SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada FISIP UPN “VETERAN” J AWA TIMUR
ABDILLAH SUPODO
0843010105
YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN “ J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
Disusun Oleh : ABDILAH SUPODO
0843010105
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skr ipsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” J awa Timur Pada tanggal 20 J uni 2013
PEMBIMBING TIM PENGUJ I :
1. Ketua
J uwito S.sos, Msi J uwito S.sos, Msi
NPT. 367049500361 NPT. 367049500361
2. Sekertaris
Dr s. Syaifuddin Zuhr i Msi NPT. 370069400351
3. Anggota
Dr s. Kusnarto, M.Si NIP. 195808011984021001
Mengetahui, WS. DEKAN
berjudul : PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KOMUNITAS BAND INDEPENDENT DALAM MENGGUNAKAN YOUTUBE SEBAGAI MEDIUM EKSISTENSI.
Penulis akui bahwa kesulitan selalu ada di setiap proses pembuatan proposal skripsi ini, tetapi faktor kesulitan itu lebih banyak datang dari diri sendiri. Semua proses kelancaran pada saat pembuatan skripsi penelitian tidak lepas dari segala bantuan dari berbagai pihak yang sengaja maupun tak sengaja telah memberikan sumbangsihnya.
Selama melakukan penulisan penelitian ini, tak lupa penulis menyampaikan rasa terima kasih pada Bapak Juwito, S.Sos,M.Si. sebagai dosen pembimbing yang telah membantu penulis selama menyelesaikan proposal ini.
Adapun penulis sampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Allah SWT. Karena telah melimpahkan segala karuniaNya, sehingga penulis mendapatkan kemudahan selama proses penulisan skripsi ini.
2. Prof. Dr. Ir. H. Teguh Suedarto, Mp, selaku Rektor UPN “Veteran” Jatim 3. Ibu Dra. Hj. Suparwati, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.
Serta tak lupa penulis memberikan rasa terima kasih secara khusus kepada:
1. Ibunda Nunuk susilowati dan Ayahanda Pal.Gunadi yang telah mendukung dan membimbing dengan penuh kasih sayang serta perhatiannya secara moril maupun materil, dan juga atas do’a yang tak henti-hentinya beliau haturkan untuk penulis. Semoga dengan adanya skripsi ini membuat ayahanda termotivasi dalam keadaan sakitnya yang sekarang ini. Serta kakak – kakakku tercinta yang selalu memberikan semangatnya kepada penulis.
2. Tak lupa penulis ucapkan rasa terima kasih secara khusus kepada teman-teman kampus :Bambang, Juve, Alex, Iyan, Rosyadi, Ovi, Meme, Rere, Dhanty, koko, Pijar Chrisandi S.sos, ahmad S.sos, Sigit supriyo S.sos, Fibri Shabirin S.sos, Novandi Prima Satria S.Sos, Reza Zakaria Anwar S.Sos, Yanuar Widihandoko S.Sos, Indah Dwi Pertiwi S.Sos, Nugroho Trihamdani S.Sos, dan terakhir pasangan saya Ayu Nadia Devina Dan semua teman-teman yang lain yang tidak bisa saya tulis . Terima kasih atas dukungan, do’a, dan semua bantuannya.
Crew, dan Wikipedia yang telah membuat saya sedikit pintar dari pada waktu jaman Sma dahulu,.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah dibutuhkan guna memperbaiki kekurangan yang ada.
Akhir kata semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca, khususnya teman-teman di Jurusan Ilmu Komunikasi.
Surabaya, 10 juni 2013
Penelitian ini di dasarkan pada fenomena tentang banyaknya band indiependent (indonesia) yang ada saat ini. Band indiependent dengan band-band kebanyakan yang biasanya menggunakan televisi maupun radio sebagai media untuk mengenalkan dirinya kepada masyarakat. Medium yang di pakai band indiependent berbeda dengan band-band kebanyakan. Salah satunya dengan menggunakan media internet dalam hal ini website youtube.
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang ada pada masyarakat dengan sedalam-dalamnya. Penelitian ini menggunakan purposive sampling untuk pemilihan informan. Penelitian ini memfokuskan pada persepsi masyarakat terhadap band indiependent dalam menggunakan youtube sebagai medium eksistensi.
Hasil dari penelitian ini menurut peneliti, masyarakat mempersepsi bahwa band indiependent menilai youtube memiliki andil dan fungsional untuk perkembangan mereka baik dalam melakukan pembuatan musik maupun yang utama sebagai media penyebaran video untuk bereksistensi.
Kata kunci : Persepsi, Masyarakat, Band indiependent, Youtube, Eksistensi, Analisis Resepsi.
ABSTRACT
The research is based on the phenomenon of the many bands indipendent (indonesia) that exist today. Indipendent bands with much of that typically use television and radio as a medium to introduce himself to the community. The medium used different band indipendent much of bands. They use the media alternative band for existence. One of them by using the internet in this website YouTube.
The method used in this study is a qualitative method that aims to explain phenomena that exist in society with deeply through deep data collection. This study uses purposive sampling for the selection of informants. This study focuses on the public perception of indipendent bands in use youtube as a medium for a existence.
The results of this study, according to researchers, the public perceives that the judge indipendent Band YouTube and functional foods has a contributed to their development both in performing and music-making as a primary medium for a spreading the video to their existence.
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
LEMBAR PENGESAHAN ... v
ABSTRAK ... vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 7
1.3 Tujuan Penelitian... 8
1.4 Kegunaan Penelitian ... 8
1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 8
1.4.2 Kegunaan Praktis ... 8
1.4.3 Kegunaan Akademis... 8
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 9
2.1.1 Pengertian Persepsi ... 9
2.1.2 Proses Terjadinya Persepsi ... 10
2.1.3 Komponen Persepsi ... 12
2.1.4 Hal Yang Mempengaruhi Skripsi ... 13
2.2 Teori Analysis Resepsi ... 16
2.5. Video ... ... 25
2.6. Band Indie Indonesia ... .. 26
2.7. Komunitas ... 29
2.8. Kerangka Berfikir... . 30
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 33
3.2 Opresionalisasi Konsep ... 35
3.2.1 Persepsi ... 35
3.2.2 Komunitas ... 35
3.2.3 YouTube Sebagai Media Eksistensi ... 36
3.3 Lokasi Penelitian ... 36
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 36
3.6 Teknik Analisis Data ... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Objek penelitian ………. 39
4.1.1 Band Independent (musik indie) Indonesia ………. 39
4.1.2 Media YouTube ………..… 42
4.2 Analisis Data ………..… 48
Tentang Band Indie………. 70
4.6 Analisis Resepsi ………... 84
4.6.1 Hasil Persepsi…..……… ………...….. 88
4.7 Pembahasan…………...……….... 96
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……… 98
5.2 Saran ……….. 99
BAB I
Pendahuluan
1.1Latar Belakang Masalah
Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi anta manusia, maka media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah panca indra manusia seperti mata dan telinga. Pesan-pesan yang diterima panca indra selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. Media yang dimaksud ialah media yang digolongkan atas empat macam yakni media antar pribadi, media kelompok, media publik, dan media massa.
Media massa terdiri dari media massa cetak dan media massa elektronik. Media massa cetak terdiri dari majalah, surat kabar, buku. Sedangkan media massa elektronik terdiri dari televisi, radio, film, internet, dan lain-lain. Media cetak seperti majalah, surat kabar, dan buku justru mampu memberikan pemahaman yang tinggi kepada pembacanya, karena ia sarat dengan analisa yang mendalam dibanding media lainnya ( Cangara, 2005:128 ).
menngunakan internet sebagai alat baru untuk melakukan penyebaran pesan. Saat ini banyak sekali perkembangan dan revolusinya, internet seolah meringkas sebuah bentukan- bentukan media yang telah ada sebelumnya Seperti: koran, majalah, kelas belajar, rapat umum, drama, sinema, periklanan, televisi, film, musik dan video, hal itu membuat internet menjadi sebuah lubang serta gudang informasi juga pergerakan baru dari dampak era globalisasi yang terjadi saat ini.
Dengan sifat internet seperti dewasa ini. muncul medium-medium untuk penyampaian informasi baru yang berkembang di dalamnya, dari jejaring sosial, blog, media online, forum-forum, website berbagi file, website pencarian data mampu menghidangkan sebuah sajian informatif kepada khalayak, tapi dibalik banyak badai media dan rancunya informasi yang lahir ada salah satu media yang baru-baru ini mampu menolehkan sudut padang dan perhatian baru bagi masyarkat awam dan pengguna media internet adalah YouTube media yang saat ini telah menyita perhatian masyarakat dan pengguna internet dan khususnya penikmat video.
dalam beberapa menit. Keanekaragaman topik yang ada di YouTube membuat berbagi video menjadi salah satu bagian yang penting dalam kultur berinternet.
