• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIKLUS PROSES BISNIS REVIEW ATAS PROSES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SIKLUS PROSES BISNIS REVIEW ATAS PROSES"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SIKLUS PROSES BISNIS, REVIEW ATAS PROSES BISNIS UTAMA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR

(SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL)

OLEH :

HUTRIA ANGELINA MAMENTU 55516120041

DOSEN PENGAMPU:

PROF. DR. IR. HAPZI ALI, MM, CMA

MAGISTER AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA (S2)

(2)

2017 Quiz

Pada zaman yang semakin modern sistem informasi selalu berada dalam kerentanan penyalahgunaan oleh pihak lain yang mampu menembus beberapa tingkatan pengamanan yang ada dalam sebuah sistem. Selalu saja ada kejahatan yang terjadi dalam penyalahgunaan sistem informasi. Dewasa ini seiring berkembangnya ilmu pengetahuan khususnya dalam teknologi informasi menyebabkan banyak cara yang muncul dalam membobol suatu sistem informasi milik orang lain.

Ketika sejumlah data penting dalam bentuk elektronik, maka data tersebut rentan terhadap berbagai jenis ancaman, daripada data yang tersimpan secara manual. Ancaman-ancaman tersebut bisa saja berasal dari faktor teknis, organisasi, dan lingkungan yang diperparah oleh akibat keputusan manajemen yang buruk. Bagi perusahaan atau individu di dalam menyimpan data-data penting yang menyangkut privasi atau kerahasiaan perusahaan, apalagi perusahaan yang menggunakan web, sangat rentan terhadap penyalahgunaan, karena pada dasarnya web mempunyai akses yang sangat luas dan dapat diakses oleh semua orang, membuat sistem perusahaan dengan mudah mendapat serangan yang pada umumnya berasal dari pihak luar, seperti hacker.

Ancaman aktif mencakup kecurangan dan kejahatan terhadap komputer Ancaman pasif mencakup kegagalan sistem, kesalahan manusia, dan bencana alam.

Tipe – tipe ancaman terhadap keamanan sistem dapat dimodelkan dengan memandang fungsi sistem komputer sebagai penyedia informasi.

Berdasarkan fungsi ini, ancaman terhadap sistem komputer dapat dikategorikan menjadi empat ancaman, yaitu :

1. Interupsi (interuption)

Sumber daya sistem komputer dihancurkan atau menjadi tak tersedia atau tak berguna. Interupsi merupakan ancaman terhadap ketersediaan.

Contoh : penghancuran bagian perangkat keras, seperti harddisk, pemotongan kabel komunikasi.

2. Intersepsi (interception)

Pihak tak diotorisasi dapat mengakses sumber daya. Interupsi merupakan ancaman terhadap kerahasiaan. Pihak tak diotorisasi dapat berupa orang atau program komputer.

Contoh : penyadapan untuk mengambil data rahasia, mengetahui file tanpa diotorisasi.

3. Modifikasi (modification)

Pihak tak diotorisasi tidak hanya mengakses tapi juga merusak sumber daya. Modifikasi merupakan ancaman terhadap integritas.

(3)

4. Fabrikasi (fabrication)

Pihak tak diotorisasi menyisipkan/memasukkan objek-objek palsu ke sistem. Fabrikasi merupakan ancaman terhadap integritas.

Contoh : memasukkan pesan-pesan palsu ke jaringan, penambahan record ke file.

Empat jenis ancaman yang dihadapi perusahaan, yaitu :

1. Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti :

 Kebakaran atau panas yang berlebihan  Banjir, gempa bumi

 Badai angin, dan perang

2. Ancaman kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan, seperti :

 Kegagalan hardware

 Kesalahan atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi, gangguan dan fluktuasi listrik.

 Serta kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi.

3. Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti :

 Kecelakaan yang disebabkan kecerobohan manusia  Kesalahan tidak disengaja karen teledor

 Kehilangan atau salah meletakkan  Kesalahan logika

4. Ancaman keempat yang dihadapi perusahaan adalah tindakan disengaja, seperti :

 sabotase

 Penipuan komputer  Penggelapan

Beberapa ancaman (threats) lainnya adalah :

 Merekrut karyawan yang tidak kualified Hiring of unqualified  Pelanggaran hukum oleh karyawan (Violation of employment law)

 Perubahan yang tidak diotorisasi opada file induk pembayaran (master payroll file)

 Ketidakakuratan data waktu (Inaccurate time data)  Ketidakakuratan proses pembayaran

(4)

Mengapa ancaman-ancaman SIA meningkat?

Peningkatan jumlah sistem klien/server memiliki arti bahwa informasi tersedia bagi para pekerja yang tidak baik. Oleh karena LAN dan sistem klien/server mendistribusikan data ke banyak pemakai, mereka lebih sulit dikendalikan daripada sistem komputer utama yang terpusat. WAN memberikan pelanggan dan pemasok akses ke sistem dan data mereka satu sama lain, yang menimbulkan kekhawatiran dalam hal kerahasiaan.

Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian terdiri dari faktor-faktor berikut ini :  Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika  Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi  Struktur organisasional

 Badan audit dewan komisaris

 Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab  Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia  Pengaruh-pengaruh eksternal

Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian bertujuan untuk mengarahkan karyawan agar karyawan dapat bertindak sesuai dengan arahan manajer.

1. Aktivitas yang terkait dengan pelaporan keuangan. Meliputi: Perancangan dokumen yang baik dan penggunaan dokumen bernomor urut tercetak; Pemisahan tugas; Otorisasi atas transaksi; Pengamanan yang memadai; Cek independen atas kinerja rekan sekerja; Penilaian (valuation) atas jumlah yang mesti dicatat yang tepat.

2. Aktivitas yang terkait dengan pemrosesan informasi, meliputi pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Aktivitas ini membantu memastikan reliabilitas dan integritas sistem informasi yang memproses informasi keuangan maupun informasi non keuangan.Aktivitas pengendalian yang lain yang relevan dengan pelaporan keuangan adalah review atas kinerja, yang meliputi:

1. Membandingkan anggaran dan nilai aktual

2. Menganalisis kaitan antar data, melakukan investigasi dan tindakan korektif 3. Review atas kinerja fungsional atau area tertentu

Secara umum, prosedur-prosedur pengendalian termasuk dalam satu dari lima kategori berikut ini :

 Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai  Pemisahan tugas

 Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai  Penjagaan aset dan catatan yang memadai

 Pemeriksaan independen atas kinerja.

Aktivitas pengendalian dapat berupa:

 Pengendalian pengolahan informasi mencakup:Otorisasi semestinya terhadap transaksi

(5)

 Pengecekan independen  Pemisahan tugas

 Pengendalian fisik  Review terhadap kinerja

Pengendalian Umum

 Pengendalian organisasi.  Pengendalian dokumentasi.  Pengendalian akuntabilitas aktiva.  Pengendalian praktik manajemen.  Pengendalian operasi pusat informasi  Pengendalian otorisasi

 Pengendalian akses

Pengendalian Organisasi

Organisasi menetapkan hubungan kerja antara karyawan dan unit organisasi. Struktur organisasi dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan organisasi yang independen. Organisasi yang independen adalah struktur organisasi yang memisahkan wewenang dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga fungsi yang tidak kompatibel dipisahkan. Selain melalui pemisahan tugas, pengendalian juga dicapai dengan monitoring.

Dalam sistem manual, karyawan yang menangani aktiva mesti dipisahkan dari karyawan yang memiliki otorisasi untuk melaksanakan suatu transaksi dan karyawan yang bertanggung jawab untuk mencatat transaksi.

Sistem informasi memiliki tanggung jawab untuk merekam dan memproses data. Oleh karena itu sistem informasi mesti independen dari semua departemen yang menggunakan data dan informasi tersebut. Departemen pengguna adalah departemen yang memiliki tanggung jawab untuk menginisiasi dan mengotorisasi transaksi. Selain itu, fungsi pengembangan sistem mesti dipisahkan dari sistem pemrosesan transaksi.

