47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pelaksanaan Tindakan
Pada bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu diskripsi Prasiklus atau kondisi awal sebelum penelitian, deskripsi siklus 1, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Prasiklus yaitu membahas tentang kondisi awal siswa meliputi proses pembelajaran yang berlangsung dan juga mencakup hasil belajar Bahasa Indonesia sebelum dilaksanakan tindakan penelitian. Pada deskripsi siklus I menjelaskan tentang pelaksanaan tindakan penelitian siklus I meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus I. Pada siklus II sama halnya dengang siklus I yaitu menguraikan tentang tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus II, dalam siklus II ini bisa dijadikan sebagai perbaikan dari siklus I.
4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal
Penelitian ini dilakukan di SD N Kopeng 02 pada semester II Tahun Pelajaran 2014/2015. SD N Kopeng 02 memiliki tenaga pendidik dan kependidikan dengan jumlah 16 orang yang di antaranya 1 kepala sekolah, 6 guru kelas, 1 Guru Mata Pelajaran Agama Islam, 1 Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris, 1 Guru Mata Pelajaran PenjasOrkes, 1 Guru Mata Pelajaran Agama Kristen, 3 guru Wiata Bakti, 1 Pustakawan, dan 1 Penjaga Sekolah. Seluruh tenaga pendidik yang mengampu di SD N Kopeng 02 mempunyai latar belakang pendidikan S1.
yaitu Ibu Ning Susana, S.Pd.SD. Beliau mengampu seluruh mata pelajaran yang diajarkan di kelas 2 kecuali untuk Mata Pelajaran yang telah diampu oleh guru Mata Pelajaran masing-masing yaitu PAI, Bahasa Inggris, dan PenjasOrkes. Ibu Ning Susana merupakan Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, beliau menempuh pendidikan pada masa jabatanya sebagai seorang guru SD sehingga dalam mengajar kinerja sebagai seorang guru beliau cukup berkompeten dalam bidangnya.
Sebelum dilaksanakan tindakan penelitian, terlebih dahulu melakukan observasi sehingga ditemui masalah yang sudah diuraikan diatas dalam latar belakang masalah. Didalam Prasiklus atau kondisi awal peneliti juga melihat proses pembelajaran dan hasil belajar sebelum dilakukan tindakan sebagai pembanding sesudah dilaksanakan tindakan, karena dalam penelitian ini yang ditingkatkan adalah proses pembelajaran menggunakan model yang dipilih dan untuk meningkatkan proses pembelajaran yang interaktif dan hasil belajar siswa berupa nilai Bahasa Indonesia yang lebih baik.
Tabel 4.1 Hasil Penilaian RPP
Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah
skor
1 2 3 4
Perumusan Indikator Pembelajaran 1,3 2 4
Pemilihan dan Pengorganisasian
Materi Ajar 6 5 4 6
Pemilihan Sumber Belajar atau Media
Pembelajaran 7, 9 8 4
Kegiatan Pembelajaran 11, 12,
13, 14, 15 10 7
Total 10 4 1 21
Berdasarkan tabel 4.1 hasil penilaian RPP Prasiklus dapat diketahui skor 1 sebanyak 10 item, skor 2 sebanyak 4 item, skor 3 sebanyak 1 dan jumlah seluruh skor 21. Pada aspek perumusan indikator pembelajaran nomor 1 dan 3 memperoleh skor 1 sehingga skor keseluruhan menjadi 4. Indikator pemilihan dan pengorganisasian materi ajar nomor 6 memperoleh skor 1, nomor 5 memperoleh skor 2 dan nomor 4 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor 6. Pada indikator pemilihan sumber belajar atau media pembelajaran nomor 7 dan 9 memperoleh skor 1. Nomor 8 memperoleh skor 2, sehingga jumlah skor 4. Pada indikator kegiatan pembelajaran nomor 11, 12, 13, 14, 15 memperoleh skor 1, nomor 10 memperoleh skor 2 sehingga total skor 7. Untuk lebih jelasnya hasil penilaian RPP prasiklus dapat dilihat pada diagram 4.1 berikut ini:
Diagram 4.1 Hasil Penilaian RPP Prasiklus
0 2 4 6 8
1 2 3 4
ju
m
lah
sk
or
Selanjutnya peneliti juga melakukan observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam prasiklus, demikian akan dijelaskan dalam beberapa asp
