• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN INDEKS BERANOTASI PERMAINAN TRADISIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RANCANGAN INDEKS BERANOTASI PERMAINAN TRADISIONAL"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan Ke Fakultas Adab Dan Humaniora Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md)

dalam Bidang Ilmu Perpustakaan

Oleh :

SAIMA SARI GULTOM NIM :1401040113

PROGRAM DIPLOMA TIGA ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

(2)
(3)
(4)
(5)

Tradisional

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya sumber informasi khusus mengenai permainan tradisional kebiasaan anak pasaman sehinga para orang tua dan anak tidak mengetahui akan jenis-jenis permainan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah memperkenalkan permainan tradisional kegenerasi muda yang akan dating dan untuk merancang indeks beranotasi permainan tradisional yang valid dan praktis.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menghasilkan sebuah produk, yaitu indeks beranotasi permainan tradisional.Prosedur penelitian dimulai dengan melakukan analisis kebutuhan, merancang produk, mengembangkan produk, dan melakukan uji coba.Produk yang dihasilkan divalidasi oleh ahli, dan diujicobakan kepada subjek uji coba.

Hasil dari pengembangan produk tersebut adalah telah terancang sebuah produk indeks beranotasi permainan tradisional. Indeks beranotasi ini dapat digunakan dan dijadikan sebagai alat temu kembali informasi dan diharapkan kepada anak untuk menemukan jenis-jenis permainan di dalam indeks beranotasi. Kata kunci: Indeks Beranotasi,permainan tradisional.

(6)

Bacalah…

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan…Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah…Bacalah dan Tuhanmulah yang maha pemurah…yang

mengajar (manusia) dengan pena…Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

(Al-Alaq 1-5)

Alhamdulillahirobbil’alamin…

Puji dan syukurku atas nikmat kehidupan berilmu dan meraih segalanya dengan ilmu yang telah Engkau beri, semua karena Mu…

Rabby…

Daku tundukkan kepala serendah-rendahnya di hadapan-Mu…

Bukti syukurku yang tak terbilang harganya, yang tak terhitung nikmatnya, yang tak tersebut materinya, yang telah Engkau hadirkan sehingga Daku tiba di puncak ini…

Rabby…

Tak lupa daku selalu bersalawat dan salam kepada Baginda Rasulullah SAW dan para sahabat Beliau yang mulia…

Begitu juga dengan Ridho-Mu

RidhoMu tak akan menghampiri kesuksesan seorang hamba jika Ridho orangtua tidak melekat di dalam dada…

Ayah dan Ibu…

Syukurku Engkau telah menghadirkan dua pahlawan dihidupku meskipun yang selalu

menjaga dan mendidikku hingga daku tiba dititik ini …

Puncak pendidikan dunia tanpa meninggalkan pendidikan akhirat… Karena hidup di dunia hanyalah persinggahan semata…

(7)

memperjuangkan kehidupan dan pendidikan daku… Namun…terimalah

Bukti usaha dan keseriusan daku menjalani perjuangan yang engkau perjuangkan demi daku…

Terimalah Ayah…Ibu

Terakhir, untuk teman terbaikku

Risyda…

Terimakasih telah hadir sebagai sahabatku…engkau sang motivator dalam persahabatan kita

dengan kata-kata bijak penuh makna ciptaanmu…(Risda Teguh, mungkin nama yang cocok

untukmu sebagai motivator)

Dalimah…

Boru batak, sama seperti Saya…bedanya kamu Nasution dan saya Gultom …Adu mulut mungkin kebiasaan kita, suara keras mungkin makanan sehar-hari kita…tapi percayalah kita

tetap sahabat… Cungkring…

Seorang desainer tangguh he he…Bangunlah dari kegalauanmu, bangkit dan berusahalah untuk menggapai impianmu. Jadikanlah mimpimu indah seperti desain karya-karyamu…

Lisa….

Boru batak, sama seperti Saya…Adu mulut mungkin kebiasaan kita, suara keras mungkin makanan sehar-hari kitadi kos …tapi percayalah kita tetap sahabat…

Untuk semua keluarga besar Ilmu Perpustakaanangkatan 2014, khususnya local B… Saya bangga punya sahabat seperti kalian, yang saling mendukung satu sama lain…harapan

saya tetap jaga indahnya tali persahabatan kita OK….

Hanya karya kecil ini yang bisa kupersembahkan untuk kalian semua, mohon maaf atas

kesalahan dan kekurangan karena kebenaran dan kelebihan hanya datang dariNya….

***SAIMA SARI GULTOM***

(8)

Assalamualaikum wr.wb.

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Indeks Beranotasi permainan tradisional.Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya pada Prodi D3 Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang.

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis banyak mendapat motivasi, bimbingan, bantuan, serta arahan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ayah dan ibu tercinta yang berperan penting dalam mendidik dan membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang dan selalu memberikan dorongan moril dan material yang tak terhingga saat ini.

2. Bapak Dr. H. Yufni Faisol, MA Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang.

3. Bapak Fauzi, MA, M. Si, dan Ibu Yulfira Riza, S.S., M.Hum., selaku Ketua dan sekretaris Prodi D3 Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang.

(9)

5. Bapak dan Ibu selaku Kepala dan Pustakawan Perpustakaan Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang. .

6. Bapak/Ibu dosen Prodi D3 Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang.

7. Teman-teman seperjuangan, khususnya teman-teman mahasiswa angkatan BP. 2014 Prodi D3 Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang.

Semoga bimbingan, arahan, dan bantuan yang bapak, ibu, dan teman-teman berikan menjadi amal ibadah dan memperoleh balasan dari Allah SWT. Amiin.Untuk kesempurnaan dalam penulisan tugas akhir ini, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pembaca.

