• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis sikap konsumen terhadap harga, kualitas dan design, produk Suzuki Smash ditinjau dari tingkat penghasilan : studi kasus pada konsumen Suzuki Medan Jaya Bantul.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis sikap konsumen terhadap harga, kualitas dan design, produk Suzuki Smash ditinjau dari tingkat penghasilan : studi kasus pada konsumen Suzuki Medan Jaya Bantul."

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP HARGA, KUALITAS, DAN DESAIN PRODUK SUZUKI SMASH DITINJAU DARI TINGKAT

PENGHASILAN

( Studi kasus pada konsumen sepeda motor Suzuki Smash di Dealer Sepeda Motor Suzuki Medan Jaya Bantul)

Indra Heryanto Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1). Sikap konsumen produk Suzuki smash terhadap harga, kualitas, dan desain; 2). Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga; 3). Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek kualitas; 4). Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek desain.

Penelitian ini dilaksanakan di Dealer Suzuki Medan Jaya cabang Bantul. Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen Dealer Suzuki Medan Jaya yang memakai produk Suzuki Smash. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling yaitu konsumen yang secara kebetulan ditemui atau datang ke dealer Suzuki Medan Jaya Bantul. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 80 konsumen. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui sikap konsumen produk Suzuki Smash terhadap harga, kualitas, dan desain adalah analisis Multiattribute Attitude Model (MAM), dan Analisis Varian (ANOVA) untuk mengetahui pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga, kualitas, dan desain.

(2)

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF CONSUMERS’ ATTITUDE TOWARDS PRICE, QUALITY AND DESIGN PRODUCT OF SUZUKI SMASH FROM THE

INCOME POINT OF VIEW

(Case study of Suzuki Smash Consumers in the Dealer of Suzuki Medan Jaya Bantul)

Indra Heryanto Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

The study reported in this thesis attempted to investigate: 1) Consumers’ attitude towards price, quality, and design; 2) Income effect towards consumers’ attitude on the product of Suzuki Smash from the price aspect; 3) Income effect towards consumers’ attitude on the product of Suzuki Smash from the quality aspect; 4) Income effect towards consumers’ attitude on the product of Suzuki Smash from the design product aspect.

This study was conducted in the dealer of Suzuki Medan Jaya Bantul. The population of the study was the consumers of Suzuki Medan Jaya Bantul Dealer who used the product of Suzuki Smash. The sample gathering technique used in this study was Accidental Sampling, that is, consumers who were accidentally met or came to the dealer of Suzuki Medan Jaya Bantul. There were 80 consumers taken as the sample. The data gathering techniques used was analysis of Multiattribute Attitude Model (MAM), and Varian Analysis (ANOVA). Those were used to investigate the level of income effect towards consumers’ attitude in the product of Suzuki Smash from price, quality, and design aspects.

(3)

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP HARGA,

KUALITAS, DAN DESAIN PRODUK SUZUKI SMASH DITINJAU

DARI TINGKAT PENGHASILAN

(Studi kasus pada konsumen sepeda motor Suzuki Smash di Dealer Suzuki Medan Jaya Bantul)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

INDRA HERYANTO 001334144

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

Tuhan menjadikan segala

sesuatu indah tepat pada

waktunya

Motivasi terbesar ada

(5)
(6)
(7)
(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Allah Bapa Yang Bertahta Dalam Kerajaan Surga

atas berkat dan kasih-MU, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tepat pada

waktunya. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi

Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, saran,

masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin

menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.d. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak S. Widanarto Prijowuntato. S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Drs. FX. Muhadi M.Pd, selaku dosen pembimbing I, yang dengan

sabar membimbing penulis menyusun skripsi, memberikan saran, masukan,

semangat, dorongan serta pelajaran hidup yang berharga. Terima kasih untuk

(9)

4. Bapak Agustinus Heri Nugroho S.Pd.. selaku dosen pembimbing II, yang

telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, memberikan

kritik dan saran dalam penulisan skripsi ini serta sharing pengalamannya.

5. Para dosen Program Studi Pendidikan Akuntasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, yang telah banyak memberikan bekal ilmu dan pengalaman

kepada penulis selama kuliah.

6. Semua karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntasi atas segala

keramahannya dalam membantu penulis selama kuliah di USD.

7. Pak Anton selaku kepala cabang, Mbak Sumi dan seluruh karyawan Dealer

Medan Jaya Bantul yang telah membantu penulis dalam melakukan

penelitian.

8. Bapak Tri Haryanto dan Ibu Sudiyati yang tercinta, yang tidak pernah lelah

memberikan doa, kasih sayang, dukungan baik moril maupun materiil, serta

semangat kepada penulis. Berkat Allah Bapa selalu menyertai bapak dan ibu

tercinta.

9. Mas Nano dan Mbak Heri serta keponakanku tersayang “Jostella Jihae

Matrinda” atas dukungan serta doa-doanya.

10.Adikku “Ana Dhamar sakti” terimakasih doa-doanya, akhirnya kakakmu lulus

juga.

11.Pak Dhe Suharjo&Mbokde Sum, Pak Dhe Rugiman&Simbok Kartini, Terima

kasih semuanya, yang telah menjadikan aku lebih dewasa.

(10)

13.Sahabat-sahabatku, Nanto&Sari&the litle “Galih”, Eko&Ari, Nunung&Ike

(makasih Laptopnya), Oka, Joko, Moko, Kempung, Yanu, Kang Sugi, Kang

Sudi, Kang Timan, Oii.... Aku lulus!

14.VONEDASEE Band old and new (Todi, Romi, Hendi, Rino, Agus Manager, Yuni).

SEMANGAT !

15.Yun (ndang golek gawean), Ning (ayo ndang dirampungke), ETI (makasih

semua doa dan semangatnya. He..he...aku iso lulus to!)

16.Teman-teman Pendidikan Akuntasi, Tarno, SI-B, Ratih&Mulat, Simik, Uki,

Juragan “Heri” 99, Rinawat, Ari “Kuclok”, Hendi (Ndang Lulus dab...wis

tuo!)

17.Joko”Suthur”, Beni “Bendot”, Diar, Sigit “We-wek”, makasih untuk tawa dan

candanya. Perjuangan kita belum berakhir bro...

18.My Motorcycle “Tiger 2000”, Sahabat setiaku dalam suka dan duka, hanya

bersamamu aku bisa melewatkan hari-hariku yang melelahkan.

19.Semua Inspirasiku yang datang dan pergi, bahkan yang belum pernah aku

miliki. Semuanya terangkum jadi satu dan telah menjadi bagian dalam kisah

perjalanan hidupku.

20.Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada

penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.

(11)

Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat

diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga

skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Yogyakarta, 01 Mei 2007

Penulis

(12)

ABSTRAK

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP HARGA, KUALITAS, DAN DESAIN PRODUK SUZUKI SMASH DITINJAU DARI TINGKAT

PENGHASILAN

( Studi kasus pada konsumen sepeda motor Suzuki Smash di Dealer Sepeda Motor Suzuki Medan Jaya Bantul)

Indra Heryanto Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1). Sikap konsumen produk Suzuki smash terhadap harga, kualitas, dan desain; 2). Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga; 3). Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek kualitas; 4). Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek desain.

Penelitian ini dilaksanakan di Dealer Suzuki Medan Jaya cabang Bantul. Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen Dealer Suzuki Medan Jaya yang memakai produk Suzuki Smash. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

accidental sampling yaitu konsumen yang secara kebetulan ditemui atau datang ke dealer Suzuki Medan Jaya Bantul. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 80 konsumen. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui sikap konsumen produk Suzuki Smash terhadap harga, kualitas, dan desain adalah analisis Multiattribute Attitude Model (MAM), dan Analisis Varian (ANOVA) untuk mengetahui pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga, kualitas, dan desain.

(13)

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF CONSUMERS’ ATTITUDE TOWARDS PRICE, QUALITY AND DESIGN PRODUCT OF SUZUKI SMASH FROM THE

INCOME POINT OF VIEW

(Case study of Suzuki Smash Consumers in the Dealer of Suzuki Medan Jaya Bantul)

Indra Heryanto Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

The study reported in this thesis attempted to investigate: 1) Consumers’ attitude towards price, quality, and design; 2) Income effect towards consumers’ attitude on the product of Suzuki Smash from the price aspect; 3) Income effect towards consumers’ attitude on the product of Suzuki Smash from the quality aspect; 4) Income effect towards consumers’ attitude on the product of Suzuki Smash from the design product aspect.

