DENGAN PROSES HYDROCHLORINASI
PRA RENCANA PABRIK
Oleh :
P R A T I W I
073101 0049
menyelesaikan Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Calcium Chloride Dari Calcite
Dengan Proses Hydrochlorinasi”, dimana Tugas Akhir ini merupakan tugas yang
diberikan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan
kesarjanaan di Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Pembangunan Nasional Surabaya.
Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Calcium Chloride Dari Calcite
Dengan Proses Hydrochlorinasi” ini disusun berdasarkan pada beberapa sumber
yang berasal dari beberapa literatur , data-data , majalah kimia, dan internet.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih atas segala
bantuan baik berupa saran, sarana maupun prasarana sampai tersusunnya Tugas
Akhir ini kepada :
1. Bapak Ir. Sutiyono, MT
Selaku Dekan FTI UPN “Veteran” Jawa Timur
dan Selaku Dosen Pembimbing
2. Ibu Ir. Retno Dewati, MT
Selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia, FTI,UPN “Veteran” Jawa Timur.
3. Dosen Jurusan Teknik Kimia , FTI , UPN “Veteran” Jawa Timur.
4. Seluruh Civitas Akademik Jurusan Teknik Kimia , FTI , UPN
Kami menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna,
karena itu segala kritik dan saran yang membangun kami harapkan dalam
sempurnanya tugas akhir ini.
Sebagai akhir kata, penyusun mengharapkan semoga Tugas Akhir yang
telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa
Fakultas Teknologi Industri jurusan Teknik Kimia.
Surabaya , Juni 2011
INTISARI ……….……….……….……… iv
DAFTAR TABEL ……….……….……….…… vi
DAFTAR GAMBAR ……….……….……… vii
DAFTAR ISI ……….……….……….………… viii
BAB I PENDAHULUAN ……….……….……… I – 1
BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES ……….…… II – 1
BAB III NERACA MASSA ……….……….…… III – 1
BAB IV NERACA PANAS ……….……….……… IV – 1
BAB V SPESIFIKASI ALAT ……….……….. V – 1
BAB VI PERENCANAAN ALAT UTAMA ………. VI – 1
BAB VII INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA …. VII – 1
BAB VIII UTILITAS ……….……….……… VIII – 1
BAB IX LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK ……….. IX – 1
BAB X ORGANISASI PERUSAHAAN ……….………… X – 1
Tabel VIII.2.1. Baku mutu air baku harian ……….………… VIII-7
Tabel VIII.2.3. Karakteristik Air boiler dan Air pendingin ………… VIII-9
Tabel VIII.4.1. Kebutuhan Listrik Untuk Peralatan Proses Dan Utilitas
……….……….……….…… VIII-60
Tabel VIII.4.2. Kebutuhan Listrik Untuk Penerangan Ruang Pabrik
Dan Daerah Proses ……….………. VIII-62
Tabel IX.1. Pembagian Luas Pabrik ……….……… IX - 8
Tabel X.1. Jadwal Kerja Karyawan Proses ……….…… X - 11
Tabel X.2. Perincian Jumlah Tenaga Kerja ……….…… X - 13
Tabel XI.4.A. Hubungan kapasitas produksi dan biaya produksi … XI - 8
Tabel XI.4.B. Hubungan antara tahun konstruksi dengan modal sendiri
……….……….……….…… XI - 9
Tabel XI.4.C. Hubungan antara tahun konstruksi dengan modal pinjaman
……….……….……….……… XI - 9
Tabel XI.4.D. Tabel Cash Flow ……….……….…… XI - 10
Tabel XI.4.E. Pay Out Periode ……….……….…… XI - 14
Gambar IX.2 Peta Lokasi Pabrik ……….……….……… IX - 10
Gambar IX.3 Lay Out Peralatan Pabrik ……….………. IX - 11
Gambar X.1 Struktur Organisasi Perusahaan ……….………… X - 14
dengan kapasitas 50.000 ton/tahun dalam bentuk padat. Pabrik beroperasi secara
kontinyu berjalan selama 24 jam tiap hari dan 330 hari kerja dalam setahun.
Calcium chloride mempunyai kegunaan yang luas pada industri kimia di
Indonesia, hal ini dapat kita lihat pada kegunaan calcium chloride pada bidang
industri kimia pelarut anorganik, sebagai media pendingin pada kimia proses,
sebagai bahan pengering pada proses pengemasan produk, dan lain sebagainya.
Secara singkat, uraian proses dari pabrik calcium chloride sebagai berikut :
Pertama-tama calcite direaksikan dengan larutan HCl membentuk calcium
chloride. Larutan calcium chloride produk reaksi kemudian dipekatkan dan
dikristalisasi untuk kemudian dikeringkan pada dryer. Kristal calcium chloride
kemudian didinginkan dan ditampung sebagai produk akhir.
Pendirian pabrik berlokasi di Manyar, Gresik dengan ketentuan :
Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas
Sistem Organisasi : Garis dan Staff
Jumlah Karyawan : 190 orang
Sistem Operasi : Kontinyu
* Fixed Capital Investment (FCI) : Rp. 22.938.270.000
* Working Capital Investment (WCI) : Rp. 32.294.808.000
* Total Capital Investment (TCI) : Rp. 55.233.078.000
* Biaya Bahan Baku (1 tahun) : Rp. 352.233.885.000
* Biaya Utilitas (1 tahun) : Rp. 20.944.993.000
- Steam = 1.272.432 lb/hari
- Air pendingin = 245 M3/hari
- Listrik = 5.328 kWh/hari
- Bahan Bakar = 7.488 liter/hari
* Biaya Produksi Total (Total Production Cost) : Rp. 386.470.255.000
* Hasil Penjualan Produk (Sale Income) : Rp. 436.201.013.000
* Bunga Bank (Kredit Investasi Bank Mandiri) : 13,5%
* Internal Rate of Return : 24,71%
* Rate On Investment : 25,99%
* Pay Out Periode : 3,8 Tahun
Calcium chloride dikenal dengan nama lain seperti : Calcium Dichloride,
Calcium(II) Chloride, dan Calcosan. Calcium chloride merupakan senyawa
halogen dengan rumus kimia CaCl2 yang mempunyai kelarutan yang tinggi
terhadap air dan merupakan bahan baku utama sebagai sumber calcium bagi
beberapa industri kimia. (Wikipedia.org)
Calcium chloride pertama kali ditemukan oleh ahli kimia John Davy dari
Inggris pada tahun 1812 , dimana calcium chloride dibuat secara sintetis dengan
mereaksikan kapur dan larutan hydrochloric acid dibawah cahaya matahari.
(Wikipedia.org)
Calcium chloride mempunyai kegunaan yang luas pada industri kimia di
Indonesia, hal ini dapat kita lihat pada kegunaan calcium chloride pada bidang
industri kimia pelarut anorganik, sebagai media pendingin pada kimia proses,
sebagai bahan pengering pada proses pengemasan produk, dan lain sebagainya.
(Wikipedia.org)
Industri calcium chloride di Indonesia mempunyai perkembangan yang
stabil, hal ini dapat dilihat dengan berkembangnya industri kimia proses, terutama
kebutuhan pelarut anorganik di Indonesia. Pendirian pabrik calcium chloride di
Indonesia mempunyai peluang investasi yang menjanjikan dan mempunyai
I.2. Manfaat
Manfaat lebih lanjut dengan didirikannya pabrik ini diharapkan dapat
mengurangi impor calcium chloride, sehingga Indonesia tidak mengimpor
calcium chloride. Dengan demikian dapat mendorong pertumbuhan
industri-industri kimia, menciptakan lapangan pekerjaan, mengurangi pengangguran dan
yang terakhir diharapkan dapat menumbuhkan serta memperkuat perekonomian di
Indonesia. Kebutuhan calcium chloride di Indonesia dipenuhi oleh beberapa
negara pengimpor. Berdasarkan data statistik, sampai saat ini Indonesia masih
membutuhkan calcium chloride dari negara-negara penghasil calcium chloride.
I.3. Aspek Ekonomi
Calcium chloride sangat penting dalam industri kimia sintesa senyawa
kimia dan industri pelarut anorganik dan pengawet. Data kebutuhan dari
Departemen Perindustrian dan Perdagangan tahun 2005-2009 terlihat pada table
I.1, sehingga kebutuhan pada tahun 2012 dapat ditentukan dengan metode regresi
linier sehingga penentuan prediksi kapasitas produksi dapat direncanakan.
