• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPS TKT 101 Pengantar Teknik Industri S. Ganjil 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RPS TKT 101 Pengantar Teknik Industri S. Ganjil 2017"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2017/2018 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Mata kuliah : Pengantar Teknik Industri Kode MK : TKT101

Mata kuliah prasyarat : - Bobot MK : 2

Dosen Pengampu : Taufiqur Rachman, ST, TT Kode

Dosen : 6623

Alokasi Waktu : Tatap muka 14 x 100 menit, tidak ada praktik dan tidak ada online

Capaian Pembelajaran : 1. Peserta mata kuliah mampu memberikan definisi dan ruang lingkup serta pondasi keilmuan teknik industri.

2. Peserta mata kuliah mampu menjelaskan keterkaitan antara keilmuan teknik industri dengan bidang keilmuan lainnya.

3. Peserta mata kuliah mampu membandingkan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari.

4. Peserta mata kuliah mampu menghitung dan menganalisis permasalahan dengan pendekatan metode keilmuan teknik industri.

SES I

KEMAMPUAN AKHIR

MATERI PEMBELAJARA

N

BENTUK PEMBELAJARAN

SUMBER PEMBELAJARAN

INDIKATOR PENILAIAN

1 Tampu memberikan definisi, ruang

lingkup, dan pondasi keilmuan teknik industri serta keterkaitannya dengan bidang ilmu lainnya.

Pengantar dan Sejarah

Perkembangan Teknik Industri.

1. Tetoda contextual instruction 2. Tedia : kelas,

komputer, LCD, whiteboard, web

1. Hicks, Industrial Engineering and Tanagement: A New Perspective, 2nd ed., 1994

2. Industrial Engineering Handbook, Institute of Industrial Engineers, Industrial Engineering and Tanagement Press, 1983 3. Wignjosoebroto, S,

Pengantar Teknik dan Tanajemen Industri, Guna Widya, 2003

Ketepatan dalam memberikan definisi, ruang lingkup, dan pondasi keilmuan teknik industri serta

keterkaitannya dengan bidang ilmu lainnya terkait dengan sejarah dan perkembangan teknik industri 2 Tampu

membandingkan antara kondisi nyata dengan penerapan

Sistem. 1. Tetoda contextual instruction 2. Tedia : kelas,

1. Eide, et.al., Engineering Fundamentals and Problem Solving, Tc Graw Hill

Higher Education. 2011

(2)

SES

I KEMAMPUANAKHIR PEMBELAJARAMATERI N

BENTUK

PEMBELAJARAN PEMBELAJARANSUMBER INDIKATORPENILAIAN

teori yang telah

dipelajari komputer, LCD,whiteboard, web

2. Turner, Introduction to Industrial and System Engineering, 3rd ed.,

Prentice Hall, 1993 3. Wignjosoebroto, S,

Pengantar Teknik dan Tanajemen Industri, Guna Widya, 2003

nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan sistem

3 Tampu memberikan definisi, ruang

lingkup, dan pondasi keilmuan teknik industri serta keterkaitannya dengan bidang ilmu lainnya.

Teknik dan

Sistem Industri. 1. Tetoda contextual instruction 2. Tedia : kelas,

komputer, LCD, whiteboard, web

1. Hicks, Industrial Engineering and Tanagement: A New Perspective, 2nd ed., 1994

2. Turner, Introduction to Industrial and System Engineering, 3rd ed.,

Prentice Hall, 1993 3. Wignjosoebroto, S,

Pengantar Teknik dan Tanajemen Industri, Guna Widya, 2003

Ketepatan dalam memberikan definisi, ruang lingkup, dan pondasi keilmuan teknik industri serta

keterkaitannya dengan bidang ilmu lainnya terkait dengan teknik dan sistem industri 4 Tampu memberikan

definisi, ruang

lingkup, dan pondasi keilmuan teknik industri serta keterkaitannya dengan bidang ilmu lainnya.

Perancangan

Sistem Produksi. 1. Tetoda contextual instruction 2. Tedia : kelas,

komputer, LCD, whiteboard, web

1. Hicks, Industrial Engineering and Tanagement: A New Perspective, 2nd ed., 1994

2. Turner, Introduction to Industrial and System Engineering, 3rd ed.,

Prentice Hall, 1993 3. Wignjosoebroto, S,

Pengantar Teknik dan Tanajemen Industri, Guna Widya, 2003

Ketepatan dalam memberikan definisi, ruang lingkup, dan pondasi keilmuan teknik industri serta

keterkaitannya dengan bidang ilmu lainnya terkait dengan

perancangan sistem produksi 5 Tampu memberikan

definisi, ruang

Pengendalian Sistem Produksi.

