PENGARUH LATIHAN MENGGIRING BOLA MENGGUNAKAN METODE
CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PEMAIN SEPAKBOLA COERVER COACHING U-15
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Oleh:
Agung Hilmi Wahdi 1005414
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Latihan
Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15” ini beserta seluruh
isinya adalah benar-benar karya saya sendiri tidak ada didalamnya yang termasuk kriteria
plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila dikemudian hari
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada
klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Januari 2015
Yang membuat pernyataan,
AGUNG HILMI WAHDI
PENGARUH LATIHAN MENGGIRING BOLA MENGGUNAKAN METODE
CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PEMAIN SEPAKBOLA COERVER COACHING U-15
Disetujui dan Disahkan Oleh pembimbing:
Pembimbing I,
Drs. Yadi Sunaryadi, M.Pd NIP.196510171992031002
Pembimbing II,
Muhamad Tafaqur, M.Pd NIP.197810052009121003
Diketahui oleh,
Ketua Departemen Pendidikan Kepelatihan
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENGARUH LATIHAN MENGGIRING BOLA MENGGUNAKAN METODE CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING PEMAIN SEPAKBOLA COERVER
COACHING U-15
PembimbingI : Drs. Yadi Sunaryadi, M.Pd. Pembimbing II : Muhamad Tafaqur, M.Pd.
Agung Hilmi Wahdi* 1005414
Dribbling merupakan teknik dasar yang harus dikuasai dengan baik oleh seorang
pemain sepakbola, karena dribbling merupakan komponen dasar yang sangat diperlukan dalam permainan sepakbola. Dalam penelitian ini penulis meneliti tentang latihan menggiring bola menggunakan metode circuit training terhadap peningkatan keterampilan dribbling. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode latihan menggiring bola menggunakan metode
circuit training terhadap keterampilan dribbling pemain sepakbola. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Coerver Coaching Bandung. Di dalam penelitian ini penulis mengambil sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 14 orang siswa Coerver Coaching Bandung U-15 yang sudah bisa melakukan dribbling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes menggiring bola slalom 2 meter. Berdasarkan pengolahan dan analisis data peningkatan untuk kelompok eksperimen dari hasil tes awal diperoleh nilai rata-rata 10,36 dan tes akhir memperoleh nilai 8,34, selisih tes awal dan tes akhir sebesar 2,02. Sedangkan kelompok kontrol rata-rata nilai tes awal 10,41 dan tes akhir 9,41, selisih tes awal dan tes akhir kelompok kontrol sebesar 0,99. Sedangkan uji hipotesis dengan uji signifikansi dua rata-rata (berpasangan) diperoleh thitung 10,27 > ttabel 2,45 untuk
kelompok circuit training dengan demikian Ho ditolak, artinya terjadi peningkatan
yang signifikan. Maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : latihan dengan menggunakan metode circuit training memberikan pengaruh yang lebih signifikan terhadap peningkatan keterampilan dribbling.
*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Angkatan 2010
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
EFFECT OF DRIBBLE EXERCISE USING OF CIRCUIT TRAINING METHOD TO IMPROVEMENT DRIBBLING SKILL SOCCER PLAYER
COERVER COACHING U-15
Agung Hilmi Wahdi (Lead Author); Yadi Sunaryadi (Responsible Author); Muhamad Tafaqur (Responsible Author)
Sport Coaching Education Program The Faculty of Sport and Health Education
ABSTRACT
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
*Student of Sport Coaching Education Program, batch 2010
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI A. Latar Belakang Penelitian... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian... 5
C. Rumusan Masalah Penelitian...5
D. Tujuan Penelitian... 5
E. Manfaat Penelitian... 6
F. Struktur Organisasi Skripsi... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Pengertian Sepakbola ... B. Fase-Fase dalam Penguasaan Keterampilan ... 8 9 1. Tahap Kognitif ... 10
2. Tahap Asosiatif... 10
3. Tahap Otomatisasi ...
C. Penguasaan Keterampilan Gerak (Motor Skill Acquisition)...
D. Teknik Dasar Sepakbola ... 11
11
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Teknik Dasar Menggiring Bola... 16
1. Teknik Dasar Menggiring Bola dengan Kaki Bagian Dalam ... 17
2. Teknik Dasar Menggiring Bola dengan Kaki Bagian Luar... 18
3. Teknik Dasar Menggiring Bola dengan Punggung Kaki ... 19
F. Keterampilan Dribbling...
B. Populasi dan Sampel Penelitian... 26
1. Populasi Penelitian...26 G. Prosedur Pengolahan Data... 35
1. Uji Rata-Rata... 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengolahan Dan Analisis Data...39
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Uji Homogenitas...40
3. Uji Normalitas... 41
4. Pengujian Hipotesis ...42
B. Diskusi Penemuan... 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 47
B. Saran ... 47
DAFTAR PUSTAKA ...49
LAMPIRAN - LAMPIRAN...
