71 B. Pembahasan Hasil Penelitian ………. 104
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ……….120
B. Saran ………...121
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Dalam pembelajaran dan hasilnya, siswa merupakan salah satu dari
input yang mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil yang dicapai setelah
melakukan pembelajaran. Pada dasarnya, siswa memiliki karakteristik yang
berbeda sesuai dengan tahap perkembangan setiap individu siswa. Dalam diri
siswa banyak faktor yang mempengaruhi dalam menempuh hasil dan prestasi
belajar. Salah satu faktor yang mempengaruhi belajar iswa adalah faktor
internal yang ada pada siswa dalam menanggapi suatu fenomena pada proses
belajar.
Faktor internal dalam menanggapi suatu fenomena salah satunya adalah
sikap. Sikap siswa dalam proses belajar menggambarkan penampilan siswa
dikelas, sikap siswa dapat tampak dalam bentuk kemauan, tanggapan,
perubahan perasaan dan lain-lain. Adakalanya dalam sebuah proses
pembelajaran kita menemukan siswa yang aktif, namun adapula siswa yang
bersikap diam, tidak sedikit pula ditemukan siswa yang memiliki motivasi
rendah dalam belajar.
Kegiatan belajar yang dilakukan oleh setiap siswa merupakan kegiatan
mental yang terjadi pada diri seseorang dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Lingkungan dalam hal ini dapat berupa manusia atau
objek-objek lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengalaman atau
pengetahuan. Kita hanya dapat mengetahui proses belajar yang dilakukan oleh
siswa melalui gejala-gejala yang ia tunjukkan pada saat proses belajar seperti
sikap, minat, serta motivasi yang ditunjukkan siswa. Dengan demikian perlu
dilakukan penelitian untuk mengungkap seberapa besar dan berpengaruhnya
gejala-gejala tersebut dalam proses belajar.
Sikap manusia terhadap suatu objek perlu diungkap, hal ini dimaksudkan
untuk mengetahui pengetahuan seseorang tentang suatu objek, perasaan
seseorang dalam menanggapi objek, serta kecendrungan seseorang untuk
kepada objek tertentu (dalam penelitian ini objek tersebut adalah mata
pelajaran pendidikan teknologi dasar). Sikap siswa dalam kegiatan
pembelajaran dapat dilihat misalnya ketika seorang siswa merasa tertarik
untuk mempelajari suatu mata pelajaran tertentu, maka di dalam dirinya sudah
ada keinginan untuk menolak maupun menerima mata pelajaran tersebut
meskipun pada saat itu pembelajaran mata pelajaran tersebut belum dimulai.
Siswa yang menerima atau antusias dalam mengikuti suatu mata
pelajaran dia memiliki sikap menerima atau kesediaan secara fisik maupun
mental untuk belajar, terlibat dalam kegiatan pembelajaran secara baik.
Berbeda halnya dengan siswa yang menolak untuk mengikuti suatu
pembelajaran mata pelajaran tertentu, maka dia akan cenderung kurang
memperhatikan, acuh dengan penjelasan guru, atau bahkan mengganggu
temannya yang lain yang sedang belajar. Selain itu, sikap siswa dalam
pembelajaran sangat penting untuk diketahui oleh seorang guru dalam
melakukan treatment pembelajaran pada suatu kelas, bahkan antara siswa
dengan siswa yang lainya harus berbeda.
Pengenalan sikap terhadap siswa merupakan indikator tingkat
kemampuan dan profesional guru dalam melakukan pembelajaran di kelas,
dengan mengetahui karakteristik sikap siswa seorang guru dapat melakukan
pembelajaran dan bimbingan kepada siswa dengan cara yang berbeda. Hal ini
sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Achmad Syamsudin (2006:1).
“Pengenalan sikap merupakan kemampuan yang harus ada pada seorang guru, karena pengenalan sikap merupakan kemampuan dasar yang menjadi tolak
ukur antara guru satu dengan yang lainya”. Berdasarkan kuitipan di atas, keahlian dalam mengenal sikap siswa merupakan indikator pembeda antara
guru yang satu dengan guru yang lainya, hal ini membuktikan salah satu
kompetensi guru yang professional ialah kompetensi sosial yang
mengharuskan guru dapat berkomunikasi dan mengenal siswa.
Kajian penelitian menyatakan sikap siswa terhadap mata pelajaran
3
Prabowo (2012) yang dilakukan di SMA Negeri 1 Cikarang mengenai sikap
siswa terhadap mata pelajaran akuntansi serta hubungannya terhadap prestasi
belajar. Hasilnya menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara sikap siswa dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.
