• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIK, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) BERBASIS MEDIA VIDEO KLIP LAGU DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK : Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2014-2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIK, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) BERBASIS MEDIA VIDEO KLIP LAGU DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK : Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2014-2015."

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI

(SOMATIK, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL)

BERBASIS MEDIA VIDEO KLIP LAGU

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas X

SMA Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2014-2015)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh Siti Restu Mariam

1101923

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI

(SOMATIK, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL)

BERBASIS MEDIA VIDEO KLIP LAGU

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas X

SMA Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2014-2015)

disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Nenden Lilis A., M.Pd.

NIP 197109262003122001

Pembimbing II

Rudi Adi Nugroho, M.Pd.

NIP 198503012009121005

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dr. Dadang S Anshori, M.Si.

(3)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Penerapan Pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visual, Intelektual) berbasis Media Video Klip Lagu dalam

Pembelajaran Menulis Teks Cerita Pendek (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap

Siswa Kelas X SMA Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2014-2015)” ini beserta seluruh isinya benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juni 2015

Siti Restu Mariam

(4)

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI

(SOMATIK, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) BERBASIS MEDIA VIDEO KLIP LAGU

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas X

SMA Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2014-2015)

Siti Restu Mariam 1101923

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat siswa dalam pembelajaran menulis teks sastra di sekolah, khususnya teks cerita pendek. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menguji penerapan pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visual, Intelektual) berbasis media video klip lagu dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek di kelas X. Pendekatan SAVI berbasis media video klip lagu ini merupakan pendekatan dengan menggabungkan cara belajar dengan bergerak/berbuat, belajar dengan berbicara/mendengarkan, belajar dengan mengamati/menggambarkan, dan belajar dengan memecahkan masalah/merenung dengan bantuan media video klip lagu sebagai stimulus untuk menemukan ide cerita dalam menulis teks cerita pendek. Penggabungan cara belajar ini bertujuan untuk memperoleh makna pembelajaran sehingga mempermudah tercapainya tujuan pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mendeskripsikan kemampuan menulis teks cerita pendek siswa pada kelas eksperimen sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visual, Intelektual) berbasis media video klip lagu, mendeskripsikan kemampuan menulis teks cerita pendek siswa pada kelas kontrol sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan konvensional, dan apa/kah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks cerita pendek siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen kuasi (quasi eksperimental) dengan desain pretest-postest control group. Desain ini melibatkan dua kelas di mana yang satu menempati kelas eksperimen dan satunya merupakan kelas kontrol. Berdasarkan data penelitian yang telah diolah menggunakan perhitungan kuantitatif, hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan homogen. Berdasarkan perhitungan uji t hipotesis, diperoleh hasil thitung (7,32) > ttabel (2,02) pada taraf kepercayaan 95% dan dk 68

(5)

IMPLEMENTATION APPROACH SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL)

BASED MEDIA VIDEO CLIPS OF SONGS LEARNING IN A SHORT STORY WRITING TEXT

(Quasi Experimental Research on Class X SMA Negeri 9 Bandung School Year 2014-2015)

Siti Restu Mariam 1101923

ABSTRACT

This research is motivated by the lack of student interest in learning to write literary texts in schools, especially the short story text. Based on this, the research tested the application of SAVI approach (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) based media video clips of songs in a short story writing text on class X. SAVI approach based media video clips of songs is an approach to combine learning by moving/doing, learn by speaking/listening, learning by observing/describe, and learning to solving problems/brood with the help of media video clips of songs for as a stimulus to find story ideas in writing a short story text. The combine how to learn is airned at making it easier to obtain the meaning of the learning achievement of learning goals. The purpose of this research is to determine the ability to write a short story text in the experimental class students before and after using the SAVI approach (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) based media video clips of songs, determine the ability to write a short story text students on grade control before and after use conventional approach, and whether there is a significant difference between the ability to write a short story text students in the experimental class and control class. This study uses a quasi experimental study (quasi experimental) to design pretest-posttest control group. This design involves two classes where one occupies only an experimental class and control class. Based on research data that has been processed using quantitative calculations, the results of pretest and posttest experimental class and control class normal distribution and homogeneous. Based on the calculation t test the hypothesis, the result tcount (7.32)> ttable (2.02) at the level of 95% and df

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... ix DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR BAGAN DAN GRAFIK ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. BAB 1 PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5 Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined. 1.6 Struktur Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined. BAB 2 KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK DAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIK, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) BERBASIS MEDIA VIDEO KLIP LAGU ... Error! Bookmark not defined. 2.1 Keterampilan Menulis Teks Cerita PendekError! Bookmark not defined.

(7)

2.2 Pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visual, Intelektual) Berbasis Media Video Klip Lagu ... Error! Bookmark not defined. 2.2.1 Pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visual, Intelektual) ... Error! Bookmark not defined.

2.2.2 Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 2.2.2.1 Video Klip ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visual, Intelektual) Berbasis Media Video Klip Lagu dalam Pembelajaran Menulis Teks Cerita Pendek

Error! Bookmark not defined.

2.4 Kerangka Berpikir ... Error! Bookmark not defined. 2.5 Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB 3 METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. 3.1 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Partisipan ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.3.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.4.1 Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.4.1.1 Instrumen Perlakuan ... Error! Bookmark not defined. 3.4.1.1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Error! Bookmark not defined.

3.4.1.1.2 Video Klip Lagu ... Error! Bookmark not defined. 3.4.1.2 Intrumen Tes ... Error! Bookmark not defined. 3.4.1.2.1 Lembar Soal ... Error! Bookmark not defined. 3.4.1.2.2 Lembar Penilaian ... Error! Bookmark not defined. 3.4.1.3 Instrumen Observasi ... Error! Bookmark not defined. 3.4.1.3.1 Lembar Observasi Aktivitas GuruError! Bookmark not defined.

3.4.1.3.2 Lembar Observasi Aktivitas SiswaError! Bookmark not defined.

(8)

3.6 Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

4.1 Deskripsi dan Analisis Proses Penelitian Error! Bookmark not defined. 4.2 Deskripsi dan Analisis Data Hasil PenelitianError! Bookmark not defined.

4.2.1 Deskripsi Data Hasil Pretest dan PosttestError! Bookmark not defined.

4.2.1.1 Nilai Rata-rata Pretest Kelas EksperimenError! Bookmark not defined.

4.2.1.2 Nilai Rata-rata Pretest Kelas KontrolError! Bookmark not defined.

4.2.1.3 Nilai Rata-rata Posttest Kelas EksperimenError! Bookmark not defined.

4.2.1.4 Nilai Rata-rata Posttest Kelas KontrolError! Bookmark not defined.

4.2.2 Deskripsi Data Hasil Observasi ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3 Analisis Data Kuantitatif ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3.1 Uji Reliabilitas Antarpenimbang .. Error! Bookmark not defined. 4.2.3.1.1 Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Pretest Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3.1.2 Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Pretest Kelas Kontrol

Error! Bookmark not defined.

4.2.3.1.3 Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Posttest Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3.1.4 Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Posttest Kelas Kontrol

Error! Bookmark not defined.

4.2.3.2 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3.2.1 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined.

(9)

4.2.3.2.3 Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined.

4.2.3.2.4 Uji Normalitas Data Posttest Kelas KontrolError! Bookmark not defined.

4.2.3.3 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3.3.1 Uji Homogenitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Error! Bookmark not defined.

4.2.3.3.2 Uji Homogenitas Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Error! Bookmark not defined.

4.2.3.4 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.2.4 Analisis Cerpen sebagai Contoh PenilaianError! Bookmark not defined.

