• Tidak ada hasil yang ditemukan

KTSP K13 THN 2017 2018'

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KTSP K13 THN 2017 2018'"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

DRAFT KURIKULUM

SDN PANDEANLAMPER 01

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN GAYAMSARI

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

Jl. Brigjen Sudiarto No. 105 Semarang Email : sd_pandeanlamper_01@yahoo.com

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang zaman.

Kurikulum merupakan satu dari sekian unsur yang memberikan kontribusi signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik di masa depan. Untuk itu maka kurikulum yang dikembangkan harus mampu menghadapi tantangan dan kompetensi yang diperlukan pada masa yang akan datang. Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen penting dalam rangka mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; (2) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu mengalamai perubahan; dan (3) warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Hal ini mengandung makna bahwa kurikulum 2013 pada hakikatnya dikembangkan berdasarkan atas hasil evaluasi pelaksanaan KBK dan KTSP tersebut.

Pengembangan kurikulum perlu dilakukan secara kontinyu karena adanya berbagai tantangan dan perkembangan yang dihadapi, baik internal maupun eksternal.

(3)

Tantangan eksternal yang dihadapi pendidikan Indonesia antara lain tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang sering terjadi.

Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi sentral-desentral. Sedangkan unsur desentralistik tampak dalam kebijakan pengelolaan pendidikan yang diserahkan sepenuhnya kepada setiap satuan pendidikan.

KTSP merupakan kurikulum operasional yang dikembangkan oleh satuan pendidikan. Pengembangan KTSP dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan nasional dan daerah, yang dijadikan pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional sesuai dengan kekhasan potensi dan kebutuhan daerah, serta kondisi satuan pendidikan dan peserta didik. Berdasarkan pertimbangan ini maka penyusunan dan pengembangan kurikulum dilakukan oleh satuan pendidikan agar dapat dilakukan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Kewenangan setiap satuan pendidikan dalam menyusun dan mengembangkan kurikulumnya sendiri memungkinkan dapat menyesuaikan program pendidikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah. Dengan demikian, daerah dan atau satuan pendidikan memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, menentukan teknis pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pengalaman belajar peserta didik, serta teknik menilai keberhasilan program pembelajaran. Kurikulum setiap satuan pendidikan hendaknya dapat memberi kesempatan kepada peserta didik untuk: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

SD Negeri Pandeanlamper 01 sebagai lembaga pendidikan berupaya mewujudkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

(4)

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Melalui pengembangan KTSP, SD Negeri Pandeanlamper 01 berharap dapat memberikan layanan pendidikan yang bermutu, sehingga mampu meningkatkan prestasi peserta didik, baik prestasi akademik maupun nonakademik.

B. Landasan Hukum

Landasan hukum Kurikulum 2013 sebagai berikut.

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

3. Peraturan Mendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan; 4. Peraturan Mendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses;

5. Peraturan Mendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian;

6. Peraturan Mendikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013;

7. Peraturan Mendikbud Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SD/MI; 8. Peraturan Mendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP;

9. Peraturan Mendikbud Nomor 62 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler; 10. Peraturan Mendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan; 11. Panduan Teknis Pengembangan Kurikulum 2013 di SD.

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum

Secara umum tujuan pengembangan kurikulum SD Negeri Pandeanlamper 01 dimaksudkan untuk dapat dijadikan sebagai pedoman operasional penyelenggaraan pendidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

(5)

D. Acuan Konseptual

Beberapa acuan pengembangan kurikulum SD Negeri Pandeanlamper 01 Semarang sebagai berikut.

1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia

Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia.

2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama

Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan kerukunan interumat dan antarumat beragama.

3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan

Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik

Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu

Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu.

6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan

(6)

7. Tuntutan Dunia Kerja

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

8. Perkembangan Ipteks

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ipteks.

9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan

Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan.

10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional

Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.

11. Dinamika Perkembangan Global

Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan bangsa lain.

(7)

apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

13. Karakteristik Satuan Pendidikan

Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.

E. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum sebagai berikut.