Tabel I.1. Data Kebutuhan Calcium chloride di Indonesia
Data (n)
Tahun (x)
Kebutuhan (ton/th)
(y) xy x
2
1 2.005 20.255 40611275 4.020.025
2 2.006 24.405 48956430 4.024.036
3 2.007 31.544 63308808 4.028.049
4 2.008 36.723 73739784 4.032.064
5 2.009 42.285 84950565 4.036.081
10.035 155.212 311.566.862 20.140.255
Digunakan regresi linier, dengan persamaan : y = ab
xx
(Peters : 760)Dengan : a = y (rata-rata harga y : kapasitas)
b =
n x x n y x y x 2 2 i i (n = jumlah data) (x = tahun)
Didapat : a = 31.042
b =
5 10.035 10.035 5 420 1.557.552. 2 311.566.86 2 2 = 5.638x = (10.035/5) = 2.007 y = ab
xx
y = 31.042 + 5.638(x - 2.007)
Berdasarkan metode regresi linier diatas, maka didapat kebutuhan Indonesia pada
tahun 2013 adalah sebesar : y = 31.042 + 5.638(2.013 - 2.007) = 64.869
65.000 ton/th
Untuk kapasitas pabrik terpasang digunakan 80% kebutuhan Indonesia :
Kapasitas produksi terpasang = 50.000 ton/th
Kapasitas produksi harian = 50.000 ton/th / 330 hari/th
150 ton/hari
Dengan demikian, maka penting sekali adanya perencanaan pendirian
dalam negeri dalam penyediaan bahan baku dan bila memungkinkan untuk
komoditi ekspor yang dapat meningkatkan devisa negara.
I.4. Sifat Bahan Baku dan Produk
Bahan Baku :
I.4.A. Calcite (Wikipedia, Perry 7ed)
Nama Lain : Natural Limestone (Ca-tinggi)
Rumus Molekul : CaCO3 (komponen utama)
Rumus Bangun :
Berat Molekul : 100
Warna : putih
Bau : kapur
Bentuk : powder 100 mesh
Specific gravity : 2,711
Melting point : 1339C (1 atm)
Boiling point : >1339C (1 atm)
Solubility, Cold Water : 0,0014 kg/100kgH2O (H2O=0C)
100,00%
I.4.B. Hydrochloric Acid (Wikipedia, Chemicalland21, Perry 7ed)
Nama Lain : Spirit of Salt
Rumus Molekul : HCl
Rumus Bangun : H – Cl
Berat Molekul : 36,5
Warna : tidak berwarna , kekuningan
Bau : berbau tajam
Bentuk : Larutan 25%
Specific gravity : 1,268
Melting point : -111C (1 atm)
Boiling point : -85C (1 atm)
Solubility, Cold Water : 82,3 kg/100 kgH2O (H2O=0C)
Solubility, Hot Water : 56,1 kg/100 kgH2O (H2O=60C)
Komposisi HCl : (PT. Anugrah Niaga Mandiri)
Komponen % Berat
HCl 25,00%
H2O 75,00%
Produk :
I.4.C. Calcium chloride (Chemicalland21, Wikipedia, Perry 7ed)
Nama Lain : Calcosan, Cloruro de Calcio
Rumus Molekul : CaCl2 (komponen utama)
Rumus Bangun : Cl – Ca – Cl
Berat Molekul : 111
Warna : putih
Bau : seperti rumput segar
Bentuk : Kristal
Specific gravity : 2,152
Melting point : 772C (1 atm)
Boiling point : 1600C (1 atm)
Solubility, Cold Water : 59,5 kg/100 kgH2O (H2O=0C)
Solubility, Hot Water : 347 kg/100 kgH2O (H2O=260C)
Spesifikasi Produk Calcium Chloride :
Pembuatan calcium chloride ini dapat dilakukan dengan dua macam cara atau
proses dan bahan baku yang dipergunakan juga berbeda pula. Proses pembuatan
calcium chloride dapat dibedakan menjadi dua bagian utama yaitu :
1. Proses Solvay
2. Proses Hydrochlorinasi
Adapun uraian prosesnya adalah sebagai berikut :
Proses ini menggunakan bahan baku : ammonia, brine, calcite, calcite dan Coke.
Pada proses ini pertama–tama, garam harus dimurnikan terlebih dahulu untuk
menghilangkan garam–garam kalsium, magnesium, dan heavy metal ion dalam
konsentrasi rendah agar tidak terbentuk deposit pada peralatan. Soda ash ditambahkan
untuk mengendapkan kalsium dan air kapur serta caustic soda untuk mengendapkan
magnesium.
Brine yang telah murni diumpankan kedalam absorber untuk penyerapan
ammonia yang masuk dari bawah kolom absorber. Ammonited brine (campuran
ammonia yang terserap oleh garam ) keluar meninggalkan kolom absorber pada suhu
20o– 25oC . Kemudian dipompa menuju ke deretan kolom carbonating yang disusun seri.
Produk samping dari kolom absorber ammonia adalah larutan brine yang
mengandung garam calcium chloride untuk kemudian dimurnikan dengan penambahan
calcium hydroxide sehingga mengendapkan garam lainnya, sedangkan calcium chloride
II.1.B. Pembuatan Calcium Chloride Dengan Proses Hydrochlorinasi.
Pada proses ini, pertama-tama calcite dengan kandungan terbesar calcium
carbonate (CaCO3) dapat secara langsung dihydrochlorinasi dengan penambahan laruan
hydrochloric acid 25% sehingga membentuk calcium chloride.
Reaksi yang terjadi : (http://basti.borec.cz)
CaCO3(S) + 2 HCl(Aq) CaCl2(Aq) + H2O(L) + CO2(G)
Produk reaksi kemudian dipekatkan pada evaporator dan dikristalisasi pada crystallizer
sehingga membentuk kristal calcium chloride. Kristalisasi terjadi pada suhu 60oC dengan
cara pendinginan dengan bantuan pengadukan pelan (wikipedia.org). Produk kristal
kemudian dapat filtrasi dan dikeringkan untuk mendapat produk calcium chloride akhir.
Sedimentary rock mineral remains of sea organisms Powder used to
neutralise soil that is tool acid
lumps use for building
cement heat with clay
quarried LIMESTONE calcium carbonate
CaCO3
heat with sand and soda (sodium carbonate)
glass neutralisation
heat in kiln endothermic
thermal decomposition
quicklime CaO calcium oxide add water , very
exothermic
slaked lime Ca(OH)2 calcium hydroxide
calcium hydroxide
solution " lime water" carbon dioxide gives milky
white 'precipitation' reaction (also neutralisation)
II.2. Seleksi Proses
Nama Proses Parameter
Solvey Hydrochlorinasi
Bahan Baku Brine Calcite (CaCO3)
Kontinyuitas Bahan tergantung pabrik lain (Solvey)
Mudah didapat dan tidak tergantung pabrik lainnya
Type reaksi Continuous Batch
Suhu Reaksi 82 oC 60 ~ 80oC
Pemisahan Absorber Centrifuge
Instalasi Rumit Sederhana
Bentuk produk Larutan Kristal
Kadar produk 55 % minimal 94 – 97 %
Dari tinjauan proses pembuatan calcium chloride diatas maka dapat kami
simpulkan bahwa proses yang dipilih adalah proses pembuatan calcium chloride dari
calcite dengan proses hydrochlorinasi dengan faktor pertimbangan :
a. Bahan baku mudah didapat dan tidak tergantung pada hasil samping pabrik lainnya
b. Proses yang digunakan lebih sederhana.
c. Kadar produk lebih tinggi (94 – 97 % ).
Flowsheet pengembangan :
Pada pra rencana pabrik ini, dapat dibagi menjadi 3 Unit pabrik, dengan
pembagian unit sebagai berikut :
1. Unit Pengendalian Bahan Baku Kode Unit : 100
2. Unit Proses (Reaksi,Evaporasi,Kristalisasi, Drying) Kode Unit : 200
3. Unit Pengendalian Produk Kode Unit : 300
Adapun uraian proses pembuatan calcium chloride dari calcite dengan proses
hydrochlorinasi adalah sebagai berikut :
Pertama-tama calcite dari stockpile F-110 diumpankan ke bin F-113 dengan belt
conveyor J-111 dan bucket elevator J-112. Calcite dari bin F-113 kemudian diumpankan
ke reaktor R-210 secara bersamaan dengan larutan HCl 25% dari tangki F-120. Pada
L - 212
C W R W W S C C W
S
H - 240 860 9 60
L - 242
FC
S-230
LC
Udara
B - 250 G-252 E-253 H-251 FC TC Wasted Gas 12 100 13 100 14 100 120 1 1 1
J - 241
1
11 100 1
E - 260
TC 32 1 15 L - 121
LIF - 120 FC
HCl 25%
F-113
J - 112 R-210 40 3 WC 3 40 1 TC LC Calcite
F - 110 J - 111 1 30 1 2 30 1
V - 220
L - 224
TC 6 80 7 80 1 E221 F-223 G-222 TC PC 0,2 LC
F - 310
Calcium Chloride
WC
J - 261
reaktor terjadi reaksi hydrochlorinasi calcite menjadi calcium chloride dengan melepas
gas CO2. Reaksi yang terjadi : (http://basti.borec.cz)
CaCO3(S) + 2 HCl(L) CaCl2(L) + H2O(L) + CO2(G)
Reaksi berjalan pada suhu 40C dengan tekanan 3 atm. Campuran larutan calcium
chloride dengan gas CO2 kemudian dipisahkan pada separator H-211, dimana gas CO2
kemudian dibuang ke udara bebas, sedangkan produk reaksi berupa larutan calcium
chloride, kemudian dipekatkan pada evaporator V-220 sampai didapat larutan calcium
chloride jenuh. Kondisi operasi pada evaporator digunakan tekanan vacuum 26 inHg (0,2
atm) untuk membantu mempercepat proses penguapan air (Badger : 204).
