• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PEMANFAATAN YOUTUBE DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH MEMBACA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PEMANFAATAN YOUTUBE DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH MEMBACA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Persepsi Mahasiswa terhadap Pemanfaatan Youtube

dalam Pembelajaran Mata Kuliah Membaca 11

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PEMANFAATAN YOUTUBE

DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH MEMBACA

Asnawi

Universitas Islam Riau, Pekanbaru, Indonesia asnawi@edu.uir.ac.id

ABSTRACT

Learning innovation can be done by using technology in the learning process. Technology is used to help the implementation of learning that gives the impression of meaningfulness to the goals to be achieved in learning. Many variations of technology can be utilized in assisting students in understanding reading material. One material that can be utilized in learning is youtube. Youtube is used in reading learning. It is reasoned that reading learning is viewed as a tedious learning and there is no good enthusiasm from students in following reading courses. They assume from the low level of education they have studied reading. However, this paradigm that must be changed in learning to read one way to change it is to utilize youtube. Maslah this research is formulated with how is the perception of students on the utilization of youtube in learning courses reading? It aims to see students' perceptions of youtube utilization in reading learning. The research was conducted qualitative with descriptive technique. Data collection is done through questionnaires with simple percentage analysis. The results of this study are that students' perceptions of the use of youtube in reading learning can (a) make learning fun and motivate, (b) discover new things, (c) create active learning, (d) create innovative learning, e ) creates creative learning, (f) broadens the horizons, (g) facilitates the comprehension of reading and information, and (h) makes learning relaxed but meaningful.

Keywords: perception, youtube, learning, reading

ABSTRAK

Inovasian pembelajaran dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran. Teknologi dimanfaatkan untuk membantu pelaksanaan pembelajaran yang memberikan kesan kebermaknaan terhadap tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran. Banyak variasi teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam membantu mahasiswa dalam memahami materi bacaan. Satu materi yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran adalah youtube. Youtube dimanfaatkan dalam pembelajaran membaca. Hal ini beralasan bahwa pembelajaran membaca dipandang sebagai pembelajaran yang membosankan dan tidak ada antusias yang baik dari mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah membaca. Mereka beranggapan dari tingkat pendidikan rendah mereka sudah mempelajari membaca. Namun, paradigma inilah yang mesti diubah dalam pembelajaran membaca satu cara untuk mengubahnya adalah dengan memanfaatkan youtube. Maslah penelitian ini dirumuskan dengan bagimanakah persepsi mahasiswa terhadap pemanfaatan youtube dalam pembelajaran mata kuliah membaca? Hal ini bertujuan untuk melihat persepsi mahasiswa terhadap pemanfaatan youtube dalam pembelajaran membaca. Penelitian dilakukan bersifat kualitatif dengan teknik deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui angket dengan analisis persentase sederhana. Hasil penelitian dalam penelaahan ini adalah bahwa persepsi mahasiswa terhadap pemanfaatan youtube dalam pembelajaran membaca dapat (a) membuat pembelajaran yang menyenangkan dan memotivasi, (b) menemukan hal yang baru, (c) menciptakan pembelajaran aktif, (d) menciptakan pembelajaran inovatif, (e) menciptakan pembelajaran kreatif, (f) memperluas wawasan, (g) mempermudah memahami materi bacaan dan informasi, dan (h) membuat pembelajaran yang santai tetapi bermakna.

(2)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Persepsi Mahasiswa terhadap Pemanfaatan Youtube

dalam Pembelajaran Mata Kuliah Membaca 12 PENDAHULUAN

Persepsi merupakan aktivitas memahami objek berdasarkan sudut pandang seseorang. Pemahaman objek dalam konsep ini memberikan pengertian bagaimana suatu objek dimaknai, difungsikan, dan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Pengguna dapat memberikan pandangannya terhadap apa yang dialami, dirasakan, dan dilihat berdasarkan informasi yang diperolehnya. Dalam kata lain, persepsi dapat dinyatakan sebagai kegiatan untuk memberikan penilain dari objek tertentu berdasarkan sudut pandang penilai secara peribadi. Sugihartono, dkk (2007.8) memberikan penjelasan bahwa persepsi adalah aktivitas berpikir otak dalam menerjemahkan stimulus atau proses memberikan stimulus terhadap pemaknaan yang masuk melalui alat indera manusia. Berdasarkan pandangan ini dapat dinyatakan bahwa persepsi adalah kegiatan memberikan penilai atau memberikan penerjemahan objek berdasarkan sudut pandang perespon secara peribadi dari informasi yang diterima melalaui indera manusia.