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Contoh Pelaksanaan Program Latihan...34
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Rata-rata dan Simpangan Baku Tes Akhir
dan Tes Awal Metode Circuit Training dan Kelompok Kontrol...40
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Homogenitas (dua varians) Kelompok Metode
Circuit Training Kelompok Kontrol...41
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Lilifors Metode Circuit Training dan
Kelompok Kontrol...42
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan dan Uji Signifikansi Peningkatan Hasil
Kelompok Metode Circuit Training dan Kontrol...43
Tabel 4.5 Grafik Perbandingan Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok
Metode Circuit Training...44
Tabel 4.6 Grafik Perbandingan Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Teknik Dribbling Menggunakan Kaki Bagian Dalam...18
Gambar 2.2 Teknik Dribbling Menggunakan Kaki Bagian Luar...18
Gambar 2.3 Teknik Dribbling Menggunakan Punggung Kaki...19
Gambar 2.4 Bentuk Latihan Circuit Training...21
Gambar 3.1 Langkah-langkah Pengambilan dan Pengolahan Data...29
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Tes Awal, Tes Akhir dan Gain Kelompok Eksperimen
dan Kontrol...51
Lampiran 2. Data Hasil Perhitungan Rata-rata Kelompok Circuit Training...52
Lampiran 3. Data Hasil Perhitungan Rata-rata Keompok Kontrol...53
Lampiran 4. Grafik Perbandingan hasil Tes awan da Tes Akhir Metode Circuit Training dan Kelompok Kontrol...54
Lampiran 5. Data Hasil Tes Simpangan Baku Metode Circuit Training...55
Lampiran 6. Data Hasil Tes Simpangan Baku Kelompok Kontrol...57
Lampiran 7. Uji Homogenitas Tes Awal, Tes Akhir dan Gain Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol...59
Lampiran10. Uji Normalitas Tes Awal, Tes Akhir dan Gain Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol...62
Lampiran14. Uji Signifikansi Kesamaan Dua Rata-rata...66
Lampiran15. Tabel Lilifors...69
Lampiran16. Tabel Nilai Z Distribusi Normal Standar...70
Lampiran17. Tabel Distribusi T...71
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lampiran19. Surat Keputusan Pengesahan Judul dan Penunjukkan Dosen
Pembimbing Skripsi...79
Lampiran20. Daftar Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Skripsi...80
Lampiran21. Surat Izin Penelitian...81
Lampiran22. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian...82
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di Indonesia apalagi
di dunia Internasional. Setiap orang, baik wanita maupun pria, tua maupun
muda mengetahui sepakbola. Walaupun sebagian dari mereka cuma sekedar
mengetahui dan tidak bisa memainkannya dengan baik, tetapi dengan cukup
tau saja sudah membuktikan bahwa sepakbola merupakan olahraga populer
didunia. Selain itu sepakbola merupakan olahraga semua kalangan, kaya,
miskin, tua, muda, pria, wanita, semuanya bisa memainkan olahraga yang
paling dipuja di pelosok dunia. Sepakbola merupakan olahraga kelompok atau
tim yang terdiri dari sebelas pemain di tiap tim yang bertujuan memasukkan
bola kedalam gawang lawan, dan berusaha menjaga gawang agar tidak
kemasukkan oleh lawan. Tim yang lebih banyak memasukkan bola kegawang
lawan lah yang jadi pemenangnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sucipto
dkk. (2000, hlm.7) yang menjelaskan bahwa “tujuan permainan sepakbola
adalah pemain memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawannya
dan berusaha menjaga gawangnya sendiri agar tidak kemasukan”.
Sepakbola adalah olahraga yang kompleks yang bukan hanya menendang
dan berlari, melainkan ada beberapa gabungan gerakan dan fisik yang
membuat sepakbola tersebut indah untuk ditonton. Lari, menggiring, dan
menendang adalah beberapa aspek dominan yang terdapat dalam olahraga ini.
Sepakbola bukan hanya olahraga otot, kecerdasan pun sangat diperlukan
dalam memainkan olahraga ini dengan baik. Olahraga sepakbola pada zaman
dahulu hingga saat sekarang ini semakin berkembang dan menjadi sangat
populer diberbagai kalangan masyarakat. Terlepas dari itu, para calon pelatih
2
permainan tersebut, mulai dari sejarah, teknik-teknik, pola
penyerangan/pertahanan dan lain sebagainya wajib dikuasai dan dipahami.
