• Tidak ada hasil yang ditemukan

RECOVERY ASAM LAKTAT PADA PEMBELAJARAN SOFTBALL: Studi Eksperimen pada UKM Softball UPI Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RECOVERY ASAM LAKTAT PADA PEMBELAJARAN SOFTBALL: Studi Eksperimen pada UKM Softball UPI Bandung."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Olahraga Rekreasi

Oleh :

TONO HARYONO 0901581

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

DAFTAR ISI

A. Latar Balakang Masalah………

B. Rumusan Masalah……….

C. Tujuan Penelitian………...

D. Manfaat Penelitian……….

E. Batasan Penelitian … ..……….

F. Penjelasan Istilah ………..

BAB II LANDASAN TEORI ………..

A. Belajar Dan Pembelajara………...

1. Belajar………...

2. Pembelajaran……….

B. Permainan Softball……….………...

1. Sejarah Permainan Softball………... 2. Perkembangan Softball di Indonesia………. 3. Karakteristik Permainan Softball……….. 4. Keterampilan Dasar Permainan Softball…………... 5. Taktik Dalam Permainan Softball………. 6. Strategi Dalam Permainan Softball………... C. Kelelahan... ... D. Proses Pembentukan Asam Laktat... E. Recovery... F. Kerangka Pemikiran ... G. Hipotesis Penelitian ...

BAB III METODE PENELITIAN………

A. Metode Penelitian………...

B. Lokasi Dan Desain Penelitian………...

C. Alur Penelitian………...

D. Populasi Dan Sampel………

1. Kriteria Sampel ……….

2. Teknik Pengambilan Sampel ………

E. Instrumen Penelitian………...

F. Teknik Analisis Data …………...

(3)

ix

………...

3. Uji Hipotesis ……….

C. Diskusi Penemuan ………

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………

A. Kesimpulan………

B. Saran………..………

DAFTAR PUSTAKA ………..………

LAMPIRAN ………..………...

RIWAYAT HIDUP

(4)

DAFTAR GAMBAR

Jumping Dan Siap Untuk Melempar Bola... ... ... ...…………

Gerakan Lanjutan Setelah Melempar Bola ……….

Menangkap Bola Lambung……….. Posisi Lari Menginjak Base... Macam-macam Sliding... Glikolisis Anaerobik ... ... ..………...

Tipe Curve laktat dan Penampilan ..………

Recovery Asam laktat………..

Lapangan Bentuk tes Hitting ……….

Penurunan Asam Laktat ……….

(5)

xi

Deskripsi Data Recovery Asam Laktat ……….………... Deskripsi Data Selisih Recovery ………...………

Hasil Penghitungan Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ….

Hasil Penghitungan Homogenitas ……….

Hasil Ringkasan Penghitungan Uji Hipotesis 1 ……… Hasil Ringkasan Penghitungan Uji Hipotesis 2………. Hasil Ringkasan Penghitungan Uji Hipotesis 3 ………

(6)

vi

RECOVERY ASAM LAKTAT PADA PEMBELAJARAN SOFTBALL

ABSTRAK

Pembimbing I : Jajat Darajat KN.,S.Pd.,M.Kes., AIFO Pembimbing II : dr. KurniaEkaWijayanti.,M.KM

TonoHaryono 0901581

Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui recovery asam laktat setelah pembelajaran softball, yaitu mulai dari 0 menit, 3 menit, 5 menit, dan 20 menit. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, adapun teknik pengambilan sampel ini menggunakan teknik Sampling Sistematis. Sample penelitian ini berjumlah 12 orang yang merupakan anggota dari UKM Softball UPI Bandung. Dengan desain penelitian One –Shot Case Study, desain Instrument

dalam penelitian ini adalah menggunakan Accutrend Lactacid untuk mengukur asam laktat. Uji hipotesis penelitian menggunakan uji-t skor berpasangan dengan p-value ≤ 0.05. Hipotesisdalampenelitianiniadalahterdapatpenurunan level laktat dengan selisih 0-3, 3-5 dan 5- 20menit. Dan terdapat pemulihan yang signifikan pada 0-3 menit dengan 5-20 menitdengan kadar asam laktat 9.45 mmol/L dan berakhir pada menit ke 20 yaitu 4,78mmol/L. Dari hasil pengolahan data diperoleh kesimpulan bahwa dalam pemulihan selama 20 menit terdapat penurunan yang signifikan pada menit ke 5 ke menit 20 dengan selisih 2.97 mmol/L.dengan nilai rata-rata kadar asam laktat setelah 20 menit pemulihan yaitu sebesar 4,78 mMol/L sehingga seseorang dapat melanjutkan aktivitas lagi dengan resiko terjadi kelelahan yang kecil.