Persepsi manusia tidak dapat terbentuk begitu saja tetapi memiliki proses syarat dan faktor. Proses yang dimaksud di sini adalah adanya unsur kesengajaan untuk melakukan penilain, penafsiran, dan penginterpretasian suatu objek yang akan diamati. Menurut Toha (2003:145), proses terbentuknya persepsi didasari pada beberapa tahapan, yaitu: pertama stimulus atau rangsangan; yakni adanya pancingan atau rangsangan yang diberikan terhadap suatu objek yang akan diamati. Keduan registrasi; yakni pendaftaran beberapa informasi yang diperolehnya melalaui alat indera yang membantunya mendaftarkan beberapa informasi tersebut ke dalam otak. Ketiga interpretasi; yakni pemberian arti terhadap objek yang diamatinya dengan menghubungkannya dengan pengalaman, pengetahuan, dan informasi-informasi pendukung yang akan membenarkan arti yang akan dipersepasikannya.

Selanjutnya, dalam pandangan lain persepsi sering dinyatakan sebagai aktivitas yang berintegrasi terhadap indera manusia.

Oleh sebab itu, persepsi tidak dapat dipisahkan dari perasaan manusia terhadap suatu benda atau konsep yang dimaknainya. Berhubungan dengan hal itu muncullah pandangan yang baik dan buruk. Pandangan yang baik dalam hal ini memberikan arah penilaian perasaan yang baik sesuai perspektif dirinya baikan akan suatu tersebut atau persepsi positif. Berbeda halnya pandangan yang buruk muncul dari perasaan yang buruk akan penilain dari suatu objek atau konsep yang dinilai. Walgito (2004: 70) mengungkapkan bahwa persepsi merupakan suatu proses pengelolaan, pemaknaan, penerjemahan terhadap objek yang diterima oleh manusia sehingga menjadi konsep yang berarti yang terintegrasi dalam diri individu. Berdasarkan pandangan tersebut jelas bahwa persepsi bagian aktivitas manusia yang tidak dapat dipisahkan dari unsur perasaan dan menjadi satuan yang terintegrasi dalam diri individu.

(3)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Persepsi Mahasiswa terhadap Pemanfaatan Youtube

dalam Pembelajaran Mata Kuliah Membaca 13 dalam persepsi dapat dikemukakan beberapa

faktor, yaitu objek yang dipersepsi, alat indera, syaraf dan susunan syaraf, dan Perhatian

Semua pandanga tersebut tidak dapat disalahkan, sebab semua memiliki pembuktian sesuai dengan indera yang memberikan penilaiannya. Oleh sebab itu persepsi cenderung bersifat relatif dan menitik beratkan mana pernyataan terbanyak dan dominan digunakan. Selanjutnya, Waidi (2006:118) memberikan penjelasan bahwa persepsi cara pandang seseorang terhadap objek tertentu kemudian berusaha untuk memberikan penafsiran berdasarkan apa yang diamatinya dalam lingkungan sekitar.

Rakhmat (2007:51) menyatakan persepsi adalah aktivitas pengobservasian benda atau konsep, kejadian, peristiwa yang diperoleh melalui penginderaan, kemudian ditafsirkan dengan cara menyimpulkan pesan dari hasil penganalisisnya. Suharman (2005:23) memberikan keterangan lebih lanjut bahwa persepsi proses menginterpretasikan atau memaknai informasi yang diterima indera manusia melalui sistem perasaan manusia. Persepsi merupakan suatu proses yang dimulai dari penglihatan, perasaan, sikap dan kepribadian individu, prasangka, keinginan atau harapan, perhatian, hingga terbentuk tanggapan yang terjadi dalam diri individu. Latar belakang keluarga, informasi yang diperoleh, pengetahuan dan kebutuhan sekitar, intensitas, ukuran, keberlawanan, pengulangan gerak, hal-hal baru dan familiar atau ketidak asingan suatu objek. Individu sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang dimilikinya ia melakukan interpretasi dari lingkungan yang diamatinya. Dengan kata lain, dapat ditegaskan bahwa persepsi adalah aktivitas atau kegiatan pencatatan indera, pengenalan pola, dan perhatian dari objek yang diamati, kemudian diberikan informasi akan hal ini sehingga menjadi konsep acuan yang dipedomani (Toha, 2003:154)

Setiap persepsi tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa syarat-syarat terbentuknya persepsi. Syarat-syarat tersebut ditelaah bagaimana hubungan objek dangan satuan yang memberikan pemaknaan dari objek

tersebut. Menurut Sunaryo (2004:98) syarat-syarat terjadinya persepsi adalah sebagai berikut: (a) adanya objek yang dipersepsi. (b) Adanya perhatian yang merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan persepsi. (c) Adanya alat indera/reseptor yaitu alat untuk menerima stimulus. (d) Saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak, yang kemudian sebagai alat untuk mengadakan respon.