4.2.4.1 Analisis Data Pretest Kelas EksperimenError! Bookmark not defined.

4.2.4.2 Analisis Data Pretest Kelas KontrolError! Bookmark not defined.

4.2.4.3 Analisis Data Posttest Kelas EksperimenError! Bookmark not defined.

4.2.4.4 Analisis Data Posttest Kelas KontrolError! Bookmark not defined.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASIError! Bookmark not defined.

(10)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Menulis merupakan tujuan akhir yang harus dicapai dalam keterampilan berbahasa setelah keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca. Tarigan (2008, hlm. 85) mengemukakan bahwa meskipun menulis ditempatkan pada posisi terakhir, tidak berarti menulis tidak penting. Beberapa penelitian mengemukakan bahwa menulis merupakan keterampilan berbahasa paling tinggi sekaligus paling langka digunakan dalam komunikasi berbahasa. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian Alwasilah (2005, hlm. 193) tentang perkuliahan menulis yang menyatakan bahwa dari 212 responden, mayoritasnya (lebih dari 75%) mengungkapkan bahwa menulis dipersepsi sebagai keterampilan bahasa yang paling sulit dikuasai (43,22%), yang diikuti oleh keterampilan berbicara (28,64%), menyimak (21,11%), dan membaca (7,04%). Tidak seperti keterampilan berbicara dan menyimak yang bisa diperoleh melalui interaksi alamiah, keterampilan menulis hanya dapat diperoleh dan dikembangkan dengan menguasai konsep-konsep teoretis tertentu, disertai dengan latihan-latihan yang sudah pasti “jatuh

-bangun” dalam mencapai penguasaan keterampilan tersebut (Tarigan, 2008, hlm.

2). Oleh karena itu, keterampilan menulis akan diperoleh saat seseorang telah terampil menggunakan bahasa dalam aspek yang lainnya.

(11)

Sama halnya dengan keterampilan bahasa lainnya, menulis juga membutuhkan bahasa sebagai mediumnya. Kemampuan berbahasa setiap orang akan berkembang sesuai dengan tahapan usia dan karakteristik perkembangannya. Menurut Piaget (Santrock, 1995, hlm. 44-45), anak usia ≥11 tahun merupakan tahap terakhir dari perkembangan kognitif, yakni tahap operasional formal. Pada tahap ini, individu melampaui dunia nyata, pengalaman-pengalaman konkret, dan berpikir secara abstrak dan lebih logis. Sebagai bagian dari pemikiran yang lebih abstrak, anak-anak remaja mengembangkan gambaran keadaan menjadi lebih ideal. Seiring dengan meningkatnya daya nalar abstrak dan logis pada remaja, keterampilan menulis mereka pun akan meningkat. Pemikiran logis membantu penulis remaja membangun struktur hierarkis untuk menyampaikan gagasan kepada pembacanya. Pada tahap ini pula, individu menyukai penggunaan metafora, ironi, dan bermain dengan kata-kata untuk mengekspresikan pendapat mereka. Bahkan, mereka menciptakan ungkapan-ungkapan baru yang sifatnya tidak baku. Oleh karena itu, dalam usia remaja, individu dikatakan telah mampu menguasai keterampilan berbahasa secara kreatif, salah satunya yakni menulis kreatif.

Pada kenyataannya, keterampilan menulis kurang diminati oleh siswa. Hal ini diperkuat oleh fakta bahwa berdasarkan laporan Bank Dunia, tingkat menulis siswa Indonesia menduduki peringkat yang memprihatinkan (Nurjannah, 2007, hlm. 88). Menulis dianggap sebagai salah satu keterampilan bahasa yang sulit untuk dicapai. Berkaitan dengan hal tersebut, Rahman (2007, hlm. 2) menyatakan bahwa pembelajaran menulis merupakan hal yang kompleks dan kadang-kadang sulit diajarkan. Menulis tidak hanya membutuhkan penguasaan ketatabahasaan, keretorikaan, melainkan juga unsur konseptual dan pertimbangan yang lain. Oleh karena itu, rasional jika pembelajaran menulis sudah diterapkan dengan menggunakan strategi yang baik, tetapi fakta di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan menulis siswa dirasa masih rendah.

(12)

1) yang mengungkapkan berbagai alasan siswa kurang meminati pembelajaran menulis teks cerita pendek. Alasan-alasan yang diungkapkan oleh siswa beragam, meliputi kesulitan menemukan ide, sulit merangkai kata, dan sulit menentukkan tokoh karena kurangnya pengalaman. Alasan utama yang menjadi pemicu rendahnya minat siswa dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek adalah malas. Kriteria panjang tulisan cerita pendek yang lebih panjang bila dibandingkan dengan karangan lainnya telah mendorong siswa untuk malas menulis. Selain itu, tidak jarang mereka menemukan kebuntuan dan kesulitan menentukkan ide cerita yang memakan waktu paling lama sehingga pembelajaran menulis teks cerita pendek dirasa sebagai pembelajaran yang sulit dan membosankan. Tidak hanya itu, keterampilan siswa dalam merangkai kata-kata secara kreatif untuk menghasilkan sebuah cerita pendek yang menarik dirasa jauh dari harapan. Masih banyak siswa yang menulis teks cerita pendek dengan hanya sekadar menulis cerita. Menghadirkan unsur rasa dan estetis (keindahan) cerita menjadi hal yang sulit untuk dilakukan. Hal ini berkaitan dengan kurangnya praktik latihan menulis sehingga siswa jauh dari kata terampil menulis.

(13)

Berdasarkan pemaparan di atas dapat diamati bahwa kurangnya minat siswa dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis teks cerita pendek dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal (dalam diri siwa) dan faktor eksternal (di luar siswa). Faktor internal yang datang dari dalam diri siswa meliputi malas atau sulit menemukan ide dan mengembangkan topik karena kurangnya pengalaman. Sementara itu, faktor ekternal yang datang dari luar siswa meliputi kurangnya inovasi pendekatan/metode/teknik ataupun media pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi terkesan monoton. Hal tersebut dapat diatasi dengan penerapan berbagai pendekatan/metode/teknik serta media yang bervariasi dan inovatif. Guru harus dapat menerapkan pendekatan/metode/teknik serta media yang dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa dapat menciptakan pengalaman belajarnya sendiri dan mencapai makna dalam pembelajaran. Berkaitan dengan keadaan siswa yang heterogen, maka guru harus dapat mengemas sebuah pembelajaran yang dapat merangkul semua gaya belajar siswa sehingga dapat memotivasi dan memfasilitasi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan baik, yakni terampil menulis teks cerita pendek. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk mengujicobakan pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visual, Intelektual) berbasis media video klip lagu dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek.

(14)

dengan siswa, musik juga hampir disukai oleh setiap orang. Oleh karena itu, penggunaan media yang berbasis musik, yakni media video klip lagu dalam penerapan pendekatan SAVI diharapkan dapat memotivasi dan menstimulus siswa untuk dapat dengan mudah menemukan ide tulisan dan terampil dalam menulis teks cerita pendek.

Penelitian ini sejalan dengan beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan, di antaranya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2013)

dengan judul “Efektivitas Model Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual

(SAVI) dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi (Penelitian Eksperimen

Semu pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013)”.

