PENGARUH ALAT BANTU MEDIA GAMBAR DAN AUDIO VISUAL TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN DASAR LOB
BERTAHAN DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS
SKRIPSI
Diajukan Untuk Meme nuhi Sebagai dari Syarat Mempe roleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Kepelatihan Olahraga
Oleh: Asep Bilal
0807683
JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Asep Bilal Nim : 0807673
Judul : Pengaruh Alat Bantu Media Gambar dan Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Dasar Lob Bertahan
Dalam Permainan Bulutangkis
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH DOSEN PEMBIMBING Pembimbing I
Yusuf Hidayat, M.Si.
NIP. 196808301999031001
Pembimbing II
Dr. Komarudin, M.Pd
NIP. 197204031999031003
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Dr. H. R. Boyke Mulyana, M.Pd.
Pengaruh Alat Bantu Media Gambar dan Audio Visual Terhadap Penguasaan
Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dalam Permainan Bulutangkis
Oleh
Asep Bilal
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana
pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Asep Bilal 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Asep Bilal, 2014
Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENGARUH ALAT BANTU MEDIA GAMBAR DAN AUDIO VISUAL TERHADAP PENGUASAN KETERAMPILAN DASAR LOB BERTAHAN
DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS
Pembimbing I : Yusuf Hidayat, M.Si. Pembimbing II : Dr. Komarudin, M.Pd.
Asep Bilal* 0807683
ABSTRAK
Penelitian ini membahas menggenai pengaruh alat bantu media gambar dan audio visual terhadap penguasaan keterampilan dasar lob bertahan dalam permainan bulutangkis. Penelitian ini bertujuan untuk menggetahui tingkat signifikansi pengaruh media terhadap penguasaan keterampilan khususnya media gambar dan audio visual. Untuk mengetahui tingkat signifikan, maka dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen dengan sampel siswa sekolah bulutangkis FPOK sebanyak 24 orang secara acak dan ditempatkan dengan teknik random assigment pada dua kelompok, masing-masing 12 siswa pada kelompok media gambar dan 12 siswa pada kelompok media audio visual. Hasil penghitungan uji independent samples t tes data kelompok media gambar dan kelompok media audio visual lob bertahan dengan menggunakan assumsi aqual variances not assumed diperoleh nilai rata-rata kelompok media gambar (16,00) dan pada kelompok media audio visual (25,42) hasil nilai lebih tinggi kelompok media audio visual dari pada kelompok media gambar. Kesimpulannya adalah berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh informasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan media gambar dan audio visual terhadap penguasaan keterampilan dasar lob bertahan dalam permainan bulutangis.
Kata kunci : Alat Media Gambar, Audio visual, Atlet Bulutangkis.
ABSTRAK
This study discusses the effect of picture tools and audio-visual media to the mastery of basic skills to lob defensive in the game of badminton. This study aims to determine the level of significance of the influence of media on the mastery of skills, especially an picture and audio-visual media. To determine the level of significant, in this study used an experimental method by a sample badminton school students FPOK as many as 24 people at random and placed with random assignment technique in two groups, each group of 12 students on picture media and 12 students in the audio-visual media group . The results of the independent samples the test calculation test group data and picture media audio-visual media groups lob survive by using an assumption of equal variances not assumed the average values obtained image media groups (16,00) and the audio-visual media group (25.42) the results higher values of audio-audio-visual media groups than the image media group . The conclusion is based on the results of data processing, obtained the information that there is a significant effect between image and audio-visual media to the mastery of basic skills to lob deffensive in the game of badminton.
Asep Bilal, 2014
Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
vii
Asep Bilal, 2014
Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Anggapan Dasar ... 22
F. Hipotesis Penelitian ...
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian ...
1. Instrumen Tes Keterampilan Dasar Lob Bertahan ...
G. Prosedur Penelitian ...
H. Teknik Analisis Data ...
I. Treatment ...
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
49
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1. Deskriptif Statistik Keterampilan Dasar Lob Bertahan... 36
4.2. Uji Normalitas Tes Keterampilan Lob Bertahan... 37
4.3. Uji Homogenitas Lob Bertahan... 39
4.4. Perbandingan Hasil Uji T Lob Bertahan... 40
vii
Asep Bilal, 2014
Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.1. Gambar Design Penelitian... 29
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Hasil Tes Lob Bertahan ... 50
2. SK ... 51
3. Surat Penelitian ... 53
Asep Bilal, 2014
Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan K eterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi), permainan bulutangkis tidak hanya dijadikan sebagai alat hiburan
semata yang hanya membuat orang senang dan gembira, tetapi sudah menjadi
alat untuk mencari mata pencaharian atau sebuah profesi yang menjanjikan.
