• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH ALAT BANTU MEDIA GAMBAR DAN AUDIO VISUAL TERHADAP PENGUASAN KETERAMPILAN DASAR LOB BERTAHAN DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH ALAT BANTU MEDIA GAMBAR DAN AUDIO VISUAL TERHADAP PENGUASAN KETERAMPILAN DASAR LOB BERTAHAN DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH ALAT BANTU MEDIA GAMBAR DAN AUDIO VISUAL TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN DASAR LOB

BERTAHAN DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS

SKRIPSI

Diajukan Untuk Meme nuhi Sebagai dari Syarat Mempe roleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Kepelatihan Olahraga

Oleh: Asep Bilal

0807683

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Asep Bilal Nim : 0807673

Judul : Pengaruh Alat Bantu Media Gambar dan Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Dasar Lob Bertahan

Dalam Permainan Bulutangkis

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH DOSEN PEMBIMBING Pembimbing I

Yusuf Hidayat, M.Si.

NIP. 196808301999031001

Pembimbing II

Dr. Komarudin, M.Pd

NIP. 197204031999031003

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Dr. H. R. Boyke Mulyana, M.Pd.

(3)

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar dan Audio Visual Terhadap Penguasaan

Keterampilan Dasar Lob Bertahan Dalam Permainan Bulutangkis

Oleh

Asep Bilal

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana

pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Asep Bilal 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(4)

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGARUH ALAT BANTU MEDIA GAMBAR DAN AUDIO VISUAL TERHADAP PENGUASAN KETERAMPILAN DASAR LOB BERTAHAN

DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS

Pembimbing I : Yusuf Hidayat, M.Si. Pembimbing II : Dr. Komarudin, M.Pd.

Asep Bilal* 0807683

ABSTRAK

Penelitian ini membahas menggenai pengaruh alat bantu media gambar dan audio visual terhadap penguasaan keterampilan dasar lob bertahan dalam permainan bulutangkis. Penelitian ini bertujuan untuk menggetahui tingkat signifikansi pengaruh media terhadap penguasaan keterampilan khususnya media gambar dan audio visual. Untuk mengetahui tingkat signifikan, maka dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen dengan sampel siswa sekolah bulutangkis FPOK sebanyak 24 orang secara acak dan ditempatkan dengan teknik random assigment pada dua kelompok, masing-masing 12 siswa pada kelompok media gambar dan 12 siswa pada kelompok media audio visual. Hasil penghitungan uji independent samples t tes data kelompok media gambar dan kelompok media audio visual lob bertahan dengan menggunakan assumsi aqual variances not assumed diperoleh nilai rata-rata kelompok media gambar (16,00) dan pada kelompok media audio visual (25,42) hasil nilai lebih tinggi kelompok media audio visual dari pada kelompok media gambar. Kesimpulannya adalah berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh informasi bahwa terdapat pengaruh yang signifikan media gambar dan audio visual terhadap penguasaan keterampilan dasar lob bertahan dalam permainan bulutangis.

Kata kunci : Alat Media Gambar, Audio visual, Atlet Bulutangkis.

ABSTRAK

This study discusses the effect of picture tools and audio-visual media to the mastery of basic skills to lob defensive in the game of badminton. This study aims to determine the level of significance of the influence of media on the mastery of skills, especially an picture and audio-visual media. To determine the level of significant, in this study used an experimental method by a sample badminton school students FPOK as many as 24 people at random and placed with random assignment technique in two groups, each group of 12 students on picture media and 12 students in the audio-visual media group . The results of the independent samples the test calculation test group data and picture media audio-visual media groups lob survive by using an assumption of equal variances not assumed the average values obtained image media groups (16,00) and the audio-visual media group (25.42) the results higher values of audio-audio-visual media groups than the image media group . The conclusion is based on the results of data processing, obtained the information that there is a significant effect between image and audio-visual media to the mastery of basic skills to lob deffensive in the game of badminton.

(5)

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

(6)

vii

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Anggapan Dasar ... 22

F. Hipotesis Penelitian ...

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian ...

1. Instrumen Tes Keterampilan Dasar Lob Bertahan ...

G. Prosedur Penelitian ...

H. Teknik Analisis Data ...

I. Treatment ...

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

(7)

49

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1. Deskriptif Statistik Keterampilan Dasar Lob Bertahan... 36

4.2. Uji Normalitas Tes Keterampilan Lob Bertahan... 37

4.3. Uji Homogenitas Lob Bertahan... 39

4.4. Perbandingan Hasil Uji T Lob Bertahan... 40

(8)

vii

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1. Gambar Design Penelitian... 29

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Hasil Tes Lob Bertahan ... 50

2. SK ... 51

3. Surat Penelitian ... 53

(10)

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan K eterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi), permainan bulutangkis tidak hanya dijadikan sebagai alat hiburan

semata yang hanya membuat orang senang dan gembira, tetapi sudah menjadi

alat untuk mencari mata pencaharian atau sebuah profesi yang menjanjikan.