Penelitian ini membuktikkan bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara kemampuan siswa menulis karangan narasi dengan model SAVI di kelas eskperimen, yakni 76,9, dengan kemampuan siswa yang tidak menggunakan model SAVI di kelas kontrol, yakni 69,21. Selain itu, penelitian lain dilakukan

oleh Kamilah (2013) dengan judul “Penerapan Model Savi dalam Pembelajaran

Menulis Puisi (Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 9

Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)”. Penelitian ini membuktikkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis puisi siswa kelas ekperimen dengan menggunakan model SAVI, yakni 79,5, dengan kemampuan menulis puisi siswa kelas kontrol dengan menggunakan metode lain, yakni 63,2. Penelitian lain yang sejalan dengan penelitian di atas dilakukan oleh Rusmana

(2013) dengan judul “Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa dengan

Menggunakan Pendekatan SAVI (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa

Kelas VII SMP Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran 2008/2009)”. Penelitian ini

membuktikkan bahwa penggunaan pendekatan SAVI cukup efektif meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara. Hal ini dapat dilihat dari persentase kemampuan bercerita siswa yang semakin meningkat dari siklus I sampai siklus III, yakni kemampuan bercerita siswa pada siklus I sebanyak 21,05%, siklus II sebanyak 53,86% dan meningkat 32,81%, serta siklus III sebanyak 86,81% dan meningkat 32,95% dari siklus II.

(15)

berbagai macam pembelajaran. Namun, dalam pembelajaran menulis sastra, penerapan pendekatan ini masih terbatas pada pembelajaran puisi sehingga untuk jenis teks sastra lain, seperti teks cerita pendek masih belum dapat dipastikan keefektifan penerapannya. Selain itu, media yang digunakan dalam beberapa penelitian di atas sangat bervariasi, yang meliputi power point, bola kasti, gambar, dan rekaman tayangan televisi. Namun, penggunaan media musik belum tampak digunakan dalam beberapa penelitian tersebut. Oleh karena itu, pemilihan media musik, yakni video klip lagu dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah variasi media yang digunakan dalam pembelajaran dan dapat menstimulus siswa dalam belajar karena berasal dari lingkungan yang dekat dengan siswa sehingga siswa dapat lebih mudah mendapatkan pengalaman belajar. Berdasarkan beberapa alasan di atas, penelitian ini mengambil judul “Penerapan Pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visualisasi, Intelektual) Berbasis Media Video Klip Lagu dalam Pembelajaran Menulis Teks Cerita Pendek” (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2014-2015).

1.2Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Bagaimanakah kemampuan menulis teks cerita pendek siswa pada kelas eksperimen sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visual, Intelektual) berbasis media video klip lagu?

2) Bagaimanakah kemampuan menulis teks cerita pendek siswa pada kelas kontrol sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan konvensional?

3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks cerita pendek siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol?

1.3Tujuan Penelitian

(16)

1) kemampuan menulis teks cerita pendek siswa pada kelas eksperimen sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visual, Intelektual) berbasis media video klip lagu;

2) kemampuan menulis teks cerita pendek siswa pada kelas kontrol sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan konvensional;

3) tingkat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks cerita pendek siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan setelah melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis sebagai berikut.

a) Secara umum, penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya pendekatan yang dapat dilakukan dalam keterampilan menulis, khususnya pembelajaran menulis teks cerita pendek sehingga proses pembelajaran keterampilan menulis pun dapat lebih variatif, menarik, inovatif, berkesan, dan menyenangkan.

b) Secara khusus, penelitian ini bermanfaat sebagai pengetahuan baru dan untuk menguatkan teori mengenai pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visual, Intelektual).

2) Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.

a) Bagi guru, penelitian ini bermanfaat sebagai wawasan/pengetahuan dan referensi pembelajaran baru yang dapat diterapkan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam menulis teks cerita pendek dengan menggunakan pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visual, Intelektual) berbasis media video klip lagu.

(17)

pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visual, Intelektual) berbasis media video klip lagu.

c) Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman baru yang dapat diaplikasikan, baik di dalam maupun di luar kegiatan belajar mengajar, khususnya dalam pembelajaran menulis cerita pendek.

d) Bagi pembaca, penelitian ini bermanfaat sebagai sumber pengetahuan dan referensi baru mengenai pendekatan dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis teks cerita pendek.

1.5Definisi Operasional

Peneliti akan mendefinisikan variabel-variabel yang berhubungan dengan segala sesuatu yang akan diteliti. Variabel-variabel tersebut antara lain sebagai berikut.

1) Pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visualisasi, Intelektual) Berbasis

Media Video Klip Lagu dalam Pembelajaran Menulis Teks Cerita

Pendek

Pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visualisasi, Intelektual) berbasis media video klip lagu dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek dapat diartikan sebagai sebuah pembelajaran dengan menggunakan secara simultan gabungan cara belajar dengan bergerak/berbuat, belajar dengan berbicara/mendengarkan, belajar dengan mengamati/menggambarkan, dan belajar dengan memecahkan masalah/merenung dengan bantuan media video klip lagu sebagai stimulus atau ide cerita dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek. 2) Menulis Teks Cerita Pendek

(18)

1.6Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi ini terdiri atas lima bab. Masing-masing bab berisi hal-hal yang berhubungan dengan penelitian, yang meliputi pendahuluan, kajian teori, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan penelitian, simpulan dan saran, serta daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Bab satu pendahuluan berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Latar belakang penelitian akan membahas berkenaan dengan alasan dilakukannya penelitian, yang berkaitan dengan judul penelitian, yaitu “Penerapan Pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visual, Intelektual) Berbasis Media Video Klip Lagu dalam Pembelajaran Menulis Teks Cerita Pendek (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2014-2015)”. Sementara itu, permasalahan yang akan diteliti secara spesifik diuraikan pada bagian rumusan masalah. Tujuan dan manfaat penelitian menguraikan tentang tujuan dan manfaat dari penelitian yang akan dilakukan. Struktur organisasi skripsi menguraikan tentang sistematika penulisan dan garis besar isi dalam skripsi ini.

Bab dua dalam penelitian ini berisi kajian pustaka berupa konsep teori mengenai bidang yang dikaji dan kerangka berpikir. Konsep teori yang digunakan dalam kajian pustaka, meliputi teori tentang pendekatan SAVI, keterampilan menulis, dan teks cerita pendek. Sementara itu, kerangka berpikir menjabarkan tentang pertautan antara variabel bebas dengan variabel terikat dalam penelitian ini.

(19)

Bab empat merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri atas pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, rumusan masalah, dan tujuan penelitian; serta pembahasan atau analisis temuan. Dalam bab ini akan dipaparkan hasil penelitian yang telah diperoleh dari pengambilan data dan penelitian.

Bab lima mencakup simpulan, implikasi, dan rekomendasi. Simpulan dalam bab ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian. Sementara itu, implikasi dan rekomendasi ditujukan untuk perbaikan-perbaikan dalam penelitian selanjutnya.

(20)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dengan kontrol yang ketat (Sedarmayanti dan Syarifudin, 2003, hlm. 33). Adapun variabel-varibel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Variabel bebas (independen) : Pendekatan SAVI (Somatik Auditori, Visual, Intelektual) berbasis Media Video Klip Lagu

2) Variabel terikat (dependen) : Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek Pemilihan metode eksperimen dalam penelitian ini disebabkan penelitian ini bertujuan untuk mengujicobakan sebuah metode pembelajaran yang dilengkapi dengan media dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek. Metode pembelajaran yang diujicobakan dalam penelitian ini, yakni Pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visualisasi, Intelektual) berbasis media video klip lagu dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek. Penelitian ini akan membuktikan keefektifan Pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visualisasi, Intelektual) berbasis media video klip lagu dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek.

Jenis metode dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen kuasi. Dengan menggunakan rancangan eksperimen kuasi, peneliti menguji hubungan sebab akibat melalui manipulasi variabel bebas. Penelitian ini dilaksanakan pada satu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok kelas ini diberi perlakuan berbeda. Kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan penerapan pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visual, Intelektual) berbasis media video klip lagu, sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan khusus.

Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelian ini adalah

Pretest-posttest control group desain (Sugiyono, 2012, hlm. 76). Metode ini

(21)

Tabel 3.1

Pretest-Posttest Control Group Design

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

E O1 X O2

K O3 Y O4

(Sugiyono, 2012, hlm. 76)

Keterangan:

E : Kelas eksperimen K : Kelas kontrol

O1 : Uji awal pada kelompok eksperimen

O2 : Uji akhir pada kelompok eksperimen

X : Perlakuan pada kelompok eksperimen berupa penerapan pendekatan SAVI berbasis media video klip lagu

Y : Perlakuan pada kelompok kontrol berupa penerapan pendekatan konvensional

O3 : Uji awal pada kelompok kontrol

O4 : Uji akhir pada kelompok kontrol

3.2Partisipan

(22)

Penelitian ini akan dilakukan pada dua kelas, yaitu kelas X MIA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA 3 sebagai kelas kontrol. Jumlah siswa pada kelas eksperimen sebanyak 35 orang, yang terdiri atas 17 orang siswa laki-laki dan 18 orang siswa perempuan. Sementara itu, jumlah siswa pada kelas kontrol sebanyak 36 orang, yang terdiri atas 19 orang siswa laki-laki dan 17 orang siswa perempuan. Jumlah total siswa yang digunakan sebagai sampel adalah sebanyak 71 orang dari populasi sebanyak 319 siswa.

Observer dalam penelitian ini berjumlah tiga orang, yaitu Retno Widjajanto, S.Pd., Irene Mutiara Khaeranti, dan Riyan Nugraha. Observer pertama merupakan guru bidang studi Bahasa Indonesia di SMAN 9 Bandung. Sementara itu, kedua observer lainnya merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Ketiga observer ini telah memahami dan menguasai konsep penerapan pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visual, Intelektual) berbasis media video klip lagu dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek sehingga dapat mengobservasi dan mengawasi aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini dengan baik.

Selain itu, dalam penelitian ini juga dilibatkan tim penilai. Adapun tim penilai dalam penelitian ini terdiri atas tiga orang, yaitu Retno Widjajanto, S. Pd., Irene Mutiara Khaeranti, dan Oktaviani Alendri. Penilai pertama merupakan guru bidang studi Bahasa Indonesia di SMAN 9 Bandung. Sementara itu, kedua penilai lainnya merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Ketiga penilai ini telah memahami dan menguasai teks cerita pendek sehingga memiliki kemampuan untuk menilai hasil pretest dan posttest kemampuan menulis teks cerita pendek siswa.

3.3Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

(23)

Tabel 3.2

Populasi Penelitian

Populasi Jumlah Jumlah

Keseluruhan Laki-Laki Perempuan

Siswa Kelas X MIA 1 18 17 35

Siswa Kelas X MIA 2 18 18 36

Siswa Kelas X MIA 3 19 17 36

Siswa Kelas X MIA 4 16 19 35

Siswa Kelas X MIA 5 23 13 36

Siswa Kelas X MIA 6 14 22 36

Siswa Kelas X IIS 1 11 16 27

Siswa Kelas X IIS 2 10 16 26

Siswa Kelas X IIS 3 14 13 27

Siswa Kelas X IIS 4 12 13 25

(Sumber: Bagian Tata Usaha SMA Negeri 9 Bandung)

3.3.2 Sampel

(24)

Tabel 3.3

Sampel Penelitian

Sampel Jumlah Jumlah

Keseluruhan Laki-Laki Perempuan

Kelas Eksperimen 18 16 34

Kelas Kontrol 19 17 36

(Sumber: Bagian Tata Usaha SMA Negeri 9 Bandung)

3.4Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui beberapa tahapan. Tahap awal dalam pengumpulan data penelitian ini adalah melakukan observasi di SMAN 9 Bandung. Setelah melakukan observasi dan pengamatan, peneliti meminta izin kepada pihak sekolah untuk mengadakan penelitian eksperimen kuasi pada kelas X dengan mengujikan pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visual, Intelektual) berbasis media video klip lagu dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek. Pada tahap selanjutnya, peneliti akan melakukan tes dan observasi. Data yang dikumpulkan adalah data pada tes awal dan tes akhir kemampuan menulis teks cerita pendek siswa di kelas eksperimen (perlakuan dengan penerapan pendekatan SAVI berbasis media video klip lagu) dengan data pada tes awal dan tes akhir kemampuan menulis teks cerita pendek siswa di kelas kontrol (perlakuan dengan menggunakan pendekatan konvensional). Peneliti juga melakukan pengamatan observasi dengan merekam proses pembelajaran yang berlangsung, baik sebelum maupun sesudah diberi perlakuan, untuk mengetahui kualitas proses pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas. Data-data tersebut kemudian dikumpulkan untuk dianalisis selama proses penelitian berlangsung.

3.4.1 Instrumen Penelitian

(25)

membuktikkan hipotesis yang telah dirumuskan. Dalam penelitian ini digunakan tiga instrumen penelitian, yaitu instrumen perlakuan, instrumen tes, dan instrumen penilaian. Peneliti menggunakan instrumen perlakuan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), instrumen tes berupa soal, dan instrumen penilaian berupa kriteria penilaian siswa. Adapun penjelasannya akan dijabarkan sebagai berikut.

3.4.1.1Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan dalam penelitian ini berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi pokok pembelajaran menulis teks cerita pendek dan video klip lagu. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) ini berisikan pedoman pembelajaran yang di dalamnya terdapat langkah-langkah pembelajaran yang dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai proses pembelajaran yang akan berlangsung. Sementara itu, video klip lagu digunakan sebagai media pembelajaran dalam penelitian ini.

3.4.1.1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Adapun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 9 Bandung Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : X/2

Materi Pokok : Memproduksi Teks Cerita Pendek Alokasi Waktu : 2 x pertemuan (4 jam pelajaran)

A. Kompetensi Inti

(26)

anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan menunjukkan sikap pro- aktif sebagai bagian

dari solusi atas berbagai permasalahan dalam kehidupan sosial secara efektif dengan memiliki sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia serta mempromosikan penggunaan bahasa Indonesia dan mengapresiasi sastra Indonesia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang bahasa dan sastra Indonesia serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian bahasa dan sastra yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks).

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak untuk mengembangkan ilmu bahasa dan sastra Indonesia secara mandiri dengan menggunakan metode ilmiah sesuai kaidah keilmuan terkait.

B. Kompetensi Dasar

4.2Memproduksi teks cerita pendek yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat, baik secara lisan maupun tulisan.

C. Indikator Ketercapaian Kompetensi

4.2.1 Menulis teks cerita pendek sesuai dengan struktur teks yang akan dibuat.

D. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat menulis teks cerita pendek sesuai dengan struktur teks yang akan dibuat.

E. Materi Pembelajaran

(27)

Cerita pendek adalah cerita atau narasi yang bersifat fiktif (tidak benar-benar terjadi) dan memusatkan pada satu peristiwa pokok serta relatif pendek.

