• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PO RAYA DI SURAKARTA TAHUN 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PO RAYA DI SURAKARTA TAHUN 2011"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PO RAYA DI SURAKARTA

TAHUN 2011

SKRIPSI

Oleh:

RINTA KUMALA SARI X7407068

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

commit to user

ii

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PO RAYA DI SURAKARTA

TAHUN 2011

Oleh:

RINTA KUMALA SARI X7407068

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Tata Niaga Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(3)
(4)
(5)

commit to user

v

ABSTRAK

Rinta Kumala Sari. ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PO RAYA DI SURAKARTA TAHUN 2011. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNS, April 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Pengaruh kualitas pelayanan (Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy) secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan PO RAYA. (2) Pengaruh kualitas pelayanan (Tangible, Reliability, Responsiveness,

Assurance, Empathy) secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap kepuasan pelanggan PO RAYA.

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka dalam penelitian ini digunakan metode penelitian lapangan dari jenis penelitian kuantitatif. Penelitian dilakukan di PO Raya Surakarta. Populasi penelitian adalah penumpang bus PO Raya dengan jumlah yang tak terhingga. Sampel diambil sebanyak 96 penumpang. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling kuota dan sampling insidental. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan analisis regresi ganda.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Pengaruh kualitas pelayanan (Tangible, Reliability,

Responsiveness, Assurance, Empathy)secara simultan mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kepuasan pelanggan PO RAYA. (2) Pengaruh kualitas pelayanan (Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy) secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan PO RAYA. Hal ini berarti hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima, (3) Persamaan regresi dari hasil analisis yaitu Y = 6,455 + 0,230 X1 + 0,443 X2 + 0,267 X3+ 0,247 X4+ 0,283 X5.. Karena koefisien arah regresi X1, X2, X3,X4, X5 positif, maka hal ini berarti bahwa rata-rata kepuasan pelanggan (Y) akan naik sebesar 0,230 poin setiap terjadi kenaikan atau pertambahan tangible sebesar 1 poin, kepuasan pelanggan (Y) akan naik sebesar 0,443 poin setiap terjadi kenaikan atau pertambahan reliability sebesar 1 poin, kepuasan pelanggan (Y) akan naik sebesar 0,267 poin setiap terjadi kenaikan atau pertambahan

responsivenesssebesar 1 poin, kepuasan pelanggan (Y) akan naik sebesar 0,247

(6)

commit to user

vi

ABSTRAK

Rinta Kumala Sari. ANALYSIS OF EFFECT OF SERVICES QUALITY ON CUSTOMER PO RAYA SURAKARTA. Thesis. Faculty of Teacher Training and Education, UNS, Februari 2012.

The purpose of this study was to determine: (1) Influence the quality of services to consumers simultaneously PO Raya. (2) Influence the quality of services, facilities and prices to consumers parcial PO Raya.

In accordance with the purpose of research, the methods used in this

research field research of this type of quantitatif research. The study was condupted at PO Raya Surakarta. The study population bus PO Raya with an infinite number. Samples were taken as many as 96 passengers. Sampling technique used was insidential. Data collection techniques using questionnaires. While the techniques of data analysis performed by multiple regression analysis.

Based on the results of research and data analysis, it can be concluded as follows: (1) There is a significant influence service quality jointly on customer satisfaction at PO Raya in Surakarta (2) There is a significant influence service quality jointly on customer satisfaction at PO Raya in Surakarta. (3) The equation

of the regression analysis isY = 6,455 + 0,230 X1+ 0,443 X2+ 0,267 X3+ 0,247 X4+ 0,283 X5.. Because the regression coefficients X1, X2, X3,X4, X5, is positive, then this means that the average customer satisfaction (Y) will increase by 0,230 points each increase or increment by 1 point of tangible, customer satisfaction (Y) will increase by an increase of 0.443 points per increment reliability by 1 point,

(7)

commit to user

vii

MOTTO

“Dalam situasi yang berantakan, temukan kesederhanaan. Dalam pertikaian,

temukan keselarasan. Dalam kesulitan terdapat peluang”.

(Albert Einstein)

“Imajinasi adalah awal penciptaan. Anda membayangkan yang Anda

dambakan, Anda menginginkan apa yang Anda bayangkan, dan akhirnya anda menciptakan apa yang Anda inginkan.”

(George Bernard Shaw)

“Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan).”

(QS. Al-Insyiqaq: 19)

”Tuhan menciptakan kita dimuka bumi ini bukan untuk menjadi orang yang

lemah, bercita-citalah besar, berpikirlah maju, karena setiap manusia di muka

bumi ini berpotensi menjadi luar biasa.”

(8)

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur ke hadirat Allah SWT, Saya persembahkan karya ini kepada: • Alm. Bapak dan Ibuku tercinta, atas kasih sayang dan pengorbanannya. • Kakak-kakakku tersayang.

• Keponakan-keponakanku tersayang,

• Seseorang yang selalu menyemangatiku(my inspiration, my soul). • Teman-teman PTN 2007,

(9)

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan

Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini banyak mengalami hambatan, namun atas bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu, penulis mengucapkan rasa terima kasih atas segala

bantuannya kepada :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial yang telah

menyetujui permohonan ijin menyusun skripsi.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi.

4. Dra. Sri Wahyuni, M.M., Ketua BKK Pendidikan Tata Niaga yang telah memberikan pengarahan dan ijin menyusun skripsi.

5. Dra. Harini, M.Pd, selaku Pembimbing I yang dengan sabar senantiasa memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Salman Alfarizy Totalia, S. Pd, M.`Si, selaku Pembimbing II sekaligus Pembimbing Akademik yang dengan sabar senantiasa memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

(10)

commit to user

x

8. Alm. Bapak dan Ibu tercinta, sebagai rasa hormat dan baktiku. Terima kasih selalu menyebut namaku dalam setiap do’a, atas kasih sayang, nasehat,

motivasi dan kesabaran yang diberikan selama ini sehingga skripsi ini dapat selesai.

9. My Family Mba Wien, Mba Sri, Mas Tri, Mas Arie, Mas Budi, Mba Dian,

Mba Arin, Mas Sulis, Mas Bowo, Mba Sup, Mas Bambang, Mba Ika, serta

keponakan-keponakanku tersayang terima kasih atas motivasinya.

10.My Lovely,my inspirationn’my soul (Mas Taufik).

11. Sahabatku Lusy, Kisna, Tyas, Andri, Anin, Novi, Elysa, Anisa, Erwin, Wiwid, Dyan, Sungging, Jenny, Fafha makasih motivasi, doa, bantuannya dan temen-temen lain di kost “Puri Sari”Lia, Fila, Risma, Ita, Ily, Marita, Fifin makasih

atas kebersamaannya.

12. Pimpinan staf dancrewPO Raya, atas ijinnya.

13.Kawan Sedulur Bus Mania Community (BMC) Solo Raya dan Raya Fans

Club (RFC), terima kasih atas partisipasinya.

14. Seluruh teman-teman PTN’07 terima kasih atas kerja sama dan kekompakannya.

15. Teman-teman PPL di SMP Negeri 16 Surakarta, Terima kasih atas kebersamaannya.

16. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-per satu yang telah membantu penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan maka

saran dan kritik yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan. Peneliti harapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan para pembaca umumnya serta bagi perkembangan ilmu pengatahuan.