Perkembangan pengetahuan dan tehnologi saat ini demikian pesat, termasuk
teknologi informasi yang berkembang pesat dan global. Hal ini merupakan
arus informasi biasa di dapat dan di terima dalam waktu bersamaan dengan
tempat kejadian baik dalam bentuk audio maupun visual dibelahan dunia
manapun.
Pada saat ini teknologi informasi sangat beragam dan modern, dimulai
dari surat kabar, media gambar/foto, radio, televisi, internet, dam masih
banyak lagi yang lain yang sangat membantu dan memberikan kemudahan
bagi manusia. Berbagai macam media informasi dan komunikasi masa yang
ada pada saat ini, masing- masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Secara umum media audio visual atau gambar sebagai media informasi
paling efektif dibandingkan yang lain karena mampu menampilkan gambar
sekaligus suara secara langsung. Sedangkan media gambar/foto adalah media
yang paling umum dipakai, dan merupakan bahasa yang umum yang dapat
dimengerti dan dinikmati di mana-mana. Oleh karena itu, pepatah cina yang
mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak daripada seribu
kata. Dijelaskan oleh Zukhaira (2010) bahwa :
2
Asep Bilal, 2014
Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jadi media gambar itu sendiri adalah merupakan alat bantu yang sering
digunakan dalam proses belajar mengajar yang digunakan untuk menyampaikan
pesan yang dituangkan dalam bentuk memberi label dan menggambar
simbol-simbol komunikasi baik berupa gambar orang, tempat, benda-benda sekitar,
bilangan dan lain-lain. Adapun media masa audio visual merupakan salah satu
produk hasil kemajuan teknologi informasi yang dianggap paling revolusioner.
Video secara utuh mampu menampilkan gambar secara nyata dan lengkap dengan
suara aslinya.
Dengan berbagai macam perkembangannya teknologi sekarang sejalan pula
untuk meningkatkan keterampilan dalam melakukan berbagai teknik, yaitu
memukul shuttle cock. Pada dasarnya permainan bulutangkis terdapat beberapa
teknik dasar diantaranya teknik service, smash, lob, drop, dan gerak kaki. (Kumar,
2006; Subarjah, 2009) dalam Hidayat (2012:26) menjelaskan sebagai berikut:
Lob bertahan (overhead forehand defensive clear) termasuk jenis pukulan yang paling sering digunakan dan berperan penting terutama dalam permainan tunggal. Overhead berarti pukulan dari atas kepala, forehand berarti setiap pukulan yang dilakukan dari sisi tubuh yang dominan yang pada umumnya adalah sisi kanan, dan defensive clear berarti jauh tinggi ke belakang untuk bertahan.
Menurut Kumar (2006) & Subarjah (2009) Lob bertahan diartikan sebagai “Jenis keterampilan teknik dasar memukul yang dilakukan dari atas kepala dengan gerakan forehand dan arah kok melambung tinggi ke bagian belakang lapangan
lawan dengan tujuan untuk bertahan/mendapatkan paritas ke posisi semula.”
Menurut (Hidayat, 2012:27) menegaskan bahwa:
3
Asep Bilal, 2014
Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pool (2011:134) menguatkan bahwa “lob/clear adalah pukulan yang tinggi
dan jauh ke belakang.” Untuk dapat mencapai prestasi bulutangkis yang tinggi itu harus memiliki kondisi fisik, teknik, mental dan taktik yang baik. Keempat faktor
tersebut harus dilatih dalam setiap pelatihan bulutangkis. Menurut Djide (1979:71) “training” pada dasarnya mengandung 4 aspek, yaitu : “(a) physical training, (b) technical training, (c) tactical training, (d) mental/phsycological
training.”
Dalam proses pembelajaran bulutangkis sangat jarang bahkan mungkin tidak
pernah menggunakan dan menerapkan sebuah alat bantu media gambar dan audio
visual. Penguasaan keterampilan dasar bermain bulutangkis dapat menggunakan
media yang berupa gambar dan audio visual, khususnya pada akan mempelajari
keterampilan lob bertahan. Usman (2002:50) mengemukakan bahwa:
Media gambar mempunyai beberapa kelebihan yaitu lebih konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, dapat mengatasi ruang dan waktu, dapat mengatasi keterbatasan mata, memperjelas masalah dalam bidang apa saja, dan dapat digunakan untuk semua orang tanpa memandang umur.