Dalam olahraga sepakbola kemampuan teknik dasar sangatlah dibutuhkan
untuk mencapai prestasi yang optimal, karena untuk menjadi seorang atlet
sepakbola harus memiliki kemampuan teknik dasar sepakbola. Mielke (2007,
hlm. 2) memaparkan bahwa: Ada beberapa teknik-teknik dasar dalam
sepakbola, seperti 1) stop ball (menghentikan bola), 2) shooting (menendang
bola ke gawang), 3) passing (mengumpan), 4) heading (menyundul bola), dan
5) dribbling (menggiring bola). Salah satu teknik dasar yang harus dikuasai
atlet agar dapat bermain bola dengan baik adalah dribbling. Dribbling
merupakan teknik dasar sepakbola yang sangat penting dan harus dimiliki oleh
setiap pemain sepakbola, karena menggiring bola mencerminkan kemampuan
teknik dan skill individu seorang pemain untuk melewati lawan dan
membongkar pertahanan lawan, sehingga akan berpengaruh terhadap
keberhasilan dalam permainan sepakbola.
Dribbling adalah teknik membawa bola dengan cepat dan terarah untuk
melewati lawan yang bisa dilakukan dengan kaki bagian dalam, kaki bagian
luar dan punggung kaki, tergantung situasi dilapangan. Lebih lanjut lagi Mielke mengatakan bahwa “teknik dribbling terbagi 3 macam : 1) Teknik
dribbling menggunakan sisi kaki bagian dalam, 2) Teknik dribbling
menggunakan kura-kura kaki penuh (punggung kaki) , 3) Teknik dribbling
dengan menggunakan sisi bagian luar”. Keterampilan dribbling perlu dilatih
dengan bentuk latihan dribbling yang sama dengan keadaan di lapangan.
Disamping itu, kelincahan, kecepatan, keseimbangan dan koordinasi kaki juga
sangat dibutuhkan dalam keterampilan menggiring bola, karena dalam
melakukan teknik menggiring bola, unsur kondisi fisik dan kerja kaki
(footwork) sangat dibutuhkan agar seorang pemain bisa melakukan gerakan
teknik menggiring bola dengan baik.
Indonesia merupakan negara besar dengan sumber daya manusia yang
melimpah, tak terkecuali di bidang olahraga khususnya sepakbola. Akan tetapi
3
dibanggakan dikancah internasional. Banyak sekali kendala yang menjadi
faktor belum majunya prestasi sepakbola Indonesia dikancah intersional,
seperti masih rendahnya keterampilan dasar bermain sepakbola anak-anak
Indonesia, kurangnya fasilitas yang memadai untuk berlatih, belum banyaknya
metode-metode latihan yang bagus diajarkan di Indonesia, dan kurangnya
pengetahuan para pelatih di Indonesia dalam melaksanakan program latihan.
Salah satu hal yang penulis amati disalah satu sekolah sepakbola Coerver
Coaching yang masih rendah adalah keterampilan dasar siswa Coerver
Coaching itu sendiri, terutama keterampilan menggiring bola. Hal itu terlihat
ketika para pemain melakukan game, permainan kurang berjalan dengan baik
karena pada saat ada moment untuk melakukan gerakan dribbling,
kebanyakan para pemain masih belum baik dalam melakukannya. Dalam
penelitian ini, penulis akan melakukan penelitian dengan melakukan latihan
menggiring bola yang berbeda-beda dengan menggunakan metode circuit
training. Banyak keuntungan yang didapat ketika masalah ini diteliti, seperti
bisa meningkatakan keterampilan menggiring bola siswa Coerver Coaching,
dan kemudian bisa jadi pembendaharaan ilmu bagi pelatih dalam
meningkatkan kemampuan menggiring siswa Coerver Coaching.
Sepakbola merupakan salah satu olahraga yang paling cepat berkembang,
banyak bentuk latihan dan metode-metode baru yang dikembangkan untuk
meningkatkan keterampilan teknik dasar sepakbola. Para pemain Indonesia
secara umum dan siswa Coerver Coaching khususnya masih kurang dalam
melakukan keterampilan dasar sepakbola, khususnya dribbling. jika
dibandingkan dengan pemain-pemain di negara yang mengikuti
perkembangan sepakbola secara intens, baik dari segi fasilitas, metode latihan
dan sumber daya manusia, pemain sepakbola indonesia masih jauh tertinggal,
khususnya dari segi kemampuan teknik menggiring bola. Salah satu faktor
yang membuat pemain Coerver Coaching masih kurang baik dalam teknik
menggiring bola, menurut penulis yaitu karena metode latihan teknik
menggiring bola yang kurang bervariasi. Jika masalah ini dibiarkan, maka
4
bersaing dengan pemain di suatu negara yang sepakbolanya sudah jauh
berkembang dengan metode-metode latihan yang berkembang dengan baik.