Surakarta, April 2012

(11)

commit to user

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

1. Manfaat Teoritis... 6

2. Manfaat Praktis ... 6

BAB II LANDASAN TEORI... 7

A. Tinjauan Pustaka... 7

1. Tinjauan Jasa ... 7

a. Pengertian Jasa ... 7

b. Karakteristik Jasa ... 7

2. Tinjauan Tentang Jasa Transportasi... 8

(12)

commit to user

xii

c. Transportasi Sebagai Prasarana Ekonomi ... 10

3. Tinjauan Tentang Pemasaran... 11

a. Pengertian Pemasaran... 11

b. Konsep Pemasaran ... 12

4. Tinjauan Tentang Kepuasan Pelanggan ... 13

a. Pengertian Kepuasan Pelanggan ... 13

b. Manfaat Kepuasan Pelanggan... 14

c. Atribut-atribut pembentuk kepuasan pelanggan ... 15

d. Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan... 16

e. Evaluasi Kepuasan Pelanggan ... 18

f. Indikator Pengukuran Kepuasan Pelanggan ... 20

5. Tinjauan Tentang Kualitas Pelayanan... 20

a. Pengertian Kualitas Pelayanan... 20

b. Dimensi-dimensi Kualitas Pelayanan... 22

c. Prinsip-Prinsip Kualitas Pelayanan ... 22

d. Indikator Kualitas Pelayanan ... 25

6. Tinjauan Tentang Fasilitas ... 26

a. Pengertian Fasilitas ... 26

b. Faktor-faktor Dukungan Fasilitas ... 27

c. Fasilitas Dalam Usaha Transportasi ... 28

d. Indikator fasilitas Jasa Transportasi Bus ... 28

7. Tinjauan Tentang Harga ... 29

a. Pengertian Harga ... 29

b. Tujuan Harga ... 29

c. Aspek-aspek atau Indikator dalam Mengukur Harga... 30

B. Penelitian yang Relevan ... 31

C. Kerangka Berpikir... 32

D. Hipotesis... 33

BAB III METODE PENELITIAN... 34

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 34

(13)

commit to user

xiii

2. Waktu Penelitian... 34

B. Populasi dan Sampel ... 34

1. Populasi ... 34

2. Sampel ... 35

3. Teknik Pengambilan Sampel ... 35

C. Teknik Pengumpulan Data ... 36

1. Jenis dan Sumber Data ... 36

a. Jenis Data... 36

b. Sumber Data... 36

2. Skala Pengukuran Data ... 37

3. Metode Pengumpulan Data ... 38

a. Pengertian Angket atau Kuesioner... 38

b. Jenis-jenis Angket ... 38

c. Alasan Penggunaan Angket ... 39

D. Rancangan Penelitian ... 42

E. Teknik Analisis Data ... 43

1. Uji Prasyarat Analisis... 43

a. Uji Normalitas... 43

b. Uji Linearitas ... 43

c. Uji Multikolinearitas ... 44

d. Uji Autokorelasi ... 44

2. Uji Hipotesis ... 45

a. Menghitung Pesamaan Garis Regresi Linier Ganda ... 45

b. Uji F... 45

c. Uji t... 47

d. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 49

A. Deskripsi Data Penelitian ... 49

B. Pengujian Prasyaratan Analisis ... 53

1. Uji Normalitas... 53

(14)

commit to user

xiv

3. Uji Autokorelasi... 55

4. Uji Konstan Variasi / Heteroskedastisitas ... 55

C. Pengujian Hipotesis ... 56

1. Pengujian Hasil Analisis Data ... 56

a. Persamaan garis regresi linier ganda ... 57

b. Uji F... 57

c. Uji t... 58

d. Uji R Kuadrat (Koefisien determinasi)... 59

2. Penafsiran Pengujian Hipotesis ... 60

3. Kesimpulan Pengujian Hipotesis ... 61

D. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 62

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 64

A. Kesimpulan ... 64

B. Implikasi Hasil Penelitian ... 64

C. Saran ... 65

(15)

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Konsep Kepuasaan Pelanggan ... 14

Gambar 2. Prinsip Jasa... 24

Gambar 3.Kerangka Berpikir ... 33

Gambar 4. Diagram Histogram Variabel Kualitas Pelayanan... 50

Gambar 5. Diagram Histogram Variabel Fasilitas Jasa ... 51

Gambar 6. Diagram Histogram Variabel Harga... 52

Gambar 7. Diagram Histogram Variabel Kepuasan ... 53

Gambar 8. Grafik Uji Normalitas Residu ... 54

(16)

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Data Kualitas Pelayanan... 49

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Data Fasilitas Jasa ... 50

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Data Harga... 51

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Data Kepuasan ... 52

Tabel 5. Hasil Uji Multikolinearitas ... 55

Tabel 6. Durbin Watson Dengan N = 96 dan Variabel Bebas = 3 ... 55

Tabel 7. Hasil Analisis Koefisien Regresi Ganda ... 57

Tabel 8. Hasil Uji F Regresi... 57

(17)

commit to user

xvii

(18)

commit to user

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perekonomian global dewasa ini mendorong pertumbuhan di berbagai sektor di setiap negara. Salah satu sektor yang mempunyai dampak terhadap

perkembangan ini adalah sektor jasa (Tjiptono dan Budiarto, 2004: 4). Industri jasa mempunyai peranan yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan karena industri jasa memberi kemudahan pada setiap aspek kehidupan, baik aspek ekonomi, aspek sosial, maupun aspek politik. Transportasi, telekomunikasi, perbankan, pendidikan, pelayanan kesehatan, jasa konstruksi maupun pariwisata adalah beberapa contoh industri jasa yang berperan penting

dalam pembangunan ekonomi suatu bangsa. Perkembangan dan peningkatan jasa transportasi darat semakin menjadi perhatian masyarakat. Persaingan di antara penyedia jasa juga semakin ketat, baik persaingan diantara perusahaan otobus maupun dengan penyedia transportasi jenis lain.

Perusahaan Otobus (PO) rute Solo-Jakarta selama ini dilayani oleh beberapa

perusahaan otobus, diantaranya, Mulyo Indah, Rosalia Indah, Tunggal Daya, Gunung Mulia dan sebagainya. Semua perusahaan otobus ini secara umum tidak memiliki banyak perbedaan dalam hal tarif maupun dalam fasilitas fisiknya. Tarif sudah diatur dan ditetapkan oleh pemerintah, sedangkan dalam hal fasilitas fisiknya, semua perusahaan tersebut sama-sama mengoperasikan bus dengan

fasilitas Air Conditioner, hiburan video dan musik, reclining seat, toilet, pemberian snack dan layanan makan dalam perjalanan. Banyaknya jenis angkutan transportasi ini menimbulkan banyak alternatif bagi pelanggan untuk memilih jenis angkutan yang akan digunakan dan memicu persaingan antar perusahaan jasa transportasi untuk mencapai keunggulan kompetitif.

Salah satu penyedia jasa transportasi darat, Perusahaan Otobus (PO) yang

(19)

commit to user

Garuda, melalui bantuan karoseri Laksana yang akhirnya menjaditrade markPO

RAYA.

Setiap perusahaan tentunya memiliki strategi pemasaran tersendiri yang dinilai baik untuk kemajuan usahanya. Salah satu strategi yang sangat diperlukan bagi perusahaan yaitu strategi dalam menciptakan dan mempertahankan pelanggan, untuk itu kepuasan pelanggan perlu diperhatikan. Kepuasan pelanggan

juga merupakan kepuasan secara keseluruhan yang mempunyai konsekuensi perilaku berupa komplain pelanggan dan kesetiaan pelanggan (Tjiptono dan Budiarto, 2004: 18).

