• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA SIKAP SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 13 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA SIKAP SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 13 BANDUNG."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

No Daftar FIP : 01/S1/KTP/Juni 2013

HUBUNGAN ANTARA SIKAP SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR

DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) DI

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 13 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan

jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Oleh:

Oleh :

NENENG NURAENI R

0806925

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Hubungan Antara Sikap Siswa dengan

Prestasi Belajar Dalam Mata Pelajaran

Pendidikan Teknologi Dasar (PTD)

Oleh Neneng Nur’aeni R

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Tetty Hermawati 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

ABSTRAK

Neneng Nuraeni R. “Hubungan Antara Sikap Siswa Dengan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) di Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Bandung”.

Kegiatan belajar yang dilakukan oleh setiap siswa merupakan kegiatan mental yang terjadi pada diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Kita hanya dapat mengetahui proses belajar yang dilakukan oleh siswa melalui gejala-gejala yang ia tunjukkan pada saat proses belajar seperti sikap. Sehingga diperlukan penelitian untuk mengungkap sikap siswa di dalam kegiatan pembelajaran.

Penelitian ini berusaha menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan, yaitu: Bagaimanakah hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran pendidikan teknologi dasar (PTD) dengan prestasi belajar di SMP Negeri 13 Bandung ? secara lebih khusus, rumusan masalah dalam skripsi ini yaitu: (1)Bagaimanakah sikap siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar? (2) Bagaimanakah prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar? (3) Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar dengan prestasi belajarnya?

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan instrument skala sikap dan studi dokumentasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Random Sampling, dan yang menjadi sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII program regular sebanyak 66 orang. Analisi data dilakukan dengan rumus korelasi Pearson Product Moment .

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara sikap siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD). Adapun kesimpulan khusus yang dapat ditarik dalam penelitian ini adalah 1) sikap siswa pada mata pelajaran PTD tergolong pada kategori baik,2) prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PTD berada pada kategori baik, 3) terdapat hubungan yang signifikan antara sikap siswa dengan prestasi belajar dalam mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) dengan tingkat keeratan rendah. Rekomendasi dari penelitian ini adalah guru harus lebih membangun sikap positif dalam pembelajaran, sehingga siswa yang masih memiliki sikap yang kurang baik terhadap mata pelajaran PTD dapat memiliki sikap yang baik dan dapat memperoleh prestasi belajar yang baik.

(5)

ABSTRACT

Neneng Nuraeni R. “Correlation between students’ attitude and their school

achievement in Basic Technology Education (BTE) at Junior High School 13 Bandung.”

Learning activities undertaken by each student is a mental activity that occurs in a person to interact with its environment. We can only know the learning process undertaken by the students through the symptoms that he showed during the process of learning as an attitude. So that the necessary research to uncover the attitudes of students in the learning activities.

This research is eager to answer the research problem which has been formulated: How is the correlation between students’ attitude and their school achievement in Basic Technology Education (BTE) at Junior High School 13 Bandung? Specifically, the research problem in this paper are: (1)How is the students’ attitude toward Basic Technology Education (BTE)?(2)How is the students’ achievement in Basic Technology Education (BTE)?(3)Is there any significant correlation between students’ attitude toward Basic Technology Education (BTE) and their school achievement?

This research used decriptive correlational method, specifically quantitative approach. The technique of collecting data used in this research was scale attitude instrument and documentation study. Sampling technique used in this research was Random Sampling. The sample in this research was 66 students of eighth grade. The data was analyzed by pearson product moment correlation.

According to the result of this research, it can be concluded that there was positive and significant correlation between students’ attitude and their school achievement in Basic Technology Education (BTE). Furthermore, the specific conclusion of this research were 1) the students’ attitude toward Basic Technology Education (BTE) was good, 2) the students’ achievement toward Basic Technology Education (BTE) was good, 3) there was significant correlation between students’ attitude and their school achievement in Basic Technology Education (BTE), it was low. Recommendations from this research were the teacher should be to build a positive attitude towards learning, so that students who still have a poor attitude toward BTE subject can have a good attitude and be able to obtain good learning achievement.

(6)

ABSTRAK ………...i

KATA PENGANTAR ………...…iii UCAPAN TERIMA KASIH ……….iv

DAFTAR ISI ……….vii DAFATAR TABEL ………....x

DAFTAR GAMBAR ………xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ………...1

B. Rumusan Masalah ………...4

C. Tujuan Penelitian ………5

D. Manfaat Hasil Penelitian ……….5

BAB II LANDASAN TEORITIS TENTANG HUBUNGAN ANATARA SIKAP SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR A. Konsep Belajar 1. Pengertian belajar ………..7

2. Teori Belajar ……….….8

3. Prinsip-Prinsip Belajar ………11

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ………16

B. Prestasi belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar ………..18

2. Fungsi prestasi Belajar ………18

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi………... 20

(7)

C. Sikap

1. Konsep Sikap ………..24

2. Komponen-Komponen sikap ………..25

3. Pembentukan Sikap ……….26

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap ………. 27

5. Indikator-Indikator Sikap ………29

6. Pengukuran Sikap ………30

7. Penyusunan Instrumen Skala Sikap ………31

D. Hubungan Sikap Dengan Prestasi Belajar ……….31

E. Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) di SMP 1. Pengertian PTD ………...32

2. Tujuan PTD ……….35

3. Pembelajaran PTD ………..37

4. Area PTD ………40

5. Pilar PTD ……….40

6. Pemilihan Materi PTD ………42

F. Hasil Penelitian Terdahulu ………43

G. Hipotesis ………44

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian…… ………...45

B. Populasi dan Sampel ………...47

C. Definisi Operasional………...49

D. Instrumen Penelitian ………..50

E. Teknik Pengembangan Instrumen………..51 F. Teknik Analisis Data ……….57 G. Langkah-Langkah Penelitian ………59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian…… ………...61 1. Tahapan persiapan ……….61 2. Pelaksanaan Ujicoba dan Deskripsi Hasil Ujicoba ………...61