This study was conducted in the dealer of Suzuki Medan Jaya Bantul. The population of the study was the consumers of Suzuki Medan Jaya Bantul Dealer who used the product of Suzuki Smash. The sample gathering technique used in this study was Accidental Sampling, that is, consumers who were accidentally met or came to the dealer of Suzuki Medan Jaya Bantul. There were 80 consumers taken as the sample. The data gathering techniques used was analysis of Multiattribute Attitude Model (MAM), and Varian Analysis (ANOVA). Those were used to investigate the level of income effect towards consumers’ attitude in the product of Suzuki Smash from price, quality, and design aspects.

(14)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR BAGAN ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Batasan Masalah... 2

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 3

(15)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Sikap Konsumen ... 5

1. Karakteristik Sikap... 5

2. Struktur Sikap ... 6

3. Pembentukan Sikap... 6

4. Faktor Penghambat Sikap ... 8

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap ... 9

B. Harga ... 14

C. Kualitas... 16

D. Desain... 17

E. Proses Keputusan Pembeli ... 18

F. Kajian Penelitian yang Relevan ... 19

G. Kerangka Berfikir ...19

H. Hipotesis...21

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 22

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 22

(16)

D. Populasi dan sampel ... 23

E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel... 24

F. Teknik Pengumpulan Data... 25

G. Pengujian Kuesioner ... 27

H. Teknik Analisis Data... 30

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan ... 37

B. Struktur Organisasi ... 38

C. Personalia Perusahaan ... 43

D. Proses Penggajian ... 45

E. Pemasaran ... 46

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data ... 50

1. Karakteristik Konsumen ... 50

2. Sikap Konsumen ... 51

B. Pengujian Hipotesis ... 56

C. Pembahasan ... 60

(17)

B. Keterbatasan ... 64

C. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skala Pengukuran Likert ...25

Tebel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ...26

Tabel 3.3 Uji Validitas Harapan ...28

Tabel 3.3 Uji Validitas Kenyataan ...28

Tabel 3.4 Ringkasan ANOVA ...35

Tabel 4.1 Jumlah Karyawan PT. Kharisma Mataram Jaya ...44

Tabel 5.1 Tingkat Penghasilan Konsumen ...50

Tabel 5.2 Hasil Penilaian Konsumen ...51

Tabel 5.3 Urutan Prioritas Kepentingan ...52

Tabel 5.4 Bobot Kepentingan ...53

Tabel 5.5 Perhitungan Nilai ideal dan Belief Atribut Harga ...88

Tabel 5.6 Perhitungan Nilai ideal dan Belief Atribut Kualitas ...90

Tabel 5.7 Perhitungan Nilai ideal dan Belief Atribut Harga ...92

Tabel 5.8 Perhitungan Sikap Konsumen terhadap Atribut Harga ...94

Tabel 5.9 Perhitungan Sikap Konsumen terhadap Atribut Kualitas ...97

Tabel 5.10 Perhitungan Sikap Konsumen terhadap Atribut Harga ...99

Tabel 5.11 Sikap Konsumen Secara Keseluruhan ... 102

Tabel 5.12 ANOVA ...57

Tabel 5.13 ANOVA ...58

(19)

DAFTAR BAGAN

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Validitas & Reliabilitas ... 66

LAMPIRAN 2 Data Ideal & Belief ... 69

LAMPIRAN 3 Multiatribut Attude Model ... 79

LAMPIRAN 4 Tabel Perhitungan Sikap Konsumen ... 87

LAMPIRAN 5 Analisis Varian ... 105

LAMPIRAN 6 Ijin Penelitian ... 108

LAMPIRAN 7 Kuesioner... 111

(21)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada masa sekarang ini kita menemukan berbagai macam produk yang sejenis

dalam berbagai macam merk. Sedangkan sikap perusahaan yang bersaing untuk

menjaring konsumen yang sebanyak-banyaknya dengan mengesampingkan

kualitas dari produk itu sendiri. Untuk itu, konsumen memiliki peluang yang lebih

besar untuk memilih produk mana yang mereka anggap paling baik dan sesuai

dengan yang diinginkannya.

Suatu konsep tentang pemasaran menerangkan bahwa jika pemasaran ingin

berhasil maka pihak yang memasarkan produk harus menentukan kebutuhan dan

keinginan konsumen dengan memberikan kepuasan sesuai keinginan konsumen

secara efektif dan efisien. Untuk itu, diperlukan strategi pemasaran yang tepat

untuk menarik konsumen agar membeli produk yang ditawarkan. Sebagai

contoh; dengan adanya produk sepeda motor yang bervariasi dan harga yang

bersaing dan berkualitas tinggi maka masyarakat akan cenderung memilih produk

yang berkualitas, berteknologi tinggi, dan yang lebih penting yaitu murah.

Untuk menarik konsumen perusahaan yang memasarkan produk tersebut

harus mampu memberikan fasilitas-fasilitas yang memadai. Diantaranya; dengan

memberikan hadiah-hadiah pada pembelian produk, service gratis, garansi mesin

(22)

dimaksudkan agar konsumen menjadi tertarik dan perusahaan dapat mencapai

volume penjualan yang ditargetkan serta dapat memperoleh laba sesuai dengan

yang diinginkan.

Karena semakin banyak perusahaan yang bersaing untuk memperebutkan

konsumen, maka perusahaan harus peka terhadap sikap konsumen terhadap produk

yang mereka tawarkan. Maka perusahaan harus mencari suatu strategi pemasaran

yang tepat untuk mempertahankan konsumen dan meningkatkan penjualan dari

produk yang ditawarkan. Untuk itu penulis tertarik melakukan penelitian yang

berjudul “ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP HARGA,

KUALITAS, DAN DESAIN PRODUK SEPEDA MOTOR SUZUKI SMASH

DITINJAU DARI TINGKAT PENGHASILAN”. 1

B. Batasan Masalah

Ada banyak faktor yang mempengaruhi sikap konsumen terhadap produk

Suzuki Smash antara lain harga, kualitas, desain/bentuk fisik, tingkat penghasilan,

tingkat pendidikan, pelayanan purna jual, tersedianya suku cadang. Dalam

penelitian ini penulis hanya ingin mengetahui pengaruh sikap konsumen terhadap

produk Suzuki Smash dari segi harga, kualitas, dan desain produk ditinjau dari

(23)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan suatu masalah yang

ada yaitu :

1. Apakah ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap

konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga?

2. Apakah ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap

konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek kualitas?

3. Apakah ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap

konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek desain produk?

D. Tujuan Penelitian

Dari rumusan yang dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan tujuan

penelitian yang ingin dicapai sebagai berikut :

1 Untuk mengetahui apakah tingkat penghasilan mempengaruhi sikap

konsumen terhadap produk Suzuki Smash dalam aspek harga produk?

2 Untuk mengetahui apakah tingkat penghasilan mempengaruhi sikap

konsumen terhadap produk Suzuki Smash dalam aspek kualitas produk?

3 Untuk mengetahui apakah tingkat penghasilan mempengaruhi sikap

(24)

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dan saran

sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan agar perusahaan mampu

meningkatkan kinerja dalam perusahaannya.

2. Bagi Universitas

Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan tambahan referensi bagi

perpustakaan dan mahasiswa yang akan melakukan penelitian.

3. Bagi penulis

Dapat lebih mengetahui dan memahami praktek dalam dunia usaha yang

(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sikap Konsumen

Sikap adalah evaluasi kognitif seseorang yang berlangsung terus menerus

yang bertindak ke arah atau gagasan tertentu. Sikap ini dilakukan konsumen

berdasarkan pandangannya terhadap produk atau proses belajar dari

pengalamannya. Sikap bukan hanya suatu tindakan atau jawaban-jawaban tertentu

dari seseorang tetapi merupakan keseluruhan tindakan satu sama lain yang saling

berhubungan. Seseorang mempunyai sikap ini menempatkan dalam pola

pemikiran untuk menyukai sesuatu , mendekati atau menjauhi suatu objek. Philip

Kotler (1997:167) mendefinisikan sikap sebagai evaluasi perasaan dan

kecenderungan seseorang yang relatif konsisten terhadap suatu objek. Sedangkan

Lapiere (1980) mendefinisikan sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau

kesiapan antisipatif untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial. Secara

sederhana sikap adalah respons terhadap situasi sosial yang telah terkondisikan.

