• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS V SD ALWASHLIYAH JL NEGARA NO 97 KECAMATAN MEDAN-TEMBUNG TA 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS V SD ALWASHLIYAH JL NEGARA NO 97 KECAMATAN MEDAN-TEMBUNG TA 2011/2012."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MEN INGKATKAN HAS IL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA MATA

PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN S OS IAL S IS WA KELAS V S D ALWAS HLIYAH JL. N EGARA NO 97

KEC AMATAN MED AN TEMBUNG TA 2011/2012

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh

gelar sarjana pendidikan pada jurusan pendidikan guru sekolah dasar

Oleh

DITA ELVIRA NIM : 108313072

FAKULTAS ILMU PENDID IKAN

UNIVERS ITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

DAFTAR IS I

B. Identifikasi M asalah ...4

C. Pembatasan M asalah ...5

D. Rumusan M asalah ...5

E. Tujuan Penelitian ...5

F. M anfaat Penelitian...6

BAB II T INJAUAN T EORITIS ...7

(6)

1. Hakikat Pembelajaran Quantum Teaching ...7

1.1 Pengertian Quantum Teaching ...7

1.2 Prinsip-prinsip Quantum Teaching...8

1.3 Unsur-unsur yang terkandung dalam Quantum Teaching ...10

1.4 Langkah Pembelajaran Quantum Teaching...15

2. Hakikat Hasil Belajar IPS ...16

B. Kerangka Konseptual ...18

C. Hipotesis Tindakan...19

BAB III METODE PEN ELITIAN ...20

A. Lokasi dan Waktu Penelitian...20

B. Subjek dan Objek Penelitian ...20

C. Jenis Penelitian ...20

D. Operasional Variabel ...22

E. Prosedur Penelitian...22

F. Alat Pengumpulan Data...27

G. Tekhnik Analisis Data ...27

H. Indikator Keberhasilan Tindakan ...30

BAB IV HAS IL PEN ELITIAN DAN PEMBAHAS AN... 32

4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian Pre Tes... 32

4.2. Deskripsi Siklus I ... 35

a. Perencanaan tindakan ... 35

(7)

c. Pengamatan ... 43

d. Refleksi ... 48

4.3. Deskripsi Siklus II ... 49

a. Perencanaan Tindakan... 49

b. Pelaksanaan T indakan... 50

c. Pengamatan ... 56

e. Refleksi... 61

4.4. Pembahasan ... 61

BAB V KES IMPULAN DAN S ARAN... 65

5.1. Kesimpulan ... 65

5.2 Saran ... 66

(8)

Daftar Tabel

1. Jadwal Penelitian

2. Hasil Perolehan Nilai Siswa Pada Pre Tes 3. Hasil Perolehan Nilai Siswa Pada Post Tes I 4. Hasil Perolehan Nilai Siswa Pada Post Tes II 5. Lembar Pengamatan Untuk Guru

6. Lembar Pengamatan Untuk Siswa

(9)

Daftar Gambar

Gambar 1 Desaign Penelitian

(10)

Daftar Lampiran

Lampiran 1a RPP Siklus I pertemuan I

Lampiran 1b RPP Siklus I pertemuan II

Lampiran 1c Rpp Siklus II pertemuan I

Lampiran 1d RPP Siklus II pertemuan II

Lampiran 2a Soal dan Kunci Jawaban Test awal

Lampiran 2b Soal dan kunci Jawaban postest siklus I

Lampiran 2c Soal dan Kunci Jawaban Postest siklus II

Lampiran 3 Lembar observasi guru siklus I

Lampiran 4 Lembar observasi siswa siklus I

Lampiran 5 Lembar observasi guru siklus II

Lampiran 6 Lembar observasi siswa siklus II

Lampiran 7a Hasil jawaban siswa pada test awal

Lampiran 7b Hasil jawaban siswa postest siklus I

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

G. Latar Belakang Masalah

Kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) disempurnakan untuk

meningkatkan mutu Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Pengembangan

terhadap kurikulum IPS dilakukan untuk meningkatkan relevansi program

pembelajaran IPS dengan keadaan dan kebutuhan setempat.

