• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMAKAIAN PERPADUAN LEKSEM BAHASA INDONESIA DALATABLOID Pemakaian Perpaduan Leksem Bahasa Indonesia Dalam Tabloid Nova Edisi Juli 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMAKAIAN PERPADUAN LEKSEM BAHASA INDONESIA DALATABLOID Pemakaian Perpaduan Leksem Bahasa Indonesia Dalam Tabloid Nova Edisi Juli 2012."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PEMAKAIAN PERPA

TABL

Untuk

Jurusan Pendid

FAKULTAS

UNIVERSITA

0

PADUAN LEKSEM BAHASA INDONESIA D

TABLOID NOVA EDISI JULI 2012

Jurnal Publikasi

tuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat

Sarjana S-1

ndidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

ENI AYUNINGSIH

A 310 080322

S KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

DALAM

(2)
(3)
(4)

3 ABSTRAK

PEMAKAIAN PERPADUAN LEKSEM BAHASA INDONESIA DALAM TABLOID NOVA EDISI JULI 2012

Oleh:

Eni Ayuningsih1, Agus Budi Wahyudi2, dan Andi Haris Prabawa3 1

Mahasiswa Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah FKIP UMS, 2Staf Pengajar UMS Surakartaselaku pembimbing 1, Staf Pengajar UMS Surakarta

selaku pembimbing 2,

Penelitian ini membahas pemakaian perpaduan leksem bahasa Indonesia dalam tabloid Nova edisi Juli 2012. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengidentifikasi golongan paduan leksem bahasa Indonesia dalam tabloid Nova edisi Juli 2012, 2) Mendiskripsikan pemakaian perpaduan leksem bahasa Indonesia dalam tabloid Nova edisi Juli 2012. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data tertulis berupa teks paduan leksem bahasa Indonesia tabloid Nova edisi Juli 2012. Sumber data dalam suatu penelitian sangat mutlak keberadaannya. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini mempunyai sumber data yang jelas dan pasti yaitu dari tabloid Nova. Jenis penelitian ini menggunakan metode diskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode simak karena cara yang diguanakan untuk memperoleh data dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Data penelitian ini dianalisis menggunakan metode agih dan metode padan. Teknik dasar metode agih adalah teknik bagi unsur langsung. Metode padan yang digunakan adalah metode padan referensial dengan teknik dasar pilah unsur penentu. Berdasarkan hasil analisis paduan leksem pada tabloid Nova edisi Juli 2012 diperoleh lima golongan paduan leksem yaitu tipe A, B, C, D, dan E. Tipe A (subordinatif substantif) terdapat 12 subtipe, tipe B (subordinatif atributif) terdapat 8 subtipe, tipe C (koordinatif) terdapat 6 subtipe, tipe D (proleksem), dan tipe E (sintetis) dibagi menjadi bentuk terikat dan bentuk bebas, bentuk terikat dan bentuk terikat. Makna yang dikaji adalah makna leksikal dan gramatikal. Makna leksikal pada leksem tanpa konteks apapun sedangkan makna gramatikal yang terdapat pada perpaduan leksem karena proses afiksasi dan komposisi.

(5)

4 A. Pendahuluan

Kata sangat penting untuk memperjelas komunikasi. Dale (dalam Tarigan, 1984: 45) mengatakan kata merupakan suatu bunyi atau kelompok bunyi yang mengandung makna dan merupakan kesatuan ujaran yang dapat berdiri sendiri. Kata dibedakan dari leksem, karena leksem merupakan bahan dasar yang setelah mengalami “pengolahan gramatikal” menjadi kata dalam “subsistem gramatikal”. Dengan kata lain leksem merupakan satuan terkecil dari leksikon. Pembentukan kata dalam bahasa indonesia bersifat rekursif : sebuah leksem atau lebih setelah mengalami proses morfologis menjadi kata, dan unsur ini kemudian dapat mengalami proses morfologis lagi dan menjadi kata ‘baru” (Brown dalam Kridalaksana, 1988: 59). Morfologi dipandang sebagai subsistem yang berupa proses yang mengolah leksem menjadi kata. Leksem sebagai satuan leksikal merupakan input dari proses itu, sedangkan kata sebagai satuan gramatikal berperan sebagai output.