Sikap merupakan suatu ekspresi dari perasaan yang direflaksikan seseorang

dengan kecenderungan suka atau tidak suka pada suatu objek. Sikap

menyebabkan orang berperilaku secara tetap terhadap suatu objek yang sama.

1. Karakteristik sikap

Menurut Philip Kotler (1997:179) karakteristik sikap dapat dibedakan

menjadi:

(26)

a. Sikap memiliki objek

b. Sikap memiliki arah atau tujuan

c. Sikap dapat dipelajari

Jadi sangat penting untuk menyadari bahwa pengetahuan dapat

mendahului perubahan dan pembentukan sikap dan prinsip-prinsip

pengetahuan yang dibicarakan dapat mengetahui pengembangan dan

perubahan sikap konsumen.

2. Struktur Sikap

Struktur sikap terdiri dari tiga komponen (Saifudin Azwar 1988:23) yaitu :

a. Komponen Kognitif

Komponen ini mngandung keyakinan seseorang mengenai apa yang

berlaku atau apa yang benar bagi objek.

b. Komponen afektif

Dalam konponen ini menyangkut tentang masalah emosional subjektif

seseorang terhadap suatu objek.

c. Komponen konatif

Menunjukkan perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam

(27)

3. Pembentukan Sikap

Sikap sosial terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh

individu, sehingga terjadi hubungan saling mempengaruhi diantara individu

yang satu dengan individu yang lain. Menurut Saifudin Azwar (1988:30)

faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah sebagai berikut :

a. Pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi ikut mempengaruhi dan membentuk penghayatan

terhadap stimulus sosial.

b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting.

Merupakan salah satu komponen yang ikut mempengaruhi sikap, dimana

individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah

dengan sikap orang yang dianggapnya penting.

c. Pengaruh kebudayaan

Kebudayaan mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembentukan

sikap. Kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap individu

terhadap berbagai masalah.

d. Media massa

Sebagai sarana komunikasi yang paling tepat untuk mempengaruhi sikap

(28)

e. Lembaga pendidikan dan agama

Pemahaman akan baik dan buruk dari pemisahan antara sesuatu yang

boleh dan yang tidak dilakukan diperoleh dari pendidikan dan dari

lembaga keagamaan serta ajaran-ajarannya.

f. Pengaruh faktor emosional

Pengaruh emosional dapat membentuk sikap dimana suatu bentuk sikap

merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai

penyaluran pengalihan dan frustasi bentuk mekanisme pertahanan ego.

4. Faktor Penghambat Sikap

Faktor penghambat sikap menurut Saiffudin (1988:14-15) dibagi menjadi :

a. Setiap jawaban yang mempunyai alternatif tertentu dan membatasi

keleluasaan subjek dalam mengkomunikasikan sikap. Raspon yang

sesungguhnya yang dikemukakannya mungkin sekali tidak terdapat

diantara alternatif jawaban sehingga ia hanya dapat memilih yang mirip

saja diantara yang tersedia.

b. Bahasa yang tidak dapat memancing respon sebenarnya.

Bahasa standar yang dapat digunakan dalam skala, mungkin tidak dapat

menimbulkan reaksi-reaksi asli yang tipikal.

(29)

Pertanyaan yang standar tidak dapat mengungkap kompleksitas

nuansa-nuansa ataupun warna sesungguhnya dari sikap subjek yang sebenarnya.

d. Segala macam kesalahan

Dalam setiap kumpulan berbagai respon yang diberikan oleh manusia

sebagai subjeknya. Di pihak orang yang melakukan pengukuran sikap eror

tersebut dapat berupa kekeliruan mencatat, kekeliruan dalam memproses

data, atau kekeliruan dalam menganalisis data jawaban subjek.

e. Konsep diri keinginan sosial dan lain-lain

Subjek responden dipengaruhi oleh hasrat atau keinginan mereka sendiri

akan peneriamaan sosial.

f. Efek situasi dan kondisi

Karakteristik pernyataan sebelumnya, harapan subjek terhadap tujuan

pengukuran itu dan banyak lagi aspek yang ada dalam situasi pengambilan

data dapat nmempengaruhi pernyataan yang akan diberikan oleh subjek.

5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sikap

Konsumen tidak membuat keputusan mereka tanpa

mempertimbangkannya. Pembelian mereka sangat dipengaruhi oleh

faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Yang dapat digambarkan

(30)

Kebudayaan

Sosial

Pribadi

Psikologis

PEMBELI

Motivasi

Persepsi Belajar

Kepercayaan dan Sikap Usia dan tahap

siklus hidup

Pekerjaan

Keadaan ekonomi

Gaya Hidup

Kepribadian dan Konsep diri Kelompok

referensi

Keluarga

Peran dan Status Budaya

Sub Budaya

Kelas Sosial

Dari gambar diatas dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Faktor Kebudayaan

Kebudayaan merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan dan dianggap

sebagai tuntunan hidup dalam menentukan perilaku. Faktor kebudayaan

menentukan seseorang dalam mengambil keputusan yang antara lain

meliputi; budaya, sub budaya, dan kelas sosial. Dari ketiga faktor tersebut

(31)

1). Budaya

Budaya adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang

mendalam.

2). Sub Budaya

Sub Budaya merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk

perilaku anggotanya. Sub budaya ada empat macam yaitu; kelompok

kebangsaan, kelompok keagamaan, kelompok ras, dan wilayah geografis.

3). Kelas Sosial

Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan

lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan

jenjang dan para anggotanya dalam setiap jenjang itu memiliki nilai

tingkat dan tingkah laku yang sama. Kelas sosial dinyatakan melalui

jabatan, pendapatan, kekayaan, pendidikan, dan lain-lainnya. Orang

dengan kelas sosial yang sama cenderung berperilaku hampir mirip

dibandingkan dengan orang-orang yang berasal dari kelas sosial yang

berbeda. Konsumen yang menentukan produknya juga didasarkan pada

kelas sosial mereka, maka seorang pemasar harus memahami kelas sosial

yang ada agar berhasil mencapai tujuan pemasaran.

b. Faktor Sosial

Faktor sosial merupakan faktor-faktor yang pada umumnya ada dalam

(32)

keputusan dan berperilaku setiap orang dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial

yang meliputi; kelompok referensi, keluarga, peranan dan status. Dari ketiga

faktor sosial tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1). Kelompok Referensi

Kelompok referensi bagi seseorang adalah kelompok-kelompok yang

memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan

perilaku seseorang. Oleh karena itu pemasar harus berusaha untuk

mengidentifikasi kelompok referensi dari para konsumen sasaran mereka.

2). Keluarga

Keluarga merupakan tempat pembentukan perilaku konsumen sebagai

seorang individu. Keluarga mempunyai fungsi dalam prosessosialisasi

individu dan pembentukan kepribadian, minat, opini, gaya hidup, pola

pembelian, dan pemilihan produk.

3). Peranan dan status

Sebuah peranan terdiri dari aktifitas atau kegiatan yang diperkirakan akan

dilakukan oleh seseorang sesuai denganyang dilakukan oleh orang lain

yang ada disekelilingnya. Setiap peranan akan mempengaruhi perilaku

pembeli. Dengan demikian pemasar perlu menyadari potensi produk yang

(33)

c. Faktor Pribadi

Faktor pribadi merupakan sesuatu yang mempengaruhi setiap individu dalam

berperilaku dan menentukan pilihannya. Untuk memenuhi kebutuhan yang

optimal seseorang tidak lepas dari faktor-faktor yang ada dalam dirinya

sendiri. Faktor-faktor yang dapat menentukan perilaku seseorang

antara lain; usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, gaya hidup, kepribadian

dan konsep diri.

1). Usia dan Tahap Siklus Hidup

Kebutuhan seseorang sangat tergantung dari usia mereka, orang membeli

barang dan jasa berubah-ubah selama hidupnya.

2). Pekerjan

Jenis pekerjaan akan mempengaruhi perilaku pembelian seseorang.

Kebutuhan seorang pekerja kasar akan sangat berbeda dengan kebutuhan

seorang eksekutif.