(7)

vii

Tono Haryono, 2014

Lactic Acid Recovery on Softball Learning

Abstract

Superviser I : Jajat Darajat KN.,S.Pd.,M.Kes., AIFO Superviser II : dr. KurniaEkaWijayanti.,M.KM

Tono Haryono 0901581

The aim of this research is to know the lactic acid recovery on softball learning starting from 0 minute, 3 minutes, 5 minutes, and 20 minutes. The method in this research is an experiment method with One Shot Case Study as the design and Systematic Sampling is used as the sampling technique. The samples on this research are 12 people of UKM Softball UPI Bandung members. Accutrend Lactacid is used as the instrument design to measure lactic acid level. The hypothesis test in this research is a score pairs t-test with a p-value ≤ 0.05. The hypothesis in this research is there is a drop in the level of lactate within 0-3, 3-5 and 5-20 minutes. And there is a significant recovery on 0-3 minutes with 5-20 minutes by lactic acid levels 9.45 mmol/L and ends at minute 20: 4, 78mmol/L. The conclusion on this research is there is significant reduction on the 5 mins to 20 mins to within 2.97 mmol / L, The average value of lactic acid levels at 20 minutes recovery is as much as 4,78 mmol / l so that one can continue an activity with a small risk of fatigue.

(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Softball merupakan cabang olahraga yang cukup populer dan digemari di

Indonesia. Hal ini bisa kita lihat bukan hanya di kota-kota besar saja tetapi sudah

banyak di daerah yang memajukan olahraga ini dan bisa kita lihat banyak

didirikanya perkumpulan-perkumpulan softball di kota-kota besar maupun di

daerah-daerah yang rutin mengadakan latihan untuk mengikuti

pertandingan-pertandingan yang berskala regional Pekan Olahraga Daerah (PORDA), Pekan

Olahraga Nasional (PON), Kejuaran Nasional (Kejurnas), Liga Softball Indonesia

(LSI), bahkan internasional (SEA GAMES). Softball sekarang sudah menjadi

sarana pendidikan dimana permainan softball tidak hanya dilaksanakan pada

ekstrakurikuler dan unit kegiatan mahasiswa tetapi sudah masuk pada kurikulum.

Kegiatan pendidikan tidak terlepas dari kurikulum. Kurikulum adalah sebuah

komponen penting dalam sebuah sistem pendidikan. Di dalam ruang lingkup

penjas terdapat poin tentang permainan bola kecil dan salah satunya adalah

permainan softball.

Dalam permainan softball disetiap gerak dasarnya membutuhkan daya ledak

otot dan power. Hal ini karena karakteristik pembelajaran softball didominasi oleh

gerakan yang cepata dan eksplosif. Metabolisme energi pada permainan softball

didominasi oleh sistem anaerobik alaktasid dan laktasid dimana sistem energi

dibentuk tanpa menggunakan oksigen dan akan merespon pembentukan asam

laktat. Kadar asam laktat akan terbentuk dengan kegiatan yang serba cepat tanpa

kehadiran oksigen atau pada saat olahraga anaerobik. Peningkatan kadar asam

laktat dapat memyebabkan terhambatnya kontraksi otot dan menimbulkan rasa

nyeri pada otot sehingga akan mempengaruhi proses kegiatan pembelajaran

softball. Dari tiap gerakan dasar permainan softball tersebut diduga akan berbeda

kadar asam laktat yang muncul karena setiap gerakan membutuhkan tenaga yang

berbeda sesuai karakteristik gerakan. Dalam olahraga anaerob kadar asam laktat

(9)

Tono Haryono, 2014

seseorang dan dapat menjadi alat ukur tingkat kebugaran seseorang sebagaimana

yang dikemukakan oleh K McMilan et al (2005) ” Penilaian submaksimal laktat

pada darah berguna untuk mendeteksi perubahan dalam ketahanan kebugaran”.

Dapat disimpulkan bahwa asam laktat dalam tubuh ketika beraktivitas dapat

menjadi alat ukur tingkat kebugaran seseorang. Sehingga dalam pembelajaran

softball perlu diperhatikan pemulihan (recovery) untuk mengembalikan kondisi

tubuh sebelum pembelajaran.

Recovery sangat kurang diperhatikan setelah proses pembelajaran softball,

padahal recovery perlu diperhatikan karena menunjukkan kebugaran seseorang

seperti yang diungkapkan oleh Simon, Rochid (2006).”orang yang bugar akan

memiliki kemampuan recovery dalam waktu yang relatif singkat bila dibanding

dengan orang yang tidak bugar”. Dari kutipan tersebut bahwa recovery dalam

waktu yang relatif singkat menunjukan sesorang yang kebugaran jasmaninya

bagus, sehingga kedudukan recovery penting sebagai penunjang keberhasilan

pembelajran yang terprogram,terencana, progresif, sistematis yang mengarah pada

pencapaian keberhasilan pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang yang sudah di paparkan diatas, dan penulis belum

menemukan penelitian mengenai recovery asam laktat setelah pembelajaran

softball, maka penulis ingin meneliti dan menganalisis mengenai recovery asam

laktat pada pembelajaran softball.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, maka masalah yang

akan diteliti adalah :

1. Seberapa besar penurunan kadar asam laktat setelah pembelajaran softball

antara menit 0-3 dan menit 3-5 ?

2. Seberapa besar penurunan kadar asam laktat setelah pembelajaran softball

antara menit 3 -5 dan menit 5-20?

