• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGERTIAN DAN CIRI keguruaan docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGERTIAN DAN CIRI keguruaan docx"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI PROFESI

KEGURUAN

Minggu, 23 Desember 2012

PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI PROFESI KEGURUAN

A. PENGERTIAN PROFESI GURU

Menurut Amitai Etzioni (1969:89) guru adalah jabatan semiprofesional karena:

"...The training (of teacher) is shorter, their status less legitimated (low or moderate), their right

to privilege communication less established; there is less of a specialized knowledge, and they

have less autonomy from supervision or societal control than 'the professions'..."

Guru harus dilihat sebagai profesi yang baru muncul, dan karena itu mempunyai status yang

lebih tinggi dari jabatan semiprofesional, bahkan mendekati jabatan profesi penuh. Pada saat

sekarang, sebagian orang cenderung menyatakan guru sebagai suatu profesi, dan sebagian lagi

tidak mengakuinya. Oleh sebab itu, dapat dikatakan jabatan guru sebagian, tetapi bukan

seluruhnya adalah jabatan profesional, namun sedang bergerak ke arah itu. Kita di Indonesia

dapat merasakan jalan ke arah itu mulai ditapaki, misalnya dengan adanya peraturan dari Mentri

Pendidikan dan Kebudayaan bahwa yang boleh menjadi guru hanya yang mempunyai akta

mengajar yang dikeluarkan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Selain itu

juga guru diberi penghargaan oleh pemerintah melalui Keputusan Menpan No. 26 tahun 1989,

dengan memberikan tunjangan fungsional sebagai pengajar dan dengan kemungkinan kenaikan

pangkat yang terbuka.

Setelah kita bahas profesionalisasi, mungkin dalam hati Anda timbul pertanyaan, untuk apa

dibicarakan profesionalisasi dunia kependidikan? Kalau dipahami secara baik, kriteria jabatan

profesional yang telah dibicarakan di atas, maka jelaslah bahwa jabatan profesional sangat

memprhatikan layanan ini secara optimal, serta menjaga agar masyarakat jangan sampai

dirugikan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, tuntutan jabatan profesional harus

sangat tinggi. Profesi kependidikan, khususnya profesi keguruan, tugas utamanya adalah

melayani masyarakat dalam dunia pendidikan.

B. CIRI-CIRI PROFESIONAL KEGURUAN

Ciri-ciri profesionalisasi jabatan guru akan mulai nampak, seperti yang dikemukakan oleh Robert

W. Richey (1974) sebagai berikut.

1. Para guru akan bekerja hanya semata-mata memberikan pelayanan kemanusiaan daripada

usaha untuk kepentingan pribadi.

(2)

3. Para guru dituntut memiliki pemahaman serta keterampilan yang tinggi dalam hal bahan

pengajar, metode, anak didik, dan landasan kependidikan.

4. Para guru dalam organisasi profesional, memiliki publikasi profesional yang dapat

melayani para guru, sehingga tidak ketinggalan, bahkan selalu mengikuti perkembangan

yang terjadi.

5. Para guru, diusahakan untuk selalu mengikuti kursus-kursus,

workshop

, seminar,

konvensi serta terlibat secara luas dalam berbagai kegiatan

in service

.

6. Para guru diakui sepenuhnya sebagai suatu karier hidup (

a life career

).

7. Para guru memiliki nilai dan etika yang berfungsi secara nasional maupun secara lokal.

Khusus untuk jabatan guru ini sebenarnya juga sudah ada yang mencoba menyusun ciri-ciri.

Misalnya

National Education Association

(NEA) (1948) menyarankan ciri-ciri sebagai berikut.

1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual.

2. Jabatan yang meliputi batang tubuh ilmu yang khusus.

3. Jabatan yang memerlukan persiapan latihan yang lama.

4. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.

5. Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen.

6. Jabatan yang menentukan bakunya sendiri.

7. Jabatan yang mementingkan layanan diatas keuntungan pribadi.

8. Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin rapat.

(3)

KONSEP DASAR PROFESI KEGURUAN

A. Pengertian dan Syarat Profesi

a. Pengertian profesi

Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan / menuntut keahlian, menggunakan teknik-teknik, serta dedikasi yang tinggi. Keahlian itu didapat melalui pendidikan dan pelatihan khusus dalam waktu yang lama.

b. Ciri-ciri profesi

1. Profesi itu memiliki fungsi dan signifikansi sosial bagi masyarakat.

2. Profesi menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang

cukup yang dilakukan oleh lembaga pendidikan yang akuntabel / dapat dipertanggungjawabkan.