Media gambar menurut Usman (2002:47) adalah “Merupakan media reproduksi bentuk asli dalam dua dimensi dan juga merupakan alat visual yang
efektif karena dapat divisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan dengan lebih
konkrit dan realistis.” Kemudian Gintings (2007:142) “Menjelaskan bahwa media
ini menampilkan materi pembelajaran dalam bentuk sesuatu yang dapat dilihat
oleh mata manusia.” Sedangkan Munir (2012:17) “Mengatakan gambar
merupakan penyampaian informasi dalam bentuk visual.”
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan alat media gambar adalah
sebuah alat yang bisa digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu yang
berhubungan dengan olahraga, memberikan penyajian dalam bentuk yang lebih
menarik perhatian dan dapat mengurangi kebosanan.
4
Asep Bilal, 2014
Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kellerman (1996) “Mendefinisikan video sebagai media digital yang
menunjukkan susunan atau urutan gambar-gambar bergerak dan dapat
memberikan ilusi/fantasi.” Menurut Usman (2002:95) “Mendefinisikan media
audio visual dapat berupa film yang bersuara atau gambar hidup dan televisi. Dari
beberapa penjelasan tentang media gambar dan audio visual di atas keduanya
adalah termasuk kedalam komponen multimedia.”
Munir (2012:16) “Menjelaskan multimedia adalah sebuah perubahan cara berkomunikasi satu sama lain dalam hal mengirim dan menerima informasi, lebih
efektif dilakukan dan lebih mudah dipahami dengan hadirnya elemen-elemen
multimedia telah memperkuat informasi yang akan didapatkan.” Rubinson (2008) Pengertian multimedia yang digunakan dalam pengembangan ini adalah “Presentasi pembelajaran/intruksional yang mengkombinasikan tampilan teks, grafis, video, dan audio serta dapat menyediakan interaktivitas.” Pengertian lain
dikemukakan oleh Amron dalam Lucatis (2008) bahwa “Program multimedia meliputi dua atau lebih tipe informasi yaitu teks, grafis, gambar, animasi, audio, dan video.” Dari definisi tersebut media gambar dan audio visual dapat disimpulkan bahwa media tersebut memberikan nilai tambah untuk memenuhi
kebutuhan dalam kegiatan olahraga, menyajikan apa yang akan disampaikan
dengan menggunakan alat media pada saat berlatih tentang apa yang akan
dipelajari.
Berdasarkan uraian tersebut peneliti menganggap penting untuk diangkat
dalam bentuk penelitian, khususnya mengenai media gambar dan audio visual
terhadap hasil belajar keterampilan lob bertahan. Oleh sebab itu peneliti
berkeinginan untuk membuat penelitian tentang perbandingan pengaruh media
gambar dan audio visual terhadap hasil belajar keterampilan lob bertahan pada
siswa pemula sekolah bulutangkis Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
5
Asep Bilal, 2014
Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis merumuskan
masalah penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah alat bantu media gambar memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
penguasaan keterampilan lob bertahan pada permainan bulutangkis siswa sekolah
bulutangkis FPOK ?
2. Apakah alat bantu audio visual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
hasil belajar keterampilan lob bertahan pada permainan bulutangkis siswa sekolah
bulutangkis FPOK ?
3. Manakah yang lebih baik antara alat bantu media gambar dan audio visual
terhadap penguasaan keterampilan lob bertahan pada permainan bulutangkis siswa
sekolah bulutangkis FPOK ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan masalah penelitian, maka tujuan penelitian
ini adalah untuk:
1. Untuk menguji pengaruh alat bantu media gambar terhadap penguasaan
keterampilan lob bertahan pada permainan bulutangkis siswa sekolah bulutangkis
FPOK ?
2. Untuk menguji pengaruh alat bantu audio visual terhadap penguasaan
keterampilan lob bertahan pada permainan bulutangkis siswa sekolah bulutangkis
FPOK ?
3. Untuk menguji manakah yang lebih baik antara alat bantu media gambar dan
audio visual terhadap penguasaan keterampilan lob bertahan pada permainan
bulutangkis siswa sekolah bulutangkis FPOK?
D. Manfaat Penelitian
Dengan memperhatikan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan
penelitian maka manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah sebagai
6
Asep Bilal, 2014
Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan masukan dan tambahan informasi ilmiah bagi guru, pelatih,
pemain dan pembina olahraga bulutangkis terkait dengan hubungan sebab
akibat antara perbandingan pengaruh media gambar dan audio visual terhadap
hasil belajar keterampilan lob bertahan dalam permainan bulutangkis.