3. Seberapa besar penurunan kadar asam laktat setelah pembelajaran softball

(10)

3

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian diatas maka tujuan penulis

membuat penelitian ini adalah:

Mengetahui recovery asam laktat pada pembelajaran softball selama 20 menit pemulihan.

D. Manfaat Penelitian

Dalam semua penelitian sudah barang tentu hasil penelitian tersebut ingin

memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, apabila penelitian ini terbukti

berarti pada taraf signifikan yang telah ditentukan oleh penulis, maka yang

diharapkan dari hasil penelitian ini adalah dapat memberikan kontribusi sebagai

berikut:

1. Bahan informasi dan referensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti

hal-hal yang berhubungan dengan pembelajaran softball terutama mengenai

recovery asam laktat sesudah pembelajaran.

2. Bahan masukan bagi para pengajar ataupun Pembina untuk meningkatkan

pembinaan olahraga softball

E. Batasan Penelitian

Agar penelitian ini memperoleh sasaran yang sesuai dengan tujuan yang

diharapkan, maka perlu adanya pembatasan masalah untuk memperoleh gambaran

yang jelas. Oleh sebab itu, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilaksanakan di UKM softball UPI Bandung

2. Penelitian ini hanya difokuskan pada recovery asam laktat pada

pembelajaran softball

3. Lokasi penelitian dilaksanakan di lapang softball UPI Bandung dan

Laboratorium fisiologi FPOK UPI..

4. Populasi dan Sampel

a. Populasi. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah

anggota UKM Softball UPI Bandung

b. Sampel. Menurut Sugiyono (2010:81),“Sampel adalah bagian dari

(11)

Tono Haryono, 2014

pengambilan sampel yang digunakan adalah Sistematis Sampling, dan

jumlah sampel yang akan diuji sebanyak 12 orang

5. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah alat untuk mengukur

kadar asam laktat yaitu Accutrend Lactacid, dengan menggunakan bahan

uji darah dari sampel yang telah menerima treatmen dan tes keterampilan

softball.

F. Penjelasan Istilah

Agar tidak terjadi penafsiran yang keliru mengenai persoalan yang muncul

dalam penelitian ini, penulis mencoba memberikan penjelasan mengenai beberapa

istilah yang terdapat pada judul penelitian. “Recovery Asam Laktat Pada

Pembelajaran Softball” dijelaskan sebagai berikut:

1. Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen, dan

terjadi sebagai dari hasil pengalaman.

2. Softball menurut suparlan dkk (2008:7) adalah permainan yang hampir

sama dengan permainan baseball yang dimainkan oleh dua tim, diciptakan

oleh Mr. George W Hancock di kota Chicago pada tahun 1887.

3. Asam laktat merupakan suatu produk yang dihasilkan dari piruvat pada

suasana aerob pada proses gilkolisis.

4. Recovery (pemulihan) yaitu mengembalikan kondisi tubuh sebelum

(12)

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Tentang

metode eksperimen, Arikunto (2002:03) menjelaskan bahwa Eksperimen adalah

suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antarafaktor

yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau menyisihkan

faktor yang mengganggu. Selain Arikunto, Nasution (1987:41) juga menyatakan bahwa: “suatu eksperimen selalu dilakukan dalam kondisi dimana satu atau beberapa variable dapat di kontrol. Kontrol dalam penelitian mempunyai dua arti.

Dengan dimaksud suatu variabel atau lebih bersifat tetap sedangkan variable lainnya bebas”.

Berdasarkan dua kutipan diatas penulis menarik kesimpulan bahwa dalam

kondisi dimana atau beberapa variable dapat di control dan dicobakan untuk

mengetahu hasil percobaan itu. Dalam penelitian ini variable yang dicobakan

yaitu penurunan kadar asam laktat setelah pembelajaran softball.

B.Lokasi, dan Desain Penelitian 1. Lokasi

Lokasi penelitian yang akan dilaksanakan pada UKM Softball UPI

Bandung, yang bertempat di jalan Setiabudi No.229 bandung.

2. Desain Penelitian

Desain yang digunakan penulis didalam penelitian ini adalah One –Shot

Case Study

Tabel. 3.1. Desain penelitian

Keterangan:

X = tes keterampilan softball 0 = recovery asam laktat (0,3,5,20”)

(13)

Tono Haryono, 2014 C. Alur Penelitian

Mengenai langkah-langkah penelitian, Gay (1996:91-98) yang dikutip oleh

Herdiana( 2009:38-39) menjelaskan bahwa “umumnya langkah penelitian diawali

dengan proses penelusuran masalah, penelusuran data danteori, perumusan

hipotesis, penentuan metode penelitian, analisi dan interpretasi data, penarikan kesimpulan, implikasidan saran ”.Secara skematis, langkah penelitian tersebut tersusun dalam gambar berikut.

