ABSTRAK
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP HARGA, KUALITAS, DAN DESAIN PRODUK SUZUKI SMASH DITINJAU DARI TINGKAT
PENGHASILAN
( Studi kasus pada konsumen sepeda motor Suzuki Smash di Dealer Sepeda Motor Suzuki Medan Jaya Bantul)
Indra Heryanto Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1). Sikap konsumen produk Suzuki smash terhadap harga, kualitas, dan desain; 2). Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga; 3). Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek kualitas; 4). Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek desain.
Penelitian ini dilaksanakan di Dealer Suzuki Medan Jaya cabang Bantul. Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen Dealer Suzuki Medan Jaya yang memakai produk Suzuki Smash. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling yaitu konsumen yang secara kebetulan ditemui atau datang ke dealer Suzuki Medan Jaya Bantul. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 80 konsumen. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui sikap konsumen produk Suzuki Smash terhadap harga, kualitas, dan desain adalah analisis Multiattribute Attitude Model (MAM), dan Analisis Varian (ANOVA) untuk mengetahui pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga, kualitas, dan desain.
ABSTRACT
AN ANALYSIS OF CONSUMERS’ ATTITUDE TOWARDS PRICE, QUALITY AND DESIGN PRODUCT OF SUZUKI SMASH FROM THE
INCOME POINT OF VIEW
(Case study of Suzuki Smash Consumers in the Dealer of Suzuki Medan Jaya Bantul)
Indra Heryanto Sanata Dharma University
Yogyakarta 2007
The study reported in this thesis attempted to investigate: 1) Consumers’ attitude towards price, quality, and design; 2) Income effect towards consumers’ attitude on the product of Suzuki Smash from the price aspect; 3) Income effect towards consumers’ attitude on the product of Suzuki Smash from the quality aspect; 4) Income effect towards consumers’ attitude on the product of Suzuki Smash from the design product aspect.
This study was conducted in the dealer of Suzuki Medan Jaya Bantul. The population of the study was the consumers of Suzuki Medan Jaya Bantul Dealer who used the product of Suzuki Smash. The sample gathering technique used in this study was Accidental Sampling, that is, consumers who were accidentally met or came to the dealer of Suzuki Medan Jaya Bantul. There were 80 consumers taken as the sample. The data gathering techniques used was analysis of Multiattribute Attitude Model (MAM), and Varian Analysis (ANOVA). Those were used to investigate the level of income effect towards consumers’ attitude in the product of Suzuki Smash from price, quality, and design aspects.
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP HARGA,
KUALITAS, DAN DESAIN PRODUK SUZUKI SMASH DITINJAU
DARI TINGKAT PENGHASILAN
(Studi kasus pada konsumen sepeda motor Suzuki Smash di Dealer Suzuki Medan Jaya Bantul)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
INDRA HERYANTO 001334144
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
•
Tuhan menjadikan segala
sesuatu indah tepat pada
waktunya
•
Motivasi terbesar ada
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Allah Bapa Yang Bertahta Dalam Kerajaan Surga
atas berkat dan kasih-MU, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tepat pada
waktunya. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi
Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, saran,
masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin
menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.d. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak S. Widanarto Prijowuntato. S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Drs. FX. Muhadi M.Pd, selaku dosen pembimbing I, yang dengan
sabar membimbing penulis menyusun skripsi, memberikan saran, masukan,
semangat, dorongan serta pelajaran hidup yang berharga. Terima kasih untuk
4. Bapak Agustinus Heri Nugroho S.Pd.. selaku dosen pembimbing II, yang
telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, memberikan
kritik dan saran dalam penulisan skripsi ini serta sharing pengalamannya.
5. Para dosen Program Studi Pendidikan Akuntasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, yang telah banyak memberikan bekal ilmu dan pengalaman
kepada penulis selama kuliah.
6. Semua karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntasi atas segala
keramahannya dalam membantu penulis selama kuliah di USD.
7. Pak Anton selaku kepala cabang, Mbak Sumi dan seluruh karyawan Dealer
Medan Jaya Bantul yang telah membantu penulis dalam melakukan
penelitian.
8. Bapak Tri Haryanto dan Ibu Sudiyati yang tercinta, yang tidak pernah lelah
memberikan doa, kasih sayang, dukungan baik moril maupun materiil, serta
semangat kepada penulis. Berkat Allah Bapa selalu menyertai bapak dan ibu
tercinta.
9. Mas Nano dan Mbak Heri serta keponakanku tersayang “Jostella Jihae
Matrinda” atas dukungan serta doa-doanya.
10.Adikku “Ana Dhamar sakti” terimakasih doa-doanya, akhirnya kakakmu lulus
juga.
11.Pak Dhe Suharjo&Mbokde Sum, Pak Dhe Rugiman&Simbok Kartini, Terima
kasih semuanya, yang telah menjadikan aku lebih dewasa.
13.Sahabat-sahabatku, Nanto&Sari&the litle “Galih”, Eko&Ari, Nunung&Ike
(makasih Laptopnya), Oka, Joko, Moko, Kempung, Yanu, Kang Sugi, Kang
Sudi, Kang Timan, Oii.... Aku lulus!
14.VONEDASEE Band old and new (Todi, Romi, Hendi, Rino, Agus Manager, Yuni).
SEMANGAT !
15.Yun (ndang golek gawean), Ning (ayo ndang dirampungke), ETI (makasih
semua doa dan semangatnya. He..he...aku iso lulus to!)
16.Teman-teman Pendidikan Akuntasi, Tarno, SI-B, Ratih&Mulat, Simik, Uki,
Juragan “Heri” 99, Rinawat, Ari “Kuclok”, Hendi (Ndang Lulus dab...wis
tuo!)
17.Joko”Suthur”, Beni “Bendot”, Diar, Sigit “We-wek”, makasih untuk tawa dan
candanya. Perjuangan kita belum berakhir bro...
18.My Motorcycle “Tiger 2000”, Sahabat setiaku dalam suka dan duka, hanya
bersamamu aku bisa melewatkan hari-hariku yang melelahkan.
19.Semua Inspirasiku yang datang dan pergi, bahkan yang belum pernah aku
miliki. Semuanya terangkum jadi satu dan telah menjadi bagian dalam kisah
perjalanan hidupku.
20.Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada
penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat
diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga
skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Yogyakarta, 01 Mei 2007
Penulis
ABSTRAK
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP HARGA, KUALITAS, DAN DESAIN PRODUK SUZUKI SMASH DITINJAU DARI TINGKAT
PENGHASILAN
( Studi kasus pada konsumen sepeda motor Suzuki Smash di Dealer Sepeda Motor Suzuki Medan Jaya Bantul)
Indra Heryanto Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1). Sikap konsumen produk Suzuki smash terhadap harga, kualitas, dan desain; 2). Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga; 3). Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek kualitas; 4). Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek desain.
Penelitian ini dilaksanakan di Dealer Suzuki Medan Jaya cabang Bantul. Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen Dealer Suzuki Medan Jaya yang memakai produk Suzuki Smash. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
accidental sampling yaitu konsumen yang secara kebetulan ditemui atau datang ke dealer Suzuki Medan Jaya Bantul. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 80 konsumen. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui sikap konsumen produk Suzuki Smash terhadap harga, kualitas, dan desain adalah analisis Multiattribute Attitude Model (MAM), dan Analisis Varian (ANOVA) untuk mengetahui pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga, kualitas, dan desain.
ABSTRACT
AN ANALYSIS OF CONSUMERS’ ATTITUDE TOWARDS PRICE, QUALITY AND DESIGN PRODUCT OF SUZUKI SMASH FROM THE
INCOME POINT OF VIEW
(Case study of Suzuki Smash Consumers in the Dealer of Suzuki Medan Jaya Bantul)
Indra Heryanto Sanata Dharma University
Yogyakarta 2007
The study reported in this thesis attempted to investigate: 1) Consumers’ attitude towards price, quality, and design; 2) Income effect towards consumers’ attitude on the product of Suzuki Smash from the price aspect; 3) Income effect towards consumers’ attitude on the product of Suzuki Smash from the quality aspect; 4) Income effect towards consumers’ attitude on the product of Suzuki Smash from the design product aspect.