(8)

5. Tahap mendeskripsikan Data dan Pelaporan ………71 B. Pembahasan Hasil Penelitian ………. 104

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ……….120

B. Saran ………...121

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dalam pembelajaran dan hasilnya, siswa merupakan salah satu dari

input yang mempengaruhi proses pembelajaran dan hasil yang dicapai setelah

melakukan pembelajaran. Pada dasarnya, siswa memiliki karakteristik yang

berbeda sesuai dengan tahap perkembangan setiap individu siswa. Dalam diri

siswa banyak faktor yang mempengaruhi dalam menempuh hasil dan prestasi

belajar. Salah satu faktor yang mempengaruhi belajar iswa adalah faktor

internal yang ada pada siswa dalam menanggapi suatu fenomena pada proses

belajar.

Faktor internal dalam menanggapi suatu fenomena salah satunya adalah

sikap. Sikap siswa dalam proses belajar menggambarkan penampilan siswa

dikelas, sikap siswa dapat tampak dalam bentuk kemauan, tanggapan,

perubahan perasaan dan lain-lain. Adakalanya dalam sebuah proses

pembelajaran kita menemukan siswa yang aktif, namun adapula siswa yang

bersikap diam, tidak sedikit pula ditemukan siswa yang memiliki motivasi

rendah dalam belajar.

Kegiatan belajar yang dilakukan oleh setiap siswa merupakan kegiatan

mental yang terjadi pada diri seseorang dalam berinteraksi dengan

lingkungannya. Lingkungan dalam hal ini dapat berupa manusia atau

objek-objek lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengalaman atau

pengetahuan. Kita hanya dapat mengetahui proses belajar yang dilakukan oleh

siswa melalui gejala-gejala yang ia tunjukkan pada saat proses belajar seperti

sikap, minat, serta motivasi yang ditunjukkan siswa. Dengan demikian perlu

dilakukan penelitian untuk mengungkap seberapa besar dan berpengaruhnya

gejala-gejala tersebut dalam proses belajar.

Sikap manusia terhadap suatu objek perlu diungkap, hal ini dimaksudkan

untuk mengetahui pengetahuan seseorang tentang suatu objek, perasaan

seseorang dalam menanggapi objek, serta kecendrungan seseorang untuk

(10)

kepada objek tertentu (dalam penelitian ini objek tersebut adalah mata

pelajaran pendidikan teknologi dasar). Sikap siswa dalam kegiatan

pembelajaran dapat dilihat misalnya ketika seorang siswa merasa tertarik

untuk mempelajari suatu mata pelajaran tertentu, maka di dalam dirinya sudah

ada keinginan untuk menolak maupun menerima mata pelajaran tersebut

meskipun pada saat itu pembelajaran mata pelajaran tersebut belum dimulai.

Siswa yang menerima atau antusias dalam mengikuti suatu mata

pelajaran dia memiliki sikap menerima atau kesediaan secara fisik maupun

mental untuk belajar, terlibat dalam kegiatan pembelajaran secara baik.

Berbeda halnya dengan siswa yang menolak untuk mengikuti suatu

pembelajaran mata pelajaran tertentu, maka dia akan cenderung kurang

memperhatikan, acuh dengan penjelasan guru, atau bahkan mengganggu

temannya yang lain yang sedang belajar. Selain itu, sikap siswa dalam

pembelajaran sangat penting untuk diketahui oleh seorang guru dalam

melakukan treatment pembelajaran pada suatu kelas, bahkan antara siswa

dengan siswa yang lainya harus berbeda.

Pengenalan sikap terhadap siswa merupakan indikator tingkat

kemampuan dan profesional guru dalam melakukan pembelajaran di kelas,

dengan mengetahui karakteristik sikap siswa seorang guru dapat melakukan

pembelajaran dan bimbingan kepada siswa dengan cara yang berbeda. Hal ini

sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Achmad Syamsudin (2006:1).

“Pengenalan sikap merupakan kemampuan yang harus ada pada seorang guru, karena pengenalan sikap merupakan kemampuan dasar yang menjadi tolak

ukur antara guru satu dengan yang lainya”. Berdasarkan kuitipan di atas, keahlian dalam mengenal sikap siswa merupakan indikator pembeda antara

guru yang satu dengan guru yang lainya, hal ini membuktikan salah satu

kompetensi guru yang professional ialah kompetensi sosial yang

mengharuskan guru dapat berkomunikasi dan mengenal siswa.

Kajian penelitian menyatakan sikap siswa terhadap mata pelajaran

(11)

3

Prabowo (2012) yang dilakukan di SMA Negeri 1 Cikarang mengenai sikap

siswa terhadap mata pelajaran akuntansi serta hubungannya terhadap prestasi

belajar. Hasilnya menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan

antara sikap siswa dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

Pendidikan teknologi dasar merupakan salah satu mata pelajaran muatan

lokal yang ada di setiap sekolah RSBI, dalam pembelajaran teknologi dasar

siswa diharapkan dapat mengembangkan sikap-sikap terhadap teknologi serta

mengembangkan dan mempersiapkan anak-anak bangsa yang mengenal,

menganalisis dan mengembangkan teknologi dasar yang dibutuhkan

masyarakat dunia dan internasional. Dalam era globalisasi ini dibutuhkan

penerus bangsa yang memiliki sikap teknologi yang baik untuk

mengembangkan bangsa, hal ini sesuai apa yang diungkapkan oleh Azis

(2008) menjelaskan bahwa:

Dalam bidang teknologi, Global Information Technology Rank 2008 yang dilansir baru-baru ini oleh World Economic Forum,derajat penguasaan teknologi informasi di Indonesia tergolong rendah. Indonesia berada di peringkat ke-76. Peringkat tersebut masih kalah jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnnya seperti Singapura (5), Malaysia (26), Thailand (40), dan Vietnam (73). Rendahnya tingkat penguasaan teknologi berdampak pada lemahnya daya saing ekonomi Indonesia. Masih mengacu pada data World Economic Forum, daya saing ekonomi Indonesia yang dicirikan melalui indikator pertumbuhan, institusi publik, dan teknologi masih di bawah rata-rata. Indonesia masih bercokol di peringkat ke-54, jauh di bawah negeri jiran, Malaysia dan Thailand.

http://disperindag-jabar.go.id/

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan sikap siswa

dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan teknologi dasar.

