• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Efikasi Seduhan Teh Hitam, The Hijau dan The Putih (Camellia sinensis L. Kuntze) terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Putih (Rattus novergicus) Wistar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Efikasi Seduhan Teh Hitam, The Hijau dan The Putih (Camellia sinensis L. Kuntze) terhadap Kadar Kolesterol Total Tikus Putih (Rattus novergicus) Wistar."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PERBANDINGAN EFIKASI SEDUHAN TEH HITAM, TEH HIJAU DAN TEH PUTIH (Camellia sinensis L. Kuntze) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) WISTAR

Luqyani Trilandini Maryam, 2015 Pembimbing 1 : Rosnaeni, Dra., Apt.

Pembimbing 2 : Grace Puspasari, dr., M.Gizi

Hiperkolesterolemia merupakan kondisi dimana kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal (>200 mg/dl). Bahan alami yang secara empiris digunakan dalam mengobati hiperkolesterolemia, salah satunya daun teh (Camelia sinensis L.Kuntze).

Tujuan penelitian membandingkan efek seduhan teh hitam (STH), teh hijau (STHJ), dan teh putih (STP) terhadap kadar kolesterol total tikus putih Wistar dan membandingkan potensinya dengan Simvastatin.

Desain penelitian eksperimental laboratorik sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), menggunakan hewan coba 36 tikus putih Wistar yang dibagi 6 kelompok (n=6). Kelompok I (STH), II (STHJ) , III (STP), IV (Simvastatin),V (kontrol negatif) masing-masing diberi pakan tinggi lemak (PTL) dan Propiltiourasil (PTU), sedangkan kelompok VI (kontrol normal) hanya diberi pakan standar dan aquadest.

Data yang diukur kadar kolesterol total (mg/dl) sesudah perlakuan 14 hari. Analisis data persentase penurunan kadar kolesterol total dengan ANAVA, bila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan Tuckey HSD, =0,05. Kemaknaan berdasarkan nilai p< 0.05.

Hasil penelitian penurunan kadar kolesterol kelompok I (3.34%), II (3.80%), dan kelompok III (5.50%), berbeda sangat bermakna dengan kelompok V (p<0.01) tetapi perbandingan efek kelompok I, II dan III tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna (p>0.05). Potensi kelompok I dan II berbeda bermakna dengan kelompok IV (p<0.05), sedangkan Kelompok III tidak menunjukan perbedaan bermakna (p>0.05).

Simpulan penelitian STH, STHJ, dan STP berefek menurunkan kolesterol total dengan efek yang setara. Potensi penurunan kolesterol oleh STH dan STHJ lebih lemah dibandingkan simvastatin, sedangkan potensi STP setara dengan simvastatin.

(2)

ABSTRACT

THE COMPARISON OF THE EFFICACY OF STEEP BLACK TEA, GREEN TEA AND WHITE TEA (Camellia sinensis L. Kuntze) TOWARDS THE LEVEL OF TOTAL BLOOD CHOLESTEROL

IN WISTAR RATS (Rattus novergicus)

Luqyani Trilandini Maryam, 2015

Tutor1st : Rosnaeni, Dra., Apt.

Tutor 2nd: Grace Puspasari, dr., M.Gizi

Hypercholesterolemia is a condition whereby the cholesterol level in blood exceeds the normal level (>200 mg/dl). Natural substances which is empirically used in treating hypercholesterolemia is tea leaves.

The goal of this study was to compare the effect of black tea, green tea and white tea towards blood total cholesterol level in wistar rats and to compare its potential with simvastatin.

This study was a real laboratory experiment with randomized complete design using 36 wistar rats. The experimental animals were grouped into 6 group (n=6). Group I (STH), II (STHJ), III (STPT), IV (Simvastatin), V (negative control). Each was given high fat diet and PTU, whereas group VI (normal control) was given standard food and aquadest.

After 14 days of treatment, blood total cholesterol level was calculated. The percentage of decrease in blood total cholesterol level, was analyzed using ANAVA, continued by Tuckey HSD with a=0,05 if there was a difference. Significancy value was based on p<0,05.

The result showed the cholesterol level in group I (3.34%), II (3.80%), III (5.50%) were significantly different from group V (p<0,01). However the comparison of the effect produced by group I,II,III did not suggest significant difference. The potential of group I and II was significantly different from group IV, whereas group III did not show a significant different.