3. Profesi didukung oleh suatu disiplin ilmu tertentu.

4. Ada kode etik yang dijadikan sebagai satu pedoman perilaku anggota beserta sanksi yang jelas dan tegas

terhadap pelanggar kode etik tersebut.

5. Sebagai konsekuensi dari layanan dan prestasi yang diberikan kepada masyarakat, maka anggota profesi

secara perseorangan atau kelompok memperoleh imbalan finansial atau material.

c. Persyaratan suatu profesi

1. Menuntut adanya keterampilan yang didasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam.

2. Menemukan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya.

3. Menuntut adanya tingkat pendidikan yang memadai.

4. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan.

5. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan.

6. Memiliki kode etik sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

7. Memiliki klien / objek layanan yang tetap, seperti guru dan muridnya.

8. Diakui oleh masyarakat, karena memang jasanya perlu dimasyarakatkan.

d. Profesional, Profesionalisme, Profesionalitas, dan Profesionalisasi

1. Profesional

Istilah profesional mempunyai dua makna. Pertama, mengacu pada sebutan tentang orang yang menyandang suatu profesi. Kedua, mengacu pada sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengan profesinya.

(4)

Adalah sebutan yang mengacu pada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya.

3. Profesionalitas

Adalah sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk dapat melakukan tugas-tugasnya.

4. Profesionalisasi

Adalah suatu proses menuju kepada perwujudan dan peningkatan profesi dalam mencapai suatu kriteria yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

B. Pengertian Profesi Keguruan

a. Pengertian guru

1. Guru adalah suatu sebutan jabatan, posisi, dan profesi bagi seseorang yang mengabdikan dirinya dalam

bidang pendidikan melalui interaksi edukatif secara terpola, formal, dan sistematis.

2. Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dinyatakan bahwa ; Guru adalah pendidikan

profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

b. Pengertian profesi keguruan

PGRI telah merealisasikan pengertian profesi keguruan untuk pendidikan di Indonesia sebagai berikut :

1. Profesi keguruan adalah suatu bidang pengabdian / dedikasi kepada kepentingan anak didik dalam

perkembangannya menuju kesempurnaan manusiawi.

2. Para anggota profesi keguruan, terikat oleh pola sikap dan perilaku guru yang dirumuskan dalam kode

etik guru indonesia.

3. Para anggota profesi keguruan, dituntut untuk menyelesaikan suatu proses pendidikan persiapan jabatan

yang relatif panjang.

4. Para anggota profesi keguruan terpanggil untuk senantiasa menyegarkan serta menambah

pengetahuan .

5. Para anggota harus memiliki kecakapan / keterampilan teknis yang mampu menyentuh nilai-nilai

kamanusiaan yang mendasar.

6. Para anggota profesi keguruan perlu memiliki sikap bahwa jaminan tentang hak-hak profesional harus

seimbang dan merupakan imbalan dari profesi profesionalnya.

c. Ciri-ciri profesi keguruan

National Education Association (NEA) mengutarakan ciri-ciri profesi keguruan sebagai berikut :

1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual.

2. Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.

3. Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama (bandingkan dengan pekerjaan yang

memerlukan latihan umum belaka).

4. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.

5. Jabatan yang menjanjikan karir hidup dan kenggotaan yang permanen.

6. Jabatan yang menentukan baku (standarnya) sendiri.

7. Jabatan yang lebih mementingkan layanan diatas keuntungan pribadi.

8. Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

(5)

Usaha profesionalisasi merupakan hal yang tidak perlu ditawar-tawar lagi karena uniknya profesi guru. Profesi guru harus memiliki berbagai kompetensi seperti kompetensi profesional, personal / kepribadian, dan sosial.

a. Kompetensi profesional

Kompetensi profesional guru adalah sejumlah kompetensi yang berhubungan dengan profesi yang menuntut berbagai keahlian di bidang pendidikan atau keguruan. Kompetensi profesional merupakan kemampuan dasar guru dalampengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia, bidang studi yang dibinanya, sikap yang tepat tentang lingkungan proses belajar mengajar, dan mempunyai keterampilan dalam teknik mengajar.

