• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nomor 53-K PM.III-19 AD IV 2012.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Nomor 53-K PM.III-19 AD IV 2012.pdf"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor : 53-K/PM.III-19/AD/IV/2012

“ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA “

Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : HAMDIN

Pangkat/NRP : Serka/21990156170378 Jabatan : Bati Idik

Kesatuan : Denmadam XVII/Cenderawasih Tempat tanggal lahir : Jayapura, 25 Maret 1978 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat tempat tinggal : Jl. Ifargunung Sentani No. 172 Kabupaten Jayapura

Terdakwa tidak ditahan;

PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA tersebut di atas;

Membaca : Berita Acara Pemeriksaan dari Danpomdam XVII/

Cenderawasih Nomor : BP-55/A-43/V/2011 tanggal 30 Mei 2011.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam XVII/Cenderawasih selaku Papera Nomor : KEP/195/ III/2012 tanggal 5 Maret 2012.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/50/III/2012 tanggal 27 Maret 2012.

3. Surat Penetapan Kepala Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor : TAP/263/PM.III-19/X/2012 tanggal 16 Oktober 2012 tentang Penunjukan Hakim.

4. Surat Penetapan Hakim Ketua Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor : TAP/263/PM.III-19/X/2012 tanggal 16 Oktober 2012 tentang Hari Sidang.

5. Relaas Penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi dan surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/ 50/III/2012 tanggal 27 Maret 2012 didepan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

(2)

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan-keterangan para saksi di bawah sumpah.

Memperhatikan : Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di persidangan dan diajukan kepada Pengadilan yang pada pokoknya menyatakan bahwa :

1. Terdakwa secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

“Penganiayaan”

Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut :

Pasal 351 Ayat (1) KUHP.

2. Oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi dengan :

Pidana penjara : selama 7 (tujuh) bulan.

3. Barang Bukti berupa :

Surat-Surat :

a. 1 (satu) lembar Visum Et Repertum Nomor : VER/ 08/III/2011 tanggal 22 Maret 2011.

b. 1 (satu) lembar Kwitansi pembayaran biaya berobat sebesar Rp. 200.00,- (dua ratus ribu rupiah) tanggal 26 Pebruari 2011 An. Pak Hamdin.

c. 1 (satu) lembar bon pembelian obat dari Apotik Budi sebesar Rp.60.000,- (enam puluh ribu rupiah) tanggal 28 Pebruari 2011.

d. 2 (dua) lembar Surat Pernyataan Damai antara Sdri. Hasmita dengan Serka Hamdin tanggal 30 Maret 2011 (Asli).

e. 1 (satu) lembar Surat Permohonan Pencabutan Perkara Penganiayaan dan perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh Serka Hamdin terhadap Sdri. Hasmita tanggal 30 Maret 2011. (Asli).

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah).

5. Permohonan Terdakwa yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya menyatakan bahwa Terdakwa memohon putusan yang seadil-adilnya.

(3)

Kesatu :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal tujuh bulan April tahun dua ribu sebelas sekira pukul 11.30 Wit atau waktu-waktu lain setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun dua ribu sebelas bertempat di Counter Sentani tepatnya di samping Yonif 751/BS Sentani Kab. Jayapura atau di tempat-tempat lain, setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk wilayah hukum Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana:

“Penganiayaan.”

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa sejak tahun 1998 Terdakwa masuk dinas militer TNI-AD melalui pendidikan Secaba PK VI di Rindam XVII/Cenderawasih selama lima bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda kemudian mengikuti pendidikan kejuruan infanteri di Rindam VII/Wirabuana selama enam bulan, setelah selesai pendidikan ditugaskan di Kiwal Kodam XVII/Cenderawasih sampai sekarang dengan pangkat terakhir Serka NRP 21990156170378.

2. Bahwa Terdakwa pada tahun 2001 telah menikah dengan Sdri. Nurhayati dan telah dikaruniai empat orang anak yaitu : Ayu (perempuan) umur sembilan tahun, Evi Estia (perempuan) umur delapan tahun, Juli (laki-laki) umur tiga tahun dan Juan (laki-laki) umur sebelas bulan.

3. Bahwa pada bulan Februari 2010 Terdakwa berkenalan dengan Sdri Hasmita (Saksi-I) di Hola Plaza, saat itu Saksi-I bekerja sebagai karyawan di toko Hans (menjual Asesoris Hp) dan antara Terdakwa dan Saksi-I masih ada hubungan saudara.

4. Bahwa Sdri. Maria Emiyati/Dima (Saksi-III) mengetahui hubungan Terdakwa sering dipanggil bapa Uli dan Saksi-I sering dipanggil mama Uli yang tinggal satu rumah di kost Panjang Pasar Yotefa Abepura dan kehidupan mereka baik-baik saja karena Saksi-I mengaku sebagai istri sah dari Terdakwa dan mempunyai empat orang anak namun Saksi-III melihat Terdakwa jarang pulang dan sering meninggalkan tempat kost.

(4)

karena tidak mau ribut disana lalu Saksi-I mengatakan “Saya kesini karena permintaan kamu, tetapi kenapa setelah saya sudah datang kamu tidak mau ketemu” akan tetapi Terdakwa mematikan Hpnya.

6. Bahwa sekira pukul 11. 30 Wit Terdakwa datang menggunakan SPM Honda Supra dan berpakaian preman, masuk ke dalam Counter Sentani menemui Saksi-I dan berkata “Kamu naik apa, siapa lagi orang Pom yang pengaruhi otakmu? Saksi menjawab “Saya naik taksi, saya sendiri, tidak ada orang Pom yang pengaruhi saya, Ko maunya seperti apa? Kalau ko tramau nikahi saya, ko bilang, jangan gantung sa seperti ini” kemudian Terdakwa mengatakan “Sa su bilang ko sabar, model seperti kamu ini sudah, saya tidak sanggup, sa tra bisa” maka Saksi-I emosi dan menampar pipi sebelah kiri Terdakwa dengan tangan kanan terbuka sambil mengatakan “Sa su satu tahun bersabar eee… ikuti ko pu mau….” Selanjutnya Terdakwa menarik tangan Saksi-I dan mendorong sehingga Saksi-I terjatuh ke lantai, kemudian Saksi-I berdiri dan membalasnya dengan menarik baju Terdakwa akan tetapi Terdakwa melepas bajunya, kemudian Terdakwa keluar dan mengambil sebuah karton tempat ludah pinang dan meletakan ke atas kepala Saksi-I dan memukul kepala Saksi-I satu kali menggunakan tangan kanan mengepal kemudian merampas/mengambil secara paksa dari tangan kiri Saksi-I Hp Nokia tipe 1280 milik teman Saksi-I yang bernama Sdri. Ana dan membantingnya ke lantai sampai hancur, kemudian Terdakwa menarik Saksi-I ke dalam counter dan membanting badan Saksi-I ke lantai, selanjutnya Saksi-I meminta Hp Cina merk Venera miliknya yang dipinjam oleh Terdakwa dan Terdakwa memberikannya dengan cara membanting ke lantai, kemudian Saksi-I berlari keluar dari counter dan memberhentikan taksi dengan maksud menuju ke Kodam XVII/Cenderawasih untuk melaporkan kejadian tersebut kepada bapak Susilo Dandenmadam XVII/ Cenderawasih akan tetapi beliau tidak berada di tempat, kemudian Saksi-I pergi ke rumah omnya yang bernama Serda Saleh Patta di Asrama Dok II dan menceritakan apa yang Saksi-I alami dan sekira pukul 16.30 Wit Saksi-I diantar oleh Serda Saleh Patta ke Mapomdam XVII/Cenderawasih untuk dibuatkan laporan agar persoalannya dapat diselesaikan secara hukum yang berlaku.