This study was conducted in the dealer of Suzuki Medan Jaya Bantul. The population of the study was the consumers of Suzuki Medan Jaya Bantul Dealer who used the product of Suzuki Smash. The sample gathering technique used in this study was Accidental Sampling, that is, consumers who were accidentally met or came to the dealer of Suzuki Medan Jaya Bantul. There were 80 consumers taken as the sample. The data gathering techniques used was analysis of Multiattribute Attitude Model (MAM), and Varian Analysis (ANOVA). Those were used to investigate the level of income effect towards consumers’ attitude in the product of Suzuki Smash from price, quality, and design aspects.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
MOTTO ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR BAGAN ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Batasan Masalah... 2
C. Rumusan Masalah ... 3
D. Tujuan Penelitian ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sikap Konsumen ... 5
1. Karakteristik Sikap... 5
2. Struktur Sikap ... 6
3. Pembentukan Sikap... 6
4. Faktor Penghambat Sikap ... 8
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap ... 9
B. Harga ... 14
C. Kualitas... 16
D. Desain... 17
E. Proses Keputusan Pembeli ... 18
F. Kajian Penelitian yang Relevan ... 19
G. Kerangka Berfikir ...19
H. Hipotesis...21
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 22
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 22
D. Populasi dan sampel ... 23
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel... 24
F. Teknik Pengumpulan Data... 25
G. Pengujian Kuesioner ... 27
H. Teknik Analisis Data... 30
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan ... 37B. Struktur Organisasi ... 38
C. Personalia Perusahaan ... 43
D. Proses Penggajian ... 45
E. Pemasaran ... 46
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data ... 50
1. Karakteristik Konsumen ... 50
2. Sikap Konsumen ... 51
B. Pengujian Hipotesis ... 56
C. Pembahasan ... 60
B. Keterbatasan ... 64
C. Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skala Pengukuran Likert ...25
Tebel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ...26
Tabel 3.3 Uji Validitas Harapan ...28
Tabel 3.3 Uji Validitas Kenyataan ...28
Tabel 3.4 Ringkasan ANOVA ...35
Tabel 4.1 Jumlah Karyawan PT. Kharisma Mataram Jaya ...44
Tabel 5.1 Tingkat Penghasilan Konsumen ...50
Tabel 5.2 Hasil Penilaian Konsumen ...51
Tabel 5.3 Urutan Prioritas Kepentingan ...52
Tabel 5.4 Bobot Kepentingan ...53
Tabel 5.5 Perhitungan Nilai ideal dan Belief Atribut Harga ...88
Tabel 5.6 Perhitungan Nilai ideal dan Belief Atribut Kualitas ...90
Tabel 5.7 Perhitungan Nilai ideal dan Belief Atribut Harga ...92
Tabel 5.8 Perhitungan Sikap Konsumen terhadap Atribut Harga ...94
Tabel 5.9 Perhitungan Sikap Konsumen terhadap Atribut Kualitas ...97
Tabel 5.10 Perhitungan Sikap Konsumen terhadap Atribut Harga ...99
Tabel 5.11 Sikap Konsumen Secara Keseluruhan ... 102
Tabel 5.12 ANOVA ...57
Tabel 5.13 ANOVA ...58
DAFTAR BAGAN
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Validitas & Reliabilitas ... 66
LAMPIRAN 2 Data Ideal & Belief ... 69
LAMPIRAN 3 Multiatribut Attude Model ... 79
LAMPIRAN 4 Tabel Perhitungan Sikap Konsumen ... 87
LAMPIRAN 5 Analisis Varian ... 105
LAMPIRAN 6 Ijin Penelitian ... 108
LAMPIRAN 7 Kuesioner... 111
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada masa sekarang ini kita menemukan berbagai macam produk yang sejenis
dalam berbagai macam merk. Sedangkan sikap perusahaan yang bersaing untuk
menjaring konsumen yang sebanyak-banyaknya dengan mengesampingkan
kualitas dari produk itu sendiri. Untuk itu, konsumen memiliki peluang yang lebih
besar untuk memilih produk mana yang mereka anggap paling baik dan sesuai
dengan yang diinginkannya.
Suatu konsep tentang pemasaran menerangkan bahwa jika pemasaran ingin
berhasil maka pihak yang memasarkan produk harus menentukan kebutuhan dan
keinginan konsumen dengan memberikan kepuasan sesuai keinginan konsumen
secara efektif dan efisien. Untuk itu, diperlukan strategi pemasaran yang tepat
untuk menarik konsumen agar membeli produk yang ditawarkan. Sebagai
contoh; dengan adanya produk sepeda motor yang bervariasi dan harga yang
bersaing dan berkualitas tinggi maka masyarakat akan cenderung memilih produk
yang berkualitas, berteknologi tinggi, dan yang lebih penting yaitu murah.
Untuk menarik konsumen perusahaan yang memasarkan produk tersebut
harus mampu memberikan fasilitas-fasilitas yang memadai. Diantaranya; dengan
memberikan hadiah-hadiah pada pembelian produk, service gratis, garansi mesin
dimaksudkan agar konsumen menjadi tertarik dan perusahaan dapat mencapai
volume penjualan yang ditargetkan serta dapat memperoleh laba sesuai dengan
yang diinginkan.
Karena semakin banyak perusahaan yang bersaing untuk memperebutkan
konsumen, maka perusahaan harus peka terhadap sikap konsumen terhadap produk
yang mereka tawarkan. Maka perusahaan harus mencari suatu strategi pemasaran
yang tepat untuk mempertahankan konsumen dan meningkatkan penjualan dari
produk yang ditawarkan. Untuk itu penulis tertarik melakukan penelitian yang
berjudul “ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP HARGA,
KUALITAS, DAN DESAIN PRODUK SEPEDA MOTOR SUZUKI SMASH
DITINJAU DARI TINGKAT PENGHASILAN”. 1
B. Batasan Masalah
Ada banyak faktor yang mempengaruhi sikap konsumen terhadap produk
Suzuki Smash antara lain harga, kualitas, desain/bentuk fisik, tingkat penghasilan,
tingkat pendidikan, pelayanan purna jual, tersedianya suku cadang. Dalam
penelitian ini penulis hanya ingin mengetahui pengaruh sikap konsumen terhadap
produk Suzuki Smash dari segi harga, kualitas, dan desain produk ditinjau dari
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan suatu masalah yang
ada yaitu :
1. Apakah ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap
konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga?
2. Apakah ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap
konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek kualitas?
3. Apakah ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap
konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek desain produk?
D. Tujuan Penelitian
Dari rumusan yang dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan tujuan
penelitian yang ingin dicapai sebagai berikut :
1 Untuk mengetahui apakah tingkat penghasilan mempengaruhi sikap
konsumen terhadap produk Suzuki Smash dalam aspek harga produk?
2 Untuk mengetahui apakah tingkat penghasilan mempengaruhi sikap
konsumen terhadap produk Suzuki Smash dalam aspek kualitas produk?
3 Untuk mengetahui apakah tingkat penghasilan mempengaruhi sikap
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dan saran
sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan agar perusahaan mampu
meningkatkan kinerja dalam perusahaannya.
2. Bagi Universitas
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan tambahan referensi bagi
perpustakaan dan mahasiswa yang akan melakukan penelitian.
3. Bagi penulis
Dapat lebih mengetahui dan memahami praktek dalam dunia usaha yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sikap Konsumen
Sikap adalah evaluasi kognitif seseorang yang berlangsung terus menerus
yang bertindak ke arah atau gagasan tertentu. Sikap ini dilakukan konsumen
berdasarkan pandangannya terhadap produk atau proses belajar dari
pengalamannya. Sikap bukan hanya suatu tindakan atau jawaban-jawaban tertentu
dari seseorang tetapi merupakan keseluruhan tindakan satu sama lain yang saling
berhubungan. Seseorang mempunyai sikap ini menempatkan dalam pola
pemikiran untuk menyukai sesuatu , mendekati atau menjauhi suatu objek. Philip
Kotler (1997:167) mendefinisikan sikap sebagai evaluasi perasaan dan
kecenderungan seseorang yang relatif konsisten terhadap suatu objek. Sedangkan
Lapiere (1980) mendefinisikan sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau
kesiapan antisipatif untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial. Secara
sederhana sikap adalah respons terhadap situasi sosial yang telah terkondisikan.
