• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 SELAT KUALA KAPUAS KABUPATEN KAPUAS Melania Sugiyarti E-mail: Melaniagmail.com Guru SMP Negeri I Kuala Kapuas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 SELAT KUALA KAPUAS KABUPATEN KAPUAS Melania Sugiyarti E-mail: Melaniagmail.com Guru SMP Negeri I Kuala Kapuas"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI

EKSPOSITORIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK

PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 SELAT KUALA KAPUAS

KABUPATEN KAPUAS

Melania Sugiyarti

E-mail:

Melania@gmail.com

Guru SMP Negeri I Kuala Kapuas

ABSTRACT

This recearch aims in writing expository narrative essay using the scientific approch (1) lesson planning Indonesian based scientific approach appropriate curriculum in class VIII F 2013 SMP Negeri 1 Strait Kuala Kapuas, (2) the implementation of llellaning Indonesian based scientific approch appropriate curriculum in class VIII F 2013 SMP Negeri 1 Strait, (3) evaluation of learning Indonesian appropriate scientific approach scientific approch appropriate curriculum in class VIII F 2013 SMP Negeri 1 Strait, and (4) the narrative Indonesia based scientific approach appropriate curriculum in class VIII F 2013 SMP Negeri 1 Strait Kuala Kapuas.

The design of the study using a scientific approach in teaching writing method can evaluate and get a association betwee other language skills, including the study of case, 1) fist environmental factors, 2) intelligence, 3) personality learners, 4) the growth of learners, 5) maturity learners. The resuls of direct research because it has the implementation of the 1) curriculum organizational structure to establish the position of aspects of expository narative skills, 2) determination of material and svientific strategies in learning, 3) attitudes of teachers in teaching, 4) the attitude of teachers in addressing the difficulties faced by learners in ekspositoris naarative writing process, 5) thr determination of the type of learners.

The results showed that (1) in the fifth stage of the learning plan the mainn activities planned scientific approach to the commponent measures of learning, 2) in the fifth stage of the implementation of the main activities andd implemented in two or three meeting, 3) in the assessment of learning evaluation phase includes assesing aspects of knowledge and skills, and 4) the constraints experienced by teachers is a discrepancy text structure, keruntutan exposure , use sentences, vocabulary, penerikan title, and use EYD in writing of learners.

(2)

2

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan bagian yang integral dalam pembangunan. Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas. Manusia yang berkualitas telah terkandung secara jelas dalam tujuan pendidikan nasional.

Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum tingkat satuan pendidikan yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014. Kurikulum 2013 telah memenuhi dua dimensi kurikulum yaitu rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Berdasarkan fenomena di atas, penelitian ini berkaitan dengan keterampilan menulis secara khusus keterampilan menulis narasi ekspositorik dengan menggunakan pendekatan saintifik pada kelas VIII F SMP Negeri 1 Selat Kuala Kapuas, Kabupaten Kapuas. Pembelajaran keterampilan menulis narasi ekspositorik dengan menggunakan pendekatan saintifik diharapkan dapat membantu peserta didik dalam. Keterampilan menulis narasi ekspositorik dengan menggunakan pendekatan saintifik pada kelas VIII F SMP Negeri 1 Selat Kuala Kapuas, Kabupaten Kapuas.

Pembahasan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini, dipusatkan pada upaya peningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas VIII F SMP N -1 Selat, Kabupaten Kapuas.

(3)

3 peserta didik dalam pembelajaran

menulis. Peserta didik menganggap bahwa pelajaran bahasa dan sastra Indonesia sangat mudah dan membosankan. (b) Kurangnya pemahaman mengenai materi menulis seperti merangkaikan kalimat menjadi paragrat yang baik, ejaan, diksi, dan lain sebagainya. (c) Motivasi belajar peserta didik rendah . (d) Sarana dan prasarana kurang mendukung. Faktor eksternal berasal dari luar peserta didk itu sendiri, dukungan dari orang tua, masyarakat, kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dari berbagai faktor tersebut guru memegang peranan penting, karena gurulah yang bertanggung jawab terhadap pembelajaran siswa.