2. Unsur-unsur intrinsik/unsur pembangun teks cerita pendek

a. Tema: ide yang mendasari suatu cerita sehingga berperan juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang diciptakannya.

b. Tokoh dan Penokohan: pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita disebut tokoh, sedangkan cara pengarang menampilkan tokoh atau pelaku itu disebut penokohan. Pranoto dalam Rosalita (2013, hlm. 10) mengkategorikan tokoh menjadi empat macam, yaitu:

1) protagonis: tokoh dengan watak baik, biasanya sebagai tokoh utama;

2) antagonis: tokoh dengan watak jahat atau tokoh yang memiliki konflik dengan tokoh utama;

3) tokoh statis: tokoh yang selalu tampil sama sepanjang cerita;

4) tokoh dinamis: tokoh yang berubah-ubah dan berkembang sepanjang cerita.

c. Alur dan Pengaluran: alur atau plot adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin sebuah cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita. Sementara itu, pengaluran adalah cara pengarang untuk merangkaikan peristiwa dalam suatu cerita. Tasrif dalam Nurgiyantoro (2009, hlm. 149) membedakan tahapan alur atau plot menjadi lima bagian sebagai berikut.

1) Tahap penyituasian (situation);

2) Tahap pemunculan konflik (generating circumtates); 3) Tahap peningkatan konflik (rising action);

4) Tahap klimaks (climaks);

(28)

d. Latar (setting): latar peristiwa dalam karya fiksi, baik berupa tempat, waktu, maupun suasana, serta memiliki fungsi fisikal dan fungsi psikologis. latar (setting) dalam cerita pendek terbagi tiga, yaitu: 1) Latar tempat, berkaitan dengan masalah geografis, misalnya lokasi

peristiwa.

2) Latar waktu, berkaitan dengan masalah waktu, misalnya jam, hari, siang, atau malam.

3) Latar suasana, berkaitan dengan suasana yang tercipta, misalnya menegangkan.

e. Sudut pandang (point of view): cara pengarang menampilkan para pelaku dalam cerita yang dipaparkannya. Menurut Sumardjo (1986, hlm. 83-85), ada empat sudut pandang yang biasa digunakan oleh penulis, yaitu:

1) Omniscient point of view (sudut penglihatan yang kuasa atau maha

tahu);

2) Objective point of view;

3) Point of view orang pertama (“Aku”);

4) Point of view peninjau.

f. Gaya bahasa: cara seorang pengarang menyampaikan gagasannya dalam menggunakan media bahasa yang indah dan harmonis, serta mampu menuansakan makna dan suasana yang dapat menyentuh daya intelektual dan emosi pembaca. Gaya bahasa ini dapat berupa diksi, pencitraan, atau majas.

3. Langkah-langkah menulis teks cerita pendek a. Menentukan ide cerita

b. Menetukan format kerangka karangan (aspek formal cerpen dan unsur-unsur intrinsik cerpen)

c. Menentukan fokus-fokus yang akan dikembangkan dalam kerangka karangan.

(29)

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

1. Pendekatan Pembelajaran : SAVI

2. Metode Pembelajaran : Somatik, Auditori, Visual, Intelektual

G. Media, Alat, dan Sumber Belajar

1. Media Pembelajaran

a. Video klip lagu “Jangan Menyerah” karya D’masiv dan video klip lagu

“Ayah” karya Seventeen,

b. powerpoint, serta

2. Alat Pembelajaran : Laptop, infokus, dan White Board

3. Sumber Pembelajaran : Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas X. Ekpresi Diri dan Akademik. 2014. Jakarta: Kemendikbud dan internet.

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan 1

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

A. Pendahuluan 1. Peserta didik menjawab sapaan pendidik, berdoa, dan mengondisikan diri siap belajar. 2. Pendidik melakukan apersepsi.

3. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan manfaat penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran.

4. Pendidik menyampaikan pokok-pokok atau cakupan materi pembelajaran.

10 menit

B. Inti  Mengamati

1. Peserta didik mencermati uraian yang berkaitan dengan definisi, unsur-unsur pembangun, dan langkah-langkah menulis teks cerita pendek.

(30)

2. Peserta didik mengamati video klip lagu

“Jangan Menyerah” karya D’masiv.  Menanya

1. Pendidik dan peserta didik bertanya jawab tentang unsur tokoh, peristiwa, dan latar yang merupakan bagian dari unsur-unsur intrinsik/unsur pembangun teks cerita pendek.

2. Peserta didik bertanya jawab tentang langkah-langkah menulis teks cerita pendek.

3. Pendidik dan peserta didik bertanya jawab tentang isi video klip lagu yang telah diamati.

4. Pendidik dan peserta didik bertanya jawab tentang ide yang dapat digunakan untuk membuat teks cerita pendek berdasarkan isi video klip lagu yang telah diamati.

Menalar

1. Peserta didik mengetahui dan memahami tentang unsur tokoh, peristiwa, dan latar dalam teks cerita pendek.

2. Peserta didik mengetahui dan memahami langkah-langkah menulis teks cerita pendek.

3. Peserta didik diminta untuk memperagakan dan menghayati gerak serta ekspresi (mimik) hal-hal yang menarik yang terkandung dalam video. 4. Peserta didik mengetahui dan memahami

(31)

diamati.

Mencoba

1. Peserta didik menuangkan ide cerita yang telah ditemukan dan dimaknai dalam video klip lagu ke dalam beberapa kalimat, kemudian mengembangkan kalimat-kalimat tersebut menjadi sebuah teks cerita pendek dengan memerhatikan unsur tokoh, peristiwa, dan latar, serta penggunaan bahasa dan EYD.

2. Pendidik dan peserta didik berdiskusi untuk mengevaluasi tentang kelengkapan unsur tokoh, peristiwa, dan latar serta penggunaan bahasa dan EYD untuk penulisan yang lebih baik.

3. Peserta didik memperbaiki kesalahan penulisan teks cerita pendek yang telah dikoreksi oleh pendidik.

Mengomunikasikan

1. Pendidik dan peserta didik berdiskusi dan bertanya jawab tentang isi teks cerita pendek yang telah dibuat siswa.

C. Penutup 1. Pendidik dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.

2. Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan.

3. Pendidik dan peserta didik merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

4. Pembelajaran diakhiri dengan doa dan

(32)

salam.

Pertemuan 2

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

A. Pendahuluan 1. Peserta didik menjawab sapaan pendidik, berdoa, dan mengondisikan diri siap belajar. 2. Pendidik melakukan apersepsi.

3. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan manfaat penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran.

4. Pendidik menyampaikan pokok-pokok atau cakupan materi pembelajaran.

10 menit

B. Inti  Mengamati

1. Peserta didik mencermati ulasan tentang unsur-unsur intrinsik/unsur pembangun teks cerita pendek dan langkah-langkah menulis teks cerita pendek.

2. Peserta didik mengamati video klip lagu

“Ayah” karya Seventeen.  Menanya

1. Pendidik dan peserta didik bertanya jawab tentang unsur-unsur intrinsik/unsur-unsur pembangun cerpen yang lain yang harus diperhatikan dalam menulis teks cerita pendek.

2. Pendidik dan peserta didik bertanya jawab tentang isi video klip lagu yang telah diamati.

3. Pendidik dan peserta didik bertanya

(33)

jawab tentang ide yang dapat digunakan untuk membuat teks cerita pendek berdasarkan isi video klip lagu yang telah diamati.

Menalar

1. Peserta didik mengetahui dan memahami unsur-unsur lain yang harus diperhatikan dalam menulis teks cerita pendek.

2. Peserta didik diminta untuk memperagakan dan menghayati gerak serta ekspresi (mimik) hal-hal yang menarik yang terkandung dalam video. 3. Peserta didik mengetahui dan memahami

makna dalam video klip lagu yang telah diamati.

Mencoba

1. Peserta didik menuangkan ide cerita yang telah ditemukan dan dimaknai dalam video klip lagu menjadi bentuk kerangka dalam pikirannya masing-masing.