Prosedur Penelitian

Tabel. 3.2 prosedur penelitian

Skema tersebut dapat penulis jelaskan sebagai berikut

1. Langkah pertama menentukan sampel dari populasi. Sebelum ekperimen

dilaksanakan, Adapun langkah pengambilan sample adalah dengan

menggunakan metode sampling sistematis, dimana pengambilan sampel

yang berdasarkan nomor urut yang ditetapkan sendiri oleh peneliti maupun

nomor identitas tertentu, ruang dengan urutan yang seragam atau

Sampel

Pemanasan

Pembelajaran Softball

Recovery asam laktat

Pengolahan dan analisis data

(14)

47

pertimbangan sistenatis lainnya.dengan teknik ini mempunyai tujuan

tertentu dengan jumlah populasi. Untuk menjadi sampel yaitu sebanyak

12 orang dari populasi 36 orang.

2. Subjek penelitian melakukan pemanasan.

3. Menentukkan recovery kadar asam laktat setelah tes keterampilan

4. Berdasarkan data-data yang telah diperoleh maka dilakukan pengolahan

dan analisis data sehingga hasilnya dapat ditafsirkan.

5. Sebagai langkah terakhir pembahasan adalah membuat kesimpulan yang

didasarkan pada hasil pengolahan dan analisis data.

D. Populasi dan Sampel

Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah Mahasiswa UPI (yang

mengikui UKM softball). Setelah menentukan populasi, langkah selanjutnya

adalah menentukan sample. Menurut Arikunto (2002:109) menyatakan bahwa

Sample adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Selain itu juga Hadi (1980:73) menjelaskan bahwa: “Sebenarnya tidak ada suatu ketetapan mutlak berapa persen suatu sampel harus diambil dari suatu populasi”. Responden atau

sampel dalam penelitian ini adalah pemain softball berjumlah 12 orang yang

ikut dalam UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa ) softball dengan berbagai

pertimbangan dan kriteria yaitu :

1. Kriteria Sampel a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek dari populasi target yang

akan diteliti.

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah:

 Anggota UKM softball UPI yang telah mengikuti minimal 1tahun

 Jenis kelamin laki-laki

 Berbadan sehat tidak dalam masa perwatan

 Umur minimal 19 tahun

b. Kriteria Eksklusi

Adalah menghilangkan atau mengeluarkan sampel yang tidak memenuhi

(15)

Tono Haryono, 2014

Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah:

 Anggota baru UKM softball UPI yang mengikuti kurang dari 1tahun

 Sedang dalam masa perawatan.

 Umur dibawah 19 tahun.

2. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan data sampling sistematis yaitu dimana pengambilan

sampel yang berdasarkan nomor urut yang ditetapkan sendiri oleh peneliti

maupun nomor identitas tertentu, ruang dengan urutan yang seragam atau

pertimbangan sistematis lainnya. Dengan jarak interval pengambilan sample yaitu:

K = N/n

kelipatan tiga yang diambil (3,6,9 dan seterusnya)

Tabel .3.3. Teknik Pengambilan Sampel

Jadi pengambilan sampel dengan teknik ini berdasarkan tujuan yang ingin

(16)

49

anggota populasi yang berposisi sebagai pemain softball berpeluang untuk dipilih

menjadi subjek dalam penelitian ini.

E. Instrument Penelitian

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut

instrumen. Instrumen penelitian adalah alat untuk mengukur data, menurut

arikunto (2002:126) yang dikutip oleh Herdian (2009:40) menjelaskan, bahwa “

instrument adalah alat ukur yang digunakan pada saat melakukan penelitian.

Suatu penelitian sudah pasti memerlukan alat untuk mengumpulkan data. Alat

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitianini berbentuk teskadar asam

laktat dan pembelajaran softball.

1. Alat – alat yang digunakan dalam tes ini adalah sebagai berikut: 1) Lapangan

softball; 2) Stopwatch; 3) Pluit; 4) Bola softball dan bola karet; 5) Batt; 6)

Jaring; 7) Throwing target; 8) Accutrend Lactacid; 9) Jarum, Kapas,

Alkohol; 10) Pita pengukur; 11) Fomulir pengisian skor.

2. Tes Recovery Asam Laktat

Sample yang digunakan adalah mahasiswa UPI yang mengikuti UKM

Softball dengan kriteria :

a) Jenis kelamin laki-laki,

b) Berbadan sehat

c) Dan tidak sedang dalam masa perawatan.

Setelah melaksanakan pembelajaran Softball, sampel duduk dikursi dan

sampel darah diambil melalui jari yang sudah dibersihkan dengan kapas yang

dibasahi alkohol lalu ditusuk dengan jarum dengan Lancing Device Sekitar 2-3

tetesuntuk setiap sampel dan diteteskan ke stik accurate. Kemudian ditunggu

selama 60 detik, yang hasil pengukurannya akan tertera pada layar digital lactate

accurate. Pengukuran recovery asam laktat sebanyak 4x setelah melakukan

pembelajaran softball yaitupada menit ke 0,3,5,20.

3. Pembelajaran Softball

(17)

Tono Haryono, 2014

 Berpasangan dengan teman

 Subjek saling berhadapan dan melakukan lempar tangkap dengan awal dekat jarak 1 base ( 18 m) sampai dengan sejauh-jauhnya.

18 m

b. Frekuensi

Frekuensi dalam pembelajaran softball ini adalah melempar dan menangkap

lebih cepat.

 Subjek saling berpasangan dan berhadapan.

