• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat

Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan Program Studi D3 Keperawatan

Oleh

Oleh Dede Junedi NIM 1106189

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAH RAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Oleh Dede Junedi

Sebuah karya tulis ilmiah yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan Program Studi D-III Keperawatan

pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Dede Junedi 2014 UniversitasPendidikan Indonesia

Juni 2014

(3)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Karya Tulis Ilmiah initidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, ataucara lain tanpa izin dari penulis.

DEDE JUNEDI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Upik Rahmi.S.Kep.,Ners.,M.Kep

Pembimbing II

Afianti Sulastri.,S.Si.Apt NIP 19800728201010122002

Mengetahui,

(4)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(5)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DEDE JUNEDI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh penguji:

Penguji I

Lisna Anisa Fitriana,S.Kep.,Ners.,M.Kes NIP. 198202222012122003

Penguji II

Upik Rahmi.S.Kep.,Ners.,M.Kep

(6)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(7)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Infeksi saluran pernafasan akut merupakan penyakit yang paling sering mengenai masyarakat indonesia baik pada kalangan atas, tengah, maupun rendah. Banyak faktor yang menyebabkan ISPA tersebut yang hampir setiap hari mengancam kita. Balita sangatlah rentan terkena ISPA tersebut dikarenakan kekebalan tubuh yang belum kuat dan banyak lagi faktor-faktor lainnya. World Health Organization (WHO) memperkirakan insiden Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di negara berkembang dengan angka kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%-20% pertahun pada usia balita. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang ISPA di Desa Dayeuh Kolot Kabupaten Bandung,

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian di ambil di Desa Dayeuhkolot RW 14 Kabupaten Bandung. Jumlah sampel sebanyak 57 orang, dengan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik penelitian random sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah butir soal, untuk analisa yang

digunakan dalam pengolahan hasil data adalah analisa univariat.

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan ibu yang memiliki balita yang berumur dibawah lima tahun di Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung tentang ISPA dari 57 responden menunjukan hampir setengahnya responden berpengetahuan cukup sebanyak 23 responden (40,4%), sedangkan sebagian kecil responden berpengetahuan baik sebanyak 14 responden (24,6%). Hasil penelitian ini dapat dijadikan alat ukur bagi Puskesmas Dayeuhkolot dalam meningkatkan pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Dan dapat dikembangkan bagi peneliti selanjutnya terkait dengan hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan ibu tentang ISPA.

(8)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ……… i

PERNYATAAN ………. ii

B. Identifikasi Masalah Penelitian ………... 5

C. Batasan masalah... 5

D. Rumusan Masalah Penelitian ………... ... 5

E. Tujuan Penelitian ………... 5

F. Manfaat Penelitian ………... ... 5

(9)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Orang tua/ibu... 16

E. Kerangka pemikiran……… 17

BAB III METODE PENELITIAN ………... 18

A. Lokasi dan subjek penelitian..………. 18

B. Desain penelitian ……….... 19

C. Metode penelitian... 19

D. Definisi Operasional ……… 20

E. Instrument Penelitian ……… 20

F. Prosedur penelitian ……….. 23

G. Teknik Pengumpulan dan Analisa Data ……….. 24

H. Etika penelitian ... 25

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 26

A. Hasil penelitian... 26

B. Pembahasan ... 26

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 28

A. Simpulan... 28

B. Saran ... 28

DAFTAR PUSTAKA ……… 30

LAMPIRAN ……….. 32

(10)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel lima penyebab kematian terpenting di dunia ... 2 Tabel 1.2 Tabel sepuluh penyakit terbesar di Puskesmas Dayeuhkolot... 4 Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pertanyaan Dalam Butir Soal... 22

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu yang Memiliki Balita yang Berumur Dibawah Lima Tahun di Desa Dayeuhkolot Kabupaten

(11)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN

(12)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Kisi-Kisi Pertanyaan Lampiran 2 Butir Soal

Lampiran 3 Jawaban Butir Soal

Lampiran 4 Surat Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 5 Surat Permohonan Menjadi Responden Lampiran 6 Surat perijinan Studi Pendahuluan

Lampiran 7 Surat Balasan Studi Perijinan Studi Pendahuluan Lampiran 8 Surat perijinan Penelitian

(13)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan di bidang kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional yang ditata dalam Sistem Kesehatan Nasional diarahkan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal dan produktif sebagai perwujudtan dari kesejahteraan umum seperti yang dimaksud dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap penduduk, pelayanan kesehatan harus dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu dalam pelayanan kesehatan perorangan, pelayanan kesehatan keluaraga maupun pelayanan kesehatan masyarakat (Depkes RI, 2006).