Padang, 18 Agustus 2017 Penulis

SAIMA SARI GULTOM NIM. 1401040113

(10)

PERNYATAAN ... iii A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ...4

C. Tujuan Pengembangan ... 4

D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 4

E. Pentingnya Pengembangan ...5

G. Peraturan, SyaratdanLangkah-langkahPengindeksan ... 24

BAB III HASIL PENGEMBANGAN A. Analisis Kebutuhan ...27

(11)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ...46 B. Saran ...46 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(12)
(13)

Gambar 2 Rancangan model produk

Gambar 3 Rancangan model produk setelah direvisi Gambar 4 Rancangan model produk sebelum direvisi Gambar 5 Rancangan model produk sesudah direvisi Gambar 6 Rancangan desain cover produk sebelum direvisi Gambar 7 Rancangan desain cover produk setelah direvisi 1 Gambar 8 Rancangan desain cover produk setelah direvisi 2 Gambar 9 Validasi disain ahli produk

Gambar 10 Indeks Alat

Gambar 11 Rancangan indeks sebelum divalidasi oleh validator bahasa Gambar 12 Rancangan indeks stelah divalidasi oleh validator bahasa Gambar 13 Valisasi bahasa produk

Gambar 14 Uji coba perseorangan Gambar 15 Uji coba kelompok kecil Gambar 16 Uji coba lapangan

Gambar 17 Cover setelah di revisi munaksah Gambar 18 Bagian isi setelah di revisi munaksah

(14)

Table 2 Hasil uji coba perorangan Table 3 Hasil uji coba kelompok kecil

Tabel 4 Tabel 3. Uji coba lapangan

(15)

BAB I

LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Masalah

Indonesia terkenal kaya dengan budaya yang dimiliki. Salah satu dari budaya tersebut adalah adanya permainan tradisional. Permainan berasal dari kata main yang diberi awalan per dan akhiran an yang berarti sipelaku melakukan sesuatu perbuatan dengan baik dan akibat sipelaku melakukan suatu perbuatan dengan baik dan akibat perbuatan dengan permainan rakyat, ada permainan yang dimaikan oleh anak-anak, remaja dan orang dewasa. Pelaku dalam bermainan selalu memakai alat untuk bermain. (Mutia, 2016). Permainan Tradisional ini merupakan salah satu permainan yang melatih fisik dan kekompakan dalam bermain.

Perkembangan zaman yang makin pesat menyebabkan beberapa hal di bidang teknologi semakin maju. Salah satu di antaranya adalah hadirnya gadget yang digunakan sebagai salah satu sarana bermain oleh anak. Kebiasaan bermain game pada gadget dapat menimbulkan kecanduan. Riset menganyebutkan bahwa beberapa organisasi mengalami dampak negatif sebagai akibat dari kecanduan games off line yang memang rata – rata banyak di install dalam komputer (Sodiq, 2014). Akibatnya anak-anak cenderung lebih suka bermain sendiri dari pada bermain bersama dengan temannya. Biasanya mereka bermain di dalam rumah dengan menggunakan gadget.

Kurangnya sosialisasi anak dalam bergaul menyebabkan mereka akan takut dan canggung dalam keramaian. Selain itu kesehatan mata anak juga akan

(16)

berkurang apabila terus menerus di depan layar gadget. Radiasi monitor membuat mata menjadi kurang sehat. Sudah kita ketahui dari beberapa artikel yang ada di internet bahwa monitor dapat menimbulkan banyak dampak buruk terhadap kesehatan mata. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan American Optometric Association (AOA) (dalam Dampak Radiasi Layar Monitor Komputer bagi Mata)

menyatakan bahwa : “radiasi komputer dapat menyebabkan kelelahan mata dan

gangguan lainnya pada mata. Kebanyakan gejala yang dikeluhkan responden adalah soal kelelahan mata, pandangan menjadi kabur dan mata kering. Masalah visual lainnya yang timbul adalah soal gangguan sakit kepala dan sakit leher atau

bahu” (Damara, 2013). Peran orang tua dalam hal ini sangat dibutuhkan, karena orang tualah yang mengajarkan dan mengenalkan lingkungan kepada mereka. Akan tetapi tidak semua orang tua juga yang mengetahui dan memahami akan permainan-permainan tradisional tersebut. Untuk itu maka dibutuhkan sebuah sumber informasi mengenai jenis permainan tradisional anak-anak. Jumlah permainan ini lebih kurang berjumlah 50. Beberapa contoh dari permainan tersebut adalah handiplas, lompat tali tempurung, sembunyi lidi, cancarani, kala

Panjang dan lain sabagainya.

(17)

Kekuatan dan ketangkasan dalam permainan ini sangat dibutuhkan untuk mendapat kemenangan. Permainan tersebut dapat dilakukan apabila sudah tau aturan permainan dan bagaiman cara bermainnya, maka permainan tersebut bisa dilakukan. Permainan Tradisional telah banyak yang hampir hilang dan tidak dikenal lagi oleh masyarakat, hal ini merupakan suatu kerugian bagi masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu, permainan tradisional merupakan bagian dari hasil budaya bangsa Indonesia yang harus dilindungi dan dilestarikan. Agar permainan tradisional tidak hilang dan bisa dimainkan lagi oleh anak-anak masa akan datang. Salah satunya adalah mengemas ulang permainan-permainan tersebut ke dalam sebuah panduan yang dilengkapi alat telusur berupa indeks.

Dalam (KBBI, 2005) Indeks adalah daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku cetakan (biasanya pada bagian akhir buku) tersusun menurut abjad yang memberikan informasi mengenai halaman tempat kata atau istilah itu ditemukan. Sistem indeks terdiri dari berbagai jenis, salah satunya indeks beranotasi. Indeks beranotasi merupakan indeks yang memuat data bibliografis dan menyajikan uraian singkat isinya tentang pencantuman anotasi ini untuk memberikan gambaran ringkasnya. Sebab penampilan judul kadang-kadang kurang mencerminkan isi secara keseluruhan ( Lasa, 1998)

(18)

B. Rumusan Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan masalah meliputi bagaimana merancang sebuah indeks beranotasi permainan tradisional? C.Tujuan Pengembangan

Sesuai dengan latar belakang di atas, maka tujuan pengembangan ini adalah merancang dan menghasilkan sebuah indeks beranotasi tercetak berbentuk buku, yaitu indeks beranotasi permainan tradisional kebisaan anak Pasaman. Dengan indeks beranotasi ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam menemukan informasi tentang permainan tradisional kebiasaan Pasaman, sekaligus untuk memperkenalkan permainan tradisional Pasaman, kepada anak-anak dan kegenerasi muda yang akan datang.

D.Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Spesifikasi Produk yang diharapkan adalah berbentuk indeks beranotasi dalam format tercetak, yang dilengkapi dengan spesifik sebagai berikut :

1. Indeks beranotasi menyediakan informasi tentang permainan seperti nama permainan, jenisnya, aturan permainan, alat yang dibutuhkan dan jumlah pemain.

2. Indeks beranotasi ini dilengkapi dengan indeks pembantu pencarian terhadap isi dari indeks beranotasi yang diletakkan dibagian akhir produk.