Pengendalian Dokumentasi

Dokumentasi yang baik berguna untuk efisiensi dalam perbaikan bug sistem, untuk efisiensi dalam pengembangan tambahan aplikasi baru, serta untuk pelatihan karyawan dalam mengenalkan sistem aplikasi.

Dokumentasi yang diperlukan meliputi:- Kebijakan terkait dengan sistem, seperti kebijakan pengembangan sistem, kebijakan pengujian sistem, kebijakan operasi computer, dan kebijakan penanganan bencana dan keamanan sistem.

Dokumentasi aplikasi sistem, seperti flowchart, data flow diagram, kode rekening, deskripsi prosedur, prosedur koreksi kesalahan, prosedur pengendalian, deskripsi file (termasuk kamus data), format output sistem, dan deskripsi input output sistem.

 Dokumentasi program.  Dokumentasi data  Dokumentasi operasi

(6)

Pengendalian Akuntabilitas Aktiva

Sumber daya perusahaan (aktiva) perlu dijaga.

Cara menjaga aktiva tersebut antara lain:Penggunaan buku pembantu dalam catatan akuntansi

Rekonsiliasi (seperti rekonsiliasi kas dan persediaan)

Prosedur acknowledgement sebagai bentuk wujud pertanggungjawaban atas aktiva yang ditangani oleh seseorang atau suatu bagian.

Pengendalian Praktik Manajemen

Meliputi kebijakan dan praktik sumber daya manusia, komitmen terhadap kompetensi, praktik perencanaan, praktik audit, dan pengendalian pengembangan sistem aplikasi (prosedur perubahan sistem dan prosedur pengembangan sistem baru).

Pengendalian Aplikasi

Meliputi Pengendalian otorisasi, Pengendalian input, dapat berupa edit test pada saat data diinputkan ke dalam layar komputer (validity check, limit check, field check, relationship check), dapat berupa batch control total (amount control total, hash total dan record count) jika data diinputkan secara batch.

- Pengendalian proses, dapat berupa manual cross check dan pengendalian proses yang lain.

- Pengendalian output, output mesti didistribusikan ke pihak yang tepat.Tinjauan menyeluruh konsep-konsep pengendalian.

(7)

Perusahaan Manufaktur adalah perusahaan yang mengubah barang mentah menjadi produk jadi melalui proses produksi kemudian dijual kepada pelanggan. Sehingga perusahaan tersebut aktivitas utamanya adalah memproduksi suatu barang mentah menjadi barang jadi. Dan hasil dari produksi bisa langsung digunakan oleh pelanggan.

Kararteristik perusahaan manufaktur diantaranya:

o Proses pengolahan bahan baku (row material, barang dalam proses) menjadi produk. Dalam proses ini bagian yang dikerjakan ialah pemilihan bahan, manajemen kualitas, EPE.

o Setiap work station akan mengkonsumsi biaya. Maka pada setiap bagian pasti akan ada suatu kegiatan yang dapat menjadi nilai tambah sehingga suatu perusahaan tidak akan membuang biaya sia-sia jika tidak dibutuhkan. o Revenue ditentukan oleh “Keunggulan kompetitif” perusahaan dalam menghasilkan produk. Kapasitas dan jumlah produk yang diproduksi itu akan menjadikan ukuran perusahaan.

Ciri-Ciri Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur memiliki beberapa ciri sebagai berikut :

1. Aktifitas operasional usahanya adalah memproduksi bahan baku menjadi

barang jadi

Sesuai dengan pengertiannya, aktifitas operasional utama dari perusahaan manufaktur adalah melakukan kegiatan produksi yaitu mengolah bahan baku atau barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Tanpa adanya proses produksi, mustahil perusahaan manufaktur bisa berjalan

2. Pendapatan usahanya berasal dari menjual produk barang

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi, menghasilkan serta menjual produk barang. Barang yang dimaksud bisa berupa barang setengah jadi dan barang jadi seperti peralatan rumah tangga, berbagai jenis makanan dan minuman, dan sebagainya. Maka telah jelas bahwa aktifitas operasional perusahaan ini adalah menjual produk barang yang berwujud. Maka pendapatan utama perusahaan manufaktur diperoleh dari penjualan produk barang yang dihasilkannya

3. Memiliki persediaan produk secara fisik

Produk yang dijual oleh perusahaan manufaktur adalah barang berwujud yang dapat dilihat dan diraba. Sehingga perusahaan ini memiliki persediaan produk secara fisik. Persediaan produknya bisa berupa persediaan barang jadi yang siap dijual atau persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses yang nantinya akan diproses kembali menjadi barang jadi.