Pada penelitian yang akan penulis teliti adalah memberikan latihan
menggiring bola yang bervariasi yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan
dalam satu sesi latihan sehingga akan terjadi otomatisasi gerakan dribbling
akan bisa dicapai dengan baik. Banyak metode latihan yang bisa digunakan
untuk meningkatkan keterampilan menggiring bola salah satunya
menggunakan metode circuit training. Seperti yang dijelaskan Worthington
(2012) bahwa :
.... I believe the players should be in contact with the ball as much as
possible in every session they are involved in and from what I have read on twitter a lot of other coaches believe this as well. ...However, this circuit will be different from most as each station will be based around using the ball.
Maksud dari kutipan diatas adalah pemain harus berada dalam kontak dengan
bola sebanyak mungkin dalam setiap sesi latihannya dan metode yang
digunakan dalam sesi latihan ini adalah sirkuit training, namun sirkuit training
yang berbeda dari sebagian besar karena setiap stasiun sirkuit training
menggunakan bola. Agar pemain memiliki keterampilan menggiring bola
yang bagus maka perlu latihan rutin untuk melatih keterampilannya.
Pelaksanaan circuit training tergantung kreativitas pelatih, semakin kreatif
seorang pelatih dalam mengkombinasikan bentuk latihan, menentukan target
latihan sesuai dengan jenis olahraganya, dan semakin jeli pelatih dalam
mengontrol pelaksanaan latihan, maka semakin baik hasil yang akan dicapai. Hal ini sesuai dengan pendapat Harsono (1988, hlm. 227) bahwa: ”Dengan sedikit kecerdikan dan kreatifitas, coach akan dapat mendesain suatu circuit
yang paling cocok untuk cabang olahraganya”. Bentuk latihan circuit training
adalah latihan yang menggabungkan jenis latihan yang dibutuhkan dalam
5
terdiri dari beberapa “stasiun” atau pos dan setiap stasiun seorang atlet melakukan jenis latihan yang telah ditentukan”.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit
Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola
Coerver Coaching U-15”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan,
diantaranya :
1. Gambaran kemampuan dribbling siswa Coerver Coaching masih rendah.
2. Kurangnya variasi program latihan yang diberikan pelatih dalam
meningkatkan kemampuan dribbling siswa Coerver Coaching.
3. Belum maksimalnya siswa Coerver Coaching dalam memahami dan
menerapkan bentuk-bentuk latihan yang diberikan pelatih.
4. Belum diketahui pengaruh latihan menggiring bola menggunakan metode
circuit training terhadap kecakapan menggiring bola.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, maka yang
menjadi masalah penulis adalah : “Apakah latihan menggiring bola
menggunakan metode circuit training memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan keterampilan dribbling pada pemain sepakbola Coerver
Coaching U-15 ?”.
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan menggiring bola
menggunakan metode circuit training terhadap peningkatan keterampilan
6
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka yg diharapkan
penulis melalui penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan referensi bagi peneliti yang hendak meneliti
masalah-masalah sepakbola terutama pada kemampuan dribbling pemain
sepakbola.
2. Sebagai bahan referensi pemain dalam menambah wawasan untuk
meningkatkan kemampuan teknik menggiring bola.
3. Dengan metode ini dapat memberikan masukkan kepada pelatih dan
pembina olahraga baik di klub maupun sekolah sepakbola tentang metode
latihan circuit training untuk melatih kecakapan menggiring bola.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya,
maka berikut rencana penulis untuk membuat kerangka penulisan yang akan
diuraikan berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut :
1. BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, defenisi operasional,
dan struktur organisasi skripsi.
2. BAB II TINJAUAN TEORITIS
Dalam bab ini membahas teori-teori yang berhubungan dengan penelitian
yang dilakukan tentang sepakbola, teknik dasar bermain sepakbola,
keterampilan dribbling, fase-fase pembelajaran keterampilan, metode circuit
training, asumsi dasar, dan hipotesis.
3. BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini membahas mengenai metode dan teknik pengumpulan data,
7
4. BAB IV HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini membahas tentang pengolahan data atau analisis hasil
penelitian.
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini membahas tentang kesimpulan dari penelitian yang dilakukan
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam suatu penelitian tentunya diperlukan suatu metode dalam
pelaksanaanya. Metode ini merupakan cara atau jalan untuk mencapai suatu
tujuan. Tujuan penelitian yaitu mengambarkan dan menyimpulkan data
dengan maksud untuk memecahkan suatu masalah. Adapun metode yang
digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang penulis ajukan,
maka penulis melakukan penelitian ini dengan menggunakan metode
eksperimen, yaitu proses pencarian data untuk memecahkan masalah yaitu
menggunkan metode latihan dan tes. Mengenai metode eksperimen ini
Surakhmad (1998, hlm. 149) mengatakan bahwa “bereksperimen dalam arti yang luas adalah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil”. Sedangkan Arikunto (2002, hlm. 4) menjelaskan bahwa :
Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab-akibat (hubungan kasual) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu.
Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh atau sebab dan akibat
dari suatu perlakuan. Metode ini juga diharapkan dapat menemukan hubungan
sebab akibat dari variable yang diselidiki. Berdasarkan sifat dari metode ini
bahwa dalam metode eksperimen ada dua faktor yang dicobakan, dalam hal
ini faktor yang dicobakan dan merupakan variabel bebas dalam bentuk metode
latihan sirkuit training untuk diketahui pengaruhnya terhadap peningkatan
keterampilan dribbling pemain sepakbola Coerver Coaching U-15.
27
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Populasi dalam suatu penelitian adalah kumpulan individu atau objek
yang mempunyai sifat-sifat umum. Pengertian populasi menurut Sugiyono
(2013, hlm. 215) adalah sebagai berikut: "Populasi diartikan sebagai wilayah
generalisasi yang bterdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya". Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh pemain Coerver Coaching yaitu sebanyak 250 orang.
b. Sampel
Sampel adalah kelompok yang digunakan dalam penelitian dimana data
atau informasi itu diperoleh, diteliti dan karakteristik melalui populasi.
Arikunto (2010, hlm. 174) menjelaskan bahwa “sampel adalah sebagian atau mewakili populasi yang diteliti. Penelitian ini dilakukan pada siswa yang
homogen, dalam hal ini dilakukan pada siswa yang berjenis kelamin laki-laki
dan berasal dari satu tingkatan kelas dan umur. Hal tersebut dilakukan untuk
mempermudah peneliti dalam mencari keakuratan dalam melakukan penelitian
dimana tingkat keterampilan yang dijadikan bahan penelitian memerlukan
performance yang tinggi dan memerlukan tenaga yang relative besar, maka
sampel yang diambil adalah pemain yang mempunyai tingkat kemampuan
yang sama.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling (sesuai tujuan). Sugiyono (2013, hlm. 218) mengatakan
bahwa : “Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data
dengan pertimbangan tertentu”.
Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel dari populasi pemain
Coerver Coaching U-15 sebanyak 14 orang yang sudah bisa melakukan
keterampilan dribbling.
28
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk menentukan kelompok latihan, terlebih dahulu dilakukan tes awal
dengan tes dribbling slalom, setelah data tes awal didapat, kemudian
dilakukan penyusunan rangking dari yang terbesar sampai terkecil dan
penjodohan dengan menggunakan metode A-B-B-A, metode ini digunakan
agar kedua kelompok mempunyai kemampuan yang seimbang (equivalen).
Kemudian sampel dipisahkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok A untuk
latihan menggiring bola menggunakan metode circuit training berjumlah 7
orang dan kelompok B kelompok kontrol dengan latihan menggiring bola
biasa berjumlah 7 orang.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
Control group Pre-test and Pos-test Design. Di dalam desain ini observasi
dilakukan dua kali, yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen.
Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen dinotasikan dengan O1, yang
kemudian disebut dengan Pre-test, sedangkan obervasi yang dilakukan setelah
eksperimen dinotasikan O2, yang kemudian dinotasikan sebagai Post-test.
Adapun konstalasi desain penelitiannya adalah sebagai berukut:
Kelompok A
Kelompok B
Gambar 3.1
Desain penelitian, Arikunto (2010, hlm. 125)
Keterangan:
Kelompok A : Latihan menggiring bola dengan metode circuit training
Kelompok B : Latihan menggiring bola biasa
: Tes awal
29
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu : Tes Akhir
Adapun langkah-langkah penelitianya penulis deskripsikan dalam bentuk
gambar berikut:
POPULASI
SAMPEL
TREATMENT/ PERLAKUAN TEST AWAL
TEST AKHIR
KESIMPULAN KELOMPOK A
LATIHAN DRIBBLING DENGAN CIRCUIT
ANALISIS DATA
KELOMPOK B
30
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1
Langkah-langkah Pengambilan dan Pengolahan Data Penelitian
D. Defenisi Operasional
Penafsiran seseorang terhadap suatu istilah kadang berbeda-beda, sehingga
bisa menghasilkan salah pengertian. Oleh karena itu untuk menghindari
kesalah pahaman dalam penulisan ini, penulis membatasi pembatasan istilah
yang digunakan sebagai berikut :
1. Latihan
Latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang
dilakukan secara berulang-ulang dengan hari ke hari menambah jumlah
latihan atau pekerjaannya (Harsono, 1988: 176)
2. Sirkuit training
Sirkuit Training merupakan metode latihan dengan mengorganisasikan stasiun-stasiun dalam lingkaran (Bompa, 1990, hlm. 101)
3. Motor skill acquisition
Motor skill acquisition dalam artian terjemahan bebas adalah penguasaan
keterampilan gerak.
