• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 GURU SEKOLAH DASAR NEGERI 4 KRANDEGAN KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 GURU SEKOLAH DASAR NEGERI 4 KRANDEGAN KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016."

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)

i

PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 GURU SD NEGERI 4 KRANDEGAN, KECAMATAN BANJARNEGARA

KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Imam Dwi Upayanto NIM 11108241055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

v MOTTO

“A man Should look for what is, and not for what he thinks should be”

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Dengan mengharap ridho Allah SWT, karya ini penulis persembahkan untuk:

1. Ibunda dan ayahanda tercinta yang senantiasa mendoakan dan memberikan

dorongan semangat, serta senantiasa memberikan bantuan baik moril ataupun

spirituil dalam penulisan skripsi ini.

2. Almamaterku FIP UNY.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya

dengan rahmat, cinta dan hidayah-Nya sehingga penyusunan skripsi dengan judul

“Pelaksanaan Proses Pembelajaran Kurikulum 2013 oleh Guru di SD Negeri 4

Krandegan, Kecamatan Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran

2015/2016” dapat terselesaikan.

Penulisan skripsi ini diajukan sebagai tugas akhir guna memenuhi salah satu

syarat untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan pada program studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar Fakultas

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta tahun akademik 2015/2016.

Keberhasilan penulisan skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada sebagai

berikut :

1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk melaksanakan kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah

memberi kemudahan dalam penulisan skripsi ini.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah mendukung

kelancaran penyelesaian skripsi ini.

4. Ibu Sekar Purbarini K, M.Pd selaku Penasehat Akademik yang telah

(8)

viii

5. Bapak Drs. Dwi Yunairifi, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I Skripsi yang

telah memberikan dorongan dan bimbingan kepada peneliti dalam

penyusunan proposal penelitian, pelaksanaan penelitian, dan penyusunan

laporan penelitian ini.

6. Bapak Drs. Mardjuki, M.Si. selaku Dosen Pembimbing II Skripsi yang telah

memberikan dorongan dan bimbingan kepada peneliti dalam penyusunan

proposal penelitian, pelaksanaan penelitian, dan penyusunan laporan

penelitian ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen PGSD FIP UNY yang telah membekali ilmu

pengetahuan, sehingga ilmu pengetahuan tersebut dapat penulis gunakan

dalam penulisan skripsi ini.

8. Dewan penguji yang menguji dan memberikan masukan kepada skripsi yang

telah disusun oleh penulis.

9. Kepala sekolah dasar SD Negeri 4 Krandegan yang telah memberikan ijin

kepada penulis untuk melakukan penelitian.

10. Seluruh guru SD Negeri 4 Krandegan yang menjadi subjek penelitian yang

sangat kooperatif dalam membantu penulis untuk mendapatkan data

penelitian.

11. Bapak Sukadar, M.Pd selaku pengawas sekolah dasar di kecamatan

Banjarnegara atas ketersediaannya untuk menjadi narasumber.

12. Semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu

(9)

ix

Penulis mengharap masukan dan saran yang bersifat membangun dari semua

pihak. Semoga Allah SWT memberikan balasan kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan kepada penulis dan semoga skripsi ini dapat berguna bagi

penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya

Yogyakarta, Oktober 2016

Penulis

(10)

x

DAFTAR ISI

hal

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

ABSTRAK ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 3

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Rumusan Masalah ... 3

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

1. Manfaat Praktis ... 4

BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori ... 5

1. Perngertian Kurikulum 2013 ... 5

2. Karakteristik Pembelajaran Kurikulum 2013 ... 5

3. Perencanaan pembelajaran Kurikulum 2013 ... 7

4. Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 ... 14

5. Penilaian Kurikulum 2013 ... 18

(11)

xi

C. Alur Pikir ... 25

D. Pertanyaan Penelitian ... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 28

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 28

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 28

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 29

E. Keabsahan Data ... 34

F. Teknik Analisis Data ... 34

BAB IV HASIL, PEMBAHASAN, DAN KETERBATASAN A. Hasil Penelitian ... 38

B. Pembahasan ... 53

C. Keterbatasan Peneliti ... 55

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 59

(12)

xii

DAFTAR TABEL

hal

Tabel 1. Pedoman Wawancara Pelaksanaan Pembelajaran ... 32

Tabel 2. Kisi-kisi Observasi Pelaksanaan Kurikulum 2013 ... 33

Tabel 3. Lembar Hasil Observasi Perencanaan ... 64

Tabel 4. Lembar Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Kelas 1 ... 66

Tabel 5. Lembar Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Kelas 2 ... 68

Tabel 6. Lembar Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Kelas 4 ... 71

Tabel 7. Lembar Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Kelas 5 ... 73

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

hal

Gambar 1. Jaringan Indikator Pada Sub-tema ... 10

Gambar 2. Alur Pikir Kurikulum 2013 ... 25

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

hal

Lampiran 1. Jadwal Penelitian ... 63

Lampiran 2. Hasil Observasi ... 64

Lampiran 3. Hasil Wawancara dengan Pengawas ... 80

Lampiran 4. Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah ... 77

Lampiran 5. Contoh RPP ... 82

Lampiran 6. Surat Keterangan Penelitian ... 106

(15)

xv

PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 GURU SEKOLAH DASAR NEGERI 4 KRANDEGAN KABUPATEN

BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh

Imam Dwi Upayanto NIM 11108241055

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan karena proses pelaksanaan kurikulum 2013 di SD Negeri 4 Krandegan belum optimal, sehingga pembelajaran menjadi tidak maksimal. Berdasarkan fakta tersebut, maka diperlukan adanya pengkajian mengenai proses pelaksanaan kurikulum 2013 di Sekolah Dasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 di SD Negeri 4 Krandegan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah guru kelas 1,2,4, dan 5 di SD Negeri 4 Krandegan. Sedangkan objek penelitiannya adalah pelaksanaan proses pembelajaran kurikukulum 2013 di Sekolah Dasar tersebut. Teknik Pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan langkah reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran kurikulum 2013 di SD Negeri 4 Krandegan Kecamatan Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara adalah sebagai berikut : (1).Perencanaan sudah berjalan sesuai kaidah kurikulum 2013 yang tercantum pada permendikbud No.57 tahun 2014, namun masih kesulitan dalam hal penyusunan materi dan media pembelajaran. (2).Pelaksanaan proses pembelajaran di kelas sudah sesuai dengan RPP, namun masih terdapat kendala dalam manajemen waktu dan media pembelajaran. (3).Penilaian belum berjalan dengan baik karena pada

pelaksanaan sudah menggunakan tematik, namun dalam penilaiannya guru harus melakukan penilaan per mata pelajaran.

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Kurikulum 2013 merupakan pembelajaran yang secara

sengaja mengaitkan atau memadukan beberapa Kompetensi Dasar dan

indikator dari kurikulum/Standar Isi dari beberapa mata pelajaran menjadi

satu kesatuan untuk dikemas menjadi satu tema. Tema merajut makna

berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar

secara parsial tetapi holistik (menyeluruh). Dengan demikian pembelajaran

memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada

berbagai tema yang tersedia. Dalam pembelajaran tematik integratif, tema

yang dipilih berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia.

Pembelajaran kurikulum 2013 akan memberikan makna yang

substansial terhadap mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan

Prakarya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Disinilah

Kompetensi Dasar dari Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

Sosial yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting

sebagai pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran

lainnya. Kurikulum 2013 dalam pembelajarannya di kelas, guru dituntut

untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi kepada siswanya. Selain itu,

(17)

2

Tujuan dari hal tersebut adalah agar siswa sebagai sasaran utama perubahan

kurikulum ini diharapkan akan mampu menjadi pribadi yang berkarakter.