Kompetensi Ilmu Pengetahuan Sosial menjamin pertumbuhan keimanan

dan ketakwaan terhadap Tuhan yang M aha Esa, Penguasaan Kecakapan Hidup,

penguasaan prinsip-prinsip sosial, ekonomi, budaya, dan kewarganegaraan

sehingga tumbuh generasai yang kuat dan berakhlak mulia. Kunandar, (2008:266)

merumuskan tujuan pokok dari pengajaran pengetahuan sosial yaitu: (a)

memberikan pengetahuan kepada manusia bagaimana cara berhubungan dengan

Tuhannya; (b) memberikan pengetahuan kepada manusia bagaimana cara

berhubungan dengan manusia yang lain; (c) membeikan pengetahuan kepada

manusia bagaimana cara berhubungan dengan masyarakat sekitarnya; (d)

memberikan pengetahuan kepada manusia bagaimana cara berhubungan dengan

alam sekitarnya; (e) memberikan pengetahuan kepada manusia bagaimana

bersikap terhadap benda-benda disekitarnya.

Proses pembelajaran IPS harus merupakan serangkaian kegiatan yang

aktif, menyenangkan dan bermakna bagi siswa. Pembelajaran yang bermakna

(12)

yang diperoleh siswa akan semakin berkesan apabila proses pembelajaran yang

diperoleh siswa merupakan hasil dari pemahaman dan penemuannya sendiri.

Dalam konteks ini siswa mengalami dan melakukannya sendiri.Implementasi

pembelajaran IPS harus menggunakan model pembelajaran yang interaktif.

Kemampuan guru untuk mengembangkan model pembelajaran yang interaktif

sangat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Dalam proses

pembelajaran IPS guru harus dapat memilih dan menggunakan metode mengajar

yang sesuai dengan karakteristik materi-materi pelajaran, tingkat kemampuan

siswa dan tujuan pembelajaran serta hasil pembelajaran yang diharapkan akan

dapat tercapai. Umumnya para guru cenderung kurang memperhatikan metode

yang tepat dalam proses pembelajaran IPS. Sehingga pembelajaran berlangsung

hanya dengan metode konvensional. Interaksi antara sesama siswa juga harus

diterapkan selama proses pembelajaran berlangsung.

Penggunaan multimetode dalam proses pembelajaran IP S dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa. Siswa menjadi aktif selama mengikuti

proses pembelajaran, dimana aktivitas siswa dapat diukur dari kegiatan

memperhatikan, mencatat, bertanya, menjawab, mengembangkan pendapat dan

mengerjakan tugas baik individu maupun kelompok. Dalam situasi ini keterlibatan

guru hanya sebagai fasilitator. Hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman, (2009 :

144-146) yang menyebutkan bahwa “dalam proses pembelajaran yang interaktif,

guru berperan sebagai informator, organisator, motivator, direktor, inisiator,

(13)

Berdasarkan pengamatan awal pada 13 Februari 2012 terhadap proses

pembelajaran IPS pokok bahasan Kegiatan Ekonomi di Indonesia,di SD

ALWASHLIYAH M edan Tembung diperoleh informasi bahwa masih banyak

Siswa yang mendapat hasil belajar yang rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil

belajar IPS pokok bahasan Kegiatan Ekonomi di Indonesia. Dari pengamatan di

lapangan, hasil belajar siswa kelas V yang berkemampuan baik hanya mencapai

35%, sedangkan 65% lainnya hanya mendapat nilai dibawah rata-rata yang

diharapkan.

Aktivitas belajar yang tidak interaktif akan membawa hasil belajar siswa

menjadi rendah khususnya dalam materi pelajaran kegiatan ekonomi di Indonesia.

Secara umum, kendala yang dihadapi sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran

IPS adalah penyajian materi dengan menggunakan metode yang kurang menarik.

M etode ceramah yang umumnya digunakan cenderung terkesan berpusat pada

guru, yang menjadikan proses pembelajaran hanya dikuasai guru sedangkan siswa

hanya duduk tenang dan mendengarkan informasi dari guru.

