ABSTRAK
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT
PRODUK AIR MINERAL “PRO-VIT” JERIGEN
Studi Kasus Di Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
Darayu Adimurti Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) karakteristik konsumen yang mengkonsumsi produk air mineral “PRO-VIT”; 2) atribut yang paling menentukan keputusan melakukan pembelian produk air mineral “PRO-VIT”; 3) sikap konsumen terhadap atribut produk air mineral “PRO-VIT”.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan kuesioner. Sampel yang digunakan adalah orang yang membeli dan mengkonsumsi produk air mineral “PRO-VIT” yang bermukim di Kelurahan Lodoyong dan berjumlah 100 orang responden. Teknik analisis data yang digunakan : 1) untuk mengetahui karakteristik konsumen yang mengkonsumsi produk air mineral “PRO-VIT” digunakan Analisis Persentase; 2) untuk mengetahui atribut yang paling menentukan keputusan melakukan pembelian produk air mineral “PRO-VIT” digunakan Analisis Prioritas Kepentingan; 3) untuk mengetahui sikap konsumen terhadap atribut produk air mineral “PRO-VIT” digunakan analisisMultiattribute Attitude Model.
Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa : 1) sebagian besar konsumen berjenis kelamin laki-laki (60%), dari segi usia sebagian besar konsumen berusia diatas 35 tahun (40%), rata-rata berpendidikan akhir SLTA (35%), dengan sebagian besar berprofesi sebagai wiraswastawan (25%), dan tingkat penghasilan sebagaian besar konsumen antara Rp 601.000,- hingga Rp 900.000,- (40%); 2) ditemukan bahwa atribut harga (3710) dianggap paling menentukan sikap konsumen dalam melakukan pembelian produk air mineral “PRO-VIT”.; 3) sikap konsumen secara keseluruhan terhadap atribut produk air mineral “PRO-VIT” adalah sangat positif.
ABSTRACT
An Analysis on the Consumers Attitudes toward The Attributes of
“PRO-VIT” Mineral Water Product
Case Study in Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Central Java
Darayu Adimurti Sanata Dharma University
Yogyakarta
Objectives of this research were to know : 1) consumer`s characteristics who consumed ”PRO-VIT” mineral water product; 2) the most important attribute that determined decision buying the “PRO-VIT” plaint water product; 3) consumers attitudes toward the attribute of “PRO-VIT” mineral water.
The techniques of data collecting used were observation, interview and questionnaire. The samples used were 100 people who bought and consumed “PRO-VIT” mineral water product in to reside of Kelurahan Lodoyong. The techniques of data analysis used were : 1) Percentage Analysis to identity the consumer`s characteristics who consumed “PRO-VIT” mineral water product; 2) Priority Analysis to determine the most important attribute in buying “PRO-VIT” mineral water; 3) Multiattribute Attitude Model Analysis to specify the consumers attitude toward the attribute of “PRO-VIT” mineral water product.
Based on the data analysis, the research found that: 1) most of the consumers were men (60%), the consumers aged more than 35 years old (40%), most of the consumers graduated from senior high school (35%), and most of than were entrepreneur, their salary range between Rp 601.000,- – Rp 900.000,- (40%); 2) the attribute of price (3710) was considered the most imroptant attribute that determined the consumers decision in buying “PRO-VIT”; 3) the consumers attitudes toward the attribute of mineral water product labeled “PRO-VIT” was very positive.
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT
PRODUK AIR MINERAL “PRO-VIT” JERIGEN
Studi Kasus Di Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh : Darayu Adimurti
002214185
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT
PRODUK AIR MINERAL “PRO-VIT” JERIGEN
Studi Kasus Di Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh : Darayu Adimurti
002214185
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2007
HALAMAN MOTTO
“ Jangan katakan `tidak bisa` apabila kamu belum mencobanya, karena
kesuksesan tidak datang dengan sendirinya tetapi harus selalu diusahakan “
“Percobaan yang kamu alami ialah percobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan
sebab itu Ia tidak akan meninggalkan kamu dicobai
melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicela, Ia akan
memberikan jalan keluar, sehingga kamu dapat
menanggungnya”.
( I Korintus 10 :13)
“KITA HARUS MELUANGKAN WAKTU LEBIH BANYAK UNTUK BERTERIMA KASIH PADA TUHAN ATAS ANUGRAHNYA, SAMA SEPERTI SAAT KITA MEMINTANYA”.
( SANTO VINCENT DE PAUL )
“Sukses dan kebahagiaanku tidak tergantung pada situasi, lingkungan atau orang lain, namun pada pilihanku untuk mengisi hari-hariku dengan pikiran dan tindakan positif”.
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kepersembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus sebagai sumber kehidupanku
Bunda Maria sebagai pelita dan harapan hidupku
Ayahanda dan Ibunda tercinta yang dengan penuh kasih
dan cinta memberikan dukungan kepadaku, doa, dan dorongan untuk mencapai segala harapan dan cita-citaku
Kakakku : Mbak Rengga yang selalu menyayangiku
Q-tutku tercinta
Sahabat, kenalan dan semua yang menolong aku
Almamater tercinta, Universitas Sanata Dharma
ABSTRAK
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT
PRODUK AIR MINERAL “PRO-VIT” JERIGEN
Studi Kasus Di Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
Darayu Adimurti Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) karakteristik konsumen yang mengkonsumsi produk air mineral “PRO-VIT”; 2) atribut yang paling menentukan keputusan melakukan pembelian produk air mineral “PRO-VIT”; 3) sikap konsumen terhadap atribut produk air mineral “PRO-VIT”.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan kuesioner. Sampel yang digunakan adalah orang yang membeli dan mengkonsumsi produk air mineral “PRO-VIT” yang bermukim di Kelurahan Lodoyong dan berjumlah 100 orang responden. Teknik analisis data yang digunakan : 1) untuk mengetahui karakteristik konsumen yang mengkonsumsi produk air mineral “PRO-VIT” digunakan Analisis Persentase; 2) untuk mengetahui atribut yang paling menentukan keputusan melakukan pembelian produk air mineral “PRO-VIT” digunakan Analisis Prioritas Kepentingan; 3) untuk mengetahui sikap konsumen terhadap atribut produk air mineral “PRO-VIT” digunakan analisisMultiattribute Attitude Model.
Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa : 1) sebagian besar konsumen berjenis kelamin laki-laki (60%), dari segi usia sebagian besar konsumen berusia diatas 35 tahun (40%), rata-rata berpendidikan akhir SLTA (35%), dengan sebagian besar berprofesi sebagai wiraswastawan (25%), dan tingkat penghasilan sebagaian besar konsumen antara Rp 601.000,- hingga Rp 900.000,- (40%); 2) ditemukan bahwa atribut harga (3710) dianggap paling menentukan sikap konsumen dalam melakukan pembelian produk air mineral “PRO-VIT”.; 3) sikap konsumen secara keseluruhan terhadap atribut produk air mineral “PRO-VIT” adalah sangat positif.
ABSTRACT
An Analysis on the Consumers Attitudes toward The Attributes of
“PRO-VIT” Mineral Water Product
Case Study in Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Central Java
Darayu Adimurti Sanata Dharma University
Yogyakarta
Objectives of this research were to know : 1) consumer`s characteristics who consumed ”PRO-VIT” mineral water product; 2) the most important attribute that determined decision buying the “PRO-VIT” plaint water product; 3) consumers attitudes toward the attribute of “PRO-VIT” mineral water.
The techniques of data collecting used were observation, interview and questionnaire. The samples used were 100 people who bought and consumed “PRO-VIT” mineral water product in to reside of Kelurahan Lodoyong. The techniques of data analysis used were : 1) Percentage Analysis to identity the consumer`s characteristics who consumed “PRO-VIT” mineral water product; 2) Priority Analysis to determine the most important attribute in buying “PRO-VIT” mineral water; 3) Multiattribute Attitude Model Analysis to specify the consumers attitude toward the attribute of “PRO-VIT” mineral water product.