Perpaduan leksem dalam hal ini menekankan pada paduan leksem yang disebut sebagai kompositium atau calon kata majemuk. Jadi, paduan leksem berbeda dengan kata majemuk. Paduan leksem dapat ditentukan dengan cara mengidentifikasi melalui ciri-ciri paduan leksem yaitu ketaktersisipan, ketakterluasan, dan ketakterbalikan. Banyak ditemukan paduan leksem dalam tabloid Nova. Istilah leksem lazim digunakan dalam studi semantik untuk menyebut satuan bahasa bermakna. Misalnya pada kutipan kalimat dalam tabloid Nova berikut.

“Selama ini Anda dan Yulia selalu bilang, rumah tangga baik-baik saja tapi nyatanya kini bercerai.Ada apa sebenarnya?”(Tabloid NOVA:hal 6, edisi 1271/XXV)

(6)

5

(papan, batu, dsb) bersusun bertingkat-tingkat’ (KBBI, 2008: 1396). Jika dipadukan maka akan mempunyai makna ‘sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan di rumah atau keluarga’. Makna leksem rumah dan makna leksem tangga tidak berkaitan dengan makna kompositum rumah tangga. Paduan leksem tersebut bersifat koordinatif (sederajat), komponen urutannya tetap dan tidak dapat dibalikkan atau ditukar posisinya.

Memperhatikan uraian di atas, penelitian ini merumuskan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimana golongan paduan leksem bahasa Indonesia dalam tabloid Nova edisi Juli 2012? (2) Bagaimana pemakaian perpaduan leksem bahasa Indonesia dalam tabloid Nova edisi Juli 2012?

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi golongan paduan leksem bahasa Indonesia dalam tabloid Nova edisi Juli 2012, (2) Mendiskripsikan pemakaian perpaduan leksem bahasa Indonesia dalam tabloid Nova edisi Juli 2012.

B. Metode Penelitian

1. Tempat dan waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Surakarta pada bulan Agustus – November 2012.

2. Jenis Penelitian

(7)

6 3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah tabloid Nova edisi Juli 2012. Objek penelitian adalah perpaduan leksem bahasa Indonesia dalam tabloid Nova edisi Juli 2012.

4. Sumber Data

Sumber data adalah asal data penelitian itu diperoleh. Sumber data penelitian ini berupa tabloid Nova edisi Juli 2012.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode simak. Teknik simak adalah suatu metode pemerolehan data yang dilakukan dengan cara menyimak suatu penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1993: 133). Teknik lanjutan berikutnya yang dilakukan dengan teknik simak adalah teknik catat. Teknik catat adalah mencatat beberapa bentuk yang dianggap relevan atau dapat dimasukkan ke dalam penelitian dari penggunaan bahasa yang digunakan secara tertulis tersebut. Cara kerja pengumpulan data yaitu dengan membaca sumber dan mencatat data yang akan dianalisis sesuai dengan pokok permasalahan yaitu pemakaian perpaduan leksem bahasa Indonesia. Setelah data terkumpul maka tahap berikutnya adalah klasifikasi data yang mengandung paduan leksem. Pengklasifikasian tersebut dapat mempermudah dalam menganalisis data.

6. Keabsahan Data

(8)

7

memanfaatkan penggunaan beberapa metode yaitu observasi dan dokumentasi untuk informasi dengan harapan keabsahan data dapat diperhatikan.

7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode agih dan metode padan referensial. Metode agih alat penentunya bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri (Sudaryanto, 1993: 15). Teknik dasar yang digunakan adalah teknik bagi unsur langsung atau teknik BUL. Metode padan alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (language) yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993: 13). Teknik dasar yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu atau teknik PUP. Daya pilah yang digunakan berupa daya pilah referensial.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Data yang terdapat pada tabloid Nova edisi Juli 2012 berupa paduan leksem atau calon kata majemuk yang disebut sebagai kompositum. Data ditemukan sebanyak 81 kompositum. Data diklasifikasikan berdasarkan tipe paduan leksem. Tipe paduan leksem tersebut yaitu tipe A, B, C, D, dan E. Tipe A ditemukan sebanyak 12 subtipe, tipe B di temukan sebanyak 8 subtipe, tipe C ditemukan sebanyak 6 subtipe, dan tipe E ditemukan kompositum bentuk terikat + bentuk bebas dan bentuk terikat + bentuk terikat.