observasi guru prasiklus atau sebelum tindakan yang dapat dilihat pada tabel 4.2 kegiatan awal nomor 2 memperoleh skor 1 dan nomor 1 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor 3. Pada aspek kegiatan inti nomor 3, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 14 memperoleh skor 1 dan nomoe 5, 8, 12, 15 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor 17. Pada aspek kegiatan penutup nom
memperoleh skor 2 jadi jumlah skor 3. Untuk lebih jelasnya hasil penilaian RPP prasiklus dapat dilihat pada diagram 4.2 sebagai berikut:
Diagram 4.2 Hasil Observasi Guru
Selanjutnya peneliti juga melakukan observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam prasiklus, demikian akan dijelaskan dalam beberapa asp
observasi guru prasiklus atau sebelum tindakan yang dapat dilihat pada tabel 4.2
Tabel 4.2
Hasil Observasi Aktivitas Guru Prasiklus
Aspek yang Diamati Skor Penilaian
1 2 3 4 nomor 2 memperoleh skor 1 dan nomor 1 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor 3. Pada aspek kegiatan inti nomor 3, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 14 memperoleh skor 1 dan nomoe 5, 8, 12, 15 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor 17. Pada aspek kegiatan penutup nomor 16 memperoleh skor 1 dan nomor 17 memperoleh skor 2 jadi jumlah skor 3. Untuk lebih jelasnya hasil penilaian RPP prasiklus dapat dilihat pada diagram 4.2 sebagai berikut:
Observasi Guru Prasiklus
2 3
Aspek yang diamati
Selanjutnya peneliti juga melakukan observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam prasiklus, demikian akan dijelaskan dalam beberapa aspek hasil observasi guru prasiklus atau sebelum tindakan yang dapat dilihat pada tabel 4.2 nomor 2 memperoleh skor 1 dan nomor 1 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor 3. Pada aspek kegiatan inti nomor 3, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 14 memperoleh skor 1 dan nomoe 5, 8, 12, 15 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor or 16 memperoleh skor 1 dan nomor 17 memperoleh skor 2 jadi jumlah skor 3. Untuk lebih jelasnya hasil penilaian RPP
Selanjutnya hasil observasi
observasi yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.3 berikut ini:
Aspek yang Diamati
Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup
Total
Berdasarkan tabel 4.3 hasil observasi siswa prasiklus dapat diketahui skor 1 sebanyak 7 item, skor 2 sebanyak 4 item dan skor 3 sebanyak 2 item. Jumlah
skor 21. Pada aspek kegiatan awal nomor 2 memperoleh skor 1 dan nomor 1 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor 3. Pada aspek kegiatan inti nomor 5, 6, 8, 9, 11 memperoleh skor 1 dan nomor 4, 7, 10 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor 14. Pada aspek kegiatan penutup nomor 12 memperoleh skor 1 dan nomor 13 memperoleh skor 2 jadi jumlah skor 4. Untuk lebih jelasnya hasil observasi pra dapat dilihat dalam diag
Diagram 4.3 Hasil Observasi Siswa
0
Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa prasiklus diperoleh dari lembar observasi yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Prasiklus
Aspek yang Diamati Skor Penilaian
1 2 3 4
Berdasarkan tabel 4.3 hasil observasi siswa prasiklus dapat diketahui skor 1 sebanyak 7 item, skor 2 sebanyak 4 item dan skor 3 sebanyak 2 item. Jumlah
skor 21. Pada aspek kegiatan awal nomor 2 memperoleh skor 1 dan nomor 1 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor 3. Pada aspek kegiatan inti nomor 5, 6, 8, 9, 11 memperoleh skor 1 dan nomor 4, 7, 10 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor ek kegiatan penutup nomor 12 memperoleh skor 1 dan nomor 13 memperoleh skor 2 jadi jumlah skor 4. Untuk lebih jelasnya hasil observasi pra dapat dilihat dalam diagram 4.3 berikut ini:
Observasi Siswa Prasiklus
2 3
Aspek yang diamati