Based on the data analysis, the research found that: 1) most of the consumers were men (60%), the consumers aged more than 35 years old (40%), most of the consumers graduated from senior high school (35%), and most of than were entrepreneur, their salary range between Rp 601.000,- – Rp 900.000,- (40%); 2) the attribute of price (3710) was considered the most imroptant attribute that determined the consumers decision in buying “PRO-VIT”; 3) the consumers attitudes toward the attribute of mineral water product labeled “PRO-VIT” was very positive.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu melimpahkan
berkat dan rahmat serta lindungan-Nya kepada penulis dari awal penyusunan
sampai selesainya skripsi ini.
Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Program Studi Manajemen, Jurusan
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat
terselesaikan atas bantuan, bimbingan, dan dorongan yang diberikan dari berbagai
pihak. Maka dalam kesempatan ini, dari dasar hati penulis menyampaikan terima
kasih kepada :
1. Yesus dan Bunda Maria yang telah memberikan rahmat dan berkat sehingga
penulis mampu menghadapi segala rintangan dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Drs. Hendra Poerwanto G, M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen, Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Dra. Caecilia Wahyu ER., M.Si., selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Dosen Fakultas Ekonomi yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan
selama penulis menempuh kuliah.
7. Segenap staf dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
8. Orang tuaku tercinta : Ayahanda V. Widarto dan Ibunda Ch. Murtisari, terima
kasih atas segala cinta dan kasih sayang yang telah diberikan selama ini.
9. Kakakku : Mbak Rengga, terima kasih atas kasih sayang dan dukungan mbak.
10. Semua pihak yang telah memberikan sumbangan pemikiran untuk skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
dengan kerendahan hari penulis mohon karelaan pembaca untuk memberikan
kritik dan saran yang bersifat membangun bagi tercapainya kesempurnaan skripsi
ini.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Batasan Masalah... 4
D. Tujuan Penelitian... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II. LANDASAN TEORI ... 6
A. Pengertian Pasar ... 6
B. Pengertian Pemasaran ... 6
C.Pengertian Manajemen Pemasaran ... 8
D. Kegiatan Pemasaran ... 9
E. Pengertian Perilaku Konsumen... 10
F. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 11
G. Pentingnya Perilaku Konsumen ... 13
H.Tipe-tipe Perilaku Konsumen... 14
I. Sikap Konsumen ... 16
J. Hubungan Antara Sikap dan Perilaku ... 17
K. Proses Keputusan Pembelian ... 18
L. Pengertian Atribut Produk ... 20
BAB III. METODE PENELITIAN ... 22
A. Jenis Penelitian... 22
B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 22
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 22
D. Teknik Pengumpulan Data ... 23
E. Populasi dan Sampel Penelitian... 24
F. Teknik Pengambilan Sampel ... 25
G. Variabel Penelitian ... 25
H. Definisi Operasional... 26
I. Teknik Pengujian Instrumen... 26
J. Teknik Analisis Data ... 29
BAB IV. GAMBARAN UMUM ... 33
A. Batasan Wilayah... 33
B. Kondisi Geografis... 33
C. Pembagian Wilayah... 34
D. Penduduk... 34
E. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas... 34
F. Air Minum ... 37
G. Air Mineral “PRO-VIT” Jerigen ... 38
BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 40
A. Analisis Deskriptif ... 40
B. Teknik Penngujian Instrumen... 40
C. Analisis Data dan Pembahasan... 45
BAB VI. KESIMPULAN ... 61
A. Kesimpulan ... 61
B. Saran ... 62
C. Keterbatasan Penelitian ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 64
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel V.1 Ringkasan hasil uji Validitas ... 40
Tabel V.2 Ringkasan hasil pengujian Reliabilitas ... 41
Tabel V.3 Profil Konsumen berdasar Jenis Kelamin ... 42
Tabel V.4 Profil Konsumen berdasar Usia ... 42
Tabel V.5 Profil Konsumen berdasar Pendidikan Terakhir ... 43
Tabel V.6 Profil Konsumen berdasar Profesi / Pekerjaan ... 43
Tabel V.7 Profil Konsumen berdasar Penghasilan Sebulan ... 44
Tabel V.8 Bobot Rata-rata Atribut (W ) ... 46i Tabel V.9 Bobot Atribut ... 46
Tabel V.10 Hasil perhitungan atribut yang paling kuat mempengaruhi Sikap Konsumen ……….47
Tabel V.11 Sikap Konsumen terhadap Atribut Harga ... 49
Tabel V.12 Sikap Konsumen terhadap Atribut Rasa ... 50
Tabel V.13 Sikap Konsumen terhadap Atribut Kemasan ... 51
Tabel V.14 Sikap Konsumen terhadap Atribut Merek ... 52
Tabel V.15 Perhitungan Sikap Konsumen denganMultiattribute Attitude Model . 53
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar II.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 19
Gambar IV.1 Struktur Organisasi Pemerintah ... 35
Gambar V.1 Skala Sikap ... 54
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen merupakan hal penting
yang harus diperhatikan perusahaan dalam melakukan kegiatan pemasaran.
Dengan dimilikinya pemahaman tentang kebutuhan dan keinginan konsumen,
maka produk yang ditawarkan perusahaan akan sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh konsumen, disamping itu perusahaan dapat memberikan kepuasan
kepada konsumen. Kepuasan konsumen dapat dilihat pada sikap konsumen
setelah mengkonsumsi produk yang ditawarkan perusahaan. Sikap konsumen
mempunyai peran yang penting dalam mengembangkan strategi pemasaran
diantaranya pengembangan strategi produk.
Perusahaan merupakan pihak yang berusaha memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen dengan menawarkan suatu produk tertentu. Produk yang
ditawarkan dapat berupa barang fisik, jasa, dan tempat. Menurut Tjiptono
(1995:56) produk mengandung beberapa unsur yang dipandang penting oleh
konsumen dan pada akhirnya dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan
pembelian. Unsur tersebut disebut sebagai atribut produk. Atribut produk tersebut
antara lain merek, harga, rasa, kemasan, kualitas dan lain-lain.
Pada dasarnya atribut-atribut yang melekat pada suatu produk senantiasa
berkembang sesuai dengan selera konsumen. Selera konsumen bersifat dinamis,
sehingga sangat mungkin selera konsumen sekarang sangat berbeda dengan selera
mereka dimasa yang akan datang. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi
perubahan selera konsumen terhadap suatu produk, misalnya : peningkatan
pendapatan seseorang, sifat bosan manusia atau kebutuhan yang berubah-ubah.
Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita jumpai aneka macam produk
untuk jenis produk yang sama yang beredar dipasaran. Keanekaragaman inilah
yang membuat orang mudah untuk berpindah dari satu produk ke produk yang
lainnya sesuai dengan selera mereka. Alasannya pun berbeda-beda, ada yang
merubah seleranya karena ada produk lain yang mampu memberikan cita rasa
lebih baik, atau karena harganya lebih murah. Keunikan dan keunggulan atribut
suatu produk akan memberikan daya tarik tersendiri bagi konsumen untuk
memilih produk itu. Jadi, pemakaian atribut produk yang tepat akan menjadikan
barang kelihatan menarik dimata konsumen sehingga diharapkan produk yang
bersangkutan dapat menarik minat pembeli konsumen. Dalam hal ini pemasar
perlu melakukan analisis pasar.
Analisis pasar berguna bagi pemasar untuk menentukan siapa yang
menjadi konsumennya dan apa yang mereka butuhkan. Dengan penilaian pasar ini
akan membantu pemasar dalam melayani konsumen secara baik dan pada
akhirnya konsumen akan senang dan puas akan produk yang dibelinya. Aspek lain
yang juga harus diperhatikan oleh perusahaan agar produknya tidak kalah dengan
produk saingannya adalah mencapai tujuan untuk mempertahankan pelanggan
yang telah ada dan berusaha menambah pelanggan baru. Salah satu cara yang
dapat dilakukan perusahaan adalah selalu berupaya untuk menghasilkan dan
pemasar perlu untuk mengetahui atribut apa saja yang menjadi bahan
pertimbangan konsumen dalam keputusan pembelian suatu produk. Karena
dengan atribut produk inilah seorang konsumen dapat menilai suatu produk itu
apakah memuaskan atau tidak memuaskan, dan menjadi pertimbangan bagi
konsumen untuk melakukan pembelian ulang lagi.