Gejolak lingkungan bisnis dan adanya pergeseran tuntutan pelanggan menuntut manajemen perusahaan untuk mampu beradaptasi terhadap perubahan. Seperti pelanggan dengan tingkat kemakmuran yang lebih baik, kini membutuhkan

alat transportasi yang tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhannya untuk sampai ketempat tujuan, pelanggan membutuhkan kenyamanan selama perjalanan. Artinya mereka membutuhkan suasana kendaraan yang benar-benar kondusif, service personal yang sopan dan ramah, sehingga dapat menikmati perjalanan yang menyenangkan. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu memberikan

pelayanan yang berkualitas dan memuaskan pelanggannya. Ketidakmampuan perusahaan dalam beradaptasi terhadap perubahan lingkungan bisnis yang cepat dapat menimbulkan ancaman bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Keputusan seseorang untuk menggunakan jasa bus merupakan suatu proses yang sangat kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kualitas

pelayanan yang diberikan PO RAYA terhadap pelanggan. Pelayanan terhadap penumpang merupakan hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan dalam upaya mempertahankan pangsa pasar melihat tingginya tingkat persaingan di antara penyedia jasa transportasi.

Wyckof dalam Tjiptono (2006: 59) mengemukakan bahwa “Kualitas

pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas

(20)

commit to user

3

Dari definisi tersebut memiliki pengertian bahwa dengan pelayanan yang baik

maka dapat membuat pelanggan merasa puas dan dapat mencapai atau memenuhi apa yang diinginkan atau apa yang diharapkan.

Parasuraman dan kawan-kawan (dalam Tjiptono, 2006: 70) menemukan bahwa ada lima dimensi pokok kualitas pelayanan. Kelima dimensi pokok tersebut meliputi: Keandalan (reliability), kemampuan memberikan pelayanan

yang dijanjikan dengan segera akurat dan memuaskan. Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan. Empati

(empathy), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang

baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan.

Kualitas pelayanan (Service Quality) kepada penumpang merupakan salah satu faktor kunci yang paling penting bagi keberhasilan perusahaan angkutan bus, kelas eksekutif khususnya. Kualitas dimulai dari pelanggan dan

berakhir pada persepsi pelanggan. Pelanggan terlibat dalam suatu proses jasa, maka merekalah yang menentukan kualitas jasa yang mereka konsumsi (Kotler, 2000). Dengan adanya integrasi unsur-unsur tersebut tentu akan menjadi kunci keberhasilan perusahaan jasa untuk meningkatkan informasi, membangun kepuasan pelanggan melalui kualitas pelayanan.

Kepuasan pelanggan merupakan tujuan yang ingin dicapai setiap perusahaan karena jika pelanggan telah puas terhadap perusahaan maka diharapkan mereka mau membeli ulang produk yang ditawarkan dan merekomendasikan produk kepada orang lain. Jika hal ini terjadi, perusahaan dapat mempertahankan pangsa pasar dan semakin meningkatkan laba perusahaan.

Berdasarkan kenyataan yang ada di masyarakat, PO RAYA sangat

(21)

commit to user

diungkapkan oleh salah satu pelanggan PO RAYA yaitu Muhammad iqbal yang mengatakan bahwa “Saya pelanggan PO RAYA, saya selalu menggunakan bus

Raya karena bus Raya tempat duduknya lebar, jadi saya bisa merasa nyaman selama perjalanan jarak jauh tidak merasakan capek tapi sayangnya tidak ada fasilitas audio visual seperti bus-bus kelas eksekutif lainnya”. Pernyataan lain di ungkapkan oleh Ellisa sebagai salah satu pelanggan PO RAYA “Saya sering

menggunakan bus RAYA ketika saya pergi ke jakarta karena bus tersebutontime, akan tetapi saya merasa kurang nyaman dengan kebersihan toilet bus RAYA”, dari pernyataan tersebut dapat diketahui ada beberapa faktor yang penyebab ketidakpuasan pelanggan antara lain kualitas pelayanan.

Untuk mengetahui permasalahan yang ada maka penulis mengadakan penelitian yang didasarkan pada asumsi bahwa adanya keterkaitan yang erat

antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan PO RAYA. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Mutaqin (2006) menerangkan bahwa kualitas pelayanan dan fasilitas merupakan modal yang berharga untuk menciptakan kepuasan pelanggan khususnya pada perusahaan transportasi bus. Pendapat tersebut juga didukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Widhianto

(2007) yang menerangkan bahwa kepuasan pelanggan yang ada pada perusahaan transportasi dipengaruhi oleh faktor kualitas pelayanan dan harga. Untuk mencapai kepuasan pelanggan maka perusahaan harus bekerja keras untuk menarik minat pelanggan dan berusaha mempertahankan pelanggan mengingat ketatnya persaingan di antara penyedia jasa transportasi.

(22)

commit to user

5

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah kualitas Pelayanan(Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance,

Empathy) secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kepuasan pelanggan PO RAYA?

2. Apakah kualitas pelayanan(Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance,

Empathy) secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kepuasan pelanggan PO RAYA?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan dalam penelitian ini, maka penelitan ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui apakah kualitas pelayanan (Tangible, Reliability,

Responsiveness, Assurance, Empathy) secara simultan mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan PO RAYA?

2. Untuk mengetahui apakah kualitas pelayanan (Tangible, Reliability,

Responsiveness, Assurance, Empathy) secara parsial mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan PO RAYA?

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis maupun manfaat

praktis sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Dengan penelitian ini, penulis dapat menelaah lebih dalam penerapan dari pengetahuan atau teori tentang strategi pemasaran pada mata kuliah pemasaran.

b. Dengan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan informasi tentang

(23)

commit to user

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Penelitian ini untuk menerapkan dan menggunakan teori-teori yang didapatkan selama penulis menempuh kuliah dengan keadaan yang ada di lapangan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan strategi pemasaran.

b. Bagi Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan memperdalam ilmu pengetahuan serta dapat digunakan sebagai bahan perbandingan bagi pembaca yang ingin melaksanakan penelitian di bidang pemasaran terutama mencakup masalah strategi pemasaran dalam mempertahankan pelanggan. c. Bagi Perusahaan

Memberikan informasi pada perusahaan dalam memanfaatkan serta

(24)

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Dalam pengkajian variabel-variabel penelitian diperlukan teori-teori yang relevan dimana teori-teori tersebut dikaji dalam tinjauan pustaka. Tinjauan

pustaka pada dasarnya merupakan pengkajian terhadap pengetahuan tentang konsep-konsep, hukum-hukum dan prinsip-prinsip yang relevan dengan permasalahan. Dilihat dari penelitian ini maka tinjauan pustaka yang dikaji adalah sebagai berikut:

1. Tinjauan Tentang Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

Kotler dan Armstrong (2008: 6) menyatakan bahwa “Pemasaran adalah

proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari

pelanggan sebagai imbalannya”. Menurut Mahmud Machfoedz (2005)

menyatakan bahwa pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang

digunakan oleh individu dan kelompok untuk mendapatkan sesuatu yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pembuatan dan pertukaran pelayanan dan nilai dengan pihak lain. Ali Hasan (2008: 1) menyatakan bahwa “Marketing adalah ilmu pengetahuan yang objektif, yang diperoleh dengan penggunaan instrumen-instrumen tertentu untuk mengukur kinerja dari aktivitas bisnis dalam

membentuk, mengembangkan, mengarahkan pertukaran yang saling menguntungkan dalam jangka panjang antara produsen dan pelanggan atau

pemakai”.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pemasaran bertujuan untuk memuaskan pelanggannya. Kunci utama untuk mencapai sasaran tersebut adalah mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan, menentukan

(25)

commit to user

b. Konsep Pemasaran

Menurut Fandy Tjiptono, Gregorius Chandra, dan Dadi Adriana (2008) konsep pemasaran merupakan kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang terletak pada kemampuan organisasi dalam menciptakan, memberikan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasarannya secara lebih efektif dibandingkan pada pesaing. Menurut Kotler dan Amstrong (2008: 12) “Konsep

pemasaran (marketing concept) menyatakan bahwa pencapaian tujuan organisasi tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan target pasar dan memberikan kepuasan yang diinginkan dengan lebih baik daripada pesaing”.