Larutan calcium chloride jenuh, kemudian dikristalisasi pada crystallizer S-230
dengan cara pendingin pada suhu 60C (wikipedia.org). Kristal dan mother liquor
kemudian dipisahkan pada centrifuge H-240, dimana mother liquor direcycle kembali
menuju ke crystallizer, sedangkan kristal basah dikeringkan pada rotary dryer B-250.
Pada rotary dryer B-250, kristal dikeringkan dengan bantuan udara panas secara
counter current. Udara bebas dari blower G-252 dan kemudian dipanaskan pada heater
E-253. Udara panas dan padatan terikut sebagai produk atas dryer, kemudian dipisahkan
Waktu operasi = 24 jam / hari ; 330 hari / tahun
Satuan massa = kilogram/jam
1. REAKTOR ( R - 210 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Calcite dr F-110 * Campuran ke H-211
CaCO3 5641,6168 CaCl2 6262,1946
Fe2O3 1,1324 FeCl3 2,3004
MgO 18,1184 MgCl2 43,0312
H2O 1,1324 HCl 4,1530
5662,0000 H2O 13496,6074
* HCl 25% dr F-120 CO2 2482,3114
HCl 4157,1495 22290,5980
H2O 12471,4485
16628,5980
2. SEPARATOR ( H - 211 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Campuran dr R-210 * Lar. CaCl2 ke V-220
CaCl2 6262,1946 CaCl2 6262,1946
FeCl3 2,3004 FeCl3 2,3004
MgCl2 43,0312 MgCl2 43,0312
HCl 4,1530 HCl 4,1530
H2O 13496,6074 H2O 13496,6074
CO2 2482,3114 19808,2866
22290,5980 * Limbah gas
CO2 2482,3114
22290,5980 22290,5980
3. EVAPORATOR ( V - 220 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Lar. CaCl2 dr R-210 * Lar. CaCl2 ke S-230
CaCl2 6262,1946 CaCl2 6262,1946
FeCl3 2,3004 FeCl3 2,3004
MgCl2 43,0312 MgCl2 43,0312
HCl 4,1530 HCl 4,1530
H2O 13496,6074 H2O 5050,4188
19808,2866 11362,0980
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Lar. CaCl2 dr V-220 * Campuran CaCl2 ke H-240 CaCl2 6262,1946 CaCl2 6575,3043
FeCl3 2,3004 FeCl3 2,4154
MgCl2 43,0312 MgCl2 45,1828
HCl 4,1530 HCl 4,3607
H2O 5050,4188 H2O 5302,9397
11362,0980 11930,2029
* Mother liquor dr H-240
CaCl2 313,1097
FeCl3 0,1150
MgCl2 2,1516
HCl 0,2077
H2O 252,5209
568,1049
5. CENTRIFUGE ( H - 240 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Campuran CaCl2 dr S-230 * Kristal CaCl2 ke B-250
CaCl2 6575,3043 CaCl2 6262,1946
FeCl3 2,4154 FeCl3 2,3004
MgCl2 45,1828 MgCl2 43,0312
HCl 4,3607 HCl 4,1530
H2O 5302,9397 H2O 5050,4188
11930,2029 11362,0980
* Mother liquor ke S-230
CaCl2 313,1097
FeCl3 0,1150
MgCl2 2,1516
HCl 0,2077
H2O 252,5209
568,1049
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Kristal CaCl2 dr H-240 * Kristal CaCl2 ke E-260
CaCl2 6262,1946 CaCl2 6199,5727
FeCl3 2,3004 FeCl3 2,2774
MgCl2 43,0312 MgCl2 42,6008
HCl 4,1530 H2O 6,2507
H2O 5050,4188 6250,7016
11362,0980 * Campuran ke H-251
CaCl2 62,6219
FeCl3 0,0230
MgCl2 0,4304
HCl 4,1530
H2O 5044,1681
5111,3964
7. CYCLONE ( H - 251 )
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Campuran dr B-250 * Kristal CaCl2 ke E-260
CaCl2 62,6219 CaCl2 61,9957
FeCl3 0,0230 FeCl3 0,0227
MgCl2 0,4304 MgCl2 0,4260
HCl 4,1530 62,4444
H2O 5044,1681 * Limbah gas
5111,3964 CaCl2 0,6262
FeCl3 0,0003
MgCl2 0,0044
HCl 4,1530
H2O 5044,1681
5048,9520
Komponen Masuk (kg/j) Komponen Keluar (kg/j)
* Kristal CaCl2 dr B-250 * Kristal CaCl2 ke F-310
CaCl2 6199,5727 CaCl2 6261,5684
FeCl3 2,2774 FeCl3 2,3001
MgCl2 42,6008 MgCl2 43,0268
H2O 6,2507 H2O 6,2507
6250,7016 6313,1460
* Kristal CaCl2 dr H-251
CaCl2 61,9957
FeCl3 0,0227
MgCl2 0,4260
62,4444
Kapasitas produksi = 50.000 ton/tahun
Waktu operasi = 24 jam / hari ; 330 hari / tahun
Satuan massa = kilogram / jam
Satuan panas = kilokalori / jam
1. REAKTOR ( R - 210 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
Limestone dr F-110 Lar. CaCl2 ke V-220
CaCO3 6559,5116 CaCl2 15300,0735
Fe2O3 1,0488 FeCl3 1,7360
MgO 25,4133 MgCl2 125,3814
H2O 2,5339 HCl 11,8751
6588,5076 H2O 16657,6899
HCl 25% dr F-120 CO2 61192,7576
HCl 3958,9763 93289,5135
H2O 27866,7609
31825,7372
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
Lar. CaCl2 dr R-210 Lar. CaCl2 ke S-230
CaCl2 15300,0735 CaCl2 56339,4740
FeCl3 1,7360 FeCl3 6,3652
MgCl2 125,3814 MgCl2 461,6161
HCl 11,8751 HCl 43,6480
H2O 90569,7432 H2O 124823,9411
106008,8092 181675,0444
Uap air
H2O 4776615,2699
* Q steam 5107664,742 * Q loss 255383,2371
3. CRYSTALLIZER ( S - 230 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
Lar. CaCl2 dr V-220 Campuran CaCl2 ke H-240
CaCl2 56339,4740 CaCl2 37564,5512
FeCl3 6,3652 FeCl3 4,2503
MgCl2 461,6161 MgCl2 307,8493
HCl 43,6480 HCl 29,1318
H2O 124823,9411 H2O 83214,9192
181675,0444 121120,7018
Mother liquor dr H-240
CaCl2 1788,8456
FeCl3 0,2282
MgCl2 14,6904
HCl 1,3896
H2O 3962,6314
5767,7852
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
Kristal CaCl2 dr H-240 Kristal CaCl2 ke E-260 CaCl2 35775,7691 CaCl2 76219,6854
FeCl3 4,0506 FeCl3 8,6187
MgCl2 293,1590 MgCl2 624,4959
HCl 27,7422 H2O 211,1828
H2O 79252,3161 77063,9828
115353,0370Campuran ke H-251
Udara panas CaCl2 769,9469
Udara 13552453,37 FeCl3 0,1223
MgCl2 6,4051
HCl 59,5914
Udara 10689887,6158
H2O 2900018,7473
13590742,4288
13667806,4116 13667806,4116
5. HEATER ( E - 253 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
* H Udara bebas * H Udara panas
Udara 711055,9531 Udara 13552453,3746
* Q steam 13517260,4437 * Q loss 675863,0222
6. COOLING CONVEYOR ( E - 260 )
Komponen Masuk (kkal/j) Komponen Keluar (kkal/j)
Kristal CaCl2 dr B-250 Kristal CaCl2 ke F-310
CaCl2 76219,6854 CaCl2 7133,1204
FeCl3 8,6187 FeCl3 0,8102
MgCl2 624,4959 MgCl2 58,4642
H2O 211,1828 H2O 19,5600
77063,9828 7211,9548
Kristal CaCl2 dr H-251
CaCl2 762,3047
FeCl3 0,1223
MgCl2 6,2659
768,6929 * Q serap 70620,7209
Satuan massa = kilogram / jam
Satuan panas = kilokalori / jam
1. CALCITE STOCK PILE ( F - 110 )
Fungsi : Menampung calcite dari supplier
Dasar Pemilihan : Bahan berbentuk solid
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 30C (suhu kamar)
- Waktu penyimpanan = 7 hari
Spesifikasi :
Kapasitas : 440 m3
Bentuk : empat persegi panjang
Lebar = 9,6 m
Tinggi = 4,8 m
Accessories : Crane-Belt Conveyor
Bahan konstuksi : Beton
Jumlah : 1 buah
2. BELT CONVEYOR ( J - 111 )
Fungsi : memindahkan bahan dari F-110 ke F-113
Type : Troughed belt conveyor with rolls of equal length
Dasar pemilihan : dipilih conveyor jenis belt sesuai dengan bahan
Spesifikasi :
Kapasitas maksimum : 32 ton/jam
Belt - width : 14 in
- trough width : 9 in
- skirt seal : 2 in
Belt speed : (5,7 / 32) x 100 ft/mnt = 17,9 ft/min
Panjang : 34 ft
Sudut elevasi : 26,6 o
Masuk
Keluar
Fungsi : memindahkan bahan dari J-111 ke silo F-113
Type : Continuous Discharge Bucket Elevator
Dasar pemilihan : untuk memindahkan bahan dengan ketinggian tertentu
Spesifikasi :
Kapasitas maksimum = 14 ton/jam
Ukuran = 6 in x 4 in x 4 ¼ in
Bucket Spacing = 12 in
Tinggi Elevator = 39 ft
Ukuran Feed (maximum) = ¾ in
Bucket Speed = (5,7 / 14) x 225 ft/mnt = 92 ft/menit
Putaran Head Shaft = (5,7 / 14) x 43 rpm = 18 rpm
Lebar Belt = 7 in
Power total = 3 hp
Alat pembantu = Hopper Chute (pengumpan)
4. BIN CALCITE ( F - 113 )
Fungsi : Menampung calcite halus
Type : silinder tegak dengan tutup atas datar dan bawah conis
Dasar pemilihan : umum digunakan untuk menampung padatan
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 30C (suhu kamar)
- Waktu penyimpanan = 8 jam proses
Spesifikasi :
Volume : 370 cuft = 11 m3 Diameter : 5 ft
Tinggi : 15 ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal tutup atas : 3/16 in
Tebal tutup bawah : 3/16 in
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C (Brownell : 253)
Jumlah : 2 buah
inlet
- Suhu = 30C (suhu kamar)
- Waktu penyimpanan = 7 hari
Spesifikasi :
Volume : 29190 cuft = 824 M3 Diameter : 33 ft
Tinggi : 33 ft
Tebal shell : ¼ in
Tebal tutup atas : ¼ in
Tebal tutup bawah : ¼ in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11) Jumlah : 4 buah
6. POMPA - 1 ( L - 121 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari F-120 ke R-210
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan tekanan yang rendah.