(8)

kehilangan barang atau pun pencatatan yang salah yang bisa memengaruhi barang mentah sebagai bahan utama yang diproses dalam proses produksi. Biaya tenaga kerja adalah pemakaian tenaga seluruh karyawan yang terlibat dalam proses produksi, baik karyawan divisi operasional maupun karyawan manajerial. Sedang biaya overhead pabrik adalah biaya di luar biaya bahan baku dan tenaga kerja. Biaya overhead yang biasa disebut sebagai BOP merupakan biaya yang timbul atas pemakaian bahan penolong atau biaya tidak langsung lainnya. Meski tidak terserap secara langsung pada produk, BOP tetap harus dikeluarkan atau dibebankan karena biaya ini juga memberikan kelancaran pada proses produksi. Contoh BOP adalah biaya bahan penolong, biaya pengawasan mesin pabrik, biaya telepon, biaya listrik, dan lain sebagainya.

5. Melakukan Perhitungan Harga Pokok Produksi pada Laporan keuangan

Laba-Rugi

Harga Pokok Produksi merupakan perhitungan atas biaya penggunaan bahan baku, bahan tenaga kerja dan overhead pabrik yang melekat pada sebuah produk. Perhitungan harga pokok produksi sangat diperlukan untuk menentukan berapa total biaya produksi yang telah terbebani pada sebuah produk yang telah dihasilkan. Agar biaya-biaya yang telah terserap tersebut dapat tergantikan melalui harga jual produk yang dihitung melalui harga pokok penjualan.

6. Terdapat perhitungan Harga Pokok Penjualan pada Laporan keuangan

Laba-Rugi

Selain perhitungan harga pokok produksi, dalam laporan Laba Rugi juga menghitung harga pokok penjualan. Harga Pokok Penjualan adalah perhitungan biaya produksi dan biaya-biaya lain yang terserap di dalam produk barang setengah jadi maupun barang jadi, ditambah dengan nilai persediaan awal produk dan dikurangi dengan nilai persediaan akhir produk. Gunanya agar perusahaan dapat menentukan harga jual produk dengan tepat sehingga tidak mengalami kerugian. Juga perusahaan bisa memperoleh keuntungan dengan menambah persentasi laba yang diinginkan di dalam harga jual produknya.

Setelah mengetahui pembahasan mengenai ciri-ciri perusahaan manufaktur, maka dapat kita simpulkan bahwa ada karakteristik yang melekat pada ciri-ciri di atas, yaitu sebagai berikut:

1. Terdapat proses produksi

(9)

2. Memiliki 3 jenis persediaan

Dalam perusahaan manufaktur terdapat 3 jenis persediaan, yaitu persediaan bahan baku sebagai bahan utama proses produksi, persediaan barang dalam proses atau barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi yang siap untuk dijual.

3. Terdapat biaya produksi

Jenis biaya pada perusahaan manufaktur yang tidak terdapat pada perusahaan jenis lain adalah biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya yang timbul disebabkan terjadinya proses produksi. Karena dalam proses produksi membutuhkan berbagai jenis bahan dan biaya-biaya guna terciptanya suatu produk

Kegiatan pengolahan bahan baku, menjadi produk jadi memer- lukan 3 kelompok pengorbanan sumber ekonomi, yakni :

1) Pengorbanan bahan baku

2) Pengorbanan jasa tenaga kerja,dan 3) Pengorbanan jasa fasilitas.

Dalam pemasaran produk jadi, juga memerlukan pengorbanan sumber ekonomi, yakni :

1) Biaya produksi : terdiri biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

2) Biaya pemasaran

3) Biaya administrasi dan umum.