Usaha peningkatan kesehatan masyarakat pada kenyataannya tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan saja, karena masalah ini sangatlah kompleks, dimana penyakit yang terbanyak diderita oleh masyarakat terutama pada yang paling rawan yaitu ibu dan anak, ibu hamil dan ibu meneteki serta anak berumur dibawah lima tahun (Rasmaliah, 2008).Untuk dapat mengukur derajat kesehatan masyarakat digunakan beberapa indikator, salah satunya adalah angka kesakitan dan kematian balita. Angka kematian balita yang telah berhasil diturunkan dari 45 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2003 menjadi 44 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (Depkes, 2008).

World Health Organization (WHO) memperkirakan insiden Infeksi Saluran

Pernapasan Akut (ISPA) di negara berkembang dengan angka kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%-20% pertahun pada usia balita.

(14)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ISPA/Pneumonia sebagai penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia dengan prosentase 22,30% dari seluruh kematian balita (Depkes, 2008).

Berdasarkan prevalensi ISPA tahun 2010 di Indonesia telah mencapai 25% dengan rentang kejadian yaitu sekitar 17,5 % - 41,4 % dengan 16 provinsi diantaranya mempunyai prevalensi di atas angka nasional. Prevalensi ISPA tertinggi pada balita (>35%), sedangkan terendah pada kelompok umur 15 - 24 tahun. Prevalensi cenderung meningkat lagi sesuai dengan meningkatnya umur. Prevalensi antara laki-laki dan perempuan relatif sama, dan sedikit lebih tinggi dipedesaan. Prevalensi ISPA cenderung lebih tinggi pada kelompok dengan pendidikan dan tingkat pengeluaran rumah tangga per kapita lebih rendah. (Depkes, 2010) Menurut data Riskesdas tahun 2007 – 2011 sekitar 18 Juta penduduk dilaporkan memiliki prevalensi penyakit ISPA.

Data WHO 2011 menunjukkan bahwa dari sekitar 57 juta kematian di dunia dalam setahunnya maka 5 penyebab kematian terpenting dunia adalah

Tabel 1.1. Lima Penyebab Kematian Terpenting Di Dunia

NoNo Nama penyakit Jumlah penderita Prosentase

1. Penyakit Jantung Iskemik 7.25 juta orang (12,8%)

2 Stroke dan penyakit

(15)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tahun, keadaan ini karena pada anak di bawah umur dua tahun imunitasnya belum sempurna dan lumen saluran nafasnya relatif sempit (Daulay, 2008).

Peran ibu dan keluarga pun sangatlah penting untuk mencegah terjadinya penyakit ISPA tersebut, di dukung dengan pengetahuan ibu dan keluarga yang sangat penting dalam peran promotif dan preventif. Balita hampir 24 jam bersama ibunya dengan demikian peran ibu lah yang sangat besar dibandingkan ayah.

Menurut data riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007 di Indonesia merupakan kasus ISPA di masyarakat diperkirakan sebanyak 10% dari populasi. Provinsi Jawa Barat adalah salah satu provinsi kedua terbesar yang endemik ISPA dengan prosentase sebesar 42,50%. Daerah endemik pertama adalah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan persentase 56,50%. Sementara itu pada tahun 2011 di Indonesia kasus ISPA terbesar terdapat di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sebesar 72,76%, dan ISPA kedua terbesar terdapat di provinsi DKI Jakarta sebesar 42,36% dan ketiga di provinsi Jawa Barat sebesar 39,11% (Kemenkes RI, 2011).