This study concludes that STH, STHJ and STP have the same effect in lowering blood total cholesterol level. Simvastatin, compared to STH and STHJ, has better potential in lowering cholesterol level, whereas STP is as good as simvastatin in lowering cholesterol level.

(3)

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Maksud Penelitian ... 3

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 4

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 4

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Kolesterol ... 6

(4)

2.1.2 Fungsi Kolesterol ... 7

2.1.3 Biosintesis Kolesterol ... 7

2.1.4 Transpor Lipid oleh Kolesterol Plasma... 9

2.1.4.1 Kilomikron ... 11

2.1.4.2 Very Low Density Lipoprotein (VLDL) ... 11

2.1.4.3 Intermediate Density Lipoprotein (IDL) ... 12

2.1.4.4 Low Density Lipoprotein (LDL) ... 12

2.1.4.5 High Density Lipoprotein (HDL) ... 13

2.1.5 Hiperkoleterolemia ... 13

2.1.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kadar Kolesterol Plasma ... 14

2.2 Simvastatin ... 14

2.3 Propiltiourasi (PTU) ... 15

2.4 Teh... 16

2.4.1 Deskripsi Tanaman Teh ... 16

2.4.2 Klasifikasi Tanaman Teh ... 17

2.4.3 Jenis-jenis Teh dan Proses Pembuatan Teh ... 18

2.4.3.1 Teh Hitam (Black Tea) ... 18

2.4.3.2 Teh Oolong/ Teh Merah ... 18

2.4.3.3 Teh Hijau (Green Tea) ... 19

2.4.3.4 Teh Putih (White Tea) ... 20

2.4.4 Kandungan Teh dan Manfaatnya ... 22

2.4.5 Mekanisme Teh Terhadap Hiperkolesterolemia ... 29

2.4.5.1 Peningkatan Pembersihan Kolesterol Melalui Peningkatan Peningkatan Ekspresi Reseptor LDL ... 29

2.4.5.2 Inhibisi Langsung dari Sintesis Kolesterol ... 30

2.4.5.3 Penghambatan Absorbsi Kolsterol di Lumen Usus ... 30

2.4.5.4 Peningkatan Ekskresi Kolesterol Melalui Tinja ... 31

(5)

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 33

3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 33

3.1.1 Bahan Penelitian... 33

3.1.2 Alat Penelitian ... 33

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

3.2.1 Lokasi Penelitian ... 34

3.2.2 Waktu Penelitian ... 34

3.3 Persiapan Penelitian ... 34

3.3.1 Pembuatan Pakan Tinggi Lemak ... 34

3.3.2 Persiapan Hewan Coba ... 34

3.3.3 Persiapan Bahan Uji ... 35

3.4 Alur Penelitian ... 35

3.5 Metode Penelitian... 36

3.5.1 Desain Penelitian ... 36

3.5.2 Variabel Penelitian ... 36

3.5.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 36

3.5.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 37

3.5.3 Besar Sampel Penelitian ... 38

3.6 Prosedur Kerja ... 39

3.7 Metode Analisis Data ... 40

3.7.1 Hipotesis Statistik ... 40

3.7.2 Kriteria Uji ... 40

3.8 Aspek Etika Penelitian ... 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1 Hasil Penelitian ... 42

4.2 Pembahasan ... 45

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 46

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 49

(6)

5.3 Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 50

LAMPIRAN ... 54

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Kadar Katekin dari Berbagai Jenis Teh ... 24