Sikap merupakan suatu ekspresi dari perasaan yang direflaksikan seseorang
dengan kecenderungan suka atau tidak suka pada suatu objek. Sikap
menyebabkan orang berperilaku secara tetap terhadap suatu objek yang sama.
1. Karakteristik sikap
Menurut Philip Kotler (1997:179) karakteristik sikap dapat dibedakan
menjadi:
a. Sikap memiliki objek
b. Sikap memiliki arah atau tujuan
c. Sikap dapat dipelajari
Jadi sangat penting untuk menyadari bahwa pengetahuan dapat
mendahului perubahan dan pembentukan sikap dan prinsip-prinsip
pengetahuan yang dibicarakan dapat mengetahui pengembangan dan
perubahan sikap konsumen.
2. Struktur Sikap
Struktur sikap terdiri dari tiga komponen (Saifudin Azwar 1988:23) yaitu :
a. Komponen Kognitif
Komponen ini mngandung keyakinan seseorang mengenai apa yang
berlaku atau apa yang benar bagi objek.
b. Komponen afektif
Dalam konponen ini menyangkut tentang masalah emosional subjektif
seseorang terhadap suatu objek.
c. Komponen konatif
Menunjukkan perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam
3. Pembentukan Sikap
Sikap sosial terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh
individu, sehingga terjadi hubungan saling mempengaruhi diantara individu
yang satu dengan individu yang lain. Menurut Saifudin Azwar (1988:30)
faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah sebagai berikut :
a. Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi ikut mempengaruhi dan membentuk penghayatan
terhadap stimulus sosial.
b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting.
Merupakan salah satu komponen yang ikut mempengaruhi sikap, dimana
individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah
dengan sikap orang yang dianggapnya penting.
c. Pengaruh kebudayaan
Kebudayaan mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembentukan
sikap. Kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap individu
terhadap berbagai masalah.
d. Media massa
Sebagai sarana komunikasi yang paling tepat untuk mempengaruhi sikap
e. Lembaga pendidikan dan agama
Pemahaman akan baik dan buruk dari pemisahan antara sesuatu yang
boleh dan yang tidak dilakukan diperoleh dari pendidikan dan dari
lembaga keagamaan serta ajaran-ajarannya.
f. Pengaruh faktor emosional
Pengaruh emosional dapat membentuk sikap dimana suatu bentuk sikap
merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai
penyaluran pengalihan dan frustasi bentuk mekanisme pertahanan ego.
4. Faktor Penghambat Sikap
Faktor penghambat sikap menurut Saiffudin (1988:14-15) dibagi menjadi :
a. Setiap jawaban yang mempunyai alternatif tertentu dan membatasi
keleluasaan subjek dalam mengkomunikasikan sikap. Raspon yang
sesungguhnya yang dikemukakannya mungkin sekali tidak terdapat
diantara alternatif jawaban sehingga ia hanya dapat memilih yang mirip
saja diantara yang tersedia.
b. Bahasa yang tidak dapat memancing respon sebenarnya.
Bahasa standar yang dapat digunakan dalam skala, mungkin tidak dapat
menimbulkan reaksi-reaksi asli yang tipikal.
Pertanyaan yang standar tidak dapat mengungkap kompleksitas
nuansa-nuansa ataupun warna sesungguhnya dari sikap subjek yang sebenarnya.
d. Segala macam kesalahan
Dalam setiap kumpulan berbagai respon yang diberikan oleh manusia
sebagai subjeknya. Di pihak orang yang melakukan pengukuran sikap eror
tersebut dapat berupa kekeliruan mencatat, kekeliruan dalam memproses
data, atau kekeliruan dalam menganalisis data jawaban subjek.
e. Konsep diri keinginan sosial dan lain-lain
Subjek responden dipengaruhi oleh hasrat atau keinginan mereka sendiri
akan peneriamaan sosial.
f. Efek situasi dan kondisi
Karakteristik pernyataan sebelumnya, harapan subjek terhadap tujuan
pengukuran itu dan banyak lagi aspek yang ada dalam situasi pengambilan
data dapat nmempengaruhi pernyataan yang akan diberikan oleh subjek.
5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sikap
Konsumen tidak membuat keputusan mereka tanpa
mempertimbangkannya. Pembelian mereka sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Yang dapat digambarkan
Kebudayaan
Sosial
Pribadi
Psikologis
PEMBELI
Motivasi
Persepsi Belajar
Kepercayaan dan Sikap Usia dan tahap
siklus hidup
Pekerjaan
Keadaan ekonomi
Gaya Hidup
Kepribadian dan Konsep diri Kelompok
referensi
Keluarga
Peran dan Status Budaya
Sub Budaya
Kelas Sosial
Dari gambar diatas dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Faktor Kebudayaan
Kebudayaan merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan dan dianggap
sebagai tuntunan hidup dalam menentukan perilaku. Faktor kebudayaan
menentukan seseorang dalam mengambil keputusan yang antara lain
meliputi; budaya, sub budaya, dan kelas sosial. Dari ketiga faktor tersebut
1). Budaya
Budaya adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang
mendalam.
2). Sub Budaya
Sub Budaya merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk
perilaku anggotanya. Sub budaya ada empat macam yaitu; kelompok
kebangsaan, kelompok keagamaan, kelompok ras, dan wilayah geografis.
3). Kelas Sosial
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan
lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan
jenjang dan para anggotanya dalam setiap jenjang itu memiliki nilai
tingkat dan tingkah laku yang sama. Kelas sosial dinyatakan melalui
jabatan, pendapatan, kekayaan, pendidikan, dan lain-lainnya. Orang
dengan kelas sosial yang sama cenderung berperilaku hampir mirip
dibandingkan dengan orang-orang yang berasal dari kelas sosial yang
berbeda. Konsumen yang menentukan produknya juga didasarkan pada
kelas sosial mereka, maka seorang pemasar harus memahami kelas sosial
yang ada agar berhasil mencapai tujuan pemasaran.
b. Faktor Sosial
Faktor sosial merupakan faktor-faktor yang pada umumnya ada dalam
keputusan dan berperilaku setiap orang dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial
yang meliputi; kelompok referensi, keluarga, peranan dan status. Dari ketiga
faktor sosial tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1). Kelompok Referensi
Kelompok referensi bagi seseorang adalah kelompok-kelompok yang
memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan
perilaku seseorang. Oleh karena itu pemasar harus berusaha untuk
mengidentifikasi kelompok referensi dari para konsumen sasaran mereka.
2). Keluarga
Keluarga merupakan tempat pembentukan perilaku konsumen sebagai
seorang individu. Keluarga mempunyai fungsi dalam prosessosialisasi
individu dan pembentukan kepribadian, minat, opini, gaya hidup, pola
pembelian, dan pemilihan produk.
3). Peranan dan status
Sebuah peranan terdiri dari aktifitas atau kegiatan yang diperkirakan akan
dilakukan oleh seseorang sesuai denganyang dilakukan oleh orang lain
yang ada disekelilingnya. Setiap peranan akan mempengaruhi perilaku
pembeli. Dengan demikian pemasar perlu menyadari potensi produk yang
c. Faktor Pribadi
Faktor pribadi merupakan sesuatu yang mempengaruhi setiap individu dalam
berperilaku dan menentukan pilihannya. Untuk memenuhi kebutuhan yang
optimal seseorang tidak lepas dari faktor-faktor yang ada dalam dirinya
sendiri. Faktor-faktor yang dapat menentukan perilaku seseorang
antara lain; usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, gaya hidup, kepribadian
dan konsep diri.