1. Tetoda contextual

1. Hicks, Industrial Engineering and

(3)

SES

I KEMAMPUANAKHIR PEMBELAJARAMATERI N

BENTUK

PEMBELAJARAN PEMBELAJARANSUMBER INDIKATORPENILAIAN

lingkup, dan pondasi keilmuan teknik industri serta keterkaitannya dengan bidang ilmu lainnya.

instruction 2. Tedia : kelas,

komputer, LCD, whiteboard, web

Tanagement: A New Perspective, 2nd ed., 1994

2. Turner, Introduction to Industrial and System Engineering, 3rd ed.,

Prentice Hall, 1993 3. Wignjosoebroto, S,

Pengantar Teknik dan Tanajemen Industri, Guna Widya, 2003

definisi, ruang lingkup, dan pondasi keilmuan teknik industri serta

keterkaitannya dengan bidang ilmu lainnya terkait dengan

pengendalian sistem produksi 6 Tampu

membandingkan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari dan menghitung serta menganalisis permasalahan dengan pendekatan metode keilmuan teknik industri.

Tanajemen

Proyek. 1. Tetoda contextual instruction dan problem base learning 2. Tedia : kelas,

komputer, LCD, whiteboard, web

1. Eide, et.al., Engineering Fundamentals and Problem Solving, Tc Graw Hill

Higher Education. 2011 2. Turner, Introduction to

Industrial and System Engineering, 3rd ed.,

Prentice Hall, 1993 3. Wignjosoebroto, S,

Pengantar Teknik dan Tanajemen Industri, Guna Widya, 2003

Ketepatan dalam memberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari dan menghitung serta menganalisis permasalahan dengan

pendekatan metode keilmuan teknik industri terkait dengan manajemen proyek 7 Tampu

membandingkan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari

Pengendalian

Kualitas. 1. Tetoda contextual instruction dan problem base learning 2. Tedia : kelas,

komputer, LCD,

1. Eide, et.al., Engineering Fundamentals and Problem Solving, Tc Graw Hill

Higher Education. 2011 2. Turner, Introduction to

Industrial and System Engineering, 3rd ed.,

(4)

SES

I KEMAMPUANAKHIR PEMBELAJARAMATERI N

BENTUK

PEMBELAJARAN PEMBELAJARANSUMBER INDIKATORPENILAIAN

whiteboard,

web 3. Wignjosoebroto, S, Prentice Hall, 1993 Pengantar Teknik dan Tanajemen Industri, Guna Widya, 2003

dipelajari terkait dengan

pengendalian kualitas

8 Tampu

membandingkan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari

Pengendalian Biaya.

1. Tetoda contextual instruction dan problem base learning 2. Tedia : kelas,

komputer, LCD, whiteboard, web

1. Eide, et.al., Engineering Fundamentals and Problem Solving, Tc Graw Hill

Higher Education. 2011 2. Turner, Introduction to

Industrial and System Engineering, 3rd ed.,

Prentice Hall, 1993 3. Wignjosoebroto, S,

Pengantar Teknik dan Tanajemen Industri, Guna Widya, 2003

Ketepatan dalam Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan

pengendalian biaya

9 Tampu

membandingkan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari dan menghitung serta menganalisis permasalahan dengan pendekatan metode keilmuan teknik industri.

Penelitian

Operasional. 1. Tetoda contextual instruction dan problem base learning 2. Tedia : kelas,

komputer, LCD, whiteboard, web

1. Eide, et.al., Engineering Fundamentals and Problem Solving, Tc Graw Hill

Higher Education. 2011 2. Turner, Introduction to

Industrial and System Engineering, 3rd ed.,

Prentice Hall, 1993 3. Wignjosoebroto, S,

Pengantar Teknik dan Tanajemen Industri, Guna Widya, 2003

Ketepatan dalam memberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari dan menghitung serta menganalisis permasalahan dengan

(5)

SES

I KEMAMPUANAKHIR PEMBELAJARAMATERI N

BENTUK

PEMBELAJARAN PEMBELAJARANSUMBER INDIKATORPENILAIAN

10 Tampu

membandingkan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari dan menghitung serta menganalisis permasalahan dengan pendekatan metode keilmuan teknik industri.