METODE PENELITIAN

Metode pengajaran menulis dapat mengevaluasi dan dapat informasi adanya asosiasi antara keterampilan berbahasa yang lain, di antaranya adalah penelitian terhadap kasus 1) faktor lingkungan pertama, 2) intelegensi, 3) kepribadian peserta didik, 4) pertumbuhan peserta didik, 5) kedewasaan peserta didik. Hasil

penelitian tidak langsung karena mempunyai implementasi terhadap 1) struktur organisasi kurikulum untuk menetapkan posisi aspek pengajaran menulis, 2) penentuan bahan dan metode pengajaran mengarang, 3) sikap guru dalam pengajaran mengarang, 3) sikap guru dalam menangani kesuliatan yang dihadapi oleh peserta didik dalam proses menulis, 4) penetapan jenis bimbingan terhadap peserta didik.

Dalam penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dengan menarasikan hasil pengamatan terhadap faktor eksternal dan internal. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian tindakan kelas,

yang dilakukan melalui tiga siklus penelitian yakni, siklus I, siklus II, dan siklus III.

Instrumen Penelitian

(4)

4 karangan narasi ekspositoris

menggunakan pendekatan saintifik.

Nontes digunakan untuk

mengumpulkan data tentang perubahan perilaku siswa selama mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi ekpositoris dengan menggunkan pendekatan saintifik. Teknik analisis data pada penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara

kuantitatif dan kualitatif.

1. Teknik Kuantitatif

Teknik kuantitatif dipakai untuk menganalisis data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan pendekatan saintifik pada siklus 1 , siklus II, dan siklus III. Hasil Tes ditulis secara presentase dengan langkah-langkah berikut: (1) merekan nilai yang diperoleh siswa; (2) menghitung nilai komulatif dari tugas-tugas siswa; (3) menghitung nilai rata-rata; (4) menghitung presentase.

Presentase ditulis dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

K

P = X 100

N x R

Keterangan:

P : Nilai presentase kemampuan siswa K: Nilai komulatif (jumlah nilai) dalam satu kelas

N : Nilai maksimal soal tes

R : Jumlah responden dalam satu kelas Hasil perhitungan dari masing-masing siklus kemudian dibandingkan yaitu antara hasil siklus 1,siklus II, dengan hasil siklus III, Hasil ini akan memberikan gambaran mengenai presentase peningkatan keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan pendekatan saintifik .

2. Teknik Kualitatif

(5)

5 jurnal dianalisis dengan membaca

seluruh jurnal siswa dan guru. Data wawancara dianalisis dengan cara membaca lagi data wawancara.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Hasil Penilaian Tes Prasiklus

Sebelum memulai tindakan siklus 1, siklus II, dan siklus II, peneliti melakukan tindakan prasiklus terlebih dahulu. Hasil tes prasiklus berupa keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris sebelum dilaksanakannya penelitian. Hasil tes prasiklus berfungsi untuk mengetahui keadaan awal keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris siswa. Nilai tersebut juga digunakan untuk membandingkan dan menentukan standar ketuntasan pada siklus 1, siklus II, dan siklus III.

Tabel 1. Rata-rata Perolehan Nilai

Tiap Aspek pada Tes Prasiklus

No Aspeks

Jumlah Kurang 311,8/

6 =52,3 Sumber: data primer, diolah, 2016

Pada tabel 1 dapat diambil kesimpulan bahwa keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi ekspositoris menggunakan pendekatan saintifik pada prasiklus di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata untuk aspek keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris pada tes prasiklus sebesar 52,3.

Hasil dari masing-masing aspek dapat dilihat pada diagram berikut.

57.1

(6)

6

Menulis Karangan Narasi Ekspositoris

dari Tiap Aspek Penilaian

Pada gambar di atas dapat dilihat nilai rata-rata siswa dalam aspek kelengkapan struktur teks biografi sebesar 57,1, aspek keruntuan pemaparan sebesar 50, aspek penggunaan kalimat sebesar 48, aspek kosakata sebesar 46,1, aspek kemenarikan judul 57,6, dan aspek ketepatan penggunaan EYD sebesar 60.

2. Hasil Penelitian Tes Siklus 1

Hasil tes pada siklus 1 merupakan hasil tes keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan pendekatan saintifik. Pada siklus 1 dilaksanakan satu kali pertemuan. Hasil tes pada siklus I dijabarkan di bawah ini dengan penjabaran hasil tes keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris dan hasil pada masing-masing indikator. Tingkat keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi ekspositoris pada siklus I diperoleh setelah pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan pendekatan saintifik.