Pendidikan teknologi dasar merupakan salah satu mata pelajaran muatan
lokal yang ada di setiap sekolah RSBI, dalam pembelajaran teknologi dasar
siswa diharapkan dapat mengembangkan sikap-sikap terhadap teknologi serta
mengembangkan dan mempersiapkan anak-anak bangsa yang mengenal,
menganalisis dan mengembangkan teknologi dasar yang dibutuhkan
masyarakat dunia dan internasional. Dalam era globalisasi ini dibutuhkan
penerus bangsa yang memiliki sikap teknologi yang baik untuk
mengembangkan bangsa, hal ini sesuai apa yang diungkapkan oleh Azis
(2008) menjelaskan bahwa:
Dalam bidang teknologi, Global Information Technology Rank 2008 yang dilansir baru-baru ini oleh World Economic Forum,derajat penguasaan teknologi informasi di Indonesia tergolong rendah. Indonesia berada di peringkat ke-76. Peringkat tersebut masih kalah jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnnya seperti Singapura (5), Malaysia (26), Thailand (40), dan Vietnam (73). Rendahnya tingkat penguasaan teknologi berdampak pada lemahnya daya saing ekonomi Indonesia. Masih mengacu pada data World Economic Forum, daya saing ekonomi Indonesia yang dicirikan melalui indikator pertumbuhan, institusi publik, dan teknologi masih di bawah rata-rata. Indonesia masih bercokol di peringkat ke-54, jauh di bawah negeri jiran, Malaysia dan Thailand.
http://disperindag-jabar.go.id/
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan sikap siswa
dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan teknologi dasar.
Achmad Syamsudin (2006:1) menyebutkan bagaimana pentingnya
mempelajari sikap oleh seorang guru:
baik oleh seluruh siswa yang memiliki sikap yang berbeda antara satu dan lainnya.
Karena itu, seorang guru harus cermat dalam memperhatikan sikap dari
siswanya dengan sungguh-sungguh, memberikan kesan positif serta berupaya
dengan semaksimal mungkin untuk menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan termasuk manfaat yang bisa didapat siswa dengan mengikuti
pembelajaran erat kaitannya agar siswa mampu meningkatkan hasil
belajarnya.
Penerapan mata pelajaran pendidikan teknologi dasar di Sekolah
Menengah Pertama diprediksi akan tepat, karena pendidikan teknologi dasar
memiliki pembelajaran yang berbasis teknologi dan metode pembelajaran
yang berbeda dari pembelajaran yang lainnya. Selain itu, mata pelajaran
teknologi dasar memiliki materi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari
sehingga siswa dapat mempelajari permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
dengan didukung oleh pemikiran kritis siswa dengan pembelajaran yang
seperti itu mata pelajaran pendidikan teknologi dasar dapat melatih sikap
terhadap teknologi yang tidak diajarkan pada mata pelajaran yang lain yang
hanya melatih ketrampilan atau kemampuan kognitif. Contohnya materi
berkaitan dengan rangkaian listrik arus searah yang mereka temukan dalam
kehidupan sehari-hari di dalam rumah maupun lingkungan.
Dari uraian di atas, untuk mengetahui seperti apakah sikap siswa
terhadap mata pelajaran pendidikan teknologi dasar, serta apakah terdapat
hubungan yang positif dan seberapa besar hubungan yang terjadi antara sikap
siswa dengan prestasi belajar, maka peneliti berusaha mencari tahu melalui
penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Sikap Siswa dengan Prestasi
Belajar Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Bandung”. B. Rumusan Masalah
Secara umum masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah
5
pendidikan teknologi dasar (PTD) dengan prestasi belajar siswa di SMP
Negeri 13 Bandung ?”
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka dijabarkan ke dalam
beberapa pertanyaan penelitian, sebagai berikut:
1. Bagaimanakah sikap siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Teknologi
Dasar?
2. Bagaimanakah prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan
Teknologi Dasar?
3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara sikap siswa terhadap
mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar dengan prestasi belajarnya?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Teknologi
Dasar (PTD) dengan prestasi belajarnya di SMP Negeri 13 Bandung.
Secara khusus tujuan penelitian ini sebagai berikut:
1. Mengetahui sikap siswa terhadap mata pelajaran pendidikan teknologi
dasar.
2. Mengetahui prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran pendidikan
teknologi dasar.
3. Mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara antara sikap
siswa terhadap mata pelajaran pendidikan teknologi dasar dengan prestasi
belajarnya.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dapat tercapai,
penelitian ini akan memberikan manfaat teoritis dan manfaat praktis, dengan
penjelasan sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk mengetahui hubungan sikap siswa dengan prestasi belajar dalam
mata pelajaran pendidikan teknologi dasar (PTD) pada jenjang sekolah
b. Meningkatkan pemahaman keilmuan bagi peneliti mengenai dunia
pendidikan.
c. Menjadi bahan masukan bagi guru agar terpacu untuk meningkatkan
keterampilan mengajar dalam menciptakan iklim belajar yang
kondusif.
d. Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi mengenai hubungan
anatara sikap siswa denagan prestasi belajar dalam mata pelajaran
pendidikan teknologi dasar (PTD) pada jenjang sekolah menengah
pertama.
e. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu
pengetahuan di Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan dalam
pengembangan keilmuan
2. Manfaat Praktis
a. Menjadi bekal bagi peneliti untuk terjun ke masyarakat pada masa yang
akan datang.
b. Menambah pengalaman dalam dunia penelitian pendidikan
c. Menjadi bahan masukan bagi guru mengenai peserta didiknya untuk
meningkatkan proses pembelajaran pendidikan teknologi dasar (PTD)
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa (peserta didik) dalam
pembelajaran di kelas.
d. Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk lebih meningkatkan prestasi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara sikap siswa terhadap mata
pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar dengan prestasi belajarnya? Untuk
menjawab rumusan masalah tersebut, penulis memilih pendekatan
kuantatitatif karena pemecahan masalah yang dijabarkan dalam rumusan
masalah memerlukan penghitungan serta pengukuran terhadap variabel
dan pengujian terhadap hipotesis yang telah ditetapkan. Sudjana dan Ibrahim (2009:8) menjelaskan “penelitian kuantitatif lebih banyak menggunakan statistika dalam menguji hipotesis…”. Pandangan yang
diungkapkan oleh Sudjana dan Ibrahim mengenai pendekatan kuantitatif
tidak jauh berbeda dengan pandangan yang diungkapkan Arifin (2012:29)
yakni:
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat terhadap variabel-variabel tertentu, sehingga menghasilkan simpulan-simpulan yang dapat digeneralisasikan, lepas dari konteks waktu dan situasi serta jenis data yang dikumpelkan terutama data kuantitatif.
2. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara untuk mencapai tujuan
penelitian. Sugiyono (2009:2) menjelaskan “metode penelitian pada
dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka terdapat dua variabel penelitian yaitu variabel sikap siswa, dan variabel
prestasi belajar siswa, sehingga metode penelitian yang digunakan oleh
peneliti untuk menguji hubungan kedua variabel di atas, adalah metode
peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena dalam variabel tunggal, maupun korelasi atau perbandingan berbagai variabel”.
Salah satu penelitian deskriptif adalah penelitian korelasional. Arifin (2012:48) menjelaskan “penelitian korelasional mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni hubungan variasi dalam satu
variabel dengan variasi variabel lain. Derajat hubungan variabel-variabel dinyatakan dalm satu indeks yang dinamai koefisien korelasi”.
Penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian yang berupaya untuk
mendeskripsikan atau menjelaskan mengenai hubungan antara sikap siswa
dengan prestasi belajar dalam mata pelajaran pendidikan teknologi dasar
(PTD) di sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Bandung.
Adapun langkah – langkah penelitian deskriptif yang dikemukan
dalam Arifin (2011:56) adalah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi dan memilih masalah b. Melakukan kajian pustaka
c. Merumuskan masalah
d. Merumuskan asumsi dan hipotesis e. Merumuskan tujuan penelitian f. Menjelaskan manfaat hasil penelitian g. Menentukan variabel penelitian h. Menyusun desain penelitian i. Menentukan populasi dan sampel j. Menyusun instrumen penelitian k. Mengumpulkan data
l. Mengolah data
m. Membahas hasil penelitian
n. Menarik simpulan, implikasi dan saran o. Menyusun laporan
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini terdiri
atas dua variabel, yaitu variabel bebas (X) adalah sikap siswa terhadap
mata pelajaran pendidikan teknologi dasar dan variabel terikat (Y) adalah
prestasi belajar siswa.
Gambaran hubungan antara variabel dalam penelitian ini terlihat
47
Tabel 3.1
Hubungan Antar Variabel
Variabel X
(Independent variabel)
Variabel Y
(Dependent variabel)
Sikap siswa terhadap mata
pelajaran pendidikan teknologi
dasar (PTD)
Prestasi Belajar Siswa XY
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Sugiono (2009:117) menjelaskan “populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi sebagai sumber data yang
representatif yang memungkinkan memberikan data untuk menjawab
masalah penelitian. Bertitik tolak pada pengertian di atas, maka anggota
populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII tahun ajaran
2012-2013 di SMP Negeri 13 Bandung.
Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini digambarkan pada
tabel berikut:
Tabel 3.2
Sebaran Populasi
No Kelas Jumlah Siswa
Kelas Reguler
No Kelas Jumlah Siswa
2 VIII B 38
3 VIII C 37
4 VIII D 38
5 VIII E 38
6 VIII F 38
7 VIII G 37
Jumlah 264
Sumber : Tata Usaha SMPN 13 Bandung periode tahun ajaran 2012-2013
2. Sampel Penelitian
Arifin (2011:215) menjelaskan “sampel adalah populasi dalam
bentuk mini (miniature population)”. Adakalanya pada saat melaksanakan
penelitian, peneliti memiliki berbagai macam keterbatasan-keterbatasan
seperti waktu, biaya, dan tenaga yang tidak memungkinkan bagi peneliti
untuk mempelajari seluruh populasi penelitian. Untuk mengatasi
keterbatasan tersebut, maka pada penelitian ini digunakan sampel yang
mana kesimpulan penelitiannya dapat menggambarkan populasi, dengan
catatan sebagian populasi tersebut benar-benar merepresentasikan populasi
yang ada.
Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel digunakan
random sampling. Arifin (2012:221) menjelaskan random sampling adalah
“cara pengambilan sampel secara acak, di mana semua anggota populasi diberi kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel ”.
Cara yang digunakan untuk random sampling, yaitu dengan cara
undian. Arifin (2012:217) menjelaskan langkah-langkah pengambilan
sampel dengan cara undian yaitu:
a. Membuat daftar yang berisi seluruh objek penelitian
49
c. Tulislah lembaran kertas tersebut dengan nomor, kemudian digulung, dimasukkan kedalam gelas atau kaleng untuk dikocok.
d. Ambil kertas gulungan itu sebanyak yang diperlukan
e. Nomor yang keluar dari undian itu dijadikan sampel random
Arikunto (2006:134) menjelaskan “ apabila subjeknya kurang dari
100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat
diambil antara 10-15% atau 201-25% atu lebih”. Berdasarkan pernyataan
tersebut, maka jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu:
25% x 264 = 66 siswa
Adapun pembagian jumlah sampel untuk masing-masing kelas
disajikan dalam tabel berikut:
Definisi operasional merupakan pendefinisian variabel-variabel
penelitian terkait dengan masalah penelitian untuk menghindari kesalahan
persepsi dalam memahami konteks permasalahan. Peneliti mengajukan
1. Sikap siswa, yaitu pola kecenderungan perilaku siswa terhadap mata
pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar yang ditunjukkan dengan
pengetahuan , perasaan emosi siswa, dan tanggapan (kecenderungan
bertindak), terhadap mata pelajaran PTD
2. Prestasi belajar, yaitu perubahan yang terjadi pada diri siswa setelah
dilakukannya proses pembelajaran pendidikan teknologi dasar yang
dilihat dari rata-rata nilai hasil ulangan harian, tes ujian tengah
semester, dan tes ujian akhir semester, dan rata-rata gabungan siswa
kelas VIII tahun ajaran 20012-2013.
3. Mata Pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar, yaitu sebuah mata
pelajaran yang berbasis teknologi pada jenjang sekolah menengah
pertama yang bertujuan untuk mengenalkan teknologi se-dini mungkin
kepada siswa yang terdapat pada mata pelajaran muatan lokal pada
jenjang sekolah menengah pertama.
D. Instrumen Penelitian
Melakukan penelitian pada dasarnya adalah melakukan pengukuran
terhadap masalah yang diteliti, untuk melakukan pengukuran tersebut, maka
diperlukan alat ukur untuk dapat melakukan penelitian yang disebut sebagai
instrumen. Sugiono (2009:309) menjelaskan “teknik pengumpulan data
merupakan langkah utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data”. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala sikap dan pedoman studi dokumentasi.
1. Skala Sikap
Sudjana dan Ibrahim (2009:107) menjelaskan “skala sikap digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu.
Hasilnya berupa kategori sikap, yakni mendukung/positif, menolak/ negatif.” Pada penelitian ini, skala sikap digunakan untuk mengukur sikap siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen skala sikap
51
menggunakan skor pernyataan positif dan pernyataan negatif seperti yang
tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 3.4
Kriteria Pembobotan Nilai Skala Pengukuran Likert
Pernyataan
Sikap
Sangat Setuju Setuju Netral Tidak
Setuju
mempelajari dan menganalisis bahan-bahan tertulis kantor atau sekolah
seperti silabus, program tahunan,program bulanan,RPP,catatan pribadi peserta didik, buku rapot, dll.” Tujuan dari pengumpulan data dengan teknik studi dokumentasi adalah untuk memperoleh data prestasi belajar
siswa yang berupa dokumen nilai ulangan harian, nilai UTS, dan nilai
UAS siswa kelas VII tahun ajaran 2012-2013.
E. Teknik Pengembangan Instrumen
1. Uji Validitas Konstruk Instrumen
Pengujian validitas instrumen yang pertama-tama adalah
pengujian validitas konstruk. Arifin (2012:247) menjelaskan “validitas
konstruk berkenaan dengan pertanyaan bagaimana suatu tes betul-betul
dapat mengobservasi dan mengukur fungsi psikologis yang merupakan
deskripsi perilaku peserta didik yang akan diukur oleh tes tersebut”.
terhadap mata pelajaran Pendidikan Teknologi dasar dengan
menggunakan instrumen skala sikap.