Menurut Mahmud Machfoedz (2005: 13) “Konsep pemasaran berpedoman

pada tercapainya tujuan perusahaan yang ditentukan oleh terpenuhinya kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan terciptanya kepuasan yang diinginkan lebih

efektif dan efisien daripada yang dilakukan oleh pesaing”. Jadi konsep pemasaran

merupakan kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditentukan kemampuan organisasi dalam mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pasar sasarannya dan menciptakan kepuasan bagi pelanggan.

2. Tinjauan Jasa

c. Pengertian Jasa

Tjiptono (2006: 6) mengatakan bahwa“Jasa merupakan aktivitas manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual”. Supranto (1997: 227) berpendapat

bahwa “Jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat

hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat

berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi barang tersebut”. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa jasa adalah suatu tindakan atau kegiatan yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada hakekatnya jasa tersebut tidak berwujud.

d. Karakteristik Jasa

(26)

commit to user

9

Gambar 1. Karakteristik Jasa

Sumber: Tjiptono (2006: 6). Pemasaran Jasa.1sted. Banyu Media Publishing. 1) Tidak Berwujud (Intangibility)

Berry (dalam Enis dan Cox, 1988), Jasa bersifatintangible, artinya tidak dapat dilihat, diraba, dirasa atau dicium sebelum jasa tersebut dibeli dan dikonsumsi. Konsepintangiblepada jasa memiliki 2 pengertian yaitu: a) Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa.

b) Sesuatu yang tidak mudah didefinisikan dan diformulasikan atau

dipahami secara rohaniah.

2) Tidak Dapat Dipisahkan (Inseparatibility)

Proses memproduksi dan konsumsi jasa terjadi dalam waktu yang bersamaan. Dalam hal ini interaksi antara penyedia jasa dengan konsumen merupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa dan akan mempengaruhi hasil(outcome)jasa tersebut.

3) Keberagaman (Variability)

Jasa banyak memiliki variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung pada siapa, kapan, dimana jasa tersebut dihasilkan serta penerima jasa dan kondisi dimana jasa tersebut diberikan.

4) Tidak Tahan Lama (Perishability)

Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama, tidak dapat disimpan, meskipun demikian ada pengecualian dalam karakteristik ini. Dalam kasus tertentu jasa dapat disimpan yaitu dalam bentuk pemesanan (reservasi tiket pesawat dan kamar hotel), peningkatan permintaan akan suatu jasa pada saat permintaan sepi (misalnya minivacation weekends

dihotel-hotel tertentu) dan penundaan jasa (misal: asuransi).

INTANGIBILITY

PERISHABILITY

VARIABILITY

(27)

commit to user

3. Tinjauan Tentang Jasa Transportasi

a. Pengertian Transportasi

Kata transportasi berasal dari kata Latin yaitu trasnportare, trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengangkut atau membawa. Kamaluddin (1987: 9) berpendapat bahwa “Tranportasi dapat

didefinisikan sebagai usaha mengangkut atau membawa barang dan atau

penumpang dari suatu tempat ketempat lainnya”. Adisasmita (2011: 1),

“Transportasi diartikan sebagai kegiatan yang melakukan pengangkutan atau pemindahan muatan (yang terdiri dari barang dan manusia) dari suatu tempat ke tempat lain, dari tempat asal (origin) ke tempat tujuan (destination)”. Transportasi dapat di definisikan sebagai usaha mengangkut atau membawa barang dan atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya.

Setiap bentuk transportasi itu terdapat empat unsur dasar dalam kegiatan transportasi yaitu : (1) Kendaraan / sarana angkutan (the vehicle), (2) jalan/trayek/rute (the way), (3) terminal/pelabuhan laut/banda udara (the

terminal), dan (4) tersedianya muatan (the cargo) (Sakti Adji Adisasmita,

2011: 1). Pendapat lain dikemukakan oleh Haryono Sukanto (2006: 93),

bahwa unsur-unsur transportasi ada lima yaitu: a) Manusia, yang membutuhkan transportasi b) Barang, yang diperlukan manusia

c) Kendaraan, sebagai sarana transportasi d) Jalan, sebagai prasarana transportasi

e) Organisasi, sebagai pengelola transportasi

Kegunaan yang dapat diciptakan oleh transportasi, khususnya untuk barang yang diangkut pada dasarnya ada dua macam, yaitu : 1)Place utility atau kegunaan tempat, dan 2)Time utility atau kegunaan waktu (Adisasmita, 2011: 3). Menciptakan guna tempat berkaitan dengan kegiatan transportasi yang memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat lain. Berpindahnya

(28)

commit to user

11

guna waktu berkaitan dengan pengangkutan dari suatu tempat ke tempat lain

dengan lebih cepat. Pengangkutan yang lebih cepat dapat menimbulkan kegunaan yang lebih besar, karena barang yang diangkut masih dalam kondisi yang baik dan pelanggan akan bersedia membayar dengan harga yang lebih mahal.

b. Transportasi Sebagai Penunjang Pembangunan Ekonomi

Sukanto (2006: 94) berpendapat bahwa “Transportasi merupakan bagian dari kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan manusia dengan cara mengubah letak geografis barang atau orang. Jadi salah satu tujuan penting dari perencanaan tata guna lahan atau perencanaan sistem transportasi, adalah menuju ke keseimbangan yang efisien

antara potensi tata guna lahan dengan kemampuan transportasi”.

Dari pendapat tersebut menunjukkan bahwa transportasi terkait dengan pembangunan ekonomi yaitu dengan mengubah letak geografis barang atau orang. Dengan adanya hal tersebut, maka barang atau orang menjadi lebih berharga dan masing-masing dapat berguna dan melakukan aktivitas yang berhubungan dengan masalah pembangunan ekonomi.

Sukanto, (2006: 95) adapun tujuan yang hendak dicapai dengan pengembangan ekonomi adalah secara politis yaitu sebagai berikut :

1) Transportasi menciptakan persatuan nasional yang semakin kuat dengan meniadakan isolasi.

2) Transportasi mengakibatkan pelayanan kepada masyarakat dapat

dikembangkan atau diperluas secara lebih merata pada setiap bagian wilayah negara.

3) Keamanan negara sangat tergantung pada transportasi yang efisien untuk memudahkan mobilisasi kemampuan dan ketahanan nasional, serta memungkinkan perpindahan pasukan selama masa perang atau untuk menjaga keamanan dalam negeri.

(29)

commit to user

Tujuan yang bersifat non-ekonomi, yaitu untuk mempertinggi

intergritas bangsa, mempertinggi ketahanan dan pertahanan nasional. Jelas bahwa tujuan-tujuan ekonomis dan non-ekonomis tidak selalu berjalan seirama dan sejalan dalam arah yang sama.

c. Transportasi Sebagai Prasarana Ekonomi

Sukanto (2006: 93) mengemukakan bahwa: “Manusia memanfaatkan

sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhannya akan pangan, sandang, dan papan. Sumber daya alam ini perlu diolah melalui proses pelayanansi untuk menjadi bahan siap pakai yang perlu dipasarkan, terjadi proses tukar menukar antara penjual dan pembeli”. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa

transportasi merupakan prasarana dalam kegiatan perekonomian, yaitu kegiatan dalam usaha memenuhi kebutuhan.