7. Bahwa sebelum kejadian ini, Saksi-I sudah pernah 2 (dua) kali melaporkan Terdakwa ke Pomdam XVII/Cenderawasih dalam kasus yang sama yaitu :

(5)

nama Saksi-I sendiri dan satu lembar lagi atas nama om Saksi-I yang bernama Sdr. Madan. Saksi-I tidak mengetahui maksud dari dua lembar Surat Pernyataan tersebut, namun Saksi-I tetap menanda tanganinya karena Terdakwa ada niat baik untuk menikahinya.

b. Pada bulan Maret 2011 Saksi-I melaporkan Terdakwa karena telah melakukan penganiayaan terhadap Saksi-I. Awalnya pada saat didalam mobil yang sedang melaju di depan kantor Polres Sentani, Saksi-I minta kejelasan mengenai janji Terdakwa untuk menikahi Saksi-I, namun justru Terdakwa marah sehingga terjadi pertengkaran, lalu Terdakwa menganiaya Saksi-I dengan menjambak rambut Saksi-I, sehingga Saksi-I melaporkan Terdakwa ke Pomdam XVII/Cenderawasih dan Saksi-I sempat di Visum di RS Tk III Marthen Indey dengan Nomor Visum : VER/08/III/2011 tanggal 22 Maret 2011. Setelah Saksi-I melaporkan kejadian tersebut, Saksi-I ditelepon oleh Terdakwa yang mengatakan bahwa “Kalau kau mengahancurkan saya, hancurkan saja sekalian, saya di kantor sudah tidak ada harga diri, kau tidak kasihan dengan Juli (anak Terdakwa), sengaja saya dekatkan anak-anak saya dengan kamu biar nantinya tidak kaget, karena saya lebih sayang kau” mendengar kata-kata Terdakwa tersebut akhirnya Saksi-I mencabut laporannya untuk kedua kalinya.

8. Bahwa Saksi-I menuntut Terdakwa untuk menikahinya karena Terdakwa telah berjanji mau menikahinya ketika Terdakwa meminta melakukan hubungan suami istri dengan Saksi-I namun selanjutnya Saksi-I tidak ingin berhubungan lagi dengan Terdakwa dan Saksi-I tidak akan menagih janji Terdakwa kepadanya untuk menikahinya karena untuk apa dinikahi kalau hanya untuk dipukul-pukul saja, Saksi-I mengharapkan agar kasus ini diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku.

Atau Kedua :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal tujuh bulan April tahun dua ribu sebelas sekira pukul 11.30 Wit atau waktu-waktu lain setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun dua ribu sebelas bertempat di Counter Sentani tepatnya di samping Yonif 751/BS Sentani Kab. Jayapura atau di tempat-tempat lain, setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk wilayah hukum Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana:

“Penganiayaan ringan”

Dengan cara-cara sebagai berikut :

(6)

dilantik dengan pangkat Serda kemudian mengikuti pendidikan Kejuruan Infanteri di Rindam VII/Wirabuana selama enam bulan, setelah selesai pendidikan ditugaskan di Kiwal Kodam XVII/Cenderawasih sampai sekarang dengan pangkat terakhir Serka NRP. 21990156170378.

2. Bahwa Terdakwa pada tahun 2001 telah menikah dengan Sdri. Nurhayati (Istri sah) dan telah dikaruniai empat orang anak yaitu : Ayu (perempuan) umur sembilan tahun, Evi Estia (perempuan) umur delapan tahun, Juli (laki-laki) umur tiga tahun dan Juan (laki-laki) umur sebelas bulan.

3. Bahwa pada bulan Pebruari 2010 Terdakwa berkenalan dengan Saksi-I (Hasmita) di Hola Plaza, saat itu Saksi-I bekerja sebagai karyawan di toko Hans (menjual Asesoris Hp) dan antara Terdakwa dan Saksi-I masih ada hubungan saudara.

4. Bahwa Saksi-III (Sdri. Maria Emiyati/Dima) mengetahui hubungan Terdakwa (sering dipanggil bapa Uli) dan Saksi-I (sering dipanggil mama Uli) yang tinggal satu rumah di Kost Panjang Pasar Yotefa Abepura dan kehidupan mereka baik-baik saja karena Saksi-I mengaku sebagai istri sah dari Terdakwa dan mempunyai empat orang anak namun Saksi-III melihat Terdakwa jarang pulang dan sering meninggalkan tempat kost.

5. Bahwa pada tanggal 7 April 2011 sekira pukul 09.00 Wit, Saksi-I menghubungi Terdakwa melalui SMS yang isinya : “Kenapa kamu menghindar dari saya, terserah, saya sudah siap keluargaku benci terhadap saya, karena saya bukan anak kecil lagi yang mau ditipu.” Satu jam kemudian Terdakwa telepon mengajak Saksi-I untuk ketemu di depan Counter Sentani samping Yonif 751/BS, kemudian Saksi-I berangkat menggunakan taksi dari komplek Transat Doyo Baru menuju ke Sentani dan setelah sampai di depan Counter Sentani, Saksi-I menelepon Terdakwa untuk memberitahukan keberadaannya dan menanyakan posisi Terdakwa, selanjutnya Terdakwa mengatakan tidak mau ketemu karena tidak mau ribut disana lalu Saksi-I mengatakan “Saya kesini karena permintaan kamu, tetapi kenapa setelah saya sudah datang kamu tidak mau ketemu” akan tetapi Terdakwa mematikan Hpnya.

(7)

sambil mengatakan “Sa su satu tahun bersabar eee… ikuti ko pu mau….” Selanjutnya Terdakwa menarik tangan Saksi-I dan mendorong sehingga Saksi-I terjatuh ke lantai, kemudian Saksi-I berdiri dan membalasnya dengan menarik baju Terdakwa akan tetapi Terdakwa melepas bajunya, kemudian Terdakwa keluar dan mengambil sebuah karton tempat ludah pinang dan meletakan ke atas kepala Saksi-I dan memukul kepala Saksi-I satu kali menggunakan tangan kanan mengepal kemudian merampas/mengambil secara paksa dari tangan kiri Saksi-I Hp Nokia tipe 1280 milik teman Saksi-I yang bernama Sdri. Ana dan membantingnya ke lantai sampai hancur, kemudian Terdakwa menarik Saksi-I ke dalam counter dan membanting badan Saksi-I ke lantai, selanjutnya Saksi-I meminta Hp Cina merk Venera miliknya yang dipinjam oleh Terdakwa dan Terdakwa memberikannya dengan cara membanting ke lantai, kemudian Saksi-I berlari keluar dari counter dan memberhentikan taksi dengan maksud menuju ke Kodam XVII/Cenderawasih untuk melaporkan kejadian tersebut kepada bapak Susilo (Dandenmadam XVII / Cenderawasih) akan tetapi beliau tidak berada di tempat, kemudian Saksi-I pergi ke rumah omnya yang bernama Serda Saleh Patta di Asrama Dok II dan menceritakan apa yang Saksi-I alami dan sekira pukul 16.30 Wit Saksi-I diantar oleh Serda Saleh Patta ke Mapomdam XVII/Cenderawasih untuk dibuatkan laporan agar persoalannya dapat diselesaikan secara hukum yang berlaku.

