• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PEMECAHANMASALAH MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWAEksperimen Pembelajaran matematika kelas I SLTP N 2 TRUCUK ).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PEMECAHANMASALAH MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWAEksperimen Pembelajaran matematika kelas I SLTP N 2 TRUCUK )."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Majunya suatu bangsa

banyak ditentukan oleh kreatifitas pandidikan bangsa itu sendiri karena

pendidikan sebagai upaya mencetak sumberdaya manusia yang berkualitas

dan berdedikasi tinggi.

Untuk menghadapi tantangan tersebut harus dipersiapkan sumber

daya manusia yang handal dan mampu berkompentensi secara global.

Manusia handal dibutuhkan ketrampilan yang tinggi serta memiliki daya

fikir kritis, sistimatis, logis, kreatifdan mempunyai kemauan bekerja sama

yang efektif. Cara berfikir tersebut dapat dikembangkan melalui pendidikan

matematik. Pendidikan matematika memiliki keterkaitan yang sangat kuat

dan jelas antara satu dengan yang lain, serta berpola pikir yang bersifat

deduktif dan konsisten.

Matematika adalah salah satu bidang studi yang memiliki peranan

penting dalam pendidikan, khususnya dalam pembelajaran di sekolah. Sebab

secara teoritik matematika adalah ilmu yang bertujuan mendidik anak

manusia agar dapat berfikir secara logis, kritis, rasional, dan percaya diri,

sehingga mampu membentuk kepribadian yang mandiri, kreatif, serta

(2)

mempunyai kemampuan dan keberanian dalam menghadapi

masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari. Apabila pembelajaran matematika di

sekolah mampu membentuk siswa dengan karakteristik seperti itu, berarti

pembelajaran matematika di sekolah telah memberi sumbangan besar dalam

meningkatkan kualitas sumber daya manusia (Asikin, 2001:1-2).

Salah satu pelajaran yang perlu mendapat perhatian lebih adalah

matematika. Apabila dibandingkan mata pelajaran lain, prestasi siswa dalam

pelajaran matematika selalu lebih rendah. Skor matematika secara rasional

sering dibawah 5 dengan skala 0-10 ( Marpaung, 2002:2).

Menurut Marpaung (2002:3) faktor yang menyebabkan kualitas

pendidikan matematika rendah, antara lain : pandangan yang keliru terhadap

peran guru, pada umumnya guru banyak mendominasi jalannya proses

pembelajaran matematika di sekolah, kurangnya pengakuan dan

penghargaan terhadap perbedaan individu siswa, pembelajaran yang kurang

dapat menumbuhkan kesadaran akan makna belajar, sebab siswa dipaksa

untuk mempelajari materi yang diajarkan oleh guru dengan menerapkan

berbagai jenis hukuman.

Matematika termasuk pelajaran yang sulit bagi sebagian besar siswa,

oleh karena itu berbagai cara dan model pendekatan mengajar diperkenalkan

untuk memperkecil kesulitan siswa dalam mempelajari matematika tersebut.

Seorang guru (calon guru) matematika perlu mengerti dan memahami

tentang model-model pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan

(3)

Model pembelajaran yang selama ini dilakukan guru cenderung

“teacher center” yaitu dominasi guru lebih tinggi dan siswa pasif. Dimana

dalam proses belajar mengajar pengetahuan baru lebih merupakan perangkat

fakta yang di informasikan tersebut dihafalkan siswa sebagai bahan berlatih

selanjutnya. Soal yang mirip contoh merupakan “tuntutan” yang diminta

siswa kepada guru agar dapat menyelesaikan soal-soal serupa. Hal itu

ditandai oleh pernyataan siswa yang mengalami kesulitan jika yang dihadapi

tidak mirip dengan contoh soal. Akibatnya guru perlu memberi berbagai

contoh dari berbagai model soal. Jika hal itu berlanjut maka pada dasarnya

kegiatan belajar mengajar itu sungguh merupakan kegiatan utama guru yang

harus serba tahu dan siswa yang cenderung menduplikasi berbagai hal yang

telah dilakukan guru mungkin dengan sedikit atau tanpa modifikasi. Akibat

lebih lanjut tuntutan kurikulum matematika agar siswamenjadi kreatif dan

berbagai tuntutan lainnya sulit untuk dipenuhi. Di pihak lain guru

menyatakan siswanya tidak kreatif.

Pada tahun ini, salah satu solusi yang ditawarkan oleh pemerintah

untuk mengejar ketertinggalan dalam pendidikan, khususnya matematika

ialah kurikulum baru yang dikenal dengan “KurikulumTingkat Satuan

Pendidikan (KTSP)” yang hampir sama dengan Kurikulum Berbasis

Kompetensi. KTSP ditujukan untuk menciptakan tamatan yang kompeten

dan cerdas dalam mengemban identitas budaya dan bangsanya.

KTSP merupakan suatu konsep yang menawarkan otonomi pada

(4)

mutu, dan efisien pendidikan agar dapat memodifikasi keinginan masyarakat

setempat serta menjalin kerja sama yang erat antara sekolah, masyarakat,

industri, dan pemerintah dalam membentuk pribadi peserta didik. Tujuan

utama KTSP adalah memandirikan dan memberdayakan sekolah dalam

mengembangkan kompetensi yang akan disampaikan kepada peserta didik,

sesuai dengan kondisi lingkungan.