3). Keadaan ekonomi

Keadaan ekonomi seseorang akan sangat besar pengaruhnya terhadap

pilihan produk. Keadaan ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang

dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitas dan pola waktu), tabungan dan

harta (termasuk tingkat kecairan), daya pinjam dan sikap berbelanja versus

(34)

4). Gaya Hidup

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang dalan kehidupan sehari-hari yang

dinyatakan dalam kegiatan, minat dan bakat.

5). Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian dan konsep diri adalah ciri-ciri psikologis yang membedakan

seseorang, yang menyebabkan terjadinya jawaban yang secara relatif tetap

dan bertahan lam terhadap pengaruh lingkungannya.

d. Faktor Psikologis

Setiap orang memiliki kebutuhan psikologis dalam dirinya, dan kebutuhan

psikologis timbul dari keadaan fisiologis tertentu seperti kebutuhan untuk

diakui teman-teman dan masyarakat, harga diri, atau kebutuhan untukditerima

dilingkungannya. Pilihan pembelian juga dipengaruhi oleh faktor psikologis

yaitu :

1). Motivasi (Motivation)

Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat mendesak untuk

mengarahkan seseorang agar mencari pemuasan terhadap kebutuhan

tersebut.

2). Persepsi (Perseption)

Persepsi adalah proses seorang individu memilih, mengorganisasikan dan

menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan sebuah gambar

tentang dunia. Motivasi dan tujuan yang sama, mungkin akan mempunyai

(35)

tergantung pada sifat rangsangan fisik, hubungan rangsangan tersebut

dengan sekelilng dan kondisi dalam diri orang tersebut.

3). Belajar

Belajar dari pengalaman dan pengetahuan dapat mengubah perilaku

seseorang. Pemasar perlu memahami cara belajar konsumen dalam

perilakunya sehingga dapat mengarahkan konsumen untuk memilih

produk.

4). Keyakinan dan Sikap

Keyakinan menunjukkan gagasan deskriptif yang dianut seseorang tentang

sesuatu. Sedangkan sikap menggambarkan penilaian tentang keyakinan,

perasaan emosional dan perilakuyang bertahan selam waktu tertentu

terhadap beberapa objekatau gagasan.

Faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis adalah suatu hubungan yang

sangat mempengaruhi seseorang dalam menentukan pilihannya. Maka suatu

lingkungan yang berbeda akan menghasilkan perilaku konsumen yang berbeda

pula.

B. Harga 

Menurut Basu Swastha (1984:147), harga adalah jumlah uang (ditambah

beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah

(36)

menentukan harga sama dengan tingkat harga pasar agar dapat ikut dalam

persaingan atau dapat pula ditentukan lebih tinggi atau rendah dari tingkat harga

dalam persaingan. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Penetapan harga sama dengan harga saingan

Cara seperti ini lebih menguntungkan jika dipakai pada saat harga dalam

persaingan itu tinggi.

b. Penetapan harga dibawah harga saingan

Metode ini biasanya digunakan oleh para pengecer. Penetapan harga

dibawah harga saingan ini juga merupakan suatu cara memasuki pasar

yang baru.

c. Penetapan harga diatas harga saingan

Metode ini hanya sesuai digunakan oleh perusahaan yang sudah

mempunyai reputasi atau perusahan yang menghasilkan barang prestise.

Tujuan penetapan harga adalah sebagai berikut :

1). Mendapatkan laba maksimum

Makin besar daya beli konsumen, maka semakin besar pula

kemungkinan bagi penjual untuk menetapkan tingkat harga yang lebih

tinggi.

2). Mendapatkan pengembalian investasi

Harga yang dicapai dalam penjualan dimaksudkan pula untuk menutup

investasi secara berangsur-angsur. Dana yang dipakai untuk

(37)

dan laba hanya bisa diperoleh bilamana harga jual lebih besar dari

jumlah biaya seluruhnya.

3). Mencegah atau mengurangi persaingan

Tujuan mencegah atau mengurangi persaingan dapat dilakukan

melalui kebijaksanaan harga, hal ini dapat dilakukan jika penjual

menawarkan barang dengan harga yang sama.

4). Mempertahankan atau memperbaiki market share

Hal ini bisa dilakukan jika kemampuan dan kapasitas produksi

perusahaan masih longgar, juga bagi perusahan kecil yang mempunyai

kemampuan sangat terbatas

C. Kualitas

Menurut DR. Winardi S.E (1989:110), kualitas kelompok penjual pada

dasarnya ditentukan oleh sifat pekerjaan yang akan dilaksanakandan arti penjual

individual tersebut bagi perusahan yang bersangkutan. Dalam proses

pengembangan suatu produk, seorang pengusaha harus menetapkan derajat mutu

tertentu bagi produknya. Yang dimaksud kualitas adalah kemampuan yang bisa

dinilai dari suatu merk dalam menjalankan fungsinya. Maka mutu merupakan satu

pengertian gabungan dari daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan

(38)

Pada awalnya, produk dipasarkan dengan salah satu dari tiga tingkat derajat

mutu yaitu; rendah, rata-rata, tinggi. Kualitas yang lebih tinggi memungkinkan

perusahaan untuk memasang harga jual yang lebih tinggi, dan juga jika kualitas

yang ditawarkan rendah maka harga jual juga akan menjadi rendah.

D. Desain

Menurut Basu Swastha (1987:146), dalam menentukan desain produk yang

tepat,perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor utama yang sangat

berpengaruh. Faktor-faktor tersebut adalah :

a. Kebutuhan dan keinginan pasar

b. Kategori umum yang ada pada barang dan jasa

c. Apa saja yang dilakukan oleh pesaing

Disamping ketiga faktor tersebut, perlu juga memperhatikan batasan-batasan

lain seperti :

b. Keahlian dan kemempuan bagian produksi

c. Pengaruh biaya produksi, penanganan, dan pengiriman

d. Tersedianya bahan baku yang diperlukan

E. Proses Keputusan Pembeli

Menurut Philip Kotler (1997:162), proses pembelian dimulai jauh sebelum

tindakan pembelian dan berlanjut lama sesudahnya. Pemasar perlu memusatkan

(39)

membeli. Sebelum menentukan akan membeli produk akan melewati tahap-tahap

berikut ini :

1. Pengenalan kebutuhan

Tahap pertama proses keputusan pembeli yaitu ketika konsumen mengenali

adanya masalah atau kebutuhan. Kebutuhan pembeli dapat dipicu oleh adanya

dorongan dari luar atau dari dalam diri pembeli.

2. Pencarian informasi

Seorang konsumen yang sudah tertarik, akan mencari lebih banyak informasi

mengenai produk yang ingin dibeli tetapi mungkin juga tidak. Ketika semakin

banyak informasi yang bisa diperoleh, maka semakin bertambah pula

kesadaran pembeli untuk memutuskan untuk membeli produk yang

ditawarkan.

3. Keputusan membeli

Keputusan membeli konsumen adalah membeli produk yang paling disukai,

efektif dan efisien. Tetapi ada dua faktor yang dapat muncul antara niat

membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikap orang

lain terhadap produk dan faktor yang kedua adalah faktor situasi yang

diharapkan . Konsumen mungkin membentuk niat membeli bardasarkan pada

(40)

4. Tingkah laku pasca pembelian

Bila produk tidak memenuhi harapan, konsumen merasa tidak puas dan jika

produk memenuhi harapan konsumen maka konsumen akan merasa puas.

F. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang telah

dilakukan peneliti sebelumnya. Seperti yang dikemukakan oleh Agustina Budi

Astuti (2003), dapat diketahui bahwa konsumen dalam mengambil suatu

keputusan dan pembelian produk sepeda motor Honda konsumen lebih

mengutamakan kualitas mesin.

Menurut Niken Sapta Rini (2004), bahwa minat konsumen terhadap produk

kendaraan isuzu panther, konsumen lebih mengutamakan kualitas mesin yang

kuat dan tahan lama. Jika dilihat dari segi harga, mobil isuzu panther terjangkau

untuk penghasilan konsumen kurang dari Rp. 5.000.000,- per bulan.

Dikemukakan pula oleh Andreas Agus Wiyono (2001), tidak ada perbedaan sikap

baik itu dari segi harga dan kualitas terhadap produk jamu air mancur.

