• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk vitas Pelaku Industri Pembuatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk vitas Pelaku Industri Pembuatan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak

Upaya mewujudkan Yogyakarta Crea ve City menjadi bagian pen ng dari pengembangan industri krea vitas di Yogyakarta, khususnya industri perangkat

lunak. Peneli an bertujuan untuk mengetahui pendapat sejumlah pelaku industri dan pengujian hipotesis peneli an, yakni apakah faktor mo vasi, manajemen dan strategi, krea vitas dan inovasi, jejaring usaha, keterampilan berteknologi dan penguasaan bahasa asing mempengaruhi produk vitas pelaku industri perangkat lunak. Dengan tahapan FGD dan kegiatan survei, didapatkan

hasil bahwa faktor peningkatan produk vitas adalah mo vasi berusaha, kemampuan mengiku trend, pelibatan langsung dan sedini mungkin para pelaku sejak mereka di bangku kuliah, serta penghargaan atas hak cipta. Dari

(2)

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Produk vitas Pelaku Industri Pembuatan

Perangkat Lunak Komputer

Dalam Rangka Mewujudkan

Yogya Crea ve City

Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S.Kom., MM

Dr. Singgih Santoso, SE., MM

Sumber gambar : weconnectdata.com

PENDAHULUAN

Dalam penggalan pidato pembukaan Pekan Produk Budaya Indonesia tahun 2007 yang diku p Sholihah (2009), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, “…mari kita kembangkan ekonomi krea f dengan memadukan ideas, art, andtechnology. Kita bisa, kita dak boleh kalah dengan negara dan bangsa lain untuk membangun dan mengembangkan ekonomi krea f ini. ”.

(3)

RUMUSAN MASALAH

Tahun 2013, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Krea f (Kemenparekraf) telah mengajukan ke UNESCO, empat kota di Indonesia untuk masuk dalam

Crea ve City Network. Keempat kota yang dinilai layak sebagai kota krea f itu melipu Yogyakarta, Solo, Bandung dan Pekalongan. Diajukannya Yogyakarta sebagai salah satu kota krea f tentu dak berlebihan. Masyarakat Yogyakarta memang sangat produk f untuk menghasilkan karya-karya dengan sentuhan seni, ide-ide baru dan teknologi. Bahkan tahun 2013, Yogyakarta telah didorong menjadi salah satu kota digital di Indonesia. Di mana, pemerintah telah memberikan ruang bagi para intelektual teknologi informasi (TI) untuk menghasilkan perangkat-perangkat lunak (so ware) krea f untuk menjawab kebutuhan di berbagai bidang.

Oleh karena itu, lewat peneli an ini ingin diungkap faktor-faktor yang mempengaruhi produk vitas pelaku industri pembuatan perangkat lunak komputer dalam rangka mewujudkan Yogya Crea ve City tersebut, agar pemerintah dapat memberikan dukungan yang tepat sesuai kebutuhan pelaku industri tersebut.

RUANG LINGKUP

Peneli an dilakukan terhadap para pelaku industri pembuatan perangkat lunak komputer di kota Yogyakarta dengan hipotesis: faktor mo vasi, manajemen dan strategi, krea vitas dan inovasi, jejaring usaha, keterampilan berteknologi dan penguasaan bahasa asing mempengaruhi sikap op mis pelaku industri pembuatan perangkat lunak komputer dalam usaha mewujudkan Yogya Crea ve City.

TUJUAN

Secara khusus, peneli an ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui beberapa hal sebagai berikut:

(4)

Yogyakarta.

b. Ingin mengetahui apakah faktor mo vasi, manajemen dan strategi, krea vitas dan inovasi, jejaring usaha, keterampilan berteknologi dan penguasaan bahasa asing mempengaruhi produk vitas pelaku industri pembuatan perangkat lunak komputer.

MANFAAT

Dengan hasil peneli an yang cermat dan akurat, akan didapat masukan-masukan yang berguna untuk merumuskan kebijakan dan langkah prak s pembekalan dan penguatan sektor UKM untuk mewujudkan Yogya Crea ve City.

TINJAUAN PUSTAKA

Usaha Kecil Menengah

Calvo (2010) dalam risetnya pada 596 wirausahawan Spanyol dengan pengalaman di atas 42 bulan dalam mengelola usaha mereka menyatakan bahwa pengalaman mengelola usaha, daya tahan, kemampuan berkomunikasi dan membina jaringan pemasaran dengan para pelanggan adalah faktor yang membuat mereka berhasil mengembangkan usahanya.