1). Usia dan Tahap Siklus Hidup
Kebutuhan seseorang sangat tergantung dari usia mereka, orang membeli
barang dan jasa berubah-ubah selama hidupnya.
2). Pekerjan
Jenis pekerjaan akan mempengaruhi perilaku pembelian seseorang.
Kebutuhan seorang pekerja kasar akan sangat berbeda dengan kebutuhan
seorang eksekutif.
3). Keadaan ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang akan sangat besar pengaruhnya terhadap
pilihan produk. Keadaan ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang
dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitas dan pola waktu), tabungan dan
harta (termasuk tingkat kecairan), daya pinjam dan sikap berbelanja versus
4). Gaya Hidup
Gaya hidup adalah pola hidup seseorang dalan kehidupan sehari-hari yang
dinyatakan dalam kegiatan, minat dan bakat.
5). Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian dan konsep diri adalah ciri-ciri psikologis yang membedakan
seseorang, yang menyebabkan terjadinya jawaban yang secara relatif tetap
dan bertahan lam terhadap pengaruh lingkungannya.
d. Faktor Psikologis
Setiap orang memiliki kebutuhan psikologis dalam dirinya, dan kebutuhan
psikologis timbul dari keadaan fisiologis tertentu seperti kebutuhan untuk
diakui teman-teman dan masyarakat, harga diri, atau kebutuhan untukditerima
dilingkungannya. Pilihan pembelian juga dipengaruhi oleh faktor psikologis
yaitu :
1). Motivasi (Motivation)
Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat mendesak untuk
mengarahkan seseorang agar mencari pemuasan terhadap kebutuhan
tersebut.
2). Persepsi (Perseption)
Persepsi adalah proses seorang individu memilih, mengorganisasikan dan
menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan sebuah gambar
tentang dunia. Motivasi dan tujuan yang sama, mungkin akan mempunyai
tergantung pada sifat rangsangan fisik, hubungan rangsangan tersebut
dengan sekelilng dan kondisi dalam diri orang tersebut.
3). Belajar
Belajar dari pengalaman dan pengetahuan dapat mengubah perilaku
seseorang. Pemasar perlu memahami cara belajar konsumen dalam
perilakunya sehingga dapat mengarahkan konsumen untuk memilih
produk.
4). Keyakinan dan Sikap
Keyakinan menunjukkan gagasan deskriptif yang dianut seseorang tentang
sesuatu. Sedangkan sikap menggambarkan penilaian tentang keyakinan,
perasaan emosional dan perilakuyang bertahan selam waktu tertentu
terhadap beberapa objekatau gagasan.
Faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis adalah suatu hubungan yang
sangat mempengaruhi seseorang dalam menentukan pilihannya. Maka suatu
lingkungan yang berbeda akan menghasilkan perilaku konsumen yang berbeda
pula.
B. Harga
Menurut Basu Swastha (1984:147), harga adalah jumlah uang (ditambah
beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
menentukan harga sama dengan tingkat harga pasar agar dapat ikut dalam
persaingan atau dapat pula ditentukan lebih tinggi atau rendah dari tingkat harga
dalam persaingan. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Penetapan harga sama dengan harga saingan
Cara seperti ini lebih menguntungkan jika dipakai pada saat harga dalam
persaingan itu tinggi.
b. Penetapan harga dibawah harga saingan
Metode ini biasanya digunakan oleh para pengecer. Penetapan harga
dibawah harga saingan ini juga merupakan suatu cara memasuki pasar
yang baru.
c. Penetapan harga diatas harga saingan
Metode ini hanya sesuai digunakan oleh perusahaan yang sudah
mempunyai reputasi atau perusahan yang menghasilkan barang prestise.
Tujuan penetapan harga adalah sebagai berikut :
1). Mendapatkan laba maksimum
Makin besar daya beli konsumen, maka semakin besar pula
kemungkinan bagi penjual untuk menetapkan tingkat harga yang lebih
tinggi.
2). Mendapatkan pengembalian investasi
Harga yang dicapai dalam penjualan dimaksudkan pula untuk menutup
investasi secara berangsur-angsur. Dana yang dipakai untuk
dan laba hanya bisa diperoleh bilamana harga jual lebih besar dari
jumlah biaya seluruhnya.
3). Mencegah atau mengurangi persaingan
Tujuan mencegah atau mengurangi persaingan dapat dilakukan
melalui kebijaksanaan harga, hal ini dapat dilakukan jika penjual
menawarkan barang dengan harga yang sama.
4). Mempertahankan atau memperbaiki market share
Hal ini bisa dilakukan jika kemampuan dan kapasitas produksi
perusahaan masih longgar, juga bagi perusahan kecil yang mempunyai
kemampuan sangat terbatas
C. Kualitas
Menurut DR. Winardi S.E (1989:110), kualitas kelompok penjual pada
dasarnya ditentukan oleh sifat pekerjaan yang akan dilaksanakandan arti penjual
individual tersebut bagi perusahan yang bersangkutan. Dalam proses
pengembangan suatu produk, seorang pengusaha harus menetapkan derajat mutu
tertentu bagi produknya. Yang dimaksud kualitas adalah kemampuan yang bisa
dinilai dari suatu merk dalam menjalankan fungsinya. Maka mutu merupakan satu
pengertian gabungan dari daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan
Pada awalnya, produk dipasarkan dengan salah satu dari tiga tingkat derajat
mutu yaitu; rendah, rata-rata, tinggi. Kualitas yang lebih tinggi memungkinkan
perusahaan untuk memasang harga jual yang lebih tinggi, dan juga jika kualitas
yang ditawarkan rendah maka harga jual juga akan menjadi rendah.
D. Desain
Menurut Basu Swastha (1987:146), dalam menentukan desain produk yang
tepat,perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor utama yang sangat
berpengaruh. Faktor-faktor tersebut adalah :
a. Kebutuhan dan keinginan pasar
b. Kategori umum yang ada pada barang dan jasa
c. Apa saja yang dilakukan oleh pesaing
Disamping ketiga faktor tersebut, perlu juga memperhatikan batasan-batasan
lain seperti :
b. Keahlian dan kemempuan bagian produksi
c. Pengaruh biaya produksi, penanganan, dan pengiriman
d. Tersedianya bahan baku yang diperlukan
E. Proses Keputusan Pembeli
Menurut Philip Kotler (1997:162), proses pembelian dimulai jauh sebelum
tindakan pembelian dan berlanjut lama sesudahnya. Pemasar perlu memusatkan
membeli. Sebelum menentukan akan membeli produk akan melewati tahap-tahap
berikut ini :
1. Pengenalan kebutuhan
Tahap pertama proses keputusan pembeli yaitu ketika konsumen mengenali
adanya masalah atau kebutuhan. Kebutuhan pembeli dapat dipicu oleh adanya
dorongan dari luar atau dari dalam diri pembeli.
2. Pencarian informasi
Seorang konsumen yang sudah tertarik, akan mencari lebih banyak informasi
mengenai produk yang ingin dibeli tetapi mungkin juga tidak. Ketika semakin
banyak informasi yang bisa diperoleh, maka semakin bertambah pula
kesadaran pembeli untuk memutuskan untuk membeli produk yang
ditawarkan.
3. Keputusan membeli
Keputusan membeli konsumen adalah membeli produk yang paling disukai,
efektif dan efisien. Tetapi ada dua faktor yang dapat muncul antara niat
membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikap orang
lain terhadap produk dan faktor yang kedua adalah faktor situasi yang
diharapkan . Konsumen mungkin membentuk niat membeli bardasarkan pada
4. Tingkah laku pasca pembelian
Bila produk tidak memenuhi harapan, konsumen merasa tidak puas dan jika
produk memenuhi harapan konsumen maka konsumen akan merasa puas.
F. Kajian Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang telah
dilakukan peneliti sebelumnya. Seperti yang dikemukakan oleh Agustina Budi
Astuti (2003), dapat diketahui bahwa konsumen dalam mengambil suatu
keputusan dan pembelian produk sepeda motor Honda konsumen lebih
mengutamakan kualitas mesin.