Dalam realita yang ada banyak dampak yang di timbulkan oleh YouTube berita yang menjadi headline besar dan opini publik/masyarakat saat ini, YouTube menyajikan sebuah tontonan audio visual yang mampu meberikan berita dan informasi baru di khalayak luas, karakteristik YouTube dengan begitu banyaknya pilihan video dengan sistem yang kuat dan lunak tanpa sekatan-sekatan seperti media Audio Visual besar pada umunya mebuat pengguna dan penikmatnya menimbulkan rasa candu untuk mengkonsumsi dan memanfaatkan YouTube, selain itu dengan YouTube masyarakat dapat menerima berbagai informasi dengan kontent lebih beragam, YouTube juga bisa memberikan sebuah hiburan untuk masyarakat penikmat video sebgai medium yang mampu memberikan stimulus kuat, dengan YouTube masyarakat berhak memilih sajian dan tayangan mana yang meraka inginkan dan butuhkan.
memberikan sebuah perkuliahan dosen tersebut bisa menunjukan sebuah tayangan video dari Youtube yang bersangkutan dengan materi yang mereka berikan kepada mahasiswa, contoh lain adalah mahasiswa yang menggunakan youtube sebagai bahan pencari informasi untuk sebuah presentasi kuliah, ada juga komunitas band indie memanfaatkan youtube sebagai media unjuk kebolehan dan promosi lagu dari beberapa genre tertentu, seorang ibu rumah tangga belajar bagaimana cara menggunakan make up, dari beberapa contoh tersebut Youtube seolah mencoba mensederhanakan dan memepercepat apa yang tidak bisa dijangkau jangkau oleh sebuah Universitas atau kelas belajar. Demonstrasi audio visual yang diberikan Youtube seperti memberikan sebuah cara baru dan langka untuk dunia eksistensi, pendidikan dan memberikan kita kesempatan untuk saling berkomunikasi, mengetahui dan peka tentang canggihnya tegnologi era globalisasi saat ini
kaitanya dengan video dan karakteristik yang juga mendukung untuk menciptakan sebuah pesan yang ingin disampaikan oleh sang pembuat video
Pemanfaatan Youtube sebagai media berbagi dalam bentuk video juga mampu dimanfaatkan oleh para industri besar seperti pengunggahan iklan atau video yang bersifat promosi bentuk tersbut adalah wujud Youtube yang mengarah sistem memperkaya diri untuk kepentingan industri dan keuntungan yang berkesinambungan dari bebrbagai macam bentuk promosi yang ada di dalam Youtube kita juga bisa mendapatkan info tentang film baru, video klip musik dari band indie yang bahkan jarang bisa di dapatkan hanya melalui menonton televisi. Bentukan video yang yang sering muncul di Youtube adalah thrailer dan tutorial film, tutorial cara bermain alat musik dan video klip. Dari situ kta bisa melihat juga mengetahui informasi serta belajar tentang musik dari Band dan Aliran yang baru dan perkembangan dunia musik saat ini.
yang menjadi Dalam arti terjadi perpindahan dari kemungkinan ke kenyataan. Apa yang semula berada sebagai kemungkinan berubah menjadi kenyataan. Gerak ini adalah perpindahan yang bebas, dan terjadi dalam kebebasan dan keluar dari kebebasan. Ini terjadi karena manusia mempunyai kebebasan memilih. Dengan demikian eksistensi manusia adalah suatu eksistensi yang di pilih dalam kebebasan. Bereksistensi berarti muncul dalam suatu perbedaan, yang harus di lakukan tiap orang bagi dirinya sendiri.
Kierkegaard menekankan bahwa eksistensi manusia berarti berani mengambil sebuah keputusan yang menentukan hidup, maka barang siapa tidak berani mengambil keputusan, ia tidak hidup bereksistensi dalam arti sebenarnya. Menurut zainal abidin (2008) Eksistensi tidak bersifat kaku dan terhenti, melainkan lentur dan mengalami perkembangan atau sebaliknya kemunduran, tergantung pada kemampuan individu dalam mengaktualisasikan potensi-potensinya. Eksistensi adalah milik pribadi. Tidak ada dua individu yang identik. Oleh sebab itu, eksistensi adalah milik pribadi yang keberadaanya tidak bisa di samakan satu sama lain.
independent menjadi salah satu pihak atau bagian kecil dari masyarakat yang mampu memanfaatkan YouTube sebagai media eksistensi
Dari sisi inilah peneliti tertarik menaruh perhatian terhadap pandangan pemanfaatan YouTube yang tidak hanya sebagai media penyebar dan mendapatkan informasi namun lebih dalam sebagai medium eksistensi, dan peneliti juga ingin mnegetahui sejauh mana YouTube berguna sebagai medium yang memberikan solusi baru untuk komunitas band independent khusunya di kota Surabaya. Penelitian ini mengenai studi diskriptif kualitatif “Persepsi masyarakat surabaya terhadap kominitas band independent dalam menggunakan YouTube sebagai medium eksistensi “
1.2Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
“Bagaimanakah Persepsi masyarakat terhadap komunitas Band independent dalam menggunakan YouTube sebagai medium eksistensi “
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoritis
memberikan referensi bagi mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur khususnya Fisip, program studi ilmu komunikasi menagenai studi kualitatif
1.4.2 Kegunaan Praktis
Manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui wacana komunitas Band independent dan masyarakat luas serta Mahasiswa Universitas Pembangunan Neasional Veteran Jawa Timur untuk pemanfaatan medium YouTube dengan maksimal
1.4.3 Kegunaan Akademis
Secara Akademis hasil penelitian ini dapat memperkaya kajian ilmu komunikasi yang menjelaskan keberlakuan teori-teori komunikasi mengenai respon dan pemanfaatan terhadap YouTube. Selain itu, penelitian dapat dijadikan bahan bagi peneliti-peneliti selanjutnya
2.1 Landasan Teor i
2.1.1 Penger tian Per sepsi
Di dalam psikologi, dikenal dua istilah pemrosesan yang diterima dari
pengamatan, yaitu sensasi dan persepsi. Dalam pengertian yang sempit kedua istilah
ini tidak dibedakan karena kedua fungsi ini merupakan dua proses yang melibatkan
pengamatan. Tetapi, secara fungsional psikis ini sangat berbeda. Istilah persepsi
biasanya digunakan untuk mengungkapkan tentang pengalaman terhadap benda
ataupun sesuatu yang dialami. Dalam kamus standar dijelaskan bahwa perspsi
dianggap sebagai sebuah pengaruh ataupun sebuah kesan oleh benda yang
sepengamatan pengindraan. Perspsi ini didefinisikan sebagai proses yang
menggabungkan dan pengorganisiran data-data indra kita (pengindraan) untuk
dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari di sekeliling kita,
termasuk sadar akan diri sendiri
Definisi lain menyebutkan, bahwa persepsi adalah kemampuan
membedakan-bedakan, pengelolaan, memfokuskan perhatian terhadap satu objek
rangsang. Dalam proses pengelompokan dan membedakan inti persepsi, melibatkan
proses intepertasi bedasarakan pengalaman terhadap satu peristiwa atau objek. proses
pada tingkatan sensasi. Sensansi sendiri adalah sistem yang mengordinasi sejumlah
peralatan untuk mengamati yang diracang seacara khusus. Dalam proses kinerjanya
sistem sensasi ini ini dikerjakan dalam sebuah proses mendeteksi sejumlah
rangsangan sebagai bahan informasi yang diubah menjadi impuls saraf dan dikirim
melalui otak benang-benang saraf. Oleh karenanya, secara sederhana proses sensasi
ini diartikan sebagai alat (receptor) sejumlah rangsang yang akan diteruskan keotak
kemudian menyeleksi rangsang yang diterima tersebut. Hanya saja dalam sensasi
tidak terjadi interpretasi atau pemberian arti terhadap stimulus. Pada persepsi
pemeberian arti ini menjadi hal yang paling penting dan utama. Pemberian arti ini
dikaitkan dengan isi pengalaman seseorang. Dengan kata lain, sesorang menafsirkan
satu stimulus bedarsarkan pemikiran, harapan dan ketertarikannya dengan
pengalaman yang dimilikinya. Oleh karenanya, persepsi dapat didefinisikan sebagai
interpretasi berdasarkan pengalaman.