Masuk
Spesifikasi :
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 69,30 gpm
Total DynamicHead : 29,64 ft.lbf/lbm Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Jumlah : 1 buah
7. REAKTOR ( R - 210 )
Perhitungan dan penjelasan pada Bab VI Perencanaan Alat Utama
8. SEPARATOR ( H - 211 )
Fungsi : Memisahkan gas dan liquid
Type : Vertical drum separator
Dasar Pemilihan : sesuai dengan bahan dan waktu pemisahan yang cepat
Spesifikasi :
Fungsi : Memindahkan bahan dari H-211 ke V-220
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan tekanan yang rendah.
Spesifikasi :
Kapasitas : 72,40 gpm
Total DynamicHead : 51,28 ft.lbf/lbm Effisiensi motor : 80%
Power : 2,5 hp = 1,9 kW
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Jumlah : 1 buah
10. EVAPORATOR ( V - 220 )
Fungsi : Memekatkan larutan calcium chloride
Type : Standard Vertical Tube Evaporator ( calandria )
Spesifikasi :
Bagian Shell :
Diameter evaporator = 10,9 ft
Tinggi shell = 21,8 ft
Tebal shell = ¼ in
Tebal tutup = ¼ in
Tube Calandria :
Ukuran = 4 in sch. 40 standard IPS
OD = 4,500 in
ID = 4,026 in
Panjang Tube = 12 ft
Jumlah Tube = 1056 buah
Bahan konstruksi = Carbon steel SA – 203 Grade C ( 2 ½ Ni )
Jumlah evaporator = 1 buah
11. BAROMETRIC CONDENSER ( E - 221 )
Fungsi : mengkondensasi uap dan menjaga tekanan evaporator
Type : Multi jet spray
Bahan konstruksi : Carbon steel
Volumetrik uap : 3103,3 cuft/mnt
Diameter pipa : 12 in ( asumsi aliran turbulent )
Panjang total pipa : 33,5 ft
Tekanan : 2,9366 psia
Air pendingin : 1020 kg/jam
Jumlah alat : 1 buah
12. STEAM JET EJECTOR ( G - 222 )
Fungsi : memvacuumkan evaporator
Type : Single stage steam-jet ejector
Dasar Pemilihan : sesuai untuk penjagaan tekanan vacuum
Spesifikasi :
Bahan konstruksi : Carbon steel
Inlet (suction) : 0,84 in
Outlet (discharge) : 0,63 in
Panjang : 7,56 in
Kapasitas design : 4,97 lb/jam
Kebutuhan Steam : 1107 lb/jam (503 kg/jam)
13. HOT WELL ( F - 223 )
Fungsi : Menampung condensate selama 1 jam
Dasar Pemilihan : sesuai dengan bahan
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 45C (suhu barometric condenser)
- Waktu penyimpanan = 1 jam proses
Hotwell berbentuk persegi panjang terbuat dari beton.
Spesifikasi :
Kapasitas : 2 m3
Bentuk : empat persegi panjang
Ukuran : Panjang = 1,6 m
Lebar = 1,6 m
Tinggi = 0,8 m
Bahan konstuksi : Beton
Jumlah : 1 buah
14. POMPA - 3 ( L - 224 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari V-220 ke S-230
Type : Centrifugal Pump
Kapasitas : 35,20 gpm
Total DynamicHead : 27,16 ft.lbf/lbm Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Jumlah : 1 buah
15. PAN CRYSTALLIZER ( S - 230 )
Fungsi : Kristalisasi calcium chloride dengan pendinginan
Type : Silinder tegak , tutup atas flat, tutup bawah conis
dilengkapi pengaduk dan jaket pendingin.
Kondisi operasi : * Tekanan operasi = 1 atm (tekanan atmosfer)
* Suhu operasi = 60oC (wikipedia.org) * Waktu tinggal = 1 jam proses
Spesifikasi :
Dimensi Shell :
Diameter Shell , inside : 6 ft
Tinggi Shell : 12 ft
Tebal Shell : 3/16 in
Dimensi tutup :
Tinggi Tutup atas : 3/16 in
Tebal tutup bawah (conis) : 3/16 in
Tinggi Tutup bawah : 0,70 ft
Bahan konstruksi : Stainless steel 316 (Perry 7ed,T.28-11) Sistem Pengaduk
Dipakai impeler jenis turbin dengan 6 buah flat blade dengan 2 buah impeller.
Diameter impeler : 2,000 ft
Panjang blade : 0,500 ft
Lebar blade : 0,400 ft
Power motor : 19 hp
Sistem Pendingin
Diameter jaket : 6,05 ft
Tinggi jaket : 10,2 ft
Jaket spacing : 3/16 in
Tebal Jaket : 3/16 in
Jumlah crystallizer : 2 buah (1 buah stand-by running)
16. CENTRIFUGE ( H - 240 )
Fungsi : Memisahkan cake dan filtrat
Type : Disk-Bowls Centrifuge (automatic continuous discharge cake)
Kapasitas maksimum : 50 gpm
Diameter Bowl : 13 in
Speed : 7500 rpm
Maximum Centrifugal Force : 10400 lbf/ft2
Power Motor : 6 Hp
Bahan : Carbon Steel
Jumlah : 1 buah (automatic continuous discharge cake)
17. SCREW CONVEYOR ( J - 241 )
Fungsi : memindahkan bahan dari H-240 ke B-250
Type : Plain spouts or chutes
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk padatan dengan sistem tertutup
Spesifikasi :
Kapasitas : 282 cuft/jam
Panjang : 30 ft
Diameter : 14 in
Kecepatan putaran : 16 rpm
Power : 3 hp
Jumlah : 1 buah
INLET
OUTLET Tampak
Depan
18. POMPA - 4 ( L - 242 )
Fungsi : Memindahkan bahan dari H-240 ke S-230
Type : Centrifugal Pump
Dasar Pemilihan : sesuai untuk viskositas < 10 cP dan tekanan yang rendah.
Spesifikasi :
Kapasitas : 1,80 gpm
Total DynamicHead : 80,13 ft.lbf/lbm Effisiensi motor : 80%
Power : 1,5 hp = 1,2 kW
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Jumlah : 1 buah
19. ROTARY DRYER ( B - 250 )
Fungsi : Mengeringkan kristal calcium chloride.