Pada kenyataannya kegiatan pembelajaran Kurikulum 2013 belum

berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pemerintah. Berbagai

kendala seperti guru yang kesulitan dalam pembuatan rencana pembelajaran

sampai kesulitan dalam melakukan peniliaan kurikulum 2013 menjadi

kendala utama dalam implementasi kurikulum ini.

SD Negeri 4 Krandegan adalah salah satu sekolah percontohan

implementasi kurikulum 2013 di kecamatan Banjarnegara. Sekolah ini sudah

melaksanakan pergantian kurikulum dari tahun 2013. Namun, Berdasarkan

hasil observasi yang peneliti lakukan, peneliti menemukan beberapa kendala

dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Hasil observasi menemukan bahwa

guru belum siap dengan perubahan kurikulum ini. Hal ini terlihat ketika

dalam perencanaannya guru masih kesulitan dalam pembuatan RPP. Guru

SD Negeri 4 Krandegan juga terlihat mengalami kendala dalam

pembelajaran, seperti kesulitan mengkorelasikan mata pelajaran dengan

tema dan menggunakan ceramah. Kesulitan yang dialami guru juga terlihat

dalam penilaian kurikulum 2013, seperti lamanya waktu penyusunan laporan

hasil belajar siswa.

Berdasarkan fakta tersebut, maka diperlukan adanya pengkajian dalam

pelaksanaan kurikulum 2013 di SD tersebut. Oleh karena itu, peneliti

(18)

3

4 Krandegan, kecamatan Banjarnegara kabupaten Banjarnegara sebagai

tempat penelitian.

B. Identifikasi Masalah

Permasalahan yang muncul pada latar belakang begitu luas, maka

peneliti akan mengidentifikasi masalah pada :

1. Guru SD Negeri 4 Krandegan kesulitan dalam pembuatan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP).

2. Guru SD Negeri 4 Krandegan sebagian masih menggunakan model

pembelajaran konvensional yaitu ceramah.

3. Guru SD Negeri 4 Krandegan kesulitan dalam penilaian pembelajaran

kurikulum 2013.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, penulis akan

memberikan pembatasan masalah sebagai ruang lingkup penelitian yang

akan diuraikan yaitu tentang perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, dan

penilaian pembelajaran kurikulum 2013 oleh guru di sekolah dasar negeri 4

Krandegan, kabupaten Banjarnegara.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah pada penelitian ini

adalah “Bagaimana Pelaksanaan proses pembelajaran kurikulum 2013 oleh

Guru di SD Negeri 4 Krandegan, kecamatan Banjarnegara kabupaten

(19)

4 E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan

pelaksanaan proses pembelajaran kurikulum 2013 oleh Guru di SD Negeri 4

Banjarnegara kabupaten Banjarnegara.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Secara Praktis

a. Bagi guru

Dapat dijadikan bahan informasi bagi guru untuk meningkatkan

kemampuan profesionalitasnya dalam pengelolaan belajar mengajar,

terutama dalam penerapan pembelajaran pada kurikulum 2013.

b. Bagi siswa

Apabila pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 dapat berjalan

dengan baik, maka tujuan proses kegiatan belajar mengajar akan tercapai

bagi siswa.

c. Bagi Kepala Sekolah

Sebagai bahan kajian kepala sekolah tentang bagaimana pelaksanaan

(20)

5 BAB II KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Pengertian Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 sering disebut juga dengan kurikulum berbasis

karakter. Kurikulum ini merupakan kurikulum baru yang dikeluarkan

oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Kurikulum 2013 sendiri merupakan sebuah kurikulum yang

mengutamakan pada pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter,

dimana siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam proses

berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun dan sikap disiplin

yang tinggi. Kurikulum ini secara resmi menggantikan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan yang sudah diterapkan sejak 2006.

Berdasarkan beberapa pengertian tentang kurikulum 2013 yang

telah disebutkan diatas, dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 adalah

kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan

2006 yang mencakup kompetensi spiritual, sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

2. Karakteristik Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013

Pembelajaran tematik mempunyai karakteristik tersendiri.

Adapun karakteristik pembelajaran tematik menurut Permendikbud RI

nomor 57 tahun 2014, kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik

(21)

6

a. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

b. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;

c. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

d. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;

e. Mengembangkan Kompetensi Inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) Kompetensi Dasar. Semua Kompetensi Dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam Kompetensi Inti; f. Mengembangkan Kompetensi Dasar berdasar pada prinsip

akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

karakteristik pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang

berpusat pada siswa yang dilakukan dengan prinsip belajar sambil

bermain dan menyenangkan. Dalam pembelajaran tersebut siswa

berperan sebagai subjek belajar sedangkan guru hanya sebagai fasilitator.

Dengan begitu peserta didik dituntut untuk dapat memahami

konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung.

Pembelajaran dilakukan dengan fleksibel karena guru dapat mengaitkan

bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya

dan sesuai dengan keadaan lingkungan dimana siswa berada. Selain itu,

pembelajaran tematik terpadu dikembangkan untuk mencapai tujuan

(22)

7

dapat mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan

kebutuhan.

Pada pembelajaran kurikulum 2013, tematik integratif menjadi ciri

khas pembelajaran di sekolah dasar. Penyelenggaraan pembelajaran

berporos pada tema sehingga materi pada tiap mata pelajaran

dikembangkan atas dasar kompetensi yang melekat dalam jering tema.

Khusus untuk IPA dan IPS diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa

Indonesia. Pembelajaran kurikulum 2013, memiliki tujuan agar

membentuk generasi yang produktif, kreatif, dan inovatif, sehingga bisa

menghasilkan sebuah sistem pendidikan yang efektif dan siswa mampu

berfikir kritis.

3. Perencanaan Pembelajaran Kurikulum 2013

a. Mengkaji Silabus

Pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 menuntut pendidik

perlu melakukan pengkajian terhadap silabus yang telah disiapkan

sebelum mengembangkannya menjadi RPP yang akan digunakan

dalam kegiatan di sekolah. Kegiatan pengkajian silabus bertujuan

untuk mengetahui antara lain keterkaitan antara sub tema dengan

kompetensi mata pelajaran yang akan dibelajarkan dan kegiatan

pembelajaran yang dikembangkan. Melalui kegiatan pengkajian

silabus ini diharapkan guru juga memperoleh beberapa informasi.

Menurut Kemendikbud (2014), informasi yang diperlukan oleh guru

(23)

8

tema, (2) persebaran kompetensi dasar pada tema (pemetaan), dan (3)

pengembangan indikator pada setiap tema (jaringan indikator pada

tema).

1) Pengembangan Tema dan sub tema

Pembelajaran kurikulum 2013 dilaksanakan dengan

menggunakan berbagai tema sebagai pemersatu pembelajaran.

Dalam pembelajaran kurikulum 2013 tema merupakan alat atau

wahana untuk mencapai tujuan. Pada Kurikulum 2013, pemerintah

telah menyiapkan tema-tema yang dapat digunakan pendidik dalam

proses pembelajaran tematik terpadu. Dalam implementasinya,

guru perlu mempelajari tema yang tersedia dan jika berdasarkan

hasil analisis daftar tema yang tersedia dirasa kurang atau belum

memenuhi karakteristik sekolah/daerah guru dapat menambah atau

mengurangi tema atau sub tema dengan tetap memperhatikan

prinsip-prinsip pemilihan tema.