Hasil dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2 Rata-rata Perolehan Nilai Tiap Aspek pada Tes Siklus I

Sumber: data primer, diolah, 2016 Pada tabel 2 dapat diambil kesimpulan bahwa keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi ekspositoris pada siklus I telah mengalami peningkatan dan berkategari cukup. Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata- rata untuk aspek keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris pada tes siklus I sebesar 57,4.

Hasil nilai rata-rata keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan pendekatan saintifik mencakup beberapa aspek , yaitu kelengkapan struktur teks biografi, keruntuan

No Aspek Penilaian Kategori Nilai Rata-rata

1. Kelengkapan struktur teks biografi

Kurang 44,8

2. Keruntutan pemapaparan

Cukup 57,8

3. Penggunaan kalimat Cukup 64,1 4. Kosa kata Cukup 58,8 5. Kemenarikan judul Cukup 63,3 6. Ketepatan

penggunaan EYD dalam karangan narasi ekspositoris

Cukup 55,4

(7)

7 pemapaparan, penggunaan kalimat,

kosakata , kemenarikan judul, ketepatan penggunaan EYD dalam karangan narasi ekspositoris. Hasil dari masing-masing aspek dapat dilihat pada diagram berikut.

44.8

57.8 64.1 58.8 63.3 55.4

0 10 20 30 40 50 60 70

Diagraf 2 Hasil Tes Siklus I Menulis

Karangan Narasi Ekspositoris Dari Aspek Penilaian

Hasil diagraf di atas dapat dilihat nilai rata-rata siswa dalam aspek kelegkapan struktur teks biografi sebesar 44,8, aspek keruntutan pemaparan 57,8, penggunaan kalimat sebesar 64,1, kosakata sebesar 58,8, kemenarikan judul 63,3, ketepatan penggunaan EYD sebesar 55,4.

Hasil Penilaian Tes Siklus II

Hasil tes pada siklus II merupakan hasil tes keterampilan

menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan pendekatan saintifik. Hasil tes pada siklus II dijabarkan di bawah ini dengan penjabaran hasil tes keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris dan hasil pada masing-masing indikator. Tingkat keterampilan siswa pada siklus II diperoleh setelah pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan pendekatan saintifik. Hasil dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3 Rata-rata Perolehan Nilai Tiap Aspek pada Tes Siklus II

Sumber: data primer, diolah, 2016

No Aspek Penilaian Kategori Nilai

Rata-rata 1. Kelengkapan

struktur teks biografi

Cukup 60,1

2. Keruntutan pemapaparan

Cukup 51,6

3. Penggunaan kalimat

Cukup 64,1

4. Kosa kata Cukup 60,2 5. Kemenarikan

judul

Cukup 64

6. Ketepatan penggunaan EYD dalam karangan narasi ekspositoris

Cukup 62,8

Jumlah Cukup 362,8 /6

(8)

8 Pada tabel 3 dapat diambil

kesimpulan bahwa keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi ekspositoris pada siklus II telah mengalami peningkatan dan berkategari cukup. Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata- rata untuk aspek keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris pada tes siklus II sebesar 60,7.

60.1

51.6

64.1 60.2 64 62.8

0

20

40

60

80

Diagraf 3 Hasil Tes Siklus II Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dari

Aspek Penilaian

Hasil diagraf di atas dapat dilihat nilai rata-rata siswa dalam aspek kelengkapan struktur teks biogrsfi karangan narasi ekspositoris sebesar 60,1 aspek keruntutan pemaparan 51,6, penggunaan kalimat sebesar 64,1, kosakata sebesar 60,2, kemenarikan

judul 64,3, ketepatan penggunaan EYD dalam karangan narasi sebesar 62,8.

Hasil Penilaian Tes Siklus III

Hasil tes pada siklus III ini peneliti atau guru kembali memberikan pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan pendekatan saintifik dengan melakukan perbaikan berdasarkan refleksi pada sikus I dan siklus II, hasil tes diperoleh dari tes tertulis siswa setelah menulis karangan narasi ekspositoris. Tes tersebut untuk mengetahui tingkat keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi ekspositoris setelah dilakukan pembelajaran menulis karangan narasi pada siklus III. Penjabaran hasil tes keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris pada siklus III dapat dilihat berikut ini.