Dari penelitan yang dilakukan sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa

ada perbedaan sikap konsumen terhadap harga, kualitas, dan desain produk

(41)

G. Kerangka Berfikir

1. Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk

Suzuki Smash dalam aspek harga produk.

Tingkat penghasilan setiap orang bervariasi, sesuai dengan jumlah

uang yang diperoleh dalam pekerjaannya. Seseorang yang berpenghasilan

tinggi akan mampu membeli produk terkenal dan mahal harganya Mereka

mampu menentukan pilihannya terhadap berbagai macam tawaran merk

produk yang memiliki harga yang rendah sampai yang tinggi. Sebaliknya

seseorang yang berpenghasilan rendah mempunyai daya beli yang rendah

terhadap produk yang mempunyai harga mahal. Dengan demikian konsumen

yang berpenghasilan rendah cenderung memilih produk yang mempunyai

harga murah dan terjangkau dengan penghasilannya

2. Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk

Suzuki Smash dalam aspek kualitas produk.

Menurut Philip Kotler (1997: 182), kualitas adalah suatu ukuran

barang yang layak atau tidak untuk dijual.. Kualitas yang ditawarkan oleh

produsen sangat beragam, yaitu produk dengan kualitas rendah, rata-rata, dan

tinggi. Produk yang berkualitas rendah mempunyai harga yang rendah.

Sedangkan produk yang berkualitas tinggi mempunyai harga yang tinggi.

Dengan penghasilan yang rendah konsumen cenderung memilih produk yang

(42)

akan mampu menentukan pilihannya terhadap berbagai macam tawaran

kualitas produk yang rendah sampai produk yang berkualitas tinggi.

3. Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk

Suzuki Smash dalam aspek desain produk.

Seiring dengan berkembangnya jaman, maka berkembang pula

desain-desain produk sepeda motor yang ada dalam masyarakat. Produsen

berlomba-lomba untuk mendesain produk sepeda motor sehingga konsumen tertarik

untuk membelinya. Produk dengan desain yang up to date / terbaru tentu saja mempunyai harga yang mahal dibanding dengan produk lama dengan desain

yang lama pula. Konsumen yang berpenghasilan tinggi akan memilih produk

dengan desain yang terbaru, tetapi jika konsumen tersebut mempunyai

penghasilan yang rendah maka konsumen tersebut akan memilih produk lama

dengan desain yang lama pula. Hal tersebut dikarenakan konsumen yang

berpenghasilan rendah tidak mampu untuk membeli produk terbaru yang

mempunyai harga mahal.

G. Hipotesis

Berdasarkan uraian teoritis tersebut diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut :

1. Ada pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk

(43)

2. Ada pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk

Suzuki Smash dalam aspek kualitas produk.

3. Ada pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk

(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini studi kasus. Studi kasus

disini dilakukan di Dealer Sepeda Motor Suzuki Medan Jaya Bantul, apakah

tingkat penghasilan konsumen berpengaruh terhadap sikap konsumen pada

produk Suzuki Smash dilihat dari harga, kualitas, dan desain. Hasil analisis dan

kesimpulan yang diperoleh ini hanya berlaku untuk perusahaan yang diteliti yaitu

Dealer Sepeda Motor Suzuki Medan Jaya Bantul

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian : Dealer Sepeda Motor Suzuki Medan Jaya Bantul

2. Waktu Penelitian : Bulan september th 2006

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian : Konsumen yang memakai dan membeli produk suzuki

smash dan yang dijadikan responden dalam penelitian ini.

2. Objek Penelitian : Sikap konsumen terhadap produk Suzuki Smash.

(45)

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi penelitian.

Populasi adalah sekumpulan subjek penelitian yang terdiri dari

manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai

sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian

(Aptik, 1980:52). Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh konsumen

yang menggunakan produk Suzuki Smash di Dealer Sepeda Motor Suzuki

Medan Jaya Bantul.

2. Sampel penelitian.

Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang

menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Artinya sampel

adalah bagian dari populasi (Nawawi, 1983 : 54). Sampel dimaksudkan

sebagai contoh yang mewakili populasi bukanlah merupakan cuplikan yang

dicomot, melainkan hanya sebagai cerminan yang bisa dipandang

menggambarkan secara maksimal (Hadi, 1983 :222). Besarnya sampel yang

harus diambil agar memperoleh data yang representatif adalah jika populasi

lebih dari 100 sampel dapat diambil antara 10% - 15%, atau 25% atau lebih

(Arikunto, 1986 : 74). Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 80. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental

(46)

E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel

1. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang dapat menjadi objek pengamatan atau

faktor-faktor yang berperan dalam gejala yang akan diteliti.

a. Variabel bebas.

Tingkat Penghasilan adalah jumlah penghasilan yang diperoleh pekerjaan

pokok dan pekerjaan sampingan yang didapat dalam satuan mata uang

rupiah.

b. Variabel terikat

Variabel terikat dalam hal ini adalah sikap konsumen terhadap produk

Suzuki Smash yang terdiri dari tiga sub variabel yaitu harga, kualitas,

desain.

2. Pengukuran Variabel Penelitian.

Dalam hal ini penulis membuat kuesioner untuk responden tentang sikap

responden terhadap harga, kualitas dan desain produk Suzuki Smash ditinjau

dari tingkat penghasilan. Pengukuran skala tingkat penghasilan konsumen

penulis menggunakan :

a. kurang dari Rp 450.000,- (penghasilan rendah)

(47)

c. Lebih dari Rp 1.000.000,- (penghasilan tinggi)

Untuk membuat kuesioner tersebut, ditentukan juga sejumlah sub

variabel. Adapun sub variabel dalam rancangan skala sikap terhadap

komponen produk Suzuki Smash adalah :

a. Harga

b. Kualitas

c. Desain

Dalam skala sikap, ada empat alternatif jawaban yang disajikan yaitu

dinyatakan dengan pernyataan SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak

Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju). Alternatif jawaban untuk kuesioner

menggunakan skala pengukuran model likert, yaitu :

Tabel 3.1

Skala pengukuran Likert

Jawaban Skor

SS

S

TS

STS

4

3

2

(48)

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara membagikan daftar

pertanyaan kepada siswa. Kuesioner ini digunakan untuk mengungkap data

tentang sikap konsumen terhadap atribut harga, kulitas, dan desain produk

suzuki smash. Kuesioner ini dibagi dalam dua bagian yaitu :

a. Bagian pertama, berisi pertanyaan-pertanyan mengenai identitas atau

profil responden antara lain nama, jenis kelamin, usia, status, tingkat

pendidikan, pekerjaan, dan tingkat penghasilan

b. Bagian kedua berisi daftar pertanyaan tentang indikator dalam rancangan

skala sikap yaitu Harga, Kualitas, dan Desain produk Suzuki Smash.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner

Variabel/Sub Variabel Indikator No. Item soal

1. Tingkat penghasilan

Konsumen

2. Sikap terhadap produk

Suzuki Smash

a. Sikap terhadap Harga

b. Sikap terhadap Kualitas

c. Sikap terhadap Desain

- Penghasilan per bulan

- Harga sepeda motor - Harga suku cadang - Diskon

- Kualitas produk - Kualitas mesin - Ketertarikan desain

Kuesioner bagian I

1, 2, 3, 4

5, 6, 7, 8

(49)

2. Wawancara

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung

pada konsumen untuk mendapatkan data lain yang mendukung dalam

penelitian ini yaitu jumlah keluarga, pekerjaan tetap dan pekerjaan sampingan

kalau ada.

G. Pengujian Kuesioner

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen penelitian, sebuah instrumen dikatakan valid bila

mampu mengukur apa yang dinginkan. Untuk pengukuran validitas tersebut

digunakan rumus Product Moment dari Karl Pearson (Sutrisno Hadi) :

(

)

2

)

(

2

)

( )

2 2

Y) x)( ( -XY N

x

X

∑ ∑

N YY

N

r

=

Keterangan :

r = korelasi skor item dengan skor total

X = nilai dari variabel

N = banyaknya item

(50)

Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi dengan

taraf signifikan 5%. Apabila hasil pengukuran r menunjukkan hasil lebih

besar atau sama dengan taraf signifikan maka item tersebut dinyatakan valid,

tetapi jika lebih kecil dari 5% maka dinyatakan tidak valid.

Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3

Uji Validitas Harapan

Atribut No. Butir r. hitung r. tabel Status

Harga Kualitas Desain 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 0,5648 0,7119 0,6140 0,6715 0,6559 0,5931 0,6236 0,4960 0,5337 0,6971 0,6916 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tabel 3.4

(51)

Atribut No. Butir r. hitung r. tabel Status Harga Kualitas Desain 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 0,7179 0,8095 0,7739 0,7105 0,7182 0,7403 0,7646 0,6085 0,7261 0,5619 0,6430 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa semua butir pertanyaan

dinyatakan valid. Pengambilan kesimpulan ini dilakukan dengan

membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Dengan menggunakan

taraf signifikansi 5% dengan df = n-2 atau 30-2 = 28 diperoleh nilai r tabel

sebesar 0,239. Sedang dari hasil perhitungan diperoleh nilai r hitung (kolom

corrected item-total correlation) yang semuanya menunjukkan bahwa r hitung

lebih besar dari nilai r tabel (0,239). Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur tersebut dinyatakan valid.

(52)

Reliabilitas menunjukan suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data. Reliabilitas dalam penelitian ini

merupakan reliabilitas internal dengan menggunakan rumus Alpha (Simamora

Bilson :77) :

2 2

t b

σ σ

1

k k

) )(1 -

r11 = (

Keterangan :

r11 = reliabilitas

k = banyaknya butir pertanyaan

2

b

σ = jumlah butir varians

2

t

σ = varians total

a. Jika r hitung > r tabel maka koefisien reliabel memenuhi syarat reliabel.

b. Jika r hitung < r tabel maka koefisien reliabel memenuhi syarat reliabel.

Berikut ini hasil uji reliabilitas dengan bantuan komputer program SPSS :

1. Hasil uji Reliabilitas (Harapan)

Dengan menggunakan taraf signifikansi sebesar 5% dengan df = n-2 atau 30-2

= 28 diperoleh r tabel sebesar 0.239 sedangkan nilai r hitung 0,8917. Dengan

demikian dapat diketahui bahwa r hitung lebih besar dari nilai r tabel, maka

(53)

2. Hasil Uji Reliabilitas (Kenyataan)

Dengan menggunakan taraf signifikansi sebesar 5% dengan df = n-2 atau 30-2

= 28 diperoleh r tabel sebesar 0.239 sedangkan nilai r hitung 0,9244. Dengan

demikian dapat diketahui bahwa r hitung lebih besar dari nilai r tabel, maka

alat ukur ini dikatakan reliable.

H. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data yang diperoleh maka akan digunakan alat analisis

sebagai berikut :

1. Analisis Multiatribut Attitude Model (MAM)

Merupakan metode pengukuran sikap terhadap objek yang memiliki beberapa

atribut. Dalam hal ini digunakan rumus MAM untuk menganalisis sikap

responden terhadap harga, kualitas, dan desain produk Suzuki Smash.

Rumus Multi attribute Attitute Model (MAM)

a. Rumus MAM (Engel dan Pauk W. Miniard, 1994 : 353) :

Xi

-Ii

Wi

Ab

n

1 i

=

=

Keterangan :

Ab = sikap konsumen terhadap atribut

(54)

Ii = rata-rata ideal konsumen terhadap atribut

Xi = rata-rata bilief konsumen terhadap atribut

i = 1, 2, 3 ... k

n = jumlah atribut

b. Menentukan n dengan cara memilih atribut yang akan diteliti.

c. Untuk mengetahui nilai yang akan diteliti maka dibuat skala sikap yang

paling positif hingga sikap yang paling negatif, dan diubah dalam bentuk

skor dari angka 4 sampai 1.

d. Pemberian bobot rata-rata (wi) untuk masing-masing atribut dilakukan

berdasarkan urutan tingkat kepentingan seperti dibawah ini :

e. Menentukan n dengan cara memilih atribut-atribut yang paling dominan,

selanjutnya diberi nilai dari 1 sampai ke-n di mana urutan pertama diberi

skor lebih tinggi dari urutan berikutnya sebanyak n, begitu seterusnya.

f. Menentukan w dengan rumus : i

100 X atribut

Nilai

atribut Masing

-Masing Nilai

Wi

=

g. Menghitung nilai rata-rata belief dan ideal konsumen.

(55)

Belief = Suatu kondisi yang dipercaya konsumen yang ada pada

antribut tingkat penghasilan

h. Untuk menghitung nilai rata-rata belief dan ideal dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

belief responden Jumlah

belief skor Jumlah

Belief rata-rata =

ideal responden Jumlah

ideal skor Jumlah

Ideal rata-rata =

Memasukkan data dalam bentuk tabel dan dalam rumus MAM

(Sikap – 1) X 100 = X ; hasilnya (4 – 1) X 100 = 300

skala sikap siswa secara keseluruhan dapat kita lihat pada skala berikut :

0 100 200 300

Sikap Sangat Baik Sikap Baik Sikap Sangat Tidak Baik

Keterangan :

0 - 100 = Sikap Sangat Baik

101 - 200 = Sikap Baik

201 - 300 = Sikap Sangat Tidak Baik

Hasil perhitungan sikap secara keseluruhan berarti skala semakin

(56)

Baik, tetapi jika kekanan atau mendekati 400 maka sikap konsumen secara

keseluruhan Sangat Tidak Baik

2. Analisis Varian (ANOVA)

Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh tingkat

penghasilan konsumen terhadap sikap konsumen produk Suzuki Smash dalam

aspek harga, kualitas, dan desain. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai

berikut :

a. Menghitung jumlah kuadrat (JKtot) dengan rumus :

JKtot =

-

N Xtot)2

(

Σ

2

tot X

b. Menghitung jumlah kuadrad antar kelompok (JKantar) dengan rumus :

N X N

X tot

k

k)2 ( )2

(

∑ ∑

JKantar =

c. Menghitung mean kuadrad dalam kelompok (JKdalam) dengan rumus :

JKdalam = JKtot - JKantar

d. Menghitumh jumlah kuadrad interaksi, dengan rumus :

1

m JKantar

(57)

e. Menghitung mean kuadrat dalam kelompok (MKdalam), dengan rumus :

m N JKdalam

MKdalam= N = jumlah seluruh anggota sampel

f. Menghitung Fhitung dengan rumus :

dalam antar

MK MK

Fhitung =

g. Mambandingkan harga Fhitung dengan Ftabel (pada table F) dengan dk

pembilang (m-1) dan dk penyebut (N-1).

Harga F hasil perhitungan tersebut selanjutnya disebut F hitung (Fh), yang

berdistribusi F dengan dk pembilang (m-10 dan dk penyebut (n-1)

tertentu. Ketentuan pengujian hipotesis: bila harga F hitung lebih kecil

atau sama dengan harga F tabel (Fh F≤ tabel) maka Ho diterima, dan Ha

ditolak sebaliknya bila Fh F≥ tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak.

h. Membuat kesimpulan pengujian hipotesis : Ha diterima atau ditolak.

1). Ho = Tidak ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap

sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek

harga produk.

Ha = Ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap

konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga

(58)

2). Ho = Tidak ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap

sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam kualitas

harga produk.

Ha = Ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap

konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek kualitas

produk.

3). Ho = Tidak ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap

sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek

desain produk.

Ha = Ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap

konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek desain

produk.

Atau dapat dibuat kedalam tabel ringkasan ANOVA sebagai berikut :

(59)

Variasi dk Jumlah Kuadrat (JK) MK Fh 5% 1% N X n X tot k

k)2 ( )2

(

∑ ∑

− Kelompok apa? m-1 1 − m JKantar dalam antar MK MK Dalam kelompok

N-m JKtot - JK

m N JKdalam − ? ? antar N Xtot)2

(

Total N-1 2 - - - -

ΣXtot -

Keterangan :

db : Derajat Kebebasan

DK : DK dalam kelompok

: DK antar Kelompok DKdal

: DK total DKtot

K : kelompok

Tot : Total

Pengujian :1). Jika Fh Ft, maka Ho ditolak ≥

Ft, maka Ho diterima 2). Jika Fh ≤

(60)

1. Jika F Prob (nilai peluang – F) > 0,05 maka Ho diterima atau tidak ada

perbedaan yang signifikan. Yang dimaksud nilai peluang – F (F-Prob)

adalah peluang bahwa nilai F yang didapatkan menunjukkan perbedaan

antar variabel yang hanya kebetulan adalah 5 diantara 100. Jadi kalau nilai

F Prob lebih besar dari pada atau sama dengan lima (5, berarti tidak ada

perbedaan yang signifikan.