Sugiono (2009:177) menjelaskan “untuk menguji validitas konstruk, dapat digunakan pendapat dari ahli (Judgment experts)”.
Peneliti meminta bantuan kepada dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan yang ahli dibidang psikologi pendidikan dan dosen ahli
kepribadian dari Jurusan Psikologi dengan menelaah kisi-kisi terutama
kesesuaian dengan tujuan penelitian dan butir-butir pernyataan. Sugiono (2009: 176) menjelaskan “…untuk instrumen nontes yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstruksi (construct).
2. Uji Keajegan Skala Sikap
Uji keajegan skala sikap dilakukan untuk mengetahui suatu
pernyataan normal atau tidaknya suatu pernyataan. Arifin (2012: 239) menjelaskan “pernyataan yang normal adalah pernyataan yang memenuhi nilai pembulatan z yaitu 0,1,2,3,4. Jika hasil pembulatan z tidak seperti itu
maka butir pernyataan itu tidak normal karena skalanya tidak ajeg.
Pernyataan yang tidak normal harus dibuang, sementara pernyataan yang normal, disusun kembali dan dijadikan draft kedua”.
Arifin (2012:239) menjelaskan langkah-langkah uji keajegan skala
sikap yaitu: 1) menghitung frekuensi jawaban, 2) menghitung proporsi (p),
3) menghitung nilai frekuensi komulatif (pk), 4) menghitung titik tengah
pk (ttpk), 5) menentukan nilai z, 6) menentukan nilai z+positif z, 7) pembulatan nilai z”.
Adapun penjabaran dari langkah-langkah di atas adalah sebagai
berikut:
a. Menghitung frekuensi jawaban (f)
b. Menghitung Proporsi (p) dengan rumus: “langkah-langkah pengujian
53
Keterangan:
P :Proporsi
F : frekuensi jawaban
n : jumlah responden
c. Menentukan Komulasi Komulatif (pk) dengan rumus:
pk 1 = p1
pk 2 = p2 + p1
pk 3 = p3+ pk 2
dan seterusnya
d. Menentukan titik tengah pk (ttpk) dengan rumus
(dan seterusnya)
Keterangan:
ttpk : nilai tengah pk
pk : frekuensi komulatif
e. Menentukan nilai z
f. Menentukan nilai z+ positif z1
g. Pembulatan nilai z (pembulatan nilai z+positif z1)
3. Uji Validitas
Arikunto (2006:168) menjelskan “validitas adalah ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen.
Suatu instrumen yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi.
Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Pearson Product Moment:
∑ ∑ ∑ √[ ∑ ] ∑ ∑
(Sumber: Arikunto 2010:213)
Keterangan :
: koefisien korelasi antara variabel X dan Y
: jumlah responden
: jumlah jawaban item
: jumlah item keseluruhan
Selanjutnya dihitung dengan Uji-t (signifikansinya) dengan rumus:
√ √
(Sumber: Riduwan 2009:140)
Keterangan:
t: Nilai thitung
r: Koefisien korelasi hasil r hitung
N: jumlah Responden
Distribusi (tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2)
dengan kaidah keputusan: jika thitung > t tabel berarti valid sebaliknya jika
thitung < t tabel berarti tidak valid.
Tabel 3.5
Penafsiran Indeks Korelasi
Koefisien Korelasi Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,000 sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Tinggi
Antara 0, 400 sampai dengan 0,599 cukup tinggi
Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Rendah
55
Sumber: Riduwan (2009:170)
4. Uji Reliabilitas
Arikunto (2006:178) menjelaskan “reliabilitas merujuk pada
suatu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Untuk menghitung reliabilitas instrument akan digunakan teknik
Cronbach’s Alpa. Sebagaimana dijelaskan oleh Arifin (2011:249) bahwa “koefisien alpha tidak hanya digunakan untuk tes dengan dua pilihan, tetapi penerapannya lebih luas, seperti menguji reliabilitas skala sikap
dengan tiga,lima,ataupun tujuh pilihan. Adapun langkah-langka pengujian
reliabilitas teknik koefisien alpha sebagai berikut:
Langkah 1: menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus
∑
∑
(Sumber: Riduwan 2009:115)
Keterangan:
Si :Varians skor tiap item
∑ Xi2 : Jumlah kuadrat item Xi
(∑Xi)2 : Jumlah item Xi dikuadratkan
N : Jumlah responden
Langkah 2: Menjumlahkan varians semua item dengan rumus:
∑ Si = S1+S2+S3……Sn
(Sumber: Riduwan 2009:116)
Keterangan:
∑ Si : Jumlah Varians semua item
S1,S2,S3..Sn : Varians item ke-1,2,3…n
∑
∑
(Sumber: Riduwan 2009:116)
St :Varians skor tiap item
∑ Xt2 : Jumlah kuadrat item Xi
(∑Xt)2 : Jumlah item Xi dikuadratkan
N : Jumlah responden
Langkah 4: Masukan nilai Alpha dengan rumus:
( ∑ )
(Sumber: Riduwan 2009:116)
Keterangan:
r11 : Nilai reliabilitas
∑ Si : jumlah varians skor tiap item
St : Varians total
K : jumlah item
F. Analisis Data
Analisis data dilakukan sesuai dengan rumusan masalah penelitian, dengan
langkah-langkah penghitungan sebagai berikut:
1. Penilaian Sikap Siswa
Penilaian sikap siswa dilakuakn untuk mengetahui sikap siswa terhadap
mata pelajaran PTD. Arifin (2012:153) menjelaskan langkah-langkah
penghitungannya sebagai berikut:
a. Menghitung skor tertinggi, yaitu jumlah pernyataan dikalikan dengan bobot terbesar.