Tabel 2.2 Jumlah Flavonol Teh ... 25

Tabel 2.3 Kandungan Kafein dalam Berbagai Jenis Teh ... 26

Tabel 4.1 Rerata Kadar Kolesterol Sebelum dan Sesudah Perlakuan ... 42

Tabel 4.2 Tes Homogenitas Varian Levene Test ... 43

Tabel 4.3 Uji ANAVA ... 43

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Teh dan Kolesterol ... 5

Gambar 2.1 Struktur Kimia Kolesterol ... 6

Gambar 2.2 Biosintesis Kolesterol ... 9

Gambar 2.2 Struktur Lipoprotein ... 10

Gambar 2.4 Tanaman Teh ... 17

Gambar 2.5 Jenis-jenis Teh Berdasarkan Proses Pembuatannya ... 21

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Berat Badan Tikus ... 54

Lampiran 2 Perhitungan Dosis dan Cara Pembuatan Bahan Uji ... 55

Lampiran 3 Data Kadar Kolesterol Total Sebelum dan Setelah Perlakuan ... 57

Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian ... 58

Lampiran 5 Analisis Data Statistik ... 61

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan

peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid

yang paling utama adalah kenaikan kolesterol total, kenaikan low density

lipoprotein/LDL, kenaikan kadar trigliserida dan penurunan high density

lipoprotein/HDL (Sundari dan Dieny, 2013). Dislipidemia diantaranya

hiperkolesterolemia merupakan suatu kondisi dimana kadar kolesterol dalam

darah melebihi batas normal (>200 mg/dl) (Anwar, 2003).

Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004 menyebutkan bahwa

prevalensi dislipidemia di Indonesia mencapai 14% (Ginting, 2011) dan angka

tersebut semakin meningkat setiap tahunnya. Dinas Kesehatan Pemerintah

Provinsi Jawa Tengah melaporkan pada tahun 2006 prevalensi penderita

hiperkolesterolemia pada laki-laki 26,1% dan wanita sebesar 25,9%.

Hiperkolesterolemia merupakan satu dari beberapa faktor risiko utama

penyakit jantung koroner dan penyakit stroke yang memiliki angka morbiditas dan

mortalitas yang cukup tinggi di masyarakat (Kratz, 2005). Banyak bahaya dan

resiko kesehatan yang dapat diakibatkan hiperkolesterolemia, untuk itu diperlukan

upaya untuk menanggulanginya. Secara non farmakologi dapat dimulai dengan

membiasakan gaya hidup sehat seperti mengatur pola diet dan berolahraga secara

rutin. Apabila terapi non farmakologi tidak berhasil, dibutuhkan farmakoterapi

menggunakan obat konvensional. Penggunaan obat konvensional dalam jangka

waktu yang lama akan menimbulkan efek samping yang cukup serius seperti

rhabdomyolysis, gangguan fungsi ginjal, hati dan paru-paru (Hicow, 2011).

Selain efek samping yang dapat ditimbulkan, pemakaian obat konvensional dalam

jangka waktu yang lama juga memakan biaya pengobatan yang mahal. Oleh

(11)

mencegah dan mengobati hiperkolesterolemia, misalnya dengan menggunakan

bahan alami.

Bahan alami yang secara empiris dapat digunakan dalam mengobati

hiperkolesterolemia umumnya menggunakan bahan-bahan herbal seperti alpukat,

jambu, temulawak, belimbing wuluh, mengkudu dan salah satunya teh

(Dalimartha S, Dalimartha F.A, 2014). Teh merupakan minuman yang populer

yang biasa diminum sehari-hari oleh orang Indonesia terutama teh hitam dan teh

hijau. Teh berdasarkan cara pengolahannya dibedakan dalam empat kategori yaitu

teh putih, teh hitam, teh oolong/ teh merah, dan teh hijau (Alcazar, 2007).

Teh memiliki khasiat dalam menurunkan kadar kolesterol total darah (Marwati

dan Ratnawati, 2011) diduga karena kandungan yang terdapat di dalamnya yaitu

katekin. Teh memiliki kadar katekin yang berbeda di setiap jenisnya tergantung

cara pengolahannya. Kadar katekin yang paling banyak terdapat di dalam teh

putih, selanjutnya teh hijau disusul teh oolong dan teh hitam. Katekin utama yang

terdapat di dalam teh adalah catechin/ C, epicatechin/ EC, epigalocatechin/ EGC,

epicatechin gallate/ ECG dan epigalocatechin galat/ EGCG (Rohdiana, 2011).

Berbagai macam penelitian telah menunjukkan efek teh dalam menurunkan

kadar kolesterol darah. Marwati dan Ratnawati (2012) melakukan penelitian

bahwa EGCG dapat menurunkan kadar kolesterol darah tikus secara signifikan.

Dilaporkan bahwa tidak ada perubahan pada konsentrasi kolesterol total serum

pada konsumsi sehari-hari hingga 4 cangkir teh hijau pada laki-laki umur

pertengahan, namun hasil penelitian lain memperlihatkan hubungan antara

konsumsi lebih dari 9 sampai lebih dari 10 cangkir teh hijau perhari dapat

menurunkan konsentrasi kolesterol total darah (Velayutham et al.,2008).