Kebutuhan akan angkutan barang sebagian besar merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan faktor-faktor lain. Kenyataan menunjukan bahwa ada hubungan antara tingkatan dari kegiatan ekonomi dengan kebutuhan menyeluruh akan angkutan, dengan perkataan lain kalau aktivitas ekonomi meningkat maka kebutuhan akan angkutan akan meningkat pula. Faktor-faktor

kebutuhan ekonomi yang berhubungan angkutan dari sesuatu jenis barang tergantung pada sifat barang dan kegunaan ekonomisnya..

Dalam menentukan biaya transportasi, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut :

1) Perbandingan antar bobot dan volume barang.

2) Kemungkinan kerusakan barang. 3) Kemungkinan merusak barang lain. 4) Harga pasar dari barang tersebut. 5) Jarak angkutan.

6) Keteraturan dan volume angkutan.

7) Tingkat persaingan dengan sarana angkutan lain, baik intermoda maupun

intramoda.

(30)

commit to user

13

4. Tinjauan Tentang Kualitas Pelayanan

a. Pengertian Kualitas Pelayanan

Goetsh dan Davis (dalam Tjiptono, 2006:51) mengatakan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan pelayanan, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Wycof (dalam Tjiptono, 2006:59) “Kualitas pelayanan

adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendaliaan atas tingkat keunggulan tersebut untukmemenuhi keinginan pelanggan”.

Menurut Gronroos (dalam Fandy Tjiptono, 2006: 60), “Kualitas total

suatu jasa terdiri atas tiga komponen utama yaitu: 1)Technical Quality, yaitu komponen yang berkaitan degan kualitasoutput (keluaran) jasa yang diterima pelanggan, 2) Functional Quality, yaitu komponen yang berkaitan dengan

kulitas cara penyampaiaan suatu jasa, dan 3) Corporate image, yaitu profil, reputasi, citra umum, dan daya tarik khusus suatu perusahaan”. Kualitas

pelayanan merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi harapan pelanggan (Lovelock dalam Tjiptono dan Budiarto, 2004: 59). Berdasarkan pengertian di

atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan adalah suatu tingkat keunggulan yang dirasakan seseorang terhadap suatu jasa yang diharapkan dari perbandingan antara keinginan dan kinerja yang dirasakan pelanggan setelah membeli jasa tersebut.

Beberapa pakar pemasaran, seperti Parasuraman, Zeithaml, dan Berry

berhasil mengidentifikasi sepuluh faktor utama yang menentukan kualitas pelayanan. Sepuluh faktor tersebut meliputi (Parasuraman, et al. dalam Tjiptono, 2006: 69):

1) Reliability, mencakup dua hal pokok, yaitu konsistensi kerja (performance)

dan kemampuan untuk dipercaya (dependability).

2) Responsiveness, yaitu kemauan atau kesiapan para karyawan untuk

memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan.

3) Competence, artinya setiap orang dalam perusahaan memiliki ketrampilan

(31)

commit to user

4) Acces, meliputi kemudahan untuk dihubungi dan ditemui.

5) Courtesy, meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian, dan keramahan

yang dimiliki paracontact personnel(seperti resepsionis atau operator).

6) Communication, artinya memberikan informasi kepada pelanggan dalam

bahasa yang dapat mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran dan keluhan pelanggan.

7) Credibility, yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya.

8) Security, yaitu aman dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.

9) Understanding/Knowing the Customer, yaitu usaha untuk memahami

kebutuhan pelanggan.

10)Tangibles, yaitu bukti fisik dari jasa, bisa berupa fasilitas fisik, peralatan yang dipergunakan, representasi fisik dari jasa.

b. Dimensi-dimensi Kualitas Pelayanan

Dalam perkembangan selanjutnya yaitu Parasuraman dan kawan-kawan (dalam Tjiptono, 2006: 70) menemukan bahwa sepuluh dimensi yang ada dapat dirangkum menjadi hanya lima dimensi pokok. Kelima dimensi pokok tersebut meliputi:

1) Bukti langsung (tangibles), yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya pada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yanng diberikan oleh pemberi jasa, ini meliputi fasilitas fisik (gedung, gudang, fasilitas fisik, dan

lainnya), teknologi (peralatan dan perlengkapan yang dipegunakan), serta penampilan pegawainya.

2) Keandalan (reliability), yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Harus sesuai dengan harapan pelanggan, berarti kinerja yang tepat waktu, pelayanan tanpa kesalahan, sikap simpatik, dan dengan akurasi tinggi.

(32)

commit to user

15

pelanggan menunggu tanpa alasan yang jelas, menyebabkan persepsi yang

negatif dalam kualitas jasa.

4) Jaminan (assurance), yaitu pengetahuan, kesopanan-santunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya pelanggan pada perusahaan. Terdiri atas komponen komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan sopan-santun.

5) Empati (empathy), yaitu memberikan perhatian tulus dan brsifat individual atau pribadi kepada pelanggan dengan berupaya memahami keinginan pelanggan, dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki suatu pengertian dan pengetahuan tentang pelayanan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.

c. Prinsip-Prinsip Kualitas Pelayanan

Untuk menciptakan suatu gaya manajemen dan lingkungan yang kondusif bagi perusahaan jasa untuk memperbaiki kualitas, perusahaan harus mampu memenuhi enam prinsip utama yang berlaku baik bagi perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa. Keenam prinsip tersebut sangat

bermanfaat dalam membentuk dan mempertahankan lingkungan yang tepat untuk melaksanakan penyempurnaan kualitas. Enam prinsip pokok tersebut meliputi (Wolkins, dkk dalam Tjiptono danTeguh Budiarto, 2004: 14)

1) Kepemimpinan

Strategi kualitas perusahaan harus merupakan inisiatif dan

komitmen manajemen puncak. Manajemen puncak harus memimpin perusahaannya untuk meningkatkan kinerja kualitasnya. Tanpa adanya kepimimpinan dari manajemen puncak, maka usaha untuk meningkatkan kualitas hanya berdampak kecil terhadap perusahaan.

2) Pendidikan

Semua personil perusahaan dari manajemen puncak sampai

(33)

commit to user

implementasi strategi kulitas, dan peranan eksklusif dalam implementai

strategi kualitas. 3) Perencanaan

Proses perencanan strategi harus mencakup pengukuran dan tujuan kualitas yang digunakan dalam mengarahkan perusahaan untuk mencapai visinya.

4) Review

Proses review merupakan satu-satunya alat yang paling efektif bagi manajemen untuk mengubah perilaku organisasional. Proses ini merupakan mekanisme yang menjamin adanya perhatian yang konstan untuk mencapai tujuan kualitas.

5) Komunikasi

Implementasi strategi kualitas dalam organisasi dipengaruhi oleh proses komunikasi dalam perusahaan. Komunikasi harus dilakukan dengan karyawan, pelanggan dan stake holder perusahaan lainnya, seperti pemasok, pemegang saham, pemerintah, masyarakatumum, dan lain-lain. 6) Penghargaan dan pengakuan

Penghargaan dan Pengakuan merupakan aspek yang penting dalam implementasi strategi kualitas. Setiap karyawan yang berprestasi baik perlu diberi penghargaan dan prestasinya tersebut diakui. Dengan demikian dapat meningkatkan motivasi, moral kerja, rasa bangga, dan rasa kepemilikan setiap orang dalam organisasi, yang pada gilirannya dapat

memberikan kontribusi besar bagi perusahaan dan bagi pelanggan yang dilayani.