7. Bahwa sebelum kejadian ini, Saksi-I sudah pernah 2 (dua) kali melaporkan Terdakwa ke Pomdam XVII/Cenderawasih dalam kasus yang sama yaitu :

a. Pada bulan Pebruari 2011, Saksi-I melaporkan Terdakwa karena penganiayaan terhadap Saksi-I namun Terdakwa meminta kepada Saksi-I untuk mencabut laporannya, maka pada keesokan harinya Saksi-I langsung mencabut pengaduan karena Terdakwa ada niat baik untuk menikahi Saksi-I. Pada waktu Saksi-I berada di rumah Sdri. Ana, datang Terdakwa membawa Surat Pernyataan Damai dan Saksi-I melihat ada dua lembar yang satu lembar atas nama Saksi-I sendiri dan satu lembar lagi atas nama om Saksi-I yang bernama Sdr. Madan. Saksi-I tidak mengetahui maksud dari dua lembar Surat Pernyataan tersebut, namun Saksi-I tetap menanda tanganinya karena Terdakwa ada niat baik untuk menikahinya.

(8)

Visum di RS Tk III Marthen Indey dengan Nomor Visum : VER/08/III/2011 tanggal 22 Maret 2011. Setelah Saksi-I melaporkan kejadian tersebut, Saksi-I ditelepon oleh Terdakwa yang mengatakan bahwa “Kalau kau mengahancurkan saya, hancurkan saja sekalian, saya di kantor sudah tidak ada harga diri, kau tidak kasihan dengan Juli (anak Terdakwa), sengaja saya dekatkan anak-anak saya dengan kamu biar nantinya tidak kaget, karena saya lebih sayang kau” mendengar kata-kata Terdakwa tersebut akhirnya Saksi-I mencabut laporannya untuk kedua kalinya.

8. Bahwa Saksi-I menuntut Terdakwa untuk menikahinya karena Terdakwa telah berjanji mau menikahinya ketika Terdakwa meminta melakukan hubungan suami istri dengan Saksi-I namun selanjutnya Saksi-I tidak ingin berhubungan lagi dengan Terdakwa dan Saksi-I tidak akan menagih janji Terdakwa kepadanya untuk menikahinya karena untuk apa dinikahi kalau hanya untuk dipukul-pukul saja, Saksi-I mengharapkan agar kasus ini diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku.

Berpendapat, bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam :

Kesatu : Pasal 351 Ayat (1) KUHP. Atau

Kedua : Pasal 352 Ayat (1) KUHP.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa tidak mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan sebagian dakwaan yang didakwakan kepadanya dan menyangkal sebagian lainnya yaitu tidak benar Terdakwa telah memukul dan mendorong Saksi I hingga terjatuh dan membanting HP.

Menimbang : Bahwa di sidang Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum dan menyatakan akan dihadapi Terdakwa sendiri.

Menimbang : Bahwa para Saksi yang dihadapkan di sidang menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

Saksi-I : Nama lengkap : HASMITA, Pekerjaan : Swasta, Tempat tanggal lahir : Lemo, 14 Oktober 1985, Jenis kelamin: Perempuan, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Alamat tempat tinggal : Kampung Harapan (tinggal bersama kakak kandung Sdri. Rosdiana) Hp. 081233787419 (seklarang Pos 7 Bawah, Sentani Kota).

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

(9)

sebagai Karyawan di Toko Hans dalam hubungan pacaran dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada tanggal 07 April 2011 sekira pukul 09.00 Wit, Saksi menghubungi Terdakwa melalui SMS yang isinya : “Kenapa kamu menghindar dari saya, terserah, saya sudah siap keluargaku benci terhadap saya, karena saya bukan anak kecil lagi yang mau ditipu.” Sekira satu jam kemudian Terdakwa telepon untuk mengajak Saksi ketemu di depan Counter Sentani samping Yonif 751/BS, kemudian Saksi berangkat menggunakan taksi, setelah sampai di depan Counter Sentani, Saksi menelepon Terdakwa menanyakan posisi Terdakwa, selanjutnya Terdakwa mengatakan tidak mau ketemu karena tidak mau ribut disana lalu Saksi mengatakan “Saya kesini karena permintaan kamu, tetapi kenapa setelah saya sudah datang kamu tidak mau ketemu” akan tetapi Terdakwa mematikan Hpnya.

(10)

4. Bahwa sebenarnya pada bulan Pebruari 2011, Saksi sudah pernah datang ke Mapomdam XVII/Cenderawasih melaporkan kejadian Penganiayaan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadapnya akan tetapi Terdakwa meminta kepada Saksi untuk mencabut laporannya maka pada keesokan harinya Saksi langsung mencabut pengaduan karena Terdakwa ada niat baik untuk menikahi Saksi, saat Saksi berada di rumah Sdri. Ana, datang Terdakwa membawa Surat Pernyataan Damai dan Saksi melihat ada dua lembar yang satu lembar atas nama Saksi sendiri dan satu lembar lagi atas nama om Saksi yang bernama Sdr. Madan, Saksi tidak mengetahui maksud dari dua lembar Surat Pernyataan tersebut, namun Saksi tetap menanda tanganinya karena Terdakwa ada niat baik untuk menikahinya.

5. Bahwa pada bulan Maret 2011 Saksi kembali melaporkan kejadian penganiayaan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi ke Pomdam XVII/ Cenderawasih karena Terdakwa telah menarik rambutnya saat berada di dalam mobil di depan kantor Polres Sentani serta mengancam akan membunuh Saksi, awalnya Saksi meminta kejelasan mengenai janji Terdakwa untuk menikahinya sehingga terjadi pertengkaran mulut, namun setelah melapor ke Pomdam XVII/Cenderawasih, Saksi ditelepon Terdakwa yang mengatakan bahwa “Kalau kau mengahancurkan saya, hancurkan saja sekalian, saya di kantor sudah tidak ada harga diri, kau tidak kasihan dengan Juli (anak Terdakwa), sengaja saya dekatkan anak-anak saya dengan kamu biar nantinya tidak kaget, karena saya lebih sayang kau” akhirnya Saksi mencabut laporannya untuk kedua kalinya di Pomdam XVII/Cenderawasih.

