iv
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
EFEK EKSTRAK SELERI (Apium graveolens L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH
PENDERITA HIPERTENSI
I Dewa Gede Agung Purwakatamayasa, 2015
Pembimbing 1 : Dr. Hana Ratnawati, dr., M.Kes, PA(K) Pembimbing 2 : Winsa Husin, dr., M.Kes, PA(K)
Latar belakang Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas di berbagai negara. Hipertensi disebut sebagai “The Silent Killer” karena sangat jarang terdiagnosis. Pengobatan untuk hipertensi dilakukan seumur hidup, banyak pilihan obat untuk hipertensi, termasuk obat herbal. Seleri (Apium graveolens L.) merupakan salah satu herbal yang digunakan untuk pengobatan hipertensi.
Tujuan penelitian Untuk mengetahui pengaruh ekstrak seleri dalam menurunkan tekanan darah penderita hipertensi.
Metode penelitian Penelitian ini merupakan uji klinis dengan metode consecutive sampling dan desain penelitian pre-test dan post-test. Subjek penelitian terdiri dari 20 orang penderita hipertensi. Setiap hari subjek penelitian meminum empat kapsul ekstrak seleri 550 mg yang dibagi menjadi dua dosis. Pengukuran tekanan darah dilakukan setiap minggu selama empat minggu. Analisis data menggunakan uji t berpasangan, dengan = 0,05 dan kemaknaan berdasarkan nilai p≤0,05.
Hasil penelitian Rerata tekanan darah sistolik sebelum pemberian ekstrak seleri adalah 145 mmHg dan tekanan diastoliknya adalah 88 mmHg, sedangkan rerata tekanan darah sistolik sesudah perlakuan adalah 129,25 mmHg dan tekanan diastoliknya adalah 77,25 mmHg. Berarti terdapat penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik yang sangat signifikan setelah pemberian ekstrak seleri (p<0,01). Simpulan Ekstrak seleri berefek menurunkan tekanan darah penderita hipertensi.
Universitas Kristen Maranatha v
ABSTRACT
THE EFFECT OF CELERY EXTRACT (Apium graveolens L.) IN LOWERING BLOOD PRESSURE OF
HYPERTENSIVE PATIENTS
I Dewa Gede Agung Purwakatamayasa, 2015 Tutor 1 : Dr. Hana Ratnawati, dr., M.Kes, PA(K) Tutor 2 : Winsa Husin, dr., M.Kes, PA(K)
Background Hypertension is a serious medical issue and commonly found as the cause of morbidity or mortality in various countries. Hypertension is called “The Silent Killer” because rarely diagnosed. The therapy for hypertension is lifelong, many drugs to treat hypertension, including herbal medication. Celery (Apium graveolens L.) is one of the herbs used in hypertension medication.
Objective To determine the effect of celery extract in decreasing blood pressure in hypertensive patients.
Methods This study was clinical trial with consecutive sampling and also pre-test and post-pre-test design. Subjects of this study were twenty adult hypertensive women. The subjects took four 550 mg celery extract capsules divided into two doses everyday. This research occured for four weeks, where the measurement of blood pressure was performed every week. Data was analyzed with paired T test, with = 0,05 and significance based on p value ≤0,05.
Results The average systolic blood pressure before taking celery extract is 145 mmHg and 88 mmHg for diastolic blood pressure, whereas systolic blood pressure after administration of celery extract is 129,25 mmHg and 77,75 for diastolic blood pressure. There are very significant systolic and diastolic blood pressure differences after taking celery extract with p<0,01.
Conclusion Celery extract has effect of lowering blood pressure in hypertensive patient.