Perkembangan pengetahuan dan tehnologi saat ini demikian pesat, termasuk

teknologi informasi yang berkembang pesat dan global. Hal ini merupakan

arus informasi biasa di dapat dan di terima dalam waktu bersamaan dengan

tempat kejadian baik dalam bentuk audio maupun visual dibelahan dunia

manapun.

Pada saat ini teknologi informasi sangat beragam dan modern, dimulai

dari surat kabar, media gambar/foto, radio, televisi, internet, dam masih

banyak lagi yang lain yang sangat membantu dan memberikan kemudahan

bagi manusia. Berbagai macam media informasi dan komunikasi masa yang

ada pada saat ini, masing- masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Secara umum media audio visual atau gambar sebagai media informasi

paling efektif dibandingkan yang lain karena mampu menampilkan gambar

sekaligus suara secara langsung. Sedangkan media gambar/foto adalah media

yang paling umum dipakai, dan merupakan bahasa yang umum yang dapat

dimengerti dan dinikmati di mana-mana. Oleh karena itu, pepatah cina yang

mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak daripada seribu

kata. Dijelaskan oleh Zukhaira (2010) bahwa :

(11)

2

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jadi media gambar itu sendiri adalah merupakan alat bantu yang sering

digunakan dalam proses belajar mengajar yang digunakan untuk menyampaikan

pesan yang dituangkan dalam bentuk memberi label dan menggambar

simbol-simbol komunikasi baik berupa gambar orang, tempat, benda-benda sekitar,

bilangan dan lain-lain. Adapun media masa audio visual merupakan salah satu

produk hasil kemajuan teknologi informasi yang dianggap paling revolusioner.

Video secara utuh mampu menampilkan gambar secara nyata dan lengkap dengan

suara aslinya.

Dengan berbagai macam perkembangannya teknologi sekarang sejalan pula

untuk meningkatkan keterampilan dalam melakukan berbagai teknik, yaitu

memukul shuttle cock. Pada dasarnya permainan bulutangkis terdapat beberapa

teknik dasar diantaranya teknik service, smash, lob, drop, dan gerak kaki. (Kumar,

2006; Subarjah, 2009) dalam Hidayat (2012:26) menjelaskan sebagai berikut:

Lob bertahan (overhead forehand defensive clear) termasuk jenis pukulan yang paling sering digunakan dan berperan penting terutama dalam permainan tunggal. Overhead berarti pukulan dari atas kepala, forehand berarti setiap pukulan yang dilakukan dari sisi tubuh yang dominan yang pada umumnya adalah sisi kanan, dan defensive clear berarti jauh tinggi ke belakang untuk bertahan.

Menurut Kumar (2006) & Subarjah (2009) Lob bertahan diartikan sebagai “Jenis keterampilan teknik dasar memukul yang dilakukan dari atas kepala dengan gerakan forehand dan arah kok melambung tinggi ke bagian belakang lapangan

lawan dengan tujuan untuk bertahan/mendapatkan paritas ke posisi semula.”

Menurut (Hidayat, 2012:27) menegaskan bahwa:

(12)

3

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pool (2011:134) menguatkan bahwa “lob/clear adalah pukulan yang tinggi

dan jauh ke belakang.” Untuk dapat mencapai prestasi bulutangkis yang tinggi itu harus memiliki kondisi fisik, teknik, mental dan taktik yang baik. Keempat faktor

tersebut harus dilatih dalam setiap pelatihan bulutangkis. Menurut Djide (1979:71) “training” pada dasarnya mengandung 4 aspek, yaitu : “(a) physical training, (b) technical training, (c) tactical training, (d) mental/phsycological

training.

Dalam proses pembelajaran bulutangkis sangat jarang bahkan mungkin tidak

pernah menggunakan dan menerapkan sebuah alat bantu media gambar dan audio

visual. Penguasaan keterampilan dasar bermain bulutangkis dapat menggunakan

media yang berupa gambar dan audio visual, khususnya pada akan mempelajari

keterampilan lob bertahan. Usman (2002:50) mengemukakan bahwa:

Media gambar mempunyai beberapa kelebihan yaitu lebih konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, dapat mengatasi ruang dan waktu, dapat mengatasi keterbatasan mata, memperjelas masalah dalam bidang apa saja, dan dapat digunakan untuk semua orang tanpa memandang umur.