aktivitas siswa prasiklus diperoleh dari lembar observasi yang dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.3 berikut ini:
Jumlah Berdasarkan tabel 4.3 hasil observasi siswa prasiklus dapat diketahui skor 1 sebanyak 7 item, skor 2 sebanyak 4 item dan skor 3 sebanyak 2 item. Jumlah seluruh skor 21. Pada aspek kegiatan awal nomor 2 memperoleh skor 1 dan nomor 1 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor 3. Pada aspek kegiatan inti nomor 5, 6, 8, 9, 11 memperoleh skor 1 dan nomor 4, 7, 10 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor ek kegiatan penutup nomor 12 memperoleh skor 1 dan nomor 13 memperoleh skor 2 jadi jumlah skor 4. Untuk lebih jelasnya hasil observasi prasiklus
Data kegiatan proses pembelajaran prasiklus atau kondisi awal diperoleh dari penilaian RPP yang telah dibuat oleh guru dan kegiatan kegiatan guru serta kegiatan siswa yang meliputi dari pembelajaran awal, inti dan kegiatan penutup. Demikian diperoleh data hasil dari keseluruhan proses pembelajaran Bahasa Indonesia SD N Kopeng 02 pada kegiatan prasiklus atau kondisi awal dapat dilihat dalam tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.4
Penilaian Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia Prasiklus
No Aspek Penilaian Proses Pembelajaran Skor Persentase
1 Penilaian RPP 27 45%
2 Observasi Aktivitas Guru 23 33,82%
3 Observasi Aktivitas Siswa 21 40, 32%
Nilai Skor Rata-rata 24
Persentase 39, 73
Dari tabel di atas menunjukan skor penilaian RPP 27 skor dengan persentase 45%, penilaian observasi aktivitas guru 23 skor dengan persentase 33,82% dan penilaian observasi aktivitas siswa 21 skor dengan persentase 40, 32%. Jumlah rata skor dari ketiga aspek sebanyak 24 skor dengan persentase 39, 73%. Untuk lebih jelasnya penilaian proses pembelajaran prasiklus dapat dilihat dalam diagram 4.4 berikut ini:
Diagram 4.4 Hasil Proses Pembelajaran Prasiklus
45% 33, 82%
40, 32%
0 5 10 15 20 25 30
Penilaian RPP
Prasiklus Observasi Guru Prasiklus Observasi Siswa Prasiklus
Ban
yak
ny
a
Sk
Hasil proses pembelajarn prasiklus juga akan mempengarughi juga dengan hasil belajar siswa. Demikian daftar hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas 2 SD N Kopeng 02 sebelum pelaksanaan tindakan diperoleh dari data ulangan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas 2 SD N Kopeng 02 Semester I Tahun Pelajaran 2014/2015 Data hasil ulangan Bahasa Indonesia dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.5
Destribusi Frekuensi Nilai Bahasa Indonesia Kondisi Awal
No Rentang Nilai Frekuensi Persentase
1. 41 – 48 3 10%
2. 49 – 56 4 13 %
3. 57 – 64 11 37%
4. 65 – 73 7 23%
5. 74 – 81 4 13%
6. 82 – 89 1 3%
Jumlah Siswa 30 100 %
Nilai Rata-rata 62,83
Nilai Tertinggi 89
Nilai Terendah 41
pada lampiran 12. Berdasarkan tabel 4.6 dapat digambarkan dalam diagram 4.5 sebagai berikut:
Diagram 4.5 De
Berdasarkan Kreteria Ketuntasan Minimal ( nilai pada kondisi awal atau sebelum tindakan dapat
No Ketuntasan
Destribusi Frekuensi Nilai Bahasa Indonesia Kondisi Awal
n Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65) data hasil perolehan nilai pada kondisi awal atau sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentu tabel 4.7
Tabel 4.6
Ketuntasan Belajar Kondisi Awal Nilai
KKM Jumlah Jumlah Siswa Persentase %
≥ 65 12 3 disajikan dalam bentu tabel 4.7.
Persentase %
Ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal atau sebelum tindakan dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dar
(KKM ≥ 65) sejumlah 18 siswa atau 54 % dari total keseluruhan siswa, sedangkan yang sudah mencapai Kreteria Ketuntasan Minimal (
dengan persentase 36% dari total keseluruhan siswa. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa persentase jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan minimal lebih kecil dibandingkan dengan jumlah siswa yang berhasil mencapai ke
minimal.