2. Siswa mengembangkan kerangka teks cerita pendek yang telah dipikirkan sebelumnya menjadi teks cerita pendek utuh ke dalam bentuk tulisan dengan

memerhatikan unsur-unsur

intrinsik/unsur pembangun teks cerita pendek dan penggunaan bahasa serta EYD.

3. Pendidik dan peserta didik berdiskusi untuk mengevaluasi tentang

(34)

pembangun/intrinsik teks cerita pendek dan penggunaan bahasa serta EYD untuk penulisan yang lebih baik.

4. Peserta didik memperbaiki kesalahan dan menambahkan masukan ide cerita yang telah diterima menjadi teks cerita pendek yang utuh.

Mengomunikasikan

1. Pendidik dan peserta didik berdiskusi dan bertanya jawab tentang isi teks cerita pendek yang telah dibuat siswa.

C. Penutup 1. Pendidik dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.

2. Pendidik dan peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan.

3. Pendidik dan peserta didik merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

4. Pembelajaran diakhiri dengan doa dan salam.

10 menit

3.4.1.1.2 Video Klip Lagu

(35)

hampir disukai oleh setiap orang. Oleh karena itu, penggunaan media yang berbasis musik, yakni media video klip lagu dalam penerapan pendekatan SAVI diharapkan dapat memotivasi dan menstimulus siswa untuk dapat dengan mudah menemukan ide tulisan dan terampil dalam menulis teks cerita pendek.

Video klip lagu yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak dua

lagu, yaitu video klip lagu “Jangan Menyerah” karya D’masiv dan video klip lagu

“Ayah” karya Seventeen. Video klip lagu “Jangan Menyerah” karya D’masiv

berisi tentang perjuangan orang-orang yang tidak putus asa dan tidak menyerah untuk menghadapi cobaan hidupnya, tetapi justru tetap mensyukuri hidup dan tetap semangat melakukan yang terbaik untuk mengejar impiannya. Sementara

itu, video klip lagu “Ayah” karya Seventeen berisi tentang perjuangan seorang ayah dalam membesarkan dan memberikan kasih sayang yang tulus terhadap anaknya serta membentuk harapan dan membina anaknya dalam mencapai keberhasilan hidupnya. Kedua video klip lagu ini merupakan video klip lagu motivasi dan alur cerita yang terkandung di dalamnya seringkali dijumpai dalam lingkungan sekitar sehingga siswa diharapkan dapat dengan mudah mencerna isi dari video klip lagu tersebut dan dapat menstimulus siswa dalam menentukan ide cerita dalam membuat teks cerita pendek.

3.4.1.2Intrumen Tes

(36)

3.4.1.2.1 Lembar Soal

Tes yang akan diberikan kepada siswa berbentuk soal. Berikut ini adalah soal yang dijadikan instrumen tes kemampuan siswa dalam menulis teks cerita pendek adalah sebagai berikut.

Lembar Tes Menulis Cerita Pendek

Nama :

Kelas :

Buatlah sebuah teks cerita pendek dengan tema bebas dan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1) Cantumkan judul dan nama kalian sebagai penulis;

2) Teks cerita pendek yang dibuat harus memuat narasi dan dialog antartokoh serta unsur-unsur pembangun teks cerita pendek, yang meliputi tema, tokoh dan penokohan, alur dan pengaluran, latar, sudut pandang, dan gaya bahasa; 3) Penggunaan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) harus tepat.

3.4.1.2.2 Lembar Penilaian

Lembar penilaian berupa format kriteria penilaian menulis teks cerita pendek. Dalam format kriteria penilaian ini akan dijabarkan aspek-aspek yang menjadi penilaian dalam menulis teks cerita pendek sehingga data hasil kemampuan siswa dalam menulis teks cerita pendek akan dapat diketahui dengan jelas sebagai kebutuhan penelitian. Adapun kriteria penilaian menulis teks cerita pendek adalah sebagai berikut.

Tabel 3.4

Kriteria Penilaian Menulis Teks Cerita Pendek

No. Aspek yang Dinilai Skor Deskripsi

1. Kelengkapan aspek formal cerpen

(37)

bersangkutan), nama penulis (siswa mencantumkan namanya dalam cerpen yang dibuatnya), dialog (menunjukkan percakapan antartokoh dalam cerita), dan narasi (menceritakan kejadian-kejadian dalam cerpen).

8 Jika hanya memuat tiga aspek, misalnya hanya memuat judul, nama penulis, dan dialog. Aspek formal cerpen kurang lengkap karena ada salah satu yang tidak dicantumkan.

6 Jika hanya memuat dua aspek, misalnya siswa tidak mencatumkan judul dan nama pengarang.

4 Jika hanya memuat satu aspek, misalnya hanya memuat salah satu aspek, hanya narasi.

2 Jika semua aspek tidak ada. 2. Kelengkapan

unsur-unsur intrinsik cerpen

15 Jika memuat tema, tokoh dan penokohan, alur dan pengaluran, latar (setting), sudut pandang (point of view), dan gaya bahasa.

12 Jika salah satu aspek tidak ada, misalnya tidak memuat tokoh dan penokohan. 9 Jika dua aspek tidak ada, misalnya tidak

(38)

6 Jika tiga aspek tidak ada, misalnya tidak memuat tokoh dan penokohan, latar, serta alur dan pengaluran.

3 Jika lebih dari tiga aspek yang tidak ada, misalnya tidak memuat tokoh dan penokohan, alur dan pengaluran, latar, dan sudut pandang.

3. Kepaduan unsur-unsur intrinsik cerita pendek

20 Jika terdapat kepaduan seluruh unsur intrinsik cerita pendek, yang meliputi tema (ide yang mendasari cerita), tokoh dan penokohan (tokoh dalam cerpen dapat digambarkan berdasarkan fisik, psikologi, dan sosiologi), alur dan pengaluran (memuat kejadian awal, tengah, dan akhir), latar (tempat, waktu dan suasana), sudut pandang, dan gaya bahasa.

16 Jika terdapat salah satu unsur yang tidak padu, misalnya penggambaran karakter tokoh tidak padu dengan gaya bahasa yang digunakan, misalnya tokoh digambarkan sebagai seorang pengemis yang tinggal di perkampungan kumuh namun bahasa yang digunakan saat mengobrol sangat intelektual.

(39)

8 Jika terdapat lima unsur yang tidak padu. Misalnya dalam cerpen tersebut hanya memuat kepaduan antara tokoh dengan latar tanpa memerhatikan kepaduan unsur lainnya.

4 Jika tidak ada kepaduan antara unsur-unsur intrinsik atau struktur cerpen. 4. Ketepatan penggunaan

EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)

5 Jika dalam teks cerita pendek terdapat 85-100% penggunaan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) yang tepat.

4 Jika dalam teks cerita pendek terdapat 75-84% penggunaan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) yang tepat.

3 Jika dalam teks cerita pendek terdapat 60-74% penggunaan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) yang tepat.

2 Jika dalam teks cerita pendek terdapat 40-59% penggunaan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) yang tepat.

1 Jika dalam teks cerita pendek terdapat ≤ 39% penggunaan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) yang tepat.

(Diadaptasi dari Disfana, 2013, hlm. 11-13 )

Skor maksimal: 50

Hasil penilaian dihitung dengan rumus: Nilai = �� � �ℎ�

(40)

Pada tahap selanjutnya, nilai yang telah diperoleh dikategorikan berdasarkan tabel kategori penilaian tes keterampilan menulis teks cerita pendek sebagai berikut.