Untuk mengatasi permasalahan di atas, peneliti mencoba

mengimplementasikan model pembelajaran Quantum Teaching dalam rangka

meningkatkan hasil belajar IPS Siswa Kelas V SD ALWASHLIYAH Kecamatan

M edan Tembung pada materi pembelajaran Kegiatan Ekonomi di Indonesia.

M enururut De Porter, (2000 : 5) “Quantum Teaching adalah penggubahan

bermacam macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar

dengan berlandaskan pada kerangka rancangan pembelajaran TANDUR, yaitu

(14)

pembelajaran Quantum Teaching ini menitikberatkan pada keaktifan siswa untuk

dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar yang nantinya akan meningkatkan

hasil belajar siswa. Dengan didasarkan pada kerangka pembelajaran TANDUR

siswa dilibatkan langsung dalam proses pembelajaran. M elalui kerangka

TANDUR ini juga keaktifan siswadapat terlihat. Agar pembelajaran IPS menjadi

lebih berkesan bagi siswa, maka peneliti mencoba menerapkan suatu model

pembelajaran yang sesuai dengan kerangka pembelajaran TANDUR.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti berupaya mengimplem

entasikan model pembelajaran Quantum Teaching untuk meningkatkan hasil

belajar IPS siswa SDN ALWASHLIYAH Kecamatan Medan Tembung pada materi

pembelajaran Kegiatan Ekonomi di Indonesia.

H. Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar belakang masalah yang diuraikan diatas, beberapa identifikasi

masalah yang ditemukan antara lain:

1. Rendahnya Hasil belajar IPS untuk materi pelajaran Kegiatan Ekonomi di

Indonesia.

2. Proses Pembelajaran yang monoton

3. Kurangnya Interaksi siswa dan guru dalam proses belajar mengajar.

(15)

I. Pembatasan Masalah

M engingat keterbatasan kemampuan, waktu dan dana untuk melakukan

penelitian ini, penulis perlu membatasi masalahnya pada: Peningkatan hasil

belajar siswa kelas V materi pelajaran kegiatan ekonomi di Indonesia melalui

pembelajaran Quantum Teaching.

J. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Apakah dengan penerapan pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan

hasil belajar IP S siswa materi pelajaran Kegiatan Ekonomi di Indonesia di kelas V

SD ALWASHLIYAH Kecamatan M edan Tembung?

K. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan

menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching pada materi pembelajaran

Kegiatan Ekonomi di Indonesia di kelas V SD ALWASHLIYAH Kecamatan

(16)

L. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Bagi Siswa

• Dapat dijadikan bahan yang bermanfaat, khususnya dalam

meningkatkan hasil belajar IP S pada materi pembelajaran

Kegiatan Ekonomi di Indonesia.

• M eningkatkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung.

2. Bagi Guru

• Untuk melaksanakan perbaikan guna meningkatkan hasil

belajar IPS siswa, dan penelitian ini dapat digunakan sebagai

masukan untuk memilih dan menentukan model dalam

melakukan pengajaran.

3. Bagi Sekolah

• M enambah pengetahuan dalam model pembelajaran Quantum

Teaching

4. Bagi Peneliti

• Sebagai bahan alternatif dalam penggunaan model

pembelajaran bagi peneliti untuk meningkatkan kualitas

(17)

BAB V

KESI MPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan dalam BAB

IV, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Quantum

Teaching pada pelajaran matematika materi pokok kegiatan ekonomi di

Indonesia dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SD Swasta

Alwashliyah Kecamatan M edan Tembung Tahun Ajaran 2011/2012.

2. Sebelum pelakasanaan tindakan, terlebih dahulu dilakukan tes awal. Dari

nilai tes awal sebanyak 13 orang siswa (65%) yang belum tuntas dalam

belajar dan sebanyak 7 orang siswa (35%) yang telah mencapai standart

ketuntasan belajar.

