Vol. 4, No. 2, November 2007, 45–51
KONSTRUKSI RUANG 2-NORM SEBAGAI LUASAN
YANG DIRENTANG OLEH DUA VEKTOR
Sadjidon
1, H. Gunawan
21Jurusan Matematika,2Departemen Matematika
1Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya 2Institut Teknologi Bandung, Bandung
Abstrak
Pada paper ini akan dikaji tentang pengkonstruk-sian ruang 2-norm yang didasari oleh sifat-sifat or-thogonalitas dari dua vektor sehingga diperoleh pen-definisikan ruang 2-norm, khususnya untuk ruang ℓ2.
Katakunci:Ruang ℓ2, orthogonalitas, ruang 2-norm.
1. Pendahuluan
Ruang
ℓ
2yang dilengkapi dengan inner product
h
x, y
i
=
P
jx
jy
j,
merupak-an rumerupak-ang inner product. Begitu juga rumerupak-ang
ℓ
2yang dilengkapi dengan
nor-ma
k
x
k
=
∞P
k=1
|
x
k|
2 12
merupakan ruang Banach. Selanjutnya dual dari
ruang
ℓ
2yaitu himpunan dari semua fungsional linier kontinu pada ruang
ℓ
2yang dinotasikan dengan
ℓ
2∗adalah ruang
ℓ
2juga. Jika
f
∈
ℓ
2∗,
maka
f
∈
ℓ
2dan dapat diinterpretasikan untuk
f
(
x
) =
P
jx
jz
j=
h
x, z
i
,
dengan
x
∈
ℓ
2, z
∈
ℓ
2∗=
ℓ
2.
Sekarang pandang
S
himpunan semua barisan bilangan real dan
meru-pakan ruang vektor atas field
R
. Setiap subruang vektor
S
juga merupakan
ruang barisan. Untuk
X
subruang
S
didefinisikan suatu fungsi bernilai real
k•
, ...,
•k
pada
X
nyang memenuhi sifat-sifat sebagai berikut :
1.
k
x
1, x
2, ..., x
nk
= 0, jika dan hanya jika
x
1, x
2, ..., x
ndependen linier
2.
k
x
1, x
2, ..., x
nk
invarian terhadap permutasi
3.
k
x
1, x
2, ..., αx
nk
=
|
α
| k
x
1, x
2, ..., x
nk
untuk setiap
α
∈
R
4.
k
x
1, x
2, ..., x
n−1, y
+
z
k ≤ k
x
1, x
2, ..., x
n−1, y
k
+
k
x
1, x
2, ..., x
n−1, z
k
disebut
n
-norma pada
X
dan pasangan (
X,
k•
, ...,
•k
) disebut ruang
n
-norma.
Pada [2], [3] telah dikonstruksi dan dijabarkan tentang 2-norma, yang
disebut sebagai 2-norma standar, selanjutnya dengan memperhatikan
sifat-sifat orthogonalitas dari [1], [4], maka dikonstruksi 2-norma sehingga
dipe-roleh pendefinisian ruang 2-norm.
2. Ruang
ℓ
2dan
n
-norma Standarnya
Sebelum menjabarkan n-norma dijelaskan untuk 2-norma pada ruang
ℓ
2yang diberikan sebagai berikut :
k
x, y
k
=
Sup
(
h
x, z
i
h
y, z
i
h
x, w
i h
y, w
i
:
z, w
∈
ℓ
2,
k
z
k
,
k
w
k ≤
1
)
.