2. Manfaat praktis
a. Bagi penulis: dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan dalam
pembelajaran permainan bulutangkis dengan menerapkan penggunaan
media gambar dan audio visual terhadap keterampilan lob bertahan.
b. Sebagai masukan informasi bagi siswa yang mengikuti kegitan diklat
FPOK tentang perlunya perangkat pendukung seperti hal nya media gambar
dan audio visual untuk meihat suatu gerakan keterampilan lob bertahan
dalam permainan bulutangkis.
c. Sebagai bahan pengetahuan bagi guru pendidikan jasmani dan pelatih
mengenai bentuk latihan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan
penguasaan keterampilan lob bertahan dengan menggunakan sebuah alat
media gambar dan audio visual.
E. Batasan Penelitian
Agar fokus malasahnya lebih jelas, maka penelitian ini ruang lingkupnya
akan di batasi sebagai berikut:
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media gambar dan audio visual
2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan dasar pukulan lob
bertahan.
3. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen.
4. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa sekolah bulutangkis FPOK.
5. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa sekolah bulutangkis FPOK.
6. Penelitian dilaksanakan di sekolah bulutangkis FPOK UPI Jalan PHH Mustopa
7
Asep Bilal, 2014
Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Definisi Istilah
Istilah-istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini perlu
didefinisikan secara jelas agar tidak terjadi kesalahan dalam memahmai
istilah-istilah tersebut. Istilah- istilah-istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Perbandingan. Menurut Poerwadarminta kamus Besar Bahasa Indonesia (1994
:1090) : “Perbedaan (selisih) kesamaan.” Jadi perbandingan adalah (selisih)
dari dua aspek atau lebih yang mempunyai kesamaan.
2. Pengaruh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988 : 747) adalah “Daya yang ada atau timbul dari (orang, benda) yang ikut membentuk watak,
kepercayaan, atau perbuatan.”
3. Alat. Menurut Sudjana (2002: 99) adalah alat peraga dalam pengajaran dan
memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses
belajar mengajar yang efektif. Dan pada setiap prosesnya ditandai dengan
adanya beberapa unsur, antara lain tujuan, bahan, metode dan alat, serta
evaluasi.
4. Media. Menurut Purnamawati dan Eldarni (2001: 4) “media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar.”
5. Media gambar/foto. Menurut Sadiman (2008:29) : Media yang paling umum
dipakai, merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati di
mana-mana.
6. Audio visual/video. Menurut Munir (20012:289) : “Mengatakan dalam kamus
Bahasa Indonesia video adalah teknologi pengiriman sinyal elektronik dari
suatu gambar bergerak.”
7. Keterampilan dasar lob bertahan. Menurut : (Kumar, 2006; Subarjah, 2009)
adalah jenis keterampilan dasar memukul yang dilakukan dari atas kepala
dengan gerakan forehand dan arah kok melambung tinggi ke bagian belakang
lapangan lawan dengan tujuan untuk bertahan/mendapatkan paritas ke posisi
8
Asep Bilal, 2014
Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8. Permainan bulutangkis. Menurut : (Subarjah, 2000:11) adalah olahraga
permainan yang dimainkan di sebuah lapangan berbentuk persegi panjang oleh
satu lawan satu atau dua lawan dua, dengan dibatasi oleh net yang bertujuan
untuk mematikan permainan lawan dengan secepat-cepatnya dan berusaha
untuk mengembalikan shuttle cock hasil lawannya.
G. Manfaat penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dikemukakan, maka
manfaat penelitian ini adalah:
1. Secara teoritis diharapkan dapat memberikan informasi bagi pelatih atau
praktisi olahraga sehingga dapat mengembangkan dan menerapkan tentang
alat bantu media terhadap penguasaan teknik dasar lob bertahan.
2. Secara praktis diharapkan hasil penelitian ini menjadi rujukan atau acuan
bagi para pelatih untuk merancang program latihan dengan lebih
Asep Bilal, 2014
Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk menguji pengaruh alat bantu
media gambar dan audio visual terhadap penguasaan keterampilan lob bertahan, maka
metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Sugiyono (2010:3)
menjelaskan bahwa: “ Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Adapun tentang metode eksperimen, Sugiyono (2010:107) menambahkan bahwa: “Metode eksperimen sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali”.
Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian
eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari
suatu perlakuan atau treatment. Menurut Arikunto (2010 : 9) bahwa: “eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua
faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi
atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu.”