Objek yang manjadi sasran persepsi tidaklah bersifat khusus. Semua objek yang dapat diukur dapat dijadikan sebagai sasran untuk dijadikan sebagai bahan penilain. Sasran yang dapat dilakukan persepsi bisa berupa benda, peristiwa, keadaan, atau kondisi tertentu yang memutuhkan penilaian menganai baik dan buruknya peristiwa tersebut. Hal ini juga tidak menutup kemungkinan dalam proses pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan pendekatan, teknik, metode, materi, atau bahan ajar tertentu dalam memberikan pembelajaran yang efektif. Dalam proses pembelajaran responden yang dapat dijadikan data persepsi adalah pendidik atau peserta didik. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah penggunaan pembelaaran tersebut dapat disenangi atau tidak oleh peserta didik. Tujuan adanya persepsi ini adalah memberikan gambaran umum terhadap penilaian sesorang dalam pelaksanaan pembalajaran. Molaga (2015:5) memberikan peryataan dalam penelitian yang dilakukannya terhadap persepsi mahasiswa tentang efektifitas pembelajaran perlu dilakukan sebab menjadi bagian yang terpenting untuk mengukur keberhasilan suaatu proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, dapat ditegaskan bahwa persepsi terhadap pembelajaran perlu dilakukan untuk memberikan gambaran dan penilain dari keberhasialan dan kelemahan dari suatu proses pembelajaran.

(4)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Persepsi Mahasiswa terhadap Pemanfaatan Youtube

dalam Pembelajaran Mata Kuliah Membaca 14 Selain itu juga, pendidik perlu memperispkan

dan mengombinasikan pembelajarannya dengan teknologi. Menurut Wijaya dan Yadewani (2015:104) “Penggunaan teknologi diharapkan mampu memberikan manfaat yang besar baik di dunia pendidikan maupun didunia bisnis.” Selain itu, Yusriah (2008:53) memberikan pandangan bahwa teknologi informasi dan komunikasi telah mempengaruhi ber-bagai aktivitas kehidupan manusia ter-masuk dunia pendidikan. Berdasarkan hal tersebut dapat ditegaskan bahwa teknologi berperan penting dalam dunia pendidikan.

Selanjutnya, hal ini juga sesuai dengan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) menganai pengintegrasian teknologi ke dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu, dalam pembelajran membaca juga perlu mengintegrasikan teknologi untuk memberikan pembelajaran yang lebih efektif dan menyenagkan. Pembelajaran membaca dianggap pembelajran yang paling membosankan, sebab tingkat motivasi membaca mahasiswa Indonesia masih dilevel rendah dibanding dengan dengara Cina dan negara-negara maju lainnya. Oleh sebab itu, peru kiranya pemanfaatan youtube dalam proses pembelajaran membaca agar mahasiswa tidak merasa bosan dan jenuh ketika mengikuti mata kuliah membaca.

Youtube merupakan jejaringan yang berbentuk audio visual. Youtube merupakan situs sosial yang sangat populer dalam kalangan masyarakat gelobal. Semuan informasi banyak didapatkan dari yotube hingga belahan dunia dapat dicarai informasinya melalui youtube. Seperti yang dinyatakan oleh Keong dan Carol (2013:250) bahwa youtube saat ini dijadikan jejaring sosial yang banyak dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.

Youtube merupakan salah satu rangkaian sosial yang sangat popular dalam kalangan masyarakat global. Laman sosial yotube ini telah diasaskan oleh Chad Hurley, Steven Chen dan Jawed Karim. Kini, laman sosial Youtube bukan lagi sekadar

digunakan untuk berkongsikan video-video peribadi, komersial dan sebagainya, malah laman sosial Youtube juga telah digunakan sebagai salah satu medium pembelajaran. Buktinya, pada tahun 2009 dan 2010 laman sosial Youtube telah terpilih sebagai laman perkongsian video yang mendapat undian terbanyak dalam „The Emerging List of Top 100 Tools for Learning‟. Oleh itu, kebenaran bahawa laman sosial Youtube boleh membantu dalam proses pembelajaran seseorang individu (Keong dan Carol, 2013:250)

Berdasarkan pernyatan tersebut dapat dinyatakan bahwa youtube dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Pengintegrasian youtube dalam pembelajaran memebrikan proses pembelajaran yang menarik, inovatif, kratif, dan menyenagkan dalam proses pembelajaran membaca.

(5)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Persepsi Mahasiswa terhadap Pemanfaatan Youtube

dalam Pembelajaran Mata Kuliah Membaca 15 pembelajaran menjadi efektif. Dengan adanya

penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan penelaah lain untuk dapat memanfaatkan youtube dalam mata kuliah lain yang dapat diaplikasikan untuk membantu proses pembelajaran yang aktif, kretaif, inovatif, dan menyenagkan.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Kualitatif memiliki arti penelitian yang memaparkan data berdasarkan data faktual yang diperoleh dari lapangan dan dilaporkan berdasarkan data kontruksi bahasa, bukan data yang berbentuk angka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan memaparkan keadaan objek yang diselidiki (seseorang, lembaga, masyarakat) sebagaimana asalnya, berdasarkan fakta-fakta yang aktual pada saat sekarang (Basori, 2013:101). Pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan data hasil angket/kuisioner tentang persepsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Islam Riau terhadap pemanfaatan youtube dalam pembelajran mata kuliah membaca. Data diperoleh dari mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Islam Riau Pekanbaru semester pertama tahun 2015/2016 yang mengambil mata kuliah membaca sejumlah orang. Analisis data dilakukan dengan mencari rerata dan presentase hasil angket/kuisioner dari responden penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelaahan yang telah dilakukan, teridentifikasi beberapa hasil dalam penelitian ini. Penelitian ini mendeskripsikan tentang persepsi mahasiswa terhadap pemanfaatan youtube dalam pembelajaran mata kuliah membaca. Dalam hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa persepsi mahasiwa terhadap pemanfaatan teknologi terutama youtube direspon positif oleh kalangan mahasiswa. Mereka merasa senang dengan pembelajaran yang mengintegrasikan atau

memanfaatkan teknologi dalam pelaksanaan pembelajaran. Lebih jelas menganai hasil penelaahan ini berikut akan disajikan secara rinci tentang bagaimana persepsi mahasiswa terhadap pemanfaatan youtube dalam pembelajaran mata kuliah membaca.