(9)

9

Tabel 4 Rata-rata Perolehan Nilai Tiap Aspek pada Tes Siklus III

Sumber: data primer, diolah, 2016 Pada tabel 4 dapat diambil kesimpulan bahwa keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi ekspositoris pada siklus III telah mengalami peningkatan dan berkategari baik. Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata- rata untuk aspek keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris pada tes siklus III sebesar 74,9.

Hasil nilai rata-rata keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan pendekatan saintifik mencakup beberapa aspek , yaitu kelengkapan struktur teks biografi karangan narasi, keruntuan pemapaparan, penggunaan kalimat, kosakata , kemenarikan judul,

ketepatan penggunaan EYD dalam karangan narasi ekspositoris. Hasil dari masing-masing aspek dapat dilihat pada diagram berikut.

70.8

74.3

71.7

82.3

81.3

68.3

0

20

40

60

80

100

Diagraf 4 Hasil Tes Siklus III Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dari

Aspek Penilaian

Dari hasil diagram di atas dapat dilihat nilai rata-rata siswa dalam aspek kelengkapan struktur teks biografi karangan narasi ekspositoris sebesar 70,8, aspek keruntutan pemaparan 74,3, penggunaan kalimat sebesar 71,7, kosakata sebesar 82,3, kemenarikan judul 81,3, ketepatan penggunaan EYD dalam karangan narasi ekspositoris sebesar 68,4.

PEMBAHASAN

Pembahasan hasil penelitian didasarkan pada hasil prasiklus, siklus I siklus II, dan siklus II. Pembahasan

No Aspek Penilaian Kategori Nilai

Rata-rata

1. Kelengkapan struktur teks biografi karangan narasi ekspositoris

Baik 70,8

2. Keruntutan pemapaparan Baik 74,3

3. Penggunaan kalimat Baik 71,7

4. Kosa kata Sangat

Baik

82,3

5. Kemenarikan judul Sangat Baik

81,3

6. Ketepatan penggunaan EYD dalam karangan narasi ekspositoris

Baik 68,3

Jumlah 449 /6 =

74,9

(10)

10 hasil penelitian pada prasiklus,

diperoleh dari hasil tes sedangkan siklus I, siklus II, dan siklus III diperoleh dari data tes dan nontes. Hasil tes dan nontes siklus I, siklus II, dan siklus III digunakan untuk mengetahui peningkatan keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi dan perubahan tingkah laku siswa setelah dilakukan pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan pendekatan saintifik.

Peningkatan Keterampilan

Menulis Keterampilan Menulis

Karangan Narasi Ekspositoris dengan

Menggunakan Pendekatan Saintifik

pada Siswa Kelas VIII F SMP N 1

Selat, Kuala Kapuas Kabupaten

Kapuas

Untuk mengetahui kondisi awal kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi dilakukan tindakan prasiklus, sedangkan untuk siklus I menunjukan dengan pendekatan saintifik . Hasil tes pada siklus I, siklus II menunjukan bahwa tingkat keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi ekspositoris masih di bawah target yang telah ditentukan

untuk siklus I, siklus II, dan siklus III sebesar 74,9.

Untuk mengetahui peningkatan keterampilan siswa dalam keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan pendekatan saintifik digunkan data tes yang diperoleh dari tes pada siklus I, siklus II,dan siklus II. Pada siklus I, siklus II, dan siklus III ditargetkan nilai rata-rata kelas keseluruhan indikator atau nilai komulatif sebesar 78.

Berikut ini uraian peningkatan keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan pendekatan saintifik pada prasiklus, siklus I, siklus II,dan siklus III.

Tabel 5 Perbandingan Peningkatan

Keterampilan Menulis Karangan

Narasi Ekspositoris Prasiklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III

Sumber: data primer, diolah, 2016 No Kategori

Prasiklus Siklus I Siklus II Siklus III

(11)

11 Berdasarkan tabel 5 tersebut

terlihat bahwa nilai rata-rata pada siklus I mencapai 50,6. Nilai rata-rata kelas tersebut termasuk dalam kategori kurang. Dalam pembelajaran katerampilam menulis karangan narasi ekspositoris pada siklus II juga mencapai 55,9. Nilai rata-rata kelas tersebut termasuk dalam kategori kurang . Dalam pembelajaran katerampilam menulis karangan narasi ekspositoris pada siklus III mencapai diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 70,8 dan termasuk dalam kategori baik.