E.Pentingnya Pengembangan

(19)

mengenal jenis-jenis permainan tradisional. Dengan adanya buku indeks beranotasi ini akan memudahkan masyarakat menemukan informasi tentang beberapa permainan ini

F. Defenisi istilah

Untuk menghindari kekeliruan dalam penulisan tugas akhir, penulis memberikan penjelasan beberapa istilah yang terdapat didalamnya yaitu:

Indeks : Indeks merupakan salah satu alat telusur yang bersifatnya langsung menunjukkan pada tempat tersimpanya informasi dari sumber-sumber informasi yang berbentuk sederhana sehingga sangat mudah dibaca, karena disusun berdasarkan urutan abjad, urutan sabjek dan nomor kelas. (Yusuf, 2009)

Anotasi : Merupakan catatan yang dibuat oleh pengarang atau orang lain untuk menerangkan,

mengomentari, atau mengkritik teks karya sastra atau bahan tertulis lain. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005)

(20)

singkat isinya tentang pencantuman anotasi ini untuk memberikan gambaran ringkasnya. Sebab penampilan judul kadang kurang mencerminkan isi secara keseluruhan ( Lasa, 1998)

E. Metode Pengembangan 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yaitu penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini penulis akan membuat produk berupa indeks beranotasi permainan tradisional.

2. Prosedur Penelitian Pengembangan

(21)

Bagan 1. Prosedur Pengembangan a) Analisis kebutuhan

Produk yang akan dihasilkan adalah pengembanggan. Proses pembuatan produk ini, penulis memperoleh data dengan cara melakukan wawancara dengan ibu-ibu. Dalam melakukan wawancara penulis akan menunjukkan satu contoh buku tentang permainan tradisional di Damasraya yang pernah dibuat Riza Mutia. Kemudian dari contoh tersebut penulis meminta pendapat tentang kekurangan atau kelebihan akan buku tersebut. Apakah buku ini sudah cukup mudah difahami atau belum, apabila belum penulis akan menambahkan kekurangan yang mereka sebutkan di dalam buku tersebut untuk ditambahkan ke dalam indeks beranotasi yang akan penulis buat.

Angket Desain Produk Kolaborasi dengan

(22)

b) Rancangan Model (Produk)

Strategi yang akan digunakan dalam merancang produk Indeks Beranotasi yaitu mengumpulkan semua data yang berkaitan dengan Indeks Beranotasi Permainan Tradisional. Selain mengumpulkan data disini juga membahas tentang membuat cover dari buku ini.

Adapun kualifikasi ahli/validator untuk merancangan model (produk) ini yaitu Ibu Lailatul Rahmi M. Hum merupakan validator yang ahli dibidang pustaka sekaligus dosen Diploma Tiga Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang. Kemudian mendiskusikan tata cara dan aturan membuat Indeks Beranotasi Permainan Tradisional.

c) Pembuatan atau pengembangan model (produk)

Produk indeks beranotasi yang telah siap akan diperiksa kembali oleh validator, apakah bahasa dari produk indeks beranotasi yang dibuat sudah sesuai dengan yang diharapkan. Selain uji coba, maka akan dilakukan revisi tehadap produk Indeks Beranotasi Tradisional tersebut jika ada kekurangan.

(23)

Beranotasi Permainan Tradisional Kebiasaan Anak Pasaman dapat didiskusikan dengan beliau secara baik

d) Evaluasi atau Pengujian Model (Produk)

Setelah produk ini selesai, maka akan dilakukan uji coba lapangan kepada 17 orang tersebut, untuk menguji apakah produk itu sesuai dengan keinggianan dari 17 orang tersebut, yaitu kepada ibu-ibu 5 orang, anak-anak 10 orang dan pustakawan dan museum. Apakah sudah layak atau belum dipergunakan oleh masyarakat pengguna produk Indeks Beranotasi Permainan Tradisional.

3. Jenis Data a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui wawancara dengan pihak yang bisa mendukung kelancaran pembuatan Tugas Akhir ini dan melakukan observasi secara langsung.

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari buku-buku yang berhubungan dengan topik masalah sesuai dengan maksud penelitian ini.

4. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknik sebagai berikut: a. Observasi

(24)

balik munculnya perilaku dan landasan suatu sistem tersebut

(Herdiansyah, 2013). Data yang penulis peroleh dari kegiatan observasi ialah mengenai jenis-jenis permainan tradisional.

b. Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh data atau informasi (Jamal, 2000). Selain itu wawancara juga merupakan percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Meleong, 2010).

c. Kuesioner

Kuesioner berfungsi untuk melihat tingkat keberhasilan produk yang dibuat.Kegiatan kuesioner ini dilakukan pada subjek uji coba (perorangan dan lapangan), sehingga data yang dibutuhkan untuk memperbaiki produk diperoleh secara lengkap. Hasil dari kuesioner tersebut dicatat untuk dilakukan evaluasi terhadap produk yang di uji cobakan.

5. Teknik Analisis Data

(25)

BAB II KAJIAN TEORI A. Bahan Rujukan

1. Pengertian Bahan Rujukan

Bahan rujukan atau reference source disebut juga koleksi referensi. Pengertian bahan rujukan menurut American Library Association Glossary of Library Terms dalam (Mustafa, 1994) ada dua, yaitu (a) sebuah buku yang disusun dan diolah sedemikian rupa untuk digunakan sebagai sumber menemukan informasi tertentu dan tidak untuk dibaca secara keseluruhan; (b) sebuah buku yang penggunaannya terbatas dalam gedung perpustakaan. Disebut koleksi referensi atau bahan rujukan karena buku-buku tersebut merupakan sumber-sumber yang dapat memberikan rujukan atau dapat memberikan keterangan tentang suatu topic, perkataan, tema, kejadian, keterangan-keterangan perseorangan, tanggal dan tempat-tempat tertentu.

Ella V. Aldrich dalam (Mustafa, 1994) juga menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan buku-buku rujukan itu adalah buku-buku seperti kamus, ensiklopedia, buku pegangan dan buku-buku yang memuat subjek spesifik atau umum. Biasanya buku rujukan tersebut disusun pada rak-rak yang telah tersedia dalam suatu ruangan khusus untuk kolelsi rujukan. Sedangkan (Basuki, 1993) menjelaskan bahwa pada hakikatnya setiap buku dapat disebut koleksi rujukan asal saja informasi yang tercantum di dalamnya disusun sedemikian rupa sehingga informasi yang terkandung di dalamnya mudah diakses.