6. Bahwa Saksi pernah melakukan hubungan badan layaknya hubungan suami istri dengan Terdakwa di tempat kost Saksi, di hotel Mulia Idaman Entrop yang dilakukan atas dasar suka sama suka karena Terdakwa berjanji akan menikahi Saksi, selanjutnya Saksi tidak ingin berhubungan lagi dengan Terdakwa.

Atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya. Adapun keterangan yang disangkal adalah :

1. Terdakwa tidak membanting Saksi I, tetapi menghindari pegangan Saksi I hingga terjatuh ke lantai.

2. Terdakwa tidak memukul Saksi I, tetapi hanya melepaskan pegangan tangan Saksi I dari pundak Terdakwa.

3. Terdakwa tidak menumpahkan tempat sampah yang berisi ludah pinang kepada Saksi I, tetapi Saksi I yang melemparkan tempat sampah tersebut kepada Terdakwa.

(11)

dapat menerimanya karena sangkalan Terdakwa didukung oleh keterangan Saksi II.

Menimbang : Bahwa para Saksi telah dipanggil berdasarkan ketentuan Undang-Undang, namun sampai batas waktu yang

ditentukan para Saksi tersebut tidak dapat hadir, oleh karenanya dengan berpedoman pada pasal 155 Undang-Undang nomor 31 tahun 1997, maka keterangan para Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan disertai dengan Berita Acara Pengambilan Sumpah dibacakan oleh Oditur Militer yang pada pokoknya sebagai berikut :

Saksi-II : Nama lengkap : SURYANA, Pekerjaan : Wiraswasta, Tempat tgl lahir : Sentani, 22 Desember 1984, Jenis kelamin: Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Alamat tempat tinggal : Doyo Transat No. 10 Sentani.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak dikenalkan oleh Saksi-I (Hasmita) pada bulan Desember 2010 saat Terdakwa dan Saksi-I main ke rumah Saksi dan tidak ada hubungan famili.

2. Bahwa pada hari Kamis tanggal 7 April 2011 sekira pukul 11.00 Wit, Terdakwa datang ke counter Hp Prosat Seluler untuk mengambil cas HP, dan tidak lama Saksi-I datang kemudian Saksi melihat Saksi-I dan Terdakwa berbincang-bincang biasa dan baik-baik saja, akan tetapi lama kelamaan Saksi melihat perbincangan mereka menjadi saling marah sehingga terjadi pertengkaran mulut maka Terdakwa ingin pergi meninggalkan Saksi-I namun tangan Terdakwa dipegang oleh Saksi-I, kemudian Saksi-I menampar wajah Terdakwa, menendang kaki Terdakwa, mencakar tangan dan badan serta membuka kaos Terdakwa, selanjutnya Saksi-I mengambil tempat sampah yang ada di tempat tersebut dan melemparnya kepada Terdakwa, Saksi berusaha untuk melerai dan menyuruh Terdakwa pergi meninggalkan Saksi-I, akan tetapi Saksi-I langsung memegang badan dan Saksi berusaha memegang Saksi-I agar Terdakwa bisa pergi namun Saksi-I tetap berusaha untuk memegang tangan Terdakwa hingga Saksi-I terjatuh di lantai dan saat saksi-I terjatuh itulah maka Terdakwa langsung naik ke atas sepeda motor dan pergi meninggalkan tempat tersebut, dan tidak lama kemudian Saksi-I naik mobil angkutan jurusan Sentani Abepura.

3. Bahwa menurut Saksi, Terdakwa tidak melakukan penganiayaan terhadap Saksi-I hanya pada saat Saksi-I memegang tangan Terdakwa, Terdakwa berusaha melepaskannya hingga Saksi-I terjatuh dan kejadian tersebut Saksi melihat sendiri dari jarak + 1 (satu) meter dari tempat Saksi berdiri/bekerja.

(12)

Saksi III : Nama lengkap : MARIA EMIYATI (DIMA), Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga, Tempat tgl lahir : Kupang, 7 Agustus 1985 Jenis kelamin : Perempuan, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama: Kristen Protestan, Alamat tempat tinggal : Kost Panjang No. 5 D Yotefa Abepura.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Oktober 2010 di Kost Panjang Pasar Yotefa Abepura saat mengontrak bersama Saksi-I (Hasmita) dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa Saksi tidak mengetahui permasalahan yang terjadi pada hari Kamis tanggal 7 April 2011 sekira pukul 12.00 Wit di Jl. Sosial Sentani tepatnya di depan counter Hp samping Yonif 751/BS, karena Terdakwa dan Saksi-I sudah lama pindah dari tempat kost panjang Pasar Yotefa Abepura dan Saksi tidak tahu pindah kemana sehingga semua permasalahan yang terjadi antara Terdakwa dan Saksi-I, Saksi tidak tahu.

3. Bahwa Saksi mengetahui hubungan Terdakwa (sering dipanggil bapa Uli) dan Saksi-I (sering dipanggil mama Uli) saat tinggal satu rumah di Kost Panjang Pasar Yotefa Abepura baik-baik saja karena Saksi-I mengaku sebagai istri sah dari Terdakwa yang mempunyai empat orang anak namun Saksi melihat Terdakwa jarang pulang dan sampai meninggalkan tempat kost, hubungan Terdakwa dan Saksi-I baik-baik saja.

4. Bahwa pada hari Jumat tanggal 24 Juni 2011 tiba-tiba Saksi-I datang menemui Saksi di Kost Panjang Pasar Yotefa Abepura dengan maksud memintanya menjadi Saksi dalam permasalahanya dengan Terdakwa sambil mengatakan “Saya dapat pukul dari Serka Hamdin di Sentani, dan saya sudah tidak kuat lagi mau minta cerai dengan Serka Hamdin” Saksi menjawab “Lho, dapat pukul di Sentani kok saya suruh jadi Saksi, yang benar saja” akan tetapi Saksi-I hanya diam saja dan langsung mengalihkan pembicaraan, kemudian Saksi-I pergi namun paginya kembali lagi dan meminta Saksi untuk menjadi Saksi dalam permasalahannya akan tetapi Saksi tidak menyanggupinya karena Saksi tidak mengetahui tentang kejadian tersebut, selanjutnya Saksi-I langsung pergi dan sampai sekarang tidak pernah ketemu lagi.

Atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa dalam sidang Terdakwa menerangkan sebagai berikut :

(13)

sekarang dengan pangkat terakhir Serka NRP 21990156170378.

2. Bahwa Terdakwa pada tahun 2001 telah menikah dengan Sdri. Nurhayati (Istri sah) dan telah dikaruniai empat orang anak yaitu : Ayu (anak perempuan) umur sembilan tahun, Evi Estia (anak perempuan) umur delapan tahun, Juli (anak laki-laki) umur tiga tahun dan Juan (anak laki-laki) umur sebelas bulan.

3. Bahwa pada bulan Pebruari 2010 Terdakwa berkenalan dengan Saksi-I (Hasmita) di Hola Plaza, saat itu Saksi-I bekerja sebagai karyawan di toko Hans (menjual Asesoris).