Media gambar menurut Usman (2002:47) adalah “Merupakan media reproduksi bentuk asli dalam dua dimensi dan juga merupakan alat visual yang

efektif karena dapat divisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan dengan lebih

konkrit dan realistis.” Kemudian Gintings (2007:142) “Menjelaskan bahwa media

ini menampilkan materi pembelajaran dalam bentuk sesuatu yang dapat dilihat

oleh mata manusia.” Sedangkan Munir (2012:17) “Mengatakan gambar

merupakan penyampaian informasi dalam bentuk visual.”

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan alat media gambar adalah

sebuah alat yang bisa digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu yang

berhubungan dengan olahraga, memberikan penyajian dalam bentuk yang lebih

menarik perhatian dan dapat mengurangi kebosanan.

(13)

4

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kellerman (1996) “Mendefinisikan video sebagai media digital yang

menunjukkan susunan atau urutan gambar-gambar bergerak dan dapat

memberikan ilusi/fantasi.” Menurut Usman (2002:95) “Mendefinisikan media

audio visual dapat berupa film yang bersuara atau gambar hidup dan televisi. Dari

beberapa penjelasan tentang media gambar dan audio visual di atas keduanya

adalah termasuk kedalam komponen multimedia.”

Munir (2012:16) “Menjelaskan multimedia adalah sebuah perubahan cara berkomunikasi satu sama lain dalam hal mengirim dan menerima informasi, lebih

efektif dilakukan dan lebih mudah dipahami dengan hadirnya elemen-elemen

multimedia telah memperkuat informasi yang akan didapatkan.” Rubinson (2008) Pengertian multimedia yang digunakan dalam pengembangan ini adalah “Presentasi pembelajaran/intruksional yang mengkombinasikan tampilan teks, grafis, video, dan audio serta dapat menyediakan interaktivitas.” Pengertian lain

dikemukakan oleh Amron dalam Lucatis (2008) bahwa “Program multimedia meliputi dua atau lebih tipe informasi yaitu teks, grafis, gambar, animasi, audio, dan video.” Dari definisi tersebut media gambar dan audio visual dapat disimpulkan bahwa media tersebut memberikan nilai tambah untuk memenuhi

kebutuhan dalam kegiatan olahraga, menyajikan apa yang akan disampaikan

dengan menggunakan alat media pada saat berlatih tentang apa yang akan

dipelajari.

Berdasarkan uraian tersebut peneliti menganggap penting untuk diangkat

dalam bentuk penelitian, khususnya mengenai media gambar dan audio visual

terhadap hasil belajar keterampilan lob bertahan. Oleh sebab itu peneliti

berkeinginan untuk membuat penelitian tentang perbandingan pengaruh media

gambar dan audio visual terhadap hasil belajar keterampilan lob bertahan pada

siswa pemula sekolah bulutangkis Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

(14)

5

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis merumuskan

masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah alat bantu media gambar memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

penguasaan keterampilan lob bertahan pada permainan bulutangkis siswa sekolah

bulutangkis FPOK ?

2. Apakah alat bantu audio visual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

hasil belajar keterampilan lob bertahan pada permainan bulutangkis siswa sekolah

bulutangkis FPOK ?

3. Manakah yang lebih baik antara alat bantu media gambar dan audio visual

terhadap penguasaan keterampilan lob bertahan pada permainan bulutangkis siswa

sekolah bulutangkis FPOK ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan masalah penelitian, maka tujuan penelitian

ini adalah untuk:

1. Untuk menguji pengaruh alat bantu media gambar terhadap penguasaan

keterampilan lob bertahan pada permainan bulutangkis siswa sekolah bulutangkis

FPOK ?

2. Untuk menguji pengaruh alat bantu audio visual terhadap penguasaan

keterampilan lob bertahan pada permainan bulutangkis siswa sekolah bulutangkis

FPOK ?

3. Untuk menguji manakah yang lebih baik antara alat bantu media gambar dan

audio visual terhadap penguasaan keterampilan lob bertahan pada permainan

bulutangkis siswa sekolah bulutangkis FPOK?

D. Manfaat Penelitian

Dengan memperhatikan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan

penelitian maka manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah sebagai

(15)

6

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan masukan dan tambahan informasi ilmiah bagi guru, pelatih,

pemain dan pembina olahraga bulutangkis terkait dengan hubungan sebab

akibat antara perbandingan pengaruh media gambar dan audio visual terhadap

hasil belajar keterampilan lob bertahan dalam permainan bulutangkis.

2. Manfaat praktis

a. Bagi penulis: dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan dalam

pembelajaran permainan bulutangkis dengan menerapkan penggunaan

media gambar dan audio visual terhadap keterampilan lob bertahan.

b. Sebagai masukan informasi bagi siswa yang mengikuti kegitan diklat

FPOK tentang perlunya perangkat pendukung seperti hal nya media gambar

dan audio visual untuk meihat suatu gerakan keterampilan lob bertahan

dalam permainan bulutangkis.

c. Sebagai bahan pengetahuan bagi guru pendidikan jasmani dan pelatih

mengenai bentuk latihan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan

penguasaan keterampilan lob bertahan dengan menggunakan sebuah alat

media gambar dan audio visual.