5. Tinjauan Tentang Kepuasan Pelanggan

a. Pengertian Kepuasan Pelanggan

Zulian Yamit (2005: 78) berpendapat bahwa “Kepuasan pelanggan

merupakan evaluasi purna beli atau hasil evaluasi setelah membandingkan apa yang dirasakan dengan harapannya”. Menurut Buchari Alma (2007: 142)

(34)

commit to user

17

membeli barang atau jasa”. Kotler, dalam Karsono (2008) menyatakan bahwa

kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu pelayanan dan harapannya. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan pada diri seseorang yang merupakan hasil evaluasi setelah membandingkan apa yang dirasakan dengan harapannya.

b. Manfaat Kepuasan Pelanggan

Pada prinsipnya, kualitas jasa berpotensi menciptakan kepuasan pelanggan yang pada gilirannya akan memberikan sejulmlah manfaat seperti (Tjiptono dan Budiarto, 2004: 140) :

1) Terjalin relasi saling menguntungkan jangka panjang antar perusahaan dan para pelanggan

2) Terbukanya peluang pertumbuhan bisnis melalui pembelian ulang, cross

sellingdanup sellingpenjualan silang dan penjualan keatas.

3) Loyalitas pelanggan dapat terbentuk.

4) Terjadinya komunikasi positif yang berpotensi menarik pelanggan baru. 5) Persepsi pelanggan dan publik terhadap reputasi perusahaan semakin

positif.

6) Laba yang diperoleh semakin menigkat

Harapan pelanggan mempunyai peranan yang besar dalam menentukan kulitas pelayanan jasa dan kepuasan pelanggan. Harapan pelanggan dibentuk dan didasarkan oleh beberapa faktor di antaranya pengalaman berbelanja

dimasa lampau, opini teman dan kerabat serta informasi dan janji perusahaan dan para pesaing (Kotler dan Amstrong, 1997).

c. Atribut-atribut pembentuk kepuasan pelanggan

Menurut Hawkins dan Lonnely dalam Maylina et al (2003: 102), atribut-atribut pembentuk kepuasan pelanggan customer satisfaction) yang

dikenal dengan “The Big Eight” yang terdiri dari:

1) Value to price Relationship

Value to price Relationship yaitu merupakan hubungan antara harga

(35)

commit to user

diterima oleh pelanggan terhadap suatu pelayanan yang dihasilkan oleh

badan usaha. 2) Product Quality

Product Quality yaitu merupakan mutu dari semua

komponen-komponen yang membentuk pelayanan hingga pelayanan-pelayanan tersebut mempunyai nilai tambah atau dapat memberikan manfaat kepada

pelanggannya.

3) Product Features

Product Features artinya merupakan komponen-komponen fisik dari

suatu pelayanan yang menghasilkan manfaat. 4) Reliability

Reliability artinya merupakan gabungan dari kemampuan suatu

pelayanan dari badan usaha yang dapat diandalkan, sehingga suatu pelayanan yang dihasilkan dapat sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh perusahaan atau sesuai harapan pelanggan.

5) Waranty

Waranty yaitu penawaran untuk pengembalian harga pembelian atau

mengadakan perbaikan terhadap pelayanan yang rusak dalam suatu kondisi dimana suatu pelayanan mengalami kerusakan.

6) Respone to and remedy of problems

Respone to and remedy of problems artinya merupakan sikap dari

karyawan didalam memberikan tanggapan terhadap keluhan atau

membantu pelanggan didalam mengatasi masalah yang terjadi. 7) Sales Experience

Sales Experience artinya merupakan hubungan antar pribadi antara

karyawan dengan pelanggan khususnya dalam hal komunikasi yang berhubungan dengan pembelian.

8) Convenience of Acquisition

Convenience of Acquisition artinya merupakan kemudahan yang

(36)

commit to user

19

d. Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Menurut Kotler (dalam Tjiptono, 2006: 148) mengemukakan empat metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu:

1) Sistem Keluhan dan Saran

Setiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan Customer

Oriented perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para

pelanggannya untuk menyampaikan saran, pendapat dan keluhan mereka. Media yang bisa digunakan meliputi kotak saran yang diletakkan ditempat strategis, menyediakan kartu komentar, menyediakan saluran telepon khusus, dan lain-lain.

2) Survei Kepuasan Pelanggan

Surve perusahaan akan memperolah tanggapan dan umpan balik

secara langsung dari pelanggan dan sekaligus juga memberikan tanda signal positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.

3) Ghost Shopping

Ghost shopper menyampaikan temuan-temuan mengenai kekuatan

dan kelemahan pelayanan perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian pelayanan-pelayanan tersebut. 4) Lost customer analysis

Perusahaan berusaha menghubungi para pelanggannya yang telah bertentu membeli atau yang telah beralih pemasok, yang diharapkan

adalah akan diperolehnya informasi penyebab terjadinya hal tersebut. e. Indikator Pengukur Kepuasan Pelanggan

(37)

commit to user

1) Kualitas produk

Pelanggan akan merasa puas apabila hasil evaluasi mereka menunjukkan pelayanan yang mereka gunakan berkualitas. Kualitas pelayanan digunakan untuk mengukur dan mengetahui kepuasan pelanggan.

2) Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan terutama dibidang jasa, pelanggan akan merasa puas

apabila mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan. Pelanggan yang puas akan menunjukkan kemungkinan untuk kembali membeli pelayanan yang sama. Pelanggan yang puas cenderung akan memberikan persepsi terhadap pelayanan perusahaan.

3) Emosional

Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain

akan kagum apabila menggunakan merk tertentu yang cenderung memiliki tingkat kepuasan lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas pelayanan tetapi nilai sosial atauselfesteemyang membuat pelanggan merasa puas terhadap merk tertentu.

4) Harga

Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk memperoleh kombinasi dari sebuah pelayanan dan pelayanan yang menyertainya. Pelayanan/jasa yang mempunyai kualitas yang sama tetapi perusahaan menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang tinggi kepada pelanggan. 5) Biaya

Pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu pelayanan atau jasa.

C. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang pernah dilakukan dengan permasalahan yang hampir sama dengan peneliti lakukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Widhianto (2007)

yang berjudul: “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan

Pelanggan PO Purwo Widodo di Sidoharjo, Wonogiri”. Penelitian yang dilakukan

(38)

commit to user

21

Fasilitas Terhadap Kepuasan Pelanggan Bus PO Timbul Jaya di Wonogiri”.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan dan fasilitas merupakan modal yang berharga untuk menciptakan kepuasan pelanggan Bus PO Timbul Jaya di Wonogiri.

D. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan arahan penalaran untuk sampai pada pemberian jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. Kerangka berpikir berguna untuk mewadahi teori–teori yang kadang terlepas satu sama lain menjadi suatu rangkaian yang utuh mengarah pada jawaban sementara. Berdasarkan teori yang mendukung penelitian ini maka dibuat suatu kerangka berpikir sebagai berikut :

Persaingan bisnis antar perusahaan otobus mendorong perusahaan untuk mencari strategi yang tepat untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. Sedangkan bagi pelanggan, dengan adanya banyak perusahaan otobus membuat pelanggan memiliki banyak alternatif pilihan dalam memilih dan menentukan bus apa yang mereka akan gunakan. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh

perusahaan otobus, dalam meningkatkan mutu pelayanan serta kualitas pelayanannya adalah dengan mengetahui kualitas pelayanan yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pelanggan. Variabel-variabel kualitas pelayanan yang berhubungan dengan kepuasan pelanggan adalah Tangible, Reliability,

Responsiveness, Assurance, Empathy. Karena dari variabel-variabel kualitas

pelayanan akan dilihat pengaruhnya terhadap kepuasan pelanggan. Maka setelah dilakukan penelitian ini diharapkan dapat diketahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan yang muncul setelah pelanggan menggunakan bus RAYA.