Achmad Syamsudin (2006:1) menyebutkan bagaimana pentingnya

mempelajari sikap oleh seorang guru:

(12)

baik oleh seluruh siswa yang memiliki sikap yang berbeda antara satu dan lainnya.

Karena itu, seorang guru harus cermat dalam memperhatikan sikap dari

siswanya dengan sungguh-sungguh, memberikan kesan positif serta berupaya

dengan semaksimal mungkin untuk menciptakan pembelajaran yang

menyenangkan termasuk manfaat yang bisa didapat siswa dengan mengikuti

pembelajaran erat kaitannya agar siswa mampu meningkatkan hasil

belajarnya.

Penerapan mata pelajaran pendidikan teknologi dasar di Sekolah

Menengah Pertama diprediksi akan tepat, karena pendidikan teknologi dasar

memiliki pembelajaran yang berbasis teknologi dan metode pembelajaran

yang berbeda dari pembelajaran yang lainnya. Selain itu, mata pelajaran

teknologi dasar memiliki materi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari

sehingga siswa dapat mempelajari permasalahan dalam kehidupan sehari-hari

dengan didukung oleh pemikiran kritis siswa dengan pembelajaran yang

seperti itu mata pelajaran pendidikan teknologi dasar dapat melatih sikap

terhadap teknologi yang tidak diajarkan pada mata pelajaran yang lain yang

hanya melatih ketrampilan atau kemampuan kognitif. Contohnya materi

berkaitan dengan rangkaian listrik arus searah yang mereka temukan dalam

kehidupan sehari-hari di dalam rumah maupun lingkungan.

Dari uraian di atas, untuk mengetahui seperti apakah sikap siswa

terhadap mata pelajaran pendidikan teknologi dasar, serta apakah terdapat

hubungan yang positif dan seberapa besar hubungan yang terjadi antara sikap

siswa dengan prestasi belajar, maka peneliti berusaha mencari tahu melalui

penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Sikap Siswa dengan Prestasi

Belajar Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Bandung”. B. Rumusan Masalah

Secara umum masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah

(13)

5

pendidikan teknologi dasar (PTD) dengan prestasi belajar siswa di SMP

Negeri 13 Bandung ?”

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka dijabarkan ke dalam

beberapa pertanyaan penelitian, sebagai berikut:

1. Bagaimanakah sikap siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Teknologi

Dasar?

2. Bagaimanakah prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan

Teknologi Dasar?

3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara sikap siswa terhadap

mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar dengan prestasi belajarnya?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Teknologi

Dasar (PTD) dengan prestasi belajarnya di SMP Negeri 13 Bandung.

Secara khusus tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Mengetahui sikap siswa terhadap mata pelajaran pendidikan teknologi

dasar.

2. Mengetahui prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran pendidikan

teknologi dasar.

3. Mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara antara sikap

siswa terhadap mata pelajaran pendidikan teknologi dasar dengan prestasi

belajarnya.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dapat tercapai,

penelitian ini akan memberikan manfaat teoritis dan manfaat praktis, dengan

penjelasan sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk mengetahui hubungan sikap siswa dengan prestasi belajar dalam

mata pelajaran pendidikan teknologi dasar (PTD) pada jenjang sekolah

(14)

b. Meningkatkan pemahaman keilmuan bagi peneliti mengenai dunia

pendidikan.

c. Menjadi bahan masukan bagi guru agar terpacu untuk meningkatkan

keterampilan mengajar dalam menciptakan iklim belajar yang

kondusif.

d. Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi mengenai hubungan

anatara sikap siswa denagan prestasi belajar dalam mata pelajaran

pendidikan teknologi dasar (PTD) pada jenjang sekolah menengah

pertama.

e. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu

pengetahuan di Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan dalam

pengembangan keilmuan

2. Manfaat Praktis

a. Menjadi bekal bagi peneliti untuk terjun ke masyarakat pada masa yang

akan datang.

b. Menambah pengalaman dalam dunia penelitian pendidikan

c. Menjadi bahan masukan bagi guru mengenai peserta didiknya untuk

meningkatkan proses pembelajaran pendidikan teknologi dasar (PTD)

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa (peserta didik) dalam

pembelajaran di kelas.

d. Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk lebih meningkatkan prestasi

(15)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat

hubungan yang positif dan signifikan antara sikap siswa terhadap mata

pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar dengan prestasi belajarnya? Untuk

menjawab rumusan masalah tersebut, penulis memilih pendekatan

kuantatitatif karena pemecahan masalah yang dijabarkan dalam rumusan

masalah memerlukan penghitungan serta pengukuran terhadap variabel

dan pengujian terhadap hipotesis yang telah ditetapkan. Sudjana dan Ibrahim (2009:8) menjelaskan “penelitian kuantitatif lebih banyak menggunakan statistika dalam menguji hipotesis…”. Pandangan yang

diungkapkan oleh Sudjana dan Ibrahim mengenai pendekatan kuantitatif

tidak jauh berbeda dengan pandangan yang diungkapkan Arifin (2012:29)

yakni:

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat terhadap variabel-variabel tertentu, sehingga menghasilkan simpulan-simpulan yang dapat digeneralisasikan, lepas dari konteks waktu dan situasi serta jenis data yang dikumpelkan terutama data kuantitatif.

2. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara untuk mencapai tujuan

penelitian. Sugiyono (2009:2) menjelaskan “metode penelitian pada

dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka terdapat dua variabel penelitian yaitu variabel sikap siswa, dan variabel

prestasi belajar siswa, sehingga metode penelitian yang digunakan oleh

peneliti untuk menguji hubungan kedua variabel di atas, adalah metode

(16)

peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena dalam variabel tunggal, maupun korelasi atau perbandingan berbagai variabel”.

Salah satu penelitian deskriptif adalah penelitian korelasional. Arifin (2012:48) menjelaskan “penelitian korelasional mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni hubungan variasi dalam satu

variabel dengan variasi variabel lain. Derajat hubungan variabel-variabel dinyatakan dalm satu indeks yang dinamai koefisien korelasi”.

Penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian yang berupaya untuk

mendeskripsikan atau menjelaskan mengenai hubungan antara sikap siswa

dengan prestasi belajar dalam mata pelajaran pendidikan teknologi dasar

(PTD) di sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Bandung.

Adapun langkah – langkah penelitian deskriptif yang dikemukan

dalam Arifin (2011:56) adalah sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi dan memilih masalah b. Melakukan kajian pustaka

c. Merumuskan masalah

d. Merumuskan asumsi dan hipotesis e. Merumuskan tujuan penelitian f. Menjelaskan manfaat hasil penelitian g. Menentukan variabel penelitian h. Menyusun desain penelitian i. Menentukan populasi dan sampel j. Menyusun instrumen penelitian k. Mengumpulkan data

l. Mengolah data

m. Membahas hasil penelitian

n. Menarik simpulan, implikasi dan saran o. Menyusun laporan

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini terdiri

atas dua variabel, yaitu variabel bebas (X) adalah sikap siswa terhadap

mata pelajaran pendidikan teknologi dasar dan variabel terikat (Y) adalah

prestasi belajar siswa.

Gambaran hubungan antara variabel dalam penelitian ini terlihat

(17)

47

Tabel 3.1

Hubungan Antar Variabel

Variabel X

(Independent variabel)

Variabel Y

(Dependent variabel)

Sikap siswa terhadap mata

pelajaran pendidikan teknologi

dasar (PTD)

Prestasi Belajar Siswa XY

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Sugiono (2009:117) menjelaskan “populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi sebagai sumber data yang

representatif yang memungkinkan memberikan data untuk menjawab

masalah penelitian. Bertitik tolak pada pengertian di atas, maka anggota

populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII tahun ajaran

2012-2013 di SMP Negeri 13 Bandung.

Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini digambarkan pada

tabel berikut:

Tabel 3.2

Sebaran Populasi

No Kelas Jumlah Siswa

Kelas Reguler

(18)

No Kelas Jumlah Siswa

2 VIII B 38

3 VIII C 37

4 VIII D 38

5 VIII E 38

6 VIII F 38

7 VIII G 37

Jumlah 264

Sumber : Tata Usaha SMPN 13 Bandung periode tahun ajaran 2012-2013

2. Sampel Penelitian

Arifin (2011:215) menjelaskan “sampel adalah populasi dalam

bentuk mini (miniature population)”. Adakalanya pada saat melaksanakan

penelitian, peneliti memiliki berbagai macam keterbatasan-keterbatasan

seperti waktu, biaya, dan tenaga yang tidak memungkinkan bagi peneliti

untuk mempelajari seluruh populasi penelitian. Untuk mengatasi

keterbatasan tersebut, maka pada penelitian ini digunakan sampel yang

mana kesimpulan penelitiannya dapat menggambarkan populasi, dengan

catatan sebagian populasi tersebut benar-benar merepresentasikan populasi

yang ada.

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel digunakan

random sampling. Arifin (2012:221) menjelaskan random sampling adalah

“cara pengambilan sampel secara acak, di mana semua anggota populasi diberi kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel ”.

Cara yang digunakan untuk random sampling, yaitu dengan cara

undian. Arifin (2012:217) menjelaskan langkah-langkah pengambilan

sampel dengan cara undian yaitu:

a. Membuat daftar yang berisi seluruh objek penelitian

(19)

49

c. Tulislah lembaran kertas tersebut dengan nomor, kemudian digulung, dimasukkan kedalam gelas atau kaleng untuk dikocok.

d. Ambil kertas gulungan itu sebanyak yang diperlukan

e. Nomor yang keluar dari undian itu dijadikan sampel random

Arikunto (2006:134) menjelaskan “ apabila subjeknya kurang dari

100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat

diambil antara 10-15% atau 201-25% atu lebih”. Berdasarkan pernyataan

tersebut, maka jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu:

25% x 264 = 66 siswa

Adapun pembagian jumlah sampel untuk masing-masing kelas

disajikan dalam tabel berikut:

Definisi operasional merupakan pendefinisian variabel-variabel

penelitian terkait dengan masalah penelitian untuk menghindari kesalahan

persepsi dalam memahami konteks permasalahan. Peneliti mengajukan

(20)

1. Sikap siswa, yaitu pola kecenderungan perilaku siswa terhadap mata

pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar yang ditunjukkan dengan

pengetahuan , perasaan emosi siswa, dan tanggapan (kecenderungan

bertindak), terhadap mata pelajaran PTD

2. Prestasi belajar, yaitu perubahan yang terjadi pada diri siswa setelah

dilakukannya proses pembelajaran pendidikan teknologi dasar yang

dilihat dari rata-rata nilai hasil ulangan harian, tes ujian tengah

semester, dan tes ujian akhir semester, dan rata-rata gabungan siswa

kelas VIII tahun ajaran 20012-2013.