Dalam penelitian ini, penulis mengambil produk yang diteliti adalah air
mineral “PRO-VIT” yang diproduksi di Kota Ungaran. Produk ini sangat diminati
oleh konsumen karena murah harganya, airnya jernih, serta higienis. Air yang
mereka ambil berasal dari mata air di pegunungan Ungaran yang sangat jernih.
Perusahaan memproduksi air mineral “PRO-VIT” hanya dalam kemasan jerigen.
Menyikapi tindakan konsumen dalam memilih produk terutama produk air
mineral “PRO-VIT” jerigen, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang
berkaitan dengan sikap konsumen terhadap suatu atribut produk. Untuk itu penulis
melakukan penelitian dengan judul : Analisis Sikap Konsumen terhadap Atribut Produk Air Mineral “PRO-VIT” Jerigen. Studi Kasus Di Kelurahan Lodoyog, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik konsumen yang mengkonsumsi air mineral
“PRO-VIT”?
2. Atribut produk manakah yang paling penting mempengaruhi sikap
3. Bagaimana sikap konsumen terhadap atribut produk air mineral
“PRO-VIT” di Kelurahan Lodoyong?
C. Batasan Masalah
1. Konsumen yang diteliti adalah konsumen yang membeli produk air
mineral “PRO-VIT” dalam bentuk jerigen.
2. Atribut produk ada bermacam-macam, tetapi hanya membatasi empat jenis
atribut produk yaitu atribut harga, rasa, kemasan dan merek.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui karakteristik konsumen yang mengkonsumsi produk air
mineral “PRO-VIT”.
2. Untuk mengetahui atribut produk yang paling penting yang mempengaruhi
sikap konsumen dalam membeli produk air mineral “PRO-VIT”.
3. Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap atribut produk air mineral
“PRO-VIT” di Kelurahan Lodoyong.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini dapat menambah kepustakaan yang ada dan dapat
memberikan dasar bagi penelitian selanjutnya di masa yang akan datang.
3. Bagi Penulis
Kegiatan penelitian ini dapat menambah pengalaman dan pengetahuan
penulis serta untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh penulis selama
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pasar
Pasar merupakan suatu yang sangat vital bagi seorang pengusaha atau
pemasar yang akan memasarkan suatu produk. pengusaha harus dapat mengetahui
dengan baik apa dan siapa yang menjadi pasarnya dan kemudian bagaimana dia
dapat menguasainya. Pasar dalam pengertian pemasaran adalah merupakan
orang-orang ataupun organisasi yang mempunyai kebutuhan akan produk yang kita
pasarkan dan mereka itu mempunyai daya beli yang cukup guna memenuhi
kebutuhan mereka itu (Indriyo G, 1994 : 4).
B. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang
dipasarkan itu dapat diterima dan disenangi pasar (Indriyo G, 1994:1). Dengan
semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis saat ini, mendorong perusahaan
untuk mencari cara yang efektif dan efisien agar produknya dapat diterima dan
dapat memuaskan konsumen.
Berikut ini adalah beberapa pengertian pemasaran menurut beberapa ahli:
1. William J. Stanton (dikutip dalam Basu Swasta, 2001:5)
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang
ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
memdistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
2. Phillip Kotler (2000:19)
Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana seseorang atau
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.
3. McCarthy dan Perreault (1995:9)
Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan yang dilakukan oleh organisasi dan
juga merupakan proses sosial. Dengan kata lain, pemasaran ada ditingkat
mikro maupun makro.
a. Pemasaran-mikro (micro-marketing)
Pemasaran-mikro adalah pelaksanaan kegiatan yang berusaha mencapai
sasaran organisasi dengan mengantisipasi kebutuhan pelanggan atau klien
dan mengarahkan arus barang dan jasa pemuas kebutuhan dari produsen
b. Pemasaran-makro (macro-marketing)
Pemasaran-makro adalah suatu proses sosial yang mengarahkan barang
dan jasa dalam suatu perekonomian dari produsen kepada konsumen
dengan cara yang secara efektif menyesuaikan penawaran dan permintaan
serta mencapai tujuan masyarakat.
4. Cravens dan David W (1996:21)
Pemasaran pada umumnya adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep
pemberian harga, promosi dan pendistribusian ide-ide, barang-barang dan
jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu dan tujuan
organisasi.
Pada umumnya dalam pemasaran, perusahaan berusaha untuk
menghasilkan laba yang maksimal dari penjualan barang dan jasa guna memenuhi
kebutuhan konsumen.
C. Pengertian Manajemen Pemasaran
Mudah tidaknya menjual barang-barang hasil produksi perusahaan
tergantung dari baik tidaknya menajemen pemasaran dalam melakukan
pekerjaannya. Dalam mengidentifikasi kebutuhan konsumen, mengembangkan
produk, menetapkan harga secara tepat, mendistribusikan dan mempromosikan
Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan pelaksanaan dan
pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membentuk dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran
dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasional (Phillip Kotler,
1993:16).
D. Kegiatan Pemasaran
Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan dapat
dirasakan oleh semua orang, karena semua orang memiliki kebutuhan dan
kebutuhan itu dilihat, diidentifisir dan kemudian dilayani oleh pengusaha.
Kegiatan pemasaran meliputi berbagai macam kegiatan atau fungsi yang
berupa (Indriyo G, 1994:10):
1. Fungsi pertukaran (Exchange function)
Fungsi ini merupakan bentuk dari kegiatan jual beli yang terjadi antara penjual
dengan pembelinya. Dalam fungsi jual beli ini termasuk pula
kegiatan-kegiatan penunjang terjadinya transaksi jual beli yang berupa penentuan harga
jual yang diberlakukan kepada konsumen beserta diskon yang diberikan,
pelayanan selama berlangsungnya jual beli, tawar menawar harga, serta
2. Fungsi penyediaan fisik atau logistik
Fungsi ini meliputi kegiatan pengangkutan atau transportasi, pergudangan atau
penyimpanan, serta kegiatan pendistribusian. Termasuk pula dalam fungsi ini
adalah usaha untuk menempatkan barang-barang dirak supermarket atau toko
sehingga mudah dijangkau oleh pembeli.
3. Fungsi pemberian fasilitas (Fasilitating Function)
Fungsi ini berupa penyediaan fasilitas baik fisik maupun nonfisik yang
diperlukan bagi terselenggaranya kegiatan pemasaran. Fasilitas tersebut dapat
berupa penerapan standarisasi produk, penyediaan dana, penanggungan risiko,
serta penyediaan informasi pasar.
E. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah sebagian dari kegiatan manusia. Perilaku ini
akan mengungkapkan sebab-sebab seseorang membeli barang atau jasa tertentu.
Beberapa pengertian perilaku konsumen:
1. T. Hani Hondoko dan Basu Swastha (1997:4)
Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung
terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa, termasuk
didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan
2. James F.Engel (1994:3)
Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului tindakan ini.
F. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen (Hani
Handoko dan Basu Swastha, 1997:57) adalah sebagai berikut:
1. Faktor-faktor lingkungan ekstern
a. Kebudayaan
Kebudayaan bersifat luas dan menyangkut segala aspek kehidupan
manusia. Kebudayaan adalah kompleks yang menyangkut pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, adat istiadat, kemampuan serta
kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
b. Kelas sosial
Didalam masyarakat ada pengelompokan kedalam kelas-kelas, yaitu kelas
atas, menengah dan kelas bawah. Pembagian kelas ini bersifat relatif, hal
c. Kelompok sosial
Kelompok sosial ada karena keinginan dari manusia untuk menjadi satu
dan berinteraksi dengan manusia lain. Hal ini terjadi karena adanya
hubungan antara manusia dengan alam yang berada disekelilingnya.
d. Keluarga
Didalam sebuah keluarga, selera dan sikap masing-masing anggota
berbeda dalam membeli atau meminati sesuatu. Maka sebagai seorang
manajer pemasaran harus dapat mengerti faktor-faktor yang
mempengaruhi anggota keluarga tersebut dalam membeli produk,
diantaranya adalah siapa yang paling berpengaruh dalam pengambilan
keputusan pembelian, siapa yang membuat keputusan, siapa yang
melakukan pembelian dan siapa pemakai produk tersebut.
