• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT. TEMPO INTI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT. TEMPO INTI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

PT. TEMPO INTI MEDIA, Tbk

DISUSUN OLEH: YANTI TRIANITA

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS GUNADARMA

2015

(2)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu alat yang digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan yaitu berwujud laporan keuangan. Laporan keuangan menyajikan gambaran mengenai posisi keuangan dari kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba. Laporan keuangan juga merupakan kesimpulan dari pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Dalam rangka membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dan menginterpretasikan laporan keuangan maka perlu dibuat analisis laporan keuangan. Teknik analisis yang sering digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah analisis rasio. Analisis rasio adalah teknik analisis untuk mengetahui hubungan matematis dari pos-pos tertentu dalam setiap elemen laporan keuangan. Hasil dari perhitungan rasio akan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, agar dapat diketahui perubahan yang terjadi, apakah mengalami kenaikan atau penurunan.

Rasio dapat dihitung berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari rasio-rasio neraca yaitu rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, rasio-rasio laporan laba-rugi yang disusun dari data yang berasal dari perhitungan laba-rugi, dan rasio-rasio antar laporan yang disusun berasal dari data neraca dan laporan laba-rugi. Dalam menganalisis laporan keuangan diperlukan alat analisis keuangan, salah satunya adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan tersebut meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas (leverage), rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio pertumbuhan.

Dalam pembuatan makalah ini, penulis akan menganalisis posisi laporan keuangan PT. Tempo Inti media Impresario (PT. TIMI). Adapun, rasio yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan PT. Tempo yaitu, rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan aktivitas.

(3)

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Laporan Keuangan

A. Pengertian Laporana Keuangan

Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah organisasi. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono (2004: 34) “Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak diluar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan”. Menurut Martono dan Harjito (2003:51) Laporan Keuangan merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Sedangkan menurut Baridwan (2008:17) Laporan Keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Laporan Keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan mengenai keadaan suatu perusahaan pada periode waktu tertentu.

B. Tujuan Laporan Keuangan

Berikut ini tujuan-tujuan laporan keuangan yang semuanya bersifat umum menurut Hanafi dan Halim (2003 : 30) adalah sebagai berikut :

a. Pelaporan keuangan harus memberikan informasi yang bermanfaat untuk investor, kreditor, dan pemakai lainnya, sekarang atau masa yang akan dating b. Laporan keuangan harus memberikan informasi yang bermanfaat untuk pemakai

eksternal untuk memperkirakan jumlah, waktu, dan ketidakpastian (yang berarti risiko) penerimaan kas yang berkaitan.

c. Pelaporan keuangan harus memberikan informasi untuk membantu pihak eksternal untuk memperkirakan jumlah, waktu, dan ketidakpastian aliran kas masuk bersih ke perusahaan (lembaga).

d. Tujuan spesifik meliputi :

1) Memberi informasi sumber daya ekonomi kewajiban, dan modal saham. 2) Memberi informasi pendapatan yang komprehensif

3) Memberi informasi aliran kas

(4)

Menurut Myer (2004:5) definisi analisa laporan keuangan adalah “Analisa laporan keuangan adalah analisa mengenai dua daftar yang disusunoleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan”. Sedangkan menurut Dwi Prastowo (2008:56) definisi analisis laporan keuangan adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa analisa laporan keuangan (financial statement analysis) adalah proses penganalisaan atau penyidikan terhadap laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi beserta lampiran-lampirannya untuk mengetahui posisi keuangan dan tingkat “kesehatan” perusahaan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan teknik-teknik tertentu.

2.3 Rasio Keuangan

A. Pengertian Rasio Keuangan

Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan (Kasmir, 2008:104). Rasio juga dapat menunjukkan area-area yang memerlukan penelitian dan penanganan yang lebih mendalam. Dalam hubungannya dengan keputusan yang diambil oleh perusahaan, analisis rasio bertujuan untuk menilai efektivitas keputusan yang telah diambil perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas perusahaannya (Prastowo dan Juliaty, 2002:76).