 Melakukan lempar tangkap dengan gerakan lebih cepat dengan jarak ± 13m atau lebih dekat dibanding jarak antar base.

± 13m

c. Menangkap Bola Glinding / gulir

Bola gulir adalah bola yang bergulir atau mengguling pada tanah dari hasil

pukulan atau lemparan. Untuk menangkap bola gulir harus dikuasai, dilakukan

dengan menyongsong datangnya bola dan bukan menunggu bola di tempat.

 Subjek berpasangan dan saling berhadapan

 Subjek A mengelindingkan bola ke subjek B lalusubjek B menangkap dan melemparkan ke subjek A. dengan jarak antar base yaitu 18 m.

d. Mengakap Bola Lambung (Flay Ball)

Menangkap bola lambung adalah suatu usaha dari pemain untuk dapat

(18)

51

hasil pukulan ataupun lemparan bola dari teman. Usahakan bola berada di depan

atas kepala, perhatikan dan pandangan harus selalu pada bola.

 Subjek berpasangan dan saling berhadapan

 Subjek A melambungkan bola ke subjek B lalu subjek B menangkap dan melemparkan ke subjek A. dengan jarak antar base yaitu 18 m.

e. Fungo Batting.

Setelah melakukan pembelajaran lempar tangkap lalu subjek melakukan

pembelajaran memukul yaitu dengan melemparkan bola/melambungkan oleh

sendiri dan dipikul kearah subjek yang akan menagkap bola hasil pukulan.

 Subjek memukul bola yang dilambungkan sendiri dan berdiri di batter box.

 Hasil pukulan diarahkan ke field

 Lakukan berulang kali

f. Home run

Setelah pembelajaran lempar tangkap dan memukul lalu melakukan

pembelajaran base running yaitu lari secepat mungkin dari home base ke base 1,

2, 3 dan kembali lagi ke home base.

 Berdiri dan menginjak home plat

 Lari secepat- cepatnya menuju base1, base 2, base 3 dan home

Backstop

2

Outfield

Infield a

60 ft

(19)

Tono Haryono, 2014

Base3 Base 2

Base1

home

b. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan software SPSS V.20 dengan p-value ≤

0.05.Penulis menguraikan langkah-langkah dalam melakukan analisi data sebagai

berikut :

1. Uji Normalitas

Tahap ini bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut normal atau layak

tidaknya digunakan sebagai langkah selanjutnya untuk analisis hipotesis

selanjutnya. Jika normal maka menggunakan analisis parametrik dan jika tidak

menggunakan analisis non-parametrik. Uji normalitas ini menggunakan

kolmogorov-smirnov dengan p-value ≥ 0.05.Signifikansi metode

Kolmogorov-Smirnov menggunakan table pembanding Kolmogorov-Kolmogorov-Smirnov.

2. Uji Homogenitas

Tahap ini bertujuan jika sample yang digunakan tidak homogeny maka

digunakan analisis parametrik dan jika tidak homogen maka menggunakan

analisis non-parametrikdengan menggunakan Levene’s test dengan p-value ≥

0.05.Uji Levene’s test (Levene’s 1960) digunakan untuk menguji apakah sampel

(20)

53

homogenitas varians. Beberapa uji statistik, misalnya analisis varians,

menganggap bahwa varians adalah sama di seluruh kelompok atau sampel. Uji

Levene’s dapat digunakan untuk memverifikasi asumsi itu.

3. Uji Hipotesis

Uji t dengan menggunakan uji t skor berpasangan, pada p-value ≤ 0,05 yang

bertujuan untuk mengetahui penurunan asam laktat per satuan waktu (0, 3, 5 dan

(21)

62

Tono Haryono, 2014

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dalam pemulihan 20 menit 0, 3, 5, dan 20 menit terdapat selisih penurunan

yaitu pada 0 menit ke 3 menit tidak terdapat penurunan yang signifikan yaitu

dengan selisih penurunan 0.49 mMol/L. memang penurunan dalam tiap periode

begitu lambat tetapi dari tiap periode 5-20 menit cukup besar penurunanya yaitu

dengan selisih 2.97 mMol/L. Jadi dalam pemulihan pasif tidak terlalu cepat dalam

penurunan asam laktatnya.

Dari rata-rata penurnan selama 20 menit yaitu 4.78 mMol/L masih belum

kembali dalam kondisi normal, tetapi dengan rata-rata kadar asam laktat

4.78mMol/L seseorang dapat melanjutkan aktivitas lagi dengan resiko terjadi

kelelahan yang kecil.

B. Saran-saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, berikut dikemukakan beberapa

saran yang diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya

perbaiakan kegiatan pembelajaran.

1. Bagi peneliti yang akan meneliti mengenai recovery asam laktat, perlu dikaji

lebih lanjut dengan melibatkan beberapa variable terikat.

2. Bagi guru, Pembina dan pelatih bisa dijadikan sebagai parameter dalam

mencapai suatu keberhasilan dalam pembelajaran.

3. Perlu diperhatikan mengenai fisiologis olahraga agar dapat dijadikan rujukan

untuk menerapkan model, metode pengajaran yang tepat untuk siswa dalam

mencapai keberhasilan pembelajaran.