2.1.2 Pr oses Ter jadinya Per sepsi
Proses persepsi secara umum terbagi dalam 4 (empat) tahap, yaitu :
1. Per hatian dan Seleksi (Attention and Selection)
Pemilihan sacara selektif hanya memberikan kesempatan pada propsorsi yang
kecil dari sesluruh informasi yang ada. Prsoes seleksi ini berala dari proses
yang terkontrol, yaitu seacara sadar memutuskan informasi mana yang
2. Or ganisai (Organization)
Pada tahap ini seluruh informasi yang telah masuk diseleksi pada tahap
sebelumnya dan akan diorganisasikan. Adapun cara untuk mengorganisasikan
informasi secara efesien adalah Schema. Schema adalah kerangka kognitif
yang menggambarkan pengtahuan yang mengorginasasi dengan pemberian
konsep atau stimulus yang dibangun melalui pengalaman.
3. Inteper tasi (Interpertation)
Setelah perhatian, digambarkan pada stimulus tertentu dan informasi telah
diorganisaikan, maka individu akan mencoba untuk memperoleh jawaban dari
makan dari informasi tersebut. Tahap ini sangat dipengaruhi oleh causak
atribution, yaitu sebuah percobaan untuk menjelaskan mengapa sesuatu
terjadi seperti itu.
4. Pencar ian Kembali (Retrieval)
Informasi yang disampaikan dalam memori harus dicari bila informasi
tersebut digunakan. Individu akan lebih mudah mendapatkan kemabali
informasi yang telah tersimpan bila terskema dan terorganisir dengan baik.
Jadi proses persepsi diawali dengan perhatian dan seleksi terhadap
infromasi yang ada, kemudian informasi yang telah terseleksi tersebut
terorganisir, setelah itu mulailah tahap interpertasi, yaitu individu yang
mencoba memahami makna informasi tersebut. Ketika individu membutuhkan
1994 : 153 – 155)
2.1.3 Komponen Per sepsi
Hal-hal yang berkaitan dengan persepsi atau komponen-komponen
persepsi meliputi :
1. Pengindraan atau sensasi
Pengindraan atau sensasi dapat ditangkap melalui alat-lata indra kita
antara lain :
a. Mata sebagai indra pengelihatan menyampaiakan pesan non verbal ke
otak untuk diinterpertasiakn. Otak menerima kira-kira dua pertiga pesan
melalui rangsangan visual, sehingga dapat dikatakan pengelihatan indra
yang paling penting.
b. Telinga sebagai indra pendengaran juga menyampaikan pesan nonverbal
ke otak untuk ditafsirka dan suara ini dapat diterima dari semua arah
c. Hidung sebagai indra pencium
d. Kulit sebagai indra peraba
e. Lidah sebagai indra pengecap
f. Hidung, kulit dan lidah sebagai indra pencium, peraba dan pengecap juga
memiliki peran yang penting dalam persepsi komunikasi.
2. Atensi
seseorang merespon atau menafsirkan kejadian atau rangsangan apapaun,
dari orang tersebut. Dalam hal ini rangsangan yang menarik perhatian
sesorang akan dianggap lebih penting oleh orang tersebut, daripada
rangsangan yang tidak menarik perhatiannya. Rangsangan yang tidak
menarik perhatian seseorang akan cederung diabaiakan oleh orang
tersebut.
3. Inperpertasi
Interpestasi pesan yang diperoleh melalui salah satu atau lebih indra
tersebut merupakan tahap terpenting dalam proses persepsi. Namun tidak
semua pesan atau rangsangan yang ditangkap seseorang akan
diinterpertasikan oleh orang tersebut, karena berbagai alasan antara lain
tidak sesuai dengan kepentinganya, ketebatasan kemampuan panca indra
dalam menangkap rangsangan yang terlampau banyak dalam satu waktu
yang sama, dan tidak semua rangsangan memiliki daya tarik yang sama
bagi orang tersebut (Mulyana, 2001 : 168)
2.1.4 Hal-hal Yang menpengar uhi Per sepsi
Setiap orang memiliki gambaran yang berbeda menganai realitas di
sekelilingnya. Berikut ini beberapa prinsip penting mengenai persepsi sosial yang
menjadi pembenaran persepsi sosial:
Pola-pola perilaku manusia berdasarkan pesepsi mengenai realitas (sosial) yang
telah deipelajari sebelumnya. Persepsi manusia terhadap sekelilingnya. Berikut ini
beberapa prisip peting menegnai persepsi sosial ini adalah sebagai berikut :
seseorang, objek atau kejadian dan reaksi mereka terhadap hal-hal itu
berdasarakan pengalaman (dan pembelajaran) masa lalau mereka berkaitan
dengan orang, objek atau kejadian serupa. Ketiadaan pengalaman terdahulu dalam
menafsirkan objek tersebut berdasarkan dugaan semata atau pengalaman yang
mirip. Hal tersebut membuat orang terbiasa merespon suatu objek dengan cara
tertentu, sehingga seseorang sering gagal mempersepsi perbedaan yang sama
dalam satu objek lain yang mirip. Manusia cenderung memperlakukan objek
tersebut seperti sebelumnya, padahal terdapat rincian lain dalam objek tersebut.
2. Persepsi Berisfat Selektif
Jika setiap orang diserbu dengan pertanyaan indrawi dan diharuskan
diharuskan menafsirkan rasangan tersebut semuanya, pastilah orang tersebut
tidak mampu melakukannya, sebab adanya keterbatasan dan kemampuan
indrawi setiap orang dalam menangkap rangsangan di sekitarnya. Faktor
utama yang mempengaruhi selektifitas adalah atensi, dimana sebuah atensi ini
sendiri dipengaruhi oleh beberpa faktor, antara lain :
A. Faktor internal:
a. Faktor bilogis antara lain rasa lapar dan haus
c. Faktor sosial, seperti gender, agama, tingkat pendidikan, pekerjaan,
penghasilan, peranan, status sosial, pengalaman masa lalu dan
kebiasaan
d. Faktor psikologis seperti kemauan, keinginan, motivasi dan faktor
harapan.
B. Faktor eksternal adalah atribut-atribut objek yang dipersentasi, seperti
gerakan, konstan, kebaruan dan perulangan.
3. Persepsi bersifat dugaan
Langkah ini dianggap perlu karena seseorang tidak memiliki rincian yang
jelas melalui indra kelimanya. Proses ini memungkinkan seseorang
menafasirkan sesuratu (objek) dengan makna yang lebih dari sudut pandang
manapun. Hal tersebut disebabkan karena keterbatasan informasi yang
diperoleh melalui alat-alat indra yang dimiliki manusia, menyebabkan
terjadinya ruang kosong, sehingga perlu menciptakan persepsi yang bersifat
dugaan agar dapat menyediakan informasi yang lengkap bagi ruang kosong
tersebut.
4. Pesepsi bersifat evaluatif
Tidak pernah ada persepsi yang seratus persen obyektif, setiap orang perlu
melakukan interpertasi bedasarkan masa lalu dan kepentingannya ketika
melakukan persepsi. Sebelum melakukan interpretasi pesan, seseorang harus
untuk mencocokan apakah kejadianya sama. Dengan demikian persepsi
bersifat pribadi dan obyektif.
5. Persepsi bersifat kontekstual
Suatu rangsangan dari luar harus diorganisasikan. Dari semua pengaruh yang
ada dalam persepsi seseorang, konteks merupakan salah satu pengaruh yang
paling kuat. Dalam mengorganisaikan suatu obyek, sesorang biasanya
meletakakn dalam suatu konteks tertentu dengan prisip-prinsip :
a. Struktur objek atau kejadian berdasarkan prinsip kemiripan atau kedekatan
dan kelengkapan.
b. Kecenderungan seseorang dalam mempersepsi suatu rangsangan atau
kejadian berdasarkan latar belakangnya. (Mulyana,2001 : 175-194)
melainkan ikut mempersepsi orang tersebut (Mulyana, 2001 : 179)
2.2. Teor i Analysis Resepsi
Dalam tradisi studi audience, setidaknya pernah berkembang beberapa varian
di antarannya disebut secara berurutan berdasar perjalanan sejarah lahirnya: effect
research, uses and gratification research, literary criticism, cultural studies,
reception analysis (Jensen&Rosengen,1995:174). Reception analysis bisa dikatakan
sebagai perspektif baru dalam aspek wacana dan sosial dari teori komunikasi
Sebagai respon terhadap tradisi scientific dalam ilmu sosial, reception
analysis menandaskan bahwa studi tentang pengalaman dan dampak media, apakah
itu kuantitatif atau kualitatif, seharusnya didasarkan pada teori representasi dan
wacana serta tidak sekedar menggunakan operasionalisasi seperti penggunaan skala
dan kategori semantik. Sebaliknya, sebagai respon terhadap studi teks humansitik,
reception analysis menyarankan baik audience maupun konteks komunikasi massa
perlu dilihat sebagai suatu spesifik sosial tersendiri dan menjadi objek analisis
empiris. Perpaduan dari kedua pendekatan (sosial dan perspektif diskursif) itulah
yang kemudian melahirkan konsep produksi sosial terhadap makna (the social
production of meaning). Analisis resepsi kemudian menjadi pendekatan tersendiri
yang mencoba mengkaji secara mendalam bagaimana proses-proses aktual melalui
mana wacana media diasimilasikan dengan berbagai wacana dan praktik kultural
audiensnya (Jensen, 1999:137).