Berdasarkan uraian di atas kadar katekin pada masing-masing teh berbeda,

namun perbandingan efeknya terhadap penurunan kadar kolesterol belum

diketahui. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui perbandingan pemberian

pengaruh efek anti hiperkolesterolemia seduhan teh hitam, teh hijau, dan teh putih

(12)

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, identifikasi masalah penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat perbedaan efek antihiperkolesterolemia antara seduhan

teh hitam (STH), seduhan teh hijau (STHJ) dan seduhan teh putih (STP).

2. Apakah terdapat perbedaan potensi anti hiperkolesterolemia dari seduhan

teh hitam (STH), teh hijau (STHJ), dan teh putih (STP) dibandingkan

Simvastatin.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui efek antihiperkolesterolemia dari seduhan teh.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan efek seduhan teh hitam, teh hijau dan teh putih dalam menurunkan kadar kolesterol total serta

untuk mengetahui potensi teh hitam, teh hijau, dan teh putih dalam menurunkan

kadar kolesterol total jika dibandingkan dengan simvastatin.

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademis

Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai efek anti hiperkolesterolemia

seduhan teh hitam, teh hijau, dan teh putih.

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya penderita dislipidemia

(13)

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Teh adalah salah satu bahan alami yang memiliki kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan salah satunya katekin derivat polifenol, senyawa yang paling aktif

yang ada di dalam teh. Terdapat 4 jenis katekin yang terkandung di dalam teh

yaitu : Epigallocatechin 3-gallate (EGCG), Epicatechin 3-gallate (ECG),

Epigallocatechin (EGC), dan Catechin (C). EGCG merupakan katekin yang

aktifitas biologisnya paling aktif (Rohdiana, 2011). Mekanisme teh dalam

menurunkan kadar kolesterol dapat melalui berbagai cara, diantaranya dengan

meningkatkan ekspresi reseptor LDL melalui aktivasi faktor transkripsi SREBP-1

dan melalui proses timbal balik kolesterol intraselular karena adanya penurunan

akumulasi kolsterol hepatosit, menginhibisi langsung sintesis kolesterol dengan

menghambat aktivitas enzim sequalene epoksidase, menurunkan absorbsi

kolesterol dengan mempengaruhi proses hidrolisis lipid dan pembentukan misel

dengan cara merubah sifat fisik dan kimia lipid serta membentuk kompleks tidak

larut dengan permukaan lipid sehingga katekin menghalangi aktivitas enzim

hidrolisis (Koo dan Noh, 2007; Kuhn et al., 2007; Rohdiana, 2011; Zheng et al.,

2011; Dias et al., 2013). Katekin di dalam teh juga mampu meningkatkan

konversi kolesterol menjadi asam empedu sehingga kandungan kolesterol di

hepar menurun (Yang dan Marcel, 2007). Selain katekin, kandungan senyawa

aktif lain yaitu resin yang terdapat di dalam teh juga mampu mengganggu

penyerapan kolesterol dengan cara mengikat asam empedu di saluran cerna

(Ekawati et al., 2007).

Kadar katekin di setiap jenis teh berbeda-beda tergantung bagaimana cara

pengolahannya. Banyaknya kadar katekin di dalam setiap jenis teh berbanding

lurus dengan kemampunnya dalam menurunkan kadar kolesterol total darah. Teh

putih memiliki kandungan kadar katekin terbesar diantara keempat teh lainnya

sehingga diduga teh putih memiliki kemampuan yang lebih baik dalam

menurunkan kadar kolesterol total darah, kandungan katekin kedua terbesar

(14)

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

1.5.2 Hipotesis Penelitian

1 Terdapat perbedaan efek antihiperkolesterolemia antara seduhan teh hitam

(STH), seduhan teh hijau (STHJ), dan seduhan teh putih (STP).

2 Terdapat perbedaan potensi anti hiperkolesterolemia dari seduhan teh hitam

(15)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara efek pemberian seduhan teh

hitam, teh hijau dan teh putih dalam menurunkan kadar kolesterol total

darah.