Dasar pemilihan : sesuai untuk pengeringan padatan
Kondisi operasi : * Tekanan operasi = 1 atm
* Suhu operasi = berdasarkan titik didih air
[image:47.612.116.529.574.744.2]Kapasitas : 13645,7550 kg/jam
Isolasi : Batu isolasi
Diameter : 2,7 m
Panjang : 14 m
Tebal isolasi : 4 in
Tebal shell : 3/16 in
Tinggi bahan : 1,328 ft
Sudut rotary : 1
Time of passes : 15 menit
Jumlah flight : 56 buah
Power : 129 hp
Jumlah : 1 buah
20. CYCLONE ( H - 251 )
Fungsi : untuk memisahkan padatan yang terikut udara
Type : Van Tongeren Cyclone
Dasar pemilihan : efektif dan sesuai dengan jenis bahan
Bc
Hc Gas
in
De Sc
Lc
Dc
Zc Gas Out
Bc = 1/4 Dc De = 1/2 Dc Hc = 1/2 Dc Lc = 2 Dc Sc = 1/8 Dc Zc = 2 Dc Jc = 1/4 Dc
Tampak Atas
Spesifikasi :
Kapasitas : 6188,947 cuft/dt
Diameter partikel : 0,000007ft
Tebal shell : 3/16 in
Tebal Tutup atas : 3/16 in
Tebal Tutup bawah : 3/16 in
Jumlah : 1 buah
21. BLOWER ( G - 252 )
Fungsi : memindahkan udara dari udara bebas ke B-250
Type : Centrifugal Blower
Dasar Pemilihan : Sesuai dengan jenis bahan , efisiensi tinggi.
Spesifikasi :
Bahan : Commercial Steel
Rate Volumetrik : 2959 cuft/menit
Adiabatic Head : 15000 ft.lbf/lbm gas
Effisiensi motor : 80%
Power : 58 hp
Masuk
Keluar
Masuk
Fungsi : Memanaskan udara dari 30C menjadi 120C
Type : 1 – 2 Shell and Tube Heat Exchanger (Fixed Tube)
Dasar Pemilihan : Umum digunakan dan mempunyai range perpindahan
panas yang besar.
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 120C (suhu dryer=100C)
- Waktu proses= continuous
Spesifikasi :
Tube : OD = ¾ in ; 16 BWG
Panjang = 16 ft
Pitch = 1 in square
Jumlah Tube , Nt = 1024
Passes = 2
Shell : ID = 39,0 in
Passes = 1
Bahan konstruksi shell = Carbon steel
Heat Exchanger Area , A = 3216,2 ft2 = 299 m2
23. COOLING CONVEYOR ( E - 260 )
Fungsi : Mendinginkan bahan sampai dengan 32C
Type : Plain spouts or chutes
Dasar pemilihan : Umum digunakan untuk padatan dengan sistem tertutup
Spesifikasi :
Kapasitas : 104 cuft/jam
Panjang : 70 ft
Diameter : 10 in
Kecepatan putaran : 16 rpm
Tebal jaket standar : 2 in
Power : 4 hp
Jumlah : 1 buah
INLET
OUTLET Tampak
Depan
Tampak Samping
Fungsi : memindahkan bahan dari E-260 ke silo F-310
Type : Continuous Discharge Bucket Elevator
Dasar pemilihan : untuk memindahkan bahan dengan ketinggian tertentu
Spesifikasi :
Kapasitas maksimum = 14 ton/jam
Ukuran = 6 in x 4 in x 4 ¼ in
Bucket Spacing = 12 in
Tinggi Elevator = 39 ft
Ukuran Feed (maximum) = ¾ in
Bucket Speed = (6,4 / 14) x 225 ft/mnt = 103 ft/menit
Putaran Head Shaft = (6,4 / 14) x 43 rpm = 20 rpm
Lebar Belt = 7 in
Power total = 4 hp
Alat pembantu = Hopper Chute (pengumpan)
25. SILO CALCIUM CHLORIDE ( F - 310 )
Fungsi : Menampung calcite halus
Type : silinder tegak dengan tutup atas datar dan bawah conis
Dasar pemilihan : umum digunakan untuk menampung padatan
Kondisi Operasi : - Tekanan = 1 atm (atmospheric pressure)
- Suhu = 30C (suhu kamar)
- Waktu penyimpanan = 7 hari
Spesifikasi :
Volume : 10920 cuft = 310 m3 Diameter : 17 ft
Tinggi : 51 ft
Tebal shell : ¼ in
Tebal tutup atas : ¼ in
Tebal tutup bawah : ¼ in
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11) inlet
REAKTOR ( R - 210 )
Fungsi : Mereaksikan calcite dengan HCl 25% membentuk CaCl2.
Type : Silinder tegak , tutup atas dished, tutup bawah conis
dilengkapi pengaduk , jaket pendingin.
Kondisi operasi : * Tekanan operasi = 3 atm (US. Patent:4,299,809)
* Suhu operasi = 40oC (US. Patent:4,299,809)
* Waktu tinggal = 1 jam proses
Berdasarkan pertimbangan atas fase zat yang tercampur, dan kapasitas
produksi, maka tangki proses dapat dibedakan jenisnya yaitu : tangki berpengaduk
(mixed flow) dan tangki pipa alir (plug flow). Pada reaktor ini bahan baku daging
ikan merupakan fase solid, sedangkan heptane dan alkohol merupakan liquid,
maka dipilih jenis tangki berpengaduk (mixed flow) untuk memudahkan dan
Perencanaan Dimensi Reaktor :
Kondisi feed :
1. Feed calcite dari bin F-113 :
Komposisi bahan :
Komponen Berat (kg) Fraksi berat
(gr/cc) [Perry 7ed;T.2-1]
CaCO3 5641,6168 0,9964 2,711
Fe2O3 1,1324 0,0002 5,120
MgO 18,1184 0,0032 3,650
H2O 1,1324 0,0002 1,000
5662,0000 1,0000
campuran = 62,43
komponen berat fraksi 1
= . . . . lb/cuft (1 gr/cc = 62,43 lb/cuft)= 1 0,0002 3,650 0,0032 5,120 0,0002 2,711 0,9964 1
= 2,7126 gr/cc
= 2,7126 gr/cc x 62,43 = 169,4 lb/cuft (1 gr/cc = 62,43 lb/cuft)
Rate massa = 5662,0000 kg/jam = 12482,4452 lb/jam ( 1 kg = 2,2046 lb)
campuran = 62,43
komponen berat fraksi 1
= 169,4 lb/cuftrate volumetrik= densitas massa rate = cuft / lb jam / lb 169,4 12482,4452
Komposisi bahan :
Komponen Berat (kg) Fraksi berat
(gr/cc) [Perry 7ed;T.2-1] HCl 4157,1495 0,2500 1,268
H2O 12471,4485 0,7500 1,000
16628,5980 1,0000
Rate massa = 16628,598 kg/jam = 36659,4072 lb/jam ( 1 kg = 2,2046 lb)
campuran = 62,43
komponen berat fraksi
1
= 66 lb/cuft (1 gr/cc = 62,43 lb/cuft)rate volumetrik=
densitas massa rate
=
cuft / lb
jam / lb 66
36659,4072
= 556 cuft/jam
Total rate volumetrik = 74 + 556 = 630 cuft/jam
campuran = 75,3 lb/cuft (produk bawah)
Waktu tinggal = 1 jam (Keyes)
Direncanakan digunakan 1 tangki untuk proses tiap batch, sehingga volume tangki
adalah = 630 cuft/jam x 1 jam = 630 cuft
Asumsi volume bahan (liquid) mengisi 80 % volume tangki sehingga volume
ruang kosong sebesar 20% dan digunakan 1 buah tangki.
Menentukan ukuran tangki dan ketebalannya
Diambil dimension ratio H
D = 2 (Ulrich ; T.4-27 : 248)
Dengan mengabaikan volume dished head.
Volume tangki = 4 . D
2 . H
788 =
4 . D2
. 2 D
D = 8 ft = 96 in = 2,44 m (Dmaksimum = 4 m; Ulrich; T.4-18)
H = 16 ft = 192 in
Penentuan tebal shell :
Tebal shell berdasarkan ASME Code untuk cylindrical tank :
t min = C
P 6 , 0 fE
ri P
[Brownell & Young ,pers.13-1,hal.254] dengan : t min = tebal shell minimum; in
P = tekanan tangki ; psi
ri = jari-jari tangki ; in ( ½ D )
C = faktor korosi ; in (diambil 1/8 in)
E = faktor pengelasan, digunakan double welded butt joint. faktor pengelasan, E = 0,8
f = stress allowable, bahan konstruksi stainless steel 316 maka f = 36000 psi [Perry 7ed,T.28-11]
P operasi = 3 atm = 3 x 14,7 psi = 44,1 psi
P design diambil 10% lebih besar dari P operasi untuk faktor keamanan.