Beberapa komponen kompetensi profesional guru adalah sebagai berikut :

1. Penguasaan bahan pelajaran beserta konsep-konsep.

2. Pengelolaan program belajar-mengajar.

3. Pengelolaan kelas.

4. Pengelolaan dan penggunaan media serta sumber belajar.

5. Penguasaan landasan-landasan kependidikan.

6. Kemampuan menilai prestasi belajar-mengajar.

7. Memahami prinsip-prinsip pengelolaan lembaga dan program pendidikan di sekolah.

8. Menguasai metode berpikir.

9. Meningkatkan kemampuan dan menjalankan misi profesional.

10. Memberikan bantuan dan bimbingan kepada peserta didik.

11. Memiliki wawasan tentang penelitian pendidikan.

12. Mampu menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran.

13. Mampu memahami karakteristik peserta didik.

14. Mampu menyelenggarakan administrasi sekolah.

15. Memiliki wawasan tentang inovasi pendidikan.

16. Berani mengambil keputusan.

17. Memahami kurikulum dan perkembangannya.

18. Mampu bekereja berencana dan terprogram.

19. Mampu menggunakan waktu secara tepat.

b. Kompetensi personal / kepribadian

Kompetensi kepribadian merupakan sejumlah kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan pribadi dengan segalakarakteristik yang mendukung terhadap pelaksanaan tugas guru.

Beberapa kompetensi kepribadian guru antara lain sebagai berikut :

1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa

2. Percaya kepada diri sendiri.

3. Tenggang rasa dantoleran.

4. Bersikap terbuka dan demokratis.

5. Sabar dalam menjalani profesi keguruannya.

6. Mengembangkan diri bagi kemajuan profesinya.

7. Memahami tujuan pendidikan.

8. Mampu menjalin hubungan insani.

9. Memahami kelebihan dan kekurangan diri.

10. Kreatif dan inovatif dalam berkarya.

c. Kompetensi sosial

(6)

dalammasyarakat berbeda dengan profesi lain. Oleh karena itu, perhatian yang diberikan masyarakat terhadap guru pun berbeda dan ada kekhususan terutama adanya tuntutan untuk menjadi pelopor pembangunan di daerah tempat guru tinggal.

Beberapa kompetensi sosial yang perlu dimiliki guru antara lain sebagai berikut :

1. Terampil berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tua peserta didik.

2. Bersikap simpatik.

3. Dapat bekerjasama dengan BP3.

4. Pandai bergaul dengan kawan sekerja dan mitra pendidikan.

5. Memahami dunia sekitarnya (lingkungan).

D. Tugas Pokok dan Peran Profesi Guru

I. Tugas Guru

1. Tugas Profesional

a. Tugas educational : mendidik siswa dalam rangka mengembangkan kepribadiannya, serta berusaha

menanamkan sistem nilai yang didasarkan dan diwarnai oleh nilai-nilai yang bersumber pada filsafat hidupnya.

b. Tugas managerial : mengelola personil, material,dan operasional sehingga tercipta tercipta dan dapat

membina kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar dan dapat berhasil sebaik-baiknya.

2. Tugas Manusiawi

Guru berusaha mentransformasikan dirinya sendiri, artinya guru bertugas mendidik dirinya sendiri dan menempatkan dirinya pada kepentingan siswa.

3. Tugas Kemasyarakatan

Guru turut serta membentuk warga negara yang baik, yang berperilaku sesuai dengan filsafat bangsa, yaitu pancasila.

II. Peran Guru

1. Guru sebagai pengajar

Lebih menekankan kepada tugas dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran.

2. Guru sebagai demonstrator

Guru diharapkan tampil sebagai seorang ahli yang relatif tahu banyak tentang “apa” dan “bagaimana” dari bahan yang diajarkannya.

3. Guru sebagai pengelola kelas

Guru diharapkan mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi.

4. Guru sebagai mediator dan fasilitator

Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.

Sebagai fasilitator, guru hendaknya mampu mengusulkan sumber belajar yang berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar.

(7)

Guru hendaknya mampu dan terampil melaksanakan penilaian, karena dengan penilaian guru dapat mengetahui prestasi yang dicapai oleh siswa setelah ia melaksanakan proses belajar.

6. Guru sebagai pembimbing

Guru memberi tekanan kepada tugas, memberikan bantuan kepada siswa dalam pemecahan masalah yang dihadapinya.

7. Guru sebagai administrator kelas

Peran guru dalam adminitrasi adalah sebagai berikut :

a. Pengambil inisiatif, pengarah dan penilaian kegiatan pendidikan.

b. Wakil masyarakat, yang berarti dalam lingkungan sekolah guru menjadi anggota suatu masyarakat.

c. Orang yang ahli dalam pelajaran. Guru bertanggung jawab mewariskan pengetahuan pada generasi

muda.

d. Penegak disiplin, guru harus menjaga agar tercapai suatu disiplin.

e. Pelaksana administrasi pendidikan.

f. Berperan sebagai pemimpin generasi muda dalam mempersiapkan diri untuk anggota masyarakat yang

dewasa.

g. Penerjemah kepada masyarakat, artinya guru berperan untuk menyampaikan segala perkembangan

kemajuan dunia sekitar kepada masyarakat khususnya masalah pendidikan.