Tabel 6 Perbandingan Peningkatan

Keterampilan Menulis Karangan

Narasi Ekspositoris Prasiklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III

Sumber: data primer, diolah, 2016

Keterangan:

1 = kelengkapan struktur teks biografi

2 = keruntutan pemaparan 3 = penggunaan kalimat 4 = kosakata

5 = kemenarikan judu

6 = ketepatan penggunaan EYD dalam berita

PS = Prasiklus SI = Siklus I SII = Siklus II

NA=Nilai Akhit (Nilai akhir komulatif menulis

karangan narasi

ekspositoris )

Berdasarkan tabel 6 tersebut dapat diketahui peningkatan yang terjadi pada tiap aspek. Pada aspek pertama adalah kelengkapan unsur-unsur karangan narasi ekspositoris , hasil tes keterampilan awal siswa menunjukan nilai rata-rata keterampilan awal pada prasiklus sebesar 48, sedangkan pada siklus I sebesar 57,4 dan selanjutnya pada siklus II sebesar 60,7, siklus III sebesar 74,9 dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan dari prasiklus ke siklus I sebesar 8,4%, siklus I ke siklus II sebesar 0,9%, siklus II ke siklus III 10,5%, sedangkan peningkatan dari prasiklus ke siklus III sebesar 20,5%..

Pada aspek yang kedua adalah keruntutan pemaparan. Pada aspek ini, nilai rata-rata prasiklus adalah 42 dan pada tahap siklus I adalah 57,4. Pada aspek ini, nilai peningkatan yang Aspek Rata-rata Peningkatan (%)

PS SI SII SIII PS SI SII SIII

1. 57,1 58,8 60,1 70,8 1,7 1,3 10,7 13,7

2. 50 57,8 59,6 74,3 7,8 1,8 4,7 8,3

3. 42 64,1 64,4 71,7 22,1 0,3 7,3 29,7

4. 45,1 58,8 60,2 82,3 13,7 1,4 22,1 37,2

5. 57,6 63,3 64 81,5 5,7 1,1 17,5 24,3

6. 60 62,4 62,8 68,3 2,4 0,4 5,5 8,3

(12)

12 sangat mencolok. Pada siklus II nilai

rata-rata siswa mencapai 60,7, dan pada siklus III berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa terjadi peningkatan siswa 74,9 aspek keruntutan dari prasiklus ke siklus I sebesar 2,3%, siklus I ke siklus II sebesar 23,7% sedangkan prasiklus ke siklus III sebesar 26%

Pada aspek yang ketiga adalah penggunaan kalimat aspek prasiklus adalah 50,8 dan pada tahap siklus I nilai rata-rata adalah 65. Pada aspek ini, nilai peningkatan yang sangat mencolok. Pada siklus III nilai rata-rata siswa mencapai 70,9, berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa terjadi peningkatan pada aspek penggunaan kalimat dari prasiklus ke siklus I sebesar 14,2%, siklus II ke siklus III sebesar 13,8% sedangkan prasiklus ke siklus III sebesar 28% .

Pada aspek yang keempat adalah kosakata. Pada aspek ini, nilai rata-rata prasiklus adalah 64,2 dan pada tahap siklus I adalah 68. Pada aspek ini, nilai peningkatan yang sangat mencolok. Pada siklus III nilai rata-rata siswa mencapai 81,3, berdasarkan hasil tersebut terlihat

bahwa terjadi peningkatan pada aspek keruntutan dari prasiklus ke siklus I sebesar 4,8%, siklus I ke siklus III sebesar 16,3% sedangkan prasiklus ke siklus III sebesar 19,1%.

Pada aspek yang kelima adalah kemenarikan judul. Hasil tes prasiklus aspek ini menunjukan tingkat keterampilan siswa adalah 60. Pada siklus I nilai rata-rata aspek tersebut sebesar 72,5 sedangkan pada siklus III adalah 78. Pada aspek ini, nilai peningkatan yang sangat mencolok. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan pada aspek kemenarikan judul dari prasiklus ke siklus I sebesar 12,5%, siklus I,siklus II, ke siklus II sebesar 7,9% sedangkan prasiklus ke siklus III sebesar 20%.