viii
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
2.2.2 Faktor Tambahan yang Tidak Dapat Dikontrol ... 8
2.2.3 Faktor Tambahan yang Dapat Dikontrol... 11
Universitas Kristen Maranatha
2.10.1 Taksonomi dan Morfologi Seleri ... 25
2.10.2 Manfaat dan Kegunaan Seleri ... 25
2.10.3 Kandungan Zat Dalam Tanaman Seleri ... 25
2.10.4 Pengaruh Ekstrak Seleri Terhadap Hipertensi ... 26
2.11 Terapi Alternatif ... 27
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat, Bahan, dan Subjek Penelitian ... 28
3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 28
3.1.2 Subjek Penelitian (SP) ... 28
3.1.3 Ukuran Sampel Penelitian ... 29
3.2 Metode Penelitian ... 29
3.2.1 Desain Penelitian ... 29
3.2.2 Data yang Diukur ... 30
3.2.3 Analisis Data ... 30
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 30
3.3.1 Variabel Perlakuan dan Variabel Respon ... 30
3.3.2 Definisi Operasional ... 30
Universitas Kristen Maranatha x
3.7.1 Hipotesis Statistik ... 33
3.7.2 Kriteria Uji ... 33
3.8 Aspek Etik Penelitian ... 34
BAB IV HASIL, PEMBAHASAN, DAN PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian ... 35
4.1.1 Efek Ekstrak Seleri terhadap Tekanan Darah ... 36
4.2 Pembahasan ... 37
4.3 Hipotesis Penelitian ... 39
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 42
5.2 Saran ... 42
DAFTAR PUSTAKA ... 43
LAMPIRAN ... 46
Universitas Kristen Maranatha xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Bunyi Korotkoff ... 19
Tabel 2.2 Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC VII ... 21
Tabel 2.3 Komponen Nutrisi Ekstrak Seleri ... 26
Tabel 4.1 Rentang Usia Subjek Penelitian ... 35
Tabel 4.2 Rerata Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan Sesudah Pemberian Ekstrak Seleri ... 36
xii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Anatomi Jantung ... 13
Gambar 2.2 Hitologi Otot Jantung ... 14
Gambar 2.3 Histologi Pembuluh Darah Arteri dan Vena ... 16
Gambar 2.4 Pengukuran Tekanan Darah Metode Palpasi ... 18
Gambar 2.5 Pengukuran Tekanan Darah Metode Auskultasi ... 19
Gambar 2.6 Algoritma Penatalaksanaan Hipertensi ... 23
xiii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keputusan Sidang Etik ... 46
Lampiran 2 Informed Consent ... 47
Lampiran 3 Data Hasil Pengukuran Tekanan Darah ... 48
Lampiran 4 Hasil Analisis Data ... 49
1
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
Pendahuluan
1.1Latar Belakang
Gaya hidup tidak sehat dan kondisi sosial ekonomi rendah merupakan
penyebab timbulnya masalah kesehatan di negara berkembang maupun
negara maju. Gaya hidup tidak sehat seperti merokok, mengonsumsi
minuman beralkohol, makanan tinggi lemak dan kalori, serta sedentary
lifestyle menimbulkan berbagai macam penyakit yang menjadi masalah
kesehatan di Indonesia. Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang
timbul akibat rendahnya pengetahuan masyarakat tentang gaya hidup sehat.
Prevalensi hipertensi pada orang dewasa berusia diatas 18 tahun adalah 22
persen, jumlahnya diperkirakan sekitar 600 juta orang dan tiga juta di
antaranya meninggal setiap tahun. (WHO, 2014).
Hipertensi disebut sebagai The Silent Killer, karena penderita hipertensi
seringkali tidak menunjukkan gejala sehingga tidak terdiagnosis dengan
mudah, penderita hipertensi baru berobat setelah ada komplikasi penyakit
yang menyertainya. Keadaan hipertensi yang tidak terkontrol juga menjadi
faktor risiko terjadinya penyakit lain seperti penyakit jantung, stroke,
gangguan ginjal, serta kebutaan. Adanya penyakit-penyakit penyerta
tersebut dapat menurunkan kualitas hidup penderita hipertensi sehingga
harus dideteksi sedini mungkin (WHO, 2007).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang presisten dan kronis.
Kriteria hipertensi yang digunakan pada penetapan kasus merujuk pada
kriteria diagnosis JNC VII 2003, yaitu hasil pengukuran tekanan darah
sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Prevalensi
hipertensi di Indonesia yang didapat melalui pengukuran tekanan darah
pada populasi berumur ≥ 18 tahun sebesar 25,80 persen. Prevalensi
2
Universitas Kristen Maranatha kesehatan sebesar 9,4 persen, sedangkan didiagnosis langsung oleh tenaga
kesehatan sebesar 9,5 persen, ada 1,0 persen yang minum obat sendiri, dan
penderita hipertensi terkontrol hanya sebesar 0,7 persen. Jadi prevalensi
hipertensi di Indonesia sebesar 26,5 persen (25,80% + 0,7%). Tingginya
prevalensi hipertensi di Indonesia, menjadikan berbagai jenis obat
hipertensi menjadi pilihan, seperti obat-obat golongan Angiostensin
Converting Enzyme-Inhibitor (ACE-I), Calcium-Channel Blocker (CCB),
Diuretic Thiazide dan Angiostensin-II Receptor Blocker (ARB) (Rihono,
2013).
Obat antihipertensi golongan ACE-I, ARB, -blocker, CCB, dan
thiazide diuretic merupakan obat yang paling sering digunakan untuk
menurunkan tekanan darah dan mencegah komplikasinya. Obat-obat
tersebut memiliki efek samping seperti batuk-batuk, ingin buang air kecil
yang lebih sering, pusing, merasa lelah, dan beberapa efek samping lainnya.
