i
PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL DAN
KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP
TINGKAT KORUPSI PEMERINTAH DAERAH
(Studi Pemerintah Daerah Indonesia Tahun 2008 dan 2010)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana
Ekonomi Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh:
RUDY HARTANTO
F1311081
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
ii
PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL DAN KARAKTERISTIK
PEMERINTAH DAERAH TERHADAP TINGKAT KORUPSI
PEMERINTAH DAERAH
(Studi Pemerintah Daerah Indonesia Tahun 2008 dan 2010)
RUDY HARTANTO
F1311081
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh desentralisasi fiskal dan karakteristik pemerintah daerah terhadap tingkat korupsi di pemerintah daerah. Karakteristik pemerintah daerah yang digunakan dalam penelitian ini meliputi ukuran pemerintah daerah, penduduk, belanja pegawai, pendapatan pajak
daerah, dan Human Develompent Index (HDI) di setiap pemerintah daerah.
Sedangkan untuk tingkat korupsi, dalam penelitian ini digunakan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) dan data dari Mahkamah Agung (Mahkamah Agung Republik Indonesia/MA RI).
Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2008 dan tahun 2011. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda serta menggunakan pengujian analisis sensitivitas untuk Tujuan dari penggunaan analisis sensitifitas ini adalah untuk memperoleh tingkat keyakinan yang cukup bagi peneliti dalam menguji pengaruh variabel dependen terhadap variabel independen. Penelitian ini menganalisis 72 pemerintah daerah untuk regresi berganda menggunakan pengukuran Indeks Persepsi Korupsi (IPK), sedangkan untuk analisis sensitivitas dengan data korupsi dari MA RI menggunakan 200 pemerintah daerah di Indonesia.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat korupsi di Indonesia yang menggunakan pengukuran IPK dipengaruhi oleh faktor jumlah penduduk dan pendapatan pajak daerah. Pengukuran analisis sensitivitas berdasarkan data yang diperoleh dari MA RI tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel bebasnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengukuran korupsi tidak hanya terbatas pada sidang kasus korupsinya saja, akan tetapi banyak faktor yang kompleks yang mungkin bisa melandasinya.
Kata Kunci: Pemerintah Daerah, Korupsi, Desentralisasi Fiskal,
Karakteristik Pemerintah Daerah.
iii
PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL DAN KARAKTERISTIK
PEMERINTAH DAERAH TERHADAP TINGKAT KORUPSI
PEMERINTAH DAERAH
(Studi Pemerintah Daerah Indonesia Tahun 2008 dan 2010)
RUDY HARTANTO
F1311081
ABSTRACT
This study aimed to determine the effect of fiscal decentralization and local government characteristics on the level of corruption in local government. Characteristics of the local government used in this study include the size of local government, population, spending on personnel, local tax revenues, and Human Develompent Index (HDI) in each local government. As for the level of corruption, in this study used the Corruption Perception Index (IPK) and the data from the Supreme Court (Supreme Court of the Republic of Indonesia / MA RI).
The data used in this research that Local Government Finance Report (LKPD) in 2008 and in 2011. The analysis in this study using multiple regression analysis and the use of sensitivity analysis for objective testing of the use of sensitivity analysis is to gain a level of confidence sufficient for researchers to examine the effect of the dependent variable to the independent variables. This study analyzed 72 local governments to use multiple regression measurements Curruption Perception Index (IPK), whereas for the sensitivity analysis of data corruption from using the RI MA 200 local governments in Indonesia.
Results of this study indicate that the level of corruption in Indonesia used measurement IPK influenced by factors population and local tax revenues. Measurement sensitivity analysis based on data obtained from MA RI no significant effect on the independent variable. This shows that the measurement of corruption is not confined to the trial of corruption cases, but also many complex factors that may be underlying.
Keywords: Local Government, Corruption, Fiscal Decentralization, Local Government Characteristics.
v
vi
MOTTO
Jangan Patah Semangat Walau Apapun yang Tejadi, Jika Kita Menyerah
Maka Habislah Sudah. –TOP ITTIPAT-
Sesungguhnya jika kita bias sabar, itu karena Allah yang memberinya
“washbirwamaashobrukaillabillah.”
“Dan bersabarlah, dan tidaklah ada kesabaranmu itu kecuali dari Allah.”
(QS. An-Nahl: 128)
vii
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan untuk:
ALLAH SWT
Untuk semua rahmat, nikmat, dan karuniaNya
Kedua Orang Tua Dan Keluarga Besarku
Untuk dorongan, motivasi dan kasih sayangnya
Untuk semua teman-teman tanpa terkecuali
Terima kasih semuanya...
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahirobbil‟alamin, Segala puji dan rasa syukur yang tidak
terhingga kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL DAN KARAKTERISTIK
PEMERINTAH DAERAH TERHADAP TINGKAT KORUPSI
PEMERINTAH DAERAH ini dengan baik.
Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan skripsi ini
tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik berupa moral maupun material,
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati penulis menyampaikan ungkapan terima kasih yang tulus kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ravik Karsidi. M.S., Selaku Rektor Universitas
Sebelas Maret.
2. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret.