Kemendibud (2014) mengatur prinsip-prinsip pemilihan tema

adalah sebagai berikut :

a) Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan peserta didik: b) Dari yang termudah menuju yang sulit

c) Dari yang sederhana menuju yang kompleks d) Dari yang konkret menuju ke yang abstrak.

e) Memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri peserta didik f) Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan

(24)

9

2) Persebaran kompetensi dasar pada tema (pemetaan)

Pendidik perlu melakukan persebaran seluruh Kompetensi

Dasar dari setiap mata pelajaran pada tema yang tersedia, sehingga

tidak ada kompetensi dasar yang tertinggal. Jika dari hasil

pemetaan terdapat KD yang belum masuk dalam silabus, guru

dapat menambahkannya.

Berdasarkan Kemendikbud (2014), format yang dapat digunakan

adalah:

Format Pemetaan Kompetensi Dasar dalam Tema

Mata

pelajaran

Kompetensi

Dasar

Tema

1 2 3 4 5 6 7

PPKn

Bahasa

Indonesia

Matematika

SBdP

(25)

10 3) Jaringan indikator pada tema

Berdasarkan format pemetaan Pendidik dapat

mengembangkan indikator untuk setiap sub tema yang akan

dilaksanakan. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat keterkaitan

antar mata pelajaran. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan

mengembangkan indikator pada jaringan indikator.

Kemendikbud (2014), memberi contoh jaringan indikator pada sub

tema seperti berikut:

Gambar 1. Jaringan Indikator Pada Sub-tema

b. Mengembangkan RPP

Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana

pelaksanaan pembelajaran. Menyusun atau mengembangkan RPP

adalah langkah perencanaan yang harus dilakukan oleh setiap guru

(Permendikbud no. 57 tahun 2014). RPP merupakan rencana kegiatan

pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan (satu hari). RPP

dikembangkan dari silabus dengan memperhatikan buku peserta didik Sub

B. Indomesia PPKN

Matematika SBdP

(26)

11

dan buku guru yang sudah disiapkan oleh Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan. RPP disusun secara lengkap dan sistematis agar

pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi

aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik

serta psikologis peserta didik.

Berdasarkan Kemendikbud (2014), prinsip-prinsip dalam menyusun

RPP mencakup hal-hal sebagai berikut.

1) Setiap RPP harus memuat secara utuh memuat kompetensi sikap spiritual (KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD dari KI-4).

2) Memperhatikan perbedaan individual peserta didik misalnya kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuansosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

3) Mendorong anak untuk berpartisipasi secara aktif

4) Menggunakan prinsip berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.

5) Mengembangkan budaya membaca, menulis dan berhitung

6) Memberi umpan balik dan tindak lanjut untuk keperluan penguatan, pengayaan dan remedial

7) Menekankan adanya keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.

8) Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

9) Menekankan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi secara integratif, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

Kemendikbud (2014), menyatakan bahwa komponen-komponen RPP

(27)

12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah :

Mata pelajaran :

Kelas/Semester :

Materi Pembelajaran :

Alokasi Waktu :

A. Kompetensi Inti (KI) B. Kompetensi Dasar

1. KD pada KI-1 2. KD pada KI-2 3. KD pada KI-3 4. KD pada KI-3

C. Indikator Pencapaian Kompetensi*) 1. Indikator KD pada KI-1 2. Indikator KD pada KI-2 3. Indikator KD pada KI-3 4. Indikator KD pada KI-4

D. Deskripsi Materi Pembelajaran (dapat berupa rincian, uraian, atau penjelasan materi pembelajaran) E. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama: (...JP)

a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti**)

• Mengamati • Menanya

• Mengumpulkan informasi • Menalar

• Mengomunikasikan c. Kegiatan Penutup 2. Pertemuan Kedua: (...JP)

a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti**)

• Mengamati • Menanya

• Mengumpulkan informasi • Menalar

• Mengomunikasikan c. Kegiatan Penutup 3. Pertemuan seterusnya.

F. Penilaian

1. Teknik penilaian

2. Instrumen penilaian dan pedoman penskoran a. Pertemuan Pertama

b. Pertemuan Kedua c. Pertemuan seterusnya G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

(28)

13

*) Pada setiap KD dikembangkan indikator atau penanda. Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-1 dan KI-2 dirumuskan dalam bentuk perilaku umum yang bermuatan nilai dan sikap yang gejalanya dapat diamati. Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-3 dan KI-4 dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik yang dapat diamati dan terukur.

**) Pada kegiatan inti, kelima pengalaman belajar tidak harus muncul seluruhnya dalam satu pertemuan tetapi dapat dilanjutkan pada pertemuan berikutnya, tergantung cakupan muatan pembelajaran.

Berdasarkan Komponen-komponen yang harus ada dalam

penyusunan RPP diatas, maka dapat disimpulkan bahwa guru harus

memenuhi ketentuan komponen-komponen tersebut. Sehingga dalam

proses pengembangannya guru tidak menemui kendala.

Berdasarkan Kemendikbud (2014), Pengembangan RPP Kurikulum 2013

memiliki beberapa tahapan.

1) Memilah dan memilih Kompetensi Dasar Mata pelajaran pada Silabus yang dapat dipadukan dalam tema tertentu untuk satu hari. 2) Memilah dan memilih kegiatan-kegiatan di dalam silabus yang

sesuai dengan KD

3) Kegiatan dalam silabus yang disiapkan untuk 3 atau 4 minggu (tergantung dengan tema/subtema) perlu dipilah menjadi kegiatan untuk satu minggu, kemudian dipilah dan dipilih lagi untuk kegiatan satu hari.

4) Dalam memilah dan memilih kegiatan dari silabus, guru perlu memperhatikan keterkaitan antara berbagai kegiatan dari beberapa mata pelajaran yang akan diintegrasikan sehingga pembelajaran berlangsung sesuai dengan alur.

5) Menentukan Indikator pencapaian kompetensi berdasarkan kegiatan di silabus yang sudah dipilih.

6) Di dalam menyusun RPP, selain menggunakan silabus, guru bisa menggunakan buku teks pelajaran dan buku guru serta hasil analisis KD dengan tema yang telah dilakukan.

7) Di dalam menyusun RPP, guru harus memperhatikan alokasi waktu untuk setiap kegiatan dan kedalaman kompetensi yang diharapkan. 8) Apabila kompetensi yang akan diberikan dalam suatu tema

(29)

14

Berdasarkan uraian tahapan-tahapan pengembangan RPP diatas maka

diperlukan konsistensi dalam prosesnya sehingga diharapkan guru dapat

mempersiapkan perencanaan pembelajaran secara matang.

4. Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013

Dalam tahap pelaksanaan kurikulum 2013 guru harus menyusun

langkah-langkah pembelajaran agar pembelajaran dapat dilaksanakan

sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan. Dalam menyusun rencana

pembelajaran guru harus berpedoman pada Kompetensi Inti (KI) dan

Kompetensi Dasar (KD) pada silabus kurikulum 2013 agar tidak keluar

dari tema yang akan dipelajari.

Sesuai dengan skenario pembelajaran pada kurikulum 2013,

sebelum pembelajaran dimulai yang pertama kali dilakukan yaitu

kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

a. Kegiatan Pendahuluan

Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan

pendahuluan menurut kemendikbud (2014) adalah:

1) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.

2) Memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual. 3) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang

sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari.

4) Mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai.