Untuk D = 96 in, didapat rc = 96 in (Brownell & Young, T-5.7)
digunakan persamaan 13.12 dari Brownell & Young.
Tebal standard torispherical dished (atas) :
th =
P 1 , 0 fE rc P 885 , 0
+ C [Brownell & Young; pers.13.12]
dengan : th = tebal dished minimum ; in P = tekanan tangki ; psi
rc = crown radius ; in [B&Y,T-5.7]
C = faktor korosi ; in (diambil 1/8 in)
E = faktor pengelasan, digunakan double welded butt joint. faktor pengelasan, E = 0,8
f = stress allowable, bahan konstruksi stainless steel 316 maka f = 36000 psi [Perry 7ed,T.28-11]
P design = 49 psi
th =
36000 0,8
0,1 49
96 49 885 , 0
+ 0,125 = 0,270 in , digunakan t = 3/8 in
h = rc -
4 D rc
2 2
Tutup bawah, conis :
Tebal conical =
C0,6P -fE cos 2 D . P
[Brownell,hal.118; ASME Code]
dengan = ½ sudut conis = 30/2 = 15
tc =
81 49 6 , 0 8 , 0 36000 15 cos 2 12 8 49
o
0,210 in = ¼ in
Tinggi conical :
h =
2 m D tg
[Hesse, pers.4-17]
Keterangan : = ½ sudut conis ; 15
D = diameter tangki ; ft
m = flat spot center ; 12 in = 1 ft
maka h =
2 1 D 15
tg o = 2 7 268 , 0
= 0,9 ft
Dipakai impeler jenis turbin dengan 6 buah flat blade. Dari ( Perry 6ed ; p.19-9 ) :
Diameter impeler (Da) = 1/3 diameter shell = 1/3 x 8 = 2,667 ft
Lebar blade (w) = 0,2 diameter impeller = 0,2 x 2,667 = 0,534 ft
Panjang blade = 0,25 x diameter impeller = 0,25 x 2,667 = 0,667 ft
Penentuan putaran pengaduk :
V = x Da x N (Joshi; hal.389)
Dengan : V = peripheral speed ; m/menit
Untuk pengaduk jenis turbin :
peripheral speed = 200 – 250 m/menit (Joshi; hal.389)
Da = diameter pengaduk ; m
N = putaran pengaduk ; rpm
Diambil putaran pengaduk , N = 80 rpm = 1,4 rps
Da = 2,667 ft = 0,814 m
V = x 0,814 x 80 = 204,4768 m/mnt (memenuhi range 200 – 250 m/mnt)
Da E
J H
Penentuan Jumlah Pengaduk :
Jumlah Impeller =
gki tan Diameter sg liquid tinggi (Joshi; hal.389)
sg bahan =
) O H ( reference bahan 2
= lb/cuft
cuft / lb 43 , 62 3 , 75 = 1,206
Jumlah Impeller =
8
1,206 16
% 80
2 buah
Jarak pengaduk = 1,5 Da = 1,5 x 2,667 ft = 4,001 ft
Bilangan Reynolds ; NRe :
Putaran pengaduk , N = 80 rpm = 1,4 rps
campuran = 75,3 lb/cuft
bahan = reference
reference sg
bahan sg
= 0,00085
0,996 1,206
= 0,00103 lb/ft dt (berdasarkan sg bahan)
NRe =
Da2 N
728001
Karena NRe > 10000 , maka digunakan baffle. [Perry 6ed ; hal 19-8]
Untuk NRe > 10000 diperlukan 4 buah baffle , sudut 900 (Perry, 6ed , hal. 19-8 )
Lebar baffle, J = J/Dt = 1/12
Untuk NRe > 10000 perhitungan power digunakan persamaan 5.5 Ludwig,
halaman190 dengan persamaan :
P = 3
N 3 D 5g K
[Ludwig,Vol-1,pers.5.5,hal.190]
dengan : P = power ; hp
K3 = faktor mixer (turbin) = 6,3 [Ludwig,Vol-1,T.5.1,hal.192] g = konstanta gravitasi ; 32,2 ft/dt2 x lbm/lbf
= densitas ; lb/cuft
N = kecepatan putaran impeller ; rps
D = diameter impeller ; ft
P = 75,3
1,4 3 2,667
5 2, 32
3 , 6
= 5488,9 lb.ft/dt = 10 hp(1 lb.ft/dt=1/550 hp)
Untuk 2 buah impeller, maka power input = 2 x 10 hp = 20 hp
Perhitungan losses pengaduk :
Gland losses (kebocoran tenaga akibat poros dan bearing) = 10 %(Joshi:399)
Gland losses 10 % = 10 % x 20,0 2,0 hp (minimum=0,5)
Power input dengan gland losses = 20,0 + 2,0 = 22,0 hp
Transmission system losses = 20 %(Joshi:399)
Transmission system losses 20 % = 20 % x 22,0 4,4 hp
Power input dengan transmission system losses = 22,0 + 4,4 = 26,4 hp
PERENCANAAN SISTEM PENDINGIN
Perhitungan Jaket :
Perhitungan sistem penjaga suhu : ( Kern , hal 719 )
Dari neraca panas : suhu yang dijaga = 40C
Q = 149443,2110 kkal/jam = 593029 Btu/jam
Suhu masuk rata-rata = 30C = 86F
Suhu kenaikan reaksi = 40C = 104F
T = 104 – 86 = 18F
Kebutuhan media = 6305 kg/jam = 13901 lb/jam (air pendingin)
Densitas media = 62,43 lb/cuft (densitas air pendingin)
Rate volumetrik =
cuft / lb
jam / lb bahan
bahan rate
= 223 cuft/jam = 0,07 cuft/dt
Asumsi kecepatan aliran = 10 ft/dt [Kern, T.12, hal. 845]
Luas penampang =
dt / ft
dt / cuft aliran tan kecepa
volumetrik rate
= 0,07 / 10 = 0,01 ft2
Luas penampang = /4 (D22 - D12)
dengan : D2 = diameter dalam jaket
D1 = diameter luar bejana = Di bejana + (2 x tebal)
= 8 + 2 ( 1/4 in 0,03 ft ) = 8,06 ft
UD = 80 (Kern, Tabel 8)
A = t U
Q
D =
18 80 593029
= 412 ft2
A conis = 0,785 (D x m) 4h2
Dm
0,785d2(Hesse : pers. 4-19)m = 12 in = 1 ft (Hesse : 85)
h : tinggi conical = 0,9 ft
d : Indise Diameter Jaket = 8,07 ft
D : Outside Diameter Jaket = OD + (2 x tebal jaket) = 8,112 ft
A conis = 0,785 (D x m) 4h2
Dm
0,785d2= 90,1 ft2Ajaket = A shell + A conis
412 = ( . (8,07) . h ) + 90,1
hjaket = 14,2 ft
Spesifikasi :
Fungsi : Mereaksikan calcite dengan HCl 25% membentuk CaCl2.
Type : Silinder tegak , tutup atas dished, tutup bawah conis
dilengkapi pengaduk , jaket pendingin.
Dimensi Shell :
Diameter Shell , inside : 8 ft
Tinggi Shell : 16 ft
Tebal Shell : ¼ in
Dimensi tutup :
Tebal tutup atas (dished) : 3/8 in
Tinggi Tutup atas : 1,08 ft
Tebal tutup bawah (conis) : ¼ in
Tinggi Tutup bawah : 0,90 ft
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316 (Perry 7ed,T.28-11)
Sistem Pengaduk Turbin 6-flat blade
Diameter impeler : 2,667 ft
Panjang blade : 0,667 ft
Lebar blade : 0,534 ft
Power motor : 27 hp
Sistem Pendingin
Diameter jaket : 8,07 ft
Tinggi jaket : 14,2 ft
Jaket spacing : 3/16 in
Tebal Jaket : 3/16 in
VII.1. Instrumentasi
Dalam rangka pengoperasian pabrik, pemasangan alat-alat instrumentasi
sangat dibutuhkan dalam memperoleh hasil produksi yang optimal. Pemasangan
alat-alat instrumentasi disini bertujuan sebagai pengontrol jalannya proses
produksi dari peralatan-peralatan pada awal sampai akhir produksi. dimana
dengan alat instrumentasi tersebut, kegiatan maupun aktifitas tiap-tiap unit dapat
tercatat kondisi operasinya sehingga sesuai dengan kondisi operasi yang
dikehendaki, serta mampu memberikan tanda-tanda apabila terjadi penyimpangan
selama proses produksi berlangsung.
Pada uraian diatas dapat disederhanakan bahwa dengan adanya alat
instrumentasi maka :
1. Proses produksi dapat berjalan sesuai dengan kondisi-kondisi yang
telah ditentukan sehingga diperoleh hasil yang optimum.
2. Proses produksi berjalan sesuai dengan efisiensi yang telah
ditentukan dan kondisi proses tetap terjaga pada kondisi yang sama.