Analisis penerimaan menggunakan kombinasi pendekatan humanistik sebagai
teorinya dan ilmu sosial sebagai metodologinya. Pendekatan humanistik memandang
komunikasi massa sebagai proses kultural produksi dan penyampaian pesan dalam
sebuah konteks sosial. Sedangkan ilmu sosial menjelaskan penggunaan pertanyaan
empiris tertentu sebagai proses interaksi pesan media massa dengan khalayaknya.
Pemanfaatan teori reception analysis sebagai pendukung dalam kajian
namun dilihat sebagai agen kultural (cultural agent) yang memiliki kuasa tersendiri
dalam hal menghasilkan makna dari berbagai wacana yang ditawarkan media. Makna
yang diusung media lalu bisa bersifat terbuka atau polysemic dan bahkan bisa
ditanggapi secara oposisif oleh khalayak (Fiske, 1987).
John Fiske dan Michael de Certeu (1989 : 74) mengungkapkan bahwa dalam
Reception Analysis, khalayak dilihat sebagai produsen aktif yang memberikan makna,
bukan sebagai konsumen media. Pemaknaan teks media, dalam penelitian ini yaitu
televisi, oleh khalayak berkaitan dengan kondisi sosial dan kulturalnya, serta
pengalaman individu tiap khalayak. Mereka menguraisandikan teks media dengan
cara-cara yang selaras dengan kondisi sosial dan budayanya serta cara-cara yang
mereka jalani secara pribadi. Berkembang pada awal hingga pertengahan 1980-an
metode ini berpijak pada pandangan bahwa khalayak bersifat aktif dan adanya
gagasan “penolakan” terhadap isi teks atau teks media. Seperti yang diungkap Fiske:
A text is the site of struggles for meaning that reproduce the conflicts of interest between the producers and consumers of the cultural commodity. A program is produced by the industry, a text by its reader.
(Teks adalah tempat pertarungan makna yang menghasilkan konflik kepentingan di antara produsen dan konsumen dari komoditas kebudayaan. Program di produksi oleh industri, teks diproduksi oleh pembaca).
Stuart Hall mengkonsepsi proses encoding televisi sebagai peneguhan momen
– momen produksi, sirkulasi, distribusi, reproduksi, yang saling berhubungan namun
berbeda. Tiap momen memiliki praktik spesifik, tetapi hal tersebut tidak menjamin
dengan keinginan pengode. Pesan-pesan televisi dikonstruksi sebagai sistem tanda
dengan komponen yang beraneka ragam yang dapat mengandung berbagai makna
dan dapat diinterpretasi dengan cara yang berbeda-beda.
Khalayak dalam hal ini dikonsepsikan sebagai individu yang memiliki kondisi
sosial dan budaya yang beragam dan pemaknaan atas suatu pesan dapat
berbeda-beda, sesuai dengan kondisi khalayak tersebut. Khalayak yang berbagi kode budaya
dengan pengode/produsen pesan, maka akan mendekode pesan dalam kerangka yang
sama. Lain halnya jika khalayak berada dalam kondisi sosial dan budaya yang
berbeda (misal: kelas, ras, gender), maka khalayak akan memiliki alternatif dalam
mendekode pesan. Model encoding-decoding Hall memberikan tiga posisi khalayak
dalam menerima pesan, antara lain :
• Dominan-hegemonik → khalayak menerima ‘makna yang dikehendaki’
(preferred meaning)
• Negosiasi → mengakui adanya legitimasi kode hegemonik secara abstrak
namun khalayak membuat aturannya sendiri dan beradaptasi sesuai dengan situasi
sosial tertentu.
• Oposisional → khalayak memahami encoding (pesan), namun menolaknya dan
men-decode (memaknai pesan) dengan cara sebaliknya.
Salah satu cara untuk mengukur khalayak media adalah dengan menggunakan
pemahaman atas teks. Media (elektronik, cetak, maupun internet) dengan memahami
bagaimana karakter teks media dibaca oleh khalayak. Konsep terpenting dalam
reception analysis adalah bahwa teks media bukanlah makna yang melekat pada teks
media tersebut, tetapi makna diciptakan alam interaksinya antara khalayak dan teks,
dengan kata lain ”makna diciptakan karena menonton atau membaca dan memproses
teks media”. (Hadi, 2008:2).
Pendekatan reception analysis berfokus pada penerimaan pesan-pesan media
oleh khalayak dan interpretasi-interpretasi yang dimiliki oleh khalayak mengenai isi
media dalam hal ini komunitas band independent dalam menggunakan situs
YouTube. Dengan cara ini, peneliti dapat mengungkapkan sampai sejauh mana
interpretasi khalayak terhadap komunitas band independent tersebut..
2.3.Inter net
Pada awalnya, internet berasal dari sebuah jaringan komputer yang terdiri dari
beberpa komputer yang dihubungkan dengan kabel, sehingga membentuk sebuha
jaringan (network). Kemudian, jaringan-jaringan tersebut saling dihubunngkan lagi
sehingga membentuk inter-network atau biasa dikenal dengan internet untuk dapat
terhubung dengan jaringan inter-network yang mempunyai sambungan ke jaringan
lain, sesuai dengan kemajuan dibidang perangkat lunak dan perangkat keras, terminal
yang ada dalam jaringan lokal tersebut dapat disambungkan melalui saluran telepon
Semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap internet, kini telah
ratusan juta komputer di dunia yang terhubung dengan internet. Menurut NUA survey
pada awal tahun 2000 terdapat 248,6 juta pengguna internet diseluruh dunia, dalam
waktu sebulan bertambah hingga menjadi 26,94 juta user. Sedangnkan di Indonesia,
berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), dari
sekitar 210 juta penduduknya, jumlah pengguna internet sebnayak 1.980.000
pengguna dengan angka pertumbuhan mencapai 13,7 % tiap tahunya
Ellul dan Eoulet (dalam Bungin 2005 : 40) menyatakan bahwa dalam dunia
media informasi, sistem teknologi juga telah menguasai jalan pikiran masyarakat,
seperti yang diistilahkan dengan theater of mind. Bahwa siaran-siaran media
informasi yang dalam ini adala internet sebagai sistem teknologi terkini dan digemari
oleh masyarkat, seacara tidak langsung telah meninggalkan kesan di dalam pikiran
penggunanya. Hal tersebut pada akhirnya bisa mempengaruhi jalan pikiran atau
persepsi penggunanya.
2.3.1 Inter net Sebagai Alat Komunikasi
Internet dapat dikatakan media massa baru akibat pemekaran jenis-jenis
media dengan kemajuan komunikasi dan informasi yang luar biasa menyebabkan
blobalisasi media pun meningkatkan dalam kualitas, jaingn internet global
(cybercmmunication) telah menciptakan jalan raya yang sarat dan keluasan informasi
komunikasi umat manusia ini menyebarluaskan setelah tulisanmenegnai internet
diturunkan di majalah CSIS-Analisis (1991), tetapi sebenarnya gejala sudah terasa
sejak lama. Sejak tahun 1996, peranan komunikasi internet cenderung menjadi
sebuah jenis media massa baru, karena internet menjadi massal (Muis, 2001 :62)
Sebagai mendia baru yang dituntut untuk memiliki keunggulan dari
media-media konvensional terdaulu. Adapun menurut McQuail (2002 : 126), media-media massa
baru dalam hal tingkat keluasan yang mengkombinasikan :
a. Komputerisasi dalam hal pengolahan isi (misalnya alur
percakapan dalam pengelolahan berita)
b. Jaringan telekomunikasi, yaitu segala sesuatu yang menyangkut
pengakasesan dalam menghubungkan berbgai berita dengan
orang lain yang berada di tempat yang jauh sekalipun dengan
berbagai cara.
c. Digitalisasi ini, yaitu menyangkut pemindahan jaringan
distribusi ke wiliayah lain, kemampuan memproses ulang isi
berita sebagai data, dan pengigrasian serta pengawasan berbagai
bentuk meisalnya teks, video dan audio.