Pendekatan CTL dalam pembelajaran matematika menekankan pada

konteks sebagai ganti dari pengadaan konsep-konsep dengan cara abstrak.

Sebagian besar waktu proses belajar mengajar berlangsung dengan berbasis

pada aktivitas siswa. Proses pengembangan konsep-konsep dan gagasan

matematika bermula dari dunia nyata. Dunia nyata ini tidak selalu bererti

konkrit secara fisik dan kasat mata, namun termasuk juga yang dapat

dibayangkan oleh pikiran siswa.

CTL merupakan strategi pembelajaran yang lebih memberdayakan

siswa. Siswa tidak lagi menghafal fakta-fakta atau konsep-konsep tetapi

dalam memperoleh pengetahuannya siswa harus bekerja sendiri,

menemukan sendiri, mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan

barunya. Dengan begitu, siswa merasa memperoleh sesuatu yang berguna

bagidirinya tentang apa yang baru dipelajarinya. Dalam kelas CTL guru

berperan sebagai fasilitator dan pengarah dalam pembelajaran. Guru lebih

banyak berurusan dengan strategidari pada memberi informasi.

Kreativitas seseorang dapat muncul jika mereka dihadapkan pada

(5)

menjadi tantangan, masalah itu harus memiliki makna bagi yang akan

memecahkannya. Untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi,

seseorang perlu memiliki sesuatu yang langsung atau terkait dengan masalah

yang dihadapinya. Jika dikaitkan dengan pembelajaran maka ada salah satu

dasar pemikiran yang menyatakan bahwa “diantara yang paling penting

dalam proses belajar adalah apa yang telah dimiliki siswa”, merupakan suatu

titik tolak pembelajaran yang diharapkan bermakna bagi siswa (Krismanto,

2004 : 1-2).

Melalui landasan filosofi kontruksivisme, CTL dipromosikan

menjadi alternatif strategi belajar yang baru. Melalui strategi CTL, siswa

diharapkan belajar dengan mengalami bukan menghafal. Tugas guru

mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk

menemukan sesuatu yang baru bagi siswa. Sesuatu yang baru (yaitu

pengetahuan dan ketrampilan) datang dari menemukan sendiri, bukan dari

“apa kata guru”. Begitulah peran guru dikelas yang dikelola dengan

pendekatan kontekstual.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, ada

beberapa masalah yang berkaitan dengan mutu pendidikan matematika.

Adapun masalah-masalah tersebut dapat diidentifikasikan dibawah ini.

1. Perlu adanya pembaharuan dalam pembelajaran matematika terutama

(6)

2. Metode pembelajaran konvensional masih mendominasi dalam dunia

pendidikan .

3. Pendekatan ‘Contextual Teaching and Learning’ merupakan salah satu

pilihan dalam meningkatkan prestasi belajar matematika.

C. Pembatasan Masalah

Supaya penelitian ini lebih efektif, efisien, dan terarah maka

memerlukan pembatasan masalah. Adapun hal-hal yang membatasi

penelitian ini adalah : 1) Model pembelajaran yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning, 2) Indikator pemahaman siswa adalah prestasi belajar dalam menyelesaikan

soal-soal yang diberikan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas maka dapat

dirumuskan suatu permasalahan yaitu : Apakah terdapat perbedaan prestasi

belajar siswa dalam pembelajaran melalui metode pembelajaran CTL

(7)

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran CTL terhadap prestasi

belajar siswa.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis mampu

memberikan andil kepada pembelajaran matematika.Umumnya pada

peningkatan prestasi belajar matematika dengan menggunakan model

pembelajaran CTL. Secara khusus, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi kepada strategi pembelajaran di SLTP serta

mampu mengoptimalkan penggunaan model pembelajaran khususnya

CTL.

2. Manfaat Praktis

Untuk manfaat praktis, penelitian ini memberikan sumbangan bagi

guru matematika dan siswa SLTP. Bagi guru, dengan menggunakan

model pembelajaran CTL dapat dijadikan masukan dalam peningkatan

kualitas pengajaran dengan pendekatan realistik. Bagi siswa proses

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai alternatif, digunakan fuzzy use case points yang merupakan modifikasi dari use case points yaitu dengan menambahkan atau memodifikasi nilai pengali dari

Aliran baru I mam Qalyubi menjelaskan ada 10 pengertian yang dikandung dalam hadis shumu liru'yatihi, diantaranya adalah ru'yah diartikan pada ilmu pengetahuan,

Kawasan Berikat adalah suatu banguan, tempat, atau kawasan dengan batas-batas tertentu yang didalamya dilakukan kegiatan usaha industri pengolahan barang dan bahan, kegiatan

Tertib serta tatanan hukum Indonesia yang memilih sistem kodifikasi seperti yang berlangsung dewasa ini, secara historis tidak dapat dilepaskan dari tradisi hukum

Untuk membuka ( decrypt ) data tersebut digunakan juga sebuah kunci yang dapat sama dengan kunci untuk mengenkripsi (untuk kasus private key.. cryptography ) atau dengan kunci

Tumbuhan berduri yang kebanyakan tumbuh pada daerah gersang seperti gurun adalah (Kaktus)3. Negara terluas keempat di dunia adalah

Pokja Barang/Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya pada Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Aceh Barat Daya akan melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit

Ranai, 09 November 2017 Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.. HOKLI SIMAMORA Tahun