3. Membantu mempermudah pengoperasian alat.
4. Bila terjadi penyimpangan selama proses produksi, maka dapat
segera diketahui sehingga dapat ditangani dengan segera.
Adapun variabel proses yang diukur dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Variabel yang berhubungan dengan energi, seperti temperatur,
tekanan, dan radiasi.
2. Variabel yang berhubungan dengan kuantitas dan laju, seperti pada
kecepatan aliran fluida, ketinggian liquid dan ketebalan.
3. Variabel yang berhubungan dengan karakteristik fisika dan kimia,
seperti densitas, kandungan air.
Yang harus diperhatikan didalam pemilihan alat instrumentasi adalah :
- Level, Range dan Fungsi dari alat instrumentasi.
- Akurasi hasil pengukuran.
- Bahan konstruksi material.
- Pengaruh yang ditimbulkan terhadap kondisi operasi proses yang
berlangsung.
- Mudah diperoleh di pasaran.
- Mudah dipergunakan dan mudah diperbaiki jika rusak.
Instrumentasi yang ada dipasaran dapat dibedakan dari jenis
pengoperasian alat instrumentasi tersebut, yaitu alat instrumentasi manual atau
otomatis. Pada dasarnya alat-alat kontrol yang otomatis lebih disukai dikarenakan
pengontrolannya tidak terlalu sulit, kontinyu, dan efektif, sehingga menghemat
- Melakukan pengukuran.
- Sebagai pembanding hasil pengukuran dengan kondisi yang ditentukan.
- Melakukan perhitungan.
- Melakukan koreksi.
Alat instrumentasi otomatis ini dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Sensing / Primary Element / Sensor.
Alat kontrol ini langsung merasakan adanya perubahan pada
variabel yang diukur, misalnya temperatur. Primary Element
merubah energi yang dirasakan dari media yang sedang dikontrol
menjadi sinyal yang bisa dibaca (misalnya dengan tekanan fluida).
2. Recieving Element / Elemen Pengontrol.
Alat kontrol ini akan mengevaluasi sinyal yang didapat dari sensing
element dan diubah menjadi data yang bisa dibaca (perubahan data
analog menjadi digital), digambarkan dan dibaca oleh error
detector. Dengan demikian sumber energi bisa diatur sesuai dengan
perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Transmitting Element.
Alat kontrol ini berfungsi sebagai pembawa sinyal dari sensing
element ke receiving element. Alat kontrol ini mempunyai fungsi
untuk merubah data bersifat analog (tidak terlihat) menjadi data
Disamping ketiga jenis tersebut, masih terdapat peralatan pelengkap
yang lain, yaitu : Error Detector Element, alat ini akan membandingkan besarnya
harga terukur pada variabel yang dikontrol dengan harga yang diinginkan dan
apabila terdapat perbedaan alat ini akan mengirimkan sinyal error. Amplifier akan
digunakan sebagai penguat sinyal yang dihasilkan oleh error detector jika sinyal
yang dikeluarkan lemah. Motor Operator Sinyal Error yang dihasilkan harus
diubah sesuai dengan kondisi yang diinginkan, yaitu dengan penambahan variabel
manipulasi. Kebanyakan sistem kontrol memerlukan operator atau motor untuk
menjalankan Final Control Element. Final Control Element adalah untuk
mengoreksi harga variabel manipulasi.
Macam instrumentasi pada suatu perencanaan pabrik misalnya :
1. Flow Control ( F C )
Mengontrol aliran setelah keluar suatu alat.
2. Flow Ratio Control ( F R C )
Mengontrol ratio aliran yang bercabang.
3. Level Control ( L C )
Mengontrol ketinggian liquid didalam tangki
4. Weight Control ( W C )
Mengontrol berat solid yang dikeluarkan dari tangki
NO NAMA ALAT KODE INSTRUMENTASI
1. BIN CALCITE ( F - 113 ) ( WC )
2. TANGKI HCl 25% ( F - 120 ) ( LI )
3. POMPA - 1 ( L - 121 ) ( FC )
4. REAKTOR ( R - 210 ) ( TC , LC )
5. SEPARATOR ( H - 211 ) ( LC )
6. POMPA - 2 ( L - 212 ) ( LC )
7. EVAPORATOR ( V - 220 ) ( TC , PC, LC )
8. BAROMETRIC CONDENSER ( E - 221 ) ( TC )
9. STEAM JET EJECTOR ( G - 222 ) ( PC )
10. POMPA - 3 ( L - 224 ) ( LC )
11. PAN CRYSTALLIZER ( S - 230 ) ( TC , LC )
12. POMPA - 4 ( L - 242 ) ( FC )
13. HEATER ( E - 253 ) ( TC )
14. COOLING CONVEYOR ( E - 260 ) ( TC )
[image:70.595.112.479.139.442.2]VII.2. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja atau safety factor adalah hal yang paling utama yang
harus diperhatikan dalam merencanakan suatu pabrik, hal ini disebabkan karena :
- Dapat mencegah terjadinya kerusakan-kerusakan yang besar yang
disebabkan oleh kebakaran atau hal lainnya baik terhadap karyawan
maupun oleh peralatan itu sendiri.
- Terpeliharanya peralatan dengan baik sehingga dapat digunakan dalam
waktu yang cukup lama. Bahaya yang dapat timbul pada suatu pabrik
banyak sekali jenisnya, hal ini tergantung pada bahan yang akan diolah
maupun tipe proses yang dikerjakan.
Secara umum bahaya-bahaya tersebut dapat dibagi dalam tiga kategori , yaitu :
1. Bahaya kebakaran.
2. Bahaya kecelakaan secara kimia.
3. Bahaya terhadap zat-zat kimia.
Untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi, berikut ini terdapat
beberapa hal yang perlu mendapat perhatian pada setiap pabrik pada umumnya
A. Penyebab kebakaran.
- Adanya nyala terbuka (open flame) yang datang dari unit utilitas, workshop
dan lain-lain.
- Adanya loncatan bunga api yang disebabkan karena korsleting aliran listrik
seperti pada stop kontak, saklar serta instrument lainnya.
B. Pencegahan.
- Menempatkan unit utilitas dan unit pembangkitan cukup jauh dari lokasi
proses yang dikerjakan.
- Menempatkan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang terisolasi dan
tertutup.
- Memasang kabel atau kawat listrik di tempat-tempat yang terlindung, jauh
dari daerah yang panas yang memungkinkan terjadinya kebakaran.
- Sistem alarm hendaknya ditempatkan pada lokasi dimana tenaga kerja
dengan cepat dapat mengetahui apabila terjadi kebakaran
C. Alat pencegah kebakaran.
- Instalasi permanen seperti fire hydrant system dan sprinkle otomatis.
- Pemakaian portable fire-extinguisher bagi daerah yang mudah dijangkau bila
terjadi kebakaran. Jenis dan jumlahnya pada perencanaan pabrik ini dapat
dilihat pada tabel VII.1.
- Untuk pabrik ini lebih disukai alat pemadam kebakaran tipe karbon dioksida.
- Untuk bahan baku yang mengandung racun, maka perlu digunakan
kantong-kantong udara atau alat pernafasan yang ditempatkan pada daerah-daerah
Tabel VII.2. Jenis dan Jumlah Fire-Extinguisher.
NO. TEMPAT JENIS BERAT
SERBUK
JARAK
SEMPROT JUMLAH
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pos Keamanan Kantor Daerah Proses Gudang Bengkel Unit Pembangkitan Laboratorium YA-10L YA-20L YA-20L YA-10L YA-10L YA-20L YA-20L 3.5 Kg 6.0 Kg 8.0 Kg 4.0 Kg 8.0 Kg 8.0 Kg 8.0 Kg 8 m 8 m 7 m 8 m 7 m 7 m 7 m 3 2 4 2 2 2 2
VII.2.2. Bahaya Kecelakaan
Karena kesalahan mekanik sering terjadi dikarenakan kelalaian pengerjaan
maupun kesalahan konstruksi dan tidak mengikuti aturan yang berlaku. Bentuk
kerusakan yang umum adalah karena korosi dan ledakan. Kejadian ini selain
mengakibatkan kerugian yang besar karena dapat mengakibatkan cacat tubuh
maupun hilangnya nyawa pekerja. Berbagai kemungkinan kecelakaan karena
mekanik pada pabrik ini dan cara pencegahan dapat digunakan sebagai berikut :
A. Vessel.
biasanya dipakai untuk tangki penyimpan, perpipaan dan peralatan
lainnya dalam pabrik ini adalah steel. Semua konstruksi harus sesuai
dengan standar ASME (America Society Mechanical Engineering).
- Memperhatikan teknik pengelasan.
- Memakai level gauge yang otomatis.
- Penyediaan man-hole dan hand-hole ( bila memungkinkan ) yang
memadai untuk inspeksi dan pemeliharaan. Disamping itu peralatan
tersebut harus dapat diatur sehingga mudah untuk digunakan.