Komponen tersebut mengubah kombinasi empat dimensi dasar atribut yang
digabungkan dengan apapun termasuk tatap muka maupun media traditional, yaitu
Lebih rinci lagi Van Djik (2006 : 6), dalam bukunya yang berjudul The
Networkwork Society, menyatakan bahwa internet sebagai media baru memiliki tiga
karekteristik yaitu :
1. Intergritas
Penggabungan antara alat komunikasi suara, komunikasi data, dan
komunikasi mass ke dalam satu media. Hal ini merupakan proses
pemutusan. Oleh karena itu media baru sering disebut dengan multimedia.
2. Interaktivitas
Pada penjelasan yang umum, interaktivitas merupakan sebuah akibat dari
aksi dan reaksi. Pada dimensi perilaku, interaktivitas berarti berbeda
diantara yang lain, yaitu pengguna dapat berada diantara program atau
dapat diwakili dirinya dalam program dan membuatnya berbeda. Media
digital lebih menarik dari media traditional karena mampu
menyeimbangkan kemampuan pengguna dengan keinginannya.
3. Kode Digital
Dalam menggunakan teknologi komputer, semua bagian informasi dan
2.4.Media Sosial
Sosial media adalah fase perubahan dimana orang menemukan, membaca dan
membagi-bagikan berita, informasi dan konten kepada orang lain. Sosial media
adalah perpaduan sosiologi dan teknologi yang mengubah monolog (one to many)
dan demokrasi informasi mengubah orang-orang dari sekedar pembaca konten
menjadi penerbit konten. Sosial media telah menjadi sangat populer karena
memberikan kesempatan kepada orang-orang untuk terhubung dunia online bentuk
hubungan, politik dan kegiatan bisnis.
2.4.1. YouTube
YouTube adalah sebuah situs web video sharing (berbagi video)
populer dimana para pengguna dapat memuat, menonton, dan berbagi klip
video secara gratis. Umumnya video-video di YouTube adalah klip musik
(video klip), film, TV, serta video buatan para penggunanya sendiri. Format
yang digunakan video-video di YouTube adalah .flv yang dapat diputar di
penjelajah web yang memiliki plugin Flash Player. Menurut perusahaan
penelitian Internet Hitwise, pada Mei 2006 YouTube memiliki pangsa pasar
sebesar 43 persen. Pada 9 Oktober 2006 diumumkan bahwa YouTube telah
2.5.Video
Video merupakan media audio-visual atau jenis media pandang-dengar yang
menampilkan informasi dalam bentuk “moving image” (citra bergerak ). Menurut
UNESCO (dalam Dewan Film Nasional, 1981:9), dinyatakan bahwa adalah segala
macam bentuk perekaman pada bahan baku pita, piringan dan sebagainya, dengan
atau tanpa suara, yang apabila diproyeksikan kembali mernberikan kesan “gambar
hidup” yang disajikan melalui aplikasi teknologi video, kehadiran video dapat
digunakan untuk tujuan hiburan, pebelajaran, Dan untuk tujuan eksistensi. maka
media video bagian internal dari media eksistensi maka media video juga bisa disebut
sebagai media eksistensi.
Video atu gambar bergerak adalah data digital yang terdiri dari beberapa
gambar. Istilah video biasanya mengacu pada format penyimpanan gambar bergerak.
Terbagi menjadi dua, yaitu video analog, contohnya VHS dan Betamax, dan video
digital, contohnya DVD, Qouicktime, dan MPEG-4. video dapat direkam dan
ditransmisikan dalam berbagai media fisik, pada pita maknetik ketika direkam
sebagai Pal atau NTSC signal elektrinik dengan video camera, atau MPEG-4 ketika
direkam menggunakan kamera digital. Gambar tersebut dapat ditemui di kehidupan
sehari-hari, seperti melihat benda-benda yang bergerak/ melalui sebuah teknologi
(kamera), gambar-gamabr bergerak dapat disimpan pada sebuah data digital (video).
Untuk dapat menampilkan data digital (video) ini maka diperleukan sebuah alat untuk
2.6.Band Indie (musik indie) Indonesia
Menurut Pengamat musik indie indonesia (Chrisna : SuckerHead) Sejarah
pergerakan indie sebenarnya bukan sesuatu yang baru, mereka di mulai pada era
Punk pada tahun 1970-an.Pada era itu sistem seolah dijungkirbalikan (do it yourself)
termasuk dalam cara merilis rekaman. Momen-momen itulah cikal bakal dari musik
indie yang kita kenal sekarang. Ledakan punk ini menyebar di seluruh dunia sampai
muncul istilah-istilah seperti new wave dan post-punk saat ini. Tapi memang, di
Indonesia sendiri etos dan juga band-band punk ini tidak sampai, hanya gaya
fashionnya saja yang diambil.
Sampai tiba Pada tahun 90-an band-band underground mendapat kontrak
rekaman dengan label-label besar, salah satunya adalah Nirvana. Nirvana hadir
dengan albumnya ‘Nevermind’ dan memperkenalkan lagu yang berjudul ‘Smells
Like Teen Spirit’ (1991). Nirvana terasa lain karena berani hadir dengan perbedaan,
mungkin dengan lirik yang nihil namun ekspresi yang benar-benar mengenang di
jiwa anak muda. Semacam pencerahan dan kesadaran baru dalam bermain musik,
termasuk untuk band-band di Indonesia.
Sejak masa Nirvana, distribusi band-band yang ‘aneh’ dari luar negeri pun
lebih mudah didapat karena didistribusikan oleh label besar dan sampai ke Indonesia.
Tentunya hal ini punya pengaruh dan meski pada masa itu melakukan rekaman
Lalu mulailah muncul band-band dari punk rock, grunge, indie pop dan lain
sebagainya yang mengusung semangat yang sama. Awalnya mereka memainkan lagu
milik orang lain namun kelamaan mulai berani maju dengan lagu ciptaan sendiri.
Awalnya hanya main di lingkungan setempat sampai akhirnya punya massa sendiri.
PAS Band bisa dikatakan band indie Indonesia yang meraih sukses, PAS
merilis EP secara indie sampai akhirnya label-label besar menawarkan kerja sama.
Mereka punya fan base yang kuat karena mereka mulai dari bawah dan punya
struktur yang kuat. Selain itu ada juga band-band lain misalnya Pure Saturday dan
masih banyak lagi. Tahun 90-an ini pergerakan indie bergerak secara sporadis. Dari
masa itu hingga sekarang, perkembangan musik indie tanah air terus meningkat.
Bukan hanya di sisi band indie saja, tapi juga elemen-elemen yang mendukungnya
seperti majalah indie, trend internet seperti MySpace dan You Tube tentunya,
panggung-panggung reguler, label indie bahkan juga fashion (distro). Memang
semuanya berakar pada semangat anak muda yang selalu mencari hal yang beda,
mencari ekspresi yang bisa merepresentasikan Eksistensi mereka. Sekarang band
indie bisa ditemui di mana saja, bukan cuma Jakarta atau Bandung, tapi juga
Jogjakarta, Surabaya, Bali, Malang dan kota-kota lainnya. Memang kalau di Barat
(Amerika Serikat & Inggris) indie seperti yang kita kenal sekarang ini sudah ada
sejak paruh kedua dekade 70an.
Tepatnya saat pergerakan punk muncul. Sejak saat itu terminologi indie tidak
merepresentasikan semacam ethos yang melandasinya. Saat itu ledakan punk
memberikan pengaruh yang signifikan pada budaya populer dunia. Cara pandang, dan
cara berpikir masyarakat (terutama anak-anak muda) pun berubah. Contoh yang
paling gampang dan kelihatan adalah di musik dan fashion. Kalau sekedar metode
jauh sebelum ledakan punk pun sudah banyak artis musik yang merilis secara
independen.
Di Barat menjamurnya label-label rekaman kecil (banyak yg besarnya sama
dengan label-label rekaman indie sekarang) dan banyaknya artis musik yg merilis
secara independen mulai terasa sejak awal era rock n roll di akhir dekade 1950-an.