(30)

15

Kegiatan yang dilakukan oleh guru pada tahap pendahuluan adalah

menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti

proses pembelajaran, memberi motivasi belajar peserta didik secara

kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan

sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal,

nasional, dan internasional, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan

dipelajari, menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar

yang akan dicapai, dan menyampaikan cakupan materi dan penjelasan

uraian kegiatan sesuai silabus.

Kegiatan pendahuluan dilakukan untuk menciptakan suasana awal

pembelajaran untuk mendorong peserta didik menfokuskan dirinya

agar mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Pada tahap

pendahuluan merupakan kegiatan pemanasan, dimana pada tahap ini

dapat dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak tentang tema

yang akan disajikan. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan adalah

bercerita, kegiatan fisik/jasmani sesuai dengan tema, bernyanyi,

bernyanyi sambil menari mengikuti irama musik, dan menceritakan

pengalaman.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti dijabarkan lebih lanjut menjadi rincian dari

kegiatan : mengamati, menanya, mengumpulkan

(31)

16

mengomunikasikan termasuk didalamnya kegiatan eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi. Menurut Kemendikbud (2014) adalah :

1) Mengamati

Dalam kegiatan mengamati, guru memberi kesempatan seluas-luasnya pada peserta didik untuk membaca, mendengar, menyimak, melihat, merasa, meraba, dan membaui (tanpa atau dengan alat).

2) Menanya

Dalam kegiatan menanya guru mendorong peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, atau dibaca. Bagi peserta didik yang belum mampu mengajukan pertanyaan guru membimbing agar peserta didik mampu melakukannya secara mandiri.

3) Mengumpulkan Informasi/eksperimen

Setelah melakukan kegiatan menanya peserta didik menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber belajar, misalnya dengan membaca buku yang lebih banyak, memerhatikan fenomena atau objek yang lebih telitiatau bahkan melakukan eksperimen untuk dijadikan sebagai bahan berpikir kritis dalam menggali berbagai sumber belajar.

4) Mengasosiasi/menalar

Berdasarkan berbagai informasi yang diperoleh, peserta didik dapat menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi, dan mengambil berbagai kesimpulan.

5) Mengomunikasikan

Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan /mempresentasikan hasil dari kegiatan yang telah dilakukan oleh peserta didik.Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.

Kegiatan inti pembelajaran mencakup penyampaian materi

ajar yang berpedoman pada RPP, buku siswa, serta buku guru. Di

dalam kegiatan inti pembelajaran harus menggunakan pendekatan

saintifik dengan rincian kegiatan mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi, menalar, dan mengkomunikasikan. Pada

(32)

17

untuk pengembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan. Untuk

kompetensi pengetahuan dilakukan melalui aktivitas mengetahui,

memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga

mencipta. Untuk kompetensi keterampilan diperoleh melalui

kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan

mencipta. Seluruh isi materi (topik dan subtopik) mata pelajaran

yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong peserta didik

untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan.

c. Kegiatan Penutup

Menurut Kemendikbud (2014), dalam kegiatan penutup, guru

bersama peserta didik atau peserta didik sendiri adalah:

1) membuat rangkuman/simpulan hasil kegiatan.

2) melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

3) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

4) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, dan layanan konseling.

5) memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok.

6) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

Sifat dari kegiatan penutup adalah untuk menenangkan dan

melakukan refleksi dalam rangka evaluasi. Evaluasi yang

dilakukan mengkhususkan pada seluruh rangkaian aktivitas

pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh dan yang selanjutnya

secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak

(33)

18

Kegiatan penutup juga dimaksudkan untuk memberikan umpan

balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, melakukan kegiatan

tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program

pengayaan, layanan konseling, pemberian tugas, baik tugas

individual maupun kelompok, dan menyampaikan rencana

kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. Kegiatan

penutup yang dapat dilakukan oleh guru, adalah

menyimpulkan/mengungkapkan hasil pembelajaran yang telah

dilakukan, pesan-pesan moral, musik/apresiasi musik/bernyanyi.

.

5. Penilaian Kurikulum 2013

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,

menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar

peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,

sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan

keputusan. Penilaian dapat dilakukan selama pembelajaran berlangsung

dan setelah pembelajaran usai dilaksanakan.

a. Penilaian Autentik

Istilah autentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau

reliabel.Menurut Sunarti & Rahmawati (2014:27),

(34)

19

Sedangkan menurut Mueller(Kurniasih & Sani 2014:58) menyatakan

bahwa “penilaian dikatakan autentik apabila peserta didik diminta

untuk menampilkan tugas atau situasi yang sesungguhnya yang

mendemonstrasikan penerapan keterampilan dan pengetahuan esensial

yang bermakna”.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

penilaian autentik adalah proses penilaian terhadap peserta didik

mencakup penilaian pribadi dan refleksi yang lebih menekankan pada

keterampilan dan performansi.

b. Teknik Penilaian di Sekolah Dasar

Menurut Kemendikbud (2014), penilaian di Sekolah Dasar

dilakukan dalam berbagai teknik untuk semua kompetensi dasar yang

dikategorikan dalam tiga aspek, yaitu sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

1) Penilaian Aspek Sikap

Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui

observasi, penilaian iri, penilaian “teman sejawat”(peer evaluation)

oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk

observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah

daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik,

sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.Penilaian aspek

sikap masuk dalam muatan KI-I (sikap spiritual) yaitu tentang

(35)

20

sesudah melakukan kegiatan, dan toleransi dalam beribadah. Selain

itu aspek sikap juga masuk dalam muatan KI-2 (sikap sosial), yaitu

jujur, disiplin,tanggung jawab,santun, peduli, percaya diri.

Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri,

penilaian antarteman, jurnal selama proses pembelajaran

berlangsung, dan tidak hanya di dalam kelas.

2) Penilaian Aspek Pengetahuan

Penilaian kompetensi pengetahuan, menilai kompetensi

pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Tes tulis

adalah tes yang soal dan jawabannya tertulis berupa pilihan ganda,

isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Sedangkan untuk tes

lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara

lisan dan peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara lisan

juga, sehingga menumbuhkan sikap berani berpendapat. Jawaban

dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf.

3) Penilaian Aspek Keterampilan

Penilaian kompetensi keterampilan, pendidik menilai

kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian

yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi

tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian

portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala

(36)

21

Sebagaimana telah disebutkan di atas dapat disimpulkan, bahwa

karakteristik penilaian pada kurikulum 2013 lebih menekankan pada

pada prinsip-prisip kejujuran, yang mengedepankan aspek-aspek

berupa sikap, pengetahuan dan keterampilan. Bentuk dari penilaian itu

adalah penilaian autentik. Penilaian autentik disebutkan dalam

kurikulum 2013 adalah model penilaian yang dilakukan saat proses

pembelajaran berlangsung berdasarkan tiga komponen di atas.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ningrum (2014) dengan judul

"Implementasi Kurikulum 2013 di SDN Tangkil 01 Wlingi Blitar”.

Penelitian tersebut memiliki tujuan yang sama dengan penelitian ini yaitu

untuk mengetahui faktor penghambat implementasi Kurikulum 2013 dan

alternatif pemecahan masalah implementasi Kurikulum 2013 dengan

menggunakan pendekatan kualitatif. Persamaan yang lainnya yaitu

prosedur pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Perbedaannya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Elwien

Sulistya Ningrum adalah dengan subjek kepala sekolah dan guru.