B. Heat Exchanger.
Kerusakan yang terjadi pada umumnya disebabkan karena
kebocoran-kebocoran. Hal ini dapat dicegah dengan cara :
- Pada inlet dan outlet dipasang block valve untuk mencegah
terjadinya thermal expansion.
- Drainhole yang cukup harus disediakan untuk pemeliharaan.
- Pengecekan dan pengujian terhadap setiap ruangan fluida secara
sendiri-sendiri.
- Memakai heat exchanger yang cocok untuk ukuran tersebut.
Disamping itu juga rate aliran harus benar-benar dijaga agar tidak
terjadi perpindahan panas yang berlebihan sehingga terjadi
C. Peralatan yang bergerak.
Peralatan yang bergerak apabila ditempatkan tidak hati-hati, maka
akan menimbulkan bahaya bagi pekerja. Pencegahan bahaya ini dapat
dilakukan dengan :
- Pemasangan penghalang untuk semua sambungan pipa.
- Adanya jarak yang cukup bagi peralatan untuk memperoleh
kebebasan ruang gerak.
D. Perpipaan.
Selain ditinjau dari segi ekonomisnya , perpipaan juga harus ditinjau
dari segi keamanannya hal ini dikarenakan perpipaan yang kurang
teratur dapat membahayakan pekerja terutama pada malam hari,
seperti terbentur, tersandung dan sebagainya. Sambungan yang kurang
baik dapat menimbulkan juga hal-hal yang tidak diinginkan seperti
kebocoran-kebocoran bahan kimia yang berbahaya. Untuk
menghindari hal-hal tersebut, maka dapat dilakukan cara :
- Pemasangan pipa (untuk ukuran yang tidak besarhendaknya pada
elevasi yang tinggi tidak didalam tanah, karena dapat menimbulkan
kesulitan apabila terjadi kebocoran.
atau pondasi yang bergerak.
- Pemberian warna pada masing-masing pipa yang bersangkutan akan
dapat memudahkan apabila terjadi kebocoran.
E. Listrik.
Kebakaran sering terjadi akibat kurang baiknya perencanaan instalasi
listrik dan kecerobohan operator yang menanganinya. Sebagai usaha
pencegahannya dapat dilakukan :
- Alat-alat listrik dibawah tanah sebaiknya diberi tanda seperti dengan
cat warna pada penutupnya atau diberi isolasi berwarna.
- Pemasangan alat remote shut down dari alat-alat disamping starter.
- Penerangan yang cukup pada semua bagian pabrik supaya operator
tidak mengalami kesulitan dalam bekerja.
- Sebaiknya untuk penerangan juga disediakan oleh PLN meskipun
kapasitas generator set mencukupi untuk penerangan dan proses.
- Penyediaan emergency power supplies tegangan tinggi.
- Meletakkan jalur-jalur kabel listrik pada posisi aman.
F. Isolasi.
Isolasi penting sekali terutama berpengaruh terhadap pada karyawan
dari kepanasan yang dapat mengganggu kinerja para karyawan, oleh
karena itu dilakukan :
- Pemakaian isolasi pada alat-alat yang menimbulkan panas seperti
reaktor, exchanger, kolom distilasi dan lain-lain. Sehingga tidak
mengganggu konsentrasi pekerjaan.
- Pemasangan isolasi pada kabel instrumen, kawat listrik dan
perpipaan yang berada pada daerah yang panas , hal ini dimaksudkan
untuk mencegah terjadinya kebakaran.
G. Bangunan Pabrik.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan bangunan pabrik
adalah :
- Bangunan-bangunan yang tinggi harus diberi penangkal petir dan
jika tingginya melebihi 20 meter, maka harus diberi lampu suar
(mercu suar).
Banyak bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Biasanya para
pekerja tidak mengetahui seberapa jauh bahaya yang dapat ditimbulkan oleh
bahan kimia seperti bahan-bahan berupa gas yang tidak berbau atau tidak
berwarna yang sangat sulit diketahui jika terjadi kebocoran. Untuk itu sering
diberikan penjelasan pendahuluan bagi para pekerja agar mereka dapat
mengetahui bahwa bahan kimia tersebut berbahaya.
Cara lainnya adalah memberikan tanda-tanda atau gambar-gambar pada
daerah yang berbahaya atau pada alat-alat yang berbahaya, sehingga semua orang
yang berada didekatnya dapat lebih waspada. Selain hal-hal tersebut diatas,
usaha-usaha lain dalam menjaga keselamatan kerja dalam pabrik ini adalah
memperhatikan hal-hal seperti:
1. Di dalam ruang produksi para pekerja dan para operator dilarang
merokok.
2. Harus memakai sepatu karet dan tidak diperkenankan memakai
sepatu yang alasnya mengandung logam.
3. Untuk pekerja lapangan maupun pekerja proses dan semua orang
yang memasuki daerah proses diharuskan mengenakan topi
pengaman agar terlindung dari kemungkinan kejatuhan
barang-barang dari atas.
4. Karena sifat alami dari steam yang sangat berbahaya, maka harus
disediakan kacamata tahan uap, masker penutup wajah dan sarung
Dalam sebuah pabrik, utilitas merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
mengingat saling berhubungan antara proses industri dengan kebutuhan utilitas
untuk proses tersebut. Dalam hal ini, utilitas dari suatu pabrik terdiri atas :
1. Unit Pengolahan Air
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan air pendingin, air proses, air
sanitasi dan air pengisi boiler.
2. Unit Pembangkitan Steam
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan steam pada proses
evaporasi, pemanasan dan supply pembangkitan tenaga listrik.
3. Unit Pembangkitan Tenaga Listrik
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan listrik bagi alat-alat ,
bangunan, jalan raya, dan lain sebagainya.
4. Unit Bahan Bakar
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan bahan bakar bagi alat-alat,
generator , boiler, dan sebagainya.
Air adalah suatu zat yang banyak terdapat dialam bebas. Sesuai dengan
tempat sumber air tersebut berasal, air mempunyai fungsi yang berlainan, dengan
karakteristik yang ada. Air banyak sekali diperlukan didalam kehidupan, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Didalam pabrik ini , dibedakan menjadi 2 bagian utama dalam sistem
pengolahan air. Bagian pertama adalah unit pengolahan air sebagai unit penyedia
kebutuhan air dan unit pengolahan air buangan sebagai pengolah air buangan
pabrik sebelum dibuang ke badan penerima air.
Dalam pabrik ini sebagian besar air dimanfaatkan sebagai air proses dan
sebagai media perpindahan energi. Untuk melaksanakan fungsi tersebut, air harus
mengalami proses pengolahan terlebih dahulu sehingga pabrik dapat befungsi
dengan optimum , aman dan efisien.
Secara umum fungsi air di pabrik ini terbagi dalam beberapa sistem
pemakaian, masing-masing mempunyai persyaratan kualitas yang berbeda sesuai
dengan fungsi dan kegunaannya. Sistem pemakaian tersebut antara lain adalah :
1. Sebagai air pengisi boiler (air umpan boiler)
2. Sebagai air sanitasi
VIII.1. Unit Penyediaan Steam
Unit penyediaan steam berfungsi untuk menyediakan kebutuhan steam,
yang digunakan sebagai media pemanas pada proses pabrik ini.
Direncanakan boiler menghasilkan steam jenuh (saturated steam) pada
tekanan 4,5 atm pada suhu = 148C dengan hv = 653,1 kkal/kg 1178,9 Btu/lb
Jumlah steam yang dibutuhkan untuk memproduksi produk adalah :
No. Nama Alat Kode Alat Steam (kg/jam) Steam (lb/jam)
1 REAKTOR ( R - 210 ) 6305 13901
2 EVAPORATOR ( V - 220 ) 7821 17243
3 STEAM JET EJECTOR ( G - 222 ) 503 1109
4 HEATER ( E - 253 ) 2070 4564
36817
Total Kebutuhan steam = 36817 lb/jam
Untuk faktor keamanan dari kebocoran-kebocoran yang terjadi, maka
direncanakan steam yang dihasilkan 20 % dari kebutuhan steam total :
= 1,2 x kebutuhan normal (36817 lb/jam) = 44181 lb/jam
Menghitung Kebutuhan Bahan Bakar :
ms (hv - hf)
mf = x 100 (Severn W.H : 142) eb . F
Heating Value = 137273 Btu/gal
= 0,86 gr/cc = 54 lb/cuft = 7,2 lb/gal maka Heating Value bahan bakar =
2 , 7 137273
= 19066 Btu/lb
ms (hv - hf)
mf = x 100 (Severn, W.H : 142) eb . F
44181 (1178,9 – 970,3)
mf = x 100 = 526 lb/jam (92).(19066 )
Kapasitas boiler :
ms (hv - hf)
Q = (Severn, W.H : 171)
1000
(44181) (1178,9 – 970,3)
= = 9217 kBtu/jam. 1000
Penentuan boiler horse power :
Untuk penentuan Boiler Horse Power , digunakan persamaan : <