(39)
(40)

commit to user

23

E. Hipotesis

Penelitian kuantitatif berfokus pada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Sugiyono (2008: 93) menyatakan bahwa “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian”. Suharsimi Arikunto

(2006: 71) menyatakan bahwa “Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul”.

Adapun hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Diduga bahwa kualitas pelayanan (Tangible, Reliability,

Responsiveness, Assurance, Empathy) secara simultan mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan PO Raya.

b. Diduga bahwa kualitas pelayanan (Tangible, Reliability,

Responsiveness, Assurance, Empathy) secara parsial mempunyai

(41)

commit to user

24 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini mengambil lokasi penelitian di PO Raya Jl. Raya Bula Rejo

No. 4 Sukoharjo, Surakarta. Sebagai dasar peneliti memilih tempat tersebut adalah:

a. Tersedianya data, informasi, keterangan dan hal-hal yang berkaitan dengan

kepentingan penelitian.

b. Lokasi penelitian yang mudah dijangkau

c. Belum pernah ada penelitian dengan permasalahan yang sama.Perusahaan tersebut memberi izin kepada peneliti untuk mengadakan peneliti.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dimulai sejak disetujuinya proposal laporan penelitian dimulai bulan

maret 2011 sampai dengan peyusunan laporan hasil penelitian ini terselesaikan.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Suharsimi Arikunto (2006: 130), mengemukakan bahwa “Populasi adalah

keseluruh subyek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2010: 115)

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan definisi pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi adalah keseluruhan jumlah individu atau subjek yang ada pada wilayah dan waktu dengan kualitas tertentu yang akan diamati. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua

(42)

commit to user

25

2. Sampel

Suharsimi Arikunto (2006:131) menyatakan “Sampeladalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti”.Menurut Sugiyono (2008: 81) “Sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.Sementara Sutrisno Hadi (2000:

109) mengemukakan bahwa “Sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang

dari jumlah populasi”. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel

adalah bagian dari anggota populasi yang dipercaya dapat mewakili karakteristik dalam

populasi tersebut.

Dalam menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini, digunakan rumus:

Keterangan:

n = jumlah sampel

Zα = nilai standar normal yang besarnya tergantung α,

bila α = 0,01 → Z = 1,96

p = estimasi proporsi populasi

q = 1–p

d = penyimpangan yang ditolelir sebesar 10%

untuk memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan nilai p belum diketahui, maka

dapat digunakan p = 0,5 dengan α = 0,01.

Dengan demikian, jumlah sampel (n) yang mewakili populasi dalam penelitian ini

(43)

commit to user

Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan dibulatkan menjadi 96 orang

sampel. (Supramono dan Haryanto, 2003).

3. Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono (2010: 116), teknik pengambilan sampel dapat dilakukan

dengan dua cara yaitu :

1. Probability sampling

a. Simple random sampling.

b. Proportionate stratified random sampling.

c. Disproportionate stratified random sampling

d. Cluster sampling(area sampling)

2. Non Probability sampling

a. Sampling sistematis b. Sampling kuota c. Sampling insidental d. Purposive sampling e. Sampling jenuh f. Snowball sampling

Teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

teknik Non Probability Sampling. Menurut Sugiyono (2010: 120) “Non Probability

Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan

sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel”.

(44)

commit to user

27

siapa saja yang secara kebetulan/ insidental bertemu dengan peneliti dapat

dijadikan sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2010: 122). Penelitian ini menggunakan teknik sampling insidental dikarenakan tidak diketahui berapa banyak jumlah pelanggan PO RAYA di Surakarta. Pelaksanaan sampling insidental dalam penelitian ini adalah pelanggan PO RAYA di Surakarta.

C. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono(2008: 401) “Teknik pengumpulan data adalah langkahyang

paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data”. Tanpa mengetahui teknik pegumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data dalam suatu

penelitian harus tepat karena akan berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dalam sebuah

penelitian diperlukan data yang obyektif karena data merupakan suatu hal yang sangat

mendasar yang akan menentukan hasil penelitian.

1. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data.

Menurut Dwi Priyatno (2008) mengelompokkan jenis data menjadi dua, yang

pertama adalah data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka,

tetapi berbentuk kata, kalimat, gambar atau bagan. Data yang kedua adalah data

kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini, penulis

menggunakan jenis data kuantitatif.

b. Sumber Data 1) Data Primer

Sumber data ini diperoleh langsung dari individu yang menjadi subjek

penelitian di mana data dihasilkan dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada sampel

yang yang telah ditentukan sebelumnya yaitu pelanggan PO RAYA yang sudah cukup

lama menggunakannya dan atau memiliki informasi cukup tentang PO RAYA.

2) Data Sekunder

Sumber data ini diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara

(45)

commit to user

bentuknya berupa sumber daftar pustaka yang mendukung penelitian ilmiah serta

diperoleh dari literatur yang relevan dari permasalahan sebagai dasar pemahaman

terhadap objek penelitian dan menganalisis secara tetap. Contohnya data-data yang

diperoleh dari PO RAYA sebagai induk perusahaan, buku referensi, majalah, internet,

dan lainnya.

2. Metode Pengumpulan Data a. Pengertian Angket atau Kuesioner

Menurut Rosady Ruslan (2008: 23) berpendapat bahwa “Kuesioner adalah

teknik pengumpulan data dengan metode survei yang menggunakan pertanyaan kepada

subyek penelitian secara tertulis”. Sedangkan menurut Sugiyono (2010: 199) mengatakan

bahwa “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya”. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kuesioner adalah daftar

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

b. Macam-macam Angket atau Kuesioner

Suharsimi Arikunto (2006) mengemukakan bahwa angket atau kuesioner dapat

dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan beberapa sudut pandang, yaitu:

1) Dipandang dari cara menjawab

a) Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk

menjawab dengan kalimat sendiri.

b) Kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden

tinggal memilih.

2) Dipandang dari jawaban yang diberikan

a) Kuesioner langsung yaitu responden menjawab tentang dirinya.

b) Kuesioner tidak langsung yaitu jika responden menjawab tentang responden.

3) Dipandang dari bentuknya

a) Kuesioner pilihan ganda sama dengan kuesioner tertutup.

b) Kuesioner lisan sama dengan kuesioner terbuka.

c) Check list () yaitu sebuah daftar dan responden tinggal membutuhkan tanda

(46)

commit to user

29

d) Rating scale(skala bertingkat) yaitu sebuah pertanyaan yang diikuti oleh

kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat

setuju sampai sangat tidak setuju.

Dalam penelitian ini, kuesioner yang peneliti gunakan yaitu kuesioner

bentuk langsung tertutup dengan modelrating scale. Sedangkan skala penilaian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut Sugiyono (2010: 132)

mengatakan bahwa “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena sosial”. Menurut Sugiyono

(2010) jawaban setiap instrumen yang menggunakan data likert mempunyai gradasi

penilaian sebagai berikut:

Dalam penyusunan angket ini alternatif jawaban ragu-ragu dapat dihilangkan

karena alternatif jawaban tersebut menpunyai arti ganda dan dapat menimbulkan

kecenderungan responden untuk memilih alternatif jawaban tersebut. Hal ini sesuai

pendapat Suharsimi Arikunto (2006: 241) yang menyatakan bahwa

Jika pembaca berpendapat bahwa ada kelemahan lima alternatif, karena responden cenderung memilih alternatif yang ada di tengah (karena dirasa paling aman dan paling gampang karena hampir tidak berpikir) dan alasan itu memang ada benarnya. Maka memang disarankan alternatif pilihannya hanya empat saja.