B. Penentuan Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2011 : 80), sedangkan
menurut Arikunto (2010 : 173), populasi adalah “keseluruhan subjek penelitian.” Berdasarkan kedua pengertian di atas, maka populasi dapat diartikan sebagai suatu
subjek yang mempunyai sifat-sifat atau karakteristik yang berbeda dan dapat dipakai
27
Asep Bilal, 2014
Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sekolah Bulutangkis Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK)
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 68 orang. Alasan penelitian ini adalah
peneliti ingin mengetahui pengaruh alat bantu media gambar dan audio visual
terhadap penguasaan keterampilan dasar lob bertahan. Dan karena siswa/siswi yang
belajar bulutangkis di FPOK yang akan dijadikan sebagai eksperimen oleh peneliti
mempunyai minat yang lebih untuk belajar dan memiliki dorongan dari para orangtua
masing- masing untuk mengizinkan anak-anak mereka mengikuti penelitian ini.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila jumlah populasi besar peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, misalnya karna membutuhkan dana, tenaga, dan waktu yang lebih
besar. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.Untuk mempermudah
penelitian maka digunakan sejumlah sampel penelitian yang representatif. Menurut
Arikunto (2010 : 174), “jika kita hanya meneliti sebagian dari populasi, maka
penelitian tersebut disebut penelitian sampel.” Begitu pula dijelaskan oleh sugiyono (2011 : 81), “Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.” Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).
Adapun cara dalam penentuan sampel penulis menggunakan random sampling.
Proses teknik random sampling ini dilakukan dua tahapan, yaitu random selection
dan random assignment. Tahap pertama yaitu tahap random selection. Menurut
Jhonson & Christensen (2012:289) adalah “in volves the selection of units from a
population by chance so that the sample selected will be similiar to the population.
From this sample you can generalize to the population”. Maksudnya, adalah tahap menentukan sampel secara acak dari jumlah populasi yang ada, Sesuai dengan
karakteristik sampel yang dibutuhkan yaitu siswa pemula yang baru belajar
bulutangkis dan terdaftar aktif latihan di Sekolah Bulutangkis FPOK UPI ditentukan
24 siswa yang akan dijadikan sebagai sampel dari 68 siswa populasi, dari ke 24
28
Asep Bilal, 2014
Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dibagi ke dalam dua kelompok, masing-masing satu kelompok eksperimen A dan satu
kelompok eksperimen B dengan penugasan secara acak pada setiap kategori jenis
kelamin (random assigment) agar diperoleh jumlah siswa putera dan siswa puteri
yang sama atau sepadan pada setiap kelompok. Dengan demikian, setiap kelompok
terdiri atas 12 siswa (6 siswa putera dan 6 siswa puteri).
C. Definisi Istilah
Ada tiga variabel dalam penelitian ini variabel media gambar dan audio visual
sebagai variabel bebas dan variabel keterampilan dasar lob bertahan sebagai variabel
terikat. Definisi istilah ketiga variabel tersebut adalah sebagai berikut:
1. Media gambar/foto merupakan media reproduksi bentuk asli dalam dua dimensi.
Foto ini merupakan alat visual yang efektif karena dapat divisualisasikan sesuatu
yang akan dijelaskan dengan lebih konkrit dan realistis. Informasi yang
disampaikan dapat dimengerti dengan mudah karena hasil yang diragakan lebih
mendekati kenyataan melalui gambar/foto yang diperlihatkan kepada anak-anak,
dan hasil yang diterima anak-anak akan sama (Usman, 2002:47).
2. Audio visual media ini menampilkan materi pembelajaran dalam bentuk sesuatu
yang dapat didengar oleh telinga dan dilihat oleh mata manusia. Jenis peralatan
audio visual gambar yang ditampilkan juga dapat bergerak. Contoh dari peralatan
media audio visual adalah: slide projector, yang dipadukan dengan tape recorder,
televisi, film strip projector, video player, dan DVD player, dan computer
(Gintings, 2008:146).
3. Keterampilan lob bertahan adalah jenis keterampilan teknik dasar memukul yang
dilakukan dari atas kepala dengan gerakan forehand dan arah kok melambung
tinggi ke bagian belakang lapangan lawan dengan tujuan untuk
29
Asep Bilal, 2014
Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen dan eksperimen tanpa
pre-test, dimana pada desain ini tanpa pre-test tapi hanya menggunakan post-test, tes
dilakukan setelah diberikan perlakuan dengan adanya dua kelompok pembanding
yaitu media gambar dan audio visual.