E. Batasan Penelitian

Agar fokus malasahnya lebih jelas, maka penelitian ini ruang lingkupnya

akan di batasi sebagai berikut:

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media gambar dan audio visual

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan dasar pukulan lob

bertahan.

3. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen.

4. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa sekolah bulutangkis FPOK.

5. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa sekolah bulutangkis FPOK.

6. Penelitian dilaksanakan di sekolah bulutangkis FPOK UPI Jalan PHH Mustopa

(16)

7

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Definisi Istilah

Istilah-istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini perlu

didefinisikan secara jelas agar tidak terjadi kesalahan dalam memahmai

istilah-istilah tersebut. Istilah- istilah-istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Perbandingan. Menurut Poerwadarminta kamus Besar Bahasa Indonesia (1994

:1090) : “Perbedaan (selisih) kesamaan. Jadi perbandingan adalah (selisih)

dari dua aspek atau lebih yang mempunyai kesamaan.

2. Pengaruh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988 : 747) adalah “Daya yang ada atau timbul dari (orang, benda) yang ikut membentuk watak,

kepercayaan, atau perbuatan.”

3. Alat. Menurut Sudjana (2002: 99) adalah alat peraga dalam pengajaran dan

memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses

belajar mengajar yang efektif. Dan pada setiap prosesnya ditandai dengan

adanya beberapa unsur, antara lain tujuan, bahan, metode dan alat, serta

evaluasi.

4. Media. Menurut Purnamawati dan Eldarni (2001: 4) “media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke

penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar.”

5. Media gambar/foto. Menurut Sadiman (2008:29) : Media yang paling umum

dipakai, merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati di

mana-mana.

6. Audio visual/video. Menurut Munir (20012:289) : “Mengatakan dalam kamus

Bahasa Indonesia video adalah teknologi pengiriman sinyal elektronik dari

suatu gambar bergerak.”

7. Keterampilan dasar lob bertahan. Menurut : (Kumar, 2006; Subarjah, 2009)

adalah jenis keterampilan dasar memukul yang dilakukan dari atas kepala

dengan gerakan forehand dan arah kok melambung tinggi ke bagian belakang

lapangan lawan dengan tujuan untuk bertahan/mendapatkan paritas ke posisi

(17)

8

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Permainan bulutangkis. Menurut : (Subarjah, 2000:11) adalah olahraga

permainan yang dimainkan di sebuah lapangan berbentuk persegi panjang oleh

satu lawan satu atau dua lawan dua, dengan dibatasi oleh net yang bertujuan

untuk mematikan permainan lawan dengan secepat-cepatnya dan berusaha

untuk mengembalikan shuttle cock hasil lawannya.

G. Manfaat penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dikemukakan, maka

manfaat penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis diharapkan dapat memberikan informasi bagi pelatih atau

praktisi olahraga sehingga dapat mengembangkan dan menerapkan tentang

alat bantu media terhadap penguasaan teknik dasar lob bertahan.

2. Secara praktis diharapkan hasil penelitian ini menjadi rujukan atau acuan

bagi para pelatih untuk merancang program latihan dengan lebih

(18)

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk menguji pengaruh alat bantu

media gambar dan audio visual terhadap penguasaan keterampilan lob bertahan, maka

metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Sugiyono (2010:3)

menjelaskan bahwa: “ Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Adapun tentang metode eksperimen, Sugiyono (2010:107) menambahkan bahwa: “Metode eksperimen sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali”.

Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian

eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari

suatu perlakuan atau treatment. Menurut Arikunto (2010 : 9) bahwa: “eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua

faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi

atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu.”

B. Penentuan Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2011 : 80), sedangkan

menurut Arikunto (2010 : 173), populasi adalah “keseluruhan subjek penelitian.” Berdasarkan kedua pengertian di atas, maka populasi dapat diartikan sebagai suatu

subjek yang mempunyai sifat-sifat atau karakteristik yang berbeda dan dapat dipakai

(19)

27

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sekolah Bulutangkis Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK)

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 68 orang. Alasan penelitian ini adalah

peneliti ingin mengetahui pengaruh alat bantu media gambar dan audio visual

terhadap penguasaan keterampilan dasar lob bertahan. Dan karena siswa/siswi yang

belajar bulutangkis di FPOK yang akan dijadikan sebagai eksperimen oleh peneliti

mempunyai minat yang lebih untuk belajar dan memiliki dorongan dari para orangtua

masing- masing untuk mengizinkan anak-anak mereka mengikuti penelitian ini.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Bila jumlah populasi besar peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang

ada pada populasi, misalnya karna membutuhkan dana, tenaga, dan waktu yang lebih

besar. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.Untuk mempermudah

penelitian maka digunakan sejumlah sampel penelitian yang representatif. Menurut

Arikunto (2010 : 174), “jika kita hanya meneliti sebagian dari populasi, maka

penelitian tersebut disebut penelitian sampel.” Begitu pula dijelaskan oleh sugiyono (2011 : 81), “Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.” Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).