4. Bagi guru dan Pembina, perlu diperhatikan mengenai pemulihan setelah

pembelajaran ataupun aktvitas fisik lainnya dengan metode atau media yang

(22)

64

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B. dan Darajat K.N, J. (2010). Statistika dalam Penjas. FPOK UPI. Bandung.

Arikunto, Suharsimi. (1993). Manjemen Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Persada.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. JakartaBethel, D. (1993).

Petunjuk Lengkap Softball Baseball. Semarang: Dahara Prize.

Basset, D.R., Hoeley, E.T. 2000. Limiting Factor For Maximum Oxygen Uptake

and Determinant of Endurance Performance. Med and Sci in Sport and

Exercise.32: 70-84.

Escobar, M. et al. (2009). Oxidative stress in young football (soccer) players in

intermittent hingh intensity exercise protocol. Journal of Exercise

Physiology online. 12 (5), 1-10.

Fox, El., Bowers, R.W. and Foss, M.L. 1998. The Pysiological Basis of Physical

Education and Athletics (4th Ed.). Philadelphia: Saunders College.

Giriwijoyo, S. (2007). Ilmu Kesehatan Olahraga Dan Untuk Prestasi Olahraga.

Bandung: FPOK UPI.

Giriwijoyo. S. (2010). Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga). Bandung : Redpoint.

Hamalik, O. (2008). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung : Remaja Rosdakarya

Hernawati. Produksi Asam Laktat Pada Exercise Aerobik dan Anaerobik. FMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia.

Husdarta dan Yuda S. (2000), Belajar dan Pembelajaran. Depdiknas Jakarta.

Janssen, P (2001). Lactate Threshold Training. Europe, Human Kinetics

Juliantine, Tite (2011). Model- model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. FPOK. UPI.

Juliantine, T., Subroto, T. dan Yudiana, Y. (2012). Belajar Dan Pembelajaran

(23)

Tono Haryono, 2014

K, McMillan. Et al (2005). Lactate threshold responses to a season of profesional

Brotish youth soccer. Br. J Sports Med; 39; 432-436.

Kumaidah E. 2002. Pengaruh Pemulihan Aktif Dengan Bersepeda dan Naik

Turun Bangku Terhadap Penurunan Kadar asam Laktat darah. Tesis.

Surabaya: Program Pascasarjana Universitas Airlangga

Mercier, J., Mercier, B., Prefaut, C. 1991. Blood Lactate During the Force

Velocity Exercise Test. Int J Sport Med. 12(91): 17-20.

Monedero J, Donne B. Effect of Recovery Interventions on Lactate Removal and

Subsequent Performance. Int J Sports Med 2000; 21: 593–597.

Parno. (1991-1992) Olahraga pilihan softball. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Purnomo, M (2011). Asam Laktat dan Aktivitas SOD Eritrosit pada Fase

Pemulihan Setelah Latihan Submaksimal. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan

Indonesia Volume 1. Edisi 2.

Ruhimat, T. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran (Edisi III). Bandung : Jurusan

Kutekpen FIP UPI Bandung.

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Simon, R (2006). Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Berdasarkan

Vo2max Antara Anak Tunagrahita Ringan Dengan Anak Normal Tingkat Pendidikan SLTP. Universitas Pendidikan Indonesia.

Suparlan, A. dkk . (2008). Pembelajaran Softball. Bandung. FPOK UPI Bandung

Sudjana, Nana. (1995) Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah

Makalah-Skripsi-Tesis-Disertasi. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiharto dan Sumartiningsih, S (2012). Penurunan Asam Laktat Pada

Pemulihan Aktif Dengan Argocycel Selama 5 menit. Jurnal Media Ilmu

Keolahragaan Indonesia Volume 2. Edisi 1.

Sugiono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Dan R& D. Bandung : Alfabeta.

(24)

66

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung: UPI Press.

Warren. D. et al (2011). Effect of three different between-inning recovery methods

on baseball pitching performance. journal Strength and Conditioning

research. 25(3) 683-688.

Wang, J. et al (2006). Effect of red mold rice on antifague and exercise –related changes in lipid peroxidation in endurance exercise. Applied Microbial an

Cell Physiology. 70. 247-253.

Wena, M. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi

Aksara.

Willmore, J.H. and Costill, D.L. 2008. Physiology Of Sport and Exercise. USA: Human Kinetics, pp 216-236.

W. Larry. (2006). The effects of active and passive recovery on blood lactate in

collegiate females tennis players. University in Partial Fulillment of

Requirements.

Widiyanto. Latihan Fisik dan Laktat. Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY.

Venom. 2007. Active Recovery – A Three Fold [email protected].