Tiap leksem dikaji berdasarkan makna leksikal dan kompositum dikaji berdasarkan makna gramatikal. Makna gramatikal muncul sebagai akibat berfungsinya sebuah leksem di dalam kalimat. Makna gramatikal terjadi sebagai hasil proses gramatikal berupa afiksasi dan komposisi.

1. Tipe A

(9)

8

afiks di antara komponen-komponennya. Penelitian ini ditemukan 12 subtipe. Paduan leksem tipe A terdiri dari: tipe A1 (buah hati, hidung pesawat, kepala desa, dan kepala daerah), tipe A2 (ulang tahun dan bela

diri), tipe A3 (anak angkat, nasi goreng, dan ayam goreng), tipe A5

(kerjasama), tipe A7 (minyak goreng, daya tahan, dan uang jasa), tipe A9 (suka cita, anakkandung, dan buah bibir), tipe A10 (uang muka), tipe A12 (kereta api), tipe A13 (nara sumber), tipe A16 (bulan puasa, bulan madu, dan musim hujan), dan tipe A19 ( tukang pijat dan juru masak)

Contoh perpaduan leksem tipe A.

Ayo ikut rayakan ulang tahun Tupperware ke-21 dengan berbagi pada sesama melalui kegiatan donor darah! Dan dapatkan hadiah produk Tupperware. (Nova: hal 24, NO.1272/XXV)

Kalimat di atas terdapat perpaduan leksem tipe A2 yaitu ulang tahun. Ulang mempunyai makna ‘lakukan lagi dan kembali seperti semula’ (KBBI, 2008:1520). Tahun mempunyai makna ‘masa yang lamanya dua belas bulan’ (KBBI, 2008: 1377). Makna leksem ulang dan leksem tahun berkaitan secara tidak langsung dengan makna kompositum ulang tahun. Makna kompositum ulang tahun berarti ‘hari ketika suatu peristiwa terjadi atau hari lahir’ (KBBI, 2008: 1521).

Terdapat pula perpaduan leksem yang berafiks seperti kalimat berikut. JIKA CALON RAJA BERULANG TAHUN. (Nova: hal 1, NO.1271/XXV)

Kalimat di atas terdapat perpaduan leksem yang berprefiks yaitu berulang tahun. Perpaduan leksem berulang tahun merupakan hasil prefiksasi ber- dengan kompositum ulang tahun, mempunyai makna ‘dalam keadaan ulang tahun’.

2. Tipe B

(10)

9

besifat predikat dan sebagai satuan maknanya tergantung dari nomina di luar kompositum itu (Kridalaksana, 2009: 126). Huruf a kecil dan b kecil sebagai tanda komponen kompositum sedang X tanda komponen di luar kompositum itu sebagai modifikator. Unsur lain di luar kompositum ditandai dengan Y.

Paduan leksem tipe B terdiri dari: tipe B1 (sakit hati, patah hati, putus asa, senang hati, jatuh hati, salah paham, keras kepala, banyak bicara,

berat hati, dan masuk akal), tipe B2 (jarak jauh), tipe B3 (terima kasih,

bunuh diri, buka puasa, turun gunung, ambil pusing, angkat bicara, diam

diri, cuci tangan, buang air, banting tulang, dan jalan kaki), tipe B5 (luar

biasa, luar kota, luar negeri, siap pakai, dan jauh hari), tipe B9 (tahan

lama), tipe B10 (patah arang), tipe B12 (pulang kampung), tipe B13 (naik

haji, jatuh cinta, dan jatuh hati).

Contoh paduan leksem tipe B.