3. Mata Pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar, yaitu sebuah mata

pelajaran yang berbasis teknologi pada jenjang sekolah menengah

pertama yang bertujuan untuk mengenalkan teknologi se-dini mungkin

kepada siswa yang terdapat pada mata pelajaran muatan lokal pada

jenjang sekolah menengah pertama.

D. Instrumen Penelitian

Melakukan penelitian pada dasarnya adalah melakukan pengukuran

terhadap masalah yang diteliti, untuk melakukan pengukuran tersebut, maka

diperlukan alat ukur untuk dapat melakukan penelitian yang disebut sebagai

instrumen. Sugiono (2009:309) menjelaskan “teknik pengumpulan data

merupakan langkah utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data”. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala sikap dan pedoman studi dokumentasi.

1. Skala Sikap

Sudjana dan Ibrahim (2009:107) menjelaskan “skala sikap digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu.

Hasilnya berupa kategori sikap, yakni mendukung/positif, menolak/ negatif.” Pada penelitian ini, skala sikap digunakan untuk mengukur sikap siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen skala sikap

(21)

51

menggunakan skor pernyataan positif dan pernyataan negatif seperti yang

tersaji dalam tabel berikut:

Tabel 3.4

Kriteria Pembobotan Nilai Skala Pengukuran Likert

Pernyataan

Sikap

Sangat Setuju Setuju Netral Tidak

Setuju

mempelajari dan menganalisis bahan-bahan tertulis kantor atau sekolah

seperti silabus, program tahunan,program bulanan,RPP,catatan pribadi peserta didik, buku rapot, dll.” Tujuan dari pengumpulan data dengan teknik studi dokumentasi adalah untuk memperoleh data prestasi belajar

siswa yang berupa dokumen nilai ulangan harian, nilai UTS, dan nilai

UAS siswa kelas VII tahun ajaran 2012-2013.

E. Teknik Pengembangan Instrumen

1. Uji Validitas Konstruk Instrumen

Pengujian validitas instrumen yang pertama-tama adalah

pengujian validitas konstruk. Arifin (2012:247) menjelaskan “validitas

konstruk berkenaan dengan pertanyaan bagaimana suatu tes betul-betul

dapat mengobservasi dan mengukur fungsi psikologis yang merupakan

deskripsi perilaku peserta didik yang akan diukur oleh tes tersebut”.

(22)

terhadap mata pelajaran Pendidikan Teknologi dasar dengan

menggunakan instrumen skala sikap.

Sugiono (2009:177) menjelaskan “untuk menguji validitas konstruk, dapat digunakan pendapat dari ahli (Judgment experts)”.

Peneliti meminta bantuan kepada dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan

Bimbingan yang ahli dibidang psikologi pendidikan dan dosen ahli

kepribadian dari Jurusan Psikologi dengan menelaah kisi-kisi terutama

kesesuaian dengan tujuan penelitian dan butir-butir pernyataan. Sugiono (2009: 176) menjelaskan “…untuk instrumen nontes yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstruksi (construct).

2. Uji Keajegan Skala Sikap

Uji keajegan skala sikap dilakukan untuk mengetahui suatu

pernyataan normal atau tidaknya suatu pernyataan. Arifin (2012: 239) menjelaskan “pernyataan yang normal adalah pernyataan yang memenuhi nilai pembulatan z yaitu 0,1,2,3,4. Jika hasil pembulatan z tidak seperti itu

maka butir pernyataan itu tidak normal karena skalanya tidak ajeg.

Pernyataan yang tidak normal harus dibuang, sementara pernyataan yang normal, disusun kembali dan dijadikan draft kedua”.

Arifin (2012:239) menjelaskan langkah-langkah uji keajegan skala

sikap yaitu: 1) menghitung frekuensi jawaban, 2) menghitung proporsi (p),

3) menghitung nilai frekuensi komulatif (pk), 4) menghitung titik tengah

pk (ttpk), 5) menentukan nilai z, 6) menentukan nilai z+positif z, 7) pembulatan nilai z”.

Adapun penjabaran dari langkah-langkah di atas adalah sebagai

berikut:

a. Menghitung frekuensi jawaban (f)

b. Menghitung Proporsi (p) dengan rumus: “langkah-langkah pengujian

(23)

53

Keterangan:

P :Proporsi

F : frekuensi jawaban

n : jumlah responden

c. Menentukan Komulasi Komulatif (pk) dengan rumus:

pk 1 = p1

pk 2 = p2 + p1

pk 3 = p3+ pk 2

dan seterusnya

d. Menentukan titik tengah pk (ttpk) dengan rumus

(dan seterusnya)

Keterangan:

ttpk : nilai tengah pk

pk : frekuensi komulatif

e. Menentukan nilai z

f. Menentukan nilai z+ positif z1

g. Pembulatan nilai z (pembulatan nilai z+positif z1)

3. Uji Validitas

Arikunto (2006:168) menjelskan “validitas adalah ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen.

Suatu instrumen yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi.

Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

(24)

Pearson Product Moment:

∑ ∑ ∑ √[ ∑ ] ∑ ∑

(Sumber: Arikunto 2010:213)

Keterangan :

: koefisien korelasi antara variabel X dan Y

: jumlah responden

: jumlah jawaban item

: jumlah item keseluruhan

Selanjutnya dihitung dengan Uji-t (signifikansinya) dengan rumus:

√ √

(Sumber: Riduwan 2009:140)

Keterangan:

t: Nilai thitung

r: Koefisien korelasi hasil r hitung

N: jumlah Responden

Distribusi (tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2)

dengan kaidah keputusan: jika thitung > t tabel berarti valid sebaliknya jika

thitung < t tabel berarti tidak valid.