1.Pembelajaran yang Menyenangkan dan Memotivasi

Setelah dilakukan penelaahan terhadap persepsi mahasiswa terhadap pemanfaatan youtube dapat diketahui bahwa dalam pembelajaran membaca youtube dapat membuat pembelajaran yang menyenangkan dan memotivasi. Banyak aktivitas yang menyenagkan dalam proses pembelajaran sehingga mahasiswa dapat dengan mudah memahami informasi bacaan yang ada di dalam youtube. Mereka merasa senang dengan pembelajaran yang melibatkan teknologi sebab dapat memotivasi mereka untuk memahami informasi lebih jauh. Hal ini membuktikan youtube memberikan peran penting dalam pembelajaran membaca. Selain itu, motivasi juga dapat diberikan dalam proses pembelajaran. Mahasiswa dirangsang dengan materi yang menarik sehingga mereka lebih giat untuk membaca. Mahasiswa ditayangkan beberapa video dari youtube yang berisi pentingnya kegiatan membaca. Mahasiswa diberikan pemahaman bahwa membaca dapat dijadikan senjata untuk mengenali dunia. Membaca dalam konteks yang moderen ini tidak hanya menggunakan buku, tetapi dapat menggunakan beberapa media, misalnya youtube. Dengan adanya youtube tingkat literasi mahasiswa menjadi termotivasi. Dari hasil informasi yang dimintai keterangan dari 50 responden penelitian ini dapat diketahui persepsi mahasiswa setuju bahwa pemanfaatan youtube dalam pembelajaran membaca dapat membuat pembelajaran yeng menyenagkan dan memotivasi yanki dengan presentase 48%.

Tabel 1

Pembelajaran yang Menyenangkan dan Memotivasi

No Kriteria Jumlah Presentase 1 Sangat setuju 15 30

(6)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Persepsi Mahasiswa terhadap Pemanfaatan Youtube

dalam Pembelajaran Mata Kuliah Membaca 16

3 Cukup setuju 9 18

4 Tidak setuju 2 4

5 Sangat tidak setuju 0 0

50 100

Berdasarkan tebel tersebut dapat diketahui bahwa dari 50 responden yang dimintai keterangan 30% memberikan pernyatan sangat setuju, 48% menyatakan setuju, dan 18 persen cukup setuju, dan 0% menyatakan tidak setuju. Persentase setuju dengan sangat setuju menduduku posisi terbanyak dalam persepsi mahasiswa. Hal ini membuktikan dengan memanfatkan youtube dalam pembelajaran membaca menjadi satu model atau cara memberikan motivasi membaca dan membuat pembelajaran lebih menyenagkan.

Grafik 1

Pembelajaran yang Menyenangkan dan Memotivasi

2. Membuat Mahasiswa Tergugah Menemukan Hal yang Baru

Pembelajaran membaca dengan memanfatkan youtube juga dapat membuat mahasiswa tergugah menemukan hal-hal baru. Mengapa tidak dengan youtube mahasiswa merasa terpancing untuk mencari informasi-informasi baru dari materi yang telah dipelajari dalam proses pembelajaran membaca. Penayangan video insviratif membaca memberikan pengaruh terhadap rasa kemauan mahasiswa untuk mencari informasi-informasi baru dari hasil bacaan. Berdasarkan 50 responden yang

dimintai keterangan tentang bagaimana pemanfaatan youtube dalam pembelajaran membaca diketahui bahwa 42% mahasiswa setuju bahwa youtube dapat membuat mahasiswa tergugah untuk menemukan hal yang baru dalam proses memahami isi bacaan yang ada di dalam youtube.

Tabel 2

Tergugah Menemukan Hal yang Baru

No Kriteria Jumlah Presentase 1 Sangat setuju 10 20

2 Setuju 21 42

3 Cukup setuju 10 20

4 Tidak setuju 5 10

5 Sangat tidak setuju 4 8

50 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 20% menyatakan sangat setuju, 42% setuju, 20% cukup setuju, 10% tidak setuju, dan 8% sangat tidak setuju. Presentase terbanyak yakni pada kategori setuju 42%. Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa setuju bahwa pemanfaatan youtube dalam pembelajaran membaca dapat membuat mahasiswa tergugah dengan hal-hal baru.