Sejak saat itu hingga masa tenarnya di pertengahan 1960-an banyak sekali anak muda
yang ingin nge-band, manggung dan merilis rekaman, Hanya untuk menunjukan
Eksistensinya walaupun skillnya pas-pasan. Selain ingin menjadi Eksis dan di kenal,
mereka pun menemukan sarana yg tepat untuk mengekspresikan diri mereka sebagai
anak muda. Label-label rekaman kecil banyak bermunculan untuk mengimbangi
banyaknya band yg ingin merilis rekaman mereka, sementara kapasitas label rekaman
besar sangat terbatas. Lagipula banyak sekali, bahkan mungkin hampir semua, dari
band-band anak muda yang menjamur itu menampilkan musik yang sangat kasar.
Format paling ‘benar’ dari rock n roll. Saat itu pun mulai dikenal istilah self-released
albums ataupun rekaman yg dirilis melalui private labels. Umumnya menampilkan
Jaman dulu di Indonesia pun juga ada artis-artis musik yang merilis
rekamannya sendiri ataupun melalui private labels. Tahun 1971, Benny Soebardja
merilis rekaman bandnya saat itu bernama ‘Shark Move’ secara sendiri. Juga yg lebih
terkenal, Guruh Gipsy, yg juga merilis rekamannya sendiri. Bahkan cara
penjualannya pun tidak lazim, terkadang di pinggir jalan, toko kosmetik, PRJ (Pekan
Raya Jakarta). Kedua band tersebut memang merilis rekaman yg materinya bertolak
belakang dengan tren pasar saat itu, nyaris tidak komersil. Seperti ledakan punk di
paruh kedua dekade 70an tidak memiliki pengaruh yg signifikan di Indonesia.
Pengaruhnya mungkin hanya sampai fashion saja.. Tidak ada satupun band-band
beraliran ‘baru’ seperti punk-rock yg hadir saat itu. Di nilai dari sudut pandang
manapun, musik adalah Acuan dari berbagai aspek perkembangan perindustrian
karya suatu bangsa. Musik adalah karya yang berkaitan erat dengan berbagai aspek
kehidupan.
2.7.Komunitas
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa Organisme yang
berbagi lingkunga, umumnya memiliki ketertarikan yang sama. Dalam komunitas
manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan,
sumber daya, preferensi, kebutuhan, fisik dan sejumlah kondisi lain yang serupa.
Komnitas berasal dari bahasa latin communitas yang berarti “ kesamaan”, kemudian
dapat diturunkan dari communis yang berarti “ sama publik, dibagi oleh semua atau
Jadi komunitas adalah sebuah kelompok sosial yang mempunyai katertarikan
yang sama dalam hal tertentu.
2.8.Kerangka ber fikir
Dengan munculnya berbagai macam media massa dan bentukan baru dari
media yang telah ada sebelumnya membuat masyarakat dapat dengan mudah
menerima dan mendapat informasi, selain itu masyarakat yang peka akan keadaan ini
mampu memanfaatkan keadaan ini menjadi hal yang bisa menguntungkan,
kecenderungan itu membuat kalangan komunitas kreatif khusunya komunitas band
indiependent mampu mengambil celah ketika Youtube bisa mereka jadikan salah satu
sebagai media Eksistensi dalam hal Bermusik.
Sesuai dengan permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu : Persepsi
masyarakat terhadap Komunitas Band Independent Dalam Menggunakan YouTube
Sebagai Medium Eksistensi.
Pada penelitian ini, peneliti berusaha untuk mengetahui persepsi masyarakat
terhadap komunitas band independent dalam menggunakan youtube sebagai medium
1. Perhatian dan Seleksi
Pemilihan secara selektif dari seluruh informasi yang ada. Individu secara
sadar memutuskan informasi mana yang akan diperhatikan dan mana yang
diabaikan
2. Organisasi
Seluruh informasi yang telah masuk seleksi sebelumnya akan
diorganisasikan.
3. Interpretasi
indvidu akan mencoba untuk memperoleh jawaban tentang makna dari
informasi tersebut. Tahap ini sangat dipengaruhi oleh casual atribution.
4. Pencarian Kembali
Infomasi yang telah disimpan dalam memori harus dicari kembali,
sehingga individu akan lebih mudah mendapatkan kembali informasi yang
telah tersimpan.
Dari inilah penulis tertarik untuk meneliti bagaimana persepsi masyarakat
terhadap komunitas band independent dalam menggunakan youtube sebagai medium
eksistensi. Karena kelompok dan inividu memiliki perbedaan persepsi berdasarkan
Gambar Kerangka Berpikir
Persepsi masyarakat :
1. Perhatian dan Seleksi
2. Organisasi
3. interpretasi
4. Pencarian Kembali Media Youtube
Sebagai Media Eksistensi
Persepsi Masyarakat
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Metode Penelitian
Pada pemelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang ada pada masyarakat dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-sedalam-dalamnya. Penelitian ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling, bahkan populasi atau samplingnya sangat terbatas. Jika data yang dikumpulkan sudah mendalam dan menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainya . disini yang lebih di tekankan adalah persoalan kedalaman (kualitas) data, bukanya (kuatitas) data (Kriyantono, 2006:58).
Menurut Rakhmat (2004:24), penelitian deskriptif kualitatif ditujukan untuk beberapa hal, diantaranya adalah :
1. Mengidentifikasi masalah atau memeriksan kondisi dan praktek –praktek yang berlaku
2. Membuat perbandingan atau evaluasi
3. Mengumpulkan informasi aktual yang melukiskan gejala yang ada.
Metode penelitian kualitatif ini menggambarkan atau menguraikan atas suatu keadaan sejernih mungkin tanpa adanya perlakuan terhadap obyek yang diteliti. Metode ini merupakan suatu metode yang berupaya dan memeberikan gambaran mengenai suatu fenomena tertentu secara terperinci, yang pada hakekatnya akan diperoleh pemahaman yang lebih jelas mengenai fenomena yang sedang diteliti.
Metode kualitaif berasumsi bahwa realita merupakan hasil konstruksi mental dari individu-individu. Setiap individu memiliki pengalaman dan latar belakang serta konteks yang berbeda-beda dengan demikian individu atau kelompok dapat dipandang sebagai pencitraan yang berbeda dan unik, yang tidak bisa diseragamkan satu dengan yang lainnya. Perbedaan yang dimiliki itu menyebabkan persepsi yang dilakukan terhadap suatu hal juga berbeda.
Hasil dari penelitian kualitatif ini tidak dapat digeneralisasikan (membuat kesimpulan yang berlaku secara umum) atau bersifat universal, jadi hanya berlaku pada situasi dan keadaan yang sesuai dngan situasi dan keadaan dimana peneltian yang serupa dilakukan (Kountur, 2003 : 29)
memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejernih mungkin tanpa adanya perlakuan terhadap objek yang diteliti (Kountur, 2003 : 53). Metode ini merupakan suatu metode yang berupaya memberikan gambaran suatu fenomena tertentu secara terperinci yang pada akhirnya akan diperoleh pemahaman lebih jelas mengenai fenomena yang diteliti.
Peneltian ini menggunakan pendekatan konstrukvitas. Pendekatan ini memfokuskan diri pada bagaimana sebuah kelompok dan individu mempersepsi medium baru untuk eksistensi.
3.2 Operasionalisasi Konsep
3.2.1 Persepsi
Pesepsi merupakam kognisi (pengetahuan), jadi persepsi mencakup penafsiran obyek, tanda dan orang dari sudut pengalaman yang bersangkutan. Dengan kata lain, persepsi mencakup penerimaan stimulus (input), pengorganisasian stimulus yang telah diorganisasikan dengan cara yang dapat mempengaruhi dalam pembentukan sifat (Gibson, 1988 : 78).
3.2.1 Komunitas
kesamaan”, kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti “ sama publik, dibagi oleh semua atau banyak”.
3.2.2 YouTube Sebagai Media Eksistensi
Di era informasi saat ini banyaknya media alternatif yang muncul dari berbagai macam kebutuhan dan kegunaan di masyarakat, saat ini munculnya medium Youtube seperti memberikan sebuah persepsi tersendiri di masyarakat dan beberapa komunitas serta kelompok tertentu yang bisa memanfaatkan fenomena yang ada
3.3 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di wilayah kota Surabaya, karena Surabaya merupakan kota Metropolitan yang memiliki penduduk yang multikultur atau etnis, serta banyaknya komunitas band indiependent yang ada di kota Surabaya.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data antara lain :
a. Pengamatan (Observation)
b. Wawancara mendalam (In Dept interview)
Suatu cara pengumpulan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan infromasi dengan maksud mendapatkan gambaran yang lengkap tentang topik yang diteliti (Bungin, 2003:110), peneliti mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya dan sedetil-detilnya guna mendapatkan informasi yang diharapkan. Peneliti juga harus memeperhatikan bahasa non verbal dari informasi saat diwawancarai. Pada intinya In Depth Interview tidak hanya menanyakan pertanyaan, tapi juga mendokumentasikan informasi dan berusaha menetukan makna dan persepsi yang mendalam.
c. Studi Literatur
Teknik pemgumpulan data dengan mencari data penunjang dengan pengelolaan buku dan sumber bacaan (blog atau web) yang dikaitkan dengan masalah penelitian.
