• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMBERDAYAAN DAN RESPON ATAU PERSEPSI PEDAGANG KAKI LIMA TERHADAP IMPLEMENTASI PERDA NO 4 TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "STRATEGI PEMBERDAYAAN DAN RESPON ATAU PERSEPSI PEDAGANG KAKI LIMA TERHADAP IMPLEMENTASI PERDA NO 4 TAHUN 2015"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PEMBERDAYAAN DAN RESPON ATAU

PERSEPSI PEDAGANG KAKI LIMA TERHADAP

IMPLEMENTASI PERDA NO 4 TAHUN 2015

Oleh

RUSDIYANTO HAMBA TURU PAITA 35 2010 017

SKRIPSI

Diajukan Kepada Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Sosiologi

POGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat, karunia, bimbingan, kekuatan, dan penghiburan selama penulis mengerjakan skripsi.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Adapun judul dari Skripsi ini adalah Strategi Pemberdyaan dan Respon atau Persepsi Pedagang Kaki Lima Terhadap Implementrasi Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2015 (Studi Kasus Pedagang Kaki Lima Lapangan Pancasila Kota Salatiga).

Terselesaikannya skripsi ini tentunya tidak terlepas dari dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Royke R. Siahainenia. M.Si dan Elly Esra Kudubun S. Sos M.Si selaku pembimbing, atas kesediaan membimbing, memberikan koreksi dan saran yang membangun bagi penulis, hingga selesainya penulisan skripsi ini.

2. Khusus kepada kedua orang tua tercinta, Bapak Tay Lungnga dan Ibu Debora Mbiliyora yang telah mendukung saya meskipun mereka sudah di panggil Tuhan, tetapi saya yakin bahwa mereka selalu ada dalam kehidupan saya dan memberikan semangat didalam saya menyelesaikan skirpsi.

3. Keluarga tercinta Kakak dan Adik-adik dari penulis dalam hal ini Jefri Nggala Benja, Ariyanto Mbehar Ngunju Amah, Daniel Tamu Ama yang sangat penulis sayangi, terimakasih banyak karena dengan kasih sayang, doa, nasehat dan dukungan kalian yang selalu menguatkan penulis perkuliahan dan dalam proses menyelesaikan penulisan skripsi ini.

3. Yang terkasih Ekah Sosanty Mbiliyora dan Tityn Mbiliyora terimaksih banyak atas dukungan dalam beberapa waktu terakhir ini yang telah memberikan semangat, motovasi dan doa kepada penulis selama penulis menyeleseikan skripsi ini.

(7)

5. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), khususnya Program Studi Sosiologi, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu dan pengetahuan. Terima kasih kepada seluruh staf dosen atas bekal ilmu pengetahuan yang telah diberikan kepada penulis selama menjadi mahasiswa. Juga kepada staf pegawai di fakultas atas dukungan kelancaran administratif sehingga penulis dapat sampai pada tahap akhir sebagai mahasiswa ini.

6. Sahabat-sahabat terbaik Rey Ratudima, Aldoni Riwan Waluwanja, Melvian Umbu Nggaba, Yosito Kameo, Jefri Taralandu dan adik-adik Merlan, Marlon, Medy, Bernard Nacunk, Bernard Rex, Andri, Tomi, Aki, Cung Yiwa, Aristo, Crisno, Ingko, Indra Toni, Indra Romu, Eren, Yong Lex, dan lain-lain yang tidak saya sebutkan. Terima kasih untuk semangat yang diberikan kepada Penulis.

7. Saudara saudari keluarga besar PERWASUS dan Teman-teman jurusan Sosiologi Yosi Beeh, Arvan, Eky Palluk, Oswaldus, Alex, Ronal Berkat, Stenly Awang terima kasih atas kebersamaan dan keramahannya.

8. Teman-teman dan kepada pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun. Akhir kata Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Salatiga,...

(8)

Saripati

Kota Salatiga merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menghadapi permasalahan yang diakibatkan oleh keberadaan dari Pedagang Kaki lima (PKL). Untuk mengatasi permasalahan yang diakibatkan oleh PKL maka pemerintah Kota Salatiga mengeluarkan Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2015 tentang Penataan, Pengelolaan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima.

Penelitian ini berjudul “ Strategi Pemberdayaan dan Respon atau Persepsi Pedagang Kaki Lima Terhadap Implementasi PERDA NO. 4 Tahun 2015. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 1). Menjelaskan strategi pemberdayaan PKL yang di implementasikan oleh Dinas Perdagangan. 2). Menjelaskan respon atau persepsi PKL terhadap implementasi PERDA Nomor 4 Tahun 2015. Penelitian ini dilakukan terhadap PKL yang berada di Lapangan Pancasila, Kota Salatiga. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan konstruktivisme dan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.

Strategi pemberdayaan PKL yang sesuai dengan Perda Nomor 4 Tahun 2015 yang dilakukan Pemerintah Kota Salatiga terlihat bahwa pelaksanaan kebijakan tersebut bertujuan untuk peningkatan kemampuan berusaha, fasilitas permodalan dan fasilitas bantuan sarana dagang, penguatan kelembagaan, fasilitasi peningkatan produksi, pengolahan, pengembangan jaringan dan promosi, pembinaan dan bimbingan teknis serta peningkatan kemitraan dengan dunia usaha, menginginkan PKL didalam mengembangkan usaha menjadi PKL yang tangguh dan mandiri, dan juga menginginkan PKL yang tertib, aman, dan bersih.

(9)

merasa bahwa upaya pemberdayaan yang dilakukan pemerintah, tidak sepenuhnya membuat PKL merasa cukup puas, dan juga tidak sepenuhnya membuat PKL menjadi cukup berdaya. Karena para PKL di Lapangan Pancasila juga menginginkan usaha dagang mereka bisa berkembang.