2. Teh putih memiliki potensi yang setara dengan simvastatin dalam

menurunkan kadar kolesterol total darah.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis yang paling

efektif untuk menurunkan kadar kolesterol total darah, waktu penelitian yang

lebih lama untuk melihat efek penggunaan jangka panjang terhadap penurunan

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Alcazar. 2007. Differentiation of Green, White,Black, Oolong, and Pu-erh teas according to their free amino acids content. Journal of Agricultural and Food Chemistry.

Anwar, TB. 2003. Dislipidemia Sebagai Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara.

Arianto S, Nova A, Setiorini. Pengaruh Pemberian Madu PS (Pollen Subtitute) Terhadap Konsentrasi Trigliserida Plasma Darah Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan Galur Sprague-Dawley. Departemen Biologi, FMIPA Universitas Indonesia.

Bursill, C.A., and Roach, P.D. 2007. A Green tea catechin extract upregulates the hepatic low density lipoprotein receptor in rats. Journal Lipid, 42 : 621- 627.

Dahlia, D. 2004. Pemberian Ekstrak Teh Putih (Camellia Sinensis) Oral

Mencegah Dislipidemia pada Tikus (Rattus norvegicus) Jantan Galur Wistar Yang Diberi Diet Tinggi Lemak. Universitas Udayana Denpasar

Dalimartha S. 2000. 36 Resep Tumbuhan Obat untuk Menurunkan Kolesterol. Jakarta: Penebar Swadaya.

Dalimartha S dan Dalimartha F A. 2014. Tumbuhan Sakti Atasi Kolesterol. Jakarta: Penebar Swadaya.

Dias, T. R., Tomas, G., Teixeira, N. F., Alves, M. G., Oliveira, P. F. and Silva, B. M. 2013. White Tea (Camellia Sinensis (L.)): Antioxidant Properties and Beneficial Health Effects. Int J Food Sci Nutr Diet. 2(2), 19-26.

Diwan J.J. 2008. Molecular biochemistry II: cholesterol synthesis. https//www.rpi.edu/dept/bcbp/molbiochem/MBWeb/mb2/part1/lipoprot.htm 19 September 2015.

(17)

Ginting, Hamdani S.P. 2011. Konsumsi Makanan Tinggi Karbohidrat, Protein, Lemak, sebagai Faktor Risiko Kejadian Dislipidemia pada Dosen Universitas Gadjah Mada yang Melakukan Medical Check-Up di GMC Health Center Yogyakarta.

Guyton A.C. dan Hall J.E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. pp 882-4, 889-891.

Guyton, A.C. and Hall, J.E., 2015. Textbook of Medical Physiology. 13th ed. Philadelphia, PA, USA: Elsevier Saunders.

Hanafiah, K.A. 2005. Rancangan Percobaan, Teori dan Aplikasi. Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Palembang. PT Raja Grafinda Persada, Jakarta.

Handoko D. 2007. Pengaruh Tekanan dan Suhu Pada Kondisi Evaporasi Ekstrak Daun Teh Hijau. Institut Pertanian Bogor.

Hartoyo A. 2003. Teh dan Khasiatnya bagi Kesehatan. Yogyakarta: Kanisius.

Hilal Y, U. Engelhardt. 2007. Characterisation of white tea – comparison to green and black tea. Braunschweig University, Department of Food Chemistry, Braunschweig, Germany.

Hicow. 2011. Mengurangi Tingkat Kolesterol Menggunakan Zocor. http:// id. hicow.com/statin/low-density-lipoprotein/simvastatin- 2791071.html.

Juniaty Towaha, Balittri. 2013. Kandungan Senyawa Kimia pada Daun Teh (Camellia sinesis). Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Vol. 19, No. 3, pp. 12-16.

Koo, S.I., Noh, S.K. 2007. Green Tea as Inhibitor of the Intestinal Absorption of Lipids: Potential Mechanism for its Lipid-Lowering Effect. J Nutr Biochem. 18(3): 179-183.

Kratz M. 2005. Dietary cholesterol, atherosclerosis and coronary heart disease.Handb Exp Pharmacol. 170:195-213.

(18)

Löest, H. B., Noh, S. K. and Koo, S.I. 2002. Green tea ekstract inhibits the lymphaticabsorbsi of cholesterol and alpha-tacopherol in ovariectomized rats. J Nutr., 132 : 1282 – 1288.