Contoh perusahaan manufatur :

Wings corporation didirikan pada tahun 1948 di Surabaya, Indonesia. Selama lima puluh terakhir perusahaan ini telah berkembang dari sebuah industri rumah kecil menjadi pemimpin pasar yang memperkerjakan ribuan orang dengan pabrik berlokasi di Jakarta dan Surabaya.

Berdasarkan tata pengelolaan order atas produknya, terdapat beberapa jenis perusahaan manufaktur, di antaranya adalah:

1. Make to Order (MTO)

(10)

satiap saat harus mempelajari varian baru, serta biaya produksinya lebih tinggi.

2. Make to Stock (MTS)

Tipe manufaktur Make to Stock adalah kebalikan dari tipe Make to Order. Produk dibuat dan disimpan dalam sebuah gudang peyimpanan (warehouse) sebelum menerima pesanan dari konsumen. Konsumen dapat membeli produk tersebut baik secara langsung dari gudang sentral, atau dari outlet ritail, atau perusahaan kemudian mengirimkan produk tersebut kapada pabrik lain atau distributornya. Perusahaan jenis ini sangat bargantung pada analisis pasar dan perkiraan kebutuhan (demand) dalam merencanakan proses produksinya, terutama dari segi jenis dan jumlah produk yang harus dihasilkan.

Produk yang dihasilkan biasanya tidak terlalu banyak variannya dan karena perusahaan sudah berpengalaman membuat produk tersebut maka waktu pembuatan lebih cepat serta biayanya lebih murah.

3. Assembly to Order (ATO)

Pada perusahaan jenis ini, order dikerjakan dangan cara melakukan proses perakitan atas komponen-komponen tertentu untuk menghasilkan produk yang sudah dipesan. Proses perakitan biasanya menggunakan komponen-komponen yang sudah standar, dengan pilihan dan variasi yang juga sudah distandarkan. Contoh klasik perusahaan manufaktur jenis ini adalah perusahaan suku cadang mobil, yang melaksanakan perakitan mobil jenis-jenis tertentu sesuai dengan spesifikasi dan jumlah pesanan yang diterima dari para dealer-nya. Setelah pesanan diterima, kemudian dirancang jadwal produksi yang biasanya bergantung pada jenis yang dipesan serta kostumisasi yang diinginkan. Komponen-komponen yang diperlukan biasanya baru akan dipesan setelah perusahaan menerima pesanan dari konsumennya. Metode ini dapat mempersingkat waktu antara penerimaan order hingga penyerahan produk (delivery) kepada konsumen.

4. Engineering to Order (ETO)

Perusahaan jenis ini benar-benar melayani kostumisasi penuh bagi para konsumennya sehingga memiliki karakteristik variasi, kostumisasi dan fleksibilitas atas penanganan order-nya. Pada perusahaan jenis ini, segala sesuatu akan dibuat berdasarkan order tertentu dan berdasarkan harga tertentu. Contoh jenis ini misalnya pada industri pakaian jadi, yang hanya membuat satu item untuk setiap jenis rancangannya. Perusahaan tidak menyimpan bahan baku yang dibutuhkan sebelum mendapatkan spesifikasi order dari konsumennya. Biaya produksi juga biasanya sangat tinggi.

5. Configure to Order (CTO)

(11)

Secara tradisional, manufaktur dengan tipe Make to Order (MTO) dapat memilih untuk menjadi Assembly to Order (ATO) atau Engineering to Order (ETO). Pemasok ATO menghadapi tantangan mengembangkan jenis produk, fitur, dan meningkatkan fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Manufaktur ETO manghadapi tekanan berupa kebutuhan standarisasi atas beberapa jenis produksinya untuk menahan biaya dan mempertahankan posisi kompetitifnya.

6. Process Manufacturing dan Discrete Manufacturing

Klasifikasi lain dari jenis manufaktur adalah berdasarkan produk yang dibuat. Process manufacturing adalah pabrik yang membuat produk bahan jadi yang sifatnya kompleks. Contoh process manufacturing misalnya pabrik pengolah minyak bumi, gas, garam, dan sebagainya. Kebalikan dari process manufacturing adalah discrete manufacturing yang dicirikan olah jenis produk yang mudah dihitung (pensil, lampu, telepon, sepeda, dan sebagainya). Perbedaan mendasar pada discrete manufacturing adalah bahwa setiap unit kerja pada discrete manufacturing membuat suatu bagian yang berbeda dengan unit kerja yang lain (yang kemudian digabung menjadi satu pada tahap akhir proses, tetapi tetap dapat dibedakan bagian-bagian komponennya, misalnya pada sepeda atau sepeda motor).