Sedangkan pada penelitian ini subjeknya adalah guru kelas di SD Negeri

4 Krandegan.

Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Ningrum (2014), yaitu :

a. Faktor penghambat implementasi Kurikulum 2013 meliputi: masih

(37)

22

I, materi terlalu banyak dan harus diselesaikan dalam waktu 1,5 bulan,

terlalu banyak administrasi yang harus dikerjakan, guru merasa

kesulitan dalam membagi waktu antara mengajar dan menyelesaikan

administrasi;

b. Faktor pendukung implementasi Kurikulum 2013 di SDN Tangkil 01

Wlingi meliputi: buku pedoman implementasi Kurikulum 2013 yang

digunakan untuk penyusunan berbagai perangkat pembelajaran,

fasilitas sekolah yang dimanfaatkan untuk proses belajar-mengajar,

sosialisasi implementasi Kurikulum 2013 yang selalu diikuti oleh

kepala sekolah dan guru, serta arahan dari pengawas. Faktor

penghambat implementasi Kurikulum 2013 meliputi: masih ada

peserta didik yang belum bisa membaca dan menulis untuk Kelas I,

materi terlalu banyak dan harus diselesaikan dalam waktu 1,5 bulan,

terlalu banyak administrasi yang harus dikerjakan, guru merasa

kesulitan dalam membagi waktu antara mengajar dan menyelesaikan

administrasi.

c. Alternatif pemecahan masalah di SDN Tangkil 01 Wlingi meliputi:

guru memberikan tugas terkait materi yang belum selesai. Guru

meminta bantuan kepada orang tua peserta didik untuk mengawasi

anaknya belajar dirumah, guru meminta bantuan kepada kepala

sekolah dan guru lain untuk membantu menemukan solusi dari

(38)

23

guru membuat RPP ketika jam pelajaran selesai namun tetap saja

belum bisa dikerjakan secara maksimal;

2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Budi (2014) yang berjudul “Strategi

Guru Dalam Menghadapi Kurikulum 2013 di SMA Negeri 2 Surakarta”.

Penelitian tersebut memiliki tujuan yang sama dengan penelitian ini yaitu

untuk mengetahui persoalan yang dihadapi guru dalam menerapkan

kurikulum 2013 dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif, sumber

data primer diperoleh langsung dari wawancara dari kepala sekolah, guru,

dan observasi langsung ke sekolah, dan data sekundernya yaitu diperoleh

dari dokumen dan lembar observasi. Perbedaannya terletak pada subjek

penelitian dan tempat penelitian. Pada penelitian yg dilakukan oleh

Budi(2014) subjeknya hanya dengan guru di SMA Negeri 2 Surakarta,

sama dengan penelitian ini yang juga pada guru di SD Negeri 4

Krandegan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Budi (2014) di SMA Negeri 2

Surakarta, yaitu :

a. Persoalan yang dihadapi guru dalam menerapkan kurikulum 2013

adalah kurangnya sosialisasi yang diberikan kepada guru serta belum

adanya buku mata pelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013

sebagai sumber belajar.

b. Strategi yang digunakan oleh guru dalam menghadapi penerapan

kurikulum 2013 yakni dengan guru bertanya kepada rekan sesama

(39)

24

sharing dengan guru lain yang dianggap mampu memberikan

informasi yang dibutuhkan, mencari buku referensi yang digunakan

sebagai sumber kegiatan pembelajaran, serta mencari informasi dengan

browsing dari internet sebagai salah satu bentuk usaha dalam

menambah pengetahuan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.

Strategi yang dilakukan guru merupakan salah satu bentuk belajar

mandiri guna menunjang penerapan kurikulum 2013.

3. Penelitian yang relevan mengenai kurikulum 2013 yang dilakukan oleh

Septiani (2014) dengan judul penelitian “Kesiapan Implementasi

Kurikulum 2013 di Madrasah Ibtidaiyah Kabupaten Bantul”. Persamaan

penelitian yang dilakukan oleh Gunik Septiani dengan penelitian ini

adalah menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Sedangkan

perbedaannya terletak pada subjek penelitian, karena pada penelitian

tersebut subjek penelitiannya adalah 6 Madrasah Ibtidaiyah di

Kabupaten Bantul, sedangkan pada penelitian ini subjek penelitiannya

adalah guru di SD Negeri 4 Krandegan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan madrasah belum

sepenuhnya menyiapkan dalam hal artistik. Kesiapan pendidik di

madrasah ibtidaiyah belum sepenuhnya menyiapkan dalam hal kesiapan

pedagogik dan profesional. Sedangkan untuk kesiapan sarana dan

prasarana sudah menyiapkan karena hal ini sibuktikan dengan

(40)
[image:40.612.160.502.91.295.2]

25 C. Alur Pikir

Gambar 2. Alur Pikir Kurikulum 2013

Tujuan pendidikan tidak lepas dari pembelajaran. Hal tersebut dapat

dipengaruhi oleh adanya komponen pembelajaran. Kurikulum merupakan

salah satu komponen pembelajaran sebagai pedoman sistematis bagi

pandidikan di Indonesia yang disusun oleh pemerintah. Perubahan

kurikulum dari masa ke masa disebabkan karena kebutuhan masyarakat

yang setiap tahunnya selalu berkembang dan tuntutan zaman yang selalu

berubah tanpa bisa dicegah. Pergantian kurikulum yang terbaru adalah

kurikulum 2013 yang dilaksanakan sejak tahun 2013.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang sudah memasuki

tahap pelaksanaan secara bertahap pada tahun 2014. Pada tahun 2014,

Kurikulum ini dilaksanakan untuk kelas 1,2,4,dan 5. Dengan adanya

kurikulum 2013 diharapkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, Guru kelas

1, 2, 4, dan 5 Kurikulum 2013

Tahap Perencanaan

Tahap Pelaksanaan

Tahap Penilaian

Pelaksanaan proses pembelajaran kurikulum

(41)

26

serta keterampilan yang lebih baik. Pembelajaran yang digunakan pada

kurikulum 2013 adalah pembelajaran integratif dimana pendekatan

pembelajaran yang secara sengaja memadukan beberapa kompetensi dasar

dan indikator dari standar isi dari beberapa mata pelajaran menjadi satu

kesatuan untuk dikemas menjadi satu tema. Pembelajaran tematik-terpadu

pada kurikulum 2013, untuk kelas rendah mata pelajaran IPA dan IPS

diintegrasikan pada berbagai mata pelajaran lain yang sesuai. Sedangkan

pada kelas tinggi, IPA dan IPS menjadi mata pelajaran tersendiri namun

pembelajaran dilakukan secara tematik terpadu.

Pembelajaran pada kurikulum 2013 meliputi perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian. Pada tahap perencanaan yang dilakukan guru

adalah menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai

tujuan tertentu. Pada tahap perencanaan meliputi : mengkaji silabus tematik,

mengkaji buku guru, mengkaji buku siswa, mengembangkan kegiatan

pembelajaran, penjabaran jenis penilaian, menentukan alokasi waktu, dan

menentukan sumber belajar. Selanjutnya, pada tahap pelaksanaan, guru

melakukan pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu yang telah disusun

dalam perencanaan kurikulum 2013. Tahap pelaksanaan ini

meliputi:kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Sedangkan pada tahap penilaian, menggunakan penilaian autentik yaitu

penilaian peserta didik yang mencakup penilaian pribadi dan refleksi yang

(42)

27

Peranan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran dari tahap

perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hendaknya dapat dilakukan sesuai

dengan perkembangan siswa. Khususnya untuk guru kelas yang

menggunakan pembelajaran kurikulum 2013 harus memahami pembelajaran

tematik integratif sesuai dengan karakteristik siswa.