3. Bapak Drs. Santosa Tri Hananto, M.Si, Ak Selaku Ketua Jurusan Dekan
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
ix
4. Bapak Dr. Subekti Jamaludin, SE, MSi, Ak selaku pembimbing
akademik penulis.
5. Bapak Agung Nur Probohudono, SE, MSi, PhD, Ak selaku pembimbing
skripsi. Terima kasih atas pengorbanan waktu dan pemikiran, saran,
kritik, dorongan dan motivasi yang telah banyak membantu dalam
penulisan skirpsi ini. Salam Semangat pak.
6. Bapak Sutaryo, SE, MSi, Ak, penulis ucapkan terima kasih telah
memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan, arahan, motivasi dan
inspirasi selama penulis mengikuti perkuliahan di Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret dari awal sampai meraih gelar ini, baik secara
formal maupun informal. Penulis ucapkan terima kasih atas bantuannya
selama ini.
7. Bapak Dr. Payamta, SE, MSi, Ak, CPA, penulis ucapkan terima kasih,
atas ilmu pengetahuan dan arahan terutama di bidang audit, dan terima
kasih sudah mengijinkan penulis menambah ilmu pengetahuannya di
Kantor Akuntan Publik Dr. Payamta CPA .
8. Bapak-bapak dan Ibu-ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya.
9. Keluarga tercinta, terima kasih kepada bapak dan ibu yang telah
memberikan dorongan untuk melanjutkan kuliah dalam memperoleh
gelar sarjana ini. Tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada
kakak dan adik penulis yang telah memberikan dorongan dan doa
selama ini.
10.Bapak timin yang telah membantu kelancaran proses administrasi.
x
11.Teman-teman kelas S1 Akuntansi Transfer angkatan 2011, masculine,
ardi, okky, sidiq, azka dan teman-teman lainnya, penulis ucapkan terima
kasih atas bantuannya selama perkuliahan di Fakultas Ekonomi UNS ini.
12.Teman-teman satu bimbingan skripsi, penulis ucapkan terima kasih
kepada Dora, Diyan, Isna, Tyara, Masculine. Terima kasih atas
kerjasamanya dalam bimbingan skripsi ini.
13.Teman-teman kost “Gedung Putih” terima kasih atas bantuan dan
motivasi selama ini.
14.Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan pada penulis, terima kasih banyak.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam
penulisan ini. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat
penulis harapkan dari pembaca skripsi ini. Semoga skripsi ini bisa
bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Surakarta, Juli 2013
Rudy Hartanto
xi
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
3. Karakteristik Pemerintah Daerah ... 18
xii
A. Desain Penelitian/Jenis Penelitian ... 45
B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 45
C. Data dan Sumber Data ... 46
D. Definisi Operasional Variabel ... 47
E. Metode Analisis Data ... 54
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 61
A. Populasi dan Sampel Penelitian ... 61
xiii
C. Saran ... 85
DAFTAR PUSTAKA ... 87
LAMPIRAN ... 92
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel I.1 Tabel jumlah 10 propinsi dengan jumlah laporan dugaan kasus
korupsi terbesar di Indonesia (tahun 2004-2010) ... 7
Tabel IV.1 Sampel dan Observasi Dalam Penelitian ... 61
Tabel IV.2 Hasil Statistik Deskriptif Tingkat Korupsi dengan IPK ... 62
Tabel IV.3 Hasil Statistik Deskriptif Tingkat Korupsi dengan Data MA ... 64
Tabel IV.4 Hasil Uji Normalitas Dengan IPK ... 67
Tabel IV.5 Hasil Uji Normalitas Dengan Data MA Setelah LAG dan Transformasi ... 68
Tabel IV.6 Hasil Uji Multikolinearitas Dengan IPK ... 69
Tabel IV.7 Hasil Uji Multikolinearitas Dengan MA Setelah LAG dan
Tabel IV.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi Dengan Data MA Setelah LAG dan Transformasi ... 76
xv
Tabel IV.14 Hasil Uji Signifikansi Parameter Dengan IPK ... 78
Tabel IV.15 Hasil Uji Signifikansi Parameter Dengan Dengan Data MA
Setelah LAG dan Transformasi ... 79
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Jumlah Kabupaten/Kota dan Provinsi dari tahun 1999-2007
(Bapennas, studi evaluasi dampak pemekaran daerah,2008) ... 3
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian ... 34
Gambar 4.1 Hasil Uji Heterokedastisitas Dengan IPK ... 72
Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas Dengan MA Sebelum LAG dan
Transformasi ... 73
Gambar 4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas Dengan MA Setelah LAG dan
Transformasi ... 73
xvii
LAMPIRAN
Lampiran 1 Perhitungan Indeks Korupsi yang dilakukan oleh lembaga
Transparancy Index Indonesia
Lampiran 2 Tingkat korupsi dengan menggunakan Indeks Persepsi Korupsi
(IPK) tahun 2008
Lampiran 3 Tingkat korupsi dengan menggunakan Indeks Persepsi Korupsi
(IPK) tahun 2010
Lampiran 4 Tingkat korupsi dengan menggunakan Data Mahkamah Agung
tahun 2008
Lampiran 5 Tingkat korupsi dengan menggunakan Data Mahkamah Agung
tahun 2010
Lampiran 6 Surat Pernyataan Skripsi