• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL SINGLE TWIN CELLULAR BOX GIRDER PRESTRESS TUGAS AKHIR - Desain Jembatan Dengan Menggunakan Profil Single Twin Cellular Box Girder Prestress

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL SINGLE TWIN CELLULAR BOX GIRDER PRESTRESS TUGAS AKHIR - Desain Jembatan Dengan Menggunakan Profil Single Twin Cellular Box Girder Prestress"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

DESAIN JEMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN PROFIL SINGLE TWIN CELLULAR BOX GIRDER PRESTRESS

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas – tugas dan memenuhi Syarat untuk menempuh ujian sarjana Teknik Sipil

Disusun Oleh :

RAMOT DAVID SIALLAGAN 07 0404 094

BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

Gelagar jembatan berfungsi untuk menahan beban yang dipikul oleh lantai jembatan untuk kemudian ditransfer kepada pondasi jembatan. Salah satu jenis gelagar jembatan berupa gelagar box dengan menggunakan sistem prategang. Dalam tugas akhir ini akan direncanakan profil box yang akan diaplikasikan pada bentang 120 m dengan lebar 9 m.

Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk membandingkan efisiensi dari profil Single Twin Cellular Box Girder dengan profil Single Trapezoidal Box Girder dimana kedua profil menggunakan volume beton yang identik dan pembebanan yang sama. Perencanaan kedua profil box ini berdasar pada peraturan-peraturan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku.

Akhir dari tugas akhir ini akan diperoleh hasil bahwa profil Single Twin Cellular Box Girder menggunakan 480 strands sedangkan profil Single Trapezoidal Box Girder menggunakan 496 buah strands. Untuk perbandingan kehilangan gaya prategang, profil twin box mengalami kehilangan gaya prategang sebesar 22,124% sedangkan profil single box mengalami kehilangan gaya prategang sebesar 24,624% dari gaya prategang awal. Sedangkan untuk penulangan, profil single box menggunakan lebih banyak tulangan 34,89 % daripada profil single box.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Maha Pencipta atas segala hikmat dan pertolongan-Nya sehingga penulisan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Tugas Akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan sarjana S1 pada Bidang Studi Struktur Jurusan Sipil Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Adapun judul Tugas Akhir ini adalah ”Desain Jembatan Dengan Menggunakan Profil Single Twin Cellular Box Girder Prestress”. Penulis menyadari bahwa penulisan

Tugas akhir ini tidak lepas dari pertolongan banyak pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil sekaligus dosen pembimbing yang telah memberi bimbingan dan saran kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Bapak Ir. Syarizal, MT sebagai Sekretaris Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Medan.

3. Bapak dan Ibu staf pengajar dan seluruh pegawai Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Medan.

4. Orang tua, Ir. P. Siallagan dan T. Batubara, atas dukungan baik dalam doa, nasehat, dan tenaga yang sangat berarti bagi penulis selama proses penyelesaian Tugas Akhir ini.

(4)

Boyma, Edwin, Sri, Firda, Marlina dan rekan-rekan lain yang tak tersebutkan namanya satu-persatu.

6. Rebecca Paulina Jenny Diah Prameswari untuk bantuan besarnya dalam tugas akhir ini, semangat, motivasi dan cinta kasih kepada penulis.

7. Deasy Siallagan dan Theresia Siallagan, untuk dukungan menyelesaikan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna,oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari Bapak dan Ibu Staf pengajar serta rekan-rekan mahasiswa demi penyempurnaan Tugas Akhir ini. Akhir kata, penulis berharap Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat besar bagi kita semua.

Medan, April 2013 Hormat

(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR NOTASI... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... xii

BAB 1 : PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah... 2

1.3 Pembatasan Masalah... 4

1.4 Maksud dan Tujuan... 5

1.5 Manfaat... 5

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA... 6

2.1 Jembatan... 6

2.1.1 Umum... 6

2.1.2 Dasar pemilihan tipe jembatan... 7

2.1.3 Bagian struktur jembatan... 9

2.2 Beton Prategang... 11

2.2.1 Konsep dasar beton prategang... 11

(6)