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

2. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

(8)

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

(9)

BAB II

VISI, MISI, DAN TUJUAN

A. Visi Sekolah

“Unggul Dalam Prestasi, Bertaqwa Dan Bertatakrama, Terampil Menggunakan Teknologi, Berwawasan Kebangsaan Serta Mampu Bersaing Di Era Global”

B. Misi Sekolah

1. Membina siswa untuk berpikir aktif, kritis, kreatif dan inovatif sehingga mampu berprestasi baik secara akademik maupun non akademik serta dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

2. Menyelenggarakan pembiasaan untuk menumbuhkan perilaku taqwa, jujur, disiplin, percaya diri, amanah, fatonah, menghormati guru dan orang tua, menyayangi sesama dan berperilaku sopan dimanapun berada.

3. Membimbing siswa agar mampu mengoperasikan aplikasi komputer, internet, dan mengikuti perkembangan teknologi

4. Menumbuhkembangkan sikap cinta tanah air, rela berkorban dan kepahlawanan serta bangga sebagai Bangsa Indonesia

5. Melakukan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan agar siswa mampu mengembangkan skill, minat dan bakat, sehingga mampu dan siap bersaing di era global.

D. Tujuan Sekolah

Sejalan dengan tujuan Pendidikan Dasar dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 yaitu meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut, maka tujuan yang ingin dicapai oleh Sekolah Dasar Negeri Pandeanlamper 01 adalah sebagai berikut:

1. Siswa memiliki kemampuan untuk berpikir aktif, kritis, kreatif dan inovatif sehingga mampu berprestasi baik secara akademik maupun non akademik sehingga mampu mengembangkan potensi yang dimiliki sebagai wujud prestasi belajar untuk mencapai cita-citanya

2. Siswa memiliki perilaku yang taqwa, jujur, disiplin, percaya diri, amanah, fatonah, menghormati guru dan orang tua

(10)

BAB III

MUATAN KURIKULER

A. Muatan KurikulumNasional

1. Kompetensi Inti

Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SD/MI pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas/usia tertentu. Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut.

a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual;

b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;

c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan;

d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan. Uraian tentang Kompetensi Inti dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 1 Kompetensi Inti SD/MI Kelas I dan II Kompetensi Inti

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

3. Memahami pengetahuan fak-tual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, memba-ca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang diri-nya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

(11)

Tabel 2 Kompetensi Inti SD/MI Kelas IV dan V

Kompetensi Inti Kelas IV

Kompetensi Inti Kelas V

1.Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

1.Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2.Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya

2.Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.

3.Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan

menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain

3.Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan menco-ba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain

4.Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak

beriman dan berakhlak mulia

4.Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

2. Muatan Mata Pelajaran

Tabel 3 Daftar Muatan Mata Pelajaran

No Mata Pelajaran Tujuan

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

Memberikan wawasan terhadap kebera-gaman agama di Indonesia, dan mening-katkan keimanan dan ketaqwaan siswa sesuai dengan keyakinan agamanya masing-masing .

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran

Memberikan pemahaman terhadap siswa tentang kesadaran hidup berbangsa dan bernegara dan pentingnya penanaman persatuan dan kesatuan.

3 Bahasa Indonesia Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat mengguna-kan bahasa sebagai dan sarana pema-haman terhadap IPTEK.

4 Matematika Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar matematika dalam rangka penguasaan IPTEK.

5 Ilmu Pengetahuan Alam

Memberikan pengetahuan dan ketram-pilan kepada siswa untuk menguasai dasar-dasar sains dalam rangka pengu-asaan IPTEK

6 Ilmu Pengetahuan

(12)

serta memiliki keterampilan hidup secara mandiri

7 Seni budaya dan Prakarya

Meliputi aspek seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater yang bertujuan untuk mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi dan kecintaan pada seni budaya nasional. 8 Pendidikan Jasmani,

Olahraga dan Kese-hatan.

Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan keteram-pilan dalam bidang olahraga, menanamkan rasa sportifitas, tanggung jawab, disiplin dan percaya diri pada siswa

9 Bahasa Jawa Mengembangkan kompetensi berbahasa Jawa untuk melestarikan bahasa Jawa

3. Muatan Pembelajaran

Pelaksanaan Kurikulum 2013 dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu berbasis saintifik dari Kelas I, II, IV, dan V. Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini.