Yano, T. et al (2012). Effects of Blood Lactate on Oxygen Uptake Kineticks

During Recovery After Sprint in Humans. Hokkaido University Sapporo,

(25)

Tono Haryono, 2014

NAMA : Gilang

1. Tes Keterampilan Softball

Fielding Fkay Ball 30 detik 15

Reapted Throw 30 detk 18

Speed Throw* 79 75 81

Overhand Accuracy Throw 2 3 4 1 2 0 0 1 1 1

Throw and Cacth 3 x 0 8 9

Fungo Batting 5 5 5 3 3 1 1 5 5 1

Home run* 12.82

Keterangan :

* : Dihitung dengan satuan waktu

2. Tes Recovery AL

0 Menit 6.6

3 Menit 7.8

5 Menit 8.1

(26)

NAMA : M Bagus

1. Tes Keterampilan Softball

Fielding Fkay Ball 30 detik 13

Reapted Throw 30 detk 16

Speed Throw* 80 85 89

Overhand Accuracy Throw 2 1 2 0 0 2 0 2 2 0

Throw and Cacth 3 x 13 0 12

Fungo Batting 3 1 3 5 1 1 3 5 5 3

Home run* 12.82

Keterangan :

* : Dihitung dengan satuan waktu

2. Tes Recovery AL

0 Menit 11

3 Menit 7.6

5 Menit 7

(27)

Tono Haryono, 2014

NAMA : Agus

1. Tes Keterampilan Softball

Fielding Fkay Ball 30 detik 13

Reapted Throw 30 detk 17

Speed Throw* 72 72 79

Overhand Accuracy Throw 3 3 3 2 3 2 1 2 1 1

Throw and Cacth 3 x 7 0 0

Fungo Batting 1 5 1 3 3 1 5 5 3 3

Home run* 13.09

Keterangan :

* : Dihitung dengan satuan waktu

2. Tes Recovery AL

0 Menit 15.5

3 Menit 11.2

5 Menit 10.3

(28)

NAMA : Yogi

1. Tes Keterampilan Softball

Fielding Fkay Ball 30 detik 16

Reapted Throw 30 detk 18

Speed Throw* 93 97 91

Overhand Accuracy Throw 2 1 0 2 2 0 2 1 0 3

Throw and Cacth 3 x 10 0 10

Fungo Batting 1 5 5 3 3 5 5 3 1 1

Home run* 13.00

Keterangan :

* : Dihitung dengan satuan waktu

2. Tes Recovery AL

0 Menit 11.8

3 Menit 12.2

5 Menit 10.3

(29)

Tono Haryono, 2014

NAMA : Ikwan

1. Tes Keterampilan Softball

Fielding Fkay Ball 30 detik 16

Reapted Throw 30 detk 20

Speed Throw* 83 90 95

Overhand Accuracy Throw 3 0 2 2 3 3 2 0 4 3

Throw and Cacth 3 x 0 0 10

Fungo Batting 5 5 5 3 1 1 3 3 5 5

Home run* 14.00

Keterangan :

* : Dihitung dengan satuan waktu

2. Tes Recovery AL

0 Menit 15

3 Menit 13.4

5 Menit 11.9

(30)

NAMA : Rido Bahari

1. Tes Keterampilan Softball

Fielding Fkay Ball 30 detik 16

Reapted Throw 30 detk 18

Speed Throw* 84 91 89

Overhand Accuracy Throw 1 3 3 1 2 2 3 3 2 2

Throw and Cacth 3 x 0 0 12

Fungo Batting 5 5 3 3 5 5 1 1 3 3

Home run* 14.76

Keterangan :

* : Dihitung dengan satuan waktu

2. Tes Recovery AL

0 Menit 9

3 Menit 9

5 Menit 7.5

(31)

Tono Haryono, 2014

NAMA : Ayub

1. Tes Keterampilan Softball

Fielding Fkay Ball 30 detik 12

Reapted Throw 30 detk 18

Speed Throw* 67 94 87

Overhand Accuracy Throw 1 2 2 3 1 4 3 1 3 2

Throw and Cacth 3 x 0 0 13

Fungo Batting 5 5 5 3 1 3 3 1 5 5

Home run* 14.40

Keterangan :

* : Dihitung dengan satuan waktu

2. Tes Recovery AL

0 Menit 8.8

3 Menit 6.6

5 Menit 3.9

(32)

NAMA : Ade Isa

1. Tes Keterampilan Softball

Fielding Fkay Ball 30 detik 14

Reapted Throw 30 detk 20

Speed Throw* 88 86 88

Overhand Accuracy Throw 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2

Throw and Cacth 3 x 0 0 10

Fungo Batting 5 1 1 3 1 5 5 5 3 3

Home run* 14.88

Keterangan :

* : Dihitung dengan satuan waktu

2. Tes Recovery AL

0 Menit 6.9

3 Menit 10.2

5 Menit 5.4

(33)

Tono Haryono, 2014 NAMA : Indra

1. Tes Keterampilan Softball

Fielding Fkay Ball 30 detik 14

Reapted Throw 30 detk 23

Speed Throw* 75 75 81

Overhand Accuracy Throw 1 3 1 2 1 2 2 2 3 3

Throw and Cacth 3 x 0 0 10

Fungo Batting 3 3 5 1 3 3 5 5 3 3

Home run* 14.21

Keterangan :

* : Dihitung dengan satuan waktu

2. Tes Recovery AL

0 Menit 6.6

3 Menit 6.7

5 Menit 7.2

(34)