(26)

Menurut (Lasa, 1998) referensi adalah rujukan, acuan yaitu petunjuk dalam daftar atau katalog yang memberikan pengarahan kepada pengguna agar melihat tajuk yang lain, mungkin untuk melengkapi pengertian, mungkin hanya perbedaan ejaan, mungkin juga ada kaitannya sedangkan ditinjau dari koleksi atau bahan rujukan sendiri memiliki pengertian yaitu koleksi yang hanya memberikan informasi singkat tentang kata, subjek, alamat, data, ukuran, nama orang, waktu dan lain sebagainya. Jenis koleksi ini tidak perlu dipelajari secara keseluruhan sebagaimana buku teks.

2. Manfaat Bahan Rujukan

Manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan koleksi rujukan menurut (Mustafa, 1994), adalah :

a. Memberikan keterangan atau penjelasan langsung dan mendasar tentang suatu hal yang ingin diketahui, jadi untuk menghilangkan keragu-raguan pengertian tentang masalah tertentu.

b. Perbendaharaan kata yang dimiliki bertambah, bukan hanya mengetahui suatu kata atau istilah, bahkan kitapun dapat mengerti keterangan dasarnya, baik mengenai asal/istilah, penggunaannya, pengucapannya, sejarah, padanan kata, lawan kata itu dan sebagainya.

c. Kita dapat mengetahui seluk beluk serta keadaan suatu Negara atau tempat-tempat lain di dunia ini bahkan mengenai tempat-tempat yang belum pernah kita kunjungi.

(27)

mereka dan yang paling penting adalah bahwa kita dapat mengetahui kiat mereka mengarungi hidup di dunia.

e. Ketrampilan meningkat dalam hal kemampuan menggunakan bahan rujukan sebagai sumber informasi dasar.

f. Koleksi rujukan dapat dipakai untuk menunjang penelitian yang sedang dilaksanakan yaitu dengan menggunakan data yang diperoleh dari sumber koleksi rujukan itu, misalnya statistic, peta dan lain-lain.

g. Lokasi daerah terpencil atau pulau yang kurang terkenal dapat dengan mudah diketahui.

h. Bagi petugas perpustakaan, terutama yang bertugas sebagai pustakawan rujukan atau pustakawan referensi, bahan rujukan merupakan sarana yang penting dalam membantu pengguna jika mereka memerlukan informasi. Berbagai pertanyaan dapat dijawab dengan menggunakan bahan rujukan. 3. Jenis Bahan Rujukan

Menurut (Basuki, 1993) jenis koleksi rujukan terdiri dari sebagai berikut. a. Kamus

(28)

i. Atlas

j. Peta dan globe k. Direktori

l. Sumber mutakhir seperti buku pegangan m.Manual

Sedangkan menurut (lasa,1998) yang termasuk jenis bahan rujukan adalah berikut.

a. Kamus/ dictionary

Kamus merupakan buku yang berisi daftar kata-kata suatu bahasa atau daftar terminologi suatu subjek yang disusun sedemikian, umumnya secara alfabetis, dengan keterangan arti dan penggunaannya (Martoatmojo, 2008). Contoh koleksi yang termasuk golongan kamus menurut (Rahayu, 2014) adalah :

1) Glosari merupakan bentuk kamus yang memuat istilah teknis dalam bidang tertentu yang dapat terbit sendiri atau disertakan pada terbitan tertentu.

2) Gradus merupakan bentuk yang lain dan dipersiapkan untuk membantu pemakainya dalam pembuatan puisi.

(29)

4) Thesaurus merupakan suatu daftar kata yang disusun alfabetis tentang subjek tertentu. Biasanya dipergunakan untuk menentukan tajuk subjek dalam pembuatan catalog di perpustakaan.

b. Ensiklopedi/ encyclopedia

Secara autodidaktive encyclopedia berasal dari bahasa Yunani yaitu enkyklios paedeia yang artinya pendidikan yang bulat atau menyeluruh. Jadi dapat disimpulkan bahwa ensiklopedia diterbitkan dengan tujuan (aslinya) memberikan pendidikan yang menyeluruh (well-rounded) kepada para pembacanya tentang suatu bidang atau sabjek tertentu. Encyclopedia juga merupakan salah satu buku sumber informasi yang banyak dicari dan dipakai oleh orang-orang dari kalangan terpelajar (Soejono Trimo, 1997). Contoh ensiklopedia menurut (Rahayu, 2014) adalah :

1) Ensiklopedi umum yang dikarang dalam bahasa Indonesia yang dikarang oleh Adinegoro

2) Ensiklopedi umum Encyiclopedia Americana, Ensiklopedi Indonesia

3) Ensiklopedi khusus Encyclopedia of Science and Technology

c. Buku pegangan/handbook

(30)

dilaksanakan oleh siswa (Syahyuman, 2012). Contoh Handbook menurut (Rahayu, 2014) diantaranya :

1) Handbook of Applied Hydrology

2) Handbook of Coastal Engineering

3) Banker’s Management Handbook

4) Handbook of Chemistry and Physic

d. Buku tahunan/yearbook

Buku tahunan adalah terbitan yang dikeluarkan setiap tahun yang memuat karangan mengenai semua peristiwa dan perkembangannya yang terjadi selama satu tahun (Kamus Bahasa, 2005). Contoh:

1) Statistik Indonesia (Statistical Yearbook of Indonesia) 2) Statistik perkebunan Indonesia

3) Lampung dalam Angka e. Direktori/directory

Direktori menyajikan informasi mengenai orang, organisasi atau dokumen yang ada pada sebuah periode ataupun bidang khusus. (Basuki,1992). Contoh directory menurut (Rahayu, 2014) :

(31)

f. Buku petunjuk

Buku petunjuk adalah buku yang berisikan keterangan dan petunjuk praktis untuk melakukan (melaksanakan, menjalankan) sesuatu (Kamus Bahasa, 2005).

g. Biografi/ biography

Biografi merupakan catatan maupun tulisan-tulisan tentang riwayat hidup seseorang atau beberapa orang sejak kecil sampai dewasa yang ditulis seobjektif mungkin. Riwayat hidup ini dapat ditulis sendiri (autobiografi) atau ditulis orang lain (Rahayu, 2014). Contoh :