Menurut Niken Sapta Rini (2004), bahwa minat konsumen terhadap produk
kendaraan isuzu panther, konsumen lebih mengutamakan kualitas mesin yang
kuat dan tahan lama. Jika dilihat dari segi harga, mobil isuzu panther terjangkau
untuk penghasilan konsumen kurang dari Rp. 5.000.000,- per bulan.
Dikemukakan pula oleh Andreas Agus Wiyono (2001), tidak ada perbedaan sikap
baik itu dari segi harga dan kualitas terhadap produk jamu air mancur.
Dari penelitan yang dilakukan sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa
ada perbedaan sikap konsumen terhadap harga, kualitas, dan desain produk
G. Kerangka Berfikir
1. Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk
Suzuki Smash dalam aspek harga produk.
Tingkat penghasilan setiap orang bervariasi, sesuai dengan jumlah
uang yang diperoleh dalam pekerjaannya. Seseorang yang berpenghasilan
tinggi akan mampu membeli produk terkenal dan mahal harganya Mereka
mampu menentukan pilihannya terhadap berbagai macam tawaran merk
produk yang memiliki harga yang rendah sampai yang tinggi. Sebaliknya
seseorang yang berpenghasilan rendah mempunyai daya beli yang rendah
terhadap produk yang mempunyai harga mahal. Dengan demikian konsumen
yang berpenghasilan rendah cenderung memilih produk yang mempunyai
harga murah dan terjangkau dengan penghasilannya
2. Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk
Suzuki Smash dalam aspek kualitas produk.
Menurut Philip Kotler (1997: 182), kualitas adalah suatu ukuran
barang yang layak atau tidak untuk dijual.. Kualitas yang ditawarkan oleh
produsen sangat beragam, yaitu produk dengan kualitas rendah, rata-rata, dan
tinggi. Produk yang berkualitas rendah mempunyai harga yang rendah.
Sedangkan produk yang berkualitas tinggi mempunyai harga yang tinggi.
Dengan penghasilan yang rendah konsumen cenderung memilih produk yang
akan mampu menentukan pilihannya terhadap berbagai macam tawaran
kualitas produk yang rendah sampai produk yang berkualitas tinggi.
3. Pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk
Suzuki Smash dalam aspek desain produk.
Seiring dengan berkembangnya jaman, maka berkembang pula
desain-desain produk sepeda motor yang ada dalam masyarakat. Produsen
berlomba-lomba untuk mendesain produk sepeda motor sehingga konsumen tertarik
untuk membelinya. Produk dengan desain yang up to date / terbaru tentu saja mempunyai harga yang mahal dibanding dengan produk lama dengan desain
yang lama pula. Konsumen yang berpenghasilan tinggi akan memilih produk
dengan desain yang terbaru, tetapi jika konsumen tersebut mempunyai
penghasilan yang rendah maka konsumen tersebut akan memilih produk lama
dengan desain yang lama pula. Hal tersebut dikarenakan konsumen yang
berpenghasilan rendah tidak mampu untuk membeli produk terbaru yang
mempunyai harga mahal.
G. Hipotesis
Berdasarkan uraian teoritis tersebut diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut :
1. Ada pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk
2. Ada pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk
Suzuki Smash dalam aspek kualitas produk.
3. Ada pengaruh tingkat penghasilan terhadap sikap konsumen pada produk
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini studi kasus. Studi kasus
disini dilakukan di Dealer Sepeda Motor Suzuki Medan Jaya Bantul, apakah
tingkat penghasilan konsumen berpengaruh terhadap sikap konsumen pada
produk Suzuki Smash dilihat dari harga, kualitas, dan desain. Hasil analisis dan
kesimpulan yang diperoleh ini hanya berlaku untuk perusahaan yang diteliti yaitu
Dealer Sepeda Motor Suzuki Medan Jaya Bantul
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian : Dealer Sepeda Motor Suzuki Medan Jaya Bantul
2. Waktu Penelitian : Bulan september th 2006
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian : Konsumen yang memakai dan membeli produk suzuki
smash dan yang dijadikan responden dalam penelitian ini.
2. Objek Penelitian : Sikap konsumen terhadap produk Suzuki Smash.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi penelitian.
Populasi adalah sekumpulan subjek penelitian yang terdiri dari
manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai
sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian
(Aptik, 1980:52). Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh konsumen
yang menggunakan produk Suzuki Smash di Dealer Sepeda Motor Suzuki
Medan Jaya Bantul.
2. Sampel penelitian.
Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang
menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Artinya sampel
adalah bagian dari populasi (Nawawi, 1983 : 54). Sampel dimaksudkan
sebagai contoh yang mewakili populasi bukanlah merupakan cuplikan yang
dicomot, melainkan hanya sebagai cerminan yang bisa dipandang
menggambarkan secara maksimal (Hadi, 1983 :222). Besarnya sampel yang
harus diambil agar memperoleh data yang representatif adalah jika populasi
lebih dari 100 sampel dapat diambil antara 10% - 15%, atau 25% atau lebih
(Arikunto, 1986 : 74). Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 80. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel
1. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang dapat menjadi objek pengamatan atau
faktor-faktor yang berperan dalam gejala yang akan diteliti.
a. Variabel bebas.
Tingkat Penghasilan adalah jumlah penghasilan yang diperoleh pekerjaan
pokok dan pekerjaan sampingan yang didapat dalam satuan mata uang
rupiah.
b. Variabel terikat
Variabel terikat dalam hal ini adalah sikap konsumen terhadap produk
Suzuki Smash yang terdiri dari tiga sub variabel yaitu harga, kualitas,
desain.
2. Pengukuran Variabel Penelitian.
Dalam hal ini penulis membuat kuesioner untuk responden tentang sikap
responden terhadap harga, kualitas dan desain produk Suzuki Smash ditinjau
dari tingkat penghasilan. Pengukuran skala tingkat penghasilan konsumen
penulis menggunakan :
a. kurang dari Rp 450.000,- (penghasilan rendah)
c. Lebih dari Rp 1.000.000,- (penghasilan tinggi)
Untuk membuat kuesioner tersebut, ditentukan juga sejumlah sub
variabel. Adapun sub variabel dalam rancangan skala sikap terhadap
komponen produk Suzuki Smash adalah :
a. Harga
b. Kualitas
c. Desain
Dalam skala sikap, ada empat alternatif jawaban yang disajikan yaitu
dinyatakan dengan pernyataan SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak
Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju). Alternatif jawaban untuk kuesioner
menggunakan skala pengukuran model likert, yaitu :
Tabel 3.1
Skala pengukuran Likert
Jawaban Skor
SS
S
TS
STS
4
3
2
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara membagikan daftar
pertanyaan kepada siswa. Kuesioner ini digunakan untuk mengungkap data
tentang sikap konsumen terhadap atribut harga, kulitas, dan desain produk
suzuki smash. Kuesioner ini dibagi dalam dua bagian yaitu :
a. Bagian pertama, berisi pertanyaan-pertanyan mengenai identitas atau
profil responden antara lain nama, jenis kelamin, usia, status, tingkat
pendidikan, pekerjaan, dan tingkat penghasilan
b. Bagian kedua berisi daftar pertanyaan tentang indikator dalam rancangan
skala sikap yaitu Harga, Kualitas, dan Desain produk Suzuki Smash.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner
Variabel/Sub Variabel Indikator No. Item soal
1. Tingkat penghasilan
Konsumen
2. Sikap terhadap produk
Suzuki Smash
a. Sikap terhadap Harga
b. Sikap terhadap Kualitas
c. Sikap terhadap Desain
- Penghasilan per bulan
- Harga sepeda motor - Harga suku cadang - Diskon
- Kualitas produk - Kualitas mesin - Ketertarikan desain
Kuesioner bagian I
1, 2, 3, 4
5, 6, 7, 8
2. Wawancara
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung
pada konsumen untuk mendapatkan data lain yang mendukung dalam
penelitian ini yaitu jumlah keluarga, pekerjaan tetap dan pekerjaan sampingan
kalau ada.