2. Faktor-faktor lingkungan internal
a. Motivasi
Motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dan keinginan yang diarahkan
kepada tujuan untuk mencapai kepuasan.
b. Pengamatan dan persepsi
Pengamatan adalah suatu proses dimana manusia menyadari dan
mengintepretasikan aspek lingkungannya. Sedangkan persepsi adalah
suatu pandangan seseorang dalam menghadapi suatu pandangan seseorang
c. Belajar
Belajar adalah perubahan-perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat
adanya pengalaman. Hasil dari belajar ini akan memberikan tanggapan
tertentu yang cocok dengan rangsangan dan mempunyai tujuan tertentu.
d. Kepribadian
Kepribadian adalah organisasi dari faktor-faktor biologis, psikologis, dan
sosiologis yang mendasari perilaku tertentu.
e. Sikap
Sikap biasanya memberikan penilaian (menerima atau menolak) terhadap
suatu objek atau produk yang dihadapinya. Sikap adalah suatu
kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk
dalam masalah-masalah yang baik ataupun kurang baik secara konsekuen.
G. Pentingnya Perilaku Konsumen
Studi tentang perilaku konsumen dipelajari karena mempunyai dua alasan
utama, yaitu (Amirullah, 2002:3):
1. Perilaku konsumen penting dalam kehidupan setiap hari.
Andaikata setiap konsumen memiliki perilaku yang konstan, kemungkinan
kajian tentang perilaku konsumen tidak begitu penting. Namun mengingat
perilaku itu akan berubah-ubah bahkan dalam hitungan hari. Dengan demikian
perilaku konsumen dalam hal ini penting untuk memahami mengapa dan apa
saja yang mempengaruhi perubahan perilaku konsumen.
2. Perilaku konsumen penting untuk pengambilan keputusan.
Setiap keputusan yang diambil oleh konsumen pasti didasarkan pada
alasan-alasan tertentu, baik secara langsung maupun tidak langsung. Proses
pengambilan keputusan konsumen sangat terkait dengan masalah kejiwaan
dan faktor eksternal. Dengan memahami perilaku konsumen, pemasar akan
mudah untuk menggambarkan bagaimana proses keputusan itu dibuat.
H. Tipe-Tipe Perilaku Konsumen
1. Tipe perilaku konsumen menurut Hawkins et.al (2001)
a. Pengambilan keputusan nominal
Pengambilan keputusan ini berkaitan dengan perilaku pembelian
menurut kebiasaan (habitual buying). Hasil dari perilaku ini adalah
konsumen memilih satu merek (single brand) sebagai pilihan.
Munculnya satu merek disebabkan oleh beberapa kemungkinan,
misalnya karena tidak ada pilihan-pilihan merek. Dengan kata lain
merek yang tersedia untuk kategori produk itu hanya satu merek. Bisa
juga karena produk sudah menjadi komoditi. Hal ini terjadi pada saat
maka peran merek akan menjadi lebih kecil. Kemungkinan lainnya
adalah karena loyalitas merek yang tinggi. Loyalitas merek yang
tinggi identik dengan brand involvement yang tinggi. Sekali loyal
terhadap suatu merek, tentu setelah merasa merek tersebut memberikan
nilai paling tinggi, konsumen tidak akan bersusah-susah mengevaluasi
merek-merek yang ada untuk menentukan pilihan.
b. Pengambilan keputusan terbatas
Pengambilan keputusan yang terbatas (limited decision making)
meliputi pencarian informasi secara internal maupun eksternal terbatas
(limited external), sedikit alternatif, aturan pengambilan keputusan
sederhana atas sejumlah kecil atribut, dan evaluasi purna pembelian
yang rendah.
c. Pengambilan keputusan diperluas
Pengambilan keputusan ini meliputi proses yang melibatkan pencarian
informasi internal maupun eksternal yang intensif, diikuti oleh evaluasi
yang kompleks atas sejumlah besar alternatif yang
tersedia..Pengambilan keputusan ini biasanya terjadi pada
2. Tipe perilaku menurut Engel et.al (1995)
a. Pembelian Spontan (Impulse Buying)
Dalam impulse buyingterjadi pembelian secara spontan atau tiba-tiba.
Dalam perilaku ini konsumen tidak melakukan perencanaan pembelian
terlebih dahulu, tetapi membeli karena adanya kebutuhan yang harus
segera dipenuhi. Biasanya barang ini ditempatkan didekat kasir,
dimana penjual berharap pembeli tertarik dengan barang-barang
tersebut pada saat melakukan transaksi pembayaran. Barang-barang ini
biasanya kecil, murah dan baru terpikir untuk dibeli ketika terlihat oleh
konsumen.
b. Mencari variasi
Perilaku yang seperti ini umumnya terjadi kalau banyak merek yang
sama, frekuensi pembelian sering, dan harga produk relatif terjangkau.
Peralihan merek menjadi terkesan biasa karena dianggap tidak
melanggar nilai sosial yang ada. Konsumen sebenarnya puas terhadap
setiap produk yang ada hanya ingin mencoba banyak merek sebagai
variasi merek.
I. Sikap Konsumen
Sikap adalah evaluasi kognitif seseorang yang berlangsung terus-menerus
C. Olson, 2000:130). Oleh karena itu, untuk mengubah sikap seseorang
diperlukan penyesuaian besar dari sikap-sikap lainnya. Sikap konsumen dapat
berbentuk sikap positif atau negatif dalam melihat atau menanggapi suatu produk
tertentu. Ada beberapa definisi dari para ahli mengenai sikap, antara lain:
1. Menurut James F. Engel (1994:53)
Sikap adalah suatu evaluasi yang menyeluruh yang memungkinkan orang
merespon dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan secara
konsisten berkenaan dengan objek atau alternatif yang diberikan.
2. Menurut Hani Handoko dan Basu Swastha (1997:94)
Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap
penawaran produk dalam masalah-masalah yang baik maupun yang kurang
baik secara konsekuen.
Sikap sangat berperan dalam membentuk perilaku. Dalam menentukan
merek tertentu, toko atau tempat pembelian produk dan juga barang atau produk
yang akan dibeli pastilah konsumen selalu mengambil keputusan yang
berhubungan dengan sikap dari konsumen itu sendiri.
J. Hubungan antara sikap dengan perilaku
Hubungan antara sikap dengan perilaku dapat dijelaskan melalui beberapa
1. Faktor pengukuran
Masalah dasar dalam pengukuran tersebut adalah tidak adanya kesesuaian
dengan perilaku. Sejauh mana suatu pengukuran sesuai atau cocok dengan
perilaku akan tergantung pada seberapa baik pengukuran tersebut menangkap
empat elemen perilaku yaitu tindakan, target, waktu dan konteks.
2. Interval waktu
Sementara interval waktu itu bertambah, peluang terjadinya perubahan
menjadi lebih besar. Umumnya semakin singkat interval waktunya, maka akan
semakin kuat hubungan sikap dengan perilaku.
3. Pengalaman
Sikap yang didasarkan pada pengalaman aktual, mungkin lebih berhubungan
dengan perilaku dibanding dengan sikap yang didasarkan pada pengalaman
tidak langsung.
4. Pengaruh sosial
Pengaruh sosial dapat mempengaruhi sikap kita untuk berperilaku.
K. Proses Keputusan Pembelian
Menurut Kottler (2002:251) proses keputusan pembelian terdiri dari 5 tahap,
Gambar II.1
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
1. Tahap Pengenalan Kebutuhan
Tahap pertama ini merupakan tahap dimana konsumen mengenali suatu
masalah atau kebutuhan.
2. Tahap Pencarian Informasi
Tahap kedua ini merupakan tahap dimana konsumen telah tertarik untuk
mencari lebih banyak informasi. Dalam tahap ini konsumen mungkin hanya
meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi.
3. Tahap Evaluasi Berbagai Alternatif
Tahap ketiga ini merupakan tahap dimana konsumen menggunakan informasi
untuk mengevaluasi merek-merek alternatif dalam satu susunan pilihan .
4. Tahap Keputusan Pembelian
Tahap keempat ini merupakan tahap dimana konsumen benar-benar membeli
produk.