Alternatif “Sangat Setuju” dan “Setuju” ada di posisi kubu awal (atau akhir) sedang dua pilihan lain yaitu “Tidak Setuju” dan “Sangat Tidak Setuju” di sisi kubu akhir (atau awal). Dalam hal ini dapat kita pahami karena “Sangat Setuju” dan “Setuju” sebetulnya berada pada sisi “Setuju”, tetapi dengan gradasi yang menyangatkan.

Berdasarkan pendapat di atas maka setiap instrument mempunyai empat

alternatif jawaban. Pengukuran switching cost yang diciptakan dan pengukuran

loyalitas pelanggan digunakan model skala likert dengan operasional pengukurannya

(47)

commit to user

SS : Sangat setuju bobot 4.

S : Setuju bobot 3.

TS :Tidak setuju bobot 2.

STS : Sangat tidak setuju bobot 1.

c. Syarat-syarat Penulisan Kuesioner yang Baik

Menurut Yulius Slamet (2006) syarat-syarat penulisan kuesioner yang baik yaitu:

a) Beri judul penelitian pada sampul kuesioner.

b) Tunjukkan surat keterangan dan surat ijin.

c) Singkirkan pertanyaan yang peka yang tidak perlu.

d) Buatlah kesan bahwa responden itu adalah “orang penting”.

e) Peneliti bermaksud memperoleh kenyataan.

f) Jawaban yang diinginkan peneliti adalah apa yang dirasakan responden dan

pendapat responden.

g) Berikan penjelasan dan contoh atau memperdalam maksud pertanyaan.

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 168) mengatakan bahwa “Instrumen yang

baik harus memenuhi dua syarat yang penting yaitu valid dan reliabel”. Untuk lebih

jelasnya akan peneliti jabarkan sebagai berikut:

1) Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 168) “Validitas adalah suatu ukuran yang menunujukkan tingkat

kevalidan dan kesahihan suatu instrumen”. Rumus yang digunakan

untuk menguji validitas instrumen ini adalahProduct Momentdari Karl Pearson, sebagai berikut:

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi

(48)

commit to user

31

X = skor butir

Y = skor total

∑X2

= jumlah kuadrat nilai X

∑Y2

= jumlah kuadrat niali Y (Suharsimi Arikunto, 2006: 170)

Untuk mengukur ketepatan butir-butir pertanyaan angket tersebut

dalam penelitian ini digunakan teknik uji validitas dengan program SPSS

dengan metode Corrected Item-Total Correlation. Menurut Dwi Priyatno

(2008), kriteria pengujian validitas adalah sebagai berikut:

a) Jika r hitungr tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau

item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total

(dinyatakan valid).

b) Jika r hitungr tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau

item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total

(dinyatakan tidak valid).

2) Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 178) menyatakan “Reliabilitas

menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik”. Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus

alpha sebagai berikut:

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan

= Jumlah varian butir

(49)

commit to user

d. Uji Coba Angket

Perlu diadakan uji coba item (try out) sebelum angket disebarkan kepada

responden yang sebenarnya, sehingga dapat diketahui tingkat validitas dan reliabilitas

dari angket tersebut. Uji coba angket ini dilakukan terhadap pelanggan PO RAYA di

Surakarta dengan jumlah 30 responden.

D. Rancangan Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui

pengaruh kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan pelanggan PO RAYA Tahun

2011, maka rancangan penelitian disusun sebagai berikut :

Atribut X yang terdiri dari kualitas pelayanan (X1) dan harga (X2) merupakan

strategi pemasaran dalam mempertahankan pelanggan yang dilakukan dan atribut Y

merupakan kepuasan pelanggan. Kedua variabel akan melalui pemrosesan data untuk

diorganisasikan ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan.

Kegiatan yang dilakukan adalah mengatur urutan data serta mengorganisasikan ke dalam

suatu pola dasar sehingga mudah dilakukan penafsiran. Hubungan antar variabel

diidentifikasi sebagai hubungan mempengaruhi yaitu variabel bebas mempengaruhi

variabel terikat yang akan diuji melalui regresi linier berganda dengan bantuan program

SPSS for windows.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengolah data

hasil penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik karena data yang

diambil peneliti merupakan data kuantitatif. Sedangkan teknik analisis data yang

digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda. Suharsimi Arikunto (2006: 295)

menyatakan ”Regresi ganda (multiple regression) adalah suatu peluasan dari teknik

regresi apabila terdapat lebih dari satu variabel bebas untuk mengadakan prediksi

terhadap variabel terikat”. Sehingga regresi ganda merupakan analisis tentang hubungan

antara satu dependent variable dengan dua atau lebih independent variable.

Adapun beberapa persyaratan yang harus diuji kebenarannya sebelum melakukan

(50)

commit to user

33

1. Uji Persyaratan Analisis

a. Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data akan dianalisis

berbentuk sebaran normal atau tidak. Dalam penelitian ini, data untuk setiap variabel diuji

normalitasnya. Deteksi normalitas dapat diketahui dengan melihat penyebaran data pada

sumbu diagonal pada suatu grafik. Menurut Singgih Santoso (2012) menetapkan dasar

pengambilan keputusan yang digunakan sebagai berikut:

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti rah garis

diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Multikolinieritas

Multikolinieritas digunakan untuk menguji suatu model apakah terjadi hubungan

yang sempurna atau hampir sempurna antara variabel bebas, sehingga sulit untuk

memisahkan pengaruh antara variabel-variabel itu secara individu terhadap variabel

terikat. Pengujian ini untuk mengetahui apakah antar variabel bebas dalam persamaan

regresi tersebut tidak saling berkorelasi.

Untuk mendeteksi multikolinieritas adalah dengan melihat nilai tolerance dan

nilai Variance Inflation Factor (VIF), di mana menurut Singgih Santoso (2012:206)

“Pedoman suatu model regresi yang mempunyai persoalan multikol adalah: koefisien

korelasi antar-variabel independen haruslah lemah (di bawah 0,5). Jika korelasi kuat,

terjadi problem multikolinieritas”.

c. Autokorelasi

Autokorelasi digunakan untuk menguji suatu model apakah antara variabel

pengganggu masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Untuk mengetahui

apakah pada model regresi mengandung autokorelasi dapat digunakan pendekatan D-W

(Durbin Watson). Menurut Singgih Santoso (2012) kriteria autokorelasi ada 3, yaitu:

1) Nilai D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif.

2) Nilai D-W di antara -2 sampai +2 berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi.

Gambar

Gambar 1. Konsep Kepuasaan Pelanggan ...................................................
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Data Kualitas Pelayanan.................................
Gambar 1. Karakteristik Jasa
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari variabel; tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan yang meliputi reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangibles terhadap kepuasan pelanggan,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan yang meliputi reliability, responsiveness, assurance, empathy, dan tangibles terhadap kepuasan

Sedangkan hasil uji F bahwa variabel tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan ( tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy ) secara parsial maupun simultan

Sedangkan yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk megetahui apakah ada pengaruh kualitas pelayanan ( Tangible, Realibility, Responsiveness, Assurance, dan

Koefisien Determinasi diperoleh hasil sebesar 0,442 artinya dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy pada variabel kualitas

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Pengaruh kualitas pelayanan jasa yang terdiri dari tangible, reliability, responsiveness,assurance, empathy