Selanjutnya dengan ketaksamaan Cauchy-Schwarz diperoleh
hx, zi hy, zi hx, wi hy, wi
≤
hx, xi hx, yi hy, xi hy, yi
1
2
hz, zi hz, wi hw, zi hw, wi
1 2
≤
hx, xi hx, yi hy, xi hy, yi
1 2
Hasil ini menunjukkan bahwa
merupakan batas atas dari
him-punan
dan ini berarti bahwa :
Sup
Selanjutnya untukz= x
kxk ;w=
y−αx
ky−αxk =
y′
ky′k denganzdany
′ orthogonal, juga
memenuhikzk,kwk ≤1, maka diperoleh
dengan menggunakan sifat-sifat determinan dan sifat-sifat inner product diperoleh juga bahwa
Hasil ini menunjukkan bahwa
Dengan demikian dari Persamaan (1) dan Persamaan (2) diperoleh 2-norma pada ruangℓ2 adalah
dan 2-Norma kx, yk tidak lain adalah luasan yang direntang oleh vektor-vektor
x dan y. Selanjutnya akan dijabarkan untuk n-normanya dalam ruang ℓ2 yang dikenal sebagai ruang inner product dengan inner producthx, yi=P
j
xjyj, dapat dilengkapi dengann-normanya
kx1, x2, ..., xnk=
merupakan ruangn-norma standar sehingga ruangℓ2 merupakan ruangn-norma. Khususnya jikan= 2 , maka 2-norma standar untuk ruangℓ2 adalah :
kx, yk=
Untukn-norma pada ruang ℓp khususnya ruang ℓ2, penjabarannya dan pengem-bangannya dalam [2].
Sekarang akan dijabarkan n-norma pada ruang ℓ2 menurut pendefinisian [1] dengann-norma nya sebagai berikut :
kx1, ..., xnk
atau dapat dituliskan
kx1, ..., xnk
Selanjutnya dengan ketaksamaan Cauchy-Schwarz didapatkan
ini menunjukkan
batas atas dari himpunan
berarti bahwa
kx1, ..., xnk
Selanjutnya untuk {z1, z2, ..., zn} yang merupakan hasil proses orthonormalisasi Gram-Schmidt terhadap{x1, x2, ..., xn}, juga memenuhikz1k,kz2k, ...,kznk= 1, maka diperoleh
Hasil ini menunjukkan bahwa
Dengan demikian dapat diperoleh
Sekarang diberikan fungsional linier padaℓ2 × ℓ2yang diberikan
f(u) =
∞
X
k=1
x1k+x2k
wk =hx1, wi+hx2, wi
denganu= (x1, x2)∈ℓ2 × ℓ2 dan w∈ ℓ2∗
=ℓ2 dankuk=kx
1k+kx2k Maka 2-Norma pada ruangℓ2 × ℓ2 didefinisikan menurut [1] dapat disajikan dengan
ku, vk=Sup
f(u) f(v)
f(v) g(v)
, f, g∈ ℓ2∗
=ℓ2,kfk,kgk ≤1
denganu= (x1, x2) , v= (y1, y2). Sehingga dapat dituliskan dengan
ku, vk=Sup
hx1+x2, wi hy1+y2, wi hx1+x2, zi hy1+y2, zi
, w, z∈ ℓ2∗
=ℓ2,kwk,kzk ≤1
.
Selanjutnya dengan ketaksamaan Cauchy-Schwarz diperoleh
hx1+x2, wi hy1+y2, wi hx1+x2, zi hy1+y2, zi
≤ kx1, y1k+kx1, y2k+kx2, y1k+kx2, y2k=kuk kvk
Hasil ini menunjukkan bahwakuk kvkbatas atas dari himpunan
hx1+x2, wi hy1+y2, wi hx1+x2, zi hy1+y2, zi
, w, z∈ ℓ2∗
=ℓ2,kwk,kzk ≤1
dengan demikian
ku, vk
=Sup
hx1+x2, wi hy1+y2, wi hx1+x2, zi hy1+y2, zi
, w, z∈ ℓ2∗
=ℓ2,kwk,kzk ≤1
≤ kuk kvk
Dari hasil yang dijabarkan diatas tentang 2-norma padaℓ2× ℓ2dapat dilanjutkan 2-norma untuk ruang ℓ2n
=ℓ2×...×ℓ2. Untuk itu dalamℓ2×ℓ2apakah suatu luasan yang dibentang dari jumlahan vektor yaitu (x1+x2) dan (y1+y2), begitu juga dalam ℓ2n
=ℓ2×...× ℓ2.apakah luasan yang dibentang oleh jumlahan dari vektor.
Pustaka
[2] H. Gunawan dan M. Mashadi, On n-normed spaces, Int.J.Math.Sci, (to ap-pear).
[3] H. Gunawan, The space of p-Summable sequences and its natural n-Norm, Bull.Austral.Math.Soc, Vol.64(137-147), 2001.
[4] J.R Partington, Orthogonality in Normed Spaces, Bull.Austral.Math.Soc.33 (449-455), 1986.