Tabel 4 Daftar Tema Kelas I, II Kelas I Kelas II 1. Diriku 1. Hidup rukun

2. Kegemaranku 2. Bermain di lingkunganku 3. Kegiatanku 3. Tugasku sehari-hari 4. Keluargaku 4. Aku dan sekolahku 5. Pengalamanku 5. Hidup bersih dan sehat 6. Lingkungan bersih, sehat,

dan asri 6. Air, bumi, dan matahari 7. Benda, hewan, dan tanaman

di sekitarku 7. Merawat hewan dan tumbuhan 8. Peristiwa alam 8. Keselamatan di rumah dan

perjalanan

Tabel 5 Daftar Tema Kelas IV, V Kelas IV Kelas V

1. Indahnya kebersamaan 1. Benda-benda di lingkungan sekitar

2. Selalu berhemat energi 2. Peristiwa dalam kehidupan 3. Peduli terhadap lingkungan

hidup 3. Kerukunan dalam bermasyarakat 4. Berbagai pekerjaan 4. Sehat itu penting 5. Pahlawanku 5. Bangga sebagai bangsa

Indonesia

6. Indahnya negeriku 6. Organ tubuh manusia dan hewan

(13)

B. Muatan KurikulumDaerah (Muatan Lokal)

Muatan Lokal Provinsi Jawa Tengah ditetapkan melalui Peraturan Gubernur Jawa Tengan Nomor 57/2013 tentang Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa. Muatan Lokal Bahasa Jawa berdiri sendiri sebagai mata pelajaran yang dilaksanakan dua jam setiap minggu di kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.

C. Muatan Kekhasan Satuan Pendidikan

Muatan kekhasan SD Negeri Pandeanlamper 01 yaitu Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Tujuan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa sebagai berikut.

a. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.

b. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius.

c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa.

d. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan.

e. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreatifitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).

Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. No Deskripsi

Karakter

Karakter Bangsa

1 Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleransi terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2 Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3 Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, sikap, dan tindakan orang lain yangberbeda dari dirinya.

4 Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

5 Kerja Keras Perilaku yang menujukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

6 Kreatif Berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7 Mandiri Sikap dan perillaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

(14)

hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. 9 Rasa Ingin

Tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain. 13 Bersahabat/

Komunikatif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

14 Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. 15 Gemar

Membaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

16 Peduli Lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

17 Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. 18 Tanggung

jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dilakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.

Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa serta Tujuan Pencapaian No Deskripsi

Karakter

Tujuan Pencapaian

1 Religius Menanamkan kebiasaan hidup yang selalu menjalankan setiap amal ketaatan serta menanamkan sikap peduli sesama dan menjadikan kegiatan itu semua menjadi sebuah kebiasaan hidup

2 Jujur Melatih kejujuran serta menanamkan sikap saling mempercayai dan berani menyampaikan pendapat. 3 Toleransi Menanamkan sikap dan tindakan yang menghargai

perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. 4 Disiplin Menanamkan dan melatih agar selalu tepat waktu,

(15)

6 Kreatif Mengembangkan apresiasi bakat yang dimiliki serta menyalurkan ide-ide yang telah dimiliki untuk diaplikasikan dalam bentuk media.

7 Mandiri Menanamkan untuk membiasakan tidak mudah tergantung kepada orang lain sebelum dirinya sendiri berusaha dengan penuh kesungguhan.

8 Demokratis Menanamkan sikap berani mengutarakan pendapat disertai pengambilan keputusan dengan penuh tanggungjawab serta memiliki sikap kerja sama yang kuat.

Menanamkan sikap cinta terhadap bangsa dan negara serta berjiwa nasionalisme yang kokoh.

11 Cinta Tanah Air Menjadikan kegiatan keseharian bercirikan budaya bangsa serta mengetahui aneka ragam kebudayaan yang ada.

12 Menghargai Prestasi

Memberikan penghargaan yang menjadikan anak lebih semangat dan lebih berkreasi.

13 Bersahabat/ Komunikatif

Menanamkan sikap saling menghargai serta kekeluargaan antar teman serta menghargai orang lain.

14 Cinta Damai Menanamkan sikap tolong-menolong serta rasa persaudaraan dan memiliki tanggungjawab terhadap kebersamaan.

15 Gemar Membaca

Mengenalkan serta membiasakan kegiatan membaca menjadi menu yang wajib untuk dikonsumsi setiap hari.