Mawarti, H., Ratnawati, R. Penghambatan Peningkatan Kadar Kolesterol Pada Diet Tinggi Lemak Oleh Epigallocatechin Gallate (EGCG) Teh Hijau Klon Gmb4. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 2011.

Murray R. K., Mayes P. A., Rodwell V. W. eds. 2009. Biokimia Harper. edisi 28. Jakarta : EGC.

Murray, K., R., Granner, K. D., Mayes, A. P., and Rodwell, W. V. 2015. Harper’s Biochemistry. 30 th Ed. Appleton & Lange Medical Books.

PPOMMIPOBAPM. 1993. Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokima dan Pengujian Klinik. Jakarta: Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto Medica.

Rader, D. J. and Hobbs, H.H. 2015. In Harrison’s Principles of Internal Medicine. 19th Ed. McGraw-Hill. New York.

Rohdiana, D. 2011. TEH ini Menyehatkan Telaah Ilmiah Populer. Edisi 2. Bandung: Alfabeta.

Rossi A. 2010. 1001 Teh dari Asal-usul, Tradisi, Khasiat, hingga Racikan Teh. Yogyakarta: ANDI, BestBook.

Sasazuki, S., Kodama, H., Yoshimasu, K., Liu Y., Mohro, M., and Takeshita, A. 2000. Relation Between Green Tea Consumption and The Severity of Coronary Atherosclerosis Among Japanese Men and Woman. Ann Epidemiol, 10: 401-408

Sherwood L. 2007. Human Physiology From Cells to Systems. 7th edition. Canada : Brooks.

Sujono, Tanti Azizah; Haryoto; Kartikasari, Ratna; Quntari, Laily Ieda. Antihypercholesterolemic Effect of Murbei (Morus alba L.) Leaves and Its Combination with Simvastatin in Rats Induced by Propyltiouracil and High Fat Diet. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

(19)

Syarif et al. 2003.Farmakologi dan Terapi . Jakarta: UI Press.

USDA. 2015. Classification for Kindom Plantae Down to Species Camellia Sinensis (L.) Kuntze. https://www.plants.usda.gov. 20 September 2015.

Velayutham, P., Babu, A., Liu, D. 2008. Green Tea Catechins and Cardiovascular Health: An Update. Curr Med Chem. 15 (18).

Wang S, Sang K, Noh and Sung I. 2006. Epigallocatechin Gallate and Caffeine Differentially Inhibit the Intestinal Absorption of Cholesterol and Fat in Ovariectomized Rats1. J. Nutr. 136: 2791–2796.

Wasan, K.M., Brocks, D.R., Lee, S.D., and Sachs-Barrble, K., Thornton, S.J., 2008. General Structure of A Lipoprotein. Nature Reviews Drug Discovery 7:84-99.

Yang, T.T.C., Marcel W.L.K. 2000. Chinese Green Tea Lowers Cholesterol Level Trough an Increase in Fecal Lipid Excretion. Jr Life Sci, 66(5): 411-23.

Gambar

Tabel 2.1 Perbandingan Kadar Katekin dari Berbagai Jenis Teh ........................
Gambar 1.1 Teh dan Kolesterol .............................................................................
Gambar 1.1  Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

[r]

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik angket untuk variabel X (motivasi belajar) dan teknik dokumentasi untuk variabel Y

Skripsi yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI ANAK TERHADAP PERAN ORANG TUA DALAM MENGATUR BELAJAR DAN BERMAIN ANAK DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS

Berdo’alah kepada Allah Swt: “Yā Allah Yā Qayy ū m, wahai Tuhan Yang Maha Berdiri Sendiri/Mandiri, jadikanlah hidup kami tidak selalu bergantung kepada orang lain”!. • Al-Ahad

If the Returning Officer considers a candidate or anyone on behalf of the candidate while campaigning may have breached the obligations of a student at Massey University, or if the

Please send your Confidential Referee Report directly to: Melanie Robertson Secretary School of Psychology Massey University Private Bag 11-222 Palmerston North 4442 Email:

Usulan program investasi infrastruktur bidang PU/Cipta Karya tidak dapat dipergunakan mendukung kegiatan yang dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap habitat alamiah, warga

(1) Setiap badan atau perorangan yang melakukan pengambilan air bawah tanah sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat (1) Peraturan Daerah ini, berkewajiban