(13)

13 siswa mengalami kesulitan dalam

ketepantan menggunaan ejaan yang disempurnakan dalam bahasa Indonesia. Saat pembelajaran siklus III, guru atau peneliti menunjukan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada penulis karangan pada tahap siklus I dan siklus II, hal serupa guru atau peneliti dilakukan pada siklus III. Akhirnya, pada akhir pembelajaran nilai rata-rata siswa dalam aspek ini masuk dalam kategori baik.

Keterampilan Menulis Karangan

Narasi dengan Menggunakan

Pendekatan Saintifik Perubahan

Perilaku Siswa Setelah Dilakukan Pembelajaran

Selain proses pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan pendekatan saintifik dilakukan juga pengamatan terhadap perilaku siswa. Pengamatan dilakukan melalui dari siklus I,siklus II sampai siklus III berakhir. Proses pengamatan dilakukan melalui instrumen nontes yang berupa observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi.

Adapaun sikap negatif siswa antara lain: (1) siswa meremehkan penjelasan dari peneliti atau guru, (2)

siswa meremehkan kegiatan menulis karangan narasi , (3) siswa enggan melakukan kegiatan menuliskarangan narasi , (4) siswa enggan bertanya ketika mengalami kesulitan,(5) siswa tidak bersemangat dalam mengerjakan tes, (6) siswa suka mengganggu teman.

Pada aspek observasi positif siswa siswa menulis karangan narasi ekspositoris dengan sungguh-sungguh, jumlah siswa yang menulis teks berita dengan sunggu-sungguh pada siklus III lebih banyak daripada siklus I, siklus II sementara itu, pada aspek negatif siswa meremehkan kegiatan menulis karangan narsi ekspositoris, jumlah siswa yang meremehkan kegiatan menulis karangan narasi pada siklus III lebih sedikit daripada siklus I dan siklus II.

(14)

14 mengeluh ketika mendapatkan tugas

dari guru atau peneliti pada siklus III lebih sedikit daripada siklus I dan siklus II.

Perubahan perilaku siswa dapat dilihat dari jurnal, baik jurnal siswa maupun jurnal guru atau peneliti. Pada jurnal siswa dapat diketahuai pendapat siswa tentang pembelajaran menulis karangan narsi ekspositoris dengan meggunakan pendekatan saintifik . Jurnal siswa yang diberikan peneliti terdiri dari lima pertanyaan dan diisi secara individu. Lima pertanyaan tersebut meliputi: (1) perasaan siswa selama mengikuti pembelajaran menulis, (2) kesulitan siswa dalam menulis karangan narasi ekspositoris, (3) tanggapan siswa terhadapan pendekatan saintifik yang digunakan dalam pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris, (4) kesan siswa terhadap gaya guru atau peneliti mengajar, (5) saran siswa untuk pembelajaran menulis karangan narsi ekspositoris dengan meggunakan pendekatan saintifik.

Wawancara terhadap siswa yang memperoleh nilai tertinggi, sedang, dan rendah. Kegiatan

wawancara ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan yang diberikan siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan pendekatan saintifik. Hal - hal yang diungkap dalam wawancara adalah (1) pendapat siswa tentang ketertarikan pembelajaran keterampilan dengan menggunakan pendekatan saintifik, (2) pendapat siswa tentang penjelasan guru atau peneliti mengenai pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan pendekatan saintifik, (3) pendapat siswa tentang pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan pendekatan saintifik, (4) kesulitan yang dihadapi siswa tentang penggunaan pendekatan saintifik dalam kegiatan menulis karangan narasi ekspositoris, (5) perasaan siswa dalam mengikuti pembelajaran,dan (6) saran siswa terhadap pembelajaran keterampilan dengan menggunakan pendekatan saintifik.

(15)

15 dokumentasi yang berupa foto-foto

siswa yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan pendekatan saintifik siklus I , siklus II, dan siklus III berlansung. Dokumentasi yang diambil terdiri atas (1) aktifitas siswa ketika memperhatikan penjelasan guru atau peneliti, (2) aktivitas siswa ketika memperhatikan pendekatan saintifik , (3) aktivitas siswa ketika menulis karangan narasi , (4) aktivitas siswa berdiskusi mengerjakan tugas dengan menggunakan pendekatan saintifik, (5) aktivitas siswa ketika mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya, dan (6) aktivitas siswa ketika mengisi jurnal siswa.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan penelitian tindakan kelas maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut.