1) Webster’s Biographical Dictionary

2) The interational Who’s Who

3) Who’s who in the world

4) Current Biography

5) Who’s who in America

6) Who’s who in Computing

7) Who’s who in Consulting h. Bibliografi/ bibliography

Bibliografi adalah daftar deskriptif berbagai terbitan yang disusun melalui pola tertentu. Bibliografi sangat berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pustaka. Sebab perpustakaan tidak akan berfungsi dengan baik apabila tidak memakai sarana ini (Rahayu, 2014). Contoh :

(32)

2) Bibliotheca Universalis 3) Best Book for Children

4) Bibliografi Wanita Indonesia i. Indeks/ index

Indeks merupakan sarana fisik yang mengacu ke bagian koleksi dokumen yang secara potensial relevan dengan permintaan informasi. Indeks juga sebagai petunjuk berupa angka atau huruf maupun tanda lain untuk memberikan pengarahan pada pencari informasi bahwa informasi yang lebih lengkap dapat ditemukan pada sumber yang ditunjuk tanda itu (Rahayu, 2014). Contoh :

1) Indeks Majalah Ilmiah Indonesia, Jakarta PDII-LIPI, 1959 (terbit dua tahun sekali)

2) Index Medicus Including Bibliography of Medical Review. Bethesda, Maryland : National Library of Medicine, 1960

j. Almanak/ almanac

Pada mulanya almanak adalah penanggalan atau kalender dalam setahun. Dalam perkembangan almanak menjadi sebuah acuan untuk melihat informasi tentang daftar hari, daftar bulan, peristiwa dan hari penting dalam setahun atau tahun-tahun tertentu. Seperti peristiwa astronomis, setiap bulan apa ombak laut yang tinggi, melihat posisi matahari (Syahyuman, 2012). Contoh almanac menurut (Rahayu, 2014) :

1) Almanak Indonesia yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik

(33)

k. Terbitan berseri/ serial

Terbitan berseri merupakan salah satu terbitan yang berisi informasi berita atau kabar, berita keilmuan serta kejadian-kejadian yang menyangkut ekonomi, politik dan lain-lain yang menarik di masyarakat. Terbitan berseri biasanya direncanakan untuk terbit terus menerus dalam jangka waktu yang tidak terbatas, dikelola oleh sekelompok orang yang pada umumnya disebut redaksi. (Saleh, 1996) seperti majalah majalah Kartini dan koran Kompas.

l. Terbitan pemerintah/government publication

Menurut (Saleh, 2009) buku rujukan terbitan pemerintah adalah publikasi atau bahan pustaka yang diterbitkan secara resmi oleh pemerintah, melalui lembaga resmi yang berisi informasi mengenai pemerintahan, peraturan-peraturan atau perundang-undangan, pengumuman resmi-pengumuman resmi dsb.

m.Sumber-sumber ilmu bumi/geography

Sumber Georafi merupakan buku-buku “R” yang dapat memberikan informasi untuk geografi, karya yang berisi lokasi, penggambaran suatu tempat, dan impresi tempat seluruh dunia. (Martoatmojo, 2008). Menurut (Rahayu, 2014) contoh dari sumber informasi geografis adalah :

1) Gazeter (kamus bumi) : Columbia-Lippincott Gazetteer of the World,

Webster’s New Geographical Dictionary

(34)

Modern Geography dan peta husus seperti peta astronomi atau peta eksplorasi dunia.

B. Pengertian Indeks

Indeks adalah daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku, skripsi dan sebagainya tersusun menurut abjad disertai nomor halaman kata atau istilah itu ditemukan (biasanya pada bagian akhir buku (Poerwadarminta, 2006). Indeks juga merupakan sebuah daftar berisi penunjuk (pointers), lebih tepatnya indeks adalah sebuah daftar yang sistematis, mengandung istilah atau frasa (menyatakan penagarang, judul, konsep dan sebagainya) yang dilengkapi dengan penunjuk ke isi satu atau serangkaian dokumen, ke lokasi dimana istilah atau farasa tersebut dapat ditemukan (Suwarno, 2010).

Menurut (Lasa, 2007) indeks dapat diartikan dengan daftar kata atau istilah yang disusun alfabetis yang biasanya ditempatkan di bagian akhir suatu buku, berupa nama orang, subyek dan lain sebagainya. (Suwarno, 2010) juga mendefenisikan bahwa indeks adalah daftar berisi petunjuk, lebih tepatnya indeks merupakan daftar yang sistematis, mengandung istilah atau frasa (yang menyatakan nama pengarang, judul, konsep, dan sebagainya) yang dilengkapi petunjuk ke isi, atau ke lokasi di mana istilah atau frasa tersebut di temukan.

C. Tujuan dan Fungsi Indeks 1. Tujuan Indeks

(35)

Untuk menjawab pertanyaan tersebut biasanya pengindeks mengingat tajuk umum berupa subjek, rancangan, cara, waktu, dan ruang.

Sedangkan menurut (Mulvany, 2005) tujuan indeks adalah untuk mengidentifikasi dan menemukan informasi yang relevan dengan materi yang berada di dokumen, untuk membedakan antara informasi pada subjek dan menyebutkan subjek, menganalisis konsep didokumen sehingga mengahasilkan serangkain judul, menunjukkan hubungan antara konsep-konsep, mengelompokkan informasi yang tersebar, mensitensis judul dan subjudul menjadi entri, pengguna mencari langsung dengan syarat tidak dipilih untuk indeks judul yang telah dipilih dengan cara referensi silang, dan mengatur entri ke urutan sistematis.

2. Fungsi indeks

Menurut (Basuki,1992) fungsi indeks adalah sebagai pilih atau temu balik bagi kepentingan pemakai. Secara umum indeks berfungsi sebagai penelusur informasi, sebagai petunjuk tentang data atau informasi, indeks juga dapat menghubungkan subjek atau cabang- cabang ilmu pengetahuan, indeks merupakan alat pelayanan informasi mutakhir (Current Awarenes service), dan indeks juga berfungsi sebagai alat seleksi bahan pustaka.

Sedangkan menurut (Lasa, 1994) fungsi indeks adalah sebagai berikut. a. Petunjuk yang memberikan pengarahan kepada pembaca bahwa informasi yang

(36)

b. Mengungkapkan suatu masalah secara lengkap dan detail dengan petunjuk yang disiapkan itu dapat diketahui suatu persoalan secara lengkap. Sebab itu disusun untuk mengungkapkan suatu subjek, topik yang mungkin sekali terdapat diberbagai sumber.