4. Dribbling
Dribbling adalah keterampilan dasar dalam sepak bola karena semua
pemain harus mampu menguasai bola saat sedang bergerak, berdiri ,atau
bersiap melakukan operan atau tembakan (Mielke, 2007, hlm. 2)
31
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterampilan adalah upaya yang ekonomis, dimana energi yang
dikeluarkan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu harus seminiminal
mungkin, tapi dengan hasil yang maksimal (Mahendra, 2007, hlm. 7)
6. Sepakbola
Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari
sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang (Sucipto, dkk. 2000,
hlm.8
7. Teknik
Teknik adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri
dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya (L.
Ackof)
8. Skill
Skill adalah kemampuan khusus dalam bidang tertentu secara mendasar
dan spesifik yang menyentuh akar teknis.
E. Instrumen Penelitian
Dalam proses pengukuran diperlukan alat ukur untuk melihat kemajuan
dari suatu penelitian. Nurhasan (2007, hlm. 5): menjelaskan bahwa:
“Pengukuran adalah proses pengumpulan data/informasi dari suatu obyek
tertentu, dalam proses pengukuran diperlukan suatu alat ukur”. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dribbling slalom 2
meter. Verducci dalam Muggia (2009, hlm. 40) menjelaskan tata cara
pelaksanaan tes ini sebagai berikut:
Tes menggiring bola (dribbling)
a. Tujuan : Untuk mengukur kecepatan/kemampuan menggiring bola
(dribbling) dengan rintangan.
b. Alat/fasilitas : - Bola
- Stop watch
- 5 buah rintangan (box/kotak) - Meteran
32
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Petunjuk Pelaksanaan Tes a. Pelaksanaan tes
Testee berdiri di belakang bolayang berada diatas garis start, stetlah ada aba-aba ‘’ya’’ testee menggiring bola dari arah kanan ke kiri melewati 5 kotak (rintanga) yang berada dalam satu garis lurus dengan jarak masing-masing rintangan 9 feet (2,74 m) secepat mungkin sampai ia melewati garis finish. Testee diberikan kesempatan dua kali dan diambil waktu terbaik dari dua kali kesempatan.
d. Gerakan tersebut dinyatakan gagal apabila:
- Testee menggiring bola tidak melewati rintangan yang telah ditentukan - Arah dribbling tidak sesuai
e. Cara menskor:
Jumlah waktu dari dua percobaan tersebut merupakan perolehan skor testee.
Tingkat validitas tes ini adalah 0,92 dan tingkat reabilitasnya adalah 0,99.
Untuk lebih jelasnya mengenai diagram lapangan tes slalom dribbling
slalom lihat pada gambar sebagai berikut :
Gambar 3.2 Tes dribbling slalom
F. Pelaksanaan Latihan
Penelitian ini dilaksanakan di Coerver Coaching Bandung. Dalam
pelaksanaan latihannya, Kelompok A melakukan latihan menggiring bola
dengan metode circuit training dan kelompok B melakukan latihan menggiring
33
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan 24 oktober 2014. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama enam
minggu dengan 18 kali pertemuan dengan 2 kali pertemuan tes awal dan tes
akhir dan 16 kali pemberian latihan. Pemberian latihan dilakukan selama 3 kali
dalam seminggu. Latihan dilakukan pada hari selasa, kamis dan jumat. Pada
pukul 16.00-18.00. Mengenai hal ini Kosasih (1985, hlm . 28) mengatakan
bahwa : “Sebaiknya berlatih paling sedikit tiga kali seminggu, akan lebih baik
bila berlatih empat atau lima kali dalam seminggu”. Selain itu Bompa (1990,
hlm. 86) mengatakan bahwa “siswa (atlet) berlatih 3 kali dalam seminggu,
tergantung dari keterlibatannya dalam olahraga”. Adapun lama pelatihan yang
diperlukan adalah selama enam minggu atau lebih”. Dengan pelatihan yang
dilakukan tiga kali seminggu secara teratur selama enam minggu,
kemungkinan sudah menampakkan pengaruh yang berarti terhadap
peningkatan keterampilan dan kondisi fisik.
Dalam latihannya setiap kelompok atlet akan melakukan latihan
menggiring bola dengan metode circuit training dan latihan menggiring bola
biasa. Sebelum latihan dilakukan atlet melakukan peregangan dengan
melakukan peregangan statis dan peregangan dinamis.
Berikut adalah uraian pelaksanaan latihan dalam setiap pertemuanya:
1. Latihan pemanasan
Sebelum melakukan latihan, atlet diberikan latihan pemanasan yang
bertujuan untuk menyiapkan otot dan sendi untuk masuk ke dalam latihan inti
yang akan dilakukan. Latihan pemanasan inti dibimbing oleh penulis dengan
salah satu atlet memimpin pemanasan. Latihan pemanasan yang dilakukan
yaitu peregangan statis, dinamis dan lari mengelilingi lapangan selama 10-15
menit.