Desain penelitian disini yaitu metode eksperimen karena sesuai dengan
metode penelitian yang digunakan, maka desain penelitian yang digunakan adalah
desain dengan kelompok eksperimen tanpa pre-test (Cohen,2007:278), seperti gambar
yang disajikan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Desain peleitian
(Sumber: Research Methods In Education, Cohen,2007:278)
Keterangan: R1 = Kelompok Media Gambar R2 = Kelompok Media Audio Visual
X = perlakuan X = Perlakuan O1 = Post-test O2 = Post-test
Pada kelompok 1 (kelompok eksperimen) diberikan perlakuan dengan media
gambar. Adapun untuk kelompok 2 (kelompok eksperimen) diberikan perlakuan
dengan media audio visual, dan langsung dilakukan tes akhir dari keduanya untuk
pembanding.
R1 X O1
30
Asep Bilal, 2014
Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Waktu dan Tempat penelitian
Penelitian tentang pengaruh alat bantu media gambar dan audio visual terhadap
keterampilan lob bertahan dilaksanakan pada:
Tempat : FPOK UPI
Waktu : 14 Maret 2013 – 25 Mei 2013 Intensitas pertemuan : 3 kali dalam seminggu
Setiap minggunya berlatih sebanyak 3 kali yaitu pada hari selasa, kamis, sabtu.
Mengenai hal ini penulis mengacu pada pendapat fox yang dikutip Sajoto (1990 : 48,
dalam Skripsi Kikin 2004:34), yang mengatakan bahwa: “pada umumnya para pelatih setuju menjalankan program latihan 3 kali setiap minggu, agar tidak terjadi kelelahan
yang kronis.” Untuk itu penulis menentukan frekuensi pertemuan latihan sebanyak 3 kali dalam seminggu agar penerapan treatment dan waktu istirahat cukup. Sehingga
total pemberian treatment terhadap sampel adalah 24 pertemuan.
Hal ini serupa juga dikemukakan oleh Harsono (1988:30) bahwa” latihan tiga
kali seminggu ( misal selasa, jumat, minggu), dengan diselingi satu hari istirahat
untuk memberikan kesempatan bagi otot untuk berkembang dan mengadaptasikan
diri pada hari istirahat tersebut”. F. Instrumen Penelitian
Dalam sebuah penelitian dibutuhkan sebuah instrumen, instrument penelitian
menurut Arikunto (2006: 219) menjelaskan bahwa: “suatu alat bantu yang digunakan untuk mengumpulkan data.” Sedangkan menurut sugiyono (2011: 102) menjelaskan
bahwa: “Instrumen penelitian adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.” Oleh karena itu benar tidaknya data,
sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya
31
Asep Bilal, 2014
Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sesuai dengan kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa instrumen
penelitian merupakan suatu alat mengumpulkan data dengan proses penelitian yang
dilakukan dengan mengukur suatu tes untuk pengumpulan datanya. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes keterampilan dasar lob bertahan. Instrumen
tersebut di adaptasi dari Hidayat (2012).
1. Instrumen Tes Keterampilan Dasar Lob Bertahan
Berikut ini disajikan instrumen dan prosedur pelaksanaan tes keterampilan
dasar lob bertahan yang di adaptasi dari Hidayat (2012):
a. Deskripsi tes
Jenis tes keterampilan dasar memukul yang dilakukan dari atas kepala dengan
gerakan forehand dan arah kok melambung ke bagian belakang lapangan lawan
dengan tujuan untuk bertahan atau mendapatkan keseimbangan pada posisi semula.
b. Tujuan tes
Mengukur ketepatan memukul keterampilan hasil belajar siswa/atlet dalam
melakukan keterampilan dasar lob bertahan kearah sasaran tertentu dengan arah
kok melambung ke bagian belakang lapangan lawan.
c. Peralatan
Lapangan bulutangkis standart, raket, satelkok, meteran, dua buah tiang besi
setinggi 2,72 meter, pita yang direntangkan sejajar di atas net dengan jarak 4.27
meter, dan tinggi 3 meter dari lantai, alat tulis dan formulir pengisian skor.
d. Petugas pelaksanaan pengetesan
Terdiri dari 5 orang, dua orang sebagai pengumpan, satu orang penghitung,
pencatat, dan pengambil satelkok.
e. Pelaksanaan tes
1) Penyaji berdiri di tengah-tengah lapangan atau pada titik yang sudah
ditentukan paling dekat dengan net 3,35 meter dari net.
2) Testi atau partisipan mengambil tempat dan berdiri pada zona yang telah
32
Asep Bilal, 2014
Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Penyaji melakukan servis ke zona partisipan dan bergerak memukul satelkok
sehingga melewati tali setinggi 3 meter dari permukaan lantai yang dipasang
pada tiang net.
4) Setiap partisipan mendapatkan dua kali kesempatan, dan setiap kali
kesempatan di sediakan 6 satelkok, sehingga partisipan mendapatkan 12
kesempatan untuk melakukan pukulan.