Di sisi lain, (Lasa, 2007) memberikan fungsi dari indeks adalah :

a. Petunjuk yang memberikan pengarahan kepada pembaca bahwa indeks memberikan informasi lebih lengkap dapat ditemukan pada sumber yang ditunjuk itu. Dengan bantuan indeks ini, suatu subyek, nama orang, nama tempat, dan lainnya dapat segera ditemukan.

b. Mengungkapkan suatu masalah secara lengkap dan detail. Dengan petunjuk yang disiapkan itu dapat diketahui suatu persoalan dengan lengkap. Indeks itu disusun untuk mengungkapkan suatu subjek.

D.Macam-macam Indeks

Menurut (Lasa, 1998) Indeks yang biasa dipergunakan dalam buku atau dalam karya ilmiah ada empat yaitu indeks analitik, indeks beranotasi, indeks relatif, dan indeks kumulatif.

1. Indeks Analitik

Indeks analitik yaitu indeks yang disusun alfabetis diletakkan di bawah topik tertentu yang menunjukan informasi yang terdapat pada artikel yang disusun di bawah tajuk umum.

(37)

Indeks beranotasi yaitu indeks yang memuat data bibliografis dan menyajikan uraian singkat isinya. Pembuatan anotasi akan memberikan gambaran singkat tentang isi.

3. Indeks Relatif

Indeks yang cara penyusunannya diberikan beberapa alternatif dalam menentukan pilihan topic maupun subjek.

4. Indeks Kumulatif

Indeks yang terdiri dari entri yang dilebur dari indeks sebelumnya. 5. Indeks artikel, berita surat kabar, majalah.

Merupakan indeks untuk satu volume majalah atau lebih, indeks subjek untuk sekelompok majalah yang biasanya diterbitkan secara kumulatif pada selang waktu yang pendek. Dari penjelasan di atas, penulis lebih membahas tentang indeks beranotasi.

(Basuki,1994) menjelaskan bahwa bahasa pengindeksan merupakan komponen utama dalam sistem temu balik informasi, karena bahasa pengindeksan khusus dibuat untuk mengungkapkan isi dokumen dan permintaan informasi agar dapat dengan mudah mengetahui lokasi kumpulan informasi tersebut.

E. Indeks Beranotasi

(38)

menjelaskan anotasi adalah salah satu bagian dalam deskripsi katalogisasi yang merupakan keterangan tambahan mengenai isi buku.

Indeks beranotasi adalah Indeks beranotasi merupakan indeks yang memuat data bibliografis dan menyajikan uraian singkat isinya tentang pencantuman anotasi ini untuk memberikan gambaran ringkasnya. Sebab penampilan judul kadang kurang mencerminkan isi secara keseluruhan (Lasa, 1998).

F. Pembuatan Indeks

Proses pembuatan indeks dapat dilakukan oleh indekser dengan mudah apabila bahan yang akan di indeks telah terkumpul. Indekser kemudian menyeleksi bahan-bahan tersebut sesuai dengan rencana pengindeksan yang telah dibuat. Indeks yang dapat dibuat bisa berupa: indeks subjek, indeks pengarang, indeks kata kunci dan lain sebagainya. (Tri, 1997)

G.Peraturan Pengindeksan dan Langkah-langkah Pengindeksan 1. Peraturan Pengindeksan

Menurut (Lasa, 1994) ada beberapa peraturan pengindeksan, yaitu: a. Memilih tajuk yang spesifik dan populer.

b. Entri disusun berdasarkan abjad.

c. Sesuatu yang diindeks merupakan sesuatu yang akan dimanfaatkan pemustaka.

d. Penggunaan ejaan baik dalam bentuk tunggal ataupun jamak harus konsisten atau sesuai aturan.

(39)

f. Penulisan nama orang hendaknya selengkap mungkin.

g. Membuat rujukan dari subjek utama ke sabjek atau bagian yang berkaitan. h. Untuk pembuatan indeks di bidang sejarah dan biografi sebaiknya dengan

sistem kronologis.

2. Langkah-langkah Pengindeksan

Indeks dihasilkan dari langkah kerja yang sistematis seperti yang dungkapkan oleh (Basuki, 1992) pelaksanaan pengindeksan mencakup langkah-langkah seperti berikut.

a. Pengamatan awal terhadap dokumen. b. Identifikasi subjek utama.

c. Identifikasi elemen yang dideskripsikan dan ekstraksi istilah berkaitan. d. Verifikasi relevansi istilah-istilah.

e. Konversi istilah dari bahasa sehari-hari ke bahasa documenter f. Verifikasi relevansi deskripsi

g. Pengaturan deskripsi sesuai dengan ketentuan formal yang dianut oleh sistem informasi bersangkutan.

Jadi, proses pengindeksan dapat diulang pada setiap tingkat atau setiap langkah.

(40)
(41)

BAB III

HASIL PENGEMBANGAN A. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan analisis tingkat kebutuhan penggunaan terhadap produk yang akan di buat. Data analisis diambil dengan cara mewawancarai subjek uji coba terhadap dua orang. Dua orang tersebut adalah ibu rumah tangga dan guru SDN 17 Kauman.

Wawancara pertama dilakaukan dengan ibuk Lenni Marlina, ibuk rumah tangga sebagai informan I pada tanggal 15April 2017 pukul 09.00 WIB. Dalam wawancara tersebut diperoleh informasi bahwa informan I tidak sepenuhnya mengetahui informasi tentang permainan tradisional. Sehingga, ketika informan tersebut mengatakan bahwa anaknya lebih suka bermain gadget, seperti yang kita ketahui bahwa efek dari gadget dapat merusak mata ataupun mental anak. Menyikapi hal ini, informan I merasa perlu sebuah informasi yang memuat permainan tradisional supaya anak-anak masa akan datang mengetahui bahwa permainan tradisional ada di dan mereka bisa mempraktekkannya bersama temannya.

Wawancara kedua dilakukan dengan ibu Fauziah, propesinya sabagai Guru SDN 17 Kauman sebagai informan II pada tanggal 16 April 2017 pukul 10.00 WIB. Dalam wawancara tersebut diperoleh informasi bahwa informan II mengalami hal yang sama seperti informan I. Anaknya ataupun muridnya sekarang lebih suka bermain gadget. Seperti yang kita ketahui anak yang seri

(42)

dapat merusak nilainya sosialisasi denagan temannya kurang baik, dah bisa juga merusak kesehatan anak tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara dengan dua informan tersebut penulis dapat simpulkan bahwa sebuah informasi yang memuat dengan permainan tradisional sangat diperlukan untuk membudidayakan permainan tradisional untuk menghindari hilangnya permainan tradisional yang sudah ada dari zaman dahu. B. Rancangan Model Produk

Hasil rancangan model Produk dibuat dalam bentuk buku indeks beranotasi. Buku indeks beranotasi tersebut bahannya dari kertas HVS ukuran A5 dengan gaya tulisan Times New Roman dengan ukuran tulisan 10. Selanjutnya buku indeks beranotasi yang sudah dirancang akan di validasi oleh Ibu Lailatul Rahmi M.Hum (validator I) dan Ibu Yulfira Riza, S,S. M. Hum (validator II).