Adapun cara dalam penentuan sampel penulis menggunakan random sampling.

Proses teknik random sampling ini dilakukan dua tahapan, yaitu random selection

dan random assignment. Tahap pertama yaitu tahap random selection. Menurut

Jhonson & Christensen (2012:289) adalah “in volves the selection of units from a

population by chance so that the sample selected will be similiar to the population.

From this sample you can generalize to the population”. Maksudnya, adalah tahap menentukan sampel secara acak dari jumlah populasi yang ada, Sesuai dengan

karakteristik sampel yang dibutuhkan yaitu siswa pemula yang baru belajar

bulutangkis dan terdaftar aktif latihan di Sekolah Bulutangkis FPOK UPI ditentukan

24 siswa yang akan dijadikan sebagai sampel dari 68 siswa populasi, dari ke 24

(20)

28

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dibagi ke dalam dua kelompok, masing-masing satu kelompok eksperimen A dan satu

kelompok eksperimen B dengan penugasan secara acak pada setiap kategori jenis

kelamin (random assigment) agar diperoleh jumlah siswa putera dan siswa puteri

yang sama atau sepadan pada setiap kelompok. Dengan demikian, setiap kelompok

terdiri atas 12 siswa (6 siswa putera dan 6 siswa puteri).

C. Definisi Istilah

Ada tiga variabel dalam penelitian ini variabel media gambar dan audio visual

sebagai variabel bebas dan variabel keterampilan dasar lob bertahan sebagai variabel

terikat. Definisi istilah ketiga variabel tersebut adalah sebagai berikut:

1. Media gambar/foto merupakan media reproduksi bentuk asli dalam dua dimensi.

Foto ini merupakan alat visual yang efektif karena dapat divisualisasikan sesuatu

yang akan dijelaskan dengan lebih konkrit dan realistis. Informasi yang

disampaikan dapat dimengerti dengan mudah karena hasil yang diragakan lebih

mendekati kenyataan melalui gambar/foto yang diperlihatkan kepada anak-anak,

dan hasil yang diterima anak-anak akan sama (Usman, 2002:47).

2. Audio visual media ini menampilkan materi pembelajaran dalam bentuk sesuatu

yang dapat didengar oleh telinga dan dilihat oleh mata manusia. Jenis peralatan

audio visual gambar yang ditampilkan juga dapat bergerak. Contoh dari peralatan

media audio visual adalah: slide projector, yang dipadukan dengan tape recorder,

televisi, film strip projector, video player, dan DVD player, dan computer

(Gintings, 2008:146).

3. Keterampilan lob bertahan adalah jenis keterampilan teknik dasar memukul yang

dilakukan dari atas kepala dengan gerakan forehand dan arah kok melambung

tinggi ke bagian belakang lapangan lawan dengan tujuan untuk

(21)

29

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen dan eksperimen tanpa

pre-test, dimana pada desain ini tanpa pre-test tapi hanya menggunakan post-test, tes

dilakukan setelah diberikan perlakuan dengan adanya dua kelompok pembanding

yaitu media gambar dan audio visual.

Desain penelitian disini yaitu metode eksperimen karena sesuai dengan

metode penelitian yang digunakan, maka desain penelitian yang digunakan adalah

desain dengan kelompok eksperimen tanpa pre-test (Cohen,2007:278), seperti gambar

yang disajikan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Desain peleitian

(Sumber: Research Methods In Education, Cohen,2007:278)

Keterangan: R1 = Kelompok Media Gambar R2 = Kelompok Media Audio Visual

X = perlakuan X = Perlakuan O1 = Post-test O2 = Post-test

Pada kelompok 1 (kelompok eksperimen) diberikan perlakuan dengan media

gambar. Adapun untuk kelompok 2 (kelompok eksperimen) diberikan perlakuan

dengan media audio visual, dan langsung dilakukan tes akhir dari keduanya untuk

pembanding.

R1 X O1

(22)

30

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Waktu dan Tempat penelitian

Penelitian tentang pengaruh alat bantu media gambar dan audio visual terhadap

keterampilan lob bertahan dilaksanakan pada:

Tempat : FPOK UPI

Waktu : 14 Maret 2013 – 25 Mei 2013 Intensitas pertemuan : 3 kali dalam seminggu

Setiap minggunya berlatih sebanyak 3 kali yaitu pada hari selasa, kamis, sabtu.