Grafik 2

Tergugah Menemukan Hal yang Baru

3.Menciptakan Pembelajaran yang Aktif Pembelajaran yang aktif adalah pembelajaran yang bersentral pada mahasiswa. Titik fokus pembelajaran yang aktif adalah mahasiswa dan 0

10 20 30 40 50 60

Sangat Setuju

Setuju Cukup Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak setuju

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

Sangat setuju

Setuju Cukup Setuju

Tidak Setuju

(7)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Persepsi Mahasiswa terhadap Pemanfaatan Youtube

dalam Pembelajaran Mata Kuliah Membaca 17 hasil yang didapatkan oleh mahasiswa tersebut

setelah mengikuti pembelajaran. Satu cara untuk membuat pembelajaran menjadi aktif adalah dengan memanfaatkan youtube. Dalam hal ini youtube dimanfaatkan dalam proses pembelajaran membaca. Mahasiswa diberikan tayangan tentang materi yang akan dipelajari melalui media youtube. Kondisi inilah yang memberikan respon positif terhadap mahasiswa, mereka merasa pembelajaran lebih berarti walaupun kondisi pembelajaran santai. Mereka juga dituntut untuk aktif memunculkan ide atau pendapat dari hasil berpikir kritis terhadap materi yang disampaikan melalui tayangan video youtube. Setelah mereka menyaksikan materi yang dipaparkan, mahasiswa diminta untuk memberikan komentar dan kritikan secara selektif tentang isi materi yang diinformasikan melalui video youtube. Dalam proses pemberian kritik mahasiswa dituntut untuk dapat berpikir secara kritis dan logis. Dengan demikian, menjadikan pembelajar aktif dalam diskusi dua arah antara mahsiswa yang satu dengan mahasiswa yang lain. Dalam hal ini dosen hanya sebagai vasilitator untuk menghubungkan mahasiswa yang akan memberikan tanggapannya secara aktif. Dari hasil informasi yang didapat dari 50 responden dapat diketahui bahwa 46% menyatakan bahwa mereka sangat setuju bahwa pemanfaatan youtube dalam pembelajaran membaca dapat menciptakan pembelajaran yang aktif.

Tabel 3

Menciptakan Pembelajaran yang Aktif No Kriteria Jumlah Presentase

1 Sangat setuju 23 46

2 Setuju 19 38

3 Cukup setuju 5 10

4 Tidak setuju 2 4

5 Sangat tidak setuju 1 2

50 100

Berdasarkan data di atas dapat dikethui bahwa persepsi mahasiswa sangat setuju dengan pemanfaatan youtube dalam pembelajaran membaca dapat menciptakan pembelajaran yang aktif yakni dengan 46%. Selanjutnya

38% setuju, 10% cukup setuju, dan 2% sangat setuju. Hal ini memberikan pemahaman kepada kita bahwa pemanfaatan youtube dalam pembelajaran membaca dapat menciptakan pembelajaran yang aktif.

Grafik 3

Menciptakan Pembelajaran yang Aktif

4. Menciptakan Pembelajaran yang Inovatif Pembelajaran membaca yang memanfaatkan youtube dapat menciptakan pembelajaran yang inovatif. Pembelajaran yang inovatif adalah pembelajaran yang memusatkan perhatian pada mahasiswa dengan memberikan peluang penuh kepada mahasiswa untuk mengkonstruksi secara mandiri dan memberikan pemaknaan akan informasi yang diperolehnya melalui tayangan video di youtube. Mahasiswa dituntut untuk menginteranalisasi, membantuk kembali, atau menstransformasikan informasi baru. Dalam hal ini mahasiswa dituntut untuk mengkostruksi informasi yang diperolehnya dengan landasan berpikir secara kritis. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari 50 responden diketahui bahwa persepsi mahasiswa terhadap pemanfaatan youtube dalam pembelajaran membaca berkategori tinggi dengan presentase 64%. Data secara terperinci dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

Sangat setuju

Setuju Cukup Setuju

Tidak Setuju

(8)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Persepsi Mahasiswa terhadap Pemanfaatan Youtube

dalam Pembelajaran Mata Kuliah Membaca 18 Tebel 4

Menciptakan Pembelajaran yang Inovatif

No Kriteria Jumlah Presentase

1 Sangat setuju 32 64

2 Setuju 11 22

3 Cukup setuju 5 10

4 Tidak setuju 2 4

5 Sangat tidak setuju 0 0

50 100

Berdasarkan informasi dari tabel tersebut dapat diketahui 64% sangat setuju, 22% setuju, 10% cukup setuju, 4% tidak setuju, dan 0% sangat tidak setuju. Hal ini memberikan pemahaman kepada kita bahwa pemanfaatan youtube dalam pembelajaran membaca berperan penting sebab dapat menciptakan pembelajaran yang inovatif. Pembelajaran yang difokuskan pada mahasiswa dengan menkonstruksi kembali informasi yang diperoleh dari tayangan video dari youtube.