2.2.3 Material beton prategang... 18

2.2.4 Analisa Prategang... 21

2.2.5 Kehilangan Prategang... 22

2.2.6 Pembebanan Jembatan... 27

2.3 Jembatan Box Girder... 40

2.3.1 Umum...40

2.3.2 Jembatan Box Girder dengan ketinggian konstan... 41

2.3.3 Jembatan Box Girder dengan ketinggian bervariasi ... 41

2.3.4 Keuntungan penggunaan box girder... 42

2.3.5 Kerugian penggunaan box girder... 42

2.4 Perencanaan End Block... 43

2.4.1 Distribusi tegangan... 43

2.4.2 Panjang transfer dan penyaluran pada komponen pratarik dan desain penulangan angkur... 45

2.4.3 Daerah angkur pascatarik... 46

2.4.4 Tegangan tumpu ijin... 48

BAB 3 : APLIKASI DAN PERHITUNGAN... 50

3.1 Umum... 50

3.2 Kriteria desain jembatan... 50

3.3 Analisa struktur jembatan... 54

3.4 Perencanaan struktur sekunder... 56

3.5 Perencanaan jembatan dengan profil single twin cellular box girder... 60

3.5.1 Preliminary design... 60

(7)

3.5.3 Gaya prestress, eksentrisitas dan jumlah tendon... 70

3.5.4 Analisa Loss of Prestress... 84

3.5.5 Tegangan akibat gaya prestress...91

3.5.6 Tegangan profil akibat beban... 94

3.5.7 Kontrol tegangan terhadap kombinasi pembebanan... 102

3.5.8 Penulangan single twin cellular box girder... 105

3.5.9 Perencanaan end block... 109

3.6 Perencanaan jembatan dengan profil single trapezoidal box girder... 112

3.6.1 Perencanaan dimensi profil... 112

3.6.2 Perhitungan section properties... 114

3.6.3 Pembebanan struktur... 115

3.6.4 Gaya prestress, eksentrisitas dan jumlah tendon... 117

3.6.5 Analisa kehilangan gaya prategang... 130

3.6.6 Tegangan profil akibat gaya prategang... 136

3.6.7 Tegangan profil akibat beban... 138

3.6.8 Kontrol tegangan ijin profil...147

3.6.9 Penulangan profil... 149

3.6.10 Perencanaan end block... 154

BAB 4 : KESIMPULAN DAN SARAN... 156

(8)

DAFTAR NOTASI

A = Luas potongan penampang (m2)

Aps = Luas total penampang tendon (mm2)

As = Luas ekivalen bagian samping jembatan (m2)

C = Faktor relaksasi

cf = Koefisien rangkak maksimum

Cw = koefisien seret

e = bilangan natural (2,7183)

Ec = Modulus elastisitas beton (Mpa)

es = eksentrisitas tendon (m)

Es = Modulus elastisitas baja (Mpa)

f‟c = Kuat tekan beton (Mpa)

fcc = Tegangan ijin tejan beton (Mpa)

fcd = Tegangan beton akibat beban mati tambahan setelah prategang diberikan (Mpa)

fcs = Tegangan beton pada level pusat baja segera setelah transfer (Mpa)

fct = Tegangan ijin tarik beton (Mpa)

(9)

fy = Mutu baja yang digunakan (Mpa)

Hw = Gaya angin yang diterima struktur (kN)

Ix = Inersia penampang terhadap sumbu x (m4)

Iy = Inersia penampang terhadap sumbu y (m4)

J = Faktor waktu

K = Koefisien Wobble

Kcr = Koefisien rangkak

KRE = Koefisien relaksasi

Mu = Momen ultimate (kN m)

n = rasio Modulus

ns = Jumlah strands yang digunakan

Pbs = beban putus minimal satu strand (kN)

Peff = Gaya prategang akhir setelah terjadi kehilangan gaya prategang (kN)

Pj = Gaya prategang yang terjadi akibat jacking (kN)

Po = Gaya prategang awal rencana (kN)

Vw = kecepatan angin rencana (m/s)

Wa = Tahanan momen sisi atas penampang (m3)

(10)

Ya = Jarak bagian atas terluar penampang dari garis netral penampang (m)

Yb = Jarak bagian bawah terluar penampang dari garis netral penampang (m)

ΔfpCR = Kehilangan tegangan akibat rangkak beton (Mpa)

ΔfpES = Kehilangan prategang yang terjadi akibat perpendekan elastis (Mpa)

ΔfpRE = Kehilangan gaya prategang akibat relaksasi baja (Mpa)

