• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Kontrasepsi Suntik pada Wanita Usia Subur di Dusun Gamol-Sidomukti-Salatiga T1 462010061 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Kontrasepsi Suntik pada Wanita Usia Subur di Dusun Gamol-Sidomukti-Salatiga T1 462010061 BAB I"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara ke empat setelah Amerika Serikat

yang memiliki pertumbuhan penduduk terbanyak pada tahun 2000.

Anggraini & Martini (2011) menyatakan jumlah penduduk pada tahun

2010 sebanyak 233.477.7 juta jiwa, dan diperkirakan akan mengalami

peningkatan 2,5% hingga 2,49% (4 juta jiwa) pertahun. Irianto (2012)

memproyeksikan peningkatan jumlah penduduk usia produktif sebanyak

27.378.9 juta jiwa pada tahun 2015 dari jumlah 160.619,6 juta jiwa tahun

2010.

Luas daratan Negara Indonesia sebesar 1.904.345 km2 yang dihuni

dengan kepadatan penduduk yang berbeda-beda. Pulau yang memiliki

kepadatan penduduk terbanyak adalah Pulau Jawa sekitar 60,1%

dengan tingkat kepadatan 103/km2. Anggraini & Martini (2011)

mengatakan salah satu penyumbang penduduk per tahunnya adalah

Jawa Tengah. Dilihat dari data sensus penduduk 2010 laju pertumbuhan

penduduk adalah 0,82% selama satu dekade.

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah memproyeksikan

jumlah penduduk Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 sebesar

33.270.207 jiwa dengan kepadatan rata-rata penduduk sebesar

(2)

1,00 juta hektar (30,80%) dari 3,25 juta hektar luas wilayah Jawa

Tengah, hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah penduduk wilayah

Jawa Tengah sangat padat dan tidak diimbangi dengan lahan pertanian

sebagai pemasok utama kebutuhan pangan (bappenas.go.id).

Melihat pertumbuhan penduduk di Indonesia yang tinggi, pemerintah

berupaya menekan laju pertumbuhan penduduk dan mewujudkan suatu

masyarakat adil dan makmur yang merata secara material dan spiritual

dengan mencanangkan program Keluarga Berencana Nasional yang

ternyata perkembangan Keluarga Berencana Nasional telah berhasil

menurunkan laju pertumbuhan penduduk menjadi rata-rata sebesar

1,97%, pertahun (Sumiarno, Jurnal Kesehatan, 2006).

Usaha pemerintah dengan mencanangkan program keluarga

berencana adalah pemerintah berupaya untuk mengadakan berbagai

kontrasepsi yang efektif mencegah kehamilan dan yang mudah didapat

oleh semua kalangan baik yang mempunyai ekonomi diatas, menengah

dan dibawah. Kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra

berarti “melawan” atau “mencegah”, sedangkan konsepsi adalah

pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma yang

mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah

menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya

pertemuan antara sel telur dengan sel sperma (Irianto, 2012).

Penggunaan kontrasepsi pada usia produktif di Indonesia meningkat

(3)

peningkatan tersebut juga terjadi di Jawa Tengah pada tahun 2012,

akseptor kontrasepsi suntik adalah 54,0% (Handayani, 2010).

Kontrasepsi suntik merupakan kontrasepsi non metode jangka panjang

(Non-MJKP) atau non metode kontrasepsi efektif terpilih (Non-MKET)

yang memiliki masa kerjanya relative singkat, membutuhkan pembinaan

secara rutin dan berkelanjutan untuk menjaga kelangsungan pemakaian

kontrasepsi, kontrasepsi suntik memiliki efek samping yang membuat

akseptornya cukup merasa terganggu seperti dikemukakan oleh

Handayani, 2010 yaitu: peningkatan atau penurunan berat badan,

gangguan siklus menstruasi, depresi, gangguan rasa keinginan seksual

(libido), keputihan dan tidak menjamin perlindungan terhadap penularan

infeksius menular seksual, hepatitis B virus, atau infeksius virus HIV.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada

tanggal 22 Februari 2014, diperoleh data Rekapitulasi Hasil Pendataan

Keluarga Tingkat Kabupaten/Kota periode Tahun 2012 dari Puskesmas

Mangunsari dengan jumlah akseptor KB sebanyak 5.245 akseptor,

meliputi kontrasepsi suntik 863 akseptor, pil 2.106 akseptor, Metode

Operatif Wanita (MOW) 318 akseptor, Intra Uterine Device (IUD) 735

akseptor, Metode Operatif Pria (MOP) 34 akseptor, dan kondom 331

akseptor, implant 858 akseptor. Peneliti juga mendatangi salah satu

rumah akseptor KB suntik di Dusun Gamol yang akan menjadi tempat

penelitian peneliti dan melakukan wawancara pada salah satu akseptor

(4)

kontrasepsi suntik karena penggunaan kontrasepsi suntik yang

sederhana dan mempunyai jarak suntik yang lama dan tidak

membebani akseptor.

Berdasarkan data diatas, penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih

jauh tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi

suntik pada wanita usia subur (WUS) dalam pemilihan kontrasepsi

suntik.

1.2 Batasan Masalah

Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah faktor-faktor

yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi suntik pada wanita usia

subur di Dusun Gamol, Sidomukti, Salatiga pada 9 responden pengguna

kontrasepsi suntik.

1.3 Rumusan masalah

1. Diduga akseptor tidak mengetahui keuntungan dan kerugian

kontrasepsi suntik

2. Diduga ada faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan

(5)

1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum

Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi wanita usia subur

dalam pemilihan kontrasepsi suntik di Dusun Gamol.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi wanita usia

subur dalam pemilihan kontrasepsi suntik di Dusun Gamol.

2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi wanita usia

subur dalam pemilihan kontrasepsi suntik di Dusun Gamol

3. Megidentifikasi seberapa besar faktor-faktor tersebut

mempengaruhi wanita usia subur dalam pemilihan

kontrasepsi suntik di Dusun Gamol.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari peneliatian ini :

1. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau informasi bagi wanita

usia subur saat memilih kontrasepsi suntik, sehingga akseptor dapat

mengambil keputusan yang tepat.

2. Dapat bermanfaat sebagai bahan tambahan referensi bagi

mahasiswa ilmu keperawatan khususnya pada ilmu keperawatan

maternitas dan sebagai bahan perbandingan untuk penelitian

(6)

3. Dapat dijadikan sebagai masukan bagi Puskesmas setempat untuk

meningkatkan pelayanan kesehatan terutama dalam peningkatan

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode kontrasepsi yang digunakan Pasangan Usia Subur (PUS) di di wilayah

seksual, tidak ada resiko yang berkaitan dengan. metode, beberapa diantranya melindungi

pengetahuan yang diperoleh dari cara kuno yaitu, berdasarkan.. pengalaman pribadi dan faktor pengetahuan yang diperoleh

Segala puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang atas limpahan Rahmat akal budi dan Karunia-Nya yang Ia anugerahi

jadi saya ikut aja dulu gitu...nanti kalau anak udah agak gede sedikit ganti mungkin mba....tapikan saya juga mikir-mikir karena takut, karenakan pengalamn dari teman-teman

Pemilihan Alat Kontrasepsi Suntik. Bardasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa banyak akseptor KB usia 20-35 tahun memilih menggunakan jenis KB suntik 1 bulan. Hal

Judul yang dipilih dalam penelitian ini adalah “Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) pada Wanita Usia Subur (WUS) di

4 KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian tentang hubungan pengetahuan, umur dan partisipasi suami pada wanita usia subur dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka