CALCINER
PRA RENCANA PABRIK
OLEH :
HENRY MARIYONO
0631010087
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN"
JAWA TIMUR
dengan segala rahmat serta karuniaNya sehingga penyusun telah dapat menyelesaikan Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Calcium Hidroksida dari Calcium Carbonat dengan Proses Dorrco Fluosolids Calciner”, dimana Tugas Akhir ini merupakan tugas yang diberikan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan kesarjanaan di Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pembangunan Nasional Surabaya.
Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Calcium Hidroksida dari Calcium Carbonat dengan Proses Dorrco Fluosolids Calciner” ini disusun berdasarkan pada beberapa sumber yang berasal dari beberapa literatur , data-data , majalah kimia, dan internet.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih atas segala bantuan baik berupa saran, sarana maupun prasarana sampai tersusunnya Tugas Akhir ini kepada :
1. Bapak Ir. Sutiyono, MT
Selaku Dekan FTI UPN “Veteran” Jawa Timur 2. Ibu Ir. Retno Dewati, MT
Selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia, FTI,UPN “Veteran” Jawa Timur. 3. Bapak Ir. Nur Hapsari, M.T
selaku dosen pembimbing.
7. Semua pihak yang telah membantu , memberikan bantuan, saran serta dorongan dalam penyelesaian tugas akhir ini.
Kami menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, karena itu segala kritik dan saran yang membangun kami harapkan dalam sempurnanya tugas akhir ini.
Sebagai akhir kata, penyusun mengharapkan semoga Tugas Akhir yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa Fakultas Teknologi Industri jurusan Teknik Kimia.
Surabaya , Februari 2011
yang semakin meningkat. Selain itu juga dapat digunakan sebagai bahan pembantu dalam proses industri kimia yang lainnya.
Pabrik Calcium Hidroksida yang direncanakan disini mempunyai performance sebagai berikut :
Kapasitas produksi : 20.000 ton / tahun
Bahan baku : Calcium Carbonat
Bentuk perusahaan : Perseroan Terbatas Sistem organisasi : Garis dan Staff Sistem proses : Continue Lokasi pabrik : , Gresik
Waktu operasi : 330 hari / tahun Jumlah karyawan : 130 orang Utilitas :
- Air : 104 m3/ hari
- Steam : 2191,6949 lb/jam
- Listrik : 62 kWh/jam
- Bahan bakar : 394 barrel/bulan Evaluasi ekonomi :
- Fixed Capital Investment (FCI) : Rp 48.920.221.302 - Working Capital Investment (WCI) : Rp. 7.338.033.195,24 - Total Capital Investment (TCI) : Rp. 56.258.254.496,81 - Total Production Cost (TPC) : Rp. 49.103.045.722 - Internal Rate of Return (IRR) : 27 %
- Rate on Equity (ROE) : 58 %
Tabel VIII.4.1. Kebutuhan Listrik Untuk Peralatan Proses Dan Utilitas
……….……….……….…… VIII-49 Tabel VIII.4.2. Kebutuhan Listrik Untuk Penerangan …….………... VIII-44 Tabel IX.1. Pembagian Luas Pabrik ……….………. IX - 8 Tabel X.1. Jadwal Kerja Karyawan Proses ……….…….. X - 9 Tabel XI.1. Perhitungan Biaya Oprasi Yang Diperlukan
KATA PENGANTAR ……….……….………. ii
INTISARI ……….……….……….……… iv
DAFTAR TABEL ……….……….……….…… v
DAFTAR GAMBAR ……….……….……… vi
DAFTAR ISI ……….……….……….………… vii BAB I PENDAHULUAN ……….……….……… I – 1 BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES ……….…… II – 1 BAB III NERACA MASSA ……….……….…… III – 1 BAB IV NERACA PANAS ……….……….……… IV – 1 BAB V SPESIFIKASI ALAT ……….……….. V – 1 BAB VI PERENCANAAN ALAT UTAMA ………. VI – 1 BAB VII INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA …. VII – 1 BAB VIII UTILITAS ……….……….……… VIII – 1 BAB IX LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK ……….. IX – 1 BAB X ORGANISASI PERUSAHAAN ……….………… X – 1 BAB XI ANALISA EKONOMI ……….……….… XI – 1 BAB XII PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN ……….. XII – 1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Lime telah dikenal sejak jaman Romawi, Yunani, dan Mesir untuk kepentingan konstruksi bangunan. Tetapi pertama kali informasi tertulis mengenai lime dimulai dari jaman Romawi. Didalam bukunya “De Architecture” oleh Marcus Pollio, seorang ahli arsitek dan insinyur yang terkenal dan hidup pada masa pemerintahan August pada tahun 27 sebelum masehi sampai dengan 14 sesudah masehi, menyebutkan telah menggunakan lime sebagai perekat untuk konstruksi pelahuban, bangunan, dan trotoar.
Pada masa colonial Amerika pengolahan lime mula-mula dengan menggunakan batu gamping kasar yang terbakar dalam suatu alat yang dinamakan “Dugout”, dimana alat itu adalah kiln yang terbuat dari susunan batu bata yang menggunakan batu bara atau kayu sebagai bahan bakarnya. Bahan bakar itu diletakkab di bagian bawah kiln dengan waktu pemanasan atau pembakaran dilakukan selama 72 jam.
I.2. Aspek Ekonomi
Secara langsung atau tidak langsung produk batu kapur dan skaled lime digunakan lebih banyak dibandingkan unsur kimia alami lainnya pada industri kimia. Produksi lime dunia mencapai 18.300.000 ton dengan harga US $ 341,1 juta pada tahun 1972 dan produksi mengalami peningkatan pada tahun 1979 sebanyak 19.000.000 ton. Lime biasanya dijual dalam bentuk high quick lime ( kapur mentah ) yang mengandung kurang dati 90% CaO dan 0 sampai 5% magnesia. Prosentase terkecil diantaranya kalsium karbonat, silica, alumina, dan ferri oksida yang ditunjukkan sebagai impirities.
Berdasarkan Balai Pusat Statisktik Industri Surabaya, pada tahun 2000 hingga tahun 2004 kebutuhan skaled lime adalah sebagai berikut :
Tabel I.1. Data Impor Skaled Lime :
Sumber : Biro Pusat Statistik
I.3. Spesifikasi Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan adalah batuan kapur ( lime stone ) bentuk calcite ( kandungan kalsium tertinggi ) dengan spesifikasi sebagai berikut :
Tahun Jumlah (kg)
2000 6.363.156
2001 15.966
2002 2.160.566
2003 9.086.416
I.3.1. Sifat-sifat Fisika :
a. Warna : Putih
b. Bentuk : Padat Kristal
c. Bau : Menyengan (khas karbonat) d.Spesifik grafity : 2,7112
e. Kekerasan : 2-4 skala Mohs f. Titik lebur : 1339 oC
I.3.2. Sifat-sifat Kimia :
a. Rumus Kimia : CaCO3 (senyawa kandungan terbanyak)
b. Berat : 100,08
c. Kelarutan dalam air : 0,014 – 0,15 gr/liter pada suhu 17 oC d. Reaksi-reaksi kimia yang terjadi :
- Calcination :
Kalsinasi berlangsung pada suhu 898 oC untuk kandungan calcite tinggi dan sangat stabil, sesuai dengan reaksi sebagai berikut :
CaCO3 CaO + CO2 - Neutralization :
Lime akan trionkan dalam air, ion-ion Ca2+. Mg2+, dan OH- sehingga akan terbentuk basa atau alkali. Basa-basa dari Ca(OH)2 dan Mg(OH)2 ini hanya dapat ternetralkan dalam asam kuat seperti HCl, HNO3, dan H2SO4 dengan reaksi sebagai berikut :
Ca(OH)2 + H2SO4 CaSO4 + 2H2O - Causticization :
Lime dengan kandungan kalsium tinggi bereaksi dengan karbonat seperti Na2CO3 dan LiCO3 untuk membentuk hidroksida dan karbonat melalui dua pemecahan (double decompotion).
Na2CO3 + Ca(OH)2 2NaOH + CaCO3
I.4. Spesifikasi Produk
Produk yang dihasilkan adalah skaled lime ( Ca(OH)2 ) yang didapatkan dengan mereaksikan CaO dan H2O. Dalam produk Ca(OH)2 yang dihasilkan mempunyai kandungan impurities dan spesifikasi sebagai berikut :
- Ca(OH)2 : 91,6%
- Mg(OH)2 : 0,47%
- CaO : 0,7%
- MgO : 0,003%
- CaCO3 : 6,58%
- MgCO3 : 0,04%
- Al2O3 : 0,44%
- H2O : 0,01%
- Fe2O3 : 0,03%
- SiO2 : 0,13%
I.4.1. Sifat-sifat Fisika :
a. Warna : Putih kristalin
c. Spesifik grafity : 2,34
d. Titik lebur : Melepas air pada suhu 580 oC I.4.2. Sifat-sifat Kimia :
a. Rumus Kimia : Ca(OH)2
b. Berat Molekul : 74,2346
c. Kelarutan dalam air : Sangat sedikit larut dalam air, larut dalam gliserine syrup dan asam, tidak larut dalam alcohol. d. Reaksi-reaksi yang terjadi :
- Bereaksi dengan CO2 membentuk CaCO3 dengan reaksi : Ca(OH)2 + CO2 CaCO3 + H2O
- Bereaksi dengan gas klor membentuk Bleaching Powder : Ca(OH)2 + Cl2 CaOCl2 + H2O
- Bereaksi dengan HCl membentuk CaCl2 Ca(OH)2 + 2HCl CaCl2 + 2H2O
I.5. Kegunaan Produk
- Soil Conditioner - Water softening
- Industri pemurnian gula - Petrochemical
BAB II
PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES
II.1. Macam-Macam Proses
Proses pembuatan skaled lime umumnya menggunakan proses kalsinasi dan pemanasan hydrated lime dari hasil buangan proses pembuatan gas karbida. Proses kalsinasi ini terbagi dengan dua cara yaitu : dengan
horizontal kiln dan vertical kiln yang dikenal dengan proses dorrco fluosolids.
II.2. Pemilihan Proses
Proses kalsinasi pada umumnya menggunakan bahan baku dari lime stone yang dihaluskan hingga 200 mesh untuk memudahkan pada
proses pembakaran kiln.
1. Proses Kalsinasi dengan Horizontal Kiln
Bahan baku lime stone dipecah hingga ukuran tertentu yang lebih kecil, selanjutnya dihaluskan sampai ukuran 200 mesh. Lime stone yang telah halus diumpankan ke dalam horizontal kiln untuk dilakukan
proses kalsinasi pada suhu 1200 -1300 oC.Sehingga terjadi reaksi reduksi sebagai berikut :
CaCO3
---
CaO + CO2penambahan air untuk membentuk Ca(OH)2 sesuai dengan reaksi berikut:
CaO + H2O
---
Ca(OH)22. Proses Dorrco Fluosolids dengan Vertikal Kiln
Pada proses ini diawali dengan lime stone yang telah dihaluskan dipanaskan terlebih dahulu pada fluosolids dryer, selanjutnya
diayak dan dimasukkan kedalam fluosolids calciner untuk dikalsinasi hingga suhu 900oC. Reaksi yang terjadi adalah :
Lime yang terbentuk didinginkan didalam rotary cooler, kemudian diumpankan kedalam hydrator untuk membentuk skaled lime
dengan penambahan H2O sesuai reaksi berikut: CaO + H2O → Ca(OH)2
Produk skaled lime dikeringkan terlebih dahulu didalam rotary dyer sebelum pengemasan.
II. 3. Seleksi proses.
Untuk memilih proses yang tepat maka perlu pertimbangan-pertimbangan dari beberapa segi. Antara lain proses, energi, mutu, produk
dan dampak terhadap lingkungan sekitar.
Dengan pertimbangan tersebut maka dipilih proses dorrco fluosolids dengan pertimbangan sebagai berikut :
a. Proses berlangsung pada suhu yang lebih rendah
b. Teknik pengoperasian umumnya sama dengan proses kalsinasi.
Tetapi pada proses dorrco fluosolids membutuhkan areal pabrik lebih sedikit.
c. Energi yang digunakan lebih hemat karena berlangsung pada suhu
lebih rendah. II.4 Uraian Proses
Proses pembuatan calcium hidrokisda dengan bahan baku calcium carbonat pada proses dorrco fluosolids calciner memiliki beberapa tahapan proses :
Bahan baku batuan kapur yang dihaluskan terlebih dahulu sampai 48 mesh dan melewati proses screning agar uniform dikurangi
kadara airnya didalam rotary dyer pada suhu 100oC dengan tujuan untuk mengurangi kadar air pada batu kapur.
2. Proses kalsinasi
Setelah melalui proses pengeringan batu kapur dimasukkan ke dalam dorrco fluosolids calciner untuk dikalsinasi pada suhu 900oC. Pada proses ini CaCO3 akan terurai menjadi CaO dan CO2, dengan reaksi sebagai berikut :
CaCO3→ CaO + CO2 3. Proses hidrasi
CaO yang dihasilkan dari proses kalsinasi kemudian
dimasukkan ke dalam hydrator dengan melakukan penambahan air. Pada proses ini CaO akan bereaksi dengan air dan menghasilkan calcium
hidroksida. Proses reaksi secara isothermis pada suhu ±90oC. CaO + H2O → Ca(OH)2
4. Proses separasi
Produk Ca(OH)2 yang terbentuk kemudian dilakukan proses pengeringan didalam rotary dyer untuk mengurangi kadar air pada
BAB III
NERACA MASSA
Kapasitas Produksi Produk : 20.000 ton/thn
Operasi Pabrik : 330 hari /tahun
Satuan : kg/jam
1. Hammer mill
Massa Masuk (kg/jam) Massa Keluar (kg/jam)
CaCO3 2698.8197 CaCO3 2998.6886
MgCO3 14.7686 MgCO3 16.4095
H2O 9.0252 H2O 10.0280
SiO2 2.7349 SiO2 3.0388
Al2O3 9.0252 Al2O3 10,0280
Fe2O3 0.5470 Fe2O3 0,6078
Dari recycle :
CaCO3 299.8689
MgCO3 1.6410
H2O 1.0028
SiO2 0.3039
Al2O3 1.0028
Fe2O3 0.0608
2. Rotary dryer
Massa Masuk (kg/jam) Massa Keluar (kg/jam)
CaCO3 2998.6935 Produk keluar rotary :
MgCO3 16.4095 CaCO3 2848.7542
H2O 10.0280 MgCO3 15.5890 SiO2 3.0388 H2O 0.1003 Al2O3 10.0280 SiO2 2.8869 Fe2O3 0.6078 Al2O3 9.5266
Fe2O3 0.5774
Produk ke cyclone :
CaCO3 149.9344
MgCO3 0.8205
H2O 9.9278
SiO2 0.1519
Al2O3 0.5014
Fe2O3 0.0304
Total 3038.8008 Total 3038.8008
3. Cyclone
Massa Masuk (kg/jam) Massa Keluar (kg/jam)
Produk ke screw
CaCO3 149.9344 conveyor :
MgCO3 0.8205 CaCO3 148.4351
H2O 9.9278 MgCO3 0.8123
SiO2 0.1519 SiO2 0.1504
Uap dan debu
terikut udara :
CaCO3 1.4993
MgCO3 0.0082
SiO2 0.0015
Al2O3 0.0050
Fe2O3 0.0003
H2O 9.9278
Total 161.3664 Total 161.3664
4. Screw conveyor
Massa Masuk (kg/jam) Massa Keluar (kg/jam)
Dari rotary dyer: CaCO3 2997.1893
CaCO3 2848.7542 MgCO3 16.4013
MgCO3 15.5890 SiO2 3.0373
SiO2 2.8869 Al2O3 10.0230
Al2O3 9.5266 Fe2O3 0.6075
Fe2O3 0.5774 H2O 0.1003
H2O 0.1003
Dari cyclone :
CaCO3 148.4351
MgCO3 0.8123
Al2O3 0.4964
Fe2O3 0.0301
Total 3027.3586 Total 3027.3586
5. Dorrco fluosolids calciner
Massa Masuk (kg/jam) Massa Keluar (kg/jam)
CaCO3
2997.1893 Produk ke cyclone :
MgCO3 16.4013 CaCO3 14.9859
SiO2 3.0373 MgCO3 0.0820
Al2O3 10.0230 SiO2 0.3037 Fe2O3 0.6075 Al2O3 1.0023
H2O 0.1003 Fe2O3 0.0607
CaO 159.4505
MgO 0.7449
CO2 1260.9577
H2O 0.1003
Produk ke screw :
CaCO3 134.8735
MgCO3 0.7381
SiO2 2.7336
Al2O3 9.0207
Fe2O3 0.5467
CaO 1435.0542
MgO 6.7038
6. Cyclone
Massa Masuk (kg/jam) Massa Keluar (kg/jam)
CaCO3 14.9859 Produk ke screw :
MgCO3 0.0820 CaCO3 14.8361
SiO2 0.3037 MgCO3 0.0812
Al2O3 1.0023 SiO2 0.3007 Fe2O3 0.0607 Al2O3 0.9923
CaO 159.4505 Fe2O3 0.0601
MgO 0.7449 CaO 157.8560
H2O 0.1003 MgO 0.7374
CO2 1260.9577 Produk ke filter :
CaCO3 0.1499
MgCO3 0.0008
SiO2 0.0030
Al2O3 0.0100
Fe2O3 0.0006
CaO 1.5945
MgO 0.0074
H2O 0.1003
CO2 1260.9577
7. Filter
Massa Masuk (kg/jam) Massa Masuk (kg/jam)
CaCO3 0.1499 Tersaring di filter :
MgCO3 0.0008 CaCO3 0.1499
SiO2 0.0030 MgCO3 0.0008
Al2O3 0.0100 SiO2 0.0030 Fe2O3 0.0006 Al2O3 0.0100 CaO 1.5945 Fe2O3 0.0006
MgO 0.0074 CaO 1.5945
H2O 0.1003 MgO 0.0074
CO2 1260.9577 Ke HE :
H2O 0.1003
CO2 1260.9577
Total 1262.8243 Total 1262.8243
8. Srew conveyor
Massa Masuk (kg/jam) Massa Keluar (kg/jam)
Dari calciner : CaCO3 149.7096
CaCO3 134.8735 MgCO3 0.8192
MgCO3 0.7381 SiO2 3.0342
Fe2O3 0.5467 CaO 1592.9102
CaO 1435.0542 MgO 7.4412
MgO 6.7038
Dari cyclone :
CaCO3 14.8361
MgCO3 0.0812
SiO2 0.3007
Al2O3 0.9923
Fe2O3 0.0601
CaO 157.8562
MgO 0.7374
Total 1764.5344 Total 1764.5344
9. Rotary cooler
Massa Masuk (kg/jam) Massa Keluar (kg/jam)
CaCO3 149.7096 Ke cyclone :
MgCO3 0.8192 CaCO3 7.4855
SiO2 3.0342 MgCO3 0.0410
Al2O3 10.0130 SiO2 0.1517
Fe2O3 0.6068 Al2O3 0.5007
CaO 1592.9102 Fe2O3 0.0303
MgO 7.4412 CaO 79.6455
MgO
0.3721Ke screw conveyor :
CaCO3 142.2241
MgCO3 0.7783
SiO2 2.8825
Al2O3 9.5124
CaO 1513.2647
MgO 7.0692
Total 1764.5344 Total 1764.5344
10. Cyclone
Massa Masuk (kg/jam) Massa Keluar (kg/jam)
CaCO3 7.4855 Ke screw conveyor :
MgCO3 0.0410 CaCO3 7.4106
SiO2 0.1517 MgCO3 0.0406
Al2O3 0.5007 SiO2 0.1502 Fe2O3 0.0303 Al2O3 0.4956
CaO 79.6455 Fe2O3 0.0300
MgO 0.3721 CaO 78.8491
MgO 0.3683
Debu lolos ke udara :
CaCO3 0.0749
MgCO3 0.0004
SiO2 0.0015
Al2O3 0.0050
Fe2O3 0.0003
CaO 0.7965
MgO 0.0037
11. Screw conveyor
Massa Masuk (kg/jam) Massa Keluar (kg/jam)
Dari rotary cooler : CaCO3 149.6347
CaCO3 142.2241 MgCO3 0.8188
MgCO3 0.7783 SiO2 3.0327
SiO2 2.8825 Al2O3 10.0080 Al2O3 9.5124 Fe2O3 0.6065
Fe2O3 0.5765 CaO 1592.1137
CaO 1513.2647 MgO 7.4375
MgO 7.0692
Dari cyclone :
CaCO3 7.4106
MgCO3 0.0406
SiO2 0.1502
Al2O3 0.4956
Fe2O3 0.0300
CaO 78.8491
MgO 0.3683
Total 1763.6521 Total 1763.6521
12. Hydrator
Massa Masuk (kg/jam) Massa Keluar (kg/jam)
CaCO3 149.6347 CaCO3 149.6347
MgCO3 0.8188 MgCO3 0.8188
SiO2 3.0327 SiO2 3.0327
Al2O3 10.0080 Al2O3 10.0080
Fe2O3 0.6065 Fe2O3 0.6065
CaO 1592.1137 CaO 15.9211
H2O 799.7756 H2O 289.8535
Ca(OH)2 2082.8259
Mg(OH)2 10.6519
Total 2563.4277 Total 2563.4277
13.Rotary dyer
Massa Masuk (kg/jam) Massa Keluar (kg/jam)
CaCO3 149.6347 Ke screw conveyor :
MgCO3 0.8188 CaCO3 142.1530
SiO2 3.0327 MgCO3 0.7779
Al2O3 10.0080 SiO2 2.8811 Fe2O3 0.6065 Al2O3 9.5076
CaO 15.9211 Fe2O3 0.5762
MgO 0.0744 CaO 15.1251
H2O 289.8535 MgO 0.0707
Ca(OH)2 2082.8259 Ca(OH)2 1978.6846
Mg(OH)2 10.6519 Mg(OH)2 10.1193
H2O 0.2899
Ke cyclone :
CaCO3 7.4817
MgCO3 0.0409
SiO2 0.1516
Al2O3 0.5004
Fe2O3 0.0303
CaO 0.7961
MgO 0.0037
Ca(OH)2 104.1413
Mg(OH)2 0.5326
H2O 289.5637
14.Cyclone
Massa Masuk (kg/jam) Massa Keluar (kg/jam)
CaCO3 7.4817 Produk ke screw :
MgCO3 0.0409 CaCO3 7.4069
SiO2 0.1516 MgCO3 0.0405
Al2O3 0.5004 SiO2 0.1501
Fe2O3 0.0303 Al2O3 0.4954
CaO 0.7961 Fe2O3 0.0300
MgO 0.0037 CaO 0.7881
Ca(OH)2 104.1413 MgO 0.0037
Mg(OH)2 0.5326 Ca(OH)2 103.0999
H2O 289.5637 Mg(OH)2 0.5273
Produk lolos ke udara :
CaCO3 0.0748
MgCO3 0.0004
SiO2 0.0015
Al2O3 0.0050
Fe2O3 0.0003
CaO 0.0080
MgO 0.0000
Ca(OH)2 1.0414
Mg(OH)2 0.0053
H2O 289.5637
Total 403.2424 Total 403.2424
15.Screw conveyor
Massa Masuk (kg/jam) Massa Keluar (kg/jam)
Dari rotary dryer : CaCO3 149.5599
MgCO3 0.7779 SiO2 3.0312 SiO2 2.8811 Al2O3 10.0030 Al2O3 9.5076 Fe2O3 0.6062
Fe2O3 0.5762 CaO 15.9132
CaO 15.1251 MgO 0.0743
MgO 0.0707 Ca(OH)2 2081.7845
Ca(OH)2 1978.6846 Mg(OH)2 10.6466
Mg(OH)2 10.1193 H2O 0.2899
H2O 0.2899
Dari cyclone :
CaCO3 7.4069
MgCO3 0.0405
SiO2 0.1501
Al2O3 0.4954
Fe2O3 0.0300
CaO 0.7881
MgO 0.0037
Ca(OH)2 103.0999
Mg(OH)2 0.5273
Total 2272.7273 Total 2272.7273
16.Ball mill dan screen
Massa Masuk (kg/jam) Massa Keluar (kg/jam)
CaCO3 149.5599 CaCO3 166.1777
MgCO3 0.8184 MgCO3 0.9094
SiO2 3.0312 SiO2 3.3680 Al2O3 10.0030 Al2O3 11.1144 Fe2O3 0.6062 Fe2O3 0.6736
MgO 0.0743 MgO 0.0826 Ca(OH)2 2081.7845 Ca(OH)2 2313.0939
Mg(OH)2 10.6466 Mg(OH)2 11.8295
H2O 0.2899 H2O 0.3221
Dari recycle :
CaCO3 16.6178
MgCO3 0.0909
SiO2 0.3368
Al2O3 1.1114
Fe2O3 0.0674
CaO 1.7681
MgO 0.0083
Ca(OH)2 231.3094
Mg(OH)2 1.1830
H2O 0.0322
BAB IV
NERACA PANAS
Kapasitas : 20.000 ton / thn
Satuan Panas : kcal/jam Suhu Referensi: 25 oC
1.Rotary dyer
Panas Masuk (Kkal/jam) Panas Keluar (Kkal/jam)
∆H1 6022.1580 ∆Hs 3356.3716
Q 503983.061 ∆H2 378006.8783
∆H3 89613.2265
∆H4 5467.9983
Qloss 33560.7444
Total 510005.2191 Total 510005.2191
2. Heater
Panas Masuk ( Kkal/jam ) Panas Keluar ( Kkal/jam )
3. Dorrco fluosolids calciner
Panas Masuk ( Kkal/jam ) Panas Keluar ( Kkal/jam )
∆H1 94282.6315 ∆H2 1240586.5048
∆HR 905700.0384 Qloss 12663.3597
Qs 253267.1946
Total 1253249.8646 Total 1253249.8646
4. Rotary cooler
Panas Masuk (Kkal/jam) Panas Keluar (Kkal/jam)
∆H1 664214.1044 ∆H2 656019.3543 Q 667130.9840 ∆H3 27197.9748
∆H4 34832.4798
Qloss 613295.2795
Total 1331345.0884 Total 1331345.0884
5. Hydrator
Panas Masuk (Kkal/jam) Panas Keluar (Kkal/jam)
∆H1 36647.5314 ∆H2 102014.0477
∆HR 439912.5423 Qloss -19712.9487
Q -394258.9748
Total 82301.0990 Total 82301.0990
Panas Masuk (Kkal/jam) Panas Keluar (Kkal/jam)
∆H1 102014.0477 ∆Hs 97088.1560 Q 9860025.861 ∆H2 7393662.9405
∆H3 91036.0651
∆H4 27300.3813
Qloss 2352952.3655
Total 9962039.9083 Total 9962039.9083
7. Heat exchanger
Panas Masuk (Kkal/jam) Panas Keluar (Kkal/jam)
∆H1 509687.3823 ∆H2 10568877.5590 Q in 512316.3666 Q out 438556.1991
Q loss -9985430.0092
BAB V
SPESIFIKASI ALAT
1. Belt Conveyor (J – 112)
Fungsi : Untuk mengangkut batuan kapur ke hammer mill
Type : Troughed belt conveyor. Kapasitas : 3646,5609 kg/jam
Bahan : Karet
Dimensi : - Lebar = 14 in - Panjang = 32,8 ft
Sudut : 20o
Kecepatan belt : 30,5 m/min Daya motor : 0,1 hp
Jumlah : 1 buah
2. Hammer Mill ( C-116)
Fungsi : Menghancurkan batu kapur menjadi 48 mesh.
Type : 505
Kapasitas : 3038,8008 kg kg/jam Daya power : 100 hp
Speed max. : 1200 rpm
3. Screen (H – 117)
Fungsi : Untuk menyeragamkan ukuran bahan baku yang
telah dihaluskan hammer mill Type : vibrating screen
Kapasitas : 3038,8008 kg/jam Opening screen : 0,0117 in
Diameter wire : 0,0085 in
Power : 4 Hp
Jumlah : 1 buah
4. Belt Conveyor (J – 119)
Fungsi : Untuk mengangkut batuan kapur rotary dyer
Type : Troughed belt conveyor. Kapasitas : 3646,5609 kg/jam
Bahan : Karet
Dimensi : - Lebar = 14 in - Panjang = 32,8 ft
Sudut : 20o
Kecepatan belt : 30,5 m/min
Daya motor : 0,1 hp
5. Rotary Dryer (B - 120)
6. Cyclone (H – 115)
7. Blower (G – 113)
Fungsi : Untuk menarik udara yang akan dihembuskan ke preheater udara
Fungsi
=
Untuk mengurangi kandungan air pada batuan kapur
Diameter dalam =
ft
Panjang shell
=
ft
Putaran shell
=
rpm
Kemiringan
=
Waktu tinggal
=
jam
Jumlah flight
=
buah
Tinggi flight
=
ft
Tebal flight
=
Bahan
=
carbon steel
Power
=
hp
Jumlah
=
1 buah
10.3053
86.5742
3.3963
0.0080
5.7178
21
1.0305
3/8 in
48
Fungsi
:
Untuk memisahkan debu yang terikut keluar
Kapasitas cyclone
:
lb udara kering/ jam
:
1
Dari Perry ed. 6, hal 20-84 fig. 20 - 106 didapat :
Bc = Dc
/
4 =
ft
De = Dc
/
2 =
ft
Hc = Dc
/
2 =
ft
Lc
=
2 x
Dc
=
ft
Sc
= Dc
/
8 =
ft
Zc
=
2 x
Dc
=
ft
Jc
= Dc
/
4 =
ft
Type : Rotary sliding vane
Power :13 Hp
Kapasitas : 1005,5174 cuft/min
Jumlah : 1 buah
6. Heater Udara (E – 114)
Fungsi : Untuk memanaskan udara yang menuju rotary
dyer
Type : 1 – 2 exchanger
Shell side,
ID : 21,25 lb/jam
B : 4 ft2
N : 2
Tube side
Nt : 84 buah ; 1,6 in square pitch
L : 16 ft
OD : 1 in ; 16” BWG
7. Screw Conveyor (J – 118)
Fungsi : Mengangkut feed batu kapur menuju bucket elevator
Type : Standar screw
Kecepatan putaran : 10 rpm
Kapasitas : 0,6278 cuft/min
Power : 0,2 hp
Panjang : 16 feet
Bahan konstruksi : Carbon steel
Jumlah : 1 buah
8.Bucket Elevator ( L – 135)
Fungsi : Untuk mengangkut batu kapur ke bin
Jenis : Centrifugal bucket elevator Kapasitas : 3,0274 ton/jam
Tinggi elevasi : 20 ft
Kecepatan bucket : 225 ft/min Bucket spasing : 12 in
Ukuran bucket : 6 x 4 x 4,25 in
Power : 7 hp
11. Bin (F – 212)
Fungsi : Menampung sementara batuan kapur sebelum
dimasukkan ke calciner
Type : silinder dengan tutup bawah conical dan posisi vertical
Ukuran : - Diameter silinder = 6 ft = 72 in
- Tinggi silinder = 2 ft - Tebal shell = 1/5 in
- Diameter atas = 6 ft - Diameter dalam = 1 ft - Tinggi conical = 2,5 ft
Cone angle : 45o Tebal angle : 1/6 in
Jumlah : 1 buah
12. Shaft Kiln (R - 210)
Fungsi : Mereaksikan batuan kapur menjadi calcium oksida Type : Dorrco fluosolids calciner
Kapasitas : 3027,3586 kg/jam Diameter : 2,6772 ft
Tinggi shell : 16,0590
Tinggi tutup : 0,84 ft
Jumlah : 1 buah
13. Blower (G – 123)
Fungsi : Untuk menarik udara yang akan dihembuskan ke
calciner
Type : Rotary sliding vane
Power : 127 hp
Kapasitas : 1005,5174 cuft/min
Jumlah : 1 buah
14. Cylcone (H - 215)
15. Filter Udara (H – 216)
Fungsi : Menyaring debu yang lolos dari cyclone Type : dry throwaway filter
Kapasitas : 1482,0126 cuft/min
Ukuran filter : 24 in x 24 in Bahan filter : fiber glass
Fungsi
:
Untuk memisahkan debu yang terikut keluar
Kapasitas cyclone
:
lb udara kering/ jam
Jumlah
:
1 buah
Bc = Dc
/
4 =
ft
De = Dc
/
2 =
ft
Hc = Dc
/
2 =
ft
Lc
=
2 x
Dc
=
ft
Sc
= Dc
/
8 =
ft
Zc
=
2 x
Dc
=
ft
Jc
= Dc
/
4 =
ft
1.2408
1.2408
534900.3150
4.963
0.3102
4.963
0.6204
Eff Motor : 80 % Jumlah : 3 filter
16. Blower (G - 316)
Fungsi : Untuk menarik udara yang akan dihembuskan ke HE
Type : Rotary sliding vane
Power : 5 hp
Kapasitas : 350,2939 cuft/min
Jumlah : 1 buah
17. Screw Conveyor (F – 212)
Fungsi : Mengangkut feed batu kapur menuju bucket elevator
Type : Standar screw Diameter : 9 in
Kecepatan putaran : 10 rpm
Kapasitas : 0,3159 cuft/min Power : 0,1 hp
18. Rotary Cooler (B – 218)
19. Blower (G - 217)
Fungsi : Untuk menarik udara yang akan dihembuskan ke
rotary cooler Type : Rotary sliding vane
Power : 2 hp
Kapasitas : 167,7375 cuft/min
Jumlah : 1 buah
Fungsi
=
Untuk mengurangi kandungan air pada batuan kapur
Diameter dalam =
ft
Panjang shell
=
ft
Putaran shell
=
Kemiringan
=
Waktu tinggal
=
Jumlah flight
=
Tinggi flight
=
ft
Tebal flight
=
Bahan
=
carbon steel
Power
=
hp
Jumlah
=
1 buah
0.5699
3/8 in
48
2.0998
jam
11
buah
52.0314
6.1414
rpm
20. Cyclone (H - 219)
21. Screw Conveyor (J – 220)
Fungsi : Mengangkut batuan kapur dari rotary cooler dan cyclone
Type : Standar screw Diameter : 9 in
Kecepatan putaran : 10 rpm
Kapasitas : 0,3157 cuft/min Power : 0,1 hp
Panjang : 16 feet Bahan konstruksi : Carbon steel Jumlah : 1 buah
22. Bucket Elevator (J - 221)
Fungsi : Untuk mengangkut batu kapur ke bin
Fungsi
:
Untuk memisahkan debu yang terikut keluar
Kapasitas cyclone
:
lb udara kering/ jam
Jumlah
:
1
Dari Perry ed. 6, hal 20-84 fig. 20 - 106 didapat :
Bc = Dc
/
4 =
ft
De = Dc
/
2 =
ft
Hc = Dc
/
2 =
ft
Lc
=
2 x
Dc
=
ft
Sc
= Dc
/
8 =
ft
Zc
=
2 x
Dc
=
ft
Jc
= Dc
/
4 =
ft
3.6204
0.2263
3.6204
0.4526
buah
Jenis : Centrifugal bucket elevator Kapasitas : 1,7637 ton/jam
Tinggi elevasi : 20 ft Kecepatan bucket : 225 ft/min
Bucket spasing : 12 in
Ukuran bucket : 6 x 4 x 4,25 in
Power : 4 hp
23. Bin (F – 222)
Fungsi : Menampung sementara batuan kapur sebelum dimasukkan ke hydrator
Type : silinder dengan tutup bawah conical dan posisi
vertical Kapasitas : 41,6758 cuft
Ukuran : - Diameter silinder = 6 ft = 72 in - Tinggi silinder = 0,5 ft
- Tebal shell = 1/5 in - Diameter atas = 6 ft
- Diameter dalam = 1 ft - Tinggi conical = 2,5 ft Cone angle : 45o
Jumlah : 1 buah
24. Screw Conveyor (J - 224)
Fungsi : Mengangkut batuan kapur menuju bucket elevator Type : Standar screw
Diameter : 9 in Kecepatan putaran : 10 rpm
Kapasitas : 0,7025 cuft/min
Power : 0,1 hp Panjang : 16 feet
Bahan konstruksi : Carbon steel Jumlah : 1 buah
25. Rotary Dyer ( B - 310)
Fungsi
=
Untuk mengurangi kandungan air pada batuan kapur
Diameter dalam =
ft
Panjang shell
=
ft
Putaran shell
=
rpm
Kemiringan
=
Waktu tinggal
=
Jumlah flight
=
buah
Tinggi flight
=
ft
Tebal flight
=
Bahan
=
carbon steel
Power
=
hp
Jumlah
=
1 buah
jam
22
47.9848
3.2383
0.0099
10.8083
1.0808
3/8 in
26. Cylone (H - 312)
27. Blower (G - 316)
Fungsi : Untuk menarik udara yang akan dihembuskan ke
preheater udara Type : Rotary sliding vane
Power : 13 hp
Kapasitas : 1005,5174 cuft/min
Jumlah : 1 buah
28. Heat Exchanger (E - 315)
Fungsi : Untuk memanaskan udara yang menuju rotary dyer
Type : 1 – 2 exchanger
Shell side,
ID : 21,25 lb/jam
B : 4 ft2
Fungsi
:
Untuk memisahkan debu yang terikut keluar
Kapasitas cyclone
:
lb udara kering/ jam
Jumlah
:
1
Dari Perry ed. 6, hal 20-84 fig. 20 - 106 didapat :
Bc
= Dc
/
4 =
ft
De = Dc
/
2 =
ft
Hc = Dc
/
2 =
ft
Lc
=
2 x
Dc
=
ft
Sc
= Dc
/
8 =
ft
Zc
=
2 x
Dc
=
ft
Jc
= Dc
/
4 =
ft
buah
0.1883
55021.9125
N : 2 Tube side
Nt : 7 buah ; 1,6 in square pitch
L : 16 ft
OD : 1 in ; 16” BWG
29. Screw Conveyor (J - 313)
Fungsi : Mengangkut batuan kapur menuju hammer mill Type : Standar screw
Diameter : 9 in Kecepatan putaran : 10 rpm
Kapasitas : 0,5835 cuft/min
Power : 0,1 hp Panjang : 16 feet
Bahan konstruksi : Carbon steel Jumlah : 1 buah
30. Ball mill (C - 317)
Fungsi : Menghancurkan Ca(OH)2 menjadi 200 mesh. Kapasitas : 2525,2525 kg/jam
Ukuran ball mills : 5 x 4 ft Bahan konstruksi : Carbon steel
Speed max. : 27 rpm
Jumlah : 1 buah
31. Screen (H - 318)
Fungsi : Untuk menyeragamkan ukuran bahan baku yang telah dihaluskan ball mill
Type : vibrating screen
Kapasitas : 2525,2525 kg/jam Opening screen : 0,0117 in
Diameter wire : 0,0085 in
Power : 4 Hp
Jumlah : 1 buah
32. Screw Conveyor (L – 319)
Fungsi : Mengangkut batuan kapur menuju bucket elevator Type : Standar screw
Diameter : 9 in
Kecepatan putaran : 10 rpm
Kapasitas : 0,6484 cuft/min
Power : 0,1 hp Panjang : 16 feet Bahan konstruksi : Carbon steel
33. Bucket Elevator (J - 320)
Fungsi : Untuk mengangkut batu kapur ke hooper
Jenis : Centrifugal bucket elevator Kapasitas : 2,5253ton/jam
Tinggi elevasi : 16 ft Kecepatan bucket : 225 ft/min Bucket spasing : 12 in
Ukuran bucket : 6 x 4 x 4,25 in
Power : 2 hp
34. Hooper (F – 321)
Fungsi : Menampung produk Ca(OH)2
Type : silinder dengan tutup bawah conical dan posisi vertical
Kapasitas : 513,5082 cuft
Ukuran : - Diameter silinder = 12 ft = 144 in
- Tinggi silinder = 2,5 ft - Tebal shell = 1/4 in
- Diameter atas = 12 ft - Diameter dalam = 1 ft - Tinggi conical = 5,5 ft
Tebal angle : 2/9 in
Jumlah : 1 buah
35. Gas Holder (F – 314)
Fungsi : Menyimpan uap CO2
Type : Tangki horizontal dengan tutup dished Kapasitas : 5315,2281 cuft
Dimensi : - Diameter tangki = 10,8008 ft - Panjang tangki = 54,0039 ft
- Tebal shell = 4/7 in - Tebal tutup = 1 in Bahan konstruksi : carbon steel
Jumlah : 10 buah
36. Filter Udara (H – 121)
Fungsi : Menyaring debu yang menuju ke blower Type : dry throwaway filter
Kapasitas : 24493,373 kg/jam
Ukuran filter : 24 in x 24 in Bahan filter : fiber glass
37. Filter Udara (H – 225)
Fungsi : Menyaring debu yang menuju ke blower
Type : dry throwaway filter Kapasitas : 238114,46 kg/jam
Ukuran filter : 24 in x 24 in Bahan filter : fiber glass Eff Motor : 80 %
Jumlah : 3 filter
38. Filter Udara (H – 226)
Fungsi : Menyaring debu yang menuju ke blower Type : dry throwaway filter
Kapasitas : 4085,9137 kg/jam Ukuran filter : 24 in x 24 in
Bahan filter : fiber glass Eff Motor : 80 % Jumlah : 3 filter
39. Filter Udara (H –322)
Fungsi : Menyaring debu yang menuju ke blower Type : dry throwaway filter
Kapasitas : 439626,85 kg/jam
Bahan filter : fiber glass Eff Motor : 80 %
BAB VI
PERENCANAAN ALAT UTAMA
REAKTOR BERPENGADUK ( R-223 )
VI.A. Keterangan Alat
Nama Alat : Reaktor Berpengaduk
Kode Alat : R – 223
Fungsi : Mereaksikan CaO dan H2O menjadi Ca(OH)2.
Type : Silinder tegak dengan tutup atas berbentuk dished head dan bawah berbentuk conis dilengkapi dengan coil pendingin.
Bahan Konstruksi : Carbon steel , SA – 283 Grade C
f = 12650 Psi
Rate bahan : 2563,4277 kg/jam = 5639,5410 lb/jam
Tekanan Operasi = 14,7 psi
Proses Operasi : Continuous
dengan waktu reaksi 15 menit
Sistem Penahan : 4 buah kolom penahan
VI.B. Prinsip Kerja
Berdasarkan pertimbangan atas fase zat yang bereaksi, pemakaian bahan dan kapasitas produksi, maka reaktor dapat dibedakan jenisnya yaitu
Reaktor Berpengaduk ( Mixed Flow ) dan Reaktor Pipa Alir ( Plug Flow ). Pada Reaktor ini, CaO dan H2O merupakan fase solid dan liquid, maka dapat dipilih jenis reaktor berpengaduk ( Mixed Flow ) untuk memudahkan
dan mempercepat kontak reaksi
Reaktor berpangaduk ( Mixed Flow ) ini berupa silinder tegak
dengan tutup atas berbentuk standard dished head dan bawah berbentuk
conis yang dilengkapi coil pendingin (dari neraca panas). Umpan CaO dan
H2O, masuk dari tutup atas reaktor melalui nozzle, Sedangkan media pendingin berupa steamair pendingin yang dialirkan melalui coil untuk menjaga suhu dalam reaktor.
Produk dikeluarkan setelah mencapai waktu reaksi yang ditentukan dimana valve pengeluaran produk yang berada pada tutup bawah dikendalikan oleh alat kontrol secara otomatis.
VI.C. Kondisi Operasi
Tekanan Operasi : 14,7 psia = 1 atm
Waktu Reaksi : 15 menit
VI.D. Tahap-tahap Perencanaan
1. Perencanaan Reaktor 2. Perencanaan Pengaduk
3. Perencanaan Coil Pendingin
VI.E.1. Reaktor
VI.E.1.a. Dimensi Reaktor
Bentuk Reaktor : Silinder tegak, tutup atas dished head dan tutup bawah
berbentuk conis dilengkapi coil pendingin Waktu operasi : 15 menit proses
Suhu Operasi : 80 °C
Waktu tinggal : 15 menit
Dimention ratio , H/D : ditetapkan H = 2 x D
Penentuan Volume Tangki :
ρcampuran = 2,5 lb/cuft
Rate bahan = 2563,4277 kg/jam = 5639,5410 lb/jam
Volumetrik bahan =
bahan bahan rate
ρ = 5639,5410 / 2,5 = 2255,816 cuft/jam
Waktu tinggal = 15 menit.
volume bahan = ( 2255,816 x 0,25)/ 1 = 563,9541 cuft
Volume bahan mengisi 80 % volume tangki, sehingga volume tangki : Volume tangki = 563,9541 / 80 % = 704,9426 cuft
Penentuan ukuran tangki dan ketebalannya
Dimention ratio , H/D : H = 2 D
Volume tangki = π 4 . D
2 . H
704,9426 = π 4. D
2 . 2 D
D = 8 ft = 96 in H = 15 ft = 180 in
Dimensi tutup, dished :
Penentuan dimensi tutup atas dished head :
Dimana :
ID = ID shell = 96 in
a = 2 ID
= 48 in
C a
t r
ID
sf
Penentuan tutup bawah conical :
Untuk D = 96 in dengan, ts = 1/4 in, dari Brownell tabel 5.7 didapat :
Rc =
=
96 in
icr =
=
in
AB = ID -
icr =
48 -
=
in
2
BC = r -
icr =
96 -
=
in
AC =
-
=
in
b = r -
-
=
in
sf =
= dipilih 2 in =
2 in
t
=
=
in =
in
OA=
=
+
+
=
in
radius of dish
inside crown radius
5 7/8
5.875
42.13
5.875
90.13
√
BC
2AB
279.67
√
BC
2AB
216.33
straight flange
( Brownell, tab. 5.6 )
tebal dished
1/5
0.195
t + b + sf
0.195
16.33
2
18.52
Direncanakan tutup bawah berbentuk conical :
Dari persamaan Hess 4-17 hal 92, didapat :
h =
Keterangan :
D = diameter bejana, ft
M = 12" =
1 ft
( Hess, Hal. 85 )
= sudut conis 45
omaka tinggi conis :
h =
( 8 -
1 )
=
ft
Volume conis =
=
x
( 64 + 8 x 1 )
=
ft
3Total volume tutup volume tutup atas dishead + tutup bawah conis
=
+
=
cuft
tg α ( D - M ) / 2
tg α
tg α
2
3.5
0,25 x h ( D
2+ DM + M
2)
0.25
3.5
63
29.9343
63
Penentuan tinggi shell :
VI.E.1.b. Perhitungan Pengaduk
Dipilih pengaduk dengan type turbin dengan 6 flat blade
1. Penentuan dimensi pengaduk :
3 1
=
Dt Da
, dengan Dt = 72 in, maka Da = 24 in = 2 ft
5 1 =
Da W
W = 4,8 in
1
=
Dt H
H = 72 in
4 1
=
Da L
L = 6 in
3 1 =
Dt C
C = 8 in
12 1
=
Dt J
J = 6 in
Keterangan :
Dt = diamater bejana
Da = diameter impeller
W = lebar blade
Volume tangki
cuft
Volume tangki - total volume tutup
=
-
=
cuft
=
=
=
ft
=
+
+
=
ft
704.9426
Volume shell =
704.9426
92.9343
3.5
16.8
612.0083
Tinggi shell
V shell
∏
/ 4 . D
2612.0083
50.24
12.1817
L = panjang blade
E = tinggi impeller dari dasar tangki J = tebal baffle
2. Penentuan power motor
µ campuran = cp =
ρ campuran =
Kecepatan putaran = 50
-Diambil kecepatan putaran 100 m/min=
N = V = = rpm = rps
= =
P = ( Mc. Cabe, pers 9-20, hal 253 )
Keterangan :
P = power motor pengaduk, Hp
Kt = konstanta untuk jenis impeler = ( Mc. Cabe, tab 9-2 hal. 252 ) N = kecepatan impeler = rps
Da = diameter impeler gc = lb.ft/lbf.det2
P = = ft.lb/det
= = hp
Bland loss = x P = hp
Power input = +
= hp
hp +
= hp
= hp = 0.2 hp
0.1923
Power motor = Effisiensi motor 80%
0.1923 80%
0.24 0.1602
Transmition system loss ( 20%) = 0.0320 Power total = 0.1602 0.0320
10% 0.0146 0.1457 0.0146 lb/cuft 0.00012 1.6 32.174 80.11 80.11 550 0.1457 0.87
2173783 ( turbulen )
( Joshi, hal. 389 )
328 ft/min
∏ . Da
328 6.28 52.23 µ 260.8540 150 m/min 74.916 74.916 0.172 0.172 0.00012
Nre = N x Da2 x ρ
lb/ft det
Kt . N3 . Da5 . ρ gc Sehingga :
0.87
32.17
3. Penentuan poros dan coupling
Bahan konstruksi : type hot rolled carbon steel
Permissible shear stress in shaft : f = kg/cm2 Elasticity tension = kg/cm2
Modulus elasticity = kg/cm2
Panjang poros :
Tinggi poros diatas reaktor ditetapkan= 1 ft
Lp = T reaktor + T poros diatas reaktor - T poros dari dasar
= +
-= ft
Diameter poros :
* Torsi moment puntir
Tc = ( Joshi, pers 14.8 )
= =
* Torsi maximum Tm =
Ditetapkan = 1.5 Tc
Tm = 1.5 x =
* fs = Tm ( Joshi, pers. 14.9 )
Zp keterangan : fs = shear stress
Zp = modulus polar ( section dari luasan poros ) dp = diameter poros
Zp =
16
Zp = Tm = =
fs dp3=
dp3=
dp = cm
cm3
119.733925 3.14 38.1318 3.3
∏ x dp3
4115.8537 550 7.4834 kg.m 1081.5080 39.4150 27.4390 kg.m Hp x 75 x 60
2 x ∏ x N
27.4390 41.1585 1.5 - 2.5 Tc
2460
16.8 1 3.5
550
14.3
VI.E.1.c. Perhitungan Sistem Pendingin Kopling :
Untuk menghubungkan poros pengaduk dengan penggerak poros
Gaya tiap baut =
Keterangan :
µ = koefisien friksi antara poros dan sleeve = n = jumlah baut, ditetapkan = 4
d = diameter poros = 3.3 cm Tm =
P = = ˂ ( memenuhi )
Luas baut, A = P = =
fs
Diameter baut, D =
= in
Sehingga diameter coupling =
= 3 in
kg/cm2 2460
1 1/2 1576.7592
550
2.8668 cm2
( 0.785 x A )0.5 8231.7073
( ∏ x µ x d x 1/2n ) 2Tm 5.221 1576.7592 sleeve coupling 0.25 4115.8537 kg.m
( Joshi, hal. 405 )
2 x Dp Fungsi
Type :
Fungsi : Untuk menjaga suhu reaktor pada suhu 80 oC. Rate pendingin =
Panas yang diserap = kkal/jam =
Koeffisien perpindahan panas ( Kern, pers. 20-4, hal. 722 )
hc = k 2/3 C.µ 1/3 µ 0.14
Di k µo
dimana :
L = Da = diameter impeler = 24 in = 2 ft N = putaran pengaduk = rpm = rph
ρ = densitas campuran = 2.3
µ = lb/ft.det = lb/ft.jam
C = kapasitas panas = btu/lboF K = konduktivitas larutan
Di = diameter dalam bejana = 8 ft L2.N.ρ
=
=
=
btu/j.ft.
oF
µ 0.14
=
1 ( anggapan tidak terjadi perubahan viscositas )
µohc =
4 x
x
2/3 1/3=
x
x
=
Untuk pendingin dalam coil :
W air pendingin =
kg/jam
ρ
=
2.3 lb/cuft
Q air pendingin =
cuft/jam
Ukuran coil yang ekonomis antara 2 in - 2,5 in.
( Perry ed.6 hal. 11-30 )
Dipilih ukuran 2 in sch 40.
Dari Kern, diperoleh :
OD
=
=
ft
ID
=
=
ft
External surface/linear
=
ft
2/ft
at =
in
2/pipe =
ft
2/pipe
hio coil=
btu/j.ft.
oF
Rd =
;
hd =
=
Uc =
=
btu/j.ft.
oF
Ud =
=
btu/j.ft.
oF
]
[
Kmix
0.0067
sg
[ 1 - 0,0003(t - 32)]
0.0067
0.87
0.0044
2
[
1.445
[ 1 - 0.0003 (212 - 32)]
0.0044
] [
]
1.244
0.572
0.004
3134
74.92
7575.3127
0.002
4.9901
72.1267
btu/j.ft.
oF
19712.97
377117.28
2.38
2.067
3.35
0.198
0.172
0.005
0.005
1
200
0.622
1500
0.023
hio x ho
hio + ho
68.8177
Uc . hd
Uc + hd
Luas perpindahan panas
SPESIFIKASI :
1. Reaktor
Nama Alat : Reaktor Berpengaduk ( R – 223 )
Fungsi : Mereaksikan CaO dan H2O menjadi Ca(OH)2
Type : Silinder tegak dengan tutup atas dished head dan tutup bawah berbentuk conis dilengkapi dengan coil
pendingin.
Bahan Konstruksi : Carbon steel , SA – 283 Grade C
Dasar Pemilihan : - Fase zat yang bereaksi ( solid - liquid )
- Tekanan operasi ( digunakan tekanan 14,7 psia ) - Bahan tidak korosif digunakan coil pendingin
Luas perpindahan panas
∆ LMTD =
oF
A =
=
ft
2x
Luas per lilitan
∏
x
Di x
=
ft
2Banyak lilitan =
=
18
Jarak lilitan ditetapkan
3 in =
ft
Jarak coil dari dasar tangki = 3 ft
Tinggi coil =
=
ft
Tinggi larutan = 15 ft
( jadi coil bisa dipakai )
Panjang coil = A =
Af
=
linear ft
18.0705
108
51.200
108
1561265.54
0.25
( N x OD ) + [( N-1) x S]
Kondisi Operasi : Suhu Operasi = 80 °C
Tekanan Operasi = 14,7 psia Waktu Tinggal : 0,25 jam
Proses Operasi : steady state – continous reactor
Jumlah : 1 buah
Dimensi Shell :
Tinggi total tangki : 16,8 ft Tinggi Shell : 12,6 ft Diameter Shell , inside : 96 in
Tebal Shell : 1/4 in
Dimensi tutup :
Tebal tutup atas : 1/5 in Tebal tutup bawah : 1/5 in
Tinggi Tutup Atas : 1,5 ft Tinggi Tutup Bawah : 3,5 ft
2. Coil pendingin
Tinggi : 6,785 ft
Diameter impeler : 2 ft Jumlah lilitan : 18 lilitan
3. Pengaduk
- Jumlah pengaduk : 1 buah
- Dimensi :
Lebar blade
:
4.8
Panjang blade
:
6
Diameter impeler
:
24
Lebar baffle
:
6
Type poros
:
hot rolled carbon steel
Diameter poros
:
in
Panjang poros
:
ft
Putaran pengaduk :
rpm
Tenaga motor
:
hp
Type coupling
:
sleeve coupling
Ukuran baut penahan :
in
Jumlah baut
:
4
Diameter coupling :
3 in
1 1/2
0.2
14.3
52.23
BAB VII
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
VII.1. INSTRUMENTASI
Instrumentasi merupakan bagian yang sangat penting dalam industri kimia. Instrumentasi dapat berupa petunjuk, perekam dan
pengontrol. Untuk variabel-variabel proses yang kritis, instrumentasi dilengkapi dengan alat otomatis, karena bekerjanya peralatan proses dalam pabrik harus dalam pengawasan yang akurat. Hal ini berdasarkan untuk
mendapatkan hasil yang optimal serta lingkungan kerja yang aman. Variabel-variabel yang dikendalikan adalah tekanan, temperatur, laju alir
dan tinggi permukaan cairan.
Tujuan utama dari pemasangan peralatan instrumentasi adalah : a. Untuk menjamin keselamatan dan efisiensi kerja
b. Untuk menjaga keamanan operasi berada dalam batas operasi yang aman.
- menjaga variabel-variabel proses berada dalam batas operasi yang aman - mendeteksi situasi bahaya dan memutus hubungan secara otomatis - mengunci dan memberikan tanda bahaya untuk prosedur proses bahaya.
c. Untuk mendapat rate produk yang diinginkan d. Untuk menjaga kualitas produk
Sedang faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemasangan
instrumentasi adalah :
a. Level, range dan fungsi dari instrumentasi.
b. Ketelitian yang dibutuhkan serta pengaruh pemasangan instrumentasi. c. Bahan konstruksi serta pengaruh pemasangan instrumentasi.
Alat-alat instrumentasi yang dipasang pada pra rencana pabrik Biodiesel
adalah :
1. Flow Control (FC)
Flow Control adalah alat yang digunakan untuk mengontrol kecepatan
aliran pada sistem tertentu.
2. Level Indikator (LIC)
Level Indikator Control adalah alat yang digunakan untuk menunjukkan
ketinggian cairan pada sistem tertentu dan pengaturan aliran yang
keluar system .
3. Pressure Indikator Control (PIC)
Pressure Indikator Control adalah alat yang digunakan untuk
mengetahui dan mengontrol tekanan pada alat proses, sekaligus pembacaan langsung pada alat ukur.
4. Temperatur Control (TC)
Temperatur Control adalah alat yang digunakan untuk mengendalikan
5. Temperatur Indikator Control (TIC)
Temperatur Indikator Control adalah alat yang digunakan untuk
mengetahui sekaligus mengendalikan suhu dalam aliran proses pada
harga yang ditentukan.
6. Weight Control (WC)
Weight Control adalah alat yang digunakan untuk mengatur berat bahan
[image:69.595.116.523.361.664.2]yang masuk pada suatu alat sesuai dengan yang ditetapkan.
Tabel VII.1. Pemasangan alat kontrol Pra rencana pabrik Biodiesel
No Nama Alat Kode Instrumen Fungsi
1
2
3
Dorrco Fluosolids Calciner
Reaktor
Heater
R - 210
R – 223
E - 114 E - 315
TC
LC TC FC TC
Untuk mengatur temperatur dalam calciner.
Untuk mengatur ketinggian liquida Untuk mengatur temperatur didalam reaktor.
VII.2. KESELAMATAN KERJA
Dalam suatu pabrik keselamatan kerja harus mendapat perhatian yang besar, karena bila masalah ini diabaikan akan mengakibatkan
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan memperhatikan keselamatan kerja yang baik dan teratur, secara psikologis juga akan membuat para pekerja aman dan tenang sehingga dapat berkonsentrasi pada
pekerjaannya, dengan demikian produktifitas juga akan meningkat.
Usaha untuk menjaga keselamatan kerja bukan semata-mata
ditujukan pada faktor manusianya saja, tetapi juga untuk menjaga peralatan yang ada dalam pabrik. Terpeliharanya peralatan dengan baik, dapat menyebabkan penggunaan alat dalam jangka waktu lebih lama.
Secara umum ada 3 macam bahaya yang bisa terjadi dalam pabrik, sehingga yang harus diperhatikan dalam perencanaan yaitu :
a. Bahaya kebakaran b. Bahaya mekanik
c. Bahaya terhadap kesehatan
VII.2.1. Bahaya Kebakaran
Bahaya kebakaran merupakan hal yang sangat membutuhkan perhatian. Oleh karena itu diperlukan pengamanan yang sebaik-baiknya, terutama pada proses produksi.
• Penempatan bahan-bahan yang mudah terbakar di tempat yang tertutup
dan jauh dari sumber api.
• Larangan merokok di lingkungan pabrik, kecuali pada tempat-tempat
yang telah disediakan.
• Pemasangan pipa air yang melingkari seluruh lokasi pabrik (water
hydrant).
• Pemasangan kabel listrik yang diatur rapi dan jauh dari panas.
• Pemasangan alat pemadam kebakaran disetiep tempat yang paling
rawan.
VII.2.2. Bahaya Mekanik
Bahaya mekanik biasanya disebabkan oleh pengerjaan konstruksi
yang tidak memenuhi syarat yang berlaku. Sebagai contoh untuk peralatan pabrik seperti baja/tangki harus disediakan seleksi bahan
konstruksi, juga penyediaan alat-alat kontrol yang kesemuaanya itu menghindari terjadinya peledakan. Konstruksi bangunan harus diperhatikan kekuatannya. Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu
perawatan secara periodik terhadap seluruh peralatan dan instalasi pabrik.