Ini kesalahpahaman dan tidak ada hubungannya dengan Raffi.(Nova: hal 13, NO.1273/XXV)

Kalimat di atas terdapat perpaduan leksem tipe B1 yaitu kesalah pahaman. Kesalahpahaman merupakan hasil konfiksasi ke-an dengan kompositum salah paham. Salah mempunyai makna ‘tidak benar atau tidak betul’ (KBBI, 2008: 1206). Paham mempunyai makna ‘pengertian’ (KBBI, 2008: 998). Makna leksem salah dan leksem paham berkaitan secara tidak langsung dengan makna kompositum salah paham. Makna kompositum salah paham berarti ‘salah dan keliru dalam memahami pembicaraan, pernyataan, sikap orang lain (biasanya menimbulkan reaksi bagi yang bersangkutan) atau salah tangkap’ (KBBI, 2008: 1207). Makna kompositum kesalahpahaman berarti ‘suatu hal yang salah dan keliru dalam memahami pembicaraan, pernyataan, dan sikap orang lain’.

(11)

10 3. Tipe C

Tipe ini bersifat koordinatif yaitu urutan komponennya tetap dan tidak dapat dibalikkan atau ditukar posisinya.Kompositum ini mencakup 7 subtipe. Paduan leksem tipe C terdiri dari: tipe C1 (kasih sayang, cinta kasih, susah payah, dan ikut campur), tipe C2 (rumah tangga, tanah air, tanggung jawab, kembang biak, cita rasa, dan nenek moyang), tipe C3

(kawin cerai, suka duka, jatuh bangun, kembang kempis, kesana kemari, dan luar dalam), tipe C4 (suami istri dan putra putri), tipe C6 (satu padu,

terus terang, dan campur aduk), dan tipe C7 (ambil alih dan tanya

jawab).

Contoh paduan leksem tipe C

Anda juga tak perlu bersusah payah membela diri dihadapan mertua karena suami pa sti akan membela Anda bila ibunya berkata atau berpikir buruk tentang Anda. (Nova: hal 44, NO.1272/XXV)

Kalimat di atas terdapat perpaduan leksem tipe C1 yaitu bersusah payah. Perpaduan leksem bersusah payah merupakan hasil prefiksasi ber-dengan kompositum susah payah. Susah mempunyai makna ‘rasa tidak senang (karena sukar, sulit, berat, dsb)’ (KBBI, 2008: 1363). Payah mempunyai makna ‘dalam kesulitan’ (KBBI, 2008: 1033). Makna leksem susah dan leksem payah berkaitan secara tidak langsung dengan makna kompositum susah payah. Makna kompositum susah payah berarti ‘sangat sukar (susah)’ (KBBI, 2008: 1363), sedang makna kompositum bersusah payah berarti ‘mengerjakan sesuatu dengan memeras keringat’ (KBBI, 2008: 1363).

4. Tipe D

(12)

11

lazim dalam bahasa indonesia ( Kridalaksana, 2009: 148). Paduan leksem tipe D misalnya: internasional.

Contoh paduan leksem tipe D.

Novieta mengaku proyek rumah sakit menyenangkan karena banyak pengetahuan sekaligus tantangan yang diperolehnya, apalagi jika rumah sakit yang ia tangani desainnya mengacu pada standar internasional. (Nova: hal 7, NO.1272/XXV)

Kalimat di atas terdapat perpaduan leksem tipe D yaitu internasional. Inter mempunyai makna ‘(di) antara dua, (di) antara, atau tengah’ (KBBI, 2008: 542). Nasional mempunyai makna ‘bersifat kebangsaan, berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri, dan meliputi suatu bangsa’ (KBBI, 2008: 953). Makna proleksem inter dan leksem nasional berkaitan secara langsung dengan makna kompositum internasional. Makna kompositum internasional berarti ‘menyangkiut bangsa atau negeri seluruh dunia dan antar bangsa’ (KBBI, 2008: 543).

5. Tipe E

Tipe ini disebut kompositum sintetis.Kompositum sintetis terjadi dari bentuk yang secara morfologis terikat dan bentuk yang secara morfologis bebas, atau bentuk terikat dan bentuk terikat (Kridalaksana, 2009: 151). Paduan leksem tipe E terdiri dari: bentuk terikat dan bentuk bebas (ekstrakurikuler) dan bentuk terikat dan bentuk terikat ( psikologi dan grafologi)

Contoh paduan leksem tipe E.