G. Pengujian Kuesioner
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen penelitian, sebuah instrumen dikatakan valid bila
mampu mengukur apa yang dinginkan. Untuk pengukuran validitas tersebut
digunakan rumus Product Moment dari Karl Pearson (Sutrisno Hadi) :
(
)
2)
(
2)
( )
2 2Y) x)( ( -XY N
∑
∑
∑
∑
x −∑
X∑ ∑
N Y − YN
r
=Keterangan :
r = korelasi skor item dengan skor total
X = nilai dari variabel
N = banyaknya item
Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi dengan
taraf signifikan 5%. Apabila hasil pengukuran r menunjukkan hasil lebih
besar atau sama dengan taraf signifikan maka item tersebut dinyatakan valid,
tetapi jika lebih kecil dari 5% maka dinyatakan tidak valid.
Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3
Uji Validitas Harapan
Atribut No. Butir r. hitung r. tabel Status
Harga Kualitas Desain 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 0,5648 0,7119 0,6140 0,6715 0,6559 0,5931 0,6236 0,4960 0,5337 0,6971 0,6916 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tabel 3.4
Atribut No. Butir r. hitung r. tabel Status Harga Kualitas Desain 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 0,7179 0,8095 0,7739 0,7105 0,7182 0,7403 0,7646 0,6085 0,7261 0,5619 0,6430 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa semua butir pertanyaan
dinyatakan valid. Pengambilan kesimpulan ini dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Dengan menggunakan
taraf signifikansi 5% dengan df = n-2 atau 30-2 = 28 diperoleh nilai r tabel
sebesar 0,239. Sedang dari hasil perhitungan diperoleh nilai r hitung (kolom
corrected item-total correlation) yang semuanya menunjukkan bahwa r hitung
lebih besar dari nilai r tabel (0,239). Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur tersebut dinyatakan valid.
Reliabilitas menunjukan suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data. Reliabilitas dalam penelitian ini
merupakan reliabilitas internal dengan menggunakan rumus Alpha (Simamora
Bilson :77) :
2 2
t b
σ σ
∑
1−
k k
) )(1 -
r11 = (
Keterangan :
r11 = reliabilitas
k = banyaknya butir pertanyaan
∑
2b
σ = jumlah butir varians
2
t
σ = varians total
a. Jika r hitung > r tabel maka koefisien reliabel memenuhi syarat reliabel.
b. Jika r hitung < r tabel maka koefisien reliabel memenuhi syarat reliabel.
Berikut ini hasil uji reliabilitas dengan bantuan komputer program SPSS :
1. Hasil uji Reliabilitas (Harapan)
Dengan menggunakan taraf signifikansi sebesar 5% dengan df = n-2 atau 30-2
= 28 diperoleh r tabel sebesar 0.239 sedangkan nilai r hitung 0,8917. Dengan
demikian dapat diketahui bahwa r hitung lebih besar dari nilai r tabel, maka
2. Hasil Uji Reliabilitas (Kenyataan)
Dengan menggunakan taraf signifikansi sebesar 5% dengan df = n-2 atau 30-2
= 28 diperoleh r tabel sebesar 0.239 sedangkan nilai r hitung 0,9244. Dengan
demikian dapat diketahui bahwa r hitung lebih besar dari nilai r tabel, maka
alat ukur ini dikatakan reliable.
H. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data yang diperoleh maka akan digunakan alat analisis
sebagai berikut :
1. Analisis Multiatribut Attitude Model (MAM)
Merupakan metode pengukuran sikap terhadap objek yang memiliki beberapa
atribut. Dalam hal ini digunakan rumus MAM untuk menganalisis sikap
responden terhadap harga, kualitas, dan desain produk Suzuki Smash.
Rumus Multi attribute Attitute Model (MAM)
a. Rumus MAM (Engel dan Pauk W. Miniard, 1994 : 353) :
Xi
-Ii
Wi
Ab
n
1 i
∑
=
=
Keterangan :
Ab = sikap konsumen terhadap atribut
Ii = rata-rata ideal konsumen terhadap atribut
Xi = rata-rata bilief konsumen terhadap atribut
i = 1, 2, 3 ... k
n = jumlah atribut
b. Menentukan n dengan cara memilih atribut yang akan diteliti.
c. Untuk mengetahui nilai yang akan diteliti maka dibuat skala sikap yang
paling positif hingga sikap yang paling negatif, dan diubah dalam bentuk
skor dari angka 4 sampai 1.
d. Pemberian bobot rata-rata (wi) untuk masing-masing atribut dilakukan
berdasarkan urutan tingkat kepentingan seperti dibawah ini :
e. Menentukan n dengan cara memilih atribut-atribut yang paling dominan,
selanjutnya diberi nilai dari 1 sampai ke-n di mana urutan pertama diberi
skor lebih tinggi dari urutan berikutnya sebanyak n, begitu seterusnya.
f. Menentukan w dengan rumus : i
100 X atribut
Nilai
atribut Masing
-Masing Nilai
Wi
∑
=
g. Menghitung nilai rata-rata belief dan ideal konsumen.
Belief = Suatu kondisi yang dipercaya konsumen yang ada pada
antribut tingkat penghasilan
h. Untuk menghitung nilai rata-rata belief dan ideal dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
belief responden Jumlah
belief skor Jumlah
Belief rata-rata =
ideal responden Jumlah
ideal skor Jumlah
Ideal rata-rata =
Memasukkan data dalam bentuk tabel dan dalam rumus MAM
(Sikap – 1) X 100 = X ; hasilnya (4 – 1) X 100 = 300
skala sikap siswa secara keseluruhan dapat kita lihat pada skala berikut :
0 100 200 300
Sikap Sangat Baik Sikap Baik Sikap Sangat Tidak Baik
Keterangan :
0 - 100 = Sikap Sangat Baik
101 - 200 = Sikap Baik
201 - 300 = Sikap Sangat Tidak Baik
Hasil perhitungan sikap secara keseluruhan berarti skala semakin
Baik, tetapi jika kekanan atau mendekati 400 maka sikap konsumen secara
keseluruhan Sangat Tidak Baik
2. Analisis Varian (ANOVA)
Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh tingkat
penghasilan konsumen terhadap sikap konsumen produk Suzuki Smash dalam
aspek harga, kualitas, dan desain. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut :
a. Menghitung jumlah kuadrat (JKtot) dengan rumus :
JKtot =
-
N Xtot)2
(
∑
∑
Σ
2tot X
b. Menghitung jumlah kuadrad antar kelompok (JKantar) dengan rumus :
N X N
X tot
k
k)2 ( )2
(
∑
∑ ∑
−JKantar =
c. Menghitung mean kuadrad dalam kelompok (JKdalam) dengan rumus :
JKdalam = JKtot - JKantar
d. Menghitumh jumlah kuadrad interaksi, dengan rumus :
1
−
m JKantar
e. Menghitung mean kuadrat dalam kelompok (MKdalam), dengan rumus :
m N JKdalam
−
MKdalam= N = jumlah seluruh anggota sampel
f. Menghitung Fhitung dengan rumus :
dalam antar
MK MK
Fhitung =
g. Mambandingkan harga Fhitung dengan Ftabel (pada table F) dengan dk
pembilang (m-1) dan dk penyebut (N-1).
Harga F hasil perhitungan tersebut selanjutnya disebut F hitung (Fh), yang
berdistribusi F dengan dk pembilang (m-10 dan dk penyebut (n-1)
tertentu. Ketentuan pengujian hipotesis: bila harga F hitung lebih kecil
atau sama dengan harga F tabel (Fh F≤ tabel) maka Ho diterima, dan Ha
ditolak sebaliknya bila Fh F≥ tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak.
h. Membuat kesimpulan pengujian hipotesis : Ha diterima atau ditolak.
1). Ho = Tidak ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap
sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek
harga produk.
Ha = Ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap
konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek harga
2). Ho = Tidak ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap
sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam kualitas
harga produk.