Tabel 3.5

Kategori Penilaian Menulis Teks Cerita Pendek Berdasarkan Skala Nilai

No. Kategori Nilai

1. Sangat Baik 86-100

2. Baik 76-85

3. Cukup 61-75

4. Kurang 41-60

5. Sangat Kurang 0-40

(Diadaptasi dari Nilai Raport Kelas X SMAN 9 Bandung)

3.4.1.3Instrumen Observasi

(41)

3.4.1.3.1 Lembar Observasi Aktivitas Guru

Tabel 3.6

Format Observasi Aktivitas Guru

Berilah tanda centang (√) pada kolom yang dianggap sesuai!

No. Aspek yang Diamati Hasil Pengamatan

Ya Tidak

1. Kemampuan Membuka Pelajaran

a. Menarik perhatian siswa b. Memberikan motivasi kepada

siswa

c. Memberikan acuan bahan yang akan disajikan d. Melakukan apersepsi

(mengaitkan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang baru) 2. Implementasi Pendekatan

Pembelajaran

Somatik

a. Gerakan badan tidak

mengganggu perhatian siswa b. Memperhatikan penggunaan

media

c. Ketepatan dalam mengoperasikan media d. Kecermatan dalam

pemanfaatan waktu

(42)

Audio

a. Kejelasan suara dalam menjelaskan materi dan berkomunikasi dengan siswa b. Antusiasme dalam

menanggapi dan memberi respon kepada siswa c. Memberikan kesempatan

siswa untuk bertanya Visual

a. Menayangkan video klip lagu

“Jangan Menyerah” karya D’masiv

b. Menayangkan video klip lagu

“Ayah” karya Seventeen

Intelektual

a. Penyajian materi ajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang tertuang dalm RPP

b. Penilaian menggunakan format yang telah disediakan 3. Kemampuan Menutup

Pelajaran

a. Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari

b. Melakukan refleksi (meninjau kembali pembelajaran yang telah dilakukan)

(43)

selanjutnya

(Diadaptasi dari Wulandari, 2013, hlm. 46-48)

3.4.1.3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Tabel 3.7

Format Observasi Aktivitas Siswa

Berilah tanda centang (√) pada kolom yang dianggap sesuai!

No. Aspek yang Diamati Hasil Pengamatan

Ya Tidak

1. Aktivitas Siswa Selama Mengikuti KBM

a. Perhatian siswa terfokus pada pelajaran

b. Siswa memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh pendidik 2. Implementasi Pendekatan

Pembelajaran

Somatik

a. Siswa memperagakan dan menghayati gerak serta ekspresi (mimik) hal-hal yang menarik yang terkandung dalam video.

b. Siswa aktif dalam proses pembelajaran

Auditori

a. Siswa mendengarkan video klip lagu yang telah disediakan oleh guru

(44)

dengan guru.

c. Siswa berdiskusi dengan guru untuk mengevaluasi kelengkapan unsur intrinsik teks cerita pendek yang telah dibuatnya.

d. Siswa berdiskusi dan bertanya jawab dengan guru tentang isi teks cerita pendek yang telah mereka buat. Visual

a. Siswa mengamati video klip lagu yang disediakan oleh guru

b. Siswa mencermati uraian tentang definisi, unsur-unsur intrinsik cerpen, dan langkah-langkah memproduksi cerpen yang disampaikan oleh guru. Intelektual

a. Siswa mencatat hal-hal penting selama proses pembelajaran.

b. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

(Diadaptasi dari Wulandari, 2013, hlm. 48-49))

3.5Prosedur Penelitian

(45)

yakni persiapan, pelaksanaan, dan pengolahan data. Adapun penjabaran dari tiap-tiap tahap adalah sebagai berikut.

1) Persiapan, tahap ini merupakan tahapan perencanaan sebelum dilaksanakannya penelitian. Tahapan persiapan ini meliputi perumusan masalah, studi kepustakaan, perumusan hipotesis, dan penentuan model atau desain penelitian yang sekaligus dilengkapi dengan instrumen penelitian. 2) Pelaksanaan, tahap ini merupakan tahapan dilaksanakannya penelitian untuk

mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan melalui pemberian perlakuan atau treatment terhadap subjek penelitian dan pemberian tes yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberi perlakuan atau

treatment, baik pretes maupun postes. Adapun pelaksanaan penelitian ini

meliputi tahap sebagai berikut.

(a) Pemberian pretest berupa menulis teks cerita pendek dengan tema bebas dan berdasarkan dengan ketentuan-ketentuan yang telah dipaparkan dalam lembar soal. Pretes ini diberikan pada kedua kelas dalam penelitian ini, yakni kelas X MIA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA 3 sebagai kelas kontrol. Pemberian pretes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan atau treatment.

(b) Pemberian perlakuan atau treatment dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek dengan menerapkan strategi SAVI (Somatik, Auditori, Visual, Intelektual) berbasis media video klip lagu pada kelas eksperimen dan menerapkan pendekatan konvensional pada kelas kontrol. Pemberian perlakuan atau treatment sebanyak tiga kali. Selain itu, pada tahapan ini, peneliti meminta bantuan teman sejawat (critical friend) untuk menjadi observer penelitian yang akan mengobservasi aktivitas guru dan siswa pada saat pemberian perlakuan atau treatment di kelas eksperimen.

(46)

dalam menulis teks cerita pendek berdasarkan kemampuan baru yang dimilikinya setelah mendapatkan perlakuan atau treatment sebelumnya. 3) Pengolahan data, tahap ini merupakan tahapan setelah dilakukan penelitian,

yakni mengolah data penelitian. Tahapan ini meliputi pengolahan dan penyajian informasi, analisis data, pembuatan kesimpulan, serta pembuatan laporan hasil penelitian.

3.6Analisis Data

Data yang telah diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan teknik pengolahan data kuantitatif. Pengolahan data kuantitatif tersebut diuji dengan menggunakan statistik (ukuran) yang tepat sehingga diperoleh kesimpulan bahwa testi (subjek yang dievaluasi) itu berukuran tinggi-rendah, baik-jelek, atau berhasil-gagal (Subana, dkk., 2005, hlm. 16). Selain itu, statistik juga berperan untuk mengujikan suatu hipotesis. Berikut ini adalah tahapan pengolahan data dalam penelitian yaitu sebagai berikut.

1) Tahap pengolahan data, tahap ini merupakan tahap pengolahan awal dari data-data yang telah diperoleh atau dikumpulkan dari hasil observasi, tes, dan lain-lain.

2) Tahap pengorganisasian data, tahap ini merupakan tahap untuk memilih data-data yaang diperlukan dan sesuai dengan masalah penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Data-data yang dipilih selanjutnya dianalisis sesuai dengan kebutuhan penelitian.

3) Tahap temuan hasil, tahap ini merupakan tahap yang diperoleh setelah dilakukan analisis data yang dapat memberikan gambaran atau fakta di lapangan. Pada tahap ini, peneliti akan dapat menyimpulkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan.

(47)

langkah-langkah pengolahan nilai pretest dan posttest kemampuan menulis siswa dengan menggunakan perhitungan statistik.

1) Menilai dan menganalisis data tes awal dan tes akhir. Langkah-langkah analisis datanya adalah sebagai berikut.

a) Menganalisis teks cerita pendek yang telah dibuat siswa.

b) Menentukan skor tes awal dan tes akhir, kemudian menentukan nilai dengan rumus:

Nilai = ℎ x

c) Mendeskripsikan hasil tes awal dan tes akhir. 2) Uji reliabilitas antarpenimbang

Hasil analisis data dilakukan oleh tiga orang penimbang. Uji reliabilitas dilakukan untuk menghindari adanya penilaian secara subjektif. Untuk mengetahui ketepatan analisis data yang dilakukan oleh tiga penimbang tersebut, dilakukan uji sebagai berikut.