3.5Teknik Analisis Data
setelah wawancara dilakukan, peneliti wajib membuat transkrip hasil wawancara. Artinya peneliti harus menulis setiap pertanyaan dan jawaban yang dikeluarkan informan (dari alat perekam) serta catatan yang memuat tentang observasi, perasaan dan refleksi diri.
1. Mengkategorikan wawancara dengan kedalam sub topik
Peneliti mengumpulkan data dan memilah-milah transkrip wawancara tiap informan, kemudian menyatukan dengan data-data informan yang lain yang memiliki topik serupa. Dengan kata lain data-data tersebut dikategorikan satu per-satu.
2. Menarik kesimpulan
4.1. Objek Penelitian
4.1.1. Band Independent (musik indie) Indonesia
Menurut Pengamat musik indie indonesia (Chrisna : SuckerHead) Sejarah
pergerakan indie sebenarnya bukan sesuatu yang baru, mereka di mulai pada era
Punk pada tahun 1970-an.Pada era itu sistem seolah dijungkirbalikan (do it yourself)
termasuk dalam cara merilis rekaman. Momen-momen itulah cikal bakal dari musik
indie yang kita kenal sekarang. Ledakan punk ini menyebar di seluruh dunia sampai
muncul istilah-istilah seperti new wave dan post-punk saat ini. Tapi memang, di
Indonesia sendiri etos dan juga band-band punk ini tidak sampai, hanya gaya
fashionnya saja yang diambil.
Sampai tiba Pada tahun 90-an band-band underground mendapat kontrak
rekaman dengan label-label besar, salah satunya adalah Nirvana. Nirvana hadir
dengan albumnya ‘Nevermind’ dan memperkenalkan lagu yang berjudul ‘Smells
Like Teen Spirit’ (1991). Nirvana terasa lain karena berani hadir dengan perbedaan,
mungkin dengan lirik yang nihil namun ekspresi yang benar-benar mengenang di
jiwa anak muda. Semacam pencerahan dan kesadaran baru dalam bermain musik,
Sejak masa Nirvana, distribusi band-band yang ‘aneh’ dari luar negeri pun
lebih mudah didapat karena didistribusikan oleh label besar dan sampai ke Indonesia.
Tentunya hal ini punya pengaruh dan meski pada masa itu melakukan rekaman
sendiri memang tidak semudah sekarang, tapi kesadaran untuk melakukan hal itu ada.
Lalu mulailah muncul band-band dari punk rock, grunge, indie pop dan lain
sebagainya yang mengusung semangat yang sama. Awalnya mereka memainkan lagu
milik orang lain namun kelamaan mulai berani maju dengan lagu ciptaan sendiri.
Awalnya hanya main di lingkungan setempat sampai akhirnya punya massa sendiri.
PAS Band bisa dikatakan band indie Indonesia yang meraih sukses, PAS
merilis EP secara indie sampai akhirnya label-label besar menawarkan kerja sama.
Mereka punya fan base yang kuat karena mereka mulai dari bawah dan punya
struktur yang kuat. Selain itu ada juga band-band lain misalnya Pure Saturday dan
masih banyak lagi. Tahun 90-an ini pergerakan indie bergerak secara sporadis. Dari
masa itu hingga sekarang, perkembangan musik indie tanah air terus meningkat.
Bukan hanya di sisi band indie saja, tapi juga elemen-elemen yang mendukungnya
seperti majalah indie, trend internet seperti MySpace dan You Tube tentunya,
panggung-panggung reguler, label indie bahkan juga fashion (distro). Memang
semuanya berakar pada semangat anak muda yang selalu mencari hal yang beda,
mencari ekspresi yang bisa merepresentasikan Eksistensi mereka. Sekarang band
indie bisa ditemui di mana saja, bukan cuma Jakarta atau Bandung, tapi juga
(Amerika Serikat & Inggris) indie seperti yang kita kenal sekarang ini sudah ada
sejak paruh kedua dekade 70an.
Tepatnya saat pergerakan punk muncul. Sejak saat itu terminologi indie tidak
hanya dipakai untuk menerangkan metode untuk melakukan sesuatu tetapi juga
merepresentasikan semacam ethos yang melandasinya. Saat itu ledakan punk
memberikan pengaruh yang signifikan pada budaya populer dunia. Cara pandang, dan
cara berpikir masyarakat (terutama anak-anak muda) pun berubah. Contoh yang
paling gampang dan kelihatan adalah di musik dan fashion. Kalau sekedar metode
jauh sebelum ledakan punk pun sudah banyak artis musik yang merilis secara
independen.
Di Barat menjamurnya label-label rekaman kecil (banyak yg besarnya sama
dengan label-label rekaman indie sekarang) dan banyaknya artis musik yg merilis
secara independen mulai terasa sejak awal era rock n roll di akhir dekade 1950-an.
Sejak saat itu hingga masa tenarnya di pertengahan 1960-an banyak sekali anak muda
yang ingin nge-band, manggung dan merilis rekaman, Hanya untuk menunjukan
Eksistensinya walaupun skillnya pas-pasan. Selain ingin menjadi Eksis dan di kenal,
mereka pun menemukan sarana yg tepat untuk mengekspresikan diri mereka sebagai
anak muda. Label-label rekaman kecil banyak bermunculan untuk mengimbangi
banyaknya band yg ingin merilis rekaman mereka, sementara kapasitas label rekaman
besar sangat terbatas. Lagipula banyak sekali, bahkan mungkin hampir semua, dari
Format paling ‘benar’ dari rock n roll. Saat itu pun mulai dikenal istilah self-released
albums ataupun rekaman yg dirilis melalui private labels. Umumnya menampilkan
musik yang ‘kurang’ atau ‘tidak’ mainstream pada jamannya.
Jaman dulu di Indonesia pun juga ada artis-artis musik yang merilis
rekamannya sendiri ataupun melalui private labels. Tahun 1971, Benny Soebardja
merilis rekaman bandnya saat itu bernama ‘Shark Move’ secara sendiri. Juga yg lebih
terkenal, Guruh Gipsy, yg juga merilis rekamannya sendiri. Bahkan cara
penjualannya pun tidak lazim, terkadang di pinggir jalan, toko kosmetik, PRJ (Pekan
Raya Jakarta). Kedua band tersebut memang merilis rekaman yg materinya bertolak
belakang dengan tren pasar saat itu, nyaris tidak komersil. Seperti ledakan punk di
paruh kedua dekade 70an tidak memiliki pengaruh yg signifikan di Indonesia.
Pengaruhnya mungkin hanya sampai fashion saja.. Tidak ada satupun band-band
beraliran ‘baru’ seperti punk-rock yang hadir saat itu. Di nilai dari sudut pandang
manapun, musik adalah Acuan dari berbagai aspek perkembangan perindustrian
karya suatu bangsa. Musik adalah karya yang berkaitan erat dengan berbagai aspek
kehidupan.
4.1.2. Media YouTube
YouTube didirikan bersama-sama oleh Chad Hurley, Steve Chen dan Jawed
Karim mereka semua adalah teman lama yang dahulu bekerja di Perusahaan PayPal.
Indianan Pennsylvenia, sementara Chen dan karim adalah seorang mahasiswa jurusan
Ilmu komputer di Universitas Illinois di Urbana-Champaign. Situs YouTube
didiriikan pada tanggal 15 februari 2005, namun setelah beberapa bulan YouTube
aktif melalui tahap try and error dan muncul respon yang positif dan banyak orang
yang menggunakanya, lalu pada bulan mei 2005 web YouTube resmi di rilis pertama
kali
Seperti kebanyakan perusahaan baru pada umunya YouTube diawali dengan
didanai oleh beberapa penanam modal setelelah melalukan tahap negosiasi modal.
Pada November 2005, Squoia Capital, YouTube mendapatkan modal 3,5 juta dollar,
selain itu Reolof Botha salah satu orang yang pernah kerja di perusahaan PayPal pada
april 2006 ikut bergabung dengan YouTube dan menanamkan modal sebanyak 8 juta
dollar, dalam hitungan bulan pada saat itu YouTube langsung menjadi web yang
sangat pesat pertumbuhanya.