Saat melakukan riset untuk mengetahui faktor-faktor keberhasilan dari sejumlah asosiasi perkumpulan bisnis dalam mengelola hubungan dengan UKM di Amerika Serikat, Besser dan Miller (2011) menemukan bahwa kepercayaan dari pemilik UKM (trust) kepada asosiasi untuk mengusahakan kemajuan mereka adalah faktor kuat keberhasilan asosiasi dan juga kemudian kesuksesan usaha UKM yang menjadi anggotanya. Dalam modelnya, Besser dan Miller (2011) menunjukkan bahwa variabel hubungan (rela onship) justru dak berpengaruh pada kesuksesan hubungan (network success). Namun variabel rela onship

berpengaruh pada variabel trust.

(5)

informasi tentang perkembangan pasar atau perubahan selera konsumen.

Selain beragam faktor alamiah yang telah banyak diteli , sejumlah peneli an juga mengungkap peran pemerintah sebagai faktor penggerak para wirausahawan untuk mengembangkan usaha mereka dan peran wanita sebagai pemilik usaha. Lee et.al. (2011) dalam risetnya tentang peran dukungan pemerintah Korea Selatan pada pengembangan wirausahawan wanita menyatakan bahwa walaupun dukungan pemerintah masih terbatas, tetapi mereka menyatakan dukungan itu telah memuaskan dan memberi semangat kepada mereka. Sedangkan temuan riset di Spanyol yang dilakukan Nuez dan Gorris (2012) tentang perbedaan dua perusahaan yang disubsidi dan dak disubsidi oleh pemerintah menunjukkan hasil dak adanya perbedaan dalam profit dan keberlangsungan usaha antara perusahaan UKM yang disubsidi pemerintah dan perusahaan yang dak disubsidi. Hasil ini menunjukkan peran pemerintah yang dinilai masih ambigu dan dak sepenuhnya mendorong kemajuan UKM.

Riset yang dilakukan Hebert et.al. (2013) pada empat UKM di Zimbabwe menunjukkan bahwa kemampuan bertahan pada UKM ada pada tenaga kerja yang termo vasi dan berdedikasi serta kemampuan mengontrol jalannya usaha. Sedangkan untuk menghadapi kompe si dari luar, kemampuan melakukan diversifikasi produk dan pasar sasaran adalah kunci keberhasilan mereka untuk tetap bertahan dalam dunia usaha.

UKM Perangkat Lunak

UKM Perangkat Lunak yaitu UKM yang menghasilkan perangkat-perangkat lunak untuk menopang alur informasi maupun sistem bisnis dari UKM/bisnis yang bergerak dalam berbagai bidang lainnya.

(6)

i(2014) agar perusahaan berkembang dari good (bagus) melompat ke great (hebat) adalah dengan menerapkan pikiran yang disiplin serta ndakan- ndakan yang disiplin.

Pembahasan di atas menunjukkan dinamika lingkungan luar yang harus dicerma perusahaan; setelah itu, perusahaan harus membuat langkah untuk melakukan analisis SWOT agar dapat menentukan strategi umum yang akan dilakukannya. Suryatama (2014) menyatakan adanya empat komponen yang harus disusun, yakni Strength (Kekuatan) dan Weakness (Kelemahan) yang ada pada internal perusahaan, serta Opportunity (Kesempatan) dan Threat (Ancaman) yang harus dihadapi perusahaan di lingkup eksternal. Kekuatan-Kelemahan perusahaan mencakup kemampuan perusahaan mengiden fikasi faktor-faktor yang ada di internal, seper kekuatan krea vitas karyawan untuk melakukan terobosan di bidang perangkat lunak, kekuatan pemasaran para tenaga pemasar untuk mengetahui dan memuaskan kebutuhan konsumen, atau kekuatan keuangan perusahaan untuk melalukan ekspansi. Sedangkan faktor Kesempatan-Ancaman terkait dengan upaya perusahaan untuk dapat bertahan dan berkembang dengan memanfaatkan peluang-peluang penjualan perangkat lunak pada sejumlah pengguna seper UKM, serta dengan cermat menghindari ancaman-ancaman makro yang dapat melemahkan perusahaan, seper ke dak-stabilan nilai tukar matauang, ngkat inflasi, adanya persaingan antar pelaku industri perangkat lunak, dan sebagainya.

Model Peneli an

Dari studi dan njauan pustaka di atas, maka peneli menyusun model peneli an yang terdapat pada lampiran Gambar 1 Model Peneli an.

Dari model peneli an Gambar 1 dinyakan hipotesis sebagai berikut:

H1 : variabel mo vasi dak berpengaruh terhadap produk vitas pelaku industri pembuatan perangkat lunak komputer.