Ha = Ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap
konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek kualitas
produk.
3). Ho = Tidak ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap
sikap konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek
desain produk.
Ha = Ada pengaruh tingkat penghasilan konsumen terhadap sikap
konsumen pada produk Suzuki Smash dalam aspek desain
produk.
Atau dapat dibuat kedalam tabel ringkasan ANOVA sebagai berikut :
Variasi dk Jumlah Kuadrat (JK) MK Fh 5% 1% N X n X tot k
k)2 ( )2
(
∑
∑ ∑
− Kelompok apa? m-1 1 − m JKantar dalam antar MK MK Dalam kelompokN-m JKtot - JK
m N JKdalam − ? ? antar N Xtot)2
(
∑
Total N-1 2 - - - -
∑
ΣXtot -Keterangan :
db : Derajat Kebebasan
DK : DK dalam kelompok
: DK antar Kelompok DKdal
: DK total DKtot
K : kelompok
Tot : Total
Pengujian :1). Jika Fh Ft, maka Ho ditolak ≥
Ft, maka Ho diterima 2). Jika Fh ≤
1. Jika F Prob (nilai peluang – F) > 0,05 maka Ho diterima atau tidak ada
perbedaan yang signifikan. Yang dimaksud nilai peluang – F (F-Prob)
adalah peluang bahwa nilai F yang didapatkan menunjukkan perbedaan
antar variabel yang hanya kebetulan adalah 5 diantara 100. Jadi kalau nilai
F Prob lebih besar dari pada atau sama dengan lima (5, berarti tidak ada
perbedaan yang signifikan.
2. Jika F – Prob (nilai peluang)< 0,05 maka Ho diterima (atau Ho ditolak)
dalam arti ada perbedaan yang berarti. Keduanya dianalisis dengan
menggunakan komputer program SPSS. Seluruh perbedaan akan diuji
pada taraf signifikan 5%.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
UD. Karya Usaha yang didirikan oleh Bapak Edi Ismanto dan Ibu Indrawati pada
tahun 1973 merupakan cikal bakal berdirinya sebuah Holding Company. Usaha
dagang ini bergerak dibidang daur ulang/recycle accu bekas menjadi accu yang
siap pakai untuk memenuhi segment market wilayah DIY dan sekitarnya. UD.
Karya Usaha terus berkembang melebarkan area marketnya hingga beberapa
wilayah di pulau jawa.
Seiring pemgembangan bisnis recycle accu yang semakin profesional, pada
tahun 1983 UD. Karya usaha berubah menjadi UD. Medan Jaya yang kemudian
mengembangkan sayap bisnisnya dibidang penjualan sepeda motor suzuki. Bisnis
penjualan sepeda motor suzuki ini untuk pertamakalinya dirintis di Jln. Gandekan
no. 44 yogyakarta dengan nama Medan Jaya Motor (kini bernama suzuki Medan
Jaya Gandekan). Sebagai dealer resmisuzuki di DIY, UD. Medan Jaya mengalami
perkembangan yang sangat pesat, dan tahun 1985 dealer jaringan/cabang yang
pertama kali didirikan di Jln. Mataram 100 Yogyakarta bernama Suzuki Mataram.
Pada tahun 1986 dealer yang ke-3 didirikan di Jln. Magelang Km. 4,5
yogyakarta bernama Suzuki Mlati. Ditahun yang sama dibuka kembali cabang
yang ke-4 dengan nama Suzuki Medan Jaya Godean yang beralamat di Jln.
Godean Km. 4,5 y ogyakarta. Dibawah bendera UD. Medan Jaya, keempat dealer
tersebut mengembangkan market bisnis pejualan sepeda motoe suzuki hingga
kepelosok DIY. Karena UD. Medan Jaya dianggap mampu bersaing dengan
kompetitor dan bahkan mampu berkembang dengan pesat, maka PT. Indomobil
Suzuki International (kini bernam PT. IMNI) memberi kepercayaan kepada UD.
Medan Jaya untuk menjadi main dealer resmi Suzuki di DIY. Oleh karena itu
pada tahun 1995 usaha dagang ini berubah menjadi usaha yang berbadan hukum
Perseroan Terbatas (PT), hal tersebut sekaligus ditandai dengan dibukanya dealer
yang ke-5 yang bernama Suzuki Medan Jaya Yogya. Grand Opening Main Dealer
resmi Suzuki diresmikan langsung oleh President Director PT. Indomobil Suzuki
International Bapak soebronto Laras dengan nama PT. Kharisma Mataram Jaya
Gemilang atau lebih populer dimasyarakat dengan nama Medan Jaya Group.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang disusun dimaksudkan untuk menciptakan efisisensi
kerja agar tujuan yang direncanakan dapat tercapai dengan adanya kerja sama
yang baik dalam perusahaan.
Adanya pembagian kerja yang jelas serta tanggung jawab setia jabatan tidak
akan menimbulkan kesimpang siuran dalam menjalankan tugas selama
Secara garis besar deskripsi jabatan masing-masing bagian dalam bagan
organisasi struktur organisasi tersebut adalah:
1. Direktur Utama atau Pimpinan perusahaan
Direktur Utama atau pimpinan perusahaan memiliki tanggung jawab
antara lain:
a. Bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan dan kemajuan
perusahaan yang dipimpinnya secara keseluruhan.
b. Memiliki tanggung jawab atas keseluruhan operasional perusahaan
c. Merencanakan, mengendalikan, dan menetapkan kebijakan
perusahaan secara keseluruhan.
d. Memimpin dan memberikan koordinasi dalam pelaksanaan
operasional perusahaan secara keseluruhan.
2. Kepala Cabang
Kepala Cabang memiliki wewenang dan tanggung jawab antara lain:
a. Bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan dan kemajuan
perusahaan cabang yang dipimpinnya kepada kantor pusat.
b. Memiliki tanggung jawab atas keseluruhan operasional perusahaan
cabang kepada kantor pusat
c. Memimpin dan memberikan koordinasi dalam pelaksanaan
operasional perusahaan cabang yang dipimpinnya.
3. Supervisor Marketing
Supervisor marketing mempunyai tugas dan tanggung jawab antara
lain:
a. Mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh para sales.
b. Merencanakan kegiatan pemasaran dan promosi.
c. Bertanggung jawab atas kegiatan pemasaran dan promosi.
e. Membuat laporan keluar masuknya barang.
4. Sales
Sales mempunyai tanggung jawab dan tugas antara lain:
a. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target penjualan sepeda
motor.
b. Memberikan informasi dan penjelasan yang berguna kepada
konsumen terlebih yang berhubungan dengan kondisi sepeda
motor yang ada.
5. Bagian Administrasi
Pada bagian administrasi mempunyai tanggung jawab dan tugas antara
lain :
a. Mengawasi pengeluaran kwitansi pembayaran angsuran.
b. Bertanggung jawab atas perjanjian jual beli.
c. Membuat laporan penerimaan angsuran kredit sepeda motor dari
konsumen yang membayar cicilan sepeda motornya.
d. Membuat surat tagihan yang ditujukan kepada konsumen yang
membeli sepeda motor dengan cara kredit.
6. Bagian Spare Part
Bagian spare part mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain:
a. Melayani penjualan suku cadang yang dibutuhkan oleh konsumen.
b. Mencatat dan mengadakan keperluan suku cadang yang masuk atau digunakan pada bagian service untuk memenuhi kebutuhan
service sepeda motor konsumen.
7. Bagian Mekanik
Bagian mekanik ini mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain:
a. Mengerjakan dan bertanggung jawab terhadap segala perbaikan
(service) yang diterima perusahaan, terlebih pada kondisi sepeda motor konsumen yang mengalami kerusakan baik pada mesin atau
tampilan luar saja.
b. Memberikan penjelasan kerusakan sepeda motor sejelas mungkin
terhadap konsumen sebagai wujud dari pelayanan yang baik.
8. Kasir
Kasir memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Membuat laporan keuangan yang nantinya harus diserahkan
kepada bagian keuangan serta atas sepengetahuan pimpinan
b. Bertugas menerima dan mengeluarkan uang secara tunai untuk
biaya operasional perusahaan.