1. Sebelum pelaksanaan tindakan kelas dimulai, pengetahuan siswa dan kemampuan siswa dalam tulisan masil rendah. Namun, setelah diadakan penelitian berupa kegiatan pembelajaran dalam menulis karangan narasi

eskpositoris siswa mampu menulis dengan baik yaitu sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Terbukti dari tulisan narasi ekspositoris siswa yang menggunakan bahasa tulisan yang semakin baik dari prasurvai sampai siklus ketiga.

(16)

16 demikian, terjadi peningkatan

sebesar siklus I sebesar 7,9 siklus II sebesar 10,5 dan terakhir siklus III sebesar 20,8.

3. Sikap dan perilaku siswa mengalami perubahan dari perilaku negatif mengarah keperilaku positif. Kesiapan siswa untuk menerima pmbelajaran belum terlihat pada siklus I dan siklus II, masih ada beberapa siswa yang memperlihatkan perilaku negatif, seperti berbiraca dengan teman sebangkunya. Pada siklus III, siswa sudah mulai siap untuk menerima pembelajaran, bahkan siswa yang tadinya malu dan tidak berani bertanya, pada siklus III ini siswa sudah berani bertanya dan menjawab pula apabila ada pertanyaan dari guru. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik yang digunakan guru dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas VIII SMP N -1 Selat Kuala Kapuas.

DAFTAR PUSTAKA

Akhdiah, S.dkk. 1993. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. ---. 2010. Prosedur Penelitian

Suatu Pendekatan Praktik.

Yogyakarta: Rineka Cipta. Darmadi, Kaswan. 1996. Meningkatkan Kemampuan Menulis. Yogyakarta: Andi. Djarair. 2005. Panduan Menulis

Berita.Malang: UPT. Penerbit Universitas Muhammadia malang.

Hamzah B. Uno, Nina Lama tenggo, Satria MA. Koni. 2011. Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Kerap, Gorys. 2007. Argumrn dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

---. 1982. Eksposisi dan Deskripsi. Ende: Nusa Indah. Komaldi, Didik. 2007. Aku Bisa Menulis.

Yogyakarta: Sabda Media. Masnur Muslich. 2009. Melaksanakan

Penelitian Tindakan Kelas Itu Mudah. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Muhammad Yunus, Suparno. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka Suparno , Mohamad Yunus. 2007.

Keterampilan Dasar Menulis. Universitas Terbuka.

Zainal Aqib. 2006. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Y Rama Widya.

Gambar

Tabel 1. Rata-rata Perolehan Nilai
Tabel 2 Rata-rata Perolehan Nilai  Tiap Aspek pada Tes Siklus I
Tabel 3 Rata-rata Perolehan Nilai Tiap
Tabel 4 Rata-rata Perolehan Nilai Tiap Aspek pada Tes Siklus III
+2

Referensi

Dokumen terkait

Diagram aliran data logis menggambarkan proses lihat profil berdasarkan nama dan alamat yang dipilih pada Sistem Informasi Promosi Berbasis Lokasi Menggunakan Android

Berdasarkan dari latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana besamya pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Modal di

yang berarti tindakan konsumen memberikan informasi kepada konsumen lainnya atau C-2-C (konsumen kepada konsumen).Sedangkan menurut Ali Hasan (2010:32) word of mouth

The purpose of this research is to compare the extraction methods of waste rubber seed oil with solvent by soxhletation and extraction solvent by stirring with several solvents to

Artinya semakin tinggi laba yang diperoleh perusahaan maka semakin tinggi nilai perusahaan karena laba yang tinggi akan memberikan indikasi prospek yang baik sehingga

KOD KURSUS KREDIT SEKSYEN SHPP2333 BAHASA GUBAHAN DAN PEMBANGUNAN APLIKASI MUDAH ALIH 3 01 SHPP2032 PENGUKURAN DAN PENILAIAN PENDIDIKAN 2 02 SHPP2343 SISTEM PENGURUSAN MAKLUMAT

Berdasarkan latar belakang tersebut agar hasil belajar peserta didik Kelas IV SDN 13 Tanjung Bonai dalam pembelajaran PJOK dapat meningkat, maka penulis melaksanakan

PROFIL REPRESENTASI MENTAL SISWA KETIKA MEMBACA GAMBAR REPRESENTASI KONVENSI DAN ISOMORFISME SPASIAL PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA.. Universitas Pendidikan