b. Menghitung skor terendah, yaitu jumlah pernyataan dikalikan dengan bobot terendah.
c. Mencari rata-rata dengan rumus:
Rata-rata =
2
Sr St
(Arifin 2010:153)
57
St = Skor Tertinggi
Sr = Skor Terendah
d. Mencari skor mentah setiap peserta dengan rumus : Skor mentah = jumlah frekuensi x bobot
e. Membuat Kesimpulan : Jika skor siswa > rata-rata, berarti siswa tersebut mempunyai kecenderungan sikap yang “baik” terhadap mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar. Jika skor siswa < rata-rata, berarti siswa tersebut mempunyai kecenderungan sikap yang “kurang baik” terhadap mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar
2. Penilaian Prestasi Belajar Siswa
Penilaian prestasi belajar siswa dilakukan dengan menghitung
rata-rata nilai ulangan harian siswa, nilai UTS, nilai UAS, dan nilai rata-rata-rata-rata
gabungan dengan rumus:
X = (Sumber: Djunaidi 2008 )
Keterangan:
X : Nilai Rata-rata
X1,X2,Xn : Data
n : Jumlah Responden
3. Uji Hipotesis
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui distribusi data
dalam suatu variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam
penelitian ini menggunakan uji normalitas Shapiro-wilk dengan rumus
sebagai berikut:
T3 = [∑ ]2
(Sumber: Anwar 2012)
Keterangan:
D : Koefisient test Shapiro Wilk
X i : Angka ke i pada data
(Sumber: Anwar 2013)
Keterangan:
Xi : Angka ke i pada data yang
X : Rata-rata data
Dalam penelitian ini,peneliti menggunakan bantuan program SPSS
16 untuk melakukan uji normalitas Shapiro-wilk dengan kriteria
pengujian apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka
distribusi data tidak normal, dan apabila nilai signifikansi atau
probabilitas > 0,05 maka distribusi datanya normal.
b. Uji Korelasi
Data yang dihasilkan dari penelitian ini, merupakan data interval
dari hasil angket skala sikap siswa, dan data interval dari hasil prestasi
belajar siswa.
Selanjutnya untuk menghitung besaran dari hubungan antara
variabel X (sikap siswa) dengan variabel Y (yaitu prestasi belajar
digunakan rumus Pearson Product Moment yaitu:
∑ √ ∑ ∑
(Sumber: Arifin 2010:279)
Keterangan:
r : koefisien korelasi
X2 :Kuadrat dari variabel X
59
Dalam penelitian ini,peneliti melakukan pengujian korelasi secara
manual dan dengan menggunakan bantuan program SPSS 16 untuk
melakukan uji korelasi.
c. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi digunakan untuk menyatakan besar kecilnya
sumbangan variabel X terhadap variabel Y yang dapat ditentukan dengan
rumus koefisien determinan sebagai berikut:
KP = r2 X 100%
(Sumber: Riduwan 2012:139)
Keterangan:
KP : Nilai koefisien determinan
r : Nilai koefisien korelasi
d. Uji Signifikansi
Uji signifikansi digunakan untuk menguji makna hubungan antara
variabel X terhadap variabel Y , hasil korelasi Pearson Product
Moment tersebut diuji dengan uji signifikansi dengan rumus:
√ √
(Sumber: Riduwan 2009:140)
Keterangan:
t: Nilai thitung
r: Koefisien korelasi hasil r hitung
N: jumlah Responden
G. Langkah-Langkah Penelitian
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan diawali dengan penyusunan proposal penelitian
dengan dosen pembimbing, selama persiapan rancangan, peneliti juga
data awal, menentukan populasi, sampel penelitian, serta mengurus
perizinan pelaksanaan penelitian . surat perizinan tersebut diantaranya:
a. Surat izin penelitian dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Pendidikan Indonesia No. 362/UN.40.1./PL/2012 tanggal 3 Oktober
2012
b. Surat izin penelitian dari Universitas Pendidikan Indonesia No.