2. Latihan inti
Setelah melakukan latihan pemanasan, atlet melaksanakan materi dalam
latihan ini sesuai dengan program latihan yang telah penulis susun. Kedua
kelompok A dan B melakukan latihan menggiring bola sesuai dengan program
34
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Latihan pendinginan
Setelah melakukan latihan inti, atlet diberikan latihan pendinginan atau
cooling down dengan tujuan untuk mengurangi dan mencegah kelelahan pada
otot akibat latihan. Bentuk latihan pendinginan yang penulis berikan adalah
dengan cara latihan game fun, seperti juggling, passing heading, dll. kemudian
melakukan peregangan pasif dan pelemasan untuk melemaskan otot-otot.
Tabel 3.1
Pos 2 Dribbling segitiga
Pos 3 Dribbling bebas
Pos 2 Dribbling segitiga
Pos 3 Dribbling bebas
Pemain melakukan dribbling yang telah
ditentukan disetiap pos selama 1 menit per
pos dan 1 menit untuk istirahat. Pemain
diberikan istirahat antar set selamat 3
menit dengan jumlah set 3 kali. Terakhir
diberikan game.
Pemain melakukan dribbling yang telah
ditentukan disetiap pos selama 1 menit per
pos dan 1 menit untuk istirahat. Pemain
35
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3
Pos 2 Dribbling segitiga
Pos 3 Dribbling bebas
Pos 2 Dribbling segitiga
Pos 3 Dribbling bebas
Pos 2 Dribbling segitiga
Pos 3 Dribbling bebas
menit dengan jumlah set 3 kali. Terakhir
diberikan game.
Pemain melakukan dribbling yang telah
ditentukan disetiap pos selama 1 menit per
pos dan 1 menit untuk istirahat. Pemain
diberikan istirahat antar set selamat 3
menit dengan jumlah set 3 kali. Terakhir
diberikan game.
Pemain melakukan dribbling yang telah
ditentukan disetiap pos selama 1 menit per
pos dan 1 menit untuk istirahat. Pemain
diberikan istirahat antar set selamat 3
menit dengan jumlah set 3 kali. Terakhir
diberikan game.
Pemain melakukan dribbling yang telah
ditentukan disetiap pos selama 1 menit per
pos dan 1 menit untuk istirahat. Pemain
diberikan istirahat antar set selamat 3
menit dengan jumlah set 3 kali. Terakhir
diberikan game.
Pemain melakukan dribbling yang telah
36
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pos 2 Dribbling segitiga
Pos 3 Dribbling bebas
pos dan 1 menit untuk istirahat. Pemain
diberikan istirahat antar set selamat 3
menit dengan jumlah set 3 kali. Terakhir
diberikan game.
G. Prosedur Pengolahan Data
Data diperoleh pada awal eksperimen sebagai data awal dan pada akhir
eksperimen sebagai data akhir. Analisis data digunakan untuk melihat
pengaruh latihan menggiring bola menggunakan metode circuit training
terhadap peningkatan keterampilan dribbling.
Adapun langkah – langkah yang diambil dalam prosedur pengolahan data adalah sebagai berikut :
1. Menghitung nilai rata-rata dengan menggunakan rumus dari Nurhasan
(2008, hlm. 24) sebagai berikut :
Arti unsur-unsur diatas adalah :
X = nilai rata-rata yang dicapai
X = skor yang diperoleh
Σ = Jumlah
N = Jumlah sampel
2. Mencari simpangan baku dengan menggunakan rumus Nurhasan (2008,
37
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Arti unsur-unsur diatas adalah :
S = Simpangan baku
= skor yang diperoleh
x = nilai rata-rata
n = Jumlah sampel
3. Menguji normalitas dengan uji Lilliefors. Adapun langkah-langkah
pengujian yang dapat dilakukan menurut Nurhasan (2008, hlm. 118)
adalah sebagai berikut :
a. Menyusun data hasil pengamatan, yang dimulai dari nilai
pengamatan yang paling kecil sampai nilai pengamatan yang
paling besar
b. Untuk semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan
pendekatan Z-skor yaitu :
Z =
c. Untuk tiap bangku angka tersebut, dengan bantuan tabel
distribusi normal baku ( tabel distribusi Z ). Kemudian hitung
peluang dari masing-masing nilai Z (Fzi) dengan ketentuan : jika
nilai Z negatif, maka dalam menentukan Fzi-nya adalah 0,5 – luas distribusi pada tabel.
d. Menentukan nilai proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan
cara melihat kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang
38
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Hitung selisih antara F(zi) – S(zi) dan tentukan harga mutlaknya f. Ambillah harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak
dari seluruhsampel yang ada dan berilah symbol Lo.
g. Dengan bantuan tabel Nilai Kritis L untuk uji Lilliofers, maka
tentukanlah nilai L.
h. Bandingkanlah nilai L dengan nilai Lo untuk mengetahui
diterima atau ditolak hipotesisnya, dengan kriteria
Terima Ho jika Lo < Lα = Normal
Tolak Ho jika Lo > Lα = Tidak normal
4. Menguji homegenitas dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Dengan kriteria pengujian :terima hipotesis apabila F-hitung lebih
kecil dari F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2)
dengan taraf nyata (a) = 0,05.