5) Apabila satelkok mengenai tali setinggi 3 meter dari permukaan lantai yang
dipasang pada tiang net dan jatuhya tidak sampai pada zona skor maka
diadakan pukulan ulang.
6) Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 3.1. Lapangan tes lob bertahan Di adaptasi dari Hidayat (2012)
33
Asep Bilal, 2014
Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian menjelaskan tentang tahap dan langkah-langkah penelitian.
Secara umum ada tiga tahap penelitian, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan
pelaporan. Setiap tahapan terdiri atas beberapa langkah kegiatan, seperti diuraikan
berikut ini:
1. Tahap persiapan, terdiri atas langkah- langkah kegiatan:
a. Pengajuan judul pada dosen pembimbing, penyusunan proposal, dan seminar
proposal penelitian;
b. Pengajuan surat izin penelitian ke dan dari Jurusan Pendidikan Olahraga,
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga yang kemudian diserahkan
ke pihak sekolah Bulutangkis FPOK UPI.
c. Melakukan studi pendahuluan ke lokasi penelitian sekolah Bulutangkis
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan;
d. Pelatihan teknik dan pembelajaran media gambar dan audio visual yang
dilaksakan dari tanggal 14 Maret sampai 25 Mei di kampus FPOK UPI;
2. Tahap pelaksaaan, terdiri atas langkah- langkah kegiatan:
a. Pemberian perlakuan terhadap kelompok eksperimen selama 24 kali
pertemuan. Pelaksanaan post-test atau tes akhir untuk melihat pengaruh
pemberian alat bantu media gambar dan audio visual terhadap penguasaan
keterampilan lob bertahan. Tes akhir dilaksanakan satu hari setelah pertemuan
ke 24, yaitu pada hari sabtu tanggal 25 Mei 2013;
3. Tahap pelaporan, terdiri atas langkah- langkah kegiatan:
a. Melakukan pengolahan data analisis data yang sudah terkumpul;
b. Membuat interpretasi, membuat kesimpulan data dan rekomendasi hasil
penelitian;
34
Asep Bilal, 2014
Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data penelitian yang sudah
terkumpul adalah teknik analisis uji perbedaan dua rata-rata. Teknik analisis ini
digunakan untuk mengetahui pengaruh alat bantu media gambar dan audio visual
terhadap penguasaan lob bertahan dengan dibandingkan dengan kelompok control.
Proses analisis dilakukan dengan program SPSS versi 20. Langkah-langkah yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Membuat deskripsi statistik kedua kelompok (eksperimen media gambar dan
audio visual);
2. Melakukan uji asumsi normalitas dan homogenitas.
3. Melakukan uji hipotesis menggunakan uji perbedaan dua rata-rata (T-test).
4. Melakukan uji perbandingan hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan
sebagai dampak dari perlakuan yang diberikan dengan menggunakan gambar dan
audio visual.
I. Treatment
1. Tahap-tahap treatment/perlakuan pada kelompok media gambar: a. Pengantar
1) Pengantar umum
a) Pengecekan kehadiran
b) Penjelasan tujuan pembelajaran 2) Pengantar khusus/Latihan ISM
a) Penjelasan, demonstrasi, & analisis Keterampilan dasar (ketermpilan target) lob bertahan
b) Teknik penetapan tujuan proses
3) Menjabarkan keterampilan target lob bertahan menjadi perilaku target
a) Sub tujuan 1: Posisi siap, gerakan ke arah kok, posisi memukul, dan ayunan raket ke belakang
b) Sub tujuan 2: Ayunan raket ke depan dan perkenaan c) Sub tujuan 3: Gerak lanjut dan sikap akhir
d) Sub tujuan 4: Rangkaian gerakan keseluruhan
4) Menetapkan perilkau target untuk setiap sesi latihan sebagai sub tujuan dan fokus pembelajaran
35
Asep Bilal, 2014
Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu gerakan dilakukan dengan benar / 6 kali)
b) Sub tujuan 2: Dapat melakukan ayunan raket ke depan dan perkenaan dengan benar (1/5 dari repitisi gerakan dilakukan dengan benar / 6 kali) 5) Pemberian alat bantu media gambar
a) Menetapkan media gambar untuk dijadikan pusat perhatian terhadap gerakan pukulan lob bertahan
b) Memberikan penjelasan gerakan pada gambar
c) Memberi kesempatan anak untuk membayangkan gerakan setelah melihat gambar d) Mengintruksikan untuk melakukan gerakan setelah melihat gambar dan setelah
membayangkan.