Untuk mengukur kinerja keuangan peusahaan dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan. Setiap rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan arti tertentu. Kemudian, setiap hasil dari rasio yang diukur diinterpretasikan sehingga menjadi berarti bagi pengambilan keputusan. Berikut ini adalah bentuk-bentuk rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan rasio solvabilitas.

B. Jenis-jenis Rasio Keuangan 1) Rasio Likuiditas

(5)

rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kegunaan rasio ini adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban (utang) pada saat ditagih.

2) Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas sering juga disebut sebagai rasio rentabilitas, menurut Moeljadi (2006:52) rasio profitabilitas adalah rasio yang berusaha mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba, baik dengan menggunakan seluruh aktiva yang ada maupun dengan menggunakan modal sendiri. Rasio profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam meningkatkan laba. Perusahaan yang baik (sehat) mempunyai profitabilitas yang besar dan cenderung memiliki laporan keuangan yang sewajarnya sehingga potensi untuk mendapatkan opini yang baik akan lebih besar dibandingkan dengan jika profitabilitasnya rendah (Petronela, 2004:48). perusahaan dibubarkan. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau oleh pihak lain dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal. Jadi, penggunaan jumlah utang perusahaan tergantung pada keberhasilan pendapatan dan ketersediaan aktiva yang bisa digunakan sebagai jaminan utang. Semakin tinggi solvabilitas, perusahaan harus semaksimal mungkin meningkatkan labanya agar mampu membiayai dan membayar utang. Apabila tidak mampu menghasilkan laba, dengan demikian, perusahaan tersebut akan bangkrut. Solvabilitas yang tinggi menjadi perhatian auditor karena solvabilitas yang tinggi mengidentifikasikan bahwa perusahaan tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya (Petronela, 2004:48).

4) Rasio Activitas

(6)

optimal, kemudian dengan cara membandingkan rasio aktivitas dengan standar industri, maka dapat diketahui tingkat efisiensi perusahaan dalam industri.

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Singkat Tempo

Tempo Group merupakan sebuah perusahaan umum yang bergerak dalam bidang media yang berpusat di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1971. Tempo membuat majalah berita mingguan yang pertama kali terbit pada 6 Maret 1971 dengan PT. Grafiti Pers sebagai penerbitnya. Namun, ditahun 1994-1998 penerbitan majalah ini sempat terhenti selama 4 tahun karena dibredel.

Guna menjamin kelancaran penerbitan majalah Tempo, pada tahun 1978 hadir percetakan PT.Temprint, perusahaan ini masuk dalam kategori besar. Ia meraih rating bintang empat (rating tertinggi) dalam klasifikasi versi persatuan pengusaha Grafika Indonesia. Kemudian, pada tahun 2001 lahirlah PT.TIM Tbk dan pada tahun yang sama pula lahirlah Koran Tempo yang diterbitkan perseroan untuk berkompetisi di “lapak” media harian. Koran Tempo yang menjadi pionir sebagai Koran dalam format compact di Indonesia ini unggul dalam liputan pemberantasan korupsi, politik dan ekonomi.

(7)

produk-produk baru. Seperti, majalah Tempo English, Majalah Travelounge dan media digital tempo.com serta Tempo News Room (TNR), kantor berita yang berfungsi sebagai pusat berita memperkuat tempo Media Group.

Tempo juga memasuki bisnis televise dengan mendirikan Tempo TV, bekerja sama dengan kantor berita radio KBR68H. selain itu ada Pusat Data dan Analisis Tempo (PDAT). Kini, di awal 2013, lahir pula PT. Tempo Inti media Impresario (PT. TIMI), sebuah perusahaan yang mengelola kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan atas kerjasama antara Tempo dengan pihak luar.

Visi

Menjadi acuan dalam usaha meningkatkan kebebasan public untuk berpikir dan berpendapat serta membangun peradaban yang menghargai kecerdasan dan perbedaan.