0926/UN40.10/PL/2012 Tanggal 11 Oktober 2012
c. Surat izin penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan, dan
Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Kota Bandung
No.070/2996/BKPPM/Mhs/2012 tanggal 16 Oktober 2012.
d. Surat izin penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Bandung No.
070/5770-Disdik/2012 tanggal 2 Oktober 2012.
2. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mulai menyusun rancangan penelitian
termasuk menyiapkan alat untuk pengumpulan data serta instrumen
penelitian.
3. Tahap Pengumpulan Data
Peneliti mengumpulkan data yang penting untuk penyelesaian
masalah penelitian sesuai dengan instrument serta pedoman yang telah
disusun dan ditetapkan sebelumnya.
4. Tahap Pengolahan Data Hasil Penelitian
Data yang terkumpul di lapangan kemudian diolah secara statik
untuk menguji hipotesis penelitian, serta menarik kesimpulan hasil
penelitian.
5. Tahap Pelaporan
Rumusan hasil penelitian kemudian disajikan ke dalam laporan
berbentuk skripsi dan diserahkan kepada tim penguji sidang untuk diberi
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis terhadap hasil
penelitian yang dilaksanakan mengenai hubungan antara sikap siswa dengan
prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD)
di SMP Negeri 13 Bandung, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Simpulan Umum
Peneliti dapat menyimpulkan dari hasil penelitian ini bahwa, terdapat
hubungan yang signifikan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran
Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) dengan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) di SMP Negeri 13 Bandung.
2. Simpulan Khusus
Sikap siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Bandung tahun ajaran 2012/2013
semester ganjil pada mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD)
berada pada kategori baik. Sikap siswa pada sub variabel sikap terhadap
materi pelajaran berada pada kategori baik. Sikap siswa pada indicator
sikap terhadap cara mempelajari mata pelajaran berada pada kategori baik.
Sikap terhadap guru mata pelajaran belajaran berada pada kategori baik,
dan sikap siswa terhadap upaya memperdalam materi pelajaran berada pada
kategori baik.
Prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Bandung tahun
ajaran 2012/2013 semester ganjil pada mata pelajaran Pendidikan
Teknologi Dasar (PTD) berada berada pada kategori baik dimana dari hasil
pengolahan data dari rata-rata nilai ulangan harian berada pada kategori
baik. Dari hasil rata-rata Ulangan Tengah semester berada pada kategori
baik. Hasil Ulangan Akhir Semester berada pada kategori baik, dan
berdasarkan hasil rata-rata gabungan berada pada kategori baik.
berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) seluruh siswa sudah tuntas
Terdapat hubungan yang signifikan antara sikap siswa dengan prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) di
SMP Negeri 13 Bandung.
B. Saran
1. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
a. Melakukan kajian lebih mendalam tentang pengembangan sikap
siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD),
kiranya dari hasil kajian tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa.
b. Membekali para mahasiswa mengenai mata kuliah- mata kuliah yang
dapat mengembangkan sikap positif siswa seperti amta kuliah Teori
Belajar, Desain Pembelajaran, model-model pembelajaran, psikologi
pembelajaran, sehingga dapat menciptakan pengalaman belajar yang
positif.
c. Membekali para mahasiswa ,melalui kajian mengenai prestasi
belajar, hal-hal yang mempengaruhi prestasi belajar dan upaya-upaya
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran
Pendidikan Teknologi Dasar.
2. SMP Negeri 13 Bandung
a. Guru mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar hendaknya
menciptakan suasana belajar/ iklim belajar yang kreatif, inovatif, dan
kondusif sehingga dapat mengarahkan sikap positif siswa terhadap
mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar.
b. Guru hendaknya selalu aktif mencari berbagai informasi dari berbagai
sumber untuk meningkatkan kompetensi dan keilmuannya dalam
pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar.
c. Kepala Sekolah hendaknya dapat meningkatkan sarana dan
prsasarana yang dapat menunjang terhadap kegiatan pembelajaran
Pendidikan Teknologi Dasar seperti alat peraga, laboratorium PTD
122
3. Penelitian Selanjutnya
a. Perlunya penelitian tindak lanjut untuk memperdalam dan
memperluas penilitian ini yaitu dengan mengadakan penelitian yang
sama dengan fokus pada indikator yang berbeda.
b. Adanya penelitian yang dapat meneliti mengenai prestasi belajar
siswa yang tidak hanya dilihat dari sikap siswa namun juga
faktor-faktor lainnya yang memiliki hubungan dengan prestasi belajar siswa,
dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. (2010). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
____________ (2010). Evaluasi Pembelajaran, Makalah untuk TOT Metodologi
Pembelajaran Bagi Peserta DIKLAT di Lingkungan PT KAI. Bandung:
Jurusan KURTEK UPI.