ΔfPs = Kehilangan tegangan akibat gesekan tendon (Mpa)

ΔfpSH = Kehilangan gaya prategang akibat susut beton (Mpa)

εcs = Regangan susut sisa total

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Tipe Jembatan dan aplikasi penjang jembatan... 9

Tabel 2.2 : Spesifikasi strand ASTM A-416... 21

Tabel 2.3 : Tabel nilai koefisien Wobble... 25

Tabel 2.4 : Tabel Nilai faktor relaksasi... 25

Tabel 2.5 : Jumlah lajur lalu lintas rencana... 30

Tabel 2.6 : Kecepatan angin rencana ... 37

Tabel 2.7 : Koefisien seret Cw... 37

Tabel 3.1 : Analisa struktur profil memanjang dan melintang jembatan box... 56

Tabel 3.2 : Tebal minimum sayap atas minimum profil box... 61

Tabel 3.3 : Dimensi profil melintang box girder... 63

Tabel 3.4 : Perhitungan section properties profil twin cellular box... 64

Tabel 3.5 : Tabel jumlah tendon setiap web... 72

Tabel 3.6 : Posisi tendon di tengah bentang dan di tumpuan... 79

Tabel 3.7 : Posisi baris tendon di bentang 0 – 45 m (twin cellular)... 80

Tabel 3.8 : Posisi baris tendon di bentang 45 – 75 m (twin cellular)... 81

Tabel 3.9 : Posisi baris tendon di bentang 75 -120 m (twin cellular)... 82

(12)

Tabel 3.11 : Tegangan kombinasi 1 (twin cellular)... 103

Tabel 3.12 : Tegangan kombinasi 2 (twin cellular)... 104

Tabel 3.13 : Tegangan kombinasi 3 (twin cellular)... 104

Tabel 3.14 : Tegangan kombinasi 4 (twin cellular)... 104

Tabel 3.15 : Dimensi profil single trapezoidal box girder... 113

Tabel 3.16 : Section properties profil single trapezoidal box girder... 114

Tabel 3.17 : Tabel jumlah tendon setiap web (single trapezoidal)... 119

Tabel 3.18 : Posisi tendon di tengah bentang dan di tumpuan... 125

Tabel 3.19 : Posisi baris tendon di bentang 0 – 45 m (single trapezoidal)... 125

Tabel 3.20 : Posisi baris tendon di bentang 45 – 75 m (single trapezoidal)... 127

Tabel 3.21 : Posisi baris tendon di bentang 75 -120 m (single trapezoidal)... 128

Tabel 3.22 : Tegangan kombinasi 1 (single trapezoidal)... 103

Tabel 3.23 : Tegangan kombinasi 2 (single trapezoidal)... 104

Tabel 3.24 : Tegangan kombinasi 3 (single trapezoidal)... 104

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Profil memanjang jembatan yang akan direncanakan... 3

Gambar 1.2 : Profil single twin cellular box girder... 3

Gambar 1.3 : Profil single trapezoidal box girder... 3

Gambar 2.1 : Tipikal struktur jembatan... 10

Gambar 2.2 : Distribusi tegangan sepanjang... 13

Gambar 2.3 : Momen penahan lateral pada beton prategang dan beton bertulang... 14

Gambar 2.4 : Balok beton menggunakan baja mutu tinggi... 15

Gambar 2.5 : Balok prategang dengan tendon parabola... 16

Gambar 2.6 : Proses pengerjaan beton pratarik... 18

Gambar 2.7 : Proses pengerjaan beton pascatarik... 19

Gambar 2.8 : Untaian kawat (strand)... 19

Gambar 2.9 : Prategang konsentris... 22

Gambar 2.10 : Prategang eksentris... 23

Gambar 2.11 : Beban Lajur “D”... 31

Gambar 2.12 : Penyebaran pembebanan arah melintang... 33

Gambar 2.13 : Pembebanan truk “T”... 34

Gambar 2.14 : Pembebanan pejalan kaki... 35

Gambar 2.15 : Koefisien geser dasar... 39

Gambar 2.16 : Box girder dengan ketinggian konstan... 41

(14)