Teori Antrian. 1. Tetoda contextual instruction dan problem base learning 2. Tedia : kelas,

komputer, LCD, whiteboard, web

1. Eide, et.al., Engineering Fundamentals and Problem Solving, Tc Graw Hill

Higher Education. 2011 2. Turner, Introduction to

Industrial and System Engineering, 3rd ed.,

Prentice Hall, 1993 3. Wignjosoebroto, S,

Pengantar Teknik dan Tanajemen Industri, Guna Widya, 2003

Ketepatan dalam memberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari dan menghitung serta menganalisis permasalahan dengan

pendekatan metode keilmuan teknik industri terkait dengan teori antrian 11 Tampu

membandingkan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari

Pemrograman

Dinamis. 1. Tetoda contextual instruction dan problem base learning 2. Tedia : kelas,

komputer, LCD, whiteboard, web

1. Eide, et.al., Engineering Fundamentals and Problem Solving, Tc Graw Hill

Higher Education. 2011 2. Turner, Introduction to

Industrial and System Engineering, 3rd ed.,

Prentice Hall, 1993 3. Wignjosoebroto, S,

Pengantar Teknik dan Tanajemen Industri, Guna Widya, 2003

Ketepatan dalam memberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan

pemrograman dinamis

12 Tampu

membandingkan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari

Simulasi Sistem. 1. Tetoda contextual instruction 2. Tedia : kelas,

komputer, LCD, whiteboard,

1. Eide, et.al., Engineering Fundamentals and Problem Solving, Tc Graw Hill

Higher Education. 2011 2. Turner, Introduction to

Industrial and System

(6)

SES

I KEMAMPUANAKHIR PEMBELAJARAMATERI N

BENTUK

PEMBELAJARAN PEMBELAJARANSUMBER INDIKATORPENILAIAN

web Engineering, 3rd ed.,

Prentice Hall, 1993 3. Wignjosoebroto, S,

Pengantar Teknik dan Tanajemen Industri, Guna Widya, 2003

yang telah dipelajari terkait dengan simulasi sistem

13 Tampu

membandingkan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari

Teori Keputusan. 1. Tetoda contextual instruction dan problem base learning 2. Tedia : kelas,

komputer, LCD, whiteboard, web

1. Eide, et.al., Engineering Fundamentals and Problem Solving, Tc Graw Hill

Higher Education. 2011 2. Turner, Introduction to

Industrial and System Engineering, 3rd ed.,

Prentice Hall, 1993 3. Wignjosoebroto, S,

Pengantar Teknik dan Tanajemen Industri, Guna Widya, 2003

Ketepatan dalam memberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan teori keputusan

14 Tampu

membandingkan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari

Akttivitas 5S. 1. Tetoda contextual instruction 2. Tedia : kelas,

komputer, LCD, whiteboard, web

1. Eide, et.al., Engineering Fundamentals and Problem Solving, Tc Graw Hill

Higher Education. 2011 2. Turner, Introduction to

Industrial and System Engineering, 3rd ed.,

Prentice Hall, 1993 3. Wignjosoebroto, S,

Pengantar Teknik dan Tanajemen Industri, Guna Widya, 2003

Ketepatan dalam memberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan aktivitas 5S

Jakarta, 12 November 2018 Mengetahui,

(7)
(8)

EVALUASI PEMBELAJARAN

SESI PROSE-DUR

BEN-TUK

SEKOR > 77 ( A / A-)

SEKOR > 65 (B- / B / B+ )

SEKOR >60 (C / C+ )

SEKOR > 45 ( D )

SEKOR < 45 ( E )

BOBOT

1 Post test Tes tertulis (UTS) Temberikan definisi, ruang lingkup, dan pondasi keilmuan teknik industri serta keterkaitannya dengan bidang ilmu lainnya terkait dengan sejarah dan perkembangan teknik industri dengan tepat. Temberikan definisi, ruang lingkup, dan pondasi keilmuan teknik industri terkait dengan sejarah dan perkembangan teknik industri dengan tepat. Temberikan definisi, dan ruang lingkup keilmuan teknik industri terkait dengan sejarah dan perkembangan teknik industri dengan tepat. Temberikan definisi, ruang lingkup, dan pondasi keilmuan teknik industri serta keterkaitannya dengan bidang ilmu lainnya terkait dengan sejarah dan perkembangan teknik industri dengan kurang tepat. Tidak memberikan definisi, ruang lingkup, dan pondasi keilmuan teknik industri serta keterkaitannya dengan bidang ilmu lainnya terkait dengan sejarah dan perkembangan teknik industri. 6%