16 Peduli Lingkungan

Menanamkan sikap menjaga dan merawat lingkungan serta menjadikan itu semua sebagi salah satu sikap yang wajib dimiliki.

17 Peduli Sosial Menanamkan pentingnya saling merasakan keadaan di sekitar kita dan menjadikan sikap yang peka terhadap keadaan sosial.

18 Tanggung jawab Menanamkan sikap penuh tanggungjawab dalam pengaplikasikan di kehidupannya.

D. Struktur Kurikulum

(16)
(17)

Stuktur Kurikulum

SD Negeri Pandeanlamper 01 Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018

MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU PER MINGGU I II IV V Kelompok A

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 2. Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaran 5 5 5 5 3. Bahasa Indonesia 8 9 7 7 4. Matematika 5 6 6 6 5. Ilmu Pengetahuan Alam - - 3 3 6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - 3 3 Kelompok B

1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

Kesehatan 4 4 4 4 3. Bahasa Daerah/Jawa 2 2 2 2 Jumlah jam pelajaran per minggu 32 34 38 38

Komponen Kelas III VI A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 3 3 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 3. Bahasa Indonesia 5 5 4. Matematika 6 6 5. Ilmu Pengetahuan Alam 3 5 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 2 4 7. Seni Budaya dan Ketrampilan 3 3 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 4 4 B. Muatan Lokal

a. Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.

b. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal.

(18)

d. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.

e. Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, satuan pendidikan menyelenggarakan 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan.

f. Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-Terpadu kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, serta mata pelajaran Bahasa Jawa.

g. Bahasa Jawa sebagai muatan lokal diajarkan secara terpisah karena daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan menambah 2 jam pelajaran per minggu sesuai dengan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah nomor 9 Tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa mengamanatkan bahwa mata pelajaran Bahasa Jawa wajib diajarkan di Sekolah.

h. Pelaksanaan Pembelajaran di kelas 3 dan 6, mengacu pada peraturan menteri Pendidikan Nasional yang terkait dengan Implementasi KTSP tahun 2006.

E. Pengaturan Beban Belajar Peserta Didik

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran.

1. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18 minggu efektif.

2. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu efektif. 3. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu efektif.

KELAS PEMBELAJARANSATU JAM II 35 menit 34 JP minggu38 1292 JP 754 jam III 35 menit 32 JP 38

minggu 1216 JP 709 jam IV 35 menit 38 JP 38

(19)

paling sedikit 24 jam tatap muka dan paling banyak 40 jam tatap muka dalam 1 minggu, baik pada satu atau lebih satuan pendidikan.

G. Bimbingan Konseling dan Ekstrakurikuler

Pada tahun pelajaran 2017/2018 SD Negeri Pandeanlamper 01 menyelenggarakan kegiatan bimbingan dan konseling yang terdiri atas :

1. Bimbingan Pribadi 2. Bimbingan Belajar 3. Bimbingan Sosial 4. Bimbingan Karier

Selain itu juga menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikulur sebagai berikut. 1. Pramuka

2. Seni Tari 3. Seni Lukis 4. Paduan Suara 5. Voli

6. Mocopat

H. Ketuntasan Belajar

(20)

Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal Kelas I, II, IV, V

Semester I

No Mata Pelajaran Kelas Ket I II IV V

Kelompok A

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

70 70 70 70 2. Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaran

70 70 70 70 3. Bahasa Indonesia 70 70 70 70 4. Matematika 70 70 70 70 5. Ilmu Pengetahuan Alam - - 70 70 6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - 70 70 Kelompok B

1. Seni Budaya dan Prakarya 70 70 70 70 2. Pendidikan Jasmani, Olahraga,

dan Kesehatan

70 70 70 70 3. Bahasa Daerah/Jawa 70 70 70 70

No Mata Pelajaran Kelas Ket III VI

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 71 70 2. Pendidikan Kewarganegaraan 71 70 3. Bahasa Indonesia 71 72 4. Matematika 71 70 5. Ilmu Pengetahuan Alam 71 72 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 71 70 7. Seni Budaya dan Ketrampilan 72 72 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan

73 71

B. Muatan Lokal

1. Bahasa Jawa 65 70

2. KPDL 72 75

3. Bahasa Inggris 72 70

(21)

Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal Kelas I, II, IV, V

Semester II

No Mata Pelajaran Kelas Ket I II IV V

Kelompok A

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

70 70 70 70 2. Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaran

70 70 70 70 3. Bahasa Indonesia 70 70 70 70 4. Matematika 70 70 70 70 5. Ilmu Pengetahuan Alam - - 70 70 6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - 70 70 Kelompok B

1. Seni Budaya dan Prakarya 70 70 70 70 2. Pendidikan Jasmani, Olahraga,

dan Kesehatan

70 70 70 70 3. Bahasa Daerah/Jawa 70 70 70 70

No Mata Pelajaran Kelas Ket III VI

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 71 70 2. Pendidikan Kewarganegaraan 71 70 3. Bahasa Indonesia 71 72 4. Matematika 71 70 5. Ilmu Pengetahuan Alam 71 72 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 71 70 7. Seni Budaya dan Ketrampilan 72 72 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan

73 71

B. Muatan Lokal

1. Bahasa Jawa 65 70

2. KPDL 72 75

3. Bahasa Inggris 72 70

(22)

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas di SD Negeri Pandeanlamper 01 sebagai berikut.

1. Kriteria kenaikan kelas (khusus untuk kelas III)

Kriteria kenaikan kelas didasarkan kepada pencapaian ketuntasan belajar dengan cara membandingkan nilai rapor setiap peserta didik di kelasnya masing-masing dengan kriteria ketuntasan minimal setiap mata pelajaran. Nilai rapor diperoleh dari hasil penilaian dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, penilaian akhlak dan kepribadian, serta penilaian dalam program pengembangan diri yang diikuti oleh peserta didik. Bobot nilai masing-masing bentuk penilaian untuk menentukan nilai rapor diatur dalam petunjuk khusus tentang pengolahan penilaian hasil belajar. 2. Penentuan kenaikan kelas

Penentuan kenaikan kelas ditentukan oleh rapat dewan guru dengan mempertimbangkan ketuntasan hasil belajar berdasarkan nilai rapor, hasil penilaian afektif terutama akhlak dan kepribadian peserta didik, serta tingkat kehadirannya. Siswa yang dinyatakan naik kelas pada tahun pelajaran berikutnya mengikuti kegiatan belajar pada kelas satu tingkat lebih tinggi dari kelasnya, sedangkan siswa yang tidak naik kelas harus mengulang di kelas yang sama minimal selama satu tahun pelajaran.

J. Kelulusan

1. Kriteria kelulusan

Kriteria kelulusan di SD Negeri Pandeanlamper 01 didasarkan pada: a. Penyelesaian seluruh program pembelajaran oleh peserta didik;

b. Hasil penilaian akhir akhlak dan kepribadian, estetika, serta jasmani, olahraga, dan kesehatan;

c. Hasil ujian sekolah (US);

d. Hasil ujian akhir sekolah berstandar nasional; serta e. Memiliki rapor kelas I s.d kelas VI.

f. Kriteria kelulusan mengacu pada peraturan pemerintah tentang penentuan kelulusan dari satuan pendidikan tahun pelajaran 2017/2018.

2. Penentuan kelulusan

(23)

Pendidikan kecakapan hidup dalam pengembangannya terintegrasi dengan semua mata pelajaran. Aspek kecakapan hidup yang dikembangkan meliputi Kecakapan Personal, Berpikir, dan Sosial.

1. Kecakapan personal meliputi :

 Jujur

 Disiplin

 Bekerja keras

 Bertanggung jawab

 Toleransi

 Suka menolong

 Peduli lingkungan

2. Kecakapan berpikir meliputi :

Mencari informasi dilakukan dengan kegiatan observasi, membaca, bertanya, dan menganalisa

3. Kecakapan sosial meliputi :

 Kecakapan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan

 Kecakapan bekerja sama

L. Pendidikan Berbasis Unggulan Lokal dan Global

SD Negeri Pandeanlamper 01 merupakan bagian dari Jawa Tengah, oleh karena itu budaya Jawa dikembangkan melalui pembelajaran bahasa dan sastra Jawa, seni tari Jawa, lagu-lagu Jawa, seperti lagu dolanan dan macapat. Sebagai bagian dari masyarakat kota besar, SD Negeri Pandeanlamper 01 juga membekali muatan keterampilan berupa pembuatan telur asin bagi siswa kelas 4, 5, dan kelas 6.

1. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal

SD Negeri Pandeanlamper 01 Semarang merupakan bagian dari Jawa Tengah, oleh karena itu budaya Jawa dikembangkan melalui pembelajaran bahasa dan sastra Jawa, seni tari Jawa, lagu-lagu Jawa, seperti lagu dolanan dan macapat.

2. Pendidikan Berbasis Keungulan Global

Untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi era globalisasi, terutama bidang informasi maka memerlukan kegiatan pendukung sebagai berikut.

(24)

c. Akses informasi lewat teknologi komunikasi/e-learning

(25)

KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

A. Minggu/Hari Efektif

Dalam penyelenggaraan pendidikan SD Negeri Pandeanlamper 01 menggunakan sistem semester yang membagi satu tahun menjadi semester satu dan semester dua, dalam satu tahun 38 minggu efektif.

Jumlah hari efektif dalam satu tahun 213 hari (dua ratus tiga belas hari) hari belajar yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai kurikulum yang berlaku.

B. Jam Efektif

Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan untuk proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum. Jam belajar efektif di SD Negeri Pandeanlamper 01 ditentukan sebagai berikut :

1. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas I (satu) adalah 32 jam pelajaran dengan alokasi waktu 35 menit per jam pelajaran.

2. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas II (dua) adalah 34 jam pelajaran dengan alokasi waktu 35 menit per jam pelajaran.

3. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas III (tiga) adalah 33 jam pelajaran dengan alokasi waktu 35 menit per jam pelajaran.

4. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas IV sampai dengan kelas V masing-masing 38 jam pelajaran dengan alokasi waktu 35 menit per jam pelajaran. 5. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas VI adalah 38 jam pelajaran

dengan alokasi waktu 35 menit per jam pelajaran.

C. Hari Libur Keagamaan/Nasional

Hari libur keagamaan/nasional dilaksanakan dengan mengikuti aturan dari pemerintah. Perkiraan hari libur telah tertuang dalam kalender pendidikan SD Negeri Pandeanlamper 01 tahun pelajaran 2017/2018.

(26)
(27)
(28)
(29)

BAB V PENUTUP

Setelah kita simak paparan Kurikulum SD Negeri Pandeanlamper 01 dari awal sampai akhir kurikulum ini dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Kurikulum sekolah adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

2. Tujuan tertentu tersebut meliputi tujuan pendidikan nasional, serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan sebagai wujud nyata realisasi otonomi sekolah sehingga memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kemauan, peluang, kesempatan, tantangan, kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

3. Kurikulum SD Negeri Pandeanlamper 01 ini memuat 8 mata pelajaran yaitu : 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, 2. Pendidikan Kewarganegaraan, 3. Bahasa Indonesia, 4. Matematika, 5. Ilmu Pengetahuan Alam, 6. Ilmu Pengetahuan Sosial, 7. Seni Budaya dan Prakarya, 8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan.

4. Muatan lokal merupakan kegiatan untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain, sehingga menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan di sekolah, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan, yang meliputi Bahasa Jawa, KPDL, dan Bahasa Inggris. 5. Kurikulum menjadi pemandu bagi satuan pendidikan secara sistemtis dan terstruktur. 6. Kelas 1, 2, 4 dan 5 menerapkan Kurikulum 2013, sedangkan kelas 3 dan 6 menerapkan

Kurikulum KTSP 2006.

Gambar

Tabel 1 Kompetensi Inti SD/MI Kelas I dan II
Tabel 3 Daftar Muatan Mata Pelajaran
Tabel 4 Daftar Tema Kelas I, II

Referensi

Dokumen terkait

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, daerah, dan satuan pendidikan sesuai kebutuhan peserta

 Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

KTSP disusun dan dikembangkan sebagai berikut: (1) Pengembangan kurikulum mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional; (2) Kurikulum pada

Dalam rangka mengadakan upaya Kompetensi keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) untuk mencapai tujuan nasional pendidikan yang diamanatkan oleh Undang- Undang Republik

Hal yang belum diatur dalam Peraturan Gubernur ini, agar mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi (Pasal 35 ayat 1). 6) Pengembangan kurikulum adalah seperangkat