Namun, pada kenyataannya dalam pelaksanaan kurikulum 2013 masih

menemukan banyak kendala. Dari mulai kurangnya sosialisasi tentang

kurikulum 2013, kebingungan dalam merancang proses pembelajaran.

Kendala lainnya yaitu dalam proses penilaian kurikulum 2013 yang

membingungkan bagi guru, dikarenakan proses pembelajaran yang

menggunakan pendekatan tematik, namun disaat melakukan penelitian guru

harus membuat nilai per Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran, dan guru

juga masih banyak yang menggunakan metode ceramah di dalam mereka

mengajar. Oleh karena itu perlu dicari dan diketahui mengenai pembelajaran

kurikulum 2013 mengapa pembelajaran kurikulum 2013 tidak optimal

terlaksana, setelah itu dapat dicari solusi pemecahannya.

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana guru SD Negeri 4 Krandegan dalam merencanakan

pembelajaran kurikulum 2013 ?

2. Bagaimana guru SD Negeri 4 Krandegan dalam pelaksanaan

pembelajaran kurikulum 2013 ?

3. Bagaimana guru SD Negeri 4 Krandegan dalam melaksanakan penilaian

(43)

28 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. “Penelitian kualitatif

adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak

menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya”

(Moleong, 2013:6). Sedangkan tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk

membantu pembaca mengetahui apa yang terjadi di lingkungan di bawah

pengamatan, seperti apa pandangan partisipan yang berada di latar

penelitian, dan sepertiapa aktivitas yang terjadi di latar penelitian

(Emzir,2012:174). Dengan menggunakan peneliti deskriptif kualitatif,

peneliti dapat mengindentifikasi masalah-masalah, keadaan dan

praktik-praktik yang sedang berlangsung di masyarakat.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Negeri 4 Krandegan kecamatan

Banjarnegara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2016 .

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas 1,2,4, dan 5 Sekolah

Dasar Negeri 4 Krandegan. Penelitian ini diambil untuk memperoleh

informasi secara maksimal. Sedangkan, objek penelitiannya adalah

pelaksanaan proses pembelajaran kurikukulum 2013 di Sekolah Dasar

(44)

29

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Riduwan (2007:24), salah satu tujuan penelitian adalah

mengumpulkan data. Metode pengumpulan data ialah cara-cara yang

dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Suharsimi

Arikunto (2010:65) menyatakan bahwa, dalam pengumpulan data, data

yang akan diperoleh harus benar. Karena, apabila diperoleh data yang

salah, tentu saja kesimpulannya pun salah dan hasil penelitiannya menjadi

palsu. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara atau

teknik pengumpulan data, yaitu observasi (pengamatan), interview

(wawancara), dokumentasi dan gabungan-gabungannya. Data yang

dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data tentang pelaksanaan

pembelajaran kurikulum 2013 baik dari segi perenncanaan, pelaksanaan

pembelajaran, dan penilaian yang dihadapi oleh guru dalam

melaksanakannya. Bereberapa teknik pengumpulan data yang digunakan

yaitu observasi dan wawancara..

a. Observasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:272). “dalam menggunakan

metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya

dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument”.

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi

terstruktur, karena dalam melakukan observasi menggunakan pedoman

(45)

30

pokok dalam melakukan observasi ialah untuk menemukan interaksi

yang kompleks dengan latar belakang sosial yang alami (Sarwono,

2006:224). Observasi diisi oleh peneliti sebagai observer. Lembar

pengamatan atau observasi ini menggunakan metode cheklist. Menurut

Suharsimi (2010), metode cheklist yaitu membuaat daftar variabel

yang akan dikumpulkan datanya. Dalam hal ini, peneliti tinggal

memberikan tanda tally (√) setiap pemunculan gejala yang dimaksud. b. Wawancara

Penelitian yang dilakukan memakai wawancara terstruktur,

dimana dalam wawancara bahan-bahan untuk wawancara sudah

disiapkan secara ketat. Peneliti hanya menggunkan pedoman

wawancara (interview guide) yang telah disiapkan sesuai dengan

materi peneliti. Tujuan dilakukannya wawancara adalah untuk

menemukan permasalahan secara lebih terbuka, narasumber dimintai

pendapat dan ide-idenya. Wawancara digunakan untuk menggali data

pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 dimulai dari perencanaan,

pelaksanaan pembelajaran dan penilaian. Menurut Sarwono

(2006:225), cara melakukan wawancara ialah mirip dengan kalau

sedang melakukan pembicaraan dengan lawan bicara. Wawancara

dimulai dengan mengemukakan topik yang umum untuk membantu

peneliti memahami perspektif makna yang diwawancarai.

(46)

31

Menurut Zuriah (2009:168), “instrumen penelitian merupakan alat

bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data”. Tujuan pembuatan

instrumen ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan kurikulum 2013 di

SD Negeri 4 Krandegan. Berdasarkan teknik yang digunakan untuk

mengumpulkan data yaitu observasi, dan wawancara, maka instrumen

yang dipakai peneliti adalah pedoman observasi dan pedoman

wawancara. Dengan demikian pedoman wawancara dan pedoman

observasi dibuat untuk mengukur aspek sebagai berikut:

a. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian

1) Pedoman wawancara

Pedoman wawancara berisi tentang aspek-aspek yang berkaitan

dengan hal-hal yang akan diwawancarai (bapak/ibu guru sebagai

narasumber). Adapun kisi-kisi pedoman wawancara penelitian ini

adalah :

Pedoman Wawancara Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Kurikulum 2013

[image:46.612.136.503.506.685.2]

di SD Negeri 4 Krandegan

Tabel 1.

No. Aspek yang

ditanyakan Fokus pertanyaan

1. Perencanaan

pembelajaran

tematik

kurikulum 2013

a. Bagaimana bapak/ibu dalam menyusun

silabus model pembelajaran tematik dan

komponen apa saja yang terdapat di

dalamnya?

(47)

32

rencana pelaksanaan pembelajaran tematik

kurikulum 2013?

c. Langkah-langkah apa saja yang bapak/ibu

gunakan untuk menentukan tema?

d. Media apa saja yang bapak/ibu gunakan

dalam pembelajaran kurikulum 2013?

2. Pelaksanaan

pembelajaran

tematik

kurikulum 2013

a. Apa saja yang dilakukan bapak/ibu dalam

kegiatan awal pembelajaran?

b. Apa saja yang dilakukan bapak/ibu dalam

kegiatan inti pembelajaran?

c. Apa saja yang dilakukan bapak/ibu dalam

kegiatan akhir pembelajaran?

3. Penilaian

pembelajaran

tematik

kurikulum 2013

a. Jenis penilaian apa yang digunakan

bapak/ibu untuk menilai siswa dalam

pembelajaran kurikulum 2013?

2) Pedoman observasi

Pada observasi yang akan dilakukan oleh peneliti, peneliti akan

mengobservasi pelaksanaan kurikulum 2013 di SD N 4 Krandegan.

Kisi-Kisi Observasi Pelaksanaan Proses Pembelajaran Kurikulum

[image:47.612.142.502.78.403.2]

2013

Tabel 2.