2 Post test Tes tertulis (UAS) Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan sistem dengan sangat tepat Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan sistem dengan tepat Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan sistem dengan cukup tepat Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan sistem dengan kurang tepat Tidak memberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan sistem 6%

(9)

SESI

PROSE-DUR BEN-TUK SEKOR > 77 ( A / A-) SEKOR > 65(B- / B / B+ ) SEKOR >60(C / C+ ) SEKOR > 45( D ) SEKOR < 45( E ) BOBOT dengan bidang

ilmu lainnya terkait dengan teknik dan sistem industri dengan tepat.

sistem industri dengan tepat.

dengan tepat. dengan bidang ilmu lainnya terkait dengan teknik dan sistem industri dengan kurang tepat.

keterkaitanny dengan bidang ilmu lainnya terkait dengan teknik dan sistem industri.

4 Post test Tes tertulis (UTS)

Temberikan definisi, ruang lingkup, dan pondasi keilmuan teknik industri serta

keterkaitannya dengan bidang ilmu lainnya terkait dengan perancangan sistem

produksi dengan tepat.

Temberikan definisi, ruang lingkup, dan pondasi keilmuan teknik industri terkait dengan sejarah dan perkembangan teknik industri terkait dengan perancangan sistem

produksi dengan tepat.

Temberikan definisi, dan ruang lingkup keilmuan teknik industri terkait dengan sejarah dan perkembangan teknik industri terkait dengan perancangan sistem

produksi dengan tepat.

Temberikan definisi, ruang lingkup, dan pondasi keilmuan teknik industri serta

keterkaitannya dengan bidang ilmu lainnya terkait dengan sejarah dan perkembangan teknik industri terkait dengan perancangan sistem

produksi dengan kurang tepat.

Tidak

memberikan definisi, ruang lingkup, dan pondasi keilmuan teknik industri serta

keterkaitannya terkait dengan sejarah dan perkembangan teknik industri dengan bidang ilmu lainnya terkait dengan perancangan sistem

produksi.

7%

5 Post test Tes tertulis (UTS)

Temberikan definisi, ruang lingkup, dan pondasi keilmuan teknik industri serta

keterkaitannya dengan bidang

Temberikan definisi, ruang lingkup, dan pondasi keilmuan teknik industri terkait dengan sejarah dan perkembangan

Temberikan definisi, dan ruang lingkup keilmuan teknik industri terkait dengan sejarah dan perkembangan teknik industri

Temberikan definisi, ruang lingkup, dan pondasi keilmuan teknik industri serta

keterkaitannya dengan bidang

Tidak

memberikan definisi, ruang lingkup, dan pondasi keilmuan teknik industri serta

keterkaitannya

(10)

SESI

PROSE-DUR BEN-TUK SEKOR > 77 ( A / A-) SEKOR > 65(B- / B / B+ ) SEKOR >60(C / C+ ) SEKOR > 45( D ) SEKOR < 45( E ) BOBOT ilmu lainnya

terkait dengan pengendalian sistem

produksi dengan tepat.

teknik industri terkait dengan pengendalian sistem

produksi dengan tepat.

terkait dengan pengendalian sistem

produksi dengan tepat.

ilmu lainnya terkait dengan sejarah dan perkembangan teknik industri terkait dengan pengendalian sistem

produksi dengan kurang tepat.

terkait dengan sejarah dan perkembangan teknik industri dengan bidang ilmu lainnya terkait dengan pengendalian sistem

produksi.

6 Post test Tes tertulis (UTS)

Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari dan

menghitung serta

menganalisis permasalahan dengan

pendekatan metode keilmuan teknik industri terkait dengan manajemen proyek dengan tepat.

Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari dan

menghitung permasalahan dengan

pendekatan metode keilmuan teknik industri terkait dengan manajemen proyek dengan tepat

Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari dengan

pendekatan metode keilmuan teknik industri terkait dengan manajemen proyek dengan tepat

Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari dan

menghitung serta

menganalisis permasalahan dengan

pendekatan metode keilmuan teknik industri terkait dengan manajemen proyek dengan kurang tepat

Tidak

memberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari dan tidak menghitung serta tidak menganalisis permasalahan dengan

pendekatan metode keilmuan teknik industri terkait dengan manajemen proyek

8%

7 Post test Tes tertulis (UTS)

Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan

Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan

Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan

Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan

Tidak

memberikan perbandingan antara kondisi

(11)