Grafik 4

Menciptakan Pembelajaran yang Inovatif

5. Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif Pembelajaran yang kretif adalah cara membelajarkan mahasiswa dengan memberikan peluang penuh kepada mahasiswa untuk memilih caranya sendiri dalam belajar dan bertanya. Mahasiswa dibebaskan melakukan aktivitas yang beragam untuk mengembangkan keterampilan, sikap, dan pemahamannya terhadap sumber materi ajar.

Materi yang disampaikan dalam hal ini adalah video tentang membaca yang ditanyangkan melalui youtube. Mahasiswa diberikan peluang penuh sekreatif mungkin untuk memahami materi sesuai dengan tingkan pemahaman mereka masing-masing. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari 50 responden diketahui bahwa pemanfaatan yourube dalam pembelajaran membaca dapat menciptakan pembelajaran yang kreatif hal ini terlihat 68% persepsi mahasiswa menjawab sangat setuju.

Tebel 5

Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif No Kriteria Jumlah Presentase

1 Sangat setuju 34 68

2 Setuju 8 16

3 Cukup setuju 5 10

4 Tidak setuju 3 6

5 Sangat tidak setuju 0 0

50 100

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa pemanfaatan youtube dalam pembelajaran membaca berkategori tinggi yakni 68% dengan distribusi jawaban sangat setuju, 16% setuju, 10% cukup setuju, 6% tidak setuju, dan 0% sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran membaca dengan memanfaatkan youtube memiliki pengaruh yang penting terhadap menciptakan pembelajaran yang kreatif.

Grafik 5

Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif 0

10 20 30 40 50 60 70

Sangat Setuju

Setuju Cukup Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Sangat Setuju

Setuju Cukup Setuju

Tidak Setuju

(9)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Persepsi Mahasiswa terhadap Pemanfaatan Youtube

dalam Pembelajaran Mata Kuliah Membaca 19 6. Memperluas Wawasan

Wawasan dapat diperluas dengan beberapa cara. Wawasan biasanya berhubungan dengan cara pandang seseorang terhadap objek yang dinilai. Begitu juga dengan pembelajaran, pembelajaran ternyata dapat memberikan masukan yang berarti dalam memperluas wawasan seseorang. Sebab belajar tidak hanya dilakukan secara formal tetapi juga dapat dilakukan secara empiris. Berdasarkan hal tersebut penelaahan ini memanfaatkan youtube dalam pembelajaran membaca. Dengan adanya youtube dalam pembelajaran membaca dapat menambah wawasan mahasiswa. Mahasiswa dapat berbagai hal yang baru dari materi yang tayangkan mengenai membaca di youtube dan memberikan ilmu yang belum dipahaminya secara mendalam. Selain itu, mahasiswa juga dapat mencari beberapa informasi bacaan lain tentang membaca sehingga kekayaan intelektual mahasiswa selalu bertambah dan terkini. Berdasarkan informasi dari 50 responden dapat diketahui bahwa persepsi mahasiswa setuju bahwa pemanfaatan youtube dalam pembelajaran membaca dapat menambah wawasan.

Tebel 6

Memperluas Wawasan

No Kriteria Jumlah Presentase

1 Sangat setuju 7 14

2 Setuju 15 30

3 Cukup setuju 12 24

4 Tidak setuju 7 14

5 Sangat tidak setuju 9 18

50 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pemanfaatan youtube dalam pembalajaran membaca berperan penting terhadap wawasan yang akan diperoleh. Dengan seringnya memanfaatkan youtube maka wawasan mahasiswa semakin bertambah. Banyak hal-hal baru yang tidak diketahui sebelumnya tentang ilmu pengetahuan dengan youtube mereka dapat mengetahuinya dengan mudah dan cepat karena youtube dapat diakses dengan mudah dan cepat. Berdasarkan hal ini 10% mahasiswa sangat setuju terhadap pemanfaatan youtube

dapat menambah wawasan mahasiswa, 30% mahasiswa setuju, 24% cukup setuju, dan 14% tidak setuju, dan 18% sangat tidak setuju. Berdasarkan informasi dari 50 responden dapat diketahui bahwa persepsi mahasiswa setuju bahwa pemanfaatan youtube dalam pembelajaran membaca dapat menambah wawasan.

Grafik 6

Memperluas Wawasan

7. Mempermudah Memahami Materi Bacaan dan Informasi

Pemanfaatan youtube dalam pembelajaran membaca ternyata dapat memberikan kemudahan kepada mahasiswa dalam memahmi materi bacaan atau informasi bacaan. Dengan kata lain mahasiswa dimudahkan memahami informasi dengan cara apa yang dilihat, dialami, dan dirasakan dalam pembelajaran memberikan konstribusi yang penting untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaran dilaksanakan dengan kekontekstualan dari permasalahan yang sedang dialmi olaeh mahasiswa. Mahasiswa dimudahkan untuk memahami informasi dengan bantuan video yang ditayangkan melalui youtube. Semua informasi tersedia di laman youtube. Mahasiswa juga diberikan kemudahan dalam mengikuti pembelajaran sesuai dengan cara mereka sendiri belajar. Mahasiswa diajak untuk memahami berbagai informasi menganai