H2 : variabel manajemen dan strategi dak berpengaruh terhadap produk vitas pelaku industri pembuatan perangkat lunak komputer.

H3 : variabel krea vitas dan inovasi dak berpengaruh terhadap produk vitas pelaku industri pembuatan perangkat lunak komputer.

(7)

pelaku industri pembuatan perangkat lunak komputer.

H5 : variabel keterampilan berteknologi dak berpengaruh terhadap produk vitas pelaku industri pembuatan perangkat lunak komputer.

H6 : variabel penguasaan bahasa asing dak berpengaruh terhadap produk vitas pelaku industri pembuatan perangkat lunak komputer.

METODE PENELITIAN

Disain riset untuk tahapan riset pertama adalah desain kualita f (FGD), sedangkan untuk pengujian model peneli an di atas dilakukan analisis kuan ta f (survei) menggunakan kuesioner. Proses riset secara bertahap adalah:

a. Pada tahap awal, untuk mengetahui ngkat kesadaran para pembuat perangkat lunak komputer tentang gagasan Yogya Crea ve City dilakukan

Focus Discussion Group (FGD) pada ga kelompok dengan ap kelompok terdiri dari sepuluh pengusaha perangkat lunak komputer yang dipilih secara random.

b. Tahap selanjutnya adalah kegiatan survei menggunakan kuesioner untuk mengetahui kesiapan para pelaku pembuatan perangkat lunak komputer dalam mewujudkan Yogya Crea ve City.

c. Kuesioner terdiri dari dua bagian:

- Bagian pertama adalah informasi tentang profil pelaku pembuatan perangkat lunak komputer.

- Bagian kedua akan mengukur respon terhadap faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi perwujudan Yogya Crea ve City. Kemudian juga diukur ngkat op mis pelaku pembuatan perangkat lunak komputer dalam menghadapi persaingan global.

- Setelah kuesioner terkumpul, dilakukan pengolahan pendahuluan, untuk memas kan berapa data yang hilang (missing), isian yang dianggap dak benar dll.

(8)

DATA DAN PEMBAHASAN

Setelah dua tahapan peneli an dilakukan, didapat dua hasil peneli an; hasil pertama adalah hasil kegiatan FGD, sedangkan hasil kedua adalah hasil pengolahan data kuesioner untuk pengujian model peneli an.

Hasil FGD

Hasil FGD untuk mengeksplorasi variabel-variabel yang berpengaruh pada produk vitas pelaku dalam industri perangkat lunak komputer di Yogyakarta, serta saran dan pendapat mereka bagi Pemerintah Kota (PEMKOT) untuk terbentuknya Yogyakarta Crea ve City:

Secara umum, hasil dari FGD adalah:

a. Faktor-faktor Peningkatan Produk vitas Pelaku Industri Perangkat Lunak - Kemauan, kemampuan dan krea vitas dalam berteknologi informasi

dan pemrograman dari para pembuat dan pelaku industri perangkat lunak, seper kemampuan membuat aplikasi dan program yang lebih baik, keinginan untuk terus mengembangkan kemampuan profesional mereka, dan lainnya.

- Kemampuan mengiku trend perkembangan dan kemajuan teknologi informasi.

- Pelibatan secara langsung dan sedini mungkin para pelaku industri perangkat lunak sejak mereka di bangku kuliah dengan dunia kerja, agar kemampuan mereka terus berkembang secara gradual.

- Penghargaan dan perlindungan atas hak cipta. b. Saran dan Masukan untuk PEMKOT

- Memberi dukungan pada perluasan cakupan dan kualitas infratruktur yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan internet (kabel Fiber Op c, Broadband yang semakin besar, adanya warnet untuk publik, dan lainnya).

(9)

membantu dalam penyediaan perangkat lunak sistem dan bahasa pemrogram yang diperlukan untuk pembuatan perangkat lunak dan lainnya.

- Memberi diskon (potongan harga) yang cukup besar untuk pembelian perangkat lunak original, baik dari dalam negeri atau luar negeri. - Disediakan tempat khusus untuk kegiatan krea f dan improvisasi,

seper Forum dan wadah krea f lainnya (seper forum dengan tema 'perkembangan teknologi internet yang semakin cepat', Hacker Space, HACKATHON, dan lainnya)

- Mengundang para ahli dan pakar di bidang Teknologi Informasi atau pelaku industri perangkat lunak yang ada di luar Yogyakarta untuk bertemu dan mengadakan kegiatan ru n di Yogyakarta dalam bentuk seminar, workshop, dan lainnya.

- Mendorong pengguna, khususnya UKM, agar lebih menghargai jasa pelaku industri perangkat lunak di Yogyakarta.