Sebuah produk hasil discrete manufacturing biasanya terdiri dari sejumlah komponen yang saling berhubungan dalam sabuah struktur tertentu. Misalnya, satu unit sepeda membutuhkan dua roda, dua ban, satu pedal, satu pengayuh, satu batang kemudi, dan sebagainya. Masing-masing komponen tersebut terhubung satu sama lain dengan struktur tertentu, misalnya, batang kemudi akan menempal pada rangka, dan ban akan menempel pada roda, dan sebagainya. Jika sebuah produk harus dibuat dalam jumlah tertentu, maka akan dilakukan perhitungan komponen apa saja yang diperlukan, jumlah masing-masing komponen dan kebutuhan bahan baku untuk membuat komponen tersebut atau untuk menghubungkan masing-masing komponen. Daftar kebutuhan material (bahan baku dan komponen siap pakai) yang harus disediakan ini disebut dengan Bill of Material (BOM).

7. Bill of Materials

(12)

8. Value Chain

Secara umum, proses pada manufaktur dapat digambarkan sebagai sabuah modal pertambahan nilai atas bahan baku hingga menjadi produk bermanfaat tinggi yang dinikmati oleh konsumennya. Salah satu modal pertambahan nilai yang lazim digunakan dalam memodelkan proses pada industri manufaktur adalah model rantai nilai (value chain) yang dikemukakan oleh Portar (1985). Pada model ini, semua aktivitas pada manufaktur diidentifikasi dan digambarkan sebagai sebuah rangkaian proses yang berkaitan. Model ini sering dimanfaatkan untuk mengklasifikasi aktivitas pada manufaktur dan menentukan dukungan yang diperlukan oleh masing-masing aktivitas tersabut.

Model value chain membagi aktivitas-aktivitas pada industri manufaktur menjadi dua kelompok besar yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung.

Aktivitas utama adalah aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan pertambahan nilai atas produk utama industri tersebut. Aktivitas ini terdiri atas.

 Inbound Logistics (Sourcing &Procurement)  Operations & Production

 Outbound Logistics (Warehousing, Despatch & Delivery)  Sales and Marketing

Referensi

Dokumen terkait

angguan rasa aman @ nyeri  berhubungan dengan luka  post operasi etelah dilakukan tindakan keperawatan selama #H? " Pasien mengatakan nyeri  berkurang;hil ang "

1. Penerapan metode resitasi akan mampu membimbing siswa merekonstruksi pengalamannya terhadap nilai-nilai positif menerapkan perilaku terpuji bagi diri sendiri.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah total biaya tahunan rata-rata minimum untuk mesin adalah umur ekonomis mesin extruder dengan total biaya tahunan rata-rata

(6) Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan atas nama Kepala Daerah menerbitkan Sertifikat Laik Tangkap Operasional (SLTO) bagi kapal ikan yang dinyatakan Laik

Barang dalam proses – biaya bahan baku Rp 1.000.000 Barang dalam proses – biaya bahan penolong Rp 1.500.000 Barang dalam proses- Biaya tenaga kerja Rp 1.250.000 Barang

Pada intinya keputusan-keputusan tsb hanya mengikat anggota-anggota dari organisasi tsb saja, namun dalam beberapa hal, ada juga keputusan-keputusan yang berlaku umum. • Salah

Dugaan potensi biomassa pada semua jenis tutupan lahan baik secara total maupun pada seluruh tingkat vegetasi yang dihitung menggunakan persamaan W4, menunjukkan hasil

Dengan menggunakan CFD, kita dapat mensimulasikan aliran batu bara pada saat melewati V Flow, sehingga kita dapat mengetahui bentuk konstruksi yang paling optimal