Tabel 3.5

Penafsiran Indeks Korelasi

Koefisien Korelasi Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 sangat tinggi

Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Tinggi

Antara 0, 400 sampai dengan 0,599 cukup tinggi

Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Rendah

(25)

55

Sumber: Riduwan (2009:170)

4. Uji Reliabilitas

Arikunto (2006:178) menjelaskan “reliabilitas merujuk pada

suatu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Untuk menghitung reliabilitas instrument akan digunakan teknik

Cronbach’s Alpa. Sebagaimana dijelaskan oleh Arifin (2011:249) bahwa “koefisien alpha tidak hanya digunakan untuk tes dengan dua pilihan, tetapi penerapannya lebih luas, seperti menguji reliabilitas skala sikap

dengan tiga,lima,ataupun tujuh pilihan. Adapun langkah-langka pengujian

reliabilitas teknik koefisien alpha sebagai berikut:

Langkah 1: menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus

(Sumber: Riduwan 2009:115)

Keterangan:

Si :Varians skor tiap item

∑ Xi2 : Jumlah kuadrat item Xi

(∑Xi)2 : Jumlah item Xi dikuadratkan

N : Jumlah responden

Langkah 2: Menjumlahkan varians semua item dengan rumus:

∑ Si = S1+S2+S3……Sn

(Sumber: Riduwan 2009:116)

Keterangan:

∑ Si : Jumlah Varians semua item

S1,S2,S3..Sn : Varians item ke-1,2,3…n

(26)

(Sumber: Riduwan 2009:116)

St :Varians skor tiap item

∑ Xt2 : Jumlah kuadrat item Xi

(∑Xt)2 : Jumlah item Xi dikuadratkan

N : Jumlah responden

Langkah 4: Masukan nilai Alpha dengan rumus:

( ∑ )

(Sumber: Riduwan 2009:116)

Keterangan:

r11 : Nilai reliabilitas

∑ Si : jumlah varians skor tiap item

St : Varians total

K : jumlah item

F. Analisis Data

Analisis data dilakukan sesuai dengan rumusan masalah penelitian, dengan

langkah-langkah penghitungan sebagai berikut:

1. Penilaian Sikap Siswa

Penilaian sikap siswa dilakuakn untuk mengetahui sikap siswa terhadap

mata pelajaran PTD. Arifin (2012:153) menjelaskan langkah-langkah

penghitungannya sebagai berikut:

a. Menghitung skor tertinggi, yaitu jumlah pernyataan dikalikan dengan bobot terbesar.

b. Menghitung skor terendah, yaitu jumlah pernyataan dikalikan dengan bobot terendah.

c. Mencari rata-rata dengan rumus:

Rata-rata =

2

Sr St

(Arifin 2010:153)

(27)

57

St = Skor Tertinggi

Sr = Skor Terendah

d. Mencari skor mentah setiap peserta dengan rumus : Skor mentah = jumlah frekuensi x bobot

e. Membuat Kesimpulan : Jika skor siswa > rata-rata, berarti siswa tersebut mempunyai kecenderungan sikap yang “baik” terhadap mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar. Jika skor siswa < rata-rata, berarti siswa tersebut mempunyai kecenderungan sikap yang “kurang baik” terhadap mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar

2. Penilaian Prestasi Belajar Siswa

Penilaian prestasi belajar siswa dilakukan dengan menghitung

rata-rata nilai ulangan harian siswa, nilai UTS, nilai UAS, dan nilai rata-rata-rata-rata

gabungan dengan rumus:

X = (Sumber: Djunaidi 2008 )

Keterangan:

X : Nilai Rata-rata

X1,X2,Xn : Data

n : Jumlah Responden

3. Uji Hipotesis

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui distribusi data

dalam suatu variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam

penelitian ini menggunakan uji normalitas Shapiro-wilk dengan rumus

sebagai berikut:

T3 = [∑ ]2

(Sumber: Anwar 2012)

Keterangan:

D : Koefisient test Shapiro Wilk

(28)

X i : Angka ke i pada data

(Sumber: Anwar 2013)

Keterangan:

Xi : Angka ke i pada data yang

X : Rata-rata data

Dalam penelitian ini,peneliti menggunakan bantuan program SPSS

16 untuk melakukan uji normalitas Shapiro-wilk dengan kriteria

pengujian apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka

distribusi data tidak normal, dan apabila nilai signifikansi atau

probabilitas > 0,05 maka distribusi datanya normal.

b. Uji Korelasi

Data yang dihasilkan dari penelitian ini, merupakan data interval

dari hasil angket skala sikap siswa, dan data interval dari hasil prestasi

belajar siswa.

Selanjutnya untuk menghitung besaran dari hubungan antara

variabel X (sikap siswa) dengan variabel Y (yaitu prestasi belajar

digunakan rumus Pearson Product Moment yaitu:

∑ √ ∑ ∑

(Sumber: Arifin 2010:279)

Keterangan:

r : koefisien korelasi

X2 :Kuadrat dari variabel X

(29)

59

Dalam penelitian ini,peneliti melakukan pengujian korelasi secara

manual dan dengan menggunakan bantuan program SPSS 16 untuk

melakukan uji korelasi.

c. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk menyatakan besar kecilnya

sumbangan variabel X terhadap variabel Y yang dapat ditentukan dengan

rumus koefisien determinan sebagai berikut:

KP = r2 X 100%

(Sumber: Riduwan 2012:139)

Keterangan:

KP : Nilai koefisien determinan

r : Nilai koefisien korelasi

d. Uji Signifikansi

Uji signifikansi digunakan untuk menguji makna hubungan antara

variabel X terhadap variabel Y , hasil korelasi Pearson Product

Moment tersebut diuji dengan uji signifikansi dengan rumus:

√ √

(Sumber: Riduwan 2009:140)

Keterangan:

t: Nilai thitung

r: Koefisien korelasi hasil r hitung

N: jumlah Responden

G. Langkah-Langkah Penelitian

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan diawali dengan penyusunan proposal penelitian

dengan dosen pembimbing, selama persiapan rancangan, peneliti juga

(30)

data awal, menentukan populasi, sampel penelitian, serta mengurus

perizinan pelaksanaan penelitian . surat perizinan tersebut diantaranya:

a. Surat izin penelitian dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Pendidikan Indonesia No. 362/UN.40.1./PL/2012 tanggal 3 Oktober

2012

b. Surat izin penelitian dari Universitas Pendidikan Indonesia No.