(16)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.2. Sepuluh penyakit terbesar di puskesmas Dayeuhkolot

No Jenis Penyakit Jumlah

1 Commond Cold 4699

2 ISPA 3186

3 Hipertensi 2363

4 Myalgia 2026

5 Faringitis 1633

6 Penyakit Pulpa 1605

7 Dispepsia 1449

8 Tukak Lambung 1174

9 Diare 685

10 Dermatitis 464

(17)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemudian data di RW 14 menunjukan jumlah balita yang ada adalah 114 balita dan 70 % pernah mengalami infeksi saluran pernafasan akut dan beberapa dari ibu balita tersebut kurang pengetahuan mengenai ISPA.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Dari uraian di atas di dapatkan bahwa ISPA di Desa Dayeuhkolot setiap tahunnya mengalami peningkatan dan selalu berada di dalam 10 besar penyakit begitupun di RW 14 angka terjadinya ISPA masih banyak maka penulis tertarik ingin mengetahui “Bagaimana gambaran pengetahuan ibu tentang ISPA di RW 14 Desa Dayeuhkolot?”

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka dirumuskan

masalah dalam penelitian ini “Bagaimana gambaran pengetahuan ibu tentang ISPA di RW 14 Desa Dayeuhkolot?”

D. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang ISPA di RW 14 Desa Dayeuhkolot.

E. Manfaat Penelitian. 1. Manfaat praktis

(18)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebagai bahan masukan/informasi untuk pihak puskesmas agar lebih meningkatkan mutu layanan khususnya di bidang pendidikan kesehatan guna meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ISPA.

b. Bagi ibu-ibu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan ibu mengenai ISPA, diharapkan setelah pengetahuan ibu bertambah, ibu-ibu tersebut dapat mencegah ISPA tersebut.

2. Manfaat teoritis

a. Pendidikan Keperawatan

Sebagai dokumen dan bahan bacaan untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa di Program Studi D-3 Keperawatan UPI mengenai gambaran pengetahuan ibu tentang ISPA sehingga dapat menjadi langkah awal bagi perawat untuk merencanakan pemberian pendidikan dan penyuluhan tentang ISPA, juga sebagai tindakan preventif dan promotif untuk mencegah terjadinya ISPA. Kemudian Penelitian ini juga diharapkan akan dapat menjadi tambahan informasi dan bahan pengajaran untuk mata kuliah keperawatan anak.

b. Penelitian Selanjutnya

(19)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian sebagai tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah di RW 14 Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung Jawa Barat

2. Subjek Penelitian

a. Populasi

Dalam penelitian ini, populasi dalam penelitian adalah Ibu-ibu yang mempunyai anak umur 0-5 tahun.Di RW 14 jumlah balita umur dibawah lima tahun adalah 114 anak.

b. Sampel

Menurut Arikunto ( 2010), sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Arikunto memberikan anjuran bahwa dalam pengambilan sampel, apabila jumlah subyek kurang dari 100 orang lebih baik jumlah tersebut diambil semua, sehingga penelitiannya menjadi penelitian populasi, selanjutnya apabila jumlah subyek besar atau lebih dari 100 orang maka dapat diambil antara 10% -15% atau 20% - 25% atau lebih.

Dalam penelitian ini, total responden berjumlah 114 responden, dengan menggunakan rumus diatas maka peneliti mengambil sampel 50 % dari populasi total,

114×50÷100 = 57

(20)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif melalui metode ini peneliti ingin mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu tentang ISPA di RW 14 Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung.

C. Metode Penelitian

Berdasarkan fokus masalah dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang bersifat Cross Sectional (Hubungan dan Asosiasi). Penelitian cross sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran/ observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat. Pada jenis ini, variabel independen dan dependen dinilai secara simultan pada suatu saat, jadi tidak ada tindak lanjut. Tentunya tidak semua subjek penelitian harus diobservasi pada hari atau waktu yang sama, akan tetapi baik variabel independen maupun variabel dependen dinilai hanya satu kali saja. Dengan studi ini, akan diperoleh prevalensi atau efek suatu fenomena (variabel dependen) dihubungkan dengan penyebab (variabel independen) (Nursalam, 2008).

D. Definisi Operasional

1. Pengetahuan : skor yang diperoleh dari hasil test butir saoal tentang ISPA yang meliputi pengertian ISPA, penyebab ISPA, faktor yang menyebabkan ISPA, pencegahan ISPA. Kemudian akan dikategorikan baik, cukup dan kurang.adapun kriterianya menurut arikunto adalah :

a. Tingkat pengetahuan kategori baik jika nilainya 76%-100% b. Tingkat pengetahuan kategori cukup jika nilainya 56-74%

c. Tingkat pengetahuan kategori kurang jika nilainya kurang dari 55%

(21)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. ISPA : penyakit infeksi yang terjadi di saluran pernafasan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk butir soal yang berjumlah 20 yang akan membahas masalah ISPA.