9. BBN (Biaya Balik Nama)
BBN mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab atas segala urusan mengenai STNK dan
BPKB.
b. Mengawasi pemasukan dan pengeluaran uang yang bekenanaan
dengan biaya balik nama.
10. Bagian Kredit
Bagian keuangan ini bertugas dan bertanggung jawab antara lain:
a. membuat laporan piutang total.
b. Mengawasi pengeluaran kwitansi pembayaran.
c. Membuat laporan penerimaan angsuran
d. Mengkoordinasi semua kegiatan yang ada di bagian kredit.
11. Bagian Keuangan
Pada bagian keuangan ini mempunyai tugas dan tanggung jawab
a. Bertanggung jawab terhadap keuangan perusahaan, baik dari
modal utama atau dari hasil penjualan produk sepeda motor secara
tunai maupun kredit.
b. Membuat anggaran dan laporan keuangan bulanan atau tahunan.
12. Driver
Driver memiliki tugas dan tanggung jawab pada pengiriman barang
dari perusahaan kepada konsumen.
C. Personalia Perusahaan
Jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh PT. Kharisma Mataram Jaya
berjumlah 415 orang, dimana jumlah tenaga kerja tersebut sudah mencakup
kesemua bidang perusahaan dari pimpinan perusahaan sampai pada karyawan.
415 orang tenaga kerja yang ada pada perusahaan tersebut merupakan tenaga
kerja tetap. Adapun secara rinci jumlah tenaga kerja dari PT. Kharisma Mataram
Gambar 4.2 Jumlah Karyawan PT. Kharisma Mataram Jaya
No. Jabatan Jumlah
1 Direktur 1
2 Kepala Cabang 20
3 Supervisor Marketing 20
4 Kepala Administrasi 20
5 Bagian Aministrasi Umum 20
6 Kepala Bagian Spare Part 20
7 Kepala Mekanik 50
8 Pembantu Mekanik 130
9 Sales 50
10 Counter penjualan sepeda motor 20
11 Counter penjualan spare part 20
12 Kasir 20
13 Driver 24
Total 415
Untuk menunjang kelancaran operasional perusahaan dan disiplin kerja, maka
dibuat sebuah peraturan untuk jam kerja. Jam kerja untuk tenaga kerja PT.
Kharisma Mataram Jaya adalah sebagai berikut:
a. Hari Senin – Sabtu : Pukul 08.00 – 16.30 WIB
b. Hari Minggu : Pukul 08.00 – 13.00 WIB
PT. Kharisma Mataram Jaya menyadari bahwa kualitas sumber daya manusia
sangat penting dalam menjalankan operasional perusahaan dan mewujudkan
kepuasan konsumen. Oleh karena itu PT. Kharisma Mataram Jaya terus
meningkatkan produktivitas kerja karyawan dengan cara menyediakan
fasilitas-fasilitas bagi karyawan, misalnya biaya kesehatan, uang makan, tunjangan hari
raya, rekreasi bersama tiap tahun dan kredit murah khusus karyawan. Sumber
daya manusia memegang peranan penting dalam menjalankan industri jasa. Maka
dari itu dibutuhkan tenaga kerja yang berkualitas. Oleh karena itu perekrutan
tenaga kerja harus dilakukan dengan mementingkan sumberdaya manusia yang
berkualitas. PT. Kharisma Mataram Jaya selalu ingin memberikan pelayanan yang
terbaik pada konsumennya dengan memberikan kemudahan kredit dengan proses
yang cepat. Kepuasan konsumen adalah keberhasilan bagi perusahaan. PT.
Kharisma Mataram Jaya mengutamakan pelayanan yang dapat memuaskan
konsumen dengan memberikan ruang tunggu pada saat proses transaksi maupun
pada saat perbaikan sepeda motor dengan sumber daya manusia yang berkualitas
dan cekatan dalam bekerja.
D. Proses Penggajian
Proses pemberian gaji karyawan pada PT. Kharisma Mataram Jaya adalah
setiap bulan sekali. Disamping gaji pokok, karyawan juga mendapatkan uang
1. Biaya kesehatan.
2. Pemberian tunjangan hari raya.
3. Pemberian bonus tambahan setiap terjadi transaksi atau dengan kata lain
bonus yang diberikan pada saat produk laku terjual.
E. Pemasaran
1.Segmen Pasar
Segmen pasar PT. Kharisma Mataram Jaya meliputi daerah Yogyakarta dan
sekitarnya. PT. Kharisma Mataram Jaya mensegmentasikan pasar berdasarkan
daerah karena pada dasarnya sepeda motor yang ditawarkan oleh perusahaan
ini diminati oleh konsumen tanpa adanya perbedaan dalam hal demografi.
Laki-laki/perempuan, tua muda, pegawai negeri maupun swasta, mempunyai
penilaian yang relatif sama terhadap jenis barang yang ditawarkan.
2.Distribusi
Saluran distribusi yang digunakan adalah saluran distribusi langsung, yaitu
dari PT. Kharisma Mataram Jaya langsung pada konsumen tanpa melalui
perantara. Saluran distribusi secara langsung dilakukan karena perusahaan
adalah pengecer.
3.Produk
Perkembangan teknologi otomotif mendorong perusahaan sepeda motor
dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan dan perluasan pasar. Produk
yang ditawarkan oleh PT. Kharisma Mataram Jaya kepada konsumen tidak
hanya satu jenis produk sepeda motor Suzuki saja melainkan menawarkan
jenis produk sepeda motor Suzuki yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan konsumen agar dapat selalu bersaing di pasar. Jenis-jenis produk
sepeda motor Suzuki yang ditawarkan oleh PT. Kharisma Mataram Jaya
kepada konsumen adalah sebagai berikut:
a. Smash - Tromol
b. Smash - Racing
c. New Smash
d. Shogun 125-XDS
e. Shogun 125 R
f. Spin UY 125 S
g. Spin UY 125 SL
h. Arashi FD 125 D
i. Arashi FD 125 M
j. Thunder 125
4. Penetapan Harga
Harga jual sepeda motor Suzuki ditetapkan oleh PT. Indomobil Suzuki
International dengan standarisasi harga, sehingga PT. Kharisma Mataram Jaya
hanya mengikuti standar harga dari PT. Indomobil Suzuki International dalam
menetapkan harga sepeda motor yang ditawarkan.
5. Permodalan
PT. Kharisma Mataram Jaya pada permodalannya diperoleh dari modal sendiri
dan memperoleh kredit dari bank.
6. Sistem Pengadaan Barang
Sistem pengadaan barang sepeda motor Kawasaki ditentukan oleh PT.
Indomobil Suzuki International yaitu beberapa unit dalam satu tahun. PT.
Kharisma Mataram Jaya mendapat stok sepeda motor dari PT. Indomobil
Suzuki International dan harus memenuhi target penjualan yang sudah
ditentukan oleh PT. Indomobil Suzuki International. Biasanya jumlah unit yang
diberikan disesuaikan dengan kuantitas penjualan pada tahun sebelumnya.
7. Promosi
Promosi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik
konsumen yang bertujuan meningkatkan penjualan. Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh PT. Kharisma Mataram Jaya antara lain:
b. Mengadakan pameran-pameran produk.ss
c. Dipamerkan di pusat-pusat perbelajaan.
d. Memasang iklan dimedia masa seperti surat kabar dan radio.
e. Menyebarkan brosur-brosur sepeda motor Suzuki kepada masyarakat.
f. Menjadi sponsor dalam acara-acara otomotif.
Kegiatan promosi seperti ini dilakukan dengan tujuan untuk
menyampaikan informasi kepada masyarakat luas. Dan diharapakan kegiatan
promosi seperti ini mendapat daya tarik konsumen terhadap produk tersebut,
pengetahuan tentang atribut-atribut produk yang menonjol dan diinginkan oleh
konsumen. Dengan demikian masyarakat akan tertarik untuk membeli produk
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. P