- Membudayakan penggunaan perangkat lunak dalam kegiatan transaksi para user, seper meyakinkan UKM bahwa transaksi online adalah aman dan nyaman.

Hasil Pengolahan Kuesioner

Hasil pengolahan data dibagi menjadi dua, yakni analisis profil responden dan analisis regresi berganda untuk menguji enam hipotesis yang dikemukakan dalam model peneli an.

Hasil Profil Responden

Berikut adalah hasil pengolahan data profil responden yang terdapat pada lampiran tabel 1 sampai dengan tabel 5.

(10)

dilakukan responden dalam usaha TI adalah sistem informasi perkantoran, bisnis online, dan aplikasi-aplikasi usaha lainnya.

Hasil Analisis Regresi Berganda

Berikut adalah tabel hasil pengolahan data dengan melihat perubahan koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R2) pada ap variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi yang terdapat pada lampiran tabel 6.

Dari tabel 6 terlihat kenaikan Koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (Adjusted R-Square) terjadi saat memasukkan variabel pertama pada model regresi. Nilai Adjusted R-Square tersebut (0,09) kemudian menurun saat variabel independen yang lain dimasukkan; penurunan ini disertai dengan kenaikan nilai SIG F CHANGE (pada pemasukan variabel kedua, nilai tersebut berubah dari 0,02 ke 0,741), dimana nilai probabilitas penolakan Ho sebesar 0,741 berada jauh di atas 0,05. Hal ini menunjukkan hanya variabel pertama yang berpengaruh secara signfikan pada produk vitas seorang pelaku industri perangkat lunak.

Tabel ANOVA ditabel 7 dan tabel 8 yang terdapat pada lampiran menunjukkan pemasukan variabel independen kedua sampai kelima menghasilkan nilai probabilitas penolakan Ho yang semakin besar, yang menunjukkan Ho dak dapat ditolak. Dengan demikian hanya model 1 (dengan pemasukan satu variabel independen) saja yang berdampak signifikan pada variabel dependen.

(11)

dilakukan responden dalam usaha TI adalah sistem informasi perkantoran, bisnis online, dan aplikasi-aplikasi usaha lainnya.

Hasil Analisis Regresi Berganda

Berikut adalah tabel hasil pengolahan data dengan melihat perubahan koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R2) pada ap variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi yang terdapat pada lampiran tabel 6.

Dari tabel 6 terlihat kenaikan Koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (Adjusted R-Square) terjadi saat memasukkan variabel pertama pada model regresi. Nilai Adjusted R-Square tersebut (0,09) kemudian menurun saat variabel independen yang lain dimasukkan; penurunan ini disertai dengan kenaikan nilai SIG F CHANGE (pada pemasukan variabel kedua, nilai tersebut berubah dari 0,02 ke 0,741), dimana nilai probabilitas penolakan Ho sebesar 0,741 berada jauh di atas 0,05. Hal ini menunjukkan hanya variabel pertama yang berpengaruh secara signfikan pada produk vitas seorang pelaku industri perangkat lunak.

Tabel ANOVA ditabel 7 dan tabel 8 yang terdapat pada lampiran menunjukkan pemasukan variabel independen kedua sampai kelima menghasilkan nilai probabilitas penolakan Ho yang semakin besar, yang menunjukkan Ho dak dapat ditolak. Dengan demikian hanya model 1 (dengan pemasukan satu variabel independen) saja yang berdampak signifikan pada variabel dependen.

(12)

(H1), sehingga dari model peneli an hanya variabel independen mo vasi yang secara signifikan mempengaruhi variabel dependen, yakni variabel produk vitas.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hanya variabel Mo vasi yang berpengaruh pada variabel Produk vitas; atau mo vasi seseorang untuk menekuni bidang usaha pembuatan perangkat lunak secara sungguh-sungguh berpengaruh nyata pada produk vitas pelaku tersebut untuk menghasilkan perangkat lunak (so ware) yang dapat dijual di pasar.

Sementara itu, secara umum harapan responden kuesioner terhadap PEMKOT hampir sama dengan peserta FGD, yaitu peran PEMKOT dalam menyediakan infrastruktur, regulasi, bantuan dalam pembelian perangkat lunak sistem dan bahasa pemrogram secara kolek f, perlindungan hak cipta sistem dan aplikasi yang dihasilkan, serta pembinaan dan pendampingan.