Pada tahun 2006 YouTube dinobatkan sebagai website paling terpopuler
dibanding website sejenisnya seperti MySpace dan Frindster. Hal itu dikarenakan ada
sebuah lembaga survay yang ternama di Amerika Nielsen Net Ratings pada 16 Juli
2006 memberikan data ada 100 juta penonton YouTube setiap harinya dan sebanyak
65000 video yang di upload dalam waktu 24 jam, selain itu YouTube terdapat 20 juta
orang yang menggunakan Youtube setiap bulan, dengan ukuran sekitr 44% penonton
wanita dan 56 % penonton pria, dan umur yang berbagai kalangan dari yang masih
pesat menurut sebuah website Hitwise.com pada tahun 2006 YouTueb sudah
mengusai 64% pengguna internet di Inggris.
Pada tanggal 9 Oktober 2006. YouTube mengumumkan bahwa saham
perusahaan mereka dibeli oleh Google dengan harga 165 juta dollar. Perjanjian ini
dilakuakan oleh perusahaan YouTube dengan beberapa alasan antara lain YouTube
ingin memperluas jaringan dan mempermudah pengguna YouTube untuk mencari
informasi dan video yang mereka inginkan dengan menggukana Google, dengan
adanya itu memenag menunjukan perubahan yang ditunjukan oleh ayouatube dengan
bergabung bersama Google situs YouTube menjadi sangat cepat dan prkatis
digunakan oleh penggunanya sehingga pengguna YouTube tidak perlu repot lagi
untuk mencari video yang mereka ingin lihat.
Pada November 2008 YouTube mencapai sebuah perjanjian dengan
perushaan MGM, Lion Gate Entertaiment dan CBS, perjanjian terbeut menghasilkan
sebuah kerjasama yang sangat revolusioner yaitu ketiga perusahaan tersebut
memeprbolehkan mengupload film mereka di YouTube sehingga menikmat film
dapat melihat film yang ingin mereka ingin lihat di YouTube, beberapa bulan
kemudian banyak perusahaan yang bergabung dengan Youtube seperti NBC, Fox,
dan Disney.
Tegnologi aplikasi yang terdapat pada YouTube berdasarkan Sistem dan
sofware Adobe Flash Player yang membuat YouTube mampu disingkronisasikan
membuat video dengan kualitas yang baik seperti Windows Media Player,
QuickTime, dan RealPlayer yang biasanya digunakan para penikmat video untuk
membuka video yang ingin dilihat didalam sebuah komputer. Pemasangaan software
Adobe Fkash tersebut digunakan agar nantinya jika ada sebuah video yang
menggunakan system flash dalam pemutaranya videonya.
Video-video yang diUpload di YouTube biasanya para pengguanya
mengupload video dengan durasi 15 menit, YouTube juga menerima semua video
video yang bisa naik biasanya dalam format apapun meliputi : WMV, .AVI, .MKV,
.MOV, MPEG, .MP4, DivX, .FLV, dan .OGG. YouTube juga menyokong 3GP,
hampir semua video itu juga bisa dilihat melalui hp agar memudahkan para pengguna
YouTube menjangkaunya
Kualitas video di YouTube pada awalnya hanya menggunakan video dalam
satu format saja, tapi perkembangan jaman yang da kini YouTube mampu dilihat dari
beberapa salah satunya melalui hp, namun dengan bisa diaksesnya YouTube melalui
Hp ada beberapa kekurangan yang perlu di perbaiki yaitu video biasanya berkualitas
rendah dengan suara yang mono. Namun jika tidak dari Handphone YouTube mampu
mengupload video dengan kualitas besar dan bagus bahkan saat ini YouTube bisa
mengupload video dengan kecanggihan 3D
Dengan kehebatan youtube diatas apstilah youtube memiliki kekurangan dan
kelebihan serta dampak yang besar bagi masyarkat luas, sebelum YouTube
oleh pengguna internet khususnya kepada YouTube. Dengan karakteristik youtube
yang sangat praktis pengguna internet atau YouTube membuat siapa saja yang
mengupload dan video dan langsung dapat dilihat diseluruh dunia dalam beberapa
menit saja. Beberpa hal tersbut menunjukan bahwa youtube memang saat ini
menunjukan budaya internet
Salah satu contoh awal kesan sosial dari YouTube merupakan populariti video
Bus Uncle pada tahun 2006 yang merakam pergaduhan antara seorang belia dan
seorang warga emas dalam sebuah bas di Hong Kong, hinggakan diberi perbincangan
hangat dalam media arus perdana. Salah satu video YouTube yang disambut hebat
ialah akaun guitar, yang menampilkan persembahan lagu Pachelbel’s Canon yang
dimainkan dengan dengan gitar elektrik. Nama pemainnya tidak didedahkan dalam
video itu, tetapi selepas ditonton berjuta-juta kali, akhbar The New York Times
mendedahkan identiti pemain gituar tersebut sebagai Jeong-Hyun Lim, rakyat Korea
Selatan berusia 23 tahun yang merakam lagu tersebut di bilik tidurnya Dampak
positif dari youtube yang selama ini bisa dilihat adalah bagi perusahaan-perusahaan
rekaman yang ingin melakukan promosi bagi artis-srtisnya. Juga bagi
perusahaan-perusahaan periklanan yang ingin mempromosikan suatu produk. Ada pula
orang-orang yang dengan sengaja meng-upload video-video dokumenter baik sejarah
perjuangan bangsa kita maupun dokumenter mengenai kisah-kisah menyentuh
tentang kehidupan dari pedalaman Indonesia. Ada pula video-video ilmu pengetahuan
Hanya tinggal memasukkan kata kunci yang dicari, semua video yang memperluas
wawasan bisa dilihat dan di-download kapan saja.
Youtube juga memiliki dampak Positif dan dampak negatif. Dampak negatif
yang paling fenomenal di Indonesia adalah ketika video pribadi yang diunggah
Marshanda akhirnya dibahas habis-habisan oleh infotainment. Marshanda yang
awalnya (mungkin) sekadar ingin curhat dan ingin menumpahkan uneg-unegnya,
harus pasrah menjadi bulan-bulanan infotainment. Selain Marshanda, yang hingga
kini masih diproses oleh penegak hukum adalah video mesum yang “katanya” mirip
Luna Maya, Cut Tari, dan Ariel. Video ini lantas dengan mudah menyebar luas,
bukan hanya di kalangan orang dewasa, tapi juga bisa dinikmati oleh remaja dan
anak-anak. Tragis!!! Tragis bagi yang menontonnya, dan lebih tragis lagi bagi
korban-korban dalam video-video tersebut yang akhirnya mendapat malu, stigma
negatif, kehilangan pekerjaan, dan kerugian-kerugian lainnya.
Sepak terjang youtube tidak habis sampai disitu. Yang ingin saya bahas dalam
tulisan ini adalah tentang fenomena orang-orang yang “mendadak tenar” karena
Youtube. Di Filipina, kakak-beradik James Ronald dan Rodfil, Duo Moymoy
Palaboy itu mengunggah sejumlah video berisi aksi mereka lipsync lagu-lagu
populer. Aksi itu lalu memikat jutaan orang dan mengantarkan keduanya ke
panggung profesional sebagai superstar. Contoh paling fenomenal adalah kisah Justin
sukses dengan bernarsis ria di Youtube. Aksinya di dunia maya lantas memikat
seorang manajer musik bernama Scooter Braun yang kemudian memperkenalkannya
kepada Usher. Dari perkenalan itu, Bieber meraih kontrak rekaman dengan Island
Records dan melejit menjadi bintang dunia.
4.2 Analisis Data
Pada sub bab ini peneliti akan menguraikan dan menyajikan hasil penelitian
yang dilakukan di daerah Surabaya mengenai persepsi beberapa komunitas dari
universitas yang berada di Surabaya. Dan objek yang di teliti adalah salah satu dari
anggota komunitas indiependent dari universitas yang masih aktif dalam kegiatan
komunitas tersebut dan orang-orang yang pernah melihat dan memanfaatkan situs
Youtube sebagai medium pembantu mereka dalam belajar atau mencari informasi
mengenai band indie. Data yang diperoleh dari hasil obeservasi yang dilakuakn oleh
peneliti melalui proses wawancara mendalam atau in deep interview dengan
pemilihan nara sumber dengan kreteria yang telah ditentukan seperti di atas. Data
yang telah diperoleh tersebut akan diinterpretasikan dengan menggunakan metode
deskriptif melalui pendekatan analisis kualitatif sehingga dapat diperoleh gambaran,
jawaban, pemahaman fakta serta kesimpulan dari permasalahan yang diangkat dalam