Kata kunci: Strategi Pemberdayaan, Implementasi, Respon atau Persepsi, Pedagang Kaki Lima

(10)

Abstract

One of the cities in Indonesia, Salatiga, is facing a problem caused by the

existence of street vendors. Therefore, to solve the problem, a local regulation of

Salatiga City No. 4 of 2015 about the setup, management and empowerment of the

street vendors was issued by the government of Salatiga. This research entitled

"The Empowerment Strategy and Perceptions of The Street Vendors about the

Implementation of Government Regulation No.4 of 2015", aimed to: 1) Explaining

the strategy of Street Vendors' empowerment which was implemented by the Trade

Sector, 2) Explaining the perceptions of the street vendors located in Pancasila

field, Salatiga. The approach used in this study was a constructivism's approach

and the type of research was a descriptive one. The empowerment strategy of

street vendors according to the government regulation No. 4 of 2015 implemented

by the Salatiga government showed that the goal of implementing the regulation

to increase the ability of working, facilities capital, trademark facilities,

institutional strengthening, production increasing facilitation, processing,

network and promotion development, coaching and technical guidance, included

partnership increasing in the world of bussiness, the bussiness development into a

tough and independent of street vendors, which was well organized, safe and

clean. The street vendors' perception about the empowerment of the street vendors

located in Pancasila field, implemented by the Trade Sector and the Government

of Salatiga, has not been performed effectively. This was caused by the regulation

that stated in Government regulation No.4 of 2015 about the empowerment

strategy of street vendors was not fully implemented. According to the perception

and response of the street vendors that located in Pancasila field, the

empowerment strategy applied by the government did not make them fully

satisfied, because on the other side, they also wanted their trade bussiness could

be developed.

Keywords: Empowerment strategy, Implementation, response and perceptions,

(11)

Halaman

2.2.1. Implementasi Kebijakan ... 10

2.3. Konsep Respon ... 11

2.4. Pedagang Kaki Lima ... 13

2.5. Kerangka Pikir ... 15

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 17

3.1. Pendekatan Penelitian ... 17

(12)

BAB IV. PROFIL PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI LAPANGAN

PANCASILA KOTA SALATIGA ... 22

4.1.Sekilas Tentang Kota Salatiga ... 22

4.2.Sejarah Terbentuk Paguyuban PKL Lapangan Pancasila ... 24

4.3.Profil PKL di Lapangan Pancasila ... 27

4.3.1. Profil Paguyuban PKL di Lapangan Pancasila ... 27

4.3.2. Tipologi PKL di Lapangan Pancasila ... 30

4.2.3. Sistem Berjualan PKL di Lapangan Pancasila ... 31

4.4.Fungsi dan Peran Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pedagang Kaki Lima ... 32

BAB V. STRATEGI PEMBERDAYAAN DAN RESPON (PKL) TENTANG PEMBERDAYAAN OLEH DINAS PERDAGANGAN... 35

5.1.Strategi Pemberdayaan PKL di Lapangan Pancasila ... 35

5.1.1. Peningkatan Kemampuan Berusaha, Fasilitas Permodalan dan Fasilitas Bantuan Sarana Dagang ... 36

5.1.2. Penguatan Kelembagaan ... 39

5.1.3. Fasilitas Peningkatan Produksi ... 40

5.1.4. Pengolahan, Pengembangan Jaringan dan Promosi ... 42

5.1.5. Pembinaan dan Bimbingan Teknis ... 43

5.1.6. Peningkatan Kemitraan Dengan Dunia Usaha ... 44

5.2.Respon PKL Tentang Pemberdayaan... 45

5.2.1. Peningkatan Kemampuan Beruasaha, Fasilitas Permodalan dan Fasilitas Bantuan Sarana Dagang ... 46

5.1.2. Penguatan Kelembagaan ... 51

5.1.3. Fasilitas Peningkatan Produksi ... 52

5.1.4. Pengolahan, Pengembangan Jaringan dan Promosi ... 54

5.1.5. Pembinaan dan Bimbingan Teknis ... 56

5.1.6. Peningkatan Kemitraan Dengan Dunia Usaha ... 57

(13)

BAB VI. PENUTUP ... 60 6.1. Kesimpulan ... 60 6.2. Saran ... 61 DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

bahwa kegiatan pedagang kaki lima sebagai salah satu usaha yang bergerak dalam usaha perdagangan sektor informal perlu dilakukan penataan dan pemberdayaan untuk

09 Tahun 2002 tentang Penataan dan Penertiban Pedagang kaki Lima sangat penting dipahami oleh aktor implementasi, baik birokrasi dan PKL, karena tidak akan

09 Tahun 2002 tentang Penataan dan Penertiban Pedagang kaki Lima sangat penting dipahami oleh aktor implementasi, baik birokrasi dan PKL, karena tidak akan

Walaupun telah ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Tentang Penataan Dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima, akan tetapi peraturan daerah tersebut belum

Jadi istilahnya kita itu titipan dari Disperindag dulu nya Disperindagkop kalau sekarangkan Dinas Perdagangan itu kira-kira tahun dari 2010 peresmian.terpilihnya

Dalam pelaksanaan dialog kebijakan penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima ke sentra ikan bulak PKL Sentra Ikan Bulak, camat sebagai pembicara dalam dialog dengan

Apa manfaat yang didapatkan pemerintah Kabupaten Bantul dengan adanya program penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima (PKL) di Kecamatan Bantul?.. Kendala/ penghambat

Secara subtansi pengaturan hukum pedagang kaki lima PKL oleh pemerintah daerah kota Banjarbaru ditetapkan Peraturan Daerah Perda Kota Banjarbaru Nomor 6 Tahun 2014 tentang Penataan