III. Peran Guru Secara Pribadi dan Psikologis

1. Peran guru secara pribadi

a. Petugas sosial, yaitu seseorang yang harus membantu untuk kepentingan masyarakat.

b. Pelajar dan ilmuan, yaitu senantiasa terus-menerus menuntut pengetahuan.

c. Orang tua, yaitu mewakili orang tua siswa di sekolah dalam pendidikan anaknya.

d. Pencari teladan, yaitu yang senantiasa mencarikan teladan yang baik untuk siswa-siswa, bukan untuk

masyarakat.

e. Pencari keamanan, yaitu yang senantiasa mencarikan rasa aman bagi siswa.

2. Peran guru secara psikologis

a. Ahli psikologis pendidikan, yaitu petugas psikologi dan pendidikan yang melaksanakan tugasnya atas

dasar prinsip-prinsip psikologis.

b. Seniman dalam hubungan antar manusia, yaitu orang yang mampu membuat hubungan antar manusia

untuk tujuan tertentu, dengan menggunakan teknik tertentu, khususnya dalam kegiatan pendidikan.

c. Pembentukan kelompok sebagai jalan atau alat dalam pendidikan.

d. Catalytyc agent, yaitu orang yang mempunyai pengaruh dalam menimbulkan pembaharuan.

E. Guru yang Baik

Dalam prakteknya, guru yang profesional akan menampakkan ciri-ciri seperti berikut :

1. Guru yang baik memahami dan menghormati siswa.

2. Guru yang baik menyesuaikan metode mengajar dengan bahan pelajaran.

3. Guru yang baik memberi pengertian dan bukan kata-kata belaka.

4. Guru menghubungkan pelajaran dengan kebutuhan siswa.

5. Guru jangan terikat oleh suatu textbook.

Ciri-ciri guru yang baik dimata siswa :

1. Suka membantu dalam pekerjaan sekolah, menerangkan pelajaran dan tugas dengan jelas serta

(8)

2. Riang, gembira, mempunyai perasaan humor dan suka menerima lelucon atas dirinya.

3. Bersikap bersahabat, merasa seorang anggota dalam kelompok kelas.

4. Ada perhatian dan memahami siswa.

5. Berusaha agar pelajaran sekolah menarik, membangkitkan keinginan belajar.

6. Tegas, sanggup menguasai kelas, membangkitkan rasa hormat pada siswa.

7. Tidak pilih kasih, tidak mempunyai anak/siswa kesayangan, semuanya dianggap sama/bersikap adil.

8. Tidak suka mengomel, mencela, mengejek, menyindir, karena jika bertindak seperti itumaka anak/siswa

akan menjadi minder, takut, dan bahkansiswa akan merasa benci kepada guru karena siswa merasa terhina.

9. Betul-betul mengajarkan sesuatu kepada siswa yang berharga bagi mereka, guru harus bisa

menyampaikan pelajaran dengan baik, harus menguasai bahan/materi yang akan disampaikan kepada siswa. Guru tidak boleh menyampaikan bahan/materi pelajaran yang tidak bermanfaat.

10. Mempunyai pribadi yang menyenangkan.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Karena manajer yang juga memiliki saham di perusahaan tersebut akan beranggapan bahwa dengan adanya CSR maka beban perusahaan akan bertambah dan keuntungan yang akan

“Sedangkan, pemda memiliki sekolah dan guru yang punya kebutuhan spesifik untuk ditingkatkan kapasitasnya,” terang Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumatera Utara, Agus

Penelitian tidak mungkin dilakukan terhadap manusia karena penelitian merusak unit eksperimen, maka digunakan binatang coba tikus jantan yang dipajan radiasi photon dengan

Dampak yang ditimbulkan dari pembelajaran yang tidak menggunakan media, kemampuan membaca anak tidak berkembang dengan baik, pada kondisi awal, dari total

Menanggulangi gangguan kesehatan pada hewan yang semakin berbahaya, maka sangat dibutuhkan fasilitas rumah sakit hewan yang baik dan sesuai dengan ketentuan syarat usaha rumah

Segala puji dan rasa syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan YME, karena hanya dengan kemurahan-Nyalah tugas akhir penulisan tesis yang merupakan laporan

Mendeskripsikan ketidaksesuaian ragam bahasa jurnalistik pada rubrik Citizen Reporter media online Surya dengan ciri-ciri kalimat jurnalistik yang efektif.. 1.4

Young and Freedman (2002:236) “Jika gaya antara benda-benda juga kekal, maka tidak ada energi mekanik yang hilang atau bertambah pada tumbukan, energy kinetik total