4. Bahwa pada hari Kamis tanggal 7 April 2011 sekira pukul 12.00 Wit, Terdakwa datang ke counter Hp tepatnya di Jl. Sosial samping Yonif 751/BS menemui Saksi-II (Suryana) untuk mengambil cas Hp Venera, setibanya di depan counter Hp Terdakwa melihat Saksi-I berdiri di depan counter sehingga Terdakwa langsung pergi, selanjutnya Terdakwa menghubungi Saksi-II melalui SMS menanyakan “Apakah masih ada Sdri. Hasmita di tempat tersebut” Saksi-II menjawab “Dia sudah pergi naik taksi menuju ke Entrop” dan setelah mengetahui Saksi-I sudah tidak berada di counter Hp maka Terdakwa kembali counter Hp untuk mengambil cas Hp namun tidak lama kemudian Saksi-I datang dan duduk di samping Terdakwa sambil berkata “Kenapa tidak ambil cas Hp di Doyo?” Terdakwa menjawab “Kita sudah tidak boleh ketemu lagi karena Surat Pernyataan yang sudah kita buat” Saksi-I marah dan langsung menampar Terdakwa maka Terdakwa langsung berdiri dan keluar dari dalam counter Hp akan tetapi Saksi-I masih menampar Terdakwa dan menendang Terdakwa beberapa kali, Terdakwa berusaha untuk menghindar namun Saksi-I menarik baju Terdakwa hingga terlepas dari badan Terdakwa serta mencakar lengan dan dada Terdakwa, kemudian baju yang terlepas dari badan Terdakwa dimasukan ke dalam parit oleh Saksi-I dan dipukulkan ke badan Terdakwa berkali-kali menyebabkan kaca counter Hp kotor sehingga Saksi-II marah kepada Saksi-I.

(14)

Saksi-I yang beranama Sdr. Mandar untuk melaporkan tindakan yang dilakukan oleh Saksi-I kepada Terdakwa.

6. Bahwa sebelum kejadian tersebut pada hari Jumat tanggal 25 Pebruari 2011 sekira pukul 18.00 Wit Saksi-I datang ke rumah Terdakwa di Jl. Ifargunung Sentani dan setelah bertemu Terdakwa Saksi-I langsung memarahi Terdakwa dengan mengatakan “Kenapa lapor-lapor ke om saya?” Terdakwa menjawab “Biar kamu tidak ke tempat teman-teman kamu yang suka minum-minum” maka terjadi pertengkaran mulut antara Terdakwa dan Saksi-I, kemudian Terdakwa emosi karena saat itu ingin pergi mandi tetapi dihalang-halangi oleh Saksi-I sehingga langsung menempeleng Saksi-I ke arah telinga kanan sebanyak satu kali menggunakan tangan kiri sehingga Saksi-I merasa kesakitan sambil berkata “Kamu puas karena saya dipukul sama om” Terdakwa menjawab “Itu demi kebaikan kamu” akan tetapi Saksi-I tetap berteriak sehingga Terdakwa kembali menempeleng satu kali.

7. Bahwa selanjutnya orang tua Terdakwa menyarankan agar diantar saja pulang ke tempat keluarganya maka Terdakwa menghubungi keluarganya An. Sdri. Suryati dan Sdr. Madan memberitahukan bahwa Saksi-I berteiak-teriak di rumah Terdakwa dan karena saat itu hujan deras maka maka Terdakwa memutuskan untuk mengantar Saksi-I ke rumah keluarganya di Doyo menggunakan mobil sedan bersama kakak dan adik Terdakwa yaitu Sdr. Hamsah dan Sdr. Arif, namun dalam perjalanan Saksi-I mengamuk dan mengambil barang-barang didalam mobil kemudian membuangnya keluar, setelah itu Saksi-I memukul Terdakwa pada bagian belakang kepala sambil menarik setir mobil yang sedang dikemudikan Sdr. Hamsah sehingga Terdakwa berusaha menarik tangan Saksi-I namun Saksi-I mengigit tangan Terdakwa, selanjutnya Terdakwa memegang tangan dan kaki Saksi-I karena Saksi-I berkali-kali menendang kaca mobil, setelah sampai di rumah keluarganya di Doyo, Terdakwa menurunkan Saksi-I dengan cara memegang tangannya karena Saksi-I mengancam akan menghancurkan kaca-kaca mobil Terdakwa dengan batu dan tidak lama kemudian om Saksi-I An. Sdr. Juli datang memegang Saksi-I agar tidak mengamuk dan Terdakwa bersama kakak dan adiknya langsung pulang.

8. Bahwa setelah kejadian tersebut, tanggal 26 Februari 2011 Saksi melapor ke Pomdam XVII/Cenderawasih, namun laporan tersebut tidak diteruskan dan dicabut karena perdamaian.

(15)

Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim berupa :

Surat-Surat :

1. 1 (satu) lembar Visum Et Repertum Nomor : VER/ 08/III/2011 tanggal 22 Maret 2011.

2. 1 (satu) lembar Kwitansi pembayaran biaya berobat sebesar Rp. 200.00,- (dua ratus ribu rupiah) tanggal 26 Pebruari 2011 An. Pak Hamdin.

3. 1 (satu) lembar bon pembelian obat dari Apotik Budi sebesar Rp.60.000,- (enam puluh ribu rupiah) tanggal 28 Pebruari 2011.

4. 2 (dua) lembar Surat Pernyataan Damai antara Sdri. Hasmita dengan Serka Hamdin tanggal 30 Maret 2011 (Asli).

5. 1 (satu) lembar Surat Permohonan Pencabutan Perkara Penganiayaan dan perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh Serka Hamdin terhadap Sdri. Hasmita tanggal 30 Maret 2011. (Asli).

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan para saksi serta barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar, sejak tahun 1998 Terdakwa masuk dinas Militer TNI-AD melalui pendidikan Secaba PK VI di Rindam XVII/Cenderawasih selama lima bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda kemudian mengikuti pendidikan Kejuruan Infanteri di Rindam VII/Wirabuana selama enam bulan, setelah selesai pendidikan ditugaskan di Kiwal Kodam XVII/Cenderawasih sampai sekarang dengan pangkat terakhir Serka NRP 21990156170378.

2. Bahwa benar, Terdakwa pada tahun 2001 telah menikah dengan Sdri. Nurhayati (Istri sah) dan telah dikaruniai empat orang anak yaitu Ayu (perempuan) umur sembilan tahun, Evi Estia (perempuan) umur delapan tahun, Juli (laki-laki) umur tiga tahun dan Juan (laki-laki) umur sebelas bulan.

3. Bahwa benar, pada bulan Pebruari 2010 Terdakwa berkenalan dengan Saksi-I (Hasmita) di Hola Plaza, saat itu Saksi-I bekerja sebagai karyawan di toko Hans (menjual Asesoris Hp).

4. Bahwa benar, pada hari Kamis tanggal 7 April 2011 sekira pukul 11.00 Wit, Terdakwa datang ke counter HP Prasat Sentani samping Yonif 751/BS berniat mengambil cas HP, tidak lama kemudian datang Saksi I selanjutnya terjadi pembicaraan, namun lama kelamaan menjadi pertengkaran.