0 5 10 15 20 25 30 35

Sangat Setuju

Setuju Cukup Setuju

Tidak Setuju

(10)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Persepsi Mahasiswa terhadap Pemanfaatan Youtube

dalam Pembelajaran Mata Kuliah Membaca 20 membaca melalui laman youtube. Namun

akses yang dilakukan oleh mahasiswa bukan bebas tanpa batas melainkan dengan pengawasan dan perintah dari dosen. Sebab jika mahasiswa diminta untuk bebas mengakses laman, maka pembelajaran yang diinginkan tidak akan tercapai. Jadi dosen harus memberikan pengawasan yang baik dalam proses pembelajaran membaca dengan memanfaatkan youtube. Berdasarkan hasil informasi yang diperoleh dari 50 responden terkait tentang persepsi mahasiswa terhadap pemanfaatan youtube dalam pembelajaran membaca berkategori tinggi, yakni dengan 52% menyatakan sangat setuju bahwa youtube dapat mempermudah mahasiswa dalam memahami materi bacaan atau informasi.

Tebel 7

Mempermudah Memahami Materi Bacaan dan Informasi

No Kriteria Jumlah Presentase 1 Sangat setuju 26 52

2 Setuju 12 24

3 Cukup setuju 11 22

4 Tidak setuju 0 0

5 Sangat tidak setuju 1 2

50 100

Berdasarkan data dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pemnfaatan youtube dalam pembelajaran membaca memiliki pengaruh yang baik terhadap pembelajaran membaca. Persepsi mahasiswa terkait tentang pemanfaatan youtube dalam pembelajaran membaca dapat diketahui bahwa 52% menyatakan sangat setuju dapat mempermudah mahasiswa memahami materi bacaan dan informasi bacaan. Selanjutnya, 24% menyatakan setuju, 22% menyatakan cukup setuju, tidak setuju 0%, dan sangat tidak setujua 2%. Hal ini membuktikan bahwa pemanfaatan youtube dalam pembelajaran membaca dapat mempermudah mahasiswa memahami materi bacaan dan informasi bacaan.

Grafik 7

Mempermudah Memahami Materi Bacaan dan Informasi

8.Membuat Pembelajaran yang Santai tetapi Bermakna

Pembelajaran di abad ke-21 memberikan rekomendasi bahwa pembelajaran harus bersifat santai dan bermakna. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) juga diberikan penegasan bahwa pembelajaran harus dipadukan dengan teknologi dan informasi agar pembelajaran dapat bersifat bermakna. Dalam proses pembelajaran membaca dimanfaatkan youtube dalam pelaksanaannya ternyata hasil persepsi mahasiswa menandakan bahwa youtube berperan ampuh dalam menciptakan pembelajaran membaca yang bersifat santai dan bermakna. Santai yang dimaksud dalam pembelajaran ini bukanlah santai dalam konteks negatif (santai tanpa melakukan aktivitas pembelajaran) mahasiswa tetap melakukan aktivitas pembelajaran namun diberikan kebebasan kepada mereka masing-masing bagaimana menyikapi pembelajaran dengan hasil akhir ada informasi yang didapatkannya. Mahasiswa tidak dipaksa harus melakukan kegiatan namun mereka akan melakukan pembelajaran dengan cara mereka sendiri tetapi tetap dalam koredor tujuan yang sama. Berdasarkan hasil informasi 50 responden terkait tentang pemanfataan youtube

0 10 20 30 40 50 60

Sangat Setuju

Setuju Cukup Setuju

Tidak Setuju

(11)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Persepsi Mahasiswa terhadap Pemanfaatan Youtube

dalam Pembelajaran Mata Kuliah Membaca 21 dalam pembelajaran membaca dapat diketahui

bahwa mahasiswa sangan setuju bahwa pemanfaatan youtube dapat menciptakan pembelajaran santai dan bermakna.

Tabel 8

Membuat Pembelajaran yang Santai tetapi Bermakna

No Kriteria Jumlah Presentase 1 Sangat setuju 29 58

2 Setuju 11 22

3 Cukup setuju 3 6

4 Tidak setuju 4 8

5 Sangat tidak setuju 3 6

50 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pemanfaatan youtube dalam pembelajaran dapat menciptakan pembelajaran yang santai dan bermakna. Mahasiswa tidak tegang dalam mengikuti pembelajaran, sebab ketegangan mahasiswa dalam pengikuti pembelajaran dapat mengakibatkan informasi yang akan dicapai tidak sesuai tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai dengan baik. Hal ini disebabkan bahwa pembelajaran tidak dilakukan dengan santai tetapi menegangkan. Dari hasil persepsi mahasiswa terhadap pemanfaatan youtube dalam pembelajaran membaca diketahui 58% menyatakan sangat setuju, 22% menyatakan setuju, 6% menyatakan cukup setuju, dan 8% menyatakan tidak setuju, dan 6% menyatakan sangat tidak setuju bahwa pemanfatan youtube dalam pembelajaran membaca dapat menciptakan pembelajaran yang santai dan bermakna.