Mengenai hal ini penulis mengacu pada pendapat fox yang dikutip Sajoto (1990 : 48,

dalam Skripsi Kikin 2004:34), yang mengatakan bahwa: “pada umumnya para pelatih setuju menjalankan program latihan 3 kali setiap minggu, agar tidak terjadi kelelahan

yang kronis.” Untuk itu penulis menentukan frekuensi pertemuan latihan sebanyak 3 kali dalam seminggu agar penerapan treatment dan waktu istirahat cukup. Sehingga

total pemberian treatment terhadap sampel adalah 24 pertemuan.

Hal ini serupa juga dikemukakan oleh Harsono (1988:30) bahwa” latihan tiga

kali seminggu ( misal selasa, jumat, minggu), dengan diselingi satu hari istirahat

untuk memberikan kesempatan bagi otot untuk berkembang dan mengadaptasikan

diri pada hari istirahat tersebut”. F. Instrumen Penelitian

Dalam sebuah penelitian dibutuhkan sebuah instrumen, instrument penelitian

menurut Arikunto (2006: 219) menjelaskan bahwa: “suatu alat bantu yang digunakan untuk mengumpulkan data.” Sedangkan menurut sugiyono (2011: 102) menjelaskan

bahwa: “Instrumen penelitian adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.” Oleh karena itu benar tidaknya data,

sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya

(23)

31

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sesuai dengan kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa instrumen

penelitian merupakan suatu alat mengumpulkan data dengan proses penelitian yang

dilakukan dengan mengukur suatu tes untuk pengumpulan datanya. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah tes keterampilan dasar lob bertahan. Instrumen

tersebut di adaptasi dari Hidayat (2012).

1. Instrumen Tes Keterampilan Dasar Lob Bertahan

Berikut ini disajikan instrumen dan prosedur pelaksanaan tes keterampilan

dasar lob bertahan yang di adaptasi dari Hidayat (2012):

a. Deskripsi tes

Jenis tes keterampilan dasar memukul yang dilakukan dari atas kepala dengan

gerakan forehand dan arah kok melambung ke bagian belakang lapangan lawan

dengan tujuan untuk bertahan atau mendapatkan keseimbangan pada posisi semula.

b. Tujuan tes

Mengukur ketepatan memukul keterampilan hasil belajar siswa/atlet dalam

melakukan keterampilan dasar lob bertahan kearah sasaran tertentu dengan arah

kok melambung ke bagian belakang lapangan lawan.

c. Peralatan

Lapangan bulutangkis standart, raket, satelkok, meteran, dua buah tiang besi

setinggi 2,72 meter, pita yang direntangkan sejajar di atas net dengan jarak 4.27

meter, dan tinggi 3 meter dari lantai, alat tulis dan formulir pengisian skor.

d. Petugas pelaksanaan pengetesan

Terdiri dari 5 orang, dua orang sebagai pengumpan, satu orang penghitung,

pencatat, dan pengambil satelkok.

e. Pelaksanaan tes

1) Penyaji berdiri di tengah-tengah lapangan atau pada titik yang sudah

ditentukan paling dekat dengan net 3,35 meter dari net.

2) Testi atau partisipan mengambil tempat dan berdiri pada zona yang telah

(24)

32

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Penyaji melakukan servis ke zona partisipan dan bergerak memukul satelkok

sehingga melewati tali setinggi 3 meter dari permukaan lantai yang dipasang

pada tiang net.

4) Setiap partisipan mendapatkan dua kali kesempatan, dan setiap kali

kesempatan di sediakan 6 satelkok, sehingga partisipan mendapatkan 12

kesempatan untuk melakukan pukulan.

5) Apabila satelkok mengenai tali setinggi 3 meter dari permukaan lantai yang

dipasang pada tiang net dan jatuhya tidak sampai pada zona skor maka

diadakan pukulan ulang.

6) Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.1. Lapangan tes lob bertahan Di adaptasi dari Hidayat (2012)

(25)

33

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian menjelaskan tentang tahap dan langkah-langkah penelitian.

Secara umum ada tiga tahap penelitian, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan

pelaporan. Setiap tahapan terdiri atas beberapa langkah kegiatan, seperti diuraikan

berikut ini:

1. Tahap persiapan, terdiri atas langkah- langkah kegiatan:

a. Pengajuan judul pada dosen pembimbing, penyusunan proposal, dan seminar

proposal penelitian;

b. Pengajuan surat izin penelitian ke dan dari Jurusan Pendidikan Olahraga,

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga yang kemudian diserahkan

ke pihak sekolah Bulutangkis FPOK UPI.

c. Melakukan studi pendahuluan ke lokasi penelitian sekolah Bulutangkis

Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan;

d. Pelatihan teknik dan pembelajaran media gambar dan audio visual yang

dilaksakan dari tanggal 14 Maret sampai 25 Mei di kampus FPOK UPI;