Tak tanggung-tanggung, Cinta langsung mengambil dua jurusan sekaligus, psikologi dan ilmu politik. (Nova: hal 3, NO.1271/XXV)

(13)

12

leksem logia dan leksem psike berkaitan secara langsung dengan makna kompositum psikologi. Makna kompositum psikologi berarti ‘ilmu yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku atau ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan jiwa’ (KBBI, 2008: 1109).

D. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis perpaduan leksem pada tabloid Nova edisi Juli 2012 ditemukan 5 tipe paduan leksem yaitu tipe A, B, C, D, dan E. Terdapat 298 data berupa kalimat yang di dalamnya terdapat perpaduan leksem serta 81 data fakta. Tipe A dan tipe B komponen-komponennya berstatus berlainan (subordinatif), tipe C komponen-komponennya berstatus sederajat (koordinatif), D dan E di luar ketiganya.

Tipe A (subordinatif substantif) mempunyai kesamaan bahwa semua kompositum merupakan kompositum substantif, dan tidak ada penghubung berupa partikel atau afiks di antara komponennya. Tipe A ditemukan 12 subtipe. Tipe B (kompositum subordinatif atributif) yang sebagian besar bersifat predikat dan maknanya tergantung dari nomina di luar kompositum itu. Tipe B ditemukan 8 subtipe.

Tipe C bersifat koordinatif yaitu urutan komponennya tetap dan tidak dapat dibalikkan atau ditukar posisinya. Tipe C ditemukan 6 subtipe. Tipe D disebut kompositum berproleksem yang mencakup gabungan proleksem dan leksem. Salah satu komponenny terikat dengan unsur yang menyertainya. Tipe E disebut kompositum sintetis. Kompositum ini terdiri dari bentuk terikat dan bentuk bebas, bentuk terikat dan bentuk terikat.

(14)

13

berkaitan secara langsung, berkaitan secara tidak langsung, dan tidak berkaitan.

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2007. Leksikologi dan Leksikografi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

____________. 2009. Pengantar semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia.

Kridalaksana, Harimurti. 1988. Beberapa Prinsip Perpaduan Leksem dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Kanisius.

____________________. 2001. Kamus Linguistik Edisi Ke-3 Cetakan kelima. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

____________________. 2009. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Moleong, Lexy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Roesdakarya.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebuda yaan secara Linguistik. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Fengel dan Wegener (1995) sepanjang menyangkut komponen kimia kayu, maka perlu dibedakan antara komponen-komponen makromolekul utama dinding sel yaitu selulosa,

<> <asa_> [003.119] [E0] ha, sizler öyle kimselersinizdir ki onları seversiniz onlar ise bütün kitaba iman ettiğiniz halde sizi sevmezler, hem yüzünüze geldiler

Penyedia Jasa yang mendaftar bukan Direktur / Pimpinan Perwsahaan, agar melampirkan dan menyerahkan Surat3. Kaasa dibuat diatas Kop Perusahaanrbermaterai Rp.6.OOO,- dan

Doa merupakan obat yang paling bermanfaat. Ia merupakan musuh bagi musibah. Dapat mengobatinya dan mengatasinya, mencegah turunnya musibah atau mengangkatnya atau

Untuk Kecamatan Kedung, Welahan, Pecangaan, Pakis Aji, dan Kalinyamatan memiliki kemiripan yang paling banyak sehingga mereka membentuk satu klaster, sedangkan

Optimal conditions obtained in the mole ratio variation is 1:5 with the results of biodiesel volume 48 ml, and the optimal condition at 60 minutes reaction time, the

kecerahan pada sebuah titik ( pixel ) di dalam citra bukanlah intensitas yang real, teteapi sebenarnya adalah intensitas rata rata dari suatu area yang melingkupinya. Kontras

Menurut Rousseaue agar seorang anak dapat tumbuh dengan baik,anak harus diserahkan kepada alam.kekuatan alam. akan