_____________(2011) Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arifudin Khasan (2011) Hubungan Antara Sikap Siswa Dalam Mengikuti Praktik
Permesinan CNC dengan Prestasi Belajar Siswa. Skripsi Pada Jurusa
Teknik Mesin UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arini, Sukiati Ni Kadek. (2008). Pengaruh Tingkat Intelegensi dan Motivasi
Belajar Terhadap Prestasi Akademik Siswa Kelas II SMA Negeri 99Jakarta. [Online]. Tersedia: www.gunadarma.com. [26 Oktober 2012].
Aunurrahman. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Azis. (2008). Indeks Penguasaan Teknologi dan Informasi Indonesia. [Online]. Tersedia: http://desperindag-jabar.go.id/2008/indeks-penguasaan-teknologi-dan-informasi-di-indonesia.html. [10 maret 2012].
Azwar, Saifuddin. (2011). Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran
Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
______________ (2011). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bahri, Saiful., dan Djamarah. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Budiningsih, C Asri. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Chandra, Didi Teguh. (2006) Studi Komparasi Antara PTD dengan Pendekatan
CTL dam mapel yang diajarkan dengan CTL. Makalah.
________________ (2006). Selayang Pandang Pendidikan Teknologi Dasar. [Online]. Tersedia: http//www.duniaessai.com [25 mei 2012].
________________ (2006). Pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar (PTD)
di SMP. Makalah.
Djunaidi. (2008). Mean Rata-rata. [Online]. Tersedia: http://statistikpendidikan.blogspot.com/2008/04 /mean-rata-rata.html [25 Oktober 2012).
Hidayat, Anwar. (2013). Uji Normalitas Shapiro Wilk. [online] Tersedia:
http://statistikian.blogspot.com/2013/01/saphiro-wilk.html. [28 Februari 2013].
Ikhlasiah, Ifa. (2012). Kata Kerja Operasional Revisi Taksonomi Bloom. [Online] Tersedia: http://iffaikhlass.blogspot.com/2012/02/kata-kerja-operasional-revisi-taksonomi.html. [16 Oktober 2012].
Kurniawan, Deni. (2011). Pembelajaran Terpadu, Teori, Praktek, dan Penilaian. Bandung: Pustaka Cendikia.
Mulyani, Wina. (2011). Pengaruh Sikap Siswa Mengenai Mata Pelajaran
Produktif Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Kelas X Jurusan Akuntansi di SMK 2 PGRI Cimahi Tahun Ajaran 2010-2011.
Skripsi Pada Jurusan Pendidikan Akuntansi UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Nugroho, setyo F. (2012). Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Siswa yang
Diberi Pekerjaan Rumah Secara Berkelompok dengan Pekerjaan Rumah Secara Individual di SMP N 2 Susukan Kelas VII Tahun Ajaran 2011-2012. [Online] Tersedia: Frepository.library.uksw.edu. [1 Juli 2013].
Prabowo R Sigit. (2012). Pengaruh Persepsi Siswa tentang Mata Pelajaran
akuntansi dan Sikap Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran akuntansi. Skripsi Pada Jurusan Akuntansi UPI. Bandung:
Tidak Diterbitkan.
Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru,Karyawan, dan Peneliti
Pemula Bandung:Alfabeta.
Rulli, Afian. (2010). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dalam Pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD). Skripsi Pada Jurusan Pendidikan Fisika UPI. Bandung:
Tidak Diterbitkan.
Sanjaya,Wina. (2008). Teori dan praktik pengembangan kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) Jakarta: Kencana.
Slametto.(2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang
Software Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) offline versi 1.3.
Sudrajat, Akhmad. (2012). Permen Diknas No.20 Tahun 2007 Tentnag Standar
Penilaian Pendidikan. [Online]. Tersedia:
akhmadsudrajat.files.wordpress.com. [25 September 2012].
Sudjana, Nana., dan Ibrahim. (2009). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sutriani, Ni made. (2012). Metode Diskusi Dalam Pembelajaran. [Online] Tersedia: http://mdsutriani.wordpress.com/2012/06/22/metode-diskusi-dalam-pembelajaran/ [2 Juli 2013]
Syamsudin, Achmad. (2006). Pengaruh Sikap dan Kehadiran Mahasiswa
Terhadap Prestasi Pada Mata Kuliah Statistika Dasar. Makalah Pada UIN
SYarif Hidayatullah. Bandung: Tidak diterbitkan.
Syaodih, Nana. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Rosda.
____________ (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda.
UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.
Yahya Azizi., dan Ramli Jamaludin (2000) Sikap Pelajar Terhadap Mata
Pelajaran Matematika dan Hubungannya Dengan Pencapaian Prestasi Siswa. Makalah Pada Universitas Teknologi Malaysia.