Ketuntasan belajar siswa pada tabel berikut:
Diagram 4.6 Ketuntasan Belajar Kondisi Awal
Berdasarkan hasil belajar Bahasa I
dengan nilai ulangan Mata Pelajaran semester 1 siswa kelas 2 Kopeng 02 maka peneliti mempunyai inisisatif mengadakan perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan Model Pembelajaran
Terka Gambar untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas 2 SD N
Semarang Semester Genap Tahun ajaran 2014/2015 melalui penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua silkus
Belum Tuntas
54%
Ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal atau sebelum tindakan dapat bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kreteria Ketuntasan Minimal ≥ 65) sejumlah 18 siswa atau 54 % dari total keseluruhan siswa, sedangkan i Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65) sebanyak 12 siswa dengan persentase 36% dari total keseluruhan siswa. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa persentase jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan minimal lebih kecil dibandingkan dengan jumlah siswa yang berhasil mencapai ke
Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.7 dapat dilihat pada diagram 4.6
Ketuntasan Belajar Kondisi Awal
Berdasarkan hasil belajar Bahasa Indonesia yang masih rendah
dengan nilai ulangan Mata Pelajaran semester 1 siswa kelas 2 Kopeng 02 maka peneliti mempunyai inisisatif mengadakan perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan Model Pembelajaran Example Non-Examples melalui Permainan untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Bahasa esia pada Siswa Kelas 2 SD N Kopeng 02 Kecamatan Getasan Kabupaten er Genap Tahun ajaran 2014/2015 melalui penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua silkus yaitu siklus I dan siklus II.
Tuntas
36 %
Belum Tuntas
54%
Ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal atau sebelum tindakan dapat i Kreteria Ketuntasan Minimal ≥ 65) sejumlah 18 siswa atau 54 % dari total keseluruhan siswa, sedangkan ≥ 65) sebanyak 12 siswa dengan persentase 36% dari total keseluruhan siswa. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa persentase jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan minimal lebih kecil dibandingkan dengan jumlah siswa yang berhasil mencapai ketuntasan
7 dapat dilihat pada diagram 4.6 sebagai
ndonesia yang masih rendah dibuktikan dengan nilai ulangan Mata Pelajaran semester 1 siswa kelas 2 Kopeng 02 maka peneliti mempunyai inisisatif mengadakan perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia melalui Permainan untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Bahasa Kopeng 02 Kecamatan Getasan Kabupaten er Genap Tahun ajaran 2014/2015 melalui penelitian tindakan kelas
Tuntas
4.1.2. Deskripsi Siklus I
Pada sub unit ini diskripsi tentang hasil siklus I yang akan menguraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pelaksanaan observasi, hasil tindakan dan refleksi pada siklus 1. Kegiatan pembelajaran siklus I ini dibagi menjadi tiga pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung selama dua kali 35 menit.
4.1.2.1. Tahap Perencanaan
Dalam sub unit ini akan menjelaskan mengenai perencanaan yang dilakukan oleh peneliti bersama dengan kolabolator atau guru kelas sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran denganModel Pembelajaran Example Non-Examples melalui Permainan Terka Gambar untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas 2 SD N Kopeng 02 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Semester Genap Tahun ajaran 2014/2015. Dalam tahap peneliti bersama guru mempelajari materi serta mempersiapkan media dan alat terlebih dahulu sebagai persiapan untuk pembelajaran yang akan berlangsung agar bisa menguasai materi yang akan diajarkan. Perangkat pembelajaran yang dipersiapkan seperti pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, lembar evaluasi siklus 1, rubrik penilaian dan media pembelajaran yang berupa gambar dan benda nyata untuk pendukung dalam penyampaian materi. Tindakan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan tiga kali pertemuan yaitu pertemuan pertama, kedua, dan ketiga, masing-masing pertemuan selama dua kali 35 menit, dengan rincian sebagai berikut:
1) Pertemuan pertama
2) Pertemuan Kedua
agar lebih semangat dalam belajar dan juga akan diberikan untuk siswa yang dapat melakukan tugas guru dengan baik. Selanjutnya peneliti dan guru kolabor mempelajari materi yang kan diajarkan pada kelas 2 agar pembelajaran bisa berjalan sesuai dengan tujuan dan harapan yang akan dicapai.
3) Pertemuan Ketiga
Perencanaan pembelajaran pada siklus I dalam pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut dari pertemuan kedua. Pada pembelajaran siklus I pertemuan ketiga ini digunakan untuk pelaksanaan tes evaluasi siklus I, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Bahasa Inndonesia setelah dilakukan tindakan pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Example Non-Examples melalui Permainan Terka Gambar pada siswa kelas 2 SD N Kopeng 02. Materi yang diteskan ialah materi yang telah dipelajari oleh siswa pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua mengenai menuliskan ciri-ciri tumbuhan dan hewan dengan bahasa yang sederhana. Penyusunana tes evaluasi juga telah didiskusikan sebelumnya bersama Ibu Ning Susana, S.Pd.SD selaku guru kolabolator. Soal yang diujikan pada siklus 1 berjumlah 8 soal berbentuk gambar yang mana siswa diminta untuk menuliskan ciri-ciri dari gambar tersebut. Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran, peneliti menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk proses pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar soal evalusi yang terdiri dari 8 soal untuk 30 siswa, serta ruang atau lokasi yang akan digunakan untuk pelaksanaan tes evalusi siklus I yaitu di ruang kelas 2 SD N Kopeng 02. Sebelum mengadakan tes evaluasi guru mengulang materi sebentar tentang ciri-ciri hewan dan tumbuhan. Setelah itu guru mrngadakan tes evaluasi selama dua kali 35 menit.