Variabel Sub Variabel Indikator

Jumlah

Pernyataan

soal

(48)

33 proses

pembelajaran

kurikulum

2013 di SD

pembelajaran tematik kurikulum 2013 2. Pelaksanaan model pembelajaran tematik kurikulum 2013 3. Penilaian pelaksanaan pembelajaran tematik kurikulum 2013. tema/subtema

b. Kegiatan merumuskan

Indikator

c. Kegiatan merumuskan

Tujuan Pembelajaran

d. Kegiatan Memilih Sumber

Belajar

e. Kegiatan Memilih Media

Belajar

f. Kegiatan memilih Model

Pembelajaran

g. Skenario Pembelajaran

a. Kegiatan awal dalam

pelaksanaan model

pembelajaran awal

b. Kegiatan inti model

pembelajaran tematik.

c. Kegiatan akhir pelaksanaan

model pembelajaran tematik.

a. Kegiatan penilaian oleh guru

b. Kegiatan penilaian oleh

(49)

34 E. Keabsahan Data

Keabsahan data suatu penelitian juga dapat dicapai dengan proses

pengumpulan data yang tepat. Salah satu caranya adalah dengan proses

triangulasi. “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain” (Moeleong, 2006 : 330).

Keabsahan data penelitian kualitatif menggunakan istilah berbeda

meliputi, credibility (validitas interbal), transferability ( validitas eksternal),

dependability ( reliabilitas) dan confirmability (objektivitas) (Sugiyono,

2011: 366). Penelitian ini menggunakan uji kredibilitas (credibility) dengan

melakukan triangulasi dan menggunakan bahan referensi.

Menurut Susan Stainback dalam Sugiyono (2011: 330) menyatakan

bahwa tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang

beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti

terhadap apa yang telah ditemukan.

Triangulasi data yang dipakai oleh peneliti merupakan triangulasi

sumber yaitu pengumpulan data dengan bermacam-macam cara pada sumber

yang sama seperti yang terlihat pada gambar. Menurut Patton (1987) dalam

Moleong (2013 : 330), Tringulasi dengan sumber berarti membandingkan

dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informsi yang diperoleh

melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis

(50)

35

kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus

sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh (Sugiyono 2011 : 337).

Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction (Reduksi data), data

display (penyajian data), dan conclusion drawing/verivication (penarikan

kesimpulan).

1. Data reduction (Reduksi data)

Data yang diperoleh dari penelitian beragam, apalagi dengan memadukan

beberapa teknik. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal

yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya dan membuang yang tidak perlu.

2. Data display (penyajian data)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar teori dan sebagainya.

3. Conclusion drawing/ verification (penarikan kesimpulan)

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat berupa deskripsi atau

gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang sehinga

setelah diteliti menjadi jelas.

Berdasarkan pengertian di atas, dalam penelitian ini menggunakan

teknik analisis data kualitatif. Terdapat tiga jalur analisis data yaitu data

reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan conclusion

drawing/verification (penarikan kesimpulan).

Data reduction, pada tahap ini dilakukan pemilihan tentang relevan

(51)

36

penelitian yang beragam dengan memadukan beberapa teknik.Informasi dari

lapangan sebagai bahan mentah yang kemudian diringkas, disusun lebih

sistematis, serta ditonjolkan pokok-pokok yang penting sehingga lebih

mudah dikendalikan. Setelah tahap mereduksi data selesai dilakukan,

kemudian dilanjutkan dengan display data untuk dapat melihat gambaran

keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari gambaran keseluruhan. Pada

tahap ini peneliti berupaya mengklasifikasikan dan menyajikan data sesuai

dengan pokok permasalahan yang diawali dengan pengkodean pada setiap

subpokok permasalahan. Untuk memudahkan memperoleh kesimpulan dari

lapangan, maka penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat,

bagan, serta hubungan antar teori.

Tahap ketiga dalam teknik analisis data menurut Miles and Huberman

adalah conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan), kegiatan ini

dimaksudkan untuk mencari makna data yang dikumpulkan dengan mencari

hubungan, persamaan, atau perbedaan. Penarikan kesimpulan dilakukan

dengan jalan membandingkan kesesuaian pernyataan dari subyek penelitian

dengan makna yang terkandung dengan konsep-konsep dasar dalam

penelitian tersebut. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat berupa

deskripsi atau gambaran suatu objek yang sehingga setelah diteliti menjadi

jelas.

Skema Model Analisis Data Interaktif Miles dan Huberman yang

(52)
[image:52.612.148.475.84.231.2]

37

Gambar 4. Skema Model Analisis Interaktif Pengumpula

n Data

Penyajian Data

Penarikan Kesimpula Reduksi

(53)

38 BAB IV

HASIL, PEMBAHASAN, DAN KETERBATASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian dan Narasumber

a. Deskripsi Keadaan Lokasi

Penelitian mengenai pelaksanaan kurikulum 2013 di SD Negeri 4

Krandegan oleh kepala sekolah serta guru kelas 1,2,4, dan 5. Lokasi

yang digunakan peneliti adalah di Sekolah Dasar Negeri 4 Krandegan

kecamatan Banjarnegara kabupaten Banjarnegara. Peneliti mengambil

lokasi penelitian di SD tersebut, karena di SD Negeri 4 Krandegan

merupakan sekolah yang masih menggunakan kurikulum 2013.

Lokasi penelitian berada pada wilayah yang strategis dan mudah

dijangkau. SD Negeri 4 Krandegan berada di Jalan Pemuda No.75

dekat dengan alun-alun Banjarnegara. Peneliti tidak hanya mengambil

data dari kepala sekolah dan guru kelas, tetapi juga mengambil data

dari pengawas SD Negeri 4 Krandegan di UPT Dikbudpora

kecamatan Banjarnegara, yang beralamat di Jalan Mayjend DI.

Panjaitan No. 82.

SD Negeri 4 Krandegan memiliki fasilitas sarana dan prasarana

yang sudah mendukung. SD Negeri 4 Krandegan memiliki 6 ruang

kelas, satu ruang guru, satu ruang kepala sekolah, satu ruang TIK,

(54)

39

siswa dan guru, satu halaman upacara, satu halaman olahraga, satu

mushola serta tempat parkir guru dan karyawan.

b. Profil Narasumber / Informan

Narasumber atau responden dalam penelitian ini adalah pengawas

UPT Dikbudpora kecamatan Banjarnegara, kepala SD Negeri 4

Krandegan, dan guru kelas 1,2,4,dan 5 SD Negeri 4 Krandegan.

Semua guru di SD Negeri 4 Krandegan memiliki latar belakang

pendidikan sesuai dengan profesi yaitu Pendidikan Guru Sekolah

Dasar (PGSD).

2. Analisis Data Pelaksanaan Proses Pembelajaran Kurikulum 2013

Analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan

dengan pengumpulan data. Adapun pemerolehan data melalui tiga teknik

yaitu observasi, dokumentasi, dan wawancara langsung dengan

narasumber. Analisis yang dilakukan selama di lapangan menurut Model

Miles dan Huberman (Sugiyono, 2011: 337) ada tiga tahap, yaitu reduksi

data (data reduction), penyajian data (display data) dan verifikasi

(conclusion drawing). Data diperoleh berdasarkan tiga teknik

pengumpulan yaitu dokumentasi, observasi dan wawancara. Dalam

analisis ini peneliti bagi dalam perencanaan, pelaksanaan pembelajaran di

kelas, dan penilaian.

a. Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 di SD Negeri 4

(55)

40

Data mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian

pembelajaran tematik diperoleh melalui dokumentasi, observasi dan

wawancara.