Pengenalan Kebutuhan
Pencarian Informasi
Evaluasi berbagai alternatif
Keputusan pembelian
5. Tahap Perilaku Pasca Pembelian.
Tahap terakhir dalam proses pengambilan keputusan pembelian ini merupakan
tahap dimana konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli
berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan yang mereka rasakan.
Gambar II.1 menjelaskan bahwa suatu proses pembelian dimulai dengan
pengenalan kebutuhan dan berakhir dengan keputusan pembelian. Oleh karena itu
pemasar perlu memusatkan perhatian pada seluruh proses keputusan pembelian
dan bukan hanya 1 tahap yaitu keputusan pembelian saja. Dalam pembelian yang
lebih rutin, konsumen seringkali melewati atau membalik tahap-tahap tersebut
(tahap tidak berurutan, misal: melakukan pencarian informasi dulu baru
melakukan pengenalan kebutuhan).
L. Pengertian Atribut Produk
Pengembangan sebuah produk mengharuskan perusahaan untuk
memperhatikan atribut-atribut produk yang hendak dikembangkan dan atribut
produk yang sebaiknya tetap dipertahankan. Hal ini disebabkan apabila suatu
produk memiliki atribut atau sifat-sifat yang sesuai dengan apa yang diharapkan
oleh pembelinya maka produk tersebut akan dianggap cocok oleh konsumen.
Pengertian atribut produk menurut Indriyo Gitosudarmo (1995:188) yaitu:
Sedangkan pengertian atribut produk menurut Tjiptono (1995:86) yaitu:
Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi : merek, harga, rasa, kemasan dan lain-lain.
Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan atribut produk adalah unsur-unsur yang melekat pada suatu produk yang
menimbulkan manfaat bagi produk tersebut sehingga dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen. Pada akhirnya atribut produk dijadikan dasar
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian studi kasus.
Dalam studi kasus penelitian dilakukan terhadap objek tertentu. Kesimpulan yang
ditarik dari hasil penelitian ini hanya berlaku terhadap objek yang diteliti.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian : Penelitian dilakukan pada tahun 2006 sampai
dengan tahun 2007.
2. Tempat Penelitian : Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa,
Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli
produk air mineral “PRO-VIT” jerigen dan berdomisili di Kelurahan
Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
2. Objek Penelitian
Adapun objek dari penelitian ini adalah sikap konsumen terhadap
atribut produk air mineral “PRO-VIT” yang meliputi harga, rasa, kemasan
dan merek.
D. Teknik Pengumpulan Data 1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumbernya.
a. Kuesioner adalah metode pengumpulan data menggunakan sejumlah
daftar pertanyaan kepada responden (konsumen) air mineral
“PRO-VIT”.
Dalam penelitian ini, kuesioner yang digunakan terbagi dalam 3
bagian:
Bagian I : Berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai karakteristik
konsumen.
Bagian II : Berisikan pertanyaan untuk memperoleh data tentang
sikap konsumen terhadap atribut produk air mineral “PRO-VIT”
dimana mempunyai 5 kategori jawaban dengan skor sebagai berikut:
Sikap Konsumen Skor
Sangat Setuju 5
Netral 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Bagian III : Berisikan pertanyaan untuk mengetahui urutan tingkat
kepentingan terhadap atribut produk air mineral “PRO-VIT” yang
terdiri atas harga, rasa, kemasan dan merek.
b. Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara wawancara
langsung dengan konsumen produk air mineral “PRO-VIT” di
Kelurahan Lodoyong.
c. Observasi adalah pengamatan langsung pada konsumen air mineral
“PRO-VIT”.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data-data pendukung penelitian yang diperoleh dari
berbagai sumber yang sudah ada, terutama berkaitan dengan data-data
kepandudukan dan wilayah (monografi) Kelurahan Lodoyong, Kecamatan
Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
E. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek/objek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan pengertian
sempel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua konsumen yang
sudah mengkonsumsi dan akan mengkonsumsi lagi produk air mineral
“PRO-VIT” jerigen. Sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah
sebagian konsumen yang sudah mengkonsumsi dan akan mengkonsumsi lagi
produk air mineral “PRO-VIT” khususnya di Kelurahan Lodoyong, Kecamatan
Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
F. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah incidental sampling
yaitu tehnik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data
(Sugiyono, 2001 : 77).
G. Variabel Penelitian
1. Karakteristik konsumen yang mengkonsumsi air mineral “PRO-VIT”
meliputi : jenis kelamin, usia, profesi/pekerjaan, tingkat penghasilan, dan
pendidikan terakhir.
2. Atribut yang paling penting mempengaruhi sikap konsumen dalam
pembelian produk air mineral “PRO-VIT”.
3. Sikap konsumen terhadap atribut yang melekat pada konsumen air mineral
H. Definisi Operasional 1. Sikap konsumen
Sikap konsumen dalam penelitian ini adalah suatu penilaian objektif dari
konsumen terhadap atribut produk air mineral “PRO-VIT”.
2. Produk
Produk yang dimaksud dalam hal ini adalah air mineral “PRO-VIT”
jerigen.
I. Teknik Pengujian Instrumen 1. Analisis Validitas
Validitas yaitu tingkat ketepatan penggunaan alat ukur terhadap
suatu gejala untuk menguji tingkat stabilitas masing-masing item pada
kuesioner dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Karl
Pearson (Sutrisno Hadi, 1990:23), yaitu:
r xy =
r xy = koefisien korelasi tiap item
x = nilai setiap item
y = nilai total semua item
Besarnya r tabel dapat diperhitungkan dengan menggunakan taraf signifikansi
() 5%. Apabila hasil pengukuran r xy menunjukkan lebih besar atau sama
dengan r tabel dengan taraf signifikansi 5% maka kuesioner dinyatakan valid,
tetapi jika r xy lebih kecil dari r tabel maka kuesioner dinyatakan tidak valid.
2. Analisis Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat kestabilan dan keandalan alat ukur dalam
mengukur gejala. Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui sejauhmana
pengukuran data dapat memberikan hasil secara relatif tidak berbeda bila
dilakukan pengukuran kembali pada subjek yang sama atau dengan kata lain
untuk menunjukkan adanya kesesuaian antara sesuatu yang diukur dan jenis
alat pengukur yang dipakai (Sutrisno Hadi, 1990:42). Pengukuran ini
menggunakan teknik korelasi product moment dari Karl Pearson (Sutrisno
Hadi, 1990:44):
r xy = koefisien korelasi tiap item
x = nilai item bernomor ganjil
y = nilai item bernomor genap
N = banyaknya responden
Untuk memperoleh koefisien reliabilitas digunakan rumus Spearman
bb
r = koefisienreliabilitas
xy
r = koefisien korelasi genap ganjil
Dengan taraf signifikasi 5%, apabila rbb lebih besar dari r tabel maka
kuesioner sebagai alat ukur dapat dikatakan reliabel.
J. Teknik Analisis Data 1. Analisis Persentase
Untuk menjawab masalah pertama menggunakan analisis
persentase. Analisis ini digunakan untuk mengetahui karakteristik
konsumen ditinjau dari jenis kelamin, usia, profesi/pekerjaan, tingkat
penghasilan, dan pendidikan terakhir.Adapun analisis persentase ini adalah
sebagai berikut (Sugiyono, 1994 :63):
P =
n nx
Keterangan:
P = jumlah persentase
x
n = jumlah total responden
2. Analisis Prioritas Kepentingan
Untuk menjawab masalah kedua menggunakan analisis prioritas
kepentingan. Analisis ini digunakan untuk mengetahui atribut produk yang
paling pening mempengaruhi sikap konsumen. Adapun langkah-langkah
yang digunakan untuk melakukan analisis prioritas kepentingan adalah
sebagai berikut:
a. Memberi skor pada masing-masing peringkat atribut produk
berdasarkan hasil kuesioner bagian ketiga yaitu:
Peringkat 1 diberi skor 4
Peringkat 2 diberi skor 3
Peringkat 3 diberi skor 2
Peringkat 4 diberi skor 1
b. Berdasarkan kuesioner bagian ketiga jawaban responden dari setiap
atribut dikalikan bobot yang diberikan dari setiap atribut.
c. Hasil perkalian setiap atribut dijumlahkan.
d. Hasil penjumlahan yang terbesar merupakan atribut yang menjadi
prioritas utama dalam pembelian produk.