0926/UN40.10/PL/2012 Tanggal 11 Oktober 2012

c. Surat izin penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan, dan

Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Kota Bandung

No.070/2996/BKPPM/Mhs/2012 tanggal 16 Oktober 2012.

d. Surat izin penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Bandung No.

070/5770-Disdik/2012 tanggal 2 Oktober 2012.

2. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mulai menyusun rancangan penelitian

termasuk menyiapkan alat untuk pengumpulan data serta instrumen

penelitian.

3. Tahap Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan data yang penting untuk penyelesaian

masalah penelitian sesuai dengan instrument serta pedoman yang telah

disusun dan ditetapkan sebelumnya.

4. Tahap Pengolahan Data Hasil Penelitian

Data yang terkumpul di lapangan kemudian diolah secara statik

untuk menguji hipotesis penelitian, serta menarik kesimpulan hasil

penelitian.

5. Tahap Pelaporan

Rumusan hasil penelitian kemudian disajikan ke dalam laporan

berbentuk skripsi dan diserahkan kepada tim penguji sidang untuk diberi

(31)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis terhadap hasil

penelitian yang dilaksanakan mengenai hubungan antara sikap siswa dengan

prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD)

di SMP Negeri 13 Bandung, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Simpulan Umum

Peneliti dapat menyimpulkan dari hasil penelitian ini bahwa, terdapat

hubungan yang signifikan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran

Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) dengan prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) di SMP Negeri 13 Bandung.

2. Simpulan Khusus

Sikap siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Bandung tahun ajaran 2012/2013

semester ganjil pada mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD)

berada pada kategori baik. Sikap siswa pada sub variabel sikap terhadap

materi pelajaran berada pada kategori baik. Sikap siswa pada indicator

sikap terhadap cara mempelajari mata pelajaran berada pada kategori baik.

Sikap terhadap guru mata pelajaran belajaran berada pada kategori baik,

dan sikap siswa terhadap upaya memperdalam materi pelajaran berada pada

kategori baik.

Prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Bandung tahun

ajaran 2012/2013 semester ganjil pada mata pelajaran Pendidikan

Teknologi Dasar (PTD) berada berada pada kategori baik dimana dari hasil

pengolahan data dari rata-rata nilai ulangan harian berada pada kategori

baik. Dari hasil rata-rata Ulangan Tengah semester berada pada kategori

baik. Hasil Ulangan Akhir Semester berada pada kategori baik, dan

berdasarkan hasil rata-rata gabungan berada pada kategori baik.

berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) seluruh siswa sudah tuntas

(32)

Terdapat hubungan yang signifikan antara sikap siswa dengan prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) di

SMP Negeri 13 Bandung.

B. Saran

1. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

a. Melakukan kajian lebih mendalam tentang pengembangan sikap

siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD),

kiranya dari hasil kajian tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa.

b. Membekali para mahasiswa mengenai mata kuliah- mata kuliah yang

dapat mengembangkan sikap positif siswa seperti amta kuliah Teori

Belajar, Desain Pembelajaran, model-model pembelajaran, psikologi

pembelajaran, sehingga dapat menciptakan pengalaman belajar yang

positif.

c. Membekali para mahasiswa ,melalui kajian mengenai prestasi

belajar, hal-hal yang mempengaruhi prestasi belajar dan upaya-upaya

untuk meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran

Pendidikan Teknologi Dasar.

2. SMP Negeri 13 Bandung

a. Guru mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar hendaknya

menciptakan suasana belajar/ iklim belajar yang kreatif, inovatif, dan

kondusif sehingga dapat mengarahkan sikap positif siswa terhadap

mata pelajaran Pendidikan Teknologi Dasar.

b. Guru hendaknya selalu aktif mencari berbagai informasi dari berbagai

sumber untuk meningkatkan kompetensi dan keilmuannya dalam

pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar.

c. Kepala Sekolah hendaknya dapat meningkatkan sarana dan

prsasarana yang dapat menunjang terhadap kegiatan pembelajaran

Pendidikan Teknologi Dasar seperti alat peraga, laboratorium PTD

(33)

122

3. Penelitian Selanjutnya

a. Perlunya penelitian tindak lanjut untuk memperdalam dan

memperluas penilitian ini yaitu dengan mengadakan penelitian yang

sama dengan fokus pada indikator yang berbeda.

b. Adanya penelitian yang dapat meneliti mengenai prestasi belajar

siswa yang tidak hanya dilihat dari sikap siswa namun juga

faktor-faktor lainnya yang memiliki hubungan dengan prestasi belajar siswa,

dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. (2010). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

____________ (2010). Evaluasi Pembelajaran, Makalah untuk TOT Metodologi

Pembelajaran Bagi Peserta DIKLAT di Lingkungan PT KAI. Bandung:

Jurusan KURTEK UPI.

_____________(2011) Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arifudin Khasan (2011) Hubungan Antara Sikap Siswa Dalam Mengikuti Praktik

Permesinan CNC dengan Prestasi Belajar Siswa. Skripsi Pada Jurusa

Teknik Mesin UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arini, Sukiati Ni Kadek. (2008). Pengaruh Tingkat Intelegensi dan Motivasi

Belajar Terhadap Prestasi Akademik Siswa Kelas II SMA Negeri 99Jakarta. [Online]. Tersedia: www.gunadarma.com. [26 Oktober 2012].