2. Tahap pelaksaaan, terdiri atas langkah- langkah kegiatan:

a. Pemberian perlakuan terhadap kelompok eksperimen selama 24 kali

pertemuan. Pelaksanaan post-test atau tes akhir untuk melihat pengaruh

pemberian alat bantu media gambar dan audio visual terhadap penguasaan

keterampilan lob bertahan. Tes akhir dilaksanakan satu hari setelah pertemuan

ke 24, yaitu pada hari sabtu tanggal 25 Mei 2013;

3. Tahap pelaporan, terdiri atas langkah- langkah kegiatan:

a. Melakukan pengolahan data analisis data yang sudah terkumpul;

b. Membuat interpretasi, membuat kesimpulan data dan rekomendasi hasil

penelitian;

(26)

34

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data penelitian yang sudah

terkumpul adalah teknik analisis uji perbedaan dua rata-rata. Teknik analisis ini

digunakan untuk mengetahui pengaruh alat bantu media gambar dan audio visual

terhadap penguasaan lob bertahan dengan dibandingkan dengan kelompok control.

Proses analisis dilakukan dengan program SPSS versi 20. Langkah-langkah yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Membuat deskripsi statistik kedua kelompok (eksperimen media gambar dan

audio visual);

2. Melakukan uji asumsi normalitas dan homogenitas.

3. Melakukan uji hipotesis menggunakan uji perbedaan dua rata-rata (T-test).

4. Melakukan uji perbandingan hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan

sebagai dampak dari perlakuan yang diberikan dengan menggunakan gambar dan

audio visual.

I. Treatment

1. Tahap-tahap treatment/perlakuan pada kelompok media gambar: a. Pengantar

1) Pengantar umum

a) Pengecekan kehadiran

b) Penjelasan tujuan pembelajaran 2) Pengantar khusus/Latihan ISM

a) Penjelasan, demonstrasi, & analisis Keterampilan dasar (ketermpilan target) lob bertahan

b) Teknik penetapan tujuan proses

3) Menjabarkan keterampilan target lob bertahan menjadi perilaku target

a) Sub tujuan 1: Posisi siap, gerakan ke arah kok, posisi memukul, dan ayunan raket ke belakang

b) Sub tujuan 2: Ayunan raket ke depan dan perkenaan c) Sub tujuan 3: Gerak lanjut dan sikap akhir

d) Sub tujuan 4: Rangkaian gerakan keseluruhan

4) Menetapkan perilkau target untuk setiap sesi latihan sebagai sub tujuan dan fokus pembelajaran

(27)

35

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu gerakan dilakukan dengan benar / 6 kali)

b) Sub tujuan 2: Dapat melakukan ayunan raket ke depan dan perkenaan dengan benar (1/5 dari repitisi gerakan dilakukan dengan benar / 6 kali) 5) Pemberian alat bantu media gambar

a) Menetapkan media gambar untuk dijadikan pusat perhatian terhadap gerakan pukulan lob bertahan

b) Memberikan penjelasan gerakan pada gambar

c) Memberi kesempatan anak untuk membayangkan gerakan setelah melihat gambar d) Mengintruksikan untuk melakukan gerakan setelah melihat gambar dan setelah

membayangkan.

2. Tahap-tahap treatment/perlakuan pada kelompok media audio visual: a. Pengantar

1) Pengantar umum a) Pengecekan kehadiran

b) Penjelasan tujuan pembelajaran 2) Pengantar khusus/Latihan ISM

a) Penjelasan, demonstrasi, & analisis Keterampilan dasar (ketermpilan target) lob bertahan

b) Teknik penetapan tujuan proses

3) Menjabarkan keterampilan target lob bertahan menjadi perilaku target

a) Sub tujuan 1: Posisi siap, gerakan ke arah kok, posisi memukul, dan ayunan raket ke belakang

b) Sub tujuan 2: Ayunan raket ke depan dan perkenaan c) Sub tujuan 3: Gerak lanjut dan sikap akhir

d) Sub tujuan 4: Rangkaian gerakan keseluruhan

4) Menetapkan perilkau target untuk setiap sesi latihan sebagai sub tujuan dan

1. Menetapkan media audio visual untuk dilihat dan diperhatikan dengan seksama agar fokus pada setiap rangkaian gerakan.

2. Memberikan penjelasan gerakan pada video

3. Memberikan kesempatan anak untuk membayangkan gerakan setelah melihat video 4. Mengintruksikan untuk melakukan gerakan setelah melihat video dan

(28)

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data dari penelitian yang

telah dilakukan mengenai pengaruh alat bantu media gambar dan audio visual

terhadap penguasaan keterampilan dasar lob bertahan dalam permainan

bulutangkis.