(16)

badan Terdakwa, serta menarik baju Terdakwa hingga terlepas, selanjutnya Saksi I mengambil tempat sampah lalu dilemparkan kepada Terdakwa. Mendapatkan perlakuan tersebut Terdakwa berusaha pergi meninggalkan tempat kejadian, namun tangan dan badan Terdakwa dipegang oleh Saksi I, hal tersebut disaksikan Sdr. Suryana (Saksi II) yang berusaha melerai dengan cara memegang tubuh Saksi I, sementara Terdakwa tetap menghindar yang menyebabkan Saksi I terjatuh ke lantai, kesempatan tersebut digunakan oleh Terdakwa untuk meninggalkan tempat kejadian.

6. Bahwa benar, sebelum kejadian ini, Saksi-I sudah pernah 2 (dua) kali melaporkan Terdakwa ke Pomdam XVII/Cenderawasih dalam kasus yang sama yaitu :

a. Pada bulan Pebruari 2011, Saksi-I melaporkan Terdakwa karena penganiayaan terhadap Saksi-I namun Saksi I mencabut pengaduannya karena sudah ada perdamaian.

b. Pada bulan Maret 2011 Saksi-I melaporkan Terdakwa karena Terdakwa dituduh oleh Saksi I menjambak rambut Saksi I dan tidak menepati janjinya untuk memberikan biaya pengobatan kepada Saksi I. Setelah Terdakwa dipanggil di Mapomdam XVII/Cenderawasih terjadi kesepakatan yaitu Terdakwa memberikan biaya pengobatan kepada Saksi I sebesar Rp. 560.000,- (lima ratus enam puluh ribu rupiah). Perkara tersebut tidak diteruskan ke tingkat penyidikan karena sudah terjadi kesepakatan dan perdamaian.

Kedua pengakuan Saksi I tersebut yaitu pada bulan Februari dan bulan Maret 2011 tidak disidik oleh Pomdam XVII/Cenderawasih dan tidak dijadikan berkas perkara.

7. Bahwa benar, dengan demikian pada tanggal 7 April 2011 sekira pukul 11.00 Wit di counter HP Prasat Sentani samping Yonif 751/BS tidak terjadi pemukulan, tendangan (penganiayaan) yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi I, yang terjadi justru sebaliknya Saksi I yang melakukan penganiayaan terhadap Terdakwa dengan cara menampar, menendang dan mencakar Terdakwa.

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

(17)

(Saksi I) dan pelapor meminta agar kasus tersebut diselesaikan dengan prosedur hukum yang berlaku.

2. Bahwa dalam dakwaan Oditur Militer No.

Sdak/50/III/2012, mendakwa Terdakwa pada tanggal 7 April 2011 sekira pukul 11.30 Wit bertempat di counter

Sentani tepatnya di samping Yonif 751/BS Sentani Kabupaten Jayapura, Terdakwa didakwa melakukan tindak pidana kesatu penganiayaan atau kedua penganiayaan ringan sebagaimana diatur dan diancam dalam pasal 351 Ayat (1) KUHP atau pasal 352 Ayat (1) KUHP.

3. Bahwa seharusnya dalam tuntutannya, Oditur Militer hanya membuktikan tindak pidana yang dilakukan Terdakwa sesuai yang didakwakan dan sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan.

4. Bahwa Oditur Militer dalam tuntutannya membuktikan unsur-unsur tindak pidana yang dilakukan Terdakwa baik mengenai pengungkapan fakta-fakta hukum maupun uraian-uraian unsur, hanya mengambil dari keterangan Saksi I saja, sedangkan mengenai keterangan Saksi II, Saksi III, keterangan Terdakwa dan alat bukti lainnya berupa surat Visum Et Repertum yang dibuat tidak sesuai dengan tanggal kejadian (tanggal Visum Et Repertum 22 Maret 2011 sedangkan tanggal kejadian adalah tanggal 7 April 2011) diabaikan, padahal menurut pasal 173 Ayat (2) UU. RI No. 31 Tahun 1997 jelas keterangan seorang saksi saja tidak cukup membuktikan bahwa Terdakwa bersalah melakukan perbuatan yang didakwakan kepadanya. Oditur Militer membuat fakta-fakta hukum dalam tuntutannya hanya mengcopy kesimpulan dari Berita Acara Pendapat yang dibuat oleh Oditur Militer An. Kapten Chk Jem C.H Manibuy, S.H., dengan mengabaikan fakta-fakta hukum yang terungkap dipersidangan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas, Majelis Hakim tidak sependapat dengan tuntutan Oditur Militer mengenai pembuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan maupun pidana yang dimohonkan dalam tuntutannya, selanjutnya Majelis Hakim akan menguraikan sendiri sebagaimana dalam putusan ini.

Menimbang : Bahwa setelah Majelis Hakim mempelajari berkas perkara dan fakta-fakta hukum dalam persidangan Majelis Hakim tidak sependapat dengan Dakwaan Oditur Militer yang disusun secara alternatif (Kesatu atau Kedua), yang mana seharusnya dakwaan tersebut disusun secara subsidairitas.

Menimbang : Bahwa oleh karena dakwaan yang disusun secara alternatif maka Majelis Hakim akan membuktikan dakwaan alternatif kesatu terlebih dahulu.

Menimbang : Bahwa Oditur Militer dalam dakwaan alternatif kesatu mengandung unsur- unsur sebagai berikut :

(18)

Hakim akan mengambil pengertian Penganiayaan menurut Yurisprudensi.

Menurut Yurisprudensi, yang diartikan dengan penganiayaan adalah suatu perbuatan yang disengaja sehingga menimbulkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit atau luka pada orang lain.

Dengan demikian unsur-unsurnya adalah :

Unsur Kesatu : “ Barang siapa ” Unsur Kedua : “ Dengan sengaja ”

Unsur Ketiga : “Menimbulkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit atau luka pada orang lain”

Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan alternatif kesatu, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Unsur Kesatu : “ Barang siapa ”

Yang dimaksud dengan “Barang siapa” yaitu setiap orang atau warga Negara RI yang tunduk kepada UU dan hukum Negara RI termasuk diri Terdakwa.

Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan para saksi serta barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar, sejak tahun 1998 Terdakwa masuk dinas Militer TNI-AD melalui pendidikan Secaba PK VI di Rindam XVII/Cenderawasih selama lima bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda kemudian mengikuti pendidikan Kejuruan Infanteri di Rindam VII/Wirabuana selama enam bulan, setelah selesai pendidikan ditugaskan di Kiwal Kodam XVII/Cenderawasih sampai sekarang dengan pangkat terakhir Serka NRP 21990156170378.

2. Bahwa sebagai Prajurit TNI, Terdakwa juga sebagai Warga Negara Indonesia. Sebagai Warga Negara Indonesia dengan sendirinya Terdakwa tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia termasuk diantaranya KUHP dan Terdakwa sebagai subjek hukum Indonesia, Terdakwa sehat jasmani dan rohani serta mampu bertanggung jawab.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Kesatu “Barang siapa“ telah terpenuhi.