Oleh karena itu, obat herbal kemudian menjadi pengobatan alternatif
hipertensi dengan efek samping yang relatif minimal, namum masih mampu
memberikan efek antihipertensi (Winarto, 2003).
Penelitian Institute of Physiology, Faculty of Medicine in His University,
Serbia telah membuktikan ekstrak seleri (Apium graveolens L.)
menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada kelinci dan tikus galur
Wistar. Seleri terbukti mempunyai efek inotropik dan kronotropik negatif
pada kedua jenis hewan coba tersebut (Suzana Brankoví et al, 2013).
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk meneliti Efek
Ekstrak Seleri Terhadap Penurunan Tekanan Darah Penderita Hipertensi.
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah ekstrak seleri dapat menurunkan tekanan darah penderita
3
Universitas Kristen Maranatha 1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh ekstrak seleri terhadap
penurunan tekanan darah penderita hipertensi.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Menambah wawasan tenaga medis, paramedik, dan mahasiswa
kedokteran tentang manfaat seleri sebagai terapi alternatif untuk hipertensi.
1.4.2 Manfaat Praktis
Agar masyarakat dapat memanfaatkan ekstrak seleri sebagai salah satu
pengobatan alternatif untuk hipertensi.
1.5 Kerangka Pemikiran
Tekanan darah adalah kekuatan yang dihasilkan oleh aliran darah
terhadap tiap satuan luas dari dinding pembuluh darah. Terdapat dua faktor
yang mempengaruhi tekanan darah yaitu curah jantung (cardiac output) dan
tahanan perifer total. Tekanan darah didapatkan dari hasil perkalian kedua
hal tersebut. Curah jantung didapatkan dari hasil perkalian antara frekuensi
denyut jantung (heart rate) dengan isi sekuncup (stroke volume), sehingga
apabila denyut jantung menurun maka akan diikuti penurunan curah jantung
yang menyebabkan penurunan tekanan darah (Hall, 2010).
Seleri (Apium graveolens L.) mengandung senyawa aktif
3-4
Universitas Kristen Maranatha n-butylpthalide. Dichloromethane, ethyl acetate, dan 3-n-butylpthalide
bersifat calcium antagonist yang mampu menyebabkan pelemasan otot
polos di sekitar pembuluh darah sehingga mengurangi resistensi pembuluh
darah. Hal ini akan berpengaruh dalam penurunan tekanan diastolik
(Dalimartha, 2008).
Apigenin memiliki mekanisme kerja mirip beta-blocker yaitu
memperlambat denyut jantung (kronotropik negatif) dan menurunkan
kekuatan kontraksi denyut jantung (inotropik negatif) sehingga curah
jantung berkurang yang menyebabkan penurunan tekanan darah. Manitol
dan Apiin bersifat diuretik yaitu membantu ginjal mengeluarkan kelebihan
cairan dan garam di dalam tubuh sehingga menyebabkan penurunan cairan
tubuh. Penurunan cairan tubuh ini akan menurunkan jumlah cairan dalam
pembuluh darah, sehingga menurunkan kerja jantung untuk memompa
darah yang berefek menurunkan tekanan darah. Hal ini berpengaruh
terhadap penurunan tekanan sistolik (Winarto, 2003; Elshabrina, 2012).
Seleri juga mengandung flavonol dan flavone yang bersifat antioksidan
sehingga dapat mencegah reaksi inflamasi yang terjadi terutama di
pembuluh darah. Pencegahan reaksi inflamasi di pembuluh darah dapat
mencegah terjadinya kerusakan pada dinding pembuluh darah, sehingga
pembuluh darah dapat berfungsi dengan baik untuk menjaga tekanan darah
tetap stabil (Dalimartha, 2008).
1.6 Hipotesis Penelitian
Ekstrak seleri (Apium graveolens L.) menurunkan tekanan darah sistolik
pada penderita hipertensi.
40
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Ekstrak seleri berefek menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik
penderita hipertensi.
5.2Saran
Penelitian efek ekstrak seleri yang dapat menurunkan tekanan darah penderita hipertensi perlu dilanjutkan dengan subjek penelitian yang
lebih banyak.
Penatalaksanaan utama penderita hipertensi dengan terapi obat sesuai
dengan Joint National Committee, sedangkan penggunaan ekstrak seleri
41
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Adnyana I, Setiawan F, & Insanu M. 2013. From ethnopharmacology to Clinical Study of Orthosiphon Stamineus Benth. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences , 71.