KESIMPULAN

1. Dari kegiatan FGD, didapatkan hasil bahwa faktor utama peningkatan produk vitas pelaku industri perangkat lunak di Yogyakarta adalah mo vasi (kemauan berusaha) untuk tetap berkompe si, kemampuan dan krea vitas dalam berteknologi informasi dan pemrograman dari para pembuat dan pelaku industri perangkat lunak, seper kemampuan membuat aplikasi dan program yang lebih baik, keinginan untuk terus mengembangkan kemampuan profesional mereka, dan lainnya. Faktor lainnya adalah kemampuan mengiku trend perkembangan dan kemajuan teknologi informasi, pelibatan secara langsung dan sedini mungkin para pelaku industri perangkat lunak sejak mereka di bangku kuliah dengan dunia kerja agar kemampuan mereka terus berkembang secara gradual, serta penghargaan dan perlindungan atas hak cipta. 2. Dari analisis profil responden, didapatkan hasil bahwa sebagian

(13)

kemampuan mengelola perusahaan, serta kemampuan membina dan mengembangkan jejaring usaha. Untuk bidang aplikasi dalam usaha TI, bidang yang ditekuni sebagian besar sistem informasi perkantoran, bisnis online, dan aplikasi-aplikasi usaha lainnya

3. Dari model peneli an, hanya variabel mo vasi yang berpengaruh pada variabel Produk vitas; hal ini menunjukkan mo vasi seseorang untuk menekuni bidang usaha pembuatan perangkat lunak secara sungguh-sungguh berpengaruh nyata pada produk vitas pelaku tersebut untuk menghasilkan perangkat lunak yang dapat dijual di pasar.

SARAN

1. Karena mo vasi berusaha berpengaruh pada produk vitas pekerja di sektor perangkat lunak, maka Pemerintah dapat melakukan upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan mo vasi para pekerja tersebut lewat apresiasi hasil kerja mereka dalam bentuk materi dan penghargaan, menyelenggarakan seminar dan workshop secara berkala dengan topik TI, menghubungkan para pekerja tesebut dengan lembaga dan perusahaan sejenis di luar daerah Yogya atau luar negeri, serta membentuk forum untuk wahana pengembangan kompetensi dan pertukaran informasi. 2. Pemerintah daerah dapat membuat sejumlah regulasi yang bertujuan

mendorong percepatan pengembangan industri perangkat lunak, seper pengusulan keringanan pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai bagi produk-produk perangkat lunak, pemberian daerah khusus di Yogyakarta (semacam lembah silikon di Amerika Serikat) untuk pengembangan krea vitas mereka dengan biaya yang sangat terjangkau atau diberlakukan tax holiday untuk masa tertentu, serta pemberian harga khusus untuk pembelian so ware dari luar untuk pengembangan kompetensi mereka.

3. Pemerintah dapat memberi kesempatan kepada pelaku industri perangkat lunak untuk sejak dini (di bangku kuliah) mulai mela h dan mengembangkan kompetensi mereka di dunia kerja.

(14)

yakni pelaku UKM, untuk mulai membuat website sebagai promosi produk-produk mereka dan menggunakan jasa pembuat perangkat lunak lokal sebagai pembuat dan jasa pemeliharaan website yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

_____, 2009, “Cetak Biru Komunitas Ekonomi ASEAN”, Direktorat Jenderal K e r j a s a m a A S E A N D e p a r t e m e n L u a r N e g e r i R I ,

h p://www.smecda.com/Files/Asean/Cetak%20Biru%20Komunitas%20Ekonomi %20ASEAN.pdf, diakses 27 Februari 2014

Besser, Terry L. dan Nancy Miller. 2011. The Structural, Social, and Strategic Factors Associated with Successful Business Networks. Entrepreneurship & Regional Development, Vol. 23 (3-4), pp. 113–133.

(15)
(16)
(17)

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi Game ini dinamakan Game Asah Otak yang meliputi Game Tebak Kata, Game Susun Angka, Game Tic Tac Toe, Game Ular Tangga, Game Pasangan Gambar dan Game 10 Detik..

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian adalah “Apakah ada hubungan personal hygiene perineal pada pasangan usia subur terhadap

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Waskito (2008), Astuti dan Cahyadi (2007) yang menemukan bukti bahwa kualitas persepsi mempunyai

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

Organisasi Lini dan Staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional.Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara

hukum atas perlakuan masyarakat. Misalnya ketika dicaci dan dimaki oleh pendemo saat melakukan pengamanan demonstrasi, dan lain sebagainya. Di lain pihak, polisi

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Skripsi yang berjudul : Korelasi Antara Keaktifan Mengikuti Majelis Taklim dengan Pengamalan Ibadah Jamaahnya (Studi Jamaah Majelis Taklim Ar-Rahmah Kelurahan