4.1.2.2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Selanjutnya dalam sub bab ini juga akan mendeskripsikan hasil tindakan dalam siklus pertama. Rincian palaksanaanya sebagai berikut:
a) Proses Pembelajaran Siklus 1
Pelaksanaan proses pembelajaran dalam siklus I dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan, masing–masing pertemuan berlangsung selama dua kali 35 menit. Berikut ini adalah rincian pelaksanaan proses pembelajaran siklus I.
1). Pertemuan Pertama
Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 6 April 2015 pukul 07.30 – 08. 45 WIB oleh guru kolabolator yaitu Ibu Ning Susana, S.Pd.SD selaku guru kelas 2 SD N Kopeng 02. Guru yang di tunjuk sebagai observer untuk mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa ialah Ibu Easti Rahayu, S.Pd.SD selaku guru kelas 1 di SD N Kopeng 02. Langkah – langkah pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan awal diantaranya adalah mengucapkan salam, berdoa, dan mempresensi siswa dan mengecek kesiapan siswa untuk melakasanakan pembelajaran dan meminta siswa untuk mempersiapkan alat tulis yang akan digunakan dalam pembelajaran. Kemudian guru memberi motivasi yaitu “ Anak-anak, mari kita belajar dengan penuh semangat hari ini!” agar siswa siap untuk menerima pembelajaran dengan sambil mengajak semua siswa berdiri untuk menyanyikan lagu “Lihat Kebunku” secara bersama-sama. Setelah selesai menyanyikan lagu, dilanjutkan bertanya jawab berhubungan denga lagu dan materi yang akan dipelajari bersama-sama. Memberikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa: “Siapa yang mempunyai tanaman bunga dirumah? Apa saja ciri-cirinya? Siapa yang berani menuliskan ciri-ciri bunga mawar?”. Terakhir menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran.
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan inti yaitu eksplorasi
“Siapa yang dirumah rajin merawat tumbuhan dan hewan peliharaan yang ada dirumah?”.
“Apakah bentuk tumbuhan yang satu dengan yang lainnya bentuknya sama, dan hewan gajah dengan ayam apakah bentuknya juga sama?”. Siswa diminta untuk mengamati benda nyata yang dibawa oleh guru yaitu tumbuhan daun papaya dan wortel yang mana benda nyata yang dibawa oleh guru ini sudah biasa dijumpai dilingkungan tempat tinggal mereka. Lalu guru menunjukkan dan memperlihatkan benda atau gambar dalam kehidupan sehari-hari, kemudian guru memberi contoh mendeskripsikan benda atau gambar tersebut. Guru mengambil beberapa benda atau gambar yang berbeda dan tidak memperlihatkan dahulu kepada siswa. Siswa satu bangku mendapatkan gambar yang belum diketahui dan membukanya bersama, siswa yang mendapatkan gambar sesuai dengan benda tersebut maju kedepan untuk menempelkan gambar yang ditebak atau diduga gambar dari benda nyata yang disediakan oleh guru tersebut. Lalu siswa berkelompok sesuai dengan kelompok yang sudah dibentuk yaitu terbentuk menjadi 8 kelompok yang mana satu kelompok terdiri dari 4 -5 siswa, oleh pengawasan guru dikarenakan kelas yang diteliti adalah kelas rendah yang harus dalam bimbingan guru dan dalam membagi kelompok harus dibagi dalam satu kelompok terdiri dari 4 – 5 siswa karena kalau lebih sedikit dalam kelompok lebih baik untuk mengontrol kelas lebih mudah. Guru menyampaikan aturan dan tugas dalam berdiskusi tugasnya yaitu untuk menganalisis tumbuhan seperti ciri-ciri fisik berdasarkan gambar yang disediakan oleh guru dan hasil diskusinya ditulis pada buku tulis.
oleh masing – masing kelompok. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk menganalisis gambar tersebut. Perwakilan siswa dari kelompok maju kedepan untuk membacakan hasil diskusi dan menulisnya didepan tentang analisis ciri – ciri tumbuhan dengan bahasa sederhana dan cara penulisan yang rapi dan kelengkapan huruf. Guru mulai berkomentar dengan hasil diskusinya dan guru mulai menjelaskan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ini dicapai. Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama.