Amir M. 2002. Hidup Bersama Penyakit Hipertensi. Jakarta: PT. Intisari Media Utama.
Astawan M. 2002. Cegah Hipertensi Dengan Pola Makan. Jakarta: Kanisius. Ganong, W. F. (2005). Review of Medical Physiology. Singapore: McGraw Hill.
Bakris G. 2014. MSD Manual. Retrieved November Sunday, 2015, from High Blood Pressure: http://www.msdmanuals.com/home/heart-and-blood-vessel-disorders/high-blood-pressure/high-blood-pressure
Beckerman J. 2014. Potassium and Your Heart. Retrieved November Saturday, 2015, from WebMD: http://www.webmd.com/heart-disease/potassium-and-your-heart
Beevers G. 2002. The Pathophysiology of Hypertension. Hypertension, 6.
Cody J, Krupa D. 2011. New Study Suggest Link Between Estrogen, Blood Pressure. Retrieved November Friday, 2015, from Michigan State University: http://msutoday.msu.edu/news/2011/new-study-suggests-link-between-estrogen-blood-pressure/
Dalimartha A. 2007. Seledri Herbal Penurun Tekanan Darah. Indonesia. Jakarta: Setiawan Publication.
Dalimartha A. 2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta: Setiawan Publication.
Elshabrina. 2012. Dahsyatnya Daun Obat Sepanjang Masa. Yogyakarta: Cemerlang Publishing.
Erickson B, Wrigley D, French W. 2015. Blood Pressure Measurement. Retrieved November Sunday, 2015, from Practical Clinical Skills: http://www.practicalclinicalskills.com/blood-pressure-measurement.aspx
42
Universitas Kristen Maranatha Ganong W. 2005. Review of Medical Physiology. Singapore : McGraw Hill.
Green M. 2013. Blood Pressure Meassurement. Retrieved November Wednesday, 2015, from Osce Skills: http://www.osceskills.com/e-learning/subjects/blood-pressure-measurement/
Gunawan L. 2001. Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Kanisius.
Guyton, Hall. 1995. Human Physiology. London: McGraw Hill.
Guyton A, & Hall JE. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Vol. 9). Jakarta: EGC.
Hall J. (2010). Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology (Vol. 12). Philadelphia, Pennsylvania: Elsevier.
Hartanto C. 2013. Cara Budidaya Seledri. Retrieved November Rabu, 2015, from Obat Pertanian: http://obatpertanian.com/tag/cara-budidaya-seledri
Houssay B. 1956. Human Physiology. New York: McGraw Hill.
Hurd R. 2015. Heart Anatomy. Retrieved November Sunday, 2015, from Texas Heart Institute: http://www.texasheart.org/HIC/Anatomy/anatomy2.cfm
James P. 2014. Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in Adults. Retrieved November Wednesday, 2015, from The Journal of American Meducal Association: http://jama.jamanetwork. com/article.aspx?articleid=1791497
Madhavi D et al. 2013. A Pilot Study to Evaluate the Antihypertensive Effect of a Celery Extract in Mild to Moderate Hypertensive Patients. Retrieved November Sunday, 2015, from Natural Medicine Journal: http://www.naturalmedicinejournal.com/ journal/2013-04/pilot-study-evaluate-antihypertensive-effect-celery-extract-mild-moderate
Mroziewicz M. 2010. Pharmacogenetics : A Tool for Identifying Factors in Drugs Dependence and Response to Treatment. Natioal Center for Biotechnology Information
43
Universitas Kristen Maranatha Rihono. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementrian Kesehatan RI.
Sherwood L. 2010. Human Physiology From Cells to System (Vol. 8). Canada: Yolanda Cossio.
Brankoví et al. 2013. Hypotensive And Cardioinhibitory Effects of The Aqueous and Ethanol Extracts of Celery (Apium Graveolens, Apiaceae). Scientific Journal , 13.
Tortora G, Derrickson B. 2011. Principles of Anatomy and Physiology (Vol. 13). Chichester United Kingdom: John Wiley and Sons Ltd.
Tsi D, Tan. 1997. Cardiovascular pharmacology of 3-n-butylphthalide
in spontaneously hypertensive rats. Phytotherapy Research , 11:576-582.
WHO. 2007. Guidelines for The Management of Arterial Hypertension. Hypertension Guidelines
WHO. 2014. Raised Blood Pressure. Retrieved November Sunday, 2015, from World Health Organization : http://www.who.int/gho/ncd/risk_factors/ blood_pressure_text/en/
Wibowo, Paryana.2009. Anatomi Tubuh Manusia. Bandung: Elsevier (Singapore) Pre Ltd. All rights reserved. p 232-253.