3. AnalisisMultiattribute Attitude Model(MAM)
Untuk menjawab masalah ketiga menggunakan analisis
mengetahui sikap konsumen terhadap atribut produk air mineral
“PRO-VIT”. Adapun analisis MAM ini adalah (Engel, 1994:353):
Ab =
Ab = sikap konsumen secara keseluruhan terhadap atribut yang diteliti
i
W = bobot rata-rata urutan kepentingan terhadap atribut i
i
I = nilaiidealrata-rata konsumen pada atribut i
i
X = nilaibeliefrata-rata konsumen pada atribut i
n = jumlah atribut yang diteliti
Langkah-langkah dalam menggunakan MAM adalah sebagai berikut:
a. Menentukan N dengan cara memilih atribut produk yang paling
dominan dan diberi nilai 1 sampai ke-n.
b. Menentukan bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap atribut
yang diteliti, dengan cara:
i
c. Menentukan skor untuk masing-masing sikap mulai dari 1 sampai 5
Sangat Tidak Setuju 1
d. Menentukan nilaiidealdanbelief
Kemudian dicari nilai ideal rata-rata dan belief rata-rata dengan
rumus:
Nilaiidealrata-rata =
idealideal
responden nilai total
Nilaibeliefrata-rata =
beliefbelief
responden nilai total
e. Hasil perhitungan dimasukan kedalam tabel dan model MAM
f. Hasil perhitungan nilai sikap konsumen secara keseluruhan dapat
dilihat dengan skala Likert, dengan rumus (Sugiyono, 1994:73):
sikap-1
x100X, hasilnya:(5-1) x 100 = 400
maka gambar skala sikapnya adalah:
Sangat
Nilaiideal = skor xabsolut respondenideal masing-masing alternatif jawaban
Hasil penilaian sikap konsumen secara keseluruhan dapat diartikan bila
nilai sikap semakin kecil maka sikap konsumen relatif semakin setuju,
dan apabila nilai sikap semakin besar maka sikap konsumen relatif
BAB IV
GAMBARAN UMUM KELURAHAN LODOYONG
A. Batasan Wilayah
Kelurahan Lodoyong terletak di sebelah selatan Kecamatan Ambarawa,
dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kelurahan Kranggan
Sebelah Selatan : Kelurahan Bejalen dan Kelurahan Pojoksari
Sebelah Timur : Kelurahan Kupang
Sebelah Barat : Kelurahan Panjang
B. Kondisi Geografis
Secara garis besar Kelurahan Lodoyong terletak pada ketinggian 478,00 m
dari permukaan air laut adalah merupakan daerah dataran tinggi.
Berikut ini jarak antara Kelurahan Lodoyong dengan tempat-tempat penting atau
objek wisata disekitarnya :
Objek Wisata Jarak
Stasiun Kereta Api 0.5 km
Ziarah Gua Maria Kerep 1 km Batalyon YonKav-2 Serbu 0.5 km
Bandungan 7 km
Candi Gedong Songo 12 km
Permandian Muncul 10 km
C. Pembagian Wilayah
Wilayah Kelurahan Lodoyong terdiri dari 6 dusun, 6 RW, dan 38 RT
dengan luas wilayah 1,13 km2
. Penggunaan lahan paling banyak dipergunakan
untuk pemukiman dengan kepadatan penduduk 6.188 jiwa per km2. Keadaan
daerah lahan pertanian makin lama makin menyempit dengan perkembangan
pemukiman maupun kegunaan lainnya yang juga sesuai dengan pembangunan
wilayah.
D. Penduduk
Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2004 jumlah penduduk di
Kelurahan Lodoyong adalah sejumlah 5.132 orang yang terdiri dari 1.983 orang
(38,70%) adalah laki-laki dan 3149 orang (61,3%) adalah perempuan. Sedangkan
jumlah penduduk pada tahun 2005 Kelurahan Lodoyong berjumlah 6.401 orang
yang terdiri dari 2.032 orang (31,74%) adalah laki-laki dan 4.369 orang (68,26%)
adalah perempuan.
E. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Berdasarkan Perda Kabupaten Semarang Nomor 27 tahun 2005 tertanggal
24 Januari 2005 struktur organisasi Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa,
Struktur Organisasi Pemerintahan Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa
Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
Gambar IV.1
Struktur Organisasi Pemerintahan
Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2005
Seorang lurah berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakatnya. Lurah mempunyai tugas mengkoordinasikan kegiatan
pemberdayaan masyarakat, mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan
ketentraman dan ketertiban umum, mengkoordinasikan penerapan dan penegakan
peraturan perundang-undangan., mengkoordinasikan penyelenggaraan
pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum, mengkoordinasikan
penyelenggaraan kegiatan pemerintah ditingkat Kelurahan Lodoyong, dan
Lurah 1. Galih Agung P 2. Sumanto, SPD Staf
melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan
atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintah sebelumnya.
Kelompok Jabatan Fungsional merupakan sekelompok orang yang
diangkat oleh camat. Tugas Kelompok Jabatan Fungsional adalah membantu lurah
dalam hal memberikan masukan yang berguna bagi kemajuan Kelurahan
Lodoyong ditiga bidang yaitu bidang pembangunan, bidang kesejahteraan
masyarakat dan bidang pemerintah. Selain itu juga memiliki tanggungjawab
memantau jalannya pemerintahan dan kemajuan Kelurahan Lodoyong yang
kemudian melaporkan kepada lurah melalui Sekretaris Kelurahan.
Sekretaris Kelurahan diangkat oleh camat dan brtugas menangani
pengalokasian APBD ( Anggaran Pendapatan Belanja Daerah ), menangani
masalah surat-menyurat yang memuat segala bentuk hasil perundingan, menyerap,
menampung dan menghimpun segala bentuk aspirasi rakyat dari Kelompok
Jabatan Fungsional yang kemudian diteruskan kepada lurah.
Seksi Kesejahteraan Rakyat juga diangkat oleh camat. Tugas-tugas Seksi
Kesejahteraan Rakyat secara umum adalah menangani segala bentuk masalah
sosial, pendanaan dari pemerintah kemasyarakat misalnya pelaksanakan program
raskin, perbaikan prasarana ibadah dan lain-lain. Dalam menjalankan tugasnya
Seksi Kesejahteraan Rakyat di bantu oleh beberapa orang staf.
Seksi Pembangunan diangkat oleh camat dan memiliki tugas secara umum
menangani sarana dan prasarana yang mendukung pembangunan Kelurahan
Lodoyong, melaksanakan program pemerintah berkaitan dengan pembangunan
Dalam menjalankan tugasnya Seksi Pembangunan dibantu oleh beberapa orang
staf.
Seksi Pemerintahan diangkat oleh camat yang memiliki tugas secara
umum menangani segala bentuk masalah kependudukan. Misalnya pendataan
kelahiran, kematian, kepengurusan KTP (Kartu Tanda Penduduk), kepengurusan
KK (Kartu Keluarga), akte kelahiran , dll. .
F. Air Minum
Berdasarkan dari data PDAM Kranggan, produksi air minum pada tahun
2005 mencapai 1.123.103 m2 atau meningkat 6,94% dibandingkan tahun
sebelumnya. Namun volume air yang disalurkan hanya 601.592 m2
atau 53,56%
dari total produksi tahun 2005 untuk Kecamatan Ambarawa. Jumlah pelanggan
pada tahun 2005 tercatat 13 pelanggan dimana sebagaian besar adalah pelanggan
non niaga yang berjumlah 10 pelanggan atau 76,92%.
G. Air Mineral “PRO-VIT” Jerigen
Air mineral “PRO-VIT” jerigen adalah “Mountain Spring Water” yaitu air
yang berasal dari mata air pegunungan alami yang mengalir sendiri ke permukaan
bumi. Air tersebut tidak disedot, dipompa, dan bukan dari anak cabang mata air.
Tetapi air tersebut mengalir setelah melalui lapisan bebatuan dan pasir didalam
bumi. Sebelum diprosespun air mineral “PRO-VIT” jerigen sudah bermutu yang
Hasil uji laboratorium dilokasipun dilakukan secara berkala untuk memastikan
mutu air tetap terjaga.