VII.2.3. Bahaya Terhadap Kesehatan
Bahaya jenis ini kemungkinan sangat kecil sekali dalam pabrik Biodiesel. Sebab baik bahan baku maupun produk tidak mempunyai sifat
No Alat Pelindung Yang perlu dilindungi 1
2 3
Masker
Topi Pengaman Sepatu Pengaman
Petugas yang bekerja di bagian alat proses Petugas yang bekerja di bagian alat proses
BAB VIII
UTILITAS
Dalam sebuah pabrik, utilitas meupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan mengingat saling berhubungan antara proses industri dengan
kebutuhan utilitas untuk proses tersebut. Dalam hal ini, utilitas dari suatu pabrik terdiri atas :
1. Unit pengolahan air
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan air pendingin, air proses, air sanitasi, dan air pengisi boiler.
2. Unit pembangkitan “steam”
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan “steam” pada proses evaporasi, pemanasan, dan “supplay” pembangkitan tenaga listrik.
3. Unit pembangkitan tenaga listrik
Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan listrik bagi alat – alat
bangunan, jalan raya, dan lain sebagainya. 4. Unit bahan bakar
Unit ini berfungsi sebagai penyedia bahan bakar bagi alat – alat, generator,
boiler, dan sebagainya. 5. Unit pengolahan limbah
Sistem Pengolahan Air
Air adalah suatu zat yang banyak terdapat dialam bebas. Sesuai dengan
tempat sumber air tersebut berasal, air mempunyai fungsi yang berlainan, dengan karakteristik yang ada. Air banyak sekali diperlukan didalam kehidupan, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Didalam pabrik ini dibedakan menjadi 2 bagian utama dalam sistem pengolahan air. Bagian pertama adalah unit pengolahan air sebagai unit penyedia
kebutuhan air dan unit pengolahan air buangan sebagai pengolahan air buangan pabrik sebelum dibuang kebadan penerima air.
Dalam pabrik ini sebagian besar air dimanfaatkan sebagai air proses dan sebagai media perpindahan energi. Untuk melaksanakan fungsi tersebut, air harus mengalami pengolahan terlebih dahulu sehingga pabrik dapat berfungsi dengan
handal, aman, dan efisien.
Secara umum fungsi air di pabrik ini terbagi dalam beberapa sistem
pemakaian, masing – masing mempunyai persyaratan kualitas yang berbeda sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Sistem pemakaian tersebut antara lain adalah :
1. Sebagai air pendingin. 2. Sebagai air proses.
VIII.1 Unit Penyediaan Steam
Unit penyediaan steam berfungsi untuk menyediakan kebutuhan steam,
yang digunakan sebagai media pemanas pada proses pabrik ini.
Direncanakan boiler menghasilkan steam jenuh pada tekanan 4,5 atm pada
suhu 148oC dengan hv = 1179,3 Btu/lb
No. Nama alat
Steam (kg/jam)
Steam (lb/jam)
1 Heater 828,4468 1826,4124
Total kebutuhan steam = 1826,4124 lb/jam
Untuk faktor keamanan dari kebocoran – kebocoran yang terjadi, maka
direncanakan steam yang dihasilkan 20% dari kebutuhan steam total : = 1,2 x kebutuhan normal ( 1826,4124 ) = 2191,6949 lb/jam
direncanakan boiler menghasilkan steam jenuh pada tekanan : Tekanan = 476 kPa = 69,02 psia Suhu = 302 oF = 148 oC Menghitung Kebutuhan Bahan Bakar :
(Severn, W.H, hal.142)
Dimana :
eb = effisiensi boiler 60 - 85% ditetapkan eb = 70% (Severn, W.H, hal.142) F = nilai kalor bahan bakar,Btu/lb
hv = 1180,522 Btu/lb (Steam Table) hf = 271,803 Btu/lb (suhu air = 100oC) (SteamTable)
eb = 70% (diambil effisiensi tengah)
F = nilai kalor bahan bakar
Digunakan bahan bakar diesel oil 12,6oAPI (0,84% sulfur) (Perry eds 7, T.27-6) Dari Perry ed 7, fig.27-6, didapat : relative density, ρ = 61,18 lb/ft3 = 8,178 lb/gall
Heating Value = 137273 Btu/gal
Maka :
F = 153000 Btu/gall = 18707,6 Btu/lb
(Severn, W.H, hal.142)
mf = 2191,695 ( 1180,522 - 271,8 ) x 100 70 X 18707,597
= 3650,101 lb/hari
Penentuan Power Boiler :
dimana :
Angka – angka 970,3 dan 34,5 adalah suatu penyesuaian pada penguapan 34,5 lb
atm, untuk kondisi demikian diperlukan enthalpy penguapan sebesar 970,3 Btu/lb.
hp = 2191,695 ( 1180,522 - 271.8 ) = 2,9748 hp 970,3 X 34,5
Penentuan heating surface boiler :
Untuk 1 hp boiler dibutuhkan 10 ft2 heating surface. (Severn,W.H, hal. 140) Total heating surface = 10 x 0,406 = 29,7478 ft2
Kapasitas Boiler :
= 2191,695
( 1180,522 - 271,8 ) 1000
= 1991,635 btu/jam
Faktor Evaporasi =
=
= 0,9365
Kebutuhan air untuk pembuatan steam :
= 2191,6949 0,9365
= 2340,2191 lb/jam = 1061,5068 kg/jam
Densitas air pada 30oC = 993,56314 kg/m3 (Badger, App 9 hal 733) Volume air = 1061,5068 kg/jam
993,56314 = 1,0684 m3/jam = 25,6420 m3/hari
Spesifikasi :
Nama alat : Boiler
Type : Fire tube boiler (tekanan < 10 atm)
Heating surface : 29,7478 ft2
Kapasitas boiler : 1991,635 btu/jam
Rate steam : 2191,6949 lb/jam Effisiensi : 70%
Bahan bakar : Diesel oil 12,6oAPI Rate bahan bakar : 152,0876 lb/jam
Jumlah : 1 buah
VIII.2. Unit Penyediaan Air
Air di dalam pabrik memegang peranan penting dan harus memenuhi persyaratan tertentu yang disesuaikan dengan masing – masing keperluan di
dalam pabrik. Penyediaan air untuk pabrik ini direncanakan dari air sungai.
Air sungai sebelum masuk ke dalam bak penampung, dilakukan
(reservoir). Dari tangki penampung kemudian dilakukan pengolahan (dalam unit water treatment). Untuk menghemat pemakaian air maka diadakan sirkulasi.
Air dalam pabrik ini dipakai untuk : 1. Air sanitasi. 2. Air umpan boiler
3. Air pendingin 4. Air proses
VIII.2.1. Air Sanitasi
Air sanitasi untuk keperluan minum, masak, cuci, mandi, dan sebagainya. Berdasarkan S.K Gubernur Jatim No.413/1987, baku mutu air baku harian :
Parameter Satuan S.K Gubernur
Suhu oC Suhu air normal (25 - 30oC)
Kekeruhan Skala NTU
Warna Unit Pt-Co
SS Ppm
pH 6 - 8,5
Alkalinitas ppm CaCO3
CO2 bebas ppm CO2
DO ppm O2 > = 4
Nitrit ppm NO2 Nihil
Ammonia ppm NH3-N 0,5
Tembaga ppm Cu 1
Fosfat ppm PO4
Sulfida ppm H2S Nihil
Besi ppm Fe 5
Krom heksafalen ppm Cr 0,05
Mangan ppm Mn 0,5
Seng ppm Zn 5
Timbal ppm Pb 0,1
COD ppm O2 10
Kebutuhan air sanitasi untuk pabrik ini adalah untuk :
- Karyawan, asumsi kebutuhan air untuk karyawan = 25 liter/hari per orang
= 25 liter/hari per orang x 82 orang = 2,05 m3/hari - Keperluan Laboratorium = 20 m3/hari - Untuk menyiram kebun dan kebersihan pabrik = 10 m3/hari - Cadangan/lain – lainnya = 8 m3/hari
Total kebutuhan air sanitasi = 40,05 m3/hari
VIII.2.2. Air Umpan Boiler
Air ini dipergunakan untuk menghasilkan steam didalam boiler. Air
umpan boiler harus memenuhi persyaratan yang sangat ketat, karena kelangsungan operasi boiler sangat bergantung pada kondisi air umpannya.
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi antara lain :
1. Bebas dari zat penyebab korosi, seperti asam, gas – gas terlarut.
2. Bebas dari zat penyebab kerak yang disebabkan oleh kesadahan yang
tinggi, yang biasanya berupa garam – garam karbonat dan silika.
3. Bebas dari zat penyebab timbulnya buih (busa) seperti zat – zat organik, anorganik, dan minyak.
4. Kandungan logam dan impuritis seminimal mungkin.
Kebutuhan air umpan boiler dapat diketahui pada perhitungan