Grafik 8

Membuat Pembelajaran yang Santai tetapi Bermakna

SIMPULAN

Berdasarhan hasil peneltian yang telah dilakukan terkait tentang persepsi mahasiswa terhadap pemanfaatan youtube dalam pembelajaran membaca dapat dikethui bahwa youtube dapat dijadikan satu sarana pembelajaran yang dapat dilakukan untuk merekonstruksi pembelajaran yang sudah ada. Dengan memanfaatkan youtube dalam pembelajaran membaca mahasiswa lebih antusias mengikuti pembelajaran membaca. Kerinduan dan keantusiasan mahasiswa itulah yang akan kita harapkan dalam pembelajaran. Selain itu, pembelajaran mesti melibatkan teknologi apapaun bentuk aplikasi yang diagunakan dapat memberikan kesan yang baik dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pemanfaatan youtube dalam pembelajaran membaca dapat (a) membuat pembelajaran yang menyenangkan dan memotivasi, (b) membuat mahasiswa tergugah menemukan hal yang baru, (c) menciptakan pembelajaran yang aktif, (d) menciptakan pembelajaran yang inovatif, (e) menciptakan pembelajaran yang kreatif, (f) memperluas wawasan, (g) mempermudah memahami materi bacaan dan informasi, (h) membuat pembelajaran yang santai tetapi bermakna.

REFERENSI

Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Walgito, Bomo. 2004. Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.

Keong, Tan Choon dan Carol Binti Abu. 2013. Pengaplikasian Video Youtube: Bahan Bantu Mengajar (BBM) dalam Proses Pengajaran dan Pembelajaran Mata Pelajaran Sains Sosial. Seminar Pendidikan Sejarah dan Geografi 2013 (UMS, 29 – 30 Ogos 2013)

Wijaya, Reni dan Dorris Yadewani. 2015. Persepsi Mahasiswa terhadap Pemanfaatan E-Commerce. Jurnal Teknologi Informasi & Pendidikan 0

10 20 30 40 50 60 70

Sangat Setuju

Setuju Cukup Setuju

Tidak Setuju

(12)

Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

Persepsi Mahasiswa terhadap Pemanfaatan Youtube

dalam Pembelajaran Mata Kuliah Membaca 22 ISSN: 2086-4981 VOL. 8 NO. 1

Maret 2015.

Yusriyah, Kiayati. 2008. Persepsi Mahasiswa terhadap Manfaat dan Kemudahan Penggunaan V-Lab Riset Operasional. Jurnal Psikologi Volume 2, No. 1, Desember 2008

Basori, 2013. Pemanfaatan Social Learning Network ”Edmodo” dalam Membantu Perkuliahan Teori Bodi Otomotif di Prodi PTM JPTK FKIP UNS. JIPTEK, Vol. VI No.2, Juli 2013. Page; 99-105.

Molaga. 2015. Persepsi Mahasiswa terhadap Efektifitas Pembelajaran melalui Grup di Facebook. Jurnal JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ISSN. 2442-6962 Vol. 4, No. 1 (2015) 1 www.publikasi.unitri.ac.id

Toha, Miftah. 2003. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Rakhmat, Jalaludian. 2007. Psikologi

Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Waidi. 2006. The Art of Re-enggineering Your Mind of Success. Jakarta: Gramedia. Suharman. 2005. Psikologi Kognitif.

Surabaya: Srikandi.

Gambar

Grafik 2 Tergugah Menemukan Hal yang Baru
Tabel 3 diperolehnya melalui tayangan video di
Grafik 5 Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif
membaca melalui laman . Namun Grafik 7 akses yang dilakukan oleh mahasiswa bukan youtubeMempermudah Memahami Materi Bacaan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penyelenggaraan pemerintahan kita Good governance menjadi sangat penting dan strategis, mengingat kemunculannya di saat penyelenggaraan pemerintah indonesia

1. Pelaksanaan pelatihan/ permagangan bagi petani/ masyarakat. Hambatan yang dihadapi P4S dalam pelaksanaan kegiatannya. Pengembangan jejaring kerja, baik dalam usaha maupun dalam

penelitian ini adalah: (1) dengan metode membaca SQ3R dalam pembelajaran keterampilan membaca dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa dalam perkuliahan

Persepsi mahasiswa pendidikan biologi UIN Ar-Raniry terhadap pembelajaran daring pada mata kuliah biologi umum di masa pandemi covid-19 dalam penelitian ini

Data penilaian yang digunakan untuk menilai persepsi mahasiswa terhadap teknologi informasi pada pembelajaran dalam jaringan pada mata kuliah akuntansi keuangan ini

Puji dan syukur kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’aala saya ucapkan atas limpahan rahmat karunia dan kasih sayang-Nya sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Persepsi

dalam setiap ucapan yang dikeluarkannya. Selain itu, di titik-titik wilayah Ambon Card tentunya banyak ditemui nama fam atau marga Ambon seperti Pattiasina; Pat- tipelohi,

Tatapan mata yang sendu para duafa’ membuat saya tergugah untuk meringankan beban mereka Lebih baik untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri daripada membantu orang lain Melihat