2. Jika F – Prob (nilai peluang)< 0,05 maka Ho diterima (atau Ho ditolak)

dalam arti ada perbedaan yang berarti. Keduanya dianalisis dengan

menggunakan komputer program SPSS. Seluruh perbedaan akan diuji

pada taraf signifikan 5%.

(61)

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

UD. Karya Usaha yang didirikan oleh Bapak Edi Ismanto dan Ibu Indrawati pada

tahun 1973 merupakan cikal bakal berdirinya sebuah Holding Company. Usaha

dagang ini bergerak dibidang daur ulang/recycle accu bekas menjadi accu yang

siap pakai untuk memenuhi segment market wilayah DIY dan sekitarnya. UD.

Karya Usaha terus berkembang melebarkan area marketnya hingga beberapa

wilayah di pulau jawa.

Seiring pemgembangan bisnis recycle accu yang semakin profesional, pada

tahun 1983 UD. Karya usaha berubah menjadi UD. Medan Jaya yang kemudian

mengembangkan sayap bisnisnya dibidang penjualan sepeda motor suzuki. Bisnis

penjualan sepeda motor suzuki ini untuk pertamakalinya dirintis di Jln. Gandekan

no. 44 yogyakarta dengan nama Medan Jaya Motor (kini bernama suzuki Medan

Jaya Gandekan). Sebagai dealer resmisuzuki di DIY, UD. Medan Jaya mengalami

perkembangan yang sangat pesat, dan tahun 1985 dealer jaringan/cabang yang

pertama kali didirikan di Jln. Mataram 100 Yogyakarta bernama Suzuki Mataram.

Pada tahun 1986 dealer yang ke-3 didirikan di Jln. Magelang Km. 4,5

yogyakarta bernama Suzuki Mlati. Ditahun yang sama dibuka kembali cabang

yang ke-4 dengan nama Suzuki Medan Jaya Godean yang beralamat di Jln.

(62)

Godean Km. 4,5 y ogyakarta. Dibawah bendera UD. Medan Jaya, keempat dealer

tersebut mengembangkan market bisnis pejualan sepeda motoe suzuki hingga

kepelosok DIY. Karena UD. Medan Jaya dianggap mampu bersaing dengan

kompetitor dan bahkan mampu berkembang dengan pesat, maka PT. Indomobil

Suzuki International (kini bernam PT. IMNI) memberi kepercayaan kepada UD.

Medan Jaya untuk menjadi main dealer resmi Suzuki di DIY. Oleh karena itu

pada tahun 1995 usaha dagang ini berubah menjadi usaha yang berbadan hukum

Perseroan Terbatas (PT), hal tersebut sekaligus ditandai dengan dibukanya dealer

yang ke-5 yang bernama Suzuki Medan Jaya Yogya. Grand Opening Main Dealer

resmi Suzuki diresmikan langsung oleh President Director PT. Indomobil Suzuki

International Bapak soebronto Laras dengan nama PT. Kharisma Mataram Jaya

Gemilang atau lebih populer dimasyarakat dengan nama Medan Jaya Group.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang disusun dimaksudkan untuk menciptakan efisisensi

kerja agar tujuan yang direncanakan dapat tercapai dengan adanya kerja sama

yang baik dalam perusahaan.

Adanya pembagian kerja yang jelas serta tanggung jawab setia jabatan tidak

akan menimbulkan kesimpang siuran dalam menjalankan tugas selama

(63)

Secara garis besar deskripsi jabatan masing-masing bagian dalam bagan

organisasi struktur organisasi tersebut adalah:

1. Direktur Utama atau Pimpinan perusahaan

Direktur Utama atau pimpinan perusahaan memiliki tanggung jawab

antara lain:

a. Bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan dan kemajuan

perusahaan yang dipimpinnya secara keseluruhan.

b. Memiliki tanggung jawab atas keseluruhan operasional perusahaan

(64)

c. Merencanakan, mengendalikan, dan menetapkan kebijakan

perusahaan secara keseluruhan.

d. Memimpin dan memberikan koordinasi dalam pelaksanaan

operasional perusahaan secara keseluruhan.

2. Kepala Cabang

Kepala Cabang memiliki wewenang dan tanggung jawab antara lain:

a. Bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan dan kemajuan

perusahaan cabang yang dipimpinnya kepada kantor pusat.

b. Memiliki tanggung jawab atas keseluruhan operasional perusahaan

cabang kepada kantor pusat

c. Memimpin dan memberikan koordinasi dalam pelaksanaan

operasional perusahaan cabang yang dipimpinnya.

3. Supervisor Marketing

Supervisor marketing mempunyai tugas dan tanggung jawab antara

lain:

a. Mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh para sales.

b. Merencanakan kegiatan pemasaran dan promosi.

c. Bertanggung jawab atas kegiatan pemasaran dan promosi.

(65)

e. Membuat laporan keluar masuknya barang.

4. Sales

Sales mempunyai tanggung jawab dan tugas antara lain:

a. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target penjualan sepeda

motor.

b. Memberikan informasi dan penjelasan yang berguna kepada

konsumen terlebih yang berhubungan dengan kondisi sepeda

motor yang ada.

5. Bagian Administrasi

Pada bagian administrasi mempunyai tanggung jawab dan tugas antara

lain :

a. Mengawasi pengeluaran kwitansi pembayaran angsuran.

b. Bertanggung jawab atas perjanjian jual beli.

c. Membuat laporan penerimaan angsuran kredit sepeda motor dari

konsumen yang membayar cicilan sepeda motornya.

d. Membuat surat tagihan yang ditujukan kepada konsumen yang

membeli sepeda motor dengan cara kredit.

(66)

6. Bagian Spare Part

Bagian spare part mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain:

a. Melayani penjualan suku cadang yang dibutuhkan oleh konsumen.

b. Mencatat dan mengadakan keperluan suku cadang yang masuk atau digunakan pada bagian service untuk memenuhi kebutuhan

service sepeda motor konsumen.

7. Bagian Mekanik

Bagian mekanik ini mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain:

a. Mengerjakan dan bertanggung jawab terhadap segala perbaikan

(service) yang diterima perusahaan, terlebih pada kondisi sepeda motor konsumen yang mengalami kerusakan baik pada mesin atau

tampilan luar saja.

b. Memberikan penjelasan kerusakan sepeda motor sejelas mungkin

terhadap konsumen sebagai wujud dari pelayanan yang baik.

8. Kasir

Kasir memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Membuat laporan keuangan yang nantinya harus diserahkan

kepada bagian keuangan serta atas sepengetahuan pimpinan

(67)

b. Bertugas menerima dan mengeluarkan uang secara tunai untuk

biaya operasional perusahaan.

9. BBN (Biaya Balik Nama)

BBN mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab atas segala urusan mengenai STNK dan

BPKB.

b. Mengawasi pemasukan dan pengeluaran uang yang bekenanaan

dengan biaya balik nama.

10. Bagian Kredit

Bagian keuangan ini bertugas dan bertanggung jawab antara lain:

a. membuat laporan piutang total.

b. Mengawasi pengeluaran kwitansi pembayaran.

c. Membuat laporan penerimaan angsuran

d. Mengkoordinasi semua kegiatan yang ada di bagian kredit.

11. Bagian Keuangan

Pada bagian keuangan ini mempunyai tugas dan tanggung jawab

(68)

a. Bertanggung jawab terhadap keuangan perusahaan, baik dari

modal utama atau dari hasil penjualan produk sepeda motor secara

tunai maupun kredit.

b. Membuat anggaran dan laporan keuangan bulanan atau tahunan.

12. Driver

Driver memiliki tugas dan tanggung jawab pada pengiriman barang

dari perusahaan kepada konsumen.

C. Personalia Perusahaan

Jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh PT. Kharisma Mataram Jaya

berjumlah 415 orang, dimana jumlah tenaga kerja tersebut sudah mencakup

kesemua bidang perusahaan dari pimpinan perusahaan sampai pada karyawan.