1. Uji validitas

Validitas menurut Arikunto (2010) adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mengukur apa yang diinginkan. Tinggi rendahnya instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Menurut Riyanto (2011) suatu kuesioner dikatakan valid kalau pertanyaan pada suatu kuesioner mampu menggungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Adapun rumus yang digunakan untuk perhitungan uji validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus product momentsebagai berikut:

r

=

N∑XY − ∑X ∑Y

√{N. ∑X

2

− ∑X }{N∑Y

2

− N∑Y

2

}

Riyanto (2011) Keterangan:

r = Koefisien korelasi uji validitas

(22)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y ∑X2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑Y2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y N = Banyaknya responden

Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi sebagai berikut :

a. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jikarhitung lebih besar atau sama dengan rtabel (rhitung ≥ rtabel). b. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak

valid jika rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung ≤ rtabel).

Uji validitas yang digunakan pada kuesioner ini mendapatkan hasil dengan menggunakan software SPSS 20 dengan nilai validitas r hitung 0.365-0.575 sehingga pertanyaan yang digunakan dalam penelitian sebanyak 20 pertanyaan.

1. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah kesamaan hasil ukur atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan (Nursalam, 2007). Uji reliabilitas yang digunakan pada kuesioner ini menggunakan software SPSS 20 dengan hasil r 0.717 < 0,7 berarti ke 20 pertanyaan yang diajukan dinyatakan sudah reliabel.

Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas menggunakan rumus Cronbach Alpha, yaitu:

�� = [

� − 1] [1 −

∑ �

�2 �2

]

(23)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

Ca : Cronbanch Alpha (reabilitas instrumen) k : Banyaknya butir pertanyaan

∑σb2 : Jumlah varians butir

σt2 : Varians total

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Pertanyaan Dalam Butir Soal

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Ispa Pertanyaan Nomor

a. Pengertian ISPA b. Penyebab ISPA

c. Faktor yang mempengaruhi ISPA d. Pencegahan ISPA

Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan butir soal tertutup kepada responden dengan memilih alternatif jawaban yang disediakan. Data diperoleh dari data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian oleh peneliti, sehingga diperoleh jawaban atas pertanyaan yang disediakan (Riwidikdo,2007). Selama proses pengumpulan data, peneliti memfokuskan pada penyediaan subjek, memperhatikan prinsip-prinsip validitas dan reliabilitas, serta menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi agar data terkumpul sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data yaitu butir soal pengetahuan, Butir soal pengetahuan merupakan alat ukur dengan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan infeksi saluran pernafasan akut.

(24)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah – langkah penelitian berguna untuk mempermudah dalam menyelesaikan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Menentukan masalah, rumusan masalah, studi kepustakaan, studi pendahuluan, penyusunan proposal penelitian dan instrumen, mengajukan proposal pada dosen pembimbing, serta permohonan izin penelitian kepada pihak-pihak yang terkait dan izin pengambilan data kepada kepala puskesmas Dayeuhkolot Kabupaten Bandung dan perizinan kepada kepala Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung.

2. Pelaksanaan Penelitian

Kontrak waktu dengan para responden, menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya penelitian, izin persetujuan penelitian dari para responden, pembagian kuesioner, pengumpulan butir soal, pegecekan kelengkapan lembar jawaban responden, pengolahan data, analisa data dan menarik kesimpulan dari hasil penelitian.

3. Pengolahan dan Analisa Data

a. Pengolahan data hasil tes. b. Menganalisis data. c. Membuat kesimpulan.

H. Teknik Pengolaan Dan Analisis Data 1. Teknik Pengolaan Data

Butir soal untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang brjumlah 20 butir soal yang berisikan tentang pengertian, penyebab, pencegahan dan faktor-faktor yang menyebabkan ispa. Kemudian di skoring, setelah di skoring lalu dikategorikan.