Langkah yang terakhir adalah konfirmasi yang mana dalam kegiatan ini adalah guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman dan memberikan penguatan. Pada kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang sudah maju kedepan untuk berlatih menganalisis atau menuliskan ciri-ciri tumbuhan dengan bahasa yang sederhana. Selanjutnya pada akhir pembelajaran dilakukan dengan kegiatan refleksi yang dilakukan oleh guru dengan siswa. Setelah itu guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yaitu tentang ciri-ciri hewan. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.
2) Pertemuan Kedua
Kegiatan yang terakhir adalah kegiatan penutup yaitu guru memberi refleksi dan pesan moral kepada siswa untuk selalu menjaga dan merawat hewan yang ada dilingkungan sekitar dan guru juga memberikan pengahargaan kepada kelompok yang sudah maju ke depan untuk menuliskan ciri – ciri hewan dengan tepat. Guru meminta pendapat siswa tentang proses pembelajaran yang sudah berlangsung (menyenangkan atau sebaliknya). Guru mengakhiri pelajaran dengan mengajak siswa untuk berdoa bersama.
3) Pertemuan Ketiga
Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, 15 April 2014 pukul 07.00 – 08.10 WIB oleh guru kolabolator yaitu Ibu Ning Susana, S.Pd.SD selaku guru kelas 2 SD N Kopeng 02. Kegiatan pembelajaran pertemuan ketiga ini guru kelas mengadakan tes evaluasi siklus I. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga ini diawali dengan berdoa dan mengucap salam, presensi, dan dilanjutkan dengan tanya jawab oleh guru dan siswa untuk mengulas kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya tentang ciri- ciri hewan dan tumbuhan. Selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami. Setelah semua siswa sudah paham dan sudah siap untuk tes evaluasi selama dua kali 35 menit. Siswa mengerjakan soal dengan tertib dan lancar, ada 2 siswa yang terlihat tidak mau mengerjakan soal sehingga memerlukan bimbingan oleh guru kolabolator. Bagi siswa yang telah selesai mengerjakan soal dan mengumpulkan lembar jawab beserta dengan soal evaluasi dan kembali ke tempat duduk masing – masing. Setelah itu guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.
b) Hasil Tindakan Siklus I
siswa kelas 2 yang dilaksanakan pada akhir Siklus I. Hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas 2 SD N Kopeng 02 diperoleh melalui pelaksanaan tes evaluasi diakhir siklus yaitu pada pertemuan ketiga siklus I. berikut disajikan hasil belajar Bahasa Indonesia 2 SD N Kopeng 02 dengan Kompetensi Dasar ( KD) 8.1 Mendiskripsikan tumbuhan atau binatang disekitar secara sederhana dengan bahasa tulis dan disajikan pada tabel daftar nilai Bahasa Indonesia (terlampir) selanjutnya akan disajikan dalam tabel 4.8 yaitu tabel destribusi frekuensi nilai Bahasa Indonesia siklus I siswa kelas 2 SD N Kopeng 02 Tahun Pelajaran 2014/2015 sebagai berikut :
Tebel 4.7
Destribusi Frekuensi Nilai Bahasa Indonesia Siklus I
No Rentang Nilai Frekuensi Persentase
1. 49 – 56 2 7 %
2. 57 – 63 4 13%
3. 64 – 70 13 43%
4. 71 – 77 7 23%
5. 78 – 84 3 10%
6. 85 – 92 1 3%
Jumlah Siswa 30 100%
Nilai Rata – rata 68, 83
Nilai Tertinggi 92
Nilai Terendah 49
Rentang nilai 78 – 84 sejumlah 3 siswa dengan presentase 10 % dari jumlah semua siswa yang berjumlah 30 siswa. Rentang nilai 85
presentase 3 % dari jumlah semua siswa yang berjumlah 30 siswa. Dari data tersebut diketahui nilai tertinggi yang diperoleh siswa setelah pelaksanaan tindakan siklus I dengan menggunakan model pembelajaran
permaianan terka gambar yaitu 92 dan nilai yang terendah 49 yang semula pada kondisi awal hanya 41
Berdasarkan tabel 4.7 dap
Diagram 4.7 Destribusi Frekuensi Nilai Bahasa Indonesia Siklus I
Berdasarkan Kreteria Ketuntasan Minimal ( nilai siklus I dapat disajikan dalam bentuk
No Ketuntasan
84 sejumlah 3 siswa dengan presentase 10 % dari jumlah semua siswa yang berjumlah 30 siswa. Rentang nilai 85 – 92 sejumlah 1 siswa dengan presentase 3 % dari jumlah semua siswa yang berjumlah 30 siswa. Dari data tersebut tertinggi yang diperoleh siswa setelah pelaksanaan tindakan siklus I dengan menggunakan model pembelajaran Example Non – Examples
permaianan terka gambar yaitu 92 dan nilai yang terendah 49 yang semula pada kondisi awal hanya 41 (daftar nilai siswa terlampir) terdapat pada lampiran 13.