Aunurrahman. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Azis. (2008). Indeks Penguasaan Teknologi dan Informasi Indonesia. [Online]. Tersedia: http://desperindag-jabar.go.id/2008/indeks-penguasaan-teknologi-dan-informasi-di-indonesia.html. [10 maret 2012].

Azwar, Saifuddin. (2011). Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran

Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

______________ (2011). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bahri, Saiful., dan Djamarah. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiningsih, C Asri. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Chandra, Didi Teguh. (2006) Studi Komparasi Antara PTD dengan Pendekatan

CTL dam mapel yang diajarkan dengan CTL. Makalah.

________________ (2006). Selayang Pandang Pendidikan Teknologi Dasar. [Online]. Tersedia: http//www.duniaessai.com [25 mei 2012].

________________ (2006). Pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar (PTD)

di SMP. Makalah.

(35)

Djunaidi. (2008). Mean Rata-rata. [Online]. Tersedia: http://statistikpendidikan.blogspot.com/2008/04 /mean-rata-rata.html [25 Oktober 2012).

Hidayat, Anwar. (2013). Uji Normalitas Shapiro Wilk. [online] Tersedia:

http://statistikian.blogspot.com/2013/01/saphiro-wilk.html. [28 Februari 2013].

Ikhlasiah, Ifa. (2012). Kata Kerja Operasional Revisi Taksonomi Bloom. [Online] Tersedia: http://iffaikhlass.blogspot.com/2012/02/kata-kerja-operasional-revisi-taksonomi.html. [16 Oktober 2012].

Kurniawan, Deni. (2011). Pembelajaran Terpadu, Teori, Praktek, dan Penilaian. Bandung: Pustaka Cendikia.

Mulyani, Wina. (2011). Pengaruh Sikap Siswa Mengenai Mata Pelajaran

Produktif Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Kelas X Jurusan Akuntansi di SMK 2 PGRI Cimahi Tahun Ajaran 2010-2011.

Skripsi Pada Jurusan Pendidikan Akuntansi UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Nugroho, setyo F. (2012). Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Siswa yang

Diberi Pekerjaan Rumah Secara Berkelompok dengan Pekerjaan Rumah Secara Individual di SMP N 2 Susukan Kelas VII Tahun Ajaran 2011-2012. [Online] Tersedia: Frepository.library.uksw.edu. [1 Juli 2013].

Prabowo R Sigit. (2012). Pengaruh Persepsi Siswa tentang Mata Pelajaran

akuntansi dan Sikap Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran akuntansi. Skripsi Pada Jurusan Akuntansi UPI. Bandung:

Tidak Diterbitkan.

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru,Karyawan, dan Peneliti

Pemula Bandung:Alfabeta.

Rulli, Afian. (2010). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah

Menengah Pertama (SMP) dalam Pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (PTD). Skripsi Pada Jurusan Pendidikan Fisika UPI. Bandung:

Tidak Diterbitkan.

Sanjaya,Wina. (2008). Teori dan praktik pengembangan kurikulum tingkat satuan

pendidikan (KTSP) Jakarta: Kencana.

Slametto.(2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang

(36)

Software Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) offline versi 1.3.

Sudrajat, Akhmad. (2012). Permen Diknas No.20 Tahun 2007 Tentnag Standar

Penilaian Pendidikan. [Online]. Tersedia:

akhmadsudrajat.files.wordpress.com. [25 September 2012].

Sudjana, Nana., dan Ibrahim. (2009). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sutriani, Ni made. (2012). Metode Diskusi Dalam Pembelajaran. [Online] Tersedia: http://mdsutriani.wordpress.com/2012/06/22/metode-diskusi-dalam-pembelajaran/ [2 Juli 2013]

Syamsudin, Achmad. (2006). Pengaruh Sikap dan Kehadiran Mahasiswa

Terhadap Prestasi Pada Mata Kuliah Statistika Dasar. Makalah Pada UIN

SYarif Hidayatullah. Bandung: Tidak diterbitkan.

Syaodih, Nana. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Rosda.

____________ (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda.

UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Yahya Azizi., dan Ramli Jamaludin (2000) Sikap Pelajar Terhadap Mata

Pelajaran Matematika dan Hubungannya Dengan Pencapaian Prestasi Siswa. Makalah Pada Universitas Teknologi Malaysia.

Gambar

tabel berikut:
Tabel 3.3 Sebaran Sampel
Tabel 3.4
Tabel 3.5 Penafsiran Indeks Korelasi

Referensi

Dokumen terkait

Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yaitu bagaimana membuat sistem pendukung pengambilan keputusan untuk memberikan rekomendasi jenis kredit yang

Menurut data yang diperoleh kesalahan yang dilakukan mahasiswa meliputi kesalahan konsep, prinsip, dan operasi Faktor-faktor penyebab kesalahan adalah mahasiswa kurang

In the context of the Cold War tension involving the United States on one side and the Soviet Union on the other, the conference was also intended as a' global expression of Asian

Metode yang digunakan untuk memprediksi predikat dan tingkat kelulusan mahasiswa pada penelitian ini adalah teknik Prediksi Data Mining dengan menggunakan MapReduce

Berdasarkan analisis hasil penelitian, model Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan model penilaian Assessment for Learning (AfL) berbatuan smartphone dan

Arief Surya Irawan (Universitas Gadjah Mada, Indonesia), Sony Warsono (Universitas Gadjah Mada, Indonesia), Arif Darmawan (Accounting Division of Accounting Corner,

Approach which is used in this research approach is qualitative with aim to to explain 

Rancangan yang diusulkan untuk PC Store Plant II dan Plant III adalah perubahan metode penyimpan- an, yang sebelumnya menggunakan metode block stacking , menjadi metode