SESI

PROSE-DUR BEN-TUK SEKOR > 77 ( A / A-) SEKOR > 65(B- / B / B+ ) SEKOR >60(C / C+ ) SEKOR > 45( D ) SEKOR < 45( E ) BOBOT penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan pengendalian kualitas dengan sangat tepat penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan pengendalian kualitas dengan tepat penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan pengendalian kualitas dengan cukup tepat penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan pengendalian kualitas dengan kurang tepat nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan pengendalian kualitas

8 Post test Tes tertulis (UTS) dan Tugas mandir i Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan pengendalian biaya dengan sangat tepat Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan pengendalian biaya dengan tepat Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan pengendalian biaya dengan cukup tepat Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan pengendalian biaya dengan kurang tepat Tidak memberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan pengendalian biaya 8%

(12)

SESI

PROSE-DUR BEN-TUK SEKOR > 77 ( A / A-) SEKOR > 65(B- / B / B+ ) SEKOR >60(C / C+ ) SEKOR > 45( D ) SEKOR < 45( E ) BOBOT terkait dengan

penelitian operasional dengan tepat.

operasional dengan tepat

terkait dengan penelitian operasional dengan kurang tepat

teknik industri terkait dengan penelitian operasional

10 Post test Tes tertulis (UAS)

Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari dan

menghitung serta

menganalisis permasalahan dengan

pendekatan metode keilmuan teknik industri terkait dengan teori antrian dengan tepat.

Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari dan

menghitung permasalahan dengan

pendekatan metode keilmuan teknik industri terkait dengan teori antrian dengan tepat

Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari dengan

pendekatan metode keilmuan teknik industri terkait dengan teori antrian dengan tepat

Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari dan

menghitung serta

menganalisis permasalahan dengan

pendekatan metode keilmuan teknik industri terkait dengan teori antrian dengan kurang tepat

Tidak

memberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari dan tidak menghitung serta tidak menganalisis permasalahan dengan

pendekatan metode keilmuan teknik industri terkait dengan teori antrian

8%

11 Post test Tes tertulis (UAS)

Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan pemrograman dinamis

Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan pemrograman dinamis

Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan pemrograman dinamis

Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan pemrograman dinamis

Tidak

memberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan pemrograman

(13)

SESI

PROSE-DUR BEN-TUK SEKOR > 77 ( A / A-) SEKOR > 65(B- / B / B+ ) SEKOR >60(C / C+ ) SEKOR > 45( D ) SEKOR < 45( E ) BOBOT dengan sangat

tepat

dengan tepat dengan cukup tepat

dengan kurang tepat

dinamis

12 Post test Tes tertulis (UAS) Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan simulasi sistem dengan sangat tepat Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan simulasi sistem dengan tepat Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan simulasi sistem dengan cukup tepat Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan simulasi sistem dengan kurang tepat Tidak memberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan simulasi sistem 7%

13 Post test Tes tertulis (UAS) Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan teori keputusan dengan sangat tepat Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan teori keputusan dengan tepat Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan teori keputusan dengan cukup tepat Temberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan teori keputusan dengan kurang tepat Tidak memberikan perbandingan antara kondisi nyata dengan penerapan teori yang telah dipelajari terkait dengan teori keputusan 8%

(14)

Komponen penilaian : 1. Kehadiran = 10% 2. Tugas = 20% 3. UTS = 35% 4. UAS = 35%

Jakarta, 12 November 2018 Mengetahui,

Ketua Program Studi, Dosen Pengampu,

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kajian ilmu fisika gaya sentrifugal adalah efek semu yang ditimbulkan ketika sebuah benda melakukan gerak melingkar, yang dalam bahasa sederhana gaya sentrifugal berarti

Pengembangan KTSP dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan nasional dan daerah, yang dijadikan pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

Tujuan menganalisis aspek keungan dari suatu studi kelayakan bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan

Kelompok yang tidak mendapat terapi kognitif dan terapi penghentian pikiran terdapat penurunan depresi dari kondisi depresi sedang ke kondisi depresi ringan namun tidak

pemesanan ataupun pembelian barang atau jasa yang dapat dilakukan dengan menggunakan media perantara internet atau jaringan komputer. CV.PPK SBY adalah sebuah perusahaan

Sesuai dengan hasil penulis yang ditemui dilapangan, pengamalan keagamaan siswa di SMAN 1 Labuhan Haji Lombok Timur sudah baik dalam bidang syariah aqidah dan

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif yaitu suatu bentuk metode penelitian yang

Dengan demikian, lengkaplah sudah kegagalan para elit parpol Islam dalam mengusung nilai-nilai yang sejatinya menjadi nilai dasar Islam dalam hidup dan berkehidupan.. Integritas,