3. Setelah pelaksanaan siklus I dengan menggunakan model pembelajaran

Quantum Teaching terdapat sebanyak 9 orang siswa (45%) yang belum

tuntas dan sebanyak 11 orang siswa (55%) yang mencapai ketuntasan

belajar.

4. Setelah pelaksanaan siklus II dengan menggunakan model pembelajaran

Quantum Teaching terdapat sebanyak 4 orang siswa (20%) yang belum

tuntas dan sebanyak 16 orang siswa (80%) yang mencapai ketuntasan

belajar. Dengan peningkatan hasil belajar secara klasikal sebesar 25% dari

(18)

5. Bahwa dengan adanya model pembelajaran quantum Teaching yang

diterapkan oleh guru, maka siswa tersebut terlatih dan juga terbiasa untuk

berinteraksi dengan lingkungan belajar khususnya materi pokok kegiatan

ekonomi di Indonesia.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan

saran sebagai berikut :

1. Guru diharapkan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching

dengan langkah-langkahnya khususnya pada mata pelajaran IPS pokok

bahasan kegiatan ekonomi di indonesia.

2. M odel pembelajaran quantum teaching dapat dikhususkan untuk melatih

siswa/I dalam memahami materi pelajaran dan berinteraksi dengan

lingkungan belajar untuk mengerjakan soal-soal IPS sehingga dapat

menjawab soal dengan cepat dan mudah.

3. Kepada peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang sama pada

penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching, disarankan agar

menggunakan penelitiannya dengan tidak membatasi materi pelajaran dan

melibatkan variable yang lain seperti motivasi serta setuju pada penilaian

proses yang bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Kepada guru yang ingin menerapkan model pembelajaran Quantum

Teaching agar lebih mengaktifkan seluruh siswa baik secara individu

(19)

dengan materi pelajaran kegiatan ekonomi di Indonesia dengan waktu

yang telah ditentukan selama proses belajar mengajar. M elalui hal tersebut

siswa akan lebih termotivasi untuk menyelesaikan soal-soal khususnya

materi pokok kegiatan ekonomi di Indonesia pada siswa kelas V SD

swasta Alwashliyah Kecamatan M edan-Tembung.

5. Pada peneliti sendiri kiranya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat

dijadikan suatu keterampilan serta pengetahuan untuk menambah

(20)

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi, Dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Aqib, Zainal. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya

De Porter, Bobby. 2000. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nurjannah, Nona. 2010. Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD PAB 6 Medan Sunggal Melalui Pembelajaran Quantum Teaching

Tahun Ajaran 2009/2010. M edan: Universitas Negeri M edan.

Sardiman. 2009. Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

http : // kihariyadi.jogja.com/2005/05/25/metode-quantum-teaching.html.

diakses 6 Agustus 2012

http : // psychemate. blogspot.com/2007/12/quantum.teaching.html.

Gambar

Gambar 1 Desaign Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Kuasa Direktur/Direktris yang namanya tercantum dalam akte perusahaan dengan menyampaikan surat kuasa dari direktur/direktris perusahaan, apabila tidak hadir dalam undangan

Meskipun begitu/ Fatah mengakui/ fatwa yang sebenarnya masih ditujukan untuk kalangan internalnya ini/ akan diberlakukan secara bertahap/ dan tidak harus berhenti

Saat ini megawati dan prabowo melakukan kampanye putaran pertama di jalur selatan dan utara jawa // Sebelum bertolak kembali ke Jakarta / megawati juga sempat berpesan untuk

In this volume there is a degree of convergence on the definition of trust which can be summarized as follows: trust (or, symmetrically, distrust) is a particular

mengarahkan calon supaya menyemak butiran kod kertas, nama kertas, masa peperiksaan dan arahan pada muka hadapan kertas peperiksaan bagi memastikan calon

STATISTIK GURU PASUKAN SPM 2016 MATAPELAJARAN TERAS..

Pre-conference events scheduled for Friday include a workshop on Omeka by Sarah Withee, Instructional Tech- nologist at Colorado College, a workshop on making websites in WordPress

Tegangan di serat atas yaitu 0 mPa lebih kecil dari tegangan ijin pada waktu servis yaitu 3.54