1) Perencanaan

Berdasarkan hasil observasi perencanaan pada kelas 1,2,4,dan 5 pada

tabel 4 (terlampir), komponen pemahaman guru tentang buku pedoman

guru dan buku pedoman siswa yaitu guru sudah memahami kelengkapan

buku dan memahami hubungan fungsional buku pedoman guru dan buku

teks pelajaran dalam proses pembelajaran dengan baik. Guru juga sudah

memahami kelengkapan buku teks pelajaran dan hubungan aktifitas

pembelajaran dengan sumber dan media pembelajaran.

Dalam hal perencanaan, guru perlu menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) untuk keperluan pembelajaran yang disesuaikan

dengan karakteristik peserta didik. Perencanaan pembelajaran sangat

menentukan keberhasilan suatu pembelajaran tematik, maka perencanaan

yang dibuat dalam rangka pelaksanaan pembelajaran tematik kurikulum

2013 harus sebaik mungkin, oleh karena itu beberapa langkah yang perlu

dilakukan dalam merancang pembelajaran tematik kurikulum 2013 yaitu

menyusun RPP sesuai dengan silabusyang sudah dibuat oleh pemerintah

pusat.

Tahap perencanaan pembelajaran kurikulum 2013 di SD Negeri 4

Krandegan sudah sesuai dengan kaidah dalam kurikulum 2013. Karena

(56)

41

kurikulum 2013, yaitu identitas tema/subtema, perumusan indikator,

perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan materi ajar, pemilihan sumber

belajar, pemilihan media belajar, model pembelajaran, skenario

pembelajaran, dan penilaian.

Dalam menyusun rencana pembelajaran guru harus berpedoman pada

Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada silabus

kurikulum 2013 agar tidak keluar dari tema yang akan dipelajari. Di

dalam RPP kurikulum 2013 terdapat Kompetensi Inti yang terdiri dari

KI.1 tentang sikap terhadap Tuhan Yang Maha Esa. KI.2 tentang sikap

terhadap sesama manusia. KI.3 tentang pengetahuan, dan KI.4 tentang

keterampilan. Selain itu, pembelajarannya juga sudah menggunakan

pendekatan saintifik yang merupakan ciri khas dalam kurikulum 2013.

Hal tersebut menunjukkan bahwa guru-guru di SD Negeri 4

Krandegan selalu melakukan langkah-langkah perencanaan dalam

melakukan pembelajaran agar tidak kebingungan dalam proses

pembelajaran di kelas. Perancangan perencanaan pembelajaran tematik

pada kurikulum 2013 merupakan hasil Kelompok Kerja Guru (KKG)

semua sekolah di kecamatan Banjarnegara yang melaksanakan kurikulum

2013. Pada KKG semua guru yang melaksanakan kurikulum 2013

berkumpul lalu dikelompokkan per kelas yang dalam kelompok tersebut

mempunyai pembagian tugas untuk setiap guru. Masing-masing guru

membuat perencanaan pembelajaran tematik (RPP) pada tema yang

(57)

42

beberapa kelompok tersebut dikumpulkan dan digandakan serta

dibagikan kepada masing-masing sekolah yang melaksanakan kurikulum

2013 di kecamatan Banjarnegara. Itu semua terbukti dari pengakuan

kepala sekolah SD Negeri 4 Krandegan yang menyatakan bahwa

Kepala sekolah menyatakan : “untuk pembuatan RPP disusun dengan mengadakan KKG”.(Terlampir)

Selain RPP disusun secara kolektif pada saat KKG, hambatan lain

yang dialami guru adalah dalam mempersiapkan media pembelajaran di

kelas. Guru mengalami kesulitan dalam memepersiapkan media

pembelajaran yang digunakan setiap hari. Hal ini didukung pengakuan

melalui wawancara dengan narasumber:

Guru kelas 1 menyatakan : “Alat peraga yang selalu harus disiapkan dan memerlukan biaya, waktu”. (Terlampir)

Guru kelas 4 menyatakan: “banyak perencanaan kurang sesuai dengan tema atau yang kita ajarkan”. (Terlampir)

Pernyataan tersebut menyuratkan bahwa yang dihadapi dalam

perencanaan pembelajaran pada kurikulum 2013 adalah guru

mempersiapkan sendiri alat peraga setiap hari yang memerlukan biaya

dan waktu. Menurut penelitin hasil observasi, banyaknya perencanaan

yang kurang sesuai dengan tema karena kurang mempersiapkannya guru

dalam proses perencanaan untuk mengajar di kelas, sehingga antara

rencana dengan tema kurang sesuai dengan yang diajarkan.

Pada pembelajaran kurikulum 2013, hampir semua metode sering

digunakan di kelas 1,2,4, dan 5 sesuai dengan tema yang cocok antara

(58)

43

adanya berbagai metode yg digunakan dalam pembelajaran,

pembelajaran diharapkan tidak monoton dan siswa lebih aktif dalam

mengikuti pembelajaran di kelas. Pernyataan tersebut diperkuat dengan

hasil wawancara dari guru kelas dua yang menyatakan bahwa:

Guru kelas 2 menyatakan : "dengan metode demonstrasi, misalkan anak diberikan sesuatu yang konkrit agar anak lebih terpusat dan tertarik".(Terlampir)

Sejalan dengan pendapat di atas, penggunaan berbagai metode

pembelajaran di kurikulum 2013 memang dibutuhkan, namun dalam

menggunakan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan tema.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan Model pembelajaran kurikulum 2013 merupakan inti dari

aktifitas pembelajaran yang dalam pelakasanaannya disesuaikan dengan

rambu rambu yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP). Tahap ini merupakan tahap penerapan yang sudah dibuat oleh guru

dalam perencanaan. Dalam pembelajaran kurikulum 2013 ada tiga kegiatan

pembelajaran yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan

penutup.

a) Pelaksanaan Pem

Gambar

Gambar 1. Jaringan Indikator Pada Sub-tema
Gambar 2. Alur Pikir Kurikulum 2013
Tabel 1. No.
Tabel 2. Jumlah
+7

Referensi

Dokumen terkait

The objective of this research is to find out whether there is a significant different between the vocabulary mastery of the elementary level students of the Center of English

Berdasarkan variabilitas SST lokal yang diterapkan pada simulasi model kopel diperoleh hasil bahwa distribusi curah hujan antartahunan dengan skenario coupled on lebih baik

DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN NOMOR : DIPA- 012.22.1.344317/2015 DS:2127-0000-0003-3099 1 Sub Fungsi Fungsi 02 PERTAHANAN 486.979.786.000 486.102.530.000 02.01

Pada tahun 1954 keadaan perusahaan tidak menentu yang kondisinya sudah sangat memburuk akibat revolusi fisik antara Indonesia dengan Belanda, sehingga perusahaan

Tabel 3. Bank BCA merupakan salah satu bank yang mendapat predikat tersebut selama periode 2012-2014. Bank yang masih menghasilkan nilai 2% bank tersebut masih

Sebelumnya dia orang konveksi kerja kurang lebih lima tahun buat buat baju gitu pesanan orang kemudian ada keiinginan dia untuk membuka usaha sendiri tapi dengan memakai merek

McIntyre (2005) di dalam thesisnya merangkum hasil penelitian Kuchemann mengenai interpretasi siswa terhadap penggunaan variabel berupa huruf dalam suatu persamaan, yaitu 1)

Jamsostek (Persero) No SE/05/0596 tentang Pengendalian Pemanfaatan Pelaksana Pelayanan Kesehatan (PPK). Dari indikator-indikator yang ada, terdapat indikator yang berkaitan