Misi

 Menghasilkan produk multimedia yang independen dan bebas dari segala tekanan dengan menampung dan menyalurkan secara adil suara yang berbeda-beda

 Menghasilkan produk multimedia bermutu tinggi dan berpegang pada kode etik

 Menjadi tempat kerja yang sehat dan menyejahterakan serta mencerminkan keragaman Indonesia

 Memiliki proses kerja yang menghargai dan memberi nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan

 Menjadi lahan kegiatan yang memperkaya khazanah artistik, intelektual dan dunia bisnis melalui peningkatan ide-ide baru, bahasa, dan tampilan visual yang baik

(8)

3.2 Struktur Organisasi PT Tempo Inti Media Tbk 2014

(9)
(10)
(11)
(12)
(13)

3.4 Analisis Rasio Keuangan

Perhitungan dan analisis rasio keuangan secara time series analysis menurut Martono (2007:55-60) dibedakan menjadi beberapa jenis rasio, yaitu:

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas ini diklasifikasikan menjadi: a) Current Ratio

Tahun 2014 CR = 162.394.938 / 77.932.193 x 100% = 208, 37%

Tahun 2013 CR = 138.075.561 / 52.911.874 x 100% = 260, 95%

b) Quick Ratio

Tahun 2014 QR = (162.394.938 – 17.499.509) / 77.932.193 x 100% = 185,92%

Tahun 2013 QR = (138.075.561 – 12.286.427) / 52.911.874 x 100% = 237,73%

2. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas ini diklasifikasikan menjadi: a) Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor)

Tahun 2014 GPM = (316.614.348 – 203.198.119) / 316.614.348 x 100% = 35,82%

(14)

b) Net Profit Margin

Tahun 2014 NPM = 15.902.723 / 316.614.348 x 100% = 5,02%

Tahun 2013 NPM = 5.091.577 / 262.157.289 x 100% = 1,94%

c) Return on Investment

Tahun 2014 ROI = 15.902.723 / 322.771.419 x 100% = 4,77%

Tahun 2013 ROI = 5.091.577 / 247.314.964 x 100% = 2,06%

d) Return on Equity

Tahun 2014 ROE = 15.902.723 / 138.404.270 x 100% = 11,49%

Tahun 2013 ROE = 5.091.577 / 123.406.705 x 100% = 4,12%

3. Solvabilitas

Rasio solvabilitas ini diklasifikasikan menjadi: a) Debt Ratio

Tahun 2014 DR = 184.367.149 / 322.771.419 x 100% = 57,12%

Tahun 2013 DR = 123.908.259 / 247.314.964 x 100% = 50,10%

b) Total Debt to Equity Ratio

(15)

= 133,20%

Tahun 2013 DER = 123.908.259 / 123.406.705 x 100% = 100,40%

4. Activitas

Rasio aktivitas ini diklasifikasikan menjadi: a) Inventory Turnover

Rasio Likuiditas CRQR 208,37% 260,95% 234,32% 185,92% 237,73% 211,82%

Rasio Solvabilitas DR 57,12% 50,10% 53,61% DER 133,20% 100,40% 116,8%

(16)

1) Rasio Likuiditas

Berdasarkan table di atas, dapat dilihat bahwa Rasio Likuiditas perusahaan tersebut sudah maksimal. Hasil dapat dilihat pada rata-rata Current Ratio PT. Tempo inti media, Tbk. Dalam dua tahun terakhir rata-rata Current Rationya sebesar 234,32% melebihi dari standar yang ditetapkan yaitu sebesar 200%. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang lancarnya sudah maksimal. Rata-rata Quick Ratio PT. Tempo Inti Media, Tbk. Sebesar 211,82% melibihi dari standar yang ditetapkan yaitu 100%. Hal ini mengindikasikan bahwa kemamampuan perusahaan dalam membayar hutang cukup baik, karena setiap hutang lancer 100% dijamin dengan Quick Assets 211,82%.

2) Rasio Profitabilitas

Nilai dari rasio profitabilitas akan menggambarkan tingkat kemampuan PT. Tempo Inti Media, Tbk. dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Tingkat profitabilitas perusahaan PT. Tempo Inti Media, Tbk. dalam penelitian ini akan dilihat dari empat jenis rasio profitabilitas yang terdiri dari: Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Return On Investment (ROI), dan Return On Equity (ROE). Hasil perhitungan dari rasio– rasio profitabilitas PT. Tempo Inti Media, Tbk. akan diuraikan lebih lanjut pada bagian dibawah ini.

Gross profit margin PT. Tempo Inti Media pada tahun 2014 sebesar 35,03%, sedangkan pada tahun 2013 sebesar 47,03%. hal ini menunjukkan penurunan laba kotor yang diperoleh dari setiap rupiah penjualan. Meskipun demikian, Gross profit margin PT. Tempo Inti Media mengindikasikan bahwa sangat efektif. Semakin besar Gross profit margin semakin baik keadaan operasi perusahaan,hal ini menunjukkan bahwa harga pokok penjualan relative lebih rendah di bandingkan dengan penjualan.

(17)

Return on Investmen PT. Tempo Inti Media pada tahun 2014 sebesar 4,77% sedangkan pada tahun 2013 sebesar 3,41%. Nilai ROI perusahaan yang senantiasa mengalami kenaikan tersebut mengindikasikan bahwa PT. Tempo Inti Media dalam mengelola total aktiva yang diinvestasikan dalam perusahaan untuk mendapatkan keuntungan mulai optimal. Meskipun, jika melihat hasil persentase masih kurang optimal. Semakin tinggi ROI, maka semakin baik pula keadaan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.

Return on Equity PT. Tempo Inti Media pada tahun 2014 sebesar 11,49% sedangkan pada tahun 2013 sebesar 4,12%. Nilai ROE perusahaan yang semakin meningkat mengindikasikan bahwa tingkat penghasilan bersih yang diperoleh pemilik saham atas modal yang diinvestasikan semakin meningkat.

3) Rasio Solvabilitas

Pada Rasio solvabilitas dapat dilihat bahwa Debt Ratio perusahaan pada tahun 2014 sebesar 57,12% sedangkan pada tahun 2013 sebesar 50,10%. Nilai Debt Rasio pada tahun 2014 mengalami kenaikan, bahkan melebihi standar umum maksimal yaitu 50%. Hal ini mengindikasikan bahwa, kondisi perusahaan tergolong dalam tingkat rasio hutang yang kurang sehat. Sedangkan nilai Debt Equity Ratio PT. Tempo Inti Media, Tbk. Pada tahun 2014 yaitu 133,20 dan pada tahun 2013 sebesar 100,40%. Tingginya nilai Debt Ratio bahkan melebihi 50% (standar umum) yaitu mengindikasikan bahwa pembiayaan operasi perusahaan lebih menekankan pada penggunaan modal dari luar yang jauh lebih besar dibandingkan modal yang dimiliki perusahaan. Hal itu berarti bahwa resiko keuangan yang ditanggung perusahaan cukup besar.

4) Rasio Aktivitas

Rasio Aktivitas pada tahun 2014 sebesar 18,09 Kali sedangkan pada tahun 2013 sebesar

(18)

Gambar

Tabel 3.1 Analisis Rasio Keuangan

Referensi

Dokumen terkait

Rasio profitabilitas menunjukkan bahwa gross profit margin, operating profit margin, net profit margin, ROA, dan ROE tahun 2007 – 2009 berada di atas industri

N et Profit Margin yang semakin tinggi yang dicapai oleh perusahaan terhadap penjulan bersihnya menunjukkan semakin efektif operasional perusahaan dalam mengha- silkan

disarankan untuk meningkatkan net profit margin yaitu mengurangi beban atau biaya yang dianggap tidak perlu sehingga net profit after tax dapat meningkat, pada rasio ini

Rasio Gross Profit Margin mencerminkan atau menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai setiap rupiah penjualan, atau apabila rasio ini dikurangkan dengan 100%

Secara keseluruhan dilihat rasio margin laba Operasi (Operating Profit Margin ) yang setiap tahunnya mengalami peningkatan artinya perusahaan mampu meningkatkan

Toto Prihadi (2012) semakin tinggi rasio Net Profit Margin menunjukkan semakin tinggi pertumbuhan laba yang dicapai suatu perusahaan karena laba bersih yang diperoleh dari

Dari uraian-uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio yang muncul antara laba bersih setelah pajak dengan penjualan yang

Garuda Indonesia Persero Tbk dapat dijelaskan bahwa : a Net Profit Margin Net Profit Margin NPM, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih atas penjulan, dengan