2. Tahap-tahap treatment/perlakuan pada kelompok media audio visual: a. Pengantar
1) Pengantar umum a) Pengecekan kehadiran
b) Penjelasan tujuan pembelajaran 2) Pengantar khusus/Latihan ISM
a) Penjelasan, demonstrasi, & analisis Keterampilan dasar (ketermpilan target) lob bertahan
b) Teknik penetapan tujuan proses
3) Menjabarkan keterampilan target lob bertahan menjadi perilaku target
a) Sub tujuan 1: Posisi siap, gerakan ke arah kok, posisi memukul, dan ayunan raket ke belakang
b) Sub tujuan 2: Ayunan raket ke depan dan perkenaan c) Sub tujuan 3: Gerak lanjut dan sikap akhir
d) Sub tujuan 4: Rangkaian gerakan keseluruhan
4) Menetapkan perilkau target untuk setiap sesi latihan sebagai sub tujuan dan
1. Menetapkan media audio visual untuk dilihat dan diperhatikan dengan seksama agar fokus pada setiap rangkaian gerakan.
2. Memberikan penjelasan gerakan pada video
3. Memberikan kesempatan anak untuk membayangkan gerakan setelah melihat video 4. Mengintruksikan untuk melakukan gerakan setelah melihat video dan
Asep Bilal, 2014
Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data dari penelitian yang
telah dilakukan mengenai pengaruh alat bantu media gambar dan audio visual
terhadap penguasaan keterampilan dasar lob bertahan dalam permainan
bulutangkis.
Dari hasil pengolahan data dan analisis dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Alat bantu media gambar memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil
belajara keterampilan dasar lob bertahan.
2. Alat bantu audio visual memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil
belajar keterampilan dasar lob bertahan.
3. Media audio visual lebih baik dari pada media gambar terhadap hasil belajar
keterampilan dasar lob bertahan.
B. Saran
1. Untuk atlet agar strategi belajar menggunakan alat media gambar dan
audio visual dalam permainan bulutangkis sangat menunjang untuk
keberhasilan hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan. Proses
penguasaan setiap keterampilan target dapat memotivasi siswa agar dapat
menguasai keterampilan target selanjutnya, sehingga keterampilan gerak
lob bertahan dapat dikuasai.
2. Untuk para pelatih agar dalam melatih permainan bulutangkis selama ini
lebih banyak menekankan dari aspek fisik dan teknik saja, namun dengan
adanya strategi belajar menggunakan alat media gambar dan audio visual
yang diterapkan akan membawa perubahan yang lebih baik terhadap
46
Asep Bilal, 2014
Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagi peneliti yang akan datang berkaitan dengan penelitian yang penulis
lakukan, penulis sarankan supaya diadakan penelitian lebih lanjut dengan
sarana dan prasarana yang lebih lengkap dan jumlah sampel yang lebih
banyak, serta kajian yang lebih mendalam, agar supaya lebih
Asep Bilal, 2014
Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik . Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Alhusin, S. (2007). Gemar Bermain Bulutangkis: CV “Seti-Aji”. Surakarta
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Cohen, L. (2007). Research Methods In Education. Routledge. London newyork
Davis, P. (1979). How toplay Badmionton: The Hamlyn Publishing Group. London
Gintings, A. (2008). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Penerbit Humaniora.
Giriwijoyo, S. (2007). Ilmu Faal Olahraga, Fisiologi Olahraga. Bandung FPOK UPI
Hidayat, Y. (2004). Latihan Keterampilan Psikologis dalam Belajar Keterampilan Gerak. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada
Hidayat, Y. (2012). Modul Pelatihan, Intervensi Strategi Multiteknik Latihan Mental Untuk Pelatih Bulutangkis. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Jhonson & Christensen, (2012). Educational Research: Quantitative, Qualitative, and Mixed Approaches. SAGE Publications, Inc. America
Munir. (2012). Multimedia Konsep dan Aplikasi Dalam Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Mahendra, A. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK UPI
Priyanto. (2010). Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian Dengan SPSS. Yogyakarta. Gava Media.
Pool, J. (2011). Belajar Bulutangkis. Bandung: Pionir Jaya.
Poerwadarminta, W.J.S (1976). Kamus Besar Bahasa Indonesia. P.N. Balai Pustaka Jakarta
Sadiman, A. (2008). Media Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo.
Asep Bilal, 2014
Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Suherman, A. (2003). Pembelajaran Permainan Bulutangkis.
Subarjah, H dan Hidayat, Y. (2007). Permainan Bulutangkis. PJKR FPOK UPI. Bandung