dapat dinyatakan dalam diagram 4.7 yaitu sebagai berikut:
stribusi Frekuensi Nilai Bahasa Indonesia Siklus I
n Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65) data hasil isajikan dalam bentuk tabel 4.9 berikut ini :
Tabel 4.8
84 sejumlah 3 siswa dengan presentase 10 % dari jumlah semua 92 sejumlah 1 siswa dengan presentase 3 % dari jumlah semua siswa yang berjumlah 30 siswa. Dari data tersebut tertinggi yang diperoleh siswa setelah pelaksanaan tindakan siklus I
Examples melalui
permaianan terka gambar yaitu 92 dan nilai yang terendah 49 yang semula pada terlampir) terdapat pada lampiran 13.
Dari tabel 4.9 ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat dijelaskan bahwa siswa yang memperoleh nilai kurang dari
sebanyak 7 siswa atau 23 % dari jumlah keseluruhan siswa, sedangkan yang sudah mencapai Kreteria Ketuntasan Minimal (
presentase 77 % dari jumlah keseluruhan siswa. Hasil tersebut sudah menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia, namun hasil yang diperoleh tersebut belum memenuhi indikator keberhasi
Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.9 dapat dilihat pada diagram 4.8
Diagram 4.8 Ketuntasan
4.1.2.2. Pelaksanaan Observasi
Pada sub bab ini
aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan Siklus I dengan menerapkan model pembelajaran Example Non
terdiri dari analisis hasil observasi pada dan kedua sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama
Kegiatan observasi dilakukan oleh guru
selama proses pembelajaran berlangsung, baik itu aktivitas guru maupun aktivitas siswa. Hasil pengamatan proses pembelajaran diperoleh dari lembar observasi yang
23 %
ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat dijelaskan bahwa ang memperoleh nilai kurang dari Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM sebanyak 7 siswa atau 23 % dari jumlah keseluruhan siswa, sedangkan yang sudah
untasan Minimal (KKM ≥ 65) sebanyak 23 siswa dengan presentase 77 % dari jumlah keseluruhan siswa. Hasil tersebut sudah menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia, namun hasil yang diperoleh tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan oleh peneliti.
n belajar siswa pada tabel 4.9 dapat dilihat pada diagram 4.8 berikut:
Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indoniesa Siklus I
Pelaksanaan Observasi
Pada sub bab ini akan menjelaskan mengenai analisis data hasil observasi aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan Siklus I dengan menerapkan
Example Non – Examples melalui permainan terka gambar yang
terdiri dari analisis hasil observasi pada setiap pertemuan yaitu pertemuan pertama dan kedua sebagai berikut:
Pertemuan Pertama
Kegiatan observasi dilakukan oleh guru observer untuk mengamati aktivitas selama proses pembelajaran berlangsung, baik itu aktivitas guru maupun aktivitas siswa. Hasil pengamatan proses pembelajaran diperoleh dari lembar observasi yang
Tuntas Belum Tuntas
77 %
23 %
77 %
ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat dijelaskan bahwa Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 65) sebanyak 7 siswa atau 23 % dari jumlah keseluruhan siswa, sedangkan yang sudah ≥ 65) sebanyak 23 siswa dengan presentase 77 % dari jumlah keseluruhan siswa. Hasil tersebut sudah menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia, namun hasil yang diperoleh lan yang telah ditentukan oleh peneliti.
berikut:
akan menjelaskan mengenai analisis data hasil observasi aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan Siklus I dengan menerapkan terka gambar yang setiap pertemuan yaitu pertemuan pertama
untuk mengamati aktivitas selama proses pembelajaran berlangsung, baik itu aktivitas guru maupun aktivitas siswa. Hasil pengamatan proses pembelajaran diperoleh dari lembar observasi yang
terdiri dari 31 indikator aktivitas guru dan 32 aktivitas siswa. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama dijelaskan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1 Pertemuan 1
Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah
skor
1 2 3 4
Pra Pembelajaran 2 1 7
Membuka pembelajaran 4 3 7
Penguasaan materi 6,8 5 7 11
Pendekatan atau strategi
pembelajaran 10,13,15 11,12,14 9 19
Pemanfaatan media. 17 16 18,19 13
Pembelajaran yang memicu dan
memelihara keterlibatan siswa.