415 orang tenaga kerja yang ada pada perusahaan tersebut merupakan tenaga

kerja tetap. Adapun secara rinci jumlah tenaga kerja dari PT. Kharisma Mataram

(69)

Gambar 4.2 Jumlah Karyawan PT. Kharisma Mataram Jaya

No. Jabatan Jumlah

1 Direktur 1

2 Kepala Cabang 20

3 Supervisor Marketing 20

4 Kepala Administrasi 20

5 Bagian Aministrasi Umum 20

6 Kepala Bagian Spare Part 20

7 Kepala Mekanik 50

8 Pembantu Mekanik 130

9 Sales 50

10 Counter penjualan sepeda motor 20

11 Counter penjualan spare part 20

12 Kasir 20

13 Driver 24

Total 415

Untuk menunjang kelancaran operasional perusahaan dan disiplin kerja, maka

dibuat sebuah peraturan untuk jam kerja. Jam kerja untuk tenaga kerja PT.

Kharisma Mataram Jaya adalah sebagai berikut:

a. Hari Senin – Sabtu : Pukul 08.00 – 16.30 WIB

b. Hari Minggu : Pukul 08.00 – 13.00 WIB

(70)

PT. Kharisma Mataram Jaya menyadari bahwa kualitas sumber daya manusia

sangat penting dalam menjalankan operasional perusahaan dan mewujudkan

kepuasan konsumen. Oleh karena itu PT. Kharisma Mataram Jaya terus

meningkatkan produktivitas kerja karyawan dengan cara menyediakan

fasilitas-fasilitas bagi karyawan, misalnya biaya kesehatan, uang makan, tunjangan hari

raya, rekreasi bersama tiap tahun dan kredit murah khusus karyawan. Sumber

daya manusia memegang peranan penting dalam menjalankan industri jasa. Maka

dari itu dibutuhkan tenaga kerja yang berkualitas. Oleh karena itu perekrutan

tenaga kerja harus dilakukan dengan mementingkan sumberdaya manusia yang

berkualitas. PT. Kharisma Mataram Jaya selalu ingin memberikan pelayanan yang

terbaik pada konsumennya dengan memberikan kemudahan kredit dengan proses

yang cepat. Kepuasan konsumen adalah keberhasilan bagi perusahaan. PT.

Kharisma Mataram Jaya mengutamakan pelayanan yang dapat memuaskan

konsumen dengan memberikan ruang tunggu pada saat proses transaksi maupun

pada saat perbaikan sepeda motor dengan sumber daya manusia yang berkualitas

dan cekatan dalam bekerja.

D. Proses Penggajian

Proses pemberian gaji karyawan pada PT. Kharisma Mataram Jaya adalah

setiap bulan sekali. Disamping gaji pokok, karyawan juga mendapatkan uang

(71)

1. Biaya kesehatan.

2. Pemberian tunjangan hari raya.

3. Pemberian bonus tambahan setiap terjadi transaksi atau dengan kata lain

bonus yang diberikan pada saat produk laku terjual.

E. Pemasaran

1.Segmen Pasar

Segmen pasar PT. Kharisma Mataram Jaya meliputi daerah Yogyakarta dan

sekitarnya. PT. Kharisma Mataram Jaya mensegmentasikan pasar berdasarkan

daerah karena pada dasarnya sepeda motor yang ditawarkan oleh perusahaan

ini diminati oleh konsumen tanpa adanya perbedaan dalam hal demografi.

Laki-laki/perempuan, tua muda, pegawai negeri maupun swasta, mempunyai

penilaian yang relatif sama terhadap jenis barang yang ditawarkan.

2.Distribusi

Saluran distribusi yang digunakan adalah saluran distribusi langsung, yaitu

dari PT. Kharisma Mataram Jaya langsung pada konsumen tanpa melalui

perantara. Saluran distribusi secara langsung dilakukan karena perusahaan

adalah pengecer.

3.Produk

Perkembangan teknologi otomotif mendorong perusahaan sepeda motor

(72)

dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan dan perluasan pasar. Produk

yang ditawarkan oleh PT. Kharisma Mataram Jaya kepada konsumen tidak

hanya satu jenis produk sepeda motor Suzuki saja melainkan menawarkan

jenis produk sepeda motor Suzuki yang sesuai dengan keinginan dan

kebutuhan konsumen agar dapat selalu bersaing di pasar. Jenis-jenis produk

sepeda motor Suzuki yang ditawarkan oleh PT. Kharisma Mataram Jaya

kepada konsumen adalah sebagai berikut:

a. Smash - Tromol

b. Smash - Racing

c. New Smash

d. Shogun 125-XDS

e. Shogun 125 R

f. Spin UY 125 S

g. Spin UY 125 SL

h. Arashi FD 125 D

i. Arashi FD 125 M

j. Thunder 125

(73)

4. Penetapan Harga

Harga jual sepeda motor Suzuki ditetapkan oleh PT. Indomobil Suzuki

International dengan standarisasi harga, sehingga PT. Kharisma Mataram Jaya

hanya mengikuti standar harga dari PT. Indomobil Suzuki International dalam

menetapkan harga sepeda motor yang ditawarkan.

5. Permodalan

PT. Kharisma Mataram Jaya pada permodalannya diperoleh dari modal sendiri

dan memperoleh kredit dari bank.

6. Sistem Pengadaan Barang

Sistem pengadaan barang sepeda motor Kawasaki ditentukan oleh PT.

Indomobil Suzuki International yaitu beberapa unit dalam satu tahun. PT.

Kharisma Mataram Jaya mendapat stok sepeda motor dari PT. Indomobil

Suzuki International dan harus memenuhi target penjualan yang sudah

ditentukan oleh PT. Indomobil Suzuki International. Biasanya jumlah unit yang

diberikan disesuaikan dengan kuantitas penjualan pada tahun sebelumnya.

7. Promosi

Promosi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik

konsumen yang bertujuan meningkatkan penjualan. Kegiatan-kegiatan yang

dilakukan oleh PT. Kharisma Mataram Jaya antara lain:

(74)

b. Mengadakan pameran-pameran produk.ss

c. Dipamerkan di pusat-pusat perbelajaan.

d. Memasang iklan dimedia masa seperti surat kabar dan radio.

e. Menyebarkan brosur-brosur sepeda motor Suzuki kepada masyarakat.

f. Menjadi sponsor dalam acara-acara otomotif.

Kegiatan promosi seperti ini dilakukan dengan tujuan untuk

menyampaikan informasi kepada masyarakat luas. Dan diharapakan kegiatan

promosi seperti ini mendapat daya tarik konsumen terhadap produk tersebut,

pengetahuan tentang atribut-atribut produk yang menonjol dan diinginkan oleh

konsumen. Dengan demikian masyarakat akan tertarik untuk membeli produk

(75)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. P

Gambar

Tabel 3.1 Skala pengukuran Likert
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner
Tabel 3.3 Uji Validitas Harapan
Gambar 4.2 Jumlah Karyawan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, dari apa yang diungkapkan di atas, dalam praktik penyelesaian perkara pidana, utamanya dengan proses diversi, keterlibatan tokoh masyarakat yang

Hasil regresi yang telah dilakukan menunjukkan hasil bahwa quick ratio berpengaruh signifikan negatif terhadap imbal hasil saham, sedangkan kapitalisasi pasar, bid

berhijab mereka adalah menggunakan hijab adalah suatu kebutuhan fisiologis, agar dirinya terasa aman baik, motivasi dalam kebutuhan sosial seperti tuntutan kerja

Dalam hal ini bank syariah menggunakan akad wadi’ah yad adh-dhamanah, nasabah bertindak sebagai penitip yang memberikan hak kepada bank syariah untuk menggunakan

1) seluruh siswa belum bekerja dengan baik dalam mengkonstruksi sub-konsep cepat rambat bunyi. 2) siswa kurang memahami kaitannya teknologi (Speaker) dengan konsep yang

Informasi waktu perjalanan merupakan salah satu acuan dalam merencanakan suatu perjalanan.Maka diperlukan suatu metode estimasi waktu perjalanan yang dapat diandalkan.Model

diinterpretasikan bahwa jika terjadi perubahan positif pada skor kepemimpinan instruksional kepala sekolah dan skor motivasi berprestasi guru secara bersama, maka

Karyawan yang tidak masuk kerja alasan lain atau sakit tanpa surat keterangan sakit dari dokter dapat diberi izin dengan ketentuan jumlah hari yang diberi izin tersebut