Unsur Kedua : “ Dengan sengaja “

(19)

Bahwa unsur dengan sengaja dapat diartikan pula adanya maksud Terdakwa untuk melakukan tindakan yang dilarang yang dalam hal ini termasuk diantaranya adalah berupa tindakan menganiaya atau menimbulkan rasa sakit pada orang lain.

Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan para saksi serta barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar, pada hari Kamis tanggal 7 April 2011 sekira pukul 11.00 Wit, Terdakwa datang ke counter HP Prasat Sentani samping Yonif 751/BS berniat mengambil HP, tidak lama kemudian datang Saksi I, terjadi pembicaraan, namun lama kelamaan menjadi pertengkaran.

2. Bahwa benar, selanjutnya Saksi I menampar pipi kiri Terdakwa, menendang kaki, mencakar tangan dan badan Terdakwa, serta menarik baju Terdakwa hingga terlepas, selanjutnya Saksi I mengambil tempat sampah lalu dilemparkan kepada Terdakwa. Mendapatkan perlakuan tersebut Terdakwa berusaha pergi meninggalkan tempat kejadian, namun tangan dan badan Terdakwa dipegang oleh Saksi I. Hal tersebut disaksikan oleh Sdr. Suryana (Saksi II) yang berusaha melerai dengan cara memegang tubuh Saksi I, sementara Terdakwa tetap menghindar yang menyebabkan Saksi I terjatuh ke lantai, kesempatan tersebut digunakan oleh Terdakwa untuk meninggalkan tempat kejadian.

3. Bahwa benar, sebelum kejadian ini, Saksi-I sudah pernah 2 (dua) kali melaporkan Terdakwa ke Pomdam XVII/Cenderawasih dalam kasus yang sama yaitu :

a. Pada bulan Pebruari 2011, Saksi-I melaporkan Terdakwa karena penganiayaan terhadap Saksi-I namun sudah ada perdamaian.

b. Pada bulan Maret 2011 Saksi-I melaporkan Terdakwa karena Terdakwa dituduh oleh Saksi I tidak menepati janjinya untuk memberikan biaya pengobatan kepada Saksi I, padahal Terdakwa sudah memberikan biaya pengobatan kepada Saksi I sebesar Rp. 560.000,- (lima ratus enam puluh ribu rupiah) karena sudah terjadi kesepakatan dan perdamaian.

Kedua pengakuan Saksi I tersebut pada bulan Februari dan Maret 2011 tidak disidik oleh Pomdam XVII/Cenderawasih dan tidak dijadikan berkas perkara.

(20)

dengan cara menampar, menendang dan mencakar Terdakwa.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Kedua “Dengan sengaja” tidak terpenuhi.

Menimbang : Bahwa oleh karena unsur kedua dalam dakwaan kesatu tidak terpenuhi, maka Majelis Hakim tidak akan membuktikan unsur selanjutnya.

Menimbang : Bahwa dengan tidak terpenuhinya salah satu unsur dari dakwaan Oditur Militer alternatif kesatu, maka dakwaan Oditur Militer alternatif kesatu tidak terbukti secara sah dan meyakinkan.

Menimbang : Bahwa dengan tidak terbuktinya dakwaan alternatif kesatu, maka Terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan alternatif kesatu.

Menimbang : Bahwa oleh karena dakwaan alternatif kesatu tidak terbukti secara sah dan meyakinkan, maka Majelis Hakim akan membuktikan dakwaan alternatif kedua.

Menimbang : Bahwa Oditur Militer dalam dakwaan alternatif kedua mengandung unsur- unsur sebagai berikut :

Bahwa oleh karena di dalam Undang-Undang tidak ditemukan adanya pengertian Penganiayaan, maka Majelis Hakim akan mengambil pengertian Penganiayaan menurut Yurisprudensi.

Menurut Yurisprudensi, yang diartikan dengan penganiayaan, itu adalah suatu perbuatan yang disengaja sehingga menimbulkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit atau luka.

Dengan demikian unsur-unsurnya adalah :

Unsur Kesatu : “ Barang siapa ” Unsur Kedua : “ Dengan sengaja ”

Unsur Ketiga : “ Menimbulkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit atau luka pada orang lain”

Unsur Keempat : “ Yang tidak menimbulkan halangan untuk menjalankan pekerjaan atau jabatan atau pencaharian”.

Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan alternatif kedua, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Unsur Kesatu : “ Barang siapa ”

Yang dimaksud dengan “Barang siapa” yaitu setiap orang atau warga Negara RI yang tunduk kepada UU dan hukum Negara RI termasuk diri Terdakwa.

(21)

1. Bahwa benar, sejak tahun 1998 Terdakwa masuk dinas Militer TNI-AD melalui pendidikan Secaba PK VI di Rindam XVII/Cenderawasih selama lima bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda kemudian mengikuti pendidikan Kejuruan Infanteri di Rindam VII/Wirabuana selama enam bulan, setelah selesai pendidikan ditugaskan di Kiwal Kodam XVII/Cenderawasih sampai sekarang dengan pangkat terakhir Serka NRP 21990156170378.

2. Bahwa sebagai Prajurit TNI, Terdakwa juga sebagai Warga Negara Indonesia. Sebagai Warga Negara Indonesia dengan sendirinya Terdakwa tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia termasuk diantaranya KUHP dan Terdakwa sebagai subjek hukum Indonesia, Terdakwa sehat jasmani dan rohani serta mampu bertanggung jawab.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Kesatu “Barang siapa“ telah terpenuhi.

Unsur Kedua : “ Dengan sengaja “

Bahwa yang dimaksud “Dengan sengaja atau kesengajaan” menurut Memory van Toelichting (MvT) adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Artinya seseorang yang melakukan suatu tindakan dengan sengaaja harus menginsyafi tindakannya tersebut beserta akibatnya.

Bahwa unsur dengan sengaja dapat diartikan pula adanya maksud Terdakwa untuk melakukan tindakan yang dilarang yang dalam hal ini termasuk diantaranya adalah berupa tindakan menganiaya atau menimbulkan rasa sakit pada orang lain.

Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan para saksi serta barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar, pada hari Kamis tanggal 7 April 2011 sekira pukul 11.00 Wit, Terdakwa datang ke counter HP Prasat Sentani samping Yonif 751/BS berniat mengambil HP, tidak lama kemudian datang Saksi I, terjadi pembicaraan, namun lama kelamaan menjadi pertengkaran.

(22)

3. Bahwa benar, sebelum kejadian ini, Saksi-I sudah pernah 2 (dua) kali melaporkan Terdakwa ke Pomdam XVII/Cenderawasih dalam kasus yang sama yaitu :

a. Pada bulan Pebruari 2011, Saksi-I melaporkan Terdakwa karena penganiayaan terhadap Saksi-I namun sudah ada perdamaian.

b. Pada bulan Maret 2011 Saksi-I melaporkan Terdakwa karena Terdakwa dituduh oleh Saksi I tidak menepati janjinya untuk memberikan biaya pengobatan kepada Saksi I, padahal Terdakwa sudah memberikan biaya pengobatan kepada Saksi I sebesar Rp. 560.000,- (lima ratus enam puluh ribu rupiah) karena sudah terjadi kesepakatan dan perdamaian.