Langkah-langkah yang akan di tempuh dalam merancang buku indeks beranotasi permainan tradisional ini adalah :

1. Mengumpulkan data dengan wawancara terhadap ibu-ibu menganai permainan tradisional, dan observasi kelapangan untuk mengetahui permainan apa saja yang anak-anak ketahui.

(43)

Contoh model rancangan indeks beranotasi permaianan tradisional adalah sebagai berikut :

Gambar 2. Rancangan model produk

Setelah rancangan awal di validasi oleh Ibu Lailatul Rahmi M.Hum (validator ahli), penulisan nama penulis sebaiknya dihilangkan karena sudah ada di bagian cover. Sedangkan kata permainan harus dihilangkan dan langsung saja

No Entri

Gambar

Gambar dan penjelasan dari gambar tersebut

Anotasi

Judul TA No Halaman

Nama permainan

(44)

dibuat nama permainan tersebut. Nomor entri dan nama permainan lebih baik dihilangkan kotaknya supaya tidak terlalu banyak kotak, judul TA lebih dikecilkan dan warna sesuaikan dengan warna cover.

Adapun gambar rancangan model produk sebelum dan sesudah direvisi adalah sebagai berikut :

(45)

Gambar 4. Rancangan model produk sesudah direvisi

Setelah semua unsur-unsur terpenuhi, maka penulis melakukan tahap selanjutnya yaitu penyusunan terhadap indeks beranotasi sesuai arahan atau masukan yang diberikan oleh validator. Penyusunan tersebut berdasarkan abjad serta nomor entrinya. Hal ini dapat mempermudah pengguna buku indeks beranotasi dalam mencari informasi mengenai permainan tradisional.

(46)

validator dan validator menyetujui model rancangan produk yang dibuat dan sudah sesuai dengan kebutuhan.

Untuk desain cover indeks ini menggunakan aflikasi Corel Draw X4 dan Photoshop CS6 sebelum akhirnya ditunjukkan kepada validator desain untuk divalidasi. Cover pertama bagian depan yang penulis buat belum bisa diterima validator karena rumah adat yang penulis buat terlalu umum, sebaiknya diganti dengan gambar yang diidentik dengan. Kesesuaian warna dan tulisan yang penulis buat juga beluum sesuai.

Setelah mendapat saran dari valdator, penulis melakukan perbaikan tehadap cover,akan tetapi cover ke dua ini juga belum sesuai. Selanjutnya penulis melakukan perbaikan cover yang ketiga kalinya sampai akhirnya sesuai dan di validasi oleh validator ahli.

(47)

Gambar 5. Rancangan desain cover produk sebelum direvisi

(48)

Gambar 7. Rancangan desain cover produk setelah direvisi 2

Setelah melakukan perbaikan-perbaikan terhadap bagian cover depan dan belakang validator menyatakan valid.Perbaikan terhadap rancangan desain cover produk diatas harus dilakukan untuk bisa divalidkan.

(49)

C. Pembuatan dan Pengembangan Model Produk

Setelah produk di validasi oleh Validator Ahli Perpustakaan, maka validasi selanjutnya dilakukan oleh Validator Bahasa.Validator bahasa yang dibutuhkan dalam pembuatan produk ini adalah Ibu Yulfira Riza, S.S., M. Hum. Dosen Bahasa di Fakultas Adab dan Humaniora di IAIN Imam Bonjol Padang. Validator Bahasa akan memvalidasi ketepatan Ejaan Yang Disempurnakan, aspek kebahasaan yang komunikatif, ketepatan ide dan kelengkapan informasi yang terdapat dalam produk tersebut. Dalam produk yang akan dibuat, ada tata cara penyusunan kerangka penulisan. Adapun kerangka penulisan sebagai berikut. 1. Sampul

Setiap buku memiliki cover di bagian depannya yang berfungsi untuk melindungi bagian dalam buku, di samping itu cover juga berfungsi untuk memberikan daya tarik kepada pembaca dan merupakan gambaran dari isi keseluruhan buku.

2. Kata Pengantar

(50)

3. Daftar isi

Lembaran daftar isi ini berisi tentang pokok-pokok materi yang terdapat dalam buku indeks beranotasi yang berguna bagi pengguna untuk menelusur informasi yang terdapat dalam buku Indeks beranotasi Permainan Tradisional. 4. Pendahuluan

Pendahuluan ini memuat latar belakang serta maksud dan tujuan. 5. Indeks beranotasi Permainan Tradisional.

Indeks ini berfungsi sebagai referensi bagi pengguna dalam menelusur informasi tentang permainan tradisional. Indeks ini dibuat dalam bentuk buku yang memiliki anotasi (petunjuk permainan).

(51)

6. Indeks Alat

Indeks alat dibuat untuk memudahkan pengguna menelusuri inforamasi melalui nama alat yang digunakan saat bermain.

Gambar 10. Indeks Alat 7. Penutup

(52)

Gambar 11. Rancangan indeks sebelum divalidasi oleh validator bahasa

(53)

Setelah penulis melakukan perbaikan-perbaikan setelah diperiksa oleh validator bahasa, maka validator bahasa menyatakan produk valid dan layak diujicobakan.

Gambar 13. Valisasi bahasa produk

D. Evaluasi atau Pengujian Model Produk

Produk yang telah dibuat kemudian diujicobakan kelayakannya melalui dua tahapan. Tahapan pertama dilakukan secara perseorangan kepada anak-anak sebanyak lima orang. Tahapan kedua adalah uji coba kelompok kecil yaitu kepada pustakawan satu orang dan museum satu. Tahap ketiga adalah uji lapangan yang dilakukan kepada orang tua sebayak lima orang dan anak-anak sebayak lima orang.