2. Teknik Analisa Data

(25)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

,Menurut Arikunto (2006) membuat kategori tingkat pengetahuan seseorang menjadi tiga tingkatan yang didasarkan pada nilai presentase yaitu sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan kategori baik jika nilainya 76%-100% 2. Tingkat pengetahuan kategori cukup jika nilainya 56-74%

3. Tingkat pengetahuan kategori kurang jika nilainya kurang dari 55% Hasil analisa data akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase. Adapun data yang ditampilkan adalah distribusi frekuensi pengetahuan, sedangkan interpretasi tabel menurut Arikunto (2010) sebagai berikut :

Seluruh = 100 %

(26)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(27)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian tentang “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Infeksi Saluran Pernapasan Akut di Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung”

dapat di simpulkan bahwa pengetahuan ibu yang memiliki balita yang berumur dibawah lima tahun di Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung tentang ISPA dari 57 responden menunjukan hampir setengahnya responden berpengetahuan cukup sebanyak 23 responden (40,4%), sedangkan sebagian kecil responden berpengetahuan baik sebanyak 14 responden (24,6%).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, ada beberapa saran yang ingin disampaikan oleh penulis terkait dengan kualitas hidup pada wanita lanjut usia. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagi Puskesmas Dayeuhkolot

Dari hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi motivasi bagi puskesmas Dayeuhkolot untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan melalui pendidikan kesehatan khususnya pada ibu yang mempunyai balita di Desa Dayeuhkolot.

2. Bagi pendidikan keperawatan

Dari penelitian ini bagi pendidikan keperawatan diharapkan ikut serta mencerdaskan masyarakat dengan cara melakukan pendidikan kesehatan kepada masyarakat, karena balita merupakan masa tumbuh kembang, sehingga peran orang tua diharapkan dapat menunjang masa tersebut

(28)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(29)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

_________ (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiman ,dkk (2014) kapita selekta kuisioner. jakarta : salemba medika

Dinas Kesehatan Jawa Barat. (2007). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. [Online]. Tersedia di: http://diskes.jabarprov.go.id. (Diakses 15 Maret 2014)

Erikson, E.H. (1950) dalam Wong, Donna L. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatric. Jakarta: EGC.

Hartono .R dkk (2012) ISPA gangguan penafasan pada anak surabaya: nuha medika

Hidayat, A. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.

Kohlbreg, Lawrence. (1995) dalam Wong, Donna L. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatric. Jakarta: EGC.

Nasution. (2011). GambaranPengetahuan Ibu Tentang ISPA di Puskesmas Denai. (Skripsi). Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Sumatera Utara, Medan. Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka

Cipta.

___________ (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis

Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Piaget. (1969) dalam Wong, Donna L. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatric. Jakarta: EGC.

Puskesmas Dayeuhkolot data sepuluh penyakit terbesar tahun 2013

Riwidikdo, H. (2007). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. Rasmaliah. (2008). Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan

Penaggulangnya. [Online]: Tersedia. http://www.pppl.depkes. go.id/images_data. (diakses pada tanggal 15 Maret 2014).

(30)

Junedi, Dede. 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DI PUSKESMAS DESA DAYEUH KOLOT KABUPATEN BANDUNG

Gambar

Tabel 1.1. Lima Penyebab Kematian Terpenting Di Dunia
Tabel 1.2. Sepuluh penyakit terbesar di puskesmas Dayeuhkolot

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman orang tua mengenai konsep bermain anak usia dini, peran orang tua dalah aktivitas bermain anak, serta

kewajiban harus diakui atas jumlah terutang yang belum dibayar

Ada pengaruh suplementasi terhadap peningkatan kadar hemoglobin pekerja wanita yang signifikan (p&lt;0,05), yaitu dengan suplementasi Fe, asam folat, vitamin A (perlakuan

Dalam penelitian ini dilakukan pengujian antara pengaruh variabel independen (konvergensi IFRS, financial distress , jenis industri dan jumlah anak perusahaan)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Good Corporate Governance berpengaruh terhadap rasio profitabilitas pada perusahaan manufaktur dimana Good Corporate

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seseorang yang menderita diabetes tidak dapat menghasilkan insulin dengan baik, dengan demikian maka glukosa tidak

Setelah dilakukan Evaluasi terhadap Dokumen Penawaran yang diajukan oleh perusahaan saudara untuk paket pekerjaan Pengadaan Buku Perpustakaan Desa dan Perpustakaan

Komunitas waria tu pada dasarnya begitu mereka menginjak atau merasakan diri menjadi waria dalam bergabung dengan temen2, mereka tu pasti ingin temen2nya pada dandan pada pake