Kedua pengakuan Saksi I tersebut pada bulan Februari dan Maret 2011 tidak disidik oleh Pomdam XVII/Cenderawasih dan tidak dijadikan berkas perkara.

4. Bahwa benar, dengan demikian pada tanggal 7 April 2011 sekira pukul 11.00 Wit di counter HP Prasat Sentani samping Yonif 751/BS, Terdakwa tidak membanting tubuh Saksi I dan tidak terjadi pemukulan, tendangan (penganiayaan) yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi I, yang terjadi justru sebaliknya Saksi I yang melakukan penganiayaan terhadap Terdakwa dengan cara menampar, menendang dan mencakar Terdakwa.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Kedua “Dengan sengaja” tidak terpenuhi.

Menimbang : Bahwa oleh karena unsur kedua dalam dakwaan kedua tidak terpenuhi, maka Majelis Hakim tidak akan membuktikan unsur selanjutnya.

Menimbang : Bahwa dengan tidak terpenuhinya salah satu unsur dari dakwaan Oditur Militer alternatif kedua, maka dakwaan Oditur Militer alternatif kedua tidak terbukti secara sah dan meyakinkan.

Menimbang : Bahwa dengan tidak terbuktinya dakwaan alternatif kedua, maka Terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan alternatif kedua.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh di persidangan, Majelis Hakim berpendapat Tidak terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Oditur Militer :

Kesatu : “Penganiayaan,” Atau

Kedua : “Penganiayaan Ringan.”

(23)

meyakinkan, maka Terdakwa harus dibebaskan dari segala dakwaan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat Terdakwa harus dibebaskan dari segala dakwaan.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dibebaskan dari segala dakwaan maka harus merehabilitasi dan memulihkan hak Terdakwa dalam kedudukan, harkat dan martabat serta nama baik Terdakwa seperti semula.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa dibebaskan dari segala dakwaan, maka biaya perkara yang timbul dibebankan kepada Negara.

Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa:

Surat-Surat :

1. 1 (satu) lembar Visum Et Repertum Nomor : VER/ 08/III/2011 tanggal 22 Maret 2011.

2. 1 (satu) lembar Kwitansi pembayaran biaya berobat sebesar Rp. 200.00,- (dua ratus ribu rupiah) tanggal 26 Pebruari 2011 An. Pak Hamdin.

3. 1 (satu) lembar bon pembelian obat dari Apotik Budi sebesar Rp.60.000,- (enam puluh ribu rupiah) tanggal 28 Pebruari 2011.

4. 2 (dua) lembar Surat Pernyataan Damai antara Sdri. Hasmita dengan Serka Hamdin tanggal 30 Maret 2011 (Asli).

5. 1 (satu) lembar Surat Permohonan Pencabutan Perkara Penganiayaan dan perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh Serka Hamdin terhadap Sdri. Hasmita tanggal 30 Maret 2011. (Asli).

Bahwa oleh karena barang bukti tersebut berkaitan langsung dengan perkara ini dan merupakan kelengkapan berkas perkara, serta agar tidak sulit dalam penyimpanannya, maka perlu ditentukan statusnya yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Mengingat : 1. Pasal 351 ayat (1) KUHP.

2. Pasal 352 ayat (1) KUHP.

3. Pasal 189 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997.

(24)

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu : HAMDIN, Serka/ 21990156170378 Tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

“Penganiayaan”

2. Membebaskan Terdakwa dari segala dakwaan.

3. Mengembalikan hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan, harkat dan martabatnya.

4. Menetapkan barang bukti berupa :

Surat-Surat :

a. 1 (satu) lembar Visum Et Repertum Nomor : VER/08/III/2011 tanggal 22 Maret 2011.

b. 1 (satu) lembar Kwitansi pembayaran biaya berobat sebesar Rp. 200.00,- (dua ratus ribu rupiah) tanggal 26 Pebruari 2011 An. Pak Hamdin.

c. 1 (satu) lembar bon pembelian obat dari Apotik Budi sebesar Rp.60.000,- (enam puluh ribu rupiah) tanggal 28 Pebruari 2011.

d. 2 (dua) lembar Surat Pernyataan Damai antara Sdri. Hasmita dengan Serka Hamdin tanggal 30 Maret 2011 (Asli).

e. 1 (satu) lembar Surat Permohonan Pencabutan Perkara Penganiayaan dan perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh Serka Hamdin terhadap Sdri. Hasmita tanggal 30 Maret 2011 (Asli).

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara Terdakwa.

(25)

Demikianlah diputuskan pada hari Kamis tanggal 29 Nopember 2012 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Bambang Indrawan, S.H Letkol Chk NRP 548944 sebagai Hakim Ketua serta Asep Ridwan Hasyim, S.H Mayor Laut (KH) NRP 12360/P dan Wing Eko Joedha Harijanto, S.H Mayor Sus NRP 524432 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Tavip Heru Marsono, S.H Mayor Sus NRP 520861, Panitera Muhammad Saleh, S.H Kapten Chk NRP 11010001540671, serta dihadapan umum dan Terdakwa.

HAKIM KETUA Cap/Ttd

BAMBANG INDRAWAN, S.H LETKOL CHK NRP 548944

HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II

Ttd Ttd

ASEP RIDWAN HASYIM, S.H WING EKO JOEDHA HARIJANTO, S.H MAYOR LAUT (KH) NRP 12360/P MAYOR SUS NRP 524432

PANITERA Ttd

MUHAMMAD SALEH, S.H KAPTEN CHK NRP 11010001540671

UNTUK SALINAN YANG SAH PANITERA

Referensi

Dokumen terkait

Berbeda dari tataran diskursus yang berminat mengembangkan potensi golongan miskin setinggi-tingginya, ternyata tataran arena program penanggulangan kemiskinan telah

CAS Layanan Abstrak Kimia (layanan yang memelihara daftar paling komprehensif bahan kimia) CLP Regulasi (EC) No 1272/2008 tentang klasifikasi, pelabelan, dan pengemasan bahan

Berdasarkan masalah yang terjadi di SD Negeri Rowoboni 02 Kelas IV pada mata pelajaran Matematika guru menggunakan satu atau dua model secara monoton, dan siswa

Pada gambar 3b, bayi (Muhammad Darwis) dituntun Kyai Abu Bakar dan Siti Aminah untuk menginjak jadah putih yang ditaruh di masing-masing lemper berjumlah tujuh

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis nomor sepuluh menyatakan bahwa FACR secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada

Terimakasih untuk seluruh dosen pembimbing yang telah memberikan penilaian, saran serta dukungan sehingga penulis merasa sangat terbantu di dalam proses penyelesaian skripsi ini.Dan

langkah membuat kerangka tulisan/ outline adalah sebagai berikut. 1) Topik, yang dapat juga sudah menjadi judul jika telah benar-benar spesifik, dirinci menjadi.. sub topik-sub

PPAP mempunyai pengaruh negatif yang tidak signifikan dan memberi kontribusi sebesar 14,67 persen terhadap perubahan Efisiensi Biaya pada Bank- Bank Pembangunan Daerah di