(54)

Nilai dari jawaban masing-masing butir soal mempunyai ketentuan sebagai berikut :

Tabel 1. Ketentuan skor penilaian

Pertanyaan Skor Penilaian

Tabel 2. Hasil uji coba perorangan

Responden Pertanyaan Skor

(55)

Gambar 14. Uji coba perseorangan

(56)

Tabel 3. Hasil uji coba kelompok kecil

Responden Pertanyaan Skor

Penilaian

1 2 3 4 5

1 5 5 4 5 5 A

2 5 4 5 5 4 A

Gambar 15. Uji coba kelompok kecil

Grafik di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sangat setuju dengan model buku indeks beranotasi permainan tradisional adalah 100 %. Responden yang menyatakan sangat setuju dengan susunan informasi dalam buku ini sudah terstruktur adalah 50 % dan setuju 50 %. Responden yang menyatakan sangat setuju dengan model isi dalam buku tersebut sudah sesuai dengan keinginan adalah 50 % dan setuju 50 %. Responden yang menyatakan gambar dan

(57)

teks yang ditampilkan terlihat jelas adalah 100 %. Responden yang menyatakan sangat setuju susunan indeks adalah 50 % dan setuju 50%.

Tabel 3. Uji coba lapangan

Responden Pertanyaan Skor

Penilaian

1 2 3 4

1 5 5 5 5 A

2 5 5 5 5 A

3 5 5 4 5 A

4 5 5 4 5 A

5 5 5 5 5 A

6 5 5 5 5 A

7 5 5 5 5 A

8 5 5 5 5 A

9 5 5 5 5 A

(58)

Gambar 16. Uji coba lapangan

Grafik di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sangat setuju dengan model buku indeks beranotasi permainan tradisional adalah 100 %. Responden yang menyatakan sangat setuju dengan susunan informasi dalam buku ini sudah terstruktur adalah 100 %. Responden yang menyatakan sangat setuju dengan model isi dalam buku tersebut sudah sesuai dengan keinginan adalah 80 % dan setuju 20 %. Responden yang menyatakan gambar dan teks yang ditampilkan terlihat jelas adalah 100 %.

Perbaikan terhadap produk yang dibuat oleh penulis, karena ada beberapa saran dan komentar dari tim penguji, termasuk pada bagian cover serta isi.

(59)

Gambar 17 Cover setelah di revisi munaksah

(60)

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dari penelitian ini, telah terancang sebuah produk indeks beranotasi permainan tradisional. Indeks beranotasi ini dilengkapi dengan daftar isi dan indeks alat yang bisa memudahkan pengguna dalam penelusuran isi dan sudah di validkan oleh valiadator ahli dan validator bahasa. Indeks beranotasi ini disusun berdasarkan abjad. Produk ini telah diujicobakan dan didapatkan hasil bahwa produk ini mudah ditelusuri dan hasil jumlah permainan sebayak 53 jenis permainan. Dengan adanya indeks beranotasi permainan tradisional, anak-anak bisa berpedoman untuk bermain bersama temannya.

B. Saran

(61)

Herdiansyah, H. (2013). Wawancara observasi, dan focus group sebagai instrumen penggalian dan kualitatif. Jakarta: Rajawali Press.

Jamal, S. (2000). Dasar-Dasar Metode Penelitian. Jakarta Barat: The Minangkabau Foundation.

Lasa, Hs. (1998). Kamus Istilah Perpustakaan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Lasa, Hs. (1994). Pengelolaan Terbitan Berkala. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas

Press.

Lasa, Hs. (2007). Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta : Pinus Book Publisher Martoatmojo, K. (2008). Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka.

Meleong, L. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya. Modern.

Damara, M.A. (12. 2013.). Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Dipetik april 26,2017, dari

http://jurnalilmiahtp2013.blogspot.co.id/2013/12/dampak-game-terhadap-perkembangan-anak.html

Mulvany, N. C. (2005). Indexing Books. London: The University of Chicago Press.

Mustafa, B. (1994). Materi Pokok Bahan Rujukan Umum. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud.

Poerwadarminta, W. (2006). Kamus Umum Bhasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Rahayu, L. (2014). Layanan Perpustakaan. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.

Mutia, R., dkk. (2016). Katalog Permainan Tradisional Anak Sumatra Barat Dipulau Punjung Dharmasraya. Padang: Musium Adityawarman.

Saleh, A. R. (2009). Pengantar Kepustakaan. Jakarta: Sagung Seto.

Saleh, A. R. (1996). Pengelolaan Terbitan Berseri. Jakarta: Universitas Terbuka. Sodiq, M. (2014). Ilmu Kealaman Dasar. Surabaya: Kencana.

(62)

Sulistyo-Basuki. (1993). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Suwarno, W. (2010). Pengetahuan Dasar Kepustakaan. Bogor: Ghalia Indonesia.

Syahyuman. (2012). Manajemen Koleksi Perpustakaan . Padang: Sukabina Press. Tri, M. (1997). Struktur Indeks. Vol.22. No. 3-4.

Gambar

Gambar 1. Bamain Handiplas
Gambar  Gambar dan
Gambar 3. Rancangan model produk sebelum direvisi
Gambar 4. Rancangan model produk sesudah direvisi
+7

Referensi

Dokumen terkait

dihasilkan dari destilasi Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) yang merupakan produk. samping dari proses pembuatan

Setelah kegiatan pembelajaran selesai dan dirasa cukup, peneliti melanjutkan lagi dengan melakukan wawancara dengan ibu “SH” selaku pendidik kelompok anggrek terkait dengan

Pada tahap ini penulis melakukan wawancara langsung kepada sekretaris pimpinan Rektor Unsrat. Dalam wawancara penulis berkomunikasi mengenai proses bisnis pembuatan

Adapun yang dimaksud dengan teknik penilaian adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh informasi mengenai proses dan produk yang dihasilkan pembelajaran yang dilakukan

Penulis memperoleh ide dengan cara mengembangkan masalah – masalah penelitian yang sudah ada sebelumnya yaitu melakukan penelitian dalam pembuatan sponge cake dengan

Dalam hal ini, penulis akan melakukan pengidentifikasi secara jelas apakah produk yang penulis buat ini layak atau tidak diberikan. Oleh karena itu penulis

• Cara Pembuatan : jumlah produk yang direncanakan untuk satu kali pembuatan lengkap dengan jumlah bahan baku yang digunakan, semua tahap pembuatan/prosedur operasional standar

Bioteknologi yang digunakan untuk menghasilkan produk makanan dengan memanfaatkan mikroorganisme adalah.. Makanan yang dihasilkan dari proses fermentasi susu dengan bakteri