∑dt2

= Sigma determinan

SSt∑dt2

= jumlah kuadrat siswa

SSp∑d2

p = jumlah kuadrat penguji/penimbang

SStot∑p2

t = jumlah kuadrat total

SSkk∑d2

(48)

Setelah itu, hasil data-data dimasukkan ke dalam format ANAVA. Reliabilitas antar penimbang dilakukan dengan rumus berikut.

Kemudian nilai dicocokkan dengan tabel Guilford berikut. Tabel 3.8

Tingkat Korelasi Guiltford

Interval Koefisien Tingkat Korelasi

˂ 0,20 tidak ada korelasi

0,20 – 0,40 korelasi rendah 0,40 – 0,60 korelasi sedang 0,60 – 0,80 korelasi tinggi 0,80 – 0,90 korelasi tinggi sekali

1,00 korelasi sempurna

(Subana, dkk, 2005 : 104) 3) Uji normalitas bertujuan untuk mencari tahu normalitas distribusi skor prates dan pascates. Penghitungan uji normalitas ini menggunakan aplikasi SPSS versi 16 dengan signifikasi 0,05. Data berdistribusi normal apabila signifikansi yang ditunjukkan oleh aplikasi SPSS lebih besar dari 0,05.

4) Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui tingkat homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji homogenitas akan menunjukkan apakah kelas eksperimen dan kelas 56 kontrol memiliki sifat homogen. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS Versi 16. Tingkat homogenitas akan ditunjukkan oleh signifikansi hasil dari penghitungan SPSS. Apabila signifikasi yang diperoleh lebih besar dari 0,05 dapat diketahui bahwa data prates dan pascates bersifat homogen.

5) Uji Hipotesis

(49)

menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji-t dilakukan untuk menguji signifikansi perbedaan mean. Dalam melakukan uji hipotesis diperlukan langkah-langkah sebagai berikut.

a) Mencari deviasi standar gabungan (dsg) Dsg = √

Keterangan:

n1 = banyaknya data kelompok 1

n2 = banyaknya data kelompok 2

V1 = varians data kelompok 1

V2 = varians data kelompok 2

b) Menentukan t hitung

t =

Keterangan:

�1 = rata-rata data kelompok 1

�2 = rata-rata data kelompok 2

c) Menentukan derajat kebebasan (dk) Dengan rumus: dk = n1 + n2– 2.

d) Menentukan ttabel

Pengujian statistik uji-t digunakan untuk mengetahui tingkat pengaruh dari masing-masing variabel. Hipotesis diuji pada taraf nyata ɑ = 0,05.

Untuk hipotesis satu pihak, ttabel =

Dengan kriteria pengujian:

Jika thitung > ttabel maka Ha (Hipotesis Alternatif) diterima atau H0

(Hipotesis Nol) ditolak.

Jika thitung < ttabel, maka Ha (Hipotesis Alternatif) ditolak atau H0 (Hipotesis

Nol) diterima.

(50)

BAB 5

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

5.1Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah, pembahasan, dan pengolahan data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1) Kemampuan siswa dalam menulis teks cerita pendek pada tes awal atau

pretest di kelas eksperimen sebelum diberi perlakuan berupa penerapan

pendekatan SAVI memperoleh nilai rata-rata 65 dengan kategori cukup. Sementara itu, kemampuan siswa dalam menulis teks cerita pendek pada tes akhir atau posttest di kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan berupa penerapan pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visual, Intelektual) berbasis media video klip lagu memperoleh nilai rata-rata 79 dengan kategori baik. Nilai tersebut menunjukkan terdapatnya perbedaan yang signifikan pada kemampuan menulis teks cerita pendek sebelum dan sesudah diberi perlakuan berupa penerapan pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visual, Intelektual) berbasis media video klip lagu pada siswa kelas eksperimen.

2) Kemampuan siswa dalam menulis teks cerita pendek pada tes awal atau

pretest di kelas kontrol sebelum diberi perlakuan berupa penerapan

pendekatan konvensional memperoleh nilai rata-rata 68 dengan kategori cukup. Sementara itu, kemampuan siswa dalam menulis teks cerita pendek pada tes akhir atau posttest di kelas kontrol setelah diberikan perlakuan berupa penerapan pendekatan konvensional memperoleh nilai rata-rata 75 dengan kategori cukup. Namun, peningkatan tersebut tidak signifikan seperti pada kelas eksperimen.

3) Berdasarkan perhitungan uji t hipotesis, diperoleh hasil ttabel ≤ thitung ≥ ttabel ,

yaitu 1,997 ≤ 7,32 ≥ 1,997. Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima dan H0

(51)

kemampuan menulis teks cerita pendek siswa di kelas kontrol sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan konvensional. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata kemampuan menulis teks cerita pendek siswa pada kedua kelas sebelum dan setelah diberi perlakuan atau treatment. Dapat diketahui bahwa kelas eksperimen memiliki peningkatan nilai yang lebih tinggi, yakni dari 65 menjadi 79 dengan peningkatan sebesar 14, sedangkan kelas kontrol hanya meningkat dari 68 menjadi 75 dengan peningkatan sebesar 7. Perlakuan yang diberikan di kelas eksperimen dengan menggunakan pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visual, Intelektual) berbasis media video klip lagu terbukti lebih efektif dibandingkan dengan perlakuan yang diberikan di kelas eksperimen dengan menggunakan pendekatan konvensional.

5.2Implikasi dan Rekomendasi

Berdasarkan pembahasan dan simpulan yang telah dipaparkan, maka peneliti memiliki beberapa mimplikasi dan rekomendasi sebagai berikut.

1) Hasil pada penelitian ini memberikan gambaran bahwa pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visual, Intelektual) berbasis media video klip lagu terbukti efektif meningkatkan kemampuan menulis teks cerita pendek siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata siswa setelah diterapkannya pendekatan SAVI. Oleh karena itu, pendekatan SAVI (Somatik, Auditori, Visual, Intelektual) berbasis media video klip lagu ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis teks cerita pendek.

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Sampel Penelitian
Tabel 3.4
+5

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui manfaat terapi latihan berupa hold relax dan gerak pasif (relaxed pasive movement dan force pasive movement) dapat meningkatkan lingkup

Penelitian ini berlatarbelakang permasalahan masih rendahnya kompetensi guru di Kabupaten Pandeglang dalam penerapan kurikulum 2013. Masalah ini disebabkan oleh rendahnya

Pendidikan non-formal berperan penting dalam membentuk minat saya menjadi wirausaha8. Pengalaman kerja orang lain

Pengolahan data nilai adalah proses pemasukan nilai yang diterima dari dosen pengampu ke Sistem Informasi Akademik untuk selanjutnya dicetak/

PENINGKATAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA MELALUI METODE TUGAS DALAM PEMBELAJARAN IPS: (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 3 Tanjungsari Kelas VIII A).. Universitas

PENINGKATAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA MELALUI METODE TUGAS DALAM PEMBELAJARAN IPS: (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 3 Tanjungsari Kelas VIII A).. Universitas

Memahami Perilaku Pemilih Pada Pemilu 2004 di Indonesia. Jurnal Demokrasi

bahwa dipandang perlu untuk menambah keanggotaan Team Pertimbangan Hak Guna Usaha Perkebunan Besar dengan seorang pejabat dari Direktorat Landreform Direktorat Jenderal