Gambar 2.18 : Zona Angkur ujung untuk tendon terlekat... 45

Gambar 3.1 : Penampang melintang profil twin cellular box girder... 51

Gambar 3.2 : Potongan melintang gelagar jembatan... 62

Gambar 3.3 : Section properties profil twin cellular box... 63

Gambar 3.4 : Lintasan tendon pada profil twin cellular... 74

Gambar 3.5 : Lintasan tendon pada bentang 0 – 45 m (twin cellular)... 75

Gambar 3.6 : Lintasan tendon pada bentang 45 – 75 m (twin cellular)... 76

Gambar 3.7 : Lintasan tendon pada bentang 75 – 120 m (twin cellular)... 77

Gambar 3.8 : Posisi tendon di tengah bentang (twin cellular)... 78

Gambar 3.9 : Posisi tendon di tumpuan (twin cellular)... 79

Gambar 3.10 : trase tendon bagian 1 (twin cellular)... 83

Gambar 3.11 : Trase tendon bagian 2 (twin cellular)... 84

Gambar 3.12 : Diagram tegangan akibat beban sendiri... 94

Gambar 3.13 : Diagram tegangan akibat beban mati tambahan... 95

Gambar 3.14 : Diagram tegangan akibat beban pejalan kaki... 95

Gambar 3.15 : Diagram tegangan akibat gaya angin... 96

Gambar 3.16 : Diagram tegangan akibat beban gempa... 97

Gambar 3.17 : Diagram tegangan akibat susut beton... 98

Gambar 3.18 : Diagram tegangan akibat rangkak beton... 99

Gambar 3.19 : diagram tegangan akibat gaya prategang... 100

Gambar 3.20 : Gambar beban penyeimbang dan momen akibat gaya prategang... 101

(15)

Gambar 3.23 : Penampang profil single trapezoidal box girder... 113

Gambar 3.24 : Section properties penampang single trapezoidal box... 114

Gambar 3.25 : Lintasan tendon profil single trapezoidal box... 121

Gambar 3.26 : Lintasan tendon bentang 0 – 45 m (single trapezoidal)... 122

Gambar 3.27 : Lintasan tendon pada 45 – 75 m (single trapezoidal)... 123

Gambar 3.28 : Lintasan tendon pada 75 – 120 m (single trapezoidal)... 123

Gambar 3.29 : Posisi tendon di tumpuan... 124

Gambar 3.30 : Posisi tendon di tengah bentang... 124

Gambar 3.31 : Grafik lintasan tendon 0 – 45 m (single trapezoidal)... 129

Gambar 3.32 : Grafik lintasan tendon 45 – 75 m (single trapezoidal)... 129

Gambar 3.33 : Diagram tegangan akibat beban sendiri... 138

Gambar 3.34 : Diagram tegangan akibat beban mati tambahan... 139

Gambar 3.35 : Diagram tegangan akibat beban pejalan kaki... 139

Gambar 3.36 : Diagram tegangan akibat beban angin... 140

Gambar 3.37 : Diagram tegangan akibat beban gempa... 141

Gambar 3.38 : Diagram tegangan akibat susut beton... 142

Gambar 3.39 : Diagram tegangan akibat rangkak beton... 143

Gambar 3.40 : Diagram tegangan akibat gaya prategang... 145

Gambar 3.41 : Gambar beban ekivalen dan momen prategang... 146

Referensi

Dokumen terkait

Jenis Soal Soal 3.1 Memahami sistim kelistrikan, pengaman dan kelistrikan tambahan  Menyebutkan contoh aplikasi sistem kelistrikan Menjelaska n aplikasi kelistrikan pada

Dengan ini menyatakan bertanggung jawab sepenuhnya atas hibah yang diterima untuk Program Pendampingan dan Pemberdayaan Anak Terlantar-Anak Dhuafa dan Anak

1) Untuk rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiki lebih kecil atau sama dengan 0% diberi nilai 0. 3) Nilai dikalikan bobot sebesar 6%, maka diperoleh

pengembangan fitur aplikasi PMB tersebut masih mengalami kendala pada fitur verifikasi pembayaran secara otomatis dari proses pembayaran pendaftar, kendalanya adalah

Anggraini meneliti Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Harga Saham Perusahaan Properti Yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia.Dalam penelitian ini

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah

Begitu pula rancangan penelitian ini, berusaha menggambarkan pemanfaatan media sosial sebagai media dalam menyebarkan berita atau informasi yang benar, berdasarkan

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, terdapat dua permasalahan yang terkait dengan pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks. Permasalahan pertama