23,24 20, 22 21,25 18
Penggunaan bahasa. 26,28 27 7
Penutup. 29,
30,31 9
Total 10 13 8 90
materi terdiri dari 3 indikator yaitu nomor 5 mendapat skor 3, nomor 6,8 mendapat skor 2 dan nomor 7 mendapat skor 4 jadi keseluruhan mendap
keempat pendekatan atau strategi pembelajaran
nomor 11, 12, 14 memperoleh skor 3, nomor 9 memperoleh skor 4 sehingga total skor menjadi 19. Pada aspek kelima Pemanfaatan media nomor 17 memperoleh skor 2, nomor 16 memperoleh skor 3 dan nomor 18,19 memperoleh skor 4 sehingga total skor aspek lima ialah 13. Pada aspek keenam p
memelihara keterlibatan siswa, nomor 23, 24 memperoleh skor 2, nomor 20, 22,25 memperoleh skor 3 dan nom
aspek enam ialah 18. Pada aspek ketujuh penggunaan bahasa nomor 26, 28 mendapat skor 3 dan nomor 27 memperoleh skor 4, sehingga jumlah skor pada aspek delapan ialah 7. Pada aspek kedelapan penutup, nomor
sehingga jumlah skor pada aspek delapan adalah 9. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan pertama adalah 90 skor. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas guru siklus I dap
ini:
Diagram 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I
0
materi terdiri dari 3 indikator yaitu nomor 5 mendapat skor 3, nomor 6,8 mendapat skor 2 dan nomor 7 mendapat skor 4 jadi keseluruhan mendapat skor 11. Pada aspek endekatan atau strategi pembelajaran nomor 10,13,15 mendapat skor 2, nomor 11, 12, 14 memperoleh skor 3, nomor 9 memperoleh skor 4 sehingga total skor menjadi 19. Pada aspek kelima Pemanfaatan media nomor 17 memperoleh skor 2, nomor 16 memperoleh skor 3 dan nomor 18,19 memperoleh skor 4 sehingga total skor aspek lima ialah 13. Pada aspek keenam pembelajaran yang memicu da memelihara keterlibatan siswa, nomor 23, 24 memperoleh skor 2, nomor 20, 22,25 memperoleh skor 3 dan nomor 21,25 memperoleh skor 4,sehingga total skor pada aspek enam ialah 18. Pada aspek ketujuh penggunaan bahasa nomor 26, 28 mendapat skor 3 dan nomor 27 memperoleh skor 4, sehingga jumlah skor pada aspek delapan ialah 7. Pada aspek kedelapan penutup, nomor 29, 30, 31 memperoleh skor 3, sehingga jumlah skor pada aspek delapan adalah 9. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan pertama adalah 90 skor. Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas guru siklus I dapat dilihat pada diagram 4.9
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I
2 3 4 5 6 7
Aspek yang Diamati
materi terdiri dari 3 indikator yaitu nomor 5 mendapat skor 3, nomor 6,8 mendapat at skor 11. Pada aspek nomor 10,13,15 mendapat skor 2, nomor 11, 12, 14 memperoleh skor 3, nomor 9 memperoleh skor 4 sehingga total skor menjadi 19. Pada aspek kelima Pemanfaatan media nomor 17 memperoleh skor 2, nomor 16 memperoleh skor 3 dan nomor 18,19 memperoleh skor 4 sehingga total embelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa, nomor 23, 24 memperoleh skor 2, nomor 20, 22,25 or 21,25 memperoleh skor 4,sehingga total skor pada aspek enam ialah 18. Pada aspek ketujuh penggunaan bahasa nomor 26, 28 mendapat skor 3 dan nomor 27 memperoleh skor 4, sehingga jumlah skor pada aspek delapan 29, 30, 31 memperoleh skor 3, sehingga jumlah skor pada aspek delapan adalah 9. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan pertama adalah 90 skor. Untuk lebih a diagram 4.9 berikut
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I