Mutu air mineral “PRO-VIT” jerigen telah memenuhi persyaratan
kesehatan. Sertifikasi akan mutu yang terjamin telah diberikan oleh SNI (Standar
Nasional Indonesia). Untuk menghasilkan mutu kemasan foodgrade yang aman
bagi minuman, air mineral “PRO-VIT” jerigen tidak menggunakan sembarang
bahan plastik. Air mineral “PRO-VIT” jerigen menggunakan Poly Propylene
untuk kemasan jerigen. Kemasan dari bahan tersebut lebih unggul karena lebih
kuat, lebih ramah lingkungan, dan yang terpenting tidak mencemari produk.
Karenanya air mineral “PRO-VIT” jerigen terjamin segar, tidak berbau atau
berasa selama tersimpan secara benar dan tersegel.
Kemasan air mineral “PRO-VIT” jerigen yang dipakai ulang harus melalui
proses sanitasi yang sangat ketat yaitu pracuci, pencucian dengan deterjen khusus
pada suhu tertentu, pembilasan, disanitasi dengan air yang mengandung ozon
sehingga bebas dari bakteri patogen, dan barulah diisi air mineral “PRO-VIT”
dan disegel. Air mineral “PRO-VIT” jerigen mengandung sejumlah mineral
Kandungan Mineral Manfaat
Sodium
Patosium
7.50 mg/l
0.90 mg/l
Bersama-sama bekerja untuk mengatur
keseimbangan tekanan intraseluler dan ekstra
seluler serta memelihara impuls-impuls syaraf
dan kontraksi otot.
Kalsium 9.50 mg/l Sangat penting dalam pembentukan tulang dan
gigi serta ibu-ibu yang sedabg hamil.
Magnesium 3.90 mg/l Sebagai penerus rangsangan syaraf. Dapat
melindungi terhadap mpenyakit jantung.
Khlorida 1.30 mg/l Memperlancar fungsi ginjal.
Bikarbonat 70.00 mg/l Memperlancar fungsi hati, ginjal dan fungsi
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif
Penelitian ini pada konsumen produk air mineral “PRO-VIT” jerigen di
Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa
Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sikap konsumen
dalam mengambil keputusan pembelian produk air mineral “PRO-VIT” jerigen.
Alasan pemilihan produk ini sebagai objek penelitian karena produk air
mineral “PRO-VIT” jerigen sudah banyak dikenal dan dikonsumsi oleh
masyarakat di Kelurahan Lodoyong sehingga penulis tidak mengalami kesulitan
dalam mencari responden.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan sejumlah
pertanyaan tertulis kepada 100 responden sebagai sampel. Sedangkan
pengambilan sampelnya dilakukan dengan menggunakan metode Insidental
Sampling. Jumlah kuesioner yang didapat setelah penyebaran sama dengan
jumlah kuesioner yang di sebar yaitu sebanyak 100 eksemplar.
B. Teknik Pengujian Instrumen
Ketepatan pengujian suatu hipotesis tentang hubungan variabel penelitian
sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Data
penelitian yang dalam proses pengumpulannya seringkali menuntut pembiayaan,
waktu dan tenaga yang besar, tidak akan berguna bilamana alat pengukur yang
digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tersebut tidak memiliki validitas
dan reliabilitas yang tinggi. Hasil kesimpulan tidak akan mengenai sasarannya,
bilamana data tidak menggambarkan secara tepat konsep yang diukur.
Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur apa yang
ingin diukur. Bila seseorang ingin mengukur berat suatu benda, maka ia harus
menggunakan timbangan. Timbangan adalah alat pengukur yang valid bila
dipakai untuk mengukur berat, karena timbangan memang mengukur berat. Bila
panjang yang ingin diukur maka harus menggunakan meteran. Meteran adalah alat
yang valid bila digunakan untuk mengukur panjang, karena meteran memang
mengukur panjang. Tetapi timbangan bukanlah alat yang valid bilamana
digunakan untuk mengukur panjang.
Sedangkan reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan
sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi
dua kali atau lebih. Misalkan seorang mengukur panjang jarak dua buah bangunan
dengan dua jenis alat ukur, yang satu dengan meteran yang terbuat dari logam,
sedangkan yang lainnya dengan menggunakan jumlah langkah kaki. Setiap alat
pengukur digunakan dua kali untuk mengukur jarak yang sama. Besar sekali
kemungkinan hasil pengukuran yang diperoleh dengan tersebut akan berbeda.
Pengukuran yang dilakukan dengan langkah kaki, besar sekali kemungkinannya
akan tidak sama karena antara pengukuran yang pertama dengan pengukuran yang
kedua kemungkinan berlainan. Dari contoh dapat ditarik kesimpulan bahwa
meteran adalah alat pengukur yang reliabel, sedangkan langkah kaki adalah alat
Dalam penelitian ini, cara yang ditempuh untuk mengumpulkan data
adalah dengan menggunakan angket yang berisi tentang item-item pertanyaan
yang kemudian dibagikan kepada responden. Langkah awal sebelum melakukan
penyebaran angket kepada seluruh responden adalah melakukan pengujian
kualitas data dengan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas setiap daftar
pertanyaan. Dalam melakukan pengujian kualitas data, angket di sebarkan
kepada 30 orang responden. Hasil dari pengujian validitas dan reliabilitas dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Uji Validitas
Dalam pengujian ini koefisien korelasi kritis diperoleh dari tabel
distribusi r dengan menggunakan derajat bebas (N2) = 302 = 28 dan taraf
signifikan sebesar 5% diperoleh nilai r tabel = 0,361. Uji signifikansi
dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Jika r
hitung (untuk r tiap item pertanyaan terhadap skor total) lebih besar dari nilai r
tabel dan nilai r positif, maka item atau pertanyaan tersebut dikatakan valid.
Setelah melalui proses pengolahan data dengan program SPSS, maka hasil uji
validitas dapat dilihat dalam Tabel V.1. Adapun perhitungan selengkapnya
Tabel V.1
Rangkuman hasil uji validitas
Pertanyaan Item rxy r tabel Keterangan
Ideal Ii1 0.411 0.361 Valid Ii2 0.422 0.361 Valid II3 0.372 0.361 Valid Ii4 0.425 0.361 Valid Ii5 0.583 0.361 Valid Ii6 0.520 0.361 Valid Ii7 0.569 0.361 Valid Ii8 0.551 0.361 Valid Ii9 0.428 0.361 Valid Ii10 0.572 0.361 Valid Ii11 0.546 0.361 Valid Ii12 0.708 0.361 Valid Ii13 0.469 0.361 Valid Ii14 0.522 0.361 Valid Ii15 0.466 0.361 Valid Ii16 0.430 0.361 Valid Belief Xi1 0.410 0.361 Valid Xi2 0.400 0.361 Valid Xi3 0.442 0.361 Valid Xi4 0.412 0.361 Valid Xi5 0.395 0.361 Valid Xi6 0.517 0.361 Valid Xi7 0.446 0.361 Valid Xi8 0.598 0.361 Valid Xi9 0.474 0.361 Valid Xi10 0.784 0.361 Valid Xi11 0.583 0.361 Valid Xi12 0.529 0.361 Valid Xi13 0.518 0.361 Valid Xi14 0.651 0.361 Valid Xi15 0.662 0.361 Valid Xi16 0.429 0.361 Valid Sumber : Data primer diolah
Seperti telah dikemukakan tabel V.1 bahwa bila koefisien korelasi lebih
besar dari koefisien korelasi kritis (r tabel = 0,361), maka item instrumen
dinyatakan valid. Dari hasil uji validias tersebut ternyata koefisien korelasi
ideal dan kenyataan yang tertuang dalam angket penelitian dapat dinyatakan
valid dan dapat digunaan untuk penelitian selanjutnya.
2. Uji Kehandalan Instrumen Penelitian (Reliability Test)
Dalam pengujian ini delakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali
saja. Program SPSS memberikan fasilitas untuk reliabilitas dengan uji statistik
Spearman Brown. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Spearman Brown (r ) > r tabel (Sutrisno Hadi, 1990 : 44). Hasil ujibb
realibilitas pertanyaan tentang variabel-variabel penelitian, dapat diringas
sebagaimana yang tersaji dalam Tabel V.2. Adapun perhitungan selengkapnya
tentang pengujian reliabilitas ini dapat dilihat dalam lampiran.