Dari hasil pengolahan data dan analisis dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Alat bantu media gambar memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil

belajara keterampilan dasar lob bertahan.

2. Alat bantu audio visual memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil

belajar keterampilan dasar lob bertahan.

3. Media audio visual lebih baik dari pada media gambar terhadap hasil belajar

keterampilan dasar lob bertahan.

B. Saran

1. Untuk atlet agar strategi belajar menggunakan alat media gambar dan

audio visual dalam permainan bulutangkis sangat menunjang untuk

keberhasilan hasil belajar keterampilan dasar lob bertahan. Proses

penguasaan setiap keterampilan target dapat memotivasi siswa agar dapat

menguasai keterampilan target selanjutnya, sehingga keterampilan gerak

lob bertahan dapat dikuasai.

2. Untuk para pelatih agar dalam melatih permainan bulutangkis selama ini

lebih banyak menekankan dari aspek fisik dan teknik saja, namun dengan

adanya strategi belajar menggunakan alat media gambar dan audio visual

yang diterapkan akan membawa perubahan yang lebih baik terhadap

(29)

46

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi peneliti yang akan datang berkaitan dengan penelitian yang penulis

lakukan, penulis sarankan supaya diadakan penelitian lebih lanjut dengan

sarana dan prasarana yang lebih lengkap dan jumlah sampel yang lebih

banyak, serta kajian yang lebih mendalam, agar supaya lebih

(30)

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik . Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Alhusin, S. (2007). Gemar Bermain Bulutangkis: CV “Seti-Aji”. Surakarta

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Cohen, L. (2007). Research Methods In Education. Routledge. London newyork

Davis, P. (1979). How toplay Badmionton: The Hamlyn Publishing Group. London

Gintings, A. (2008). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Penerbit Humaniora.

Giriwijoyo, S. (2007). Ilmu Faal Olahraga, Fisiologi Olahraga. Bandung FPOK UPI

Hidayat, Y. (2004). Latihan Keterampilan Psikologis dalam Belajar Keterampilan Gerak. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

Hidayat, Y. (2012). Modul Pelatihan, Intervensi Strategi Multiteknik Latihan Mental Untuk Pelatih Bulutangkis. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Jhonson & Christensen, (2012). Educational Research: Quantitative, Qualitative, and Mixed Approaches. SAGE Publications, Inc. America

Munir. (2012). Multimedia Konsep dan Aplikasi Dalam Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Mahendra, A. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK UPI

Priyanto. (2010). Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian Dengan SPSS. Yogyakarta. Gava Media.

Pool, J. (2011). Belajar Bulutangkis. Bandung: Pionir Jaya.

Poerwadarminta, W.J.S (1976). Kamus Besar Bahasa Indonesia. P.N. Balai Pustaka Jakarta

Sadiman, A. (2008). Media Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo.

(31)

Asep Bilal, 2014

Pengaruh Alat Bantu Media Gambar D an Audio Visual Terhadap Penguasan Keterampilan D asar Lob Bertahan D alam Permainan Bulutangkis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Suherman, A. (2003). Pembelajaran Permainan Bulutangkis.

Subarjah, H dan Hidayat, Y. (2007). Permainan Bulutangkis. PJKR FPOK UPI. Bandung

Gambar

Gambar 3.1         Desain peleitian
Gambar 3.1. Lapangan tes lob bertahan

Referensi

Dokumen terkait

Siswa merasa mendapatkan sesuatu yang lebih menarik dari pada kegiatan di sekolah, hal ini merupakan suatu kesalahan dalam belajar. Karena dengan membolos siswa

PENGARUH TINGKAT KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN KOMPETENSI SOSIAL GURU PENJAS SMP NEGERI SE KOTA PEKANBARU TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia

Agar pelayanan pertanahan tidak terhenti karena DIK Suplemen tahun anggaran 2003 belum diterima, apabila diperlukan biaya lapangan maka penanggung jawab DIK

Pengaruh kecerdasan emosional, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan pada koperasi karyawan PT.. telkom siporennu

Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, perlu rnenetapkan Tugas Mengajar Dosen clan 'l'r-rgas Tel<nisi Semester Gasal 2009 120 10.. Bahwa untuk keperluan dimaksud

BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Hakim tidak mempertimbangkan Laporan Penelitian Kemasyarakatan dari Pembimbing Kemasyarakatan ………….…… 22. 3.2 Hakim memilih menjatuhkan pidana

Bahwa dalam rangka pelaksanaan tugas pendidikan dan pengajaran Semester Gasal 2010/2011, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, perlu menetapkan Tugas Mengajar

batas-batas yang telah ditentukan dalam Undang-Undang Perlindungan Anak, Undang-Undang Perlindungan Anak terdapat batasan minimum dan batasan maksimum pada ancaman