NAMA : Carudin

1. Tes Keterampilan Softball

Fielding Fkay Ball 30 detik 15

Reapted Throw 30 detk 21

Speed Throw* 78 83 82

Overhand Accuracy Throw 2 1 1 1 3 1 2 1 2 1

Throw and Cacth 3 x 8 0 0

Fungo Batting 5 1 5 3 5 5 3 1 1 1

Home run* 13.58

Keterangan :

* : Dihitung dengan satuan waktu

2. Tes Recovery AL

0 Menit 6.2

3 Menit 10.2

5 Menit 5.4

(35)

Tono Haryono, 2014

NAMA : Dadan

1. Tes Keterampilan Softball

Fielding Fkay Ball 30 detik 13

Reapted Throw 30 detk 17

Speed Throw* 73 79 77

Overhand Accuracy Throw 1 3 1 2 3 2 3 3 3 1

Throw and Cacth 3 x 0 0 8

Fungo Batting 1 1 1 1 3 3 5 3 1 1

Home run* 15.58

Keterangan :

* : Dihitung dengan satuan waktu

2. Tes Recovery AL

0 Menit 10.3

3 Menit 5.2

5 Menit 6.9

(36)

NAMA : Heri Ade

1. Tes Keterampilan Softball

Fielding Fkay Ball 30 detik 14

Reapted Throw 30 detk 16

Speed Throw* 88 91 89

Overhand Accuracy Throw 1 3 4 1 1 1 1 1 2 1

Throw and Cacth 3 x 10 8 7

Fungo Batting 5 5 3 1 5 5 3 3 1 1

Home run* 14.28

Keterangan :

* : Dihitung dengan satuan waktu

2. Tes Recovery AL

0 Menit 5.8

3 Menit 7.5

5 Menit 9.2

(37)

A 15 18 79 75 81 2 3 4 1 2 0 0 1 1 1 0 8 9 5 5 5 3 3 1 1 5 5 1 12.82 6.6 7.8 8.1 5.2

B 13 16 80 85 89 2 1 2 0 0 2 0 2 2 0 13 0 12 3 1 3 5 1 1 3 5 5 3 12.82 11 7.6 7 4.3

C 13 17 72 72 79 3 3 3 2 3 2 1 2 1 1 7 0 0 1 5 1 3 3 1 5 5 3 3 13.09 15.5 11.2 10.3 6.7

D 16 18 93 97 91 2 1 0 2 2 0 2 1 0 3 10 0 10 1 5 5 3 3 5 5 3 1 1 13.00 11.8 12.2 10.3 6.7

E 16 20 83 90 95 3 0 2 2 3 3 2 0 4 3 0 0 10 5 5 5 3 1 1 3 3 5 5 14.00 15 13.4 11.9 7.7

F 16 18 84 91 89 1 3 3 1 2 2 3 3 2 2 0 0 12 5 5 3 3 5 5 1 1 3 3 14.76 9 9 7.5 5.1

G 12 18 67 94 87 1 2 2 3 1 4 3 1 3 2 0 0 13 5 5 5 3 1 3 3 1 5 5 14.40 8.8 6.6 3.9 2.6

H 14 20 88 86 88 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 0 0 10 5 1 1 3 1 5 5 5 3 3 14.88 6.9 10.2 5.4 3.9

I 14 23 75 75 81 1 3 1 2 1 2 2 2 3 3 0 0 10 3 3 5 1 3 3 5 5 3 3 14.21 6.6 6.7 7.2 2.7

J 15 21 78 83 82 2 1 1 1 3 1 2 1 2 1 8 0 0 5 1 5 3 5 5 3 1 1 1 13.58 6.2 10.2 5.4 3.8

K 13 17 73 79 77 1 3 1 2 3 2 3 3 3 1 0 0 8 1 1 1 1 3 3 5 3 1 1 15.58 10.3 5.2 6.9 3.7

(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)

Gambar

Gambar Halaman
Tabel. 3.2 prosedur penelitian
Tabel .3.3. Teknik Pengambilan Sampel

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah bagaimana untuk mereduksi pemborosan yang terjadi pada proses produksi produk kipas angin dan mengidentifikasi aktivitas

This article will discuss the cause of labor turnover both in general and in particular, and systematically analyze the method to reduce the labor turnover and the effect to

2. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber; 3. Mmemfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar

Berdasarkan data angket siswa yang memiliki pendapat positif, maka dapat dianalisis bahwa pembelajaran menulis naskah drama berorientasi pada pembentukan karakter

Bagi responden yang beralasan tingkat pendidikan rendah, karena mereka latar pendidikannya rendah sebagian besar tamatan SD (85%), sedangkan selebihnya tamatan SMP

Over the years, several authors have proposed the tuning of PID to control variable processes by optimization methods, such as genetic algorithms [7–13], particle swarm

Setiap orang dapat memiliki sebuah kompetensi dalam menjalankan bisnis.UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) adalah salah satu jenis usaha yang paling banyak di

Penguat daya audio ragam tersaklar metode delta modulasi merupakan salah satu alternatif konfigurasi metode perancangan penguat daya audio yang bisa dikembangkan untuk