5. Uji kesamaan dua rata-rata ( skor berpasangan )
Menurut Nurhasan (2008, hlm. 154) uji ini digunakan apabila skor
yang kita bandingkan berpasangan (sampel yang digunakan sama dan
menggunakan tes yang sama) seperti contoh digunakannya tes awal dan
tes akhir pada sebuah eksperimen atau sering juga dikatakan uji beda.
Dengan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Arti dari unsur-unsur diatas adalah :
t = nilai t hitung yang dicari
39
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SB = simpangan baku
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis skor dari latihan
menggiring bola menggunakan metode circuit training seperti yang sudah
dijelaskan pada bab III dan IV, maka penulis akan menarik kesimpulan dari hasil
penelitian ini sebagai berikut:
1. Latihan menggiring bola menggunakan metode circuit training memberikan
peningkatan yang signifikan terhadap hasil keterampilan dribbling dalam
permainan sepakbola.
B. Saran-saran
Saran-saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi para pembina, pelatih dan pembaca umumnya agar mencoba latihan
menggiring bola menggunakan metode circuit training dalam permainan
sepakbola, karena metode circuit training ini memberikan peningkatan hasil
yang positif dan efektif.
2. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang aspek –
aspek teknik dan keterampilan, penulis menganjurkan untuk melakukan
penelitian yang berkenaan dengan hal- hal lainnya yang mempengaruhi
prestasi atlet sepakbola.
3. Bagi Peneliti selanjutnya, berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan
diharapkan agar dapat menyempurnakan penelitian dengan wawasan dan
48
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kekurangan dalam penelitian ini oleh karena keterbatasan waktu, tenaga serta
materi.
Demikian kesimpulan dan sumbangan saran yang dapat penulis
kemukakan, semoga bermanfaat bagi semua pihak, terutama untuk
49
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Ilmiah Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Bompa, T. (1990). Theory and Methodology of Training. Ontario Canada. New York University
Harsono, (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi. Jakarta. CV. Tambak_Kusuma.
Hisyam, A. (2013). Pengaruh latihan dribbling dengan menggunakan bola sepak
replika size 2 terhadap peningkatan keterampilan dribbling pada permainan sepakbola. Srikpsi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Kosasih, E. (1985). Olahraga: Teknik dan Program Latihan. Jakarta. CV. Akademika Pressindo.
Lutan, R. (1988). Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar teori Dan Metode. Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Luxbacher, J. (1999). Sepakbola. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada
Mahendra, A. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK UPI.
Magill, R. A., & Hall, K.G (1995). Variability practiced and contextual
interference in motor skill learning. Journal of Motor Behaviour, hlm.
229-309.
Muggia, G. (2009). Pengaruh model latihan home base dan lingkaran sprint
terhadap peningkatan keterampilan menggiring bola pada cabang olahraga sepakbola. Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Matsouka, O., dkk (2010). Variability practice and enhancement of acquisition,
retention and transfer of learning using an outdoor throwing motor skill by children with intellectual disabilities. Department of Physical Education &
Sport Science, University of Thrace, Komotini, 6910, Greece.
50
Agung Hilmi Wahdi, 2014
Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Metode Circuit Training Terhadap Peningkatan Keterampilan Dribbling Pemain Sepakbola Coerver Coaching U-15
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nurhasan dan Hasanudin, C. D. (2007). Tes dan Pengukuran Pendidikan
Olahraga.Bandung: FPOK UPI
Sucipto dkk, (2000). Sepakbola. Bandung :FPOK UPI
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Surakhman, W. (2002). Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode, Tekhnik.
Website:
Anggar, T. (2011) Tahapan dalam belajar keterampilan. [Online]. Tersedia di:
http://www.kawandnews.com/2011/10/tahapan-dalam-belajar-keterampilan.html [Diakses 17 Juni 2014].
My Story. (2012) Keterampilan gerak dan unsur-unsur pendukungnya. [Online].
Tersedia di:
http://catatan-kehidupan-dayan.blogspot.com/2012/03/keterampilan-gerak-dan-unsur-unsur.htm?m=1 [Diakses 17 Juni 2014].
Rahman, A. (2011) Tahap belajar motorik. [Online]. Tersedia di: http://rahmanariwinarko.blogspot.com/2011/01/tahap-belajar-motorik.html. [Diakses 19 Juni 2014].
Worthington, M. (2012) Circuit training with the ball. [Online]. Tersedia di:
http://www.worthingtonsoccercoaching.com/2012/07/session-circuit-training-with-ball.html [Diakses 20 Juni 2014].