Tabel V.2
Ringkasan hasil pengujian reliabilitas
Variabel Koef. Spearman Brown (r )bb r kritis Keterangan
Ideal 0.5330 0.361 Reliabel (Handal) Belief 0.6830 0.361 Reliabel (Handal) Sumber : Data primer diolah
C. Analisis Data dan Pembahasan 1. Analisis Persentase
Analisis ini digunakan untuk mengetahui karakteristik konsumen produk air
mineral “PRO-VIT” jerigen dari responden yang diteliti yang meliputi : jenis
kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan / profesi, dan penghasilan tiap
a. Jenis kelamin
Tabel V.3
Profil Konsumen berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 60 60
Perempuan 40 40
Jumlah 100 100
Sumber : Data primer diolah
Dari tabel V.3 dapat diketahui bahwa mayoritas konsumen produk air
mineral “PRO-VIT” jerigen adalah laki-laki (60%) sedangkan selebihnya
adalah wanita (40%).
b. Usia
Tabel V.4
Profil Konsumen berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase
Dibawah 20 th 2 2
20-25 th 28 28
26-30 th 10 10
31-35 th 21 21
Diatas 35 th 40 40
Jumlah 100 100
Sumber : Data primer diolah
Dari tabel V.4 dapat kita ketahui bahwa sebagian besar konsumen produk
air mineral “PRO-VIT” jerigen adalah berusia diatas 35 tahun (40%)
c. Pendidikan Terakhir
Tabel V.5
Profil Konsumen berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan terakhir Jumlah Persentase
SD 20 20
SLTP 5 5
SLTA 35 35
Perguruan Tinggi 25 25
Lain-lain 15 15
Jumlah 100 100
Sumber : Data primer diolah
Dari tabel V.5 dapat kita ketahui bahwa sebagian besar konsumen produk
air mineral “PRO-VIT” jerigen adalah dengan latar belakang pendidikan
SLTA (35%) sedangkan paling sedikit adalah dengan latar belakang
pendidikan SLTP (5%).
d. Profesi / pekerjaan
Tabel V.6
Profil Konsumen berdasarkan Profesi / Pekerjaan
Profesi / pekerjaan Jumlah Persentase
Pelajar / mahasiswa 10 10
PNS 22 22
Pegawai swasta 23 23
Wiraswastawan 25 25
Lain-lain 20 20
Jumlah 100 100
Sumber : Data primer diolah
Dari tabel V.6 dapat kita ketahui bahwa sebagian besar konsumen produk
air mineral “PRO-VIT” jerigen mempunyai profesi / pekerjaan sebagai
wiraswastawan (25%) sedangkan yang paling sedikit adalah berprofesi
e. Penghasilan sebulan
Tabel V.7
Profil Konsumen berdasarkan Penghasilan Sebulan
Penghasilan sebulan Jumlah Persentase
Rp 300.000,- 11 11
Rp 300.000,-Rp 600.000,- 39 39 Rp 601.000,-Rp 900.000,- 40 40
Rp 900.000,- 10 10
Jumlah 100 100
Sumber : Data primer diolah
Dari tabel V.7 dapat kita ketahui bahwa sebagian besar konsumen
produk air mineral “PRO-VIT” jerigen berpenghasilan Rp
601.000,-sampai Rp (40%) dan sisanya berpenghasilan > Rp
900.000,-(10%).
2. Analisis Prioritas Kepentingan
Analisis prioritas kepentingan ini digunakan untuk menjawab masalah kedua,
yaitu atribut yang paling kuat mempengaruhi sikap konsumen dalam membeli
produk air mineral “PRO-VIT” jerigen.
Langkah-langkah dalam menerapkan metode Analisis Prioritas Kepentingan
adalah sebagai berikut :
a. Menentukan atribut yang dipertimbangkan konsumen saat membeli air
mineral ini.
b. Konsumen mengurutkan atribut produk tersebut sesuai dengan prioritas
kepentingan konsumen saat membeli produk air mineral tersebut.
c. Berdasarkan atas jawaban responden dari kuesioner maka selanjutnya
memberikan peringkat pada masing-masing atribut untuk mengetahui
air mineral. Dalam menentukan urutan peringkat pada masing-masing
atribut, terlebih dahulu menentukan bobot rata-rata masing-masing atribut.
Cara menentukan bobot rata-rata adalah dengan menjumlah urutan tingkat
kepentingan. Dalam penelitian ini terdapat empat atribut,sehingga
diperoleh :
1 + 2 + 3 + 4 = 10
Setelah diketahui jumlah skor yang ditetapkan sebagai penyebut
selanjutnya menentukan bobot rata-rata atribut (W ) dengan menggunakani
rumus :
Sehingga bobot urutan kepentingan masing-masing atribut adalah sebagai
berikut:
Tabel V.8
Bobot Rata-rata Atribut (W )i
Urutan Kepentingan Bobot Bobot Rata-rata (W )i
Setelah diketahui bobot rata-rata setiap atribut, selanjutnya menghitung
jumlah responden untuk setiap urutan kepentingan pada masing-masing
atribut dan hasilnya dikalikan dengan bobot rata-rata tersebut.
Tabel V.9 Bobot Atribut
Urutan Kepentingan 1 2 3 4 Bobot Rata-rata Atribut (W )i
Atribut
40 30 20 10
Harga 82 12 1 5
Rasa 10 71 11 8
Kemasan 3 6 74 17
Merek 5 11 14 70
Sehingga hasil perkalian urutan tingkat kepentingan dengan jumlah
responden adalah sebagai berikut :
1. Atribut Harga
= ( 82 x 40 ) + ( 12 x 30 ) + ( 1 x 20 ) + ( 5 x 10 )
= 3280 +360 + 20 + 50
= 3710
2. Atribut Rasa
= ( 10 x 40 ) + ( 71 x 30 ) + ( 11 x 20 ) + ( 8 x 10 )
= 400 + 2130 + 220 + 80
= 3710
3. Atribut Kemasan
= ( 3 x 40 ) + ( 6 x 30 ) + ( 74 x 20 ) + ( 17 x 10 )
= 120 + 180 + 1480 + 170
4. Atribut Merek
= ( 5 x 40 ) + ( 11 x 30 ) + ( 14 x 20 ) + ( 70 x 10 )
= 200 + 330 + 280 + 700
= 1510
Setelah diringkas hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel V.10
Hasil perhitungan atribut yang paling kuat mempengaruhi Sikap Konsumen
Atribut Hasil Perhitungan Urutan Kepentingan
Harga 3710 1
Rasa 2830 2
Kemasan 1950 3
Merek 1510 4
Sumber : Data primer diolah
Berdasarkan hasil analisis kepentingan tersebut dapat diketahui
bahwa atribut yang paling penting atau yang paling menentukan sikap
konsumen adalah atribut harga. Hal ini disebabkan karena harga air
mineral “PRO-VIT” jerigen menurut konsumen lebih murah dari produk
air mineral lainnya yang sejenis.
3. AnalisisMultiattribute Attitude Model
Untuk menjawab masalah ketiga tentang sikap konsumen terhadap atribut
produk air mineral “PRO-VIT” jerigen digunakan analisis Multiattribute
Attitude Model. Rumus yang digunakan dalam analisisMultiattribute Attitude
Modeluntuk mengukur sikap konsumen adalah sebagai berikut (Engel, 1994 :
Ab =
n1 i
i i i I -X
W
Keterangan :
Ab = sikap konsumen secara keseluruhan terhadap atribut yang diteliti
i
W = bobot rata-rata urutan kepentingan terhadap atribut i
i
I = nilaiidealrata-rata konsumen pada atribut i
i
X = nilaibeliefrata-rata konsumen pada atribut i
n = jumlah atribut yang diteliti
a. Menentukan perhitungan nilai ideal dan nilai belief berdasarkan jawaban
responden.
1) Pernyataan untuk atribut harga baik pada pernyataan ideal maupun
beliefmasing–masing terdiri dari 4 item pernyataan sehingga total nilai
absolut sebesar 400 jawaban. Hasil perhitungan nilai rata-rata ideal